Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-
IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST.
PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Magdalena Indriati Kartika
NIM : 158114007
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-
IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST.
PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Magdalena Indriati Kartika
NIM : 158114007
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku
(Filipi 4:13)
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapan pada
Tuhan (Yeremia 17:7)
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing disetiap perjuanganku
Kedua orang tuaku, Bapak Sukirmanto dan Mamak Sukarti yang selalu memberi
kasih sayang dan menyemangati
Ketiga kakak ku Endang, Dwi dan Tri yang selalu memberi semangat
Sahabat-sahabat ku yang selalu ada untuk ku
Almamater yang kubanggakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus atas berkat rahmat ilahi
yang selalu diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA
IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST.
PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN” dengan baik dan lancar.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
mendapatkan gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik dan atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Maka dari itu, penulis
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu-ibu Persekutuan Wanita Katolik Lingkungan St. Petrus Sukaraja yang telah
menjadi responden penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
2. L. Evi Rahmawati, S.Farm., Apt. yang sudah memberikan penyuluhan berupa
seminar dalam jalannya penelitian skripsi ini.
3. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan dan DPA Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu penyusunan skripsi
ini dan sangat sabar untuk memberikan ilmu dalam mendampingi penulis
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Putu Dyana Christasani, M. Sc., Apt. selaku dosen pendamping
pembimbing yang telah sabar dalam mendampingi penyusunan skripsi penulis
dan telah memberikan waktu, tenaga, dan saran agar penyusunan skripsi ini
menjadi lebih baik.
6. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Bapak Dr. Yosef Wijoyo , Apt.
selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penelitian
ini.
7. Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistic Unit (CE&BU) Fakultas
Kedokteran Gadjah Mada, Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana , dan pihak Staf
Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
dalam hal perizinan dan keperluan surat menyurat sehingga proses penyusunan
skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
8. Bapak F. X. Sukirmanto dan Mamak Rosalia Sukarti selaku orang tua penulis
yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, sudah mendengarkan keluh
kesah yang dialami selama perkuliahan ini dan dukungan secara finansial dari
awal hingga sampai selesai penyusunan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
9. Yuliana Endang Sri Purwaningsih, Margaretha Dwi Susilowati, dan Fransiska
Tri Handayani selaku kakak penulis yang sudah memberikan semangat dan doa
selama ini saat penulis menyusun skripsi.
10. Paulus Bastian yang telah memberi kasih sayang, motivasi, dan dukungan
mulai dari awal hingga selesai.
11. Arini Safti Sandrapitaloka, Karmelia Intany Doko, Patricia Nathania
Widyastuti, dan Maria Tri Nidi sebagai teman seperjuangan PKM BETA
PUNYA yang telah memberikan semangat dan menemani penulis dalam
penyusunan skripsi.
12. Sahabat AMTY Angela Merici Paulina, Thya Ega Pratiwi, dan Yustina
Martines yang sudah menemani dan mendukung dalam setiap langkah penulis.
13. Lusia Yeni Febrianti dan Yohana Fransiska Devi yang selalu menghibur disaat
penulis menyusun skripsi.
14. Teman-teman BARU LOH Monika Gita Kurniasih dan Birgitta Lisbethiara
yang sudah menjadi teman penulis selama menempuh perkuliahan dan teman
karaokean bebarengan saat lelah dengan kuliah.
15. Tommy, teman-teman kos Ceria, Gita, evelyn, yessy, meli yang sudah
menemani dan membantu dalam penyusunan skripsi.
16. Teman-teman meja 1 praktikum Bryant, Siska, Nia, Henny, Cindy, dan Pipin
(BRYSINIHECIPITY) yang sudah menjadi teman praktikum selama 4 tahun
ini dan kebersamaannya dalam mengerjakan laporan praktikum
17. Teman-teman kelas FSMA 2015 dan angkatan FSM 2015 atas dinamikanya
selama ini.
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan
penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Dengan ini penulis menerima kritikan ataupun saran dari semua
pihak. Akhir kata, selamat membaca dan semoga bermanfat.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Diare adalah kondisi pada saat mengalami buang air besar dengan feses
yang tidak berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Diare merupakan salah satu penyakit yang bisa ditangani dalam kegiatan
swamedikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang
obat swamedikasi diare sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan seminar dan
leaflet pada ibu-ibu di Lingkungan St. Petrus Sukaraja Sumatera Selatan. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan one group pre-post
intervention. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.
Responden pada penelitian ini adalah ibu-ibu anggota Persekutuan Wanita Katolik
di Lingkungan St. Petrus Sukaraja Sumatera Selatan yang sudah menikah dan
berdomisili di Desa Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Data
untuk penilaian peningkatan pengetahuan diperoleh melalui pengisian kuesioner
pretest, posttest I, dan posttest II.
Uji hipotesis dilakukan untuk membandingkan nilai pretest dengan
posttest I (p 0,007), nilai pretest dengan posttest II (p 0,012), dan nilai posttest I
dengan posttest II (p 0,519). Diketahui adanya perbedaan peningkatan pengetahuan
setelah diberikan edukasi berupa seminar.
Kata kunci: Penyakit diare, Pengetahuan, Swamedikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
Diarrhea is a condition when you have a bowel movement with a formless
or liquid stool with a frequency of more than 3 times in 24 hours. Diarrhea is a
disease that can be treated in self-medication activities.Tha aim ofthis research was
to find out knowledge level about self- medication for diarrhea before and after
being given education with seminars and leaflets for mothers in the St. Petrus
Sukaraja South Sumatra.This research was quasi-experimental study with a one
group pre-post intervention design. sample interpretation was done by purposive
sampling. Respondents in this study were mothers at Persekutuan Wanita Katolik
in St. Petrus Sukaraja, South Sumatra, who is married and domiciled in Sukaraja
Village, OKU Timur Regency, South Sumatra. The data of knowledge level
assessment were gained by questionnaires result of pretest, posttest I, posttest II.
Hypothesis testing is done to compare the value of the pretest with posttest
I (p 0.007), the value of the pretest with posttest II (p 0.012), and the value of
posttest I with posttest II (p 0.519). It is known that there is a difference in
increasing knowledge after being given education in the form of seminars.
