Upload
hoangquynh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) DALAM SISTEM
MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAKPRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) DALAM SISTEM
MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAKPRATAMA
(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam Sistem
Modernisasi Perpajakan Kantor Pajak Pratama (Studi Kasus di Kantor Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 22 Januari
2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau
keseluruhan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak dengan
ini saya menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.
Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(Rima Ayu Anggraini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Rima Ayu Anggraini
NIM : 112114130
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Evaluasi
Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam Sistem Modernisasi
Perpajakan Kantor Pajak Pratama (Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta
Pasar Rebo).
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpusatakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secaraa terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentngan akademis tanpa
perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan yang sebenarnya.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Yang membuat pernyataan,
(Rima Ayu Anggraini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
Bersabar, Berusaha, dan Bersyukur
Bersabar dalam berusaha
Berusaha dengan tekun dan pantang menyerah dan
Bersyukur atas apa yang telah diperoleh
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan karena
itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain) dan
berharaplah kepada Tuhanmu.
(Q.S. Al- Insyirah: 6-8)
Kupersembahkan untuk :
ALLAH SWT
Bapak Joko Sutrisno dan Mamah Setyaningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program Studi
Akuntansi,Fakultas Ekonomi Universitas Sanata dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Drs. YP.Supardiyono, M.Si, akt, QIA selaku Kaprodi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
3. Dra.YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku pembimbing
yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Mohammad Isnaeni selaku Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur yang
telah membantu memberikan izin untuk penelitian di KPP Pratama Jakarta
Pasar Rebo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bapak Erry S. Dipawinangun selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo yang sudah mengijinkan untuk penelitian dan
banyak memberi informasi tentang KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.
6. Orangtua ku Bapak Joko Sutrisno dan Mamah Setyaningtyas yang tidak
pernah lelah memberikan semangat, dukungan, trlebih lagi doa yang tidak
pernah putus hingga selesainya skripsi ini.
7. Keluarga besar Soepomo dan Keluarga besar Sudarmanto yang telah
memberikan doa serta dukungan.
8. Jessie Faizal yang memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada
penulis.
9. Om bonie dan keluarga yang selalu memberikan doa serta semangat.
10. Teman-teman kos (Wulan, Cindy, Uma, dan Onik) yang selalu memberikan
semangat serta dukungan.
11. Sahabat serta keluarga baru yang telah memberikan semangat dan
dukungan (Meta, Friska, Anis, Dicky, Monic, Tresya).
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Januari 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............. iv
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL............................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................ xii
ABSTRAK ............................................................................................. xiv
ABSTRACT .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Batasan Masalah................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian.............................................................. 5
F. Sistematika Penulisan......................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 8
A. Perpajakan .......................................................................... 8
B. Reformasi Perpajakan......................................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Kebijakan Account Representative..................................... 22
D. Konsultan Pajak.................................................................. 32
E. Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative. . 35
F. Persamaan Konsultan Pajak dan Account Representative.. 37
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 38
A. Jenis Penelitian ................................................................... 38
B. Subjek Penellitian............................................................... 38
C. Objek Penelitian ................................................................. 38
D. Operasional Variabel .......................................................... 39
E. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................... 47
F. Data Penelitian.................................................................... 47
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 47
H. Metode Analisis Data ......................................................... 48
I. Teknis Analisis Data........................................................... 50
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................. 53
A. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ........ 53
B. Visi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo................................ 54
C. Misi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ............................... 55
D. Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ....... 56
E. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.......... 57
F. Kegiatan KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo........................ 64
G. Produk KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo........................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................. 69
A. Deskripsi Data .................................................................... 70
B. Uji Validitas dan Reabilitas................................................ 73
C. Analisis Data ...................................................................... 75
D. Pembahasan ........................................................................ 80
BAB VI PENUTUP ................................................................................ 85
A. Kesimpulan......................................................................... 85
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 85
C. Saran ................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 87
LAMPIRAN ................................................................................................ 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative........ 35
Tabel 3.1 Tingkat Pelaksanaan Account Representative (AR)................. 52
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 70
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................. 71
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarlan Lama Bekerja di
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ............................................. 72
Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Menjadi AR .............................................................................. 72
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas .................................................................... 74
Tabel 5.6 Hasil Uji Reabilitas................................................................... 75
Tabel 5.7 Persentase Jawaban AR Per Butir Pernyataan Untuk
Komponen Tugas AR .............................................................. 77
Tabel 5.8 Persentase Jawaban AR Per Butir Pernyataan Untuk
Komponen Persyaratan Pengangkatan Pegawai...................... 80
Tabel 5.9 Jumlah Masing-Masing Responden Untuk Setiap Butir
Pernyataan Dengan Menggunakan Penilaian Skala Likert ...... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo ....... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR)DALAM SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN KANTOR PAJAK
PRATAMA(Studi Kasus di Kantor Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo)
Rima Ayu AnggrainiNIM : 112114130
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta2016
Account Representative (AR) adalah petugas yang bertugas di KantorPelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi modern.Tujuan penlitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan AccountRepresentative dalam sistem modernisasi perpajakan di Kantor Pelayanan PajakPratama Jakarta Pasar Rebo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan denganmenggunakann kuesioner. Uji validitas dan uji reabilitas diterapkan untukmenguji data dari kuesioner. Analisis yang dilakukan dengan menggunakanRentang Kelas.
Hasil penelitian pelaksanaan Account Representative di KPP PratamaJakarta Pasar Rebo adalah sebesar 29,35 dari 30,00. Hal ini menunjukkan bahwaAccount Representativedalam sistem modernisasidi KPP Pratama Pasar Reboberada di rentang 25,2-30,0 yang dikategorikansangat baik.
Kata kunci: Pelaksanaan Account Representative, sistem modernisasi perpajakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
EVALUATION OF ACCOUNT REPRESENTATIVE IN THE
MODERNIZATION OF THE SYSTEM TAXATION OF TAX SYSTEM
OFFICER
(The Case Study at Pratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta)
Rima Ayu AnggrainiNIM :112114130
Sanata Dharma University of Yogyakarta2016
Account Representative is the officer in charge at the Pratama Tax OfficePasar Rebo Jakarta, which has already applied modern administrative system. Thepurpose of this research is to evaluate the account representative in the PratamaTax Office Pasar rebo Jakarta.
The kind of this research is case study. The data was collected using aquestionnaire. Validity and reliability test were applied to the data from thequestionnaire. The analysis was done using a range of classes.
Research shows that the evaluation of Account Representative in thePratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta was scored 29,35 from 30,00. This showsthat the Account Representative in the modernization of the taxation system inPratama Tax Office Pasar Rebo Jakarta in the range of 25,2-30,0 which iscategorized as very good.
Keywords : implementation account representative, tax modernization system
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan perekonomian Indonesia adalah kegiatan yang
berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan serta bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan
tersebut perlu banyak memperhatikan pembiayaan kemajuan perekonomian
Indonesia.
Selama lima tahun terakhir penerimaan perpajakan memberikan
kontribusi lebih dari 70% dari total penerimaan dalam negeri. Bahkan pada
tahun 2013, penerimaan pajak hampir mencapai 80% dari total penerimaan
negara (APBN Kementerian Keuangan RI). Menurut Undang-undang
Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
yang dimaksud dengan pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Pajak mempunyai peranan yang cukup penting bagi pembangunan
negara, maka dari itu pemerintah melakukan berbagai upaya untuk terus
meningkatkan penerimaan pajak.Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak adalah
dengan melakukan tax reform (Widodo, 2010:2). Tax reform adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
reformasi perpajakan yang dilakukan terhadap peraturan-peraturan
perpajakan dan sistem administrasi perpajakan Indonesia. Indonesia
melakukan reformasi perpajakan untuk pertama kalinya pada tahun 1983
dan menghasilkan tiga Undang-Undang perpajakan yaitu UU ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), UU Pajak Penghasilan (PPh) dan
UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM), dan selanjutnnya dilakukan perubahan melalui amandemen.
Langkah lain yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak (DJP) adalah
melakukan perubahan dalam sistem pelayanan, peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM), dan penyempurnaan organisasi dengan membuat KPP
modern. Sebelum modernisasi pajak dilakukan terdapat beberapa kantor
Pelayanan Pajak (KPP) yang dibentuk berdasarkan jenis pajaknya, yaitu
Kantor Pelayanan Pajak yang menangani Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP
PBB) yang khusus menangani permasalahan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Kantor
Karikpa (Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak) yang bertugas
menangani masalah pemeriksaan, serta ada Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan (KP-4) yang bertugas sebagai fungsi
penyuluhan. Keadaan struktur organisasi seperti ini bersifat ganda dan
dualisme fungsi karena fungsi pelayanan dan pemeriksaan sama-sama
dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP), bahkan jika ada permohonan
keberatan juga dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pelayanan pada saat KPP sebelum modern tidak menerapkan
pelayanan satu atap (one stop service) karena KPP dibagi berdasarkan jenis
pajak. Hal tersebut tidak memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam
melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Keadaan seperti ini
mendorong DJP untuk melakukan modernisasi dengan membuat KPP
modern. Kantor Pelayanan Pajak Modern diawali dengan dibentuknya
Kantor LTO (Large Taxpayer Office) pada tahun 2002, biasa disebut dengan
KPP WP besar menangani 300 wajib pajak badan terbesar di seluruh
Indonesia. Kedua, pada tahun 2003 dibentuklah Kantor MTO
(MediumTaxpayer Office) yang kemudian lebih sering disebut dengan nama
KPP Madya menangani 200-500 WP Badan terbesar di Lingkungan
kanwilnya. Langkah ketiga adalah pembentukan Kantor STO (Small
Taxpayer Office) yang biasa dikenal dengan sebutan KPP Pratama.
Terciptanya KPP modern membuat DJP senantiasa memberikan pelayanan
prima, DJP memberikan pelayanan ekstra yaitu dengan membentuk Account
Representative di setiap KPP Modern.
Account Representative adalah petugas yang bertugas di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama yang sudah menerapkan sistem administrasi
modern. Peranan Account Representative (AR) di dalam memberikan
pelayanan yang baik kepada wajib pajak sangat diperlukan. Dengan
berlakunya sistem Account Representative (AR) sebagai salah satu wujud
pelayanan prima kepada wajib pajak, diharapkan dapat membantu
peningkatan penerimaan pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sehingga dengan mengetahui kualitas pelayanan dan pengawasan
dari perangkat pajak melalui opini dari wajib pajak selaku customer dari
perpajakan, kita dapat mengevaluasi apakah Account Representative yang
telah diterapkan pada KPP Pratama Pasar Rebo tersebut sudah sesuai
dengan peraturan yang ada. Sehingga kita dapat mengevaluasi kekurangan
dan kelebihan dari perangkat pajak serta dapat menyempurnakan kinerja
dari perangkat pajak di kemudian hari.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian ini
adalah “Evaluasi Pelaksanaan Tugas Account Representative (AR) Dalam
Sistem Modernisasi Perpajakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama: Studi
Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang dipaparkan, maka penulis
membuat suatu rumusan masalah yaitu, bagaimana pelaksanaan tugas
Account Representative dalam sistem modernisasi perpajakan?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan maka batasan
masalah yang diajukan penulis berfokus pada tugas Account Representative
yang terdapat dalam keputusan menteri keuangan RI No. 98/KMK.01/2006.
D. Tujuan Penelitian
Mengevaluasi bagaimana sistem modernisasi perpajakan dalam
pelaksanaan tugas Account Representative di kantor pelayanan pajak
Pratama Pasar Rebo.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan masukan
bagi para akademisi mengenai pelaksanaan kebijakan Account
Represntative. Dari penelitian ini dapat diketahui seberapa besar
sebuah kebijakan dapat mempengaruhi kinerja dan peningkatan
pelayanan perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Direktorat Jenderal Pajak
Analisis dan saran-saran yang dihasilkan dalam penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Direktorat Jenderal Pajak untuk mengetahui keberhasilan dari
kpelaksanaan kebijakan tersebut.
b. Bagi Mahasiswa
Penilitian ini akan sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana
sebuah instansi pemerintah dapat mengimplementasikan sebuah
kebijakan dengan tepat dan sesuai tujuan sehingga tercipta
peningkatan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan dan
kemudahan bagi Wajib Pajak dan juga untuk meningkatkan
kinerja dari pihak-pihak yang terkait dengan Account
Representative.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan secara umum dibagi kedalam enam bab yang
materinya dijabarkan sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan penelitian,
rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab II: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang meliputi teori perpajakan,
reformasi perpajakan, kebijakan Account Representative, dan
kerangka pikir penelitian.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan jenis penelitian,subjek penelitian,objek
penelitian, operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,
data penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo.
