Evaluasi Diri Prodi Teknik Kimia Iti

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN EVALUASI DIRI

    INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

    PROGRAM STUDI : TEKNIK KIMIA

    Jenjang S1

    Departemen Pendidikan Nasional Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

    2009

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Laporan Evaluasi diri Program Studi (PS) ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka akreditasi program studi. Selanjutnya evaluasi diri ini merupakan upaya program studi untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan PS melalui pengkajian dan analisis berkaitan dengan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan tantangan (threat) (SWOT Analysis). Laporan evaluasi diri ini disusun untuk ketiga kalinya setelah melakukan evaluasi diri pada tahun 2001 dalam rangka kompetisi TPSDP batch II dan akreditasi PS tahun 2003. Oleh karena itu dilakukan beberapa penyesuaian dan modifikasi susuai dengan keadaan saat ini. Laporan evaluasi diri ini dibuat berdasarkan Pedoman Evaluasi Diri Program Studi (PS) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Tahun 2005, dengan menjunjung nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan.

    Kegiatan evaluasi diri ini diawali dengan pembentukan TIM yang terdiri dari ketua dan beberapa anggota dibantu dengan tim pengumpul data. Masing masing anggota membuat evaluasi untuk setiap komponen yang menjadi tugasnya (dari A sampai dengan N) dengan dibantu oleh tim data untuk setiap data yang diperlukan. Selanjutnya diadakan rapat koordinasi untuk menganalisis kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman dari setiap komponen. Kemudian dibuat analisis SWOT keseluruhan untuk merumuskan strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan program studi. Pada penyusunan laporan evaluasi diri ini PS telah memanfaatkan beberapa masukan dari pakar sejawat, konsultan,

  • iii

    dan reviewer selama pelaksanan TPSDP dari tahun 2004 sampai berakhirnya program pada akhir tahun 2007. Demikian laporan evaluasi diri ini sebagai bahan rujukan untuk perencanaan dan pengembangan PS.

    Serpong, Januari 2009

    TIM PENYUSUN

  • iv

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Kegiatan evaluasi diri ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai kondisi program studi pada saat ini serta arah pengembangan yang akan ditempuh di masa yang akan datang. Dari analisis SWOT yang telah dilakukan terlihat bahwa PS ini masih belum sempuna, unsur- unsur SWOT yang telah diperoleh dapat dilihat pada bab VI. Beberapa kelemahan PS yang menonjol antara lain rentang kualitas mahasiswa terlalu lebar, waktu studi lama, IPK lulusan kurang ideal, peralatan laboratorium untuk penelitian dan pengabdian masyarakat kurang memadai, pendanaan yang sebagian besar dari mahasiswa. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan PS telah dirumuskan strategi-strategi yaitu: memperbaiki citra PS dan meningkatkan kegiatan promosi, meningkatkan peran dan fungsi laboratorium, memperjuangkan perolehan kompetisi hibah penelitian dari DIKTI dan RISTEK, meningkatkan kerjasama dengan alumni, lembaga riset, pemerintah daerah dan pengguna lulusan serta memperbaiki sistem pembelajaran. Adapun beberapa ancaman yang perlu diperhatikan antara lain : adanya PS sejenis yang dinegrikan di Banten, bahaya narkoba, dosen tidak bekerja penuh karena punya pekerjaan tambahan di luar. Untuk mengendalikan ancaman tersebut di atas dirumuskan strategi strategi yaitu : meningkatkan prestasi mahasiswa, dosen dan PS, mengadakan bimbingan dan konseling serta meningkatkan kerja sama dengan pihak luar. Dengan semua strategi yang telah dirumuskan, diharapkan akan meningkatkan kinerja PS sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran PS yang telah ditetapkan dapat terwujud.

  • v

    SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI BESERTA DESKRIPSI TUGASNYA

    Kegiatan evaluasi diri dimulai dengan pembentukan tim evaluasi diri dan pembagian tugas ke anggota. Tim evaluasi diri terdiri dari Ketua, dan anggota dibantu oleh tim pengumpulan data. Pembagian tugas tersebut didasarkan pada komponen evaluasi yang berbeda-beda (A-N).

    Adapun susunan tim beserta tugasnya adalah sebagai berikut : Ketua : Dr. Ir. Joelianinsih, M.T. Deskripsi Tugas : menyusun deskripsi evaluasi diri komponen A, E dan L menyusun analisis SWOT PS secara keseluruhan merumuskan strategi pengembangan berdasarkan SWOT menyusun rangkuman eksekutif Anggota 1 : Dr. Ir. H. Sidik Marsudi, M.Si. menyusun deskripsi evaluasi diri komponen F, G dan H Anggota 2 : Dr. Ir. Sri Handayani, M.T. menyusun deskripsi evaluasi diri kimponen B, C dan M Anggota 3 : Junius Hardy, S.T., M.T., MACM

    menyusun deskripsi evaluasi diri komponen D, I dan J merapikan format laporan evaluasi diri secara keseluruhan

    Anggota 4 : H. Wahyudin, S.T., M.Sc. menyusun deskripsi evaluasi diri komponen K dan N Tim Pengumpulan Data : Faesal Usman B., S.T., Landia Sitomorang, A. Md. , dan Slamet Riyadi.

    Mekanisme kerja Tim diawali dengan pengumpulan dan pengolahan data sesuai keperluan, kemudian seluruh tim menyusun evaluasi diri sesuai dengan komponen yang menjadi tanggungjawabnya sekaligus merumuskan SWOT

  • vi

    masing-masing komponen. Pertemuan rutin dilakukan seminggu sekali untuk membahas setiap komponen yang telah disusun untuk dievalusi dan dibahas SWOT-nya, hingga diperoleh deskripsi final evaluasi diri dan SWOT final setiap komponen. Ketua menyusun analisis SWOT secara keseluruhan, merumuskan strategi pengembangan dan membuat rangkuman eksekutif. Selanjutnya laporan evalusi diri secara keseluruhan disusun dan dirapikan.

  • vii

    Daftar Isi

    KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................................... iv SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI BESERTA DESKRIPSI TUGASNYA ...................v Daftar Isi ................................................................................................................ vii DESKRIPSI SWOT KOMPONEN EVALUASI DIRI..................................................1 A. Integritas, Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program Studi .......................1

    Integritas............................................................................................................................. 1 Jatidiri................................................................................................................................. 2 Visi Program Studi............................................................................................................ 2 Misi Program Studi ............................................................................................................ 3 Sasaran PS.......................................................................................................................... 3 Tujuan PS........................................................................................................................... 4

    B. Kemahasiswaan ..................................................................................................6 Sistem Seleksi .................................................................................................................... 6 Profil Mahasiswa................................................................................................................ 7 Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi .............................................................. 7 Kegiatan Ekstra Kurikuler.................................................................................................. 8 Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa .............................................................................. 8 Pelayanan untuk Mahasiswa .............................................................................................. 9

    C. Dosen dan Tenaga Pendukung.........................................................................12 Sistem Rekrutmen, Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung............................................. 12 Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung. ................................................................... 13 Profil Dosen dan Tenaga Pendukung............................................................................... 13 Karya Akademik Dosen ................................................................................................... 14 Peraturan Kerja dan Kode Etik ........................................................................................ 14 Pengembangan Staf.......................................................................................................... 15 Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya............................................................... 16

    D. Kurikulum ..........................................................................................................18 Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan ........................................................ 18 Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders ............................................... 19 Struktur dan Isi Kurikulum .............................................................................................. 20 Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan............................................................ 24 Derajat Integrasi Materi Pembelajaran............................................................................. 28 Kurikulum Lokal dan Mata Kuliah Pilihan...................................................................... 29 Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri.................................................... 29

    E. Sarana dan Prasarana ......................................................................................32

  • viii

    F. Pendanaan ........................................................................................................36 Sumber Dana.................................................................................................................... 36 Sistem Alokasi Dana ........................................................................................................ 37 Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana........................................................... 38 Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya............................................................... 39

    G. Tata Pamong.....................................................................................................41 Tata Pamong dari Tahun 2003 hingga November 2007 ................................................. 42

    Struktur dan suasana organisasi ................................................................................... 42 Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya ................................................................ 42 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas ............................................................................................................................. 43 Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.................................................................................. 44 Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program ............................................................ 45

    Tata Pamong mulai Tahun 2008 hingga Sekarang .......................................................... 45 H. Pengelolaan Program........................................................................................50

    Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan ......................................................................... 50 Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan ....................................................................... 51 Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal ...................................................................................................... 52 Kerjasama dan Kemitraan................................................................................................ 52 Dampak Hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Mutu Pembelajaran Mahasiswa........................................................................................................................ 53

    I. Proses Pembelajaran.........................................................................................55 Misi Pembelajaran........................................................................................................... 55

    Mengajar ...................................................................................................................... 56 Belajar .......................................................................................................................... 57

    Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar ................................................................ 58 J. Suasana Akadmik ..............................................................................................60

    Sarana............................................................................................................................... 60 Mutu dan Kuantitas Interaksi ........................................................................................... 62 Pengembangan Suasana Akademik yang Kondusif untuk Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. ...................................................................................... 64

    K. Sistem Informasi................................................................................................66 L. Sistem Jaminan Mutu ........................................................................................69

    Pengelolaan Mutu secara Internal pada Tingkat Program Studi...................................... 69 Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga ......................................... 70 Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil Belajar Mahasiswa........................................................................................................................ 70 Evaluasi Internal yang Berkelanjutan .............................................................................. 71 Metodologi Baku Mutu .................................................................................................... 72 Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan....................................................... 72

  • ix

    Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam Perbaikan dan Pengembangan Program................................................................................................... 72 Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu ........................... 73

    M. Penelitian, Publikasi, Skripsi dan Pengabdian kepada Masyarakat ..................75 N. Lulusan dan Keluaran Lainnya ..........................................................................78

    Hasil Pembelajaran........................................................................................................... 78 Kepuasan Pemanfaatan Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan ITI ............. 79 Produk Program Studi ..................................................................................................... 79

    ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN ........................81 PROFIL PROGRAM STUDI...................................................................................87 REFERENSI ..........................................................................................................91 LAMPIRAN.............................................................................................................92

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 1

    DESKRIPSI SWOT KOMPONEN EVALUASI DIRI

    A. Integritas, Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program Studi

    Integritas Program Studi (PS) Teknik Kimia ITI (TK-ITI) telah beberapa kali melakukan dan membuat laporan evaluasi diri dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan PS baik dalam rangka persiapan evaluasi eksternal (akreditasi) maupun pada saat pengajuan Hibah Technological and Professional Skills Development Sector Project (TPSDP) Dikti. Evalusi diri ini disusun bersama borang yang diisi dengan jujur berdasarkan data-data dari proses manajemen, hasil kuesioner, sertifikat-sertifikat yang dimiliki, evaluasi dan rekomendasi dari pakar/konsultan serta menggunakan panduan yang telah ditetapkan. Dengan pengisian dan evaluasi yang jujur, maka PS dapat merencanakan dan memperbaiki diri secara sinambung, menjamin mutu internal dan memberi informasi kepada masyarakat tentang keberadaan PS. Sistem yang transparan dan akuntabel di TK-

    ITI menunjukkan keterbukaannya terhadap penilaian dari masyarakat. Umpan balik penilaian dari masyarakat dan masukan dari pakar maupun konsultan telah membantu PS

    untuk memperbaiki kekurangan yang ada serta meningkatkan kemampuaan yang dimiliki sehinggan misi yang ditetapkan dapat terwujud.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 2

    Jatidiri Program Studi Teknik Kimia didirikan berdasarkan surat Yayasan Pengembangan

    Teknologi Indonesia (YPTI) NO: 01/Kep. YPTI/1984 tanggal 2 Juni 1984 (Lampiran 1) dan proses pembelajaran dimulai pada tanggal 1 Oktober 1984. Program studi Teknik Kimia berlokasi di kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI), Jl. Raya Puspiptek Serpong Tangerang. Program Studi Teknik Kimia mendapatkan status terdaftar berdasarkan surat Keputusan Mendikbud RI No. 0146/O/1987 (Lampiran A.2), status diakui berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 0135/ 0/1992 (Lampiran A.3), status disamakan berdasarkan SK Dirjen Dikti No.320 /DIKTI /kept/1994 (Lampiran A.4) dan terakreditasi oleh BAN Perguruan Tinggi Depdikbud RI dengan nilai B berdasarkan SK No. 001/BAN-PT/Ak-I/VIII/1998 (Lampiran A.5) dan SK No.05827/Ak-VII-S1-026/ITITNI/VIII/ 2003 (Lampiran A.6). Pada tahun 2004 PS Teknik Kimia telah mendapatkan dana hibah TPSDP batch 3 ADB Laoan No. 1792-INO dari Dikti. Program TPSDP sangat besar pengaruhnya dalam penguatan PS terutama pada peningkatan kualitas sumber daya manusia baik untuk dosen, karyawan dan mahasiswa.

    Visi Program Studi Visi PS saat ini adalah Menjadi suatu pusat pendidikan Teknik Kimia yang unggul

    dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan. Visi ini sesuai atau konsisten dengan visi institut yaitu Menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang tangguh dan handal dalam penguasaan keahlian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi industri yang berwawasan lingkungan, untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam pembangunan nasional. Pada tahun 2007 dengan dilakukannya restrukturisasi ITI, visi institut terbaru adalah Menjadi universitas kewirausahaan berbasis teknologi yang bermartabat dan termaju di Indonesia, kreatif, unggul, dan pelopor dalam bidangnya, menjadi solusi dari berbagai persoalan bangsa, mendapat pengakuan secara nasional & internasional

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 3

    Misi Program Studi

    Misi PS adalah Mendidik dan melatih mahasiswa menjadi sarjana Teknik Kimia yang menguasai analisis dan sintesis proses, berjiwa wirausaha, dinamis, bermoral dan memiliki etika profesi. Misi ini diturunkan dari misi institut yang saat ini telah diperbaiki. Adapun misi institut yang ditetapkan sejak tahun 2007 adalah Melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang akan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki:

    1. Akhlak yang tinggi, karakter yang luhur, serta memiliki jiwa entrepreneur yang tangguh;

    2. Kemampuan intelektualitas, penguasaan keilmuan dan keahlian yang tinggi, serta memiliki potensi untuk berkembang,

    3. Daya kreativitas yang tinggi dan inovatif; 4. Kematangan emosional yang dicirikan oleh kepercayaan diri yang baik,

    kemandirian, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, menghargai perbedaan pendapat, serta mempunyai kepekaan sosial dan dapat dipercaya;

    5. Wawasan global, peka terhadap kondisi lokal, serta mempunyai kemauan membangun negara dan menjaga keutuhan bangsa;

    6. Fisik dan mental yang sehat.

    Sasaran PS

    1. Lulusan menguasai konsep-konsap fundamental Teknik Kimia untuk diterapkan

    dalam analisis dan sintesis proses. 2. Lulusan mampu bekerja sama dalam suatu tim multi-disiplin. 3. Lulusan berjiwa wirausaha,bermoral dan beretika profesi. 4. Lulusan mampu mengikuti pendidikan dan pelatihan lebih lanjut.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 4

    Tujuan PS 1. Meningkatkan sistem manajemen pendidikan yang profesional sehingga terjalin

    kerja sama yang baik dengan lembaga penelitian, industri, pemerintahan dan pihak terkait lainnya.

    2. Menciptakan kehidupan akademik yang dinamis dalam menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

    3. Meningkatkan fungsi laboratorium untuk menunjang pengembangan bidang lingkungan, energi, dan material.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 5

    Rangkuman SWOT Kekuatan:

    - PS Teknik Kimia ITI mempunyai jatidiri dan legalitas yang jelas - PS Teknik Kimia ITI mempunyai visi misi yang konsisten dengan visi misi Institut

    dengan sasaran dan tujuan yang jelas sesuai visi dan misi. - Hibah TPSDP yang diperoleh mampu meningkatkan kinerja PS - Visi dan misi ITI ynag baru dapat membangun semangat kerja baru

    Peluang:

    - Hibah TPSDP dapat mendorong dan meningkatkan kepercayaan diri PS untuk mendapatkan hibah kompetisi lainnya dari luar PS dan ITI

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 6

    B. Kemahasiswaan

    Sistem Seleksi Dalam upaya mendapatkan mahasiswa yang berkualitas dan memberikan

    kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan Teknik Kimia di Institut Teknologi Indonesia, maka dilakukan seleksi dengan sistem :

    1. Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). 2. Jalur prestasi olah raga dan karya ilmiah. 3. Jalur STTB/NEM/UAN/UN

    4. Ujian Saringan Masuk. (USM). 5. Pindahan dari Perguruan Tinggi lain.

    Untuk sistem Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), berdasarkan ranking calon mahasiswa pada SMU asal, yaitu dipilih dari ranking 1 5 pada saat kelas 1 sampai kelas 3, Tetapi biasanya siswa dengan ranking tersebut diatas diterima dan lebih berminat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Penerimaan mahasiswa baru menggunakan NEM/UAN/UN

    dan /atau STTB, ditetapkan NEM/UAN/UN 6,0 dan untuk STTB 7. Untuk sistem

    Ujian Saringan Masuk (USM), berlaku umum untuk ITI dengan materi ujian terdiri dari : Kimia, Fisika, Matematika dan Test Kemampuan akademik. Pada umumnya mahasiswa yang diterima di PS Teknik Kimia mempunyai nilai USM yang cukup baik, namun rentang kemampuan akademis masih cukup lebar. Seleksi penerimaan mahasiswabaru masih kurang kompetitif.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 7

    Sedangkan untuk mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi lain, diberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berminat untuk menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Kimia di ITI. Penerimaan mahasiswa pindahan termasuk alih jalur dan alih program didasarkan atas pengakuan kredit SKS yang dimiliki dengan ketentuan berasal dari peringkat akreditasi yang sama atau lebih sesuai SK Dirjen DIKTI No.374/DIKTI/Kep/1998 bab II pasal V (Lampiran B.1).

    Profil Mahasiswa

    Untuk menentukan profil mahasiswa antara lain berdasarkan asal daerah dan asal

    sekolah. Mahasiswa baru yang diterima di PS Teknik Kimia berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan distribusi sebagai berikut : Propinsi Banten (23 %), Jawa Barat (19 %), DKI Jakarta (18%), daerah lainnya (22%) (Lampiran B.2). Sedangkan berdasarkan asal sekolah, yang berasal dari SMU (88 %) dan SMK (12 %). Setelah mengalami proses pembelajaran, asal daerah dan asal sekolah tidak terlalu berpengaruh pada hasil proses pembelajaran dengan IPK rata-rata lulusan adalah 3,0 (Butir 5a, Borang) dengan waktu studi rata-rata (4 tahun, 8 bulan). Sedangkan tingkat yang keluar dari program studi cukup rendah yang disebabkan antara lain memilih program studi lain di luar ITI dan kekurangan

    biaya (krisis ekonomi).

    Keterlibatan Mahasiswa dalam Berbagai Komisi

    Himpunan Mahasiswa PS Teknik Kimia ikut dilibatkan dalam berbagai komisi antara lain :

    - Dalam pembuatan Pedoman Pelaksanaan Pendidikan PS Teknik Kimia. - Dalam kegiatan promosi melalui kegiatan kunjungan ke SMU, pameran

    pendidikan, kompetisi Kimia tingkat SLTA, kunjungan ke industri,dll. - Dalam penyelenggaraan praktikum mahasiswa dapat menjadi asisten praktikum sesuai

    aturan yang berlaku di ITI.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 8

    - Dalam pelaksanaan wisuda, program orientasi dan penerimaan mahasiswa baru : mahasiswa dapat terlibat dalam kepanitiaan Wisuda sarjana.

    Kegiatan Ekstra Kurikuler

    Kegiatan ekstra kurikuler yang berkaitan dengan pengembangan intelektual, penalaran, minat, bakat, dan kegemaran, serta kemampuan bekerjasama dalam wadah organisasi kemasiswaan, antara lain :

    1. Ditingkat PS : HMJ Teknik Kimia. 2. Ditingkat Institut: Senat Mahasiswa (Sema), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Unit

    Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa (UKKM). Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) antara lain terdiri dari: Bola Basket, Bola Volly, Sepak Bola, Bulu Tangkis, Bola Sodok, Betako Merpati Putih, Tae Kwon Do, Karate, Aikido, Radio, Lembaga Pers Mahasiswa, Pecinta Alam Manunggal Bawana, Paduan Suara, Fotografi, Go Kart, Aero Modelling, Drag Race, Automotive (Mobil Hibrida), dll. Unit Kegiatan Kerohanian Mahasiswa (UKKM) antara lain terdiri dari : Kerohanian Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh

    organisasi mahasiswa ditingkat Institut antara lain : pelatihan ISO 9000 dan 14000 oleh BEM (satu tahun dua kali), kegiatan ilmiah, kegiatan sosial, pertandingan/perlombaan yang diikuti ataupun diselenggarakan, kegiatan pelatihan, dll.

    3. Sedangkan kegiatan mahasiswa di tingkat PS dilaksanakan oleh HMJ Teknik Kimia dengan dibina oleh seorang dosen pembina. Kegiatan HMJ TK yang cukup menonjol antara lain menyelenggarakan Munas HMJ TK se-Indonesia, Kompetisi Kimia (KOM-KIM), Studi Eksekursi, Pelatihan ChemCad, Pelatihan HYSYS, dll. (Lampiran B.3)

    Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa Jumlah penerimaan mahasiswa baru untuk PS Teknik Kimia menurun sejak 3 tahun

    terakhir (2006-2008) rata-rata 27 orang/tahun. Padahal tahun 2000-2005 jumlah mahasiswa

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 9

    rata-rata sekitar 60 orang. Jumlah lulusan mahasiswa rata-rata tiap tahunnya 45 orang (Butir 5b, Borang). Waktu tunggu mendapat pekerjaan rata-rata 4 bulan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebutuhan lulusan PS Teknik Kimia cukup besar sehingga minat calon mahasiswa untuk memilih PS masih cukup besar.

    Dengan adanya PS sejenis yang dinegerikan di Propinsi Banten dan Perguruan tinggi swasta di Tangerang dan Jakarta dapat menjadi ancaman untuk keberlanjutan penerimaan mahasiswa. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan kegiatan promosi agar memenuhi sasaran (target) akan menjadi peluang yang sangat baik untuk keberlanjutan penerimaan mahasiswa.

    Pelayanan untuk Mahasiswa

    Pelayanan untuk mahasiswa baik yang bersifat akademik maupun non akademik diupayakan sedemikian rupa, agar sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam mencapai cita-citanya. Sebagai generasi muda yang sedang berkembang, mahasiswa dibimbing dan diarahkan agar supaya mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, artinya mampu mengatasi segala permasalahan yang akan menghambat dan mampu merancang kegiatan yang mendorong tercapainya keberhasilan. Untuk itu setiap mahasiswa

    mempunyai seorang dosen Penasehat Akademik (PA), yang akan membantu mahasiswa dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan kegiatan akademik, sehingga mahasiswa

    akan mencapai prestasi yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Untuk semester I dan II mahasiswa biasanya tidak mengalami kesulitan dalam

    pengisian KRS, karena beban studinya telah ditetapkan oleh PS Teknik Kimia. Tetapi untuk semester III dan seterusnya diperlukan diskusi yang serius antara mahasiswa dengan dosen PA, untuk merancang mata kuliah dan beban studi yang akan diambil pada semester yang akan datang. Sebab pada saat itu mulai terdapat mata kuliah yang mempunyai pra syarat, maupun jumlah beban studi yang akan diambil oleh mahasiswa disesuaikan dengan Indek Prestasi (IP) semester sebelumnya. Interaksi antara setiap mahasiswa dengan dosen PA berbeda intensitasnya, tergantung pada kebutuhan pribadi mahasiswa. Rata-rata pertemuan bimbingan per mahasiswa per dosen per semester adalah 4 (empat) kali yakni

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 10

    saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pengisian kartu penggantian rencana studi (KPRS), pengambilan kartu hasil studi (KHS) dan evaluasi dan perbaikan nilai (Butir 11c, Borang). Selain dosen PA juga terdapat dosen koordinator Penelitian, Kerja Praktek, Pra Rancangan Pabrik, Seminar, dan Sidang Sarjana. Para dosen koordinator ini siap membantu mahasiswa yang berkaitan dengan tugas-tugasnya.

    Pada saat ini jumlah mahasiswa yang aktif sekitar 140 orang, dengan dosen tetap sebanyak 16 orang. Disamping dosen tetap juga terdapat dosen tidak tetap dengan perbandingan 16:18. Rasio antara mahasiswa dengan dosen tetap adalah sebesar 9:1. Rasio ini sudah ideal. Untuk meningkatkan kemampuan dan peran dosen PA, PS Teknik Kimia telah mengirim beberapa dosen untuk mengikuti penataran dosen PA bagi dosen PTS di

    Kopertis Wilayah III, ataupun mengikuti lokakarya yang diselenggarakan sendiri oleh Institut Teknologi Indonesia dengan mengundang pembicara dari luar.

    Disamping pelayanan yang bersifat akademik, juga terdapat pelayanan yang bersifat non akademik, misalnya bea siswa dan informasi pekerjaan. Beasiswa untuk mahasiswa antara lain berasal dari : PPA (Peningkatan Prestasi Akademik), Yayasan beasiswa Jakarta, Toyota Astra, Ijari, TPSDP (Lampiran B.4). Informasi lowongan pekerjaan bagi Sarjana Teknik Kimia dari berbagai bidang pekerjaan disebarluaskan melalui PS Teknik Kimia maupun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Kimia (Lampiran 17, Borang).

    Rangkuman SWOT. Kekuatan :

    - Mutu mahasiswa baru cukup bagus - Adanya dosen PA, Koordinator Tugas-tugas Akhir, dan Pembina Himpunan. - Banyaknya mahasiswa penerima beasiswa. - Banyaknya pilihan Organisasi & Kegiatan Kemahasiswaan.

    - Ratio antara dosen tetap dengan mahasiswa sudah ideal

    Kelemahan :

    - Rentang kemampuan mahasiswa baru terlalu lebar - Persaingan seleksi mahasiswa baru masih kurang.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 11

    - Kualitas pendidikan SMU asal mahasiswa sangat bervariasi - Waktu studi rata-rata lama - Penerimaan mahasiswa menurun

    Peluang :

    - Kegiatan promosi yang sesuai sasaran (target) - Banyaknya tawaran beasiswa

    Ancaman :

    - Adanya PS TK dari PT negeri di Jakarta dan Banten

    - Krisis ekonomi.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 12

    C. Dosen dan Tenaga Pendukung

    Sistem Rekrutmen, Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung

    Pegawai Institut terdiri dari tenaga administrasi, tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga edukatif (dosen) tetap dan tidak tetap, tenaga penunjang akademik (pustakawan, laboran/teknisi). Rekrutmen pegawai didasarkan atas kebutuhan sesuai Program Studi dan kemampuan Institut. Pelaksanaan penerimaan calon pegawai dilakukan oleh Biro Administrasi Umum (sebelum 2007) dan kemudian diganti menjadi Direktorat Keuangan, Fasilitas dan Sumber Daya Manusia (DKF-SDM) atas usul PS. Pelamar yang memenuhi syarat dan lulus seleksi diterima sebagai calon pegawai dengan masa percobaan sesuai aturan yang berlaku. Seleksi dilakukan beberapa tahap terdiri atas :

    Seleksi administrasi meliputi pemeriksaan kelengkapan lamaran Seleksi akademik (khusus untuk calon tenaga edukatif) meliputi penilaian atas

    keahlian berdasarkan pendidikannya sesuai kualitas yang dibutuhkan (Untuk dosen minimum berpendidikan S2)

    Seleksi psikotest (tertulis dan wawancara) dan kepribadian (wawancara) Setelah menyelesaikan masa percobaan dan dinilai baik, diangkat sebagai pegawai tetap oleh Yayasan atas usul Rektor (Lampiran C.1).

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 13

    Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung.

    Dosen diberikan tugas yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sebelum tahun 2007 ada 6 dosen menjabat sebagai kepala laboratorium, setelah restrukturisasi 2007 hanya satu dosen tetap memegang jabatan Kepala Laboratorium dan yang lain mendapat tugas spesifik dan diprioritaskan untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di PS. Beban kerja Dosen tetap sesuai dengan aturan adalah 12 SKS per semester, dan penugasan ditentukan oleh Ketua PS setelah berkonsultasi dengan dosen yang bersangkutan. Aturan pembebanan dapat dilihat di Lampiran C.2. Dari kondisi dosen yang ada untuk pembimbing tugas akhir tersedia tenaga berpendidikan lanjut yang berpengalaman dalam penelitian maupun perancangan (Butir 2a, Borang). Keuntungan lain yang bisa diambil yaitu adanya kemungkinan mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan riset mereka. Saat ini jumlah dosen tetap hampir sama dengan jumlah dosen tidak tetap (16 : 18). Jadwal bimbingan dosen tidak tetap dilakukan setelah memberi kuliah, sehingga tidak mengganggu waktu kuliah dan tidak mengurangi frekuensi

    bimbingan. Pegawai menurut hubungan kerja digolongkan atas Pegawai Tetap dan Pegawai

    Tidak Tetap (berjangka waktu). Pegawai Administrasi diangkat untuk tugas-tugas administrasi. Karyawan berjumlah 4 orang, dimana 1 orang mengurus administrasi di jurusan, dan 3 lainnya bekerja di laboratorium (Butir 3, Borang). Status karyawan adalah Pegawai Tetap. Setiap karyawan mempunyai uraian tugas yang jelas. Efisiensi karyawan administrasi dan laboratorium sudah cukup baik.

    Profil Dosen dan Tenaga Pendukung

    Dosen Tetap adalah pegawai yang diangkat oleh Yayasan untuk tugas-tugas kependidikan. Dari Butir 2a (Borang) menunjukkan bahwa pendidikan Dosen Tetap cukup memadai dengan S2 (44%), S3 (31%) dan kandidat S3 (25%). Selain Dosen Tetap, PS Teknik Kimia memakai tenaga Dosen tidak Tetap yang berasal dari lembaga riset (LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN) yang lokasinya dekat dengan ITI. Staf pengajar tidak Tetap ini umumnya berpendidikan lanjut: 5 orang berpendidikan S3, 10 orang berpendidikan S2

    dan

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 14

    3 orang berpendidikan S1 dengan pengalaman kerja rata-rata diatas 10 tahun (Butir 2b, Borang). Perbandingan antara Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap adalah 16:18, sedangkan perbandingan dosen dan mahasiswa adalah 1 : 9.

    Karyawan yang berpendidikan Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) 1 orang, Sekolah Teknik Menengah (STM) 1 orang, 1 orang Diploma Tiga dan 1 orang Sarjana. Karyawan yang mengurus administrasi berpendidikan Sarjana dan yang bertugas sebagai laboran berpendidikan Analis Kimia, STM dan diploma tiga.

    Karya Akademik Dosen Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan untuk pengembangan diri,

    dosen mendapat kesempatan untuk: membuat karya tulis berupa penulisan buku ajar, diktat, handout, modul

    praktikum sebagai bagian dari pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah berupa makalah dalam jurnal

    dan seminar (nasional dan internasional) malakukan pengabdian pada masyarakat seperti penyuluhan ke sekolah

    sekolah (SMA) se-jabodetabek dan Banten, juga ke organisasi masyarakat. melalui hibah research grant, hibah teaching grant dan penulisan jurnal maupun diktat dari dana TPSDP - ADB Loan 1792-INO batch 3, hibah bersaing (Dikti) dan hibah insentif (Ristek) (Keterangan Butir 18a dan b, Borang).

    Peraturan Kerja dan Kode Etik Untuk menjamin ketertiban dan ketenangan bekerja Peraturan Kepegawaian yang

    ada mencukupi antara lain tentang (Lampiran C.3 ): Ketentuan Tata Tertib Pegawai, SK 222-P/KEPT-ITI/II/2001 Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural, Non Struktural dan Jabatan

    Akademik, SK. 223-P/KEPT-ITI/II/2001 Pengadaan Pegawai dan Hubungan Kerja SK.224-P/KEPT-ITI/II/2001

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 15

    Ketentuan Kenaikan Gaji dan Pangkat/Golongan SK225-P/KEPT-ITI/II/2001 Ketentuan Cuti bagi Pegawai SK.226-P/KEPT-ITI/II/2001 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) SK.227-P/KEPT-ITI/II/2001 Ketentuan Hari Kerja, Waktu Kerja dan Kerja Lembur bagi Pegawai

    Administrasi SK.228-P/KEPT-ITI/II/2001. Menyangkut kesejahteraan karyawan, diterbitkan peraturan tentang :

    Keringanan Pembayaran Uang SPP bagi anak pegawai yang studi di ITI SK.129/KEPT-ITI/2000.

    Untuk menjaga keharmonisan kehidupan di lingkungan PS Teknik Kimia ada Kode Etik yaitu tata pergaulan yang mengatur hubungan antar segenap warga sesuai dengan kedudukan, hak dan kewajiban masing-masing dalam peran sertanya menciptakan suasana kampus yang harmonis, tertib, segar dan dinamis yang diliputi oleh suasana kekeluargaan dan gotong royong.

    Harmonis : Kehidupan yang serasi dan seimbang antara segenap warga sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing melalui sikap saling menghormati, saling asih, asah dan asuh.

    Tertib : Segenap warga senantiasa mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakannya dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.

    Dinamis : Keaktifan segenap warga dalam mengembangkan kreasi untuk meningkatkan prestasi, serta tanggap terhadap kehidupan diluar kampus.

    Kode Etik dapat dilihat pada Lampiran C.4. Sejauh ini suasana antara staf pengajar, staf administrasi maupun mahasiswa cukup baik.

    Pengembangan Staf

    Guna meningkatkan kemampuannya, Dosen Tetap diberi kesempatan untuk studi lanjut, mengikuti kursus singkat, workshop, pelatihan dan seminar (Butir 12.a.3). Pada saat ini empat orang Dosen Tetap sedang studi lanjut S3 (Butir 12.a.2). Dosen Tetap yang mengambil studi lanjut dibiayai oleh Dikti dan setelah menyelesaikan studinya wajib

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 16

    memenuhi ikatan dinas yang lamanya (2xN) + 1 tahun (Lampiran C.5). Selama menjalani tugas belajar dosen dibebaskan dari semua tugas dan mendapat tunjangan yang ekivalen dengan take-home paynya sebagai dosen agar yang bersangkutan dapat berkonsentrasi penuh pada studinya. Selain gaji kepada dosen yang sedang menjalani Tugas Belajar diberikan Bantuan Biaya Pendidikan berupa biaya kuliah, biaya buku dan biaya penelitian (Lampiran C.6).

    Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dibidang pelayanan, karyawan diberi kesempatan mengikuti kursus, lokakarya atau pelatihan seperti kursus komputer, lokakarya

    Customer Statisfaction walaupun belum seluruh karyawan mendapatkan kursus tersebut. Selain itu masih kurangnya pelatihan dalam mempelajari/menguasai instrumen yang ada di PS seperti Fourier Transport Infra Red (FTIR), Gas Cromatrography (GC).

    Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya Rasio dosen terhadap mahasiswa sudah cukup baik sehingga belum perlu adanya penambahan dosen tetap. Dan beban rata-rata dosen tetap sekitar 12 sks. Untuk dosen yang masih berpendidikan S2 diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang S3 agar sumber daya manusia lebih dapat ditingkatkan baik dari segi jenjangnya maupun kemampuannya.

    Honor/gaji dosen maupun karyawan untuk saat ini masih dirasakan rendah (kurang memadai) sehingga ada beberapa dosen yang bekerja paruh waktu dan mempunyai pekerjaan tambahan di luar untuk mendapatkan tambahan gaji/honor dari luar. Keadaan ini dapat mengurangi efisiensi dan produktifitas PS.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 17

    Rangkuman SWOT: Kekuatan :

    - Sistem rekrutmen dan seleksi cukup baik. - Komposisi pendidikan dosen dan karyawan bagus dan sesuai. - Dukungan ITI untuk studi lanjut cukup baik. - Peraturan kepegawaian lengkap.

    - Jumlah staf administrasi cukup. - Perbandingan dosen tidak tetap dan tetap sudah cukup.

    Kelemahan :

    - Pelatihan /kursus untuk karyawan masih kurang

    Peluang :

    - Tersedia tenaga pengajar dan peneliti berkualitas tinggi di Puspiptek sebagai lembaga riset yang lokasinya dekat dengan ITI.

    Ancaman/ Tantangan : - Kemungkinan dosen tetap tidak bekerja penuh, karena kurangnya pendapatan

    sehingga melakukan pekerjaan tambahan diluar.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 18

    D. Kurikulum

    Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Secara historis dan lingkup perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Teknik Kimia berkaitan erat dengan industri kimia, yaitu dalam pengembangan dan perancangan proses, dalam pengoperasian dan perawatan pabrik kimia, dan pengembangan produk. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi proses, Teknik Kimia sudah merambah ke wilayah yang bersinergi dengan ilmu biologi, elektronika,

    ekonomi, teknologi informasi. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini

    Gambar V.D. 1 Perkembangan IPTEK Teknik Kimia (Jefferson, Edward G. The Emergence of Chemical Engineering as a Multidiscipline, Chemical Engineering Progress. January 1988. p. 21-23)

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 19

    Sejalan dengan adanya perubahan iklim global, menipisnya sumber daya energi fosil, krisis ekonomi global, serta adanya kebijakan pemerintah nasional dan internasional yang memberi perhatian kepada isu lingkungan dan eknomi telah membuat paradigma pendidkan Teknik Kimia berkembang ke arah teknologi yang berwawasan lingkungan serta entrepreneurial.

    Melihat perkembangan sedemikan tersebut di atas, maka kurikulum dan silabus Program Studi Teknik Kimia ITI (PSTKITI) disusun sedemikian rupa agar mahasiswa dilatih bagaimana memiliki wawasan berfikir (konsep) mengenai industri, teknologi dan kerekayasaan, cara berfikir analisis dan kreatif untuk memecahkan masalah dan mengambil

    keputusan, dengan demikian PSTKITI dapat menghasilkan lulusan yang menguasai konsep-konsep fundamental Teknik Kimia dan secara mandiri mampu berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki moral dan etika profesi sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran PSTKITI, juga diharapkan mampu terjun ke dalam masyarakat, menempuh studi lanjut maupun berorganisasi. Hal ini dapat dilihat dari struktur dan isi kurikulum dan dituangkan lebih rinci dalam silabus setiap mata kuliah.

    Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders Evaluasi kurikulum dilakukan setiap 2 tahun sekali dalam bentuk workshop

    dan/atau dengan pembentukan tim evaluasi yang mengadakan rapat rutin hingga tersusun kurikulum baru yang lebih relevan dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.

    Pada akhir tahun 2004, PSTKITI mengundang tiga orang pakar dalam bidang

    pengembangan kurikulum, profesi Teknik Kimia, dan Peneliti. Ketida orang Technical Assistants tersebut diundang untuk dapat membantu PSTKITI dalam merumuskan arah dan

    proses pendidikan Teknik Kimia yang unggul. Oleh karena itu, para pakar tersebut terikat kontrak kerja selama 1 bulan penuh atau 22 hari kerja untuk akhirnya dihasilkan suatu susunan kurikulum, penguatan bidang peminatan, dan penelitian. Ketiga para pakar tersebut

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 20

    adalah: Dr. Ir. Danu Ariono dari Tenik Kimia ITB, Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA dari Teknik Kimia UI, dan Dr. Ir. Theresia Indrawanti, M.Sc dari Staf Ahli Peneliti PT Pertamina. Awal pertengahan tahun 2005, PSTKITI mengadakan suatu workshop yang mengundang beberapa praktisi industri dan alumni, seperti dari PT Tripolyta (Dr. Asmu Wahyu), PT Sinar Antjol (H. P. Wiwanta, S.T., M.M.), dan PT GS Battery, Inc (Rulan Dinary, S.T.) untuk memberikan masukkannya bagi pengembangan kurikulum PSTKITI yang telah disusun sebelumnya. Kemudian setelah disusunnya kurikulum berikut silabusnya, dilakukan penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang dilakukan selama dua semester berjalan. Setiap semesternya dilakukan acara pelatihan dan workshop, seperti: Problem-Based Learning (PBL) Workshop, tanggal 15 16 Desember 2005 dengan mengundang dua orang tenaga ahli, yaitu: Kamarza Mulia, Ph.D. dan Elsa Krisanti, Ph.D. dari Teknik Kimia UI. Lalu Teaching Improvement Workshop, tanggal 11 12 Maret 2006 dengan mengundang beberapa orang tenaga ahli seperti: Dr. Illah Sailah, staf ahli Dirjen DIKTI; Dr. Ir. Raldi Koestoer, dari Universitas Indonesia; Dr. Wahyu Sri Ambar Arum, M.A., Universitas Negeri Jakarta; Drs. Khaerudin, M.Pd., Universitas Negeri Jakarta, Ir. Djatnika Purwadinata, M.M., IPM, Persatuan Insinyur Indonesia. Hasil dari dua kegiatan tersebut adalah dokumen-dokumen silabus, GBPP, dan SAP yang berbasis PBL.

    Evaluasi kurikulum terakhir dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2008, dengan dihasilkan susunan kurikulum baru dengan sedikit perubahan susunan yang disesuaikan dengan program perkuliahan bersama di ITI, seperti matakuliah Dasar-Dasar Kewirausahaan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan Pengenalan Lingkungan. Matakuliah yang lain juga mengalami perubahan atau penyesuaian, baik perubahan jumlah SKS, nama matakuliah, posisi semester, GBPP, SAP dan juga matakuliah bidang peminatan dan pilihan.

    Struktur dan Isi Kurikulum

    Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2005 yang disusun berdasarkan petunjuk kurikulum nasional (SK Menteri Pendidikan Nasional Republik

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 21

    Indonesia No. 045/U/2002 tanggal 2 April 2002, tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi) dan Kurikulum inti Pendidikan Tinggi Teknik Kimia yang ditetapkan oleh Badan Kerja Sama Lembaga Pendidikan Tinggi Teknik Kimia (BKS-LPTTKI) tahun 1994. Kurikulum ini terdiri atas Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 12 SKS = 8,33%; Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) 38 SKS = 26,39%; Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) 18 SKS = 12.5%; Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) 49 SKS = 34,03%; dan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 27 SKS = 18,75%. Jumlah SKS keseluruhan adalah 144 yang terbagi dalam 8 semester. Secara mendatail dapat dilihat pada Lampiran D.1.