Keywords: Diarrhea Disease, Knowledge, Self-medication
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL………………………………………….iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii
PRAKATA ........................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
ABSTRACT………………………………………………………………………xi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 2
Responden Penelitian, Teknik Sampling dan Sampel ......................................... 3
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 3
Instrumen Penelitian ............................................................................................ 4
Tata cara Penelitian ............................................................................................. 5
Analisis hasil penelitian ....................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 7
KESIMPULAN ...................................................................................................... 16
SARAN .................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18
LAMPIRAN ........................................................................................................... 21
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik responden...................................................................... 7
Tabel II. Informasi pengalaman responden melakukan swamedikasi diare ..... 9
Tabel III. Karakteristik penggunaan obat ........................................................... 10
Tabel IV. Data perbandingan pretest, posttest I, posttest II ............................... 11
Tabel V. Perbedaan nilai p-value pretest, posttest I, posttest II
perdimensi…………………………………………..……………….13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan responden penelitian ........................................................... .3
Gambar 2. Rerata nilai perdimensi…………………………………………...12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan izin Penelitian dan Pengambilan Data ....... 22
Lampiran 2 Ethical Clereance ..................................................................... 23
Lampiran 3 Sertifikat CE & BU ................................................................... 24
Lampiran 4 Surat Tugas Apoteker ............................................................... 25
Lampiran 5 Lembar Pernyataan Validitas .................................................... 26
Lampiran 6 Uji pemahaman bahasa ............................................................. 27
Lampiran 7 Uji reliabilitas ........................................................................... 29
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Wilcoxon ............................................... 30
Lampiran 9 Lembar penjelasan kepada calon subjek .................................. 31
Lampiran 10 Informed Consent ...................................................................... 33
Lampiran 11 Kuesioner penelitian pre-post intervention .............................. 34
Lampiran 12 Materi presentasi dan leaflet ..................................................... 43
Lampiran 13 Dokumentasi ............................................................................. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Seseorang yang merasa sakit akan melakukan upaya demi memperoleh
kesehatannya kembali. Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-
obatan oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dikenali sendiri,
ini juga didefinisikan sebagai perolehan obat-obatan dan mengatur sendiri dengan
tujuan mengobati penyakit yang dirasakan sendiri (WHO, 2014). Swamedikasi
merupakan pilihan utama yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi keluhan
kesehatan sehingga tidak dapat diabaikan (Fuaddah, 2015). Dalam melakukan
swamedikasi, seseorang harus paham tentang obat yang hendak digunakan sesuai
anjuran pemerintah, yaitu ketepatan golongan obat, penggunaan obat, dosis dan
lama penggunaan obat (Pertiwi dkk, 2017). Kesalahan dalam melakukan
swamedikasi, seperti salah mendiagnosis diri sendiri, penggunaan yang salah, tidak
tepat dosis dan lama pengobatan, serta tidak mengetahui yang dapat ditimbulkan
dari pengobatan dapat menyebabkan risiko yang dapat merugikan bagi tubuh
(Mamo dkk, 2018; Hidayati, 2017).
Dalam kegiatan swamedikasi, pengetahuan mengenai penggunaan obat
berpengaruh terhadap tindakan atau perilaku kesehatan sehari-hari. Apabila
pengetahuan yang dimiliki tidak cukup dalam penggunaan obat, dapat
menyebabkan terjadinya kegagalan dalam terapi. Kurangnya pengetahuan tentang
penyakit juga dapat menyebabkan kesalahan pilihan obat yang digunakan untuk
terapi (Pratiwi dkk, 2016). Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan terapi maupun terjadinya efek samping obat.
Diare merupakan salah satu penyakit yang bisa ditangani dalam kegiatan
swamedikasi. Penyakit diare di Indonesia menempati peringkat ke-3 yang
merupakan masalah kesehatan dengan nilai morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Prevalensi penyakit diare di Provinsi Sumatera Selatan menduduki peringkat ke-6
tertinggi di Indonesia sebesar 79,2% (Kemenkes RI, 2018). Angka kejadian
penyakit diare di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur pada tahun 2016
sebesar 10.434 orang atau sebesar 69,3% dan menduduki urutan ke-7 dari 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Provinsi yang ada di Sumatera Selatan, sedangkan di Sukaraja prevalensi diare
sebesar 58,0% (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2017).
Pemberian edukasi tentang kegiatan swamedikasi yang benar perlu
dilakukan agar masyarakat tidak salah dalam pemilihan dan penggunaan obat diare.
Salah satu metode yang bisa digunakan pada penelitian ini yaitu pemberian edukasi
dengan metode seminar. Pada penelitian yang dilakukan Saraswati (2018)
menunjukkan bahwa metode seminar efektif untuk meningkatkan pengetahuan
yang dibuktikan dengan diberikannya pre-post intervention. Pada penelitian ini,
peneliti akan meneliti tentang tingkat pengetahuan ibu-ibu dalam melakukan
swamedikasi obat diare, peneliti memilih kaum ibu sebagai responden karena kaum
ibu memiliki peran penting sebagai key person dalam mengurus penggunaan obat
di keluarga (Dirjen Binfar, 2008).
Lingkungan St. Petrus Sukaraja yang merupakan daerah pedesaan di
Kabupaten OKU Timur, dimana akses ke sarana kesehatan yang jauh dari tempat
tinggal sehingga kegiatan swamedikasi menjadi pilihan utama dalam menangani
masalah kesehatan sehari-hari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
responden penelitian dan mengetahui adanya perbedaan tingkat pengetahuan ibu-
ibu tentang swamedikasi penyakit diare sebelum dan sesudah diberikan edukasi
dengan metode seminar.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Eksperimental Semu dengan
rancangan one group pre-post intervention. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh edukasi dengan metode seminar terhadap pengetahuan ibu-
ibu tentang swamedikasi penyakit diare. Variabel bebas dalam penelitian ini
edukasi dengan metode seminar, sedangkan variabel terikat adalah tingkat
pengetahuan dan varibel pengacau terkendali adalah latar belakang pendidikan dan
tidak berprofesi dalam bidang kesehatan dan variabel pengacau tidak terkendali
adalah informasi mengenai pengobatan diare yang telah diperoleh responden secara
informal baik dari media massa ataupun seminar penyuluhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Responden Penelitian, Teknik Sampling dan Sampel
Responden penelitian ini adalah ibu-ibu anggota Persekutuan Wanita Katolik
di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Responden dipilih dengan kriteria inklusi ibu-ibu yang sudah menikah, berdomisili
di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan,
bersedia mengikuti jalannya penelitian, aktif dalam kegiatan Persekutuan Wanita
Katolik dengan menandatangani informed consent, sedangkan kriteria eksklusi
adalah pengisian kuesioner yang tidak lengkap.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non
probability sampling, dengan purposive sampling yaitu pemilihan sampel
berdasarkan pertimbangan peneliti melalui kriteria yang ditetapkan oleh peneliti
(Sedarmayanti dan Hidayat, 2011).
Gambar 1. Bagan responden penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten
OKU Timur, Sumatera Selatan. Pengambilan data ini membutuhkan rentang waktu
selama 2 bulan, dan waktu pelaksanaannya dilakukan pada bulan tanggal 14
februari sampai 14 maret 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.
