11
Etika Terhadap Sesama Muslim Orang Muslim meyakini hahwa saudara seagamanya mempunyai hak-hak, dan etika-etika yang harus ia terapkan terhadapnya, kemudian ia melaksanakannya kepada saudara seagamanya, karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah ibadah kepada Allah Ta’ala, dan upaya pendekatan kepada-Nya. Hak-hak dan etika-etika ini diwajibkan Allah Ta‘ala kepada orang Muslim agar ia mengerjakannya kepada saudara seagamanya. Jadi, menunaikan hak-hak tersebut adalah ketaatan kepada Allah Ta‘ala dan upaya pendekatan kepada-Nya tanpa diragukan sedikit pun. Di antara hak-hak, dan etika-etika tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ia mengucapkan salam jika ia bertemu dengannya sebelum ia berbicara dengannya dengan mengatakan, “As-Salamu’alaikum wa Rahmatullah”, berjabat tangan dengannya, dan menjawab salamnya dengan berkata, “Wa‘alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuhu”. Orang Muslim melakukan itu semua, karena dalil-dalil berikut: Firman Allah Ta‘ala, Apabila kamu diberi salam dengan ucapan salam, maka balaslah salam tersebut dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). ” (An-Nisa’: 86). Sabda Rasulullah saw., Orang yang berada di atas kendaraan mengucapkan salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan mengucapkan salam kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikit mengucapkan salam kepada orang yang banyak. ” (Muttafaq Alaih). Sesungguhnya para malaikat heran kepada seorang Muslim yang berjalan melewati seorang Muslim lainnya, namun ia tidak mengucapkan salam kepadanya .” Ucapkan salam kepada orang yang engkau kenal, dan orang yang tidak engkau kenal. (Muttafaq Alaih). Tidaklah dua orang Muslim kemudian keduanya berjabat tangan, melainkan keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah. ” (Diriwayatkan Abu Daud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi). Barangsiapa memulai pembicaraan sebelum mengucapkan salam, maka janganlah kalian menggubris pembicaraannya hingga ia mengucapkan salam. ” (Diriwayatkan Ath-Thabrani, dan Abu Nu’aim). 2. Jika ia bersin dan membaca “alhamdulillah”, maka ia mendoakannya dengan berkata, “yarmukallahu” (mudah-mudahan Allah merahmatimu), kemudian orang yang bersin berkata, “yaghfirullahu lii wa laka” (semoga Allah memberi ampunan kepadaku dan kepadamu, atau ia berkata, “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum” (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu, dan memperbaiki hatimu), karena Rasulullah saw. bersabda, 1 / 11

Etika Terhadap Sesama Muslim

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

Orang Muslim meyakini hahwa saudara seagamanya mempunyai hak-hak, dan etika-etika yangharus ia terapkan terhadapnya, kemudian ia melaksanakannya kepada saudara seagamanya,karena ia berkeyakinan bahwa itu adalah ibadah kepada Allah Ta’ala, dan upaya pendekatankepada-Nya.

Hak-hak dan etika-etika ini diwajibkan Allah Ta‘ala kepada orang Muslim agar iamengerjakannya kepada saudara seagamanya. Jadi, menunaikan hak-hak tersebut adalahketaatan kepada Allah Ta‘ala dan upaya pendekatan kepada-Nya tanpa diragukan sedikit pun.

Di antara hak-hak, dan etika-etika tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ia mengucapkan salam jika ia bertemu dengannya sebelum ia berbicara dengannya denganmengatakan, “As-Salamu’alaikum wa Rahmatullah”, berjabat tangan dengannya, danmenjawab salamnya dengan berkata, “Wa‘alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuhu”.

Orang Muslim melakukan itu semua, karena dalil-dalil berikut: Firman Allah Ta‘ala,

“Apabila kamu diberi salam dengan ucapan salam, maka balaslah salam tersebut dengan yanglebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). ” (An-Nisa’: 86).

Sabda Rasulullah saw.,

“Orang yang berada di atas kendaraan mengucapkan salam kepada orang yang berjalan kaki,orang yang berjalan mengucapkan salam kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikitmengucapkan salam kepada orang yang banyak. ” (Muttafaq Alaih).

“Sesungguhnya para malaikat heran kepada seorang Muslim yang berjalan melewati seorangMuslim lainnya, namun ia tidak mengucapkan salam kepadanya .”

“Ucapkan salam kepada orang yang engkau kenal, dan orang yang tidak engkau kenal.”(Muttafaq Alaih).

“Tidaklah dua orang Muslim kemudian keduanya berjabat tangan, melainkan keduanyadiampuni sebelum keduanya berpisah. ” (Diriwayatkan Abu Daud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi).

“Barangsiapa memulai pembicaraan sebelum mengucapkan salam, maka janganlah kalianmenggubris pembicaraannya hingga ia mengucapkan salam. ” (Diriwayatkan Ath-Thabrani, danAbu Nu’aim).

2. Jika ia bersin dan membaca “alhamdulillah”, maka ia mendoakannya dengan berkata,“yarmukallahu” (mudah-mudahan Allah merahmatimu), kemudian orang yang bersin berkata,“yaghfirullahu lii wa laka” (semoga Allah memberi ampunan kepadaku dan kepadamu, atau iaberkata, “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum” (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu,dan memperbaiki hatimu), karena Rasulullah saw. bersabda,

1 / 11

Page 2: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

“Jika salah seorang dan kalian bersin, maka hendaklah ia berkata, ‘Segala puji bagi Allah’, danhendaklah saudaranya mengatakan padanya, ‘Semoga Allah merahmatimu’, dan jikasaudaranya telah mengatakan, ‘Semoga Allah merahmatimu’, maka hendaklah orang yangbersin berkata, ‘Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu, dan memperbaiki hatimu’ .”(Diriwayatkan Al-Bukhari).

Abu Hurairah ra berkata, “Jika Rasulullah SAW. bersin, beliau meletakkan tangannya, ataupakaiannya di mulutnya, dan merendahkan suaranya. ” (MuttafaqAlaih).

3. Menjenguknya jika ia sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya, karena sabda-sabdaRasulullah saw. berikut:

“Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ialah lima: Menjawab ucapan salam, menjengukorang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin.”(Muttafaq Alaih).

Al-Barra’ bin Azib ra berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan kita menjenguk orang sakit,mengantar jenazah, mendoakan orang yang bersin, membebaskan orang yang bersumpah,menolong orang yang tertindas, memenuhi undangan, dan menebarkan salam.” (DiriwayatkanA1-Bukhari).

“Jenguklah orang sakit, berilah makan orang yang lapar, dan bebaskan para tawanan.”(Muttafaq Alaih).

Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW. menjenguk sebagian keluarganya, kemudian beliaumengusap dengan tangan kanannya, sambil berkata, ‘Ya Allah Tuhan manusia, hilangkanmusibah, dan sembuhkanlah karena Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada penyembuhankecuali penyembuhan-Mu dengan penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit’.” (Muttafaq Alaih).

4. Menyaksikan jenazah tetangganya jika meninggal dunia, karena Rasulullah saw. bersabda,

“Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya adalah lima: Menjawab salamnya, menjenguk orangsakit, mengantar jenazahnya, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin .”(Muttafaq Alaih).

5. Membebaskan sumpah tetangganya jika telah bersumpah terhadap sesuatu dan ia tidakdilarang melakukannya, kemudian ia mengerjakan apa yang disumpahkan tetangganya ituuntuknya agar tetangganya tidak berdosa dalam sumpahnya, karena hadits Al-Barra’ bin Azibyang berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan kita menjenguk orang sakit, mengantar jenazah,mendoakan orang yang bersin, membebaskan orang yang bersumpah, menolong orang yangtertindas, memenuhi undangan, dan menebarkan salam.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

6. Menasihatinya jika ia meminta nasihat kepadanya dalam satu persoalan denganmenjelaskan apa yang ia pandang baik dalam hal tersebut berdasarkan dalil-dalil berikut:

2 / 11

Page 3: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

Sabda Rasulullah saw.,

“Jika salah seorang meminta nasihat kepada saudaranya, hendaklah saudaranya tersebutmemberinya nasihat. ” (Al-Bukhari).

“Agama adalah nasihat.” Ditanyakan kepada Rasulullah saw., “Untuk siapa saja?” Rasulullahsaw. bersabda, “Untuk Allah, kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin-pemimpin kaum Muslimin, dan seluruhkaum Muslimin.” (Diriwayatkan Muslim).

7. Mencintai untuknya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri, dan membenci untuknya apayang ia benci untuk dirinya sendiri, karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Salah seorang dan kalian tidak beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang iacintai untuk dirinya sendiri dan membenci untuk saudaranya apa yang ia benci untuk dirinyasendiri .” (Muttafaq Alaih).

“Perumpamaan kaum Mukminin dalam kecintaan mereka, kasih sayang mereka, dankeakraban mereka seperti satu badan. Jika salah satu anggota badan sakit, maka untuknyaseluruh anggota badan tidak bisa tidur, dan demam.” (Muttafaq Alaih).

“Orang bagi orang Mukmin lainnya adalah seperti bangunan dimana sebagiannya menguatkansebagian yang lain .” (Muttafaq Alaih).

8. Menolong dan tidak menelantarkannya kapan saja ia membutuhkan pertolongan, dandukungan, karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Tolonglah saudaramu, ia zhalim atau zhalimi”, Rasulullah saw. ditanya tentang cara menolongorang yang zhalim, maka beliau bersabda, “Engkau melarangnya berbuat zhalim, danmenghentikan perbuatannya. Itulah pertolonganmu terhadapnya .” (Muttafaq Alaih).

“Orang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. ia tidak boleh menzhaliminya, tidak bolehmenelantarkannya, dan tidak boleh menghinanya.” (Diriwayatkan Muslim).

“Tidaklah orang Muslim menolong orang Muslim lainnya di tempat di mana di dalamnyakehormatannya dilecehkan, dan keharamannya dihalalkan, melainkan Allah menolongnya ditempat ia senang ditolong di dalamnya. Tidaklah seorang Muslim menelantarkan (tidakmenolong) orang Muslim lainnya di tempat di mana di dalamnya kehormatannya dilecehkan,melainkan ia ditelantarkan Allah di tempat ia senang ditolong di dalamnya. ” (DiriwayatkanAhmad).

3 / 11

Page 4: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

“Barangsiapa melindungi kehormatan saudaranya, maka Allah melindungi wajahnya darineraka pada hari kiamat .”

9. Tidak menimpakan keburukan kepadanya, karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Seorang Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.”(Diriwayatkan Muslim).

“Orang Muslim tidak halal menakut-nakuti orang Muslim lainnya.” (Diriwayatkan Ahmad danAbu Daud).

“Orang Muslim tidak halal melihat orang Muslim lainnya dengan pandangan yangmenyakitinya.” (Diriwayatkan Ahmad).

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai gangguan terhadap kaum Mukminin.” (DiriwayatkanAhmad).

“Orang Muslim ialah orang yang di mana kaum Muslimin yang lain selamat dari (gangguan)lisannya, dan tangannya.” (Muttafaq Alaih).

“Orang Mukmin ialah orang yang di mana kaum Mukminin merasa aman terhadap jiwa mereka,dan harta mereka.” (Diriwayatkan Ahmad, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim. Hadits ini shahih).

10. Rendah hati, tidak sombong terhadapnya, dan tidak menyuruh berdiri dari kursinya agar iabisa duduk di atasnya, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta’ala,

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlahkamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orangyang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman: 18).

Sabda Rasulullah saw.,

“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian tawadlu, hingga salah seorang dankalian tidak sombong terhadap yang lain.” (Diriwayatkan Abu Daud dan lbnu Majah. Hadits inishahih)

“Tidaklah seseorang tawadlu (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah Ta‘ala mengangkatderajatnya.”

Rasulullah saw. bersikap tawadlu’ kepada semua orang Muslim dalam kapasitasnya sebagaipemimpin para rasul, tidak bersikap kasar, tidak malu berjalan dengan wanita-wanita janda dan

4 / 11

Page 5: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

orang-orang miskin, dan memenuhi kebutuhan mereka, hingga beliau bersabda,

“Ya Allah, hidupkan aku dalam keadaan miskin, matikan aku dalam keadaan miskin, dankumpulkan aku bersama rombongan orang-orang miskin.” (Diriwayatkan Ibnu Majah danAl-Hakim).

“Janganlah salah seorang dari kalian menyuruh seseorang berdiri dari kursinya kemudian iaduduk di atasnya, namun hendaklah kalian memperluas diri, dan melapangkan diri.” (MuttafaqAlaih).

11. Tidak mendiamkannya lebih dan tiga hari, karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Orang Muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiqa hari. Keduanya bertemu,salah satunya berpaling dan orang satunya juga berpaling. Orang terbaik di antara keduanyaialah orang yang memulai mengucapkan salam.” (Muttafaq Alaih).

“Dan janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah kalian hai hamba-hamba Allah sebagaisaudara-saudara.” (Diriwayatkan Muslim).

Membelakangi ialah sikap saling mendiamkan, seorang Muslim memberikan pantatnya kepadaorang lain, dan berpaling daripadanya.

12. Tidak menggunjingnya, tidak menghinanya, tidak mencacinya, tidak melecehkannya, tidakmenggelarinya dengan gelar yang tidak baik, dan tidak mengembangkan pembicaraannyauntuk merusaknya, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta‘ala,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagianprasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain danjanganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antarakamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijikkepadanya.” (Al-Hujuraat: 12).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karenaboleh jadi mereka (yang diolok-olok,) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan janganpula wanita-wanita (mengolok-olok,) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yangdiperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kalian menceladiri kalian sendiri dan janganlah kalian panggil memanggil dengan gelar-gelar yang burukseburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yangtidak bertaubat, maka mereka itulah orang orang yang zhalim.” (Al-Hujuraat: 13).

Sabda Rasulullah saw.,

5 / 11

Page 6: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

“Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan menggunjing?” Para sahabat menjawab, “Allahdan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah saw. bersabda, “Engkau menyebut tentangsaudaramu dengan sesuatu yang tidak disukainya.” Ditanyakan kepada Rasulullah saw.,“Bagaimana jika apa yang aku katakan ada pada saudaraku tersebut?” Rasulullah saw.bersabda, “Jika apa yang engkau katakan ada padanya, engkau telah menggunjingnya. Jikaapa yang engkau katakan tidak padanya, engkau telah membuat kebohongan terhadapnya.”(Diriwayatkan Muslim)

Sabda Rasulullah saw. di haji Wada’, “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dankehormatan kalian adalah haram atas kalian.” (Diriwayatkan Muslim).

“Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.”(Diriwayatkan Muslim).

“Cukuplah kesalahan bagi seseorang jika ia menghina saudara Muslimnya.” (Muttafaq Alaih).

“Para pengadu domba tidak masuk surga.”

13. Tidak mencacinya tanpa alasan, sama ada ia masih hidup atau telah meniggal dunia,karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Mencaci seorang Muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekafiran.” (MuttafaqAlaih).

“Janganlah seseorang menuduh orang lain fasik atau kafir, melainkan tuduhan tersebut kembalikepadanya jika sahabat yang ia tuduh tidak seperti yang ia tuduhkan.” (Diriwayatkan Al-Bukhari,Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad).

“Jangan kalian menghina orang-orang yang telah meninggal dunia, karena mereka telahsampai pada apa yang mereka persembahkan (amalkan).” (Muttafaq Alaih).

“Di antara dosa-dosa besar ialah seseorang mencaci kedua orang tua kandungnya.”Ditanyakan kepada Rasulullah saw., “Apakah ada orang yang mencaci kedua orang tuakandungnya?” Rasulullah saw. bersabda, “Ya ada, seseorang mencaci ayah orang lain,kemuclian orang lain tersebut mencaci ayah-ibu orang tersebut.” (Muttafaq Alaih).

14. Ia tidak dengki kepadanya, atau berprasangka buruk terhadapnya, atau membuatnyamarah, atau mencari-cari kesalahan-kesalahannya, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta‘ala,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagianprasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain danjanganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.” (Al-Hujuraat: 12).

6 / 11

Page 7: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

Sabda Rasulullah saw.,

“Janganlah kalian saling dengki, saling membenci, saling mencari-cari kesalahan, dan danbersaing dalam penawaran, namun jadilah kalian sebagai saudara wahai hamba-hamba Allah.”(Diriwayatkan Muslim)

“Tinggalkan oleh kalian buruk sangka, karena buruk sangka adalah perkataan yang palingdusta.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

15. Tidak menipunya, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta ‘ala,

“Dan orang-orang yang menyakiti laki-laki Mukmin dan wanita wanita Mukminat tanpakesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dandosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58).

“Dan barangsiapa mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orangyang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yangnyata.” (An-Nisa’: 112).

Sabda Rasulullah saw.,

“Barangsiapa mengangkat senjata kepada kami dan menipu kami, maka ia bukan golongankami.” (Diriwayatkan Muslim).

“Barangsiapa menjual hendaklah ia berkata, ‘tidak ada tipuan’.” (Muttafaq Alaih).

“Tidaklah seorang hamba yang diberi amanat memimpin rakyat oleh Allah kemudian meninggaldunia dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga baginya.”(Muttafaq Alaih).

“Barangsiapa merusak (menipu) istri orang lain, atau budaknya, ia bukan termasuk golongankami.” (Diriwayatkan Abu Daud).

16. Tidak mengkhianatinya, atau mendustakannya, atau menunda pembayaran hutangnya,karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta‘ala,

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.” (Al-Maidah: 1).

“Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji.” (Al-Baqarah: 177)

“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.” (Al-Isra’:34).

7 / 11

Page 8: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

Sabda Rasulullah saw.,

“Empat hal, barangsiapa keempat hal tersebut ada padanya, ia termasuk orang munafik tulen,dan barangsiapa salah satu dari keempat hal tersebut ada padanya maka pada dirinya terdapatsifat kemunafikan hingga ia meninggalkan sifat tersebut. (Keempat hal tersebut,) ialah jika iadiberi amanah, ia mengkhianati amanah tersebut. Jika ia berkata, ia bohong. Jika ia berjanji, iamengingkari. Dan jika ia bertengkar, ia berbuat jahat.” (Muttafaq Alaih).

“Allah Ta‘ala berfirman, ‘Aku menjadi musuh bagi tiga orang pada hari kiamat, orang yangmembeli sesuatu dengan-Ku kemudian ia berkhianat, orang yang menjual orang merdekakemudian memakan hasilnya, dan orang yang menyewa buruh kemudian buruh tersebutbekerja dengan baik untuknya, namun ia tidak memberinya upah’.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

“Penundaan pembayaran hutang oleh orang kaya adalah kedzaliman. Jika salah seorang darikalian disuruh menagih orang kaya yang menunda pembayaran hutangnya, maka tagihlah.”(Muttafaq Alaih).

17. Mempergaulinya dengan akhlak yang baik dengan memberikan kebaikan kepadanya, tidakmenyakitinya, menampakkan wajah yang berseri-seri ketika bertemu dengannya, menerimakebaikan darinya. memaafkan kesalahannya, tidak membebaninya dengan sesuatu yang tidakdimilikinya, tidak rnenuntut ilmu dari orang bodoh, dan tidak meminta penjelasan dan orangyang tidak mempunyai penjelasan, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta‘ala,

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma‘ruf, serta berpalinglahdaripada orang-orang yang bodoh.” (Al-A’raaf: 199).

Sabda Rasulullah saw.,

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengankebaikan niscaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut, dan bergaullah denganmanusia dengan akhlak yang baik.” (Diriwayatkan Al-Hakim dan At-Tirmidzi yangmeng-hasan-kannya).

18. Hormat kepadanya jika ia dewasa (tua), dan menyayanginya jika ia masih kecil, karenadalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Tidak termasuk golongan kami, orang yang tidak hormat terhadap orang tua kita, dan tidakmenyayangi anak-anak kecil kita.” (Diriwayatkan Abu Daud, dan At-Tirmidzi yangmeng-hasan-kannya).

“Di antara pengagungan kepada Allah ialah memuliakan orang tua Muslim.” (Diriwayatkan Abu

8 / 11

Page 9: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

Daud dengan sanad yang baik).

“Mulailah dengan orang tua, dan mulailah dengan orang tua.”

Jika anak kecil dibawa ke hadapan Rasulullah saw. beliau doakan, dan beliau beri nama, makabeliau mendudukkannya di atas pangkuannya, dan terkadang anak kecil tersebut mengencingibeliau.

Diriwayatkan bahwa jika Rasulullah saw. tiba dari perjalanan, maka beliau disambut anak-anak,kemudian beliau berdiri di depan mereka, memerintahkan mereka diangkat kepada beliau,kemudian sebagian anak-anak tersebut berada di depan beliau, dan di belakang beliau. Beliaujuga memerintahkan sahabat-sahabatnya menggendong sebagian anak-anak kecil sebagaiungkapan kasih sayang terhadap anak-anak kecil.

19. Memposisikannya seperti dirinya, dan memperlakukannya dengan perlakuan yang ia sukaiuntuk dirinya sendiri, karena dalil-dalil berikut:

Sabda Rasulullah saw.,

“Seseorang tidak bisa menyempumakan imannya hingga terkumpul pada dirinya tiga hal:Berinfak dari kekikiran, adil, dan memberikan ucapan salam.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

“Barangsiapa ingin dijauhkan dan neraka dan masuk surga, hendaklah ia mati dalam keadaanbersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammadadalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, dan hendaklah ia menemui manusia dengan membawasesuatu yang ia sendiri senang jika diberi sesuatu tersebut.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).

20. Memaafkan kesalahannya, menutup auratnya, dan tidak memaksa diri mendengarkanpembicaraan yang ia rahasiakan, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta‘ala,

“Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orangyang berbuat baik.” (Al-Maidah: 13).

“Maka barangsiapa mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan)mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepadayang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).” (Al-Baqarah: 178).

“Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.”(Asy-Syura: 40)

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allahmengampuni kalian?” (An-Nuur: 22).

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di

9 / 11

Page 10: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat.”(An-Nuur: 19).

Sabda Rasulullah saw.,

“Allah tidak menambahkan pada orang yang memaafkan, melainkan kemuliaannya.”(Diriwayatkan Muslim).

“Hendaklah engkau memaafkan orang yang menzhalimimu.”

“Tidaklah seorang hamba menutup aurat hamba lainnya, melainkan Allah menutup auratnyapada hari kiamat.” (Diriwayatkan Abu Daud dan At-Tirmidzi yang meng-hasan-kannya).

“Hai semua orang-orang yang beriman dengan lisannya, dan iman tidak masuk ke dalamhatinya, janganlah kalian menggunjing kaum Muslimin, dan jangan membuka aurat mereka,karena barang siapa membuka aurat saudara Muslimnya maka Allah membuka auratnya danmenjelek-jelekkannya kendati ia berada di tengah rumahnya.” (Diriwayatkan Abu Daud danAhmad).

“Barangsiapa mendengar informasi satu kaum yang tidak menginginkan pembicaraannyadidengar orang lain, maka telinganya diberi timah yang meleleh pada hari kiamat.”(Diriwayatkan Al Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

21. Membantunya jika ia membutuhkan bantuannya, dan membantu memenuhi kebutuhannyakendati ia sudah mampu memenuhinya, karena dalil-dalil berikut:

Firman Allah Ta ‘ala,

“Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” (Al-Maidah: 2).

“Barangsiapa memberikan syafa‘at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala)daripanya.” (An-Nisa’: 85).

Sabda Rasulullah saw.,

“Barangsiapa menghilangkan salah satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin maka Allahmenghilangkan salah satu kesusahan hari kiamat darinya, barangsiapa memberi kemudahankepada orang yang kesulitan maka Allah memberi kemudahan padanya di dunia dan akhirat,dan barangsiapa menutup aurat seorang Muslim maka Allah menutup auratnya di dunia danakhirat. Allah menolong hamba-Nya, selagi hamba tersebut menolong saudara-nya.”(Diriwayatkan Muslim).

“Berilah pertolongan niscaya kalian diberi pahala dan Allah memutuskan melalui lisan Nabi-Nyasesuai dengan yang diinginkannya.” (Muttafaq Alaih).

22. Melindunginya jika ia meminta perlindungan dengan Allah Ta’ala, memberinya jika ia

10 / 11

Page 11: Etika Terhadap Sesama Muslim

Etika Terhadap Sesama Muslim

meminta dengan-Nya, membalas kebaikannya, dan mendoakannya, karena Rasulullah saw.bersabda,

“Barangsiapa meminta perlindungan kalian dengan Allah, hendaklah kalian melindunginya.Barangsiapa meminta kalian dengan Allah, hendaklah kalian memberinya. Barangsiapamengundang kalian, hendaklah kalian memenuhi undangannya. Dan barangsiapa berbuat baikkepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mendapatkan sesuatu untukmembalasnya, maka doakan dia, hingga seolah-olah kalian telah merasa telah memberi balasjasa kepadanya.”  Sumber  : http://agoesramdhanie.wordpress.com/2008/12/09/etika-terhadap-sesama-muslim/

11 / 11