    Sebagai rincian lain: matakuliah dalam kurikulum dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) kelompok berdasarkan beberapa kategori seperti sebagai berikut:

    A. MATAKULIAH UMUM total 10 sks meliputi: 1. Bahasa Inggris, 2 sks

    2. Bahasa Indonesia, 2 sks 3. Pendidikan Pancasila, 2 sks 4. Pendidikan Kewarganegaraan,2 sks 5. Pendidikan Agama dan Etika, 2 sks

    B. MATAKULIAH ILMU DASAR SAINS DAN MATEMATIKA total 28 sks meliputi:

    1. Kalkulus I, 3 sks

    2. Kalkulus II, 3 sks

    3. Fisika Dasar I, 3 sks 4. Fisika Dasar II, 2 sks

    5. Praktikum Fisika Dasar, 1sks 6. Kimia Dasar, 3 sks 7. Praktikum Kimia Dasar, 1 sks

    8. Kimia Analitik, 3 sks

    9. Praktikum Kimia Analitik, 1 sks

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 22

    10. Kimia Fisik, 3 sks 11. Praktikum Kimia Fisik, 1 sks

    12. Kimia Organik, 3 sks

    13. Praktikum Kimia Organik, 1 sks

    C. MATAKULIAH ILMU DASAR REKAYASA KIMIA total 20 sks meliputi:

    1. Azas Teknik Kimia I, 3 sks

    2. AzasTeknik Kimia II, 2 sks

    3. Termodinamika Tek Kimia I, 2 sks

    4. Termodinamika Tek Kimia II, 3 sks 5. Matematik Teknik Kimia I, 3 sks 6. Matematik Teknik Kimia II, 3 sks 7. Metode Komputasi, 2 sks 8. Komputasi Proses, 2 sks

    D. MATAKULIAH ILMU REKAYASA KIMIA total 28 sks meliputi:

    1. Operasi Teknik Kimia I, 3 sks

    2. Operasi Teknik Kimia II, 3 sks

    3. Operasi Teknik Kimia III, 3 sks

    4. Perpindahan Kalor, 3 sks 5. Perancangan Alat Proses, 2 sks 6. Alat Industri Kimia, 2 sks 7. Teknik Reaksi Kimia I, 3 sks

    8. Teknik Reaksi Kimia II, 2 sks 9. Praktikum Teknik Kimia I, 2 sks

    10. Praktikum Teknik Kimia II, 2 sks 11. Pengendalian Proses, 3 sks

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 23

    E. MATAKULIAH PELENGKAP REKAYASA KIMIA total 24 sks meliputi:

    1. Pengantar Industri & Teknik Kimia, 2 sks 2. Proses Industri Kimia I, 2 sks 3. Proses Industri Kimia II, 2 sks 4. Mikrobiologi Industri, 2 sks 5. Praktikum Mikrobiologi Industri, 1 sks 6. Menggambar Teknik, 2 sks 7. Utilitas Pabrik Kimia, 3 sks 8. Pengendalian Pencemaran, 3 sks

    9. Perancangan Proses & Produk, 2 sks 10. Kesehatan & Keselamatan Kerja, 2 sks 11. Kerja Praktek, 3 sks

    F. MATAKULIAH MANAJEMEN, EKONOMI dan KEWIRAUSAHAAN total 6 sks meliputi:

    1. Manajemen Perusahaan, 2 sks 2. Ekonomi Teknik, 2 sks

    3. Kewirausahaan, 2 sks

    G. MATAKULIAH PENELITIAN DAN PEMINATAN total 15 sks meliputi:

    1. Metodologi Penelitian, 2 sks 2. Penelitian, 3 sks 3. Seminar Penelitian, 1 sks

    4. Peminatan 1, 3 sks 5. Peminatan 2, 3 sks 6. Peminatan 3, 3 sks

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 24

    H. MATAKULIAH PILIHAN total 4 sks meliputi: dua matakuliah pilihan masing-masing 2 sks

    I. MATAKULIAH TUGAS AKHIR total 9 sks meliputi: 1. Perancangan Pabrik Kimia, 2 sks 2. Tugas Akhir, 5 sks 3. Seminar Tugas Akhir, 2 sks

    Rangkuman dari pengelompokan matakuliah tersebut di atas disajikan dalam Tabel 1. berikut:

    Tabel 1. Pengelompokan Matakuliah PSTK ITI No Kelompok Matakuliah sks % 1 Matakuliah Umum 10 7

    2 Matakuliah Dasar Sains dan Matematik 28 19

    3 Matakuliah Ilmu Dasar Rekayasa Kimia 20 14

    4 Matakuliah Ilmu Rekayasa Kimia 28 19

    5 Matakuliah Pelengkap Rekayasa Kimia 24 17

    6 Matakuliah Manajemen, Ekonomi & Kewirausahaan 6 4

    7 Matakuliah Penelitian dan Peminatan 15 10

    8 Matakuliah Pilihan 4 3

    9 Matakuliah Tugas Akhir 9 6

    T O T A L 144 100

    Kompetensi dan Etika Lulusan yang Diharapkan Pada dasarnya kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan tertuang dalam tujuan

    dan sasaran di silabus setiap mata kuliah. Namun secara generalis-spesialis profesi Teknik Kimia memerlukan pengetahuan dan kompetensi tentang:

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 25

    perencanaan dan perancangan sistem produksi proses kimia, perumusan, analisis, dan penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan operasi

    pabrik kimia, serta pemahaman dan penghayatan organisasi operasi komersial suatu pabrik kimia

    Untuk dapat memenuhi pengetahuan dan kompetensi tersebut di atas, diperlukan bekal yang mencakup:

    analisis operasi dan rancangan unit pemroses yaitu: unit sintesa kimiawi, unit pemisahan, unit pencampuran dan unit pemidahan bahan.

    pengetahuan tentang pengkondisian dan pengaturan tekanan dan temperatur, karena unit-unit pemroses memerlukan pengkondisian tekanan dan temperatur,

    analisis operasi dan rancangan unit-unit pemroses yang terintegrasi yang mencakup perancangan proses, dan pengendalian proses,

    pengetahuan tentang evaluasi ekonomi, manajemen proyek dan lainnya, karena hal ini diperlukan dalam perancangan pabrik pada skala komersial,

    pengetahuan tentang keamanan dan kehandalan pabrik serta operasi yang ramah terhadap lingkungan.

    Dari hal-hal tersesbut di atas maka PSTKITI bertujuan menghasilkan sarjana teknik kimia yang memiliki kompetensi dasar berikut:

    a. mampu melakukan perhitungan-perhitungan baku untuk menyelesaikan masalah teknik kimia yang sederhana dalam bidang perencanaan dan operasi pabrik,

    b. mampu melakukan perhitungan-perhitungan baku yang lebih rumit dibawah pengawasan senior engineer,

    c. mampu aktif berperan-serta dalam kelompok kerja, d. mampu berkomunikasi dengan para pakar dalam bidang keahlian lain dan

    memanfaatkan bantuan mereka,

    e. mampu mengembangkan diri untuk menjadi senior engineer, f. mampu beradaptasi dengan cepat jika bekerja di industri proses kimia dan/atau sektor

    yang berkaitan, g. mampu merintis pembentukan unit wirausaha di bidang industri dan perniagaan kimia,

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 26

    h. mampu mengikuti perkembangan bidang teknik kimia, melaksanakan penelitian sederhana, atau mengikuti studi lanjutan.

    Pencapaian kompetensi di atas harus dilakukan secara bertahap dan disebar di masing-masing matakuliah, namun tiap matakuliah tidak harus memberi kontribusi seluruh elemen kompetensi di atas. Salah satu strategi untuk penguasaan elemen kompetensi dasar di atas adalah sebagai berikut: a) agar dapat dicapai kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan baku untuk

    menyelesaikan masalah teknik kimia yang sederhana dalam bidang perencanaan dan operasi pabrik, maka dalam semua matakuliah kelompok ilmu rekayasa kimia diberi

    porsi latihan yang cukup. Latihan tersebut berupa latihan dalam menyelesaikan problem-problem nyata sederhana baik problem rancangan maupun evaluasi proses yang sedang berjalan. Kemudian latihan dievaluasi seketika/segera, sehingga mahasiswa mengetahui kesalahan yang dilakukan serta mengetahui cara penyelesaian persoalan dengan benar. Format penyelesaian persoalan sedapat mungkin mendekati format baku yang lazim digunakan oleh praktisi di industri. Rekomendasi dalam pelaksanaan latihan ialah memanfaatkan secara penuh alokasi waktu kegiatan

    terstruktur dalam SKS. Latihan tidak mengambil alokasi waktu tatap muka dan bila mungkin latihan dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil.

    b) agar dapat dicapai kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan baku yang lebih rumit, kegiatan latihan di bawah pengawasan senior engineer, latihan-latihan yang maksud dalam butir a di atas perlu dilengkapi dengan satu atau dua problem yang lebih rumit. Dalam pelaksanaan penyelesaian persoalan yang lebih rumit, mahasiswa memperoleh bimbingan dari dosen yang kompeten dibidangnya. Tugas akhir pra-rancangan pabrik merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi pada elemen

    kompetensi ini, namun direkomendasikan pada tiap matakuliah kelompok ilmu rekayasa kimia latihan jenis ini telah diberikan antara lain ialah merancang unit-unit operasi secara lengkap.

    c) agar dapat dicapai kemampuan aktif berperan-serta dalam kelompok kerja, pelaksanaan latihan di atas dilakukan secara berkelompok yang pengelompokannya diatur secara

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 27

    acak sehingga mahasiswa selalu berada dalam kelompok yang anggotanya berbeda. Selain itu, ada proses rotasi peran mahasiswa dalam kelompok, suatu saat menjadi ketua kelompok dan dilain waktu menjadi anggota kelompok.

    d) agar dicapai kemampuan berkomunikasi dengan para pakar dalam bidang keahlian lain dan memanfaatkan bantuan mereka, dilakukan dengan pemberian kuliah-kuliah umum dari kalangan praktisi sesering mungkin dan bervariasi dengan latar belakang baik teknik kimia maupun non-teknik kimia. Selain itu, mahasiswa selalu dikenalkan dengan bahasa teknik yang baku sepeti: gambar teknik, blok digram, grafik dan specification sheet peralatan.

    e) agar dapat dicapai kemampuan mengembangkan diri untuk menjadi senior engineer, maka pada saat mahasiswa berperan menjadi ketua kelompok direkomendasikan untuk membuat catatan kegiatan seperti penjadwalan kerja kelompok, monitoring kemajuan kerja kelompok secara tertulis, evaluasi anggota kelompok dan lainnya, disamping mempertajam penguasaan ilmu.

    f) agar dapat dicapai kemampuan beradaptasi dengan cepat jika bekerja di industri proses kimia dan/atau sektor yang berkaitan, maka kegiatan kerja praktik dijalankan secara efektif dengan cara pelaksanaan kegiatan kerja praktek dipantau oleh koordinator kerja praktik melalui pembimbing kerja praktik di Program Studi, tidak hanya diserahkan kepada pembimbing di lapangan (pembimbing dari pabrik tempat kerja praktek). Pemantauan diperlukan agar tujuan kerja praktik dapat terpenuhi sehingga memberi kontribusi kepada elemen kompetensi ini.

    g) agar dapat dicapai kemampuan merintis pembentukan unit wirausaha di bidang industri dan perniagaan kimia, dilakukan kegiatan penelitian mahasiswa dengan tema yang bertujuan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang ada di Indonesia terutama yang ada disekitar kampus (Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta).

    h) agar dapat dicapai kemampuan mengikuti perkembangan bidang teknik kimia, melaksanakan penelitian sederhana, atau mengikuti studi lanjutan, PSTKITI berusaha untuk mampu:

    i. menyediakan modern engineering tools terkini (misalnya: perangkat lunak perhitungan teknik kimia),

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 28

    ii. memberi akses seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk memanfaatkan perangkat tersebut di atas yaitu dengan cara memberi latihan-latihan yang mutlak menggunakan perangkat tersebut,

    iii. menyediakan informasi-informasi mutakhir di bidang teknik kimia melalui penyediaan pustaka, majalah ilmiah, jaringan kerjasama ilmiah dan lainnya

    iv. menyediakan dan melaksanakan topik-topik penelitian yang merupakan penyelesaian atau pengembangan sumber-sumber daya alam disekitarnya

    Untuk memperkuat bidang kompetensi lulusan maka diberikan tiga kelompok bidang peminatan pengembangan kompetensi, yaitu: Peminatan Teknologi dan Rekayasa Material, Peminatan Teknologi dan Rekayasa Lingkungan, dan Peminatan Teknologi dan Rekayasa Energi; di mana masing-masing terdiri dari 3 matakuliah keahlian dengan bobot masing-masing 3 SKS. Secara detail dapat dilihat pada Lampiran D.1. mengenai penjabaran masing-masing kompetensi bidang peminatan. Bidang-bidang tersebut dinamakan dengan bidang peminatan, karena mahasiswa Teknik Kimia ITI diberi kebebasan untuk memilih salah satu kompetensi dasar tambahan sesuai dengan minatnya.

    Derajat Integrasi Materi Pembelajaran Mata kuliah yang tercantum pada kurikulum saling berhubungan satu sama lain.

    Mata kuliah tetentu di semester lanjut tidak dapat diambil apabila mata kuliah tertentu pada semester sebelumnya yang dipersayaratkan belum diambil atau belum lulus, ini terlihat

    pada prasyarat yang tercantum dalam silabus dan diagram alir/roadmap mata kuliah (Lampiran D.2). Penambahan ilmu yang terkait dengan bidang peminatan bersifat penambahan pengetahuan dasar tanpa mengurangi pengetahuan dan ketrampilan dasar yang mutlak diperlukan oleh seorang Sarjana Teknik Kimia. Sehingga lulusan dari PSTKITI tetap menyandang gelar Sarjana Teknik Kimia, namun memiliki keunggulan berupa penguasaan dasar salah satu bidang minat yang dipilih. Agar alokasi matakuliah dasar dan inti Teknik Kimia tidak berkurang akibat masuknya matakuliah bidang peminatan, maka dirancang

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 29

    suatu proses pembelajaran yang terpadu sehingga topik/judul penelitian mahasiswa sebagai projek akhir studi harus sesuai dengan bidang minat yang dipilih. Dengan demikian maka kurikulum yang dirancang, tidak mengurangi proses penguasaan ilmu-ilmu rekayasa kimia

    Kurikulum Lokal dan Mata Kuliah Pilihan

    Jumlah 144 SKS dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelomok matakuliah kurikulum nasional sebanyak 114 SKS yang terdiri dari 95 SKS matakuliah pengajaran dan 9 SKS matakuliah praktikum dan kelompok matakuliah kurikulum lokal sebanyak 40 SKS: 39 SKS pengajaran dan 1 SKS praktikum. (Lampiran D.3). Kurikulum muatan lokal diberikan untuk memberikan ciri bagi program studi, dengan harapan dapat memberikan pengetahuan dan keahlian khusus tambahan pada kemampuan profesioanal Teknik Kimia yang telah diberikan pada kurikulum inti. Muatan lokal ini termasuk mata kuliah bidang peminatan dan pilihan pada semester 6, 7 dan 8 yang terdiri dari 3 kelompok bidang keahlian yaitu Peminatan Teknologi dan Rekayasa Material, Peminatan Teknologi dan Rekayasa Lingkungan, dan Peminatan Teknologi dan Rekayasa Energi. Mata Kuliah pilihan ini disusun dengan memperhatikan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian setiap mahasiswa hanya dizinkan mengambil satu bidang

    keahlian tersebut dan mengikuti 3 matakuliah bagiannya. Diharapkan juga bidang Penelitian dan Kerja Praktik berhubungan dengan bidang keahlian tersebut, sehingga kompetensi pada bidang keahlian tersebut benar-benar terbentuk dan teruji. Untuk membuat mahasiswa dapat mempelajari kompetensi yang ada di bidang keahlian lain maka disediakan matakuliah pilihan yang tidak perlu sesuai dengan bidang peminatan mahasiswa tersebut. Matakuliah pilihan ada di semester 7 dan 8, di mana setiap mahasiswa hanya mengambil 2 matakuliah dengan bobot masing-masing 2 SKS.

    Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri

    Pada semester 7 terdapat mata kuliah penelitian (3 SKS) dan seminar penelitian (1 SKS) yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa setelah menyelesaikan 110 SKS dengan

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 30

    IPK 2,0 dan telah menempuh semua praktikum dan mata kuliah metodologi penelitian. Tugas Penelitian dikerjakan oleh satu kelompok yang terdiri dari 2 orang mahasiswa dengan dibimbing oleh satu atau dua orang dosen pembimbing sesuai dengan bidang keahliannya.

    Mata kuliah Kerja Praktek (3 SKS) terdapat pada semester 8 yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa setelah menyelesaikan 125 SKS dengan IPK 2,0. Tugas kerja praktek dilakukan di suatu industri (pabrik) kimia selama 2 -3 bulan dengan dibimbing oleh seorang dosen dari PS dan seorang pembimbing dari pabrik .Dengan melakukan tugas kerja praktek mahasiswa dapat melihat secara nyata bagaimana suatu proses industri kimia berlangsung sehingga dapat menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu

    melalui kerja praktek mahasiswa dilatih untuk dapat bekerja sama dalam suatu tim multi disiplin.Setelah melakukan Kerja Praktek mahasiswa diwajibkan menyusun laporan kerja praktek yang selanjutnya dilakukan presentasi di hadapan dosen pembimbing dari PS untuk mendapatkan nilai Kerja Praktek tersebut. Pelaksanaan kerja praktek bekerja sama dengan industri kimia terkait di seluruh Indonesia. Tugas akhir Pra rancangan Pabrik (5 SKS) terdapat di semester 8 yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa setelah menyelesaikan 125 SKS dengan IPK 2,0. Tugas akhir ini dikerjakan oleh satu kelompok yang terdiri dari 3 orang dan dibimbing oleh 2 orang dosen pembimbing. Dengan mengerjakan tugas akhir ini mahasiswa belajar menerapkan seluruh mata kuliah yang telah diambil dalam merancang suatu industri (pabrik) kimia yang terdiri dari pemilihan dan perancangan proses, penentuan kapasitas, pehitungan neraca massa, perhitungan neraca energi,perancangan alat proses, perhitungan

    utilitas, organisasi perusahaan, pengolahan limbah dan keselamatan kerja serta analisa ekonomi. Setelah menyusun laporan tugas akhir diadakan ujian / sidang tugas akhir (2 SKS) yang diuji oleh 3 dosen penguji termasuk penguji eksternal. Dari uraian diatas terlihat bahwa pada dasarnya kurikulum yang berlaku mampu memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sehingga dihasilkan lulusan

    yang mampu berkembang di berbagai bidang pekerjaan, dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan lebih lanjut,dapat bekerja sama dalam suatu tim multi disiplin,serta memiliki moral dan etika profesi sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 31

    Walaupun demikian kurikulum tersebut harus selalu dievaluasi dan disempurnakan dengan memperhatikan umpan balik baik dari alumni maupun dari para pengguna lulusan sehingga menjadi kurikulum yang berbasis kompetensi.

    Rangkuman SWOT : Kekuatan:

    - kukikulum telah mengikuti rambu rambu yang berlaku (kurikulum nasional) - susunan mata kuliah terstuktur dengan baik dengan derajat integrasi yang tinggi. - Memiliki tiga bidang peminatan yang khas dan relevans

    - selalu dilakukan evaluasi secara berkala (2 tahun sekali) - ketrampilan universal sudah diimplementasikan dalam kelompok mata kuliah tugas

    akhir

    Peluang :

    - Adanya umpan balik baik dari alumni maupun dari para pengguna lulusan.

    Ancaman :

    - Sering terjadi perubahan peraturan pemerintah tentang kurikulum pendidikan tinggi tanpa petunjuk pelaksanaan yang jelas.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 32

    E. Sarana dan Prasarana

    Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan ruang untuk kuliah, ujian, dan peralatan pembelajaran (OHP, Spidol, LCD) diatur oleh Fakultas/Institut sesuai kebutuhan PS. Saat ini ruang kuliah yang ada sudah memadai dengan kapasitas antara 30 50 mahasiswa/ruang. Semua ruang kuliah sudah ber-AC, beberapa ruang telah dilengkapi dengan LCD Projector. Untuk perserta kuliah lebih 50 orang mahasiswa dilaksanakan secara paralel dengan dibagi dua. Dengan demikian kuliah berjalan dengan baik. Renovasi ruang kuliah merupakan salah satu kegiatan dalam program Civil Work TPSDP pada tahun 2005 melalui suatu proses tender (LCB = Local Competitive Building). Renovasi meliputi penggantian lantai, plafon dan pintu, pengecatan dinding dan plafon, pemasangan/penggantian AC di setiap ruang kuliah.

    Penggunaan laboratorium ada yang dikelola oleh PS dan ada yang dikelola oleh institut. Laboratorium Fisika Dasar, Kimia Dasar, Metode Komputasi dan bahasa Inggris pengelolaaan diatur oleh institusi (terpusat) karena pemaikaiannya bergilir dengan program studi lain. Laboratorium yang dikelola oleh PS Teknik Kimia adalah laboratorium Konversi Kimia dan Elektrokimia (melayani praktikum Teknik Kimia I dan analisa jasa ), Teknologi Pemisahan (melayani praktikum Kimia Organik), Teknologi Lingkungan (melayani praktikum Kimia Analitik), Teknologi dan Rekayasa Material (melayani praktikum Kimia Fisika dan praktikum Teknik Kimia I). Selain melayani praktikum, laboratorium PS juga merupakan tempat penelitian sesuai bidang keahlian yang sedang dikembangkan oleh dosen-dosen PS. Sedangkan untuk praktikum mikrobiologi dilaksanakan di Laboratorium

    Mikrobiologi yang dilekola oleh PS Teknologi Pertanian ITI. Peningkatan kualitas dari

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 33

    modul-modul praktikum (Teaching Lab) telah dilakukan dengan penambahan dan pengembangan alat yang ada melalui proses ICB tender pada tahun 2007 (pengadaan equipment TPSDP). Selain peralatan untuk modul praktikum juga diadakan peralatan analisa seperti GC (Gas Chromatography), Spectrofotometer, FTIR. Jadi seluruh praktikum yang menunjang perkuliahan semuanya tersedia di ITI (milik sendiri). Mahasiswa dan dosen juga dapat memanfaatkan sarana laboratorium untuk penelitian dan pengabdian masyarakat, namun peralatannya masih perlu ditingkatkan (fasilitas belum memadai). Beberapa langkah yang telah dan akan terus dilakukan adalah kerjasama penelitian dengan bebeara instansi terutama dengan pusat-pusat penelitian yang ada di lingkungan Puspiptek Serpong (BPPT, BATAN dan LIPI). Selain itu usaha untuk meningkatkan fasilitas laboratorium adalah dengan mengikuti kompetisi untuk mendapatkan hibah Insentif yang dikelola oleh RISTEK atau hibah hibah lain yang dikelola oleh DP2M DIKTI (Bersaing, Pakerti, fundamental dll) yang ditawarkan setiap tahun. Ini merupakan peluang yang harus diusahakan untuk menambah dan meningkatkan kualitas peralatan laboratorium.

    Selain laboratorium untuk praktikum dan penelitian, PS juga memiliki ruang tugas akhir (Final Project Room) dilengkapi dengan meja, kursi, komputer (15 buah), layar dan whiteboard. Untuk membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas kuliah dan pra-rangcangan pabrik, setiap komputer dilengkapi dengan beberapa software yaitu Unisim Design (license), ChemCad ver 5.4.x (license), Bio Dyn (license), Superpro Designer (license), CAD Sym (license), AutoCad ver. 7, Microsoft Visio Technic ver.5, Digital Handbooks. Fasilitas ini merupakan bagian dari program TPSDP tahun 2005 (ruangan) dan 2006 (pengadaan equipment, funiture dan software). selain dimanfaatkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan skripsi, juga untuk tempat pelaksanaan kuliah komputasi proses dan kursus-kursus.

    Ruang seminar dan referensi terletak berdampingan dengan ruang tugas akhir dan

    diadakan sebagai bagian dari program civil work TPSDP tahun 2005. Ruang seminar dilengkapi dengn meja dan kursi, LCD projector, layar dan komputer. Ruangan ini digunakan untuk sidang skripsi, seminar penelitian, kerja praktek, tugas akhir, rapat dan diskusi ilmiah dosen dan mahasiswa. Ruang referensi memiliki buku-buku text book untuk kuliah, laporan kerja praktek, laporan penelitian dan laporan tugas akhir pra-rancangan

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 34

    pabrik. Selain itu ruangan ini dilengkapi juga dengan ruang server untuk dosen koordinator mata kuliah komputasi proses dan staf administrasi lengkap dengan komputer dan printer. Selain itu PS dapat pula mengguanakan ruang seminar yang dikelola oleh Fakultas dan ITI.

    Perpustakaan pusat maupun perpustakaan PS dilihat dari segi kwalitas maupun kwantitas sudah cukup memadai. Pada saat ini perpustakaan pusat sedang dalam pengembangan dengan adanya bantuan dari TPSDP sedangkan perpustakaan PS sudah memiliki ruangan sendiri yang dilengkapi AC dan komputer. Literatur yang ada di perpustakaan PS selalu bertambah dari tahun ke tahun baik yang perolehannya bersumber dari PS maupun dari Alumni. Penambahan buku- buku referensi berbahasa Inggris diadakan melalui program pengadaan Instructional Materials TPSDP pada tahun 2005 dan 2006. Disamping kedua perpustakaan tersebut, kira-kira 2 km dari kampus terdapat Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII)LIPI yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa/dosen. Program Studi juga telah dilengkapi dengan internet Website, LAN dan HOTSPOT. Di sekitar kampus juga telah tersedia beberapa WARNET yang dapat dimanfaatkan.

    Fasilitas bagi staf pengajar tetap sudah memadai yaitu sudah 100% staf pengajar memiliki ruang sendiri baik di laboratorium maupun di sekretariat PS dengan fasilitas: meja ,kursi, ruangan yang ber AC dan komputer. Sedangkan untuk staf pengajar tidak tetap sudah disediakan ruang bersama yang dilengkapi AC, meja dan kursi untuk bimbingan mahasiswa yang disediakan oleh Fakultas Teknologi Industri dan ITI. Daftar sarana dan prasarana yang dimiliki dapat dilihat pada Borang butir 6.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 35

    Rangkuman SWOT : Kekuatan :

    - Ruang kuliah, seminar dan sidang skripsi memadai - Laboratorium untuk praktikum sudah memadai - Perpustakaan memadai - Lokasi PS dekat dengan Lembaga Penelitian (Puspiptek) - Ruang kerja staf pengajar memadai

    Kelemahan:

    - Peralatan laboratorium untuk penelitian dan pengabdian masyarakat belum

    memadai dan masih perlu ditingkatkan. - Internet belum bisa diakses di semua ruangan

    Peluang :

    - Kerjasama riset dengan pusat-pusat penelitian puspiptek - Tawaran hibah penelitian dari Dikti dan Ristek.

    Kelemahan:

    - Kurang lengkapnya peralatan untuk penelitian menyebabkan kesulitan atau hambatan bagi dosen untuk mengembangkan riset dan tentunya akan memperlama masa studi mahasiswa karena harus menyewa peralatan di luar PS atau institutsi.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 36

    F. Pendanaan

    Sumber Dana Sumber pendanaan ITI sebelum dan sesudah restrukturisasi bulan November 2007

    tidak terlalu banyak perubahan. Sumber utama pendanaan berasal dari mahasiswa dan

    sebagian lagi dari kerjasama industri serta instansi lain yang jumlahnya relatif kecil. Meskipun demikian, Untuk PS Teknik Kimia, pada Tahun 2004 2007, ada 2 sumber utama pendanaan yaitu

    (1) sumber pendanaan dari mahasiwa; dan (2) sumber pendanaan dari Technological and Professional Skills Development Sector

    project (TPSDP) Besarnya sumber pendanaan dari mahasiswa setiap tahunnya selama 3 tahun terakhir yaitu 2005-2008 berkisar antara 1 Milyar -1,35 Milyar. Adapun rincian pendapatan dan pengeluaran pada masa tersebut ditunjukkan Lampiran F.1. Realisasi pendapatan dan pengeluaran Program Studi Teknik Kimia 2005-2008.

    Besarnya sumber pendanaan dari TPSDP Project setiap tahunnya selama 4 tahun berkisar antara 32 ribu -280 ribu dolar. Adapun rincian alokasi penggunaan dana tersebut di atas ditunjukkan pada Tabel F1. Pendanaan dari TPSDP project ini merupakan hibah dari Dikti, namun 8 persen dari total anggaran project ini ditanggung oleh ITI.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 37

    Tabel F1. Penerimaan Dana TPSDP Selama 4 Tahun

    No Component

    2004 (US $)

    2005 (US $)

    2006 (US $)

    2007 (US $)

    1 Staff Development 2 Civil Works 3 Equipment and furniture 4 Program Development 5 Instruction material 6 Consultant services 7 Research studies 8 Project management

    Total Total selama 4 Tahun (US $)

    Sistem Alokasi Dana Rencana anggaran pendapatan dan belanja dibuat berdasarkan rencana kegiatan

    akademik semester ganjil dan genap dengan didasarkan atas Sistem Anggaran Berimbang Dinamis, artinya rencana anggaran pengeluaran disesuaikan dengan perkiraan dana yang akan diterima dan jika ternyata penerimaan tidak memenuhi target maka rencana anggaran direvisi sesuai dengan kemampuan penerimaan saat itu.

    Anggaran belanja dibuat berdasarkan alokasi yang ditentukan oleh pihak Institut setelah melalui rapat kerja dan pembahasan tentang usulan pengeluaran masing masing program studi yang didasarkan oleh program kerja masing masing PS. Anggaran belanja dikelompokkan atas Anggaran Belanja Rutin / Operasional dan Anggaran Belanja Investasi dan Inventaris. Alokasi anggaran proporsional dengan jumlah mahasiswa di setiap Program Studi. Anggaran Belanja Investasi dan Inventaris diperuntukkan bagi perbaikan bangunan dan pengadaan inventaris peralatan laboratorium dilingkungan ITI sesuai prioritas program yang besarnya sesuai dengan proporsi jumlah mahasiswa yang dilayani. Berdasarkan Realisasi pendapatan dan pengeluaran Program Studi Teknik Kimia 2005-2008 Lampiran F.1., dana yang masuk PS, alokasi utamanya adalah untuk gaji/honor/tunjangan/insentif sedangkan alokasi dana yang paling kecil adalah untuk bangunan. Berdaarkan reaslisasi pendapatan tersebut, tiap tahunnya program studi teknik

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 38

    kimia mengalami surplus anggaran (pemasukan dikurang pengeluaran). Kelbihan tersebut digunakan untuk melakukan subsidi pada PS lain di ITI yang mahasiswanya lebih sedikit.

    Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana Pembuatan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja (RKAPB) ITI dilakukan

    berdasarkan mekanisme yang dijelaskan berikut ini dan RKAPB yang telah disyahkan oleh Yayasan acuan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana. Satuan penjaminan mutu (SPM)/Satuan Pengawasan Internal (SPI) ITI berperan besar dalam melakukan audit penggunaan dana.

    Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan oleh Yayasan atas usul Rektor setelah mendapat persetujuan Senat. RKAPB ditetapkan sebelum awal tahun akademik untuk masa satu tahun anggaran, yaitu 1 September s/d 31 Agustus. Perencanaan anggaran dilakukan secara bottom-up, perubahan dilakukan oleh Rektorat dan

    pengesahannya oleh Yayasan. Ketua PS membuat usulan berdasarkan masukan dari masing-masing unit pelaksana. Selanjutnya usulan rencana kerja/anggaran PS diteruskan ke Fakultas untuk dievaluasi dan koordinasi untuk selanjutnya diteruskan ke Rektorat untuk dievaluasi dan koordinasi antar Fakultas. Namun sejak Fakultas dihapuskan, saat ini rencana usulan rencana kerja/anggaran PS disampaikan ke rektor untuk dievaluasi dengan bantuan direktorat keuangan, fasilitas, dan sumberdaya (direktorat KFS). Hasil evaluasi tersebut selanjutnya dikoordinasikan kembali dengan PS dan setelah ada kesepakatan, selanjutnya RKAPB diusulkan ke senat untuk mendapat pengesahan. Anggaran yang sudah disahkan diimplementasikan pada tahun anggaran dan diawasi oleh SPM/SPI. PS melaksanakan pendistribusian ke unit sesuai alokasi anggaran. Pengawasan penggunaan

    anggaran dan pelaporan juga dilakukan agar akuntabilitas anggaran terpenuhi. Usul realisasi anggaran hanya dibenarkan untuk anggaran yang telah disetujui dan diprogramkan dan telah disahkan dalam RKAPB tahun bersangkutan. Untuk setiap pengajuan anggaran, jurusan/PS membuat pedoman pengajuan anggaran seperti tertera pada Lampiran F.2. Pedoman Pengajuan Anggaran Jurusan. Sejak dihapuskannya Fakultas pada akhir 2007,

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 39

    hingga saat ini belum dibuat pedoman pengajuan anggaran yang baru yang didasarkan atas struktur organisasi baru.

    SPM/SPI ITI sudah bekerja namun hingga saat ini belum ada laporan terkait temuan untuk perbaikan dan hal lainnya. Laporan SPM/SPI tidak disampaikan ke prodi sehingga tidak diketahui hal hal yang perlu di perbaiki atas kekurangan pelaksanaan kegiatan/pengeluaran dana.

    Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya Dalam rangka mengembangkan PS dan menyalurkan minat serta kemampuan para

    dosen untuk melakukan penelitian ataupun pengabdian pada masyarakat, dilakukan kegiatan kerjasama dengan pihak industri kecil dan menengah dalam bidang penelitian, pelatihan dan konsultasi. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan masukan ke ITI disampaing dana utama yang bersumber dari mahasiswa. Namun kuantitas dan kualitas

    kerja sama dengan pihak luar masih kurang sehingga perlu ditingkatkan untuk mengembangkan PS dengan memanfaatkan peluang yang ada misal adanya otonomi daerah

    di propinsi Banten. Program TPSDP yang telah berakhir pada akhir Tahun 2007 telah memberikan beberapa kesempatan bagi PS untuk dapat melakukan kerjasama kerjasama dengan pihak industri maupun instansi pendidikan lain. Namun hasil yang nyata belum dapat dirasakan. Keberhasilan tiga orang staf PS menjadi doktor dibidangnya masing masih pada pertengahan Tahun 2008 memberikan energi baru bagi PS dalam menignkatkan upaya penggalian dana dari sumber sumber lain selain dana dari mahasiswa. Seiring dengan adanya restrukturisasi pada akhir Tahun 2007, ITI telah

    mencanangkan beberapa langkah akselerasi ITI menuju kampus yang maju dan bertabat pada Tahun 2012. Pada saat itu diharapkan sumber keuangan untuk menjalankan RKAPB-ITI yang berasal dari mahasiswa sebesar 50 % dan 50 % lagi berasal dari sumber sember lain dari unit unit bisnis ITI. Unit unit bisnis ITI ini diharapkan sudah mendapat pengesahan senat ITI pada tanggal awal Tahun 2009. Kebijakan ini diambil seiring untuk

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 40

    mendukung adanya rencana pemasukan dari sumber selain mahasiswa sebesar 50 % pada Tahun 2012.

    Salah satu realisasi awal dari sumber sumber lain tersebut di atas yaitu adanya tawaran PT PLN dalam menjalankan program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) pada awal Agustus 2008. Pada kegiatan ini beberapa dosen PS teknik kimia akan terlibat langsung untuk pelaksanaan program. Implementasi kegiatan ini diharapkan dapat berjalan pada Tahun 2009 setelah mendapat persetujuan dewan direksi PT PLN.

    Rangkuman SWOT Kekuatan :

    - Perencanaan sampai implementasi anggaran cukup transparan.

    - Perencanaan anggaran secara bottom-up. - Adanya perencanaan matang dalam menggali sumber pendaanan selain dari

    mahasiswa

    Kelemahan :

    - Pendapatan saat ini sebagian besar dari uang mahasiswa . - Kerja sama dengan pihak luar masih terlalu kecil untuk mendapatkan dana

    diluar dari dana mahasiswa (SPP,UPP,USKS) - Pemakaian dana PS untuk mensubsidi PS lain mengurangi kesempatan PS

    untuk berkembang. - SPM/SPI belum berfungsi dengan baik

    Peluang :

    - Dengan adanya otonomi daerah, PS Teknik Kimia yang ada di popinsi Banten

    akan dapat bekerja sama dengan Pemda setempat untuk menangani masalah yang berkaitan dengan industri

    - Adanya kebijakan pembentukan unit unit bisnis di ITI sehingga memungkinkan ITI mendapatkan dana diluar dari dana mahasiswa

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 41

    G. Tata Pamong

    Sejak Institut Teknologi Indonesia (ITI) berdiri Tahun 1984, ITI memiliki 3 fakultas, salah satunya adalah Fakultas Teknologi Industri. Program studi Teknik Kimia berada di bawah fakultas ini. Pada akhir Tahun 2007, ITI melakukan perubahan struktur organisasi, salah satu perubahan mendasar yaitu 3 fakultas tersebut di atas ditiadakan. Berikut ini dijelaskan evaluasi:

    a. Tata pamong dari Tahun 2003 hingga November 2007 (sebelum perubahan struktur organisasi)

    b. Tata pamong mulai Tahun 2008 hingga sekarang (setelah perubahan struktur organisasi).

    Perubahan struktur ini telah disampaikan oleh Rektor kepada Dirjen Dikti Depdiknas dan Kopertis Wilayah III Jakarta. Hal ini disambut baik oleh Dirjen dan Kopertis, bahkan Rektor ITI diminta untuk melaporkan pelaksanaan restrukturisasi ini

    untuk digunakan sebagai bahan referensi perguruan tinggi swasta lain dalam upaya melakukan efesiensi sebagai altenatif penanganan kurangnya jumlah mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi swasta.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 42

    Tata Pamong dari Tahun 2003 hingga November 2007

    Struktur dan suasana organisasi Program Studi (PS) Teknik Kimia dipimpin oleh Ketua PS dan dibantu oleh seorang

    sekretaris program studi. Program studi juga memiliki badan normatif yang disebut Majelis Jurusan Teknik Kimia. Struktur organisasi Jurusan Teknik Kimia tahun 2003-2007 ditunjukkan pada Lampiran G.1. Majelis Jurusan Tknik Kimia kedudukannya sejajar dengan Ketua PS. Ketua program studi biasanya juga sebagai Ketua Majelis Jurusan. Sekertaris PS membawahi Tata Usaha PS yang terdiri dari dua orang staf administrasi

    jurusan. Ketua PS dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh enam orang kepala

    laboratorium. Masing masing kepala lab dibantu oleh seorang staf teknisi yang merangkap sebagai staf administrasi laboratorium. Selain itu, Ketua PS juga dibantu oleh enam orang dosen sebagai koordinator (seperti koordinator proktikum), 14 orang dosen penasehat akademik, dan pembina Himpunan mahasiswa Teknik Kimia (HMTK). Ada beberapa dosen yang juga merangkap sebagai kepala lab dan.atau koordinator. Antara koordinator, Kepala lab, penasehat akademik menjalankan tugasnya dengan saling berkoorninasi sesuai kepentigannya.

    Ketua PS, Sekretaris PS dan Kepala Laboratorium dipilih dalam Rapat Majelis PS, diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan. Ketua dan Sekretaris PS diangkat untuk masa jabatan 4 tahun. Ketua PS bertanggung jawab langsung kepada Dekan.

    Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya Ketua dan Sektretaris Jurusan Teknik Kimia sebelum Oktober 2005 masing masing

    adalah adalah Ir. Dewi Solelardo dan Drs. Singgih hartanto, M.Sc. Berdasarkan rapat Majelis Program Studi Teknik Kimia pada Bulan 15 Oktober 2005, terpilih Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Kimia periode 2005-2009 masing masing yaitu: Dr. Ir. Sidik Marsudi, M.Si. dan Drs. Singgih hartanto, M.Sc. Lampiran G.2 menjelaskan personil dan

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 43

    uraian tugas masing masing personil dari struktur organisasi seperti tertera pada lapimran V.G.1. Personil yang tertera pada Lampiran G.2 adalah personil periode 2001-2005. Sejak Akhir 2007 (adanya perubahan struktur organisasi), tugas tugas sekretaris jurusan ditangani oleh ketua Program Studi dan tugas tugas masing masing ketua laboratorium ditangani oleh seorang kepala Laboratorium.

    Tugas dan fungsi masing personil pada struktur organsisasi ini dapat dilaksanakan dengan baik karena beban kerjanya yang relatif tidak besar, bahkan terkesan jumlah personil relatif banyak dibandingkan beban atau tugas yang ada. Hal ini terkait dengan jumlah mahasiswa tiap angkatan yang tidak sebanyak pada periode sebelumnya.

    Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas

    Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Ketua Jurusan Teknik Kimia dipilih melalui rapat Majelis Jurusan Teknik Kimia. Prioritas utama calon ketua PS yaitu dari dosen yang mengajar di prodi teknik kimia. Masa jabatan Ketua PS satu periode adalah 4 tahun dan dapat diperpanjang maksimum satu periode lagi. Apabila Ketua ketua jurusan berhalangan, maka tugas tugas harian dilimpahkan kepada sektretaris ketua jurusan. Apabila ketua jurusan berhalangan tetap, maka majelis dapat membuat rapat khusus tentang hal tersebut untuk mengisi kekosongan pimpinan (ketua program studi).

    Tugas masing masing personil dalam struktur organisasi di evaluasi tahun. Ketua program studi mengevaluasi tugas masing masing personil sebagai bahan masukan untuk menyusunan peorgram tahun yang akan datang. Setiap akhir masa jabatan,ketua PS membuat laporan pertanggung jawaban tugasnya yang disampaikan pada rapat majelis PS. Rapat majelis menilai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas ketua program studi.

  • Evaluasi Diri Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Indonesia - 2009 44

    Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program

    Dalam pengelolaan program studi, seluruh civitas akademika dapat memberi usul dan saran perbaikan untuk memajukan program studi. Beberapa kegiatan telah dijalankan untuk membina hubungan antara seluruh civitas akademika antara lain dibuat forum komunikasi seperti berikut ini:

    Rapat rutin dosen (setiap hari rabu) Rapat persiapan/ evaluasi setiap awal/akhir semester. Rapat Majelis PS Dialog dengan mahasiswa, diadakan sesuai kebutuhan minimal sekali dalam

    setahun.

    Adapun materi yang dibicarakan meliputi perencanaan, koordinasi, evaluasi dalam menjalankan kegiatan PS serta penyampaian informasi kebijakan Fakultas maupun Institut. Forum forum tersebit diatas, selain menampung masukan masukan dari civitas akademika, juga dilakukan koordinasi dari masing masing personil di PS serta evaluasi setiap langkah yang telah dilakukan. Sebagai contoh, penerapan kuliah dalam bahasa inggris seperti yang ditargetkan dalam program TPSDP. Pada awalnya hanya satu orang

    dosen memberi kuliah dalam bahasa inggris sebanyak 3 kali pertemuan. Selanjutnya, berdasarkan masukan dari mahasiswa, diharapkan dosen lain juga memberikan kuliah dalam bahasa inggris, sehingga beberapa dosen sudah mulai menerapkan hal yang sama.

    Pada Tahun 2006, melalui program TPSDP telah dilakukan traning manajemen mutu ISO 8002. Trainign ini diharapkan dapat menignkatkan kinerja masing masing personil di jurusan dan dapat mem