Proses pembuatan kuesioner ini dilakukan dengan cara merancang menjadi 7
dimensi dengan tujuan agar dapat melihat dimensi mana yang bisa meningkatkan
pengetahuan. Kuesioner yang telah dirancang kemudian dilakukan uji coba di
tempat yang memiliki karakteristik yang menyerupai dengan responden penelitian
di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Kuesioner yang belum dilakukan pengujian terdiri dari 52 pertanyaan yang
dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama terdiri dari 6 pertanyaan mengenai
data diri dan karakteristik demografi responden. Bagian kedua terdiri dari 4
pertanyaan mengenai penggalian informasi awal tentang swamedikasi penyakit
diare yang pernah dilakukan oleh responden. Bagian ketiga terdiri dari 42
pernyataan mengenai aspek pengetahuan responden mengenai swamedikasi
penyakit diare. Pada bagian ini, responden diminta untuk menjawab pernyataan
dengan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah” dengan rincian kunci jawaban 21
pernyataan memiliki jawaban “Benar” dan 21 pernyataan memiliki jawaban
“Salah”.
Kuesioner yang digunakan telah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan
uji pemahaman bahasa. Uji validitas yang dilakukan adalah validitas konten dengan
professional judgement untuk mengetahui setiap butir pertanyaan yang terdapat di
kuesioner valid untuk digunakan. Terdapat 2 kali perbaikan pada uji validitas yang
dilakukan , perbaikan tersebut mengarah pada penataan bahasa yang digunakan
belum tepat. Setelah mendapatkan persetujuan dari expert judgment yang pada
akhirnya didapatkan item yang layak secara konten untuk digunakan selanjutnya
dalam uji pemahaman bahasa (lampiran 5).
Uji pemahaman bahasa yang dilakukan pada 5 orang yang bertujuan untuk
mengetahui apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti, terdapat beberapa
kata yang tidak diketaui artinya sehingga dilakukan perbaikan (lampiran 6). Dan uji
selanjutnya yaitu reliabilitas yang dilakukan pada responden sebanyak 30 orang
dengan subjek yang memiliki karakteristik menyerupai dengan responden
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kuesioner sebagai penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dapat menunjukkan hasil pengukuran yang konsisten (Saraswati, 2018), uji
reliabilitas dilakukan pada ibu-ibu. Setelah dilakukan uji reliabilitas jumlah
pernyataan kuesioner menjadi 23 pernyataan dengan pilihan jawaban “Benar” atau
“Salah” dengan rincian kunci jawaban 9 pernyataan memiliki jawaban “Benar” dan
14 pernyataan memiliki jawaban “Salah”. Dari hasil pengukuran didapatkan hasil
α = 0,694 (lampiran 7), suatu varibel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
>0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian ini cukup reliabel
untuk digunakan (Dahlan, 2014). Data yang diperoleh dari masing-masing item
pertanyaan kuesioner dikumpulkan dan dilakukan scoring. Jawaban benar akan
memperolah score 2 dan jawaban salah akan memperolah score 1.
Tata cara Penelitian
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari ketua lingkungan
St. Petrus Sukaraja dan telah mendapat ijin Ethical Clearance (No :
955/C.16/FK/2019) dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Responden yang
bersedia untuk mengikuti penelitian sebelumnya diminta untuk mengisi Informed
Consent yang telah diberi penjelasan untuk kegiatan yang akan dilakukan,
responden diminta untuk menuliskan identitas diri meliputi nama, usia, jenis
kelamin, alamat rumah.
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengundang ibu-ibu dalam suatu
pertemuan. Dalam pertemuan tersebut penulis menjelaskan kepada calon subjek
tentang apa yang akan dilakukan selama pertemuan tersebut dan menjelaskan
tentang isi lembar persetujuan penjelasan kepada calon subjek, selanjutnya penulis
memberikan lembar persetujuan dalam penelitian kepada responden yang bersedia
untuk berpartisipasi untuk diisi. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi
kuesioner pretest, setelah diberikan edukasi berupa seminar dan leaflet tentang
swamedikasi penyakit diare yang disampaikan oleh Apoteker L. Evi Rahmawati,
S.Farm, Apt. dan dilakukan sesi tanya jawab antara responden dan pemateri.
Setelah diberikan edukasi responden diminta untuk mengisi kuesioner posttest I dan
1 bulan setelah diberikan intervensi tersebut penulis mendatangi langsung rumah
masing-masing responden untuk diminta mengisi kuesioner posttest II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Analisis hasil penelitian
Data yang diperoleh diolah menggunakan statistik dengan perangkat
lunak terkomputerisasi di Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistic Unit
(CE&BU) Fakultas kedokteran Gadjah Mada Yogyakarta. Analisis data univariat
dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakteristik demografi responden,
meliputi usia dan riwayat pendidikan.
Analisis data untuk melihat pengaruh edukasi terhadap peningkatan
pengetahuan menggunakan uji normalitas untuk melihat distribusi sebaran data. Uji
normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden <50.
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai p (p-value) pretest 0,032, posttest I 0,000,
posttest II 0,035 (p <0,05) yang menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal,
sehingga uji hipotesis dilakukan dengan uji Wilcoxon dengan taraf kepercayaan
95%. Uji hipotesis dilakukan untuk membandingkan nilai pretest dengan nilai
posttest I, nilai pretest dengan posttest II, dan nilai posttest I dengan posttest II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik
Terdapat 30 responden yang bersedia mengisi kuesioner dalam penelitian
ini. Dalam karakteristik demografi responden ini terdiri dari dari usia, alamat, dan
pendidikan terakhir responden.
Tabel I. Karakteristik Responden
Karakteristik
Responden
Jumlah
Responden
n = 30
Persentase
(%)
Rentang Usia
20-30 tahun 8 orang 26,7
31-45 tahun 3 orang 10
41-50 tahun 10 orang 33,3
51-60 tahun 8 orang 26,7
61-70 tahun 1 orang 3,3
Pendidikan
Terakhir
Tidak sekolah/ Tidak
tamat SD
1 orang 3,3
Tamat SD/MI 10 orang 33,3
Tamat SMP/MTs 3 orang 10
Tamat
SMA/SMK/MA
14 orang 46,7
S1 s/d S3 2 orang 6,7
Rentang Usia
Menurut Supriyadi (2015) rentang usia dibagi menjadi usia dewasa (21-30),
usia setengah baya (45-60), lanjut usia (60-75). Dengan bertambahnya usia
seseorang, maka seseorang akan mengalami peningkatan sesuai dengan
pengetahuan maupun pengalaman yang didapatkan. Dengan uraian tersebut dapat
diartikan bahwa banyaknya pengalaman yang didapat akan menambah pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pengetahuan yang akan diterimanya, tetapi pada umur-umur tertentu atau lanjut usia
kemampuan menerima pengetahuan akan berkurang karena daya ingat yang
dimiliki (Ratnasari, 2011).
Pendidikan
Berdasarkan diketahui 30 responden memiliki pendidikan terakhir
SMA/SMK/MA (46,7%). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
sangat besar pula pengaruhnya terhadap pengetahuan. Seseorang yang memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih berbeda dengan seseorang yang memiliki
tingkat pendidikan yang rendah. Hubungan erat antara pengetahuan dengan
pendidikan adalah diharapkan dengan tingginya tingkat pendidikan maka semakin
luas pula pengetahuan yang dimiliki. Tetapi tidak berarti mutlak juga jika
berpendidikan terakhir rendah maka rendah pula pengetahuan yang dimiliki, karena
pengetahuan bisa didapatkan dari pendidikan non formal tidak hanya pendidikan
yang formal (Maramis, 2013). Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah
juga untuk menerima informasi dan akan menambah pula pengetahuan yang akan
diterima, namun sebaliknya kurangnya pendidikan maka akan menghambat
perkembangan sikap seseorang dalam merima informasi terhadap nilai-nilai baru
yang diperkenalkan (Restiyono, 2016).
Penggalian Informasi Awal Tentang Swamedikasi Penggunaan Obat Diare
Pada penggalian informasi awal ini, peneliti mendapatkan informasi hal-hal
yang telah dilakukan responden terkait penggunaan obat diare. Informasi tersebut
adalah pengalaman responden dalam melakukan swamedikasi, yang meliputi
penggunaan obat dan cara penggunaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pola swamedikasi responden
Tabel II. Informasi pengalaman responden melakukan swamedikasi diare
Keterangan : * Neo Entrostop® , kunyit dan madu
Diketahui dari Tabel II bahwa semua responden pernah melakukan
swamedikasi penyakit diare. Swamedikasi merupakan alternatif yang banyak
dilakukan saat mengatasi keluhan sakit yang dialami seseorang, karena
swamedikasi merupakan pilihan yang sangat mudah, sangat cepat dan sangat murah
sehingga banyak orang yang melakukan pilihan swamedikasi ini. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Hidayati (2017) bahwa swamedikasi menjadi pertimbangan
untuk dilakukan karena didasari atas beberapa pertimbangan antara lain mudah
dilakukan, mudah dicapai, tidak mahal, dan sebagai tindakan alternatif dari
konsultasi kepada tenaga medis, meskipun disadari bahwa obat-obatan tersebut
hanya sebatas mengatasi gejala dari suatu penyakit.
Diapet® merupakan pilihan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi
penyakit diare yang dialami. Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah mengerti
akan apa yang harus diberikan saat mengalami diare dan obat ini merupakan obat
bebas sehingga dengan mudah dapat diperoleh tanpa resep dokter. Terdapat pula
penggunaan supertetra untuk mengatasi diare. Supertetra merupakan golongan obat
Pola Penggunaan Obat Persentase (%)
Pernah Melakukan Swamedikasi
Pernah 100
Nama Obat Yang Digunakan
Diapet 63,3
Supertetra 10
Norit 6,7
Cap Kupu-kupu 10
Lainnya* 10
Tempat Membeli Obat
Apotek 3,4
Bidan 3,3
Warung 70
Toko Obat 23,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
antibiotik yang nantinya jika digunakan terus-menerus akan menyebabkan
resistensi (bakteri maupun kuman kebal akan obat) dan dapat membunuh flora
normal yang dibutuhkan tubuh (Depkes, 2011). Berdasarkan Undang-Undang Obat
Keras St. No. 419 tahun 1949 antibiotik merupakan obat keras (daftar G), daftar
distribusi obat daftar G diatur dalam pasal 3 ayat 1 bahwa obat-obat daftar G untuk
penyerahan atau penjualan harus menggunakan resep dokter. Responden yang
membeli obat supertetra tanpa menggunakan resep dokter merupakan pelanggaran
peraturan pemerintah tentang Undang-Undang Obat Keras.
Sebanyak 70% responden membeli obat di warung. Terjadi kesalahan dalam
penggunaan obat sangat mungkin karena tidak ada penjelasan dari tenaga kesehatan
(Hidayati, 2017) dan dibuktikan dengan kesalahan penggunaan obat. Tempat
tinggal responden yang berada di daerah pedesaan yang minim akan akses sarana
kesehatan membuat responden lebih memilih untuk membeli/mendapatkan obat di
warung.
Tabel III. Karakteristik penggunaan obat
Nama Obat Frekuensi Penggunaan
Obat
Persentase (%)
Diapet 1 x sehari 26,6
2 x sehari 26,6
3 x sehari 10
Supertetra 2 x sehari 6,7
Norit 3 x sehari 6,7
Cap Kupu -
kupu
Seperlunya 6,7
Lain-lain 3 x sehari 10
Seperlunya 6,7
Dilihat dari skrining pendahuluan sebanyak 30 responden yang pernah
melakukan swamedikasi belum mengetahui bagaimana cara penggunaan obat yang
benar. Untuk penggunaan obat yang mengandung adsorben dan obat pembentuk
massa seperti norit untuk penggunaan dewasa 500-1000mg diminum 3-4 x sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Obat yang mengandung kombinasi kaolin-pektin dan attalpulgite untuk dewasa
diminum 1 tablet setelah habis buang air besar maksimum 12 tablet selama 12 jam
dan anak 1 tablet setiap habis buang air besar maksimum 6 tablet selama 24 jam
(Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Perbedaan Nilai Pretest, Posttest I, Posttest II
Tabel IV. Data perbandingan pretest, posttest I, posttest II
Perbandingan Rerata Nilai Nilai p
Pretest - Posttest I Pretest 40,36 0,007*
Posttest I 42,83
Pretest - Posttest II Pretest 40,36 0,012*
Posttest II 43,63
Posttest I - Posttest II Pretest 42,83 0,519
Posttest II 43,63
*<0,05 berarti terdapat perbedaan bermakna (taraf kepercayaan 95%)
Perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi diukur
dengan uji Wilcoxon. Didapatkan hasil data untuk pretest – posttest I sebesar p
0,007 yang berarti ada perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan
sesudah intervensi berupa edukasi seminar yang ditunjukkan dengn Nilai p.
Kuesioner yang digunakan untuk pretest sama dengan kuesioner yang digunakan
saat posttest I hanya saja dilakukan pengacakan nomor untuk menghindari
responden menghafal jawaban sebelumnya. Pada saat diberikan pretest untuk
tingkat pengetahuan responden sudah baik, dibuktikan dengan rata-rata jawaban
benar kuesioner.
Dilihat dari Tabel IV terdapat perbedaan bermakna pada tingkat
pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi yang diberikan jeda 1 bulan. Hasil
pengukuran sebesar p 0,012 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna
sebelum diberikan intervensi maupun setelah diberikan intervensi dengan jarak 1
bulan. Adanya perbedaan bermakna menunjukkan responden masih mengingat
edukasi berupa seminar tentang swamedikasi penyakit diare yang diberikan 1 bulan
setelahnya, dengan diberikan edukasi seseorang akan belajar dari yang sebelumnya
tidak tahu menjadi tahu (Cahyaningsih dkk, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Nilai data posttest I dan posttest II menunjukkan hasil pengukuran (Tabel
IV) dengan nilai p 0,519, menunjukkan untuk peningkatan pengetahuan ada
perbedaan yang tidak bermakna pada posttest I dan posttest II. Hal ini disebabkan
karena responden tidak diberikan intervensi, responden menjawab kembali
berdasarkan informasi yang didapatkan 1 bulan sebelumnya, dan leaflet yang
dibawa setelah intervensi. Terdapat peningkatan nilai pengetahuan responden
antara posttest I dan posttest II, namun perbedaan tidak bermakna, sehingga
penggunaan leaflet yang dibawa setelah diberikan intervensi tidak dibaca atau
dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan responden. Hal ini juga bisa
dikarenakan responden lupa karena jarak 1 bulan pemberian edukasi swamedikasi
penyakit diare pada posttest I dan posttest II cukup panjang, faktor yang
mempengaruhi yaitu umur responden terbanyak 41-50 tahun. Umur merupakan
faktor sosiodemografi yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang,
hal ini akan berpengaruh terhadap daya tangkap dan daya ingat seseorang dalam
menerima informasi (Cahyaningsih dkk, 2013).
Perbedaan Nilai Perdimensi
Dalam penelitian ini, terdapat 7 dimensi yang terdiri dari definisi diare (5
pernyataan), gejala diare (3 pernyataan), definisi swamedikasi (2 pernyataan),
pemahaman tentang obat diare (4 pernyataan), faktor resiko (3 pernyataan),
pencegahan diare (3 pernyataan) dan kapan harus kedokter (3 lampiran). Dimensi
ini digunakan untuk melihat dimensi manakah yang bisa meningkatkan
pengetahuan responden. Setiap dimensi terdapat pernyataan favorable dan
unfavorable (lampiran 11).
Gambar 2. Rerata nilai perdimensi
Minimal – Maximal rerata nilai perdimensi:
Diare : 5-10, Gejala: 3-6, Swamedikasi: 2-4, Pemahaman tentang obat diare: 4-8, Faktor resiko: 3-6, Pencegahan diare: 3-6,
Kapan harus ke dokter: 3-6
0
5
10
15
Definisi Diare Gejala Diare Definisi
Swamedikasi
Pemahaman
tentang obat
diare
Faktor resiko Pencegahan
diare
Kapan harus ke
dokter
Pretest Posttest I Posttest II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel V. Perbedaan nilai p-value pretest, posttest I, dan posttest II perdimensi
Perbandingan Nilai p (p-value)
Definisi diare
Pretest - Posttest I 0,001*
Pretest - Posttest II 0,064
Posttest I – Posttest II 0,061
Definisi swamedikasi
Pretest - Posttest I 0,036*
Pretest - Posttest II 0,003*
Posttest I – Posttest II 0,271
Gejala diare
Pretest - Posttest I 0,049*
Pretest - Posttest II 0,251
Posttest I – Posttest II 0,248
Faktor resiko
Pretest - Posttest I 0,042*
Pretest - Posttest II 0,594
Posttest I – Posttest II 0,048*
Pemahaman tentang obat
diare
Pretest - Posttest I 0,011*
Pretest - Posttest II 0,002*
Posttest I – Posttest II 0,932
Pencegahan diare
Pretest - Posttest I 0,162
Pretest - Posttest II 0,872
Posttest I – Posttest II 0,071
Kapan harus ke dokter
Pretest - Posttest I 0,480
Pretest - Posttest II 0,257
Posttest I – Posttest II 0,564
*<0,05 Terdapat perbedaan bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dimensi Definisi Diare dan Gejala Diare
Tabel V menunjukkan perbedaan nilai pretest-posttest I antara definisi diare
(p 0,001) dan dimensi gejala diare (p 0,049), dari data tersebut pengetahuan tentang
diare sebelum dan sesudah diberikan intervensi terdapat perbedaan peningkatan
pengetahuan pada responden. Hal ini menunjukkan bahwa metode seminar yang
digunakan sudah efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden, terlihat juga
dari Gambar 2 untuk dimensi definisi diare (8,90-9,63) dan gejala diare (5,43-5,73)
terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Saraswati (2018) bahwa metode seminar efektif untuk
meningkatkan pengetahuan, yang dibuktikan dengan diberikannya pre-post
intervention.
Nilai pretest – posttest II pada definisi diare sebesar p 0,064 dan pada gejala
diare nilai p 0,251 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna, hal ini
bisa disebabkan karena saat diberikan pretest hasilnya sudah baik, sehingga saat
diberikan posttest II responden sudah paham akan definisi diare maupun gejala
diare yang dapat terjadi. Dilihat pada pendidikan terakhir responden paling banyak
yaitu tamat SMA/SMK/MA, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka sangat besar pula pengaruhnya terhadap pengetahuan
(Maramis, 2013).
Dilihat dari Tabel V nilai posttest I – posttest II pada dimensi definisi diare
dengan nilai p sebesar 0,061 dan dimensi gejala diare nilai p sebesar 0,248 yang
menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan, hal ini bisa
disebabkan karena penggunaan leaflet yang diberikan sesaat setelah diberikan
intervensi tidak dimanfaatkan maupun tidak dibaca kembali untuk peningkatan
pengetahuan, dan terlihat juga pada Gambar 2 tentang definisi diare (9,63 – 9,33)
maupun gejala diare (5,73 – 5,60) mengalami penurunan. Hasil yang ditunjukkan
juga didukung penelitian yang telah dilakukan oleh Noviatin (2016) yang
menunjukkan bahwa penggunaan leaflet tidak terdapat pengaruh yang besar
terhadap perubahan pengetahuan, perilaku, maupun sikap responden yang
diberikan leaflet, dan hasil ujinya pun menunjukkan tidak ada perbedaan dengan
diberikan perlakuan leaflet tentang diare.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dimensi Definisi Swamedikasi dan Pemahaman Tentang Obat Diare
Nilai pretest – posttest I pada dimensi definisi swamedikasi dan pemahaman
tentang obat diare terdapat perbedaan bermakna yaitu untuk definisi swamedikasi
nilai signifikasi p 0,036 dan untuk pemahaman tentang obat nilai p 0,011, dan
terdapat perbedaan bermakna juga pada saat pretest-posttest II dengan nilai
signifikasi p 0,003 dan p 0,002, sehingga dari hasil data ini menunjukkan adanya
perbedaan peningkatan pengetahuan sebelum maupun sesudah diberikan intervensi.
Hal ini ditunjukkan juga pada Gambar 2 untuk dimensi pemahaman tentang obat
saat pretest (6,57) - posttest I (7,4) mengalami perbedaan peningkatan pengetahuan.
Menurut Notoatmojo (2007) hasil dari proses belajar berupa kemampuan dan
perilaku dari subjek belajar, metode yang digunakan saat melakukan pendidikan
kesehatan juga berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sehingga metode
seminar dan leaflet yang digunakan saat penyuluhan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan pengetahuan.
Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa responden sebelum diberikan
intervensi sudah memahami tentang definisi swamedikasi dan pemahaman tentang
obat diare, yang dapat dilihat pada informasi awal bahwa hampir semua responden
pernah melakukan swamedikasi dan paham akan penggunaan obat diare, sehingga
pada saat diberikan jeda 1 bulan responden tetap paham tentang dimensi tersebut
terlebih lagi karena responden sudah mendapatkan tambahan pengetahuan dari
penyuluhan tentang penyakit diare, ditunjukkan pada nilai posttest I – posttest II
tidak terdapat perbedaan bermakna pada peningkatan pengetahuan dengan nilai p
0,271 (definisi swamedikasi) dan nilai p 0,932 (pemahaman tentang obat diare).
Dimensi Pencegahan Diare dan Kapan Harus ke Dokter
Berdasarkan pada tabel data perbandingan perdimensi (Tabel V) diketahui
bahwa data pencegahan diare dan kapan harus ke dokter nilai pretest – posttest I (p
0,162 dan 0,480) , pretest – posttest II (p 0,872 dan 0,257) , dan posttest I – posttest
II (p 0,071 dan 0,564) tidak terdapat perbedaan bermakna. Hal ini bisa dikarenakan
responden dalam pencegahan diare maupun kapan harus ke dokter sudah memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pemahaman tentang hal itu, dan juga responden yaitu kaum ibu-ibu yang lebih
paham dan peduli akan kesehatan. Hasil ini dibuktikan dengan rerata nilai (Gambar
2), untuk pencegahan diare nilai pretest sudah meningkat, menunjukkan bahwa
sebelum diberikan intervensi responden sudah paham akan pencegahan diare yang
harus dilakukan.
Faktor Resiko
Berdasarkan data (Tabel V) nilai pretest – posttest I sebesar p 0,042 yang
menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada peningkatan pengetahuan
responden, hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Saraswati
(2018) bahwa metode seminar efektif untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan
tindakan yang dibuktikan dengan diberikannya pre-post intervention.
Nilai pretest – posttest II p 0,594 yang menujukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan bermakna, hal ini bisa dikarenakan responden sudah memahami akan
faktor resiko yang dapat mengakibatkan penyakit diare sebelumnya dan responden
sudah memiliki pengetahuan akan faktor resiko tersebut, dilihat dari pendidikan
terakhir responden yang banyak yaitu tamat SMA/SMK/MA menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin tinggi
pengetahuan maka semakin banyak lagi pengetahuan yang didapatkan (Pratiwi,
2016) , sehingga pada posttest II yang diberi jeda 1 bulan responden sudah
mengetahui akan faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit diare. Hasil data
ini juga ditunjukkan pada Gambar 2 saat posttest I-posttest II mengalami penurunan
peningkatan pengetahuan yang sebelumnya 5,47 menjadi 5,17, hal ini bisa terjadi
dikarenakan responden tidak memaksimalkan leaflet yang diberikan dan bisa juga
dikarenakan responden lupa akan edukasi yang sudah diberikan. Kurangnya faktor
pengulangan edukasi, waktu, dan tidak adanya monitoring selama jarak 1 bulan
menjadi keterbatasan penelitian ini.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sebagian responden paling
banyak pada usia 41-50 tahun (33,3%) dengan pendidikan terakhir tamat
SMA/SMK/MA (46,7%). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan
peningkatan pengetahuan yang bermakna antara pretest – posttest I (sebelum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sesaat setelah edukasi seminar) dan pretest – posttest II (sebelum dan satu bulan
setelah edukasi seminar).
SARAN
Berdasarkan nilai signifikasi pada perbandingan nilai pretest, posttest I dan
posttest II, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dilakukan pengenalan
obat swamedikasi dengan penyakit yang lain dan pemberian edukasi berupa
DAGUSIBU untuk obat swamedikasi yang benar dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningsih, I., Chairun, W. dan Susi, A.K., 2013. Pengaruh Penyuluhan
terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Analgetik di
Kecamatan Cangkringan Sleman. Mutiara Medika. 13(2), 98-104.
Depkes RI, 2011. Lintas Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2017. Profil Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan. Palembang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan.
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2008. Materi Pelatihan
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga
Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1-3, 36-
41.
Djunarko, I. dan Yosephine, D.H., 2011. Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra
Aji Parama, Yogyakarta, 2011, pp. 6-7, 46-49.
Fuaddah, A. T., 2015. Description of Self-Medication Behavior in Community of
Subdistrict Purbalingga, District Purbalingga. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro 3 (1), 610-619.
Hidayati, A., Haafizah, D. dan Murtyik, D. P., 2017. Tingkat Pengetahuan
Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Swamedikasi
pada Masyarakat RW 8 Morobangun Jogotirto Berbah Sleman
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manuntung. 3(2), 139-149.
Kementerian Kesehatan RI, 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia
2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kristina S.A., Prabandari Y.S., Sudjaswadi R., 2008. Perilaku Pengobatan Sendiri
Yang Rasional Pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan
Kabupaten Sleman. Majalah Farmasi Indonesia. 19(1), 32-40
Mamo, S., Yohanes, A. and Mesay, D., 2018. Self-Medication Practices among
Comumnity of Harar City and Its Sorroundings, Eastern Ethiopia. Journal
of Pharmaceutics, 1-6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Maramis, P.A., Amatus, Y.I. dan Abram, B., 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan
dan Pengetahuan Ibu Tentang ISPA dengan Kemampuan Ibu Merawat
Balita ISPA Pada Balita di Puskesmas Bahu Kota Manado. E-journal
Keperawatan. 1(1), 1-8.
Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Noviatin, D. dan Teguh, Y.A., 2016. Pengaruh Penyuluhan dan Pemberian Leaflet
terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perilaku, dan Sikap Ibu Tentang Diare
pada Balita di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka. Fakultas
Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. 40-45.
Pertiwi, L., Dimas, P. N. dan Inayah., 2017. Gambaran Farmakoterapi Diare Akut
pada Anak di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru Periode 1 Januari-
31 Desember 2015. JOM FK. 4(1). 18.
Pratiwi, H., Nuryanti., Vitis, V. F., Warsinah, dan Nia, K. S., 2016. Pengaruh
Edukasi terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Kemampuan Berkomunikasi
atas Informasi Obat. Jurnal Ilmiah Farmasi. 4(1), 10-15.
Ratnasari, P. I., 2011. Pengetahuan Pemustaka UPT Perpustakaan Universitas
Diponegoro tentang Undang-undang Hak Cipta. Semarang: Program study
ilmu perpustakaan, Fakultas ilmu budaya, Universitas Diponegoro
Semarang.
Restiyono, A., 2016. Analisis Faktor yang Berpengaruh dalam Swamedikasi
Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kabupaten
Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 11(1), 14-27.
Saraswati, A. S. E., 2018. Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Tindakan Remaja
Putra Terhadap Penggunaan Antibiotika di SMKN 1 Piri Yogyakarta
dengan Menggunakan Seminar dan leaflet. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma.
Sedarmayanti, dan Hidayat, S., 2011. Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Supriyadi, 2015. Lanjut Usia dan Permasalahannya. Jurnal PPKn & Hukum. 10(2),
84-94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
World Health Organization, 2014. Self-Medication. Sudan Journal of Rational Use
of Medicine.
http://apps.who.int/medicinedocs/documents/s22205en/s22205en.pdf ,
diakses tanggal 21 September 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 1. Surat Permohonan izin Penelitian dan Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 2. Ethical Clereance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 3. Sertifikat CE & BU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 4. Surat Tugas Apoteker
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 5. Lembar Pernyataan Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 6. Uji pemahaman bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 7. Uji reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 8. Hasil Perhitungan Uji Wilcoxon
a. Data perbandingan pretest, posttest I, posttest II
b. Perbedaan nilai pretest, posttest I, dan posttest II perdimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 9. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Saya Maria Magdalena Indriati Kartika dari Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Pengetahuan
Obat Swamedikasi Diare pada Ibu-Ibu Persekutuan Wanita Katolik di Lingkungan
St. Petrus Sukaraja Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian untuk
memenuhi tugas akhir perkuliahan.
Maka saya mohon kesediaan Ibu yang melakukan swamedikasi penyakit
diare yang sudah menikah, berdomisili di Desa Sukaraja, Kabupaten OKU Timur,
Sumatera Selatan, bersedia mengikuti jalannya penelitian. Peneliti mengajak Ibu
untuk ikut serta dalam penelitian ini. Penelitian ini membutuhkan semua subjek
penelitian yang tergabung di persekutuan Wanita Katolik dengan jangka waktu
keikutsertaan selama sekitar 2 jam yang akan diisi dengan perkenalan, pengisian
kuesioner pretest, edukasi menggunakan seminar dan leaflet dan leaflet, diskusi
atau tanya jawab, pengisian kuesioner posttest I dan posttest II.
A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila
Anda sudah memutuskan untuk ikut maka Anda juga bebas mengundurkan
diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
Bila Anda tidak bersedia untuk berpartisipasi, tidak ada sanksi atau hal
merugikan apapun yang akan dikenakan.
B. Prosedur Penelitian
Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta
menandatangani lembar persetujuan penelitian. Saat Anda sudah
menadatangani lembar persetujuan maka prosedur selanjutnya adalah:
1. Mengisi lembar kuesioner pretest yang berisi data diri, penggalian
informasi awal, dan pengetahuan.
2. Diberikan edukasi berupa seminar dan leaflet dengan materi berupa power
point dan leaflet yang akan mempermudah memahami isi.
No Responden:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Diminta untuk mengisi posttest I dan posttest II berupa kuesioner.
C. Kewajiban subjek penelitian
Sebagai subjek penelitian, Anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk
penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, Anda dapat
bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Manfaat
Keuntungan langsung yang Anda dapatkan adalah memperoleh tambahan
pengetahuan dalam menangani swamedikasi penyakit diare yang bisa
dilakukan sendiri.
E. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subjek penelitian akan
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan
dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian.
F. Kompensasi
Peneliti akan memberikan kompensasi berupa dompet sebagai ucapan
terimakasih atas kesediaan Ibu menjadi responden sehingga membantu
berlangsungnya penelitian ini.
G. Pembiayaan
Seluruh biaya penelitian akan ditanggung peneliti.
H. Informasi Tambahan
Anda diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas
sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan
penjelasan lebih lanjut, Ibu dapat mengghubungi Maria Magdalena Indriati
Kartika no Hp: 082295516817.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 10. Informed Consent
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Usia :
Tempat/tanggal lahir :
Pekerjaan :
menyatakan bahwa,
1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai informasi penelitian yang
akan dilakukan dengann judul “Evaluasi Pengetahuan Obat Swamedikasi
Diare Pada Ibu-Ibu Persekutuan Wanita Katolik di Lingkungan St. Petrus
Sukaraja Sumatera Selatan”.
2. Saya bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan
dengan kondisi:
a. Dilakukan pemberian edukasi berupa seminar dan leaflet tentang
obat swamedikasi diare.
b. Mengisi kuesioner dengan lengkap untuk pretest, posttest I dan
posttest II.
3. Data yang dikumpulkan akan digunakan demi kepentingan penelitian dan
akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti dan responden.
4. Saya juga telah diberitahu bahwa pelaksanaan penelitian ini telah
mendapatkan izin dari instansi berwenang.
5. Apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan, saya berhak
memutuskan keluar dan tidak berpartisipasi dalam penelitian yang
dilakukan.
Pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun dan penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada
saya dan sebagai edukasi dini untuk kesehatan pribadi saya.
Peneliti
(……………………………………)
Sukaraja, ……………………2018
Yang membuat pernyataan
(………………………………………)
No Responden:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Pre-Post Intervention
Kuesioner Penelitian
A. Data Diri Responden : terdiri dari 5 pertanyaan mengenai data diri dan
karakteristik demografi pasien.
B. Penggalian Informasi Awal tentang Swamedikasi Penggunaan Obat Diare:
terdiri dari 4 pertanyaan mengenai penggalian informasi tentang
penggunaan obat diare yang dilakukan selama ini.
C. Penggalian pengetahuan yang akan digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan, terdiri dari 23 pernyataan mengenai aspek pengetahuan
responden mengenai obat swamedikasi diare. Pada bagian ini responden
diminta untuk menjawab pernyataan dengan pilihan jawaban “benar” atau
“salah” dengan rincian kunci jawaban 9 pernyataan memiliki jawaban
“benar” dan 14 pernyataan memiliki jawaban “salah”.
Instruksi menjawab : Benar / Salah
1. Diare
Favorable ( + ) - Diare persisten adalah diare
dengan atau tanpa darah yang
berlangsung setidaknya 14 hari
- Oralit dapat dibuat dengan
menggunakan campuran gula
dan garam dengan air matang
- Bila tidak diobati segera diare
dapat menyebabkan kematian
Unfavorable ( - ) - Diare adalah kondisi pada saat
mengalami buang air besar
hanya 1 kali dalam seminggu
- Diare berair akut yang
disebabkan oleh bakteri bisa
berlangsung selama beberapa
minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Swamedikasi
Favorable ( + ) - Obat yang bisa digunakan
dalam swamedikasi yaitu
obat yang didapatkan tanpa
resep dokter
Unfavorable ( - ) - Memeriksakan diri ke dokter
merupakan swamedikasi
3. Gejala
Favorable ( + ) - Pada saat terkena diare,
maka akan mengalami
kekurangan cairan
Unfavorable ( - ) - Tingginya nafsu makan
merupakan gejala dari diare
- Nyeri ulu hati hingga
pingsan termasuk dalam
gejala yang ditimbulkan dari
diare
4. Faktor risiko
Favorable ( + ) Tidak mencuci tangan
sebelum makan bisa
menyebabkan penyakit diare
Unfavorable ( - ) - Kurang mengkonsumsi
makanan berserat seperti
sayur dan buah-buahan
merupakan penyebab dari
diare
- Alergi terhadap susu maupun
obat-obatan bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
merupakan faktor risiko dari
penyakit diare
5. Pemahaman tentang obat diare
Favorable ( + ) - Zink digunakan untuk
mengurangi tingkat
keparahan diare dan
mengurangi frekuensi buang
air besar
Unfavorable ( - ) - Obat loperamide boleh
digunakan untuk semua jenis
penyakit diare
- Obat norit tidak bisa
didapatkan tanpa resep
dokter
- Neo entrostop® bisa dibeli
diapotik dan harus
menggunakan resep dokter
6. Pencegahan diare
Favorable ( + ) -
Unfavorable ( - ) - Mencuci tangan dengan
sabun dan air bersih tidak
dapat mencegah penyakit
diare
- Buang air besar di jamban
tidak berpengaruh terhadap
penyakit diare
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
- Seseorang yang mengalami
diare boleh makan makanan
yang pedas
7. Kapan harus ke dokter
Favorable ( + ) - Saat mengalami diare yang
disertai muntah dan
kekurangan cairan segera
dibawa ke dokter
- Jika diare memburuk setelah
terjadi selama lebih dari 5
hari maka segera dilakukan
pemeriksaan ulang ke dokter
Unfavorable ( - ) - Diare yang disertai darah
bisa ditangani dengan sendiri
tanpa memeriksakan ke
dokter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
KUESIONER
A. Data Diri Responden
Responden diharapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan
mengisi titik-titik dan memberi tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai:
1. Nama :…………………………………………………………
2. Usia :…………………………………………………………
3. Alamat :…………………………………………………………
4. No.Hp/Telp :…………………………………………………………
5. Pendidikan terakhir :
( ) Tidak sekolah/Tidak tamat SD ( ) Tamat SD/MI
( ) Tamat SMP/MTs ( ) Tamat SMA/SMK (kesehatan/non kesehatan)
( ) Perguruan tinggi (kesehatan/non kesehatan) ( ) D1 s/d D3
( ) Lainnya,……………………… ( ) S1 s/d S3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
B. Penggalian Informasi Awal tentang Swamedikasi Penggunaan Obat Diare
Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai
1. Apakah anda pernah melakukan pengobatan sendiri untuk mengobati keluhan
diare menggunakan obat tradisional atau obat yang dibeli di warung/ toko obat/
apotek, tanpa memeriksakan keluhan yang dialami?
( ) Pernah ( )Tidak Pernah
2. Jika PERNAH, apa nama obat yang digunakan untuk menangani diare
tersebut?
…………………………………………………………………………………
…….
3. Bagaimana cara anda menggunakan obat tersebut?
………………………………………………………………………………………
….
4. Dimanakah anda membeli obat untuk mengatasi keluhan tersebut? (Bisa lebih
dari satu jawaban)
( ) Apotek
( ) Bidan
( ) Warung
( )Toko Obat
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Pengetahuan
Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai
NO. PENYATAAN JAWABAN
BENAR SALAH
1. Diare persisten adalah diare dengan atau
tanpa darah yang berlangsung setidaknya 14
hari
2. Memeriksakan diri ke dokter merupakan
tindakan swamedikasi
3. Neo entrostop® dapat dibeli di apotik dan
harus menggunakan resep dokter
4. Pada saat terkena diare akan mengalami
kekurangan cairan
5. Diare adalah kondisi pada saat mengalami
buang air besar hanya 1 kali dalam
seminggu
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
tidak dapat mencegah penyakit diare
7. Obat yang digunakan dalam swamedikasi
yaitu obat yang didapatkan tanpa resep
dokter
8. Oralit dapat dibuat dengan menggunakan
campuran gula dan garam dengan air
matang
9. Saat mengalami diare yang disertai
dehidrasi berat segera dibawa kedokter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
10. Zink digunakan untuk mengurangi tingkat
keparahan diare dan mengurangi frekuensi
buang air besar
11. Kurang mengkonsumsi makanan berserat
seperti sayur dan buah-buahan merupakan
penyebab dari diare
12. Bila tidak diobati segera diare dapat
menyebabkan kematian
13. Diare yang disertai darah bisa ditangani
sendiri tanpa memeriksakan ke dokter
14. Buang air besar di jamban tidak
berpengaruh terhadap penyakit diare
15. Obat loperamide harus didapatkan dengan
resep dokter
16. Tingginya nafsu makan merupakan gejala
dari diare
17. Nyeri ulu hati hingga pingsan termasuk
dalam gejala yang ditimbulkan dari diare
18. Diare berair akut yang disebabkan oleh
bakteri bisa berlangsung selama beberapa
minggu
19. Tidak mencuci tangan sebelum makan bisa
menyebabkan penyakit diare
20. Alergi terhadap susu maupun obat-obatan
bukan merupakan faktor risiko dari penyakit
diare
21. Obat norit tidak bisa didapatkan tanpa resep
dokter
22. Seseorang yang mengalami diare boleh
makan makanan yang pedas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
23. Jika diare memburuk setelah terjadi selama
lebih dari 5 hari maka segera dilakukan
pemeriksaan ulang ke dokter
Terimakasih atas partisipasi anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran 12. Materi Presentasi dan Leaflet
Materi Presentasi dan Leaflet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 13. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skrispi dengan judul “Evaluasi Pengetahuan Obat
Swamedikasi Diare Pada Ibu-ibu Persekutuan Wanita
Katolik di Lingkungan St. Petrus Sukaraja Sumatera
Selatan” bernama Maria Magdalena Indriati Kartika.
Penulis merupakan anak ke empat dari empat bersaudara,
anak dari pasangan F. X. Sukirmanto dan Rosalia Sukarti.
Penulis lahir di OKU Timur, 20 April 1997. Pendidikan
formal penulis di awali di TK Sang Timur (2002-2003), melanjutkan pendidikan ke
SD Negeri Sukaraja Luar (2003-2009), kemudian pendidikan menengah di SMP
Pangudi Luhur Sukaraja (2009-2012), dan SMA Pangudi Luhur St. Aloysius
Sukaraja (2012-2015). Pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam beberapa
kegiatan kepanitiaan antara lain anggota divisi Teater kegiatan TITRASI 2016 dan
2017, Koordinator Master of Ceremonies kegiatan Pharmacy Perfomance 2017,
Master of Ceremonies kegiatan 3ON3 and Dance Competition, anggota panitia
dalam kegiatan Donor Darah 2016 dan 2017, anggota panitia dalam kegiatan
Pharmacy Badminton Tournament 2016, dan menjadi anggota aktif UKF DNA
periode 2016. Penulis juga lolos program yang didanai oleh dikti pada Program
Kreativitas Mahasiswa 2017 dengan judul “BETA PUNYA (Belajar Tanaman Obat
Pengusir Nyamuk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI