18
MORAL KATOLIK DI BIDANG HIDUP DAN KESEHATAN

Etika.katolik.hidup+kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

MORAL KATOLIK

DI BIDANG HIDUP DAN KESEHATAN

YANG AKAN DIBAHAS

1. PRINSIP-PRINSIP MORAL YANG UMUM

2. AWAL KEHIDUPAN

3. PEMELIHARAAN KEHIDUPAN

4. AKHIR KEHIDUPAN

PRINSIP-PRINSIP MORAL UMUM

Prinsip perikemanusiaan Prinsip otonomi moral Prinsip perbandingan nilai Prinsip minus malum Prinsip akibat ganda Prinsip totalitas Prinsip proporsionalitas Prinsip solidaritas

AWAL KEHIDUPAN

1. Pencegahan kehamilan

2. Pengadaan keturunan

3. Hidup dalam kandungan

Pencegahan kehamilan

Dalam kondisi biasa, me- tode yang dapat dibenar- kan hanyalah pantang berkala, yang tidak meng- ubah kondisi alamiah istri (subur/tidak subur).

Yang ditolerir oleh KWI: metode kontraseptif yang tidak memandulkan seca- ra tetap dan tidak abortif.

Pengadaan keturunan

Pengadaan keturunan ha-nya layak dilakukan de- ngan hubungan seks an- tara suami-istri yang sah.

Metode lain yang barang- kali dapat ditolerir hanya- lah inseminasi homolog.

Inseminasi heterolog, FIV dan ET, cloning dan sur- gacy, tidak dibenarkan.

Hidup dalam kandungan

Sejak pembuahan, hidup dalam kandungan tidak boleh dihentikan.

Karena itu abortus direc- tus harus ditolak.

Abortus indirectus dapat ditolerir.

PEMELIHARAAN KEHIDUPAN

1. Kesehatan fisik dan kes.psikis

2. Batas-batas diagnosa + terapi

3. Intervensi medis

4. Penderita ketagihan

5. Kelainan seksual

Kesehatan fisik dan kes. psikis

Bila harus memilih, orang harus memilih kesehatan psikis dari pada kesehatan fisik.

Batas-batas diagnosa + terapi

Orang hanyalah wajib mengusahakan diagno- sa dan terapi yang biasa (tidak melebih batas ke- mampuan keluarga dan pelayan kesehatan).

Intervensi medis

Intervensi medis hanya dapat dibenarkan bila ia memenuhi prinsip-prin- sip moral yang umum.

Penderita ketagihan

Penderita ketagihan ha- rus diperlakukan seba- gai pasien, bukan seba- gai kriminal, dan diterapi secara holistik.

Kelainan seksual

Kelainan seksual sebaiknya dipastikan sete- lah diagnosa yang cermat.

Kelainan seksual menuntut penilaian dan pe- nanganan yang lebih manusiawi dari pada di zaman dulu.

Di zaman dulu orang cenderung menilai para penderita kelainan seksual sebagai orang- orang yang berperilaku salah.

AKHIR KEHIDUPAN

1. Norma utama

2. Pencegahan kematian

3. Penderita sakit terminal

4. Euthanasia

5. Saat berakhirnya kehidupan

6. Transplantasi organ vital

7. Perpanjangan proses kematian

Norma utama

Hanya Tuhan sajalah yang berhak menca- but hidup manusia.

Kematian dan sakit terminal

Orang harus berusaha mencegah kematian, da- lam batas yang wajar.

Beban penderita sakit ter minal boleh diringankan dengan obat yang dapat mengurangi rasa sakit.

Euthanasia

Yang boleh dilakukan hanyalah euthanasia in- directa.

Euthanasia directa ti- dak layak dilakukan ka- na tindakan itu merupa- kan pembunuhan.

Kematian, transplantasi, dan perpanjangan proses kematian.

Orang meninggal pada saat ia mengalami brain death (kematian otak).

Organ orang yang sudah mengalami brain death boleh didonasi-kan.

Orang yang sudah mati tidak boleh lagi di-terapi.