15
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI INSTALASI FARMASI KABUPATEN (IFK) “Y” JURNAL Disusun oleh : ENDANG SARWIJIYATI F. 904.017.008 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) DUTA GAMA KLATEN 2019

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA

DI INSTALASI FARMASI KABUPATEN (IFK) “Y”

JURNAL

Disusun oleh :

ENDANG SARWIJIYATI

F. 904.017.008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) DUTA GAMA KLATEN

2019

Page 2: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

ii

EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA

DI INSTALASI FARMASI KABUPATEN (IFK) “Y”

INTISARI

Endang [email protected]

, M.Nur Khamid2, Shesanthi Citrariana

3

Manajemen pengelolaan obat salah satunya adalah penentuan kadaluwarsa obat. Obat

yang sudah melewati masa kadalursa dapat membahayakan karena berkurangnya

stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Tidak semua obat-

obatan yang ada di instalasi farmasi langsung didistribusikan kepada pasien. Obat-obatan

yang belum didistribusikan kepada pasien disimpan terlebih dahulu. Penyimpanan obat

yang terlalu lama dapat mengakibatkan obat menjadi kadaluarsa Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui pengelolaan obat kadaluarsa di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Y.

Objek dalam penelitian ini adalah semua jenis obat yang tersimpan di Instalasi Farmasi

Kabupaten Y. Teknik sampling menggunakan Total Sampling, sampel penelitian ini

adalah obat yang tersimpan di instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Y. Periode Januari -

Desember 2018. Instrumen yang akan dipakai dalam pengambilan data penelitian ini

adalah lembar observasi, dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan

mendiskripsikan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan selama bulan Januari - Desember tahun 2018 persentasi

obat kadaluwarsa di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Y Tahun 2018 adalah 8 jenis obat

1,85%. Obat yang paling banyak jumlah kadaluwarsanya adalah Chlorpromazine 100 mg

yaitu 600 box, Albendazole 400 mg 229 box dan Metronidazole 250 mg 240 box. Cara

pemusnahan obat kadaluarsa di instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Y pada bulan Januari-

Desember 2018 obat diberikan kepada pihak ketiga.

Kata Kunci : Pengelolaan obat, Kadaluarsa, Instalasi Farmasi Kabupaten

1 Mahasiswa STIKES Duta Gama Klaten

2 Pembimbing I

3 Pembimbing II

Page 3: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

iii

EVALUATION OF PROSPEROUS DRUG MANAGEMENT

IN DISTRICT PHARMACY INSTALLATION “Y”

ABSTRACT

Endang [email protected]

, M.Nur Khamid2, Shesanthi Citrariana

3

One of the management of drug management is the determination of drug expiration.

Drugs that have passed through the period can be obtained endanger because of the

reduced stability of the drug and can cause toxic effects (poisons). Not all medicines in

pharmacy installations are directly distributed to patients. Medicines that have not been

distributed to patients are stored first. Storage of drugs that are too long can cause the

drug to expire The purpose of this study was to determine the management of expired

drugs in District Pharmacy Installation Y.

The objects in this study were all stored in the District Pharmacy Installation Y. The

sampling technique uses Total Sampling, this research sample is a drug stored in the

District Pharmacy installation (IFK) Y Period January-December 2018. The instrument

that will be used in data collection is the observation sheet, in this study data analysis was

carried out by describing the percentage.

The results showed that during the month of January-December 2018 the percentage of

drugs expired in the District Pharmacy (IFK) Y in 2018 was 8 types of drugs 1.85%. The

drugs with the most expiration date were Chlorpromazine 100 mg, 600 boxes,

Albendazole 400 mg 229 boxes and Metronidazole 250 mg 240 boxes. Ways to destroy

drugs expired at the District Pharmacy (IFK) Y in January-December 2018 the drug is

given to third parties.

Keywords: Drug management, Expiration, District Pharmacy Installation

1 Student STIKES Duta Gama Klaten

2 Supervisor I

3 Supervisor II

Page 4: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

1

PENDAHULUAN

Pemakaian obat banyak sekali

yang digunakan untuk mengobati

berbagai penyakit. Pengertian obat

itu sendiri merupakan bahan yang

hanya dengan takaran tertentu dan

penggunaan yang tepat dapat

dimanfaatkan untuk mencegah

penyakit, menyembuhkan atau

memelihara kesehatan. Oleh karena

itu, pada saat sebelum penggunaan

obat harus diketahui sifat dan cara

pemakaian agar penggunaannya tepat

dan aman. Informasi tentang obat,

utamanya obat bebas dapat

diperoleh dari etiket atau brosuryang

menyertai obat tersebut. Apabila

pasien kurang memahami isi

informasi dalam etiket atau brosur

obat, dianjurkan untuk menanyakan

pada tenaga kesehatan (Depkes,

2007).

Pentingnya obat untuk

pelayanan kesehatan sehingga

diperlukan manajemen yang tepat.

Pengelolaan obat merupakan salah

satu segi manajemen yang sangat

penting dalam penyediaan pelayanan

kesehatansecara keseluruhan, karena

ketidakefisienan dan ketidaklancaran

pengelolaan obat akan memberi

dampak negatif terhadap rumah sakit

dan masyarakat, baiksecara medik,

sosial maupun secara ekonomi.

Pengelolaan obat yang baik

dimaksudkan agar obat yang

diperlukan senantiasa tersedia dalam

jumlah yang cukup dengan mutu

yang terjamin (Santoso dan Danu,

2009).

Manajemen pengelolaan obat

salah satunya adalah penentuan

kadaluwarsa obat. Obat yang sudah

melewati masa kadalursa dapat

membahayakan karena berkurangnya

Page 5: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

2

stabilitas obat tersebut dan dapat

mengakibatkan efek toksik (racun).

Hal ini dikarenakan kerja obat sudah

tidak optimal dan kecepatan

reaksinya telah menurun, sehingga

obat yang masuk kedalam tubuh

hanya akan mengendap dan menjadi

racun. Sebenarnya obat yang belum

kadaluarsa juga dapat menyebabkan

efek buruk yang sama, hal ini

disebabkan karena penyimpanannya

yang salah yang menyebabkan zat di

dalam obat tersebut rusak (BPOM,

2009).

Instalasi farmasi salah

satunya adalah Instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK)/ Kota yang

melaksanakan distribusi obat ke

Puskesmas dan di wilayah kerjanya

sesuai kebutuhan masing-masing

Unit Pelayanan Kesehatan.

Keberadaan Instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) belum mampu

menjawab permasalahan-

permasalahan pengelolaan obat yang

ada. IFK di setiap daerah belum

mampu memenuhi kebutuhan obat

untuk masyarakat yang ada

diwilayahnya (BPOM, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian Herman

dan Handayani (2009) masih

ditemukan permasalahan pengelolaan

obat publik dibeberapa daerah,

diantaranya: masih tingginya tingkat

kekosongan beberapa jenis obat

tertentu sementara di sisi lain

ditemukan pula jenis obat tertentu

yang mengalami penumpukan,

meningkatnya jumlah obat

kadaluarsa dan rusak, serta adanya

duplikasi obat yang tidak perlu

terutama untuk obat golongan

antibotik.

Tidak semua obat-obatan

yang ada di instalasi farmasi rumah

sakit langsung didistribusikan kepada

Page 6: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

3

pasien. Obat-obatan yang belum

didistribusikan kepada pasien

disimpan terlebih dahulu.

Penyimpanan obat yang terlalu lama

dapat mengakibatkan obat menjadi

kadaluarsa. Obat-obatan yang telah

kadaluarsa ini harus dikelola dengan

baik agar tidak merugikan

masyarakat. Hasil penelitian Nuraini

(2011) menunjukkan hasil peneliian

Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Umum Daerah Sukoharjo Tahun

2011 analisa jumlah obat

keseluruhan yang kadaluarsa yaitu

sebesar 0,000347%. Obat kadaluarsa

berdasarkan bentuk sediaannya, yaitu

sediaan tablet sebesar 96,89%;

injeksi 1,76%; alat kesehatan 0,25%;

syrup 1,02%; dan infus 0,08%.

Hasil studi pendahuluan di

Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Y

tahun 2018 didapatkan hasil bahwa

belum ada pelaporan pasti tentang

jumlah obat kedaluwarsa di IFK Y,

sudah ada SOP tentang obat

kadaluarsa tetapi belum dijalankan

dengan baik terutama prosedur

pemusnahan yang diserahkan pada

pihak ketiga. Berdasarkan latar

belakang tersebut maka penulis

tertarik untuk melakukan

pengelolaan kasus keperawatan

dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “ Evaluasi Pengelolaan

Obat Kadaluarsa Di Instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) Y ”.

METODE

Objek dalam penelitian ini

adalah semua obat yang tersimpan di

instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

“Y”. Teknik sampel menggunakan

Total Sampling. Sampel penelitian

ini adalah obat yang tersimpan di

instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

“Y” Periode Januari - Desember

Page 7: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

4

2018. Variabel penelitian ini ada

variabel tunggal yaitu pengelolaan

obat kadaluarsa Periode Januari-

April 2019 meliputi jumlah obat

kadaluarsa, jenis obat dan cara

pemusnahan obat kadaluarsa.

Definisi operasional meliputi

Pengelolaan obat kadaluarsa yang

dilakukan di instalasi farmasi yang

meliputi : jumlah obat kadaluarsa,

jenis obat dan cara pemusnahan obat

kadaluarsa.

Instrumen yang akan dipakai

dalam pengambilan data dalam

penelitian ini adalah lembar

observasi, dimana pada penelitian ini

peneliti melakukan observasi secara

langsung pada obat yang tersimpan

di instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

meliputi tanggal kadaluarsa dan jenis

obat yang kadaluarsa. Hasil

pengamatan tersebut dimasukkan ke

dalam lembar observasi. Dalam

penelitian ini analisis data dilakukan

dengan membuat persentase jumlah

obat yang kadaluarsa di IFK dan

persentase jenis obat yang

kadaluarsa. Sedangkan cara

pemusnahan obat kadaluarsa

dianalisis dengan mendiskripsikan

langkah-langkah yang dilakukan di

IFK periode Januari - Desember

2018.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian telah dilakukan di

Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Boyolali berdasarkan stok

pada bulan Januari - Desember tahun

2018 untuk mengetahui kategori obat

fast moving dan slow moving studi

kasus arsip Instalasi Farmasi Dinas

Kesehatan Kabupaten Boyolali

Tahun 2018. Hasil penelitian adalah

sebagai berikut :Penelitian telah

dilakukan di Dinas Kesehatan

Page 8: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

5

Kabupaten “Y” berdasarkan stok

pada bulan Januari-Desember 2018

untuk mengetahui tentang

pengelolaan obat kadaluarsa di

Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

“Y” Tahun 2018. Hasil penelitian

adalah sebagai berikut:Jumlah obat

kadaluarsa di instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y”

Tabel 1. Jumlah obat kadaluarsa di

instalasi Farmasi Kabupaten

(IFK) “Y”

Kategori Stok

total %

Kadaluarsa 8 1,85

Tidak kadaluwarsa 425 98,15

Jumlah 433 100

Hasil penelitian menunjukkan

selama bulan Januari -Desember

tahun 2018 persentasi obat

kadaluwarsa di Dinas Kesehatan

Kabupaten “Y” Tahun 2018 adalah 8

jenis obat 1,85%. Sisanya 425 jenis

obat 98,15% adalah obat yang layak

digunakan.

Hasil penelitian apabila dijadikan

diagram adalah sebagai berikut :

Grafik 1. Jumlah obat kadaluarsa

Jenis obat kadaluarsa di instalasi

Farmasi Kabupaten (IFK) “Y”

Penelitian ini juga mendapatkan hasil

bahwa 8 obat yang kadaluwarsa

adalah :

Tabel 2 Obat farmasi yang

kadaluwarsa di instalasi

farmasi Dinas Kesehatan

Kabupaten “Y”

Nama obat Satuan Jumlah Harga Tanggal

Kadaluarsa

MDT PB Combi

Adult

Box / 6 6 75.414 10 Maret 2018

Box / 6 6 75.414 17 Juli 2018

Acetosal 100 mg Box / 100 1 71.500 15 Maret 2018

Chlorpromazine

100 mg

Box / 100 600 8.820.000 17 Maret 2018

Metronidazole

250 mg

Box / 100 240 2.256.000 23 Maret 2018

Halloperidol

Injeksi 5 mg/ml

Ampul 18 112.500 30 April 2018

RDT (Combo)

Malaria

Kit Test 100 1.976.000 30 April 2018

Albendazole 400

mg

Box / 30 532 4.596.480 10 Agustus

2018

Fenofibrat 100

mg

Box / 30 15 482.850 14 September

2018

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa obat yang paling banyak

jumlah kadaluwarsanya adalah

Chlorpromazine 100 mg yaitu 600

Page 9: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

6

box, Albendazole 400 mg 532 box

dan Metronidazole 250 mg 240 box.

Cara pemusnahan obat kadaluarsa di

instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y” pada

bulan Januari-Desember 2018 obat

diberikan kepada pihak ketiga. Pihak

ketiga dalam penelitian ini adalah

Instasi Swasta yang memiliki

sertifikat dan ijin pemusnahan.

instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

“Y” akan mendapatkan berita acara

penyerahan obat kadaluarsa dan

keterangan pemusnahan obat.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan

selama bulan Januari -Desember

tahun 2018 persentasi obat

kadaluwarsa di Dinas Kesehatan

Kabupaten “Y” Tahun 2018 adalah 8

jenis obat 1,85%. Persentase

kadaluarsa tertinggi adalah pada

bulan Maret 2018. Kadaluarsa dapat

diartikan, masa habisnya berlaku

sebuah produk untuk dikonsumsi.

Selama disimpan baik dan benar,

maka masa kadaluarsa dapat

menyesuiakan dengan tanggal yang

tertera dalam sebuah produk. Ketika

produk disimpan tidak disuhu yang

tepat bisa mempercepat kadaluarsa.

(Suratmono,2016). Masa kadaluarsa

atau expired date menurut PP

Menkes no.72 , Th 2016 rata-rata 2

tahun setelah pembuatan.

Obat kaduluwarsa di Instalasi

Farmasi Kabupaten (IFK) “Y”

dikarenakan rendahnya permintaaan

dari Puskesmas sehingga menjadi

kaduluwarsa. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Chlorpromazine

100 mg meupakan obat yang paling

banyak kadaluwarsa.

Chlorpromazine adalah obat obat

untuk menangani gejala psikosis

Page 10: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

7

pada skizofrenia (gangguan jiwa).

Selain untuk mengatasi gejala

psikosis, chlorpromazine juga

digunakan untuk menangani mual,

muntah, dan cegukan yang tidak

kunjung berhenti. Pendeita gangguan

jiwa di Kabupaten “Y” tidak banyak

dan untuk mengatasi mual-muntah

terdapat obat alternatif lainnya

sehingga penggunaan atau

permintaan chlorpromazine di

puskesmas sangat terbatas. Hal ini

menimbulkan stok menunpuk dan

mengalami kadaluwarsa.

Chlorpromazine di Instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y” memiliki

catatan khusus dan memiliki tempat

penyimpanan khusus.

Albendazole 400 mg juga

merupakan obat yang banyak

kadaluwarsa. Albendazole adalah

obat yang digunakan untuk

mengobati infeksi tertentu yang

disebabkan oleh cacing seperti

cacing pita jenis tertantu. Selin itu,

obat ini bisa digunakan untuk

mengobati infeksi cacing kremi,

cacing cambuk, dan cacing gilig.

Infeksi cacing di Kabupaten “Y”

bukan termasuk 10 besar penyakit

dan tidak banyak dialami masyarakat

sehingga penggunaan atau

permintaan dari Puskesmas

Albendazole juga tidak banyak.

Metronidazole 250 mg juga

termasuk pada obat yang banyak

jumlah kadaluwarsanya.

Metronidazole adalah obat

antimikroba yang digunakan untuk

mengobati berbagai macam infeksi

yang disebabkan oleh

mikroorganisme protozoa dan bakteri

anaerob. Kedua jenis organisme ini

dapat hidup dan berkembang biak

tanpa bantuan oksigen. Mereka

sering menyebabkan infeksi pada

Page 11: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

8

bagian tubuh seperti rongga perut,

rongga panggul, dan gusi.

Metronidazole sering diresepkan

dokter kepada pasien sebelum

menjalani operasi usus dan operasi

pada sistem reproduksi wanita.

Penggunaan atau permintaan dari

Puskesmas termasuk sedikit karena

Puskesmas jarang menemukan kasus

yang membutuhkan metronidazol

tablet. Puskesmas cenderung

memilih persediaan berupa salep.

Instalasi Farmasi Kabupaten

(IFK) “Y” pada dasarnya telah

melakukan berbagai upaya untuk

meminimalis adanya stok kadaluarsa

yang dilakukan dengan adanya

pelaporan stok 6 bulan sebelum

kadaluarsa untuk dilakukan

monitoring kadaluasa, selain itu

setiap 3 bulan di lakukan konfirmasi

kepada Puskesmas tentang stok yang

akan kadaluarsa.

Cara pemusnahan obat

kadaluarsa di Instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y” pada bulan

Januari-Desember 2018 obat

diberikan kepada pihak ketiga. Pihak

ketiga dalam penelitian ini adalah

instasi swasta yang memiliki

sertifikat dan ijin pemusnahan obat.

Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)

“Y” akan mendapatkan berita acara

penyerahan obat kadaluarsa dan

keterangan pemusnahan obat. Pihak

ketiga yang dipilih sebagai pemusnah

obat di Instalasi Farmasi Kabupaten

(IFK) “Y” adalah instanti yang telah

memenuhi standar dalam

pemusnahan obat dengan teknologi

tinggi. Hal ini sesuai dengan teori

bahwa salah satu pemusnahan obat

adalah dengan pembakaran

berteknologi tinggi. Teknologi

incinerator ini adalah salah satu alat

pemusnah limbah yang dilakukan

Page 12: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

9

pembakaran pada suhu tinggi, dan

secara terpadu dapat aman bagi

lingkungan sehingga

pengoperasiannya pun mudah dan

aman, karena keluaran emisi yang

dihasilkan berwawasan lingkungan

dan dapat memenuhi persyaratan dari

Kementerian Lingkungan Hidup

sesuai dengan Kep.Men LH No.13/

MENLH/3/1995. Instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y” melakukan

penyimpanan obat kadaluwarsa

sebelum dimusnahkan adalah

disimpan di tempat khusus dan

terbisah dari obat lainnya, selain itu

obat disimpan dalam kardus atau

kontainer plastik tertutup. Hal ini

telah sesuai dengan standar yang ada.

Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Somantri (2013)

yang berjudul Evaluasi Pengelolaan

Obat Di Instalasi Farmasi “X”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa

indikator kadaluwarsa menghasilkan

persentase sebesar 0,2%. Penelitian

lain oleh Nuraini (2011)

menunjukkan hasil peneliian Di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Umum Daerah Sukoharjo Tahun

2011 analisa jumlah obat

keseluruhan yang kadaluarsa yaitu

sebesar 0,000347%. Obat kadaluarsa

berdasarkan bentuk sediaannya, yaitu

sediaan tablet sebesar 96,89%;

injeksi 1,76%; alat kesehatan 0,25%;

syrup 1,02%; dan infus 0,08%.

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan

selama bulan Januari -Desember

tahun 2018 persentasi obat

kadaluwarsa di Dinas Kesehatan

Kabupaten “Y” Tahun 2018 adalah

8 jenis obat 1,85%. Obat yang paling

banyak jumlah kadaluwarsanya

adalah Chlorpromazine 100 mg yaitu

Page 13: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

10

600 box, Albendazole 400 mg 532

box dan Metronidazole 250 mg 240

box. Cara pemusnahan obat

kadaluarsa di instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y” pada bulan

Januari-Desember 2018 obat

diberikan kepada pihak ketiga. Pihak

ketiga adalam penelitian ini adalah

produser obat. instalasi Farmasi

Kabupaten (IFK) “Y” mendapatkan

berita acara penyerahan obat

kadaluarsa dan keterangan

pemusnahan obat.

Page 14: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

11

DAFTAR PUSTAKA

BPOM RI.2009.Jenis Obat.

www.pom.go.id

BPOM RI.2013.Pemusnahan Obat.

www.pom.go.id

Danu, S.S. Santoso, A.P. 2006.

Evaluasi Sistem Pengadaan

Obat dari Dana APBD Tahun

2001 – 2003 Terhadap

Ketersediaan dan Efisiensi

Obat. Jurnal Manajemen

Pelayanan Kesehatan. 09 :

31-41.

Depkes RI. 2004. Pengelolaan Obat.

Jakarta: Depkes

Depkes RI. 2007. Pedoman

Pengelolaan Obat. Jakarta:

Depkes

Herman dan Handayani. 2009.

Gambaran Indikator Evaluasi

Pengelolaan Dan

Pembiayaan Obat Di 20

Puskesmas Sumatera Barat.

Universitas Sumatera Utara

Hidayat. 2010. Metodelogi

Penelitian Kebidanan dan

Teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika

Kep.Men LH No.13/

MENLH/3/1995 Tentang. :

Baku Mutu Emisi Sumber

Tidak Bergerak

Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No.

02396/A/SK/VIII/1986

tentang tanda khusus obat

keras

Lukman. 2006. Penyimpanan Obat-

obat. Jakarta: Rineka

Notoatmodjo. 2010. Metodologi

Penelitian Kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta.

Nuraini. 2011. Analissis Pengelolaan

Obat Kadaluarsa Di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit Umum

Daerah Sukoharjo Tahun

2011.

https://digilib.uns.ac.id/..

PerMenkes no.72 , Th 2016 tentang

Standar Pelayanan

Kefarmasian

PerMenkes RI Nomor

949/Menkes/Per/VI/2000

Tentang Penggolongan Obat

Priyanto. 2008. Farmakoterapi

Dasar untuk Mahasiswa

Keperawatan dan Farmasi

Jakarta : Leskonfi.

Seto. 2002. Manajemen Farmasi.

Surabaya: Airlangga Press

SK Menkes RI Nomor

2380/A/SK/VI/1983 tentang

obat bebas

Somantri. 2013. Evaluasi

Pengelolaan Obat Di Instalasi

Farmasi “X”.

eprints.ums.ac.id/

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung: alfabeta

Suratmono. 2016. Expiry Date Vs

Best Before.

Page 15: EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI ......pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit dan masyarakat, baiksecara medik, sosial maupun secara ekonomi. Pengelolaan

12

https://www.eatbydate.com/b

est-before-date-definition/

UU RI No.22 Th 1997 tentang

Narkotika

UU RI No.5 Th 1997 tentang

Psikotropika