12
EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali) Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : HENDRI SETYO KRISTANTO NIM : D 100 060 006 NIRM : 06 6 106 03010 6 0006 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

  • Upload
    lamnga

  • View
    308

  • Download
    16

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

Naskah Publikasi

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

HENDRI SETYO KRISTANTO NIM : D 100 060 006

NIRM : 06 6 106 03010 6 0006

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Page 2: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang
Page 3: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

ABSTRAKSI EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL

(Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

Simpang Bangak merupakan salah satu simpang bersinyal di Kabupaten Boyolali. Arus lalu lintas yang melalui simpang ini adalah arus menuju ke Solo, Boyolali dan ke Simo, yang merupakan daerah komersial. Simpang Bangak mempunyai potensi yang dapat menimbulkan kemacetan, karena banyaknya bus dan angkutan umum yang berhenti di dekat simpang untuk mencari penumpang serta kendaraan berat yang melewati simpang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi karakteristik arus lalu lintas dan kinerja simpang.

Jenis data yang digunakan untuk keperluan analisis adalah data primer dan sekunder. Data primer meliputi data geometrik jalan, data kondisi lingkungan, data arus lalu lintas, dan data waktu sinyal. Pencatatan arus lalu lintas dibagi dalam kendaraan ringan, kendaraan berat, sepeda motor dan kendaraan tak bermotor, pengambilan dilakukan pada hari senin 1 Juli 2013. Sedangkan untuk data sekunder yang berupa data jumlah penduduk dari Badan Pusat Statistik. Data tersebut dianalisis untuk mencari kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, kendaraan terhenti dan tundaan dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.

Pengaturan sinyal di Simpang Bangak Boyolali diatur dalam 3 fase dengan fase 1 yaitu pendekat Timur dengan siklus 80 detik, fase 2 yaitu pendekat Barat dengan siklus 80 detik, dan fase 3 yaitu pendekat Utara dengan siklus 100 detik.Kinerja simpang Bangak Boyolali dapat dilihat dari nilai kapasitas (pendekat Timur 900,144 smp/jam, pendekat Barat 959,364 smp/jam, pendekat Utara 140,154 smp/jam), derajat kejenuhan simpang (pendekat Timur 0,55, pendekat Barat 0,52, pendekat Utara 0,73), panjang antrian (pendekat Timur 46,667 m, pendekat Barat 59,999 m, pendekat Utara 57,14 m), jumlah kendaraan terhenti (pendekat Timur 368 smp/jam, pendekat Barat 460 smp/jam, pendekat Utara 165 smp/jam) dan tundaan (pendekat Timur 24,662 detik/smp, pendekat Barat 34,478 detik/smp, pendekat Utara 98,938 detik/smp).

Kata kunci : karakteristik, kinerja, simpang bersinyal

Page 4: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan transportasi seperti kemacetan, pulusi udara, kecelakaan,

antrian maupun tundaan biasa dijumpai dengan tingkat kualitas yang rendah

maupun besar. Permasalahan tersebut sering dijumpai di beberapa kota di

Indonesia termasuk di Boyolali.

Kabupaten Boyolali adalah salah satu kabupaten di jawa Tengah yang

merupakan lintas jalur penghubung antara Semarang dan Surakarta. Boyolali

juga dikenal sebagai kota industri dan pariwisata yang banyak menarik minat

penduduk kota lain untuk berkunjung ke kota Boyolali, sehingga secara tidak

langsung menambah padatnya arus lalu lintas di Boyolali dan dipelukan

adanya manajemen lalu lintas yang tepat untuk mengatur kelancaran arus lalu

lintas, khusunya di daerah persimpangan.

Simpang Bangak merupakan salah satu dari simpang bersinyal di

Boyolali. Arus lalu lintas yang melalui simpang tersebut adalah arus dari dan

menuju semarang, Boyolali dan Surakarta. Tipe lingkungan jalan sekitar

simpang Bangak merupakan daerah komersial, hal ini bisa dilihat dengan

adanya pertokoan, pasar, bengkel, dan rumah makan, yang mengakibatkan

kemacetan pada jalan tersebut. Tedapat aktifitas pada pendekat simpang

seperti angkutan umum yang berhenti untuk menaikan atau menurunkan

penumpang serta kendaraan yang keluar masuk di samping jalan dari

lingkungan sekitar simpang.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, perlu dilakukan analisis

terhadap karakteristik dan kinerja dari simpang Bangak Kabupaten Boyolali.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimanakah karakteristik lalu lintas di simpang bangak?

2) Bagaimana kinerja simpang Bangak dalam memberikan layanan

terhadap lalu lintas yang ada?

Page 5: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

C. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan arah penelitian maka perlu adanya

pembatasan masalah sebagai berikut:

1) Lokasi penelitian berada di simpang tiga Bangak, Kab Boyolali.

2) Perhitungan, analisa dan pembahasan menggunakan metode yang

digunakan oleh Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.

3) Data studi di ambil dari survey lapangan yang mencakup survey lalu lintas

dan survey geometrik jalan.

4) Penurunan nilai derajat kejenuhan dengan cara merubah waktu siklus.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Mengetahui karakteristik simpang Bangak yakni volume lalu lintas

pada simpang tersebut.

2) Mengetahui kinerja simpang Bangak, meliputi : kapasitas, derajat

kejenuhan, panjang antrian, tundaan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1) Menambah pengetahuan dalam mengevaluasi tingkat kinerja pada

simpang bersinyal.

2) Menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan kondisi

langsung di lapangan.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Simpang

Berdasarkan pengaturan arus lalu lintas pada simpang, simpang dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Simpang Tidak Bersinyal

Jenis simpang jalan yang paling banyak dijumpai di perkotaan adalah

simpang jalan tak bersinyal. Jenis ini cocok diterapkan apabila arus lalu lintas di

Page 6: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

jalan minor dan pergerakan membelok sedikit. Namun apabila arus lalu lintas di

jalan utama sangat tinggi sehingga resiko kecelakaan bagi pengendara di jalan

minor meningkat (akibat berani mengambil gap yang kecil), maka

dipertimbangkan adanya sinyal lalu lintas. (Ahmad Munawar, 2006)

2. Simpang Bersinyal

Simpang bersinyal adalah simpang yang dikendalikan oleh sinyal lalu

lintas. Sinyal lalu lintas adalah semua peralatan pengatur lalu lintas yang

menggunakan tenaga listrik, rambu dan marka jalan untuk mengarahkan atau

memperingatkan pengemudi kendaraan bermotor, pengendara sepeda, atau

pejalan kaki. (Oglesby dan Hick, 1982)

LANDASAN TEORI

A. Perencanaan Simpang Tak Bersinyal

1. Kondisi Geometrik, Lalulintas dan Lingkungan

2. Arus Lalu lintas (Q)

3. Lebar Pendekat dan Tipe Simpang

4. Menentukan Kapasitas

5. Kinerja Lalu lintas

B. Perencanaan Simpang Bersinyal

1. Prinsip Dasar Pengendalian Persimpangan Dengan Alat Pemberi Isyarat

2. Kriteria

3. Data Arus Lalu lintas

4. Kapasitas

5. Waktu Hijau Efektif

6. Data Geometrik dan Pengendalian Lalu lintas

7. Arus Lalu lintas

8. Penggunaan Sinyal

9. Penentuan Tipe Pendekat

10. Arus Jenuh Dasar

11. Lebar Pendekat Efektif

12. Derajat Kejenuhan

13. Perilaku Lalu lintas

Page 7: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

METODOLOGI

A. Metodologi penelitian

Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analitis. Deskriptif berarti

pemaparan masalah-masalah yang ada di lapangan pada saat sekarang. Sedangkan

analitis berarti data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian di

analisis.

B. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik

pengumpulan data primer dengan cara observasi langsung dilokasi penelitian

yaitu di simpang tiga Bangak dan data sekunder diperoleh dari beberapa instansi

yang terkait.

C. Analisa Data

1. Data Geometrik

2. Data Arus Lalu lintas

3. Perhitungan Waktu Siklus

4. Analisa Waktu Siklus

5. Penurunan Derajat Kejenuhan dengan Perubahan Waktu Siklus

D. Validasi Data

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997, data yang

dibutuhkan untuk menganalisa suatu persimpangan bersinyal adalah data

geometrik persimpangan, pengendalian lalu lintas, kondisi lingkungan dan data

lalu lintas. Untuk keperluan analisa pengaturan lampu lalu lintas data arus lalu

lintas yang diutamakan adalah yang diperoleh dari survey lapangan pada saat jam-

jam sibuk pagi, siang dan sore. Namun bila data arus lalu lintas pada jam-jam

sibuk tidak diperoleh, maka data arus lalu lintas harian rata-rata (LHR) dapat

digunakan untuk memperkirakan besarnya arus lalu lintas jam-jam dengan

beberapa ketentuan.

Page 8: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

E. Diagram Alur Penelitian

Langkah-langkah penelitian dapat dilihat dalam diagram alur sebagai berikut:

Tidak Ya

BAB V

Mulai

Survey Pendahuluan 1. Penentuan Lokasi Survey 2. Penentuan titik Pengamatan 3. Penentuan Jam Puncak

DS < 0.85

Selesai

Pelaksanaan Survey

Data Primer : 1. Data Geometrik 2. Data Arus Lalu Lintas 3. Siklus Sinyal

Data Sekunder : 1. Data Jumlah Penduduk 2. Peta Lokasi Simpang 3. Luas Wilayah

Analisis Data dan Pembahasan

Kapasitas

C = S x g/c S = So x Fcs x FSF x FG x FP x FRT x FLT

DS = Q/C Q = n/T

Perbaikan Derajat Kejenuhan Simpang

Penentuan waktu pelaksanaan ( 3 Hari dalam Seminggu)

Penjelasan Metode Survey

Page 9: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

PENDATAAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Lalu Lintas

1. Kondisi geometrik

Tipe lengan timur 4/2 devided (terpisah oleh median)

Tipe lengan barat 4/2 devided (terpisah oleh median)

Tipe lengan utara 2/2 devided (terpisah oleh median)

2. Kondisi Median

Kondisi medan pada daerah simpang Bangak termasuk datar.

3. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Boyolali menurut BPS tahun 2013 yaitu

sebanyak 940,932 jiwa.

4. Kondisi Lingkungan

Terdapat pabrik Kiky, rumah penduduk, dan pertokoan. Tipe lingkungan

komersial

5. Kondisi Persinyalan

Arus lalu lintas dikendalikan oleh lampu lalu lintas.

6. Kondisi Lalu lintas

Arus lalu lintas yang melewati simpang ini, yaitu kendaraan bermotor

(kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda motor(MC) dan

kendaraan tak bermotor (MV) yang digunakan untuk analisis didasarkan

pada perhitungan arus lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp).

B. Kinerja Simpang Bersinyal

1. Perhitungan kapasitas (C)

Pendekat Timur = C x (g/c) = 2571,84 x (28/80) = 900,144 smp/jam

Pendekat Barat = C x (g/c) = 2741,04 x (28/80) = 959,364 smp/jam

Pendekat Utara = C x (g/c) = 1401,54 x (10/100) = 140,154 smp/jam

2. Perhitungan derajat Kejenuhan (DS)

Pendekat Timur : DS = Q / C = 500 / 900,144 = 0,55

Pendekat Barat : DS = Q / C = 503,6 / 959,364 = 0,52

Pendekat Utara : DS = Q / C = 102,4 / 140,154 = 0,73

Page 10: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

3. Perhitungan Panjang Antrian (QL)

QL Timur = NQMAKS x (20/Wmasuk) = 14 x (20/6)

= 46,667 m

QL Barat = NQMAKS x (20/Wmasuk) = 18 x (20/6)

= 59,999 m

QL Utara = NQMAKS x (20/Wmasuk) = 10 x (20/3,5)

= 57,14 m

4. Perhitungan Kendaraan Terhenti (NSV)

NSV Timur = Q x NS = 500 x 0,736 = 368 smp/jam

NSV Barat = Q x NS = 503,6 x 0,914 = 460 smp/jam

NSV Utara = Q x NS = 102,4 x 1,611 = 165 smp/jam

5. Perhitungan Tundaan (D)

D Timur = DT + DG = 21,432 + 3,23 = 24,662 detik/smp

D Barat = DT + DG = 30,738 + 3,74 = 34,478 detik/smp

D Utara = DT + DG = 91,208 + 7,73 = 98,938 detik/smp

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pendataan dan pembahasan, dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaturan sinyal di Simpang Bangak Boyolali diatur dalam 3 fase dengan,

fase 1 yaitu pendekat Timur dengan siklus 80 detik, fase 2 yaitu pendekat

Barat dengan siklus 80 detik, dan fase 3 yaitu pendekar Utara dengan siklus

100 detik.

2. Kinerja simpang Bangak Boyolali dapat dilihat dari nilai kapasitas (pendekat

Timur 900,144 smp/jam, pendekat Barat 639,576 smp/jam, pendekat Utara

124,03 smp/jam), derajat kejenuhan simpang (pendekat Timur 0,55, pendekat

Page 11: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

Barat 0,52, pendekat Utara 0,73), panjang antrian (pendekat Timur 46,667 m,

pendekat Barat 59,999 m, pendekat Utara 57,14 m), jumlah kendaraan

terhenti (pendekat Timur 368 smp/jam, pendekat Barat 460 smp/jam,

pendekat Utara 165 smp/jam) dan tundaan (pendekat Timur 12331 detik/smp,

pendekat Barat 1736,12 detik/smp, pendekat Utara 10131,25 detik/smp).

B. Saran

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada simpang Bangak Boyolali, maka

dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perlu diadakan penelitian selanjutnya tentang kinerja simpang pada lokasi

yang lebih banyak lagi agar jaringan jalan maupun hubungan dengan simpang

yang lain dapat terkoordinasi dengan baik.

2. Kepada instansi terkait lampu tanda waktu siklus agar diperbaiki dan dirawat

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

________, 2001, Buku Pedoman penyusunan Laporan Kerja Praktek dan

Laporan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

________ , 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jendral Bina

Marga, Jakarta. Morlok, Edward K, 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi,

Erlangga, Jakarta.

Warpani, S,. 1993, Rekayasa Lalu Lintas, Barata Karya Aksara, Jakarta. Tamin, O.Z, 1997, Perencanaan dan Permodelan Transportasi, ITB, Bandung. Oglesby, C. H. dan Gary Hick. 1993, Teknik Jalan Raya, Penerbit Erlangga,

Jakarta. Warpani, S., 1988, Rekayasa lalu lintas, Bhantara Karya Aksara, Jakarta.

Page 12: EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang

Aji, K., 2013, Analisis Karakteristik dan Kinerja Simpang Empat Bersinyal, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Juliansyah., 2001, Perencanaan Simpang Bersinyal, Tugas Akhir Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Sutrisno., 2003, Evaluasi Simpang Empat Bersinyal, Tugas Akhir Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.