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi responden dan teknik
analisis data serat pembahasan yang didasarkan pada teori yang
terdapat pada bab sebelumnya.
Bab VI: Penutup
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil
analisis dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan
penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perpajakan
1. Kebijakan Perpajakan
Definisi ataupun pernyataan menurut para ahli mengenai pajak,
menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH yang dikutip menurut
Mardiasmo (2011) mendefinisikan pajak sebagai sebuah iuran rakyat
yang diperuntukan sebagai sumber keuangan negara, hal ini di
tetapkan berdasarkan undang-undang sehingga dapat memberikan
efek memaksa kepada masyarakat umum.Iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) ini tidak
memberikan jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung yang ditujukan
kepada masyarakat. Dilihat dari sisi perundang-undangan berdasarkan
Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan yang telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 16 tahun 2009 yang menjelaskan pengertian Pajak
yaitu “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat".
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dari berbagai macam definisi pajak yang telah dijelaskan
berserta unsur-unsur utama terkait dengan perpajakan, maka dapat
disimpulkan ciri-ciri dan unsur penting atas pengertian perpajakan
(Rahayu 2010), pertama, pajak dipungut berdasarkan undang-
undang.Pembentukan pemungutan pajak yang didasarkan oleh
undang-undang berfungsi untuk mengatur seluruh masyarakat yang
ada di dalam negara dalam pemenuhan kewajiban atas pembayaran
pajak tersebut.Kedua, pajak dapat dipaksakan.Dengan pembentukan
undang-udang tersebut, maka terdapat faktor hukum yang memaksa
dan menindak Wajib Pajak yang tidakmematuhi kewajibannya
dalam melakukan kewajiban perpajakan.
2. Pengelompokan Pajak
Jenis-jenis penggolongan pajak tersebut menurut Waluyo
(2008:12) akan djelaskan sebagai berikut:
a. Menurut Golongan, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pajak langsung, pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung
wajib pajak yang bersangkutan. Contoh: Pajak Penghasilan.
2) Pajak tidak langsung, pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Petambahan
nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Menurut Sifat
Pembagian pajak menurut sifat dimaksudkan perbedaan dan
pembagiannya berdasarkan ciri-ciri prinsip yang dibagi menjadi
dua yaitu:
1) Pajak Subjektif, pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam
arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh: Pajak
Penghasilan.
2) Pajak Objektif, pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari wajib pajak.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah.
c. Menurut Pemungut dan Pengelolaanya, dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pajak Pusat, pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh:
Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan
Bea Materai.
2) Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh:
Pajak Reklame, Pajak Hiburan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Tata Cara Pemungutan Pajak
Terdapat beberapa stelsel pemungutan pajak yang pernah
diterapkan dalam sistem pemungutan pajak, diantaranya yaitu Suandy
(2005) :
a. Stelsel Nyata
Stelsel nyata mengenakan pajak yang didasarkan pada objek atau
penghasil yang benar-benar diperoleh dalam setiap tahun pajak
atau periode pajak. Besarnya pajak baru dapat diperhitungkan pada
akhir tahun atau periode pajak, karena penghasilan riil akan dapat
diketahui setelah tahun pajak atau periode pajak berakhir. Namun
stelsel ini memiliki kelemahan dalam pemungutannya karena
pemungutan baru dapat dilakukan pada akhir periode
pajaksedangkan pemerintah membutuhkan penerimaan pajak
tersebut untuk membiayai pengeluaran sepanjang tahun.Stelsel
ini memiliki kelebihan dalam sistem pemungutannya dilihat dari
jumlah pajak yang dipungut sesuai dengan besarnya pajak yang
sesungguhnya terutang karena pajak diperhitungkan setelah
tutup buku, dan penghasilan sebenarnya telah diketahui.
b. Stelsel fiktif
Stelsel fiktif disebut juga stelsel anggapan, karena pengenaan
pajak didasarkan pada suatu anggapan (tidak nyata), dan anggapan
yang dimaksud yaitu pengenaan pajak yang bergantung pada
peraturan perpajakan yang berlaku. Anggapan dapat berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
anggaran pendapatan tahun berjalan ataupun asumsi penghasilan
tahun pajak berjalan yang sama dengan tahun sebelumnya.
Stelsel fiktif ini tidak akurat karena besarnya pajak yang
dipungut belum tentu sesuai dengan besarnya pajak yang
sesungguhnya terutang, karena pemungutan didasarkan suatu
anggapan saja. Stelsel ini memiliki keuntungan dari sisi
pemerintah karena pemungutan dapat dilakukan pada awal
tahun atau awal periode pajak akibat dari suatu anggapan
dalam pemungutan pajak yang dilaksanakan.
c. Stelsel campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi stelsel riil dengan fiktif.Dalam
prosesnya, awal tahun pajak penghitungannya menggunakan
metode stelsel fiktif, dan pada akhir tahun diperhitungkan
menggunakan stelsel riil.Kelemahan dalam stelseliniadalah
adanya tambahan pekerjaan administrasi karena
penghitungan dilakukan dua kali, pada awal danakhir
tahun.Kelebihan dari stelsel ini yaitu pemungutan dapat
dilakukan pada awal tahun, dan pemungutan nya sesuai
dengan besarnya pajak sesungguhnya karena dilakukan
penghitungan ulang pada akhir tahun pajak.
4. Sistem Pemungutan Pajak
Pada umumnya terdapat beberapa sistem pemungutan pajak,
diantaranya adalah self Assessment System, Official assessment system,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dan Withholding Tax System, menurut Rahayu (2010).Negara
Indonesia pernah menggunakan beberapa sistem pemungutan pajak,
yaitu :
a. Official Assesment System
Sistem Official Assessment System ini memberikan wewenang
pemungutan pajak pada fiskus, dan di- laksanakan hingga
tahun 1967.Sistem ini memberikan kewajiban kepada fiskus
untuk aktif dimulai dari mencari Wajib Pajak untuk pemberian
NPWP hinga pada penetapan jumlah pajak yang terutang
melalui penerbitan SKP (Rahayu: 2010).Pelaksanaan sistem ini
mengakibatkan masyarakat atau Wajib Pajak tidak mendapatkan
bimbingan dan pembinaan atas kewajiban
perpajakannya,dengan kurangnya pengetahuan Wajib Pajak
atas kewajiban perpajakannya maka terdapat kemungkinan
penyelewengan kekuasaan fiskus dalam penarikan pajak atas
Wajib Pajak tersebut untuk kepentingan pribadi. Menurut
(Mardismo : 2011) terdapat beberapa ciri utama dari Official
Assessment System dalam penerapannya yaitu:
1) Adanya pemberian wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang pada Wajib Pajak oleh fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif atau tidak paham mengenai
sistemasi perpajakan yang ada.
3) Hutang pajak timbul setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pajak (SKP) oleh fiskus yang telah menentukan besarnya
pajak yang terutang.
b. Self Assesment System
Sistem perpajakan berbasis Self Assesment System mulai
dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 dengan atas dasar
perombakan perundang-undangan perpajakan pada tahun
1983.Self Assesment System adalah menghitung atau menilai
sendiri, sehingga Wajib Pajak sendiri yang melakukan
penghitungan dan melakukan penilaian atas pemenuhan
kewajiban perpajakannya, yang mengakibatkan pemberikan
kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi dan
melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya.Dengan
pemberian kepercayaan kepada Wajib Pajakatas pemenuhan dan
pelaksanaan kewajiban tersebut, maka fiskus tidak dapat campur
tangan dalam penentuan besarnya pajak yang terutang selama
Wajib Pajak tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Beberapa
kegiatan yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak antara lain:
1) Mendaftarkan diri di Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
2) Menghitung dan memperhitungkan sendiri jumlah pajak
yang terhutang.
3) Melaporkan penyetoran tersebut kepada Direktur Jenderal
Pajak.
4) Menetapkan sendiri jumlah pajak yang terutang melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) dengan baik dan benar.
Menurut (Rahayu: 2010) Self Assessment System ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kepastian hukum.
2) Sederhana dalam penghitungan.
3) Mudah dalam pelaksanaannya.
4) Adil dan merata.
5) Penghitungan pajak dilakukan oleh Wajib Pajak.
c. With holding System
Pada sistem perpajakan Withholding System terdapat pihak ketiga
yang dapat dipilih oleh pihak Wajib Pajak Orang Pribadi
maupun Wajib Pajak Badan Dalam Negeri.Pihak ketiga diberi
kepercayaan oleh peraturan perundangudangan untuk
melaksanakan kewajiban memotong atau memungut pajak
penghasilan yang dibayarkan kepada pemerintah
(Rahayu: 2010).Pelaksanaan sistem perpajakan ini mulai
dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984.Menurut
Mardiasmo (2011), ciri-ciri utama dari Withholding System
yaitu, wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang
ada pada pihak ketiga, pihakselain fiskus dan Wajib Pajak. Di
dalam sistem ini, pihak ketiga memiliki peran aktif di dalam
sistem, dan fiskus hanya berperan sebagai pemeriksa pajak,
penagihan ataupun tindakan penyitaan jika terdapatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
indikasi pelanggaran perpajakan, seperti pada sistem
perpajakan Self Assesment System.Menurut (Rahayu:
2010) sistem perpajakan Withholding ini memiliki beberapa
manfaat yaitu:
1) Berfungsi untuk meningkatkan kepatuhan secara sukarela,
karena pembayar pajak secara tidak langsung telah
melakukan kewajiban membayar pajak.
2) Sebagai pengumpul pajak otomatis bagi pemerintah,
tanpa perlu keluarnya biaya tambahan.
3) Merupakan penerapan prinsip Convinience of tax system.
4) Sistem ini dapat meningkatkan penerimaan pajak (Optimalisasi
perluasan objek pajak).
5. Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi sebagai alat yang menentukan politik
perekonomian suatu negara, pajak memiliki kegunaan dan manfaat
pokok untuk meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat, beberapa
fungsi dari pajak yaitu :
a. Fungsi budgetair
Dalam hal ini pajak berfungsi sebagai dana untuk menutup
biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dalam
menjalankan fungsinya.Fungsi ini berguna sebagai alat
pengumpul dana secara optimal ke kas negara dengan cara sistem
pemungutan berdasarkan undang-undang perpajakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berlaku di negara tersebut. Pajak ini memasukan uang dari sektor
swasta (masyarakat) kedalam kas negara atau anggaran negara
yang didasarkan undang-undang (Rahayu: 2010). Faktor-faktor
penting dalam mempengaruhi dan mengoptimalkan
pemasukan dana melalui pemungutan pajak dari warga negara
yaitu:
1) Terdapat kejelasan, kepastian, serta kesederhanaan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2) Terdapat kebijakan pemerintah dalam peng-
implementasian undang-undang perpajakan tersebut.
3) Adanya sistem administrasi perpajakan yang tepat dan
sederhana.
4) Terdapat pelayanan yang memadai dalam proses
pemungutan pajak.
5) Adanya kesadaran dan pemahaman warga negara atas
kewajibannya dalam melakukan pembayaran pajak.
6) Cukupnya kualitas petugas pajak dalam melaksanakan
kewajibannya (intelektual, keterampilan, integritas, dan
moral yang tinggi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Fungsi regulerend
Fungsi ini mengatur dalam penerapan pajak sebagai
alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan
utamanya.Fungsi ini bersifat tambahan dari sisi fungsi
budgetair (Rahayu: 2010). Menurut (Prastowo: 2010) Pajak
yang merupakan alat kebijakan ekonomi-politik dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atautingkat konsumsi
masyarakat.Sehingga pajak menjadi cara yang efektif untukmenjaga
stabilitas dan sebagai alat redistribusi pendapatan yang baik.
Dengan adanya sistem pemungutan yang baik, aturan perpajakan
yang adil dan jelas, serta dukungan aparatur yang profesional
merupakan pilar utama agar pajak menjadi alat redistribusi
pendapatan yang baik.
B. Reformasi Perpajakan
1. Reformasi Perpajakan di Indonesia
Reformasi administrasi perpajakan bertujuan untuk
perbaikan sistem administrasi perpajakan yang terdahulu menjadi
lebih efisien dan efektif, guna mencapai sasaran penerimaan pajak
yang optimal (Rahayu: 2010).Modernisasi pajak yang dilakukan
memiliki konsep pelayanan prima dan pengawasan
yangintensif dengan pelaksanaan good governance.Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pajak serta
kepercayaan masyarakat terhadap administrasi perpajakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang baru, dengan produktivitas pegawai pajak yang
tinggi.Perubahan yang mendasar yaitu pada paradigma perpajakan,
yang awalnya berbasis jenis pajak, menjadi berbasis fungsi yang
mengutamakan aspek pelayanan kepada masyarakat.Aspek ini
didukung oleh fungsi pengawasan, pemeriksaan, maupun
penagihan pajak.(Modernisasi Pajak dan Kepuasan Wajib Pajak,
Harian Kontan2007). Negara melakukan reformasi dalam
perpajakan dengan alasan sebagai berikut (Rahayu: 2010):
a. Agar dapat menstabilkan perekonomian akibat pengaruh dari
perekonomian internasional maupun nasional.
b. Usaha pengalihan sektor penerimaan APBN dari migas yang
sebelumnya menjadi sumber dana bagi pemerintah, karena migas
tidak berkelanjutan seperti hal nya pajak yang terus membutuhkan
penerimaan berkelanjutan.
c. Mengikuti ketentuan dunia dalam hal pendanaan (berupa pinjaman
luar negeri) yang mensyaratkan struktur pajak harus disesuaikan
dengan kondisi negara seharusnya.
d. Berfungsi menigkatkan penerimaan negara dari sektor pajak.
Selain dari alasan yang pemerintah dalam melakukan reformasi, terdapat
tujuan reformasi perpajakan (Rahayu: 2010) yaitu :
a. Guna meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan kepada Wajib
Pajak (Tax payers quality services) yang merupakan sumber aliran
dana pendapatan kas negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Agar dapat menekankan tindakan penyelundupan pajak (Tax
Evasion) oleh Wajib Pajak.
c. Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya.
d. Penerapan konsep Good Governance, dengan adanya transparansi,
Responsibility, keadilan serta akuntabilitas dalam peningkatan
kinerja instansi pajak, sekaligus keterbukaan dalam pos penggunaan
pengeluaran dana pajak yang digunakan oleh pemerintah.
e. Meningkatkan penegakan hukum pajak di negara, dengan
pengawasan yang tinggi dalam pelaksanaan administrasi
perpajakan yang baik kepada fiskus ataupun kepada Wajib Pajak.
2. Modernisasi Administrasi Perpajakan
Menurut Pandiangan (2008: 9) dalam buku Modernisasi dan
Reformasi Pelayanan Pajak Berdasarkan UU terbaru dari konsep
dan tujuan modernisasi perpajakan, telah terjadi perubahan
paradigma dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan
perpajakan, yaitu:
a. Organisasi berubah dari berdasarkan “jenis pajak” menjadi
berdasarkan “fungsi”. Hal ini dalam rangka “client oriented”
b. Sistem dan proses kerja, berubah dari “manual: menjadi
berdasarkan “sistem” (Sistem Informasi Direktorat Jenderal
Pajak, SIDJP) dengan “case management”. Hal ini terkait
dengan pemanfaatan teknologi informatika ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Lebih mengedepankan aspek pelayanan kepada Wajib Pajak
(customer orianted) dengan adanya help desk maupun Account
Representative.
d. Adanya unit khusus yang menangani keluhan (complaint
center), sebelumnya tidak ada. Sehingga menjadi masukkan
berharga dalam merawat dan memperbaiki pelayanan secara
berkelanjutan.
e. Tuntutan profesional sumber daya manusia dalam bekerja.
f. Adanya “kode etik pegawai” yang sebelumnya tidak ada,
seirama dengan pelaksanaan “good governance” dan “equal
treatment” dapat berjalan dengan baik.
3. Keunggulan Pelayanan dalam Sistem Administrasi Perpajakan
Modern adalah:
a. Permasalahan perpajakan wajib pajak dapat segera ditangani
melalui satu pintu.
b. Kualitas pelayanan dapat dijaga melalui beberapa perangkat
antara lain complaint center, case management, workflow
system, dan kode etik pegawai.
c. Penyeragaman pemahaman terhadap setiap ketentuan
perpajakan yang baru sebelum disampaikan kepada Wajib
Pajak melalui Account Representative.
d. Pelatihan secara langsung kepada Wajib Pajak untuk
implementasi e-SPT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) ditangani oleh satu seksi
secara khusus dan disediakan help desk untuk menjawab
pertanyaan yang bersifat umum dan formal dari Wajib Pajak.
f. Kewajiban-kewajiban perpajakan diinformasikan lebih dini
kepada Wajib Pajak.
C. Kebijakan Account Representative
1. Pengertian Account Representative
Menurut Pandiangan (2008: 27) mendefinisikan Account
Representative sebagai petugas pajak yang melakukan tugas
pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib
Pajak, melayani pemenuhan hak-hak Wajib Pajak, melayani Wajib
Pajak dalam rangka konsultasi jika Wajib Pajak dalam rangka
konsultasi jika Wajib Pajak memerlukan informasi atau hal lain
terkait hak dan kewajiban pemenuhan perpajakannya. Account
Representative adalah penghubung atau liason officer antara Wajib
Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak. Account Representative
bertanggung jawab memberikan informasi terkait perpajakan atau
peraturan terbaru kepada Wajib Pajak. Dituntut untuk selalu
memberikan respon yang efektif dan professional serta cepat dalam
menanggapi setiap permasalahan perpajakan yang dialami oleh
Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawab AR tersebut. Account
Representative juga merupakan sarana pemenuhan hak-hak Wajib
Pajak. AR akan selalu mendampingi, memberikan bimbingan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
himbauan kepada Wajib Pajak terkait masalah perpajakan. Account
Representative juga diharuskan untuk mengawasi setiap kegiatan
Wajib Pajak terutama untuk pemenuhan kewajiban perpajakan
beserta hak wajib pajak. Berdasarkan ulasan dan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa fungsi Account Representative yang
berhubungan langsung dengan wajib pajak secara garis besar
mencakup edukasi, pendampingan, dan pengawasan.
2. Fungsi Account Representative
Secara garis besar fungsi Account Representative adalah:
a. Edukasi
Pendidikan juga merupakan sebuah proses pengubahan sikap
dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik (Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional 2002: 263). Edukasi pajak
menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-
94/PJ/2010 adalah upaya aktif yang dilakukan Direktorat
Jenderal Pajak melalui pelatihan mengenai peraturan
perundang-undangan dan pengisian SPT. Bentuk lain dari
proses adukasi adalah penyuluhan. Menurut Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-98/PJ/2011 kegiatan
penyuluhan sebagai sebuah proses edukasi perpajakan yang
harus dilakukan secara terus – menerus. Penyuluhan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan secara
langsung maupun tidak langsung.
b. Pendampingan
Pendampingan mengacu pada hubungan di antara dua subjek
yaitu, orang yang mendampingi dan orang yang di dampingi
(Wiryasaputra 2006: 19). Proses pendampingan yang
dilakukan oleh AR adalah melalui konsultasi teknis. Konsultasi
teknis adalah konsultasi mengenai hal-hal yang bersifat teknis
di bidang perpajakan. Seperti tata cara penghitungan pajak
terutang dan pengisian SPT. Konsultasi teknis sebenarnya
hampir sama dengan kegiatan penyuluhan, hanya saja
konsultasi teknis dilakukan secara pribadi dari wajib pajak ke
AR yang bertanggung jawab terhadap wajib pajak tersebut.
Konsultasi teknis dapat dilakukan melalui konsultasi langsung
dan konsultasi melalui telepon.
Menurut Iip Latifah (2008:34) yang dikutip dari Kantor
Pelayanan Pajak tugas Account Representative sebagai seorang
konsultasi meliputi:
1) Account Representative memberikan konsultasi mengenai
ketentuan pajak yang berlaku guna memudahkan wajib
pajak dalam memahami kewajiban pajaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Account Representative memberikan sosialisasi mengenai
pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan yang dikenakan
terhadap wajib pajak.
3) Account Representative memberian informasi/konsultasi
yang dibutuhkan oleh wajib pajak secara baik, jujur dan
transparan.
Dari uraian di atas seorang Account Representative
memberikan konsultasi atas permasalahan yang dihadapi oleh
wajib pajak sehingga wajib pajak dapat menemukan solusi
serta Account Representative memberikan penjelasan tentang
undang-undang pajak yang berlaku.
c. Pengawasan
Menurut Harahap (2004: 12) mendefinisikan pengawasan
sebagai segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan
menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan
tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan yang semestinya
apakah tidak. Account Representative juga memiliki unsur
pengawasan, karena petugas Account Representative juga
mengetahui tentang kondisi wajib pajak yang ditanganinya,
sehingga jika wajib pajak mengalami masalah dalam
penghitungan pajaknya maka seorang Account Representative
dapat memberikan solusi untuk masalah wajib pajak tersebut,
karena dalam hal ini Account Representative juga berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sebagai konsultan pajak, pengawasan administrasi terhadap
pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dilakukan oleh
Account Representative dengan menggunakan fasilitas berbasis
teknologi informasi, Account Representative melakukan
monitoring kepatuhan wajib pajak melalui akses langsung ke
seluruh data wajib pajak seperti data dalam taxpayer dan data
dalam profil wajib pajak (www.Pajak.go.id/berita: 2006).
Dengan akses tersebut maka seorang Account Representative
akan lebih mudah melakukan pengawasan dengan cara:
1) Membandingkan SPT wajib pajak.
2) Membandingkan antara SPTnya dengan data wajib pajak
dan data dari pihak ketiga/alat keterangan atau data
lainnya.
3) Membandingkan data seluruh wajib pajak yang
disingkronkan secara terus menerus.
Account Representative juga memiliki fungsi sebagai
pengawas atas kewajiban pajak wajib pajak, pengawasan yang
diberikan agar dapat mengawasi dan mengingatkan wajib
pajak atas pajak yang dikenakan terhadapnya, diantara tugas
seorang Account Representative dalam fungsinya sebagai
pengawas adalah:
1) Account Representative membuat perhitungan surat tagih
kepada wajib pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Account Representative membuat surat pemberitahuan
perubahan besarnya nilai pajak wajib pajak.
3) Account Representative memberikan himbauan mengenai
penyetoran pajak SPT masa dan tahunan.
4) Account Representative mengusulkan pemeriksaan dan
penyidikan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Dari penjelasan diatas pengawasan merupakan bentuk pematan
dan perhatian yang diberikan oleh Account Representative
kepada wajib pajak. Fungsi pengawasan ini dinilai penting
karena dengan pengawasan wajib paak akan dimonitoring dan
diingatkan tentang kewajiban pajaknya dengan cara membuat
surat perhitungan pajak, melakukan himbauan dan melakukan
pemeriksaan.
3. Tugas dan Tanggung jawab Account Representative
Account Representativeperlu memiliki tanggung jawab
yang jelas pada saat melaksanakan tugas-tugasnya, hal ini
bertujuan untuk memperjelas kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh Account Representativekepada Wajib
Pajak dan atasannya. Menurut artikel yang dikeluarkan oleh Kantor
Wilayah DJP Wajib Pajak Besar pada tanggal 11 Februari
2008 mengenai Account Representativeadalah:
a. Tugas Account Representative yang berhubungan langsung
dengan Wajib Pajak yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) Melaksanakan pengawasan kepatuhan formal Wajib
Pajak(WP).
2) Melaksanakan penelitian dan analisa kepatuhan
material Wajib Pajak (WP).
3) Melaksanakan bimbingan/himbauan mengenai ketentuan
perpajakan kepada Wajib Pajak (WP).
4) Memberikan konsultasi teknis perpajakan kepada
Wajib Pajak (WP).
5) Membuat dan memutakhirkan profil Wajib Pajak
(WP).
6) Membuat Surat Pemberitahuan Perubahan Besarnya
Angsuran PPh Pasal 25.
7) Membuat uraian penelitian pembebasan/pengurangan
pembayaran angsuran PPh Pasal 25.
8) Membuat usulan rencana kunjungan kerja ke lokasi
Wajib Pajak (WP) dalam rangka pengawasan dan
pemutakhiran data Wajib Pajak (WP).
9) Membuat Nota Penghitungan dalam rangka penerbitan
Surat Tagihan Pajak (tidak termasuk STP bunga
penagihan) Pasal 7, Pasal 8(2), Pasal 9 (2a) dan Pasal 14
(3).
10) Membuat konsep Nota Penghitungan dalam rangka
penerbitan SKPKB/SKPKBT tanpa prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pemeriksaan.
11) Melaksanakan proses pembentulan ketetapan pajak
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 UU KUP.
12) Membuat konsep usulan Wajib Pajak (WP) / PKP
Fiktif dan Wajib Pajak(WP) Patuh.
13) Membuat konsep perhitungan lebih bayar (LB).
14) Melaksanakan penelitian dalam rangka penerbitan
Bukti Pbk berdasarkan permohonan Wajib Pajak
(WP).
15) Melaksanakan penelitian Bukti Pemindahbukuan secara
jabatan.
16) Membuat konsep Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP), Surat
Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak (SKPKPP),Surat Keputusan Pemberian Imbalan
Bunga (SKPIB), Surat Perintah Membayar Imbalan
Bunga (SPMIB), dan Surat Keterangan Pembayaran
Pajak Sementara (SKPPS).
17) Membuat uraian penelitian dalam rangka penerbitan
Surat Keterangan Bebas Pemotongan/Pemungutan PPh
dan Pemungutan PPN.
18) Membuat konsep Surat Keterangan Fiskal (SKF) Non
Bursa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
19) Melakukan penelitian dalam rangka penerbitan Surat Ijin
Penggunaan Mesin Teraan Materai, Surat Ijin
Pembubuhan tanda bea materai lunas dengan
teknologi percetakan dan dengan sistem komputerisasi
dan memproses pencabutan ijin penggunaannya.
20) Membuka segel mesin teraan dan membuat Berita
Acara.
21) Melaksanakan pengalihan saldo bea materai dengan mesin
teraan, pengalihan saldo bea materai dengan teknologi
percetakan dan dengan sistem komputerisasi.
22) Merekonsiliasikan data Wajib Pajak (WP)
23) Menyusun konsep uraian pelaksanaan dan konsep
evaluasi hasil Putusan Banding/Peninjauan
Kembali.
24) Membuat konsep laporan penelitian Ijin Perubahan
Tahun Buku dan Metode Pembukuan Pertama
25) Membuat konsep tanggapan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) dari aparat pengawasan fungsional
dan pengawasan masyarakat.
b. Tugas Account Representative yang berhubungan dengan atasannya
secara langsung yaitu:
1) Membuat konsep rencana kerja.
2) Menyusun estimasi penerimaan pajak berdasarkan potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.
3) Mengusulkan pemeriksaan dan atau penyidikan.
4) Membuat konsep laporan berkala seksi.
c. Tugas Account Representative berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan RI No. 98/KMK.01/2006 yaitu:
1) Melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan Wajib
Pajak.
2) Bimbingan/himbauan dan konsultasi teknis perpajakan
kepada Wajib Pajak.
3) Penyusunan profil Wajib Pajak.
4) Analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib
Pajak dalam rangka intensifikasi.
5) Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
4. Syarat Minimum Account Representative
Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 68/PMK.01/2008 Tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Keuangan No. 98/KMK.01/2006Tentang
Account Representativepada Kantor Pelayanan Pajak yang telah
menerapkan Organisasi Modern, menjelaskan adanya
perubahan pada syarat minimum atas posisi Account Representative
yang berkerja pada Kantor Pelayanan Pajak (Pasal 3) tersebut
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Pendidikan formal paling rendah Diploma III menjadi paling
rendah SLTA.
b. Pangkat paling rendah Pengatur (Golongan II/c).
D. Konsultan Pajak
1. Pengertian Konsultan Pajak
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.
111/PMK.03/2014 ditetapkan tanggal 9 Juni 2014
mendefinisikan Konsultan Pajak adalah orang yang
memberikan jasa konsultasi perpajakan kepada Wajib Pajak
dalam rangka melaksanakan hak dan memnuhi kewajiban
perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
2. Persyaratan Konsultan Pajak
Persyaratan Konsultan Pajak berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan No. 11/PMK.03/2014 yaitu:
a. Warna Negara Indonesia;
b. Bertempat tingal di Indonesia;
c. Tidak terikat dengan pekerjaan atau jabatan pada
pemerintah/ negara dan/ atau Badan Usaha Milik
Negara / Daerah;
d. Berkelakuan baik ynag dibuktikan dengan surat
keterangan dari instansi yang berwenang;
e. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. Menjadi anggota pada satu Asosiasi Konsultan Pajak
yang terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
g. Memiliki sertifikat konsultan pajak.
3. Tanggung Jawab Konsultan Pajak Terhadap Wajib Pajak
Menurut Daniel A. Leon (2009:12), dapat dipahami bahwa
tugas dasar konsultan pajak selaku pihak yang berkompeten
dalam perpajakan adalah membantu permasalahan pajak yang
dihadapi wajb pajak dalam rangka memenuhi kewajiban
perpajakannya (tax compliance).
Secara garis besar asa yang diberikan seorang konsultan
pajak menurut Prijohandojo Kristanto (2009:7) umumnya
meliputi lima bidang yaitu:
a. Jasa Konsultasi
Jasa konsultasi adalah jasa yang diberikan oleh
konsultan pajak berupa tentang hak-hak dan
kewajiban-kewajiban perpajakan yang mungkn timbul
sehubungan dengan fakta-fakta dan data-data yang ada
pada klien. Jasa ini dapat berupa telaah (review) atau
fakta-fakta dan data –data yang diberikan oleh klien
b. Jasa Pengurusan
Jasa pengurusan adalah jasa yang diberikan konsultan
pajak antara lain mengisi dan memasukan SPT masa
maupun SPT tahunan, mendampingi atau mewakili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
klien selama proses pemeriksaan, keberatan, banding,
dan permohonan restitusi.
c. Jasa Perwakilan
Jasa perwakilan adalah jasa yang diberikan oleh
konsultan pajak berupa tindakan yang dilakukan atas
nama klien dalam rangka mewakili klien sesuai
dengan lingkup yang diberikan dalam surat kuasa
termasuk dalam penandatanganan SPT,
penandatanganan berita acara pemeriksaan,
penandatanganan surat keberatan, penandatanganan
surat banding, penandatanganan memori dan atau
kontra memori.
d. Jasa Mendampingi dan membela klien dalam rangka
penyidikan dan pengadilan pajak.
e. Jasa lainnya di bidang perpajakan.
4. Tanggung Jawab Konsultan Pajak Terhadap DJP
Menurut Gunadi yang dikutip Daniel A. Leon (2009)
menyatakan bahwa pada dasarnya konsultan pajak berfungsi
untuk mensosialisasikan peraturan perpajakan kepada wajib
pajak. Pleh karena itu, konsultan pajak kemudian diharuskan
untuk mengikuti penataran/ pendidikan penyegaran
perpajakan yang diselenggarakan oleh Ditjen Pajak dan/ atau
Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), paling sedikit satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kali dalam setahun. Karena melalui penataran itu, praktisi
konsultan pajak akan menyegarkan pengetahuannya tentang
perubahan apa saja yang terjadi di dunia perpajakan.
Untuk mengibangu peran konsultan pajak tersebut,
pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan mereka
membuat laporan tahunan yang ditujukan kepada Ditjen
Pajak. Laporan tersebut berisi jumlah dan keterangan wajib
pajak yang telah diberikan jasa di bidang perpajakan. Dari sini
dapat diperkirakan bahwa kliennya, bisa dikatakan bahwa
konsultan tersebut telah melakukan tugasnya dengan baik.
5. Kriteria Utama Seorang Konsultan Pajak
Menurut Aris Aviantara (2009) mengemukakan bahwa
legalitas, kompetensi dan etika adalah kriteria utama yang
harus dimiliki oleh seorang konsultan pajak.
E. Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative
Tabel 2.1: Perbedaan Konsultan Pajak dan Account Representative
Account Representative Konsultan Pajak
Pengertian
Pegawai yang diangkat padasetiap seksi pengawasan dankonsultasi di KPP yang telahmengimplementasikanorganisasi modern.
Setiap orang yang dalamlingkungan pekerjaannyasecara bebas memberikanjasa profesional kepadawajib pajak dalammelaksanakan hak dankewajiban perpajakannyasesuai dengan peraturanperundang-undanganperpajakan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PersyaratanPegawai dapat diangkatsebagai AccountRepresentative pada KPPPratama apabila memenuhipersyaratan:
a. Pendidikan formalpaling rendah SLTA;dan
b. Pangkat paling rendahpengatur (GolonganII/c).
Untuk menjadi KonsultanPajak, setiap orang harusmemenuhi syarat-syaratsebgai berikut:
a. Warga NegaraIndonesia;
b. Bertempat tinggal diIndonesia;
c. Tidak terikat denganpekerjaan ataujabatan padaPemerintah/ Negara,atau Badan UsahaMilik Negara/Daerah;
d. Berkelakuan baikyang dibuktikandengan suratketerangan dariinstansi yangberwenang;
e. Memiliki NomorPokok Wajib Pajak;
f. Menjadi anggotapada satu AsosiasiKonsultan Pajakyang terdaftar diDirektorat JenderalPajak; dan
g. Memiliki SertifikatKonsultan Pajak.
Sumber: Berbagai sumber diambil
F. Persamaan Account Representative dan Konsultan Pajak
Account Representative dan Konsultan Pajak pada dasarnya
berfungsi untuk mensosialisasikan peraturan perpajakan kepada
wajib pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian “Studi
kasus”, dimana penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pasar Rebo Jakarta, hasil temuan tidak
dapat digeneralisasi untuk lingkungan kantor pelayanan pajak lain atau
untuk seluruh Indonesia.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan benda ataupun lembaga
(organisasi) yang sifatnya dan keadaannya akan diteliti, dimana
terkandung atau melekat objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini
adalah 20 Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pasar Rebo.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang dijadikan topik
penulisan dalam rangka menusun suatu laporan, yang akan diteliti
dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat
ditarik kesimpulan. Objek dalam penilitian ini adalah pelaksanaan
Account Representative dalam sistem modernisasi perpajakan di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Pasar Rebo Jakarta Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
D. Operasional Variabel
Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai
variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara
pengukuran dari variabel ini adalah dengan menggunakan skala
pengukuran Likert. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan
diteliti, yaitu:
Dua peraturan menteri keuangan akan digunakan dalam
pelaksanaan Account Representative yaitu :
a. Tugas AR berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.
98/KMK.01/2006
1) Melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak.
Pengawasan memberikan arti bahwa AR adalah pegawai DJP
yang ditugaskan menjadi pengawas (lawan) wajib pajak atas
kepatuhan kewajiban perpajakannya. Pengawasan disini dapat
berupa mengawasi bagaimana utang pajak dari wajib pajak
apakah wajar, mencari potensi pajak yang belum tergarap dari
wajib pajak, mengawasi apakah wajib pajak telah membayar
pajaknya sesuai dengan pajak yang seharusnya dibayar,
mengawasi apakah wajib pajak mendapatkan sanksi berupa
bunga atas keterlambatan pembayaran pajaknya yang pada
intinya mengawasi kepatuhan dan kewajiban wajib pajak
sesuai peraturan perundang-undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Penilaian AR terhadap point ini AR dapat menceklis pada
kolom Sangat Baik (SB) apabila AR sudah melakukan 5
pengawasan seperti yang sudah dijelaskan pada uraian diatas.
AR dapat menceklis pada kolom Baik (B) apabila AR sudah
melakukan 4 pengawasan seperti yang sudah dijelaskan pada
uraian diatas. AR dapat menceklis pada kolom Cukup Baik
(CB) apabila AR sudah melakukan 3 pengawasan seperti yang
sudah dijelaskan pada uraian diatas. AR dapat menceklis pada
kolom Kurang Baik (KB) apabila AR sudah melakukan 2
pengawasan seperti yang sudah dijelaskan pada uraian diatas.
AR dapat menceklis pada kolom Tidak Baik (TB) apabila AR
hanya melakukan salah satu dari pengawasan seperti yang
sudah dijelaskan pada uraian diatas.
2) Bimbingan/himbauan dan konsultasi teknis perpajakan kepada
Wajib Pajak.
Konsultasi memberikan arti bahwa AR adalah pegawai DJP
yang ditugaskan menjadi konsultasi internal DJP untuk wajib
pajak, dengan kata lain AR adalah mitra (kawan) bagi wajib
pajak dalam hal memberikan bimbingan (assistance) berupa
informasi (information) ataupun pengetahuan (education)
perpajakan. Konsultasi disini dapat berupa penjelasan
mengenai ketentuan pajak yang berlaku guna memudahkan
wajib pajak dalam memahami kewajiban pajaknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memberikan penjelasan tentang perhitungan pajak yang benar
dan bagaimana perlakuan perpajakan terhadap pencatatan
akuntansi, memberikan pengarahan kepada wajib pajak tentang
bagaimana wajib pajak dapat mengerti akan timbulnya pajak
terutang sesuai dengan peraturan perpajakan, memberikan
sosialisai mengenai perundang-undangan pajak yang baru,
memberikan informasi/ konsultasi yang dibutuhkan oleh wajib
pajak secara baik.
Penilaian AR terhadap point ini AR dapat menceklis pada
kolom Sangat Baik (SB) apabila sudah melakukan 5 konsultasi
teknis seperti yang sudah dijelaskan diatas. AR dapat
menceklis pada kolom Baik (B) apabila AR sudah melakukan
4 konsultasi teknis seperti yang sudah dijelaskan pada uraian
diatas. AR dapat menceklis pada kolom Cukup Baik (CB)
apabila sudah melakukan 3 konsultasi teknis seperti yang
sudah dijelaskan diatas. AR dapat menceklis kolom Kurang
Baik (KB) apabila AR sudah melakukan 2 konsultasi teknis
seperti yang sudah dijelaskan pada uraian diatas. AR dapat
menceklis pada kolom Tidak Baik (TB) apabila AR hanya
melakukan salah satu konsultasi teknis seperti yang sudah
dijelaskan pada uraian diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3) Penyusunan Profil Wajib Pajak.
Profil wajib pajak tidak berbeda jauh dengan company profile
yang dibuat perusahaan tertentu. Intinya profile ini
memberitahukan hal-hal yang dipandang perlu diketahui oleh
pihak fiskus. Maka tidak heran bila AR getol mencari
informasi lebih lanjut tentang wajib pajak yang ditangani
olehnya baik dengan cara melakukan visit, hunting lewat
media online/internet, penelitian berkas dan lain sebagainya,
yang dimaksud dengan profile adalah informasi mengenai
wajib pajak yang memuat identitas dan kegiatan usaha serta
riwayat aktivitas perpajakannya secara berkesinambungan
yang dapat diklarifikasikan atas sata permanen, data
akumulatif dan data lain. Tujuan profile wajib pajak adalah
untuk menyajikan informasi yang dapat digunakan terutama
untuk bahan analisis, mengukur tingkat resiko dan kepatuhan
wajib pajak serta untuk lebih mengenal wajib ajak yang
terdaftar di unit kerjanya dan dapat memonitor perkembangan
usaha wajib pajak bersangkutan dan melakukan pengawasan,
penggalian potensi dan pelayanan yang lebih baik.Data
permanen meliputi: Identitas wajib pajak, struktur organisasi,
nomor rekening koran bank (jika ada), status modal
(PMA/PMDN/BUMN/BUMD/Sawasta lainnya), Pemegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
saham dan struktur permodalan, pengurus dan komisaris, surat
persetujuan BKPM, Surat persetujuan Menteri Keuangan
untuk pembukuan dalam bahasa asing, Fasilitas perpajakan,
pohon kepemilikan/hubungan istimewa, kegiatan usaha dan
flowchart, kapasitas produksi, proses produksi, input/ bahan
baku, supplier utama, output/ hasil produksi, customer utama,
tenaga kerja, prespektus. Data akumulatif meliputi: Data
perkembangan usaha (Rekapan laporan rugi laba, rekap neraca,
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)), kewajiban
perpajakan mengenai (pelaporan, pembayaran, ketetapan,
restitusi, tunggakan, keberatan dan banding, pemeriksaan dan
tindakan penagiahan aktif), Data lawan transaksi/ pihak ketiga
(supplier, customer, pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, pemotong/pemungut, kreditur, debitur, transaksi
hubungan istimewa, laporan periodik kepada pihak ketiga.
Penilaian AR terhadap point ini dikatakan Sangat Baik (SB)
apabila AR mengetahui semua detai tentang Wajib Pajak yang
ditanganinya baik melalui data permanen maupun data
akumulatif.
4) Analisis Kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak
dalam rangka intensifikasi.
Kinerja wajib pajak berkaitan dengan kepatuhan wajib pajak
dalam penyampaian pajaknya. Wajib pajak dikatakan patuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
apabila tepat waktu dalam menyampaikan surat
pemberitahuan, tidak mempunyai tunggakan pajak untuk
semua jenis pajak kecuali tunggakan pajak yang telah
memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran
pajak, laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik/ lembaga
pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian selama 3 tahun berturut-turut, dan tidak
pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan.
Penilaian AR terhadap point ini, AR dapat menceklis pada
kolom Sangat Baik (SB) apabila wajib pajak yang ditangani
oleh AR tersebut dapat memenuhi 4 kriteria sebagai wajib
pajak patuh. AR dapat menceklis pada kolom Baik (B) apabila
wajib pajak yang ditangani oleh AR tersebut memenuhi 3
kriteria sebagai wajib pajak patuh. AR dapat menceklis pada
kolom Cukup Baik (CB) apabila wajib pajak yang ditangani
oleh AR tersebut memenuhi 2 kriteria sebagai wajib pajak
patuh. AR dapat menceklis pada kolom Kurang Baik (KB)
apabila wajib pajak yang ditangani oleh AR hanya memenuhi
1 kriteria sebagai wajib pajak patuh. AR dapat menceklis
kolom Tidak Baik (TB) apabila wajib pajak yang ditangani
oleh AR tersebut tidak sama sekali menjadi wajib pajak patuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Rekonsiliasi data wajib pajak, pada tugas ini AR
mengumpulkan informasi tentang wajib pajak dan informasi
lain yang terkait dengan usaha wajib pajak. Melakukan
penelitian rekonsiliasi/data matching atas data yang diperoleh
dengan data yang ada di SPT wajib pajak. Sehingga dapat
dibuat uraian hasil penelitian rekonsiliasi data wajib pajak dan
menyampaikannya kepada kepala seksi pengawasan dan
konsultasi. Akuntansi yang dilakukan oleh perusahan atau
organisasi pada umumnya mengacu kepada prinsip akuntansi/
standar akuntansi keuangan (SAK), sedangkan pada
perpajakan, akuntansi lebih mengacu pada peraturan dan
perundang-undangan perpajakan. Hal tersebut dapat
menimbulkan perbedaan dalam perhitungan, khususnya laba
menurut akuntansi (komersial) dengan laba menurut
perpajakan (fiskal) maka diperlukan adanya koreksi/
rekonsiliasi fiskal.
Penilaian AR dalam point ini AR dapat menceklis kolom
Sangat Baik (SB) apabila AR sudah melakukan rekonsiliasi
data wajib pajak secara tepat dan benar.
5) Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Banding dilakukan apabila wajib pajak tidak atau belum puas
dengan keputusan yang diberikan atas keberatan, wajib pajak
dapat mengajukan banding kepada pengadilan pajak dengan
syarat: tertulis dalam bahasa indonesia, dalam jangka waktu 3
bulan sejak keputusan atas keberatan diterima, alasan yang
jelas, dilampiri salinan surat keputusan atas keberatan,
terhadap satu keputusan diajukan satu surat banding, jumlah
pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50%.
Setelah AR menerima disposisi dari Kepala Seksi Pengawasan
dan Konsultasi mengenai Surat Keputusan Banding/ Surat
Keputusan Peninjauan Kembali, AR meneliti dan membuat
konsep uraian pelaksanaan putusan banding/ peninjauan
kembali dan konsep surat Keputusan Pelaksanaan Putusan
Banding/ Peninjauan Kembali serta menyampaikannya kepada
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. AR menerima
disposis dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi
mengenai Surat Putusan Banding atau Surat Keputusan
Peninjauan Kembali. Kemudian membuat konsep evaluasi
putusan banding atau Surat Keputusan Peninjauan Kembali
dan menyampaikannya kepada Kepa Seksi Pengawasan dan
Konsultasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Penilaian dalam point ini AR dapat menceklis kolom Sangat
Baik (SB) apabila sudah melakukan peninjauan banding sesuai
peraturan perundang-undangan.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah 20 Account Representative yang bekerja diKantor
Pelayanan Pajak Pratama Pasar Rebo Jakarta Timur.
2. Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam
penelitian ini adalah 20 Account Representative yang bekerja di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Rebo Jakarta Timur.
F. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dimana data tersebut merupakan sumber data yang diperoleh langsung
dari sumber asli, adapun data primer yang digunakan yaitu, kuesioner.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan
penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan/pernyataan
langsung kepada responden, yaitu Account Representative yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berkerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Rebo. Skala yang
digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
Kategori dari penilaian skala likert:
SB = Sangat Baik diberi skor 5
B = Baik diberi skor 4
CB = Cukup Baik diberi skor 3
KB = Kurang Baik diberi skor 2
TB = Tidak Baik diberi skor 1
H. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang
ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan
dalam penelitian ini (Ghozali,2005: 45). Artimya untuk mengukur
valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi
antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
variabel. Setelah itu menentukan hipotesis : skor butir
pertanyaan berkolerasi positif dengan total skor konstruk dan :
skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor
konstruk. Setelah menentukan dan kemudian uji dengan
membandingkan (tabel corrected item-total correlation)
dengan (tabel Produst Moment dengan signifikan 0.05) untuk
degree of freedom (df)= n-k. Sutau kuesioner dinyataan valid
apabila > (Ghozali, 2005:45). Uji validitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS Versi 16.0.
Berikut ini rumus dengan teknik korelasi product moment pearson:r ∑ ∑ (∑ )[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]
Keterangan:
= Koefisien korelasi suatu butir/item
N = Jumlah subyek
X = Skor suatu butir/item
Y = Skor total
2. Uji Realibilitas
Setelah menentukan uji validitas tahap selanjutnya adalah
mengukur realibilitas data dan instrument penelitian, reabilitas
menunjukkan konsistensi dari data yag dikumpulkan. Suatu
koesioner dikatakan reliable (handal) jika jawaban seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2005: 42).
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005: 41-42). Uji reabilitas
dalam penelitian ini dengan melihat Koefisien Alpha dengan
melakukan reability analysis dengan bantuan program SPSS Versi
16.0.
Berikut ini rumus dengan uji alpha cronbach:
r nn − 1 1 − ∑σσ
Keterangan:
Reabilitas yang dicari
n = Jumlah item pertanyaan yang diuji∑ σ = Jumlah varians skor tiap-tiap itemσ = Varians total
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah
teknik analisis deskriptif yaitu data-data yang telah dihimpun atau
dikumpulkan baik primer maupun sekunder selanjutnya disusun,
dianalisis, diinterpretasikan untuk kemudian diambil kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sebagai jawaban atas masalah yang diteliti. Teknik yang digunakan
dalam penarikan kesimpulan adalah dengan analisis pengukuran
rentang skala. Analisis ini digunakan untuk menentukan nilai skala
pelaksanaan Account Representative dalam sistem modernisasi
perpajakan di KPP Pratama Pasar Rebo Jakarta, atas masing-masing
indikator pada kriteria yang telah ditentukan. Analisis ini terbatas pada
penilaian apakah indikator masuk dalam kategori baik atau buruk.
Analisis rentang skala dapat ditetapkan hal-hal sebagai berikut
(Sugiono, 2002):
a. Rentang jawaban menggunakan Skala Likert 1 sampai 5
b. Jumlah skor tertinggi (positif) adalah jumlah pernyataan
dikali skala tertinggi, yaitu 6 x 5 = 30.
c. Jumlah skor terendah (negatif) adalah jumlah pernyataan
dikali skala terendah, yaitu 6 x 1 = 6.
d. Perhitungan rata-rata dihitung dengan cara menjumlah
total skor masing-masing responden dibagi jumlah
responden.
e. Presentasi dihitung dengan cara x 100%.
f. Kriteria penarikan kesimpulan terdiri dari:
1) Sangat Baik
2) Baik
3) Cukup Baik
4) Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
5) Tidak Baik
Rumus rentang skala adalah:
CI =
Keterangan:
CI = Interval Kelas
Range = Selisih antara data terbesar dan terkecil
C = Jumlah alternatif jawaban setiap item
Jumlah alternatif jawaban setiap item adalah sebanyak 5 kelas. Lalu
selanjutnya adalah menentukan interval kelas. Berdasarkan perhitungan
menggunakan rumus maka diperoleh rentang kelas sebesar 4,8 setiap
kelasnya, ini didapat dari range dibagi jumlah alternatif jawaban setiap
item. Range didapat dari selisih skor tertingi dan skor terendah dengan
hasil sebesar 24, maka (24/5=4,8).
Tabel 3.1: Tingkat Pelaksanaan Account Representative (AR)dalam Sistem Modernisasi Perpajakan
Rentang Nilai Kriteria25,2-30,0 Sangat Baik20,4-25,1 Baik15,6-20,3 Cukup Baik10,8-15,5 Kurang Baik
6-10,7 Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo adalah pecahan dari
KPP Pratama Jakarta Kramatjati. Sebelumnya kantor ini adalah
kantor pelayanan PBB Jakarta Timut Dua. Namun seiring
dengan modernisasi kantor pajak, kantor ini pun beralih fungsi
menjadi KPP Pratama Pasar Rebo. Hal ini didasari oleh
Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 55/PMK.01/2007 tanggal
31 Mei 2007. Berdasarkan peraturan tersebut KPP Pratama
Pasar Rebo resmi berdiri pada tanggal 2 Oktober 2007.
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo terletak Jl. Raya
Bogor No. 46, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta
Timur. Adapun wilayah yang menjadi wilayah KPP Pratama
Pasar Rebo terdiri dari 3 kecamatan, yaitu kecamatan Pasar
Rebo, kecamatan Ciracas, kecamatan Cipayung. Setiap
kecamatan memiliki beberapa kelurahan yakni:
1. Kecamatan Pasar Rebo
a. Keurahan Pekayon
b. Kelurahan Kalisari
c. Kelurahan Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
d. Kelurahan Cijantung
e. Kelurahan Gedong
2. Kecamatan Ciracas
a. Kelurahan Cibubur
b. Kelurahan Kelapa Dua Wetan
c. Kelurahan Ciracas
d. Kelurahan Susukan
e. Kelurahan Rambutan
3. Kecamatan Cipayung
a. Kelurahan Pondok Ranggon
b. Kelurahan Cilangkap
c. Kelurahan Munjul
d. Kelurahan Cipayung
e. Kelurahan Setu
f. Kelurahan Bambu Apus
g. Kelurahan Ceger
h. Kelurahan Lubang Buaya
B. Visi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo
Menjadi model pelayanan masyakarakat yang
menyelenggarakan sistem managemen perpajakan kelas dunia,
yang dipercayakan dan dibanggakan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
C. Misi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo
a. Misi Fiskal
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak
yang mampu menunjang kemandirian pemerintahan
berdasarkan Undang-undang perpajakan dengan efektifitas
dan efisiensi yang tinggi.
b. Misi Ekonomi
Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijaksanaan yang
minimizing distorsion.
c. Misi Politik
Mendukung proses demokratisasi bangsa.
d. Misi Kelembagaan
Senantiasa memperbaharui diri selaras dengan aspirasi
masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi
perpajakan serta administrasi perpajakan mutakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
D. Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pasar RebGambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo
Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo
Kepala Kantor
Sub Bagian Umum
SeksiWaskon I,II, III, dan
IV
SeksiEkstensifikasi
SeksiPemeriksaan
SeksiPenagihan
Seksi PDISeksiPelayanan
Kelompok JabatanFungsional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Keterangan:
Kepala Kantor : Donna Dian Sukma Zulfrieda, Ak., M.B.T.
Sub Bagian Umum : Dra, Siti Rochani, M.Si.
Seksi Pelayanan : Edy Suyatna, S.I.P., M.M.
Seksi PDI : Budi Fayanda Armen, S.T.P., M.T.
Seksi Penagihan : Nur Sokeh, S.E.
Seksi Pemeriksaan : Agus Saptomo, S.E., M.M.
Seksi Ekstensifikasi : Amril Mulyawan, S.Sos., M.M.
Seksi Waskon I : Berta Yudha, S.E., Ak., M.M.
Seksi Waskon II : Bambang Dwijanto, S.E., M.M.
Seksi Waskon III : Tri Nugrahaningtyas, S.S.T., Ak.
Seksi Waskon IV : Jhon Piker Simamora, S.E., Ak., M.Si.
E. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direkotrat Jenderal Pajak, Kantor Pelyanan Pajak Pratama
Jakarta Pasar Rebo memili tugas dan melaksanakan penyuluhan,
pelayanan, dan pengawasan. Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak
Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan daalam wilayahnya
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
berlaku. dalam melaksanankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 58 dala peraturan Nomor 62/PMK.01/2009, KPP Pratama
menyelenggarakan fungsi (Pasal 59):
a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan
subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan.
b. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan,
dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat
lainnya.
d. Penyuluhan perpajakan.
e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
f. Pelaksanaan ekstensifikasi.
g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.
h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.
i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
j. Pelaksanaan konsultasi perpajakan.
k. Pelaksanaan intensifikasi.
l. Pembetulan ketetapan pajak.
m. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan.
n. Pelaksanaan administrasi kantor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo dikepalai oleh seorang Kepala
Kantor, Kepala Kantor memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan
operasional pelayanan pajak di dalam daerah yang mmenjadi
wewenangnya berdarakan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh
Direktur Jenderl Pajak. Kepala Kantor mengatur dan menjadi
penanggung jawab atas seksi-seksi yang dibawahinya. Dalam pasal 60
dalam peraturan 62/PMK.01/2009, Kepala Kantor dibantu oleh
beberapa seksi yaitu:
a. Sub Bagian Umum.
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi ( Seksi PDI).
c. Seksi Pelayanan.
d. Seksi Penagihan.
e. Seksi Pemeriksaan.
f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
g. Seksi Pengawas dan Konsultasi I ( Seksi Waskon I).
h. Seksi Pengawas dan Konsultasi II (Seksi Waskon II).
i. Seksi Pengawas dan Konsultasi III (Seksi Waskon III).
j. Seksi Pengawas dan Konsultasi IV (Seksi Waskon IV).
k. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut adalah penjelasan tugas-tugas dari Seksi yang dibawahi
Kepala Kantor yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 62/PMK.01/2009 pasal 61, tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak,
yaitu:
a. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Melakukan pengumpulan.
2) Pencarian dan pengolahan data.
3) Penyajian informasi perpajakan.
4) Perekaman dokumen perpajakan.
5) Urusan tata usaha penerimaan perpajakan.
6) Pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan.
7) Pelayanan dukungan tekni skomputer.
8) Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling.
9) Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG.
10) Penyiapan laporan kinerja.
c. Seksi Pelayanan mem[unyai tugas sebagai berikut:
1) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
2) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan.
3) Penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan serta
penerimaan surat lainnya.
4) Penyuluhan perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
5) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
6) Melakukan kerjasama perpajakan.
d. Seksi Penagihan mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak.
2) Penundaan dan angsuran tunggakan pajak.
3) Penagihan aktif.
4) Usulan penghapusan piutang pajak.
5) Penyimpanan dokumen-dokumen penagihn.
e. Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan.
2) Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan.
3) Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak
serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan potensi perpajakan.
2) Pendataan objek dan subjek pajak.
3) Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak
dalam menunjang ekstensifikasi.
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
teknis perpajakan.
3) Penyusunan profil Wajib Pajak.
4) Analisis kinerja Wajib Pajak.
5) Melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka
melakukan intensifikasi.
6) Usulan pembetulan ketetapan pajak.
7) Usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta melakukan
evaluasi hasil banding.
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak.
2) Bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
teknis perpajakan.
3) Penyusunan profil Wajib Pajak.
4) Analisis kinerja Wajib Pajak.
5) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan
intensifikasi.
6) Usulan pembetulan ketetapan pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
7) Usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta melakukan
evaluasi hasil banding.
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, ,mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak.
2) Bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
teknis perpajakan.
3) Penyusunan profil Wajib Pajak.
4) Analisis kinerja Wajib Pajak.
5) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan
intensifikasi.
6) Usulan pembetulan ketetapan pajak.
7) Usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta melakukan
evaluasi hasil banding.
j. Seksi Pengawasan dan Konsltasi IV, mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak.
2) Bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
teknis perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3) Penyusunan profil Wajib Pajak.
4) Analisis kinerja Wajib Pajak.
5) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan
intensifikasi.
6) Usulan pembetulan ketetapan pajak.
7) Usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta melakukan
evaluasi hasil banding.
k. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
F. Kegiatan KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo memiliki tugas dan fungsi
yang sama disetiap kecamatan yang menjadi wewenangnya. Adapun
tugas KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan yang terbaik.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan dalan PPh, PPN,
PPnBM, PBB, dan BPHTB.
Semua tugas-tugas tersebut yang dilakukan oleh KPP Pratama Jakarta
Pasar Rebo dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku saat ini. Selain tugas, KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo juga
memilki fungsi, yakni:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
a. Pengumpulan dan Pengolahan perpajakan.
b. Memberikan informasi perpajakan.
c. Melakukan registrasu Wajib Pajak.
d. Melaksanakan penyuluhan perpajakan.
e. Mengawasi kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.
f. Pemeriksaan pajak dan sanksi perpajakan.
g. Melaksanakan administrasu kantor pelayanan pajak.
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo menangani Pajak
Penghasilan Orang Pribadi, Pajak Penghasilan Badan, Pajak
Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 22, Pajak Penghasilan
Pasal 23/26, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
G. Produk KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo memberikan pelayanan
dalam pemenuhan kewajiban perpajakan berupa:
a. Pemindahbukuan (Pbk) adalah salah satu cara dalam melakukan
pembayaran pajak. Pembukuan dapat dilakukan antar jenis pajak
yang sama atau berlainan, dari masa atau tahun pajak yang sama
atau berlainan, untuk Wajib Pajak yang sama atau berlainan, dalam
KPP yang sama atau berlainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Surat Pemberitahuan (SPT) adalah Surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak
yang terhutang menurut ketentuan perpajakan.
c. Surat Setiran Pajak (SSP) adalah Surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melakukan pembayaran dan penyetoran pajak
yang terhutan ke kas Negara.
d. Surat Tagihan Pajak (STP) adalah Surat untuk melakukan tagihan
pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.
e. Surat Ketetapan Pajak (SKP) adlah Surat Ketetapan yang meliputi:
1) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah Surat
Ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pokok, jumlah
kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok, besarnya
sanksi administrasi dan jumlah pajak yang masih harus
dibayar.
2) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan tambagan atas
jumlah pajak yang telah ditetapkan.
3) Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah Surat
Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah kelebihan
pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar
daripada pajak yang terutang.
4) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah Surat Ketetapan
Pajak yang menentukan besarnya jumlah pajak pokok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak.
f. Penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP).
g. Surat Keputusan Keberatan adalah Surat keputusan atas keberatan
terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh wajib pajak.
h. Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal 25, adalah Surat
Ketetapan yang menyatakan Wajib Pajak diberikan kebebasan
untuk tidak membayar angsuran pajak dalam tahun berjalan
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
i. Surat Paksa (SP) adalah Surat perintah membayar pajak dan
tagihan pajak sesuai UU no.19 Tahun Pajak 2000 tentang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
j. Surat Keterangan Domisili (SKD) adalah berkaitan dengan
penerbitan Surat Keterangan Domisili.
k. Restitusi merupakan:
1) Pengembalian kelebihan pembayaran PPh/ PPN/ PPnBm.
2) Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP).
3) Pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang.
4) Penerbitan SKMKP/ PLB.
5) Pemberian imbalan bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
l. Pendaftaran NPWP dan Pengukuhan PKP merupakan pengesahan
Wajib Pajak sebagai sarana dalan administrasu perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab V ini akan dijelaskan semua pengujian yang
dilakukan,yaitu: uji validitas dan reabilitas serta teknik analisis data
menggunakan rentang kelas. Perhitungan dalam pengujian validitas dan
reabilitas diolah dengan penggunakan program SPSS 16,0.
Data yang digunakan dalam analisis bab ini adalah
menggunakan data hasil kuesioner yang di di distribusikan kepada Account
Representative di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo. Jumlah kuesioner yang
dibagikan sesuai dengan jumlah pegawai di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo
yaitu sebanyak 20 AR.
Dari 20 kuesioner yang di distribusikan semua kuesioner
kembali kepada peneliti. Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian
ini terdiri dari jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, lama kerja di KPP,
lama kerja menjadi AR. Ringkasan hasil analisis karakterisrik responden
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-
laki dan perempuan.
Tabel 5.1: Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis KelaminJumlah
RespondenPersentase
(%)
Perempuan 9 orang 45%Laki-laki 11 orang 55%
Total 20 orang 100%Sumber: data primer diolah
Berdasarkan data dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian
besar AR mayoritas berjenis kelamin pria. Informasi dari tabel di atas
menunjukkan jumlah AR pria di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo adalah
sebanyak 11 orang atau sebesar 55% dari jumlah responden, sedangkan
jumlah AR perempuan di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo adalah sebanyak
9 orang atau sebesar 45%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan terakhir responden dibagi menjadi lima
kelompok yaitu SMU (Sekolah Menengah Umum), Diploma, S1, S2, S3.
Data karakteristik responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.2: Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
PendidikanTerakhir
JumlahResponden
Persentase (%)
SMUDIPLOMA 5 orang 25%
S1 14 orang 70%S2 1 orang 5%S3
Total 20 orang 100%Sumber: data primer diolah
Informasi dari tabel 5.2 menunjukkan bahwa AR di KPP
Pratama Pasar Rebo dengan pendidikan terakhir diploma berjumlah 5 orang
atau sebesar 25% dari jumlah responden, S1 berjumlah 14 orang atau
sebesar 70% dari jumlah responden sedangkan S2 berjumlah 1 orang atau
sebesar 5% dari jumlah responden dan tidak ada AR dengan pendidikan
terakhir SMU dan S3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
AR yang bekerja di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo berpendidikan terakhir
dijenjang S1 (Strata Satu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
3. Pengalaman Kerja
Tabel 5.3 dan 5.4 menampilkan informasi responden
berdasarkan lama bekerja yang dikelompokkan menjadi dua yaitu: data
responden berdasarkan lama kerja di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo, dan
lama kerja menjadi AR.
Tabel 5.3: Data Responden berdasarkan Lama Berkerja di KPP
Pratama Jakarta Pasar Rebo
Lama BekerjaJumlah
RespondenPersentase
(%)
< 1 Tahun1-5 Tahun 7 orang 35%6-10 Tahun 3 orang 15%> 10 Tahun 10 orang 50%
Total 20 orang 100%Sumber: data primer diolah
Tabel 5.4: Data Reponden berdasarkan Lama Bekerja Menjadi AR
Lama BekerjaJumlah
RespondenPersentase
(%)
< 1 Tahun1-5 Tahun 15 orang 75%6-10 Tahun 5 orang 25%> 10 Tahun
Total 20 orang 100%Sumber: data primer diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 5.3, rincian data
AR berdasarkan lama bekerja di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo antara
lain: (1) AR yang bekerja selama 1-5 tahun berjumlah 7 orang atau sebesar
35%, (2) AR yang bekerja selama 6-10 tahun berjumlah 3 orang atau
sebesar 15%, (3) AR yang bekerja selama > 10 tahun berjumlah 10 orang
atau sebesar 50%.
Sedangkan data yang terdapat dalam tabel 5.4, rincian data AR
berdasarkan Lama bekerja menjadi AR antara lain: (1) Ar yang bekerja
selama 1-5 tahun berjumlah 15 orang atau sebesar 75%, (2) AR yang
bekerja selama 6-10 taun berjumlah 3 orang atau sebesar 25%.
B. Uji Validitas dan reabilitas
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini harus diuji validitas
dan reabilitasnya untuk mematiskan bahwa kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini valid dan reliabel.
a. Uji Validitas
Peneliti menggunakan korelasi product moment pearson untuk
menguji validitas data yang diperoleh. Kriteria pengambilan keputusan
dalam menentukan validnya data dalam pengujian ini ialah jika nilai
> dengan taraf signifikan 0,05 maka kuesioner dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
valid, sebaliknya jika nilai < maka kuesioner dinyatakan
tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini:
Tabel 5.5: Hasil Uji Validitas
S
Sumber: data primer diolah
Hasil uji validitas pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai
pada taraf 0,05 dengan degree of freedom (df) = n – 2 atau 20 – 2 = 18
sebesar 0,3783. Berdasarkan nilai sebesar 0,3783 maka semua butir
pernyataan dianggap valid karena terbukti lebih daripada nilai .
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang
dikumpulkan. Suatu koesioner dikatakan reliable (handal) jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2005: 42).Suatu variabel reliable jika memberikan nilai Cronbach
KomponenPernyataan
ButirPernyataan
Rhitung
r tabel Keterangan
TugasAccount
Representative
1 0,822 0,3783 Valid2 0,531 0,3783 Valid3 0,822 0,3783 Valid4 0,822 0,3783 Valid5 0,782 0,3783 Valid6 0,792 0,3783 Valid7 0,349 0,3783 Tidak Valid
PersyaratanPengangkatan
pegawai
8 0,625 0,3783 Valid
9 0,822 0,3783 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Alpha > 0,60. Hasil uji reabilitas yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.6
dibawah ini:
Tabel 5.6: Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.723 9
Hasil uji reabilitas untuk komponen pernyataan tugas AR dan
persyaratan pengangkatan pegawai pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa alpha
cronbach sebesar 0,723 terbukti lebih besar dari 0,60. Berdasarkan hasil
tersebut maka 9 butir pernyataan terkait dengan komponen pernyataan tugas
AR dan persyaratan pengangkatan pegawai adalah reliable.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas pada tabel 5.5 dan
5.6 di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini valid dan reliable.
C. Analisis Data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 20
data yang merupakan jumlah jawaban responden atas 9 butir pernyataan
yang terdapat dalam kuesioner, tetapi dari 9 pernyataan ini terdapat satu
pernyataan yang gugur yaitu pernyataan nomor 7 pada komponen tugas
Account representative. Jawaban dari ke 20 responden ini akan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
untuk menganalisis pelaksanaan accoun representative (AR) dakan sistem
modernisasi perpajakan kantor pelayanana pajak pratama di KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo yang terdiri dari 2 komponen yaitu: tugas account
representative dan persyaratan pengangkatan pegawai. Analisis data yang
dilakukan menggunakan analisis deskriptif dengan didasarkan pada
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68/PMK.01/2008 dan
Keputusan Menteri Keuangan No. 98/KMK.01/2006 tentang Account
Representativepada Kantor Pelayanan Pajak yang telah menerapkan
organisasi modern. Pembahasan hasil kuesioner dari dua komponen tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tugas Account representative
Tugas Account Representative antara lain mencakup
pengawasan kepatuhan perpajakan WP, Bimbingan/himbauan dan
konsultasi teknis perpajakan kepada WP, penyusunan profil WP,analisis
kinerja WP dan merekonsiliasi data WP, evaluasi hasil banding, pembagian
wajib pajak, penetapan AR pada setiap seksi pengawasan. Rincian
persentase jawaban AR berdasarkan tiap butir pernyataan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.7: Persentase jawaban AR per butir pernyataan untuk komponen
Tugas AR
No Butir Pernyataan SB B CB KB TBA. Tugas Account Representative
1. AR melakukanpengawasan kepatuhanperpajakan Wajib Pajak.
90% 10%
2. AR melakukanbimbingan/himbauandan konsultasi teknisperpajakan kepadaWajib Pajak.
95% 5%
3. AR melakukanpenyusunan profil WajibPajak.
90% 10%
4. AR melakukan analisiskinerja Wajib Pajak,merekonsiliasi dataWajib Pajak dalamrangka intensifikasi.
90% 10%
5. AR melakukan evaluasihasil bandingberdasarkan ketentuanyang berlaku.
90% 5% 5%
6. Pembagian Wajib Pajakyang ditangani atauwilayah kinerja ARdiatur denganKeputusan DiretoratJenderal Pajak.
90% 5% 5%
Sumber: data primer diolah
Komponen pengawasan kepatuhan perpajakan WP terdapat dalam
butir pernyataan nomor 1 dan hasil yang didapat sebanyak 90% AR
menjawab “Sangat Baik” sedangkan 10% lagi menjawab “Baik”. Hal ini
menunjukan sebanyak 18 AR telah melakukan pengawasan kepatuhan
perpajakan terhadap WP dengan sangat baik dan 2 AR menyatakan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Komponen bimbingan/himbauan dan konsultasi teknis perpajakan
kepada WP terdapat dalam butir pernyataan nomor 2, dan hasil yang didapat
sebanyak 95% AR menjawab “Sangat Baik” sedangkan 5% lagi menjawab
“Baik”. Hal ini menunjukan sebanyak 19 AR telah melakukan
bimbingan/himbauan dan konsultasi teknis perpajakan kepada WP dengan
sangat baik dan 2 AR menyatakan baik.
Komponen penyusunan profil WP terdapat dalam butir pernyataan
nomor 3, dan hasil yang didapat sebanyak 90% AR menjawab “Sangat
Baik” sedangkan 10% lainnya menjawab “Baik”. Hal ini menunjukan
sebanyak 18 AR telah melakukan penyusunan profil WP dengan sangat baik
sedangkan 2 AR lainnya telah melakukan penyusunan profil WP dengan
baik.
Komponen analisis kinerja WP dan merekonsiliasi data wajib pajak
terdapat dalam butir pernyataan nomor 4, dan hasil yang didapat sebanyak
90% AR menjawab “Sangat Baik” sedangkan 10% lainnya menjawab
“Baik”. Hal ini menunjukan sebanyak 90% AR atau 18 AR telah melakukan
analisis kinerja WP dengan sangat baik sedangkan 10% atau 2 AR lainnya
telah melakukan analisis kinerja WP dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Komponen evaluasi hasil banding terdapat dalam butir pernyataan
nomor 5, dan hasil yang didapat sebanyak 90% AR menjawab “Sangat Baik”,
5% menjawab “Baik”, sedangkan 5% sisanya menjawab “Cukup Baik”. Hal
ini menunjukan sebanyak 90% AR atau 18 AR telah melakukan evaluasi hasil
banding dengan sangat baik berdasarkan ketentuan yang berlaku, 5% atau 1
AR melakukan tugasnya dalam melakukan evaluasi hasil banding dengan
baik sedangkan 5% sisanya atau 1 AR telah melakukan evaluasi hasil banding
dengan cukup baik.
Komponen pembagian wajib pajak terdapat dalam butir pernyataan
nomor 6, dan hasil yang didapat sebanyak 90% AR menjawab “Sangat Baik”,
5% menjawab “Baik”, sedangkan sisanya 5% menjawab “Cukup Baik”. Hal
ini menunjukan 90% AR atau 18 AR menyatakan pembagian WP yang
ditangani atau wilayah kinerja AR yang diatur dengan Keputusan Direktorat
Jenderal Pajak sangat baik, 5% atau 1 AR menyatakan baik sedangkan 5%
sisanya atau 1 AR menyatakan cukup baik.
2. Persyaratan Pengangkatan Pegawai
Persyaratan pengangkatan pegawai mencakup pengangkatan
pegawai sebagai AR dengan pendidikan formal paling rendah SLTA dan
mengenai pangkat paling rendah yang didapat AR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Butir pernyataan mengenai pengangkatan pegawai sebagai AR
dengan pendidikan formal paling rendah SLTA terdapat pada pernyataan
nomor 8. Butir pernyataan mengenai pangkat paling rendah yang didapat AR
terdapat dalam pernyataan nomor 9.
Tabel 5.8: Persentase jawaban AR per butir pernyataan untuk komponenPersyaratan Pengangkatan pegawai
No Butir Pernyataan SB B CB KB TB
A. Persyaratan Pengangkatan Pegawai8 Pegawai dapat diangkat
sebagai AR pada KPPPratama apabilapendidikan formal yangtelah ditempuh palingrendah SLTA.
55% 10% 35%
9 Pangkat yang didapatAR paling rendahadalah Pengatur(Golongan II/c).
90% 10%
Sumber: data primer diolah
Pengangkatan pegawai sebagai AR pada KPP Pratama dengan
pendidikan formal paling rendah SLTA sebanyak 55% AR atau sebanyak 11
AR menjawab “Sangat Baik”, 10% AR menjawab “Baik”, dan 35% AR
menjawab “Tidak Baik”. Sedangkan untuk pangkat yang didapat oleh AR
paling rendah adalah golingan II/c didapatkan data sebanyak 90% atau 18 AR
menjawab “Sangat Baik” dan 10% AR menjawab “Cukup Baik”.
