66
EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG PERIODE JULI DESEMBER 2014 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun oleh : Nurul Hasanah 1112103000008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

  • Upload
    lykiet

  • View
    238

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI

SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

CENGKARENG PERIODE JULI – DESEMBER 2014

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

Disusun oleh :

Nurul Hasanah

1112103000008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

ii

Page 3: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

iii

Page 4: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

iv

Page 5: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

nikmat yang tiada henti dicurahkan kepada penulis. Ridho, Berkah, Rohman dan

Rohim senantiasa dicurahkan oleh-Nya hingga penulisan laporan penelitian ini

selesai. Shalawat dan salam tak lupa penulis panjatkan pada Nabi Muhammad

SAW atas tauladannya. Penulis menyadari, tanpa bimbingan dan segenap bantuan

dari berbagai pihak maka penelitian ini tidak akan selesai. Oleh sebab itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. DR. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH, Maftuhah,

Ph.D dan Fase Badriah, Ph.D selaku Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program studi Pendidikan

Dokter dan drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku Sekretaris Program

Studi Pendidikan Dokter

3. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS selaku pembimbing 1 yang

dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan saya dalam proses

penyelesaian penelitian ini. Atas waktu, tenaga, pikiran serta saran dan

masukan yang membangun kepada penulis.

4. Chris Adhiyanto, M.Biomed, Ph.D selaku pembimbing 2 atas saran dan kritik,

serta waktu yang diluangkan untuk penulis dalam proses penyelesaian laporan

penelitian ini. Atas kesediaan beliau membimbing kami hingga penulisan

laporan ini selesai.

5. dr. Mukhtar Ikhsan, Sp.P(K), MARS dan Nurlaely Mida R, S.Si, M.Biomed,

DMS selaku penguji saya yang telah menyempatkan waktu dan bersedia untuk

hadir.

6. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS yang mengajarkan dan

memfasilitasi penulis untuk menyelesaikan penelitian. Selaku penanggung

jawab modul riset Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) 2012.

Page 6: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

vi

7. Ayah dan bunda tersayang untuk semua semangat, doa, serta ridho yang

diberikan pada penulis. Untuk setiap tawa penuh cintanya yang selalu

membangkitkan semangat penulis yang mulai redup. Tetesan air mata dan

keringat pengorbanan yang selalu mengiringi langkah penelitian untuk

menyelesaikan penelitian ini.

8. Zakiyah dan Ilham kedua adikku tersayang. Terimakasih banyak untuk doa

dan dukungannya selama ini hingga penulisan hasil laporan penelitian ini

selesai. Terimakasih telah banyak menghibur disaat penulis mulai lelah.

9. RSUD Cengkareng yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

mengambil data. Khususnya Mbak Cici, Bu Adis dan Mbak Rima.

10. Teman-teman sekelompok penelitian Ifah, Rizky, Fikry, dan Hipni. Mohon

maaf kepada Ifah, Fikry dan Hipni karena saya tidak banyak membantu dalam

penelitian mereka. Semangat, kalian pasti bisa.

11. Kepada teman-teman seperjuangan di kos-an beautiful house Paurora, Imi,

Ubat, Nabila dan Dewi atas dukungan dan hiburannya ditengah kesibukan

kuliah. atas bantuan dan ilmu dan moral yang sangat bermanfaat dalam proses

penyelesaian penelitian ini.

12. Paurora atas bantuan tenaga dan pikiran serta motivasi dan dukungan moral

yang tiada hentinya diberikan kepada penulis. Sukses selalu.

13. Teman teman seperjuangan PSPD 2012, untuk kebersamaan selama tiga tahun

ini. Atas dukungan dan motivasi yang terus mengalir tiada henti. Semoga

perjuangan yang telah kita lakukan bersama selama tiga tahun ini akan

berbuah hasil yang memuaskan dan dilancarkan co-ass dan internship-nya.

Penulis menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari bentuk yang sempurna.

Segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Demikian

laporan ini penulis susun, semoga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, agama,

dunia dan setelahnya nanti. Amin.

Ciputat, 22 September 2015

Nurul Hasanah

Page 7: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

vii

ABSTRAK

Nurul Hasanah. Program Studi Pendidikan Dokter. Evaluasi Leukosituria

pada Tersangka ISK di RSUD Cengkareng Periode Juli – Desember 2014.

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit paling sering ditemukan pada

praktik umum. Diagnosa yang cepat dan tepat dibutuhkan untuk pemberian

antibiotik yang efisien dan efektif. Penggunaan tes dipstik dan sedimen urin

merupakan salah satu upaya penyaringan tersangka ISK. Temuan leukosit urin

merupakan salah satu tanda terjadinya inflamasi dalam traktus urinari. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi leukosituria pada tersangka ISK di

RSUD Cengkareng periode Juli – Desember 2014. Penelitian menggunakan

metode retrospektif potong lintang. Hasil yang didapatkan prevalensi leukosituria

pada tersangka ISK berjumlah 87 pasien. Karakteristik leukosituria tersangka ISK

yang diteliti adalah berusia 46-65 tahun (44,8%), perempuan (67,8%), pendidikan

SMA (44,8%), IMT normal (18.4%), BJ urin tinggi (46,7%), pH urin normal

(95,4%), leukosit urin 6-20 per lapang pandang (62,1%). Ditemukan hasil yang

bermakna antara leukosituria dan hematuria ( p <0,05 ) pada tersangka ISK.

Kata kunci : Infeksi saluran kemih, Leukosituria

ABSTRACT

Nurul Hasanah. Medical Education Program. Evaluation Leukocyituria to

suspect UTI in Cengkareng Hospital period from July to December, 2014.

Urinary tract infection (UTI) is a common disease often found in general practice.

Rapid and appropriate diagnosis is needed for the efficient and effective antibiotic

treatment. Use of dipstick test and urine sediment is one way of filtering suspect

UTI. Leukocyte findings of urine is one sign of inflammation of the urinary tract.

This study aims to determine the prevalence leukocyturia at Cengkareng Hospital

suspected UTI in the period from July to December 2014. The study used a cross-

sectional retrospective method. The results obtained on the suspect UTI

prevalence leukocyturia totaling 87 patients. Characteristics leukocyturia suspect

UTI studied were aged 46-65 years (44.8%), female (67.8%), high school

education (44.8%), normal BMI (18.4%), BJ high urine (46.7 %), normal urine

pH (95.4%), urinary 6-20 leukocytes per field of view (62.1%). Significant results

were found between leukocyturia and hematuria (p <0.05) in suspected UTI.

Keywords: Urinary tract infections, Leukocyturia

Page 8: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................................................................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Umum......................................................................... 2

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 2

1.4.1 Manfaat Akademik ................................................................. 2

1.4.2 Manfaat Klinis ........................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4

2.1 Infeksi Saluran Kemih ....................................................................... 4

2.1.1. Definisi .................................................................................. 4

2.1.2. Klasifikasi .............................................................................. 4

2.1.3. Epidemiologi ......................................................................... 6

2.1.4. Etiologi .................................................................................. 8

2.1.5 Patogenesis ........................................................................... 10

Page 9: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

ix

2.1.6 Manifestasi Klinis ................................................................. 14

2.1.7 Diagnosis .............................................................................. 15

2.1.8 Penatalaksanaan .................................................................... 19

2.2 Kerangka Teori ................................................................................ 23

2.3. Kerangka Konsep ........................................................................... 24

2.4 Definisi Operasional ........................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27

3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 27

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 27

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 27

3.3.1 Populasi ................................................................................ 27

3.3.2 Sampel .................................................................................. 27

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................ 27

3.4 Cara pengambilan sampel....................................................... 28

3.5 Variabel Penelitian .......................................................................... 28

3.6 Cara Kerja Penelitian ....................................................................... 28

3.7 Manajemen Data .............................................................................. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 29

4.1 Hasil ................................................................................................. 29

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 47

5.2 Saran ................................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49

LAMPIRAN .......................................................................................................... 52

Page 10: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi ISK berdasarkan klinis ............................................................ 6

Tabel 2.2. Epidemiologi ISK berdasarkan usia dan jenis kelamin ............................ 7

Tabel 2.3. Mikroorganisme penyebab ISK ............................................................... 9

Tabel 2.4. Morfologi Escherecia coli ........................................................................ 10

Tabel 2.5. Pertahanan lokal dari saluran kemih ......................................................... 11

Tabel 2.6. Metode pengumpulan urin ........................................................................ 15

Tabel 2.7. Sensitivitas dan spesivisitas tes dipstik ..................................................... 17

Tabel 2.8. Penggunaan antibiotik pada ISK ............................................................... 19

Tabel 2.9. Penggunaan antibiotik pada kasus ISK ringan dan sedang ....................... 20

Tabel 2.10. Pilihan antibiotik parenteral .................................................................... 20

Tabel 4.1 Karakteristik responden tersangka ISK...................................................... 28

Tabel 4.2 Jumlah pasien dengan faktor resiko berdasarkan jenis kelamin ................ 36

Tabel 4.3 Kelompok usia dengan jumlah sedimen leukosit dalam urin .................... 36

Tabel 4.4 Penyakit penyerta dan rerata leukositoria .................................................. 38

Tabel 4.5 Jumlah pasien berdasarkan sedimen leukosit dan eritrosit dalam urin ...... 39

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Jumlah pasien berdasarkan kelompok usia ............................................ 30

Gambar 4.2 Jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin .............................................. 30

Gambar 4.3 Jumlah pasien berdasarkan tingkat pendidikan ...................................... 31

Gambar 4.4 Jumlah pasien berdasarkan kelompok IMT ........................................... 32

Gambar 4.5 Jumlah pasien berdasarkan kelompok berat jenis urin ........................... 33

Gambar 4.6 Jumlah pasien berdasarkan kelompok derajat keasaman (pH) urin ....... 34

Gambar 4.7 Jumlah pasien berdasarkan kelompok leukosit urin ............................... 34

Page 11: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

xi

Gambar 4.8 Jumlah pasien berdasarkan jenis terapi .................................................. 35

Gambar 4.9 Jumlah pasien tersangka ISK berdasarkan faktor resiko ........................ 36

Gambar 10. Leukosituria dengan Hematuria ............................................................. 39

