Upload
riyo-wijanarko
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Evaluasi Pelaksanaan Plan Of Action Di Ruang Carmel Siloam Hospital
Lippo Village
Oleh:Kelompok XII
Plan of Action
IMPLEMENTASI
Hasil implementasi POA:
1. Optimalisasi penggunaan metode SBAR pada saat serah terima antar shift:
a. Tgl. 19 Mei 2015: Sosialisasi. Materi:• Menjelaskan tujuan serah terima antar shift• Menjelaskan isi serah terima antar shift sesuai
dengan MPKP• Memberikan contoh laporan serah terima antar
shift pada shift pagi ke shift siang. • Evaluasi
• Evaluasi POA dilaksanakan pada tanggal 20-25 Mei 2015, dengan cara mengobservasi langsung perawat primer melakukan serah terima antar shift pada shift pagi ke shift siang dan perawat penanggung jawab shift malam ke shift pagi. Dari hasil evaluasi tersebut diperoleh data sebanyak 100% perawat menggunakan metode SBAR pada saat serah terima antar shift. Hal ini tercapai karena adanya kerjasama yang baik antara head nurse dan perawat yang bertugas di ruang Carmel.
2. Pemisahan sampah medis dan non medisTgl. 19 Mei 2015: sosialisasi. Materi:• Mereview kembali tentang perbedaan sampah
medis dan non medis.• Memanfaatkan bengkok sebagai tempat sampah
non medis.• Menyiapkan bengkok di setiap troly yang dipakai
oleh perawat untuk melakukan tindakan keperawatan.
• Mengobservasi pemisahan sampah medis dan non medis setelah tindakan keperawatan.
• Melakukan evaluasi
• Rencana dan target plan of action yang telah ditentukan untuk 100% perawat melakukan pemisahan sampah medis dan non medis tercapai. Dalam observasi, ners muda menimbang antara sampah medis dan non medis yang ada pada shift pagi. Dari observasi dari tanggal 20-25 Mei 2015 didapatkan sampah medis: 3.455 gram, sampah non medis: 1.525 gram. Dalam pengelolaannya sampah medis memerlukan biaya Rp 4.300,-/kg. Ners muda melakukan observasi selama 6 hari pada shift pagi mendapatkan sampah non medis sebanyak 1,525 kg, sehingga membutuhkan biaya Rp 6.557,5,- Apabila dilakukan perhitungan maka akan didapatkan asumsi:
• 6 hari shift pagi saja = Rp 6.557,5 ,- bila pada shift pagi, siang, malam: 3 x 6 hari : 3 x Rp 6.557,5 ,-. = Rp 19.672,5 ,-
• Dalam 1 bulan (30 hari) dibutuhkan biaya 5 x Rp 19.672,5 ,- = Rp 98.362,5 ,-
• Dlam 1 tahun dibutuhkan biaya 12 x Rp 98.362,5 ,- = Rp 1.180.350,-
• Maka bila dilakukan pemisahan sampah medis dan non medis akan didapatkan penghematan sebanyak Rp 1.180.350,- / tahun, hanya di ruang Carmel saja.
• Memasang leaflet tentang pemisahan sampah medis dan non medis pada kotak perlengkapan tindakan invasive.
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dari tanggal 6-9 Mei 2015 didapatkan:• 4 orang perawat (57,14%) tidak menggunakan form SBAR
dalam serah terima pasien antar shift. Dari hasil kajian tersebut ners muda membuat suatu perencanaan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perawat dalam melakukan serah terima antar shift. Setelah itu perencanaan tersebut diimplementasikan diantaranya dengan cara melakukan review tentang manfaat dan isi serah terima antar shift. Perencanaan ini dapat tercapai dengan baik karena adanya dukungan dan kepedulian dari head nurse dan perawat di ruang Carmel.
• 5 orang perawat (100%) tidak memisahkan sampah medis dan non medis setelah melakukan tindakan invasive.
Evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan intervensi adalah Terdapat peningkatan sebanyak 100% dalam memisahkan sampah medis dan non medis. Terdapat perubahan perilaku perawat ruang Carmel dalam memisahkan sampah medis dan non medis.
Saran:Bagi ruang Carmel• Perlu dilakukan pemantauan penggunaan form SBAR pada saat
serah terima antar shift agar berfokus pada asuhan keperawatan• Memanfaatkan fasilitas tempat sampah medis dan non medis
dengan cara membudayakan membuang sampah sesuai dengan kriterianya sehinnga tidak banyak sampah non medis yang masuk kedalam sampah medis.
Bagi Siloam Hospital Lippo Village• Memanfaatkan fasilitas tempat sampah medis dan non medis
dengan cara membudayakan membuang sampah sesuai dengan kriterianya sehingga tidak banyak sampah non medis yang masuk ke dalam sampah medis.