D. Pembahasan
Data yang akan dibahas di bawah ini merupakan hasil jawaban
reponden terhadap kuesioner penelitian dengan 9 butir pernyataan yang terdiri
dari dua komponen yaitu tugas account representative dan persyaratan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pengangkatan pegawai, akan tetapi pada butir pernyataan nomer 7 dianggap
gugur karena data yang didapat tidak valid. Hasil jawaban yang telah
ditabulasi dan diberi kode 5 untuk jawaban “sangat baik”, 4 untuk jawaban
“baik”, 3 untuk jawaban “cukup baik”, 2 untuk jawaban “kurang baik”, dan 1
untuk jawaban “tidak baik”.
Setelah diketahui jumlah jawaban dari masing2 responden,
langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertinggi dan nilai terendah dan
didapatkan bahwa nilai tertinggi yaitu 30 (tigapuluh) sedangkan nilah
terendah 23 (duapuluh tiga). Berikut jumlah jawaban masing-masing
responden untuk setiap butir pernyataan dengan menggunakan penilaian skala
likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 5.9: Jumlah jawaban masing-masing responden untuk setiap butir pernyataan dengan menggunakan penilaian
skala likert
RespondenNomor Butir Pertanyaan
Total1 2 3 4 5 6
1 5 5 5 5 5 5 302 5 5 5 5 5 5 303 5 5 5 5 5 5 304 5 5 5 5 5 5 305 5 5 5 5 5 5 306 5 5 5 5 5 5 307 5 5 5 5 5 5 308 5 5 5 5 5 5 309 4 4 4 4 4 4 24
10 4 5 4 4 3 3 2311 5 5 5 5 5 5 3012 5 5 5 5 5 5 3013 5 5 5 5 5 5 3014 5 5 5 5 5 5 3015 5 5 5 5 5 5 3016 5 5 5 5 5 5 3017 5 5 5 5 5 5 3018 5 5 5 5 5 5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
19 5 5 5 5 5 5 3020 5 5 5 5 5 5 30
TOTAL 587RATA-RATA 29,35
Sumber: data primer diolah
Data – data tersebut kemudian diitung rata-ratanya. Perhitungan rata-rata dari duapuluh data itu dapat
dijabarkan menjadi:
30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 24 + 23 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30 + 30
20
= 587
20
= 29,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hasil perhitungan di atas menunjukkan angka 29,35 didapat dari 587/20, dan
jika ditelusuri kedalam tabel pelaksanaan account representative (AR) dalam
sistem modernisasi perpajakan KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo termasuk ke
dalam kriteria Sangat Baik. Hal ini dapat dilihat dapam tabel dibawah ini.
Tabel 3.1: Tingkat Pelaksanaan Account Representative (AR)
dalam Sistem Modernisasi Perpajakan
Rentang Nilai Kriteria
25,2-30,0 Sangat Baik
20,4-25,1 Baik
15,6-20,3 Cukup Baik
10,8-15,5 Kurang Baik
6-10,7 Tidak Baik
Evaluasi pelaksanaan account representative (AR) dalam sistem
modernisasi perpajakan kantor pelayanan pajak pratama di KPP Pratama
Jakarta Pasar Rebo yang terdiri dari dua komponen meliputi: tugas account
representative dan persyaratan pengangkatan pegawai termasuk dalam
kriteria Sangat Baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB VIPENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas Account representative (AR)
dalam sistem modernisasi perpajakan kantor pelayanan pajak
pratama di KPP Pratama Pasar Rebo termasuk dalam kriteria
“Sangat Baik”. Hal tersebut didukung dengan hasil analisis data
yang dapat ditarik dengan bantuan tabel tingkat pelaksanaan
Account Representative (AR) dalam sistem modernisasi perpajakan
dengan hasil rata-rata 29,35 dengan demikian apabila dilihat pada
tabel tingkat pelaksanaan Account Representative (AR) hasil rata-
rata tersebut berada diantara rentang nilai 25,2-30,0 dengan kriteria
“Sangat Baik”.
B. Keterbatasan Penelitian
Didalam penelitian ini tentu masih terdapat keterbatasan
dan kekurangan yang dialami oleh peneliti diantaranya adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Pasar Rebo karena keterbatasan akses dan
waktu. Sehingga hasil dari penelitian ini belum
mempresentasikan pelaksanaa Account Representativedi
Kantor Pajak Pratama lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Membutuhkan waktu yang lama dalam pengumpulan
kuesioner kepada Account Representative disebabkan
sibuknya pekerjaan mereka yang menyebabkan tidak
sempat untuk melakukan pengisian kuesioner secara
langsung.
C. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan pada
penilitian selanjutnya di KPP Pratama lainnya dan disebarkan ke
Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Bagi KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo supaya dapat
mempertahankan kinerja Account Repressentative yang bekerja di
KPP tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur. 2011. Evaluasi Sistem Modernisasi Perpajakan Pada KantorPelayanan Pajak Pratama Jakarta Setia Budi 1 (Satu). Skripsi FakultasEkonomi Universitas Pancasila, Oktober 2011.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. EdisiKe-3. Badan Penerbit UNDIP. Semarang
Harahap, Sofyan, S. 2004. Sistem Pengawasan Manajemen. Cetakan kedua.Jakarta : PT. Pustaka Quantum.
Kusumarini, Yessy. 2010. Penerapan Modernisasi Administrasi PerpajakanPada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Gambir Dua. SkripsiFakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Juli 2010.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta : CV. AndiOffset.
“Modernisasi Pajak & Kepuasan Wajib Pajak”. Harian Kontan.http://www.infopajak.com/berita/161107hk1.htm.
Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi dan Reformasi PelayananPerpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta : Balai Pustaka.http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para -ahli.html.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan AspekFormal. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rachmawati, An’nisa Dwi. Hamid, Djamhur. Endang, Maria Goretti. 2012.Pengaruh Account Representative (AR) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajakpada Kantor Pelayanan Pajak Pratama : Studi Pada Kantor PelayananPajak Pratama Kepanjen.Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi UniversitasBrawijaya.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNomor 98/KMK.01/2006 tentang Account Representative pada KantorPelayanan Pajak yang Telah mengimplementasikan Organisasi Modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNomor 68/PMK.01/2008 Tentang Perubahan atas Keputusan MenteriKeuangan Nomor 98.KMK.01/2006 Tentang Account Representative padaKantor Pelayanan Pajak yang telah Mengimplementasikan OrganisasiModern.
Republik Indonesia. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-79/PJ/2010 tentang Standard Operating Procedure (SOP) LayananUnggulan Bidang Perpajakan.
Republik Indonesia. Undang-undang nomor 6 tahun 1983 yang telah diubahterakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang RepublikIndonesia Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata caraPerpajakan.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-94/PJ/2010 Tentang Caradan Teknis Pelaksanaan Pembinaan, Edukasi, dan Pelayanan KepadaWajib Pajak Orang Pribadi Baru.
Surat Edaran Direktoral Jenderal Pajak Nomor SE-98/PJ/2011 TentangPedoman Penyusunan Rencana Kerja & Kegiatan Penyuluhan PerpajakanUnit Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.
Suandy, Erly (2005). Hukum Pajak. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis (8th ed). Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B.Bandung : Alfabeta.
Syahputra, Rangga Patria. 2012. Analisis Pengaruh Implementasi KebijakanPembentukan Account Representative Terhadap Kepuasan Wajib Pajakdan Petugas Pajak Lainnya pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama :
Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo. TesisPascasarjana Akuntasi Magister Universitas Indonesia, Juli 2012.
Waluyo. 2008. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Wiryasaputra, Totok S. 2006. Ready to Care : Pendampingan dan KonselingPsikologi. Yogyakarta : Galangpress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 1:
KUESIONER
A. Identitas Responden
Nama : ..............................................
Umur : ..............................................
Jenis Kelamin : Laki – laki /Perempuan**)
NPWP : ..............................................
Jenjang Pendidikan Terakhir : ..............................................
Lama Kerja di KPP : ...............................................
Lama Kerja MenjadiAR : ...............................................
**) Coret salah satu
KETERANGAN DAN PETUNJUK PENGISIAN
Bagaimana pendapat Anda terhadap masing-masing pernyataan berikut?Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner ini berkaitan dengan tugas-tugas Account Representative dalam Keputuan Menteri KeuanganRepublik Indonesi Nomor 98/KMK.01/2006 dan Peraturan MenteriKeuangan Republi Indonesia Nomor 68/PMK.01/2008 yang menjadi tolakukur pelaksanaa Account Representative dalam distem modernisasiperpajakan.Bapak/Ibu dimohon memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan berikut dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang sesuaiuntuk:
SB = Sangat Baik CB = Cukup Baik
TB = Tidak Baik B = Baik
KB = Kurang Baik
Bapak/Ibu diharapkan memberikan jawaban sesuai dengan kondisi riil danbukan kondisi ideal (yang diharapkan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
B. Pelaksanaan Account Representative
No Butir Pernyataan SB B CB KB TBA. Tugas Account Representative
1. AR melakukan pengawasankepatuhan perpajakan Wajib Pajak.
2. AR melakukanbimbingan/himbauan dan konsultasiteknis perpajakan kepada WajibPajak.
3. AR melakukan penyusunan profilWajib Pajak.
4. AR melakukan analisis kinerjaWajib Pajak, merekonsiliasi dataWajib Pajak dalam rangkaintensifikasi.
5. AR melakukan evaluasi hasilbanding berdasarkan ketentuan yangberlaku.
6. Pembagian Wajib Pajak yangditangani atau wilayah kinerja ARdiatur dengan Keputusan DiretoratJenderal Pajak.
7. Penetapan AR pada setiap SeksiPengawasan dan konsultasiditetapkan berdasarkan hasil analisisorganisasi dan beban kerja yangditanggung AR paling banyak 10(sepuluh) orang Wajib Pajak.
No Butir Pernyataan Ya TidakB. Persyaratan Pengangkatan Pegawai
8 Pegawai dapat diangkat sebagai AR padaKPP Pratama apabila pendidikan formalyang telah ditempuh paling rendah SLTA.
9 Pangkat yang didapat AR paling rendahadalah Pengatur (Golongan II/c).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran II
RespondenNomor Butir Pertanyaan
Total1 2 3 4 5 6
1 5 5 5 5 5 5 302 5 5 5 5 5 5 303 5 5 5 5 5 5 304 5 5 5 5 5 5 305 5 5 5 5 5 5 306 5 5 5 5 5 5 307 5 5 5 5 5 5 308 5 5 5 5 5 5 309 4 4 4 4 4 4 24
10 4 5 4 4 3 3 2311 5 5 5 5 5 5 3012 5 5 5 5 5 5 3013 5 5 5 5 5 5 3014 5 5 5 5 5 5 3015 5 5 5 5 5 5 3016 5 5 5 5 5 5 3017 5 5 5 5 5 5 3018 5 5 5 5 5 5 3019 5 5 5 5 5 5 3020 5 5 5 5 5 5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN III
Correlations
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item8 Item9
ScoreTot
all
Item1 Pearson Correlation 1 .688** 1.000** 1.000** .943** .943** .072 1.000** .822**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .763 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item2 Pearson Correlation .688** 1 .688** .688** .409 .409 .049 .688** .531*
Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .073 .073 .836 .001 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item3 Pearson Correlation 1.000** .688** 1 1.000** .943** .943** .072 1.000** .822**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .763 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item4 Pearson Correlation 1.000** .688** 1.000** 1 .943** .943** .072 1.000** .822**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .763 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item5 Pearson Correlation .943** .409 .943** .943** 1 1.000** .068 .943** .792**
Sig. (2-tailed) .000 .073 .000 .000 .000 .776 .000 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item6 Pearson Correlation .943** .409 .943** .943** 1.000** 1 .068 .943** .792**
Sig. (2-tailed) .000 .073 .000 .000 .000 .776 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item8 Pearson Correlation .072 .049 .072 .072 .068 .068 1 .072 .625**
Sig. (2-tailed) .763 .836 .763 .763 .776 .776 .763 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item9 Pearson Correlation 1.000** .688** 1.000** 1.000** .943** .943** .072 1 .822**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .763 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
ScoreTot
all
Pearson Correlation .822** .531* .822** .822** .792** .792** .625** .822** 1
Sig. (2-tailed) .000 .016 .000 .000 .000 .000 .003 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN IV
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.723 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LANJUTAN LAMPIRAN V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LANJUTAN LAMPIRAN VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LANJUTAN LAMPIRAN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI