Upload
agus-sugiharto
View
42
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
etika
Citation preview
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
1/112
1
Oleh :Buntaram
DIKLAT TEKNIS LANJUTAN II
PUSDIKLAT MIGAS
ETIKA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
2/112
Halo!!!
Selamat Datang Para
Peserta Diklat
T.Terstruktur
Lanjutan II
KESDM
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
3/112
Name : BuntaramPlace/ Date was Born: Cepu, September 29th, 1953Occupation : Supervissior KPRI Migas;
Board of Welder Assosiation Indonesia for Central of Java
Office Address : Jl. Pemuda 73 Cepu, Phone No.0296 421058 Fax 0296 4212070Home Adres : Jl. Dumai 118 Nglajo Cepu.HP /Phone : 08156596643, 0296 422517.E-mail : [email protected];[email protected] : - Lecture at AKAMIGAS
- Supervisor of Utility
- Officer of Training- Assessor & Master Assessor of Competance- Training Implemmentatios- Board of KPRI Migas- MR of Business in YKWM- Widyaiswara. Pusdiklat Migas
Education : Post graduate
Akamigas UtilitiesBachelor IKIP Economic CooperativeS1 IKIP Education of BusinessS2 HRD Management
Family : 1-3
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
4/112
BAGIAN I.
PENDAHULUAN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
5/112
5
Deskripsi Singkat
Mata Diklat Etika ini memberikanpenjelasan tentang penerapan etikaorganisasi, etika kepemimpinan danmanajemen, etika disiplin PNS , etika
birokrasi dan etika pelayanan publik
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
6/112
6
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM(KOMPETENSI DASAR)
Setelah mengikuti Pembelajaran Peserta
diharapkan mampu mensintesa aspek dandampak kegagalan dan keberhasilanpenerapan etika dalam KESDM
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
7/112
7
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS(INDIKATOR KEBERHASILAN)
Setelah mengikuti Pembelajaran Peserta diharapkanmampu menjelaskan aspek dan dampak kegagalan
dan keberhasilan penerapan : Etika dalam berorganisasi, kepemimpinan dan manajemen Etika disiplin PNS Etika birokrasi dalam penyelenggaraan Negara Etika dalam pelayanan Publik
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
8/112
E. MANFAAT ETIKA
Dalam kegiatan hubungan interaksi antara
personil satu dengan yang lainnya baik pada
organsasi formal maupun non formal (pergaulan)
agar terjadi tata hubungan yang harmonis
serasi dan mencapai tujuan sesuai yangdimaksudkan dibutuhkan etika yang menjadi
kesepakatan dan kelaziman norma yang dianut
kedua belah pihak.
Agar peserta dalam melaksanakan tugaspekerjaannya diinstansinya tidak terkendala oleh
masalah etika, maka mata diklat ini disampaikan
dalam diklat Teknis lanjutan II
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
9/112
9
Pokok Bahasan danSub Pokok bahasan
(Ruang Lingkup Pembelajaran)
Konsep Etika
Etika dalam berorganisasi, kepemimpinan danmanajemenEtika disiplin PNSEtika birokrasi dalam penyelenggaraan NegaraEtika dalam pelayanan Publik
Penerapan Norma-norma dan EtikaSanksi terhadap Pelanggaran Etika
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
10/112
10
BAB II
KONSEP PENGERTIAN ETIKA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
11/112
11
ETIKA >< MORAL
Wah.. Rp
Rp 40 M
Apa makna gambar ini
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
12/112
PENGERTIAN PERTAMA ETIKA
Etika sering dibandingkan dengan moral
Etika berasal dari kata Yunani ethos = adat
istiadat atau kebiasaan. Moral berasal dari kata Latin mos = adat
istiadat atau kebiasaan.
Pengertian pertama etika sama denganmoral yaitu sistem nilai tentang bagaimanamanusia harus hidup dengan baik dalamsebuah adat kebiasaan yang terwujud
dalam pola perilaku yang diwariskan.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
13/112
PENGERTIAN KEDUA ETIKA
Etika berbeda dengan moral karena (memiliki)cakupan yang lebih luas.
(Etika): Filsafat moral atau ilmu yangmembahas dan mengkaji nilai dan norma yangdiberikan oleh moralitas dan etika.
(Etika): Refleksi kritis dan rasional mengenai:
Nilai dan norma yang menyangkut bagaimanamanusia harus hidup baik sebagai manusia
Masalah-masalah kehidupan manusia denganmendasarkan diri pada nilai dan norma-normamoral yang umum diterima.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
14/112
PENGERTIAN KEDUA ETIKA
Etika membutuhkan evaluasi kritis atassemua situasi yang terkait.
Etika menjadi ilmu yang interdisiplin. Bahasa Nietzsche: etika sebagai ilmu
menghimbau orang untuk memiliki
moralitas tuandan bukan moralitashamba.
Etika bermaksud membantu manusiauntuk bertindak secara bebastetapi
dapat dipertanggungjawabkan.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
15/112
TIGA NORMA UMUM
Norma sopan santun/etiket (tidak tertulis)
Mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia.
Norma hukum (tertulis)
Norma yang dituntut keberlakuannya secara tegasoleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscayamemberi keselamatan dan kesejahteraan manusiadalam kehidupan bermasyarakat.
Norma moral (ada lisan maupun tertulis)Aturan mengenai sikap dan perilaku manusiasebagai manusia
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
16/112
PERBEDAANNORMA HUKUM VS NORMA MORAL
Keduanya bila dilanggar ada: Sanksi
atau hukuman Norma Moral: Tidak ditetapkan atau
diubah oleh keputusan penguasa
tertentu Norma Moral: selalu menyangkut
sebuah perasaan khusus tertentu
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
17/112
17
ETIKA : MERUPAKAN NILAI-NILAI PERILAKU YANGDITUNJUKKAN OLEH SESEORANG ATAUORGANISASI TERTENTU DALAM INTERAKSINYADENGAN LINGKUNGAN
MORAL: DIARTIKAN SEBAGAI SEMANGAT ATAU
DORONGAN BATHIN DALAM DIRI SESEORANGUNTUK MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKANSESUATU
Pengertian ..
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
18/112
ETIKA :Nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau
sekelompok orang dalam mengatur sikap, tindakanataupun ucapannya
NILAI :Mencakup perangkat hal-hal yang dapat diterima dan
hal-hal yang tidak dapat diterima dalam masyarakat.
Pengertian-pengertian yang yang dihayati seseorang
mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting,
apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang
lebih benar dan kurang benar
NORMA :Secara harafiah, dapat diartikan ukuran atau patokan
bagi seseorang untuk berperilaku dalam masyarakat 18
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
19/112
19
ETIKA >< MORALITAS
ETIKA
Nilai-nilai normatif atau pola
prilaku seseorang ataubadan/lembaga organisasisebagai suatu kelazimanyang dapat diterima umumdalam interaksi denganlingkungannya.
(Solomon 1987)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
20/112
20
MORALITAS
Nilai-nilai normatif yang menjadi keyakinan dalam diriseseorang atau suatu badan/lembaga
/organisasi yang menjadi faktor pendorong untukmelakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Moralitas seseorang dapat menjadi faktor pendorong
terbentuknya perilaku yang sesuai dengan etika, tetapinilai-nilai moralitas seseorang mungkin saja
bertentangan dengan nilai etika yang
berlaku dalam lingkungannya.
ETIKA >< MORALITAS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
21/112
21
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
1. Keindahan (Beauty)
2. Persamaan (Equity)
3. Kebaikan (Goodness)
4. Keadilan (Justice)
5. Kebebasan (Liberty)
6. Kebenaran (Truth)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
22/112
DUA TEORI ETIKA :
1. Etika Deontologi
2. Etika Teleologi
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
23/112
ETIKA DEONTOLOGI
o Berasal dari kata Yunani deon = kewajiban
Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak
secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan
dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baikdari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan
itu sendiri. (ada upaya ybs sebagai latihanmembiasakan, tidak melihat hasil)
Sangat menekankan motivasi, kemauan baik danwatak yang kuat dari pelaku.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
24/112
TIGA PRINSIP ETIKA DEONTOLOGI
Tindakan harus dijalankanberdasarkan kewajiban
Tergantung pada kemauan baik
Berdasarkan pada sikap hormat padahukum dan moral universal.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
25/112
DUA KRITIK THD ETIKA DEONTOLOGI
Apabila seseorang dihadapkan pada duaperintah atau kewajiban moral dalamsituasi yang sama, tetapi keduanya tidakdapat dilaksanakan sekaligus, bahkan
meniadakan. Contoh: Petugas Pemilu diperintah untuk tertib administrasi
sekaligus memotivasi pemilih sebanyak2nya salh satu tugas jadikorban tidak dijalankan
Akibat dari suatu proses tindakan tidakdapat diabaikan dalam penilaianbaik/buruknya suatu tindakan.
Contoh: dalam melaksanakan tugas kampanye membabi butadengan semangat walau terjadi kontra produktif
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
26/112
PEMECAHAN TERHADAP KRITIK W.D Ross
Prinsip prima facie
Kita dituntut untuk menemukan kewajiban terbesardalam situasi tersebut dengan mencari Kesieimbanganterbesar dari hal yang baik atas hal yang buruk dalamsituasi tersebut
Kant
Dua hukum moral
Bertindaklah hanya berdasarkan perintah yang kamusendiri kehendaki akan menjadi sebuah hukum universal.
Bertindaklah sedemikian rupa sehingga anda selalumemperlakukan manusia tidak sebagai alat tetapisebagai tujuan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
27/112
ETIKA TELEOLOGI
Pengukuran baik buruk suatu tindakanberdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkanakibat yang ditimbulkan oleh tindakanitu.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
28/112
DUA ALIRAN TELEOLOGI Egoisme Etis
Tindakan dari setiap orang pada dasarnyabertujuan untuk mengejar kepentingan
pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Contoh: saat kampanye caleg berjanji akan mensejahterakanmasyarakat tetapi tersembunyi keinginan sejahtera pribadi
Utilitarianisme
Manfaat harus lebih besar dibandingkanbiayanya.
Contoh: Terkadang dalam rangka menambah kegiatan tetapijustru mengurangi hasil yang dicapai
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
29/112
29
BAB III
ETIKA DALAM BERORGANISASI,
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
30/112
30
Etika dalam organisasi
Pola sikap dan perilaku yangdiharapkan dari setiap individu dankelompok anggota organisasi yangsecara keseluruhan membentukbudaya organisasi (organizationalculture) yang sejalan dengan tujuanmaupun filosofi organisasi yangbersangkutan.
ETIKA DALAM BERORGANISASI,KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
31/112
31
Apakah "Etika Dlm berorganisasi" itu?
Pada pengertian yang paling dasar,etika adalah sistem nilai pribadi yangdigunakan memutuskan apa yangbenar, atau apa yang paling tepat,dalam suatu situasi tertentu;memutuskan apa yang konsisten
dengan sistem nilai yang ada dalamorganisasi dan diri pribadi.
ETIKA DALAM BERORGANISASI,
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
32/112
32
Apakah "Kepemimpinan yang Etis" itu Kepemimpinan yang etik
menggabungkan antara pengambilan
keputusan etik dan perilaku etik; danini tampak dalam konteks individu danorganisasi. Tanggung jawab utamadari seorang pemimpin adalahmembuat keputusan etik danberperilaku secara etik pula, serta
mengupayakan agar organisasimemahami dan menerapkannyadalam kode-kode etik
ETIKA DALAM BERORGANISASI, .
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
33/112
33
Saran-saran untuk perilaku secara etik
Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilaietika pribadi yang jelas dan nilai-nilaietika organisasi, maka perilaku etikadalah apa yang konsisten sesuaidengan nilai-nilai tersebut. Adabeberapa saran yang diadaptasi dari
Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:
ETIKA DALAM BERORGANISASI,
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
34/112
34
a) berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda(Blanchard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda
lalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidupanda.) Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilakuetik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuatperilaku organisasi yang etik.
b) berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa
bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkatperalatan yang kuat bagi perilaku etik. Bukankah kepercayaan dirimerupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hatisecara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat andaharus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.
c) berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan andadan diri anda sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolongkita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangkapanjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadisecara tiba-tiba.
ETIKA DALAM BERORGANISASI,
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
35/112
35
d) berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku
secara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kitamerasa nyaman untuk melakukannya. Seorangpemimpin etik, menurut Blanchard dan Peale, memilikiketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapaiapa yang dicita-citakannya.
e) berperilakulah secara konsisten dengan apa yangbenar-benar penting. Ini berarti anda harus menjagaperspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukanrefleksi dan melihat hal-hal lebh jernih sehingga kitabisa melihat apa yang benar-benar penting untuk
menuntun perilaku kita sendiri.
ETIKA DALAM BERORGANISASI,
Nilai Budaya yang mempengaruhi Budaya
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
36/112
36
Tri gatra
a. Geografi : Orang dipegunungan rumah berjauhanbicaranya kerasb. Demografi: Orang Kota lebih patembayan dp.org
Desa yang guyupc. Sumberdaya Alam:Yang diam diwilayah sedikit
tersedia SDA memiliki mental yang kuatdan pantang menyerah
Panca Gatra:a. Ideologib. Politikc. Ekonomid. Sosial Budayae. Hankam
Nilai Budaya yang mempengaruhi BudayaBERORGANISASI, (Eksternal)
Alasan Norma moral dan etika diperlukan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
37/112
37
Karena etika berkaitan dengan perilaku manusia. Hal inimenyangkut aplikasi seperangkat nilai luhur dalambertindak bagi sesorang dan organisasi danmenyangkut prinsip yang menjadi landasan bagiperwujudan nilai-nilai tersebut dalam berbagihubungan.
Agar bisa mengikuti kehidupan sosial yang tertibmanusia memerlukan kesepakatan, pemahaman,prinsip dan ketentuan lain yang menyangkut polaperilaku. Etika memberikan prinsip yang kokohdalam berperilaku sehingga kehidupan berorganisasisemakin bermakna
Alasan Norma moral dan etika diperlukandalam BERORGANISASI, (Internal)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
38/112
38
Dinamika manusia dengans segala konskwensinya baikbersifat norma moral maupun etika perlu dianalisadan dikaji ulang agar tetap relevan dalammemperkaa makna kehidupan seseorang maupun
organisasi
Pentingnya etika dalam era modern sekarang ini lebihjelas terlihat bila diingat bahwa etika menunjukkannilai hakiki dari ehidupan sesrang dan organisasi.
Alasan Norma moral dan etika diperlukandalam BERORGANISASI, (Internal)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
39/112
39
1) Kebersamaan
2) Empati
3) Kepedulian
4) Kedewasaan5) Orientasi organisasi
6) Respect saling hormat
7) Kebajikan, santun
8) Integritas, menutamakan kepribadian utuh9) Inovatif
10) Keunggulan
11) Keluwesan
12) kearifan
Manfaat Norma moral dan etika terhadapORGANISASI,
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
40/112
PROFESINALISME SDM
CIRI-CIRI:
MEMILIKI WAWASAN YANG LUAS DAN DAPAT
MEMANDANG MASA DEPAN
MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGNYA
MEMILIKI JIWA KOMPETISI/BERSAING
SECARA JUJUR DAN SPORTIF
MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI
SINERGI INTELLIGENT-EMOSIONAL-
SPIRITUAL QUOTIENT
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
41/112
BUDAYA ORGANISASI
Sebagai mekanisme dinamis yang mengarahkanseluruh anggota organisasi membangun masa
depan yang lebih menjanjikan, a.l.:
- Berpenampilan (hebat),
- Bersikap (produkt i f ),
- Mengambil keputusan (tepat dan benar)
- Menyelesaikan masalah (secepatnya),
- Membangun visi (yg smart = specific.
Measurable, aggressive/attainable,
realistics/Relevant, Time-Bound/Time-Based
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
42/112
REKAYASA BUDAYA ORGANISASI
1.Budaya organisasi dianggap sebagai bagian
strateji organisasi untuk meraih tujuan
2.Budaya organisasi terkait erat dengan struktur
dan strateji organisasi, sehingga dapat mencapaihasil yang maksimal, diperlukan:
a. Strateji: strateji organisasi mencapai tujuan
b. Struktur: struktur yang mendukung
pencapaian tujuan organisasi
c. Kultur: tindakan yang benar untuk capai tujuan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
43/112
SIKAP DAN PERILAKU DALAM
MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI
1.Menumbuhkan budaya kualitas
2.Menumbuhkan kesadaran biaya
3.Menumbuhkan kesadaran tepat waktu
4.Mengutamakan kepentingan pelanggan
5.Meningkatkan kemampuan SDM
6.Memupuk kepedulian terhadap lingkungan
sekitar
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
44/112
BUDAYA ORGANISASI AKUNTABILITAS
1.Menggambarkan prestasi kerja organisasi
2.Sebagai bagian pertanggungjawaban baik kedalam maupun ke luar
3.Dibuutuhkan untuk penilaian dan akreditasi oleh
masyarakat
4.Sebagai basis kompetensi dalam meraih
peluang (lokal, regional, dan international)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
45/112
AKUNTABILITAS PENGUKURAN KINERJA
1.Perencanaan Stratejik
2.Menetapkan indikator kinerja
3.Pengembangan sistem pengumpulan data
4.Penyempurnaan tingkat bekerhasilan kinerja
5.Pengintegrasian dengan proses manajemen
ETIKA K bij k O i i KESDM
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
46/112
46
Landasan konstitusional UUD 1945 pasal33 ayat (2), (3) (5)
Landasn Operasional : UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi pasal 4 ayat (3),
UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minak dan Gas Bumi, Undang-undang No 27 Tahun 2003 tentan Panas Bumi,
Undang-undang No 4 Tahun 209 tentang PertambanganMineral dan Batu Bara,
UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
ETIKA Kebijakan Organisasi KESDM
Landasan operacional pengelolaan adalah peraturan perundangan
dibawah Undang-undang.
ETIKA DALAM BERORGANISASI
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
47/112
47
Kebijakan Utama KESDM terhadapsector Energi dan Sumberdaya Mineral:
1). Menjamin keamanan pasokan energi.
2) Melakukan Pengaturan harga energi.
3) Meningkatkan kesadaran masyarakatuntuk diversifikasi dan konservasi
energi.
ETIKA DALAM BERORGANISASI,
I 2 t h 2008 t t
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
48/112
48
Langkah-langkah dan inovasi penghematan energidan air.
Program dan kegiatan penghematan energi dan air.
Sosialisasi dan mendorong masyarakat utukmelaksanakan penghematan energi dan air.
Membentuk gugus tugas dilingkungan masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan penghemaanenergi dan air.
Inpres no. 2 tahun 2008 tentang
penghematan energi;
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
49/112
49
a).kebijakan Domestic Market Obligation(DMO)
b).Kebijakan untuk Local Content
c).Kebijakan Nilai Tambah Pertambanan.
d). Kebijakan untuk Peningkatan Investas
Kebijakan lain sektor ESDM.
Strategi:
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
50/112
50
Mempertahankan produksi migas
Pengaturan penggunaan DMO. Pengembangan cadangan strategis migas
Insentif untuk peningkatan investasi
Pembangunan Kilang BBM dan Peningkatanpembangunan Jaringan gas
Peningkatan rasio gasifikasi kebutuhan rumahtangga.
Peningkatan penggunaan barang dan jasa nasional
Kualitas SDM Nasional alm kegiatan Usaha Migas
Peningkatan kualitas Penelitian dan pengembanganbidang migas.
Strategi:Sub Sektor Migas
Strategi:
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
51/112
51
Memastikan kecukupan penyediaan tenaga listrik
Mendorong pemanfaatan energi baru danterbarukan (bio fuel)
Meningkatkan sistem penyaluran tenaga listrikakibat adanya pertumbuhan beban dan
pembangunan pembangkit baru. Fasilitasi penyelenggaraan investasi dan pendanaan
infra struktur tenaga listrik
Pemerintah terus mendorong tarif dasr listrik
mencapai nilai ekonominya
St ategSub Sektor Ketenagalistrikan
Strategi:
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
52/112
52
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk
diversifikasi energi Peningkatan kesadaran masyarakat untuk
konservasi enrgi listrik
Penyusunan peraturan perundang-undangan
dibidang listrik dan pemanfaatan energi Peningkatan SDM Nasional dalam kegiatan usaha
ketenagalistrikan.
Peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan
di bidang ketenagalistrikan Mengendalikan bussines PROCESS dan
meningkatkan pelayanan publik bidang kelistrikan.
gSub Sektor Ketenagalistrikan
St t i
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
53/112
53
Menjamin Keamanan pasokan batubara dan panasbumi
Meningkatkan nilai tambah pertambangan
Meningkatkan investasi pertambanan
Pengembangan Panas Bumi
Peningkatan Koalitas penelitian dan pengembangan
Peningkatan SDM Nasional dlam kegiatan usahamineral
Mengendalikan Bussines Process dan peningkatanpelayanan publik
Strategi:Sub Sektor Mineral, Batubara dan panas Bumi.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
54/112
54
BAB IV
ETIKA PNS
ETIKA PNS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
55/112
55
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN
2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Bab II Pasal 3
Kewajiban PNS (17 butir)
1. mengucapkan sumpahljanji PNS;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan;,3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 NKRI;
4. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan yang
dipercayakan kepada PNS dengan penuhpengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menjunjung tinggi kehormatan negara,Pemerintah, dan martabat PNS;
7. mengutamakan kepentingan negara daripadakepentingan sendiri, seseorang dan/ataugolongan;
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
56/112
56
Kewajiban PNS
( lanjutan)
8. memegang rahasia jabatan yang menurutsifatnya atau menurut perintah harusdirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, danbersemangat untuk kepentingan negara;
10. melaporkan dengan segera kepadaatasannya apabila mengetahui ada hal yangdapat membahayakan atau merugikannegara atau Pemerintah terutama di bidangkeamanan, keuangan, dan materiil;
11. masuk kerja dan menaati ketentuan jamkerja;
12. mencapai sasaran kerja pegawai yangditetapkan;
13. menggunakan dan memelihara barang-barang
milik negara dengan sebaik--baiknya
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
57/112
57
Kewajiban PNS
( lanjutan)
14. memberikan pelayanan sebaik-baiknyakepada masyarakat;
15. membimbing bawahan dalammelaksanakan tugas;
16. memberikan kesempatan kepada bawahanuntuk mengembangkan karier;
17. menaati peraturan kedinasan yangditetapkan oleh pejabat yang berwenang
L PNS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
58/112
58
Larangan PNS (14 butir)Bab II Pasal 4
1. menyalahgunakan wewenang;;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadidan/atau orang lain dengan menggunakan kewenanganorang lain;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuknegara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, ataulembaga swadaya masyarakatasing;
5. memiliki, menjual, membeli, meminjamkan barang-barangbaik bergerak maupun tidak bergerak, surat berharga miliknegara secara tidak syah;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, temansejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun diluarlingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsungatau tidak langsung merugikan negara;
L PNS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
59/112
59
Larangan PNS (14 butir)8. memberi atau menyanggupi akan memberi
sesuatu kepada siapapun baik secara langsung
atau tidak langsung dan dengan dalih apapununtuk diangkat dalam jabatan;
9. menerima hadiah atau suatu pemberian apa sajadari siapapun juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya;
10. bertindak sewenang-wenang terhadapbawahannya;
11. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukansuatu tindakan yang dapat menghalangi ataumempersulit salah satu pihak yang dilayani
sehingga mengakibatkan kerugian bagi yangdiayani;
12. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
L PNS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
60/112
60
Larangan PNS (14 butir)13. memberikan dukungan kepada calon
Presiden/Wakil Presiden, Dewan PerwakilanRakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau DewanPerwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yangmenguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye;b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calonyang menjadi peserta pemilu sebelum, selama,dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan,atau pemberian barang kepada PNS dalamlingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,dan masyarakat
L PNS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
61/112
61
Larangan PNS (14 butir)14. memberikan dukungan kepada calon anggota
Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan caramemberikan surat dukungan disertai foto kopiKartu Tanda Penduduk atau Surat KeteranganTanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undanan dan;
15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerahdan wakil Kepala Daerah, dengan cara:a) terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b) menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalamkegiatan kampanye
c) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkanatau merugikan salah satu pasangan calon selama masskampanye; dan/atau
d) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakanterhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNSdalam Iingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, danmasyarakat.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
62/112
62
KODE
ETIKPNS
PENGERTIANNorma-norma sebagai pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan PNS yang
diharapkan dan dipertangung jawabkandalam melaksanakan tugas pengabdiannya kepada bangsa, negara danmasyarakat dan tugas-tugas kedinasan,organisasinya serta pergaulan hidupsehari-hari sesama PNS dan individu-
individu di dalam masyarakat
HUBUNGAN PNS DENGAN :
Tuhan YMENegara
Pemerintah
Masyarakat
Diri sendiri
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
63/112
63
KODE
ETIKPNS
PERATURAN PEMERINTAHREPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2004TENTANG
PEMBINAAN JIWA KORPS DANKODE ETIK
PEGAWAI NEGRI SIPIL
Pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil
dimaksudkan untuk meningkatkan perjuangan,pengabdian, kesetiaan, dan ketaatan Pegawai Negeri
Sipil kepada Negara kesatuan dan Pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
64/112
64
Tujuan Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil
(Ps 3):
a. membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan
kesatuan secara kekeluargaan guna mewujudkan kerja sama
dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta
meningkatkan kemempuan, dan keteladanan PNSl.
b. Mendorong etos kerja Pegawai Negeri sipil untukmewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang bermutu tinggi dan
sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur
Negara, dan abdi masyarakat.
c. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, danwawasan kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Cakupan Ruang lingkup pembinaan jiwa korpsPNS
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
65/112
65
Cakupan Ruang lingkup pembinaan jiwa korpsPNS
(Ps.4):
a. peningkatan etos kerja dalam rangka mendukungproduktifitas kerja dan profesionalitas Pegawai negri Sipil;
b. partisipasi dalam penyusunan kebijaksanaan Pemerintah
yang terkait dengan Pegawai Negeri Sipil;
c. peningkatan kerja sama antar Pegawai Negeri Sipil untukmemelihara dan memupuk kesetiakawanan dalam rangka
meningkatkan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil;
d. perlindungan terhadap hak-hak, sipil atau kepentingan
Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankankepentingan rakyat, bangsa, dan Negara.
Etika terhadap diri sendiri meliputi : (Ps 11)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
66/112
66
Etika terhadap diri sendiri meliputi : (Ps.11)
a. jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang
tidak benar;b. bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
c. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok
maupun golongan;
d. berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, ketrampilan, dan sikap;
e. memiliki daya juang yang tinggi;
f. memelihara kesehatan rohani dan jasmani;
g. menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;
h. berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil: (Ps12)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
67/112
67
Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil: (Ps12)a. saling menghormati sesama warga negara yang memeluk
agama /ke percayaan yang berlainan;
b. memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesamaPegawai Negeri Sipil;
c. saling menghormati antara teman sejawat baik secara
vertikal maupun horizontal dalam suatu unit kerja,
instansi, maupun antar instansi;
d. menghargai perbedaan pendapat;e. menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri
Sipil;
f. menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama
Pegawai Negeri Sipil;g. berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik
Indonesia yang menjamin terwujudnya solidaritas dan
soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam
memperjuangkan hak-haknya.
SANGSI PELANGGARANETIKA (P 15)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
68/112
68
(1) Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode
Etik dikenakan sanksi moral;(2) Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian;
(3) Sanksi moral sebagaimana berupa :
a. pernyataan secara tertutup; atau
b. pernyataan secara terbuka.
(4) Dalam pemberian sanksi moral harus disebutkan jenis
pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Pegawai
Negeri Sipil.
(5) Pejabat Pembina) dapat mendelegasikan wewenangnyasebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada pejabat
lain dilingkungannya sekurang-kurangnya pejabat
struktural eselon IV.
SANGSI PELANGGARANETIKA (Ps. 15)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
69/112
69
Sangsi Administratif (Pasal 16)
Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran kode etikselain dikenakan sanksi moral sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (3), dapat dikenakan tindakan
administratif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, atas rekomendasi Majelis Kode Etik.
Majelis Kode Etik (Pasal 17)..
(1) Untuk menegakkan kode etik, pada setiap instansidibentuk Mejelis Kode Etik.
(2) Pembentukan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian yang bersangkutan.
1O PRINSIP MORAL
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
70/112
70
1O PRINSIP MORAL
APARAT
1. IMAN DAN TAQWA DIHAYATI
2. TUA DIHORMATI
3. MUDA DISAYANGI
4. SESAMA DIHARGAI
5. RAKYAT DILAYANI
6. TUGAS DITEKUNI
7. TAK MAMPU DISANTUNI
8. LEMAH DILINDUNGI
9. BENCANA DITANGULANGI
10. KELUARGA DICINTAI
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
71/112
71
ETIKA PNS(PELAKSANAAN TUGAS DAN
PERTANGGUNGJAWABAN ETIK PNS)
Setiap PNS harus memahami dan melaksanakantugas dengan sebaik-baiknya, menjunjung tinggiketidakberpihakan terhadap semua golongan,masyarakat, individu serta diskriminatif dalammemberikan pelayanan
Setiap PNS harus menunjukkan akuntabilitasnya
dengan mempertanggung jawabkan seluruhpelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanyabaik kepada bangsa dan negara maupunmasyarakat melalui pimpinan atau atasan langsung.
PELANGGARAN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
72/112
72
PELANGGARANKODE ETIK
Pelanggaran Kode Etik adalahperbuatan tercela
Dikenakan sanksi moralberupa sanksi organisatorisatau rekomendasi
Dikenakan sanksi berupateguran tertulis dan ataupemberhentian sementaraatau tetap dari keanggotaanPNS
Rekomendasi berupa masukankepada instansi terkait ttgtindakan yang dapatdilakukan kepada PNS
SelingkuhEnalnya sakklenteng
sakitnya sakrendeng
TINDAKAN PENYIMPANGAN ETIKA PROFESI
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
73/112
TINDAKAN PENYIMPANGAN ETIKA PROFESI
Ketidakjujuran
Perilaku yang buruk
Mengabaikan hukum
Favoritisme dalammenafsirkan hukum
Perlakuan yang tidakadil terhadap pegawai
Inefesien bruto
Menutup-nutupikesalahan
Gagal menunjukaninisiatif
Penyebab :
Faktor internal :
~kepribadian seseorang (niat,
kemauan, dorongan untukmelakukan penyimpangan)
~ rendahnya sikap mental,dangkalnya keimanan dankeagmaannya.
Faktor eksternal :~ lemahnya aturan, lemahnya
lembaga kontrol, lembagakerja yang memberi peluanguntuk melakukanpenyimpangan
73
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
74/112
MOTIVASI PENYIMPANGAN ETIKA PROFESI
1. ITIKAD tidak BAIK
2. KETIDAKTAHUAN AKAN HUKUM, KODE ETIK, DAN
KEBIJAKAN PROSEDUR
3. KESERAKAHAN
4. KEWENANGAN DAN KEKUASAAN
5. PERSAHABATAN
6. KEUNTUNGAN PRIBADI DAN KELUARGA
7. KEBODOHAN
8. IKUT ARUS9. MENGIKUTI PERINTAH
10. JAMINAN KESELAMATAN
74
KODE ETIK
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
75/112
75
KODE ETIKDILUAR KEDINASAN
Berkelakuan baik tidak melakukan perbuatanyang dapat merendahkan martabat PNS
Tidak menyalahgunakan wewenang yg dimiliki Tidak melanggar ketentuan dan peraturan per
Undang Undangan yang berlaku
Tidak menggunakan sarana prasarana kedinasanuntuk kepentingan pribadi tapi menggunakansesuai maksud dan Tujuanya
P bi Ji K
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
76/112
76
Pembinaan Jiwa KorsaPegawai Negeri Sipil
"Setiap Pegawai Negeri Sipil harus senantiasa membina jiwa
korps dengan menciptakan dan memelihara kesetiakawanan,
kekompakan, dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil
dalam hubungan kedinasan yang meliputi:1. Hubungan Pegawai Negeri Sipil selaku
bawahan terhadap atasan;
2. Hubungan Pegawai Negeri Sipil terhadap
sesama Pegawai Negeri Sipii;
3. Hubungan Pegawai Negeri Sipil selaluatasan terhadap bawahan;
4. Sikap, tingkah laku dan perbuatan Pegawai
Negeri Sipil terhadap organisasi dan
masyarakat.
Ruang lingkup
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
77/112
77
PEMBINAAN KORPS PEGAWAI NEGERI
1. Pemupukan dan peningkatan kesadaran cinta terhadap
bangsa, negara dan tanah air ;2. Peningkatan kerjasama antar PNS untuk memelihara
dan memupuk kesetiakawanan dallm rangkameningkatkan jiwa Korps PNS dalam kedinasan maupun
pergaulan sehari-hari ;3. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah
yang terkait dengan PNS melalui pemberian sumbanganpemikiran baik secara individu atau kelompok ;
4. Peningkatan budaya kerja dalam rangka meningkatkan
prduktivitas kerja secara profesional ;5. Usaha-usaha bagi terwujudnya kesejahteraan PNS
dengan memberikan sumbang saran pemikiran danpelaksanaan tugas sesuai bidangnya;
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
78/112
78
BAB V
ETIKA BIROKRASI DALAM
PENYELENGGARAAN NEGARA
KARAKTERISTIK
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
79/112
79
KARAKTERISTIKANGGOTA BIROKRASI
Bebas urusan pribadi Semua anggota paham tugas dan ruang lingkup
jabatan dan kedudukan dalam hirarki organisasi
Setiap anggota harus mengerti dan dapatmenerapkan kedudukan hukumnya dalamorganisasi (paham aturan dan yangmenetapkan kewajiban dan kewenangannyadalam organisasi)
Setiap anggota bekerja berdasarkan perjanjian /kontrak kerja dengan konpensasi tertentusesuai dengan tugas dan tanggung jawab yangdibebankan organisasi kepadanya
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
80/112
80
Karakteristik .lanjutan
Setiap anggota diangkat dan dipromosikanberdasarkan prestasi dan kompetensinya
Setiap anggota organisasi wajibmendahulukan tupoksi daripada tugas-
tugas lain Setiap anggota organisasi ditempatkan
dengan struktur karir yg jelas
Setiap anggota organisasi harus disiplin
dalam berperilaku kerjanya, dan untuk itudilakukan pengawasan
2 ETIKA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
81/112
81
2. ETIKADALAM PEMERINTAHAN
Asas-asas Etika Birokrasi ( Gering Supriyadi, 2001)
1. Kepastian Hukum
2. Kesinambungan
3. Kesamaan dalam mengambil keputusan
4. Bertindak Cermat5. Motivasi untuk setiap keputusan
6. Tidak menyalahgunakan kekuasaan
7. Permainan yang layak
8. Keadilan dan Kewajaran
9.
Menanggapi penghargaan yang wajar / pemenuhanaspirasi dan harapan yang diajukan
10. Perlindungan atas pandangan /cara hidup pribadi
11. Kebijaksanaan
12. Penyelengaraan kepentingan umum
7 ASAS PENYELENGGARA NEGARA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
82/112
82
1. Kepastian Hukum
2. Tertib Penyelenggara Negara3. Kepentingan Umum
4. Keterbukaan
5. Proporsionalitas
6. Profesionalitas
7. Akuntabilitas
7 ASAS PENYELENGGARA NEGARA
YANG BERSIH & BEBAS KKN
UU No 28 Tahun 2000 psl, 3
1. Partisipasi
2. Aturan Hukum3. Transparansi
4. Daya Tanggap
5. Birokrasi Konsensus
6. Berkeadilan
7. Efektifitas dan Efisiensi
8. Akuntability
9. Visi Strategis
10.Saling keterkaitan
10 ASAS GOOD GOVERNMENT
(Menurut PBB-UNDP 1997)
3 ETIKA DALAM JABATAN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
83/112
83
3. ETIKA DALAM JABATANU no 28/2000, Psl 5
KEWAJIBAN SETIAP PENYELENGARA NEGARA SBB:
1. Mengucapkan sumpah atau janji sesuai jabatannya sebelummemangku jabatannya
2. Bersedia diperiksa kekayaannya sebelum memangku jabatannya3. Melaporkan dan mengumumkan kekayaan sebelum memangku
jabatannya4. Tidak melakukan KKN5. Melaksanakan tugas tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras
dan golongan6. Melaksanakan tugas dengan penuh tangungjawab, tidak
melakukan perbuatan tercela, tanpa pamrih baik untukkepentingan pribadi, keluarga, kroni maupun kelompok dan tidakmengharapkan imbalan dalam bentuk apapun yang bertentangandengan UU yang berlaku
7. Bersedia menjadi saksi dalam perkara KKN serta dalam perkaralainnya sesuai ketentuan per UU-an yng berlaku
KARAKTERISTIKO i i Bi k i Id l
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
84/112
84
Organisasi Birokrasi Ideal
Ada Spesialisasi pembagian pekerjaan
Tingkatan berjenjang (hirarchi)
Berdasarkan aturan dan prosedur kerja
Hubungan yang bersifat impersonal
Pengangkatan dan promosi pegawaiberdasarkan kompetensi.
ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
85/112
85
ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA
Latar Belakang:
1. TAP MPR No VI/2001:bahwa dalam mewujudkan cita-cita luhur Bgs Indtermaktub dlm Pembukaan UUD 45 , diperlukanpencerahan dan sekaligus pengamalan etika kehidupanberbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Akibat Krismon berkepanjangan, terjadi krisis multidimensional, ekonomi, sosial, politik, hukum dll
3. Terjadi konflik sosial dimasyarakat , kurangnya kesopanandan budi luhur dalam pergaulan sosial, melemahnyakejujuran, menjadi ancaman thd persatuan dan kesatuanbangsa, dan kemunduran dalam pelaksanaan etikakehidupan berbangsa baik akibat faktor dalam negari dan
luar negeri
PROFIL SDM ABAD 21,
TANTANGAN DAN PELUANG
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
86/112
86
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
HARAPAN HIDUP PENGETAHUAN
STANDAR KEHIDUPAN
NEGARA
MAJU
URUTAN INDEK
HDI
NEGARA
BERKEMBANG
URUTAN INDEX
HDI
KANADA
JEPANG
NORWEGIA
SWISS
SWEDIA
AMERIKAAUSTRALIA
1
2
3
4
5
67
0,982
0,981
0,978
0,977
0,976
0,9760,968
BARBADOS
HONGKONG
KOREA SELATAN
SINGAPURA
PHILIPINA
INDONESIA
20
24
34
40
80
98
0,927
0,913
0,871
0,848
0,600
0,491
HDI = Human Development Indek
TANTANGAN DAN PELUANG
INDIKATOR PENGETERAPANGOOD GOVERNMENT
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
87/112
87
GOOD GOVERNMENTDI BERBAGAI NEGARA
(The World Bank, Koran Tempo 12 Mei 2005)
ASPEK ASPIRASI DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Politik, Hak Sipil dan HAM
ASPEK KEPASTIAN HUKUM
Tingkat Kriminalitas danKebebasan Peradilan Negara
Negara Index
Denmark 1,59
Norwegia 1,53
Swedia 1,52
Indonesia -0,44
Eritrea -1,96
Korea Utara -2,05
Myanmar - 2,19
Islandia 2.00
Luksemburg 1.99
Swiss 1.99
Indonesia -0,91
Afganistan -1,91
Irak -1,97
Somalia -2,31
lanjutan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
88/112
88
lanjutan
Luksemburg 2,02
Hongkong 1,89
Singapura 1,87Indonesia -0,42
Turkmenistan -2,22
Myanmar -2,34
Somalia -2,69
Swiss 1,77
Singapura 1,66
Islandia 1,65
Indonesia -0,36
Liberia -1,86
Haiti -0,90
Somalia -2,32
ASPEK EFEKTIVITAS
PEMERINTAHAN
Birokrasi dan Pelayanan Publik
BEBAN PERATURAN
Kebijakan yang Pro Pasar
lanjutan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
89/112
89
Finlandia 2,53
Singapura 2,44
Islandia 2,43
Indonesia 0,90
Myanmar -1,49
Somalia -1,58Guinea Katulistiwa -1,65
KONTROL KORUPSI
Penyelewengan WewenangIslandia 1,77
LUksemburg 1,66
Finlandia 1,65
Indonesia -1,38
Pantai Gading -2,28
Somalia -2,39
Irak -2,87
STABILITAS PUBLIK
Kekerasan yg Mengancam Pemerintah
PENYELENGGARA NEGARA DITUNTUT UNTUK
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
90/112
PENYELENGGARA NEGARA DITUNTUT UNTUKBERSIKAP, BERPERILAKU DAN BERTINDAK
BERDASARKAN NILAI-NILAI YANG BERLAKUDALAM LINGKUNGAN PROFESINYA.
TAPI MASIH DIJUMPAI TINDAKAN TIDAK ETIS
PARA PENYELENGARA NEGARA DALAMMENJALANKAN TUGAS, FUNGSI DANKEWENANGANNYA
DAN SELALU BANYAK ALASAN UNTUKPEMBENARAN MELAKUKAN PENYIMPANGAN
90
POKOK-POKOK ETIKA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
91/112
91
KEHIDUPAN BERBANGSA
1. Etika Sosial dan Budaya-sikap jujur, peduli, memahami, menghargai,- menumbuhkan budaya malu berbuat hal yang melanggar norma,etika,dan moral agama, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa
2. Etika Politik dan Pemerintahan
-utk mewujudkan Clean and Good Governance
3. Etika Ekonomi dan Bisnis-melahirkan kondisi realitas eko yang bercirikan persaingan yang jujur,berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi dankemampuan daya saing
4. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan-Suprermasi Hukum melahirkan kesadaran tertib sosial, ketenangan danketeraturan hidup bersama , tidak diskriminatif, dan penggunaan hukumsecara salah, sebagai alat kekuasaan dan bentuk-bentuk manipulasi hukum- Seluruh peraturan hukum berpihak kepada keadilan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
92/112
92
Sambungan.
5. Etika Keilmuan-menjunjung tingi nilai kemanusiaan, IPTEK,
-Etika diwujudkan dalam karsa, cipta, karya yang inovatif, kreatif,komunikatif-Etika keilmuan mendorong budaya kerja keras dan kerja cerdas,menghargai waktu, disiplin, tepat janji, dan komitmen dll.
6. Etika Lingkungan
-kesadaran thd pelestarian lingkungan hidup serta tata ruang secaraberkeanjutan Dan bertanggung jawab.
Reff:
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Lyric / Lirik Ebiet G Ade - Untuk Kita Renungkan
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_9/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp35/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
93/112
93
p p g
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawabMari, hanya tunduk sujud padaNya
du du du du du 2x Ooo ..ooooooooo
du du du du du 2x oo..oooooooooo....
Kita mesti berjuang memerangi diriBercermin dan banyaklah bercerminTuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum... Oh oh
Berubahlah agar Dia tersenyum
du du du du du 2x Ooooooo ..oooo
Ya TUHAN,
SELAMATKANLAH BANGSA INI
DARI TINDAKAN ORANG-ORANG
YANG TIDAK BERMORAL
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat.. OooSingkirkan debu yang masih melekat..
Dudududu 2x.Ooo ..ooooooooooo
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalaniHanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya.. Ooo
Adalah Dia di atas segalanya..
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersihIni bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista... Ooo oh
Untuk ita Renungkan (Ebiet GAD)
http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp3http://c/Users/wika/Music/Ebiet%20G%20Ade%20-%20Untuk%20Kita%20Renungkan.mp35/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
94/112
94
Ya TUHAN,
SELAMATKANLAH BANGSA INI
DARI TINDAKAN ORANG-ORANG
YANG TIDAK BERMORAL
Intro: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam batin
A7 G A7 DTengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat
hohoo
G A7 D
Singkirkan debu yang masih melekat
Interlude: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalaniA7 G A7 D
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya
A7 D
Hohohoo adalah Dia di atas segalanya
A G A7 D
Anak menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu bersih
A G A7 DIni bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak berbenah
F m Bm
Memang bila kita kaji lebih jauh
E E7 A A7
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista,
hohohoo
D G D E A
Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita
perbuat, hohohoo
G D A7 D
Kemanakah lagi kita kan sembunyi, hanya kepadaNya kita
kembali
G D A7 D
Tak ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya tuk bersujudpadaNya
Interlude: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak
bercermin
A7 G A7 D
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Diatersenyum
A7 D
Hohohoo berusahalah agar Dia tersenyum
Coda: D A7 G A7 D (2x)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
95/112
95
BAB VI
ETIKA DALAM PELAYANAN PUBLIK(UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2009
TENTANG
PELAYANAN PUBLIK)
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
96/112
96
Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuaidengan peraturan perundang-undanganbagi setiap warga negara dan pendudukatas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya disebut Penyelenggara adalahsetiap institusi penyelenggara negara,korporasi, lembaga independen yangdibentuk berdasarkan undang-undanguntuk kegiatan pelayanan publik, danbadan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
97/112
97
kepentingan umum;
kepastian hukum; kesamaan hak;
keseimbangan hak dan kewajiban;
keprofesionalan;
partisipatif;
persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan;
akuntabilitas;
fasilitas dan perlakuan khusus bagikelompok rentan;
ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan.
Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:
Masyarakat berhak:
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
98/112
98
mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang
diajukan; mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau
pemenuhan pelayanan; memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara
untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang
diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; memberitahukan kepada Pelaksana untuk memperbaiki
pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidaksesuai dengan standar pelayanan;
mengadukan Pelaksana yang melakukanpenyimpangan standar pelayanan dan/atau tidakmemperbaiki pelayanan kepada Penyelenggara dan
ombudsman; mengadukan Penyelenggara yang melakukan
penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidakmemperbaiki pelayanan kepada pembinaPenyelenggara dan ombudsman; dan
mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai denganasas dan tujuan pelayanan.
Masyarakat berhak:
DIMENSI DASAR KUALITAS PELAYANAN JASA
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
99/112
1. RELIABILITY: Kemampuan melaksanakan jasa
secara handal
2.RESPONSIVENESS: kesediaan membantu
pelanggan dan memberikan jasa tepat waktu
3.ASSURANCE: pengetahuan dan keramahan darikaryawan dan kemampuan memberikan keyakinan
dan kepercayaan/jaminan pelanggan
4.EMPATHY: memberikan perhatian penuh padapelanggan
5.TANGIBLE: penampilan fisik, perlengkapan toilet,
personil, alat komunikasi, dll
G G CO O O
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
100/112
REENGINEERING CORPORATION
DAHULU
Pasar milik Produsen
(produk apa saja akan terserap, karena pelanggan
tidak mempunyai alternatif lain)
SEKARANGTiga kekuatan : Customers, Competition, Change
PRODUSEN harus perhatikan PERMINTAAN
REENGINEERING BIROKRASI
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
101/112
REENGINEERING BIROKRASI
DAHULU
Pelayanan milik Birokrasi
(Pelayanan seperti apapun diterima, karenapelanggan tidak mempunyai kekuatan)
SEKARANG
Tiga kekuatan : Customers, Competition, Change
BIROKRASI harus perhatikan KEPUASAN
EKSPEKTASI PELANGGAN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
102/112
EKSPEKTASI PELANGGAN
1.Layanan yang diharapkan
pelanggan
2.Penilaian pelanggan terhadap
layanan yang diberikan
3.Tingkat layanan yang dibutuhkanuntuk memenuhi ekspektasi
pelanggan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
103/112
103
Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangkapemenuhan kebutuhan pelayanan sesuaidengan peraturan perundang-undanganbagi setiap warga negara dan pendudukatas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya disebut Penyelenggara adalahsetiap institusi penyelenggara negara,korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undanguntuk kegiatan pelayanan publik, danbadan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
ETIKA DALAM PELAYANAN
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
104/112
104
ETIKA DALAM PELAYANANPUBLIK
HARUS:
KALAU BISA DIPERMUDAHMENGAPA DIPERSULIT
JANGAN:
KALAU BISA DIPERSULIT
KENAPA DIBUAT MUDAH
BAB VII
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
105/112
105
BAB VII
1. Penerapan Norma-norma dan Etika
2. Sanksi terhadap Pelanggaran Etika
Hukuman disiplin
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
106/112
106
PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar
laranganSebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 dijatuhi hukuman
disiplin.
Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar Pasal
3 dan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010dijatuhi hukuman disiplin;
Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan
perundang- undangan pidana, PNS yang melakukanpelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin
Hukuman disiplin
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
107/112
107
adalahhukuman yang dijatuhkan terhadap seorangPegawai Negeri SipilSie InfokumDitama Binbangkumkarena melanggar Peraturan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.Adapun tingkat hukuman disiplin adalah sebagaiberikut:1. Hukuman disiplin ringan,2. Hukuman disiplin sedang, dan
3. Hukuman disiplin berat.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
108/112
108
Jenis hukuman disiplin ada 3 macam.
1. Hukuman disiplin ringan, terdiri atas :a. Tegoran lisan,b. Tegoran tertulis,
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
2. Hukuman disiplin sedang, terdiri atas :a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
(satu) tahun;b. penundaan kenaikan pangkat selama 1
(satu) tahun; danc. penurunan pangkat setingkat Iebih rendah
selama 1 satu) tahun.
Jenis hukuman disiplin
Jenis hukuman disiplin
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
109/112
109
3. Hukuman disiplin berat, terdiri atas :
a. penurunan pangkat setingkat lebihrendah selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunanjabatan setingkat lebih rendah;
c. pembebasan dari jabatan;d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PegawaiNegeri Sipil,
e. Pemberhentian tidak dengan hormatsebagai Pegawai Negeri Sipil.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
110/112
110
HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI
KEMARIN & HARI ESOK LEBIH
BAIK DARIPADA HARI INI
Dengan motto :
tiada hari tanpa prestasi
KUNCI SUKSES ADALAH
KESIAPAN DAN KESEMPATAN
S = 2K
TUGAS KELOMPOK.
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
111/112
111
SINTESAKAN :
ASPEK DAN DAMPAK AKIBAT KEGAGALAN DANKEBERHASILAN YANG DISEBABKAN OLEHIMPLEMENTASI ETIKA;
Kelompok A. pada pelaksanaan Etika dalam berorganisasi,
kepemimpinan dan manajemenKelompok B. pada pelaksanaan Etika Disiplin PNS
Kelompok C .pada Pelaksanaan Etika Birokrasi dalam penyelenggaraan
Negara
Kelompok D .dalam Pelaksanaan Etika Pelayanan
Publik
Masing-masing dipresentasikan
5/20/2018 Etika (Diklat Teknis Lanjutan II)
112/112
TERIMA KASIH, Semoga bermanfaat
DIKLAT TEKNIS
LANJUTAN II
CEPU 2014