111
ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA KAWASAN PASAR PALMERAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh Fariihah NIM: 1110046100156 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

  • Upload
    dodang

  • View
    259

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG

PADA KAWASAN PASAR PALMERAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh

Fariihah

NIM: 1110046100156

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

i

Page 3: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Hari ini Kamis, 20 Juli 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:

Nama : Fariihah

NIM : 1110046100156

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Etika dan Perilaku Bisnis Islam Pedagang Pada Kawasan

Pasar Palmerah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi

tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Juli 2017

PANITIA UJIAN SKRIPSI

Ketua : AM Hasan Ali, MA (.................................)

NIP. 19751201 200501 1 005

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, Lc, M.A (.................................)

NIP. 19731215 200501 1 002

Pembimbing : Mu’min Rouf, M.A. (.................................)

NIP. 19700416 199703 1 004

Penguji I : Dr. Hj. Isnawati Rais, M.Ag. (.................................)

NIP. 19571027 198503 2 001

Penguji II : Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si,

Ak, CPA

(.................................)

Page 4: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fariihah

NIM : 1110046100156

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Apabila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalu pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juni 2017

Fariihah

Page 5: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

iv

ABSTRAK

Fariihah 1110046100156. Etika dan Perilaku Bisnis Pedagang Pasar Palmerah.

Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/2017 M.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui

bagaimana etika bisnis yang ada di Pasar Palmerah dalam hal ini dengan

memasukkan faktor ilmu pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha,

apakah ketiga faktor tersebut mempengaruhi etika bisnis pedagang Pasar

Palmerah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif analisis, dimana penulis menyebarkan kuesioner dan menggunakan

probability sampling methode dan menggunakan rumus Slovin2

dalam teknik

pengambilan sampel. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

regresi linear berganda untuk menguji pengaruh antara variabel ilmu pengetahuan,

sosial ekonomi, persaingan usaha.

Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada

pedagang Pasar Palmerah menunjukkan prosentase pengaruh dari variabel ilmu

pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha terhadap etika bisnis

pedagang Pasar Palmerah sebesar 25,3 %, sedangkan sisanya 74,7% dipengaruhi

faktor lain. Hal ini menunjukkan jika ketiga faktor tersebut yaitu ilmu

pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha lebih sedikit berpengaruh

terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah dibandingkan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi.

Selanjutnya, penulis juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap

beberapa pedagang Pasar Palmerah. Hasil dari observasi penulis adalah peneliti

menemukan hal-hal yang tidak sesuai etika bisnis yang dilakukan pedagang Pasar

Palmerah. Salah satunya, ad a beberapa pedagang yang memanipulasi timbangan.

Kata Kunci : Etika Bisnis, Perilaku Bisnis, Pengetahuan, Sosial Ekonomi,

Persaingan Usaha

Pembimbing : Mukmin Rouf, M.A.

Daftar Pustaka : 1999 s.d 2011

Page 6: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tiada kata yang pantas untuk diucapkan selain rasa syukur

teramat dalam atas kehadirat Allah SWT. Limpahan kasih sayang yang telah ia

berikan kepada penulis tiada berbatas. Dialah sumber kekuatan, pentang menyerah

bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun melalui proses

yang sangat panjang yang telah dilalui. Walaupun begitu, penulis yakin bahwa

Allah Maha Segalanya, dia telah menentukan waktu terbaik untuk menyelesaikan

ini semua satu persatu.

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda tercinta Nabi

Muhammad SAW. dengan kemulyaan akhlak yang beliau miliki, menghantarkan

umat kepada agama yang lurus, yaitu agama islam. Tak lupa pula kepada para

keluarga, sahabat, dan tabiin yang selalu menjalankan sunah nabi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya masih banyak

terdapat kekurangan. Skripsi ini merupakan hasil karya yang tidak terlepas dari

bantuan serta dukungan banyak pihak, maka sepantasnya penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Unioversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A., selaku Ketua Prodi

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. AM Hasan Ali, MA., Dan Bapak Dr. Abdurrauf, MA., selaku Ketua dan

sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Mukmin Roup, M.A selaku dosen pembimbing yang sabar

memberikan bimbingan, dukungan semangat untuk menyelesaikan skripsi

Page 7: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

vi

ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kasih sayang, rizki, dan

keberkahan yang berlimpah dalam hidupnya. Amin

6. Teruntuk mamah Rubiyati dan Bapak A. Rusman, semoga skripsi ini bisa

membuat kalian bangga kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak

memberikan ilmu yang tiada ternilai harganya.

8. Bapak Suheman selaku Kepala Pasar Palmerah yang bersedia meluangkan

waktunya untuk diwawancarai dan mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian, dan menyebarkan kuesioner kepada para pedagang Pasar

Palmerah. Serta semua pedagang Pasar Palmerah yang bersedia mengisi

kuesioner di sela-sela waktu berdagangnya.

9. Kepada Suami tercinta Iwan Hendrawan, yang telah mendukung penuh

penulis menyelesaikan skripsi ini yang telah tertunda untuk waktu yang

lama, I love you. Serta kepada kedua anakku tercinta Alysia Elma dan

Adhiyasta Aka Pratama untuk segala pengertian kalian kepada mama

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada kedua Adikku tercinta : Muhammad Anshor dan Masykur

Rahman yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.

11. Kepada teman terbaik ku Yuli Susanti, yang berjuang bersama selalu

menasihati dan mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini. Illah Fadillah

dan Ibnatul Wadhiyyah, yang selalu memberi bantuan dan masukan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Saidah yang selalu bersemangat untuk makan di

kala kita penat mengerjakan skripsi ini. Nur qurrota „Ayun teman pertama

masuk kampus ini, yang memberikan inspirasi bahwa keterbatasan apa

pun bukan penghalang untuk hasil yang baik.

12. Kepada keluarga besar PSD yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh

penulis. Kalian telah memberikan cerita sendiri dalam kehidupan menimba

ilmu penulis. Semoga kalian semua menjadi orang yang sukses. Amin

Page 8: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

vii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA ....................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6

E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu) ......................................... 7

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Etika Bisnis

1. Pengertian Etika Bisnis .............................................................. 12

2. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis ....................................................... 14

B. Etika Bisnis Islam ............................................................................ 15

C. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam

1. Iktikad Baik ................................................................................ 16

2. Kejujuran .................................................................................... 17

3. Kesetiaan/Kepatuhan.................................................................. 17

D. Etika Bisnis Dalam Pasar

1. Tawar-menawar .......................................................................... 19

2. Larangan Banyak Sumpah ......................................................... 19

Page 9: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

viii

3. Khiar (Al-khiyar) ........................................................................ 20

4. Menghindari Jual Beli yang Diharamkan dan-

Diragukan Kehalalannya ........................................................... 21

5. Ihtikar (Penimbunan) ................................................................. 21

E. Perilaku Bisnis

1. Pengertian Perilaku Bisnis ......................................................... 22

2. Prinsip Perdagangan Rasulullah ................................................. 24

3. Perdagangan dan Nilai Kejujuran .............................................. 25

4. Teori Harga ................................................................................ 27

5. Barang dan jasa yang Diharamkan dalam Muamalah ................ 29

F. Pasar

1. Pengertian Pasar ......................................................................... 32

2. Jenis-Jenis Pasar ......................................................................... 35

3. Mekanisme Pasar ....................................................................... 36

G. Teori Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan ................................................................. 38

2. Hubungan Pengetahuan dengan Etika dan-

Perilaku Bisnis Islam................................................................. 39

H. Teori Sosial Ekonomi

1. Definisi Sosiologi Ekonomi ....................................................... 41

2. Hubungan Pengetahuan dengan Etika dan-

Perilaku Bisnis Islam................................................................. 42

I. Teori Persaingan Usaha

1. Definisi Persaingan Usaha ......................................................... 43

2. Hubungan Persaingan Usaha dengan Etika dan-

Perilaku Bisnis Islam................................................................. 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 47

B. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer .......................................................................... 48

b. Data Sekunder ...................................................................... 50

Page 10: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

ix

2. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 50

3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 52

C. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif ..................................................................... 53

2. Uji Kualitas Data ........................................................................ 53

a. Uji Validitas ......................................................................... 54

b. Uji Reabilitas ........................................................................ 54

3. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas ............................................................................ 56

b. Multikolinearitas .................................................................. 56

c. Heterokedestisitas................................................................. 57

d. Autokorelasi ......................................................................... 57

4. Uji Hipotesis .............................................................................. 58

a. Uji Koefisien Determinasi .................................................... 59

b. Uji T ..................................................................................... 59

c. Uji F...................................................................................... 59

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden .................................................................. 61

B. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas ............................................................................... 69

2. Uji Reabilitas .............................................................................. 74

C. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 74

1. Uji Normalitas ............................................................................ 75

2. Uji Autokorelasi ......................................................................... 75

3. Uji Multikolinearitas .................................................................. 76

4. Uji Heterokedestisitas ................................................................ 77

D. Analisis Regresi Berganda ............................................................... 78

E. Uji Hipotesis

1. Uji T ........................................................................................... 80

2. Uji F ........................................................................................... 82

F. Hasil Observasi ................................................................................ 83

Page 11: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 85

B. Implikasi ........................................................................................... 87

C. Keterbatasan ..................................................................................... 88

D. Saran ................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 90

Page 12: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Jenis Kelamin Pedagang ......................................... 61

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Agama Pedagang .................................................... 62

Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Usia Pedagang ........................................................ 63

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Suku Pedagang........................................................ 64

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Pendidikan Terakhir Pedagang ............................... 65

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Jenis Dagangan Pedagang....................................... 66

Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Lama Berdagang Pedagang .................................... 68

Tabel4.8 Faktor Pengetahuan ................................................................................ 69

Tabel 4.9 Faktor Sosial Ekonomi ........................................................................... 70

Tabel 4. 10 Faktor Persaingan Usaha ..................................................................... 70

Tabel 4. 11 Etika Bisnis Islam ............................................................................... 71

Tabel 4.12 Reliability Statistic ............................................................................... 74

Tabel 4. 13 Uji Autokorelasi .................................................................................. 75

Tabel 4. 14 Uji Multikolinearitas ........................................................................... 76

Tabel 4.15 Model Summaryb

................................................................................. 78

Tabel 4. 16 Coefficientsa ....................................................................................... 78

Tabel 4.17 Uji T ..................................................................................................... 80

Tabel 4.18 Uji F ..................................................................................................... 82

Page 13: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Uji Normalitas .................................................................................... 75

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas 77

Page 14: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki jumlah

penduduk terbanyak di dunia. Sampai pada tahun 2010 tercatat jumlah

penduduk di Indonesia mencapai kurang lebih 250 juta orang. Namun

sangat disayangkan, angka pengangguran untuk penduduk Indonesia di

atas 10% yaitu 11,47% per September 2013. Angka ini naik 0,1% dari

bulan Maret 2013 yang hanya mencapai 11,37%. Sedangkan tingkat

pengangguran terbuka sendiri mencapai 5,7% pada awal tahun 2014.1

Lapangan pekerjaan yang kurang memadai membuat beberapa orang

berwirausaha atau berbisnis baik dengan modal sendiri atau melalui

pinjaman.

Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran

Islam. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pun telah menyatakan bahwa 9

dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (hadis). Artinya,

melalui jalan perdagangan inilah pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka,

sehingga karunia Allah SWT terpancar daripadanya.2 Bisnis sendiri adalah

suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan

1Sosial dan Kependudukan, bps.go.id , artikel ini dilihat pada tanggal 20 September 2013.

2Prof. Dr. Veithzal Rivai, S.E., M.M., M.B.A., dkk, Islamic Business and Economic

Ethic: Mengacu pada Al quran dan Mengikuti Jejak Rasulullah SAW dalam bisnis, keuangan, dan

Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 1, h. 3.

Page 15: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

2

menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Konsep dagang yang diajarkan Rasulullah ialah apa yang disebut

value driven, artinya menjaga, mempertahankan, menarik nilai-nilai

pelanggan. Konsep ini erat hubungannya dengan relationship marketing,

yaitu berusaha menjalin hubungan erat antara pedagang, produsen, dan

para pelanggan. Rasulullah tidak diragukan lagi dalam ajaran-ajarannya

selalu memperhatikan bagaimana seorang pedagang menjaga hubungan

dengan konsumen, beliau tidak pernah bertengkar dengan pelanggannya.

Karena reputasinya yang lurus dan tepat perhitungan dalam berdagang,

semua orang yang berhubungan dengan beliau selalu merasa senang, puas,

yakin, dan percaya akan kejujuran Rasulullah.3

Kegiatan berdagang Rasulullah menggambarkan jika dalam

berdagang selain mencari keuntungan, kita juga harus menggunakan etika

dalam bisnis kita. Islam mengkombinasikan nilai-nilai spiritual dan

material dalam kesatuan yang seimbang dengan tujuan menjadikan

manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat. Tetapi konsep materialistic

yang berkembang sekarang ini telah menyeret manusia pada kondisi di

mana nilai-nilai spiritual terpinggirkan. Hal ini terjadi terutama di

3Prof. Dr. H. Buchori Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam (Bandung: Alfabeta), cet III,

h. 20-21.

Page 16: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

3

kalangan kaum pebisnis yang pada gilirannya berimbas negatif terhadap

lapisan lain.4

Selain sistem yang perlu diperhatikan, konsep halal haram juga

perlu diperhatikan dalam etika berwirausaha, sekalipun dalam kehidupan

sehari-hari dan kajian akademik masuk wilayah hukum fiqih. Al-Quran

sendiri telah meletakkan konsep dasar halal haram yang berhubungan

dengan transaksi dalam kaitannya dengan akuisisi, disposisi, dan

semacamnya. Selain itu, kasih sayang juga termasuk nilai penting dalam

berbisnis, di sini Islam mewajibkan kasih sayang kepada makhluk. Karena

itu, seorang pedagang tidak boleh menjadikan obsesi terbesarnya dan

tujuan usahanya adalah mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya demi

memenuhi laci atau saldonya di bank.5

Selain etika bisnis yang harus diterapkan, dalam berdagang kita

sebagai umat harus menjalankan etika Islam. Karena berdagang

merupakan salah satu cara untuk mendapatkan rezeki yang diberikan Allah

SWT. Dengan memasukkan etika Islam, keberkahan ekonomi akan kita

peroleh sama seperti yang didambakan Rasulullah SAW, bagi dirinya,

keluarga dan umatnya.

Kalau boleh dikatakan, dalam keberkahan terkandung misteri yang

boleh jadi untuk mengatakannya acapkali tidak mudah dinalarkan akal

4 Drs. Faisal Badroen, MBA, dkk., Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2005), Cet. 1, h. 3. 5 Dr. Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam, Penerjemah

K..H. Didin Hafinuddin, M. SC, (Jakarta : Rabbani Press), h. 320-321.

Page 17: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

4

sehat meskipun dirasakan. Betapa banyak orang atau keluarga yang dilihat

dari sisi kehartabendaan sesungguhnya tidak tergolong banyak, tetapi

dengan keberkahan atau mereka tetap sejahtera hidup dan kehidupannya.

Sebaliknya, tidak sedikit orang/keluarga yang melimpah ruah harta

kekayaannya, tetapi mencitrakan suasana hidup dan kehidupan rumah

tangga yang merana dan “sengsara”.6 Misteri keberkahan ekonomi dan

keuangan atau tepatnya kehartabendaan ini sangat erat kaitannya dengan

keyakinan keislaman di satu pihak dan etika bisnis islam di pihak lain.7

Walaupun banyak tulisan-tulisan yang memaparkan tentang cara

Rasulullah melakukan kegiatan ekonominya, dalam hal ini berdagang

yang menjunjung tinggi sifat siddiq dan amanah, begitu pula tulisan-

tulisan mengenai etika bisnis baik konvensional maupun Islam. Namun,

dalam realita yang ada apa yang diterapkan Rasulullah maupun beberapa

teori mengenai etika bisnis, banyak yang tidak diterapkan oleh pedagang

atau pebisnis zaman sekarang. Penulis sendiri merupakan seorang

pedagang di kawasan Pasar Palmerah. Tanpa sengaja, terkadang penulis

melihat bagaimana perilaku sesama pedagang yang berjualan di kawasan

tersebut, melanggar etika dalan berdagang atau berbisnis. Contohnya,

pedagang ayam yang barang dagangannya sampai mengeluarkan bau yang

menyengat, timbangan yang dimanipulasi oleh beberapa pedagang, dan

banyak lainnya.

6Prof. Dr. Drs. H. M. Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan

Keuangan Islam, (Ciputat : Kholam Publishing, 2008), Cet. I, h. 305. 7Prof. Dr. Drs. H. M. Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan

Keuangan Islam, (Ciputat : Kholam Publishing, 2008), Cet. I, h. 306.

Page 18: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

5

Kondisi pengetahuan pedagang, sosial ekonomi, sampai persaingan

usaha pedagang Pasar Palmerah bisa menjadi alasan mereka melanggar

etika bisnis yang telah ada untuk mencari keuntungan yang sebesar-

besarnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengangkat kasus ini

untuk dijadikan tema skripsi dengan judul “ ETIKA dan PERILAKU

BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA KAWASAN PASAR

PALMERAH “

B. Identifikasi Masalah

Tujuan orang berbisnis atau berdagang tentunya untuk mencari

keuntungan, yang sebagian keuntungan tersebut digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Pedagang pun ingin

mendapatkan keuntungan yang banyak demi kesejahteraan hidupnya.

Banyak cara yang dilakukan pedagang untuk memperoleh untung yang

banyak, seperti menggunakan pemasaran dalam berdagang. Selain itu,

bagi umat islam tentunya mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar diberi

rezeki yang banyak. Namun tidak sedikit yang menggunakan cara yang

instan misalnya, memanipulasi timbangan atau meminta kepada selain

Allah SWT, menjual barang yang tidak layak agar tidak merugi.

Di samping faktor mencari keuntungan, banyak faktor yang

menjadikan pedagang melanggar etika bisnis. Misalnya, faktor

pengetahuan pedagang Pasar Palmerah, sosial ekonomi pedagang, atau

Page 19: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

6

persaingan usaha para pedagang Pasar Palmerah. Apakah ketiga poin

tersebut merupakan faktor utama? Dan seberapa besar pengaruh ketiga

poin tersebut terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah?

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak melebar, penulis

membatasinya pada pengaruh pengetahuan, sosial ekonomi, dan

persaingan usaha terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah. Berikut

rumusan masalahnya:

1. Apakah pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha

mempengaruhi etika bisnis pedagang Pasar Palmerah?

2. Berapa besar pengaruh pengetahuan, sosial ekonomi, dan

persaingan usaha terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah?

3. Di antara ketiga faktor tersebut, mana yang sangat berpengaruh

terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah:

1. Pengaruh pengetahuan terhadap etika dan perilaku bisnis pedagang

Pasar Palmerah

2. Pengaruh sosial ekonomi terhadap etika dan perilaku bisnis

pedagang Pasar Palmerah

Page 20: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

7

3. Pengaruh persaingan usaha terhadap etika dan perilaku bisnis

pedagang Pasar Palmerah

4. Besarnya pengaruh pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan

usaha terhadap perilaku bisnis pedagang Pasar Palmerah

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bagi penulis sendiri adalah memberikan

pengetahuan tidak hanya melalui teori-teori yang selama ini dipelajari.

Bagi Akademisi, menambah koleksi penelitian sejenis ini untuk

dijadikan sampel bagaimana kondisi plaku pasar yang ada di seluruh

Indonesia. Dan bagi pelaku pasar sendiri atau para pedagang baik

pemula ataupun berpengalaman, dapat dijadikan tambahan

pengetahuan dalam aktifitas dan tata cara yang baik dalam berdagang.

E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu)

Dalam rangka menentukan fokus penelitian, penulis telah

membandingkan dengan penelitian terdahulu guna mendukung materi

yang akan dibahas. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas

etika dan perilaku bisnis Islam di beberapa pasar, yaitu:

1. Yudi Ismawan Sidik (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta) yang berjudul “Pengaruh Faktor Sosial,

Pendidikan, dan Pengalaman Etika Bisnis Pedagang Pasar Bengkok

Tangerang”, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

mendapat bukti empiris mengenai faktor sosial, pendididkan, dan

Page 21: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

8

pengalaman terhadap etika bisnis pedagang Pasar Bengkok Tangerang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode

pengumpulan data menggunakan penelitian survey. Dapat disimpulkan

bahwa faktor sosial, pendidikan, dan pengalaman berpengaruh secara

signifikan terhadap etika bisnis pedagang Pasar Bengkok Tangerang.

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan ditulis oleh

penulis adalah sama-sama meneliti tentang etika bisnis pedagang yang

ada di pasar. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang akan ditulis

oleh penulis adalah studi kasus yang dilakukan berada di pasar yang

berbeda dengan pasar yang akan menjadi tempat penelitian penulis.

2. Hafiz Juliansyah (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta), yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Etika Bisnis Islam Pedagang Pasar Ciputat”, 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat tauhid,

keseimbangan, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab, dan

prinsip ihsan pedagang Pasar Ciputat terhadap penerapan etika bisnis

Islam. Dari penelitian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa ihsan,

keseimbangan, dan tanggung jawab merupakan faktor yang paling

dominan berpengaruh terhadap penerapan etika bisnis Islam pedagang

Pasar Ciputat. Sedangkan kehendak bebas dan tauhid tidak

berpengaruh dominan terhadap penerapan etika bisnis Islam pedagang

Pasar Ciputat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

ditulis oleh penulis adalah sama-sama bertema etika bisnis Islam

Page 22: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

9

pedagang di suatu pasar. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang

akan ditulis oleh penulis terletak pada tempat yang dijadikan penelitian

berbeda dengan tempat yang akan dijadikan tempat penelitian oleh

penulis. Keterbatasan dari penelitian ini adalah keterbatasan waktu,

biaya, dan sumber daya manusia dalam hal ini responden.

3. Erik Lesmana (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) yang berjudul “Implementasi Etika Bisnis Islam

Dalam Menghadapi Persaingan Usaha”, 2010. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana implementasi etika bisnis Islam terhadap

kondisi persaingan usaha pedagang muslim di Pasar Ciputat. Teknik

yang digunakan penelitian ini adalah teknik penarikan sampel dengan

menggunakan survey dan jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil

dari penelitian ini adalah sebagian besar pedagang muslim

mengamalkan ajaran agama ke dalam etika bisnis yang dijalaninya dan

bersaing secara sehat. Akan tetapi, ada pula beberapa pedagang yang

masih bermain curang dalam usaha berdagangnya. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan ditulis oleh penulis yaitu

terletak pada objek yang akan diteliti yaitu pedagang di pasar dan jenis

penelitian yang akan digunakan. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang akan ditulis oleh penulis adalah terletak pada tempat

yang diteliti berbeda dengan tempat yang akan diteliti oleh penulis.

4. Jakaria (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) yang berjudul “Dampak Keberadaan Mini

Page 23: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

10

Market Terhadap Pendapatan Pedagang Tradisional di Pasar

Tradisional Cengkareng, Slipi, dan Palmerah (suatu tinjauan etika

bisnis Islam)”, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

dampak yang terjadi terhadap pendapatan pedagang tradisional setelah

ekspansi yang dilakukan minimarket di kawasan Pasar Cengkareng,

Slipi, dan Palmerah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif

dengan menggunakan metode penelitian studi lapangan yaitu

wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendapatan dari

pedagang di Pasar Cengkareng, Slipi, dan Palmerah. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian penulis adalah tema yang diteliti

adalah etika bisnis pedagang di pasar. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian penulis adalah studi kasus yang diteliti, serta metode

penelitian yang digunakan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

serta sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini disajikan teori tentang pengertian etika bisnis dan

faktor-faktor dengan etika bisnis Islam, pengertian pasar dan hal-hal yang

berkaitan dengan pasar. Kemudian Teori ilmu pengetahuan, sosial

Page 24: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

11

ekonomi, dan persaingan usaha yang merupakan faktor yang

mempengaruhi etika dan perilaku bisnis pedagang Pasar Palmerah.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini.

Sub bab pertama menjelaskan ruang lingkup penelitian, Sub bab kedua

menjelaskan tenteang metode pengumpulan data. Dan sub bab ketiga akan

menjelaskan tentang metode analisis data.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini membahas gambaran umum objek, hasil uji instrumen

penelitian, dan hasil observasi penulis.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran.

Page 25: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Etika Bisnis

Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam

kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis. Masalah etika dan

ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar yang kokoh yang

harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan tindakan apa dan

perilaku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya.1

1. Pengertian Etika Bisnis

Kata etika sendiri berasal dari kata ethos yang berasal dari bahasa

Yunani, yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika sendiri

diidentikkan dengan moral atau moralitas. Kata moral sendiri berasal dari

bahasa latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores” berarti adat

istiadat atau kebiasaan. Jadi, secara umum etika dan moralitas sama-sama

berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup lebih baik

sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat

kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konsisten

1 Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta: Raja Gofindo Persada, 2011),

h.2.

Page 26: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

13

dan berulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana layaknya sebuah

kebiasaan.2

Etika Bisnis diartikan sebagai pengetahuan tentang cara ideal

pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan

moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan

penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan

bisnis. Dalam penerapan etika bisnis, bisnis mesti mempertimbangkan

unsur-unsur norma dan moralitas yang berlaku di masyarakat. Unsur-unsur

tersebut antara lain:3

a. Manajerial skill, yaitu seorang bisnisman harus mampu mengatur

hidup sendiri beserta dengan keluarganya dan teman-teman

sekelilingnya

b. Konseptual skill, yaitu mampu untuk membuat konsep di dalam

menjalankan pekerjaan dan jabatannya dan mampu untuk

mendelegasikan kepada orang lain

c. Technical skill, harus dimiliki oleh seorang bisnisman yang mampu

memberikan teknik-teknik untuk melaksanakan apa yang terjadi,

pemikiran dan konsepnya, serta memberikan contoh kepada orang lain

atau pihak ketiga

2Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta: Raja Gofindo Persada, 2011),

h. 5. 3Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta: Raja Gofindo Persada, 2011),

h. 5.

Page 27: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

14

d. Integritas moral yang tinggi, yaitu harus mampu memilah-milahkan

mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan

2. Prinsip-prinsip Etika Bisnis

Menurut Sonny keraf (1998), prinsip-prinsip etika bisnis adalah

sebagai berikut:4

a. Prinsip otonomi, adalah sikap dan kemampuan manusia untuk

mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya

tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

b. Prinsip kejujuran, terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang

bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa

bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas

kejujuran.

c. Prinsip keadilan, menuntut agar setiap orang diperlakukan

secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria

yang rasional objektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

d. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle),

menuntut agar bisnis dijalanka sedemikian rupa, sehingga

menguntungkan semua pihak.

e. Pihak integritas moral terutama dihayati sebagai tuntutan

internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu

4Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta: Raja Gofindo Persada, 2011),

h. 5.

Page 28: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

15

menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan

maupun perusahaannya.

B. Etika Bisnis Islam

Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti

mempelajari tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia

bisnis berdasarkan prinsip-prinsip moralitas. (Learning what is right or

wrong, and then doing the right thing. “Right thing” based on moral

principle, and others believe the right thing to do depends on the

situation). Kajian Etika bisnis terkadang merujuk kepada management

ethics atau organizational ethics. Etika bisnis dapat berarti pemikiran atau

refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis.5

Moralitas di sini, sebagaimana disinggung di atas berarti: aspek

baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar, pantas/tidak

pantas dari perilaku manusia. Kemudian dalam kajian etika bisnis Islam

susunan adjective di atas ditambah dengan halal haram (degrees of lawful

and lawful), sebagaimana yang disinyalir oleh Husein Sahatah, di mana

beliau memaparkan sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al islamiyah)

yang dibungkus dengan dhawabith syariah (batasan syariah) atau general

guideline menurut Rafik Issa Beekun.6

5 Drs. Faisal Badroen, MBA, dkk, Etika Bisnis Dalam Islam, (Ciputat: UIN Jakarta

Press), h. 61. 6 Drs. Faisal Badroen, MBA, dkk, Etika Bisnis Dalam Islam, (Ciputat: UIN Jakarta

Press), h. 62.

Page 29: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

16

C. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam

1. Itikad Baik

Itikad artinya kepercayaan; keyakinan yang teguh (kuat), juga bisa

diartikan dengan kemauan dan maksud. Dengan demikian, maka yang

dimaksud dengan itikad baik dalam tulisan ini adalah kemauan, maksud

atau tepatnya keyakinan yang baik untuk melakukan bisnis dan memenuhi

hal-hal yang bertalian dengan berbisnis. Kemauan, maksud atau keyakinan

adalah perbuatan kata hati.

Dalam ajaran Islam, ada satu ajaran yang dikenal dengan niat, yang

menjadi pangkal tolak pekerjaan hati. Dengan redaksi lain, pangkal tolak

pekerjaan hati adalah niat (an-niyyah), yaitu: maksud/tujuan, kehendak

atau janji yang amat sangat kuat untuk melakukan (melaksanakan) sesuatu.

Dalam lapangan ibadah, atau bahkan juga muamalah, niat merupakan

salah satu hal yang dianggap penting dalam menentukan baik-buruk atau

ada tidaknya sesuatu-dalam konteks ini bisnis atau dagang. Sampai-sampai

hadis nabi Muhammad SAW menyatakan bahwasanya perbuatan itu

bergantung atau ditentukan oleh niatnya (innamal‟a‟mal binniyati). Itulah

sebabnya mengapa ibadah yang tanpa niat dinyatakan tidak sah.7

7 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 309.

Page 30: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

17

2. Kejujuran

Jujur adalah lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata

apa adanya); tidak curang; tulus; ikhlas. Kejujuran adalah sifat (keadaan)

jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati); atau sifat yang suka akan

kebenaran. Suatu petersetujuan tertentu berupa rangkaian kata-kata

sebagai gambaran dari suatu perhubungan antara kedua belah pihak.

Seperti halnya dengan sebuah buah perbuatan seorang manusia, maka

gambaran ini tidak ada yang sempurna. Kalau orang mulai melaksanakan

persetujuan itu, timbullah bermacam-macam persoalan yang pada waktu

persetujuan terbentuk, sama sekali tidak atau hanya sedikit nampak pada

alam pikiran dan alam perasaan kedua belah pihak. Di sinilah arti penting

dari makna kejujuran, yang harus dikejar dalam melaksanakan

persetujuan.8

3. Kesetiaan/Kepatuhan

Setia artinya berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan

sebagainya); patuh; taat. Kesetiaan maksudnya keteguhan hati, ketaatan

(dalam persahabatan, perhambaan, dan sebagainya); kepatuhan. Patuh

artinya penurut, dengar-dengaran, taat; suka menurut (perintah dan

sebagainya); taat (pada perintah, aturam, dan sebagainya); berdisiplin;

sedangkan kepatuhan artyinya sifat patuh; keadaan patuh; atau ketaatan.

Memperhatikan definisi kesetiaan di satu pihak, dan kepatuhan di pihak

8Muhammad Amin Suma ,Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 310-311.

Page 31: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

18

lain, tampak ada kesamaan dan kesenyawaan. Maksudnya, kesetiaan

melahirkan kepatuhan, dan kepatuhan melahirkan kesetiaan.9

Kesetiaan dan kepatuhan ini menjadi sangat penting dalam dunia

bisnis, lebih-lebih dunia bisnis Islami. Kesetiaan lebih dipentingkan

daripada di dunia barat sekarang ini. Kesetiaan itu mencakup hubungan

antara suatu perusahaan dengan para pelanggannya dan perusahaan lain,

serta hubungan antara majikan dengan karyawan dan hal ini berlaku secara

timbal balik. Kesetiaan itu dapat mencakup para relasi bukan Islam

walaupun orang itu acapkali merasa seolah-olah ia berhadapan dengan

suatu lingkungan yang tertutup. Dalam hubungan dagang (bisnis),

kesetiaan timbal balik antara pelanggan dengan para pemasok (supplier)

langgannannya sangat jelas. Di pasar eceran (sekalipun) para pelanggan

tidak bisa berkeliling mencari barang (shopping around), mereka

mendatangi toko langganannya, dengan demikian lebih baik untuk

mengenal pedagang langganannya itu.10

Itikad baik, kejujuran dan kepatuhan adalah tiga hal (serangkai)

yang amat penting dalam soal pelaksanaan persetujuan setiap akad, apalagi

akad bisnis. Kejujuran dan kepatuhan yang telah diuraikan di atas

merupakan dua hal yang sesungguhnya mendapatkan perhatian serius baik

dari wahyu illahi maupun undang-undang. Demikian pula dari

9Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 311. 10

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 311.

Page 32: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

19

kecendrungan hakiki masyarakat pasar pada umumnya dan para pebisnis

pada khususnya.

D. Etika Bisnis Dalam Pasar

1. Tawar-menawar

Hampir semua orang tahu bahwa tawar-menawar antara pembeli

dan penjual adalah merupakan salah satu ciri khusus yang ada dalam dunia

perekonomian pasar, termasuk di dalamnya pasar-pasar Islam/Islami.

Dalam hal tawar menawar, ekonomi perdagangan Islam memberikan

tuntutan etika yang sangat berharga, yaitu larangan mencampuri apalagi

mengganjal penawaran yang tengah diajukan oleh orang/pihak lain.11

Yang dimaksud dengan “larangan menjual atas jualan saudaranya”

yaitu misalnya seseorang (A) sedang melakukan tawar-menawar dengan

orang lain (B), kemudian orang lain (C) mendatangi/menemui A dengan

menawarkan barang yang sama dengan harga yang lebih murah dari yang

ditawarkan B.12

2. Larangan Banyak Sumpah

Di antara hal yang sering dijumpai di pasar ialah kata-kata sumpah

atau yang sejenisnya yang biasa meluncur dari mulut-mulut pedagang

dalam upaya menawarkan dan “mempengaruhi” calon pembeli

11

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 317. 12

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 317.

Page 33: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

20

(konsumen) terutama dalam proses tawar-menawar menuju harga jadi.

Misalnya: “barang ini sungguh baik,” “sungguh ini hanya penglaris,”

“sungguh saya tidak beruntung,” “saya berani sumpah tidak bohong,” dan

lain-lain yang semakna dengan ini. Permainan (silat) kata-kata seperti itu,

apalagi dengan sumpah yang melibatkan nama Allah, merupaka perbuatan

yang dilarang oleh nabi Muhammad saw melalui sabdanya: “Sumpah itu

(boleh jadi) melariskan barang dagangan; akan tetapi (sumpah itu)

menghapuskan keberkahan.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dan lain-lain, dari

Abi Hurairah ra).”13

3. Khiar (al-khiyar)

Khiar berasal dari kata Arab al-khiyar, artinya pilihan. Yang

dimaksud dengan hak khiar dalam dunia usaha ialah hak para pihak untuk

menghentikan (membatalkan) suatu akad (transaksi) disebabkan alasan-

alasan yang dibenarkan. Khiar sering dikenal dengan sebutan khiyar al-

mutabayi‟ain setiap transaksi jual beli yang telah disepakati para pihak

pada dasarnya adalah sah, hanya saja bagi setiap pihak ada hak khiar

(memilih) yaitu hak untuk membatalkan akad yang telah disepakati para

pihak disebabkan ada alas an yang lebih mendesak. Hak khiar itu ada yang

berhubungan dengan fisik, dalam arti selama para pihak yang melakukan

transaksi jual beli masih berada (kumpul) dalam satu tempat/di tempat

yang sama (belum berpisah), dan nada pula hak khiar yang didasarkan atas

13

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 318.

Page 34: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

21

adanya kecacatan pada barang/jas yang diperdagangkan. Khiar dalam

bentuk yang kedua ini lazim dikenal dengan sebutan khiyar al-„aib.14

4. Menghindari jual-beli yang diharamkan dan diragukan

kehalalannya

Secara umum, Allah swt menghalalkan jual-beli (perdagangan) dan

mengharamkan riba. Jual beli yang dihalalkan pada dasarnya adalah jual

beli yang mabrur, yakni jual-beli yang bersih dari unsur-unsur keharaman,

kemaksiatan, dan kemungkaran (al-munkarat). Demikian kalimat lain,

transaksi dagang (bisnis) yang di dalamnya terkandung unsur-unsur

keharaman, kemaksiatan, dan kemunkaran hukumnya adalah haram, dan

karenanya maka tidaklah termasuk ke dalam jenis-jenis jual-beli mabrur

yang dihalalkan Allah SWT.15

5. Ihtikar (penimbunan)

Ihktikar (al-ihtikar) ialah pembelian barang (dagangan) yang

dilakukan dengan maksud untuk menahan (ditimbun) dalam jangka waktu

tertentu sehingga menjadi langka barangnya dan menjadi mahal harganya.

Ada sejumlah hadis nabi pada intinya melarang dan mencela tindakan

ihtikar (menimbun). Di antaranya: “Orang yang menimbun barang

dagangan, dia itu adalah salah.” (Hadis Riwayat Abu Dawud, at-Tarmidzi

dan Muslim dari Ma;mar ra). “ Orang yang menimbun makanan selama 40

14

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 319. 15

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 320.

Page 35: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

22

malam, maka orang itu (berarti) melepas dirinya dari Allah, dan Allah

lepaskan orang itu daripada Nya.” (Hadis riwayat Ahmad, al-Hakim, Ibn

Abi Syaibah dan al-Bazzar).16

E. Perilaku Bisnis

1. Pengertian Perilaku Bisnis

Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu

sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain :

berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca,

dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku

manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati

langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,

2003). Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala

perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pengertian

perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir,

bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai

macam aspek, baik fisik maupun non fisik.

2. Prinsip Perdagangan Rasulullah

Dalam ilmu ekonomi, perdagangan secara konvensional diartikan

sebagai proses saling tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak

sukarela dari masing-masing pihak. Mereka yang terlibat dalam aktifitas

16

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 322.

Page 36: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

23

perdagangan dapat menentukan keuntungan maupun kerugian dari

kegiatan tukar menukar secara bebas itu.17

Sebaliknya prinsip yang dasar perdagangan menurut Islam adalah

adanya unsur kebebasan dalam melakukan transaksi tukar-menukar, tapi

kegiatan tersebut tetap disertai dengan harapan diperolehnya keridhaan

Allah SWT, dan melarang terjadinya pemaksaan (QS. An-Nisa‟ 4:29).

Oleh karena itu, agar diperoleh suatu keharmonisan dalam sistem

perdagangan, diperlukan suatu “perdagangan yang bermoral”. Rasulullah

SAW. secara jelas telah memberi contoh tentang sistem perdagangan yang

bermoral ini, yaitu perdagangan yang jujur dan adil serta tidak merugikan

kedua belah pihak. Sabda Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Abu

Sa‟id menegaskan: “Saudagar yang jujur dan dapat dipercaya akan

dimasukkan dalam golongan para nabi, golongan orang-orang jujur, dan

golongan para syuhada”. Hadis tersebut menunjukkan bahwa dalam setiap

transaksi perdagangan diperintahkan untuk lebih mengutamakan kejujuran

dan memegang teguh kepercayaan yang diberikan orang lain, selain itu

dalam setiap transaksi perdagangan dituntut harus bersikap sopan dan

bertingkah laku baik sebagaimana disebutkan dalam hadis yang

17

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta) , h. 20.

Page 37: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

24

diriwayatkan oleh Bukhari: “ Rahmat Allah atas orang-orang yang baik

hati ketika ia menjual dan membeli serta ketika membuat keputusan”.18

Berdasarkan hadis tersebut nampak jelas bahwa Muhammad SAW

telah mengajarkan untuk bertindak jujur dan serta bersikap baik dalam

setiap transaksi perdagangan. Dalam hal ini kunci keberhasilan dan

kesuksesan nabi dalam berdagang diantaranya adalah dimilikinya sifat-

sifat terpuji beliau yang sangat dikenal penduduk Mekkah kala itu, yaitu

jujur (shidiq), menyampaikan (tabligh), dapat dipercaya (amanah), dan

bijaksana (fathanah). Menurut Afzalurrahman seperti dikutip oleh

jusmaliani, dkk menyatakan bahwa sikap terpuji itulah merupakan kunci

kesuksesan nabi dalam berdagang. Bersikap adil dan bertindak jujur

merupakan prasyarat penting seseorang dalam melakukan perdagangan, di

samping menjaga hubungan baik dan berlaku ramah tamah kepada mitra

dagang serta para pelanggan. Pedagang yang tidak jujur, meskipun

mendapat keuntungan yang besar, boleh jadi keuntungan tersebut sifatnya

hanya sementara. Ini dikarenakan ketidakjujuran akan menghilangkan

kepercayaan para pelanggan sehingga lama kelamaan akan memundurkan

dan mematikan usahanya.19

18

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 21. 19

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 22.

Page 38: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

25

3. Perdagangan dan Nilai Kejujuran

Selain berkaitan dengan pengertian yang sifatnya eskatologis,

perdagangan dalam Islam merupakan salah satu konsep yang merujuk

pada pengalihan hak kepemilikan harta kekayaan. Seperti halnya paham

ekonomi konvensional, Islam sangat mengutamakan dan mengakui hak

pemilikan individu atas harta kekayaan yang dimilikinya. Namun

pengakuan terhadap hak individu tersebut disertai ketentuan-ketentuan

yang mengikat. Antara lain disebutkan dalam pemilikan individu itu

melekat didalamya hak-hak orang lain, dan hal itu wajib diserahkannya

(zakat). Juga seseorang tidak boleh memanfaatkan kepemilikan individu

tersebut semaunya sendiri, seperti hidup secara boros, berperilaku kikir.20

Konsep penting dalam Islam yang mendasari pengalihan hak

individu tersebut adalah ridha dan ikhlas, dan salah satu syarat penting

untuk mencapai tingkat ridha dan ikhlas yang dimaksud adalah perilaku

yang jujur. Akan tetapi, yang demikian itu sangat khusus sifatnya. Banyak

cara yang dapat ditempuh dalam pengalihan kepemilikan, dan semuanya

berlandaskan pada prinsip ridha dan ikhlas tersebut, diantaranya shadaqoh,

infaq, dan hibah.21

20

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 31. 21

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 32.

Page 39: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

26

Perdagangan yang di dalamnya mengandung unsur ketidak jujuran,

pemaksaan, atau penipuan, seperti menimbun barang dengan

mengorbankan kepentingan orang banyak, mencegat penjual di pasar,

menyembunyikan informasi untuk memperoleh keuntungan yang lebih

besar, mengurangi timbangan, menyembunyikan cacat barang dagangan,

dan sebagainya, hukumnya tidak boleh (haram).22

Menurut Yafi dan Karim seperti dikutip oleh jusmaliani, dkk

menyatakan bahwa dalam sejarah umat Islam sendiri, jelas bahwa

perdagangan merupakan salah satu sektor terpenting sumber kemakmuran

masyarakat Madani pada zaman Rasulullah dan zaman Khulafa‟ Ar-

Rasyidin sesudahnya. Bisa dikatakan, perdagangan merupakan faktor

penggerak sektor riil, tidak saja pada zaman Islam awal, tetapi juga sampai

pada masa-masa sekarang.23

Sampai di sini jelas sekali bahwa perdagangan merupakan masalah

penting dan merupakan bagian yang penting pula dalam ekonomi Islam

secara keseluruhan. Begitu pentingnya, masalah perdagangan ini sampai-

sampai hal tersebut ditempatkan sebagai lawan kata atau dipertentangkan

dengan ekonomi riba (prinsip dasar ekonomi konvensional). Dalam QS.

22

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 32. 23

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta),h. 24.

Page 40: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

27

Al-Baqarah (2) ayat 275 misalnya, dengan jelas ditegaskan “…. Allah

menghalalkan jual-beli (perdagangan) dan mengharamkan riba…”24

Seperti yang telah disinggung di atas, di antara nilai-nilai

terpenting sebagai landasan transaksi adalah kejujuran. Di antara nilai-

nilai yang terkait dengan kejujuran, dan yang melengkapinya adalah

amanah (terpercaya).

4. Teori Harga

Menurut Ibn Qayyim al-Jauziyyah seperti dikutip oleh Muhammad

Amin Suma, menyatakan bahwa Harga (tsaman) ialah

ukuran/standar/kriteria (al-mi‟yar) yang dengannya dapat dikenali

(ditaksir) nilai harta kekayaan (al-mi‟yar alladzi bihi yu‟rofu taqwim al

amwal). Harga, kata Ibn Qayyim lebih lanjut, wajib dibatasi dan dipatok

sedemikian rupa supaya tidak (mudah) naik atau tidak (mudah) turun

mengingat sifatnya yang spesifik dan akurat.25

Di antara hal penting yang layak dikemukakan tentang persoalan

teori harga dalam ekonomi Islam ialah penyerahannya kepada sistem pasar

yang ditentukan oleh masyarakat pasar. Termasuk dalam hal pengambilan

keuntungan, misalnya berapa persen maksimal keuntungan yang boleh

24

Eri herzegofina Fansuri, “Etika Bisnis Masyarakat Muslim Dalam Berdagang: Studi

Pengawasan Aktivitas Ekonomi Di Lingkungan Lembaga Pendidikan Pesantren Asshidiqiyyah

Pusat”, (Sktipsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta), h. 24. 25

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 184.

Page 41: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

28

ditarik seorang pedagang atau suatu perusahaan dari modal – termasuk

cost- yang telah dikeluarkan.26

Hanya saja, suatu hal yang layak dicatatkan di sini ialah bahwa

suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah mengutus Urwah al-Bariqi,

seraya Nabi memberinya uang satu dinar untuk dibelikan kurban (udhiyah)

atau seekor kambing; kemudian Al-Bariqi membelikan uang yang satu

dinar itu untuk dua ekor kambing. Lalu dia jual (kembali) yang satu ekor

dengan harga satu dinar, sehingga ia pun kemudian pulang dengan

(membawa) seekor kambing dan satu dinar uang tunai (saya menyerahkan

kepada Nabi); dan Nabi pun berdoa untuk al-Bariqi, “Semoga Allah

memberkahi jual-belinya, sehingga jika al-Bariqi berjualan pasir

(sekalipun), dia akan memperoleh keuntungan daripadanya”, (Hadis

Riwayat Imam lima, kecuali an-Nasa‟i dari Urwah al-Bariqi).27

Dari hadis ini kita bisa memetik pemahaman bahwa tingkat

pengambilan keuntungan masih bisa dilakukan sampai sebesar 100%.

Pembelian seekor kambing dengan harga setengah dinar, yang kemudian

dijual dengan harga satu dinar oleh al-Bariqi, dan kemudian dibenarkan

oleh Nabi; ini mengisyaratkan tentang pembolehan pengambilan

keuntungan sampai 100%. Sebab kalau tidak diperkenankan, tentu Nabi

26

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 184. 27

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 184.

Page 42: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

29

tidak akan membenarkan tindakan al-Bariqi di atas dan tidak mungkin

mendoakannya.28

5. Barang dan Jasa yang Diharamkan dalam Muamalah

Secara umum, Islam pada dasarnya mempersilahkan manusia

untuk mengonsumsi apa saja yang mereka kehendaki dan mereka kuasai

dari apa saja yang ada di bumi, sejauh barang-barang yang dikonsumsinya

iyu benar-benar halal lahi baik (halalan thayyiban; lawful and good).

Dengan kalimat lain, Islam jelas menghalalkan barang (makanan/minuman

dan lain-lain) yang baik-baik (at-thayyibat;lawful). Pada saat bersamaan,

Islam juga tegas mengharamkan seseorang dari kemungkinan

mengonsumsi makanan/minuman lain-lain yang buruk-buruk (al-

khabisat;unlawful).29

Hal ini dapat dipahami dari sejumlah ayat al-Quran

diantaranya:

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah

syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu.”

28

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 184. 29

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 185.

Page 43: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

30

Al-halal, al-hilal atau al-halil, adalah lawan dari kata al-haram,

artinya halal. Sedangkan thayyib secara harfiah berarti baik, bagus, lezat,

nyaman, dan sehat. Kata al-ashafani, makna kata asal at-thayyib ialah

sesuatu yang oleh indera maupun nafsu dianggap lezat (matastalidzdzuh

al-hawass wa-ma tastalidzdzuh al-nafs). Yang dimaksud dengan at-

thayyib (makanan yang baik) dalam konteks syariah ialah makanan yang

memenuhi (kriteria) boleh dari sisinya yang maupun misalnya dari sisi

bahan bakunya, dari sisi kadar/ukurannya, dari sisi tempat atau asal

usulnya, dari sisi kebaikannya untuk jangka pendek maupun jangka

panjang.

Dari sisi bahan baku, tidak boleh ada bahan baku yang haram. Dari

sisi kadar/ukuran, tidak boleh melampaui batas yang diperlukan

(kebutuhan), bukan keinginan hawa nafsu. Dari sisi perolehan, jelas asal-

usulnya dalam pengertian bersumber dari hal-hal yang halalan-thayyiban.

Dari sisi kebesihan dan kesehatan, dapat dipertanggungjawabkan secara

agama maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula dengan

efek dari produk yang dihasilkan, baik itu untuk jangka pendek maupun

jangka panjang.30

Suatu hal yang mutlak perlu diingatkan disini ialah bahwa barang-

barang konsumtif ini ketika dihubungkan dengan teknologi terutama

pengolahan produk pangan di zaman modern sekarang ini mudah

30

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 187.

Page 44: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

31

tercampur atau bahkan dicampuri dengan barang-barang haram atau paling

sedikit diragukan kehalalannya. Teknologi yang diterapkan dalam

pengolahan makanan (produk pangan) antara lain: pembersihan, sortasi,

grading, pengupasan, pengecilan ukuran, pencampuran, pemisahan,

pemekatan, fermentasi, pemanasan, irradiasi, pengeringan, pendinginan,

proses pengawetan non thermal, pelapisan, pencetakan, dan pengemasan.

Meskipun demikian terdapat teknologi yang mempengaruhi status halal-

haramya produk yang dihasilkan yaitu teknologi penyembelihan,

meskipun karena satu dan lain hal juga tidak akan dibahas di dalam buku

ini.

Kehalalan produk pangan dewasa ini semakin terancam manakala

dihubungkan dengan teknologi pengolahan dan terutama bahan pangan

(bahan baku, bahan penolong, maupun bahan tambahan) yang mudah

tercampur atau dicampur. Terutama produk pangan yang secara umum

terdiri atas tiga macam komponen utama yakni: protein, lemak, dan

karbohidrat. Kerawanan produk pangan terutama terletak pada protein dan

lemak yang berasal usul dari hewan (protein dan lemak hewani). Di sinilah

terletak arti penting dari hikmah pengharaman bangkai dan babi itu secara

dzati dan bersifat mutlak, demi jaminan proteksi atas makanan dan

minuman Islami yang berlebelkan “halalan thayyiban”, dan dari

kemungkinan tercampur apalagi sengaja dicampur dengan bahan-bahan

pangan yang nyata-nyata diharamkan atau paling sedikit mengandung

Page 45: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

32

unsur-unsur khaba‟its (keburukan) sebagaimana disinyalir dalam ayat-ayat

al-Qura‟an yang telah dikutibkan dan diuraikan sebelum ini.31

Belakangan disinyalir banyak produk makanan dan atau minuman

serta kosmetik atau bahkan juga alat-alat kebersihan dan penyucian

(semisal sabun, sikat gigi, dan lain-lain) yang tercampur atau sengaja

dicampuri dengan bahan-bahan yang haram (khususnya bangkai dan babi)

atau bahan-bahan baku yang jelas-jelas mengandung bahaya (mudarat)

misalnya bahan-bahan pengawet dan pewarna seperti formalin dan lain-

lain. Di sini pula terletak arti penting dari kehadiran tuntunan al-Islam

tentang konsep dan resep hidup sehat melalui makanan dan minuman yang

halalan thayyiban. Moto pemerintah yang mendengungkan konsep dan

resep “Empat Sehat Lima Sempurna (nasi, lauk pauk, sayur-mayur, buah-

buahan, dan susu)”, sudah harus disempurnakan menjadi “Empat Sehat

Lima Sempurna, Enam Halal, Tujuh Thayyib”, (nasi, lauk-pauk, sayur-

mayur, buah-buahan, susu, halal, dan thayyib).32

F. Pasar

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan

(pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang dan jasa tertentu,

31

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 194-195. 32

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan

Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 195.

Page 46: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

33

sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar)

dan jumlah yang diperdagangkan.33

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki

kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu dalam melakukan

pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.34

Konsep pasar

membawa kita kembali pada konsep pemasaran, di mana pemasaran

merupakan dimensi pertama dan utama dari perusahaan. Definisi dari

pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang berniali satu

sama lain.

Ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah pembeli yang berada di

dalam pasar tersebut. Pembeli potensial memiliki tiga karakteristik pokok,

yaitu mempunyai minat, penghasilan, dan akses. Bedasarkan ketiga

karakteristik ini, ada lima level definisi pasar, yaitu:35

a. Pasar potensial (potential market), yaitu sekumpulan konsumen

yang memiliki tingkat minat tertentu terhadap penawaran pasar

tertentu

33

Eko Suprayitno M, Si., Ekonomi Mikro Perspektif Islam, (Malang: UIN Malang Press,

2008), h. 205. 34

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Pengendalian, (Jakarta: Salemba Empat, 1995, Edisi 8), h. 14. 35

Santoso Singgih dan Tjiptono Fandy, Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002), h. 64.

Page 47: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

34

b. Pasar yang tersedia (available market), yaitu sekumpulan

konsumen yang memiliki minat, penghasilan, dan akses pada

penawaran pasar tertentu

c. Pasar tersedia yang memenuhi syarat (qualified available

market), yaitu sekumpulan konsumen yang memiliki minat,

penghasilan, akses, dan kualifikasi untuk penawaran pasar

tertentu

d. Pasar yang dilayani (served market atau target market), yaitu

sebagian dari qualified available market yang ingin dimasuki

perusahaan

e. Pasar penetrasi (penetration market), yaitu sekumpulan

konsumen yang benar-benar telah membeli produk

1. Jenis-jenis Pasar

Berdasarkan segi fisiknya, pasar diklasifikasikan menjadi:36

a. Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan

pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli

secara langsung biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan

biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang

dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

36

Santoso Singgih dan Tjiptono Fandy, Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002), h. 65.

Page 48: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

35

b. Pasar Raya

Pasar raya disebut juga dengan toko serba ada atau Toserba,

dalam bahasa Inggris disebut Departmen Store, yaitu suatu bentuk

toko swalayan yang menjual barang dagangan secara eceran. Pada

umumnya toserba lebih besar dari supermarket.

c. Pasar Abstrak

Pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat

dengan kasat mata. Konsumen dan produsen tidak bertemu secara

langsung, biasanya transaksi dilakukan via telpon , via internet, atau

alat komunikasi lainnya.

d. Pasar swalayan

Secara harfiah, kata ini berarti pasar yang besar. Pasar

swalayan atau supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala

kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, dan lain-lain.

Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar terdiri

dari:

a. Pasar Ikan

b. Sayuran

c. Buah-buahan

d. Barang elektronik

e. Barang perhiasan

Page 49: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

36

f. Bahan bangunan

g. Bursa efek, saham, dan komoditi

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan

melibatkan dua subyek pokok, produsen dan konsumen. Kedua subyek

tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhdap

pembentukan harga barang di pasar.37

2. Mekanisme Pasar

Gambaran pasar yang Islami adalah pasar yang di dalamnya

terdapat persaingan sehat yang dibingkai dengan nilai dan moralitas Islam.

Nilai dan moralitas Islam itu secara garis besar terbagi dua: Pertama,

norma yang bersifat khas yaitu hanya berlaku untuk muslim. Kedua, Islam

juga sangat memperhatikan norma yang berlaku dalam masyarakat umum

dan berlaku secara universal seperti persaingan sehat, kejujuran,

keterbukaan, dan keadilan. Nilai-nilai ini sangat ditekankan dalam Islam

bahkan selalu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah. Keterikatan

seorang muslim dengan norma-norma ini akan menjadi sistem pengendali

yang bersifat otomatis bagi pelakunya dalam aktifitas pasar.38

37

Eko Suprayitno M, Si., Ekonomi Mikro Perspektif Islam, (Malang: UIN Malang Press,

2008), h. 206. 38

Santoso Singgih dan Tjiptono Fandy, Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002), h. 122.

Page 50: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

37

Dengan mengacu kepada al-Quran dan praktek kehidupan pasar

pada masa Rasulullah dan para sahabatnya, Ibn Taimiyah menyatakan

bahwa ciri khas kehidupan pasar yang Islami adalah:

a. Orang harus bebas untuk keluar dan masuk pasar.

b. Adanya informasi yang cukup mengenai kekuatan-kekuatan

pasar dan barang-barang dagangan.

c. Unsur-unsur monopolistik harus dilenyapkan dari pasar.

Kolusi antara penjual dan pembeli harus dihilangkan.

d. Adanya kenaikan dan penurunan harga yang disebabkan

naik turunnya tingkat permintaan dan penawaran.

e. Adanya homogenitas dan standarisasi produk agar terhindar

dari pemalsuan produk, penipuan, dan kecurangan kualitas

barang.

f. Terhindar dari penyimpangan terhadap kebebasan ekonomi

yang jujur, seperti sumpah palsu, kecurangan, dalam,

menakar, menimbang, dan menimbang, dan mengukur, dan

niat yang buruk dalam perdagangan.

g. Pelaku pasar juga dilarang menjual barang-barang haram

seperti minuman keras, alat perjudian dan pelacuran, dan

lain-lain.39

39

Ibn Taymiyah, Majmu‟ Fatawa Shaykh al Islam Ahmad Ibn Taymiyah (Riyad: Matbaat

al Riyad, 1387 H), h. 78.

Page 51: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

38

Dengan memperhatikan kriteria pasar Islami tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa pasar Islami itu dibangun atas dasar terjaminnya

persaingan yang sehat yang dibingkai dalam nilai dan moralitas Islam.

Untuk menjamin agar kriteria ini tetap terjaga dengan baik diperlukan

seorang muhtasib yang memiliki peranan aktif dan permanen dalam

menjaga mekanisme pasar yang islami sehingga dapat dijadikan model

bagi peran pemerintah terhadap pasar.

2. Teori Pengetahuan

1. Definisi pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah

berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan

akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya

untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat

atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang

mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan

pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.40

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan

pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak

seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif

40

Nurmala Hayati, ”Pengaruh Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Persaingan Usaha

dan Pendidikan Agama terhadap Pelaksana Etika Bisnis Islam”, (Skripsi S1 Fakutas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.21.

Page 52: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

39

terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala

informasi dan data sekadar berkemampuan untuk menginformasikan atau

bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan

untuk mengarahkan tindakan. Inilah yang disebut potensi untuk

menindaki.

2. Hubungan Pengetahuan terhadap Etika dan Perilaku Bisnis

Dalam proses produksi sebagai suatu struktur dasar aktivitas

perekonomian, tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting, karena

tenaga kerja tersebut bertindak sebagai pelaku ekonomi berbeda dengan

faktor produksi lainnya yang bersifat pasif (seperti: modal, bahan baku,

mesin, dan tanah). Tenaga kerja berkemampuan bertindak aktif, mampu

mempengaruhi dan melakukan manajemen terhadap faktor produksi

lainnya yang terlibat dalam proses produksi (Sonny Sumarsono, 2003).41

Dalam bisnis yang baik, seorang pengusaha yang berkemampuan

bertindak aktif, mampu mempengaruhi dan melakukan manajemen

merupakan faktor penentu keberhasilan dari kegiatan bisnis dengan jalan

yang benar dan baik. Salah satu faktor yang membentuk kemampuan

bertindak aktif yaitu dengan pengetahuan. Berdasarkan uraian-uraian di

atas, maka kita dapat definisikan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari

proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang

tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu ini mencakup

41

Nurmala Hayati,”Pengaruh Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Persaingan Usaha

dan Pendidikan Agama terhadap Pelaksana Etika Bisnis Islam”, (Skripsi S1 Fakutas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.21.

Page 53: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

40

berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan

maupun pengalaman.42

Pendidikan punya peranan sangat penting dalam Innovation Driven

Economy, yaitu tempat munculnya talenta-talenta yang akan memicu

munculnya inovasi dalam bisnis.43

Dengan adanya inovasi, maka pelaku

bisnis tidak perlu menggunakan cara-cara kotor yang bertentangan dengan

etika bisnis Islam untuk memajukan bisnisnya.

Pengalaman (Experience) menurut Cascio (1995:260) sebagai

berikut: Pengalaman adalah suatu faktor untuk menilai seberapa lama

seseorang mengetahui/bertukar pengetahuan dengan orang lain untuk bisa

melaksanakan pekerjaannya secara efektif. Pengalaman akan menentukan

keterampilan dalam melaksanakan suatu tugas tertentu. Pengalaman kerja

dapat berdampak positif atau negatif terhadap kemampuan kerja

seseorang. Sikap seseorang merupakan perpaduan antara masa lampau

dengan keadaan lingkungan masa kini. Indris Saputra (2002)

mengemukakan bahwa: “Pengalaman kerja membuat seseorang dapat

meningkatkan pengetahuan teknis maupun keterampilan kerja mengamati

orang lain, menirukan dan melakukan sendiri tugas-tugas pekerjaan yang

ditekuni. Dengan melakukan tugas yang berulang-ulang, seseorang akan

lebih mahir melaksanakan tugasnya dan terbuka peluang untuk

42

FilsafatUmum: Macam-macam Pengetahuan Manusia, fakhorshokhibul.com, artikel

ini dilihat pada tanggal 27 September 2017. 43

Entrepreneurship in Indonesia-Financial Club, http://sandiaga-

uno.com/enterpreneurship-in-Indonesia-financial-club, artikel ini pada tanggal 02 Oktober 2017.

Page 54: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

41

memperoleh cara kerja yang lebih praktis, efisien, dan produktif.44

Begitu

pun dengan berbisnis/berwirausaha/berdagang, pengalamannya sebagai

pebisnis atau rekan sesama pebisnis bisa kita jadikan acuan kita agar bisnis

yang kita jalani lebih baik lagi dari sebelumnya dari hari ke hari.

3. Teori Sosial Ekonomi

1. Definisi Sosial Ekonomi

Secara Etimologis, pengertia sosial ekonomi berasal dari kata

sosial dan ekonomi. Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat.45

Sedangkan ekonomi adalah pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan

sebagainya yang berharga.

Pengertian sosiologi ekonomi sendiri dapat didefinisikan

dengan 2 cara. Pertama, sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai sebuah

kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang didalamnya

terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan tersebut, dapat

dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi. Juga sebaliknya,

bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.46

Kedua, sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai pendekatan

sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi. Dari definisi ini

terdapat dua hal yang harus dijelaskan, yaitu pendekatan sosiologis dan

fenomena ekonomi. Adapun yang dimaksud pendekatan sosiologis adalah

44

Yudi Ismawan Sidik, “ Pengaruh Faktor Sosial, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap

Etika Bisnis Pedagang Pasar Bengkok Tangerang”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 35-36. 45

Departemen Pendididkan dan Kebudyaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988), h. 855. 46

Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005), cet. 1, h. 11.

Page 55: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

42

konsep-konsep, variabel-variabel, teori-teori, dan metode yang digunakan

dalam sosiologis dalam memahami kenyataan sosial, termasuk di

dalamnya kompleksitas aktifitas yang berkaitan dengan ekonomi seperti

produksi, konsumsi, distribusi dan lainnya.47

Selanjutnya yang dimaksud

dengan fenomena ekonomi adalah gejala dari cara bagaimana orang atau

masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang

langka.48

Jadi, Sosiologi Ekonomi Secara sederhana didefinisikan sebagai

studi tentang bagaimana cara orang, kelompok, atau masyarakat

memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka,

dengan menggunakan pendekatan sosiologi (Damsar, 1997:9).49

2. Hubungan Sosiologi Ekonomi dengan Etika dan Perilaku Bisnis

Islam

Dalam kajian sosiologi Ekonomi, tindakan ekonomi dipahami

dalam konteks hubungannya dengan aspek sosial budaya masyarakat, dan

bukan atau tidak dipahami seperti pemikiran Bapak Kapitalisme Adam

Smith yang memahami tindakan. Ekonomi manusia senantiasa rasional-

kalkulatif. Sebagai seorang ekonom yang mendukung arti penting

liberalism dan pasar bebas, Adam Smith meyakini bahwa perilaku

ekonomi manusia senantiasa mempertimbangkan untung rugi, kalkulatif,

47Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005), cet. 1, h. 14. 48

Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005), cet. 1, h. 17. 49

Dr. Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era

Masyarakat Post Modernisme, (Jakarta: Kecana Prenada Media Group, 2013), cet. 1, h. 14.

Page 56: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

43

dan manusia cenderung baru akan mengonsumsi sesuatu jika barang atau

jasa yang ditawarkan di pasar benar-benar sepadan dengan pekerjaan atau

uang yang mereka keluarkan. Sementara itu, sosiologi ekonomi meyakini

bahwa perilaku ekonomi manusia acapkali justru tidak hanya

mempertimbangkan untung rugi, tetapi yang lebih penting adalah

bagaimana konstruksi sosial masyarakat yang bersangkutan dalam

memandang arti penting atau fungsi sebuah barang dan jasa.50

Seseorang meyakini bahwa memakai tas dengan merk tertentu

akan menaikkan gengsinya di mata orang-orang di lingkungan sosialnya,

maka jangan heran jika ia bersedia mengeluarkan dana hingga puluhan

juta rupiah hanya sekedar untuk membayarsebuah tas di plaza terkenal di

luar negeri-yang mode, ukuran, dan fungsinya tak beda dengan tas

bermerk yang banyak dijual di pasar-pasar murah.51

Hal ini terkadang

dimanfaatkan oleh beberapa pebisnis atau pedagang yang menjual tas yang

sama namun aspal atau biasa disebut tas KW dengan harga tidak jauh

berbeda dengan tas bermerk yang asli. Perilaku ini sangat bertentangan

dengan etika bisnis Islam, karena merupakan contoh jual beli yang

mengandung unsur “gharar” yang menimbulkan kerugian bagi si

pembelinya.

50

Dr. Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era

Masyarakat Post Modernisme, (Jakarta: Kecana Prenada Media Group, 2013),cet. 1, h. 15. 51

Dr. Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era

Masyarakat Post Modernisme, (Jakarta: Kecana Prenada Media Group, 2013), cet. 1, h. 15-16.

Page 57: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

44

4. Teori Persaingan Usaha

1. Persaingan Usaha

Persaingan usaha sering disebutkan dalam konsep bentuk-

bentuk pasar. Persaingan usaha di dalam pasar terdiri dari Persaingan

Sempurna dan persaingan bukan sempurna. Persaingan sempurna yaitu

suatu struktur yang di dalamnya terdapat banyak pembeli dan penjual tidak

dapat mempengaruhi harga. Perusahaan yang masuk ke pasar ini dapat

bersaing secara sempurna. Akibatnya, tidak ada satu pun

perusahaan/individu yang dapat menjadi penentu harga (price setter),

tetapi mereka hanya dapat menjadi penerima/pengambil harga (price

taker). Keadaan ini mengandung arti bahwa tidak ada yang menjadi

pengendali harga (price leader) dalam pasar persaingan sempurna.52

Ciri-

ciri pasar persaingan sempurna yaitu penjual dan pembeli yang banyak

serta barang yang diperdagangkan bersifat homogen.

Kemudian, pasar bukan persaingan sempurna adalah suatu

bentuk pasar yang sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna.

Perbedaan itu terutama dapat dilihat pada perbedaan pengaruh permintaan

dan penawaran yang terdapat di pasar. Pasar bukan persaingan sempurna

dibagi dalam tiga bentuk, yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar

persaingan monopoli. Pasar bukan persaingan sempurna merupakan suatu

bentuk pasar dimana perusahaan/penjual mempunyai peranan dalam

52

Maksum Habibi dan Ahmad Widodo, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X, (Jakarta:

Piranti, 2008), h. 100.

Page 58: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

45

menentukan harga. Peranan yang dimiliki oleh masing-masing pasar

dalam pembentukan harga juga berbeda-beda pada ketiga pasar yang telah

disebutkan di atas.53

2. Hubungan Persaingan Usaha dengan Etika dan Perilaku Bisnis

Islam

Kompetisi merupakan persaingan yang merujuk kepada kata

sifat siap bersaing dalam kondisi nyata dari setiap hal atau aktivitas yang

dijalani. Ketika kita bersikap kompetitif maka berarti kita memiliki sikap

siap serta berani bersaing dengan orang lain. Dalam arti yang positif dan

optimis, kompetisi bisa diarahkan pada kesiapan dan kemampuan untuk

mencapai kemajuan dan kesejahteraan kita sebagai umat manusia.

Kompetisi seperti ini merupakan motivasi diri sekaligus faktor penggali

dan pengembang potensi diri dalam menghadapi bentuk-bentuk kompetisi,

sehingga kompetisi tidak semata-mata diarahkan untuk mendapat

kemenangan dan mengalahkan lawan.54

Tuntutan di dunia bisnis yang

semakin tinggi dank eras mensyaratkan sikap dan pola kerja yang

professional. Persaingan yang semakin ketat juga seakan mengharuskan

orang-orang bisnis untuk bersungguh-sungguh menjadi professional bila

bisnis mereka ingin sukses. Persaingan dalam dunia bisnis mendorong

pebisnis meningkatkan efisiensi dan kualitas produknya untuk dapat

53

Maksum Habibi dan Ahmad Widodo, Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X, (Jakarta:

Piranti), h. 102-103. 54

Muhammad Saman, Persaingan Industri PT. Pancanata Centralindo (Perspektif Etika

Bisnis Islam), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 19.

Page 59: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

46

bersaing dengan perusahaan lain ataupun pesaing bisnisnya dan

mendapatkan kepuasaan dari para pelanggannya. Namun, tidak jarang pula

ada pebisnis atau pengusaha atau pedagang yang berbuat curang kepada

pesaingnya agar mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Di sini

terlihat perbedaan antara pebisnis atau pengusaha atau pedagang yang

mempunyai pengetahuan tentang etika dalam berbisnis dengan pebisnis

yang tidak mempunyai pengetahuan tentang etika bisnis.

Page 60: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan di Pasar Palmerah, Jakarta, dengan objek

penelitian yaitu pedagang di pasar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen (pengetahuan, sosial ekonomi,

dan persaingan usaha) terhadap variabel dependen (etika bisnis) di Pasar

Palmerah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, juga menyajikan data,

menganalisis data, dan menginterpretasi.1 Tujuan dari penelitian deskriptif

adalah untuk menggambarkan atau menjabarkan secara sistematis, faktual,

dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki.

1 Cholid Norbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005), cet. VII, h. 44.

Page 61: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

48

B. Metode Pengumpulan data

1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, dari

individu seperti hasil wawancara maupun hasil observasi secara langsung.2

Data primer yang diperoleh penulis terkait penelitian ini yaitu berupa data

yang diperoleh dari responden dalam hal ini pedagang Pasar Palmerah

melalui kuesioner yang diberikan oleh peneliti kepada para pedagang

pasar Palmerah.

Selain kuesioner, peneliti juga menggunakan observasi sebagai

data primer. Observasi merupakan salah satu teknik operasional

pengumpulan data melalui proses pencatatan secara cermat dan sistematis

terhadap obyek yang diamati secara langsung.3 Dalam hal ini, peneliti

yang juga salah satu pedagang di Pasar Palmerah mengamati kegiatan para

pedagang lain di sela-sela waktu berdagang peneliti. Kadang kala, peneliti

membeli barang dagangan dari pedagang lain untuk mengetahui apakah

barang tersebut layak atau apakah pedagang tersebut memanipulasi

timbangan dengan cara menimbang ulang di tempat dagang peneliti.

2 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2007), h.16. 3 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1999),h. 133-134.

Page 62: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

49

Beberapa keunggulan teknik ini, sebagaimana diungkap oleh Guba

& Lincoln (1991), yaitu sebagai berikut:4

1. Teknik pengamatan ini didasarkan pada pengalaman secara

langsung

2. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati

sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana

yang terjadi pada keadaan sebenarnya

3. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data.

4. Sering terjadi keraguan pada peneliti, jangan-jangan yang

dijaringnya ada yang “melenceng” atau ” bias” dan memerlukan

pengamatan ulang.

5. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mengerti situasi-

situasi rumit.

6. Dalam kasus-kasus tertentu, saat teknik komunikasi lainnya tidak

memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat

bermanfaat.5

4 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1999),h. 133-134. 5 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Ed. Kedua, h.101-102.

Page 63: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

50

Hadirnya teknik observasi dalam penelitian ini juga mendapat

respons yang tidak selamanya positif. Beberapa keberatan atas teknik ini

adalah munculnya pertanyaan apakah teknik ini dapat

dipertanggungjawabkan keilmihannya? Hal ini karena sekilas teknik ini

sama saja dengan yang dilakukan wartawan dalam mel;iput berita yang

ingin dibuatnya. Jika begitu, tentu tidak memiliki nilai keilmihan

sebagaimana dituntut dalam proses penelitian.6

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data-data yang telah tersedia sehingga

penulis dapat memperolehnya dengan cara melihat dan membaca data-data

tersebut.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel diambil dari populasi, dalam hal ini adalah pedagang yang

berjualan di Pasar Palmerah. Dengan memberikan kuesioner pada para

pedagang yang berjualan di Pasar Palmerah.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan probability sampling method, yaitu metode pemilihan

sampel secara acak sehingga setiap elemen populasi mempunyai

probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Probability

sampling method yang digunakan yaitu dengan pemilihan sampel acak

sederhan (simple random sampling). Metode ini memberikan kesempatan

6 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Ed. Kedua, h. 102.

Page 64: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

51

yang sama pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel.

Metode ini relatif sederhana karena hanya memerlukan satu tahap prosedur

pemilihan sampel. Setiap elemen populasi secara independen mempunyai

probabilitas dipilih satu kali (tanpa pengembalian). Metode ini juga

memungkinkan terpilihnya sampel yang mempunyai bias paling sedikit

dan tingkat generalisasi yang tinggi.7

Untuk menggunakan ukuran sampel yang dijadikan objek,

penelitian ini menggunakan rumus Slovin8

sebagai berikut:

n=

Keterangan

n= Ukuran Sampel

N= Ukuran Populasi , yaitu sebesar 340

= Taraf signifikasi, yaitu sebesar 10%

Pengoprasian rumus slovin tersebut adalah sebagai berikut (dihitung) :

n=

=77,27273

7Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi penelitian Bisnis, (Yogyakarta:

BPFE, 1999), Ed. Pertama, h. 124. 8Menentukan Ukuran Sample, file.upi.edu/Direktori/D-FPMIPA/JUR. PEND.

Matematika/196412051990031, artikel ini dilihat pada tanggal 17 Februari 2017.

Page 65: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

52

Berdasarkan hasil pengoperasian rumus Slovin tersebut, maka

ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 77

sampel.

Dari sampel sebanyak 77 orang tersebut, kemudian peneliti

membuat daftar pedagang Pasar Palmerah yang akan diambil sebagai

responden dengan cara mengocok seperti kocokan arisan. Dari daftar

pedagang yang sudah pasti menjadi responden ada beberapa pedagang

yang menolak untuk diteliti. Oleh karena itu, untuk mengisi kekosongan

responden yang menolak peneliti mengocok ulang daftar pedagang lain

yang akan dijadikan responden oleh peneliti untuk mengisi kekosongan

responden yang menolak.

d. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan

data dalam memperoleh data yang diperlukan. Teknik yang digunakan

yaitu personally administrated quetionnaries, yaitu kuesioner disampaikan

dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti.

Model jawaban yang digunakan dalam kuesioner peneliti

menggunakan skala likert yang merupakan metode untuk mengukur sikap

dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subjek, objek,

atau kejadian tertentu. Skala likert menggunakan lima angka penilaian dari

gradasi sangat positif sampai sangat negatif atau sebaliknya. Adapun

pemberian skor dari setiap pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini

ditentukan sebagai berikut:

Page 66: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

53

a. Sangat tidak setuju skornya satu

b. Tidak setuju skornya dua

c. Ragu-ragu skornya tiga

d. Setuju skornya empat

e. Sangat setuju skornya lima

Skor di atas diberikan jika pernyataan yang dibuat adalah

pernyataan positif. Jika, pernyataan yang dibuat merupakan pernyataan

negatif, maka pemberian skor pada setiap pernyataan adalah sebagai

berikut:

a. Sangat tidak setuju skornya lima

b. Tidak setuju skornya empat

c. Ragu-ragu skornya tiga

d. Setuju skornya dua

e. Sangat setuju skornya satu

C. METODE ANALISIS DATA

1. Statistik Deskriptif

Statisitik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).9

9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.19.

Page 67: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

54

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer dalam

penelitian ini, dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang

akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut

semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang

seharusnya diukur. Jadi validitas menunjuk kepada ketetapan dan

kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.10

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner

tersebut.11

Uji validitas digunakan dengan menggunakan Person

Correlation dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-masing

butir pertanyaan dengan total nilai, dinyatakan valid jika signifikan

b. Uji Reabilitas

Reabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.

Pengukuran yang mempunyai reabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel).

10

Ety Rocharty, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2009), Ed. Revisi, h. 57. 11

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.49.

Page 68: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

55

Reliabel merupakan salah satu cirri atau karakter utama instrument

pengukuran yang baik.12

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten dari waktu ke waktu. Hasil uji realibilitas dengan bantuan

alat SPSS akan menghasilkan Croncbach Alpha. Suatu instrument dapat

dikatakan reliable (andal) jika memiliki nilai Croncbach Alpha 13

Adapun angka Cronbach‟s Alpha dapat dihitung dengan rumus:

R

[

( ∑ )

]

Ket: koefisien realibilitas Cronbach‟s Alpha

= varians skor keseluruhan

= varians masing-masing item

N = jumlah item dalam tes

3. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil

analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis

dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang

12

Ety Rocharty, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2009), Ed. Revisi, h. 49. 13

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h. 42.

Page 69: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

56

meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedestisitas, dan

otokorelasi.

Adapun pengujian masing-masing dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model

regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak.14

Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi normal atau mendekati normal.

Langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Model normal

Ha : Model tidak normal

Bila probabilitas Obs* Signifikan, Ho diterima

Bila probabilitas Obs* Signifikan, Ho ditolak

b. Multikolonearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik adalah yang tidak terjadi multikolinearitas.15

Adannya gejala

multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance

14

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011), h. 4. 15

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statitiska Modern (Jakarta: Salemba Humanika,

2009), h. 92.

Page 70: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

57

inflation factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF

adalah 10. Apabila tolerance value < 0,1 atau VIF <10= tidak terjadi

multikolinearitas.

c. Heterokedestisidas

Uji Heterokedastisidas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanaya korelasi antar variabel bebas. Dalam

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

bebas. Salah satu yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam

modal regresi bersifat BLUE (best linear unbiased efficient) maka var

( harus sama dengan (konstanta) atau bisa dikatakan semua residual

atau error mempunyai varian yang sama, kondisi ini disebut sebagai

homoskedastisidas. Sedangkan bila arian tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan heteroskedastisitas.

Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisidas

dengan menggunakan alat SPSS adalah dengan melihat grafikn plot antara

nilai prediksi varibel terikat (dependen) yaitu ZPERD dengan SRESID.

Dasarnya, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisidas.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada

korelasi antar kesalahn pengganggu pada peride t dengan kesalahan

periode t-1 (sebelumnya). Model; regresi yang baik adalah bebas dari

Page 71: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

58

autokorelasi.16

Untuk mendeteksi masalah korelasi dapat digunakan

dengan uji Durbin Watson. Secara umum panduan mengenai angka Durbin

Watson dapat diambil patokan sebagai berikut:

Jika Dw< atau DW>4- , maka terdapat autokorelasi

Jika <DW<Du atau 4-Du<Dw,4- , maka status korelasi tidak

dapat dijelaskan

Jika Du<Dw<4-Du, maka tidak terjadi autokorelasi

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini menggunkan model empiris yaitu metode statistik

regresi berganda (multiple regression) dengan persamaan sebagai

berikut:17

Y = a + + e

Dimana:

Y = Etika bisnis

a = Konstanta (tetapan)

b1-b3 = Koefisien Regresi

x1 = Ilmu Pendidikan

x2 = Sosial Ekonomi

x3 = Persaingan Usaha

e = Error

16

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statitiska Modern (Jakarta: Salemba Humanika,

2009), h. 92. 17

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.99.

Page 72: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

59

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu

diketahui R2 (koefisien determinasi). Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Jika R2 adalah sebesar 1, berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen.18

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing pengaruh

ariabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dapat dilakukan dengan

mencari t hitung pada koefisien dari output SPSS 16. Ho akan diterima

apabila nilai thitung < ttable, itu artinya variabel independen secara indiidu

mampu mempengaruhi variabel dependen akan tetapi secara nyata.

Sedangkan Ha akan diterima apabila thitung < ttabel, itu artinya variabel

independen mampu secara individu dan secara nyata mempengaruhi

variabel independen.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji f

dapat dicari dengan melihat F hitung dari table annoa. Ho akan

diterima apabila nilai Ftabel > Fhitung, itu artinya variabel independen

tidak dapat dipengaruhi variabel dependen bersama-sama. Sedangkan

18

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 97.

Page 73: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

60

Ha dapat diterima apabila nilai Fhitung > Ftabel, itu artinya variabel

independen mampu mempengaruhi secara bersama-sama variabel

dependen.

Page 74: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

61

BAB IV

ANALISIS PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, agama, usia, suku, pendidikan, jenis dagangan, dan

lamanya waktu berdagang. Data yang telah berhasil dikumpulkan melalui

kuesioner yang disebar kepada pedagang Pasar Palmerah dengan sampel

sebanyak 77 orang.

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Jenis Kelamin Pedagang

Jenis kelamin

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 50 64.9 64.9 64.9

Perempua

n

27 35.1 35.1 100.0

Total 77 100.0 100.0

Page 75: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

62

Dari tabel di atas, jenis kelamin pedagang Pasar Palmerah

menunjukkan sampel sebanyak 77 orang . 50 orang berjenis kelamin

laki-laki dengan prosentase sebesar 64, 9 % dan 27 orang berjenis

kelamin perempuan dengan prosentase sebesar 35, 1%.

Dapat disimpulkan bahwa yang prosentasenya paling rendah

adalah pedagang berjenis kelamin perempuan 35, 1%. Dari pernyataan ini

dapat diindikasikan bahwa kebanyakan pedagang Pasar Palmerah berjenis

kelamin laki-laki dengan total prosentase 64,9 %.

2. Agama

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Agama Pedagang

Agama

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid islam 75 97.4 97.4 97.4

katolik 2 2.6 2.6 100.0

Total 77 100.0 100.0

Page 76: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

63

Dari tabel di atas menunjukkan sebagian besar pedagang Pasar

Palmerah beragama Islam yaitu sebanyak 75 orang dengan prosentase

sebesar 97,4 %. Sedangkan pedagang pasar palmerah yang beragama

katolik sebanyak 2 orang dengan prosentase sebesar 2,6%. Adapun untuk

agama lainnya tidak ditemukan pada sampel yang disebar.

3. Usia

Tabel 4.3 analisis Deskriptif Usia Pedagang

Usia

Frequenc

y Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

V

a

l

i

d

< 25 tahun 5 6.5 6.5 6.5

25 - 40 tahun 41 53.2 53.2 59.7

41 - 50 tahun 18 23.4 23.4 83.1

> 51 tahun 13 16.9 16.9 100.0

Total 77 100.0 100.0

Dari total sampel sebanyak 77 orang, terdapat 5 orang atau setara

6,5 % dari pedagang Pasar Palmerah berusia < 25 tahun, 41 orang atau

Page 77: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

64

setara dengan 53,2 % berusia 25-40 tahun, 18 orang atau setara 23,4 %

berusia 41-50 tahun, dan 13 orang atau setara 16,9 % berusia > 51 tahun.

Jadi, kesimpulannya usia responden di pasar Palmerah didominasi

oleh pedagang yang usia nya 25-40tahun yaitu sebesar 53,2 %. Sebagian

lainnya ditempati pedagang yang usianya < 25 tahun, 41-50 tahun, dan >

50 tahun. Ini berarti pedagang di pasar Palmerah merupakan orang yang

berada di segala usia dari mulai remaja , orang tua, bahkan manula.

4. Suku

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Usia Pedagang

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

V

a

l

i

d

Betawi 3 3.9 3.9 3.9

Jawa 46 59.7 59.7 63.6

Sunda 17 22.1 22.1 85.7

Minang 6 7.8 7.8 93.5

lainnya 5 6.5 6.5 100.0

Total 77 100.0 100.0

Page 78: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

65

Dari total sampel 77 orang , sebagian besar didominasi oleh suku

Jawa yaitu sebesar 46 atau setara 59,7 %. 17 orang atau setara 22,1 % dari

total sampel pedagang Pasar Palmerah berasal dari suku Sunda. 6 orang

atau setara 7,8 % berasal dari suku minang, 3 orang atau setara dengan 3,9

% berasal dari suku betawi. Dan 5 orang atau setara dengan 6,5 % berasal

dari suku lainnya yang tersebut di atas.

5. Pendidikan terakhir

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Pendidikan Terakhir Pedagang

pendidikan terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

V

a

l

i

d

tidak sekola/tidak

lulus SD

4 5.2 5.2 5.2

SD/sederajat 15 19.5 19.5 24.7

SMP/sederajat 28 36.4 36.4 61.0

SMA/sederajat 27 35.1 35.1 96.1

Perguuan tinggi 3 3.9 3.9 100.0

Total 77 100.0 100.0

Page 79: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

66

Dari total sampel sebanyak 77 orang, Pedagang pasar Palmerah

berlatar belakang SMP/sederajat dan SMA/sederajat yang hanya beda 1

angka yaitu 28 orang atau setara dengan 36, 4 % berlatar belakang

pendidikan SMP/sederajat dan 27 orang atau setara dengan 35,1 %

pedagang Pasar Palmerah berlatar belakang SMA/sederajat. 15 orang atau

setara 19,5 % pedagang Pasar Palmerah mempunyai latar belakang

SD/sederajat, 4 orang atau setara 5,2 % pedagang Pasar Palmerah tidak

bersekolah/tidak lulus SD. Dan 3 orang atau setara 3,9 % mempunyai latar

belakang Perguruan Tinggi.

Kesimpulan dari uraian di atas, pedagang Pasar Palmerah

didominasi oleh pedagang yang mempunyai latar belakang SMP/sederajat.

Namun, ada juga pedagang dari latar belakang perguruan tinggi yang lebih

memilih untuk berdagang di Pasar Palmerah.

6. Jenis Dagangan

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Jenis Dagangan Pedagang

jenis dagangan

Frequenc

y Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sayur mayur 18 23.4 23.4 23.4

buah-buahan 7 9.1 9.1 32.5

Page 80: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

67

Sembako 9 11.7 11.7 44.2

daging dan ikan 16 20.8 20.8 64.9

peralatan rumah

tangga

3 3.9 3.9 68.8

Lainnya 24 31.2 31.2 100.0

Total 77 100.0 100.0

Dari tabel diatas, 18 orang atau setara 23,4 % pedagang Pasar

Palmerah berjualan sayur mayur. 7 orang atau setara 9,1 % pedagang

Pasar Palmerah berjualan buah-buahan. 9 orang atau setara 11,7 %

pedagang Pasar Palmerah berjualan sembako. 16 orang atau setara 20,8 %

pedagang Pasar Palmerah berjualan daging dan ikan. 3 orang atau setara

3,9% pedagang pasar Palmerah berjualan peralatan rumah tangga. Dan, 24

orang dari 77 sampel pedagang Pasar Palmerah berjualan selain yang

tersebut di atas.

Jadi, dapat disimpulkan dari tabel di atas, Pasar Palmerah

merupakan pasar yang menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-

hari yang cukup lengkap . Dari mulai bahan makanan sehari-hari sampai

peralatan rumah tangga tersedia di Pasar Palmerah.

Page 81: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

68

7. Lama Berdagang

Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Lama Berdagang Pedagang

lama berdagang

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < dari 3

tahun

7 9.1 9.1 9.1

3-10 tahun 14 18.2 18.2 27.3

10-15 tahun 27 35.1 35.1 62.3

> 15 tahun 29 37.7 37.7 100.0

Total 77 100.0 100.0

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari total sampel 77 orang, 29

orang atau setara 37, 7% responden telah berjualan selama > 15 tahun. 27

orang atau setara 35,1 % responden telah berjualan selama 10-15 tahun. 14

orang atau setara 18,2 % responden telah berjualan selama 3-10 tahun.

Dan 7 orang atau setara 9,1 % tresponden baru berjualan< 3 tahun.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pedagang Pasar

Palmerah telah cukup lama berdagang di Pasar Palmerah yaitu 3 tahun

Page 82: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

69

sampai lebih dari 15 tahun. Namun, adapula yang baru memulai usahanya

di Pasar Palmerah.

B. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Di bawah ini merupakan hasil uji validitas dari semua indikator.

Tabel4.8 Faktor Pengetahuan

No Indikator-indikator R2 Status

1. Saya pernah belajarilmu bisnis

baik formal atau nonformal 0,659 Valid

2. Saya menggunakan ilmu bisnis

dalam menjalankan usaha saya 0,797 Valid

3. Saya menggunakan strategi bisnis

dalam berdagang 0,705 Valid

4.

Saya selalu berdiskusi dalam hal

bisnis/berdagang dengan sesama

pedagang di pasar

0,749 Valid

5.

Saya senang mendengar

pengalaman dari pedagang yang

sukses menjalankan usahanya

0,699 Valid

6.

Saya selalu menerima saran dan

kritik dari siapa pun untuk

kemajuan usaha

0,632 Valid

7. Saya mengambil pelajaran dari

pengalaman pedagang yang sukses 0,743 Valid

Page 83: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

70

Tabel 4.9 Faktor Sosial Ekonomi

NO Pernyataan R2 Validitas

8 Saya lebih suka dengan pembeli

yang berasal dari suku yang sama 0,735 valid

9 Saya lebih suka pembeli yang

berasal dari agama yang sama 0,71 valid

10 Saya lebih suka pembeli yang

berasal dari suku yang berbeda 0,559 valid

11 Saya lebih suka pembeli yang

berasal dari agama yang berbeda 0,439 valid

12 Saya lebih suka pembeli yang

berasal sesama jenis 0,592 valid

13 Saya lebih suka pembeli yang

berasal dari lawan jenis 0,558 valid

14

Saya merasa terganggu jika ada

pedagang baru yang ada di sekitar

tempat dagang saya

0,489 valid

15

Saya merasa terganggu jika ada

pelanggan /pembeli yang lebih

memilih berbelanja di tempat

pedagang lain

0,475 valid

16

Saya tidak suka kepada pembeli

yang menawar terhadap harga yang

saya berikan

0,112 Tidak

valid

Tabel 4. 10 Faktor Persaingan Usaha

NO Pernyataan R2 Validitas

17

Saya selalu menawarkan barang

dagangan saya kepada calon

pembeli yang melewati tempat

dagang saya

0,633 Valid

Page 84: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

71

18

Pada awal memulai usaha, saya

memilih tempat dagang yang

strategis

0,742 Valid

19 Saya selalu menjaga kualitas

barang dagangan saya 0,601 Valid

20

Saya selalu terbuka dalam hal

tawar menawar harga kepada

pembeli

0,707 Valid

21 Saya rutin melakukan inovasi

dalam berdagang 0,576 Valid

22

Saya meminta bantuan dukun/kiai

agar dagangan saya laku terjual

selain berdoa kepada tuhan YME

0,252 Valid

23 Terkadang saya memberi potongan

harga kepada pelanggan/pembeli 0,677 Valid

24

Saya selalu memberi souvenir

kepada pelanggan/pembeli dalam

jangka waktu tertentu

0,474 Valid

Tabel 4. 11 Etika Bisnis Islam

No Pernyataan R2 Validitas

25 Saya tidak menjual barang haram 0,45 Valid

26 Saya selalu berdoa setiap mulai

berdagang 0,617 Valid

27 Saya tidak pernah memanipulasi

timbangan 0,604 Valid

28 Saya tidak melakukan penipuan

dalam berdagang 0,625 Valid

29 Saya tidak menimbun barang

dagangan 0,636 Valid

Page 85: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

72

30 Saya selalu sopan dan ramah

kepada pelanggan/pembeli 0,545 Valid

31 Saya tidak menjelek-jelekkan

barang dagangan pedagang lain 0,66 Valid

32

Saya memberikan informasi kepada

pelanggan/pembeli apabila terjadi

kenaikan harga atau penurunan

harga barang dagangan

0,634 Valid

33 Saya memberi hak kepada

pelanggan/pembeli untukmemilih 0,632 Valid

34

Saya memberi kenyamanan kepada

pembeli selama jual beli

berlangsung

0,512 Valid

Dari 34 item pernyataan, hanya satu item yang tidak valid, yaitu

pada butir pernyataan nomor 16. Dinyatakan tidak valid dikarenakan r

hitung< r tabel, yaitu kurang dari 0,224. Dengan demikian, butir

pernyataan tersebut harus dihilangkan. Selanjutnya, proses perhitungan

dan analisis dilakukan kembali dengan SPSS dengan menyertakan seluruh

pernyataan yang telah valid.

Adapun uraian dari item yang valid adalah sebagai berikut:

Item-item pernyataan dari faktor pengetahuan yaitu item pertama

dikatakan valid karena r hitung > tabel yaitu 0,659>0,224,kedua nilai r

hitung>r tabel yaitu 0,797>0,224, ketiga nilai r hitung>r tabel yaitu

0,705>0,224 , keempat nilai r hitung> r tabel yaitu 0,749>0,224, kelima

Page 86: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

73

nilai r hitung>r tabel yaitu 0,699>0,224, keenam r hitung>r tabel

yaitu0,632>0,224, ketujuh r hitung>r tabel yaitu 0,743>0,224.

Item-item dari faktor sosial ekonomi, yaitu item nomor 8 dikatakan valid

karena r hitung>r tabel yaitu0,735 >0,224, item nomor 9 0,710>0,224,

nomor 10 0,559>0,224, nomor 11 0,439>0,224, nomor 12 0,592>0,224,

nomor 13 0,558, nomor 14 0,489>0,224, nomor 15 0, 475>0,224.

Item-item pernyataan yang valid dari faktor persaingan usaha yaitu

terdapat pada item nomor 17 r hitung>r tabel yaitu 0,633>0,224, nomor 18

sebesar 0,742>0,224, nomor 19 sebesar 0,601>0,224, nomor 20 sebesar 0,

707 >0,224, nomor 21 0,576>0,224, nomor 22 0,252>0,224, nomor 23

0,677>0,244, dan nomor 24 sebesar 0,474>0,224

Item-item pernyataan yang valid dari etika bisnis terdapat pada pernyataan

nomor 25 , r hitung>r tabel yaitu 0,450>0,224, nomor 26 yaitu

0,617>0,224, nomor 27 yaitu 0,604>0,224, nomor 28 yaitu 0,625>0,224,

nomor 29 yaitu 0,636>0,224, nomor 30 yaitu 0,545>0,224, nomor 31

0,660>0,224, nomor 32 0,634>0,224, nomor 33 0,632>0,224, dan nomor

34 sebesar 0,512>0,224.

2. Uji Reabilitas

Suatu variabel dapat dikatakan reliable apabila nilai Cronbach‟s

Alpha >0,60. Dan koefisien reabilitas yang berkisar antara 0,70-0,80

dianggap baik untuk digunakan. Nilai reabilitas dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Page 87: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

74

Tabel 4.12 Reliability Statistic

Dari tabel di atas, dapat dinilai bahwa nilai Cronbach‟s Alpha

adalah sebesar 0,777. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel

karena nilai yang dihasilkan0,60 dan variabel ini baik digunakan karena

nilainya berkisar 0,70-0,80.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakanlangkah awal yang digunakan

untuk mendeteksi adakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada

sebuah penelitian yang menggunakan regresi linear. Adapun uji-uji yang

dilakukan dalam rangka mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik

yaitu meliputi uji normalitas, multikolinearitas dan autokorelasi. Adapun

pengujian masing-masing dapat dijabarkan sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.777 33

Page 88: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

75

1. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil P.P plots diatas , dapat disimpulkan bahwa

data daripada dependent variabel yaitu etika bisnis berdistribusi normal.

Hal ini diketahui dari titik-tik yang menempel atau mengitari garis

diagonal. Itu artinya data yang digunakan baik b, karena data yang baik

adalah data yang berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4. 13 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .50

3a

.253 .223 4.34339 2.275

a. Predictors: (Constant), persaingan usaha, sosial ekonomi,

pengetahuan

b. Dependent Variable: etika bisnis

Page 89: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

76

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Durbin Watson (DW) adalah

2,275. Karena n=77 dan k=3 (4-1), dengan tingkat signifikasi 5% dari tabel

Durbin Watson dapat dilihat nilai DL=1,5502 dan DU=1,7117 . Dari hasil

tersebut dapat dilihat besaran Durbin Watson adalah 2,275>1,7117

(DW>DU), ini berarti tidak terjadi autokorelasi positif dan 4-2,275>1,7117 (4-

DW>DU), ini berarti tidak terjadi autokorelasi negative. Artinya, tidak ada

autokorelasi pada masing-masing variabel. Atau DU<DW<4-DU =

1,7117<2,275<2,883 (4-1,7117).

3. Uji Multikolinearitas

Tabel 4. 14 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

To

ler

an

ce VIF

1 (Constant) 25.987 3.731 6.964 .000

Pengetahuan -.038 .115 -.038 -.332 .741

.77

4 1.292

sosial

ekonomi -.160 .111 -.146 -1.440 .154

.98

9 1.011

persaingan

usaha .548 .128 .491 4.281 .000

.77

9 1.284

a. Dependent Variable: etika bisnis

Berdasarkan hasil output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai

tolerance faktor pengetahuan adalah 0,774, saktor sosial ekonomi adalah

Page 90: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

77

0,989, dan faktor persaingan usaha adalah sebesar 0,779. Sedangkan untuk

nilai VIF faktor ilmu pengetahuan adalah sebesar 1,292, untuk faktor ilmu

pengetahuan adalah sebesar 1,011, untuk faktor pesaingan usaha adalah

sebesar 1,284. Berdasarkan nilai tolerance dan VIF dapat disimpulkan

bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai

tolerance yang dihasilkan masing-nasing variabel >0,1 dan nilai VIF yang

dihasilkan pada masing-masing variabel <10.

4. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil scatterplot di atas , dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Hal ini dapat dilihat dari titik

yang tidak membentuk pola khusus atau menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y. Itu artinya data ini baik, karena data yang baik

adalah data yang variabel bebasnya tidak berkorelasi.

Tabel 4.15 Model Summaryb

Page 91: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

78

5. Analisis Regresi Berganda

Dari tabel di atas, dapat dilihat:

Nilai R=0,503

Koefisien determinasi R2 (R square)=0,253

Nilai ini diperoleh dari penguadratan koefisien korelasi (0,5352

=0,253009 dibulatkan menjadi 0,253). Hal ini menunjukkan bahwa

pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 25,3%, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dapat disimpulkan pula, bahwa

faktor-faktor ini secara simultan berpengaruh positif.

Tabel 4. 16 Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 25.987 3.731 6.964 .000

pengetahuan -.038 .115 -.038 -.332 .741 .774 1.292

Mode

l R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .503a .253 .223 4.34339 2.275

a. Predictors: (Constant), persaingan usaha, sosial ekonomi, etika bisnis

b. Dependent Variable: etika bisnis

Page 92: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

79

sosial

ekonomi -.160 .111 -.146 -1.440 .154 .989 1.011

persaingan

usaha .548 .128 .491 4.281 .000 .779 1.284

a. Dependent Variable: etika bisnis

Dari tabel di atas diketahui bahwa:

Y=25,967-0,038X1-0,160X2+0,548X3

1. Etika Bisnis(Y)

Ketika faktor X1 (pengetahuan), X2 (sosialekonomi),dan X 3

(persaingan usaha)=0, maka etika bisnis pedagang Palmerah mengalami

kenaikan sebesar 25,967

2. Pengetahuan(X1)

Ketika pengetahuan (X1) naik satu satuan , sedangkan faktor sosial

ekonomi(X2) dan faktor persaingan usaha (X3) tetap, maka etika bisnis

pedagang Pasar Palmerah akan turun sebesar 0,038 kali.Hal ini

menunjukkan, faktor pengetahuan berpengaruh negatif terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah.

3. Sosial Ekonomi (X2)

Ketika faktor sosial ekonomi(X2) naik satu satuan, sedangkan

faktor pengetahuan(X1) dan persaingan usaha(X3) tetap, maka etika bisnis

pedagang Pasar Palmerah akan turun sebesar0,160 kali.Hal ini

menunjukkan, faktor sosial ekonomi berpengaruh negatif terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah.

Page 93: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

80

4. Persaingan Usaha(X3)

Ketika faktor persaingan usaha (X3) naik satu satuan, sedangkan

faktor ilmu pengetahuan(X1) dan faktor sosial ekonomi(X2) tetap, maka

etika bisnis pedagang Pasar Palmerah akan naik sebesar 0,548 kali. Hal ini

menunjukkan, faktor persaingan usaha berpengaruh positif terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah.

6. Uji Hipotesis

1. Uji T

Tabel 4.17 Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 25.987 3.731 6.964 .000

pengetahuan -.038 .115 -.038 -.332 .741 .774 1.292

sosial ekonomi -.160 .111 -.146 -1.440 .154 .989 1.011

persaingan

usaha .548 .128 .491 4.281 .000 .779 1.284

a. Dependent Variable: etika bisnis

Dengan tingkat signifikan 5% (0,05), yang diuji dua arah menjadi

2,5%(0,025) dan n=77-4=73, maka diperoleh t tabel sebesar 1,996, sedangkan t

hitung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 94: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

81

1. Hubungan antara faktor pengetahuan terhadap etika bisnis Pasar Palmerah

Ha: terdapat hubungan linear antara faktor pengetahuan terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah

Ho: tidak tedapat hubungan linear antara faktor pengetahuan terhadap

etika bisnis pedagang Pasar Palmerah

Hasil dari t hitung pda tabel di atas sebesar -0,332<1,996, maka Ho

diterima, dan Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat hubungan linear antara

faktor pengetahuan terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah.

Besarnya pengaruh faktor pengetahuan terhadap etika bisnis adalah

sebesar -0,038 atau -3,8% dan signifikan karena nilai sig 0,741>0,05.

2. Hubungan antara faktor sosial ekonomi terhadap etika bisnis pedagang

Pasar Palmerah

Ha: terdapat hubungan linear antara faktor sosial ekonomi terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah

Ho: tidak terdapat hubungan linear antara faktor sosial ekonomi terhadap

etika bisnis pedagang Pasar Palmerah

Hasil perhitungan nilai t hitung sebesar-1,440<1,996, maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat hubungan linear antara faktor

sosial ekonomi terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah. Besarnya

pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap etika bisnis pedagang Pasar

Palmerah adalah sebesar -0,146 atau sebesar -14,6% dan signifikan karena

nilai sig 0,154>0,05.

Page 95: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

82

3. Hubungan faktor persaingan usaha terhadap etika bisnis pedagang Pasar

Palmerah

Ha: terdapat hubungan linear antara faktor persaingan usaha terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah

Ho: tidak terdapat hubungan linear antara faktor persaingan usaha

terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah

Hasil perhitungan t hitung sebesar 4,281>1,996, maka Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya terdapat hubungan linear antara faktor persaingan usaha

terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah. Besarnya pengaruh

persaingan usaha terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah adalah

0,491 atau 49,1% namun tidak signifikan karena nilai sig 0,000<0,05.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent secara bersama-sama. Adapun indikator dari

uji F adalah dengan melihat tabel Anova dari hasil output SPSS

Tabel 4.18 Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 467.404 3 155.801 8.259 .000b

Residual 1377.147 73 18.865

Total 1844.551 76

Page 96: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

83

a. Dependent Variable: ETIKA BISNIS

b. Predictors: (Constant), Persaingan usaha, sosial ekonomi,pengetahuan

Dengan tingkat signifikasi 5% dan n=77, maka diperoleh F tabel

sebesar 2,73. Berdasarkan hasil output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa nilai

Fhitung>Ftabel yaitu 8,259>2,73. Dengan hasi tersebut, maka Ha diterima

yang berarti bahwa variabel independen (pengetahuan, sosial ekonomi, dan

persaingan usaha) secara simultan dan bersama-sama mempengaruhi variabel

dependent (etika bisnis).

7. Hasil Observasi

Dari hasil pengamatan peneliti yang dilakukan setiap hari di sela-sela

waktu berdagang, peneliti menemukan hal-hal yang dinilai melanggar etika

bisnis diantaranya ada beberapa pedagang yang memanipulasi timbangan

untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini tidak dilihat

secara langsung oleh peneliti, namun dari uji coba peneliti membeli barang

dagangan di tempat pedagang lain, lalu menimbang ulang di timbangan

peneliti dan beberapa pembeli yang mengeluh timbangan yang tidak

seimbang, lalu mencoba menimbang ulang di tempat peneliti. Tidak hanya itu,

peneliti juga sering mendengar dari beberapa penjual, bahwa di Pasar

Palmerah ada beberapa pedagang yang meminta bantuan ke paranormal,

dukun, atau sejenisnya untuk memperlaris dagangannya. Hal ini tidak

dibenarkan dalam etika bisnis islam karena bantuan atau pertolongan dalam

Page 97: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

84

hal ini rezeki datangnya hanya dari Allah SWT. Namun peneliti belum dapat

membuktikannya secara konkret. Ada pula pedagang yang beberapa kali

kedapatan oleh petugas BPOM menggunakan formalin, seperti pedagang

ayam dan ikan, tentu ini tidak diperbolehkan dalam etika bisnis. Walaupun

begitu, jarang sekali terjadi konflik antara pembeli dan penjual, hal ini

menunjukkan tingkat kepuasan pembeli terhadap pedagang Pasar Palmerah

cukup tinggi. Ini berarti pedagang Pasar Palmerah telah melakukan pelayanan

yang baik kepda para pembeli yang ada di Pasar Palmerah.

Page 98: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar Palmerah merupakan pasar yang berdiri sejak keberadan VOC.

Kemudian diremajakan oleh pemerintah kota sekitar tahun 1998-1999 dengan

luas kurang lebih 3.031 m2. Pasar yang letaknya dekat Palmerah ini saat ini

mempunyai kurang lebih 917 toko yang dengan pedagang tetap sejumlah 340,

dan pedagang musiman sebanyak 374, jauh lebih banyak jumlahnya dibanding

pedagang tetap dan dikepalai oleh kepala pasar bernama Suherman. Adapun

jenis komoditas yang dijual di Pasar Palmerah sayur mayur, sembako, buah-

buahan, daging dan ikan, peralatan rumah tangga, pakaian, pulsa, dsb.

Pedagang Pasar Palmerah didominasi oleh muslim yang sebagian besar

berusia antara 25-40 tahun dan rata-rata adalah lulusan SMP dan SMA yang

lebih memilih berwirausaha dibanding bekerja, namun ada beberapa dari

pedagang Pasar Palmerah yang mempunyai pendidikan tinggi mencapai

perguruan tinggi. Komoditas di Pasar Palmerah sangat beragam sama seperti

suku pedagang Pasar Palmerah itu sendiri.

Dari sekian banyak pedagang di Pasar Palmerah, penulis melakukan

penelitian terhadap etika dan perilaku pedagang Pasar Palmerah dengan

Page 99: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

86

pembatasan faktor yang mempengaruhinya yaitu pengetahuan, sosial

ekonomi, dan persaingan usaha.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha mempunyai

pengaruh terhadap etika bisnis secara simultan atau bersama-sama.

Akan tetapi, jika dilihat dari hubungan linear antara pengetahuan,

sosial ekonomi, dan persaingan usaha terhadap etika bisnis hanya

persaingan usaha yang memunyai pengaruh positif secara

signifikan terhadap etika bisnis. Sedangkan variabel pengetahuan

dan sosial ekonomi tidak mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel etika bisnis.

2. Pengaruh pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha

terhadap etika bisnis pedagang Pasar Palmerah secara simultan

adalah sebesar 25, 3%, adapun sisanya dipengaruhi faktor lain

selain pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha.

3. Faktor persaingan usaha yang sangat berpengaruh terhadap etika

bisnis pedagang Pasar Palmerah diantara ketiga faktor tersebut,

yang memiliki tingkat signifikasi 0,000. Tingkat signifikasi

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti HO(3) diterima sehingga

dapat dikatakan bahwa persaingan usaha berpengaruh signifikan

terhadap etika dan perilaku bisnis Islam pedagang pada Kawasan

Page 100: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

87

Pasar Palmerah. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0,548. Estimasi arah yang positif pada koefisien variable

persaingan usaha menunjukkan bahwa setiap peningkatan

persaingan usaha pedagang Pasar Palmerah mempengaruhi

seseorang dalam beretika bisnis.

4. Faktor pengetahuan (XI) memiliki tingkat signifikasi sebesar

0,741>0,05 dengan nilai beta negative 0,38 menunjukkan bahwa

pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap etika

dan perilaku bisnis Islam Pedagang Pasar Palmerah.

5. Faktor sosiologi ekonomi (X2) memiliki tingkat signifikasi sebesar

0.154 dengan nilai beta negative 0,160. Tingkat signifikasi tersebut

lebih besar dari 0,05 yang berarti HO(2) ditolak, sehingga dapat

dikatakan bahwa sosiologi ekonomi juga tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap etika dan perilaku bisnis Islam Pedagang Pasar

Palmerah.

B. Implikasi

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pemahaman kita

mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi etika dan perilaku bisnis

pedagang di pasar, dalam hal ini sebagai sampel yaitu pedagang pada kawasan

Pasar Palmerah. Berdasarkan Kesimpulan yang telah diuraikan, dari ketika

variabel, menunjukkan bahwa hanya variabel persaingan usaha yang

Page 101: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

88

berpengaruh signifikan terhadap etika dan perilaku bisnis Islam pedagang

Pasar Palmerah.

Hasil implikasi ini memiliki pengetahuan penting baik untuk

pedagang, pengusaha, akademisi, peneliti selanjutnya, pembaca, dan peneliti

sendiri. Perkembangan peradaban begitu pun ekonomi saat ini sangat luar

biasa, demikian dengan pola dan gaya hidup manusia yang semakin kompleks.

Sehingga kita sebagai umat Islam perlu banyak mempelajari tentang konsep-

konsep muamalah, sedangkan untuk cendekiawan muslim perlu proaktif

dalam mengkaji, merevitalisasi konsep-konsep muamalah itu sendiri kepada

sesama umat muslim, khususnya pedagang. Pentingnya pengetahuan baik

berdasarkan pendidikan atau pengalaman seseorang untuk meningkatkan

etika-etika seseorang dalam menjalankan usaha atau bisnisnya sesuai pedoman

al-Quran dan hadis.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin melemahkan hasil

yang diperoleh. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya dilakukan di Pasar Palmerah saja,

sehingga hasil penelitian ini terbatas generalisasinya.

2. Terbatasnya jumlah responden yang diteliti, sehingga hasil

penelitian ini belum bisa tergeneralisasi dengan baik.

Page 102: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

89

D. Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil yang

berkualitas dan berkuantitas dengan ide yang inovatif ditambah masukan-

masukan dari sumber yang tersedia.

Page 103: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ma‟ruf. Wirausaha berbasis syariah, cet I. Banjarmasin: Antasari

Press, 2011.

Alma, Buchori. Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, cet III. Bandung: Alfabeta, 1994

Arijanto, Agus. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Jakarta: Raja Gofindo Persada,

2011.

Aziz, Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam, cet I Bandung: Alfabeta, 2013.

Badroen, Faisal, dkk. Etika Bisnis Dalam Islam, cet I Jakarta: UIN Jakarta Press.

Boediono dam Wayan Koster. Teori Aplikasi Statistika dan Probabilitas, cet IV.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2007.

Chaudhry, Muhammad Sharif. Sistem Ekonomi Islam Prinsip Dasar, cet I.

Penerjemah Suherman Rosyidi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012.

Damsar. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

cet. 1.

Departemen Pendididkan dan Kebudyaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Habibi, Maksum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X.

Jakarta: Piranti, 2008.

Idrus, Muhammas. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan kualitatif dan

kuantitatif, Ed. Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metodologi penelitian Bisnis, Edisi I.

Yogyakarta: BPFE, 1999.

Jubilee Enterprise. SPSS Untuk Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014.

Kasmir. Etika Customer Service. Jakarta: Raja Gofindo Persada, 2005.

Page 104: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

91

Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, cet XIV. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Pengendalian, Edisi VII. Jakarta: Salemba Empat, 1995.

Muhammad dan Alimin. Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi

Islam. Yogyakarta: BPPE-Yogyakarta, 2004.

Norbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian, cet VII. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2005.

Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statitiska Modern. Jakarta: Salemba

Humanika, 2009.

Perpustakaan Nasional. Metode Penelitian Survai, cet IV. Jakarta: LP3S.

Priatna, Bambang Avip. Menentukan Ukuran Sampel”. Artikel diakses pada

tanggal 22 Februari 2017 dari http://file.upi.edu/Direktori/D-

FMIPA/JUR/PEND.matematika/196412051990031-Bambang Avip

Priatna M/MENENTUKAN UKURAN SAMPLE.Pdf.

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. Teori Ekonomi Mikro, edisi III.

Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2006.

Rocharty, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, edisi

revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.

Santoso, singgih dan Tjiptono Fandy. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi

dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002.

Santoso, singgih. Menguasai SPSS 22 From Basic To Expert Skill. Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, cet XVI. Bandung: Alfabeta, 2012.

Suma, Muhammad Amin. Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan

Keuangan Islam, cet I. Ciputat : Kholam Publishing, 2007.

Supranto, J. Ekonometri, cet I, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Suprayitno, Eko. Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN Malang Press,

2008.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial, cet VI. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2011.

Page 105: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

92

Taymiyah, Ibn. Majmu‟ Fatawa Shaykh al Islam Ahmad Ibn Taymiyah. Riyad:

Matbaat al Riyad, 1387 H.

Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 1999.

Qardhawi, Yusuf. Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomian Islam, cet I.

Penerjemah Didin Hafinuddin, Jakarta: Rabbani Press.

Page 106: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin
Page 107: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin
Page 108: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin
Page 109: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin
Page 110: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

No Data Responden

J. kelamin Agam

a

Usi

a

Suku Pendidikan

Terakhir

j.dagan

g

L.dagan

g

1 1 1 2 2 4 6 3

2 1 1 4 2 1 2 4

3 1 1 4 4 4 3 4

4 1 1 4 4 3 3 4

5 1 1 2 3 4 6 3

6 2 1 1 3 3 6 2

7 1 1 3 2 3 1 3

8 2 1 2 3 3 4 3

9 2 1 3 2 1 2 4

10 2 1 2 4 4 6 3

11 1 1 3 2 3 4 4

12 1 1 4 4 3 6 4

13 1 1 3 1 4 6 3

14 1 1 2 2 4 2 3

15 2 1 4 3 2 1 4

16 1 1 2 3 3 4 3

17 2 1 4 2 2 5 3

18 1 1 3 3 3 2 3

19 1 1 2 3 3 1 1

20 1 1 3 3 3 6 4

21 1 1 2 2 4 2 4

22 2 1 3 2 3 1 4

23 1 1 2 2 4 4 4

24 1 1 2 2 4 6 3

25 1 1 2 2 4 4 4

26 1 1 3 2 4 4 4

27 1 1 2 2 3 6 2

28 1 1 2 5 5 3 1

29 1 1 1 2 2 4 2

30 2 1 4 2 4 1 4

31 2 1 2 2 4 1 1

32 2 1 2 2 3 4 3

33 1 1 2 2 3 6 3

34 2 1 2 2 3 1 1

35 2 1 2 2 2 1 2

36 2 1 2 2 3 4 1

37 1 1 2 3 3 1 2

38 1 1 3 2 4 6 3

Page 111: ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36381/2/... · ETIKA DAN PERILAKU BISNIS ISLAM PEDAGANG . ... 3. Bapak Asep Saepudin

39 1 1 3 3 4 4 4

40 1 1 1 3 3 5 3

41 2 1 3 2 2 2 4

42 2 1 2 2 4 3 1

43 1 1 2 5 4 6 1

44 1 1 2 2 2 6 2

45 1 1 4 2 2 6 4

46 1 1 4 2 2 6 4

47 1 1 2 3 3 6 3

48 1 1 3 3 3 5 3

49 1 1 2 2 4 6 2

50 1 1 4 2 3 1 4

51 1 1 1 2 3 1 2

52 1 1 3 2 2 2 4

53 1 1 2 3 4 4 4

54 2 1 2 2 4 3 3

55 1 1 2 1 2 6 2

56 1 1 2 3 2 1 4

57 1 1 2 2 3 6 2

58 1 1 2 2 4 1 4

59 1 1 2 2 3 3 2

60 2 1 3 2 3 4 3

61 2 1 2 2 2 4 3

62 1 1 4 2 4 1 4

63 1 1 1 2 2 1 2

64 1 1 2 5 5 3 3

65 1 1 2 2 3 4 3

66 2 1 2 2 5 1 2

67 2 1 2 2 3 4 2

68 2 1 2 4 4 6 3

69 1 1 3 3 2 4 3

70 1 1 2 4 4 6 3

71 1 1 3 5 4 6 4

72 2 1 4 1 1 6 4

73 2 1 2 2 2 1 3

74 2 1 2 3 4 6 4

75 2 1 4 2 1 1 4

76 2 2 3 2 4 3 3

77 2 2 3 5 3 3 4