66
Maiza Fikri, ST, SE, M.M Maiza Fikri, ST, SE, M.M ETIKA DAN HUKUM BISNIS ETIKA DAN HUKUM BISNIS 1

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

  • Upload
    russ

  • View
    152

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ETIKA DAN HUKUM BISNIS. Maiza Fikri, ST, SE, M.M. Kuliah ke 1 Materi : Pendahuluan/Pengantar. Tujuan Umum MK Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika dalam kegiatan bisnis ; Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum bisnis ; - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Maiza Fikri, ST, SE, M.MMaiza Fikri, ST, SE, M.M

ETIKA DAN HUKUM BISNISETIKA DAN HUKUM BISNIS

1

Page 2: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kuliah ke 1 Kuliah ke 1 Materi : Pendahuluan/PengantarMateri : Pendahuluan/Pengantar

Tujuan Umum MKTujuan Umum MK Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika Agar mahasiswa mengetahui dan memahami peranan etika

dalam kegiatan bisnis;dalam kegiatan bisnis; Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum Mengetahui dan memahami kedudukan dan peranan hukum

bisnis;bisnis; Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika Mengetahui dan memahami keterkaitan etika dan bisnis, etika

bisnis dan hukum bisnis;bisnis dan hukum bisnis; Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etika bisnis dan

implementasinya dalam pengelolaan bisnis;implementasinya dalam pengelolaan bisnis; Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-Mengetahui dan memahami berbagai ketentuan perundang-

undangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis;undangan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis; Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui Mengetahui dan memahami bentuk kerjasama bisnis melalui

kontrak/perjanjian ;kontrak/perjanjian ; Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta Mengetahui dan memahami tentang kewajiban, hak serta

larangan bagi pelaku bisnis. larangan bagi pelaku bisnis.

2

Page 3: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

POKOK BAHASANPOKOK BAHASAN MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS MK ETIKA DAN HUKUM BISNIS

1.1. PendahuluanPendahuluan

2.2. PengertianPengertian, Tujuan, Tujuan Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis. Etika, Etika Bisnis, dan Hukum Bisnis.

3.3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.Prinsip-prinsip Etika Bisnis dan Penerapannya.

4.4. Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai PancasilaEtika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila

5.5. Tanggung Jawab Sosial dan Hukum PerusahaanTanggung Jawab Sosial dan Hukum Perusahaan

6.6. Peranan Peranan Hukum PerikatanHukum Perikatan//PerjanjianPerjanjian..

7.7. BentukBentuk Badan Badan Usaha Usaha dan Legalitasnya dan Legalitasnya

8.8. Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.Macam-macam bentuk kerjasama dalam Bisnis.

9.9. Hukum Hukum Perjanjian KPerjanjian Kreditredit

10.10. Hukum Hukum Bisnis dan Bisnis dan Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen

11.11. Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak SehatLarangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat

12.12. KepailitanKepailitan

13.13. Hak Atas Kekayaan Intelektual(Hak Atas Kekayaan Intelektual(HAKIHAKI) dan Perlindungan ) dan Perlindungan Hukumnya.Hukumnya.

14.14. Aspek Hukum PeraAspek Hukum Perasuransisuransian Dalam Bisnisan Dalam Bisnis

3

Page 4: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

ReferensiReferensi

1.1. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan RelevansinyaTuntutan dan Relevansinya

2.2. John Pieris c.sJohn Pieris c.s, Etika Bisnis & Good Corporate Governance, Etika Bisnis & Good Corporate Governance

3.3. Peter Pratley, Peter Pratley, The Essence of Business Ethic/ Etika BisThe Essence of Business Ethic/ Etika Bisnisnis

4.4. Zaeni Asyhadie, Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di IndonesiaIndonesia

5.5. Mariam Darus BMariam Darus B, Aneka Hukum Bisnis, Aneka Hukum Bisnis

6.6. Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Chaeruman Pasaribu,Surahwadi, Hukum Perjanjian Dalam Hukum Perjanjian Dalam IslamIslam

7.7. Munis Fuadi, Munis Fuadi, Hukum Bisnis dalam Teori dan PraktekHukum Bisnis dalam Teori dan Praktek

8.8. Moch. Faisal S., Moch. Faisal S., Pertumbuhan Hukum Bisnis di IndonesiaPertumbuhan Hukum Bisnis di Indonesia

9.9. Tom Gunadi, Tom Gunadi, Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Ekonomi dan Sistem Ekonomi menurut Pancasila dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum Pancasila dan UUD 1945, Dasar Falsafah dan Hukum

10.10. Corporate Governance, Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia.Komunitas Bisnis Indonesia.

4

Page 5: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Pengertian dan Tujuan EtikaPengertian dan Tujuan Etika

1. Asal kata Etika1. Asal kata Etika Etika = Etika = Ethos Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan(Yunani), yang berarti kebiasaan Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa

Latin Latin mosmos .artinya kebiasaan.artinya kebiasaan Etika diartikan sebagai Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat kebiasaan, adat istiadat

Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana orang/manusia harus hidup sesuai dengan bagaimana orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat. Pada umumya sistem nilai sebagai kebiasaan, adat istiadat. Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan melalui agama dan kebudayaan.suatu kebiasaan diturunkan melalui agama dan kebudayaan.

