30
1 EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL SUNGAI CARANG OLEH BIDANG PERHUBUNGAN DARAT DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANJUNGPINANG Naskah Publikasi Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja Ali Haji SKRIPSI Oleh SAID RIZAL NIM: 080565201043 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2013

EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

1

EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL SUNGAI CARANG

OLEH BIDANG PERHUBUNGAN DARAT DINAS PERHUBUNGAN,

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANJUNGPINANG

Naskah Publikasi

Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Ilmu

Pemerintahan Universitas Maritim Raja Ali Haji

SKRIPSI

Oleh

SAID RIZAL

NIM: 080565201043

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2013

Page 2: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

2

ABSTRAK

Pengoperasian Terminal Sungai Carang merupakan suatu rencana

pemerintah dalam mengatur arus pergerakan transportasi di wilayah Kota

Tanjungpinang. Dengan terminal tipe B yang berfungsi mengatur pergerakan

angkutan umum antar daerah dalam kota dan antar wilayah Kabupaten/Kota

dalam Provinsi Kepulauan Riau setidaknya diharapkan bisa mewujudkan Visi dan

Misi pengelolaan terminal yaitu mewujudkan terminal yang moderen dan

melaksanakan pelayanan yang baik bagi pengguna jasa terminal, oleh karena itu

dibutuhkan suatu kegiatan pengelolaan yang baik. Selain itu dari sisi ekonomis

keberadaan terminal membawa pengaruh bagi masyarakat, pelaku usaha jasa

transportasi, dan pemerintah sebagai pihak pengelola

Penelitian ini dilakukan di DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang

dengan pertimbangan penulis ingin melakukan Evaluasi Kebijakan Pengoperasian

Terminal Sungai Carang yang telah berjalan saat ini, khususnya peran Bidang

Perhubungan Darat dalam mengoptimalkan keberadaan terminal.Adapun metode

yang dipergunakan adalah deskriftif dan kualitatif.Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui wawancara dengan sejumlah informan yang dianggap relevan

dengan penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengambil teori William N Dunn, dimana

untuk mengevaluasi suatu kebijakan, ada lima kriteria yang dijadikan unsur

penilaian yaitu efektifitas,kecakupan,pemerataan,responsivitas,dan ketepatan.

Secara keseluruhan penelitian ini dapat menggambarkan kesimpulan bahwa

pengoperasian Terminal Sungai Carang yang telah berjalan belum terlaksana

secara dengan baik kesimpulan ini didasari atas hasil observasi dan keterangan

sejumlah informan yang menjadi objek penelitian.

Kata Kunci: Evaluasi Kebijakan

Page 3: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

3

ABSTRACT

Operation Branch River Terminal is a government plan to regulate the flow

of movement in the area of transportation Tanjungpinang. With type B terminal

which controls the movement of inter-regional public transit within the city and

between the district / city in Riau Islands Province least expected to achieve the

Vision and Mission of the management terminal to realize a modern terminal and

perform good services for terminal services users, therefore that requires a good

management practices. Also from the terminal where the economic impact to the

community, transportation businesses, and government as the manager.

This research was conducted at the Transportation Agency-KOMINFO

Tanjungpinang with consideration of evaluation writers want menlakukan Branch

River Terminal operating policies that have been running at this time, particularly

the Army's role in optimizing the transportation field where the terminal. The

method used is descriptive qualitative. Data was collected through interviews with

informants who are considered relevant to the study.

In this study the authors take the theory of William N Dunn, in which to

evaluate a policy, there are five criteria are used as elements of the effectiveness

assessment, kecakupan, equalization, responsivity, and accuracy. Overall portrait

of this study can be concluded that the operation of the Branch River Terminal

that has been running has not been done properly this conclusion based on the

observation and description of a number of informants who becomes the object of

research.

Keywords: Policy Evaluation

Page 4: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

4

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kota Tanjungpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.

Sebagai pusat sentral pemerintahan, aktifitas kehidupan masyarakat khusnya

ekonomi terus meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada

tahun 2013, pertumbuhan ekonomi di Kota Tanjungpinang kurun waktu 2008

sampai dengan 2012 berada di atas rata-rata 7,06 persen, tentunya

pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Nasional

yang hanya 5,92 persen tahun 2012.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi di Kota Tanjungpinang,

percepatan pertumbuhan kendaraan darat baik kendaraan pribadi maupun

kendaraan umum juga terus meningkat. Sampai hari ini Pemerintah khususnya

Kota Tanjungpinang terus berusaha memberikan pelayanan dan kenyamanan

dalam berlalulintas bagi masyarakat.Berhubungan dengan kelancaran arus

transportasi ini,Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang pada pasal 33 ayat 2

menyebutkan tugas dan fungsi DISHUB-KOMINFO sebagai berikut:

1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintah daerah di

bidang perhubungan, komunikasi dan informasi

2) Pelayanan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika

3) Pembinaan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika

4) Pelaksanaan urusan kesekretariatan dinas,dan

5) Pelaksana tugas lain yang diberikan Walikota

Bentuk kegiatan yang dilakukan DISHUB-KOMINFO Kota

Tanjungpinang salah satunya melakukan pengelolaan dan pemeliharaan

Page 5: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

5

terhadap Terminal Sungai Carang sebagai pengaturan perputaran arus

kendaraan umum dan jasa di Kota Tanjungpinang.

Terminal Sungai Carang merupakan terminal tipe Byang melayani rute

angkutan umum dan jasa dalam dan antar Kota.Terminal ini dibangun Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2008 dan dikelola serta menjadi aset pemerintah Kota

Tanjungpinang. Di bangun dengan diatas tanah seluas 1 hektar di tengah-

tengah kompek pertokoan Bintan Center KM.9, terminal ini mempunyai nilai

strategis sebagai akses terpenting bagi pengaturan kendaraan dalam kota dan

antara kota seperti antara Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Kota

Tanjungpinang dan Kota Batam.

Sesuai dengan fungsinya, terminal Sungai Carang diharapkan menjadi

jantung pengoperasian transportasi umum di Kota Tanjungpinang,mengingat

angkutanumum dan jasa yang ada di Kota Tanjungpinang jumlahnya cukup

banyak dan beragam, ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Angkutan Umum dan Jasa

Kota Tanjungpinang Tahun 2012

No Jenis Kendaraan Umum Jumlah (unit)

1 Mobil penumpang:

- Sedan/Taxsi

52

2 Mini Bus:

- Oplet/angkot

- Bus sedang

- Bus Besar

656

6

24

Total 1642

Sumber data: Dishub Komininfo Tanjungpinang tahun 2011

Dari tabel data diatas, dampak yang timbul jika kendaraan umum dan

jasa ini tidak ditata dan diatur dengan baik, akan menimbulkan kemacetan pada

Page 6: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

6

jalan-jalan umum mengingat Kota Tanjungpinang hanya memiliki panjang

jalan sekitar 29.724 (KM)yang menjadi jalan Provinsi dan sekitar 59.4 (KM)

jalan Kota.

Mengenai pengelolaan dan pengoperasian terminal Sungai Carang

(Bintan Center) oleh DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang mungkin tidak

berjalan sebagaimana fungsinya, ini terlihat dari sepinya angkutan umum dan

jasa yang berada di lokasi terminal dan adanya kendaraan umum dan jasa yang

parkir di jalan-jalan umum padahal Terminal Sungai Carang merupakan tempat

yang ditetapkan pemerintah kota Tanjungpinang yang berfungsi sebagai tempat

perputaran kendaraan umum dan jasa serta lokasi pemberhentian awal dan

akhir baik itu angkutan umum antar kota maupun daerah.

Lain halnya dengan terminal pada umumnya, terminal Sungai Carang

sepi dari aktifitas masyarakat,tidak tersedianya loket penjualan tiket, minimnya

sarana dan fasilitas umum, bahkan tidak adanyapetugas pengaturan parkir

kendaraan.Dilokasi terminal juga tidak terlihat aktifitas-aktifitas pegawai

DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinangyang bekerja dan memantau

aktifitas terminal, hanya pada waktu-waktu tertentu saja pegawai terlihat

dilokasi terminal.Kondisi ini menjadikan terminal ini seperti dan seolah-olah

tidak beroperasi.

Sebagaimana Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah,maka memberdayakan fungsi terminal dapat dijadikan

salah satu sumber pendapatan daerah, seperti penerapan retribusi parkir

Page 7: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

7

angkutan umum dan jasa, pedagang makanan maupun souvenir dan lain

sebagainya.

Secara teknis belum ada PeraturanDaerah (PERDA) yang

mengaturkhusus mengenai pemanfaatan terminal Sungai Carang. Namun

demikian, peran dan fungsi DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang sebagai

pengelola sekaligus pengawas jalannya terminal Sungai Carang patut dilihat

kembali,khususnya para pegawai yang terlibat langsung.

Jika dilihat dari Susunan Organisasi DISHUB-KOMINFO Kota

Tanjungpinang, di bawah Kepala Dinas, kewajiban pengelolaan terminal

Sungai Carang berada pada Bidang Perhubungan Darat. Bidang perhubungan

Darat melaksanakan tugas urusan salah satunya adalah

menyelenggarakanpengendalian, pemeliharaan, pembangunan sarana,

perasaranadan fasilitas terminal.

Dalam penulisan Skripsi ini hanya memfokuskan pada evaluasi kebijakan

Bidang Perhubungan Darat yang mendapat tugas mengoperasikan terminal

Sungai Carang Kota Tanjungpinang, mengingat keberadaan terminal Sungai

Carang saat ini belum beroperasi secara maksimal.Dari kenyataan diatas,

mengingat Terminal Sungai Carang merupakan salah satu usaha pemerintah

untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat khususnya di bidang

perhubungan darat masihbelum berjalan dengan baik, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Evaluasi Kebijakan

Pengoperasian Terminal Sungai Carang Oleh Bidang Perhubungan

DaratDinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang”

Page 8: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

8

2. Perumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada latar belakang, terlihat belum

maksimalnya peranan Bidang Perhubungan Darat DISHUB-KOMINFO Kota

Tanjungpinang dalam mengfungsikan keberadaan terminal, masalah pokok

yaitupenulis kemukakan adalah sejauhmana kebijakan yang telah di lakukan

mengenai pengoperasian Terminal Sungai Carang oleh Bidang Perhubungan

Darat DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu:

a. Untuk mengevaluasi kebijakan pengoperasian Terminal Sungai Carang

oleh Bidang Perhubungan DaratDISHUB-KOMINFO Kota

Tanjungpinang.

b. Untuk mengetahui hambatan dan kendala Bidang Perhubungan

DaratDISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinangdalam menjalankan

tugas dan fungsinya.

4. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan

pertimbangan bahwa metode ini sesuai dengan perumusan masalah, tujuan, dan

manfaat penelitian ini.Selain itu, dengan metode ini data yang didapat lebih

lengkap, lebih mendalam, dan kredibel.Deskripsi yang luas dan mendalam

akandapat diketahui, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai sesuai dengan

kondisi objektif terhadap kebijakanmengenai pengoperasian Terminal Sungai

Page 9: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

9

Carang oleh Bidang Perhubungan Darat DISHUB-KOMINFO Kota

Tanjungpinang. dalam bentuk data dan fakta lapangan.

Untuk memperoleh data yang relevan atau yang sesuai dengan tujuan

penelitian ini, maka peneliti mengambil dari dua sumber data yaitu data primer

dan data sekunder, sedangkan teknikpengumpulkan data melalui wawancara

dan observasi.Analisis dalam pengolahan data dilakukan dalam bentuk analisis

deskriptif yang diambil dari sumber informasi dan fakta yang ada dan di

temukan pada saat di lakukannya penelitian.

Page 10: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

10

B. KERANGKA TEORI

1. Kebijakan Publik

Dari berbagai sumber yang diperoleh dapat diungkapkan bahwa

kebijakan publik dalam kepustakaan Internasional disebut sebagai public

policy, yaitu suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati

dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi

sesuai dengan bobot pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan

didepan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi

(NugrohoR, 2004;1-7).

Kebijakan menurut E.Hugh Heclo (Inu,2002;85) adalah cara bertindak

yang sengaja untuk menyelesaikan beberapa permasalahan.Hampir sama

dengan kedua pendapat diatas, Anderson (Islamy, 2003;17) mengungkapkan

bahwa kebijaksanaan (policy) ialah serangkaian tindakan yang mempunyai

tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau

sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu.

Untuk memahami kedudukan dan peran yang strategis dari pemerintah

sebagai public actor, terkait dengan kebijakan publik maka diperlukan

pemahaman bahwa untuk mengaktualisasinya oleh karena itu diperlukan suatu

kebijakan yang berorientasi kepada kepentingan rakyat.

Kebijakan secara umum menurut Abidin(2004;31-33) dapat dibedakan

dalam tiga tingkatan:

Page 11: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

11

1) Kebijakan umum, yaitu kebijakan yang menjadi pedoman atau petunjuk

pelaksanaan baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat negatif yang

meliputi keseluruhan wilayah atau instansi yang bersangkutan;

2) Kebijakan pelaksanaan adalah kebijakan yang menjabarkan kebijakan

umum. Untuk tingkat pusat, peraturan pemerintah tentang pelaksanaan suatu

undang-undang;

3) Kebijakan teknis, kebijakan operasional yang berada di bawah kebijakan

pelaksanaan.

Namun demikian berdasarkan perspektif sejarah, maka aktivitas

kebijakan dalam tataran ilmiah yang disebut analisis kebijakan, memang

berupaya mensinkronkan antara pengetahuan dan tindakan.(Dunn, 2003: 89).

Berkaitan dengan beberapa pengertian kebijakan diatas, maka menurut

Friedrick (Nugroho R., 2004; 4)kebijakan publik ialah:

“Serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah

dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada,

dimana kebijakan yang diusulkan tersebut ditujukan untuk memanfaatkan

potensi sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam rangka mencapai

tujuan tertentu”.

Selanjutnya, rumusan definisi kebijakan publik menurut Jenkins (Wahab,

1991;14) ialah sebagai keputusan yang saling berkaitan yang diambil oleh

seorang aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan

yang telah dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam suatu situasi di

mana keputusan-keputusan itu pada prinsipnya masih berada dalam batas-batas

kewenangan kekuasaan dari para aktor tersebut.

Pendapat para ahlilainnya terkait kebijakan publik, seperti Islamy

(2003;20) menyimpulkan bahwa kebijaksanaan negara (public policy) adalah

serangkaian tindakan yang ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan

Page 12: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

12

oleh pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu

demi kepentingan seluruh masyarakat.

Sedangkan dilihat dari pembuat kebijakan publik tersebut, maka

NugrohoR.(2004; 59-61) menyatakan bahwa pertama, kebijakan publik dapat

buat oleh lembaga Legislatif saja sesuai dengan konsep pembagian kekuasaan

atau sering dikenal dengan sebutan Tree As Politika. Kedua, dapat dibuat

melalui kerjasama antara Legislatif dan Eksekutif, dan ketiga kebijakan publik

yang dibuat oleh Eksekutif saja.

Berikutnya menurut Subasono (2005;5-6)dalam menentukan kerangka

kerja dari kebijakan publik akan ditentukan oleh beberapa variabel sebagai

berikut:

1) Tujuan yang akan dicapai. Ini mencakup kompleksitas tujuan yang akan

dicapai. Apabila tujun kebijakan akan semakin kompleks, maka semakin

sulit mencapai kinerja kebijakan. Sebaliknya, maka semakin mudah untuk

mencapainya;

2) Preferensi nilai seperti apa yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan

kebijakan. Suatu kebijakan yang mengandung berbagai variasi nilai akan

jauh lebih sulit untuk dicapai dibanding dengan suatu kebijakan yang hanya

mengejar suatu nilai;

3) Sumberdaya yang mendukung kebijakan. Kinerja suatu kebijakan akan

ditentukan oleh sumberdaya fiansial, material dan infrastruktur lainnya.

4) Kemampuan aktor yang terlibat di dalam pembuatan kebijakan. Kualitas

dari suatu kebijakan akan dipengaruhi oleh kualitas para aktor yang terlibat

dalam proses penetapan kebijakan.Kualitas tersebut akan ditentukan dari

tingkat pendidikan, kompertisi dalam bidangnya, pengalaman kerja dan

integritas moralnya;

5) Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, ekonomi, politik dan

sebagainya. Kinerja suatu kebijakan akan dipengaruhi oleh konteks sosial,

ekonomi, politik tempat kebijakan tersebut diimplementasikan;

6) Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi yang digunakan

untuk mengimplementasikan suatu kebijakan akan mempengaruhi suatu

kinerja dari suatu kebijakan. Strategi yang digunakan dapat bersifat top-

down approach atau buttom-up approach, otoriter atau demokratis.

Page 13: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

13

Selanjutnya, aspek yang penting dari keseluruhan proses kebijakan

publik adalah mengimplementasikannyasebagaimana amanat yang telah

ditetapkan dalam kebijakan publik tersebut. Kebijakan yang telah

direkomendasikan untuk di pilih oleh police makers bukanlah jaminan bahwa

kebijakan tersebut pasti berhasil dalam implementasinya. Ada banyak variabel

yang mempengaruhi impelementasi kebijakan publik baik yang bersifat

individual maupun kelompok atau institusi.

2. Terminal

Terminal menurut Morlock(Suwajoko, 1990:109), didefinisikan sebagai

tepat pergantian moda angkutan dalampelayanan pengangkutan barang dan

manusia, sedangkan fungsi utama terminaladalah untuk menyediakan fasilitas

keluar masuk dari objek-objek yang akandiangkut, baik penumpang maupun

barang. Perjalanan yangdibangkitkan oleh suatu zone tidaklah selalu menjadi

tujuan akhir dari pergerakan,perjalanan ini mungkinkan harus melalui tujuan

antara yang dapat diartikansebagai kebutuhan semua perjalanan.

Pengertian terminal berdasarkan Undang-Undang nomor 14 tahun

1992tentang lalu lintas dan angkutan jalan adalah merupakan simpul dalam

sistemjaringan transportasi jalan yang befungsi pokok sebagai pelayanan

umum antaralain berupa tempat untuk naik turun penumpang dan atau bongkar

muat barang,untukpengendalian lalu lintas dan angkutan umum serta tempat

perpindahan intradan moda transportasi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 tahun 1995,

terminal dibedakan berdasarkan:

Page 14: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

14

a) jenis angkutan menjadi:

1) Terminal penumpang yaitu merupakan prasarana transportasi jalan untuk

keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan intra dan

atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum.

2) Terminal barang yaitu terminal yang diperuntukkan bagi keperluan

bongkar muat barang serta perpindahan intra dan atau antar moda

transportasi.

b) fungsi pelayanan dibagi menjadi:

1) Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota antar propinsi dan atau angkutan lintas batas negara,

angkutan kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

2) Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan atau angkutan

pedesaan.

3) Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan kota atau angkutan pedesaan.

Page 15: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

15

C. PEMBAHASAN

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pelayanan publik terutama dalam

memberikan pelayanan dalam bidang angkutan kota maka dari itu guna

menganalisa satu persatu dari indikator yang ada, di uraikan secara terperinci dan

melihat hasil penelitian sebagai berikut:

1. Efektifitas Pengoperasian Terminal Sungai Carang

Efektifitas, berkenaan dengan apakah suatu kebijakan mencapai hasil

yang diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan. Diketahui

bahwa visi dan misi yang ingin dicapai dengan keberadaan Terminal Sungai

Carang ini adalah dengan adanya terminal yang bersifat modern dan baik maka

akan meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat sedangkan misinya

untuk meningkatkan pelayanan terminal yang ada di Kota Tanjunpinang

dengan maksimal dan bersifat lebih maju yang mana seluruh angkutan umum

harus masuk dan keluar dari terminal. namun rialitas misi ini belum berjalan

secara maksimal karena masih ditemui bus jurusan Bintan dan Tanjungpinang

yang menaikan penumpang dan menurunkan penumpang di luar terminal hal

ini tentu saja merugikan pihak terminal itu sendiri.

Sementara itu, berdirinya terminal tersebut adalah aset Pemerintah Kota

Tanjungpinang diperuntukan untuk angkutan umum antar Kota dalam

Provinsi.Terminal ini diresmikan Gubernur Kepulauan Riau waktu itu Ismeth

Abdullah pada tanggal 17 Juli 2008 menelan anggaran Rp4.895.106.000 dari

dana ABPD Kepri. Awalnya, keberadaan terminal angkutan darat yang

pertama di Kota Tanjungpinang ini, diharapkan Pemko Tanjungpinang dapat

Page 16: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

16

menyusun sistem transportasi darat yang efisien dan dapat menjangkau seluruh

wilayah Kota Tanjungpinang.

Oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana fungsi Terminal Sungai

Carang dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna jasa transportasi secara garis

besar dapat dilihat dari jumlah penumpang yang "naik dan turun" dibandingkan

dengan jumlah penumpang yang seharusnya "naik dan turun" di Terminal

tersebut. Sedang untuk mengetahui jumlah penumpang yang seharusnya "naik

danturun" dapat dilihat dari jumlah kendaraan yang mempunyai ijin trayek,

jumlah kendaraan yang dioperasionalkan dan jumlah kendaraan yang "keluar-

masuk" terminal (dihitung dari jumlah riit) per bulannya sorta kapasitas

kendaraan.

Data DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang laporan bulan Mei

2013jumlah kendaraan yang memanfaatkan jasa terminal (keluar-masuk)

dihitung dari jumlah izin operasional tahun 2013 untuk Bus AKDP sebanyak

30 unit, angkot sebanyak 656 unit, Sedan/Taxi antar sebnayak52 unit.

Kemudian berdasarkan pengamatan langsung di lapangan diperoleh data bahwa

jumlah kendaraan Bus yang tidak masuk terminal pada bulan Mei 2013

"menaikkan dan menurunkan" penumpang di sekitar terminal sebanyak 21 unit

dan dari pengamatan juga terlihat tidak ada angkot, dan taxi yang masuk ke

terminal sungai carang.Masih minim nya angkutan umum yang masuk ke

dalam terminal, berbanding dengan jumlah yang ada menjadi tugas bagi

DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang untuk melakukan evaluasi dan

pembenahan pengelolaan Terminal Sungai Carang.

Page 17: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

17

Sejalan dengan visi dan misi tersebut diatashasil analisa data yang telah

dibuat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa efektifitas keberadaan Terminal

Sungai Carang dapat di kategorikan belum berjalan dengan baik. Sarana yang

ada masih terlihat tidak dijaga dan dirawat dengan maksimal sehingga terlihat

semberaut, sedangkan mengenai penggalian terhadap potensi yang ada,

maksudnya Terminal Sungai Carang ini dapat menarik seluruh angkutan umum

untuk masuk terminal agar mempermudah pengawasan namun kenyataannya

hal ini belum berjalan secara maksimal karena masih banyak yang tidak masuk

terminal.

Sehari-hari aktivitas di terminal ini hanya diramaikan oleh mahasiswa

Umrah menunggu bus.Sedangkan bus perintis tujuan Batam-Bintan-

Tanjungpinang hanya parkir.Beberapa sopir yang menunggu penumpang atau

sengaja masuk ke terminal karena sepi penumpang, lebih memilih main gaplek.

Terlihat motor mahasiswa berjejer di parkiran.Kondisi ini tentuu saja bertolak

belakang dengan harapan dari pembangunan terminal sungai carang sebagai

pusat kendali arus angkutan umum di Kota Tanjungpinang.

2. Kecakupan Pegawai dalam Pengoperasian Terminal Sungai Carang

Kecakupan (adequacy), berkenaan dengan seberapa jauh tingkat

efektifitas kinerja pegawai dalam mengoperasikan Terminal Sungai

Carang.Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor: 13 Tahun 2012 Tentang SOTK

Daerah Kota Tanjungpinang, menyebutkan salah satu fungsi DISHUB-

KOMINFO Kota Tanjungpinang adalah melakukan pengendalian dan

pengawasan terhadap sarana angkutan umum dan jasa baik laut, darat dan

Page 18: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

18

udara. Pengendalian dan pengawasan yang dimaksud salah satunya adalah

beroperasinya Terminal Sungai Carang di wilayah Kota Tanjungpinang. Di

lingkungan internal DISHUB-KOMINFO sendiri, sesuai dengan susunan tugas

dan fungsinya maka pelaksanaan kegiatan optasional terminal berada di bawah

kendali Kepala Bidang Perhubungan Darat.

Adapun tugas utama pegawai di terminal sesuai dengan surat perintah

Nomor: 049 / SPT/DISHUBKOMINFO/DD/2013 yang dikeluarkan oleh

DISHUB-KOMINFO adalah melaksanakan pengamanan dan pengaturan arus

lalu lintas di terminal yang meliputi:

1. Mengatur arus kendaraan umum yang masuk dan keluar terminal

2. Mengatur arus penumpang naik dan turun di terminal.

Dalam mengatur arus kendaraan yang masuk dan keluar terminal, terlihat

pegawai belum maksimal bekerja hal ini terlihat aktifitas pegawai yang

mengatur arus kendaraan umum, selain itu tidak adanya cacatan harian dari

pegawai di terminal mengenai kendaraan yang masuk dan keluar tiap harinya.

Pengaturan kendaraan umum di terminal juga masih memperihatinkan, terlihat

sejumlah angkutan umum parkir dan menurunkan diarea terminal tanpa ada

pengawasan dari petugas, hal ini memperlihatkan kesemerautan pengaturan di

area terminal.

Selain itu kegiatan penertiban dan penindakan yang dilaksanakan

pegawai dalam melaksanakan kegiatan rutin di terminal seperti melakukan

pengecekan identitas kecakapan supir, pengecekan kelayakan angkutan umum

dan izin tryek bagi setiap angkutan umum yang masuk ke terminal juga belum

Page 19: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

19

berjalan dengan baik.Sesuai tugas yang diberikan maka pegawai mempunyai

kewenangan memeriksa setiap angkutan umum yang masuk ke terminal. Tidak

adanya pegawai yang melakukan pengecekan kondisi fisik, diakui oleh

sejumlah supir angkutan umum.Tidak adanya data yang memperlihatkan

aktifitas penertiban dan penindakan yang dilakukan oleh pegawai dilapangan

memperlihatkan pegawai tidak pernah melakukan penertiban dan penindakan

angkutan umum khusnya di terminal.

Tidak didukungnya peraturan khusus mengenai terminal ini juga

mempersulit bagi DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang khusnya dalam

menjalankan tugas, mmengingat penertiban dan penindakan angkutan umum

dan jasa juga harus didukung dan melibatkan berbagai unsur seperti pihak

kepolisian.Secara keseluruhan dalam Pengoperasian Terminal Sungai Carang

pegawai belum memiliki kredibilitas dan pola kerja yang baik sesuai dengan

standarisasi tugas dan fungsi.

3. Kesamaan atau Pemerataan Terhadap Pengoperasian Terminal Sungai

Carang

Kesamaan atau Pemerataan (equity) yang di maksudkan apakah akses

informasi yang tersedia dan dimanfaatkan bagi masyarakat. Sarana dan

infrastruktur yang terlihat di Terminal Sungai Carang, sebagai sebagai berikut:

1) Fasilitas Utama:

a. Jalur keberangkatan dan kedatangan kendaraan umum

b. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan

termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan

umum

c. bangunan (kantor) terminal

d. Tempat tunggu (penumpang) dan/atau pengantar

e. Loket penjualan (karcis)

Page 20: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

20

f. Pelataran (parkir) kendaraan pengantar dan/atau (taksi)

2) Fasilitas Pendukung:

a. Musholla

b. Kamar kecil/toilet

c. Kios/kantin

Secara umum semua sarana fasilitas umum sudah mulai terpenuhi,

namun yang menjadi permasalahan adalah pengaturan dan pengelolaan dalam

memfungsikan pasilitas utama.Bila melihat alur sirkulasi lalu lintas kendaraan

angkutan umum yang ada tidak memiliki batasan antara jalur keberangkatan

dan jalur kedatangan di dalam terminal membuat alur sirkulasi kendaraan

kurang teratur dan semeraut. Kondisi ini juga membuat penumpang bingung

dan sulit untuk mencari kendaraan yang mereka tuju karena letak parkir yang

kurang jelas dan sering berpindah-pindah. Walaupun ada dua lajur pintu di

Terminal Sungai Carang namun tidak adanya pemisahan jalan pintu masuk

kendaraan kedalam dan keluar terminal membuat sirkulasi arus kendaraan

terlihat tidak tertata dengan baik.

Selanjutnya sedikitya rambu-rambu pengaturan di lokasi terminl serta

belum adanya papan informasi, yang memuat petunjuk jurusan, tarif dan

jadwal perjalanan angkutan umum dan tidak terlihat juga adanya loket

penjualan tiket di lokasi terminal menjadikan terminal kelihatan tidak

beraktifitas layaknya terminal pada umumnya

Untuk fasilitas pendukung lainnya masih banyak kekurangannya seperti

ruang tunggu masih tidak didukung dengan fasilitas tempat duduk, tidak

adanya fasilitas ruang pengobatan dan ruang informasi, tempat penitipan

barang taman dan lain-lain. Sedangkan fasilitas yang sudah ada kondisinya

Page 21: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

21

tidak terawat dan sangat kotor seperti toilet dan kantin. Lemahnya pengelolaan

yang dilakukan pegawai memperlihatkan Terminal Sungai Carang kurang

diminati masyarakat dan bisa berfungsi secara baik.

Sebagai salah satu elemen dalam sistem transportasi, keberadaan terminal

sungai carang tidak lepas dari pola jaringan jalan dan sistem pergerakan yang

di Kota Tanjungpinang. Lokasi terminal sangat ditentukan oleh konsep

pelayanan angkutan umum dalam suatu kota. Karena kegiatan yang

berlangsung dalam terminal cukup kompleks dan menyangkut pergerakan

kendaraan dan penumpang di dalam maupun di luar terminal, maka lokasi

terminal harus diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan

gangguan lalu lintas. Selain itu, perlu disediakan ruang yang cukup untuk

sirkulasi kendaraan dan penumpang tersebut.

Terlihat sepinya aktifitas masyarakat penguna jasa angkutan umum

lebih dikarenakan tidak adanya akses trasportasi lanjutan menuju kota

tanjungpinang, Tanjungpinang sendiri jenis angkutan umum adalah Angkot

atau Taxi. Terlihat aktifitas angkutan umum saat ini lebih pada satu arah yaitu

hanya melayanai penumpang menuju Kabupaten Bintan dengan lokasi

pemberhentian bus terakhir adalah wilayah kecamatan Tanjung Uban.Tanjung

Uban sendiri bisa dicapai dengan perjalanan darat dari kota Tanjung Pinang

dengan waktu tempuh sekitar 4 jam, sedangkan untuk wilayak Kota

Tanjungpinang sendiri tidak semua wilayah dilewati mengingat pemberhentian

terakhir harus di terminal Sungai Carang, bagi penumpang yang tujuannya ke

Page 22: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

22

Tanjungpinang terpaksa hatus mencari kendaraan berikutnya untuk sampai ke

lokasi tertentu.

Ditinjau dari posisi terhadap elemen transportasi jalan, lokasi terminal

sungai carangberada di pertengahan Kota Tanjungpinang dan dapat dikatakan

terminal off street (di luar jaringan jalan). Hal ini dilihat dari lokasi terminal

yang berjarak 600 meter dari jalan umum. Kondisi ini tentu saja menjadi faktor

kenapa Terminal Sungai Carang Kurang diminati penumpang.

Bila ditinjau dari aspek tata ruang kota, lokasi terminal angkutan umum

Sungai Carang yang ada di Kota Tanjungpinang sebenarnya sudah memenuhi

persyaratan pembangunan terminal. Penempatan terminal di pinggir kota

sangat menguntungkan dalam rangka memecah arus pergerakan yang akan

masuk ke dalam kota, sehingga beban transportasi di dalam kota tidak terlalu

berat. Dan jika dikaitkan dengan sistem kota, lokasi terminal yang ada di

pinggir kota sebenarnya sangat menguntungkan bagi pemerintah Kota

Tanjungpinang dalam rangka pengembangan wilayah terutama daerah pinggir

kota atau perbatasan kota, jika ditinjau dari kemudahan mencapai lokasi,

terminal angkutan umum regional tersebut cukup strategis dan mudah untuk

dicapai oleh pengguna angkutan umum lainnya, walaupun keberadaan terminal

ini tidak langsung akses ke jalan utama, akan tetapi lokasinya yang strategis

karena dekat dengan pusat kegiatan seperti pertokoan dan pasar serta terletak

pada daerah permukiman yang cukup padat, namun sangat disayangan kondisi

saat ini Terminal Sungai Carang sanagt sepi dari aktifitas warga.

Page 23: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

23

4. Responsivilitas Terhadap Pengoperasian Terminal Sungai Carang

Responsivilitas, berkenaan dengan seberapa jauh kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompok-kelompok masyarakat

tertentu.

DISHUBKOMINFO Kota Tanjungpinang mempunyai tiga kewenangan

khusnya dalam hal perizinan yaitu, izin Operasi angkutan Umum, Izin Trayek,

dan Izin Usaha Agkutan. Sesuai kewenangan tersebut di atas, maka

DISHUBKOMINFO Kota Tanjungpinang juga melakukan kegiatan pegawasan

dan pengendalian izin yang dikeluarkan tersebut. Salah satu bentuk

kegiatannya adalah melakukan pengujian kelayakan kendaran bermotor dan

kegiatan penertiban dalam bentuk razia.

Sebelum Terminal Sungai Carang beroperasi tahun 2009, memang

khusus angkutan umum jurusan Tanjungpinang-Bintan mangkal terakhir di

wilayah KM. 9 tepatnya di seputaran jalan umum KM.9 komplek Bintan

Center, sehingga para penguna angutan umum sudah mengetahui di mana

lokasi mereka harus menggu angkutan umum.

Semestinya pengoperasian terminal sungai carang hendaknya harus di

ikuti dengan pengawasan dan tindakan aktif. Hal ini perlu dilakukan mengingat

ini menyangkut keselamatan penguna jalan umum. Dengan pernyataan diatas

tentu saja menguatkan anggapan bahwa terminal Sungai Carang memang

belum maksimal berfungsi. Ketidak mahuan para supir untuk masuk ke

Terminal lebih dikarenakan lemahnya pungsi pengelolaan terminal. Hal ini

Page 24: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

24

menjadi cacatan penting bagi DISHUB-KOMINFO Kota Tanjungpinang agar

kedepan memperhatikan hal tersebut.

Berdasarkan data dan informasi yang telah dilakukan kepada beberapa

pengguna jasa terminal, secara umum mereka berpendapat bahwa kondisi

terminal yang seperti ini mengurangi keoptimalan fungsi terminal dalam

melayani pengguna sebagai salah satu fasilitas publik.Perlu adanya

penambahan, peningkatan atau perbaikan untuk fasilitas yang telah rusak agar

lebih meningkat kinerja terminal.

Belum optimalnya pengelolaan Terminal Sungai Carang juga dapat

dilihat dari sudah banyak fasilitas yang mulai rusak.Rasa nyaman bagi penguna

angkutan umum di Terminal Sungai Carang secara keseluruhan belum berjalan

dengan baik, belum terciptanya kenyamanan ketika berada di lokasi terminal,

penataan ruang dan pengaturan pergerakan angkutan umum yang ada belum

mendukung pelayanan yang diharapkan masyarakat.

5. Ketepatan Terhadap Pengoperasian Terminal Sungai Carang

Ketepatan (appropriateness), berhubungan dengan rasionalitas

subtantif.Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan kebijakan dan

kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut.Terminal sungai

carang merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang ada di

Kota Tanjungpinang selain itu terminal sungai carang difungsikan sebagai satu

pusat pelayanan umum, juga merupakan tempat pengendalian, pengawasan,

pengaturan serta pengoperasian lalu lintas yang akhirnya merupakan prasarana

untuk kelancaran berlalu lintas.

Page 25: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

25

Keberadaan Terminal Sungai Carang bagi pemerintah Kota

Tanjungpinang, bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah. Pendapatan

daerah ini bisa bersumber dari retribusi baik Parkir angkutan umum dan

angkutan jasa , penyewaan stan/loket penjualan tiket dan kantin/kios-kios

jualan.

Berdasarkan pantauan di lokasi terminal tidak banyak aktifitas

masyarakat di sana, tidak adanya petugas yang mengurusi parkir kendaraan,

tidak dijumpai loket penjualan tiket.Dipandang dari segi ekonomi, terutama

berkaitan dengan pendapatan retribusi, income retribusi yang dihasilkan oleh

Terminal Sungai Carang ternyata tidak ada sama sekali. Kondisi itulah sebagai

salah satu faktor penyebab tidak berkembangnya Terminal Sungai Carang,

akibat pemanfaatan terminal yang kurang optimal oleh pelaku aktivitas

terminal, baik penumpang, pengusaha angkutan serta pelaku aktivitas ekonomi

di terminal. Mekanisme operasional terminal tidak memiliki keunggulan.

Page 26: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

26

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian:

1. Efektifitas pengoperasian Terminal Sungai Carang secara keseluruhan

belum berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari belum tercapinya visi

dan misi dari pengoperasian terminal itu sendiri. Keberadaan Terminal

Sungai Carang yang harusnya memberikan pelayanan tidak diikuti dengan

pengelolaan yang baik.

2. Kecakupan Pegawai dalam mengoperasikan Terminal Sungai Carang secara

keseluruhan belum berjalan dengan baik, pegawai tidak bekerja secara

maksimal dan kurang memiliki pola kerja yang baik sesuai dengan

standarisasi tugas dan fungsi, hal ini dapat dilihat lemahnya kemampuan

pegawai dalam mengaktualisasikan program yang telah di berikan dan

masih lemahnya penindakan dan penertiban yang dilakukan seingga

berdampak pada kesemberautan penataan angkutan di Terminal Sungai

Carang.

3. Kesamaan atau Pemetaan secara keseluruhan tidak mencerminkan kualitas

pelayanan sesuai dengan fungsi terminal, hal ini di perlihatkan dari

minimnya sarana dan infrastruktur, tidak adanya pengelolaan aset yang ada

sehingga tidak terawat dan rusak. Ditinjau dari lokasi Terminal Sungai

Carang berada di pertengahan Kota Tanjungpinang dan dapat dikatakan

Page 27: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

27

terminal off street (di luar jaringan jalan). Kodisi ini juga menjadikan

terminal sungai carang sepi dan kurang diminati penumpang.

4. Responsivilitas, yang berhubungan dengan penilaian kepatuhan penguna

jasa terminal secara keseluruhan belum terlaksana dengan baik, pengaruh

rendahnya kesadaran dan tidak adanya sanksi yang tegas bagi angkutan

umum yang melakukan pelanggaran mengakibatkan tidak terdata jumlah

angkutan umum yang masuk dan keluar di Kota Tanjungpinang. Selain itu

mengenai rasanyaman secara keseluruhan belum dapat dikatakan baik. Hal

ini terlihat dari belum terwujudnya kenyamanan di lokasi terminal khusnya

bagi penguna jasa angkutan umum. Penataan ruang dan pengaturan

pergerakan yang teroordinir dengan baik sesuai dengan peruntukannya.

5. Ketepatan (appropriateness), berhubungan dengan menilai apakah

kebijakan pengoperasian Terminal Sungai Carang sudah bermanfaat, secara

keseluruhan keberadaan terminal ini belum mampu menyentuh aspek

aspek kemudahaan akses trasportasi, mengingat kurangnya sarana

pendukung dan akses ke lokasi terminal. Secara ekonomis keberadaan

terminal sungai carang ini secara keseluruhan belum belum terlihat

kontribusi berupa pemasukan kuangan bagi daerah.

2. Saran

Saran-saran yang dapat di kemukakan:

1. Bidang Perhubungan darat DISHUB-KOMINFO Kota Tanungpinang harus

meningkatkan perhatiannyan tentang pentingnya pengoperasian terminal

dalam rangka pengaturan arus kendaraan umum di Kota Tanjungpinang.

Page 28: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

28

Kegiatan tersebut bisa dilakukan melalui pelatihan kecakapan bagi pegawai

tentang teknis pengoperasian terminal yang baik, selain itu dapat juga

dilakukan studi banding mengenai lalu lintas dan angkutan umum atau di

bidang pemakaian terminal penumpang di beberapa daerah.

2. Lebih menekankan sanksi dan pengawasan terhadap pemilik angkutan yang

tidak memanfaatkan terminal sebagai jantung pengoperasian anguktan

umum di Kota Tanjungpinang.

3. Melaksanakan pembenahan terminal, khusnya sarana dan prasarana serta

fasilitas yang ada dan memperbaiki yang telah rusak agar kondisi terminal

menarik.

Page 29: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

29

Daftar Pustaka

Abidin, Zainal Said,2002, Kebijakan Publik, Jakarta, Tim Penerbit Yayasan

Pancur Siwah.

Agustino, Leo,2006, Dasar-dasar KebijakanPublik, Bandung , CV. Alfabetas.

Arikunto, Suharsimi, 2002, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”,

Edisi Revisi V, Jakarta, Rineka Cipta.

Bungin, Burhan, 2010. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Dunn, N.William, 2003, Analisis KebijakanPublik, Yogyakarta , Gadjah Mada

University Press.

Gomes, Faustino Cardoso, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta,

Penerbit Andi Offset.

Iskandar, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif.Gaung Persada Press. Jakarta.

Islamy, M Irfan, 2003.Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Bumi

Aksara. Jakarta.

Ismani, HP, 2006, Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan,Malang, IKIP Malang.

Kusnadi, Zainul Arifin, Moh. Syadeli, 2000,Akuntansi Manajemen:Komprehensif,

Tradisional dan Kontemporer, PT.Unibraw, Malang, PT.Unibraw.

Ndraha, T.,2003, Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru), Jilid 1, Yogyakarta, PT

Rineka Cipta.

Nugroho Riant D., 2004, Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan

Evaluasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

--------,2008, Kebijakan Publik,Jakarta Penerbit, PT.Bex Media Kufindao

Kelompok Gramedia.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Syafiie, Inu Kencana, 1992, Pengantar Ilmu Pemerintahan, PT. Eresco, Bandung.

--------,2011,ManajemenPemerintahan, Bandung, pustaka Reka Cipta.

Page 30: EVALUASI KEBIJAKAN PENGOPERASIAN TERMINAL …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 evaluasi kebijakan pengoperasian terminal sungai carang oleh

30

--------, 2002, Sistem Pemerintahan Indonesia (Edisi Revisi), PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Thoha, Miftah, 1995, Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan

Perilaku, Jakarta, PT. Grafindo Persada.

Wahab, Solichin Abdul, 1991, Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke

Implementasi Kebijaksanaan Negara, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Winarno, Budi,2007, Kebijakan Publik: Teori Dan Proses, Yogyakarta , media

Perssindo.

Dokumentasi:

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata

Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang