Upload
hoangdien
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS BAGI
KELUARGA MISKIN DI YAYASAN IBNU SINA MALEO BINTARO
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
RANNY YULIA
1111054100021
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H / 2015 M
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS BAGI
KELUARGA MISKIN DI YAYASAN IBNU SINA MALEO BINTARO
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Ranny Yulia
1111054100021
Di Bawah Bimbingan
Budi Rahman Hakim, MSW
NIP. 197610212001121001
PROGRAM SUTDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2015
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 April 2015
Ranny Yulia
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul “EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH
GRATIS BAGI KELUARGA MISKIN DI YAYASAN IBNU SINA MALEO
BINTARO” disusun oleh Ranny Yulia, Nim 11110584100021 telah diujikan
dalam siding munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 April 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Kesejahteraan
Sosial.
Jakarta, 21 April 2015
Sidang Munaqasyah
Ketua/Penguji Sekertaris
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, Segala puja dan puji senantiasa penulis panjatkan atas
segala karunia Allah SWT, yang telah menciptakan mahluk-Nya dengan penuh
cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW, para keluarga yang suci, para sahabatnya yang mulia serta para
umatnya yang insya Allah hingga kini terus mencintainnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu keritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih banyak
kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya
kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M. Ed Ps. D, MA selaku Pudek I,
Bapak Dr. Jumroni, M. Si, MA selaku pudek II, dan Bapak Dr. H.
Sunandar, MA selaku pudek III. Fakultaas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Ibu Siti Napsiyah, MSW, selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan
Sosial.
iii
3. Bapak Ahmad Zaky, M. Si, selaku Sekertaris Jurusan Kesejahteraan
Sosial.
4. Bapak Budi Rahman Hakim, MSW, selaku Dosen pembimbing skripsi
yang telah berkenan dan membimbing penulis selama ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan sumbangan wawasan
keilmuan dan membimbing penulis selama pelaksanaan perkuliahan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Cepi J. Malik, Ibu Astrida Daulay selaku Ketua Harian, Ibu Sri
Tjendani selaku Kepala Sekolah, Ibu Dini selaku Kepala Sekolah gratis
PKBM setara SMA, dan Seluruh Staff di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terutama Ibu Beti
yang selalu memberikan informasi, dan membantu penulis selama
penyusunan skripsi terimakasih banyak semoga mendapatkan balasan yang
setimpal dari Allah AWT.
7. Alm. Bapak termakasih Pak sudah mengajarkan anakmu ini menjadi anak
yang berguna sampai saat ini, Love You Pa.
8. Mama tercinta yang selalu memberikan doa dan kasih sayang serta
dukungan selama ini, maaf anakmu belum bisa membahagiakanku dan
untuk keluarga besar terimakasih atas doanya selama ini I Love You
Maaa, Kakak Rita, Kakak Vina, Bang Hendrik yang selalu membiayakan
selama ini terimakasih banyak semoga Allah SWT membalas dengan
rezeki yang berlimpah.
iv
9. Muhammad Akbar Felayati yang selalu memberikan motivasi , dukungan,
dan kesabaran selama ini terimakasih banyak.
10. Mamiku, Kak Iyo, Bunda, dan Ka Ike, yang selalu mendoakanku.
11. Kak Isnaniyah S.Sos Alumni UIN angkatan 2010 terimakasih banyak
selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini dan pacarnya Kak Robby
yang selalu sabar menunggu saat penyusunan skripsi.
12. Kepompong yaitu Arini Mayanfa’uni, Rena Dwitiya Rahayu, Ita Dwi
Lestari, Mira Fatma, Puspita Andrianti, dan Dini Fiqriah selaku sahabat –
sahabat ku yang selalu bersama dari semester 1 sampai sekarang ini I Love
You Guys.
13. Erista Kurnia Putri, Nanda Narendra Putra, Windy Rizkyka Andriani,
Hana Irtiyah Avriani selaku sahabat yang selalu memberi dukungan untuk
penyusunan skripsi ini Love You Guys.
14. Teman –teman tercinta Kessos angkatan 2010 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama ini.
15. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan, yang telah membantu
selesainya skripsi ini
i
ABSTRAK
Ranny Yulia
Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi Keluaraga Miskin di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
Kemiskinan sangat berkaitan dengan pendidikan, nampak jelas masalah
yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan di berbagai tingkat pendidikan formal ataupun pendidikan non
formal. Dengan adannya korelasi antara kemiskinan dan pendidikan, banyak anak
tidak bisa bersekolah, lalu tidak dapat megubah nasibnya. Bagaimana pun, stigma
pendidikan mahal sangat melekat di benak masyarakat yang tidak mampu. Sebab,
pendidikan menyangkut pembangunan karakter dan sekaligus mempertahankan
jati diri manusia sebagai suatu bangsa. Karena itu, setiap bangsa yang ingin maju,
maka pembangunan dunia pendidikan selalu menjadi prioritas utama. Karena
dengan pendidikan maka akan tercipta sumber daya manusia yang handal yang
mempunyai pemikiran menuju kedepan yang nantinya tentu akan meningkat
derajat bangsa. Untuk itulah diperlukan adannya strategi pemberdayaan di sektor
pendidikan. Karena pendidikan diharapkan agar anak Indonesia memperoleh
berbagai pengetahuan yang dapat digunakan untuk memahami dan memanfaatkan
sebagai potensi yang dimilikinya. Pendidikan adalah sebuah proses
pemberdayaan. Karena itu, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro sebagai salah satu
yayasan yang bergerak untuk mengembangkan pendidikan alternatif dalam bentuk
sekolah gratis, sebagai upaya pemberdayaan.
Penelitian ini bermaksud mengetahui lebih jauh bagaimana evaluasi
pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro, apa saja dampak permasalahan terhadap evaluasi pelaksanaan
sekolah gratis bagi keluarga miskin. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif jenis penelitian metode evaluasi. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan serangkaian observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Prosedur pemilihan informan ini adalah purposive samling, adapun informan
dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yaitu 2 pembina yayasan, 2 ketua
pengelola sekolah, 4 guru-guru, 3 staff, 3 siswa, dan 2 orang tua siswa di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan program sekolah gratis
ini belum memiliki evaluasi secara berkala setiap bulannya, melainkan
dilakukanya evaluasi setiap pertengahan semester dan akhir semester akan
membahas program KBM serta program yang sudah berjalan ataupun program
yang akan dilanjutkan. Hasil evaluasi yang dilakukan pihak Yayasan penulis dapat
menafsirkan bahwa evaluasi ini dilakukan belum terlalu detail mengenai evaluasi
pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina
Maleo seharusnya Yayasan melakukan evaluasi mengenai pencapaian tujuan
bukan hanya kepada perkembangan anak tetapi perkembangan keluargannya dari
segi pemanfaatan, dan perubahan perilaku siswa, yang dimana orang tua siswa
merasakan dan menilai baik atau tidaknya sekolah gratis ini, dapat dilanjutkan
atau tidak perlu adannya peninjauan yang lebih spesifik.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pernyataan
Lembar Persetujuan Pembimbing
Abstrak ..................................................................................................................................... i
Kata Pengantar………. ............................................................................................................ ii
Daftar Isi………....................................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................................. viii
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULIAN
1. Latar Blakang Masalah ................................................................................................ 1
2. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................................... 8
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
4. Metodelogi Penelitian .................................................................................................. 10
5. Tinjauan Pustaka. ......................................................................................................... 18
6. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 19
BAB II KERANGKA TEORI
1. Evaluasi ........................................................................................................................ 21
1. Pengertian Evaluasi ...................................................................................................... 21
2. Jenis – Jenis Evaluasi ................................................................................................... 23
3. Indikator Evaluasi ........................................................................................................ 25
4. Program ........................................................................................................................ 26
1. Pengetian Program ....................................................................................................... 26
2. Tujuan Program ............................................................................................................ 27
3. Macam – Macam Program ........................................................................................... 27
4. Evaluasi Program ......................................................................................................... 28
5. Pengertian Pendidikan .................................................................................................. 29
6. Sekolah Gratis .............................................................................................................. 29
1. Pengertian Sekolah Gratis ............................................................................................ 29
2. Landassan Hukum Sekolah Grati ................................................................................. 30
3. Kemiskinan .................................................................................................................. 32
vi
1. Pengertian Miskin ........................................................................................................ 32
2. Faktor penyebab kemiskinan........................................................................................ 34
3. Ciri-ciri kemiskinan ..................................................................................................... 34
4. Kemiskinan dan pendidikan ......................................................................................... 35
1. Hubungan Pendidikan Sebagai Pengentasan Kemiskinan ........................................... 35
2. Pendidikan Untuk Masyarakat Miskin ......................................................................... 36
3. Standar Pendidikan Nasional ....................................................................................... 38
4. Alat Ukur Evaluasi Input ............................................................................................. 41
BAB III PROFIL LEMBAGA
1. Profil Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ..................................................................... 45
1. Sejarah Berdirinya ........................................................................................................ 45
2. Visi dan Misi ................................................................................................................ 46
3. SDM Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ...................................................................... 47
4. Struktur Oraganisasai Yayasan dan Sekolah................................................................ 48
5. Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 51
6. Pembiayaan Oprasional ................................................................................................ 52
7. Sarana dan Prasarana.................................................................................................... 53
8. Mitra Kerja ................................................................................................................... 54
9. Program Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ................................................................ 55
1. Program Akademik ...................................................................................................... 55
2. TKBM/SMP Ibnu Sina ................................................................................................. 56
3. PKBM setara SMA ( Paket C) ..................................................................................... 56
4. Program Kelas Keterampilan (Skill) ............................................................................ 57
5. Program Kursus ........................................................................................................... 57
6. Program Taman Bacaan (TBM) ................................................................................... 57
7. Keadaan Relawan dan Orang Tua Asuh ...................................................................... 58
8. Proses Pembelajaran..................................................................................................... 59
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
1. Evaluasi Program ......................................................................................................... 65
1. Evaluasi Input............................................................................................................... 65
1. Variable Klien .............................................................................................................. 65
vii
2. Variable Staff ............................................................................................................... 75
3. Variable Program ......................................................................................................... 78
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 93
2. Saran ............................................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 97
LAMPIRAN –LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan ........................ 2
Tabel 2 Angka Partisipasi Sekolah .......................................................... 2
Tabel 3 Rancangan Penelitian untuk Informan ......................................... 13
Table 4 Jumlah Orang Tua Asuh, dan Relawan Guru SMA/SMP YIM ... 59
Tabel 5 Program Program di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.............. 60
Tabel 6 Data Jumlah Siswa dan Siswi di Yayasan .................................. 61
Tabel 7 Jumlah siswa SMP dan SMA ...................................................... 67
Tabel 8 Perwakilan siswa yang mengikuti program sekolah gratis .......... 67
Tabel 9 Saff Yayasan Ibnu Sina Maleo .................................................... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hak setiap manusia yang menjadi warga
negara Republik Indonesia. Namun, dalam kenyataannya banyak warga
ataupun masyarakat serta anak-anak yang ternyata masih belum
tersentuh dunia pendidikan karena berbagai alasan dan kondisi yang
menyertai mereka salah satunya adalah masalah sosial ekonomi yang
jelas sangat berkaitan dengan biaya pendidikan.
Menurut dari data hasil Susenas Modul Sosial Budaya dan
Pendidikan (MSBP) tahun 2013, penduduk Indonesia berusia tujuh
sampai lima belas tahun yang masih sekolah sebanyak 42.581.266
orang, sekitar 763.605 orang diantarannya putus sekolah (1,79%) dan
terdapat sebanyak 799.234 orang yang tamat sekolah tetapi tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya (1,88%) dan yang masih
sekolah sebesar 40.623.767 (95,40%). 1
Sedangkan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan
menurut Badan Pusat Statistik Tangerang Selatan yaitu.2
1 Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) tahun 2012
“Jenjang Pendidikan” artikel diakses pada 15 Februari 2015 dari
http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=sd/view&kd=2488&th=2012
2 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, “Jumlah Penduduk Miskin dan
garis Kemiskinan,” artikel diakses pada 13 February 2015 dari
http://tangselkota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=161
2
Tabel 1
Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan
Tahun Jumlah Penduduk
Miskin (000)
Persentase Penduduk
Miskin
Garis Kemiskinan
(Rp./Kap/Bulan)
2010 21 900 1.67 275 643
2011 20 144 1.50 317 887
2012 18 700 1.33 344 681
2013*) 25 400 1.75 378 303
*) keadaan bulan September 2013
Adapun Angka Partisipasi Sekolah Menurut Badan Pusat
Statistik Tangerang Selatan, yaitu.3
Tabel 2
Angka Partisipasi Sekolah
Tahun Kelompok Umur
7 -12 13 -15 16 – 18 19 - 24
2010 - - - -
2011 99.79 95.13 73.18 29.22
2012 99.61 93.58 68.85 28.32
2013 99.16 94.79 69.18 -
Penuntasan wajib belajar 9 tahun merupakan upaya untuk
meningkatkan angka partisipasi sekolah anak kelompok 7-12 tahun
sebesar 99,9% dan partisipasi sekolah anak kelompok 13-15 tahun
sebesar 96% pada tahun 2013. Kegiatan penuntasan wajib belajar 9
tahun dapat didefinisikan sebagai upaya meminimalkan anak tidak
3 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, “Jumlah Penduduk
Miskin dan garis Kemiskinan,” artikel diakses pada 13 February 2015 dari http:
//tangselkota.bps.go.id/index. php?hal=tabel&id=161
3
pernah sekolah dan tidak sekolah lagi hingga sama atau lebih kecil dari
5% dari jumlah seluruh anak usia 7-15 tahun. Penuntasan wajib belajar 9
tahun akan lebih mudah dilaksanakan jika 15 tahun sudah teridentifikasi
karena dengan pemahaman tentang kondisi tersebut, akan memudahkan
perumusan kebijakan yang sesuai dengan permasalahan nyata
dilapangan. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan partisipasi
sekolah usia 7-15 tahun menurut karakteristik dengan berbagai faktor
yang mempengaruhinnya.4
Sementara menurut Lengeveld, pendidikan itu adalah pemberian
bimbingan atau bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Dalam hal
ini Lengeveld menegaskan bahwa tidak semua pengaruh yang datangnya
dari orang dewasa kepada orang yang belum dewasa itu dapat disebut
mendidik. 5 Strategi pemberdayaan dapat dilakukan dalam berbagai
sektor terutama sektor pendidikan. Melalui pemberdayaan pendidikan
diharapkan masyarakat dapat memperoleh berbagai pengetahuan yang
dapat digunakan untuk memahami dan memanfaatkan sebagai potensi
yang dimilikinya. Tujuan agar yang hendak dicapai dalam proses
pendidikan itu sendiri adalah kesejahteraan manusia.6
4 Sri Nurhidayati, “Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa,” h.2.
5 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Press, 2005), h.
6.
6 Ismul Azham, Evaluasi Pelaksanaan Program Buku Bacaan (Talking
book) di Yayasan Mitra Netra Lebak Bulus Jakarta Selatan, Skripsi S1
(Jakarta:Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN 2011), h.3.
4
Tujuan dalam akhir pendidikan dalam islam adalah proses
pembentukan diri peserta didik (manusia) agar sesuai dengan fitrah
keberadaanya. Islam telah mengajarkan agar mempersiapkan generasi
yang memiliki aqidah yang kuat, berbadan sehat, berkeyakinan mantap,
dan memiliki penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan keahlian
hidup. Al – Qur’an menjelaskan dalam surah An – Nisa/9:7
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang – orang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak – anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar.”(QS. An-Nisa :9).
Islam selalu mendorong umatnya untuk belajar. Menurut ilmu bagi
setiap muslim bukan sekedar kewajiban sepanjang hayat (long life
education), tapi di nilai juga sebagai ibadah, pendidikan pada dasarnya
mempunyai dimensi keilahian, karena semua makhluk yang ada di alam
ini adalah murid Allah, dikatakn murid karena semua makhluk di alam
ini di ajarkan dan di didik oleh Allah sebagai pendidik utama di jagad
ini. Oleh karena itu pendidikan pada awalnya adalah berasal dari Yang
Maha Mendidik yaitu Rabb alam semesta ini. Tidak hanya itu selain
Allah mendidik, Allah juga memelihara makhluknya diantaranya dengan
menurunkan kitab-kitab suci sebagai bahan bacaan, bahan referensi
dalam menyikapi berbagai kejadian dan fenomena alam raya. Maka dari
7 Al. Qur’an Online, “Surah An-Nisa (Ayat 9)”, artikel diakses pada 31
Desember 2014 dari http://m.alquranonline.web.id/alquran.php
5
itu menurut Hadis HR Abu Daud dan Turmudzi yang mengatakan
bahwa :
“…Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan memudahkan bagi jalan ke surga. (HR.Abu Daud dan
Turmudzi).
Berkaitan dengan Ayat Al-Qur’an dan Hadis diatas menjelaskan
bahwa pendidikan sangat penting untuk anak-anak generasi penerus
bangsa untuk mengentaskan yang disebut dengan kemiskinan. Berbicara
mengenai kemiskinan, tentu tidak akan lepas dari pendidikan. Menurut
World Bank, peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang
lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa
Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang bertuang dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, menciptakan kehidupan bangsa, serta
memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan. Perubahan abadi dan keadilan
sosial.8
Lebih lanjut dalam batang tubuh UUD 1945 diamanatkan
pentingkanya pendidikan bagi seluruh warga Negara seperti yang
tertuang dalam Pasal 28B Ayat(1) yaitu bahwa setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan pasal 31
8 Word bank, peningkatat terhadap pendidikan, artikel diakses pda 17
Februari 2015 dari http://www.worldbank.org/
6
Ayat(1) yang mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berhak
mendapat pendidikan.9
Pemerintah telah menganggarkan dana 20 persen dari APBN dan
APBD untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagaimana yang tertera
dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3. Berbagai program lain pun sudah
diluncurkan pemerintah, seperti memberikan BOS, subsidi buku,
meningkatkan kualitas guru melalui program stratifikasi guru dan dosen,
serta keringanan biaya bagi siswa yang kurang mampu atau beasiswa
bagi siswa yang berprestasi.10
Selain upaya yang dilakukan pemerintah, berbagai pihak pun
banyak yang mengusahakan pendidikan gratis. Namun, lembaga-
lembaga yang sengaja didirikan untuk menampung anak-anak dari
keluarga menengah ke bawah itu tidak bertahan lama. Keterbatasan dana
menjadi penyebab utama tidak berkembangnya lembaga tersebut.
Pendidikan merupakan salah satu pilar bagi kemajuan bangsa. Oleh
karena itu, seluruh warga negara harus mengenyam pendidikan dengan
baik. Sebagaimana yang termaktub dalam UUD 45, pendidikan
merupakan hak setiap warga negara. Dalam hal ini pemerintah
bertanggung jawab penuh untuk mewujudkan pendidikan yang
9 Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
10 Junaidi Saleh,”Pendidikan Gratis dan Badan Hukum Pendidikan (Melacak Akar
Legalitas Privatisasi Pendidikan di Indonesia), “ diakses pada 25 September 2014, Dari
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/18/Didaktika/1689073.htm
7
berkualitas. Selama ini upaya-upaya yang dilakukan pemerintah berjalan
kurang maksimal.11
Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa banyak keluarga tidak
mampu di daerah Pondok Aren yang kurang memperhatikan pendidikan
anak-anaknya. Kesulitan ekonomi menyebabkan orang tua lebih terfokus
mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
sehingga pendidikan anak tidak diutamakan. Kurangnya perhatian ini
disebabkan oleh masalh biaya juga karena kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya pendidikan. Tidak sedikit remaja yang putus sekolah
tidak melanjutkan pendidikan setellah lulus SD, SMP, dan SMA.
Mereka terpaksa bekerja dengan kemampuan dan keterampilan yang
terbatas atau bahkan menikah muda. Keadaan ini menjadi siklus yang
tidak terputus karena terus menerus terbentuk dalam kondisi sama tanpa
kesempatan untuk berubah kearah yang lebih baik.
Masa remaja merupakn masa peralihan menuju dewasa, pada
masa ini perkembangan fisik, keadaan emosi, sosial, dan moral
berkembang cukup pesat, jika remaja kurang diberi arahan dan bekal
yang memadai, mereka akan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas
perkembangannya atau bahkan terjerumus dalam kenakalan remaja.
Menariknya suatu penelitian yang penulis akan lakukan akan
mengenai “Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi
Keluarga Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro” Menyadari
11 Sri Nurhidayah, “Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa.” (November
2010), h. 8.
8
pentingnya memberikan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pembinaan remaja, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini
menyelenggarakan program pendidikan yang difokuskan untuk remaja.
Sesuai dengan visi dan misi Yayasan yaitu ingin menciptakan
siswanya agar menjadi generasi yang intelektual dan dapat menciptakan
mereka menjadi generasi mandiri dengan adannya pelatihan
keterampilan dan pengembangan diri siswa sehingga kelak mereka
menjadi masyarakat mandiri yang mampu bersaing dikemudian hari.
Yayasan ini juga mempunyai program yang dapat meningkatkan
keterampilan para siswa dan program kursus kepada siswa dimana
nantinya setelah lulus SMA mereka dapat bekerja sesuai kemampuan
siswa, dan juga program les gratis seperti les music dan tambahan
belajar Bahasa Inggris.
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro memiliki fasilitas-fasilitas
yang memadai baik dari segi sarana ataupun prasarananya. Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro ini setiap anak mempunyai orang tua asuh
untuk membiayai iuran sekolah setiap bulannya serta memberikan
kebutuhan sekolah para siswa, selain itu guru-guru yang mengajar di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini secara sukarela/relawan, adapula
donatur tetap yang rutin memberikan iuran tiap bulan kepada para siswa
dan adapula donatur tidak tetap yakni memberikan donasinya hanya
sesekali kepada pihak Yayasan dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
selain itu yang membedakan sekolah gratis ini dengan sekolah
pemerintah yakni dari segi dana bantuan berbeda dengan sekolah
9
pemerintah, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini tidak dipungut biaya
apapun baik untuk uang bangunan, seragam atau yang lain sebagainya.
Berbeda dengan sekolah pemerintah, biasanya pada sekolah pemerintah
hanya mengratiskan uang bangunan saja tetapi tetap dikenakan biaya
untuk membeli seragam dan buku-buku.
Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca
terlebih tentang Evaluasi Program Sekolah Gratis Bagi Keluarga Miskin
di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Oleh karena itu, melihat hal
tersebut penulis tertarik untuk mengambil tema skripsi dengan judul
“EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS
BAGI KELUARGA MISKIN DI YAYASAN IBNU SINA MALEO
BINTARO”.
1. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari uraian diatas luasnya permasalahan yang
ada dalam skripsi ini, perlu kirannya penulis membatasi penelitian
ini pada Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis Bagi
Keluarga Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Hal ini
dimaksudkan agar penelitian dapat terarah dan tidak melebar.
Pembatasan masalah dalam skripsi ini difokuskan diliat secara
keseluruhan mulai dari perencanaan, proses, hingga hasil dan
dampak masalah dari Pelaksanaan Sekolah Gratis Bagi Keluarga
Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
2. Perumusan Masalah
10
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
permasalahan ini pada :
1. Bagaimana evaluasi program sekolah gratis bagi keluarga miskin di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro?
2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui evaluasi program sekolah gratis bagi keluarga
miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis :
1. Dapat dijadikan informasi dalam pengembangan mutu pembelajaran
Kesejahteraan Sosial (Kessos) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta sebagai sarana
bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan
penelitian dan penulisan karya ilmiah
2. Manfaat Praktis :
1. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan rekomendasi bagi pekerja
sosial atau lembaga sosial yang memiliki kepedulian terhadap
Evaluasi Program Sekolah Gratis bagi Keluarga Miskin di Yayasan
Maleo Bintaro.
2. Untuk menambah wawasan bagi para pembaca umumnya dan bagi
penulis khususnya dan para calon pekerja sosial agar dapat
gambaran umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi
program sekolah gratis bagi keluarga miskin.
11
3. Metodelogi Penelitian
1. Design Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil oleh penulis untuk melakukan
penelitian bertempat di Jl. Riau Kampung Rawa Rt004/RW 05,
Kelurahan Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Tangerang
Selatan 15229 tempat dimana pelaksanaan program sekolah
gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
dilaksanakan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari sejak penjajakan dari Tanggal
12 February 2015 sampai April 2015.
3. Sumber Data
Menurut Lovlend dan Lovlend, sumber data utama dalam
penelitian kualitatif iyalah kata – kata dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain. Berkaitan
dengan hal itu pada bagian ini jelas datanya dibagi kedalam kata
– kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan
wawancara.12
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang berupa
12 Lexy J.Maleong, “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, (Bandung, Rosyda
Karya. 2004) Cet ke-13.h.157.
12
menghimpun data, mengelola dan menganalisa data secara kualitatif
dan menafsirkannya secara kualitatif. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bogdan dan Tylor metodelogi penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata kata,
tulisan atau lisan dari orang orang yang diamati.13
3. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah jenis
penelitian evaluasi. Jenis penelitian evaluasi adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program, menilai
apakah program telah dilaksanakan sesuai rencana, melalui pengembangan
staf program. 14 Manfaat metode evaluasi adalah untuk memberikan
rekomendasi pelaksanaan program yang lalu dan untuk memperbaiki
pelaksanaan program yang akan dilaksanakan berikutnya.15 Lembaga lebih
cenderung untuk ditanya guna mempertanggungjawabkan dalam hubungan
program-programnya.16
Jadi metode evaluasi sangat dibutuhkan untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan suatu program. Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan,
maka dalam penelitian ini akan menggambarkan tentang evaluasi
13 Lexy J.Maleong, “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, h.158.
14 Wirawan, Evaluasi, Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi
(Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 16.
15 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2009),h.144.
16 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial ,h.145.
13
pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibu
Sina Maleo Bintaro.
4. Sumber dan Data
Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya, baik
dari wawancara maupun observasi. Adapun data yang penulis dapat
diperoleh dari (Pengurus Yayasan Maleo) terdiri dari Pembina,
Ketua Umum 2 orang (Pengelola Sekolah) terdiri dari Ketua
Pengelola, Bidang Kesiswaan 2 orang, Staff Yayasan 3 orang, orang
tua murid 2 orang, murid dari Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro 3
orang.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan
atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian maupun istansi yang
tekait lainnya, data – data ini diperoleh dari berbagai tulisan atau
informasi lainnya yang telah ada sebelumnya.
5. Teknik Pemilihan Informan
Pemilihan informan bertujuan mempermudah peneliti
sehingga tidak perlu menjadikan keseluruhan populasi sebagai
informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian,
cara memperoleh informan penelitian dapat dilakukan melalui
purposive sampling sesuai dengan tujuan penelitian yang akan
dilakukan.17
17 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet ke-20 h.90.
14
Berikut ini table informan dan objek yang terpilih dalam
pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.
Tabel 3
Rancangan Penelitian Untuk Informan
Teknik purposive (bertujuan), dimana informan dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang –
orang yang tepat dalam memberikan informasi. 18 dalam hal ini,
18 Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2004),h.63.
No Informan Informasi Yang Diberi Jumlah
1 Pihak Yayasan Mengetahui keseluruhan mengenai evaluasi
pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga
miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
2 orang
2 Pihak Sekolah
SMP dan
SMA
Mengetahui evaluasi program sekolah gratis dan
juga mengetahui dari segi apakah sekolah tepat
pada sasaran, bermanfaat, baik atau buruk untuk
jangka panjang.
2 orang
3 Guru-Guru Memperkuat data terhadap pelaksanaan sekolah
gratis tersebut.
4 orang
4 Staff Yayasan Mengetahui manajement dan berkas-berkas
yayasan
3 orang
5 Siswa Pelaksanaan program sekolah gratis dan manfaat
yang didapatkan dari program tersebut.
3 orang
6 Salah satu
orang tua
peserta didik
Tanggapan keluarga mengenai pelaksanaan
program sekolah gratis bagi keluarga miskin di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini.
2 orang
15
tentang evaluasi pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga
miskin di yayasan ibnu sina maleo bintaro.
