23
Skenario Euthanasia Pilihan Terakhir Agian Indosiar.com, Jakarta- Bagi Agian Isna Nauli Siregar, euthanasia adalah pilihan terakhir untuk melepaskan diri dari penderitaannya akibat penyakit yang secara medis susah disembuhkan. Sang suami Panca Satria Hasan Kusuma dengan gigih terus berjuang untuk mencari kepastian hukum, agar keinginannya untuk mengakhiri hidup istrinya terkabul. Kendati sistem hukum di Indonesia belum mengakuinya. Telah lebih dari tiga bulan, Agian Isna Nauli Siregar hanya tergolek tanpa daya dirumah sakit. Sejumlah uang telah dikeluarkan Panca Satria Hasan Kusuma demi kesembuhan istrinya. Namun hingga kini tidak ada perubahan yang berarti terlihat dari dalam diri Agian. Kenyataan pahit ini membuat hasan pasrah dan rela melepaskan istrinya dengan cara euthanasia atau suntik mati. Keputusan akhir diperjuangkan Hasan karna telah habisnya dana yang dimiliki dan tidak tahan melihat penderitaan istrinya yang sulit untuk disembuhkan. Kesedihan hasan semakin bertambah, karna sejak istrinya sakit ia sangat jarang bertemu dengan anak-anaknya. Perjuangan menempuh jalan terakhir melalui euthanasia hingga kini masih terus dilakukan. Sudah tiga bulan Agian mengalami stroke setelah menjalani operasi seksio di Rumah Sakit Islam Bogor. Sebelumnya, pasien mengalami henti napas dan henti jantung selama satu bulan. Mereka kini menunggu keputusan Majelis Hakim Pengadian Jakarta Pusat yang menangani masalah ini. Sumber : http://www.indosiar.com/fokus/euthanasia-pilihan- terakhir-agian_29073.html Penulis : Medi Triranto dan Gunadi/sup UNIVERSITAS YARSI 1

Euthanasia Pilihan Terakhir Agian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etik

Citation preview

SkenarioEuthanasia Pilihan Terakhir AgianIndosiar.com, Jakarta- Bagi Agian Isna Nauli Siregar, euthanasia adalah pilihan terakhir untuk melepaskan diri dari penderitaannya akibat penyakit yang secara medis susah disembuhkan. Sang suami Panca Satria Hasan Kusuma dengan gigih terus berjuang untuk mencari kepastian hukum, agar keinginannya untuk mengakhiri hidup istrinya terkabul. Kendati sistem hukum di Indonesia belum mengakuinya.Telah lebih dari tiga bulan, Agian Isna Nauli Siregar hanya tergolek tanpa daya dirumah sakit. Sejumlah uang telah dikeluarkan Panca Satria Hasan Kusuma demi kesembuhan istrinya. Namun hingga kini tidak ada perubahan yang berarti terlihat dari dalam diri Agian.Kenyataan pahit ini membuat hasan pasrah dan rela melepaskan istrinya dengan cara euthanasia atau suntik mati. Keputusan akhir diperjuangkan Hasan karna telah habisnya dana yang dimiliki dan tidak tahan melihat penderitaan istrinya yang sulit untuk disembuhkan.Kesedihan hasan semakin bertambah, karna sejak istrinya sakit ia sangat jarang bertemu dengan anak-anaknya. Perjuangan menempuh jalan terakhir melalui euthanasia hingga kini masih terus dilakukan. Sudah tiga bulan Agian mengalami stroke setelah menjalani operasi seksio di Rumah Sakit Islam Bogor. Sebelumnya, pasien mengalami henti napas dan henti jantung selama satu bulan. Mereka kini menunggu keputusan Majelis Hakim Pengadian Jakarta Pusat yang menangani masalah ini.

Sumber : http://www.indosiar.com/fokus/euthanasia-pilihan-terakhir-agian_29073.html Penulis : Medi Triranto dan Gunadi/sup

Kata Sulit1. Stroke : stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.2. Operasi Seksio : Pembedahan mengeluarkan janin dari perut ibu 3. Henti Napas : Gagal nafas adalah ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan atau CO2 didalam darah.4. Euthanasia : Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.5. Henti Jantung : Henti jantung ( cardiac death) adalah kematian yang terjadi sebagai akibat dari hilangnya fungsi jantung secara mendadak.

Pertanyaan

1. Apakah euthanasia boleh dilakukan di indonesia?2. Apa saja jenis euthanasia?3. Bagaimanakah tindakan dokter yang lepas tangan terhadap pasien? Adakah sanksinya?4. Bagaimana aturan kodeki dan pandangan islam tentang euthanasia?5. Adakah persamaan euthanasia dengan aborsi?6. Sebutkan undang-undang euthanasia di Indonesia?7. Apa yang menyebabkan pasien mengalami stroke setelah mengalami operasi seksio?8. Mengapa euthanasia menjadi pilihan pasien dalam menangani penyakitnya?9. Sebutkan negara-negara yang melegalkan euthanasia dan apa faktornya?10. Apa definisi kematian sesungguhnya?11. Apa yang mendasari seseorang menjalani operasi seksio?12. Apa isi atau kandungan dari suntik mati?13. Apa langkah-langkah euthanasia?14. Bagaimana cara kerja suntik mati dalam tubuh?15. Apakah euthanasia sesuai dengan etik dan moral dokter? Sebutkan nilai moral yang harus dimiliki dokter!

Jawaban1. Tidak boleh karna ada UU yang mengatur meskipun belum terlau jelas2. A. Berdasarkan pelaksanaan : Euthanasia pasif : mencabut alat-alat medis atau alat penunjang kehidupan pasien dengan tujuan untuk mempertahankan kehidupan manusia Euthanasia aktif : perbuatan yang dilakukan secara medik melalui interfensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. 3. Melanggar kodeki, hukum, dan kaidah dasar moral dokter. Ada sanksinya bisa berupa tuntunan dan tuntutan4. Kodeki : euthanasia dianggap melanggar pasal 1 dan 2pandangan islam : euthanasia hukumnya haram5. Ada persamaan euthanasia dengan aborsi yaitu sama-sama membunuh namun perbedaanya jika aborsi membunuh janin, euthanasia membunuh diri sendiri.6. UU KUHP yang melarang euthanasia adalah pasal 344, 338, 340, 359, 3457. Penyebab operasi seksio dapat menyebabkan stroke :a. Hipertensib. Kekeliruan medis/ tidak sesuai SOP8. Karena, - biaya yang tidak memungkinkan Penyakit terlalu parah dan tidak bisa diobati Perawatan medis yang dilakukan tidak menunjukan perkembangan yang berarti Kondisi pasien sama seperti orang mati9. Negara-egara yang melegalkan euthanasia :1. Australia2. Belanda3. Belgia4. Swiss5. KoreaFaktor : Karna negara tersebut memberikan hak kepada pasien yang sudak tidak kuat lagi dengan penyakitnya untuk mengakhiri hidupnya dengan mudah10. Kematian : 1. Mati organ 2. mati nafas 3. mati batang otak 4. terpisahnya ruh dengan raga11. Faktor yang mendasari operasi seksio :1. Kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal2. Adanya gangguan kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara normal3. Posisi bayi dalam kandungan sungsang12. Potasium atau sianida13. Langkah-langkah euthanasia :a. Melakukan inform consentb. Menjelaskan euthanasia dan segala hal yang mengenai euthanasiac. Keputusan dari inform consent dari dokter dan pasien14. Anastesi, pelumpuhan otot, memberikan potasium/sianida15. Euthanasia tidak sesuai dengan etik dan moral dokterKaidah dasar moral dokter terdiri dari : Justice, Beneficience, autonomy, non-maleficience

HipotesisEuthanasia adalah cara yang digunakan untuk meninggal dengan cara yang mudah. Ada dua cara euthanasia berdasarkan tujuan dan pelaksanan adalah pasif dan aktif. Sedangkan berdasarkan permintaan adalah volunter, involunter, nonvolunter. Menuut pandangan islam UU KUHP dan KODEKI serta kaidah dasar kedokteran euthanasia masih dalam pro dan kontra. Di Indonesia sendiri yang umum dilakukan adalah euthanasia pasif karna UU yang ada belum mengatur dengan jelas.

Sasaran BelajarLO.1. Memahami dan Menjelaskan Euthanasia Ditinjau dari KedokteranLI.1.1. Definisi EuthanasiaEuthanasia secara bahasa berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti baik, dan thanatos, yang berarti kematian (Utomo, 2003:177). Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-rahma atau taysir al-maut. Menurut istilah kedokteran, euthanasia berarti tindakan agar kesakitan atau penderitaan yang dialami seseorang yang akan meninggal diperingan. Juga berarti mempercepat kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan penderitaan hebat menjelang kematiannya (Hasan, 1995:145).Eutanasia Study Group dari KNMG (Ikatan Dokter Belanda): Eutanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatuu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.Konsep tentang mati yang dikenal:1.Mati sebagai berhentinya darah mengalir2.Mati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuh3.Hilangnya kemampuan tubuh secara permanen4.Hilangnya manusia secara permanenuntuk kembali sadar dan melakukan interaksi sosial.

LI.1.2. Jenis EuthanasiaEuthanasia dapat ditinjau dari beberapa sudut. Dilihat dari cara dilaksanakan euthanasia dapat dibedakan atas:a. Euthanasia pasifEuthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia.b. Euthanasia aktifEuthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Euthanasia aktif ini juga dibedakan pula atas:1. Euthanasia aktif langsungEuthanasia aktif langsung adalah dilakukannya tindakan medik secara terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien atau memperpendek hidup pasien. Jenis euthanasia ini juga disebut mercy killing.2. Euthanasia aktif tidak langsungEuthanasia aktif tidak langsung adalah saat dokter atau tenaga kesehatan melakukan tindakan medik untuk meringankan penderitaan pasien, namun mengetahui adanya risiko tersebut dapat memperpendek atau mengakhiri hidup pasien.

Ditinjau dari permintaan euthanasia dibedakan menjadia. Euthanasia voluntir atau sukarela(atas permintaan pasien)Euthanasia voluntir adalah euthanasia yang dilakukan atas permintaan pasien secara sadar dan diminta secara berulang-ulang.b. Euthanasia involuntir(tidak atas permintaan pasien)Euthanasia involuntir adalah euthanasia yang dilakukan pada pasien yang sudah tidak sadar dan biasanya keluarga pasien yang memintac. Euthanasia nonvoluntirEuthanasia nonvoluntir adalah euthanasia yang dilakukan pada pasien yang sudah tidak sadar dan diminta oleh orang lain yang tidak ada hubungannya dengan pasien.

Euthanasia menurut Thiroux:1. Membiarkan seseorang mati0. Terhadap pasien terminal, dokter tetap berusaha maksimal.0. Tapi begitu diketahui usaha tidak membawa kemajuan pasie, sebaiknya dihentikan0. Jika dilakukan atas permintaan keluarga (?)1. Mercy Death1. Tindakan bantu pasien penyakit terminal untuk akhiri hidupnyaa1. Orang lain lebih aktif ambil tindakan percepat kematian atas keinginan pasien.1. Mercy KillingTindakan langsung untuk hentikan hidup seseorang pasien penyakit terminal tanpa persetujuan pasien sendiri.

LI.1.3. Faktor-faktor penyebab1. Penyakit yang diderita pasien yang menurut dokter tidak dapat lagi disembuhkan dan di mana si penderita atau keluarganya harus mengeluarkan biaya pengobatan yang besar dengan sia-sia saja.1. Adanya rasa frustasi atau kegagalan hidup dari si pasien, sehingga pasien tidak lagi ingin hidup.Faktor Kemanusiaan: Merasa kasihan terhadap pendertiaan pasiennya yang berkepanjangan dan secara medis sulit disembuhkan. Di sini dokter tersebut memutuskan sendiri tindakan yang akan dilakukannya menurut pertimbangan kesehatan pasien. Faktor Ekonomi: Dilakukan karena factor ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan apabila pasien terlalu lama dirawat dirumah sakit. Keluarga pasien sudah tidak mampumenangguang biaya rumah sakit karena pasien memang sudah terlalu lama dalam masa komanya. Pada kondisi ini pihak keluargalah yang meminta agar alat-alat penyokong kehidupan pasien dicaabut.

LI.1.4. UU Mengenai Euthanasia Pasal 344 KUHP (untuk euthanasia aktif)Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutnya dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanyadua belas tahun.

Pasal 388 KUHPBarang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena maker mati, dengan penjara selama-lamanya lima belas tahun. Pasal 340 KUHPBarang siapa dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara selama-lamanya seumur hidup atau kpenjara selama-lamanyadua puluh tahun. Pasal 359 KUHPBarang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun. Pasal 345KUHP Barang siapa dengan sengaja menghasut orang lain untuk membunuh diri, menolongnya dalam perbuatan ini, atau memberikan daya upaya itu jadi bunuh diri, dihukum penjara selama-lamanya empat tahun.Finlandia : untuk pasien dengan penyakit terminal, berhak putuskan bersedia/ tdk .Amerika Serikat : pasien dengan penyakit terminal .Punya hak konstitusional untuk tolak pengobatan yang hanya ditujukan untuk perpanjangan prroses kematian.WMA Declaration o n Euthanasia, Madrid 1987:Euthanasia adalah perbuatan tidak etis. Hak untuk mati berbeda dengan eiuthanasia. Selama dokter tidak membantu pasien laksanakan hak untuk mati secara nyata (Assisted Suicide.) maka dianggap tidak terjadi euthanasia.

LO.2. Memahami dan Menjelaskan Kaidah dasar bioetika, Etika dan Moral dokterLI.2.1. Etika KedokteranEtik berasal dari kata Etos yg berarti baik. Etik kedokteran-dibuat oleh IDI. Diberlakukan kepada dokter Bila dilanggar mendapat sanksi agama berlaku pada pemeluknya sedangkan hukum berlaku utk warganegara.Hukum berlaku utk warganegara.Etik profesi kedokteran merupakan seperangkat perilaku para dokter dan dokter gigi dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat dan mitra kerja. Rumusan perilaku para anggota profesi disusun oleh organisasi profesi bersama-sama pemerintah menjadi suatu kode etik profesi yang bersangkutan. Tiap-tiap jenis tenaga kesehatan telah memiliki Kode Etiknya, namun Kode Etik tenaga kesehatan tersebut mengacu pada Kode Etika kedokteran Indonesia (KODEKI).Landasan etika kedokteran:1. Sumpah Hipokrates1. Deklarasi geneva1. International code of medical ethics1. Lafal sumpah dokter Indonesia1. Kode etik kedokteran Indonesia (KODEKI) 1. Perhimpunan hukum kesehatan anak (PERHUKI)1. Deklarasi Helsinki1. Deklarasi Sydney1. Deklarasi Oslo1. Deklarasi Tokyo

Etika Profesi adalah prinsip moral & asas akhlak yang diterapkan para dokter dalam hubungnnya dengan pasien, teman sejawat & masyarakat umum. Ciri-ciri: Mengikuti pendidikan sesuai standar nas./ inter. Bekerja berlandaskan etika profesi Mengutamakan panggilan kemanusiaan Pekerjaannya legal melalui perizinan Belajar sepanjang hayat Anggotanya bergabung dalam suatu organisasi.

LI.2.2. Kode Etik Kedokteran Kewajiban umumPasal (1)Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkansumpah dan atau janji dokter.

Pasal (2)seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusanprofesionalsecaraindependen,danmempertahankanperilakuprofesionaldalamukuran yang tertinggiPasal (3)dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak bolehdipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dankemandirian profesi.Pasal (4)seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.Pasal (5)tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan dayatahanpsikismaupunfsik,wajibmemperolehpersetujuanpasien/keluarganyadanhanya diberikan untuk kepentingan dankebaikan pasien tersebut.Pasal (6)Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan ataumenerapkan setiappenemuan teknikataupengobatan baruyangbelum diujikebenarannya danterhadap hal-hal yangdapat menimbulkankeresahan masyarakat.Pasal (7)Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapatyang telah diperiksa sendiri kebenarannya.Pasal (8)Seorang dokter wajib,dalamsetiap praktikmedisnya, memberikanpelayanansecarakompetendengankebebasanteknisdan moralsepenuhnya,disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.Pasal (9)Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasiendan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saatmenangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter ataukompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.Pasal (10)Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, temansejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaanpasien.Pasal (11)Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinyamelindungi hidup makhluk insani.Pasal (12)Dalammelakukan pekerjaannya seorangdokter wajibmemperhatikankeseluruhanaspekpelayanankesehatan(promotif,preventif,kuratif,danrehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusahamenjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.Pasal (13)Setiap dokter dalam bekerjasama denganpara pejabat lintas sektoraldibidangkesehatan,bidanglainnyadanmasyarakat, wajibsaling menghormati.

Kewajiban Dokter TerhadapPasienPasal (14)Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakanseluruh keilmuandan ketrampilannyauntuk kepentingan pasien, yang ketikaiatidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuanpasien/keluarganya,iawajibmerujukpasienkepadadokteryangmempunyaikeahlian untuk itu.Pasal (15)Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasadapatberinteraksidengankeluargadanpenasihatnya,termasukdalam beribadatdan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.Pasal (16)Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinyatentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.Pasal (17)Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatuwujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia danmampu memberikannya.

Kewajiban Dokter Terhadap Teman SejawatPasal (18)Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana iasendiriingin diperlakukan.Pasal (19)Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat,kecuali denganpersetujuan keduanyaatau berdasarkan prosedur yang etis.

Kewajiban Dokter Terhadap Diri SendiriPasal (20)Setiapdokter wajibselalu memeliharakesehatannya, supaya dapatbekerja dengan baik.Pasal (21)Setiapdokterwajibsenantiasamengikutiperkembangan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan

LI.2.3. Kaidah Dasar Bioetika Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bertolak dari Childress & Beauchamp yang memaparkan adanya 4 kaidah dasar moral (KDM atau moral principle/principle-based ethics atau ethical guidelines) dalam buku sucinya The Principles of Biomedical Ethics (1994) yakni beneficence, non-maleficence, justice dan autonomy. kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan maxim (kaidah dasar) yang berlaku normatif ketika dokter menghadapi kasus kongkrit di klinik.

4 Kaidah Dasar Biomedik Tindakan berbuat baik (beneficence) Tidak merugikan (non-maleficence) Keadilan (justice) Otonomi (self determination)

1. Beneficence Beneficence Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu;Kriteria

1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)

2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter

4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya

5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang

6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia

7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)

8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien

9. Minimalisasi akibat buruk

10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat

11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran

13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan

14. Mengembangkan profesi secara terus menerus

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah

16. Menerapkan golden rule principle

2. NonMaleficenceNon-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno Fist, do no harm tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-ciri:

Kriteria

1. Menolong pasien emergensi : Dengan gambaran sbb : - pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko kehilangan sesuatu yang penting (gawat) - dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut - tindakan kedokteran tadi terbukti efektif - manfaat bagi pasien > kerugian dokter

2. Mengobati pasien yang luka

3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )

4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien

5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek

6. Mengobati secara proporsional

7. Mencegah pasien dari bahaya

8. Menghindari misrepresentasi dari pasien

9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

10. Memberikan semangat hidup

11. Melindungi pasien dari serangan

12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan

3. Justice Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri :

Kriteria

1. Memberlakukan sesuatu secara universal

2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

4. Menghargai hak sehat pasien

5. Menghargai hak hukum pasien

6. Menghargai hak orang lain

7. Menjaga kelompok yang rentan

8. Tidak melakukan penyalahgunaan

9. Bijak dalam makro alokasi

10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien

11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya

12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil

13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah

15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan

16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb

4. AutonomyDalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri. Autonomy mempunyai ciri-ciri:Kriteria

1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien

2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)

3. Berterus terang

4. Menghargai privasi

5. Menjaga rahasia pasien

6. Menghargai rasionalitas pasien

7. Melaksanakan informed consent

8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien

10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan termasuk keluarga pasien sendiri

11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien

13. Menjaga hubungan (kontrak)

Dibedakan menjadi 2 yaitu:1. Otonomi klinis kebebasan profesional dari dokter merupakan hak dokter2. Otonomi diagnostik dan terapeutik dari pasien merupakan hak pasien setelah ada penjelasan

LI.2.4. Perbedaan Serta Hubungan Etika dan Hukum dalam Kedokter

ETIKAHUKUM

1.Etik berlaku untuk lingkunganprofesi.

1. Hukum berlaku untuk umum

2. Etik disusun berdasarkankesepakatan anggota profesi

2. Hukum dibuat oleh suatu kekuasaanatau adat.

3. Sanksi terhadap pelanggaran etikumumnya berupa tuntunan

3. Sanksi terhadap pelanggaranhukum berupa tuntutan

4. Pelanggaran etik diselesaikan olehMajelis Kehormatan Etik Kedokteran(MKEK) yang dibentuk oleh IkatanDokter Indonesia (IDI), MajelisKehormatan Disiplin Etik KedokteranIndonesia/MKDKI (KKI) dan kalauperlu diteruskan kepada PanitiaPertimbangan dan Pembinaan EtikaKedokteran (P3EK), yang dibentukoleh Departemen Kesehatan(DepKes). 4. Pelanggaran hukum diselesaikanmelalui pengadilan atau di luarpengadilan (Alternatif PenyelesaianSengketa).

5.Tidak seluruhnya tertulis5.Seluruhnya tertulis

6.Barang bukti: tidak selalu bukti fisik6.Selalu bukti fisik

Persamaan:Alat untuk mengatur tertib hidupObjek = tingkah laku manusiaMengandung hak & kewajibanMenggugah kesadaran untuk bersikap manusiawiSumber: hasilpemikiran.

LO.3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Tentang Euthanasia Syariat Islam jelas mengharamkan euthanasia aktif, karena termasuk dalam kategori melakukan pembunuhan dengan sengaja (al-qatl al-amd), walaupun niatnya baik, yaitu untuk meringankan penderitaan pasien. Hukumnya tetap haram walaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya

....... .... .(:151)Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.(QS Al-Anaam : 151) .... . (: 92)Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja) (QS An-Nisaa` : 92)

....... .... . (: 29)Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(QS An-Nisaa` : 29).

Konsep Tawakal dalam IslamTawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Taala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Allah Taala berfirman yang artinya, Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia itu cukup baginya. (Ath Tholaq: 2-3)Tawakal Bukan Pasrah Tanpa UsahaDari definisi sebelumnya para ulama menjelaskan bahwa tawakal harus dibangun di atas dua hal pokok yaitu bersandarnya hati kepada Allah dan mengupayakan sebab yang dihalalkan. Orang berupaya menempuh sebab saja namun tidak bersandar kepada Allah, maka berarti ia cacat imannya. Adapun orang yang bersandar kepada Allah namun tidak berusaha menempuh sebab yang dihalalkan, maka ia berarti cacat akalnya.Tawakal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai ikhtiyar/usaha. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memberikan contoh tawakal yang disertai usaha yang memperjelas bahwa tawakal tidak lepas dari ikhtiyar dan penyandaran diri kepada Allah.Dari Umar bin Al Khaththabradhiyallahu anhuberkata, bahwa Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda, Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310)Tidak kita temukan seekor burung diam saja dan mengharap makanan datang sendiri. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallammemberikan permisalan ini, jelas sekali bahwa seekor burung pergi untuk mencari makan, namun seekor burung keluar mencari makan disertai keyakinan akan rizki Allah, maka Allah Taala pun memberikan rizkiNya atas usahanya tersebut.Tawakal Dalam Al-QuranAl-Quran sangat menaruh perhatian terhadap permasalahan tawakal ini. Sehingga kita jumpai cukup banyak ayat-ayat yang secara langsung menggunakan kata yang berasal dari kata tawakal. 1. Tawakal merupakan perintah Allah SWT.Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61) Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

2. Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong)Allah berfirman (QS. 17:2)

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,3. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal.Allah berfirman (QS. 3 : 122) : Dan hanya kepada Allahlah, hendaknya orang-orang mumin bertawakal.4. Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif yang kuat)Allah berfirman (QS. 3 : 159) Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.5. Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung)Allah berfirman (QS. 3: 173) Dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

DAFTAR PUSTAKA

http://muslimah.or.id/aqidah/tawakal-kunci-kekuatan-dan-kelapangan-hati-seorang-mukmin.htmlrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29646/4/Chapter%20I.pdfwww.academia.edu/6424622/MAKALAHhttp://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERANhttp://al-atsariyyah.com/euthanasia-dalam-perspektif-islam.htmlAmir A, hanafiah MJ.2008.Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.Jakarta :EGCHanafia J, et al. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran.http://www.slideshare.net/AprinsyaPanjaitan/etika-dan-dukum-kkedokteranUNIVERSITAS YARSI 1