DAFTAR SINGKATAN

BB Berat Badan

BID Dua Kali Sehari

BJ Berat Jenis

BPH Benign Prostatic Hyperplasia

CFU Colony Forming Unit

DM Diabetes Mellitus

IMT Indeks Massa Tubuh

IOTF International Obesity Task Force

ISK Infeksi Saluran Kemih

LUTS Lower Urinary Tract Symptoms

PIV Pyelography Intravena

Q6H Setiap 6 Jam

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

SD Sekolah Dasar

SUA Sindrom Uretra Akut

SMP Sekolah Menengah Pertama

SMA Sekolah Menengah Atas

TB Tinggi Badan

WHO World Health Organization

Page 12: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

ditemukan pada praktik umum.1 Infeksi saluran kemih adalah reaksi

inflamasi sel uroepitelium akibat proliferasi suatu mikroorganisme.1,2,3

Banyak diderita oleh perempuan. Setiap perempuan mengalami ISK

minimal satu kali dalam hidupnya.1

Sekitar 7 juta kasus sistitis akut

didiagnosis pada perempuan dewasa muda setiap tahunnya.4 Etiologi dari

ISK dapat berasal dari mikrobiologi, virus ataupun jamur.1

Mikroorganisme penyebab terbanyak adalah Escherecia coli yang

berasal dari saluran pencernaan disebabkan letak anatominya yang

berdekatan. Infeksi saluran kemih dapat ditemukan pada pasien yang

memiliki gejala atau pada pasien tanpa gejala. 1,2,3

Baku emas untuk menegakkan diagnosis ISK adalah pemeriksaan

kultur urin namun kultur urin ini membutuhkan biaya lebih mahal dan

waktu lebih lama. Sehingga sebagian besar klinisi melakukan pemeriksaan

urinalisis untuk mengetahui apakah terjadi leukosituria.2,5

Hasil dari

urinalisis yang lain dapat berupa bakteriuria, nitrit, hematuria dan

proteinuria.6,7

Leukosituria adalah tanda terjadinya inflamasi dalam

saluran kemih.6 Leukosituria tidak selalu disertai dengan bakteriuria pada

beberapa pasien. Dikatakan leukosituria jika ditemukan leukosit lebih dari

5 per lapang pandang dalam urin.7

Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hasil

urinalisis pada pasien ISK tidak selalu ditemukan sel darah merah . Oleh

karena itu belum bisa dijadikan salah satu indikator diagnostik. Kejadian

hematuria sebagian besar terdapat pada kasus sistitis dan itu terjadi pada

pasien perempuan.8 Begitu juga pada kasus pielonefritis hanya 30-40%

yang mengalami hematuria dan didapat pada pasien perempuan.9

Page 13: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

2

Tingginya prevalensi ISK di Indonesia menuntut dokter untuk

menegakkan diagnosis yang cepat dan tepat. Penelitian yang menjelaskan

leukosituria pada tersangka ISK masih jarang ditemukan khususnya di

Indonesia sehingga penulis ingin melakukan penelitian tentang evaluasi

leukosituria pada tersangka ISK di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Cengkareng. Hal ini didukung pula dengan belum pernah dilakukannya

penelitian mengenai evaluasi leukosituria pada tersangka ISK RSUD

Cengkareng.

1.2 Rumusan Masalah

Berapa prevalensi pasien tersangka infeksi saluran kemih di RSUD

Cengkareng

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi tersangka ISK di RSUD Cengkareng.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik tersangka ISK di RSUD

Cengkareng.

b. Mengetahui hubungan antara derajat leukosituria dan derajat

hematuria pada tersangka ISK.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

a. Mengetahui hubungan derajat leukosituria dan derajat

hematuria pada tersangka ISK sehingga dapat

memperkirakan berat atau ringannya infeksi.

b. Menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.

c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan untuk

penelitian selanjutnya.

Page 14: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

3

1.4.2 Manfaat Klinis

a. Hasil penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui

perjalanan penyakit ISK.

b. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu data mengenai

prevalensi hematuria pada tersangka ISK di RSUD

Tangerang.

Page 15: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infeksi saluran kemih

2.1.1. Definisi

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi dari sel

uroepitelium karena adanya invasi bakteri yang ditandai dengan bakteriuria dan

leukosituria.1,2,6

Bakteriuria adalah ditemukannya koloni bakteri dalam urin yang

dalam keadaan normal urin tidak terdapat bakteri. Bakteriuria ini diasumsikan

sebagai indikator yang valid untuk menunjukan keberadaan koloni bakteri atau

infeksi saluran kemih.1,6

Bakteriuria diklasifikasikan menjadi bakteriuria simtomatik dan

bakteriuria asimtomatik. Bakteriuria simtomatik adalah ditemukannya bakteri

dalam urin disertai dengan gejala pada pasien. Bakteriuria asimtomatik adalah

ditemukannya bakteri dalam urin tanpa disertai gejala pada pasien. Bakteriuria

bermakna jika ditemukan lebih dari 105 bakteri dalam biakan urin.

1,6

Leukosituria adalah ditemukannya sel darah putih dalam urin, Leukosituria

merupakan tanda adanya inflamasi dari uroepitelium yang salah satu penyebabnya

adalah infeksi. Leukosituria tanpa bakteriuria menunjukan adanya kolonisasi

kuman tanpa infeksi saluran kemih.6

2.1.2. Klasifikasi

Klasifikasi infeksi saluran kemih dapat dibedakan berdasarkan letak dan

manifestasi klinis yang timbul. 2

a. Klasifikasi ISK berdasarkan letak:

Infeksi saluran kemih bawah

Salah satu infeksi saluran kemih bawah adalah sistitis, yaitu infeksi yang

terjadi di vesika urinari. Infeksi ini sering terjadi pada pasien yang imunitas

tubuhnya rendah seperti pasien diabetes melitus (DM) atau karena adanya

mikrotrauma lokal seperti pasca sanggama.1,2

Page 16: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

5

Manifestasi klinis sistitis adalah disuria, frekuensi, urgensi dan nyeri

suprapubik tetapi tidak jarang ditemukan asimtomatik.2,6

Frekuensi disebabkan

adanya inflamasi pada vesika urinari sehingga vesika urinari menjadi eritema,

edema dan hipersensitif. Saat vesika urinari mulai terisi urin maka akan langsung

disekresi. Proses sekresi ini menyebabkan vesika urinari yang sedang edem

berkontraksi sehingga terjadi nyeri suprapubik.2 Sindrom uretra akut (SUA)

memiliki gejala seperti sistitis namun dalam urinnya tidak ditemukan bakteri

(steril).1

Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis akut adalah respon inflamasi pada pielum dan parenkim ginjal

karena naiknya mikroorganisme dari saluran kemih bawah. Manifestasi klinisnya

berupa demam, menggigil, nyeri di perut dan pinggang serta mual dan muntah.

Disertai dengan lekosituria dan bakteriuria. 2

Pielonefritis kronik adalah respon inflamasi pada pielum dan parenkim

ginjal dalam jangka waktu lama. Faktor predisposisi berupa obstruksi saluran

kemih dan refluks vesikouretra yang pada akhirnya akan membentuk jaringan

parut pada korteks ginjal.1

b. Klasifikasi ISK berdasarkan manifestasi klinis

ISK tanpa komplikasi

Infeksi saluran kemih tanpa disertai kelainan anatomi maupun

struktural.2

ISK komplikasi

Infeksi saluran kemih disertai dengan kelainan anatomi maupun

struktural atau infeksi pada pasien yang memiliki penyakit

sistemik.2

ISK berulang

Terjadinya infeksi kembali pada pasien yang sebelumnya sudah

dinyatakan sembuh dengan pengobatan antibiotik. Terdapat dua

klasifikasi yaitu re-infeksi dan bakteriuria persisten. Re-infeksi

adalah bakteri penyebab infeksi berasal dari luar saluran kemih.

Page 17: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

6

Bakteriuria persistent adalah bakteri penyebab infeksi berasal dari

saluran kemih.2 Perbedaan dari keduanya dapat dilihat pada tabel

2.1.

ISK asimtomatik

Ditemukannya bakteri dengan jumlah 105 per ml pada pasien yang

tidak memiliki gejala ISK.2

Tabel 2.1. Klasifikasi ISK berulang2

Klasifikasi ISK Patogenesis Mikroorganisme Gender

Sekali kali ISK Re-infeksi Berlainan Pria atau wanita

Sering ISK Sering episode

ISK

Berlainan Wanita

ISK persisten Sama Wanita atau pria

ISK setelah terapi Terapi tidak sesuai Sama Wanita atau pria

Relapsing Terapi inefektif

setelah reinfeksi

Sama Wanita atau pria

Infeksi persisten Sama Wanita atau pria

Re-infeksi cepat Sama/berlaianan Wanita atau pria

Fistula

enterovesikel

Berlainan Wanita atau pria

2.1.3. Epidemiologi

Infeksi saluran kemih dapat mengenai semua umur kehidupan. Faktor

pendukung terjadinya infeksi saluran kemih diantaranya : umur, jenis kelamin,

dan obstruksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih banyak diderita oleh

perempuan karena secara anatomi uretranya yang lebih pendek dari pria namun

pada umur neonatus angka kejadian infeksi saluran kemih tinggi pada laki laki.1,4

Epidemiologi infeksi saluran kemih berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 2.2

Page 18: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

7

Tabel 2.2. Epidemiologi ISK berdasarkan umur dan jenis kelamin4

Umur (tahun) Insidens (%) Faktor risiko

Perempuan Laki laki

<1

1-5

6-15

16-35

36-65

>65

0,7

4,5

4,5

20

35

40

2,7

0,5

0,5

0,5

20

35

Kelainan anatomi

Kelainan anatomi gastrourinari

Kelainan fungsional gastrourinari

Hubungan seksual, penggunaan

kondom

Pembedahaan, obstruksi prostat,

pemasangan kateter

Inkontinensia, pemasangan kateter,

obstruksi prostat

Prevalensi ISK pada neonatus kurang dari satu tahun tinggi pada laki-laki

dibanding perempuan, disebabkan faktor belum disirkumsisi. Angka kejadian ISK

pada anak laki-laki yang belum disirkumsisi lebih tinggi dibanding yang telah

disirkumsisi (1,12% : 0,11%). Semakin bertambahnya usia anak antara 1-5 tahun

kejadian bakteriuria meningkat pada perempuan sedangkan pada laki laki

menurun. Bakteriuria pada anak dibawah umur 5 tahun berhubungan dengan

kelainan anatomi gastrourinari seperti refluks vesika urinari atau obstruksi.

Kejadian ISK pada umur 6-15 tahun relatif konstan. ISK pada umur ini berasosiasi

dengan kelainan fungsional genitourinari seperti dysfunctional voiding. Saat umur

remaja kejadian ISK meningkat secara signifikan pada perempuan sedangkan

pada laki laki masih tetap konstan.4

Sekitar 7 juta kasus sistitis akut didiagnosis pada perempuan dewasa muda

setiap tahun. Faktor risiko terbanyak pada perempuan umur 16-35 tahun adalah

aktifitas seksual dan penggunaan kondom. Dekade akhir kehidupan insidensi ISK

meningkat secara signifikan pada laki-laki dan perempuan. Perempuan umur 35-

65 tahun faktor risiko ISK adalah pembedahan ginekologi dan prolaps vesika

urinari. Laki-laki dengan umur yang sama faktor risiko ISK adalah BPH, obstruksi

saluran kemih, dan penggunaan kateter. Mortalitas dan morbiditas tertinggi pada

kasus ISK terdapat pada umur <1 tahun dan >65 tahun.4

Page 19: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

8

2.1.4. Etiologi

Penyebab ISK terbanyak adalah bakteri tunggal. Kurang dari 80% sistitis

dan pielonefritis disebabkan oleh E. coli dengan sebagian besar strain patogenik

yang dimiliki oleh serogrup tipe O. Mikrobakteri penyebab ISK yang lainnya

adalah Klebsiella, Proteus, Enterobacter spp, dan Enterococci. Infeksi saluran

kemih yang ditemukan di rumah sakit penyebabnya bermacam-macam, paling

banyak disebabkan oleh Pseudomonas dan Staphylococcus sp.4

Staphylococcus aureus salah satu penyebab ISK yang penyebaran terjadi

secara hematogen. Streptococcus β hemoliticus grup B merupakan penyebab ISK

pada wanita hamil. Staphylococcus saprophyticus sering ditemukan dalam urin

yang telah terkontaminasi sehingga dapat menyebabkan ISK tidak berkomplikasi

pada wanita muda.4

Spektrum bakteri penyebab ISK pada anak sedikit berbeda dari dewasa.

Klebsiella dan Enterobacter spp merupakan penyebab umum ISK pada anak.

Bakteri anaerob seperti Lactobacillus, Corynebacteria, Streptococcus (tidak

termasuk Enterococci) dan Staphylocccus epidermidis merupakan flora normal

yang ditemukan di periuretral. Umumnya mereka tidak menyebabkan ISK pada

individu yang sehat tetapi mereka ditemukan pada kontaminasi urin.4

Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi banyak disebabkan oleh

Escherecia coli yang diisoloasi 75% sampai 95% dari kasus yang ditemukan.

Kasus lainnya 5% sampai 15% pada isolasi ditemukan bakteri Gram positif yaitu

Staphylococcus saprophyticus (yang hampir secara eksklusif ditemukan pada

kasus sistitis tidak berkomplikasi tapi tidak pada pielonephritis) sedangkan kasus

lainnya disebabkan oleh bakteri Gram negatif seperti Klebsiella sp, Proteus sp,

dan yang lainnya.4

Page 20: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

9

Infeksi saluran kemih dengan komplikasi memiliki etiologi yang lebih

bervariasi daripada kasus ISK tanpa komplikasi. Infeksi saluran kemih juga dapat

disebabkan oleh bakteri campuran antara dua bakteri atau lebih. Bakteri terbanyak

yang diisolasi pada pasien ISK dengan komplikasi adalah Escherecia coli namun

hanya ditemukan pada 50% kasus. Secara umum terdapat bakteri yang lebih

resisten seperti Proteus sp, Klebsiella sp, Enterococci, Pseudomonas aeruginase,

dan dapat ditemukan ragi juga saat diisolasi.4 Penjelasan mengenai klasifikasi

bakteri dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Mikroorganisme penyebab ISK

Gram negative

Family Genus Spesies

Enterobactericeae Escherichia coli

Klebsiella pneumonia

oxytosa

Proteus mirabilis

vulgaris

Enterobacter cloacae

aerogenes

Providencia rettgeri

stuartii

Morganella morganii

Citrobacter freundii

diversus

Serrotia morcescens

Pseudomonaceae Pseudomonas aeroginase

Gram positif

Family Genus Spesies

Microcococcaceae Staphylococcus aureus

Streptococceae Streptococcus fecalis

enterococus

Page 21: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

10

2.1.5 Patogenesis

Saluran kemih pada keadaan normal tidak mengandung bakteri namun ada

beberapa faktor menyebabkan mikroorganisme dapat masuk ke dalam saluran

kemih. Infeksi saluran kemih ini terjadi karena ketidakseimbangan antara host dan

patogen. Ketidakseimbangan yang terjadi berupa penurunan pertahanan tubuh

host dan peningkatan virulensi bakteri.1,2

a. Faktor dari mikroorganisme

Bakteri memiliki bentuk tubuh yang khas dan setiap bagian tubuhnya

berperan dalam menentukan infeksi. Bakteri memiliki alat gerak berupa fimbriae

atau pili. Fimbriae dan pili ini yang digunakan untuk melekat pada uroepitelium

saluran kemih.1

Pili diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :

Pili I = menyebabkan infeksi pada vesika urinari (sistitis)

Pili P = menyebabkan infeksi pada pielum dan ginjal (pielonefritis)

Escherecia coli merupakan etiologi tertinggi ISK karena memiliki

kekhasan patogenitasnya sendiri berkat morfologi tubuhnya. Berdasarkan

penelitian faktor virulensi E. coli dikenal sebagai virulensi determinan.1

Morfologi

E.coli akan dijelaskan pada tabel 2.4:

Tabel 2.4. Morfologi Escherecia coli1

Faktor virulensi Escherecia coli

Penentu virulensi Alur

Fimbriae

Kapsul antigen K

Lipopolisakarida side chains

(o antigen)

Lipid A (endotoksin)

Membran protein lainnya

Hemolisin

Adesi

Pembentuk jaringan ikat (scarring)

Resistensi terhadap pertahanan tubuh

Perlengketan (attachment)

Resistensi terhadap fagositosis

Inhibisi peristaltis ureter

Pro-inflamator

Kelasi besi

Antibiotik resisten

Kemungkinan perlengketan

Inhibisi fungsi fagositosit

Sekuestrasi besi

Page 22: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

11

Faktor pendukung yang dimiliki bakteri sehingga dapat berproliferasi

dalam urin adalah kemampuan membentuk antigen, menghasilkan toksin

(hemolisin), serta enzim urease yang mengubah pH urin normal menjadi basa.

Bakteri juga menghasilkan endotoksin (lipid A) yang berfungsi sebagai

penghambat peristaltik pada ureter.2

b. Faktor dari host 2

Tubuh memiliki kemampuan untuk melawan setiap bakteri yang masuk begitu

juga dengan saluran kemih. Sistem pertahanan yang ada di saluran kemih yang

akan dijelaskan pada tabel 2.5. antara lain :

a. Pertahanan lokal dari saluran kemih

b. Sistem imunitas tubuh baik selular maupun humoral

Tabel 2.5. Pertahanan lokal dari saluran kemih2

Beberapa pertahan lokal saluran kemih terhadap suatu infeksi :

- Mekanisme pengosongan buli buli dan peristaltik ureter (wash out

mechanism)

- Derajat keasaman (pH) urin yang rendah

- Ureum dalam urin

- Osmolalitas urin yang tinggi

- Estrogen pada perempuan di umur produktif

- Panjang uretra pada laki-laki

- Adanya zat antibakteria pada kelenjar prostat atau PAF (prostatic

antibacterial factor)

- Uromokoid (protein Tamm-Horsfall) yang menghambat penempelan

bakteri pada urotelium

Pertahanan saluran kemih yang lain adalah sifat bakterisidal urin terhadap

semua jenis bakteri. Sifat bakterisidal adalah kemampuan untuk mendestruksi

bakteri. Dilihat dari sifat keasaman, osmolalitas, kandungan ureum, asam organik,

dan protein yang ada dalam urin.2

Page 23: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

12

Protein dalam urin yang bersifat bakterisidal dikenal sebagai uromukoid atau

protein Tamm-Horsfall. Protein ini disintesis oleh epitel yang terdapat pada tubuli

pars ascenden loop of henle dan epitel tubulus distal. Mekanisme kerja uromukoid

dengan cara mengikat fimbriae atau pili bakteri. Hanya beberapa fimbriae yang

dapat diikiat oleh uromukoid yaitu fimbriae tipe I dan T tidak dengan fimbriae

tipe P. Kemampuan bakterisidal dari uromukoid akan meningkat ketika berikatan

dengan neutrofil dan kemampuan bakterisidal uromukoid ini akan menurun

dengan bertambahnya umur.1

Pertahanan sistem saluran kemih yang tak kalah penting adalah mekanisme

wash out urin. Wash out urin adalah kemampuan urin untuk mengalir dengan baik

tanpa hambatan sehingga dapat membersihkan mikrobakteri yang ada di urin.1

Mekanisme wash out urin dapat dijaga dengan cara :

a. Menjaga aliran urin tetap adekuat dengan cara asupan cairan yang cukup

b. Tidak terdapat hambatan pada saluran kemih baik berupa stagnansi

maupun obstruksi. Stagnansi biasanya terjadi pada kondisi miksi yang

tidak teratur atau menahan miksi, terdapat divertikel, adanya dilatasi

saluran kemih dan refluks.

Jika sistem wash out urin ini terganggu maka bakteri akan mudah untuk

berproliferasi dan menempel pada urotepitelium di sepanjang saluran kemih.

c. Rute infeksi

Hematogen

Infeksi ginjal melalui hematogen sangat jarang terjadi. Infeksi pada ginjal

dapat disebabkan oleh infeksi sekunder yang berasal dari oral ketika terjadi

bakterimia Staphylococcus aureus atau Candida. Suatu data eksperimen

mengatakan bahwa angka infeksi ginjal meningkat disertai adanya obstruksi pada

ginjal.4

Page 24: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

13

Limfogen

Infeksi pada saluran kemih yang terjadi secara langsung, Berasal dari infeksi

organ sekitar seperti infeksi usus atau abses retroperitoneal yang penyeberannya

melalui sistem limfogen. Infeksi melalui sistem limfogen berperan besar atas

terjadi ISK.4

Ascending

Mikrobakteri yang berasal dari saluran pencernaan memasuki traktus urinari

melalui uretra dan menuju vesika urinari dengan jalur ascending. Virulensi bakteri

patogen dalam melewati mukosa introitus dan uroepitel merupakan peranan

penting dalam patogenesis ascending. Faktor predisposisi seperti perempuan

pengguna spremasidal dan pada pasien yang menggunakan kateter secara

intermiten mempermudah mikrobakteri dalam melalui rute ascending.4

Sistitis berbatas pada vesika urinari tapi lebih dari 50% infeksi ini dapat

mencapai traktus urinari bagian atas. Pielonefritis terjadi ketika beberapa

mikroorganisme melanjutkan perjalanan ke parenkim ginjal. Refluks urin tidak

selalu menjadi penyebab infeksi ascending, sistitis yang disertai edema juga dapat

menyebabkan perubahan pada vesikoureter junction yang dapat menyebabkan

kejadian refluks. Setibanya bakteri di ureter, bakteri tersebut akan naik ke renal

tanpa bantuan. Proses kenaikan bakteri ini dapat dipermudah dengan adanya

kelainan pada fungsi peristaltik ureter yang disebabkan bakteri gram negatif,

wanita yang sedang hamil dan obstruksi ureter.4

Kolonisasi bakteri pada pelvis ginjal dapat masuk parenkim ginjal melalui

duktus dengan proses ascending. Proses ini terjadi dengan cepat dan dapat

mengalami eksaserbasi jika terjadi peningkat tekanan intrapelvik karena obstruksi

ureter atau vesikoureter refluks, terutama jika disetai kelainan intrarenal refluks.4

Page 25: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

14

2.1.6 Manifestasi Klinis

Sistitis biasanya diikuti oleh disuria, frekuensi, dan urgensi. Gejala yang

kurang umum adalah nyeri suprapubik dan hematuria. Gejala infeksi saluran

kemih bawah selalu muncul dan biasanya mendahului gejala infeksi saluran

kemih atas beberapa hari. Pielonefritis biasanya disertai dengan demam, panas

dingin dan nyeri pinggang terkadang disertai mual dan muntah. Abses ginjal dapat

menyebabkan demam, massa pada pinggang dan rasa tegang. Gejala ISK pada

orang tua biasanya lebih umum seperti epigastritis atau rasa tidak nyaman pada

perut bahkan pada beberapa pasien dapat asimtomatik. Pasien ISK yang memakai

kateter biasanya mengalami bakteriuria asimtomatik tetapi pasien yang disertai

gejala demam dan bakteriuria dapat berkembang dengan cepat dan dapat

mengancam kehidupan.6

ISK bawah (sistitis)

Gejala klasik ISK pada orang dewasa yang utama adalah disuria

disertai urgensi dan frekuensi. Terdapat sensasi penuh pada vesika

urinari atau rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah.6

Manifestasi klinis ISK tanpa komplikasi adalah nyeri pinggang dan

rasa tegang pada costovertebra junction. Gejala ini merupakan

kasus emergensi dimana kita harus mulai memikirkan ISK atas.