Penulis akan menggali data yang seluas-luasnya dari pihak-
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program sekolah gratis bagi
keluarga miskin di yayasan ibnu sina maleo bintaro, pihak – pihak
tersebut antara lain: pengurus yayasan maleo bintaro, pengelola
sekolah, orang tua murid, dan siswa.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa tekik
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik Observasi
Observasi yaitu mengadakan pengamatan terhadap objek
penelitian untuk mengetahui gejala – gejala yang ada hubungannya
dengan maslaah yang sedang diteliti dengan harapan akan
memperoleh suatu kelengkapan data. Observasi atau pengamatan
berperan serta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh
orang-orang dalam situasi peneliti memperoleh kesempatan
mengadakan pengamatan atau observasi.19
2. Metode Wawancara
Wawancara yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawaancara untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti dari
19 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.194.
16
yang diwawancarai. 20 Sedangkan menurut W. Gulo wawancara
adalah bentuk komunikasi langsung antara penulis dengan
responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab
dalam hubungan tatap muka. Dengan wawancara, proses wawancara
data yang diperoleh dapat langsung diketahui objektivitasnya karena
dilaksanakan secara tatap muka.21
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi
dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
peneliti untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek
melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau
dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Teknik
Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumentasi sebagai sumber
data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan berupa data foto-
foto, rekaman medis, buku-buku, artikel, brosur yang berkaitan
dengan penelitian, teori maupun litelatur lainnya.22
4. Teknik Analisis Data
20 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Malang:
PT Bumi Aksara, 2013), h. 160.
21 W. Gulo, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h.119.
22 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, h. 216.
17
Maksud dari analisis data adalah proses pengumpulan data
dan mengurutkannya ke dalam pola dan pengelompokkan data.
Mengemukakan analisis data merupakan bagian yang sangat penting
dalam metode ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat
diberi arti dan makna yang berguna memecahkan masalah
penelitian.23
Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi secara garis besarnya
dengan langkah-langkah sebagai berikut:24
1. Reduksi data, yaitu dimana peneliti mencoba memilah data yang
relevan dengan hasil pelaksanaan program sekolah gratis bagi
keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sian Maleo Bintaro.
2. Penyajian data, setelah data mengenai hasil dari pelaksanaan sekolah
gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
maka data tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk narasi, visual
gambar, tabel, dan lain sebagainya.
3. Penyimpulan data, pengambilan kesimpulan dengan
menghubungkan dari tema tersebut, sehingga memudahkan untuk
menarik kesimpulan.
4. Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
triangluasidata adalah mempergunakan berbagai sumber
23 Moh Nasir D, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993),
h.405.
24 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2000) cet ke-13, h. 103.
18
data/informasi. Dalam teknik triangulasi ini adalah mengelompokan
para pemangku kepentingan program data mempergunakan sebagai
sumber data/informasi. Evaluator harus mempergunakan sebanyak
mungkin kelompok-kelompok dan para anggota kelompok
pemangku kepentingan dalam evaluasi. Misalnya, para pemangku
kepentingan program sekolah satu atap terdiri dari kelompok para
murid, orang tua murid, guru, kepala sekolah, dan pegawai sekolah.
Untuk menjaring data/informasi, evaluator melakukan wawancara
secara mendalam kepada para anggota kelompok. Evaluator
melakukan triangulasi data yang disepakati oleh anggota , jenis
triangulasi data paling mudah dilaksanakan jika setiap kelompok
mempunyai interes tertentu terhadap program.25
5. Teknik Penulisan
Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman
pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”, (skripsi, tesis,
disertai). Diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development
an Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, Press tahun 2007.26 Selain itu buku “Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disimpulkan dan Pedoman Umum
25 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2000) cet ke-13, h. 104.
26 Pedoman Penulisan skripsi, Tesis, dan Disertai UIN, (Jakarta, UIN
Jakarta Press:2007)
19
Pembentukan Istilah”. Diterbitkan oleh Penerbit YRAMA WIDIYA,
Bandung tahun 2010.27
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan
(literature) yang berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang
dilakukan pada penulisan skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan
sebagai acuan untuk membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian
yang akan dilakukan untuk penulisan skripsi ini. Adapun tinjauan
pustaka dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan litelatur
berupa skripsi, yaitu:
1. Nama : Siti Wahyuni
Nim : 10605400205
Judul :”Pelaksanaan Pemberdayaan Pendidikan Anak
Jalanan dan Duafa Melalui Program Sekolah Gratis
Oleh Yayasan Bina Insan Mandiri di Terminal Depok
Jawa Barat”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, UIN 2012. Dalam skripsi ini
penulis bertujuan untuk memahami dari program
sekolag gratis oleh yayasan bina insane di terminal
depok jawa barat, berkaitan dengan judul skripsi yang
penulis lakukan di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
bahwah program sekolah gratis ini merupakan
27 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disimpulkan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Bandung: Yarama Widya, 2010)
20
pemberdayaan untuk keluarga miskin bahkan sama
untuk anak jalanan.
Ada beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang
akan penulis jadikan bahan perbandingan dan referensi, judul yang
penulis lakukan adalh Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Gratis
Bagi Keluarga Miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Penulis
akan membahas bagaimana evaluasi pelaksanaan program sekolah gratis
ini apakah sudah berjalan sesuai rencana sehigga sekolah gratis ini
benar-benar dikhususkan untuk keluarga miskin di sekiatar Pondok
Aren.
2. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari sub –
sub bab sebagai berikut:
BAB. I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang mencakup: latar blakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, manfaat dan
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi
penelitian, sistematika penulisan.
BAB. II LANDASAN TEORI
Tinjauna teoritis yang mencakup: penegasan judul,
evaluasi pelaksanaan sekolah gratis bagi kluarga tidak
mampu di yayasan ibnu sina maleo bintaro, pengetian
evaluasi program, model – model evaluasi, jenis –
jenis evaluasi, tujuan dan fungsi evaluasi, pengetian
21
program, tujuan program, macam – macam program,
manfaat dan kegunaan evaluasi program pengertian
evaluasi program, pelaksanaan evaluasi program,
pengertian sekolah gratis, pengertian keluarga miskin
(definisi keluarga dan definisi miskin), faktor
penyebab kemiskinan, kemiskinan dan pendidikan,
pendidikan untuk masyarakat miskin, teori
kemiskinan, pemberdayan masyarakat dan
pembangunan sosial.
BAB. III GAMBARAN UMUM LEMBAGA
Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang
berdirinya Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, visi dan
misi, struktur organisasi, pendapatan dana dan yang
berkaitan dengan kelembagaan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini akan membahas tentang proses evaluasi
pelaksanaan program sekolah gratis bagi keluarga
miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro dan hasil
evaluasi.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang
kesimpulan dari hasil penelitian evaluasi pelaksanaan
program sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro dan saran-saran untuk perbaikan ke depan
22
bagi Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, peneliti,
fakultas dan jurusan.
DAFTAR PUSTAKA
21
BAB II
KERANGKA TEORI
1. Evaluasi
1. Pengertian Evalauasi
Evaluasi adalah mengidentifikasikan keberhasilan atau kegagalan
suatu rencana kegiatan atau program. Secara umum dikenal ada dua tipe
evaluasi, yaitu evaluasi terus-menerus (on-going evaluation) dan evaluasi
akhir (expost evaluation). Tipe evaluasi yang pertama dilaksanakan pada
interval periode waktu tertentu, misalnya per-triulan atau per-semester
selama proses implementasi (biasanya pada akhir phase atau tahap suatu
rencana). Tipe evaluasi yang kedua dilakukan setelah implementasi suatu
program atau rencana. Evaluasi biasannya difokuskan pengidentifikasian
kualitas program. Evaluasi berusaha mengidentifikasi mengenai apa yang
sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program.1
Sedangkan menurut terminologi pengertian evaluasi menurut
Casley dan Kumar adalah suatu penilaian berkala terhadap relevansi,
kinerja, evesiensi dan dampak suatu proyek dikatakan dengan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan, sementara Fink dan Kocekoff memberikan
devinisi evaluasi adalah merupakan serangkaian prosedur untuk menilai
mutu sebuah program.2
Kemudian Stufflebeam juga membedakan Proakticitive Evaluation
untuk melayani pemegang keputusan, dan Retroactive Evaluation untuk
1 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 119
22 Fredy S. nggao, Evaluasi Program (Jakarta: Nyansa Mandiri, 2003), h. 15.
22
keperluan pertanggung jawaban. Evaluasi dapat meliputi dua fungsi, yaitu
fungsi formatif, evaluasi yang dipakai untuk perbaikan dan pengembangan
kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk, dan sebagainya).
Fungsi sumatif, yaitu evaluasi dipakai untuk petanggungjawaban,
keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu
pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program perbaikan
program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan
dan dukungan dari mereka yang terlibat.3
Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu pengetahuan
untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan dan aplikasi
ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan praktek
profesi.4
Dari beberapa pengertian menurut Para Ahli diatas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap
segala macam pelaksanaan program agar dapat diketahui secara jelas
apakah sasaran-sasaran yang dituju sudah dapat tercapai atau belum, dan
juga evaluasi dapat disimpulkan bahwa mengidentifikasikan menganalisa
suatu fenomena dalam bentuk sebuah hasil keberhasilan, kegagalan suatu
rencana kegiatan atau program hingga interpretasi (menafsirkan) data atau
informasi yang diperoleh melalui pengukuran.
3 Farida Yusuf Tayibnapis. M.Pd., Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan Penelitian, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2008), h. 3.
4 Wirawan, MSL, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2011), h. 30.
23
2. Jenis – Jenis Evaluasi
Seperti jenis penelitian lainnya, evaluasi dilaksanakan dengan
menggunakan desain atau konstelasi evaluasi tertentu. Desain evaluasi
adalah kerangka proses melaksanakan evaluasi dan rencana menjaring dan
memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh informasi dengan presisi
yang mencukupi atau hipotesis dapat diuji secara tepat dan tujuan evaluasi
dapat dicapai. Terdapat banyak model evaluasi program yang digunakan
oleh ahli salah satunya adalah model cipp (context-input-process-product).
Model ini dikembangkan oleh stufflebeam, model cipp ini diperkenalkan
pada tahun 1971 yang melihat kepada empat dimensi yaitu dimensi
context, dimensi input, dimensi process dan dimensi product.5
Selain itu menurut Pietrzak, dkk didalam buku Isbandi Rukminto
Adi mengemukakan 3 tipe evaluasi, yaitu evaluasi input (inputs), evaluasi
proses (process), dan evaluasi hasil (outcoms). 6 dalam penelitian yang
dilakukan penulis hanya menjelaskan evaluasi input.
Evaluasi Input
Evaluasi ini menfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam
pelaksanaan suatu program. Ada tiga unsur (variable) utama yang terkait
dengan evaluasi input adalah klien, staf, dan program. Variable klien
meliputi karakteristik demografi klien, seperti suasana (konstelasi)
keluarga dan beberapa anggota yang ditanggung. Variable staf meliputi
5 Farida Yusuf Tayibnapis. M.Pd., Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan Penelitian, h. 12.
6 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 2003), h.189.
24
aspek demografi dari staf, seperti latar belakang pendidikan staf dan
pengalaman staf. Sedangkan variable program meliputi aspek tertentu
seperti lamanya waktu yang diberikan, dan sumber – sumber rujukan yang
tersedia.
Selain itu dari buku evaluasi pendidikan, evaluasi di bagi dalam
beberapa jenis salah satunya evaluasi input yaitu evaluasi terhadap siswa
mencakup kepribadian, sikap, dan keyakinan. Tujuan utama input adalah
untuk menentukan bagaimana memanfaatkan input dalam mencapai tujuan
program selain itu dilihat dari7:
1. Biaya
2. Hambatan-hambatan
3. Sarana prasarana
4. Kualitas staf yang mampu mendukung kegiatan belajar
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-
beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar
evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam bahwa evaluasi adalah
proses memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk
mempertimbangkan alternatif-alternatif pengambilan keputusan.
Selanjutnya mendefinisikan bahwa evaluasi sebagai kegiatan investigasi
yang sistematis tentang keberhasilan suatu tujuan. Sedangkan Djaali,
Mulyono dan Ramli (2000) mendefinisikan bahwa Evaluasi sebagai proses
7 Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), h.13
25
menilai sesuatu berdasarkan standar objektif yang telah ditetapkan
kemudian diambil keputusan atas obyek yang dievaluasi.8
Dari beberapa teori yang ada diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi
tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu sudah dicapai dan merupakan
suatu proses untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh
manatujuan program sudah dicapai. Dari pemaparan di atas penulis akan
mengkerucutkan pembahasan penelitian pada evaluasi input. Evaluasi
input merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk
menentukan bagaimana menggunakan sumber daya yang berguna dalam
mencapai tujuan program. Evaluasi input meliputi analiasis personal (Staf
dan Siswa) yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-
sumber yang berguna, alternatif-alternatif yang harus dipertimbangkan
untuk mencapai suatu program.
5. Indikator Evaluasi
Secara umum, indikator dapat didefinisikan sebagai suatu alat ukur
untuk menunjukan atau menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal yang
menyangkut suatu fenomena sosial, ekonomi, penelitian, proses suatu
usaha peningkatan kualitas. Indikator dapat membentuk ukuran, angka,
atribut, atau pendapat yang dapat menunjukan suatu keadaan.9
Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa dalam
mengevaluasi suatu program harus memilih dan memahami pendekatan
8 Farida Yusuf Tayibnapis. M.Pd., Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan Penelitian, h. 12.
9 Wirawan, MSL, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada: 2011), h. 25.
26
untuk melakukan penilaian secara sistematis terhadap pelaksanaan
program, penulis akan menggunakan teori evaluasi yang digunakan
Isbandi Rukminto bahwa evaluasi input meliputi variabel klien (
demografi siswa, keluarga dan beberapa anggota yang ditanggung),
variable staf (demografi dari staf, seperti latar belakang pendidikan staf
dan pengalaman staf), sedangkan variable program meliputi aspek tertentu
seperti (lamanya waktu yang diberikan, dan sumber–sumber rujukan yang
tersedia). dan dari menggunakan teori Wayan Nurkencana evaluasi input
meliputi biaya, hambatan-hambatan, sarana prasarana, serta Kualitas staf
yang mampu mendukung kegiatan belajar, diperkuat dari hasil data dinas
pendidikan dan kebudayaan bahwa standar dari siswa, staf dan program
apakah serupa dengan yang peneliti akan lakukan mengenai evaluasi
program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro, yang akan penliti tuangkkan mengenai evaluasi input pada BAB
IV.
6. Program
1. Pengetian Program
Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga, bahkan
Negara. Menurut Suharsimi Arikunto program adalah sederetan rencana
kegiatan yang akan dilaksankan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.10
10 Suharsimi Arikunto, “Penilaian Program Pendidikan”,.h.1.
27
Program adalah seperangkat aktivitas atau kegiatan yang
ditunjukan untuk mencapai suatu perubahan tertentu terhadap kelompok
sasaran tertentu.11
2. Tujuan Program
Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan
pusat perhatian. Jika suatu program tidak memiliki tujuan yang
bermanfaat, maka program itu tidak perlu dilaksanakan, karena tujuan
menentukan apa yang akan diraih oleh suatu program.
3. Macam–macam Program
Macam atau jenis program dapat beragam wujud, jika ditinjau dari
berbagai aspek, program ditinjau dari:12
1. Tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya
adalah beberapa banyak program tersebut telah memberikan
keuntungan, dan jika program tersebut bertujuan suka rela, maka
ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat
bagi orang lain.
2. Jenis, ada program pendidikan, program pemberdayaan, program
koperasi, program kemasyarakatan, dan sebagainya. Klasifikasi
tersebut tergantung dari jangka yang bersangkutan.
3. Jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang.
4. Keluasaan ada program sempit dan program luas.
11 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakkan Rakyat (Bandung: Refika
Aditama), h. 120.
12 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, h.2.
28
5. Pelaksanaanya ada program kecil ada program besar.
6. Sifatnya, ada program penting ada program tidak penting.
7. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi Program.
8. Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan proses pemeriksaan dan penilaian sebuah
program untuk mngetahui efektifitas masing-masing komponennya melalui
rangkaian informasi yang diperoleh evaluator yang hendaknya membantu
pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program perbaikan program,
pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan
informasi.13
Menurut Wayan Nurkacana evaluasi program yaitu agar mengetahui
sejauhmana hasil yang telah dicapai oleh suatu program, maka harus
melakukan evaluasi, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur dan
menilai sebuah hasil dari suatu program atau kegiatan.14
Jadi, menurut penulis bahwa evaluasi program adalah proses penetapan
secara sistematis tentang nilai, tujuan, evektivitas, atau kecocokan, sesuatu
sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan juga
membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program atau
perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah
pengetahuan dan informasi.
13 Ismul Azham, Evaluasi Pelaksanaan Program Buku Bacaan (Taking Book) di Yayasan
Mitra Netra Lebak Bulus Jakarta Selatant, Skripsi S1 (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN 2011), h.19.
14 Wayan Nurkacana, Evaluasi Pendidikan” (Surabaya: Usaha Nasional, 1976), h.85.
29
9. Pengertian Pendidikan
Dalam buku Isbandi Rukmianto Adi mengatakan bahwa upaya
pembangunan merupakan suatu pemberdayaan denga berbagai bentuk dan
versinya, pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat ataupun kesejahteraan sosial, spicker menggambarkan sekurang-
kurangnya ada lima aspek utama yang harus diperhatikan. Kelima aspek ini
dikenal dengan nama “big five”. Yaitu, kesehatan, perumahan, jaminan sosial,
pekerjaan sosial, dan pendidikan.15
10. Sekolah Gratis
1. Pengertian Sekolah Gratis
Sekolah gratis sebagai tempat atau lembaga terjadinya proses
pembelajaran, pendewasaan, dan social peserta didik dibawah tanggung
jawab semua orang yang terlibat dalam lembaga tersebut (kepala sekolah,
staff, murid, dll) dimana beban biaya tidak dibebankan kepada orang tua
siswa.
Tujuan didirikannya sekolah menurut Malik Fajar, minimal untuk
memenuhi tiga hal, yaitu: pertama, sarana implementasi kebijakan
pendidikan, yang dikembangkan melalui sistem yang berlaku secara
nasional. Kedua, memenuhi dan mewujudkan pendidikan nasional yang
memumpuni secara akademik (bermutu dan bertaraf). Ketiga, untuk
mengembangkan visi dan misi kehidupan”Modern”.16
15 Isbandi Rukmianto Adi, Intervensi Komunitas dan Pembangunan Masyarakat
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 3.
16 Syaukani H.R, Titik Temu Dalam Dunia Pendidikan, (Jakarta: Nuansa Madani, 2002),
cet 1 h.80.
30
Selain itu, Alisuf Sabri berpendapat bahwa fungsi atau peran
sekolah pada umumnya adalah:17
1. Mempertajam dan mencerdaskan intelek anak.
2. Penyempurnaan (dalam batas–batas tertentu) pendidikan dalam
keluarga maupun keagamaan.
3. Sekolah juga berfungsi sebagai pewaris dan pemelihara
kebudayaan, serta mengembangkan pribadi anak didik dengan
mendidik dan mengajar, serta memperbaiki memperhalus tingkah
laku anak didik yang dibawanya dari keluarga.
1. Landasan Hukum Sekolah Gratis
Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang
merupakan bagian dari hak ekonomi, sosial, dan budaya atau hak ekonomi
social budaya. Rumusan pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia
terlihat jelas pada pasal 26 deklarasi hak asasi manusia yang menyatakan:
setiap orang berhak atas pendidikan. Pendidikan harus bebas biaya, serta
pada tingkat dasar dan tingkat rendah. Pendidikan dasar harus bersifat
wajib. Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia secara umum dan
pendidikan yang lebih tinggi harus sama–sama dimasuki semua orang
berdasarkan kemampuan.
Lebih lanjut deklarasi HAM tsebut dalam konstitusi pada bagian
pembukaan sebagai upaya pemerintah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih lanjut
17 M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h.51.
31
dirinci dalam pasal 31 UUD 1945 yang telah diamandemen, yang
menyatakan:
1. Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.
2. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keinginan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan undang-undang.
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan nasional.
Penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan dasar
merupakan bagian dari kebijakan pendidikan di Indonesia untuk mencapai
pendidikan untuk semua (education for all). Adapun yang menjadi fungsi
dan tujuan wajib belajar diatur lebih lanjut pada pasal 2 PP No. 47 tahun
2008 yang menyebutkan: “Wajib belajar berfungsi mengupayakan
perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga Negara Indonesia. Wajib belajar bertujuan
memberikan pendidikan minimal bagi warga Negara Indonesia untuk
dapat mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri di dalam
masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Mengenai penyelenggaraan wajib belajar tersebut dapat dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Penyelenggara program
32
wajib belajar tersebut harus bermutu dan sesuai dengan standar
nasional”.18
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa untuk itulah kalangan
pemerintahan harus membebaskan biaya pendidikan mulai dari tingkat
dasar hingga pendidikan menengah, melalui sekolah gratis yang tentunya
menjadi kabar gembira bagi masyarakat yang menginginkan sekolah gratis
dan merupakan trobosan untuk menanggulangi masalah anak-anak yang
tidak sekolah atau menurunkan angka putus sekolah yang dalam jangka
panjang dapat mengurangi angka kemiskinan.
5. Kemiskinan
1. Pengertian Miskin
Al-Raghib al-Ashfahani mendefinisikan miskin adalah seorang
yang tidak memiliki sesuatu apapun.19
Imam Syafii berpendapat orang miskin adalah orang yang memiliki
pekerjaan tetap tetapi penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. K.H Ali Yafie menjelaskan bahwa orang miskin adalah orang
memiliki harta atau memiliki pekerjaan atau memiliki keduannya, tetapi
18 Siti Wahyuni, Pelaksanaan Pemberdayaan Pendidikan Anak Jalanan dan Duafa
Melalui Program Sekolah Gratis Oleh Yayasan Bina Insana Mandiri di Terminal Depok Jawa
Barat, Skripsi S1 (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN 2012), h. 67.
19 Asep Usman Ismail, Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan Sosial:
Pesrspektif al-Qur’an tentang Perlindungan terhadap Anak dan Fakir Miskin
Pemeberdayan Masyarakat(Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project, 2006),h.134.
33
harta atau hasil dari pekerjaanya itu hanya mencukupi seperdua atau lebih
dari kebutuhan pokoknya.20
Menurut sosiolog Soerjono Soekanto, kemiskinan merupakan suatu
keadaan ketika seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinnya sendiri
sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan tidak mampu
memanfaatkan tenaga, mental maupun fisik dalam kelompoknya
tersebut.21 Sedangkan menurut antropolog Parsudi Suparlan, masyarakat
miskin adalah sekelompok manusia yang kehidupan serta pendapatan
sehari – harinya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang paling pokok
sehingga kehidupan mereka serba kekurangan.22
Sehingga dapat penulis simpulkan kemiskinan adalah salah satu
kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu
kesatuan satu rumah namun salah satunya tidak berfungsi sehingga tidak
memiliki harta, tidak memiliki pekerjaan tetap, dan penghasilannya itu
tidak mencukupi seperdua atau lebih dari kebutuhan pokok dan sehari-
harinnya didalam keluarga tersebut.
2. Faktor penyebab kemiskinan
20 Asep Usman Ismail, Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan Sosial: Pesrspektif al-
Qur’an tentang Perlindungan terhadap Anak dan Fakir Miskin Pemeberdayan
Masyarakat(Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project, 2006),h.136
21 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suat Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 1987),h.349.
22 Parsudi Suparlan, Kemiskinan di Perkotaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
1995),h76.
34
Kemiskinan adalah kompleksitas walaupun pada dasarnya
kemiskinan adalah berawal dari masalah pribadi. Masalah kemiskinan
mempunyai keterkaitan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat..23
Dapat di pahami bahwa masalah–masalah yang dihadapai oleh
masyarakat sangat beragam dan faktor-faktor yang menjadi latar blakang
kemiskinan dapat dikatakan berasal dari faktor internal dan eksternal.
Secara mendasar penyebab kemiskinan itu ada dua yaitu: pertama,
penyebab yang disebabkan oleh individu. Dalam hal ini individu tidak
memiliki kemampuan dan keahlian untuk berekreasi yang didasari oleh
rendahnya pendidikan sehingga individu tersebut tidak dapat bereaksi.
Kedua, penyebab yang disebabkan oleh garis struktural yang ada.
Masyarakat miskin memiliki keterbatasan akses dan kesempatan karena
telah terjadinnya diskriminatif.24
3. Ciri-ciri kemiskinan
Kemiskinan mempunyai beberapa ciri diantarannya:25
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan,
sandang, dan papan).
2. Ketidakaadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(kesehatan, pendidikan, sinitasi, air bersih, dan transportasi).
3. Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadannya investasi untuk
pendidikan dan keluarga).
23 Amrullah Ahmad, Islamisasi Ekonomi, (Yogyakarta: PT Rosda Karya, 1985), h.109.
24 Lidya Melawati, Evaluasi Program LayananKesehatan Rumah Bersalin Gratis (RBG)
Bagi Orang Miskin di Jakarta Timur, Skripsi S1 (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN 2011), h.30.
25 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h.132.
35
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun
massal.
5. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan alam.
6. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencarian yang
berkesinambungan.
7. Ketidakampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar,
wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin,
kelompok marjinal dan terpencil).
8. Kemiskinan dan pendidikan
Dalam kemiskinan sangat berkaitan dengan pendidikan, ada dua
penjelasan yang mengatakan sangat terkait, yaitu hubungan pendidikan
sebagai pengentasan kemiskinan dan pendidikan untuk masyarakat miskin.
sebagai berikut.
1. Hubungan Pendidikan sebagai Pengentasan Kemiskinan
Hampir tidak ada yang membantah bahwa pendidikan adalah
pointer dalam pembangunan masa depan suatu bangsa. Jika dunia
pendidikan suatu bangsa jeblok, maka kehancuran bangsa tersebut
tinggal menunggu waktu. Sebab, pendidikan menyangkut
pembangunan karakter dan sekaligus mempertahankan jati diri
manusia suatu bangsa. Karena itu, setiap bangsa yang ingin maju,
maka pembangunan dunia pendidikan selalu menjadi prioritas utama.
Karena dengan pendidikan maka akan tercipta sumber daya manusia
36
yang handal yang mempunyai pemikiran menuju kedepan yang
nantinya tentu akan meningkat derajat bangsa.26
Salah satu hal yang menjadi sangat penting yaitu mengatasi hal
tersebut di atas, adalah pemerintah sekarang ini untuk lebih
memperhatikan sektor pendidikan. Bagaimana pemerintah misalnya
mau menempatkan persoalan pendidikan sebagai salah satu prioritas
dalam pengambilan kebijakannya. Pembangunan pendidikan adalah
modal utama dalam membangun suatu bangsa. Sebab, pendidikan
terkait dengan kualitas SDM. Maka, jika bangsa ini ingin maju,
pembangunan dunia pendidikan adalah syarat mutlak yang harus
dilakukan.
2. Pendidikan untuk Masyarakat Miskin
Bagi bangsa yang ingin maju, pendidikan merupakan sebuah
kebutuhan. Sama dengan kebutuhan perumahan, sandang, dan pangan.
Bahkan, ada bangsa atau yang kecil adalah keluarga, pendidikan
merupakan kebutuhan utama. Artinya, mereka mau mengurangi
kualitas perumahan, pakaian, bahkan makanan, demi melaksanakan
pendidikan anak-anaknya.27
Negeri ini telah lebih dari 20 tahun melaksanakan wajib belajar
pendidikan dasar 6 tahun dan 10 tahun melaksanakan wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun. Maksud dan tujuan pelaksanaan wajib
belajar adalah memberikan pelayanan kepada bangsa untuk memasuki
26 Torsten Husen, Masyarakat Belajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 3.
27 Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah untuk Pendidikan
Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, h. 35.
37
sekolah dengan biaya murah dan terjangkau oleh kemampuan
masyarakat banyak bahkan gratis. Demi sekolah dasar inilah anak
bangsa dengan diberikan tiga kemampuan dasar, yaitu baca, tulis, dan
hitung, serta dasar bagi pengetahuan lain. Setiap wajib belajar pasti
akan dimulai dari jenjang yang terendah, yaitu sekolah dasar, Sangat
jelas bagi adannya korelasi antara kemiskinan dan pendidikan. Karena
miskin, tidak bisa bersekolah, lalu tidak dapat megubah nasib.
Bagaimana pun, stigma pendidikan mahal jadi melekat di benak
masyarakat. Jangankan sekolah mengubah, apalagi perguruan tinggi,
untuk memasuki sekolah tingkat dasar pun membutuhkan biaya yang
sangat tinggi.28
Karena itu diciptakan sekolah – sekolah terpadu yang murah
atau bahkan peserta didik tidak dikenakan biaya sama sekali untuk
mendapatkan pendidikan. Agar masyarakat miskin dapat ikut andil
dalam proses pembangunan dan mendapatkan bekal keilmuan dari
tingkat dasar, menengah dan sampai tingkat tinggi, sama dengan
penelitian yang peneliti akan lakukan di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro.
28 Torsten Husen, Masyarakat Belajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 5 – 6.
38
3. Standar Pendidikan Nasional
1. Kualifikasi Guru
Kualifikasi Akademik Pendidik Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah, dalam hal ini seorang guru yang profesional
memiliki kualifikasi sebagai pengajar yaitu29:
1. Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional dan memiliki
sertifikat pendidik;
2. Kualifikasi akademik guru SMP sekurang-kurangnya S1/D-IV,
(bagi guru yang sudah diangkat tetapi belum memiliki jenjang
pendidikan S1/D-IV, dan usianya <45 tahun wajib mengikuti
program penyetaraan S1 sesuai dengan bidang ilmunya), sehingga
pada tahun 2015 seluruh guru sudah berpendidikan S1/D-IV.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Berbudi pekerti luhur.
6. Memiliki kemampuan dasar dan sikap sekurang-kurangnya:
7. menguasai kurikulum yang berlaku;
8. menguasai seeluruh materi pelajaran yang diampu;
1. menguasai metodologi pembelajaran;
29 Kemndiknas, “standar kualifikasi guru” artikel di akses pada tanggal 28 April 2015
dari http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/guru
39
2. menguasai teknik evaluasi;
3. memiliki komitmen terhadap tugasnya;
4. disiplin dalam pengertian yang luas; dan
5. dapat diteladani.
9. Kualifikasi Siswa
Dalam kualifikasi siswa menjadi peserta didik dalam sekolah,
mempunyai tanggung jawab dalam belajar, memiliki tingkatan SD dan
ijazah sebelum memasuki jenjang SMP, memiliki niat belajar yang tinggi,
memiliki rata-rata baik dalam bidang akademik, semua yang diajukan
dalam kualfikasi siswa dalam kualifikasi standar pemerintah sama dengan
penerimaan yang di lakukan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, yang
membedakan hanya semua anak peserta didik di yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro benar-benar tidak dikenakan biaya apaun, sedangkan pemerintah
masih dikenakan biaya dalam pembelian seragam dan buku-buku. Selaiin
itu dari aspek penerimaan siswa yang dilakukan di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro dengan Negeri sama-sama melakukan test, wawancara
terhadap siswa dan orang tua, serta survey keadaan tempat tinggal siswa.
10. Kualifikasi Program
1. Kurikulum Dinas Pendidikan Nasional
Kurikulum Baru 2014/2015, Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. Mengkaji perubahan kurikulum
pendidikan nasional yang rencananya akan diimplementasikan
pada tahun ajaran 2014/2015. Sistem pembelajaran dalam
kurikulum baru tersebut nantinya akan bersifat tematik. Kurikulum
40
pendidikan nasional tidak akan pernah sempurna. Pasalnya,
perkembangan pendidikan harus menyesuaikan dengan tuntutan
perkembangan zaman. Kurikulum itu akan selalu dinamis sesuai
dengan tuntunan zaman. Dengan pendidikan bersifat tematik akan
dapat mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku,
keterampilan, dan pengetahuan. Selain itu, pendidikan karakter
akan lebih ditekankan pada jenjang pendidikan dasar.
Kurikulum pendidikan yang baru akan mulai diterapkan
pada tahun ajaran 2014/2015, ini merupakan rencana dari
Kurikulum Baru 2014/2015, Kementerian Kebudayaan, Pendidikan
Dasar, dan Menengah. Dalam kurikulum baru ini lebih banyak
melibatkan siswa dalam proses pengajarannya. Kurikulum yang
baru akan banyak mengurangi mata pelajaran bagi siswa. SMP
sebanyak tujuh mata pelajaran dan SMA sebanyak 10 mata
pelajaran seperti dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar, Kurikulum Baru 2014/2015, Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan Dasar, dan Menengah, Suyanto.
Nama Mata pelajaran SMP meliputi
1. Bahasa Indonesia
2. PPKn
3. Agama
4. Matematika
5. Bahasa Inggris
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
41
7. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Meski ada beberapa mata pelajaran yang tidak masuk
dalam kurikulum yang baru, bukan berarti mata pelajaran tersebut
dihilangkan. Namun, mata pelajaran tersebut akan diintegrasikan
dengan mata pelajaran yang lain. Sistem pembelajaran dalam
kurikulum baru nantinya akan bersifat tematik. Sehingga akan
dapat mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku,
keterampilan, dan pengetahuan.
8. Kurikulum Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
Kurikulum yang digunakan pada Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro ini mengacu pada Kurikulum Nasional dengan cara menginduk
ke SMP Negeri 1 Serpong, dengan perubahan sistem belajar mengajar
sudah memiliki tentukan dengan kurikulum nasional yang di lakukan
dengan Yayasan Ibnu Sina Maleo BIntaro, selain itu juga dipadukan
dengan program keterampilan dan program kursus yang menunjang
untuk kemampuan siswa dikemudian hari.
9. Alat Ukur Evalusi Input
Evaluasi Input menurut Isbandi dan Wayan Nurkencana ialah evaluasi
ini menfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam pelaksanaan suatu
program seperti (Klien, Staff, Program) selain untuk mengetahui unsur-unsur
yang masuk, evaluasi input bertujuan menentukan bagaimana memanfaatkan
input dalam mencapai tujuan program selain itu dilihat dari(arana-prasarana,
biaya, hambatan-hambatan, dan kualitas Staff). Penulis akan membuat alat
42
ukur untuk mengetahui bahwa evaluasi input dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai berdasarkan teori, Kurikulum Baru
2014/2015, Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah
dengan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Indikator Kualifikasi
Klien Yang dikatakan dengan Isbandi 30 bahwa dalam evaluasi
input meliputi Demografi klien, dimana terdapat latar
belakang klien, usia, terdiri dari berapa bersaudara,dll,
Suasana keluarga, dan berapa saudara yang ditanggung,
serta suasana lingkungan tempat tinggal klien. dan
Kemendikbud mengatakan bahwa kualifikasi siswa yaitu
memiliki rata-rata baik dalam bidang akademik, memiliki
tingkat kehadiran 75%, memiliki Ijazah SD, Usia rata-rata
12 Tahun, jika dari keluarga miskin, harus memiliki kartu
miskin, keterangan RT/RW, juga pendapatan orang tua
dibawah 1juta kebawah, anak dari yatim dan piatu, siap
menikuti test, akademik, psikotes, wawancara, dan survey.
Staff Berdasarkan ketentuan dalam buku Isbandi31 mengatakan
bahwa evaluasi input terdiri dari Staff yang diantarannya
membahas menegnai, Aspek dari demografi staff, seperti
latar blakang pendidikan staff, dan pengalaman staff adalah
setiap guru wajib memenuhi standar kualfikasi akademik
dan kopetensi yang berlaku secara nasional, serta memiliki
sertfikat pendidik, kualifkasi guru SMP sekurang-kurangnya
S1/D-IV, usia <45 wajib mengikuti penyetaraan S1 sesuai
dengan bidang ilmunya, sehingga pada tahun 2015 seluruh
guru sudah berpendidikan S1/D-IV, sehat jasmani dan
roghani, memiliki kemampuan dasar, menguasai kurikulum
yang berlaku, menguasi seluruh materi pelajaran (menguasai
30 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 2003), h.189.
31 Ibid, h.189.
43
metodelogi pembelajaran, menguasi teknik evaluasi,
memiliki komitmen dalam tugasnya.
Program Berdasarkan ketentuan dalam buku Isbandi32 mengatakan
bahwa evaluasi input terdiri dari Program yang diantarannya
membahas menegnai, Variable program meliputi aspek
tertentu seperti lamannya waktu yang diberikan, dan
sumber-sumber rujukan yang tersedia. Dalam
KEMENDIKBUD mengatakan bahwa selain adannya mata
pelajaran wajib yang dilakukan tingkat SD, SMP, dan SMA
mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku,
keterampilan, dan program kursus lainnya.Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro, selain melakukan KBM juga dipadukan
dengan program keterampilan dan program kursus yang
menunjang untuk kemampuan siswa dikemudian hari.
Biaya Berdasarkan ketentuan dalam buku Wayan mengatakan
bahwa evaluasi input terdiri dari Biaya yang diantarannya
membahas menegnai sumber pendapatan yang didapat dari
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
Hambatan-
Hambatan
Dalam aspek hambadan adalah temuan-temuan yang
ditemukan peneliti saat melaksanakan penelitian di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro, apa saja yang didapat dari
penelitian ini, seberapaa jauh dan lamanya hambatan yang
ada saat penelitian.
Sarana
Prasarana
Dalam aspek sarana- prasarana adalah fasilitas yang ada di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, diberikan dari mana saja
fasilitas yang ada di Yayasan, berupa apa saja, apakah
semua fasilitas di Yayasan Gratis dan dari siapa saja fasilitas
yang diberikan. Sarana- prasarana yang ada di Yayasan
sama dengan di sekolah pemerintah semua fasilitas terdiri
dari ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang kelas, ruang
guru, Taman Bacaan Maleo (TBM/Perpustakaan), ruang
keterampilan, ruang aula, kamar mandi siswa dan guru,
semua kebutuhan guru dan siswa sudah terpenuhi dari
pendapatan Yayasan yang diperoleh dari mitra kerja kepada
32 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 2003), h.189.
44
pihak lain.
Dari pernyataan diatas bahwa tidak ada yang membedakan kualifikasi
siswa karena Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro mengacu pada Kurikulum Baru
2014/2015, Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar, dan Menengah, serta
guru dan staff di tingkat formal sekolah gratis pemerintah dengan sekolah gratis
di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, dan program. Pendidikan yang rata-rata
Stara 1 (S1), menguasai kurikulum yang berlaku, dan yang lainnya. Yang
membedakan hanya pendidikan formal pemerintah semua guru mendapatkan
gaji dan memiliki waktu dan jadwal kerja yang sudah teratur, sedangkan di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro semua guru relawan, tidak dibayar (Relawan),
serta jadwal kerja yang tidak teratur sepertiguru yang mengajar satu mata
pelajaran setelah itu mereka tidak mempunyai kegiatan lagi disekolah, semua
guru yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro harus memahami mengenai
kurikulum nasional walaupun tidak mempunyai latar belakang pendidikan. serta
penambahan program keterampilan dan program kursus untuk
mengembangkan kemampuan siswa dikemudian hari.
45
BAB III
PROFIL LEMBAGA
A. Profil Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
1. Sejarah Berdirinya
Berdirinnya Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro berawal dari kesadaran,
bahwa pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Melihat
kenyataan bahwa disatu sisi banyak anak keluaga pra sejahtera yang tidak
memiliki kesempatan memperoleh pendidikan, sedangkan disisi lain ada
warga masyarakat yang memiliki kepedulian serta keikhlasan untuk berbagi.
Sejak tahun 29 Juli 2005 diresmikan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
dengan Akta Notaris Imelda Nur Pane, SH, No. 97-Juli 2005, dengan
mendirikan SMP Terbuka Ibnu Sina (SMPT Ibnu Sina), tenaga pengajar
seluruh relawan dengan tingkat pendidikan S1, S2, dan S3. Sejak 29 Juli 2009
kami mendapat izin oprasional dari Dinas Pendidikan menjadi Kegiatan
Belajar Masyarakat (KBM) Maleo.
Bangunan sekolah binaan Yayasan Maleo, yang pertama didirikan
diatas sebidang lahan yang disewa untuk jangka waktu dua tahun dengan
mendapat bantuan dari sekolah Internasional berupa bangunan panggung
dengan rangka baja, seluas 6 X 12 meter persegi, lalu Yayasan Maleo pada
tahun ajaran 2013-2014, mengembangkan pelayanan dengan membuka pusat
kegiatan belajar masyarakat (PKBM ) Maleo dengan program kesetaraan
46
SMA (Paket C), Khusus Keterampilan, Kewirausahaan, dan Perpustakaan
Maleo (PBM).1
2. Visi dan Misi
Dalam program pelaksanaan sekolah gratis ini, Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro mempunyai Visi dan Misi, sebagai berikut berupa:
Visi
Membimbing siswa mengembangkan landasan pribadi yang kuat dan
berakhlak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi anggota masyarakat
yang berharga, produktif dan dapat berkontribusi bagi Negara dengan
menyediakan pendidikan, pelatihan keterampilan dan kewirausahaan
secara gratis.
Misi
1. Menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dengan menerapkan
kurikulum Nasional yang diperkaya dengan kurikulum Internal di
TKBM SMP IBNU SINA dan PKM MALEO untuk Paket C dan
Khusus.
2. Menyiapkan dan memfasilitasi siswa dan masyarakat umum untuk
gemar membaca di Perpustakaan Yayasan Maleo.
3. Mendorong intelektual, kemandirian dan pengembangan kepercayaan
diri siswa.
4. Memberikan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.
1 Profil Yayasan Maleo. Pendidikan, Keterampilan, Wirausaha, dan Perpustakaan untuk
Keluarga Pra-Sejahtera.
47
5. Membuat suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga
mereka dapat unggul dalam pengalaman belajar mereka.
3. SDM Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
Terbagi beberapa bagian dalam pengambilan SDM di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro, dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Astrida kategori
SDM terbagi menjadi tiga yaitu :
1. SDM Siswa
1) Dari keluarga yang pra-sejahtera.
2) Anak sudah lulus SD/mempunyai ijazah SD.
3) Mempunyai semangat yang tinggi untuk sekolah.
4) Berada di lingkungan yang tidak jauh dari sekolah/yayasan.
5) Surat keterangan dari RT/RW bahwa anak tidak mampu,
dan bertempat tinggal yang benar.
2. SDM Yayasan dan Guru
1) Tenaga relawan dari tingkat pendidikan S1, S2, dan S3
sesuai dengan kemampuan di bidangnya.
2) Benar – benar niat membantu Yayasan secara gratis/tidak
digaji.
3) Jumlah keseluruhan ada 60 relawan tetapi yang aktif
menjadi guru hanya 30 relawan.
48
4. Struktur Organisasi Yayasan dan Sekolah
Dalam struktur organisasi terbagi menjadi dua, karena Yayasan Maleo
ini yang awalnya didirikan oleh anggota pengajian, karena seiringnya waktu
dibentuklah bukan hanya pengajian melainkan berupa Yayasan yang
didalamnya terbentuk pelaksanaan sekolah gratis dibidang pendidikan, dalam
struktur organisasi ini terbagi menjadi struktur organisasi yayasan dan struktur
organisasi sekolah.
Untuk mempermudah penulis dalam penulisan skripsi ini, penulis
hanya membuat beberapa bagian untuk struktur yayasan dan sekolah, dalam
pelaksanaan sekolah gratis ini dari staf, guru dan orangtua asuh atau donatur
tidak penulis cantumkan dikarenakan terlalu banyak, jadi, ada beberapa yang
penulis gambarkan sebagai berikut.
Penulis akan menerangkan dari struktur organisasi yayasan yang
didalamnya terdapat Pembina yayasan selaku pencetus berdirinya Yaysan
Ibnu Sina Maleo Bintaro beliau berperan sebagai pembina sekaligus mengajar
di bidang motvasi untuk siswa setiap hari sabtu jam 10.00 WIB, dan juga
pembina berperan saat pelaksanaan evaluasi, Karena semua laporan yang
dilakukan di Yayasan sekolah wajib dilaporkan ke pembina yaitu Pak Cepi J.
Malik, ada juga Pengawas sebagai tangan kanan pembina, dari pengawas
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan sekolah grati bagi keluarga miskin di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro yaitu Pak Djuli Kuntjoro, Ketua Umum
berperan sebagai mengatur semua kegiatan yang ada di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro yaitu Pak Susilo Baskoro, Ketua Harian selalu aktif dan selalu
49
ada setiap harinya di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro yang mengatur keluar
masuknya program dari sekolah yaitu Ibu Astrida Daulay, Ketua Bidang
Pendidikan yang mengatur kurikulum di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
karena kurikululum di sekolah gratis ini mengacu pada kurikulum Nasional
untuk TKBM, dan kurikulum sekolah untuk PKBM setara SMA diatur oleh
Ibu Riana Tjokrosoeseno , Sekertaris Yayasan, dan Bendahara Yayasan yang
mengatur biaya oprasional dan mencatat keluarmasuknya pembukuan
Yayasan di Ibnu Sina Maleo Bintaro. Sedangkan struktur organisasi sekolah
ada ketua TKBM, ketua PKBM yang penulis ambil dari Profil Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro.2
2 Profil Yayasan Maleo. Pendidikan, Keterampilan, Wirausaha, dan Perpustakaan untuk
Keluarga Pra-Sejahtera.
50
STRUKTUR ORGANISASAI YAYASAN
Dalam struktur organisasi pengelola sekolah terdapat ketua TKBM dan ketua
Pkbm dapat disebut kepala sekolah, dalam hal ini penanganan pelaksanaan sekolah
gratis kegiatan kepala sekolah lebih kepada pengawasan terhadap KBM, kesiswaan,
keterampilan, dan ekstrakurikuler yang dilakukan siswa seperti di sekolah
lainnya.selain itu dalam struktur organisasi sekolah di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro terdapat bagian pengelola keuangan, pengelola Perpustakaan TBM Maleo,
dan Koordinator Orang Tua Asuh. dalam penilitian ini penulis mengamati bahwa dari
Pembina : 1. Cepi J. Malik
2. Fuady Munir
Pengawas : Djuli Kuntjoro
Ketua Umum : Susilo Baskoro
Ketua Harian : Astrida Daulay
Ketua Bidang Pendidikan : Riana
Tjokrosoeseno
Bendahara :
Ariestiawaty
Sekretaris :
Reno
51
keseharian di lingkungan sekolah hanya terlihat kepala sekolah setiap harinya, dan
mengatur segala kegiatan di sekolah gratis Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, seperti
yang akan di gambarkan sebagai berikut.
Struktur Organisasi Pengelola Sekolah
5. Tujuan dan Sasaran
a) Tujuan
Membantu masyarakat yang pra-sejahtera untuk meningkatkan
pendidikan anak agar dapat membantu orang tua dari kehidupan yang
kekurangan, dengan anak mempunyai pendidikan, keterampilan dan nilai
sehingga menentukan taraf hidupnya. Anak-anak yang semangat dan
mempunyai motivasi untuk belajar.
Selain itu dari tujuan dilaksanakannya sekolah gratis ini dalam
penjelasan dari buku LKN pengelola PKBM Yayasan Ibnu Sina Maleo
Ketua Tkbm : Sri Tjendani Ketua Pkbm : Biardini
Keuangan : Resna Muljana
Perpustakaan Tbm : Soesilo Rini S, Dewi Maya Trianingsih
Koordinator O.T Asuh : Upik Sumarna, Marnida N. Habib
52
Bintaro menyatakan, tujuannya dari program pembelajaran terpadu adalah
memberi kesempatan pada remaja lulusan SMP mendapat pendidikan
kesetaraan SMA tanpa biaya, mengembangkan program yang cocok untuk
remaja pra sejahtera agar mereka bisa mendapatkan pendidikan untuk
mempersiapkan masa dewasa mereka secara optimal, mengevaluasi hasil
program yang dijalankan pada peserta didik binaan berdasarkan motivasi
belajar, nilai hasil belajar, hasil keterampilan, serta sikap sehari-hari.3
b) Sasaran
1. Dari keluarga yang tidak mampu
2. Dari keluarga yang pra-sejahtera
3. Dari keluarga yang memang membutuhkan pendidikan
4. Dari keluarga yang menginginkan anaknya untuk sekolah.
6. Pembiayaan Operasional
Untuk mencapai misi yang dijalankan Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro, diperlukan daya dukung yang memadai untuk menjalankan
operasional standar yang memadai, karena Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
tentu memerlukan dana guna membiayai semua bentuk biaya operasional,
seperti tambahan lahan bangunan untuk kelas, dan tempat olahraga. Dana
oprasional dalam menjalankan roda organisasi Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro didapat dari hasil kerja sama dan bantuan dari para donator tetap dan
tidak tetap, pemerintah pusat dan Daerah Kota Tangerang Selatan, Dunia
3 Biardini, Program Pembelajaran Terpadu Untu Keluarga Dan Remaja (Tangerang Selatan:
LKN Pengelola PKBM Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, 2014), h. 3.
53
Usah (Pertamina, dan Perbankan), serta Pengurus dan Pembina Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro itu sendri, ada juga dari para relawan orang tua asuh dan
guru – guru, dll.
7. Sarana dan Prasarana
Dalam penelitian skripsi penulis melakukan observasi mengenai
lingkup Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, yang diantarannya sekolah ini
memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik, dari segi ruangan yayasan,
ruangan guru dan ruangan lainnya, berikut hasil observasi penulis yang akan
dijabarkan dibawah ini.4
1. Ruang Yayasan
2. Ruang Sekolah
3. Halaman Parkir
4. Aula
5. Ruang Perpustakaan
6. Rumah Panggung
7. Ruang Kelas 7
8. Ruang Kelas 8
9. Ruang Kelas 9
10. Ruang Kelas 11
11. Ruang Kelas 12
4 Observasi penulis mengenai sarana dan prasarana di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
Tanggal, 2 Februari 2015, Pukul 08.00 WIB
54
8. Mitra Kerja
Dalam pelaksanaan sekolah gratis ini, ada beberapa mitra kerja yang
sudah banyak bekerja sama dengan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, dengan
status yang tetap dan tidak tetap, diantarannya dari beberapa mitra kerja
tersebut adalah.
1. British International School
2. Jakarta Japanese School
3. Kick Andy Fundation
4. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
5. Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan (Individu, Orang Tua Asuh,
Relawan Pengajar, Komunitas Keagamaan)
6. Leo Club Jakarta Monas Youth Dynamic (Lemonadyd)
7. Metro TV
8. Mien Uno Fundation
9. Permata Bank
10. Pertamina
11. Prasetiya Mulya Business School
12. Schlumberger
13. SMP Santa Laurensia
14. SMA IZADA
15. SMA Aulia
16. SMP N 1 Kota Tangerang Selatan
17. Portal INFAQ
55
18. Klinik Kesehatan Gigi (Chairul Tanjung Fundation)
19. PT Taspen Persero
20. Universitas Paramadina
21. Youth Exchange Student (YES)
22. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
B. Program Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
1. Program Akademik
Program ini merupakan program sekolah layaknya sekolah umum
biasa dimana siswa dan siswi kami belajar sama dengan anak – anak lain yang
walaupun dengan keterbatasan yang ada. Program ini merupakan pendidikan
kesetaraan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Formal yaitu meng
induk dengan sekolah SMPN 1 Serpong bagi SMP, sedangkan Paket C
kesetaraan SMA mengeluarkan Ijazah sendiri dari Yayasan Maleo. Program
akademis ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dan siswi dapat
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Program akademis dibagi sesuai
batasan usia, sebagai berikut.5 Dalam KBM ini penulis melakukan observasi
kegiatan belajar mengajar di yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, dari mulai
KBM, istirahat, dan selesai pelajaran.6
5 Profil Yayasan Maleo. Pendidikan, Keterampilan, Wirausaha, dan Perpustakaan untuk
Keluarga Pra-Sejahtera. 6 Observasi kegiatan belajar mengajar di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, pada tanggal, 23
Februari 2015, Pukul 06.45-15.00 WIB.
56
2. TKBM/SMP Ibnu Sina
Dari hasil wawancara dengan Staff Administrasi PKBM dan di kutip
penulis mengatakan bahwa sistem pendidikan mengacu pada kurikulum
nasional dan sekolah yang dibuat sendiri oleh Yayasan.
Informan Mengatakan :
“SMP didirikan sebagai tindak lanjut jenjang dasar yang bertujuan
memberikan bekal pengetahuan serta keterampilan bagi siswa SMP
sehingga pola piker siswa dan siswi menjadi positip dan siap
menyongsong masa depan dengan diberikannya juga bekal
keterampilan yang dimilikinnya. Jumlah seluruh siswa SMP Ibnu Sina
sebanyak 58 siswa dan siswi, setiap kelas ber kisar 15 sampai 20
siswa dan siswi yang rata-rata dari keluarga tidak mampu”7
3. PKBM setara SMA ( Paket C)
PKBM setara SMA Paket C merupakan suatu program yang
dirancang untuk menningkatkan pola pikir dan kualitas bagi para warga
belajar, melalui pendidikan PKBM Yayasan Maleo bertujuan agar anak dapat
berlanjut ke jenjang perguruan tinggi, anak diberikan keterampilan,
kemandirian, serta dapat berwirausaha dipupuk sebagai bekal menghadapi
dunia kerja dan usaha.program ini juga mempersiapkan para siswa didik
untuk menempuh jenjang perguruan tinggi sesuai minat dan kemampuan
mereka khusus dalam segi akademis. Dalam PKBM ini mengeluarkan ijazah
sendiri, dan sertifikat keikutsertaan kursus. Jumlah seluruh siswa dan siswi
saat ini di SMA Maleo sebanyak 27 Anak.
7 Wawancara pribadi dengan Ibu Latifah sebagai Staff Administrasi PKBM Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro pada tanggal 5 Maret 2015
57
4. Program Kelas Keterampilan (Skill)
Dalam kelas keterampilan semua anak wajib mengikuti, karena kelas
keterampilan ini salah satu pencapaian nilai untuk anak. Yang sudah berjalan
keterampilan sulam dan menjahit, sudah ada hasil karyanya dan dari
keterampilan ini anak membuat sesuatu yang bisa dijual, serta dari hasil
penjualan anak mendapat keuntungan dan keuntungan tersebut ditabung.
penulis melakukan observasi dalam program keterampilan yaitu merajut,
menjahit, daur ulang di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro8
5. Program Kursus
Dalam program kursus hanya diwajibkan bagi anak-anak kelas 10 dan
11, dimana mereka dapat memilih keahlian yang dimiliki, jika setelah mereka
lulus, selain mereka yang ingin meneruskan kuliah, mereka juga dapat
bekerja. Dengan program kursus ini Yayasan bekerja sma dengan BLK
dimana nantinya anak mendapatkan sertifikat dari Balai Latihan Kerja.
6. Program Taman Bacaan (TBM)
Kegiatan TBM yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro sama
halnya seperti disekolah formal negeri dan swasta, Taman Bacaan Maleo
disebut sebagai Perpustakaan, yang didalamnya melengkapi buku–buku
bacaan, program perpustakaan cerita, dimana setiap anak yang meminjam
buku wajib menceritakan isi buku itu sendiri. Untuk lingkupnya smua siswa
8 Observasi kegiatan belajar mengajar di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, pada tanggal, 26
Februari 2015, Pukul 10.00 WIB.
58
dan siswi Yayasan Maleo, dan juga berlaku untuk umum. Kegiatan ini
biasanya dilakukan siswa saat mereka selesai sekolah, dan waktu istirahat,
penulis melakukan observasi mengenai kegiatan yang di lakukan siswa di
TBM atau Perpustakaan ini.9
C. Keadaan Relawan dan Orang Tua Asuh
Dari hasil wawancara penulis dengan dengan yayasan, penulis mengambil
kesimpulan mengenai keadaan relawan dan orang tua asuh untuk siswa dan siswi
di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Dari hasil tersebut Ibu Astrida selaku Ketua
Harian mengatakan bahwa:
“Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini memiliki 60
Donatur/Relawan/Orang Tua Asuh, tetapi yang tetap hanya 30 orang
saja, ada macam – macam tipe dari orang tua asuh/relawan, ada yang
memegang 1 anak 1 orang tua asuh, ada 2 anak 1 orang tua asuh, da
nada juga 1 anak 2 orang tua asuh, dari berbagai anak ada juga yang
tidak memiliki orang tua asuh jadi, anak – anak yang tidak memiliki
orang tua asuh dibiayai oleh yayasan. Pemilihan anak dapat dipilih oleh
orang tua asuh itu sendiri. Setiap anak diberikan berupa uang oleh orang
tua asuh hanya untuk keperluan sekolah, seperti seragam dan alat tulis
anak, untuk SMP Rp. 250,000,-/anak, sedangkan untuk SMA Rp. 300,000,-
/anak”10
“Untuk menjadi orang tua asuh sejauh ini Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro hanya memberikan buku untuk pendaftaran sebagai orang tua
asuh, tetapi sekarang akan dibuat form untuk menjadi orang tua asuh
atau relawan. Semua orang tua asuh dan relawan sudah berjalan selama
berdirinya sekolah ini sekitar delapan tahun, ada juga orang tua asuh
yang baru – baru. Kalangan dari anak – anak yang menerima orang tua
asuh jelas dari anak-anak yang tidak mampu/pra-sejahtera. Semua dana
dan biaya di berikan hanya untuk keperluan sekolah tidak berupa uang
yang diberikan kepada anak, serta relawan dan orang tua asuh disini
9 Observasi kegiatan belajar mengajar di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, pada tanggal, 6
Maret 2015, Pukul 14.00 WIB.
10 Wawancara pribadi dengan Ibu Astrida. sebagai Ketua Umum Harian Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada taggal 26 Februari 2015 pukul 09.00 WIB.
59
bukan hanya semata – mata orang tua asuh melainkan juga sebagai
tenaga pengajar”.
Dari hasil wawancara diatas penulis akan menggambarkan data dari
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro mengenai Jumlah dari Orang tua Asuh sebagai
Berikut :11
Tabel 4
Jumlah Orang Tua Asuh, dan Relawan Guru di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro untuk SMA/SMP Tahun 2014 – 2015
Status Jumlah
Orang Tua Asuh SMP Ibnu Sina 59 Orang
Orang Tua Asuh SMA Maleo 27 Orang
Guru – Guru 59 Orang
Staff Yayasan dan Sekolah 6 Orang
Hasil Wawancara dengan Pihak Ibnu Sina Maleo Bintaro
D. Proses Pembelajaran
Siswa dan siswi merupakan komunitas sosial yang tidak mampu
meningkatkan suatu wadah pendidikan, seperti, banyak anak dari tingkat SD,
SMP, SMA yang masih membutuhkan sekolah bahkan wajib menuntut ilmu. Pada
umumnya mereka banyak yang putus sekolah karena kurangnya biaya untuk
sekolah, tetap Yayasan Ibnu Sina ini mempunyai kesetaraan kurikulum nasional
yang tidak berbeda jauh dengan sekolah Negeri ataupun Swasta lainnya. Dari
hasil wawancara dan observasi penelitian di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
penulis menggambarkan ada beberapa program –program yang siswa dan siswi
nya wajib mengikuti kegiat selain KBM di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
Seperti.
11
Profil Yayasan Maleo. Pendidikan, Keterampilan, Wirausaha, dan Perpustakaan untuk
Keluarga Pra-Sejahtera.
60
Tabel 5
Program Program di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
Dari tabel yang dipaparkan penulis diatas, bahwa semua kegiatan
belajar mengajar di yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro sudah ditetapkan untuk
tingkat SMP dan SMA, semua kegiatan yang struktur ini sudah wajib
dilakukan bagi siswa di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Selain itu,
tumbuhnya kesadaran warga terhadap anaknya yang membutuhkan ilmu
pendidikan dan juga untuk masa depannya mereka seiring berjalannya waktu
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini sudah mampu menampung siswa, staff,
dan tenaga pengajar yang handal, berikut ini data siswa dan siswi di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro :
Kesetaraan SMA IPS Kursus Keterampilan Ekstrakulikuler Kemahasiswaan
Agama
PKN
B. Indonesia
B. Inggris
Matematika
Biologi
Fisika
Kimia
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni Budaya
Pendidikan OR
Muatan Lokal
Pengembangan
Diri
Administrasi
Perkantoran
Pengoprasian
Komputer
Percakapan
Bahasa
Inggris
Akuntansi
Menjahit
Merajut
Tas Daur
Ulang
Otomotif
Pramuka
Tari
Marawis
Angklung
Silat
Futsal
Badminto
n
Tadarus
Lari Pagi
Pemeriksa
Kesehatan
dan Gigi
Penyuluhan
Kesehatan
Keputrian
MOS
Pesantren
Ramadan
Baksos
Upacara
Piket
Sholat
Zuhur
Berjamaah
61
Tabel 6
Data Jumlah Siswa dan Siswi di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
NO Tingkat Sekolah Jumlah
1 TKBM SMP 59 Siswa
2 PKBM setara SMA 27 Siswa
3 Kelas Khusus Masing – masing 20 Siswa
4 Kelas Keterampilan Masing – masing 20 Siswa
Dalam hal ini dari data siswa, guru-guru dan staff tidak selamanya
tetap, akan berubah sesuai jadwal dan waktu yang tidak ditentukan, dari
banyaknya siswa setiap tahunnya mengalami peningkatan dan dikatakan
bahwa masih banyak anak-anak yang ingin bersekolah di sekolah gratis
dengan ketidakuasan bangunan di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro pihak
Yayasan dan Sekolah hanya sanggup menampung 85 siswa SMP dan SMA
sampai saat ini.
62
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
Sesuai dengan hasil observasi, hasil wawancara, dan studi dokumentasi
penulis kepada Pembina Yayasan, Ketua Harian Yayasan, Pengurus Sekolah,
Staff Yayasan, Guru-guru, serta Orang Tua Siswa dan Siswa di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro dapat dianalisa bahwa Evaluasi Program Sekolah Gratis di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro merupakan lembaga berbentuk Yayasan
menangani pendidikan yang berfungsi mengembangkan potensi, kemampuan,
melalui program – program keterampilan dan kursus agar dapat berwirausaha,
serta dapat memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga dikemudian hari.
Selain itu juga Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro mengembangkan sikap dan
kepribadian professional agar tumbuh kembang secara wajar dan mandiri untuk
memperoleh masa depan yang cerah, agar berguna bagi dirinya, masyarakat dan
bangsa. Sekolah gratis ini merupakan salah satu pemberdayaan yang di lakukan
oleh Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, sesuai dengan buku Isbandi Rukminto
Adi yakni suatu pemberdayaan dengan berbagai bentuk dan versinya, pada
dasarnya dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat ataupun
kesejahteraan sosial, adapun kelima aspek ini dikenal dengan nama “big five”
yaitu kesehatan, perumahan, jaminan sosial, pekerjaan sosial, dan pendidikan. Hal
ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ibu Astrida sebagai ketua harian
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro bahwa:
“Berawal dari kepedulian para ibu-ibu pengajian yang berada di
daerah Maleo Bintaro, kebetulan saya juga bergabung dalam
pengajian itu, kami mempunya pemikiran ingin melakukan suatu
63
pemberdayaan dibidang pendidikan yang baik bagi semua orang, dan
bermanfaat. Jadi, bukan hanya mengaji saja, tapi bisa berlanjut sampai
selamannya. Akhirnya kami memiliki pemikiran bagaimana kalau
membangun Yayasan atau klinik, tadinya kami ingin membuat pos
yandu atau klinik dibidang kesehatan karena di sekitar Bintaro sudah
banyak klinik akhirnya kami memutuskan mendirikan Yayasan Maleo
dibidang sekolah gratis bagi Keluarga miskin, yang dikelola oleh ibu-
ibu pengajian di Yayasan Maleo, karena dengan bersekolah gratis
selain membantu orang tuannya, agar anak juga tidak putus sekolah
disini anak dapat mengembangkan sikap kepribadin professional agar
anak tumbuh kembang secara wajar dan siap mandiri dengan masa
depan yang cerah.berguna bagi masyarakat dan bangsa, selain itu
anak dapat menggali keterampilan yang dimiliki”1
Pemberdayaan di bidang pendidikan berupa sekolah gratis ini dapat
membantu anak-anak Indonesia dalam mengembangkan potensi, dan kemampuan
yang mereka miliki agar mampu beradaptasi di lingkungan masyarakat serta
memiliki kemandirian agar mereka mampu bersaing di kemudian hari. Untuk
itulah berdirinya Yayasan Maleo Bintaro agar masyarakat di lingkungan sekitar
Pondok Aren dapat memasuki dunia pendidikan yang lebih baik. Sehingga
meraka dapat mengembangkan ilmunya untuk masa depan yang cerah.
Minimnya fasilitas di sekolah – sekolah regular, serta banyaknya anak-
anak putus sekolah yang dimana mereka masih membutuhkan ilmu pendidikan,
dengan biaya pendidikan yang semakin mahal merupakan faktor didirikan
program sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Terutama bagi
masyarakat di daerah Bintaro, Pondok Aren dan sekitarnya yang tergolong dari
keluarga miskin atau tidak mampu. Adapun program sekolah gratis ini lahir untuk
anak-anak yang tidak mampu dan dapat menunjang prestasi belajar seperti di
sekolah regular. Hal ini yang melatarbelakangi berdirinya sekolah gratis di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, penulis mewawancarai Pak Cepi J Malik
1 Wawancara pribadi dengan Ibu Astrida sebagai ketua harian Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanggal 26 Februari 2015, Pukul 09.00 WIB.
64
sebagai Pembina Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro terhadap pelaksanaan sekolah
gratis beliau mengatakan sebagai berikut :
“Bentuk kepedulian kami warga yang sejahtera untuk keluarga
yang tidak mampu melalui program sekolah gratis ini,mereka dapat
melanjutkan sekolah seperti dengan sekolah luar dan tujuannya selain
menjalin hubungan yang lebih baik, dan masyarakat bawah tidak
menganggap bahwa masyarakat keatas tidak peduli dengan mereka
juga sekolah ini didirikan untuk menunjang pendidikan yang
seharusnya mereka dapatkan, dan pendidikan itu merupakan suatu
penegntasan kemiskinan”2
Hal serupa juga dikatakan dengan Ibu Astrida Daulay sebagai ketua harian
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro mengatakan bahwa :
“ sekolah gratis ini didirikan dalam bentuk kepedulian kami
bagi masyarakat tidak mampu, karena banyak sekali warga bintaro,
pondok aren dan sekitarnya yang belum mampu melanjutkan sekolah ke
jenjang berikutnya, maka dari itu dengan tujuan kami membantu
mereka dengan peksanaan program sekolah gratis ini”3
Berdasarkan pernyataan diata dengan adannya sekolah gratis di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro dapat menunjukan kepedulian terhadap keluarga mskin,
selain membantu anak-anaknya mendapatkan pendidikan, sekolah gratis ini
memberikan kepedulian dan membangun hubungan yang lebih baik, selain itu
dengan didirikannya sekolah gratis ini adanya kepedulian terhadap keluarga
miskin agar anak-anak dapat melanjutkan sekolah tanpa biaya dan mendapatkan
bekal untuk masa depan mereka yang lebih baik. Dalam mengetahui lebih lanjut
apakah sekolah ini memberikan manfaat yang baik serta dapat dikatakan tepat
pada sasaran terlihat dari hasil evaluasi program yang akan peneliti tuangkan
kedalam BAB IV sebagai berikut.
2 Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB. 3 Wawancara pribadi dengan Ibu Astrida Daulay sebagai ketua harian Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanggal 4 Maret 2015, Pukul09.00 WIB
65
A. Evaluasi Program Sekolah Gratis Bagi Keluarga Miskin di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro
Pada buku Isbandi Ruminto Adi menyatakan ada 3 unsur (variabel) utama
yang terkait dengan evaluasi input diantaranya ialah adapun teori yang digunakan
pada jenis evaluasi program yaitu Piterzak dkk pada BAB II halaman 29 di dalam
evaluasi ini terdapat tiga pembahasan yang dievaluasi yakni, evaluasi input,
evaluasi proses, dan evaluasi hasil. Pada evaluasi input penulis memfokuskan
pada berbagai unsur yang masuk dalam pelaksanaan suatu program. Ada tiga
unsur (variabel) yang terkait dengan evaluasi input diantarannya ialah:
a. Variabel Siswa
Pada variabel siswa ada beberapa kriteria, penulis akan menjabarkan
mengenai latar belakang klien. Pada latar blakang klien ini penulis
menfokuskan dalam aspek usia, latar blakang pendidikan, aspek penerimaan,
wilayah tinggal dan status. Pada aspek usia siswa yang mengikuti program
sekolah gratis ini rata-rata berumur 12 tahun sampai dengan 17 tahun, adapun
beberapa persyaratan yang harus ditempuh calon siswa untuk masuk ke
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro jika calon siswa ingin masuk ke jenjang
SMP siswa harus memiliki ijazah SD dan begitupun seterusnya. Pada aspek
penerimaan yang mana siswa niat belajar dan bersungguh-sungguh sekolah,
awal dari proses pelaksanaan program sekolah gratis dimulai dari pendaftaran,
tes kognitif pengetahuan tertulis dan praktek, tes psikotes, wawancara siswa
dan orang tua, setra survey keberadaan tempat tinggal klien yang mana
menjadi sasaran pada program ini adalah siswa dari keluarga tidak mampu
mengakses pendidikan yang mana disesuaikan dengan tingkat pendidikan
66
karena sekolah ini walaupun gratis semua siswa yang masuk harus mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan pihak Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro baik
SMP maupun SMA. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Latifah selaku Staf
Administrasi PKBM Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro bahwa :
“ bagi siswa yang ingin masuk ke sekolah gratis ini tidak mudah,
mereka harus melakukan berbagai tes, dan juga wawancara orangtua
siswa, setelah itu kami akan survei mengenai tempat tinggal mereka, jadi
tidak semua siswa bisa masuk ke sekolah gratis ini, dan skolah gratis ini
hanya untuk keluara tidak mampu”4
Dengan adannya peraturan yang dilakukan oleh Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro ini agar semua siswa yang ingin masuk kedalam sekolah
gratis ini tidak sembarangan, dan mereka semua harus mengikuti aturan
yang sudah ditetapkan, dari hasil test sampai survey keadaan tempat
tinggal mereka, hal ini serupa dengan yang dikatakan oleh Isbandi
Rukminto Adi bahwah dengan mengetahui demografi siswa dapat
dinyatakan bahwa siswa layak masuk kedalam sekolah gratis ini.
Adapun dari aspek wilayah tinggal, siswa berada di daerah bintaro,
pondok aren dan sekitarnya, tetapi ada beberapa anak yang bertempat
tinggal di daerah lain seperti pondok ranji, bahkan ada anak yang berada di
luar daerah seperti lampung, anak yang bertempat tinggal di luar
lingkungan bintaro dan pondok aren mereka bertempat tinggal dirumah
saudaranya dan sampai saat ini sekolah menerima mereka karena mereka
tergolong kluarga yang tidak mampu dan mampu mengikuti tes
penerimaan siswa di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro anak tersebut
berada di tingkat SMP dan SMA. Pada aspek status siswa, mereka
4 Wawancara pribadi dengan Ibu Latifah sebagai staf administarasi PKBM Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro pada tanggal 5 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB.
67
memang tergolong dari keluarga tidak mampu terlihat dari hasil survey
dan wawancara pihak Sekolah dan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro dan
juga dapat dapat dilihat dari pendapatan orang tua calon siswa, keadaan
tempat tinggal, dan jumlah tanggungan anggota keluarga.
Dari hasil wawancara penulis kepada perwakilan siswa, penulis
akan menggambarkan berupa tabel dari jumlah anak yang mengikuti
program sekolah gratis ini ada 85 Siswa, semua siswa tersebut rata-rata
memiliki latar belakang usia, pendidikan, syarat penerimaan, status
pekerjaan orang tua wilayah tinggal mereka semua yang sudah memenuhi
syarat untuk program Sekolah Gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
sebagai berikut .
Tabel 7
Jumlah siswa SMP dan SMA
Jumlah Siswa Siswa SMP Siswa SMA
85 Siswa 58 Siswa 27 Siswa
Sumber: Hasil wawancara dengan staf Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Tabel 8
Perwakilan siswa yang mengikuti program sekolah gratis di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
No Nama
Siswa
Usia (Tahun) Tingkatan
Sekolah
Status Pekerjaan
Orang Tua
Wilayah
Tinggal
1 Diva 13 Tahun SMP Ayah : Serabutan
Ibu : Pembantu
R.T
Pondok Aren
2 Anisa 14 Tahun SMP Ayah : Pedangang
Sayur
Ibu : Pembantu
R.T
Pondok Aren
3 Fitri 12 Tahun SMA Ayah : Reparasi
Ibu : Pedagang
Kecil-kecilan
Pondok Aren
68
Sumber: Hasil wawancara pribadi dengan Siswa dan studi dokumentasi.5
Adapun beberapa data yang penulis dapatkan pada saat penelitian bahwa:
1. Diva
Merupakan siswa SMP berusia 13 tahun. Diva merupakan anak tunggal
dari Bapak Renaldi dan Ibu Siti, mereka merupakan keluarga yang kurang
mampu sehingga tidak bisa bersekolah di sekolah formal. Ayahnya bekerja
sebagai buruh serabutan sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu
rumah tangga. Diva tinggal di Pondok Aren, untuk itulah diva sekolah di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Di sekolah diva dan orang tuannya
tidak dipungun biaya apapun karena sekolah ini merupakan sekolah gratis
bagi masyarakat yang kurang mampu. Diva memiliki prestasi yang sangat
baik selain karena keinginannya untuk belajar, fasilitas ataupun program
kegiatan yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro juga sangat
menunjang para siswa menjadi siswa yang kreatif yang mana banyak
program-program keterampilan yang diberikan.
2. Anisa
Merupakan siswa SMP berusia 14 tahun. Anisa merupakan anak Pertama
dari 3 bersaudara, Anisa mempunya 2 adik yang masih kecil-kecil dari
Bapak Andi dan Ibu Nani, mereka merupakan keluarga yang kurang
mampu sehingga tidak bisa bersekolah di sekolah formal. Ayahnya bekerja
sebagai pedagang sayuran sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu
rumah tangga. Anisa tinggal di Pondok Aren, untuk itulah Anisa sekolah
di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Di sekolah Anisa dan orang tuannya
5 Wawancara pribadi dengan siswa Kelas 9, 10, 11 SMP dan SMA Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanggal 7 Maret 2015, pukul 11.00 WIB.
69
tidak dipungut biaya apapun karena sekolah ini merupakan sekolah gratis
bagi masyarakat yang kurang mampu. Anisa memiliki prestasi yang sangat
baik seperti mendapat beasiswa dari sekolah Aulia di Bintaro, selain
karena keinginannya untuk belajar di SMP Maleo, fasilitas ataupun
program kegiatan yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro juga
sangat menunjang para siswa menjadi siswa yang kreatif yang mana
banyak program-program keterampilan yang diberikan.
Adapun hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada Anisa siswa kelas
9 meengatakan bahwa:
“Sangat bermanfaat selain membantu orang tua dari biaya
sekolah, sekolah ini juga dekat dengan rumah, jadi saya kalo mau
berangkat sekolah ga membuang waktu terlalu banyak, terus
dengan adannya sekolah gratis ini saya jadi ga putus sekolah
kak”6
Dari ungkapan yang dikatakan Anisa bahwa Anisa merasakan Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro ini sngat bermanfaat untuk dirinnya dan
orangtuannya, dari apa yang Anisa dapatkan orangtuannya pun senang
anaknya dapat prestasi yang baik sehingga mendapatkan beasiswa dari
sekolah Aulia di Bintaro.
3. Fitri
Merupakan siswa SMP berusia 12 tahun. Fitri merupakan anak Bungsu
dari Bapak Yanto dan Ibu Sri, mereka merupakan keluarga yang kurang
mampu sehingga tidak bisa bersekolah di sekolah formal sama seperti
Diva dan Anisa. Ayahnya bekerja sebagai Reparasi alat-alat elektronik
sedangkan ibunya bekerja sebagai pedagang kecil-kecilan seperti minuman
6 Wawancara pribadi dengan Anisa sebagai siswa kelas 9 di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 11.00 WIB.
70
es yang hargannya sekitar Rp. 1000. Fitri tinggal di Pondok Aren, untuk
itulah Fitri sekolah di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Di sekolah Fitri
dan orang tuannya tidak dipungut biaya apapun karena sekolah ini
merupakan sekolah gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Fitri
memiliki prestasi yang sangat baik selain karena keinginannya untuk
belajar Fitri selalu mendapat rengking pertama di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro, fasilitas ataupun program kegiatan yang ada di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro juga sangat menunjang para siswa menjadi siswa
yang kreatif yang mana banyak program-program keterampilan yang
diberikan.
sedangkan manfaat yang didapat oleh siswa adalah mereka
mendapatkan pelajaran dan keterampilan secara gratis seperti di sekolah
luar lainnya, selanjutnya manfaat yang didapat dari guru-guru adalah
mereka banyak membantu sekaligus beramal ilmu yang tak akan pernah
putus, selanjutnya manfaat yang didapat untuk orang tua adalah mereka
yang tidak mampu membiayai anaknya sekolah karena terlalu mahal
sekolah ini sangat membantu bagi keluarga yang tidak mampu, dari biaya
pendidikan, biaya makan siang, fasilitas sarana prasarana, sampai seragam
sekolah semuannya geatis diberikan dari Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro.
Dari hasil penelitian penulis melalui wawancara dan observasi
serta studi dokumentasi bahwa orang tua siswa mengatakan sekolah gratis
di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini sangat bermanfaat dari semua
pandangan yang mereka rasakan, hasil anak meningkat, perubahan
71
perilaku anak dirumah dan sekolah, perkembangan anak dalam menerima
pelajaran, dan juga mendapatkan fasilitas serta keterampilan yang sama
seperti layaknya sekolah Negeri dan Swasta yang meminta biaya lainnya.
Dari penjelasan diatas setidaknya sekolah ini memberikan
maanfaat yang baik kepada siswa sehingga dari mereka ingin bersekolah
seperti teman-teman yang lainnya, dan yang lebih penting mereka tidak
putus sekolah. Adapun manfaat yang dirasakan oleh para orang tua yang
anaknya dapat bersekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Renaldi selaku Orang Tua dari Diva
Siswa kelas 8 yaitu :
“Manfaat yang saya rasakan adalah mengurangi beban
saya, karena saya tidak bisa membiayai anak saya sekolah, dengan
adanya sekolah gratis ini anak saya tidak putus sekolah, dan
sekolah ini sangat baik bahkan melebihi sekolah formal, dari
fasilitas yang diberikan dan semua gurunya ramah kepada kami,
selain itu dari adanya sekolah gratis ini mereka memberikan juga
donasi kepada kita untuk pembuatan MCK semua murni dari
sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro”7
Dengan adanya sekolah gratis ini sudah jelas para orang tua sudah
mendapatkan banyak manfaat, selain anaknya dapat bersekolah secara
gratis mereka juga didonasikan dari yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
seperti pembangunan rumah dan MCK utuk lingkungan, dapat dikatakan
bahwa sekolah gratis ini membawa pengaruh baik bagi semua orang.
Dari seluruh aspek yang ada dari demografi siswa, ketiga siswa ini
sudah sesuai dengan kriteria penerimaan layanan program sekolah gratis di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Para staf sekolah dan Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro menyeleksi dengan baik sarana dari program sekolah
7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Renaldi sebagai Orang Tua siswa Diva kelas 9 pada
tanggal, 17 Maret 2015, pukul 10.30 WIB.
72
gratis ini. Dalam variabel siswa sudah memenuhi kriteria relevansi,
dimana kriteria relevansi menilai layanan yang ditawarkan sudah tepat
sasaran seperti hal serupa yang dikatakan dengan Ibu Beti selaku Staff
Yayasan bahwa :
“Untuk siswa yang keterima di sekolah gratis ini benar
tergolong dari keluarga yang kurang mampu, persyaratan
penerimaanya melakukan tes di bidang pengetahuan dan praktek,
psikotes, wawancara serta survei keadaan tempat tinggal, kami
menerima siswa di luar daerah bintaro dan pondok aren tidak
masalah yang terpenting mereka lulus tes dan tergolong dari
keluarga yang tidak mampu”8
Dari penjelasan diatas bahwa siswa yang bersekolah gratis di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro dapat diartikam sama dengan pengertian
kemiskinan menurut Imam Syafi yang penulis cantumkan di BAB II
halaman 54 yaitu pengertian kemiskinan bahwa orang miskin adalah orang
yang memiliki pekerjaan tetap tetapi penghasilannya tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sehari-hari, dapat dilihat juga dari ciri-ciri
kemiskinan yang menjelaskan bahwa ciri-ciri kemiskinan salah satunya
adalah ketidak adaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(kesehatan, pendidikan, sinitasi, air bersih, dan transportasi), yang
dikatakan oleh Bapak Renaldi selaku orang tua dari siswa yang bernama
Diva, mereka mempunyai pekerjaan tetap, tetapi mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidup dasar lainnya Bapak Renaldi mengatakan
bahwa :
“Walaupun saya bekerja mba, tapi saya belum sanggup
membiayai sekolah anak, karena sekolah sekarang banyak
8 Wawancara pribadi dengan Ibu Beti sebagai staf Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
pada tanggal 5 Maret 2015, pukul 10.30 WIB.
73
biayannya dan mahal, saya bersyukur dengan adannya sekolah
gratis ini di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro”9
Bukan hanya siswa dan para orang tua guru – guru relawan pun
banyak mendapatkan manfaatnya seperti yang dikatakan dengan Ibu Santi
sebagai Guru Matematika mengatakan bahwa :
“Sangat bermanfaat baik sekali untuk anak dan
keluargannya selain sekolah gratis ini membantu mendapatkan
ilmu, sekolah ini membantu juga dari beban biaya orang tua
mereka, karena sekolah ini benar – benar gratis”10
Selain itu dengan adannya sekolah gratis ini timbul pengaruh baik
dari semua pihak, dengan adannya sekolah terlihat dari sikap anak yang
pertama kali masuk ke sekolah ini belum bersikap sopan dan santun, setelah
mereka belajar disini, mereka bersikap sopan dan santun dan berpengaruh
baik juga terhadap teman – temannya, seperti yang dikatakan dengan Ibnu
Nita sebagai Guru B. Inggris dan SBK mengatakan bahwa :
“Sangat berpengaruh baik, terlihat jika anak baru masuk
sekolah yang tadinya tata krama dan sopan santunya kurang,
dengan bersekolah disini menjadi ada sopan santunnya,
perkembangannya menjadi baik”11
Setelah para siswa mengikuti program kegiatan yang ada di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini mereka memiliki kedisiplinan yang
baik, karena di dukung dengan beberapa peraturan yang telah dibuat,
selain itu dengan adannya sekolah gratis para guru memberikan pelajaran
tambahan seperti mata pelajaran movivasi untuk siswa sebagai berikut.
9 Hasil Wawancara Pribadi dengan Bapak Renaldi sebagai orang tua Siswa pada tanggal,
17 Maret 2015, Pukul 10.30 WIB. 10
Wawancara Pribadi dengan Ibu Santi sebagai Guru Matematika di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanggal, 5 maret 2015, Pukul 11.00 WIB. 11
Wawancara pribadi dengan Ibu Nita sebagai Guru B. Inggris dan SBK di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro pada tanggal, 6 Maret 2015, Pukul 14.00 WIB.
74
Motivasi
Tidak semua anak-anak kurang mampu mempunyai motivasi untuk
sekolah karena faktor keterbatasan ekonomi, keadaan lingkungan, sudah
bekerja dari kecil, dll. Karena di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro benar-
benar sekolah gratis jadi mereka termotivasi untuk maju, dengan adannya
guru-guru relawan, dan sekolah juga menumbuhkan rasa kekeluargaan,
maka mereka mempunyai motivasi yang tinggi, setidaknya setelah mereka
mendapatkan ilmu dan keterampilan yang diajarkan sekolah sehingga
nantinya mereka dapat membantu orang tua. Banyak juga motivasi datang
dari orang tua, keluarga, teman-teman, dan guru-guru yang di Yayasan .
seperti yang diungkapkan oleh Pak Cepi J. Malik sebagai berikut:
“disini kami juga mengajarkan kelas motivasi dimana agar
siswa mempunyai motivasi untuk tumbuh berkembang , dan
menjadi anak-anak yang sukses dikemudian hari, hingga dapat
membantu orang tuannya”12
Hal serupa juga dikatakan oleh Anisa siswa dari kelas 9 di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro.
“Kita diajarkan kelas motivasi ka, biasannya dilakukan setiap
hari sabtu jam 10 pagi, di kelas motivasi ini kita diajarkan untuk
melatih mental kita agar nantinya kita bisa mandiri kak”13
Dengan adannya pembelajaran motivasi sangat diperlukan agar
siswa mempunyai mental yang kuat, menyadari walaupun dirinnya tidak
mampu dalam segi ekonomi, tetapi mereka mempunyai kelebihan dalam
program belajar-mengajar maupun program lainnya seperti keterampilan
dan kursus, hal ini sudah sesuai dengan yang dikatakan dinas pendidikan
12
Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB. 13
Wawancara pribadi dengan Anisa sebagai siswa kelas 9 di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 11.00 WIB.
75
dan nasional bahwaprogram keterampilan menunjang anak untuk
meningkatkan kemampuan dan keahlian setiap siswa.
\
a. Variabel Staff
Pada variabel staff yang akan dievaluasi adalah aspek latar belakang
pendidikan staff dan pengalaman staff. Latar belakang pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki oleh staff merupakan hal yang menyatakan
kesesuaian antara kemampuan dan pendidikan yang dimiliki dengan program
yang dijalankan. Staff yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan
program sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Tabel 10
Saff Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
No Nama Jabatan Pendidikan
Terakhir
Lama
Menjabat
1 Ibu Beti Staff Yayasan S1 1 Tahun
2 Ibu Novi Staff Perpustakaan S1 8 Bulan
3 Ibu
Latifah
Staff PKBM Setara
SMA
S1 2 Tahun
Sumber : Hasil wawancara pribadi dengan Staff.14
Untuk menjadi Staff di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
diperlukan keahlian dan pengalaman serta pengetahuan yang sesuai
dibidangnya, karena tidak semua orang bisa menjadi bagian staff di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro walaupun ini sekolah gratis. Kriteria
dalam penerimaan staf sama dengan yang tercantum dalam Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan bahwa staff ataupun juruh harus memiliki
14
Wawancara pribadi dengan Ibu Beti, Ibu Latifah, dan Ibu Novi sebagai Staff
Administrasi, Staff Yayasan, Staff Perpustakan Yayasan Ibnu SIna Maleo Bintaro pada tanggal 5
Maret 2015, pukul 10.00-11.00 WIB.
76
kopetensi di bidangnya, berlatar belakang pendidikan minimal S1, selain
itu Pengetahuan yang di dapat selama menjabat sebagai staff secara
berjalannya waktu saja, beda dengan staff perpustakaan mereka
mendapatkan pengetahuan yang di dapat selama di bangku kuliah, bukan
hanya itu Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro sering mengirim para staf
untuk mengikuti seminar, dan mendatangkan pakar-pakar yang ahli seperti
dari universitas yarsi dan lain sebagainya sehingga para staff mendapatkan
teori dan ilmu sehingga dapat mengaplikasikan di lapangan dengan
praktek kerja.
Dari jumlah keseluruhan staf penulis hanya mengambil sampel tiga
staff saja, karena dilihat dari jumlah staaf yang hanya ada 6 orang,
sedangkan jumlah anak dan relawan guru yang banyak, maka dilihat dari
kriteria evesiensi, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro kurang dalam tenaga
kerja staff, dilihat dari banyaknya siswa, dan guru relawan belum dapat
dikatakan efesien, jadi, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro membutuhkan
banyak tenaga staff yang akan mengurus bagian Sekolah dan Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro. Selain itu dengan berdirinnya Yayasan Ibnu Sina
Maleo ini didukung dengan biaya oprasional, dalam buku Wayan
Nurkencana bahwa tujuan evaluasi input meliputi biaya dan sekolah gratis
ini memiliki biaya secara penuh melalu Donattur tetap dan tidak tetap,
seperti yang sudah dijelaskan penulis di BAB III mengenai biaya
oprasional yang di dapat, dalam memperkuat daya penulis akan
menjelaskan salah satu biaya yang didapat dari Yayasan melalu kemitraan
sebagai berikut.
77
Kemitraan
Penyelenggaraan dan pengembangan Yayasan tidak lepas dari
prinsip kemitraan dan relawan yang memungkinkan setiap pihak, baik
individu, kelompok, atau organisasi ikut ambil bagian, memberikan
kontribusi yang nyata. Keterlibatan dan kontribusi dalam berbagai bentuk
dengan kebutuhan Yayasan serta kesediaan para relawan individu atau
kelompok. Kemitraan dan kerelawanan yang menjadi prinsip dari
penyelenggaraan yayasan merupakan salah satu faktor dari pada
pelaksanaan program sekolah gratis ini, seperti yang diungkapkan oleh Ibu
Asrida sebagai ketua harian Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro:
“memang kami memiliki banyak kemitraan dari pihak luar,
seperti dengan Briths School, skolah Aulia dan Izadah, dari bidang
usaha, pemerintah, dan juga dari pengurus Yayasan, serta yang
dilakukan relawan seperti mengajar, kami semua disini tenaga
pengajar benar-benar relawan”15
Selain itu pula banyak relawan yang bekerja secara sukarela, dan
atas perkumpulan kelompok sosial dimana mereka ingin melakukan atau
ikut bergabung dalam program sekolah gratis ini seperti bentuk kepedulian
sosial, yang diungkapkan oelh ibu Nita sebagai Guru B.Inggris bahwa :
“saya ikut serta dalam sekolah gratis ini, karena kegiatan
social saya bersama teman-teman, awalnya kami hanya kumpul-
kumpul dan ingin melakuklan sesuatu yang bermanfaat bagi orang
lain, jadi saya dan teman-teman ikut serta dalam program sekolah
gratis sebagai pengajar”16
Terlaksanannya program sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro ini merupakan salah satu bentuk konsistensi terhadap
15
Wawancara pribadi dengan Ibu Astrida sebagai ketua harian Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanggal 26 Februari 2015, Pukul 08.00 WIB. 16
Wawancara pribadi dengan Ibu Nita sebagai Guru B. Inggris di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 6 Maret 2015, Pukul 13.00 WIB.
78
masyarakat, karena dengan bertahan dan terus berlanjut dengan segala
perkembangan yang ada dalam pelaksanaan program sekolah gratis tak
lepas dari adanya konsistensi dari Yayasan, Staff Yayasan, Guru-guru, dan
juga siswa yang belajar di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini. Staff
Yayasan terus-menerus berusaha meningkatkan kualitas Yayasan dan
mencetuskan ide-ide yang dapat mengembangkan Yayasan serta mencari
relasi-relasi untuk dapat bekerja sama dengan Yayasan dalm
mengembangkan sekolah gratis ini. begitu juga konsistensi guru-guru yang
terus mengajarkan materi baik kepada siswa, kemudian konsistensi dari
anak itu sendiri yang mana dapat dari siswa yang masih aktif belajar
hingga saat ini.
b. Variabel Program
Pada variabel program aspek yang dievaluasi meliputi aspek tertentu,
dalam hal ini penulis menfokuskan ke dalam aspek layanan yang diberikan,
tujuan program, dalam hal ini penulis akan fokus pada pelayanan program
yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Pada aspek layanan yang
diberikan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro adalah program KBM dimana
anak mendapat mata pelajaran seperti yang ada di sekolah luar lainnya,
program sekolah gratis ini sejalan dengan sekolah yang ada diluar seperti
sekolah negri dan swasta, dengan mata pelajaran yang sama dengan yang
lainnya, untuk jadwal program KBM ini dilaksanakan dari hari Senin sampai
dengan Sabtu, dengan waktu pembelajaran dari jam 06.45 WIB sampai
dengan jam 15.00 WIB setiap harinya dengan mata pelajaran yang berbeda-
beda, observasi penulis jadi, Yayasan ini bergerak di bidang sekolah gratis,
79
mereka mempunyai program KBM yang dimana ada TKBM yaitu SMP,
PKBM setara dengan SMA dapat dikatakan juga Paket C program IPS, dan
TBM (Taman Bacaan Maleo) dimana dilamnya mencakup program-program
seperti keterampilan, kursus, kesiswaan, dan ekstrakulikular.17
Sesuai dengan kurikulum yang ada di Indonesia tahun 2013/2014
setiap sekolah harus memiliki 7 mata pelajaran (IPA, IPS, Matematika, Pkn,
B.Inggris, B.Indonesia, Agama) Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro juga
menerapkan kurikulum yang sama untuk SMP dan SMA. Selain dari ketujuh
mata pelajaran yang diterapkan oleh pemerintah Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro memiliki program keterampilan yang dapat menunjang kreatifitas
siswa SMP dan SMA, diantarannya ada keterampilan merajut, menjahit, daur
ulang, dan outomotif, tetapi hanya outomotif yang diwajibkan untuk anak
kelas SMA selain itu bisa juga di minati dan diikuti untuk siswa SMP, semua
kegiatan keterampilan memiliki tenaga pengajar mereka juga relawan, dengan
latar belakang pendidikan rata-rata S1 s/d S3. Dari semua keterampilan yang
masing-masing anak ikuti mereka sudah membuat banyak karya yang dimana
hasilnya dapat dijual, biasannya yang menjaual dari guru-guru, setelah dijual
mereka mendapatkan keuntungan 10% dari harga jual karyannya, dari hasil
wawancara penulis kepada siswa yang mengikuti keterampilan merajut yaitu
siswa kelas 9 yang bernama Anisa mengatakan bahwa:
“iya ka saya sudah membuat banyak karya dari merajut
seperti tas, taplak meja, sepatu dll, smuannya sudah terjual ka,
dari hasil jualan itu saya mendapat keuntungan, nanti
keuntungannya itu di tabung bisa diambil setelah saya lulus atau
keadaan mendesak ka”18
17
Observasi peneliti di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro pada tanggal 23, februari 2015 18
Wawancara pribadi dengan Anisa sebagai siswa kelas 9 di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 11.00 WIB.
80
Sama halnya seperti yang dikatakan dengan Diva selaku Siswa kelas 8
yang mengambil keterampilan menjahit mengatakan bahwa :
“Wah saya sudah buat banyak tas, sepatu, dll ka, sudah ada yang
kejual dan saya juga punya tabungan kak, nah tabungannya nanti bisa
diambil sewaktu – waktu saya butuh atau pas nanti saya sudah lulus
ka”19
Untuk menemukan data yang benar-benar meyakinkan penulis
melakukan wawancara dengan pihak Guru apakah dengan siswa melakukan
kegiatan keterampilan mereka mendapatkan hasil dan hal yang serupa dikatakkan
dengan Ibu Rina selaku wali kelas 9 dan sebagai tenaga pengajar mengatakan
bahwa:
“Iya mba jadi dari setiap anak yang sudah menghasilkan
karyannya, mereka menjual dan mendapat keuuntungan, dari keuntungan
tersebut mereka menabung, dan dapat diambil seteah mereka lulus atau
juga bisa diambil dalam keadaan mendesak”20
Dalam hal ini keterampilan sudah berjalan baik walaupun dari semua
anak yang mengikuti berbeda-beda. Terlihat dari hasil penjualan hasil karyannya,
tetapi rata-rata dari anak- anak tersebut sudah banyak menghasilkan karya dan
menjual bahkan mereka mendapat keuntungan.
Selanjutnya program kursus yang hanya diwajibkan hanya khusus
untuk SMA saja, dimana mereka diajarkan khursus agar mereka
mempunya bekal selain pelajaran tetapi praktek kerja lapangan, jika
setelah lulus anak tidak ingin melanjutkan kuliah mereka dapat bekerja
sesuai yang diajarkan di skolah gratis ini Pak Cepi J. Malik mengatakan
bahwa:
19
Wawancara pribadi dengan Diva sebagai siswa kelas 8 di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 11.00 WIB. 20
Wawancara pribadi dengan Ibu rina sebagai wali kelas 9 pada tanggal 6 Maret 2015,
pukul 11.00 WIB.
81
“Kami akan bekerja sama dengan BLK (Balai Latihan
Kerja) dimana anak setelah lulus mendapatkan selain Ijazah
mereka mendapatkan Sertifikat unuk melamar pekerjaan, dengan
cara ini anak yang tidak ingin lanjut sekolah dapat bekerja dan
membantu orang tuannya”21
Selanjutnya adalah program TBM (taman bacaan maleo), disini
terdapat staff dan pendamping, dimana sekolah ini mendirikan TBM
sebagai perpustakaan, agar anak dapat memperluas pemikiran melalui
buku-buku yang disediakan oleh pihak Yayasan, TBM ini sudah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan, banyak peminatnya, dan anak jadi rajin
membaca di Perpustakaan, seperti yang dikatakan dengan Ibu Novi selaku
Staff TBM Perpustakaan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro bahwa :
“Manfaatnya banyak mba dengan adannya TBM ini siswa
jadi gemar membaca, dengan membaca mereka banyak
mendapatkan informasi, disamping itu juga sekolah gratis ini
mendirikan TBM sebagai bekal pengetahuan selain belajar
mengajar di kelas”22
Selanjutnya adalah dari aspek tujuan program sekolah gratis ini,
dimana denagn adanya sekolah gratis ini tidak ada lagi anak yang putus
sekolah, menumbuhkan rasa kesadaran anak dan kemandirian anak dengan
keterampilan, serta kursus, yang mereka bisa dapatkan disekolah gratis ini
seperti halnya sekolah luar yang membutuhkan biaya besar. dari hasil
penelitian di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro penulis melakukan
wawancara dengan Pak Cepi J. Malik beliau mengatakan bahwa:
“jadi selain sekolah ini didirikan kami menginginkan anak
juga mempunyai keterampilan dan bekal kursus untuk masadepan
mereka, jadi jika anak tidak kuliah mereka dapat bekerja
membantu orang tuannya, sedangkan pendidikan adalah
pengentasan kemiskinan, siswa yang bersekolah disini rata-rata
21
Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB. 22
Wawancara Pribadi dengan Ibu Novi sebagai Staff TBM di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanggal, 5 Maret 2015, Pukul 11.30 WIB.
82
tidak mampu, dan kami membangun kemandirian anak agar
mereka menjadi sukses dan kami juga menginginkan sekolah gratis
ini bukan hanya semata-mata untuk SMP dan SMA tapi berlanjut
juga sampai Universitas”23
Dengan sudah berjalannya sekolah gratis ini dari tahun 2005
sampai dengan sekarang, sudah mencapai dan tepat sasaran, walaupun
didalamnya masih ada kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
sekolah gratis ini, dalam hal ini diperlukan donatur yang membiayai
sekolah gratis ini dengan cara mencarikan orang tua asuh untuk membiaya
dari perlengkapan sekolah siswa, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini
mempunya jumlah donatur yang tetap dan tidak tetap, seperti dari dunia
usaha, pemerintah, dan juga keterlibatan langsung pengurus Yayasan dan
sekolah, untuk orang tua asuh dicarikan sejumlah anak dari tingkat SMP
dan SMA, smua orang tua asuh dapat memilih anak 2 atau 3 anak, mereka
semua di biayai setiap bulannya untuk anak SMP sebesar Rp. 250,000,-
sedangkan SMA Rp. 300,000,-, dari donatur dan orang tua asuh yang tetap
masih berjalan sampai saat ini. sedangkan guru relawan juga bisa menjadi
orang tua asuh ataupun hanya tenaga pengajar, semua jumlah guru relawan
ada sekitar 59 orang, mereka mengajar sesuai bidaangnya dan lulusan rata-
rata S1 sampai S3, cara penerimaan relawan guru sejauh ini hanya
mendaftar saja, sedangkan penerimaan orang tua asuh diberikan formulir
seperti pendaftaran.
Selanjutnya Dalam variabel program menurut Wayan Nurkancana
juga disebutkan sarana fasilitas program harus sesuai dengan yang
dibutuhkan. Sarana fasilitas yang dibutuhkan tentunya harus sesuai dengan
23
Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB.
83
program adalah dari aspek sarana dan prasarana serta mitra kerja Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro. Sekolah gratis ini memiliki fasilitas yang cukup
memadai, dari ruang guru yang, ruang yayasan, ruang perpustakaan, aula,
arena parker, kantin, rumah panggung, ruang kelas 7, 8, 9, 10 hanya saja
kelas sebels belum memiliki ruangan dan sekarang masih menumpang
kelas 10, dari masing-masing kelas terdiri dari 20 siswa, ada ruang
menjahit, ruang keterampilan, diberikan juga fasilitas alat music band,
angklung, belum lama ini diberikan donasi berupa laptop untuk akses
mereka menggunakan jaringan Internet, kami mendapatkan fasilitas ini
dengan jaringan mitra kerja yang banyak seperti smua bangunan ini
deberikan dari sekolah Brithis School, dan kami juga diberikan beasiswa
dari berbagai sekolah seperti sekolah Aulia dan Izadah. Dari hasil
observasi dan wawancara dengan Bapak Fuadi mengatakan bahwa.
“semua fasilitas di donasikan dari sekolah Brithis School
dan donatur, jadi kami membangun mitra kerja dari berbagai pihak
untuk pembangunan sekolah gratis ini”24
Dengan demikian terlihat dari sarana dan prasarana sudah baik dan
berjalan kondusif karena semua sudah memadai, tetapi disini terlihat
masih kurangnya ketersediaan bangunan untuk kelas, belum ada untuk
kelas 11 dan 12, maka dapat dikaitkan dengan indikator ketersediaan,
dimana indikator ketersediaan melihat unsur yang seharusnya ada dalam
suatu proses itu benar-benar ada. Sudah seharusnya bagi pihak Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro mengkaji ulang sarana dan prasarana yang
terdapat dalam program sekolah gratis ini pada Tahun 2015. Dengan
pengkajian ulang sarana dan prasarana ini, Yayasan Ibnu Sina Maleo
24
Wawancara pribadi dengan Ibu Sri Tjendani sebagai Kepala Sekolah TKBM Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro pada tanggal 7 Maret 2015, pukul 12.00 WIB.
84
Bintaro dapat memberikan sarana fasilitas yang lebih memadai untuk
keberhasilan program sekolah gratis bagi keluarga miskin di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro. Fasilitas yang cukup memadai untuk
kelangsungan pelaksanaan tujuan dari Yayasan dan memberikan
dukungan serta perkembangan siswa yaitu menjadi siswa yang
berpengetahuan dan berwawasan luas serta memiliki keterampilan yang
dapat menunjang kreatifitas para siswa. Selain itu Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro juga memiliki fasilitas yang cukup baik diantarannya,
perpustakaan, ruang guru, ruang Pembina Yayasan, aula (digunakan
untuk melakukan kegiatan pertemuan, ekskul, latihan tari, latihan
angklung, dan latihan band), ruang keterampilan ( ruang daur ulang,
ruang merajut, ruang menjahit, dan ruang otomotif), dan rumah
panggung yang digunakan untuk siswa membaca buku yang kemudian
mereka harus melakukan story telling, sebagaimana yang diungkapkan
oleh Ibu Beti sebagai staff Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
“sarana-prasarana sudah memadai, seperti ruang kelas 7,
8, 9, 10, peralatan sekolah (bangku, meja, sudah lengkap), ada
TBM Maleo seperti perpustakaan, ruang yayasan maleo, dan
ruang kantor guru SMP Ibnu Sina Maleo Bintaro, ruang
keterampilan, aula dan rumah panggung”25
Program sekolah gratis ini sudah berjalan sesuai jadwal yang diberikan
oleh Yayasan dan Sekolah, dari jadwal KBM, Keterampilan, Kursus, dan yang
lainnya dan sudah terencana, walaupun ada fasilitas yang kurang memadai,
tetapi mereka sudah di jadwalkan dengan masing-masing kegiatan.
25
Wawancara pribadi dengan Ibu Beti sebagai staff Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
pada tanggal tanggal 5 Maret 2015, pukul 10.00-11.00 WIB.
85
Sebuah program tidaklah lepas dari materi yang diberikan, pemberian
materi merupakan hal yang penting dalam proses pelaksanaan program.
Seperti halnya dalam program KBM, keterampilan dan kursus yang memiliki
sebuah materi. Materi ini diberikan oleh guru relawan yang sesuai bidangnya,
masing-masing memiliki materi yang berbeda walaupun dalam satu mata
pelajaran terdapat dua sampai tiga guru, dan juga setiap kuru harus saling
berkomunikasi sejauh mana materi yang sudah diajarkan dan yang belum
diajarkan. Penulis melakukan wawancara kepada Ibu Nita mengatakan bahwa:
“Dalam pemberian materi saya juga harus berkoordinasi dan
saling komunikasi dengan guru yang lainnya karena setiap mata
pelajaran terdapat 2 sampai 3 guru mba, jangan sampai nanti salah
komunikasi berpengaruh terhadap daya tangkap anak”26
Serupa halnya dengan yang dikatakan dengan Ibu Santi selaku guru
Matematika mengatakan bahwa:
“Setiap tenaga pengajar disini harus saling berkomunikasi, karena
banyaknya guru sama dengan banyaknya murid, dari setiap mata
pelajaran terdapat 3 guru, jadi kami saling menanyakan sudah sampai
mana pembelajarannya, dan mana saja yang belum diajarkan, jangan
sampi kita salah komunikasi”27
Tujuan dibuatnya program oleh Yayasan dan Sekolah adalah agar para
siswa dan siswi mandapatkan pelajaran yang sama seperti disekolah lain, karena
program sekolah ini juga menginduk dengan sekolah SMP Negeri 1 Tangerang
Selatan. Adapun ungkapan dari Pak Cepi J.Malik bahwa:
“Tujuan yang paling mendasar yakni kita memberikan yang
terbaik untuk anak kita tanpa membedakan apapun.menjadikan sekolah
sebagai system kekeluargaan. Agar mereka bisa menikmati masa sekolah
dengan fasilitas yang baik seperti anak-anak normal lainnya. Agar mereka
26
Wawancara pribadi dengan Ibu Nita sebagai guru SBK dan b. Inggris, pada tanggal 6
Maret 2015, pukul 13.30 WIB. 27
Wawancara pribadi dengan Ibu Santi sebagai guru matematika, pada tanggal 6 Maret
2015, pukul 11.00 WIB.
86
bisa berani berinteraksi dengan orang lain dan membangun kemandirian
dari apa yang mereka dapat dari sekolah gratis ini”28
Hal yang serupa juga dikatakan dengan siswa kelas 9 yaitu Anisa mengatakan
bahwa:
“Sekolah ini diciptakan dasar kekeluargaan dan kami sebagai
siswa disni merasa nyaman dan diperlakukan seperti layaknya disekolah
yang mengeluarkan biaya, contohnya disini kami selalu makan siang
bersama, masak bersama, pokoknya sekolah disini seperti keluarga
sendiri”29
Tujuan yang telah dicapai dalam proses pelaksanaan program sekolah
gratis ini, hal ini dapat dilihat dari pernyataan informan dengan aspek interaksi
antara Pembina, Siswa, pihak Sekolah dan Yayasan, serta Guru-guru sampai
Orang Tua Murid. Pada program sekolah gratis ini yang menanggungjawab atas
pelaksanaan sekolah gratis ini adalah pihak Yayasan dan Sekolah yaitu dari
Pembina Pak Cepi J. Malik, Ibu Astrida, Pak Fuadi, Ibu Sri, dan Ibu Dini
mengatakan bahwa:
“ Terhadap Pelaksanaan sekolah gratis Ini penanggung jawab
adalah semua pengurus Yayasan dan Sekolah serta pihak-pihak yang
terkait sebagai relawan dan Orang Tua Asuh”30
Setiap program yang berlangsung memiliki batas waktu tersendiri kapan
program akan selesai, yang memiliki batas waktu tidak ada kepastian kapan
program ini akan selesai, pihak Yayasan Ibnu Sina menyerahkan selesainya
program ini kepada donatur, pihak yang terkait dana dari pemerintah dan dana
usaha dan semua pihak-pihak yang terkait memberikan dana. Karena sekolah ini
berdiri atas kepedulian masyarakat kepada warga tidak mampu. Selain anak- anak
28
Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB. 29
Wawancara pribadi dengan Anisa siswa kelas 9 di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro
pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 11.00 WIB. 30
Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB.
87
yang harus giat menuntut ilmu mereka harus memberikan kebanggaan seperti
prestasi dan sebagai contoh kepada sekolah lain terhadap sekolah gratis di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Sama halnya yang dikatakan dengan Pak Cepi
J. Malik bahwa:
“Sekolah gratis ini jika ingin berkembang terus, siswa kami harus
menunjukan prestasi yang baik kepada sekolah lain, dan siswa kami harus
menjadi percontohan yang baik terhadap sekolah gratis ini dan sekolah
gratis yang lainnya, ya Alhamdulillah sekolah kami sudah memenangkan
beberapa prestasi walaupun hanya beberapa, setidaknya mereka mengenal
sekolah gratis ini di dirikan oleh Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro”31
Keberhasilan dalam pelaksanaan sekolah gratis ini dilihat dari persayaratan
penerimaan siswa yang sudah tepat sasaran semua siswa dari kalangan keluarga
yang tidak mampu, dari hasil tes yang dilakukan saat penerimaan termasuk
kriteria yang mampu mengikuti pelajaran di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
dari hasil wawancara dan survey mereka memiliki keadaan yang tingkat sosialnya
dikatakan rendah, dan ini merupakan suatu pencapaian keberhasilan dari tingkat
penerimaan siswa.
a) Prestasi Siswa
Dari 85 siswa SMP dan SMA mereka memiliki kemampuan dalam
bidang akademik seperti mereka mendapat beasiswa dari sekolah ternama
yaitu Izada dan Aulia, untuk prestasi lomba mereka mendapatkan prestasi
juara I lomba motivasi belajar mandiri (LOMOJARI) bidang keterampilan
peserta didik SMP terbuka tingkat Nasional 2014, juara II lomba persentasi
pengelola TBM jambore dan dongeng Kota Tangerang Selatan 2014, dan
lain sebagainya. Ini merupakan pencapaian keberhasilan dalam prestasi
siswa di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
31
Wawancara pribadi dengan Pak Cepi J. Malik sebagai pembina Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB.
88
b) Relawan Guru
Dilihat dari jumlah relawan yang begitu banyak berpartisipasi
dalam pelaksanaan sekolah gratis ini, para guru relawan sudah bertahan
dari tahun 2005 sampai sekarang, mereka mampu mengajarkan siswa
seperti yang dilakukan guru-guru di sekolah lain, dengan tenaga latar
belakang yang rata-rata S1 sampai S3, yang mereka berniat memberi
pengajaran dengan suka rela tanpa di bayar, mereka mampu menjalankan
suatu program sekolah gratis seperti layaknya sekolah lain, dengan pola
pengajaran yang menerka dari hasil komunikasi dengan guru lain dan itu
merupakan sebuah keberhasilan dari relawan guru.
c) Pihak Yayasan dan Sekolah
Dari semua hasil yang telah dikemukakan diatas, merupakan suatu
keberhasilan untuk sekoah gratis ini, dengan adannya tenaga pengajar yang
bekerjasama dengan cara berkomunikasi, dari hasil prstasi lomba dan
beasiswa pada siswa, hingga donatur dan mitra luar ikut berkontribusi
dalam pencapaian keberhasilan sekolah gratis merupakan suatu
keberhasilan yang sudah dicapai oleh Yayasan walupun masih ada kendala-
kendala yang dihadapi, tetapi untuk saat ini pencapaian keberhasilan sudah
cukup baik dan dikatakan berhasil. Seperti halnya yang dikatakan oleh Ibu
Sri Tjendani selaku kepala sekolah TKBM SMP bahwa :
“Siswa disini ini mampu memberikan prestasi-prestasi
yang baik kepada Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini, mereka
mampu belajar seperti layaknya sekolah luar lainnya”32
c. Keberlanjutan program
32
Wawancara pribadi dengan Ibu Sri Tjendani sebagai Kepala Sekolah TKBM SMP di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro pada tanngal 7 Maret 2015, Pukul 12.00 WIB.
89
Pelaksanaan program sekolah gratis ini belum memiliki evaluasi secara
berkala setiap bulannya, evaluasi yang dilakukan pihak sekolah setiap
pertengahan semester dan akhir semester untuk Program KBM, dan Yayasan
mengadakan evaluasi mengenai pelaksanaan sekolah gratis ini dilakukan
setiap 3 bulan sekali, dan akan membahas semuannya, dari program yang
sudah berjalan dan program yang akan dilanjutkan.
Dari evaluasi yang dilakukan Pihak Yayasan penulis dapat menafsirkan
bahwa evaluasi ini dilakukan belum terlalu detail terhadap pelaksanaan
sekolah gratis bagi keluarga miskin di yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini
ealuasi yang dilakukan hanya sekedar belajar mengajar dilihat dari
perkembangan siswa, sedangkan seharusnya Yayasan melakukan evaluasi
mengenai pencapaian tujuan bukan hanya kepada perkembangan anak tetapi
perkembangan keluargannya, yang dimana orang tua siswa yang merasakan
dan menilai baik atau tidaknya sekolah gratis ini, dapat dilanjutkan atau tidak
orang tua siswa itu sendiri, perlu adannya peninjauan yang lebih spesifik
terhadap pelaksanan sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Penulis juga mewawancarai Ibu Atrida Daulay mengenai pelaksanaan
sekolah Gratis ini menurut pandangan beliau bahwa:
“Dalam penyelenggaraan sekolah gratis ini sudah cukup baik,
namun masih ada yang perlu dibenahi, dari keterbatasan tenaga staff,
dan ruang kelas yang kurang memadai dalam evaluasi selanjutnya
kami akan membahas mengenai ini”33
Dari penjelasan diatas bahwa, pelaksanaan sekolah gratis ini harus lebih di
perdalam mengenai evaluasi, karena jika suatu program dapat di evaluasi
maka akan terlihat hasil dari segi apapun, seperti yang akan dijelaskan penulis
33
Wawancara pribadi dengan Ibu Astrida sebagai ketua harian Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro pada tanggal 26 Februari 2015, Pukul 09.00 WIB.
90
sesuai rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini dilanjutkan sebagai
berikut.
Dari hasil analisa yang dilakukan setelah penelitian di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro penulis dapat menyimpulkan bahwa evaluasi merupakan
kegiatan penilaian terhadap segala macam pelaksanaan program agar dapat
diketahui secara jelas apakah sasaran-sasaran yang dituju sudah dapat tercapai
atau belum, dan juga evaluasi dapat disimpulkan bahwa mengidentifikasikan
menganalisa suatu fenomena dalam bentuk sebuah hasil keberhasilan,
kegagalan suatu rencana kegiatan atau program hingga interpretasi
(menafsirkan) data atau informasi yang diperoleh melalui pengukuran. Dalam
evaluasi pelaksanaan program di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini sudah
ada beberapa program yang tepat sasaran, dan setelah penulis melakukan
observasi terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat serta
manfaat terhadap pelaksanaan sekolah gratis ini.
Dalam suatu kegiatan pasti tidak akan terhindar dari yang namannya
hambatan atau kendala. Begitu juga untuk mengevaluasi pelaksanaan
program sekolah gratis bagi keluarga miskin yang dilakukan Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro ini bukanlah suatu hal yang mudah, adapun beberapa
hambatan yang dialami baik untuk staff maupun para siswa seperti latar
belakang sekolah gratis Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro merupakan
sekolah yang dibuat untuk masyarakat tidak mampu untuk itu sekolah ini
tidak menerima pungutan biaya apapun dari orang tua siswa, namun karena
sekolah ini merupakan sekolah gratis tidak jarang banyak siswa
menyepelekan setiap kegiatan yang ada di Yayasan. Tentunya hal ini juga
91
akan berpengaruh pada penanganan masing-masing anak dan tidak bisa
menerapkan kedisiplinan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sarna sebagai
wali kelas 10 sebagai berikut:
“Masih banyak siswa yang mengandalkan sekolah gratis ini,
seperti menyepelekan setiap pelajaran dan kegiatan lainnya, kemudian
terlihat dari keseharian mereka serius atau tidaknya dalam mengikuti
setiap pelajaran yang ada sehingga hasil belajar menjadi menurun”34
Dengan demikian penerapan kedisiplinan para siswa merupakan suatu
kendala dalam pelaksanaan program sekolah gratis ini. sehingga membuat
prestasi belajar beberapa siswa menurun. Disamping itu yang menjadi
hambatan atau kendala dalam pelaksanaan program sekolah gratis ini
merupakan kelemahan bagi pelaksana program sekolah gratis adalah
banyaknya relawan dalam suatu mata pelajaran sehingga kegiatan belajar-
mengajar menjadi tidak kondusif seperti yang diungkapkan oleh Ibu Nita
sebagai guru B. Inggris bahwa:
“Karena tenaga pengajar relawan yang banyak saat pembagian
tugas mengajara aga sulit, soalnya stiap mata pelajaran gurunya bisa ada
3 atau 4 orang dalam 1 kelas, jadi kadang mengatur pembagian materi
belajarnya bingung”35
Hal inilah yang menyebabkan para relawan menjadi sulit dalam
memberikan materi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapula
hambatan dan kendala lainnya di yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro terdapat 3
siswa yang termasuk kategori keluarga mampu, dan siswa tersebut saat ini
masih melanjutkan sekolah di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro hal ini akan
menimbulkan rasa cemburu sosial terhadap siswa yang lainnya, kemudian
34
Wawancara pribadi dengan Ibu Sarna sebagai wali kelas 10 pada tanggal 6 Maret 2015,
pukul 10.30 WIB. 35
Wawancara pribadi dengan Ibu Nita sebagai Guru B. Inggris di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro pada tanngal 6 Maret 2015, Pukul 13.00 WIB.
92
dikhawatirkan akan timbul siswa-siswa yang mampu lainnya masuk ke
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro dan memanfaatkan program sekolah gratis
ini.
Dari beberapa hambatan dan kendala yang ada di atas sebaiknya pihak
Yayasan mengevaluasi setiap program kegiatan dari proses awal masuk
sampai siswa lulus sekolah. Sehingga dapat memperbaiki sistem yang ada di
Yayasan Ibnu .Sina Maleo Bintaro seperti sumber daya manusia (SDM),
program kegiatan, dan siswa.
Dari teori yang penulis temukan dengan hasil penelitian di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro bahwa penulis menggunakan teori dari Isbandi
Rukminto Adi mengenai evaluasi input terdiri dari (klien, staff, dan
program) sedangkan dari buku Wayan Nurkencana evaluasi input meliputi
(biaya, hambatan-hambatan, dan sarana-prasarana), teori kemiskinan
menurut semua teori yang penulis dapatkan sesuai dengan penelitian. Selain
itu ada pula memperkuat data dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
bahwa semua klien staff, dan program yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro sudah sesuai dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dari
segi klien, staff, dan program, tetapi, disini penulis menemukan hambatan
dari berdirinnya sekolah gratis bahwa Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini
belum efesien dalam penerimaan siswa ternyata masih ada siswa yang
dikatakan mampu untuk masuk ke sekolah gratis ini.
93
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, penulis menarik beberapa
kesimpulan diantarannya :
1. Dalam evaluasi pelaksanaan sekolah gratis bagi keluarga miskin di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro sebagai lembaga pendidikan yang
berfungsi mengembangkan potensi dan keterampilan serta kemampuan
anak yang kurang mampu dengan memberikan penguasaan
pengetahuan dan mengembangkan sikap dan kepribadian professional
agar tumbuh kembang secara wajar dan siap mandiri untuk
memperoleh masa depan yang cerah, berguna bagi dirinya, orangtua,
masyarakat, dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemberdayaan
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini memberikan program
pemberdayaan salah satunya berupa pendidikan sekolah gratis untuk
tingkat SMP maupun SMA dan tambahan program lainnya seperti
program keterampilan dan program kursus. Semua program ini ada
sebagai sarana untuk menunjang pengembangan potensi dan
kemampuan yang siswa miliki selain ilmu pengetahuan yang diberikan
di sekolah gratis setiap harinya.
2. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan sekolah gratis bagi
keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro diantarannya
adalah tersediannya sarana dan prasarana yang memadai seperti
sekolah formal lainnya, terjalinnya kemitraan dengan beberapa pihak
94
dari pemerinta, dunia usaha, pengurus yayasan ini sendiri, universitas
ternama, dan sekolah-sekolah yang dikatakan tergolong hebat seperti (
Brithis School, Izada, dan Aulia), serta bekerja sama dengan media
yang sudah mempublikasikan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ke
khalayak orang banyak yaitu Metro TV, dll. Dari guru-guru relawan
yang menjadi tenaga pengajar sukarela dan juga manjaga
konsistensinya dalam proses belajar mengajar di sekolah gratis ini.
selain itu motivasi dari semua pihak baik motivasi dari guru-guru,
orang tua, staff, dan siswa itu sendiri bahwa anak-anak yang kurang
mampu wajib mendapatkan pendidikan yang layak untuk masa depan
yang lebih baik lagi. Adapula hambatan dan kendala lainnya di
yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro terdapat 3 siswa yang termasuk
kategori keluarga mampu, dan siswa tersebut saat ini masih
melanjutkan sekolah di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro hal ini akan
menimbulkan rasa cemburu sosial terhadap siswa yang lainnya,
kemudian dikhawatirkan akan timbul siswa-siswa yang mampu
lainnya masuk ke Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro dan
memanfaatkan program sekolah gratis ini.
3. Pelaksanaan program sekolah gratis ini belum memiliki evaluasi secara
berkala setiap bulannya, evaluasi yang dilakukan pihak sekolah setiap
pertengahan semester dan akhir semester untuk Program KBM, dan
Yayasan mengadakan evaluasi mengenai pelaksanaan sekolah gratis
ini dilakukan setiap 3 bulan sekali, dan akan membahas semuannya,
dari program yang sudah berjalan dan program yang akan dilanjutkan.
95
Dari hasil evaluasi yang dilakukan Pihak Yayasan penulis dapat
menafsirkan bahwa evaluasi ini dilakukan belum terlalu detail terhadap
pelaksanaan sekolah gratis bagi keluarga miskin di yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro ini ealuasi yang dilakukan hanya sekedar belajar
mengajar dilihat dari perkembangan siswa, sedangkan seharusnya
Yayasan melakukan evaluasi mengenai pencapaian tujuan bukan hanya
kepada perkembangan anak tetapi perkembangan keluargannya, yang
dimana orang tua siswa yang merasakan dan menilai baik atau
tidaknya sekolah gratis ini, dapat dilanjutkan atau tidak orang tua
siswa itu sendiri, perlu adannya peninjauan yang lebih spesifik
terhadap pelaksanan sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro.
B. SARAN
Untuk lebih meningkatkan efektifitas program sekolah grtais di
yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini, peneliti mempunyai beberapa saran,
diantarannya sebagai berikut.
1. Dari beberapa hambatan dan kendala yang ada di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro sebaiknya pihak Yayasan mengevaluasi setiap program
kegiatan dari proses awal masuk sampai siswa lulus sekolah. Sehingga
dapat memperbaiki sistem yang ada di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro seperti sumber daya manusia (SDM) dari staff, tenaga
pengajar, dan relawan, serta donatur yang ikut serta dalam
pembangunan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, program kegiatan
96
dari belajar mengajar KBM, kesiswaan, keterampilan, dan program
kursus bagi siswa kesetaraan SMA, dan siswa bahkan keadaan orang
tua siswa.
2. Menciptakan suasana yang nyaman dalam pelayanan yang baik lebih
ditingkatkan lagi dalam hal belajar mengajar, fasilitas yang
ditambhkan seperti ruang kelas untuk XII, fasilitas LAB, keadaan
ruang yang lebih diperluas agar pelaksanaan program sekolah gratis
bagi keluarga miskin di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro tercapai
sesuai harapan lebih berkembang lagi untuk kedepannya, karena
persentasi setiap tahunnya lebih banyak lagi keluarga tidak mampu
ingin menyekolahkan anaknya di sekolah gratis ini.
3. Dalam pelaksanaan program kegiatan yang ada di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro dari segi kualitas sebaiknya menggunakan berbagai
media yang lebih beragam agar tidak membosankan seperti dari media
elektronik, system digital story, pelatihan dalam media pembelajaran.
Disamping itu dari segi kuantitas setiap pelaksanaan program sekolah
gratis juga perlu diperhatikan tenaga pengajarnya agar setiap kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih kondusif saat pembelajaran membuat
siswa nyaman dan tidak bosan dengan cara penjelasan pelajaran.
97
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Buku
Adi, Rukminto, Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan
Prakti. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2003.
Aliminsyah, dan Patji. Kamus Istilah Manajemen. Bandung: CV. Yrama
Widya, 2004.
Arikunto, Suharsimi. “Penilaian Program Pendidikan”. (Yoguakarta:
Bina Aksara, 1998.
Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. Metodologi Penelitian
Kualitatif Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012
Gunawan, Imam Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Malang:
PT Bumi Aksara, 2013), h. 160.
Halim, Suhartini. Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
Pustpeaka Pesantren, 2005.
Hasin, Hamid. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008.
Irawan, Prasetya Penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu-ilmu
social. Depok:FISIP UI,2006.
98
Ismail, Usman, Asep. Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan Sosial:
Pesrspektif al-Qur’an tentang Perlindungan terhadap Anak dan
Fakir Miskin Pemeberdayan Masyarakat. Jakarta: IAIN Indonesia
Social Equity Project, 2006.
Jamasy, Owin. Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan
Kemiskinan. Jakarta: Belantik, 2004.
Mallo, Monasse Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit Karunika,
1998.
Martono, Nanang Metode Penelitian Kualitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung, Rosyda
Karya. 2004.
Nasir D, Moh Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h.405.
Nggao, Fredy S. Evaluasi Program. Jakarta: Nyansa Mandiri, 2003.
Nurkacana, Wayan . Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional,
1976.
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Jurnal, dan disertai UIN. Jakarta, Uin
Jakarta Press: 2007.
Pratanto, Pius A dan Al Barry, M Dahlan. Kamus Ilmiah Populer.
Surabaya: Arloka, 1994.
99
Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Press, 2005.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suat Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers,
1987.
Soetomo. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Jakarta: Pustaka
Pelajar, 2006.
Sudjana, Djudju . Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah untuk
Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian
Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT.
Refika Aditama, 2005.
Soeharto, Irawan Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya 2004.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta, 2010.
Suparlan, Parsudi Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 1995.
Syaukani H.R. Titik Temu Dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: Nuansa
Madani, 2002.
100
Taruna, J.C. Tukian. Pengembangan Masyarakat dalam Konteks
Pendidikan Untuk Sema. Jakarta: Penerbit Kanisius, 2000.
Tarwotjo. Pengantar Antropologi Pendidikan Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1985.
Tayibnapis. Farida Yusuf. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi
untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta, PT Rineka
Cipta, 2008
Thoha, Chabib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Semarang: PT Raja Grafindo
Persada, 1990.
Usman, Husaini dan Akbar, Setiady, Purnomo. Metodologi Penelitian
Sosial. Jakarta: PT.Bumi Aksara,2009.
Wirawan. Evaluasi. Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011
2. Kamus
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
3. Undang – Undang
Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
101
4. Skripsi
Wahyuni, Siti Pelaksanaan Pemberdayaan Pendidikan Anak Jalanan dan
Duafa Melalui Program Sekolah Gratis Oleh Yayasan Bina Insan
Mandiri di Terminal Depok Jawa Barat, Skripsi S1,
Jakarta:Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN 2012
5. Jurnal
Djaali, “Jurnal Evaluasi Pendidikan JEP.” Jurnal Pendidikan, Maret 2013.
Nurhidayati, Sri “Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa,”Januari 2013.
6. Website
Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (MSBP) tahun 2012,
”Jenjang Pendidikan,” artikel diakses pada 15 Februari 2015 dari
http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=sd/view&kd=2488&th=2012
Sisdiknas, PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, “Jumlah Penduduk Miskin
dan garis Kemiskinan,” artikel diakses pada 13 February 2015 dari
http://tangselkota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=161
Al. Qur’an, “Surah An-Nisa (Ayat 9).
Junaidi Saleh,” Pendidikan Gratis dan Badan Hukum Pendidikan (Melacak
Akar Legalitas Privatisasi Pendidikan di Indonesia), “ diakses pada
102
25 September 2014, Dari http://www.kompas.com/kompas-
cetak/0504/18/Didaktika/1689073.htm
Sisdiknas, PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Kampong Media, “Korelasi Antara Kemiskinan Dan Pendidikan,”artikel di
akses pada tanggal 15 Februari 2015 dari
http://opiniartikel.kampung-media.com/2014/07/14/korelasi-
antara-kemiskinan-dan-pendidikan-4363
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, artikel diakses pada 22
Desember 2014 dari
media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Miskin.html.
7. Modul
Profil Yayasan Maleo. Pendidikan, Keterampilan, Wirausaha, dan
Perpustakaan untuk Keluarga Pra-Sejahtera.
Biardini, Program Pembelajaran Terpadu Untu Keluarga Dan Remaja
(Tangerang Selatan: LKN Pengelola PKBM Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro, 2014), h. 3.
LAMPIRAN LAMPIRAN
OBSERVASI
PENULIS DI YAYASAN IBNU SINA MALEO BINTARO
Selasa, 16 Desember 2014, Pukul 08.00 WIB
Penulis datang ke yayasan pukul 08:00 dan masuk keruang guru, dan bertemu dengan
Ibu Sri Tjendani untuk meminta izin penelitian skripsi di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Peneliti diperbolehkan Penelitian selama Skripsi di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro dengan
waktu yang tidak ditentukan.
Senin, 2 Februari 2015, Pukul 08.00 WIB
Penulis bertemu dengan Ibu Sri Tjendani menyerahkan surat izin peneliti dan diterima.
Peneliti juga mengobservasi lingkungan Yayasan, dari pertama masuk gerbang, sampai masuk ke
ruang guru, dapi pertama masuk gerbang di sebelah kiri ada rumah panggung untuk belajar
siswa/siswi, disebelah kanan berupa meja, kursi, dan parkiran, di depan ada aula, dan ruangan
sebelah kiri dan kana nada ruang guru, ruang yayasan, ruang kelas, dan perpustakaan. Peneliti
masuk keruang guru yang didalamnya ada meja kerja guru, dan meja Ibu Sri Tjendani, beserta
meja Meeting, sedangkan di ruang yayasan, ada meja Meeting, Meja Ibu Astrida selaku Ketua
Harian, dan meja Komputer, beserta sekat-sekat didalam ruangan, ada juga dapur kecilnya,
tempat rak untuk peralatan keterampilan, dan bupet-bupet kecil untuk meletakan buku-buku atau
dokumen-dokumen. Ruangan antara ruang guru dan yayasan bersebelahan dengan jendela kaca
yang terlihat dari sisi manapun. Yayasan ibnu sina ini berlantai 2, tetapi peneliti belum melihat
keseluruhan Yayasan.
Senin, 23 Februari 2015, Pukul 06.45-15.00 WIB
Penulis melihat kegiatan belajar mengajar pada hari Senin di yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro, dari mulai KBM yang dilaksanakan dari jam 06.45, istirahat Ishoma dilakukan 2 kali
setiap harinya pada jam 10.00 – 10.40 WIB dan 12.00 – 13.00 WIB, dan selesai pelajaran pada
jam 15.40 WIB. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu selain kegiatan belajar mengajar
ini juga dilaksankan kurusus hanya untuk Kesetaraan SMA Maleo dan keterampilan untuk SMP
dan SMA di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Kamis, 26 Februari 2015, Pukul 07.20 WIB
Penulis melihat kegiatan ketermilan yang merajut, menjahit, daur ulang di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro kegiatan keterampilan ini dilaksanakan pada hari yang sama disetiap hari
kamis tetapi dengan waktu yang berbeda, karena semua siswa diwajibkan mengikuti tidak ada
antara SMP dan SMA, dalam kelas daur ulang dilaksanakan pada jam 07.20 - 08.40 WIB, kelas
merajut pada jam 08.40 – 10.00 WIB, sedangkan kelas menjahit pada jam 13.00 – 15.00 WIB.
Jumat, 6 Maret 2015, Pukul 14.00 WIB
Penulis melihat semua ruangan dari kelas VII, kelas VIII, kelas IX, kelas X, dan kelas XI,
selain itu ada ruang perpustakaan, yang di depannya ada ruang Yayasan Ibnu Sina Maleo
Bintaro, ruang guru, aula, kamar mandi, ruamah panggung, lahan parkiran, ruang menjahit,
ruang daur ulang, dan ruang merajut, dan keseluruhan di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro,
dalam observasi penelitian ini penulis melihat bahwa smua ruangan yang ada di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro benar-benar layak untuk digunakan dan fasilitas yang ada cukup
menduukung.
Sabtu, 7 Maret 2015, Pukul 10.00 WIB
Penulis melihat kegiatan Pramuka sampai dengan yang dilakukan siswa setelah pulang
sekolah mereka rata-raata menggunakan fasilitas sekolah, yaitu main band, ke perpustakaan,
main laptop untuk akses internet, main bola dan berbincang-bincang, dari fasilitas untuk siswa
terlihat banyak kelengkapan di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, banyak siswa yang lebih lama
bermain di sekolah dan terlihat menggunakan fasilitas di sekolah gratis Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro.
Pedoman Wawancara Pihak Sekolah SMP/ SMA Yayasan Maleo
1. Apa saja program yang ada di SMP/SMA Yayasan Maleo ini ?
2. Bagaimana struktur organisasi sekolah gratis SMP/SMA di Yayasan Maleo ?
3. Bagaimana alur atau proses penerimaan siswa dan siswi baru ? berupa lampirannya
berkas penerimaan
4. Apakah Yayasan Maleo mengadakan evaluasi mengenai pelaksanaan program sekolah
gratis ini ?
5. Dapat dilihat dari mana bahwa pelaksanaan program sekolah gratis ini berjalan dengan
baik atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan tepat sasaran atau tidak ?
6. Bentuk dan hasil evaluasi sekolah gratis ini seperti apa ?
7. Apakah ada manfaat terhadap pelaksanaan sekolah gratis ini ?
8. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung dengan adannya sekolah gratis ini ?
9. Apakah sekolah gratis ini sudah berjalan dengan baik atau tidak ?jika iya atau tidak
jelaskan?
10. Apakah ada dampak baik dan buruk terhadap siswa/siswi dan keluarga terhadap sekolah
gratis ini ?
11. Apakah menurut bapak/ibu sudah ada hasilnya dari keluarga yang pra sejahtera menjadi
sejahtera?
12. Sejauh ini pandangan ibu/bapak sudah bermanfaatkah sekolah gratis ini untuk anak dan
keluarganya ?
13. Harapan yang dicapai dengan adannya sekolah gratis ini seperti apa untuk orang tua dan
siswa?
Pedoman Wawancara Pihak Sekolah SMP/ SMA Di Yayasan Maleo
1. Berapa jumlah siswa dan siswi di SMP/SMA Yayasan Maleo ini ?
2. Dengan adanya orang tua asuh dapat membantu berupa apa saja ?
3. Sejauh ini yang sudah dilakukan apakah sekolah gratis ini berjalan baik atau tidak
menurut pandangan ibu/bapak ?
4. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
5. Bagaimana pelaksanaan perogrm pemberdayaan yang dilakukan di sekolah gratis ini?
6. Dari mana saja sumber dana yang di dapat untuk sekolah gratis ini ?
7. Apa hasil yang dicapai dari peranan sekolah gratis ini ?
8. Apakah menurut bapak/ibu sudah ada hasilnya dari keluarga yang pra sejahtera
menjadi sejahtera?
9. Sejauh ini pandangan ibu/bapak sudah bermanfaatkah sekolah gratis ini untuk anak
dan keluarganya ?
10. Harapan yang dicapai dengan adannya sekolah gratis ini seperti apa untuk orang tua
dan siswa?
Pedoman Wawancara Pihak Yayasan Maleo Bintaro
1. Sejak kapan berdirinya Yayasan Maleo ?
2. Siapa yang mencetuskan berdirinya Yayasan Maleo ?
3. Bagaimana Yayasan Maleo mengembangkan keterampilan Staff dan Guru ?
4. Cara dan bentuk pengembangan staff dan guru seperti apa ?
5. Apakah Yayasan Maleo mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan sekolah gratis
ini?
6. Bentuk dan hasil evaluasi seperti apa ?
7. Siapa saja yang mengikuti evaluasi ?
8. Berapa kali evaluasi dilaksanakan ?
9. Bagaimana jangka pendek dan panjang mengenai sekolah gratis ini ?
10. Apakah sekolah gratis ini berjalan dengan baik atau tidak ?
11. Menurut pandangan Ibu / Bapak apakah sekolah gratis ini sudah tepat pada sasaran ?
12. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung terhadap sekolah gratis ini ?
13. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
14. Bagaimana pelaksanaan perogrm pemberdayaan yang dilakukan di sekolah gratis ini?
Pedoman Wawancara Pihak Guru – Guru Yayasan Maelo
1. Sudah berapa lama bapak/ ibu menjdi guru disini ?
2. Materi apa yang bapak/ ibu ajarkan ?
3. Pola pembelajaran apa yang diterapkan pada siswa dan siswai ?
4. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang adanya sekolah gratis ini ?
5. Apakah menurut bapak/ ibu sekolah gratis ini berpengaruh baik atau buruk untuk anak
dan keluarga ?
6. Bagaimana respon anak – anak ketika belajar disini ?
7. Apa yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain ?
8. Apa hasil yang telah dicapai terhadap program sekolah gratis ini ?
9. Apa harapan bapak/ ibu tehadap anak – anak didik kedepannya dengan adannya sekolah
gratis ini ?
10. Apakah ibu/bapak selalu mengadakan evaluasi ?
11. Dalam bentuk apa evaluasinya?dilakukan berapa kali?
12. Bagaimana model evaluasi pembelajaran sekolah gratis ini ?
13. Bagaimana dengan kurikulum atau silabus yang digunakan sekolah gratis ini ?
14. Jika sekolah gratis ini memang tergolong dari guru secara relawan, mengapa bapak/ibu
memilih untuk mengajar disini ?
15. Apa yang melatar belakangi bapak/ ibu mengajar disini ?
Pedoman Wawancara Pihak Staff Yayasan Maleo
1. Sudah berapa lama menjadi Staff di Yayasan Maleo ?
2. Apa bagian yang ibu lakukan di Yayasan Maleo ?
3. Berapa jumlah staff yang ada di Yayasan Maleo ?
4. Apakah ada kriteria dalam penerimaan staff ?
5. Untuk latar belakang staff itu sendiri dari apa ?
6. Apa saja yang dilakukan staff di Yayasan Maleo ?
7. Bagaimana alur peneriman menjadi relawan dan guru ?
8. Berkas apa saja yang harus disediakan saat penerimaan siswa baru ?
9. Yayasan sudah melakukan apa saja untuk pengembangan staff ?
10. Apa saja sarana dan prasarana sekolah ?
11. Bagaimana prosedur staff mengetahui bahwa anak layak masuk dan tergolong dari
keluarga miskin ?
12. Program dan kegiatan apa saja yang ada sekolah gratis ini ?
13. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
14. Bagaimana pelaksanaan perogrm pemberdayaan yang dilakukan di sekolah gratis ini ?
Pedoman Wawancara Untuk Anak Didik Yayasan Maleo
1. Sudah berapa lama adik disini ?
2. Menegtahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
3. Apakah sekolah gratis ini bermanfaat untuk kamu ?
4. Bagaimana menurut kamu dengan adannya sekolah gratis ini ?
5. Apa saja materi yang didapat dari sekolah ?
6. Apakah kamu pernah mengajak saudara atau teman tentang sekolah gratis ini ?
7. Menurut kamu bagaimana guru dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti ?
8. Apa yang kamu harapkan dengan adannya sekolah gratis ini ?
9. Program keterampilan dan khusus apa yang kamu ambil dan minati ?
10. Faktor penghambat dan pendukung yang kamu hadapi delama belajar di kelas sekolah
ini?
11. Apa rencana kamu setelah lulus dari sekolah ini ?
12. Apakah kamu banyak mendapatkan manfaat atau tidak dengan adannya sekolah gratis
ini?
13. Apa yang sudah kamu dapat dari sekolah gratis ini ?
Pedoman Wawancara Untuk Pihak Orang Tua Siswa
1. Apa saja manfaat yang sudah dirasakan dengan adannya sekolah untuk Bapak dan Ibu ?
2. Bapak bekerja sebagai apa ?
3. Apakah dengan adannya sekolah gratis ini merasakan ada manfaatnya ?
4. Mengetahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
5. Apa harapan untuk anak kedepannya ?
6. Menurut bapak seberapa penting pendidikan itu ?
7. Pekerjaan yang Bapak dan Ibu saat ini lakukan apa ?
8. Apakah ada keritik dan saran untuk sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ?
9. Pandangan Bapak dan Ibu mengenai sekolah gratis ini bagaimana?
10. Yang dirasakan seelah anak bersekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ?
TRANSKIP WAWANCARA
Hasil Wawancara Pihak Sekolah SMP/ SMA Yayasan Maleo
Nama : Ibu Dini
Jabatan : Kepala Sekolah PKBM setara SMA
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Tanggal Wawancara : Maret 2015
1. Apa saja program yang ada di SMP/SMA Yayasan Maleo ini ?
Selain KBM, ada kesiswaan, ekstrakulikular, keterampilan, dan kursus yang khususkan
untuk anak SMA saja.
2. Bagaimana struktur organisasi sekolah gratis SMP/SMA di Yayasan Maleo ?
Stuktur organisasi sama seperti yang ada di modul Yayasan kami.
3. Bagaimana alur atau proses penerimaan siswa dan siswi baru ? berupa lampirannya
berkas penerimaan?
Kami ada test kognitif pengetahuan, psikotes, wawancara orangtua dan siswa, selain itu
untuk memperkuat bahwa anak tergolong tidak mampu kami mengadakan survei ke
rumah mereka.
4. Apakah Yayasan Maleo mengadakan evaluasi mengenai pelaksanaan program sekolah
gratis ini ?
Kami mengadakan evaluasi di tengah semester dan diakhir semester saja, untuk yang
berkala setiap bulannya kami belum ada.
5. Dapat dilihat dari mana bahwa pelaksanaan program sekolah gratis ini berjalan dengan
baik atau tidak, bermanfaat atau tidak, dan tepat sasaran atau tidak ?
Dari kegiatan belajar mengajar anak, dari hasil keterampilan, dan terlihat perkembangan
anak setiap harinnya.
6. Apakah ada manfaat terhadap pelaksanaan sekolah gratis ini ?
Banyak sekali manfaatnya bagi anak selain mereka skolah disini gratis mereka juga
membantu orang tuannya dari segi biaya sekolah, dan manfaat yang mereka dapat saya
rasa banyak.
7. Harapan yang dicapai dengan adannya sekolah gratis ini seperti apa untuk orang tua dan
siswa?
Harapan saya kkedepannya dengan adannya sekolah gratis ini mereka dapat melanjutkan
ke jenjang selanjutnya, dan dapat berkembang di masyarakat untuk masa depan yang
lebih baik bagi dirinya, orang tua, dan lingkungannya.
Hasil Wawancara Pihak Sekolah SMP/ SMA di Yayasan Maleo
Nama : Ibu Sri Tjendani
Jabatan : Kepala Sekolah TKBM SMP
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : Maret 2015
1. Dengan adanya orang tua asuh dapat membantu berupa apa saja ?
Untuk SMP kami mencarikan semua anak dengan orang tua asuhnya, karena setiap
bulan orang tua asuh lah yang memberikan mereka biaya, berupa perlengkapan yang
dibutuhkan oleh siswa.
2. Sejauh ini yang sudah dilakukan apakah sekolah gratis ini berjalan baik atau tidak
menurut pandangan ibu/bapak ?
Dalam pandangan saya sudah baik karena dari fasilitas yang mendukung juga sekolah
ini seperti sekolah lainnya.
3. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
Tujuannya adalah untuk membantu orang tua yang sulit dalam membiayakan anaknya
sekolah di sekolah negri, karena sekolah ini didirikan untuk keluarga yang tidak
mampu.
4. Dari mana saja sumber dana yang di dapat untuk sekolah gratis ini ?
Sumber dana yang kami dapat dari pihak luar yaitu dunia usaha, pemerintah, dan
donar itu sendiri.
5. Fasilitas yang ada di sekolah ini berasal dari mana saja ?
semua fasilitas di donasikan dari sekolah Brithis School dan donatur, jadi kami
membangun mitra kerja dari berbagai pihak untuk pembangunan sekolah gratis ini
6. Apa hasil yang dicapai dari peranan sekolah gratis ini ?
Kami mendapatkan banyak prestasi dan banyak mendapatkan beasiswa dari sekolah
sekolah yang ternama.
7. Harapan yang dicapai dengan adannya sekolah gratis ini seperti apa untuk orang tua
dan siswa?
Harapan saya sendiri sekolah gratis ini dapat berkembang lebih baik lagi dan dikenal
banyak dari pihak luar, banyak menciptakan anak-anak dari lulusan Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro ini bermanfaat bagi banyak orang dan berkembang dimasyarakat.
Pedoman Wawancara Pihak Yayasan Maleo Bintaro
Nama : Pak Cepi J. Malik
Jabatan : Pembina Yayasan
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 7 Maret 2015
1. Sejak kapan berdirinya Yayasan Maleo ?
Dari tahun 2005 kami mendirikan yayasan ini, yang awalnya muridnya hanya 12, dan
sekarang sudah ada 85 anak tahun 2015.
2. Siapa yang mencetuskan berdirinya Yayasan Maleo ?
Yang mencetuskan secara kolektif saja yah mba, dari ibu –ibu pengajian yang
berpartisipasi sapai pengelolahannya semuannya berawal dari ibu-ibu pengajian
Maleo Bintaro.
3. Bagaimana Yayasan Maleo mengembangkan keterampilan Staff dan Guru ?
Kami mengadakan Workshop, pakar pendidikan, traning, inhouse, kerja sama dengan
sekolah lain yang sudah ahlinnya dibidang pendidikan.
4. Apakah Yayasan Maleo mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan sekolah gratis
ini?
Mekanisme berkala kami mengadakan evaluasi per-3bulan, tapi juga kadang tidak
tentu mba, dari pengelola sekola ke yayasan.
5. Bentuk dan hasil evaluasi seperti apa ?
Bentuknya laporan, dan hasilnya selain KBM kami juga mengevaluasi sekolah kita
sendiri apakah baik, atau tidak, perkembangannya.
6. Siapa saja yang mengikuti evaluasi ?
Dari pengelaola sekolah ke pengelolah yayasan.
7. Bagaimana jangka pendek dan panjang mengenai sekolah gratis ini ?
Untuk jangka pendeknya kualitas pendidikan baik sarana maupun prasarananya, dan
kualitas guru-gurunya lebih diperbaiki lagi, bahkan bulan lalu kami didonasikan dari
perusahan berupa Ipad gratis untuk anak-anak kelas 3 agar mereka mendapatkan
akses internet untuk menambah waawasan. Dan untuk jangka panjangnya kami
mempunyai konsep integrated, jadi kami menginginkan anak sekolah bukan hanya
AMP, tapi bisa SMA, bahkan kuliah, dan sekolah gratis ini menjadi contoh yang baik
untuk sekolah lainnya. Dan kami juga bekerja sama dengan BLK, agar anak selain
kuliah mereka dapat bekerja untuk masa depannya, dan kami juga berencana untuk
meminjamkan modal, dimana mereka dapat berwirausaha, kami membuat sekolah ini
benar-benar membawa mereka abukan hanya memberi ilu melainkan membantu
mereka dalam masalah ekonomi keluargannya, bahwa kita ketahui pendidikan adalh
salah satu pengentasan dari kemiskinan.
8. Siapa yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya sekolah gratis ini ?
Pengelola Yayasan dan Sekolah tentunya.
9. Mitra kerja yang dilakukan Yayasan Maleo seperti apa ?
Sudah banyak sekali bisa di lihat di profil Yayasan.
10. Apakah sekolah gratis ini berjalan dengan baik atau tidak ?
Sejauh ini yang saya lihat sudah berjalan baik, walaupun masih ada kendalanya,
seperti dana oprasionalnya. Terlihat dari prestasi mereka itu merupakan hasil dari
baik atau tidaknya sekolah ini, mereka mampu juga mendapatkan beasiswa dari
sekolah-sekolah ternama. Dan dikatakan berjalan dengan baik sudah karena kami
sistemkekeluargaan dari pihak Yayasan, Sekolah, Anak didik, dan Orang Tua Murid
itu sendiri.
11. Menurut pandangan Ibu / Bapak apakah sekolah gratis ini sudah tepat pada sasaran ?
Kalu dibilang tepat sasaran dilihat dari kontribusi pada anak, karena anak sudah
banyak mendapatkan prestasi, dan beasiswa, itu merupakan salah satu pencapaian
tepat pada sasaran, dan saya menginginkan sekolah ini menjadi contoh pada sekolah
lain, bahwa sekolah ini membawa nama yang baik untuk banyak orang.
12. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung terhadap sekolah gratis ini ?
Faktor penghambat mungkin dari tenaga pengajar yang terlalu banyak, karena kami
bersifat relawan, siapa saja boleh mengajar. Kalo pendukung, kami banyak
mendapatkan kerja sama dari berbagai kalangan, dari fasilitas yang cukup baik.
13. Apakah sekolah gratis ini benar benar khusus dari keluarga miskin ?
Iya memang didirikan sekaaolah ini benar-benar untuk kalangan keluarga yang tidak
mampu.
14. Dilihat dari segi apa untuk mengkategorikan bagwa anak layak sekolah gratis di
Yayasan Maleo ?
Dari hasil survey kami, orang tua, serta keadaan yang benar-benar membutuhkan.
Dan untuk mereka masuk ke sekolah ini tidak mudah mba, harus melalui tes dan
wawancara.
15. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
Bentuk kepedulian kami warga yang sejahtera untuk keluarga yang tidak mampu
melalui program sekolah gratis ini, dan tujuannya menjalin hubungan yang lebih baik,
dan masyarakat bawah tidak menganggap bahwa masyarakat keatas tidak peduli
dengan mereka.
16. Bagaimana pelaksanaan perogrm pemberdayaan yang dilakukan di sekolah gratis ini?
Dengan adannya sekolah gratis ini, dan keterampilan yang kami berikan, seperti
kursus juga, itu merupakan suatu pemberdayaan bagi anak-anak yang kurang mampu,
tetapi mereka masih semangat untuk menuntut ilmu dan belajar.
Pedoman Wawancara Pihak Yayasan Maleo Bintaro
Nama : Ibu Astrida Daulay
Jabatan : Ketua Harian
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 26 Februari 2015
1. Sejak kapan berdirinya Yayasan Maleo ?
Sejak tahun 2005 sampai sekarang tahun 2015
2. Siapa yang mencetuskan berdirinya Yayasan Maleo ?
Yang mencetuskan kesepakatan bersama, dari ibu-ibu pengajian Maleo Bintaro
3. Bagaimana Yayasan Maleo mengembangkan keterampilan Staff dan Guru ?
Dengan cara mengundang pakar-pakar untuk seminar, dan biasannya kami mengikuti
kegiatan yang ada di luar sekolah.
4. Apakah Yayasan Maleo mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan sekolah gratis
ini?
Iya, mengadakan biasannya mengadakan per 3bulan sekali, itu di pertengahan
semester dan akhir semester.
5. Bentuk dan hasil evaluasi seperti apa ?
Berupa laporan dan dan rapat saja, laporan dari sekolah dan yayasan mengevaluasi
lagi.
6. Siapa saja yang mengikuti evaluasi ?
Pihak yayasan dan sekolah.
7. Mitra kerja yang dilakukan Yayasan Maleo seperti apa ?
Memang kami memiliki banyak kemitraan dari pihak luar, seperti dengan Briths
School, skolah Aulia dan Izadah, dari bidang usaha, pemerintah, dan juga dari
pengurus Yayasan, serta yang dilakukan relawan seperti mengajar, kami semua disini
tenaga pengajar benar-benar relawan.
8. Apakah sekolah gratis ini berjalan dengan baik atau tidak ?
Dalam penyelenggaraan sekolah gratis ini sudah cukup baik, namun masih ada yang
perlu dibenahi, dari keterbatasan tenaga staff, dan ruang kelas yang kurang memadai
dalam evaluasi selanjutnya kami akan membahas mengenai ini.
9. Menurut pandangan Ibu / Bapak apakah sekolah gratis ini sudah tepat pada sasaran ?
Sejauh ini dari fasilitas, dan perkembangan anak sudah dikatakan cukup baik,
walaupun ada beberapa kendala yang kami hadapi baik yayasan maupun sekolah.
10. Apakah sekolah gratis ini benar benar khusus dari keluarga miskin ?
Yaa memang benar sekolah ini untuk warga yang tidak mampu, jelas terlihat dari
awal penerimaan kami benar benar memilih dengan selektif terhadap siswa.
17. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
Berawal dari kepedulian para ibu-ibu pengajian yang berada di daerah Maleo Bintaro,
kebetulan saya juga bergabung dalam pengajian itu, kami mempunya pemikiran ingin
melakukan suatu pemberdayaan dibidang pendidikan yang baik bagi semua orang,
dan bermanfaat. Jadi, bukan hanya mengaji saja, tapi bisa berlanjut sampai
selamannya. Akhirnya kami memiliki pemikiran bagaimana kalau membangun
Yayasan atau klinik, tadinya kami ingin membuat pos yandu atau klinik dibidang
kesehatan karena di sekitar Bintaro sudah banyak klinik akhirnya kami memutuskan
mendirikan Yayasan Maleo dibidang Sekolah Gratis bagi Keluarga miskin, yang
dikelola oleh ibu-ibu pengajian di Yayasan Maleo, karena dengan bersekolah gratis
selain membantu orang tuannya, agar anak juga tidak putus sekolah disini anak dapat
mengembangkan sikap kepribadin professional agar anak tumbuh kembang secara
wajar dan siap mandiri dengan masa depan yang cerah.berguna bagi masyarakat dan
bangsa, selain itu anak dapat menggali keterampilan yang dimiliki.
18. Bagaimana pelaksanaan perogrm pemberdayaan yang dilakukan di sekolah gratis ini?
Sekolah gratis ini didirikan dalam bentuk kepedulian kami bagi masyarakat tidak
mampu, karena banyak sekali warga bintaro, pondok aren dan sekitarnya yang belum
mampu melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, maka dari itu dengan tujuan kami
membantu mereka dengan peksanaan program sekolah gratis ini
Pedoman Wawancara Pihak Guru – Guru Yayasan Maelo
Nama : Ibu Santi
Jabatan : Guru Matematika
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 5 Maret 2015
1. Sudah berapa lama bapak/ ibu menjdi guru disini ?
Saya disini sudah dari tahun 2006 juli mba sekitar 10 tahun.
2. Materi apa yang bapak/ ibu ajarkan ?
Saya memberikan materi Matematika mba
3. Pola pembelajaran apa yang diterapkan pada siswa dan siswai ?
Karena disini anak-anak yang berbeda dengan sekolah lain, maksudnya anak-anak kita
kan dari sekolah dasar yang berbeda, dan pola belajrnya pun dirumah berbeda, masih ada
anak yang dirumah di acuhkan oleh orang tuanya, karena juga dengan pola asuh dirumah
kurang baik, jadi saya mengajar mereka dari dasar lagi, dan lebih banyak saya yang
menerangkan. Misalnya dari 100% saya menerangkan 70% dan pemberian tugas hanya
20%, sedangkan disekolah Negeri mungkin berbanding 50% menerangkan dan 50%
memberi tugas.
4. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang adanya sekolah gratis ini ?
Bagus sekali dengan adanya sekolah gratis ini, baik untuk anak-anak yang membutuhkan
pendidikan dan dari orangtua yang tidak mampu, tapi ada positif dan negatifnya,
positifnya baik unk bekal ilmu dimasa depan, negatifnya masih ada anak dan orang
tuannya yang menyepelekan karena gratis.
5. Apakah menurut bapak/ ibu sekolah gratis ini berpengaruh baik atau buruk untuk anak
dan keluarga ?
Sangat berpengaruh baik sekali untuk anak dan keluargannya selain sekolah gratis ini
membantu mendapatkan ilmu, sekolah ini membantu juga dari beban biaya orang tua
mereka, karena sekolah ini benar – benar gratis.
6. Bagaimana respon anak – anak ketika belajar disini ?
Responnya baik, tapi itu tadi mereka menganggap matematika itu sulit, tapi bagai mana
saya memberikan pola pembelajaran yang menarik dan baik kepada anak, agar mereka
menganggap matemanika itu menyenang kan.
7. Apa yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain ?
Yang membedakan sekolah ini didirikan benar-benar untuk anak yang kurang mampu
dan murni secara gratis, dengan latar blakang pendidikan guru – guru yang professional.
Tidak kalah dengan sekolah diluaran sana
8. Apa hasil yang telah dicapai terhadap program sekolah gratis ini ?
Hasil yang telah dicapai bahwa tiap tahun anak yang masuk sekolah gratis ini meningkat,
karena kapasitas yang kurang besar jadi anak yang masuk ke sini masih minim.
9. Apa harapan bapak/ ibu tehadap anak – anak didik kedepannya dengan adannya sekolah
gratis ini ?
10. Harapan anak bisa mengembangkan ilmunya, menjadi anak yang bermanfaat, terampil,
dan dapat bekerja membantu orang tuanya dengan bekerja karema mereka mempunya
bekal keahlian yang diberikan di sekolah ini.
11. Apakah ibu/bapak selalu mengadakan evaluasi ?
Iyaa, kami selalu mengadakan evaluai tetapi hanya lebih ke pelajaran, kadang juga kami
mengevaluasi anak, misalnya, anak di pelajaran matematika nilainya menurun, dan di
matapelajaran lainnya juga menurun, kita lihat kenapa si anak ini bisa menurun, apakah
ada masalah dri keluarga atau apa, kadang kami hanya mengevaluasi itu saja.
12. Dalam bentuk apa evaluasinya?dilakukan berapa kali?
Evaluasi hanya sekedar setelah mata pelajaran, dan dilakukan dengan guru-guru yang
lain.
Bagaimana dengan kurikulum atau silabus yang digunakan sekolah gratis ini ?
Kami menggunakan kurikulum sekoalah dan Kurikulum Nasional.
13. Jika sekolah gratis ini memang tergolong dari guru secara relawan, mengapa bapak/ibu
memilih untuk mengajar disini ?
Karena saya mengingat islam itu mengajarkan, bahwa ilmu itu tidak dibawa mati saya
akan melakukan apa saja untuk orang-orang yang membutuhkan ilmu. Karena ini juga
merupakan kegiatan sosial saya.
14. Apa yang melatar belakangi bapak/ ibu mengajar disini ?
Karena walnya ibu-ibu pengajian yang mendirikan Yayasan Maleo ini kenal dengan saya,
dan mengadakan rapatnya dirumah saya, dan saya mulai tertarik dengan beradannya
sekolah ini, jadi memang dari awal berdirinya saya mengikuti dan saya juga melibatkan
diri sebagai guru matematika.
Pedoman Wawancara Pihak Guru – Guru Yayasan Maelo
Nama : Ibu Sarna
Jabatan : Guru Pendamping Kelas 8
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 6 Maret 2015
1. Sudah berapa lama bapak/ ibu menjdi guru disini ?
Saya disini sudah 3 tahun.
2. Berapa banyak anak yang mengikuti kelas keterampilan?dan kelas khusus ?
3. Ada 58 anak SMP, dan 27 SMA.
4. Materi apa yang bapak/ ibu ajarkan ?
Saya disini sebagai guru pendamping, jika guru mata pelajaran tidak masuk saya yang
menggantikan, yang saya gantikan guru B. Inggris.
5. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang adanya sekolah gratis ini ?
Baik sekali, karena menurut saya melebihi sekolah Negeri dan Swasta lainnya seperti di
luar, dari guru, pengelolah, sampai fasilitas semuannya lebih dari cukup.
6. Apakah menurut bapak/ ibu sekolah gratis ini berpengaruh baik atau buruk untuk anak
dan keluarga ?
Insyaallah berpengaruh baik, karena dilihat dari perkembangan saat mereka menerima
pelajaran, dan rata-rata kemampuannya baik, jadi menurut saya, sekolah gratis ini
memberikan pengaruh baik untuk dirinya sendiri maupun keluargannya.
7. Bagaimana respon anak – anak ketika belajar disini ?
Walaupun ada guru yang tidak datang saya selaku guru pendamping meninjau perilaku
dikelas, dan anak-anak cukup baik, cukup merespon, kadang jika pelajaran sudah selesai
mereka meminta tambahan pelajaran.
8. Apa yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain ?
Yang membedakan hanya sekolah gratis ini benar-benar untuk orang tidak mampu dan
diberikan pelayanan ilmu pengetahuan secara gratis, kalo dilihat dari segi fasilitas sudah
sangat memadai sama seperti sekolah lainnya. Dan juga dengan kapasitas anak yang
sedikit kami jadi lebih bisa melihat perkembangannya serta perilakunnya.
9. Apa hasil yang telah dicapai terhadap program sekolah gratis ini ?
Banyak anak – anak kami yang mendapatkan beasiswa, dan mendapatkan sekolah Negeri
yang mereka inginkan. Contohnya dari Izada dan Aulia mereka masuk secara gratis
karena mendaptkan beasiswa.
10. Apa harapan bapak/ ibu tehadap anak – anak didik kedepannya dengan adannya sekolah
gratis ini ?
Harapannya anak dapat melihat dan dapat memperjuangkan apa yang mereka telah dapat,
karena mereka harus tau pengorbanan guru-guru yang mengajar tanpa dibayar. Dan
mereka harus sadar dan semangat seperti guru-guru relawan yang sangat semangat ketika
mengajar, itu sih yang saya harapkan, lebih tepatnya jangan menyianyiakan.
11. Apakah ibu/bapak selalu mengadakan evaluasi ?
Hanya evaluasi perkembangan dalam pelajaran saja.
12. Bagaimana dengan kurikulum atau silabus yang digunakan sekolah gratis ini ?
Kami mengacu kurikulum Nasional dan Sekolah.
13. Hambatan ibu selama mengajar disini seperti apa ?
Untuk hambatan, masih banyak siswa yang mengandalkan sekolah gratis ini, seperti
menyepelekan setiap pelajaran dan kegiatan lainnya, kemudian terlihat dari keseharian
mereka serius atau tidaknya dalam mengikuti setiap pelajaran yang ada sehingga hasil
belajar jadi menurun
Pedoman Wawancara Pihak Guru – Guru Yayasan Maelo
Nama : Ibu Rina
Jabatan : Guru TIK, IPS, Sejarah, Geografi
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 6 Maret 2015
1. Sudah berapa lama bapak/ ibu menjdi guru disini ?
Saya disini dari Juli, 2006, sekitar 10 Tahun.
2. Materi apa yang bapak/ ibu ajarkan ?
3. Saya mengajar sejarah, Geografi, IPS, dan TIK, sekaligus pendamping walikelas 9.
4. Pola pembelajaran apa yang diterapkan pada siswa dan siswi ?
Kalo TIK menggunakan 2 metode yaitu teori dan praktek, persentasi slide, komunikasi 2
arah, diskusi, dan tanya jawab.
5. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang adanya sekolah gratis ini ?
Sekolah gratis ini sangat membantu sekali, bagi kalangan ekonomi menengah kebawah
dan dikatakan tidak mampu.
6. Apakah menurut bapak/ ibu sekolah gratis ini berpengaruh baik atau buruk untuk anak
dan keluarga ?
Berpengaruh sangat baik, kebetulan saya juga berkomuni kasi langsung dengan orang tua
mereka, dan mengatakan mereka sangat menyukai dengan adanya sekolahgratis ini.
7. Bagaimana respon anak – anak ketika belajar disini ?
Responnya baik, sangat perhatian dan mereka mau belajar dan cepat mengerti, walaupun
ada 1 atau 2 anak yang kadang kurang memperhatikan.
8. Apa yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain ?
Yang membedakan sekolah ini didirikan atas kepedulian warga yang mampu terhada
warga yang tidak mampu, dari segi fasilitas sama seperti sekolah lain, tetapi yang
membedakan juga guru-guruya relawan semua.
9. Apa harapan bapak/ ibu tehadap anak – anak didik kedepannya dengan adannya sekolah
gratis ini ?
Harapannya anak-anak menjadi sukses dan mandiri secara ekonomi.
10. Apa yang melatar belakangi bapak/ ibu mengajar disini ?
Saya mengajar disini niatnya membagi ilmu, dank arena Allah itu saja mba.
Pedoman Wawancara Pihak Guru – Guru Yayasan Maelo
Nama : Ibu Nita
Jabatan : Guru B. Inggris, dan SBK
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Tanggal Wawancara : 6 Maret 2015
1. Sudah berapa lama bapak/ ibu menjdi guru disini ?
2 tahunan mba.
2. Berapa banyak anak yang mengikuti kelas keterampilan?dan kelas khusus ?
Ada 85 anak keseluruhannya.
3. Materi apa yang bapak/ ibu ajarkan ?
Saya mengajar SBK, dan B.Inggris.
4. Pola pembelajaran apa yang diterapkan pada siswa dan siswi ?
Biasannya saya menggunakan speking, listening, dan dialog.
5. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang adanya sekolah gratis ini ?
Berguna banget adannya sekolah gratis ini, membantu para orang tua yang tidak
mempunyai biaya untuksekolah.
6. Apakah menurut bapak/ ibu sekolah gratis ini berpengaruh baik atau buruk untuk anak
dan keluarga ?
Sangat berpengaruh baik, terlihat jika anak baru masuk sekolah yang tadinya tata kerama
dan sopan santunya kurang, dengan bersekolah disini menjadi ada sopan santunnya,
perkembangannya menjadi baik.
7. Bagaimana respon anak – anak ketika belajar disini ?
Seperti tarik ulur layangan, kadan responnya cepat, kadang responnya lama.
8. Apa yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain ?
Walaupun sekolah ini benar benar gratis, tapi disini mereka menunjukan dengan
bermacam-macam prestasi sampai tingkat nasional, kalo dibilang sama ya sama saja
dengan sekolah negri lainnya.
9. Apa hasil yang telah dicapai terhadap program sekolah gratis ini ?
Dari segi akademisnya cukup baik, itu merupakan pencapaian hasil, dan juga seperti
prestasi dalam lomba-lomba.
10. Apa harapan bapak/ ibu tehadap anak – anak didik kedepannya dengan adannya sekolah
gratis ini ?
Harapannya anak-anak mempunyai cita-cita yang tinggi, dari SMP, SMA, sampai
Perguruan tingginya.
11. Apakah ibu/bapak selalu mengadakan evaluasi ?
Evaluasi yang saya lakukan setelah selesai pelajaran di akhir smester, biasannya mereka
mengeritik dan menilai saya.
12. Dalam bentuk apa evaluasinya?dilakukan berapa kali?
Dalam bentuk tulisan dan tanya jawab seperti diskusi.
13. Bagaimana dengan kurikulum atau silabus yang digunakan sekolah gratis ini ?
Kurikulum kami mengacu pada kurikulum Nasional dan Sekolah
14. Jika sekolah gratis ini memang tergolong dari guru secara relawan, mengapa bapak/ibu
memilih untuk mengajar disini ?
Karena saya suka membagi ilmu, dan kebetulan ini kegiatan social saya mba.
15. Apa yang melatar belakangi bapak/ ibu mengajar disini ?
Yang melatar belakangi banyak keluarga tidak mampu yang masih dan harus bahkan
wajib membutuhkan sekolah, agar tujuannya cita-cita mereka tercapai, dengan
mempunyai ilmu, keterampilan, mereka dapat penentukan hidupnya yang lebih baik.
16. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung adanya sekolah gratis ini ?
Karena tenaga pengajar relawan yang banyak saat pembagian tugas mengajara aga sulit,
soalnya stiap mata pelajaran gurunya bisa ada 3 atau 4 orang, jadi kadang mengatur
pembagian belajarnya bingung.
Pedoman Wawancara Pihak Staff Yayasan Maleo
Nama : Ibu Latifah
Jabatan : Staff Administrasi PKBM Maleo
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 5 Maret 2015
1. Sudah berapa lama menjadi Staff di Yayasan Maleo ?
Saya disini sudah kurang lebih sudah 2 tahun mba
2. Apa bagian yang ibu lakukan di Yayasan Maleo ?
Disini saya menjabat sebagai Staff Administrasi PKBM Yayasan Maleo, karena PKBM
itu kesetaraan dengan SMA
3. Berapa jumlah staff yang ada di Yayasan Maleo ?
Yang saya ketahui ada 6 orang
4. Apakah ada kriteria dalam penerimaan staff ?
Kalau untuk keriteria minial sudah S1, saya sendiri S1 di UIN jurusan Ilmu Perpustakaan
5. Apa saja yang dilakukan staff di Yayasan Maleo ?
Jadi karena saya staff administrasi masuk kelingkup pengurusan hanya di bidaang SMA
saja mba, karena disini prosedurnya sudah ada bagiannya masing masing, dari Yayasan
mempunya program PKBM dan TKBM, untuk PKBM itu sendiri saya mengelola juga
seperti pengurusan donatur dan kurikulum, yang dilakukan staff tenaga admin
6. Bagaimana alur peneriman menjadi relawan dan guru ?
Untuk menjadi relawan disini mudah ko mba, kalo guru lihat latar blakangnya, dan kalau
mau donatur tanpa mengajar menulis di agenda sekolah saja, rata-rata guru disini
mempunyai keahlian di bidangnya mba ada yang lulusan S1, S2, bahkan S3.
7. Berkas apa saja yang harus disediakan saat penerimaan siswa baru ?
Kami melakukan informasi PSB, didalamnya ada pengisian formulisr, foto, persyaratan
tes, dari tes secara kognitif dan tertulis dan praktek, psikotes, wawancara orang tua
murid, sampai survey ke rumah peserta didik.
8. Yayasan sudah melakukan apa saja untuk pengembangan staff ?
kalo sejauh ini belum ada pengembangan staff ahnya berjalan sesuai prosedur dan
kegiatan disekolah saja.
9. Bagaimana prosedur staff mengetahui bahwa anak layak masuk dan tergolong dari
keluarga miskin ?
Karena kami ada hasil survey dan wawancara jadi kami benar benar melihat bahwa anak
ini layak masuk Yayasan kami.
10. Program dan kegiatan apa saja yang ada sekolah gratis ini ?
ada kesiswaan, TKBM, PKBM kesetaraan SMA, Khursus, keterampilan dan
ekstrakulikuler.
11. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
Tujuan dari PKBM itu sendiri agar anak dapat melanjutkan ke jenjang universitas, karena
kan PKBM ini kesetaraan dengan SMA, artinya anak dapat mengikuti paket C, dan
sellain itu denga pengadaan belajar mengajar anak diberikan keterampilan dan kursus,
dimana jika anak setelah lulus SMA dia tidak menginginkan kuliah anak bisa bekerja,
dan bisa berwirausaha.
12. Bagaimana pelaksanaan perogrm pemberdayaan yang dilakukan di sekolah gratis ini ?
Dengan sekolah gratis, dan diberikan keterampilan bahkan kursus itu merupakan suatu
pemberdayaan untuk anak tidak mampu dibidang pendidikan.
Pedoman Wawancara Pihak Staff Yayasan Maleo
Nama : Ibu Novi
Jabatan : Staff Perpustakaan
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 5 Maret 2015
1. Sudah berapa lama menjadi Staff di Yayasan Maleo ?
Saya disini sudah 8 bulan mba
2. Apa bagian yang ibu lakukan di Yayasan Maleo ?
3. Saya Staff Perpustakaan
4. Berapa jumlah staff yang ada di Yayasan Maleo ?
Yang saya ketahui 6 orang
5. Apakah ada kriteria dalam penerimaan staff ?
Dengan latar blakang pendidikan SMA, S1, S2, dan S3.
6. Apa saja yang dilakukan staff di Yayasan Maleo ?
Karena saya bagian bidang Perpustakaan saya hanya ditugaskan dibidang TBM Maleo,
yaitu Perpustakaan.
7. Yayasan sudah melakukan apa saja untuk pengembangan staff ?
Kmarin saya dikirim pelatihan di Diknas, Pelatihan TBM, Aplikasi Perpustakaan, di
Bogor
8. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
9. Awalnya berdiri karena dari para ibu pengajian yang peduli dengan pendidikan, dan
seiring berjalannya waktu didirikan lah Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro khusus bagi
anak –anak yang kurang mam
Pedoman Wawancara Pihak Staff Yayasan Maleo
Nama : Ibu Beti
Jabatan : Staff Yayasan Maleo
Tempat Wawancara : Ruang Yayasan
Tanggal Wawancara : 5 Maret 2015
1. Sudah berapa lama menjadi Staff di Yayasan Maleo ?
Sekitar setengah tahun saya sudah disini mba
2. Apa bagian yang ibu lakukan di Yayasan Maleo ?
Saya bekerja di bidang Staff Yayasan
3. Berapa jumlah staff yang ada di Yayasan Maleo ?
Ada 6 orang mba
4. Apakah ada kriteria dalam penerimaan staff ?
Diatas lulusan SMA, S1, S2, dan S3.
5. Apa saja yang dilakukan staff di Yayasan Maleo ?
Menjadi Staff Administrasi Yayasan mMaleo membantu bagian secretariat Yayasan
Maleo dan Pembendaharaan Yayasan Maleo.
6. Yayasan sudah melakukan apa saja untuk pengembangan staff ?
Sementara ini Yayasan mencarai beberapa orang untuk menambah Staff Yayasan Maleo
(yang ahli dibidangnya).
7. Apa saja sarana dan prasarana sekolah ?
sudah hamper memadai, seperti ruang kelas 7, 8, 9, 10, peralatan sekolah (bangku, meja
sudah cukup memadai), ada TBM Maleo (Taman Bacaan Masyarakat Maleo),
perpustakaan, ruang Yayasan Maleo, ruang kantor guru TBM dan PKBM, dan dalam
waktu dekat ini akan membangun ruang kelas 11, karena saat ini kelas 11 belum
mempunyai ruangan dan kadang suka meminjam kelas perpustakaan.
8. Bagaimana prosedur staff mengetahui bahwa anak layak masuk dan tergolong dari
keluarga miskin ?
Dengan melakukan peninjauan langsung ke rumah calon siswa dan melakukan
wawancara dengan anak ataupun orang tua calon siswa.
9. Program dan kegiatan apa saja yang ada sekolah gratis ini ?
Banyak program –program yang ada disini seperti, kegiatan keterampilan, kursus,
kesiswaan, KBM, dan ekstrakulikuler.
10. Apa yang melatar belakangi sekolah gratis ini dan apa tujuannya ?
Melihat banyaknya anak-anak yang putus sekolah karena ketidakmampuan mereka dalam
membiayai sekolah, maka pada tahun 2005 berawal berdirinya dari ibu-ibu pengajian
mendirikan Yayasan Maleo, dan untuk mendirikan sekolah TKBM SMP Ibnu Sina yang
menginduk ke SMPN 1 Tangsel, agar bisa membantu anak-anak yang putus sekolah juga
melakukan kelanjutan sekolah mereka TKBM SMP Ibnu Sina yang bebas biayadengan
dicarikan orang tua asuhuntuk masing-masing siswa untuk mambantu pembiayaan
sekolah mereka. Dan pada tahun 2013 Yayasan Maleo mendirikan kesetaraan SMA yaitu
PKBM Maleo yang biasa disebut dengan Paket C, didalamnya juga ada keterampilan dan
Kursus untuk bekal mereka di masa mendatang bukan hanya melanjutkan ke jenjang
universitas tetapi juga bisa bekerja.
Hasil Wawancara untuk Anak Didik Yayasan Maleo
Nama : Diva
Jabatan : Siswa Kelas 8
Tempat Wawancara : Ruang Perpustakaan
Tanggal Wawancara : 7 Maret 2015
1. Sudah berapa lama adik disini ?
Sudah 2 tahun ka.
2. Menegtahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
Saya tahu dari Ibu, dan Ibu tahu dari temannya ka.
3. Apakah sekolah gratis ini bermanfaat untuk kamu ?
Dengan adannya sekolah gratis ini saya jadi bisa sekolah dan, karena teman-teman saya
rata-rata mereka sekolah, dan karena adanya sekolah gratis ini saya bisa sekolah kaya
teman-teman saya kak.
4. Apakah kamu pernah mengajak saudara atau teman tentang sekolah gratis ini ?
Baru rencana saya ingin memberi tahu teman – teman saya ka.
5. Apa yang kamu harapkan dengan adannya sekolah gratis ini ?
Menjadi lebih baik, rajin dan pintar ka karena saya disini mendapat banyak ilmu yang
gratis.
6. Program keterampilan dan khusus apa yang kamu ambil dan minati ?
merajut ka, dan sudah pernah dijual dan ada hasilnya.
7. Faktor penghambat dan pendukung yang kamu hadapi delama belajar di kelas sekolah
ini?
Fasilitas yang mendukung, adannya dorongan motivasi dari para guru, penghambatnya
dari teman-temannya saja ka suka jail.
8. Apa rencana kamu setelah lulus dari sekolah ini ?
Maunnya kuliah dengan mendapatkan beasiswa ka.
9. Apa yang sudah kamu dapat dari sekolah gratis ini ?
Banyak ka selain ilmu saya mendapatkan keterampilan-keterampilan yang membuahkan
hasil.
10. Hasil apa saja yang sudah kamu dapat dari keterampilan ?
Wah saya sudah buat banyak tas, sepatu, dll ka, sudah ada yang kejual dan saya juga
punya tabungan kak, nah tabungannya nanti bisa diambil sewaktu – waktu saya butuh
atau pas nanti saya sudah lulus ka
11. Apakah pekerjaan orang tua kamu ?
Kalau ayah serabutan pedagang, kalo Ibu pembantu rumah tangga.
Pedoman Wawancara untuk Anak Didik Yayasan Maleo
Nama : Anisa
Jabatan : Siswa Kelas 9
Tempat Wawancara : Ruang Perpustakaan
Tanggal Wawancara : 7 Maret 2015
1. Sudah berapa lama adik disini ?
3 tahun, sejak Kelas 1 SMP.
2. Menegtahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
Dari tetangga yang sudah sekolah disini.
3. Apakah sekolah gratis ini bermanfaat untuk kamu ?
Sangat bermanfaat selain membantu orang tua dari biaya sekolah, sekolah ini juga dekat
dengan rumah, jadi saya kalo mau berangkat sekolah ga membuang waktu terlalu banyak,
terus dengan adannya sekolah gratis ini saya jadi ga putus sekolah kak.
4. Bagaimana menurut kamu dengan adannya sekolah gratis ini ?
Saya beruntung bisa masuk sini, selain bermanfaat, dan sekolah ini dengan biaya gratis
membantu orang tua saya.
5. Apa saja materi yang didapat dari sekolah ?
Selain KBM ada Keterampilan dan Ekskul.
6. Apakah kamu pernah mengajak saudara atau teman tentang sekolah gratis ini ?
Pernah pengajak teman, dan tetangga “ karena dia masih bingung mencari sekolah saya
tawarkan sekolah ini”.
7. Menurut kamu bagaimana guru dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti ?
Ada yang mudah dimengerti dan ada yang tidak.
8. Apa yang kamu harapkan dengan adannya sekolah gratis ini ?
Masyarakat kecil dapat bersekolah secara gratis, dan dapat melanjutkan ke jenjang
selanjutnya.
9. Program keterampilan dan khusus apa yang kamu ambil dan minati ?
Saya mengambil program keterampilan merajut.
10. Faktor penghambat dan pendukung yang kamu hadapi delama belajar di kelas sekolah
ini?
Kalo menghambat karena ada teman-teman yang jahil, kalo pendukungnya sudah baik
dan memadai seperti fasilitasnya.
11. Apa rencana kamu setelah lulus dari sekolah ini ?
Saya ingin meneruskan sekolah lagi ke SMA, dan Universitas.
12. Apa yang sudah kamu dapat dari sekolah gratis ini ?
Dari fasilitas, belajar mengajar yang baik, diajarkan agar menjadi anak yang mandiri,
dengan diberikan keterampilan, saja menghasilkan uang sendiri, karena dari merajut saya
bisa membuat tas, dompet, baju dan nantinya bisa dijual, dengan itu saya bisa
mendapatkan keuntungan.
13. Apakah pekerjaan orang tua kamu ?
Kalau ayah pedagang menjual sayuran, kalo ibu pembantu rumah tangga.
Pedoman Wawancara untuk Anak Didik Yayasan Maleo
Nama : Fitri
Jabatan : Siswa Kelas 7
Tempat Wawancara : Ruang Perpustakaan
Tanggal Wawancara : 7 Maret 2015
1. Sudah berapa lama adik di sini ?
3 tahun ka.
2. Menegtahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
Tahu dari teman, karena teman saya lulusan dari sini ka.
3. Apakah sekolah gratis ini bermanfaat untuk kamu ?
Bermanfaat banget ka selain dapat ilmu, dan membantu orangtua saya juga ka.
4. Bagaimana menurut kamu dengan adannya sekolah gratis ini ?
Jadi orang-orang yang tidak mampu menjadi tertolong bisa lanjut sekolah lagi.
5. Apakah kamu pernah mengajak saudara atau teman tentang sekolah gratis ini ?
Pernah ka, kebetulan adik saya sekolah disini.
6. Menurut kamu bagaimana guru dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti ?
Ada yang mudah dimengerti da nada yang kurang dimengerti
7. Apa yang kamu harapkan dengan adannya sekolah gratis ini ?
Harapannya bisa tambah rajin, dan mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya.
8. Program keterampilan dan khusus apa yang kamu ambil dan minati ?
Merajut, sudah ada hasilnya dan sudah dijual.
9. Faktor penghambat dan pendukung yang kamu hadapi delama belajar di kelas sekolah
ini?
Penghambat paling dari teman temannya yang suka jail, dan buku –buku ada yang kurang
lengkap. kalo dari segi fasilitas adalah pendukungnya, adannya laptop untuk internet dll.
10. Apa rencana kamu setelah lulus dari sekolah ini ?
Pengen kuliah lagi dan mendapatkan beasiswa.
11. Apakah kamu banyak mendapatkan manfaat atau tidak dengan adannya sekolah gratis
ini?
Banyak banget manfaatnya ka, jadi saya mendapatkan ilmu juga keterampilan juga.
12. Apakah pekerjaan orang tua kamu ?
Kalau ayah supir, kalo ibu pembantu rumah tangga.
Hasil Wawancara untuk Anak Didik Yayasan Maleo
Nama : Ridwan
Jabatan : Siswa Kelas 11
Tempat Wawancara : Ruang Perpustakaan
Tanggal Wawancara : 7 Maret 2015
1. Menegtahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
Saudara dulu kerja disini ka.
2. Apakah sekolah gratis ini bermanfaat untuk kamu ?
Dengan adannya sekolah gratis ini saya jadi bisa sekolah dan tidak putus sekolah seperti
teman-teman saya kaka da yang tidak sekolah.
3. Apakah kamu pernah mengajak saudara atau teman tentang sekolah gratis ini ?
Sudah banyak saya menawarkan teman – teman saya ka.
4. Apa yang kamu harapkan dengan adannya sekolah gratis ini ?
Menjadi lebih baik, rajin dan disini saya mendapat banyak ilmu yang gratis.
5. Program keterampilan dan khusus apa yang kamu ambil dan minati ?
Otomotif kak.
6. Apa rencana kamu setelah lulus dari sekolah ini ?
Maunnya kuliah dengan mendapatkan beasiswa ka.
7. Apa yang sudah kamu dapat dari sekolah gratis ini ?
Banyak ka selain ilmu saya mendapatkan keterampilan-keterampilan yang ada hasilnya.
8. Apakah pekerjaan orang tua kamu ?
Kalau ayah kerja bangunan, kalo Ibu pembantu rumah tangga.
Hasil Wawancara untuk Pihak Orang Tua Siswa
Nama : Pak Renaldi
Jabatan : Orang Tua Dari Diva
Tempat Wawancara : Rumah Pak Renaldi
Tanggal Wawancara : 17 Maret 2015
1. Bapak bekerja sebagai apa ?
Walaupun saya bekerja serabutan mba, tapi saya belum sanggup membiayai sekolah
anak, karena sekolah sekarang banyak biayannya dan mahal, saya bersyukur dengan
adannya sekolah gratis ini di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
2. Apa saja manfaat yang sudah dirasakan dengan adannya sekolah untuk Bapak dan Ibu ?
Manfaat yang saya rasakan adalh mengurangi beban saya, karena saya tidak bisa
membiayai anak saya sekolah, dengan adanya sekolah gratis ini anak saya tidak putus
sekolah, dan sekolah ini sangat baik bahkan melebihi sekolah formal, dari fasilitas yang
diberikan dan semua gurunya ramah kepada kami, selain itu dari adanya sekolah gratis ini
mereka memberikan juga donasi kepada kita untuk pembuatan MCK semua murni dari
sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
3. Mengetahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
Yang tau adannya sekolah gratis ini dari teman istri saya mba
4. Apa harapan untuk anak kedepannya ?
Saya ingin anak menjadi orang yang berguna, karena dia harus tahu orang tuanya tidak
mampu, dan saya ingin dengan bersekolah gratis anak saya dapat memanfaatkan dan saya
ingin menjadi anak yang sukses di kemudian hari.
5. Pekerjaan yang Bapak dan Ibu saat ini lakukan apa ?
Saya serabutan dan istri saya pembantu rumah tangga.
6. Apakah ada keritik dan saran untuk sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ?
Keritiknya tidak ada karena sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini luar
biasa bagusnya disbanding sekolah formal, untuk saran lebih diperluas lagi bangunanya
agar ada SMA sampai kelas 12, karena saat ini hanya ada sampai kelas 11 karena kondisi
bangunan yang kurang memadai.
7. Pandangan Bapak dan Ibu mengenai sekolah gratis ini bagaimana?
Pandangan saya, bagus karena dengan adannya sekolah gratis ini membantu saya selaku
orang tua terhadap biaya sekolah anak yang sekarang begitu mahal.
8. Yang dirasakan setelah anak bersekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ?
Anak saya jadi rajin belajarnya kebetulan mendapatkan prestasi rengking pertama dari
kelas 7 sampai sekarang, dan anak lebih banyak di sekolah dan les yang dibiayai gratis
dari Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Hasil Wawancara untuk Pihak Orang Tua Siswa
Nama : Pak Hadi Yanto
Jabatan : Orang Tua Dari Fitri
Tempat Wawancara : Rumah Fitri
Tanggal Wawancara : 20 Maret 2015
1. Bapak bekerja sebagai apa ?
Saya bekerja sebagai reparasi elektronik mba di rumah saja (buruh)
2. Apa saja manfaat yang sudah dirasakan dengan adannya sekolah untuk Bapak dan Ibu ?
Manfaat yang saya rasakan banyak sekali mba, saya bersyukur Fitri sekolah secara
geratis membantu beban saya dalam pembiayan sekolah anak mba, dan anak jadi rajin
sekolah, berperilaku saopan dan santu.
3. Mengetahui dari mana adanya sekolah gratis ini ?
Saya tau dari teman saya mba.
4. Apa harapan untuk anak kedepannya ?
Saya ingin anak saya bisa membantu keluarga untuk kedepannya, dan saya ingin anak
saya menjadi anak yang sukses di kemudian hari.
5. Menurut bapak seberapa penting pendidikan itu ?
6. Sangat penting karena awal dari kesuksesan adalah pendidikan mba.
7. Pekerjaan yang Bapak dan Ibu saat ini lakukan apa ?
Saya reparasi elektronik dan istri saya warung kecil-kecilan mba dagang es.
8. Apakah ada keritik dan saran untuk sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ?
Kritik tidak ada mba karena sekolah gratis ini sangat baik, dan sarannya semoga bisa
diperluas dan berkembang lagi.
9. Yang dirasakan setelah anak bersekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ?
Anak saya jadi rajin belajarnya kebetulan mendapatkan prestasi rengking pertama dan
mampu mengikuti pelajaran seperti disekolah negri yang ada di luaran mba.
FOTO-FOTO DI YAYASAN IBNU SINA MALEO BINTARO
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan wawancara dengan Ibu Maya selaku
Pengurus bidang kurikulum di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Dalam dokumentasi ini terlihat
penulis sedang mewawancarai Ibu Maya dan beliau sedang menerangkan yang telah ditanyakan
penulis. Suasana ini dilakukan pukul 10.00 WIB bersama rekan saya yang bernama Hanifah
mahasiswa STAN yang sedang melakukan penelitian di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, saat
pelaksanaan wawancara ini penulis berada di ruang Yayasan.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi kegiatan Sholat Zuhur berjamaah
di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Kegiatan sholat zuhur bersama ini dilakukan wajib bagi
siswa di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, dilaksanakan setiap hari senin sampai dengan jumat,
tidak dilakukan hari sabtu karena jadwal pulang sekolah siswa sebelum jam 12.00 WIB, terlihat
bahwa semua anaak sedang melakukan sholat Zuhur berjamaah, walaupun masih ada beberapa
anak yang terlambat mengikuti sholat zuhur berjamaah, sedangkan bagi guru-guru dan staff tidak
melakukan kegiatan sholat zuhur berjamaah.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi kegiatan ekskul Angklung di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro. Kegiatan ekskul angklung ini dilaksanakan setiap habis
pulang sekolah bagi siswa SMP, keiatan ekskul angklung ini di ajarkan oleh Ibu Dini, terlihat
smua siswa antusia melakukan ekskul angklung ini, lagu yang dibawakan biasannya lagu-lagu
daerah
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi ruang perpustakaan di Yayasan
Ibnu Sina Maleo Bintaro. Kegiatan yang di lakukan di perpustakaan ini banyak siswa yang
belajar perpustakaan ini, mencari buku, melihat internet, dan kegiatan lainnya yang biasannya
mereka lakukan bekerja kelompok setelah pulang sekolah, ataupun diskusi membicarakan
pelajaran dan setelah belajar dikelas masing-masing.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi ruang kelas di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro.dari semua ruang kelas yang penulis lakukan observasi terlihat dari kelas VII,
kelas VIII, kelas IX, kelas X, dan kelas XI semua kelas terlihat dengan fasilitas dari meja, kursi,
papan tulis, kipas angina, majalah didinding, rak buku, semua fasilitas lengkap seperti sekolah
lainnya yang ada di luar, dengan sumbangan dari Brithis School, sekolah gratis ini telihat cukup
layak dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi ruang kelas di Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro. Selain kegiatan ekskul angklung, ada juga band yang dilakukan siswa setiap hari
sabtu, mereka mendapatkan kesempatan untuk bermain band di sekolah secara gratis, dan terliah
siswa sangat menikmatinya, biasannya yang melakukan kegiatan band ini banyak, tapi saat
penulis melakukan penelitihan hanya ada beberapa anak saja yang melakukan kegiatan main
band di sekolah gratis ini.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Wawancara kepada Siswa di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro, penulis mewawancarai beberapa perwakilan siswa yang bernama Anisa,
Ridwan, Muji, Diva, dan teman-temannya yang terlihat sambal menemani, mereka sangat baik
dan ramah saat dimintai keterangan mengenai sekolah gratis ini, mereka menjawab semua
petnayaan penulis dengan jelas dan terbuka, saat penulis mewawancarai terasa kedekatan antara
penulis dan siswa pada saat ini.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi menenai prestasi yang ada di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, selain itu dari informasi yang didapat dari sekolah ini melalui
wawancara dengan Ibu Sri banyak prestasi yang diraih dari sekolah berupa, Juara I lomba PKBM
(pusat kegiatan belajar mengajar) tingkat Propinsi Banten tahun 2014, Juara II lomba prestasi
pengelola TBM tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2014, Juara I lomba motivasi belajar
mandiri (Lomojari) bidang keterampilan tingkat nasional tahun 2014, Juara I lomba lomojari
bidang akademik tahun 2014 tingkat Propinsi Banten tahun2014, Juara III Ansambel music
tradisional tingkat Kota Tangerang Selatan tahun 2013, Juara lomba pencak silat SMP, Juara
Liga Bola SMP, Kegiatan Persahabatan dalam satu hari dari sekolah Jepang di Jakarta.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi mengenai Yayasan Ibnu Sina
Maleo Bintaro terlihat dari depan bahwa Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro ini keadaaanya cukup
baik, dari lahan parker terlihat masuk beberapa mobil, keadaan tempat yang strategis dengan
jalan, letak sekolah dinatara rumah warga, Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintari ini banyak
didatangkan oleh orang-orang dengan berbagai kalangan, dari donatur dan orang tua asuh yang
setiap harinya keluar masuk dari sekolah ini.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi mengenai rumah panggung di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro yang dilakukan disini adalah terlihat siswa sedang berbincang
dan bermain dengan temannya, rumah panggung ini biasannya digunakan untuk beristirahat bagi
anak, guru, dan yang lainnya saat berkunjung di sekolah ini, jika ada story taling dilakukan
dirumah panggung ini.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi mengenai mading di Yayasan Ibnu
Sina Maleo Bintaro biasannya digunakan untuk memberikan informasi dan kegiatan lainnya, ada
pengumuman beasiswa, acara persahabatan, lomba, jadwal piket, jadwal istirahat, jadwal guru
mengajar dan jadwal lain sebagainya semua ada juga foto-foto setelah kegiatan yang dilakuka
oleh Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi mengenai ruang keterampilan di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro terlihat bahwa ada tangga untuk menuju ruang kelas di lantai
2, ada juga ruang keterampilan menjahit, tempat istirahat siswa, kegiatn main band, dan terliihat
bahwa rangan-ruangan ini sudah layak digunakan sebagai mana dengan sekolah luar lainnya.
Studi Dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi mengenai ruang yayasan di
Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro disini terlihat ruangan Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro, yang
biasannya terdiri dari Staff, dan Ketua Harian yang ada setiap harinnya, dari saat penulis
melakukan penelitian bahwa penulis selalu datang ke ruang ini, dan disebelah terlihat ruang guru
ada kepala sekolah dan Staff lainnya, semua kegiatan mengenai evaluasi dilakukan di ruangan
ini.
Studi dokumentasi Penulis saat melakukan observasi dan wawancara dengan Bapak Hadi
Yanto selaku orang tua siswa kelas VII yaitu Fitri, saat penulis berkunjung ke rumah Fitri. Bapak
Hadi sangat ramah, dan mempersilakan penulis untuk menanyakan mengenai keadaan dan
manfaat yang disakan dengan adannya sekolah gratis di Yayasan Ibnu Sina Maleo Bintaro.
Studi dokumentasi Penulis saat melakukan Observasi dan wawancara dengan Bapak
Renaldi selaku orang tua siswa kelas VIII yaitu Diva, saat penulis melakukan wawancara orang
tua dari diva sangat ramah dan nyaman berbagi informasi, sangat terbuka dan nyamat saat
penulis melakukan wawancra, bapak renaldi mengatakan bahwa dengan adannya sekolah gratis
ini membantu saya untuk pendidikan anak serta merasakan manfaatnya seperti anak bertingkah
laku baik, sopan dan santun serta, dalam pergaulan menjadi baik.