Etika ditinjau dari segi Etika ditinjau dari segi filsafatfilsafat : Etika sebagai ilmu yang : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk sebagai menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan tingkah laku manusia sejauh berkaitan pedoman sikap dan tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma. dengan norma-norma.

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 5

Page 6: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku.

Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan yang baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif Sunnah Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat.bagi seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat.

Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku profesi tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu profesi tertentu yang bertindak secara untuk suatu profesi tertentu yang bertindak secara profesional. profesional.

Profesi adalah suatu Profesi adalah suatu moral community moral community (masyarakat moral) (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi yang memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar belakang disatukan umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan arah pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.moral suatu profesi.

Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi Melalui kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuatdapat diperkuat

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 6

Page 7: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

7

Etika (Etika (EthicsEthics)dapat diartikan sebagai berikut :)dapat diartikan sebagai berikut :

Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa

yang baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan yang baik dan apa yang buruk, dan berkaitan dengan

hak dan kewajiban.hak dan kewajiban.

Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang

diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan diterima dan diakui sehubungan dengan kegiatan

manusia atau kelompok tertentu.manusia atau kelompok tertentu.

Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh

yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan yang benar dan pelayanan untuk mempraktekan

perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dengan ini perilaku moral dengan dialog yang jujur. Dengan ini

etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar

dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar.dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar.

Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku

mencakup aturan dasar yang dianut dalam hidup dan mencakup aturan dasar yang dianut dalam hidup dan

kehidupan.kehidupan.

2. BEBERAPA PENGERTIAN 2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETIKA (ETHICSETHICS) )

Page 8: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) : (Depdibud) :

Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan Etika adalah : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah moral (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat umum. umum.

8

Page 9: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Pada prinsipnya etika (Pada prinsipnya etika (ethicsethics) :mengacu pada;) :mengacu pada; Norma moral. Norma moral.

Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah dan mengacu pada standar yang diakui benar dan salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan baik. tentang sikap yang benar dan baik.

Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau immoral.bermoral buruk atau immoral.

Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi. Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh,

terutama rambu-rambu profesi tertentu.terutama rambu-rambu profesi tertentu.

9

Page 10: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

10

3. 3. TUJUAN ETIKATUJUAN ETIKA

Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.memadai.

Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar moral.standar moral.

Memberikan pandangan tentang bagaimana Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak secara moral pada situasi tertentu atau bertindak secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat untuk perbaikan.memberi nasehat untuk perbaikan.

Page 11: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Pengertian Bisnis Pengertian Bisnis Bisnis adalah Bisnis adalah ““keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan

oleh orang atau badan secara teratur dan terus oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-menerus,yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan (R.B.Simatupang) tujuan mendapatkan keuntungan (R.B.Simatupang)

Menurut Kamus BesarIndonesia :Menurut Kamus BesarIndonesia : “ “Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia

perdaganganperdagangan

11

Page 12: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kesimpulkan :Kesimpulkan : Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin

dilakukan, karena dikatakan sebagai suatu dilakukan, karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi;profesi;

Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan; Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh

keuntungan/laba;keuntungan/laba; Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun

suatu badan usaha.suatu badan usaha.

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 12

Page 13: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

13

ETIKA BISNIS ADALAH :ETIKA BISNIS ADALAH :

1.1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang

benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan

hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan

perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan

tuntutan perusahaantuntutan perusahaan

2.2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi,

konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam

bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral.bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral.

3.3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang

berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

4.4. Etika untuk berbisnis secara baik dan Etika untuk berbisnis secara baik dan fair fair dengan dengan

menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan

konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban

dan bermartabat dan bermartabat

Page 14: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Mengapa Bisnis Perlu Mengapa Bisnis Perlu BBerereetikatika ? ?

1.1. Karena bKarena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan isnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabilaapabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orangtidak akan mengorbankan hidup banyak orang, , sehingga sehingga masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;secara etis;

2.2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainmanusia yang lainnnya, sehingga membutuhkan etika ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;

3.3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, ketat, maka dalam persaingan maka dalam persaingan bisnisbisnis tersebut, orang yang tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan menangpada iklim yang semakin profesional justru akan menang..

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 14

Page 15: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kesimpulan Kesimpulan

Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri.perusahaan itu sendiri.

Perkembangan dunia usahaPerkembangan dunia usaha kemajuan teknologi kemajuan teknologi

perusahaan yang berskala produksi besar dan perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. khususnya menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya perubahan dengan adanya perubahan

perusahaan tersebut harus menyadari bahwa perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam beroperasi harus memperhatikan dalam beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. kelestarian lingkungan hidup.

15

Page 16: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Dunia usaha berperan untuk mendorong Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidupmempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup

Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata catatan keuangan perusahaan semata (single (single bottom linebottom line), melainkan sudah meliputi aspek ), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut yang biasa disebut triple bottom line.triple bottom line.

Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang dan permasalahan sosial yang ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum yang akan berlaku. Beberapa yang akan berlaku. Beberapa investor dan dan perusahaam perusahaam manajemen investasi telah mulai telah mulai memperhatikan kebijakan CSR(Corporate Social memperhatikan kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility) Responsibility)

16

Page 17: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

17

PERAN ETIKA DALAM BISNISPERAN ETIKA DALAM BISNIS

Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya

dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai

norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan

laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan

dalam bentuk aturan hukum.dalam bentuk aturan hukum.

Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu

melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas

pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral

sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan

mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin,

berperilaku tanpa diskriminasi.berperilaku tanpa diskriminasi.

Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas

moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi

tercantum dalam suatu kerangka sosial;

Page 18: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka panjang, tidak terfokus pada dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja;keuntungan jangka pendek saja;

Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang merupakan yang merupakan stakeholdersstakeholders yang penting untuk yang penting untuk diperhatikan.diperhatikan.

Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis internasional.dalam bisnis internasional.

Pengelolaan bisnis secara profesional ; Pengelolaan bisnis secara profesional ; berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus, berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus, mempunyai komitmen moral yang tinggi,mempunyai komitmen moral yang tinggi, menjalankan usahanya berdasarkan menjalankan usahanya berdasarkan

profesi/keahlian profesi/keahlian

18

Page 19: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

19

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNISPRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

1.1. Prinsip OtonomiPrinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil yaitu kemampuan untuk mengambil

keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang

apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara

moral atas keputusan yang diambil.moral atas keputusan yang diambil.

2.2. Prinsip Kejujuran;Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan dalam hal ini kejujurn adalah merupakan

kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan

kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan

sebagainya.sebagainya.

3.3. Prinsip KeadilanPrinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis bahwa setiap orang dalam berbisnis

diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak

ada yang boleh dirugikan.ada yang boleh dirugikan.

4.4. Prinsip Saling menguntungkanPrinsip Saling menguntungkan;; juga dalam bisnis yang juga dalam bisnis yang

kompetitif.kompetitif.

5.5. Prinsip integritas moral;Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam ini merupakan dasar dalam

berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap berbisnis, harus menjaga nama baik perusahaan tetap

dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

Page 20: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Dalam pengelolaan perusahaan yang baik Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate Governance) , dengan memperhatikan Governance) , dengan memperhatikan prinsip-prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip-prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip transparancy, prinsip prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip responsibility.accountability, prinsip responsibility.

20

Page 21: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

21

PENGERTIAN CORPORATE

GOVERNANCESebagai suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengtur hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan(stakeholders) .Dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komosaris,dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.

Menurut FORUM for CORPORATE GOVERNANCEPengertian Perusahaan (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus,/pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentinganinternal dan ekternal lainnya yang berkaitan denagnhak-hak dan kewajiban meraka atau suatu sistem yang mengedalikan perusahaan

Menurut Organization for Economic Cooperation and Development(OECD) Struktur yang oleh pemegang saham,komosaris,dan manajer menyusuntujuan-tujuan perusahaandan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan mengawasi kinerja.

Page 22: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

22

Prinsip-prinsip

GCG(OECD)Organization for

Economic Corporation and

Development

Transparansi:yaitu ketebukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang sehatAkuntabilitas yaitu kejelasan fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara efektif.

Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-uu-an yang berlaku.

Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan per-uu-an yang berlaku.

Page 23: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

23

Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari bermula/berasal dari team work team work keluarga yang terus melekat keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan.pada budaya perusahaan.

Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.

Page 24: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

24

Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya : Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :

apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang

menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika. pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain

Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya) menjalin usaha yang ilegal.menjalin usaha yang ilegal. Persaingan tidak sehat.Persaingan tidak sehat. Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa

memperhitungkan memperhitungkan faktor/dampak lingkungan (fisik, non faktor/dampak lingkungan (fisik, non

fisik) dan tanpa prosedur yang fisik) dan tanpa prosedur yang benarbenar Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan

kualitas kualitas produksinya.produksinya. Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi

(biaya/cost, (biaya/cost, overhead) dan rasionalisasi tanpa overhead) dan rasionalisasi tanpa

memperhatikan unsur moral.memperhatikan unsur moral.

Page 25: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan penegakan

hukum dan etika yang memang menjadi pusat hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, permasalahan,

serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan hukum dan

upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI (Hak Atas Kekayaan perlindungan di bidang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya).persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya).

25

Page 26: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

PENGERTIAN IKLANPENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan

Tata Cara Periklanan Indonesia) :Tata Cara Periklanan Indonesia) :

““Iklan ialah pesan komunikasi Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik pemasaran atau komunikasi publik

tentang sesuatu produk yang tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, disampaikan melalui sesuatu media,

dibiayai oleh pemrakarsa yang dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada dikenal, serta ditujukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat”.sebagian atau seluruh masyarakat”.

Page 27: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

FUNGSI IKLANFUNGSI IKLAN

Menurut Menurut SonnySonny KerafKeraf adalah: adalah: Pemberi InformasiPemberi Informasi

Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu seluruh kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran iklan adalah konsumen dapat mengetahui produk. Sasaran iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan kemudahan-kemudahan produk kegunaan, kelebihan dan kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan memutuskan untuk membelinya.tersebut dengan baik dan memutuskan untuk membelinya.

Pembentuk Pendapat UmumPembentuk Pendapat Umum

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk tersebut dengan cara manipulatif, membeli produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensiuspersuasif dan tendensius

Page 28: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Urgensi suatu iklan yang Urgensi suatu iklan yang memenuhi fungsi iklan namun memenuhi fungsi iklan namun beretikaberetika

Page 29: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS PERIKLANANPERIKLANAN

aa. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.. Jujur, benar, dan bertanggungjawab.

b. Bersaing secara sehat.b. Bersaing secara sehat.

c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama,budaya, negara, dan merendahkan agama,budaya, negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.hukum yang berlaku.

Page 30: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 30

Kuliah ke 2 Kuliah ke 2 ETIKA DAN HUKUM DALAM BISNISETIKA DAN HUKUM DALAM BISNIS

Etika Etika dipandang sebagai dipandang sebagai “state of the art”“state of the art” hukum hukum yaitu yaitu dimana pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam dimana pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa hukum dan digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.yang akan datang.

Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua melaksanakan kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika harapan etika tersebut dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi begitu ia dituangkan dalam memang bersifat dinamis, tetapi begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang/bahkan ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya harus mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi hukum sebagai sos. eng).(fungsi hukum sebagai sos. eng).

Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran yang berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. hukum harus dapat merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung pula oleh faktor lingkungan yang Pata birokrat, yang didukung pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya bisnis yang baik, sehat sehat dalam berbisnis, sehingga budaya bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.tetap terjaga dan terpelihara.

Page 31: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai PancasilaPancasila

Perspektif Pancasila sebagai landasan Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan etika bisnis diperlukan untuk:pembentukan etika bisnis diperlukan untuk:

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi bangsa kondisi bangsa

Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).33 ).

Memberikan perlindungan pada usaha mikro, Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil khususnya.kecil khususnya.

31

Page 32: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Aliran dalam EtikaAliran dalam Etika

1. Aliran Utilitarianisme1. Aliran Utilitarianisme

“ “baik atau buruk setiap tindakan diukur dari baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah tindakan itu menghasilkan tingkat apakah tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau kebahagian dan kemanfaatan kesenangan atau kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan pengorbanan yang yang terbanyak dengan pengorbanan yang sedikit”sedikit”

2. Aliran Deontologi2. Aliran Deontologi

“ “baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil nya, tetapi merupakan kewajiban dari hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang bersumber dari kehendak moral /tugas yang bersumber dari kehendak secara mandiri. secara mandiri.

32

Page 33: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Sumber Nilai-Nilai EtikaSumber Nilai-Nilai Etika

Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam komunitas :komunitas :

1. Agama1. Agama

2. Filosofi2. Filosofi

3. Pengalaman dan perkembangan 3. Pengalaman dan perkembangan budayabudaya

4. Hukum4. Hukum

33

Page 34: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kuliah ke 8Kuliah ke 8Materi : Hukum BisnisMateri : Hukum Bisnis

Pengertian Hukum Pengertian Hukum

“ “ Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, mencakup pula lembaga masyarakat, mencakup pula lembaga (institutions) (institutions) dan proses dan proses (processes) (processes) yang diperlukan untuk yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.(mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.(Prof. Prof.

DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.) DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

34

Page 35: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

35

Pengertian Bisnis Pengertian Bisnis

Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk

diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan

mendapatkan keuntungan.mendapatkan keuntungan.

Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukumdemi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum

Page 36: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Macam-Macam Sistem HukumMacam-Macam Sistem Hukum

1.1. Sistem Hukum Eropa KontinentalSistem Hukum Eropa Kontinental Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum

memperoleh kekuatan mengikat karena memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah undang-undang.tertentu. Hukum adalah undang-undang.

Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin kepastian hukum (diatur oleh menjamin kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)peraturan tertulis)

Penerapan sistem hukum kontinental sangat Penerapan sistem hukum kontinental sangat berpangaruh di Indoneseia, berpangaruh di Indoneseia, yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.positivisme.

Page 37: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

2.2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo AmerikaAmerika))

Sumber hukumnya merupakan putusan Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/ pengadilan (hakim/ pengadilan (Judisial DecisionsJudisial Decisions))

Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis undang-undang dan peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi negara diakui yang pada administrasi negara diakui yang pada umumnya bersumber dari putusan umumnya bersumber dari putusan pengadilanpengadilan

Hakim mempunyai wewenang yang Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan peraturan sangat luas untuk menafsirkan peraturan hukum yang berlaku.hukum yang berlaku.

Sering disebut sebagai Sering disebut sebagai Case LawCase Law

Page 38: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

3.3. Sistem Hukum AdatSistem Hukum Adat Bersumber pada peraturan hukum tidak Bersumber pada peraturan hukum tidak

tertulis yang tumbuh berkembang dan tertulis yang tumbuh berkembang dan dipertahankan ddipertahankan denenggaan kesadaran hukum n kesadaran hukum masyarakatnya.masyarakatnya.

Merupakan pencerminan kehidupan Merupakan pencerminan kehidupan masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)masyarakat ( contoh;Hukum Agraria)

4.4. Sistem Hukum Islam Sistem Hukum Islam (( H.Waris) H.Waris)

Page 39: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan BermasyarakatKaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kaidah AgamaKaidah Agama Kaidah KesusilaanKaidah Kesusilaan Kaidah KesopananKaidah Kesopanan Kaidah HukumKaidah Hukum

39

Page 40: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

40

Pengertian Hukum Bisnis Pengertian Hukum Bisnis

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan persoalan-untuk mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang timbul dalam aktivitas antar persoalanyang timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan.manusia khususnya dalam bidang perdagangan.

Serangkaian peraturan yang berkaitan secara Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan urusan-langsung maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan dalammenjalankan roda urusan perusahaan dalammenjalankan roda perekonomianperekonomian. .

Page 41: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Hukum sebagai salah satu Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan sarana/alat pengawasan ((social control) social control) yang efektif untuk mengendalikan praktek yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang tidak sehat. Sebab hukum menetapkan bisnis yang tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara secara tegas apa yang harus dilakukan atau tidak boleh tegas apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukandilakukan, serta bentuknya yang tertulis memberi rasa , serta bentuknya yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena apabila terjadi aman bagi para pelaku bisnis, karena apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas. pelanggaran sanksinya jelas.

Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula belum cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor lain seperti etika. Bahkan pada taraf didukung faktor lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului hukum. Mematuhi hukum dalam normatif, etika mendahului hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.bisnis adalah suatu keharusan.

41

Page 42: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Etika bisnis Etika bisnis mendasari mendasari terbentuknya hukum terbentuknya hukum (substantif) bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk (substantif) bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika sebagai bagian/cabang dari etika bisnis. Etika sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari tentang tingkah laku filafat(umum) yang mempelajari tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya dalam manusia mengenai baik dan buruknya dalam kehidupan bermasyarakat.kehidupan bermasyarakat.

Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga merupakan cabang filsafat (khusus). juga merupakan cabang filsafat (khusus). Keduanya(etika dan filsafat) pada dasarnya sama-Keduanya(etika dan filsafat) pada dasarnya sama-sama membahas mengenai aturan tingkah laku sama membahas mengenai aturan tingkah laku manusia dmanusia daallaam m kkehidupan masyarakat dan ehidupan masyarakat dan dipraktekdipraktekkkan dan daallaam m kkehidupan bermasyarakat. ehidupan bermasyarakat.

42

Page 43: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Etika berkaitan dEtika berkaitan deengngan tentangan tentang aapa yang pa yang benarbenar dan dan apa yg. apa yg. ssalah,alah, sedangkan hukum cenderung dapat sedangkan hukum cenderung dapat ditafsirkan sebagai masalah ditafsirkan sebagai masalah legallegal atau atau ilegal.ilegal.

Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, Tidak semua etika diatur secara penuh oleh hukum, karena etika terus berkembang dalam kehidupan karena etika terus berkembang dalam kehidupan masyarakat ymasyarakat yanang g mmencerminkan pemikiran etis encerminkan pemikiran etis masyarakat dalam membangun etika bisnis, masyarakat dalam membangun etika bisnis, sedangkan hukum bersifat terbatas. sedangkan hukum bersifat terbatas.

Namun demikian hukum harus dapat Namun demikian hukum harus dapat mengkodifikasikan harapan dari etika(bisnis), mengkodifikasikan harapan dari etika(bisnis), meskipun disadari bahwa tidak semua harapan etika meskipun disadari bahwa tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh hukum.tersebut dapat dipenuhi seluruhnya oleh hukum.

43

Page 44: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya Pembangunan kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan kembali etika dasar (yang dimulai dari perumusan kembali etika dasar (yang disepakati oleh semua pihak) yang digunakan sebagai disepakati oleh semua pihak) yang digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan/norma perilaku dibuat norma perilaku sebelum aturan/norma perilaku dibuat dan dilaksanakan. Norma/aturan etika bisnis tersebut dan dilaksanakan. Norma/aturan etika bisnis tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk hukum. Dalam kemudian diwujudkan dalam bentuk hukum. Dalam hal ini stika dapat dipandang sebagai state of the art hal ini stika dapat dipandang sebagai state of the art hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang hukum yaitu merupakan pedoman perilaku yang ditafsirkan kedalam hukum sebagai ditafsirkan kedalam hukum sebagai pedoman/peraturan dikemudian hari.pedoman/peraturan dikemudian hari.

Pada dasPada dasaarnya norma bersifat dinamis,begitu rnya norma bersifat dinamis,begitu dituangkan dalam hukum sifat dinamisnya menjadi dituangkan dalam hukum sifat dinamisnya menjadi berkurang dan bahkan mungkin statis. berkurang dan bahkan mungkin statis.

44

Page 45: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

45

PEMAHAMAN BIDANG HUKUMPEMAHAMAN BIDANG HUKUM

Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha

(enterpreneur), antara lain : (enterpreneur), antara lain : Keberadaan hukum atau undang-undang yang Keberadaan hukum atau undang-undang yang

berhubungan dengan usahanya atau kegiatan bisnis.berhubungan dengan usahanya atau kegiatan bisnis. Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan

hukum atau undang-undang yang bersangkutan.hukum atau undang-undang yang bersangkutan. Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran

hukum yang bersangkutan.hukum yang bersangkutan. Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai

pertimbangan bagi pengusaha dan pihak-pihak lain yang pertimbangan bagi pengusaha dan pihak-pihak lain yang

terkait.terkait.

Page 46: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

46

LANDASAN HUKUM BISNISLANDASAN HUKUM BISNIS

Landasan Idiel Landasan Idiel : PANCASILA: PANCASILALandasan Konstitusional : UUD 1945 Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2Ketentuan hukum lainnya :Ketentuan hukum lainnya : Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang) Hukum PidanaHukum Pidana UU Perpajakan dan Peraturan PelaksanaanyaUU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995) UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999 UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999) Hukum dagangHukum dagang Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanyaHukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya UU HAKI : UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang patenUU No. 14/2001 tentang paten

UU No. 15 tahun 2001 tentang MerekUU No. 15 tahun 2001 tentang MerekUU No. 19/2002 tentang Hak CiptaUU No. 19/2002 tentang Hak Cipta

UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000) UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No.

37/2004)37/2004) UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)UU Perkoperasian (UU No. 25/1992) UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No.

25/2003)25/2003) Peraturan DaerahPeraturan Daerah

Page 47: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Tujuan dan Fungsi HukumTujuan dan Fungsi Hukum

Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?Apa yang hendak dicapai oleh hukum ?

- Ketertiban- Ketertiban

- Keadilan- Keadilan

- Kepastian - Kepastian Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai Fungsi Hukum : Sebagai alat/ sarana dalam mencapai

tujuan hukum.tujuan hukum.

Sarana menciptakan ;Sarana menciptakan ;

- Ketertiban- Ketertiban

- Keadilan- Keadilan

- Kepastian - Kepastian

Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai Sarana mengubah perilaku masyarakat :” Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat “ sarana pembaharuan masyarakat “

47

Page 48: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

48

PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN PENTINGNYA PENEGAKAN HUKUM DALAM KEGIATAN BISNISBISNIS

Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya Penegakan Hukum bahkan menjadi prasyarat bagi terciptanya pembangunan ekonomi/bisnis.pembangunan ekonomi/bisnis.

Cara mengetahui dan menerapkan hukum :Cara mengetahui dan menerapkan hukum :

- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan- Mematuhi hukum dalam bisnis adalah keharusan

- Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan - Hukum adalah rambu-rambu dan merupakan alat pengawasan agar dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa agar dapat mencegah praktik bisnis tidak sehat yang bisa merugikan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.merugikan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

Fungsi Hukum :Fungsi Hukum :

a. Social Controla. Social Control

Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada Dalam hal ini hukum untuk menjaga agar masyarakat ada dalam dalam pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh pola-pola tingkah laku yang telah diterima oleh masyarakat.masyarakat.

b. Social Engeneeringb. Social Engeneering

Dalam hal ini hukum sebagai alat untuk melakukan Dalam hal ini hukum sebagai alat untuk melakukan perubahan dan perubahan dan pembaharuan masyarakat , melalui pembaharuan masyarakat , melalui peraturan perundang-peraturan perundang- undangan.undangan.

Page 49: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

49

Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu Kegiatan bisnis tidak lepas dari faktor hukum dan rambu-rambu

hukum selain rambu-rambu etika bisnis.hukum selain rambu-rambu etika bisnis.

Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis Perlunya pemahaman hukum agar terlindung dari praktek bisnis

Curang.Curang.

1.1. Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata Sadar bahwa Indonesia adalah negara hukum dan di mata hukum manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian.hukum manusia itu sama, artinya tidak ada pengecualian.

2.2. Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU, Memperhatikan pemberitaan media masa tentang RUU, pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan, pembahasan di DPR dengan pihak-pihak yang berkepentingan, hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden hingga disahkan sebagai UU yang ditandatangani oleh Presiden dan dimasukan dalam lembaran negara.dan dimasukan dalam lembaran negara.

3.3. UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam UU yang sudah disahkan saja tidak cukup. Dalam pelaksanaanya akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan pelaksanaanya akan diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, Pemerintah (PP) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya, kemudian apabila menyangkut hal-hal detil dan teknis akan kemudian apabila menyangkut hal-hal detil dan teknis akan diikuti dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) .diikuti dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri (kepmen) .

4.4. Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah Mengetahui beberapa UU yang berhubungan dengan masalah bisnis, misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah, bisnis, misalnya dengan cara membaca buku-buku, majalah, atau koran yang memaparkan UU atau Peraturan-peraturan atau koran yang memaparkan UU atau Peraturan-peraturan pemerintah pusat dan daerahpemerintah pusat dan daerah

Page 50: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

50

5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah 5. Apabila tersangkut perkara yang menyangkut masalah hukum baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi hukum baik perdata maupun pidana, untuk menghadapi jalannya perkara sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai jalannya perkara sejak pengaduan, pemeriksaan, sampai dengan ke pengadilan, sebaiknya memanfaatkan jasa dengan ke pengadilan, sebaiknya memanfaatkan jasa pengacara atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH), agar kita pengacara atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH), agar kita tidak dirugikan karena keterbatasan pengetahuan kita tidak dirugikan karena keterbatasan pengetahuan kita tentang hukum, jalur-jalur hukum, proses hukum, dan tentang hukum, jalur-jalur hukum, proses hukum, dan sebagainya.sebagainya.

6.6. Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar Jangan mencoba-coba untuk mengelabui atau melanggar hukum baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab hukum baik sengaja atau tidak disengaja dengan sebab ketidktahuan kita, karena hukum harus tetap dilaksanakan ketidktahuan kita, karena hukum harus tetap dilaksanakan atau diterapkan beserta sanksi-sanksinya.atau diterapkan beserta sanksi-sanksinya.

7.7. Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat Dalam menerapkan usaha harus mengetahui syarat-syarat hukum yang menjadi landasan usaha tersebut beserta hukum yang menjadi landasan usaha tersebut beserta persyaratan yang terkait.persyaratan yang terkait.

8.8. Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan Hati-hatilah dalam membuat perjanjian atau kontrak dengan pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan pihak lain. Jangan sampai kita dirugikan atau kena jebakan yang secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara yang secara hukum adalah sah sifatnya tetapi secara faktual sangat merugikan kita, atau membuat perjanjian faktual sangat merugikan kita, atau membuat perjanjian yang akan melanggar hukum. Mintalah nasehat atau saran yang akan melanggar hukum. Mintalah nasehat atau saran dari penasehat hukum dan dari yang sudah berpengalaman.dari penasehat hukum dan dari yang sudah berpengalaman.

Page 51: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

51

9. Menjadi anggota asosiasi dagang atau perusahaan sejenis yang banyak manfaatnya bagi perlindungan dan kemajuan usaha. Misalnya Inkindo, Gapensi, Akli, Asephi, dan sebagainya.

10.Baca dan simaklah kasus-kasus hukum aktual yang meliputi pelanggaran hukum oleh pengusaha, perselisihan hukum di antara pengusaha yang dimuat di surat kabar, majalah, buku, dan lain-lain, agar kita bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari kasus-kasus tersebut.

Page 52: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kuliah ke 3Kuliah ke 3Subyek dan Obyek Hukum Subyek dan Obyek Hukum

Subyek hukum adalah setiap pendukung Subyek hukum adalah setiap pendukung hak dan kewajiban/ mempunyai hak dan kewajiban/ mempunyai kewenangan hukum.kewenangan hukum.

Subyek hukum terdiri dari; Subyek hukum terdiri dari;

1. Manusia/ orang1. Manusia/ orang

2. Badan Hukum2. Badan Hukum

52

Page 53: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Obyek hukum adalah segala sesuatu yang Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subyek hukum, bermanfaat bagi subyek hukum, mempunyai nilai ekonomis dan dapat mempunyai nilai ekonomis dan dapat dikuasai.dikuasai.

Obyek hukum ---- “benda”( benda Obyek hukum ---- “benda”( benda berwujud, benda tidak berwujud, benda berwujud, benda tidak berwujud, benda bergerak, benda tidak bergerak)bergerak, benda tidak bergerak)

53

Page 54: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Obyek hukum dan lembaga penjaminann Obyek hukum dan lembaga penjaminann dan peralihan hak.dan peralihan hak.

Lembaga gadaiLembaga gadai FidusiaFidusia Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt. Hak tanggungan (benda tidak bergerak spt.

Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA No Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA No 5/1960 seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak 5/1960 seperti Hak Milik, HGB,HGU,Hak Pakai Pakai

APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan)

54

Page 55: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Kuliah ke 4 & 5Materi : H.Perikatan

Pengertian Perikatan adalah hubungan hukum

antara dua pihak, pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi tersebut.

55

Page 56: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Unsur- unsur Perikatan Unsur- unsur Perikatan

1.1. Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan Adanya hubungan hukum ( yang menimbulkan akibat hukum yaitu timbulnya hak dan akibat hukum yaitu timbulnya hak dan kewajiban.) kewajiban.)

2.2. Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)Adanya pihak-pihak (debitur dan kreditur)

3.3. Adanya prestasi : - berbuat sesuatuAdanya prestasi : - berbuat sesuatu

- tidak berbuat sesuatu - tidak berbuat sesuatu

- memberikan sesuatu- memberikan sesuatu

56

Page 57: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Sumber PerikatanSumber Perikatan

1.1. Ketetapan undang-undangKetetapan undang-undang

2.2. PerjanjianPerjanjian

PerjanjianPerjanjian Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara Pengertian Perjanjian adalah perbuatan hukum antara

satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satuorang lain ataulebih. ( Pasal 1313 KUHPerdata).satuorang lain ataulebih. ( Pasal 1313 KUHPerdata).

Bentuk perjanjian : - tertulisBentuk perjanjian : - tertulis

- tidak tertulis- tidak tertulis

57

Page 58: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Asas PerjanjianAsas Perjanjian

Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata)Asas Kebebasan Berkontrak( Pasal 1338 KUHPerdata) Asas KonsensualismeAsas Konsensualisme Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum)Asas Pacta sun servanda( asas kepastian hukum) Asas kekuatan mengikatAsas kekuatan mengikat Asas kepastian hukumAsas kepastian hukum Asas MoralAsas Moral Asas kebiasaanAsas kebiasaan Asas kepatutanAsas kepatutan Asas keseimbangan Asas keseimbangan Asas kepercayaanAsas kepercayaan Asas Itikad baik (Goede trouw)Asas Itikad baik (Goede trouw)

58

Page 59: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Syarat-syarat sahnya perjanjianSyarat-syarat sahnya perjanjian

Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata :

1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;1. Adanya kata sepakat dari pihak-pihak ;

2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;2. Pihak-pihak dinyatakan cakap hukum;

3. Obyeknya tertentu;3. Obyeknya tertentu;

4. Adanya sebab yang dihalalkan4. Adanya sebab yang dihalalkan

1 dan 2 merupakan syarat subyektif1 dan 2 merupakan syarat subyektif

3 dan 4 merupakan syarat obyektif3 dan 4 merupakan syarat obyektif

59

Page 60: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Macam-macam perjanjianMacam-macam perjanjian

Perjanjian konsensusPerjanjian konsensus Perjanjian formalPerjanjian formal Perjanjian riilPerjanjian riil

Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;Perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata;- Perjanjian Jual BeliPerjanjian Jual Beli- Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa- Perjanjian BoronganPerjanjian Borongan- Perjanjian KuasaPerjanjian Kuasa- Perjanjian PerburuhanPerjanjian Perburuhan- Perjanjian Pinjam MeminjamPerjanjian Pinjam Meminjam

60

Page 61: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Perjanjian yang diatur di luar Perjanjian yang diatur di luar KUHPerdata;KUHPerdata;

a)a) Perjanjian Sewa Beli/LeasingPerjanjian Sewa Beli/Leasing

b)b) Perjanjian Joint VenturePerjanjian Joint Venture

c)c) Perjanjian Waralaba,Perjanjian Waralaba,

d)d) dll.dll.

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 61

Page 62: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Perjanjian Baku Perjanjian Baku ( Standart contract ( Standart contract )) adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.adalah perjanjian yang isinya dibuat/disusun secara sepihak.

Ciri-ciri Perjanjian Baku aCiri-ciri Perjanjian Baku a.l. :.l. :

1.1. Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) Isi perjanjian dibuat/ ditentukan secara sepihak (oleh Kreditur) yang posisinya relatif kuat.yang posisinya relatif kuat.

2.2. Debitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrakDebitur tidar turut dalam menentukan substansi kontrak

3.3. Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena Debitur cenderung untuk menerima isi kontrak karena kebutuhan. kebutuhan.

4.4. Dibuat secara tertulisDibuat secara tertulis

5.5. Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal Format dipersiapkan terlebih dahulu isi dan formatnya (masal ataupun individual) ataupun individual)

Contoh Perjanjian Baku Contoh Perjanjian Baku : Perjanjian Kredit, Perjanjian : Perjanjian Kredit, Perjanjian Asuransi, dll.Asuransi, dll.

62

Page 63: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Wanprestasi Wanprestasi dan dan ForcemajeurForcemajeur

WanprestasiWanprestasi =perbuatan ingkar janji=perbuatan ingkar janji

Bentuk Bentuk wanprestasi:wanprestasi: tidak melakukan apa yang telah disanggupinya.tidak melakukan apa yang telah disanggupinya. melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak melaksanakan isi perjanjian tetapi tidak

sebagaimana mestinya.sebagaimana mestinya. melaksanakan perjanjian tetapi terlambatmelaksanakan perjanjian tetapi terlambat melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.melakukan yang ternyata tidak boleh dilakukan.

Penetapan wanprestasi dengan cara somasiPenetapan wanprestasi dengan cara somasi

63

Page 64: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Force majeurForce majeur

““Force majeurForce majeur” atau “” atau “overmachtovermacht” adalah ” adalah suatu keadaan darurat , debitur tidak dapat suatu keadaan darurat , debitur tidak dapat melaksanakan perjanjian, yang disebabkan melaksanakan perjanjian, yang disebabkan bukan kesalahan debitur.bukan kesalahan debitur.

Akibat hukum dari force majeur timbul Akibat hukum dari force majeur timbul resiko resiko yaitu kewajiban memikul kerugian yang yaitu kewajiban memikul kerugian yang disebabkan adanya kejadian diluar kesalahan disebabkan adanya kejadian diluar kesalahan salah satu pihak. salah satu pihak. Siapa yang bertanggung Siapa yang bertanggung jawab terhadap resiko yang timbul ?jawab terhadap resiko yang timbul ?

Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif Tanggung jawab resiko menurut teori obyektif dan teori subyektif .dan teori subyektif .

64

Page 65: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atauTanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corparate Corparate Social Responsibility (CSR)Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara ilegal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi ilegal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi perusahaan bersamaan dengan peningkatan kualitas perusahaan bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas secara lebih luas.komunitas secara lebih luas.

CSRCSR menurut menurut The World Business Council for The World Business Council for Sustainable Developement (WBCSD) Sustainable Developement (WBCSD) yaitu komitmen yaitu komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan tersebut, komunitas-komunitas setempat (lokal) dan tersebut, komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka komunitas secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.meningkatkan kualitas kehidupan.

65

Page 66: ETIKA DAN HUKUM BISNIS

CSR” merupakan CSR” merupakan : :

- - peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara. perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara.

- - Atau merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha Atau merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.

- - Atau proses penting dalam pengaturan biaya yang Atau proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dadikeluarkan dariri keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholder keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholder baik secara internal (pekerja, sbaik secara internal (pekerja, sttaakkeholders dan penanam eholders dan penanam modal) maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum, modal) maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota komunitas, kelompok komunitas sipil dan anggota-anggota komunitas, kelompok komunitas sipil dan perusahaan lain)perusahaan lain)

66