15
ETIKA BISNIS Dibuat Oleh : NUR AZIZAH (15210155) Program Study Ekonomi Manjemen Jurusan Manajemen UNIVERSITAS GUNADARMA 2013

Etika Bisnis ( Nur Azizah )

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

ETIKA BISNIS

Dibuat Oleh : NUR AZIZAH (15210155)

Program Study Ekonomi Manjemen

Jurusan Manajemen

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013

Page 2: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

Mata Kuliah : Etika BisnisDosen : Debita Octaviani

Topik Makalah

TEORITIKA ETIKA BISNIS

Kelas : 4-EA21

Dateline Makalah : 15 November 2013Tanggal Penyerahan Makalah :

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

P e n y u s u n

N P M Nama Lengkap Tanda Tangan

15210155 NUR AZIZAH

Program Sarjana Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS GUNADARMA

Page 3: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

DAFTAR ISI

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

a. Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral

b. Status Perusahaan

c. Lingkup Tanggung Jawab Sosial

d. Argumen yang Menentukan Keterlibatan Sosial

e. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan

f. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

2. Keadilan Dalam Bisnis

a. Paham Tradisional Mengenai keadilan

b. Keadilan Individual dan Struktural

c. Teori Keadilan Adam Smith

d. Teori Keadilan John Rowls

REFERENSI

Page 4: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya

dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya

(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab

terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,

karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek

operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh

karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana

suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus

mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek

ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus

menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik

untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian

tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan

pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak

negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai  hidup dan permasalahan sosial

semakin tegas, juga standar danhukum seringkali dibuat hingga melampaui batas

kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni

Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai

memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan

investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab

sosial" (socially responsible investing).

Page 5: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa perusahaan bertaggung jawab sosial;

model pemegang saham dan model pihak yang berkepentingan. Pandangan ini disebut

model pemegang saham, menyebutkan bahwa satu-satunya tanggung jawab sosial

yang dimiliki dunia usaha adalah memaksimalkan keuntungannya. Dengan

memaksimalkan keuntungan, perusahaan memaksimalkan kekayaan dan kepuasan

pemegang saham.

Model pihak yang berkepentingan, tanggung jawab sosial manajemen yang terpenting

adalah kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), yang

dicapai dengan cara memuaskan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan

terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang saham). Pihak yang berkepentingan

adalah orang atau kelompok dengan kepentingan yang sah dalam perusahaan. Karena

pihak berkepentingan memiliki minat dan dipengaruhi oleh tingakan perusahaan,

maka mereka memiliki suatu “taruhan” dalam tindakan tersebut. Akibatnya kelompok

yang berkepentingan akan mencoba untuk mempengaruhi perusahaan agar bertindak

menurut keinginan mereka.

Beberapa stakeholder lebih penting dari yang lainnya bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Stakeholder primer adalah kelompok-kelompok seperti pemefang saham,

karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat sekitar, dimana

perusahaan bergantung untuk kelanjutan hidup jangka panjang.

Page 6: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

a. Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral

- Tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan

sadar. Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seorang kalau ia bertindak

dengan sadar dan tau mengenai tindakannya itu serta konsekuensi dari

tindakannya. Hanya kalau seseorang bertindak dengan sadar dan tau, baru

relevan bagi kita untuk menunutut tanggung jawab dan pertanggungjawaban

moral atas tindakannya itu.

- Tanggung jawab juga mendaikan adanya kebebasan pada tempat pertama.

Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang

atas tindakannya, kalau tindakannya itu dilakukannya secara bebas.

- Tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan

tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia

melakukan tindakan itu. Syarat ini terutama relevan dalam kaitan dengan

syarat kedua.

b. Status Perusahaan

Menurut De George secara khusus membedakan dua macam

mengenai status perusahaan.

- Pandangan Legal-creator, yang melihat perusahaan sebagai sepenuhnya

ciptaan hukum, dan karena itu hanya berdasarkan hukum. Menurut pandangan

ini, perusahaan diciptakan oleh negara dan tidak mungkin ada tanpa negara.

- Pandangan Legal-recognition, yang tidak memusatkan perhatian pada status

legal perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu perusahaan sebagai

suatu usaha bebas dan produktif. Menurut pandangan ini, perusahaan

terbentuk oleh orang atau kelompok orang tertentu untuk melakukan kegiatan

tertentu dengan cara tertentu secara bebas demi kepentingan orang atau orang-

orang tadi. Dalam hal ini, perusahaan tidak dibentuk oleh Negara.

Page 7: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

c. Lingkup Tanggung Jawab Sosial

- Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan - kegiatan sosial yang berguna bagi

kepentingan masyarakat luas.

- Perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber

daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapatkan

keuntungan bagi perusahaan tersebut.

- Dengan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan

memeperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan -

kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas.

- Dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial

yang lebih baik dengan masyrakat dan dengan demikian perusahaan tersebut

akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut.

d. Argumen yang Menentukan Keterlibatan Sosial

- Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah

- untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat

ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja

hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan sebesar-

besarnya.

- Terbatasnya Sumber Daya Alam

- Bisnis berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana

sumber daya alam yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia.

- Lingkungan Sosial yang Lebih Baik

- implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung-jawab moral

dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya ke arah yang lebih baik.

Semakin baiknya lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki

iklim bisnis yang ada.

Page 8: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

- Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan

- bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat. Bisnis mempengaruhi

lingkungan, konsumen, kondisi masyarakat bahkan kehidupan budaya dan

moral masyarakat, serta banyak bidang kehidupan lainnya.

e.    Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

- Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan,

adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi

didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu

- Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan

dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk

evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan

adalah Audit Sosial.

2. Keadilan Dalam Bisnis

a. Paham Tradisional Mengenai keadilan

-  Keadilan Legal

Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara.

Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh

negara di hadapan hukum.

-    Keadilan Komutatif

Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau

warga negara satu dengan warga negara lainnya. Menuntut agar dalam interaksi sosial

antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan

kepentingannya. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus

terjalin dlm hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan

lainnya.

Page 9: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

-  Keadilan Distributif

Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau

yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan

ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Keadilan distributif juga berkaitan dengan

prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan

yang juga adil dan baik.

b. Keadilan individual dan struktural

         Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas berupa

penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut. Prinsip keadilan

legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal orang per

orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara keseluruhan.

Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang memang

mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal tersebut, termasuk dalam

bidang bisnis.

c. Teori keadilan Adam Smith

-   Prinsip No Harm

Yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan

kepentingan orang lain. Prinsip ini menuntuk agar dlm interaksi sosial apapun setiap

orang harus menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan

orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak mau agar hak dan kepentingannya dirugikan

oleh siapapun.

-  Prinsip Non-Intervention

Yaitu prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan

penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun diperkenankan

untuk ikut campur tangan dlm kehidupan dan kegiatan orang lain Campur tangan dlm

Page 10: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

bentuk apapun akan merupakan pelanggaran thd hak orang ttt yang merupakan suatu

harm (kerugian) dan itu berarti telah terjadi ketidakadilan.

-  Prinsip Keadilan Tukar

Atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan terungkap dlm mekanisme

harga pasar. Merupakan penerapan lebih lanjut dari no harm secara khusus dalam pertukaran

dagang antara satu pihak dengan pihal lain dalam pasar. Adam Smith membedakan antara

harga alamiah dan harga pasar atau harga actual.

d. Teori keadilan John Rowls

- Prinsip Kebebasan yg sama.

Setiap orang hrs mempunyai hak yg sma atas sistem kebebasan dasar yg sama yg paling luas

sesuai dg sistem kebebasan serupa bagi semua. Keadilan menuntut agar semua orang diakui,

dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan scr sama.

-   Prinsip Perbedaan (Difference Principle).

Bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus diatur sedemikian rupa shg ketidaksamaan

tsb: a. Menguntungkan mereka yg paling kurang beruntung; dan b. Sesuai dengan tugas dan

kedudukan yg terbuka bagi semua di bawah kondisi persamaan kesempatan yg sama.

Page 11: Etika Bisnis ( Nur Azizah )

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

http://gobloxgo.blogspot.com/2012/10/makalah-etika-bisnis-tanggung-jawab.html

http://sarinur.blogspot.com/2012/11/tanggung-jawab-sosial-perusahaan.html

http://vysnuvjaya.blogspot.com/2013/11/tanggung-jawab-sosial-perusahaan.html

http://afriwansinaga.blogspot.com/2012/11/keadilan-dalam-bisnis.html