Darah pada urin ditemukan pada 10% kasus ISK pada wanita yang

kurang sehat, kondisi ini disebut sistitis hemorargik.6

ISK atas (pielonefritis) : gejala klasik pada pielonefritis akut

adalah triad (demam, nyeri sudut costovertebra dan muntah atau

mual). Semua gejala mungkin tidak muncul atau muncul tidak

bersamaan. Gejala dapat minimal sampai berat dan biasanya

berkembang dalam hitungan jam sampai satu hari. Gejala dari

sistitis dapat muncul atau tidak dan jika muncul dalam berbagai

derajat. Gejala sistitis yang muncul biasanya yaitu frekuensi, nyeri

perut bagian bawah, urgensi, dan hesitansi.6

Page 26: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

15

Nyeri dapat ringan, sedang dan berat. Nyeri pinggang dapat

unilateral atau bilateral. Rasa tidak nyaman dapat muncul pada

punggung atau pada area suprapubik. Nyeri perut bagian atas

jarang terjadi dan apabila nyeri sudah menjalar pada paha mulai

dipikirkan kemungkinan batu saluran kemih.6

Gejala demam tidak selalu muncul. Bila muncul suhunya tidak

lebih dari 39,40C

. Beberapa pasien mengeluh kaku dan menggigil

dapat muncul tanpa diikuti gejala demam. Malaise dan lemah juga

sering muncul.6

Gejala gastrointestinal bermacam macam. Mual dan muntah dalam

derajat yang berbeda beda. Diare jarang terjadi.6

2.1.7 Diagnosis

Penegakan diagnosis ISK selain dengan manifestasi klinis juga diperlukan

pemeriksaan penunjang seperti analisis urin rutin, pemeriksaan mikroskop urin

segar tanpa sentrifus, kultur urin juga jumlah kuman CFU/ml.1

Cara pengambilan urin juga perlu diperhatikan agar terhindar dari kontaminasi

bakteri yang berada di kulit vagina atau preputium. Sampel urin ini dapat diambil

dengan cara : (1) Aspirasi suprapubik sering dilakukan pada anak. (2) Kateterisasi

per-uretra sering dilakukan pada wanita. (3) Miksi dengan mengambil urin porsi

tengah.2

Klasifikasi pengumpulan spesimen urin akan dijelaskan pada tabel 2.6 :

Page 27: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

16

Tabel 2.6. Metode pengumpulan urin

Cara pengumpulan CFU Kemungkinan infeksi %

Suprapubik Gram negatif >99

Gram positif >1000

Kateter >105 95

104-5

Mungkin

103-4

Rekuren

<103 Mungkin tidak

Clean catch

Perempuan >104 Mungkin

Laki-laki 3 spesimen: >105 95

2 spesimen: >105 90

1 spesimen: >105 80

5X104-10

5 Rekuren

1-5X104 simptomatik Rekuren

1-5X104 ansimptomatik Mungkin tidak

<104 Mungkin tidak

a. Urinalisis

Urinalisis merupakan salah satu pemeriksaan ISK yang penting. Pemeriksaan

urinalisis bertujuan untuk melihat leukosituria, protein dan hematuria.

Leukosituria merupakan salah satu tanda terjadinya ISK namun bukan menjadi

baku emas diagnosis ISK.2,5

Pemeriksaan leukosit dapat menggunakan dipstick maupun secara

mikroskopis. Urin dikatakan leukosituria jika secara mikroskopis didapatkan >10

leukosit per mm3 atau terdapat >5 leukosit per lapang pandang.

2,5

Selain leukosituria pada ISK juga dapat ditemukan hematuria namun tidak

dapat dijadikan indikasi terjadinya ISK. Pemeriksaan hematuria dan protein dalam

urin memiliki spesifitas dan sensitifitas yang rendah dalam diagnosis ISK. 2,5

Page 28: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

17

b. Kultur Urin

Kultur urin merupakan baku emas penegakan diagnosis ISK secara kuantitatif

dan dapat mengidentifikasi bakteri patogen yang spesifik. Cara melakukan

pemeriksaannya, urin dikumpulkan di dalam tub yang steril dan segera dilakukan

kultur setelah pengambilan. Sampel urin dapat disimpan selama 24 jam di dalam

tempat pendingin. Selanjutnya sampel diencerkan dan dibenihkan di dalam agar

darah. Kurun waktu tertentu setiap bakteri akan tumbuh dan membentuk koloni

tunggal pada agar darah. Koloni yang tumbuh jumlahnya dihitung per milliliter.

Standar nilai CFU/ml untuk menegakan diagnosis berbeda beda tergantung dari

jenis kelamin, jenis bakteri dan cara pengumpulan.4 Berdasarkan penelitian 10

5

CFU/ml dalam urin sudah dapat mendeskripsikan ISK secara klinis.7

c. Tes Dipstik

Tes dipstik merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang sering

dilakukan jika pasien memiliki bukti klinis. Kompenen yang paling sering

diperiksa adalah nitrit, leukosit esterase, protein dan darah. Nitrit merupakan

produksi dari nitrat yang didapat dari diet sehari hari dan dipecah oleh bakteri

gram negatif. Nitrit juga penanda khas adanya hasil produk dari patogen khas

saluran kemih. Protein dan darah merupakan penanda terjadinya inflamasi. Jika

pada uji dipstik terdeteksi nitrit maka kemungkinan ISK semakin tinggi namun

sensitivitasnya relatif rendah. Berikut pada tabel 2.7 tentang sensitivitas dan

spesifisitas.10

Tabel 2.7. Sensitivitas dan spesifisitas test dipstik

Tes Sensitivitas (%) Spesifisitas (%)

Esterase 83 (67-94) 78 (64-92)

Nitrit 53 (15-82) 98 (90-100)

E or N 93 (90-100) 72 (58-91)

Sel darah putih 73 (32-100) 81 (45-98)

Bakteri 81 (16-99) 83 (11-100)

Page 29: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

18

d. Pencitraan

Pemeriksaan pencitraan dilakukan pada ISK yang komplikasi untuk

mengetahui penyebab infeksi.2

Foto polos abdomen

Foto polos abdomen digunakan untuk mengidentifikasi adanya batu radio-

opak pada saluran kemih karena salah satu faktor risiko ISK adalah stasis urin

yang disebabkan batu saluran kemih. Jika ukuran batu yang terlalu kecil atau yang

bersifat semiopak kadangkala tidak teridentifikasi sehingga diperlukan melakukan

pemeriksaan foto tomografi. 2

Pada foto polos abdomen dengan pielonefritis dapat terlihat distribusi gas

yang abnormal. Gambaran foto polos berupa kekaburan atau hilangnya garis psoas

yang menandakan adanya abses perirenal atau ginjal. 2

Pielografi Intravena (PIV)

Pada pasien dengan riwayat ISK komplikasi biasanya dilakukan pemeriksaan

PIV secara rutin untuk mengidentifikasi apakah terdapat obstruksi saluran kemih

dan pielonefritis akut. Namun pemeriksaan ini tidak dapat mendeteksi adanya

hidronefrotis, pielonefritis, ataupun abses ginjal pada fungsi ginjal yang buruk. 2

Voiding Sistouretrografi

Pada pasien wanita dengan riwayat ISK berulang dilakukan pemeriksaan

voiding sistouretrografi untuk mengetahui penyebab terjadinya ISK berulang yang

berupa refluks vesiko-ureter, buli-buli neurogenik, divertikulum uretra. 2

Page 30: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

19

2.1.8 Penatalaksanaan10

Sistitis akut tanpa komplikasi

Pedoman dalam pemilihan antibiotik pada sistitis akut tanpa komplikasi :

a. Spektrum dan pola kerentanan bakteri penyebab

b. Efisiensi berdasarkan penelitian klinis

c. Efek samping

d. Biaya

e. Ketersediaan obat

Antibiotik pilihan untuk sistitis tanpa komplikasi di Eropa adalah fosfomisin

trometamol 3 g dosis tunggal, pivmesillinam 400 mg 2x1(b.i.d) untuk 3 hari, dan

nitrofurantoin makrokristal 100 mg 2x1(b.i.d) untuk 5 hari. 10

Untuk beberapa negara yang tidak memiliki ketersediaan obat yang tidak

lengkap dapat menggunakan antibiotik alternatif yang meliputi pemberian

trimetoprim saja atau dapat dikombinasikan dengan sulfonamid, dan golongan

fluriquinolon. Kortimoksazol atau trimetropim merupakan antibiotik pilihan

pertama pada wilayah yang memiliki resistensi terhadap E. coli < 20%.10

Pemberian aminopenisilin untuk terapi empiris tidak efisien karena tingginya

angka kejadian resistensi terhadap E. coli. Namun pemberian aminopenisilin

yang dikombinasikan dengan inhibitor betalaktam dapat diberikan pada kasus-

kasus selektif namun tidak efektif untuk terapi jangka pendek. 10

Berikut akan

dijelaskan lebih rinci tentang pemberian antibiotik pada tabel 2.8.

Page 31: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

20

Tabel 2.8. Penggunaan antibiotik pada ISK10

Antibiotik Dosis harian Waktu pemberian

Fosfomisin trometamol 3 g SD I hari

Nitrofurantoin 50 mg q6h 7 hari

Nitrofurantiol makrokristal 100 mg bid 5-7 hari

Pivmesillinam 200 mg bid

3 hari

Pivmesillinam 400 mg bid 5 hari

Alternatif

Siprofloksasin 250 mg bid 3 hari

Levofloksasin 250 mg qd 3 hari

Norfloksasin 400 mg bid 3 hari

Ofloksasin 200 mg bid 3 hari

Resistensi E. coli < 20%

Trimetoprim-

sulfametoksazol

Trimetoprim

160/800 mg bid

200 mg bid

3 hari

5 hari

Pielonefritis akut tanpa komplikasi

Pada kasus pielonefritis akut ringan dan sedang tanpa komplikasi

pemberian terapi secara oral dapat diberikan selama 10-14 hari. Pemberian

fluoroquinolon selama 7-10 hari dapat direkomendasi sebagai terapi lini pertama

pada resistensi E.coli < 10%. Jika fluoroquinolon diberikan dengan dosis tinggi

terapi dapat dilakukan dalam lima hari. 10

Peningkatan angka resistensi fluoroquinolon terhadap Escherecia coli pada

masyarakat telah terjadi di beberapa bagian dunia, sehingga penggunaan

fluoroquinolon secara empiris dibatasi. Pada komunitas yang sudah memiliki

resistensi yang tinggi terhadap fluoroquinolon dan betalaktam maka terapi awal

dapat menggunakan aminoglikosida atau karbapenem sampai hasil uji resistensi

menunjukan bahwa terapi oral dapat digunakan. 10

Sefalosporin generasi ketiga seperti sefpodoksim proksetil atau seftibuten,

dapat digunakan sebagai alternatif. Namun berdasarkan hasil studi klinik, obat ini

hanya sebatas mengurangi gejala manifestasi klinik tidak untuk membunuh

bakteri. 10

Page 32: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

21

Pada wilayah dengan resistensi terhadap Escherecia coli yang cukup

tinggi, kotrimoksazol merupakan pilihan tepat untuk terapi empirik. Jika

penyebab pielonefritis adalah Gram positif maka pengobatan yang disarankan

adalah ko-amoksiklav. 10

Pada pasien pielonefritis berat tidak dapat diberikan antibotik secara oral

karena manifestasi klinis yang berupa mual dan muntah maka dapat diberikan

antibiotik secara parenteral. Namun jika keadaan klinis pasien membaik dapat

dilanjutkan menggunakan antibiotik oral. 10

Pemilihan antibiotik untuk kasus ISK

dapat dilihat pada tabel 2.9 dan tabel 2.10

Tabel 2.9. Penggunaan antibiotik pada kasus ISK ringan dan sedang10

Terapi oral untuk kasus sedang dan berat

Antibiotik Dosis harian Lama pemberian terapi

Siprofloksasin 500-750 mg bid 7-10 hari

Levofloksasin 250-500 mg qd 7-10 hari

Levofloksasin 750 mg qd 5 hari

Alternatif

Sefpodoksim proksetil 200 mg bid 10 hari

Seftibuten 400 mg qd 10 hari

Trimetoprim-

Sulfametoksazol

160/800 mg bid 14 hari

Ko-amoksiklav 0.5/0.125 g tid 14 hari

Page 33: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

22

Tabel 2.10. Pilihan antibiotik parenteral10

Terapi parenteral untuk kasus berat

Antibiotik Dosis harian

Siprofloksasin 400 mg bid

Levofloksasin 250-500 mg qd

Levofloksasin 750 mg qd

Alternatif

Sefotaksim 2 g tid

Seftriakson 1-2 g qd

Seftazidin 1-2 g tid

Sefepim 1-2 g bid

Ko-amoksiklav 1.5 g tid

Piperasilin/tazobaktam 2.5-4.5 g tid

Gentamisin 5 mg/kg qd

Amikasin 15 mg/kg qd

Ertapenem 1 g dq

Imipenem/silastatin 0.5/0.5 g tid

Meropesnem 1 g tid

Doripenem 0.5 g tid

Page 34: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

23

2.2 Kerangka Teori

Tersangka ISK

invasi mikrobakteri melalui uretra ekterna

Ascending

Bakteri masuk Vesika urinari

Kolonisasi mikroorganisme

merubah ph urin menjadi basa

Mikroorganisme menghasilkan

endotoksin

menghambat peristaltik

Reaksi inflamasi

Edema Sensitivitas ↑ eritema

Frequensi urgensi Disuria

urinalisis

Vasodilatasi pembuluh darah

Diapedesis eritrosit dan leukosit

Hematuria

Leukosituria

Washout urin terganggu

- BPH - DM - Urolitiasis

Uretra pendek pada perempuan

Umur

- Osmolalitas urin pH Urin

- Protein Tam-Horsfall

Page 35: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

24

2.3. Kerangka Konsep

Variable yang diteliti secara deskriptif

Variable yang tidak diteliti secara deskriptif

Disuria Frequensi Urgency

Urinalisis

Bakteriuria Leukosituria Hematuria

Tersangka

ISK

Faktor risiko: Umur pH urin Osmolalitas DM

BPH Urolitiasis Jenis

kelamin

Page 36: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

25

2.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Skala ukur

1 Leukosituria Jika pada urin secara

mikroskopis

didapatkan >10

leukosit per mm3 atau

terdapat >5 leukosit

per lapang pandang.

Hasil lab Baca Kategorik

2 Hematuria Jika pada urin secara

mikroskopik

didapatkan > 3

eritrosit per lapang

pandang

Hasil lab Baca Kategorik

3 Tersangka

ISK

Pasien yang memiliki

keluhan disuria,

frekuensi atau urgensi

dan ditunjang dengan

hasil urinalisa berupa

bakteriuria dan

leukosituria namun

belum memiliki hasil

kultur bakteri.

Rekam

Medis

Baca

4 Umur Umur yang tercantum

pada rekam medis

pasien yang kemudian

dikelompokan

menjadi < 5 tahun

(balita), 5-11 tahun

(anak), 12-25 tahun (

remaja), 26-45 tahun

(dewasa), 46-65 tahun

(lansia), >65 tahun

(manula).

Rekam

medis

Baca Kategorik

5 Jenis

Kelamin

Jenis kelamin yang

tercantum pada rekam

medis pasien

Rekam

medis

Baca Kategorik

6 Pendidikan

Pendidikan yang

tercantum pada rekam

medis pasien

Rekam

medis

Baca Kategorik

7 Indeks Massa

Tubuh

Suatu metode untuk

menilai status gizi

seseorang dengan

rumus sitematis berat

badan (Kg) dibagi

kuadrat tinggi badan

Rekam

medis

Hitung Kategorik

Page 37: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

26

(m)

8 Berat Jenis

(BJ) urin

BJ urin yang

tercantum dalam hasil

laboratorium yang

dikelompokan

menjadi rendah (1.005

– 1.010), sedang

(1.015 – 1.020), dan

tinggi (1.025 – 1.030)

Hasil lab Baca Kategorik

9 pH urin pH urin yang

tercantum dalam hasil

laboratorium yang

dikelompokan

menjadi ph asam (<

5.0 ), normal (5.0 –

7.5 ), dan basa (> 7.5)

Hasil lab Baca Kategorik

10 Tatalaksana Penggunaan antibiotik

yang tercantum dalam

rekam medis

Rekam

medis

Baca

11 Faktor risiko Riwayat penyakit

penyerta yang dapat

mendukung terjadinya

ISK berupa DM, batu

saluran kemih,

kehamilan, SLE, BPH

atau penggunaan

kateter

Rekam

medis

Baca

Page 38: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi deskriptif-analitik dengan pendekatan

retrospektif cross-sectional untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik

leukosituria pada pasien tersangka ISK.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Penelitian ini dilakukan di Departemen Rekam Medis RSUD

Cengkareng

Waktu : Penelitian berlangsung mulai bulan Februari 2015 hingga Juni

2015

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien tersangka ISK

yang memiliki hasil pemeriksaan urinalisis berupa leukosituria dalam

bentuk data rekam medis dengan kurun waktu 1 Juli – 31 Desember

2014

3.3.2 Sampel

Sampel diambil dari semua populasi terjangkau yang memenuhi

kriteria inklusi.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

- Pasien dengan hasil lab urinalisis lengkap

- Pasien dengan leukosituria

- Pasien dengan gejala disuria

- Pasien dengan gejala frequensi

Page 39: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

28

- Pasien dengan gejala urgensi

b. Kriteria Eksklusi

- Pasien yang memiliki gejala hematuria karena Batu

saluran kemih

- Pasien yang memiliki gejala hematuria karena neoplasma

- Pasien dengan catatan medis kurang lengkap

3.4 Cara pengambilan sampel

Sampel diambil dari semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi

dilihat dari rekam medis.

3.5 Variabel Penelitian

a. Leukosituria dilihat dari jumlah leukosit yang ditemukan

b. Hematuria dilihat dari jumlah sel darah merah yang ditemukan atau

dengan manifestasi urin disertai darah

3.6 Cara Kerja Penelitian

Data didapat dari bagian rekam medik RSUD Cengkareng sejak

tanggal 1 Juli – 31 Desember 2014 yang datanya tercatat lengkap dalam

rekam medis.

Cara mengumpulkan data yakni peneliti datang ke Bagian rekam

medik RSUD Cengkareng untuk mengambil data pasien yang mengalami

leukosituria dan selanjutnya peneliti melihat karakteristik pasien dalam

rekam medik sejak tanggal 1 Juli – 31 Desember 2014 melalui surat izin

yang diberikan oleh pihak Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3.7 Managemen Data

Pengelolaan dan analisis data menggunakan SPSS 21. Data yang

terkumpul dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi dan tabulasi

serta dibahas sesuai dengan prevalensi pada pasien tersangka ISK.

Page 40: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 87 pasien tersangka ISK dengan

peningkatan leukosit urin (leukosituria). Dari 87 orang pasien tersangka ISK

didapatkan rerata umur adalah ± 49 tahun (SD 18,34) berupa distribusi data

homogen dengan hasil uji sweakness dan kurtosis. Pada penelitian ini diperoleh

umur pasien termuda adalah 1 tahun dan tertua umur 87 tahun. Kelompok umur

pasien terbanyak adalah yang berumur antara 46 dan 65 tahun sedangkan jumlah

terendah adalah pasien balita. Sebagian besar pasien adalah perempuan dengan

presentase 67,8%. Tingkat pendidikan pasien terbanyak adalah SMA. Indeks

massa tubuh pasien terbanyak adalah normal antara 18,5 hingga 22,9. Untuk

penyakit penyerta terbanyak adalah diabetes melitus.

Responden pada penelitian ini dibagi berdasarkan kelompok umur yang

ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2009, yakni < 5 tahun (balita),

5-11 tahun (anak), 12-25 tahun ( remaja), 26-45 tahun (dewasa), 46-65 tahun

(lansia), >65 tahun (manula).

Gambar 4.1 Jumlah pasien berdasarkan kelompok umur

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Balita anak remaja dewasa lansia manula

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Kelompok Usia

Page 41: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

30

Pada gambar 1 terlihat pasien dengan leukosituria sebagian besar berumur

antara 46-65 tahun, berjumlah 39 orang (44.8 %) sedangkan yang paling sedikit

adalah berumur kurang dari 5 tahun, berjumlah 2 orang (2.3 %).

Gambar 4.2 Jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin

Pada gambar 4.2 ini dapat dilihat bahwa jumlah pasien dengan jenis

kelamin laki-laki adalah 28 (32,2 %) dan pasien dengan jenis kelamin perempuan

sebanyak 59 (67,8 %).

Gambar 4.3 Jumlah pasien berdasarkan tingkat pendidikan

0

10

20

30

40

50

60

70

laki laki perempuan

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Jenis Kelamin

0

5

10

15

20

25

30

35

40

BelumSekolah

SD SMP SMA D2 D3 S1

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Pendidikan

Page 42: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

31

Pada gambar 4.3 terlihat bahwa tingkat pendidikan pasien dengan

leukosituria sebagian besar adalah SMA sebanyak 39 orang (44,8%). Namun,

didapatkan pasien lainnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah yaitu

SD dengan jumlah 7 orang (8%) dan SMP dengan jumlah 4 orang (4,6%).

Sebagian kecil pasien memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi seperti D2

sebanyak 1 orang (1,1%), D3 sebanyak 5 orang (5,7%), S1 sebanyak 3 orang

(3,4%).

Indeks massa tubuh responden tersangka ISK pada penelitian ini

dikelompokan menjadi 5 kelompok berdasarkan IMT orang Asia yang ditetapkan

oleh International Obesity Task Force (IOTF) yakni : ≤ 18,5 (kurus), 18,5 – 22,9

(normal), 23,0 - 24,9 (pre-obesitas), 25,0 - 29,9 (obesitas I), dan ≥ 30,0 (obesitas

II). 24

Gambar 4.4 Jumlah pasien berdasarkan kelompok IMT

Pada gambar 4.4 ini indeks massa tubuh (IMT) pasien yang memiliki IMT

normal berjumlah 16 orang (18,4%) diikuti dengan IMT obesitas 1 sebanyak 15

orang (17,2%). Beberapa responden lainnya memiliki IMT kurus dengan jumlah

5 orang (5,7%), pre-obes sebanyak 4 orang (4,6%), dan obesitas 2 dengan jumlah

1 orang (1,1%).

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Kurus Normal Pre-Obesitas Obesitas 1 Obesitas 2

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Page 43: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

32

Gambar 4.5 Jumlah pasien berdasarkan kelompok berat jenis urin

Gambar 4.5 memperlihatkan pasien dengan BJ urin kelompok tinggi

(1,025 – 1,030) berjumlah 39 orang (46,7 %) diikuti dengan BJ urin kelompok

sedang ( 1,015-1,020) sebanyak 31 orang (35,6 %) dan BJ urin kelompok rendah

(1,005-1,010) sebanyak 15 orang (17,2 %).

Derajat keasaman urin pada penelitian ini dikelompokan berdasarkan

pedoman interpretasi data klinik oleh kementerian kesehatan RI 2011 yaitu : pH

urin normal (5,0-7,5), pH urin asam < 5,0, dan pH urin basa > 7,5 .18

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Rendah Sedang Tinggi

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Kelompok BJ Urin

Page 44: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

33

Gambar 4.6 Jumlah pasien berdasarkan kelompok derajat keasaman (pH) urin

Pada gambar 4.6 sebagian besar pasien yaitu 83 orang (95,4%) memiliki

pH urin yang normal sedangkan sebagian kecil, 2 orang (2,3%) pasien lainnya

memiliki pH urin yang basa. Pada penelitian ini tidak didapatkan pasien yang

memiliki pH urin yang asam.

Gambar 4.7 Jumlah pasien berdasarkan kelompok leukosit urin

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

5.00-7.5 > 7.5

Ju

mla

h (

ora

ng

)

pH Urin

0

10

20

30

40

50

60

6-20 21-50 51-100 >100

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Kelompok Leuksit Urin

Page 45: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

34

Gambar 4.7 memperlihatkan pasien dengan jumlah sedimen leukosit 6-20

per lapang pandang berjumlah 54 orang (62,1 %) orang sedangkan pasien dengan

nilai sedimen leukosit 51-100 per lapang pandang berjumlah 7 orang (8,0 %).

Pasien lainnya memiliki sedimen leukosit 21-50 per lapang pandang sebanyak 14

orang (16,1 %) dan dengan jumlah sedimen leukosit lebih dari 100 per lapang

pandang berjumlah 11 orang (12,6 %).

Gambar 4.8 Jumlah pasien berdasarkan jenis terapi

Gambar 4.8 memperlihatkan jumlah pasien dengan leukosituria

mendapatkan penatalaksanaan antibiotik berupa sefalosporin generasi tiga

sebanyak 42 orang (48,3 %). Untuk responden lainnya mendapatkan

penatalaksaan berupa kuinolon sebanyak 9 orang (10,3 %), kotrimoksazol

sebanyak 2 orang (2,3 %), flavoxate sebanyak 1 orang (1,1 %), dan

aminoglikoside sebanyak orang (1,1 %).

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

SefalosforinGen Tiga

Flavoxate Kuinolon Kotrimoksazol Aminoglikoside

Jum

lah

(o

ran

g)

Tatalaksana

Page 46: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

35

Gambar 4.9 Jumlah pasien tersangka ISK berdasarkan faktor risiko

Gambar 9 menjelaskan faktor risiko untuk terjadinya ISK. Faktor risiko

terbanyak penyakit metabolik berupa DM sebanyak 20 orang (23,0 %). beberapa

responden lainnya memiliki faktor pendukung berupa BPH sebanyak 3 orang (3,4

%), batu saluran kemih sebanyak 6 orang (6,9 %), kehamilan sebanyak 2 orang

(2,3%), dan SLE sebanyak 1 orang (1,1 %).

Tabel 4.2 Jumlah pasien dengan Faktor Risiko Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Faktor Risiko

DM BPH Batu

Kemih

Kehamilan SLE Penggunaan

kateter

Laki laki 2 3 5 0 0 0

Perempuan 18 0 1 2 1 2

Pada tabel 4.2 memperlihatkan berbagai faktor risiko berdasarkan jenis

kelamin. Pada penelitian ini didapatkan faktor risiko tersering ISK pada wanita

adalah pasien wanita yang memiliki penyakit metabolik berupa DM berjumlah 18

pasien, diikuti dengan kehamilan dan penggunaan kateter yang masing-masing

berjumlah 2 pasien dan batu kandung kemih sebanyak 1 pasien.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

DM BPH SLE kehamilan urolitiasis

Ju

mla

h (

ora

ng

)

Faktor Risiko

Page 47: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

36

Faktor risiko tersering ISK pada pasien laki-laki adalah batu kandung

kemih sebanyak 5 pasien diikuti dengan BPH berjumlah 3 pasien, dan DM

berjumlah 2 pasien.

Tabel 4.3 Kelompok Umur dengan jumlah sedimen leukosit dalam urin

Kelompok Umur Kelompok Sedimen Leukosit

≤ 50 51-100 > 100

Balita 1 0 1

Anak 2 1 0

Remaja 7 1 0

Dewasa 22 1 1

Lansia 30 0 5

Manula 4 2 2

Tabel 4.3 ini menjelaskan tentang jumlah sedimen leukosit dalam urin

berdasarkan kelompok umur pasien. Dari tabel ini nampak hasil leukosit urin pada

responden dewasa umumnya kurang dari 50 per lapang pandang sebanyak 22

orang, diikuti dengan penurunan jumlah pasien pada leukosit urin 50-100 per

lapang pandang sebanyak 1 orang. Pada responden dewasa semakin meningkatnya

jumlah leukosituria maka jumlah responden semakin menurun. Sedangkan pada

pasien dengan kelompok umur lansia umumnya hasil leukosit urin kurang dari 50

per lapang pandang sebanyak 30 orang. Pada leukosituria lebih dari 100 per

lapang pandang responden terbanyak pada kelompok umur lansia sebanyak 5

orang.

Page 48: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

37

Tabel 4.4 Penyakit Penyerta dan Rerata Leukositoria

Faktor risiko Kelompok leukosit

≤ 50 51-100 > 100

DM 16 0 4

BPH 2 1 0

Pengguna Kateter 1 0 1

Kehamilan 2 0 0

SLE 1 0 0

Urolitiasis 2 2 2

Tabel 4.4 menggambarkan nilai leukosituria dengan faktor risiko. Dapat

dilihat pada tabel ini DM merupakan faktor risiko yang tersering menghasilkan

leukosituria sebagai berikut : ≤ 50 per lapang pandang sebanyak 16 pasien dan

lebih dari 100 berjumlah 4 pasien. Sedangkan faktor risiko terendah yang

menimbulkan leukosituria adalah SLE. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada

tabel diatas.

Tabel 4.5 Jumlah pasien berdasarkan kelompok sedimen leukosit dan eritrosit

dalam urin

Kelompok sedimen

leukosit urin

Kelompok sedimen eritrosit urin

≤ 30 30-100 ≥ 100

≤ 50 46 16 0

50-100 3 1 0

≥ 100 4 3 2

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa sebagian besar jumlah pasien terbanyak yang

memiliki jumlah sedimen leukosit urin ≤ 50 dan sedimen eritrosit urin ≤ 30.

Page 49: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

38

Gambar 10. Kurva Korelasi Leukosituria dengan Hematuria

Gambar 10 menjelaskan hubungan antara jumlah sedimen leukosit dengan

jumlah sedimen eritrosit dalam urin. Didapatkan hasil sebaran data linear maka

untuk mencari hubungan antara dua variabel digunakan uji Spearmen. Didapatkan

hasil bermakna (p < 0,001) dengan korelasi lemah (R2

0,319).

Tabel 4.6 Uji komparatif DM dengan Leukosituria

Median

(Minimum-Maksimum) Nilai p

Leukosituria pasien DM

(n=23) 2,00 (2,00-5,00)

0,042 Leukosituria pasien tidak DM

(n=50) 2,00 (2,00-5,00)

Page 50: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

39

Tabel 4.6 menjelaskan hasil uji Mann-Whitney antara DM dan leukosituria

yang menghasilkan nilai (p < 0,05), artinya dalam statistik bermakna. Secara

klinis tidak ada perbedaan antara pasien DM dengan tidak DM dilihat dari

mediannya hanya selisih satu angka.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini mendapatkan karakteristik pasien tersangka ISK. Angka

kejadian tertinggi tersangka ISK pada kelompok umur lansia sedangkan angka

kejadian terendah terdapat pada umur balita. Hasil penelitian ini berbeda dengan

penelitian sebelumnya oleh Samirah, dkk yang melaporkan bahwa angka kejadian

tertinggi pada umur anak dan balita.11

Angka kejadian ISK meningkat secara

signifikan pada umur 35-65 tahun pada wanita yang disebabkan oleh proses

pembedahan ginekologi atau prolaps buli buli.4 Pada umur yang sama pada pria

disebabkan oleh obstruksi berupa pembesaran prostat jinak dan penggunaan

kateter.4

Infeksi saluran kemih adalah infeksi tersering kedua pada lansia.

Didukung berbagai faktor diantaranya sistem imun yang menurun, adanya

obstruksi traktus urinari, dan imobilisasi.16

Perbedaan ini mungkin dapat

disebabkan oleh karena jumlah pasien yang terbatas dalam penelitian.

Kejadian tersangka ISK terbanyak di RSUD Cengkareng adalah pada

perempuan. Serupa dengan penelitian sebelumnya, Aldi dkk melaporkan bahwa

angka kejadian ISK tertinggi pada perempuan.12

Penelitian lainnya

menyampaikan hal yang serupa bahwasannya ISK memiliki insidensi tinggi pada

perempuan di beberapa fase kehidupannya yaitu anak-anak, perempuan tua, dan

perempuan hamil trimester dua.26

Kejadian tersangka ISK yang tinggi pada

perempuan dipengaruhi beberapa hal yaitu uretra yang relatif pendek sehingga

mikroorganisme yang berada di sekitar uretra mudah masuk dan berkembang

dalam saluran kemih. Hormon estrogen pada perempuan juga berperan sebagai

salah satu pelindung traktus urinari. Seiring bertambahnya umur perempuan akan

mengalami menopause yang menyebabkan hormon estrogen menurun dan

mempermudah mikroorganisme menginfeksi traktus urinari. Hubungan seksual

juga mempengaruhi kejadian ISK karena pada beberapa pasangan yang

Page 51: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

40

melakukan koitus akan mengalami diskontinuitas di daerah mukosa vagina yang

mempermudah masuknya mikroorganisme.3

Responden tersangka ISK memiliki tingkat pendidikan terbanyak yaitu

SMA. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status

kebersihan perorangan. Tingginya pendidikan seseorang membuat mereka lebih

mudah memahami informasi yang didapat. Tingginya pendidikan seseorang juga

membuat wawasannya luas dan mengerti pentingnya menjaga status kebersihan

diri sendiri untuk mencegah suatu penyakit. Masyarakat dengan pendidikan yang

tinggi juga dapat berperan dalam mengatasi kesehatan dirinya dan keluarga.19

Pasien pada penelitian ini memilik tingkat pendidikan yang tidak selaras

dengan kejadian ISK. Dilihat dari grafik pasien yang menjadi pasien tersangka

ISK terbanyak memiliki tingkat pendidikan yang cukup yaitu SMA. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Imanda tingkat pendidikan berhubungan dengan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (p < 0.003).13

Salah satu faktor yang

menyebabkan ISK memiliki angka kejadian yang tinggi meskipun pendidikan

pasiennya cukup tinggi adalah kurangnya pengetahuan pasien tentang ISK dan

kurangnya promosi kesehatan tentang cara menjaga kebersihan area genitalia.

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh berbagai faktor yakni faktor dari

host dan faktor dari mikroorganisme. Faktor pertahanan host terhadap infeksi

saluran kemih yaitu dengan menjaga aliran urin atau yang lebih dikenal adalah

wash out urin. Untuk menjaga aliran urin tetap lancar dibutuhkan asupan cairan

yang cukup. Salah satu cara untuk melihat kebutuhan cairannya seseorang

tercukupi melalui hasil berat jenis urin. Penelitian yang dilakukan oleh

Khairunnisa (2013) memberikan hasil bahwasannya konsumsi cairan berhubungan

dengan status hidrasi yang dapat dilihat dari berat jenis urin (p < 0.006). Berat

jenis urin semakin rendah memberikan makna bahwa status hidrasinya baik.20

Hasil pada penelitian ini, pasien tersangka ISK memiliki berat jenis urin

yang tinggi. Sesuai dengan teori yang telah disebutkan. Bahwasannya semakin

jarang seseorang minum maka semakin rendah frekuensi berkemih dan memiliki

berat jenis urin yang tinggi. Berat jenis urin yang tinggi ini dapat mempermudah

Page 52: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

41

mikroorganisme berkolonisasi dalam urin dan menyebabkan terjadinya ISK.

Penelitian terdahulu melaporkan bahwa osmolaritas yang rendah disertai pH urin

tinggi akan meningkatkan kemampuan netrofil untuk memfagosit

mikroorganisme.28

Selain berat jenis urin faktor pencegah terjadinya ISK pada host adalah

derajat keasaman urin. Derajat keasaman urin merupakan salah satu pertahanan

yang dimiliki sistem saluran kemih. Derajat keasaman urin ini dapat dilihat pada

pH urin hasil urinalisis. pH urin rendah atau asam dapat menghambat kolonisasi

bakteri dalam urin. Nilai dari pH urin rendah adalah kurang dari 5. Untuk pH urin

normal memiliki nilai 5 sampai 7,5 dan pH urin basa memiliki nilai lebih dari

7,5.1,18

pH urin pasien pada penelitian ini rerata memiliki pH yang normal dan

sedikit diantaranya yang memiliki pH urin basa. PH urin juga dipengaruhi oleh

diet pasien. PH urin pasien yang basa dapat dipengaruhi oleh hasil penguraian

protease oleh mikroorganisme yang ada dalam urin.18

Penelitian yang dilakukan

oleh Franz dan Walter melaporkan bahwasannya pH mempengaruhi leukosit.

Pasien yang memiliki pH urin > 6.0 mengakibatkan leukosit lisis.25

Gambaran IMT tersangka ISK pada penelitian adalah normal dan obesitas

1. Kejadian yang tinggi pada pasien obesitas 1 disebabkan karena memiliki risiko

untuk resistensi insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Gula

darah yang tinggi ini meningkatkan kejadian glukosiuria yang merupakan salah

satu media perkembangan bakteri.22

Penelitian yang dilakukan oleh nassaji, dkk

melaporkan bahwasannya tidak ada hubungan antara IMT sebagai faktor risiko

ISK.27

Tatalaksana untuk ISK adalah antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak

rasional dapat menimbulkan kejadian resistensi kuman terhadap antibiotik yang

tinggi. Hasil dari penelitian ini didapatkan terapi yang digunakan adalah

sephalosporin generasi tiga dan quinolon. Golongan sephalosporin memiliki

aktivitas yang amat baik dalam melawan mikroorganisme. Sephalosporin generasi

tiga sendiri memiliki sprektrum luas dalam melawan bakteri gram negatif tetapi

lemah dalam melawan bakteri gram positif. Sephalosporin bekerja dengan cara

menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Penggunaan sephalosporin oral

Page 53: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

42

memiliki efektifitas yang baik pada pemberian terapi empirik pasien ISK yang

belum berkomplikasi.4

Penelitian yang disampaikan oleh Ant Pallet dan Kieran

Hand penggunaan sefalosporin sudah tidak efektif karena meningkatnya kejadian

ESBL (extended spectrum beta lactamase). Disarankan untuk menggunakan

trimetropin dan quinolone atau penggunaan fosfomisin yang sudah ditetapkan

oleh Food and Drug Administration in the United States.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aldy dkk tatalaksana ISK

yang utama adalah flourokuinolon karena bersifat bakterisid dan merupakan terapi

pilihan kedua setelah kotrimoksazol.12

Perbedaan ini disebabkan oleh

karakterisitik pasien yang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah

cengkareng adalah responden yang mengalami ISK sekunder sehingga diberikan

terapi antibiotik dengan sprektum luas untuk mengurangi kejadian resistensi.

Faktor determinasi ISK banyak sekali diantaranya penyakit atau

penggunaan alat medis. Salah satu faktor risiko ISK adalah DM. Pasien yang

menderita DM mengalami peningkatan risiko infeksi saluran kemih. Berbagai

faktor yang mendukung diantaranya sistem imun yang menurun, gangguan

metabolik dan neuropati vesika urinari.22

Pasien DM mengalami resistensi insulin

sehingga menyebabkan kandungan glukosa dalam darah meningkat atau yang

dikenal dengan kondisi hiperglikemik. Kondisi hiperglikemik merupakan salah

satu risiko terjadinya glukosiuria. Glukosiuria merupakan salah satu media

perkembangan yang baik untuk bakteri. Sehingga angka kejadian ISK pada pasien

DM meningkat.22

Penelitian ini mendapatkan hasil faktor risiko terbanyak ISK adalah DM.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan Monik bahwa pengendalian gula darah

sangat berhubungan dengan kejadian ISK.2

Infeksi saluran kemih yang disertai

dengan DM angka kejadiannya tinggi pada wanita.

Diagnosis ISK ditegakkan dari gejala klinis yang didapat saat anamnesis

dan diperkuat oleh hasil urinalisis. Baku emas penegakan diagnosis ISK adalah

adanya koloni kuman yang lebih dari 105 pada kultur urin. Kultur urin ini

membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. Digunakan cara lain untuk

Page 54: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

43

mengidentifikasi pasien menderita ISK yaitu dengan cara melihat leukosit urin.

Pasien yang memiliki nilai leukosit dalam urin lebih dari 5 per lapang pandang

disebut leukosituria. Adanya leukosit dalam urin menunjukan adanya proses

inflamasi.7

Leukosituria memiliki sensitivitas (83 %) namun tidak spesifik. Para

penulis merekomendasikan untuk melakukan analisa mikroskopik urin dengan

syarat urin masih baru.29

Rerata leukosituria pada responden tersangka ISK tidak terlalu tinggi.

Semakin banyak jumlah leukosituria perlapang pandang maka inflamasi yang

sedang terjadi semakin berat. Leukosit merupakan salah satu sel dalam tubuh yang

berfungsi sebagai sel pertama dalam melawan mikroorganisme sebelum sel imun

tubuh yang lain.11

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Khoirul tidak terdapat hubungan

bermakna antara umur dengan leukosituria pada pasien ISK.14

Berbeda dengan

hasil penelitian yang didapat peneliti. Terdapat hasil yang menunjukkan dengan

bertambahnya umur maka temuan sedimen leukosit pada urin meningkat.

Sedimen leukosit pada urin banyak ditemukan pada kelompok umur lansia.

Seiring bertambahnya umur seseorang maka kemampuan organ dan sel dalam

tubuh berkurang. Salah satunya sistem imun seseorang atau yang dikenal

immunocompremis. Mempermudah mikroorganisme menginfeksi. Pasien dengan

kelompok umur lansia kejadian ISK meningkat. Patofisiologi terjadinya ISK pada

umur lansia adalah dengan cara ascending. Didukung oleh beberapa faktor yaitu

imobilisasi, obstruksi traktus urinari, iskemik vesika urinari akibat retensi urin,

aktivitas bakterisidal yang kurang berfungsi, dan penggunaan instrumen seperti

kateter.15,16

Sedimen leukosit ditemukan paling sering pada pasien DM. Hal ini

disebakan karena DM mempengaruhi sistem imun, gangguan metabolik dan

neuropati vesika urinari. Faktor pendukung tersebut untuk pasien DM tersendiri

penegakan diagnosisnya agak sedikit berbeda karena dengan ditemukannya

sedimen leukosit urin < 10/ml sudah dapat ditegakan diagnosis ISK. 22

Hematuria adalah terdapatnya sedimen eritrosit dalam urin yang disebabkan oleh

trauma, infeksi, obstruksi saluran kemih dan kanker saluran kemih. Prosesnya

Page 55: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

44

dikenal dengan diapedesis. Diapedesis adalah vasodilatasi pembuluh darah yang

mengakibatkan keluarnya eritrosit dan sel darah putih.17

Sehingga dapat

disimpulkan dengan terjadinya hematuri maka akan disertai dengan leukosituria.

Sebagaimana hasil yang ditemukan pada penelitian ini. Terdapat korelasi

bermakna antara leukosituria dan hematuria ( p <0,001). Ditemukannya sedimen

eritrosit dan leukosit merupakan salah satu pertanda sedang ada infeksi atau

inflamasi di dalam traktus urinari. Sedimen leukosit urin positif jika ditemukan 5

leukosit per lapang pandang dan untuk wanita biasanya lebih tinggi. Sedimen

eritrosit positif jika ditemukan 3 eritrosit per lapang pandang atau dikenal dengan

hematuria mikroskopik.23

4.3 Kajian Islam

التىابيه ويحب المتطهريهان اهلل يحب

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyucikan

diri.” (QS. Al-Baqoroh: 222)

Ayat tersebut memerintahkan kita sebagai umat muslim untuk selalu

menjaga kebersihan diri baik batin maupun lahiriyah(badan). Cara menjaga

kebersihan lahiriyah adalah salah satunya dengan thaharah. Thaharah dalam Islam

artinya bersuci baik menggunakan air atau jika tidak ada bisa menggunakan

batu.Thaharah dilakukan pada keadaan kita setelah miksi dan defekasi atau yang

lebih dikenal dengan istinja. Istinja artinya membersihkan anus dan periuretra dari

apa apa yang dikeluarkan.

الماء لا يىجسه شيء الا ما غلب على طعمه او لىوه اوريحه

Artinya: “Air itu tidaklah menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah

rasanya, warnanya atau baunya.” (HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)

Hadist tersebut menjelaskan bahwa salah satu alat yang dapat digunakan untuk

bersuci adalah air tapi dengan syarat belum berubah warna, bau dan rasanya.

Page 56: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

45

ـة قال سوعت أ س بـي هلـك يـقـول كاى رسـو ل عي عـطاء بـي أبـي هـيـوو

ـاوغـال م هع :الـلــه صـلي الـلــه عـلــيه وسـلـن ـي إذادخـل الـخـالء أحـوـل أ

ـجي بـالــوـآء ـحـوى إذاو ة هي هـاء فــيـســتــ

“Dari Annas r.a berkata bahwasannya Rosulullah SAW masuk ke tempat buang

hajat lalu saya dan seorang pemuda sebaya saya membawakan satu bejana dari air

dan satu tombak kecil lalu beliau beristinja (bersuci) dengan air itu.” (HR.

Bukhari no. 151 dan Muslim no. 271)

Hadist ini menjelaskan bahwa Rosulullah SAW semasa hidupnya telah

mencontohkan kepada umatnya cara beristinja menggunakan air untuk

menghilangkan kotoran. Sebaiknya sebagai umat kita mencontoh perilaku Rosul

yang beristinja setelah miksi atau defekasi agar terhindar dari penyakit salah

satunya ISK. Faktor pendukung terjadinya ISK bisa dari virulensi mikroorganisme

atau kebersihan area genitalia dan imun host. Cara menjaga kebersihan area

genitalia adalah istinja setelah miksi dengan air. Pemilihan air juga harus

diperhatikan jangan menggunakan air yang telah terkontaminasi.

Page 57: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai

berikut :

5.1.1 Insidensi leukosituria pada tersangka ISK di RSUD Cengkareng pada Juli-

Desember 2014 adalah sebanyak 86 orang.

5.1.2 Karakteristik tersangka ISK pada penelitian ini adalah kelompok umur

terbanyak dijumpai pada lansia dengan jenis kelamin terbanyak perempuan.

Tingkat pendidikan pasien adalah SMA. Indeks massa tubuh dalam golongan

IMT normal. Berat jenis umumnya BJ urin kelompok tinggi. Derajat keasaman

urin pasien umumnya pH normal. Kelompok leukosit urin terbanyak adalah 6-20

per lapang pandang . Penatalaksanaan pasien terbanyak adalah sefalosporin

generasi tiga. Faktor risiko ISK terbanyak adalah DM. Faktor risiko berdasarkan

jenis kelamin terbanyak pada wanita yaitu DM dan pada pria urolitiasis.

Kelompok leukosituria terbanyak yaitu 6-20 pada kelompok umur lansia. Faktor

risiko terbanyak yang menyebabkan leukosituria adalah DM

5.1.3 Terdapat hubungan antara leukosituria dan hematuria pada tersangka ISK

Page 58: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

47

5.2 Saran

5.2.1 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang lebih baik dan

sampel yang lebih banyak agar lebih menggambarkan keadaan populasi.

5.2.2 Menggunakan data primer untuk mempermudah peneliti dalam

pengumpulan data.

5.2.3 Perlu dilakukan penelitian untuk mencari hubungan antara hematuria dengan

leukosituria

Page 59: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

48

Daftar Pustaka

1. Enday Sukandar. Ilmu Penyakit Dalam UI: Infeksi Saluran Kemih Pasien

Dewasa. Jilid ke-2. 5th

ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009.564-568

2. Basuki B Purnomo. Dasar Dasar Urologi: Infeksi Urogenitalia. 2nd

ed.

Jakarta: CV Sagung Seto; 2008. 35-40

3. Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009.

www.books.google.co.id (accessed August 2014)

4. Hiep T, Nguyen. Smith’s General Urology: Bacterial Infection of The

Genitourinary Tract. 7th

ed. New York: MC Graw Hill Lange; 2008.193-

218

5. Monica saptiningsih. Determinan Infeksi Saluran Kemih pasien Diabetes

Mellitus perempuan di RSB Bandung. 2012. http://lib.ui.ac.id/file

[accessed 2015 Jul]

6. Anthony J Schaeffer, Edward M Schaeffer. Campbell-Walls Urology:

Infections of The Urinary Tract. 10th

ed. England: Saundres Elseiver;

2011. 257-269

7. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman interpretasi data klinik. 2011

8. John L Brusch. Cystitis Females. Medscape. 2014;

http://emedicine.medscape.com (accessed 2014 Des)

9. Tibor Fulop. Acute Pyelonephritis Clinical Presentation. Medscape . 2014;

http://emedicine.medscape.com. (accessed 2014 Aug)

10. M. Grabe, R. Bartoletti, T.E Bjerklund-Johansen, dkk. Guidelines On

Urological Infections. Europian Association of Urology. 2014.

http://uroweb.org. (cited 2014 Aug)

11. Samirah, Darwati, Windarwati, Hardjoeno. Pola dan Sensitivitas Kuman di

Penderita Infeksi Saluran Kemih. Patologi Klinik FK UNHAS. 2006; vol

12: 110-3.

12. Aldy Wijaya Febrianto. Alwiyah Mukaddas. Inggrid Faustine. Rasionalitas

Penggunaan Antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih (ISK) di

Instalasi Rawat Inap RSUD Undata Palu Tahun 2012. Online Jurnal of

Natural Science. 2013; vol. 2(3): 20-29.

Page 60: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

49

13. Imanda Amalia. Hubungan Pendidikan, Pendapatan terhadap Perilaku

Hidup Sehat (PHBS) pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK)

di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta. 2009;

14. Khoirul Ahmada Putra. Gambaran Leukosituria pada Pasien Diabetes

Melitus di Rumah Sakit Umum Kota Tanggerang Selatan Periode Januari-

Juni Tahun 2013.2013.

15. R Boedhi Darmojo. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Umur Lanjut):

Teori Proses Menua. 4th

ed. Jakarta: Balai Penerbit UI; 2009. 6-7

16. Kuenzi JA. Essentials of Pathophysiology Concepts of Altered Health

States: Disorder of the Bladder and Lower Urinary Tract. In: Porth C (ed.).

3rd

ed. China: Lippincott Williams & Wilkins; 2011. 674.

17. John F Morrow, Janet Johnston, David G Bostwick. Urologic Surgical:

Pathology Urine Cytologi. In: Port, 2nd

ed. China: Elsheiver; 2008. 373

18. Vincy Edi Wibowo. Faktor Risiko, Pola Kepekaan Kuman Penyebab

Bakterimia Pada Pasien Geriatri di Rumah Sakit DR. Kariadi Semarang.

2006;

19. Dinas Kesehatan. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun

2012. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2013;

http://www.depkes.go.id. (accessed 2015 Aug)

20. Khairunissa Handayani, Fillah Fithra Dieny. Hubungan Konsumsi Cairan

dengan Status Hidrasi pada Pekerja Laki-Laki. Journal of Nutrition

College. 2013; Vol 2. 547-56.

21. Pallet, Ann. Hand, Kieran. Complicated Urinary Tract Infections: Practical

Solutions for The Treatment of Multiresistant Gram-negative Bacteria.

Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 2010; Vol. 65.

22. Nitza, Orna. Elias, Mazen. Chazan, Bibiana. Saliba, Walid. Urinary Tract

Infections in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: Review of

Prevalence, Diagnosis, and Management. Diabetes, Metabolic Syndrom,

and Obesity: Target and Therapy. 2015. http://www.dovepress.com.

(accessed 2015 Aug)

23. Strasinger, Susan King. Marjorie Schaub Di Laurenza. Urinalisis and

Body Fluid. 6th ed. USA: F A David company; 2014

Page 61: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

50

24. WHO Expert Consultan. Appropriate body-mass index for Asian

populations and its implications for policy and intervention strategies.

2004. http://www.thelancet.com. [cited 2015 Aug]

25. Franz, M and Horl, W.H. Common Errors in Diagnosis and Management

of Urinary Tract Infection. I: Pathophysiology and Diagnostic Techniques.

Nephrology Dialysis Transplantation. 1999; Vol 14. 2746-53.

26. Vasudevan, Ranganathan. Urinary Tract Infection: An Overview of The

Infection and The Associated Risk Factors. Journal of Microbiology &

Experimentation. Vol 1. 2014;

27. Nassaji M, Ghorbani R, Tamadon M R, Bitaraf M. Association Beetwen

Body Mass Index and Urinary Tract Infection in Adult. Nephro Urol Mon.

2014;

28. Gargan R.A, Hamilton-Miller J.M.T, Brumfitt. W. Effect of alkalinisation

and increased fluid intake on bacterial phagocytosis and killing in urin.

1993;

29. Borish Utcsh. Gunter Klaus. Urinalysis in Children and Adolescents.

2014;

Page 62: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

51

LAMPIRAN 1

Statistik (Deskriptif)

Variabel Jumlah (N) Persentase (%)

Umur

Balita

Anak

Remaja

Dewasa

Lansia

Manula

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

Pendidikan

Belum sekolah

SD

SMP

SMA

D2

D3

S1

Index Massa Tubuh

(IMT)

Kurus

Normal

Pre-obesitas

2

3

9

26

39

8

28

59

4

7

4

39

1

5

3

5

16

4

2,3

3,4

10,3

29,9

44,8

9,2

32,2

67,8

4,6

8,0

4,6

44,8

1,1

5,7

3,4

5,7

18,4

4,6

Page 63: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

52

Obesitas 1

Obesitas 2

Penyakit penyerta

DM

BPH

Batu saluran kemih

15

1

37

8

6

17,2

1,1

13.4

2,9

2,2

Valid Kelompok

Leukosit

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

6-20 54 62,1 62,8 62,8

21-50 14 16,1 16,3 79,1

51-100 7 8,0 8,1 87,2

>100 11 12,6 12,8 100,0

Total 86 98,9 100,0

Missing System 1 1,1

Total 87 100,0

Page 64: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

53

Valid Kelompok

IMT

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulativ

Percent

Kurus 5 5,7 12,2 12,2

Normal 16 18,4 39,0 51,2

Pre-obes 4 4,6 9,8 61,0

Obes 1 15 17,2 36,6 97,6

Obes 2 1 1,1 2,4 100,0

Total 41 47,1 100,0

Missing

System

46 52,9

Total 87 100,0

Valid Tingkat

Pendidikan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Precent

SD 7 8,0 11,1 11,1

SMP 4 4,6 6,3 17,5

SMA 39 44,8 61,9 79,4

D3 5 5,7 7,9 87,3

S1 3 3,4 4,8 92,1

D2 1 1,1 1,6 93,7

Missing

System

24 27,6

(Lanjutan)

Valid Kelompok

Usia

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Balita 2 2,3 2,3 2,3

Anak 3 3,4 3,4 5,7

Remaja 9 10,3 10,3 16,1

Dewasa 26 29,9 29,9 46,0

Lansia 39 44,8 44,8 90,8

Manula 8 9,2 9,2 100,0

Total 87 100,0 100,0

Page 65: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

54

Total 87 100,0

(Lanjutan)

Valid Jenis

Kelamin

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Laki laki 28 32,2 32,2 32,2

Perempuan 59 67,8 67,8 100,0

Total 87 100,0 100,0

Valid Kelompok

Leukosit

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

6-20 54 62,1 62,8 62,8

21-50 14 16,1 16,3 79,1

51-100 7 8,0 8,1 87,2

101 11 12,6 12,8 100,0

Total 86 98,9 100,0

Missing

System

1 1,1

Total 87 100,0

Page 66: EVALUASI LEUKOSITURIA PADA TERSANGKA INFEKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37872/1/NURUL... · Infeksi saluran kemih ( ISK) merupakan penyakit tersering yang

55

Lampiran 2

Uji Normalitas

Kolmogorov-

Smirnov

Shapiro-

Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Leukosituria 0,334 0,80 0,000 0,461 0,80 0,000

Kolmogorov-

Smirnov

Shapiro-

Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Hematuria 0,391 0,75 0,000 0,249 0,75 0,000