67
EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU- IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Maria Magdalena Indriati Kartika NIM : 158114007 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-

IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST.

PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Magdalena Indriati Kartika

NIM : 158114007

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

ii

EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-

IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST.

PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Maria Magdalena Indriati Kartika

NIM : 158114007

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku

(Filipi 4:13)

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapan pada

Tuhan (Yeremia 17:7)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing disetiap perjuanganku

Kedua orang tuaku, Bapak Sukirmanto dan Mamak Sukarti yang selalu memberi

kasih sayang dan menyemangati

Ketiga kakak ku Endang, Dwi dan Tri yang selalu memberi semangat

Sahabat-sahabat ku yang selalu ada untuk ku

Almamater yang kubanggakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus atas berkat rahmat ilahi

yang selalu diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA

IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST.

PETRUS SUKARAJA SUMATERA SELATAN” dengan baik dan lancar.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk

mendapatkan gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik dan atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Maka dari itu, penulis

mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu-ibu Persekutuan Wanita Katolik Lingkungan St. Petrus Sukaraja yang telah

menjadi responden penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. L. Evi Rahmawati, S.Farm., Apt. yang sudah memberikan penyuluhan berupa

seminar dalam jalannya penelitian skripsi ini.

3. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan dan DPA Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu penyusunan skripsi

ini dan sangat sabar untuk memberikan ilmu dalam mendampingi penulis

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Putu Dyana Christasani, M. Sc., Apt. selaku dosen pendamping

pembimbing yang telah sabar dalam mendampingi penyusunan skripsi penulis

dan telah memberikan waktu, tenaga, dan saran agar penyusunan skripsi ini

menjadi lebih baik.

6. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Bapak Dr. Yosef Wijoyo , Apt.

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penelitian

ini.

7. Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistic Unit (CE&BU) Fakultas

Kedokteran Gadjah Mada, Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana , dan pihak Staf

Sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

dalam hal perizinan dan keperluan surat menyurat sehingga proses penyusunan

skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

8. Bapak F. X. Sukirmanto dan Mamak Rosalia Sukarti selaku orang tua penulis

yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, sudah mendengarkan keluh

kesah yang dialami selama perkuliahan ini dan dukungan secara finansial dari

awal hingga sampai selesai penyusunan skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

ix

9. Yuliana Endang Sri Purwaningsih, Margaretha Dwi Susilowati, dan Fransiska

Tri Handayani selaku kakak penulis yang sudah memberikan semangat dan doa

selama ini saat penulis menyusun skripsi.

10. Paulus Bastian yang telah memberi kasih sayang, motivasi, dan dukungan

mulai dari awal hingga selesai.

11. Arini Safti Sandrapitaloka, Karmelia Intany Doko, Patricia Nathania

Widyastuti, dan Maria Tri Nidi sebagai teman seperjuangan PKM BETA

PUNYA yang telah memberikan semangat dan menemani penulis dalam

penyusunan skripsi.

12. Sahabat AMTY Angela Merici Paulina, Thya Ega Pratiwi, dan Yustina

Martines yang sudah menemani dan mendukung dalam setiap langkah penulis.

13. Lusia Yeni Febrianti dan Yohana Fransiska Devi yang selalu menghibur disaat

penulis menyusun skripsi.

14. Teman-teman BARU LOH Monika Gita Kurniasih dan Birgitta Lisbethiara

yang sudah menjadi teman penulis selama menempuh perkuliahan dan teman

karaokean bebarengan saat lelah dengan kuliah.

15. Tommy, teman-teman kos Ceria, Gita, evelyn, yessy, meli yang sudah

menemani dan membantu dalam penyusunan skripsi.

16. Teman-teman meja 1 praktikum Bryant, Siska, Nia, Henny, Cindy, dan Pipin

(BRYSINIHECIPITY) yang sudah menjadi teman praktikum selama 4 tahun

ini dan kebersamaannya dalam mengerjakan laporan praktikum

17. Teman-teman kelas FSMA 2015 dan angkatan FSM 2015 atas dinamikanya

selama ini.

18. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan

penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu

pengetahuan. Dengan ini penulis menerima kritikan ataupun saran dari semua

pihak. Akhir kata, selamat membaca dan semoga bermanfat.

Yogyakarta, 31 Mei 2019

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

x

ABSTRAK

Diare adalah kondisi pada saat mengalami buang air besar dengan feses

yang tidak berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.

Diare merupakan salah satu penyakit yang bisa ditangani dalam kegiatan

swamedikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang

obat swamedikasi diare sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan seminar dan

leaflet pada ibu-ibu di Lingkungan St. Petrus Sukaraja Sumatera Selatan. Penelitian

ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan one group pre-post

intervention. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.

Responden pada penelitian ini adalah ibu-ibu anggota Persekutuan Wanita Katolik

di Lingkungan St. Petrus Sukaraja Sumatera Selatan yang sudah menikah dan

berdomisili di Desa Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Data

untuk penilaian peningkatan pengetahuan diperoleh melalui pengisian kuesioner

pretest, posttest I, dan posttest II.

Uji hipotesis dilakukan untuk membandingkan nilai pretest dengan

posttest I (p 0,007), nilai pretest dengan posttest II (p 0,012), dan nilai posttest I

dengan posttest II (p 0,519). Diketahui adanya perbedaan peningkatan pengetahuan

setelah diberikan edukasi berupa seminar.

Kata kunci: Penyakit diare, Pengetahuan, Swamedikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

xi

ABSTRACT

Diarrhea is a condition when you have a bowel movement with a formless

or liquid stool with a frequency of more than 3 times in 24 hours. Diarrhea is a

disease that can be treated in self-medication activities.Tha aim ofthis research was

to find out knowledge level about self- medication for diarrhea before and after

being given education with seminars and leaflets for mothers in the St. Petrus

Sukaraja South Sumatra.This research was quasi-experimental study with a one

group pre-post intervention design. sample interpretation was done by purposive

sampling. Respondents in this study were mothers at Persekutuan Wanita Katolik

in St. Petrus Sukaraja, South Sumatra, who is married and domiciled in Sukaraja

Village, OKU Timur Regency, South Sumatra. The data of knowledge level

assessment were gained by questionnaires result of pretest, posttest I, posttest II.

Hypothesis testing is done to compare the value of the pretest with posttest

I (p 0.007), the value of the pretest with posttest II (p 0.012), and the value of

posttest I with posttest II (p 0.519). It is known that there is a difference in

increasing knowledge after being given education in the form of seminars.

Keywords: Diarrhea Disease, Knowledge, Self-medication

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii

PRAKATA ........................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................... x

ABSTRACT………………………………………………………………………xi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xv

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 2

Responden Penelitian, Teknik Sampling dan Sampel ......................................... 3

Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 3

Instrumen Penelitian ............................................................................................ 4

Tata cara Penelitian ............................................................................................. 5

Analisis hasil penelitian ....................................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 7

KESIMPULAN ...................................................................................................... 16

SARAN .................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 18

LAMPIRAN ........................................................................................................... 21

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik responden...................................................................... 7

Tabel II. Informasi pengalaman responden melakukan swamedikasi diare ..... 9

Tabel III. Karakteristik penggunaan obat ........................................................... 10

Tabel IV. Data perbandingan pretest, posttest I, posttest II ............................... 11

Tabel V. Perbedaan nilai p-value pretest, posttest I, posttest II

perdimensi…………………………………………..……………….13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan responden penelitian ........................................................... .3

Gambar 2. Rerata nilai perdimensi…………………………………………...12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan izin Penelitian dan Pengambilan Data ....... 22

Lampiran 2 Ethical Clereance ..................................................................... 23

Lampiran 3 Sertifikat CE & BU ................................................................... 24

Lampiran 4 Surat Tugas Apoteker ............................................................... 25

Lampiran 5 Lembar Pernyataan Validitas .................................................... 26

Lampiran 6 Uji pemahaman bahasa ............................................................. 27

Lampiran 7 Uji reliabilitas ........................................................................... 29

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Wilcoxon ............................................... 30

Lampiran 9 Lembar penjelasan kepada calon subjek .................................. 31

Lampiran 10 Informed Consent ...................................................................... 33

Lampiran 11 Kuesioner penelitian pre-post intervention .............................. 34

Lampiran 12 Materi presentasi dan leaflet ..................................................... 43

Lampiran 13 Dokumentasi ............................................................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

1

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Seseorang yang merasa sakit akan melakukan upaya demi memperoleh

kesehatannya kembali. Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat-

obatan oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dikenali sendiri,

ini juga didefinisikan sebagai perolehan obat-obatan dan mengatur sendiri dengan

tujuan mengobati penyakit yang dirasakan sendiri (WHO, 2014). Swamedikasi

merupakan pilihan utama yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi keluhan

kesehatan sehingga tidak dapat diabaikan (Fuaddah, 2015). Dalam melakukan

swamedikasi, seseorang harus paham tentang obat yang hendak digunakan sesuai

anjuran pemerintah, yaitu ketepatan golongan obat, penggunaan obat, dosis dan

lama penggunaan obat (Pertiwi dkk, 2017). Kesalahan dalam melakukan

swamedikasi, seperti salah mendiagnosis diri sendiri, penggunaan yang salah, tidak

tepat dosis dan lama pengobatan, serta tidak mengetahui yang dapat ditimbulkan

dari pengobatan dapat menyebabkan risiko yang dapat merugikan bagi tubuh

(Mamo dkk, 2018; Hidayati, 2017).

Dalam kegiatan swamedikasi, pengetahuan mengenai penggunaan obat

berpengaruh terhadap tindakan atau perilaku kesehatan sehari-hari. Apabila

pengetahuan yang dimiliki tidak cukup dalam penggunaan obat, dapat

menyebabkan terjadinya kegagalan dalam terapi. Kurangnya pengetahuan tentang

penyakit juga dapat menyebabkan kesalahan pilihan obat yang digunakan untuk

terapi (Pratiwi dkk, 2016). Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan tidak

tercapainya tujuan terapi maupun terjadinya efek samping obat.

Diare merupakan salah satu penyakit yang bisa ditangani dalam kegiatan

swamedikasi. Penyakit diare di Indonesia menempati peringkat ke-3 yang

merupakan masalah kesehatan dengan nilai morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Prevalensi penyakit diare di Provinsi Sumatera Selatan menduduki peringkat ke-6

tertinggi di Indonesia sebesar 79,2% (Kemenkes RI, 2018). Angka kejadian

penyakit diare di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur pada tahun 2016

sebesar 10.434 orang atau sebesar 69,3% dan menduduki urutan ke-7 dari 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

2

Provinsi yang ada di Sumatera Selatan, sedangkan di Sukaraja prevalensi diare

sebesar 58,0% (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2017).

Pemberian edukasi tentang kegiatan swamedikasi yang benar perlu

dilakukan agar masyarakat tidak salah dalam pemilihan dan penggunaan obat diare.

Salah satu metode yang bisa digunakan pada penelitian ini yaitu pemberian edukasi

dengan metode seminar. Pada penelitian yang dilakukan Saraswati (2018)

menunjukkan bahwa metode seminar efektif untuk meningkatkan pengetahuan

yang dibuktikan dengan diberikannya pre-post intervention. Pada penelitian ini,

peneliti akan meneliti tentang tingkat pengetahuan ibu-ibu dalam melakukan

swamedikasi obat diare, peneliti memilih kaum ibu sebagai responden karena kaum

ibu memiliki peran penting sebagai key person dalam mengurus penggunaan obat

di keluarga (Dirjen Binfar, 2008).

Lingkungan St. Petrus Sukaraja yang merupakan daerah pedesaan di

Kabupaten OKU Timur, dimana akses ke sarana kesehatan yang jauh dari tempat

tinggal sehingga kegiatan swamedikasi menjadi pilihan utama dalam menangani

masalah kesehatan sehari-hari.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik

responden penelitian dan mengetahui adanya perbedaan tingkat pengetahuan ibu-

ibu tentang swamedikasi penyakit diare sebelum dan sesudah diberikan edukasi

dengan metode seminar.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Eksperimental Semu dengan

rancangan one group pre-post intervention. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh edukasi dengan metode seminar terhadap pengetahuan ibu-

ibu tentang swamedikasi penyakit diare. Variabel bebas dalam penelitian ini

edukasi dengan metode seminar, sedangkan variabel terikat adalah tingkat

pengetahuan dan varibel pengacau terkendali adalah latar belakang pendidikan dan

tidak berprofesi dalam bidang kesehatan dan variabel pengacau tidak terkendali

adalah informasi mengenai pengobatan diare yang telah diperoleh responden secara

informal baik dari media massa ataupun seminar penyuluhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

3

Responden Penelitian, Teknik Sampling dan Sampel

Responden penelitian ini adalah ibu-ibu anggota Persekutuan Wanita Katolik

di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Responden dipilih dengan kriteria inklusi ibu-ibu yang sudah menikah, berdomisili

di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan,

bersedia mengikuti jalannya penelitian, aktif dalam kegiatan Persekutuan Wanita

Katolik dengan menandatangani informed consent, sedangkan kriteria eksklusi

adalah pengisian kuesioner yang tidak lengkap.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non

probability sampling, dengan purposive sampling yaitu pemilihan sampel

berdasarkan pertimbangan peneliti melalui kriteria yang ditetapkan oleh peneliti

(Sedarmayanti dan Hidayat, 2011).

Gambar 1. Bagan responden penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten

OKU Timur, Sumatera Selatan. Pengambilan data ini membutuhkan rentang waktu

selama 2 bulan, dan waktu pelaksanaannya dilakukan pada bulan tanggal 14

februari sampai 14 maret 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

4

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner.

Proses pembuatan kuesioner ini dilakukan dengan cara merancang menjadi 7

dimensi dengan tujuan agar dapat melihat dimensi mana yang bisa meningkatkan

pengetahuan. Kuesioner yang telah dirancang kemudian dilakukan uji coba di

tempat yang memiliki karakteristik yang menyerupai dengan responden penelitian

di Lingkungan St. Petrus Sukaraja, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Kuesioner yang belum dilakukan pengujian terdiri dari 52 pertanyaan yang

dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama terdiri dari 6 pertanyaan mengenai

data diri dan karakteristik demografi responden. Bagian kedua terdiri dari 4

pertanyaan mengenai penggalian informasi awal tentang swamedikasi penyakit

diare yang pernah dilakukan oleh responden. Bagian ketiga terdiri dari 42

pernyataan mengenai aspek pengetahuan responden mengenai swamedikasi

penyakit diare. Pada bagian ini, responden diminta untuk menjawab pernyataan

dengan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah” dengan rincian kunci jawaban 21

pernyataan memiliki jawaban “Benar” dan 21 pernyataan memiliki jawaban

“Salah”.

Kuesioner yang digunakan telah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan

uji pemahaman bahasa. Uji validitas yang dilakukan adalah validitas konten dengan

professional judgement untuk mengetahui setiap butir pertanyaan yang terdapat di

kuesioner valid untuk digunakan. Terdapat 2 kali perbaikan pada uji validitas yang

dilakukan , perbaikan tersebut mengarah pada penataan bahasa yang digunakan

belum tepat. Setelah mendapatkan persetujuan dari expert judgment yang pada

akhirnya didapatkan item yang layak secara konten untuk digunakan selanjutnya

dalam uji pemahaman bahasa (lampiran 5).

Uji pemahaman bahasa yang dilakukan pada 5 orang yang bertujuan untuk

mengetahui apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti, terdapat beberapa

kata yang tidak diketaui artinya sehingga dilakukan perbaikan (lampiran 6). Dan uji

selanjutnya yaitu reliabilitas yang dilakukan pada responden sebanyak 30 orang

dengan subjek yang memiliki karakteristik menyerupai dengan responden

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kuesioner sebagai penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

5

dapat menunjukkan hasil pengukuran yang konsisten (Saraswati, 2018), uji

reliabilitas dilakukan pada ibu-ibu. Setelah dilakukan uji reliabilitas jumlah

pernyataan kuesioner menjadi 23 pernyataan dengan pilihan jawaban “Benar” atau

“Salah” dengan rincian kunci jawaban 9 pernyataan memiliki jawaban “Benar” dan

14 pernyataan memiliki jawaban “Salah”. Dari hasil pengukuran didapatkan hasil

α = 0,694 (lampiran 7), suatu varibel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha

>0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian ini cukup reliabel

untuk digunakan (Dahlan, 2014). Data yang diperoleh dari masing-masing item

pertanyaan kuesioner dikumpulkan dan dilakukan scoring. Jawaban benar akan

memperolah score 2 dan jawaban salah akan memperolah score 1.

Tata cara Penelitian

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari ketua lingkungan

St. Petrus Sukaraja dan telah mendapat ijin Ethical Clearance (No :

955/C.16/FK/2019) dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Responden yang

bersedia untuk mengikuti penelitian sebelumnya diminta untuk mengisi Informed

Consent yang telah diberi penjelasan untuk kegiatan yang akan dilakukan,

responden diminta untuk menuliskan identitas diri meliputi nama, usia, jenis

kelamin, alamat rumah.

Pengambilan data dilakukan dengan cara mengundang ibu-ibu dalam suatu

pertemuan. Dalam pertemuan tersebut penulis menjelaskan kepada calon subjek

tentang apa yang akan dilakukan selama pertemuan tersebut dan menjelaskan

tentang isi lembar persetujuan penjelasan kepada calon subjek, selanjutnya penulis

memberikan lembar persetujuan dalam penelitian kepada responden yang bersedia

untuk berpartisipasi untuk diisi. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi

kuesioner pretest, setelah diberikan edukasi berupa seminar dan leaflet tentang

swamedikasi penyakit diare yang disampaikan oleh Apoteker L. Evi Rahmawati,

S.Farm, Apt. dan dilakukan sesi tanya jawab antara responden dan pemateri.

Setelah diberikan edukasi responden diminta untuk mengisi kuesioner posttest I dan

1 bulan setelah diberikan intervensi tersebut penulis mendatangi langsung rumah

masing-masing responden untuk diminta mengisi kuesioner posttest II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

6

Analisis hasil penelitian

Data yang diperoleh diolah menggunakan statistik dengan perangkat

lunak terkomputerisasi di Pusat Kajian Clinical Epidemiology and Biostatistic Unit

(CE&BU) Fakultas kedokteran Gadjah Mada Yogyakarta. Analisis data univariat

dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakteristik demografi responden,

meliputi usia dan riwayat pendidikan.

Analisis data untuk melihat pengaruh edukasi terhadap peningkatan

pengetahuan menggunakan uji normalitas untuk melihat distribusi sebaran data. Uji

normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden <50.

Hasil uji normalitas menunjukkan nilai p (p-value) pretest 0,032, posttest I 0,000,

posttest II 0,035 (p <0,05) yang menunjukkan bahwa distribusi data tidak normal,

sehingga uji hipotesis dilakukan dengan uji Wilcoxon dengan taraf kepercayaan

95%. Uji hipotesis dilakukan untuk membandingkan nilai pretest dengan nilai

posttest I, nilai pretest dengan posttest II, dan nilai posttest I dengan posttest II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik

Terdapat 30 responden yang bersedia mengisi kuesioner dalam penelitian

ini. Dalam karakteristik demografi responden ini terdiri dari dari usia, alamat, dan

pendidikan terakhir responden.

Tabel I. Karakteristik Responden

Karakteristik

Responden

Jumlah

Responden

n = 30

Persentase

(%)

Rentang Usia

20-30 tahun 8 orang 26,7

31-45 tahun 3 orang 10

41-50 tahun 10 orang 33,3

51-60 tahun 8 orang 26,7

61-70 tahun 1 orang 3,3

Pendidikan

Terakhir

Tidak sekolah/ Tidak

tamat SD

1 orang 3,3

Tamat SD/MI 10 orang 33,3

Tamat SMP/MTs 3 orang 10

Tamat

SMA/SMK/MA

14 orang 46,7

S1 s/d S3 2 orang 6,7

Rentang Usia

Menurut Supriyadi (2015) rentang usia dibagi menjadi usia dewasa (21-30),

usia setengah baya (45-60), lanjut usia (60-75). Dengan bertambahnya usia

seseorang, maka seseorang akan mengalami peningkatan sesuai dengan

pengetahuan maupun pengalaman yang didapatkan. Dengan uraian tersebut dapat

diartikan bahwa banyaknya pengalaman yang didapat akan menambah pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

8

pengetahuan yang akan diterimanya, tetapi pada umur-umur tertentu atau lanjut usia

kemampuan menerima pengetahuan akan berkurang karena daya ingat yang

dimiliki (Ratnasari, 2011).

Pendidikan

Berdasarkan diketahui 30 responden memiliki pendidikan terakhir

SMA/SMK/MA (46,7%). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

sangat besar pula pengaruhnya terhadap pengetahuan. Seseorang yang memiliki

tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih berbeda dengan seseorang yang memiliki

tingkat pendidikan yang rendah. Hubungan erat antara pengetahuan dengan

pendidikan adalah diharapkan dengan tingginya tingkat pendidikan maka semakin

luas pula pengetahuan yang dimiliki. Tetapi tidak berarti mutlak juga jika

berpendidikan terakhir rendah maka rendah pula pengetahuan yang dimiliki, karena

pengetahuan bisa didapatkan dari pendidikan non formal tidak hanya pendidikan

yang formal (Maramis, 2013). Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah

juga untuk menerima informasi dan akan menambah pula pengetahuan yang akan

diterima, namun sebaliknya kurangnya pendidikan maka akan menghambat

perkembangan sikap seseorang dalam merima informasi terhadap nilai-nilai baru

yang diperkenalkan (Restiyono, 2016).

Penggalian Informasi Awal Tentang Swamedikasi Penggunaan Obat Diare

Pada penggalian informasi awal ini, peneliti mendapatkan informasi hal-hal

yang telah dilakukan responden terkait penggunaan obat diare. Informasi tersebut

adalah pengalaman responden dalam melakukan swamedikasi, yang meliputi

penggunaan obat dan cara penggunaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

9

Pola swamedikasi responden

Tabel II. Informasi pengalaman responden melakukan swamedikasi diare

Keterangan : * Neo Entrostop® , kunyit dan madu

Diketahui dari Tabel II bahwa semua responden pernah melakukan

swamedikasi penyakit diare. Swamedikasi merupakan alternatif yang banyak

dilakukan saat mengatasi keluhan sakit yang dialami seseorang, karena

swamedikasi merupakan pilihan yang sangat mudah, sangat cepat dan sangat murah

sehingga banyak orang yang melakukan pilihan swamedikasi ini. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Hidayati (2017) bahwa swamedikasi menjadi pertimbangan

untuk dilakukan karena didasari atas beberapa pertimbangan antara lain mudah

dilakukan, mudah dicapai, tidak mahal, dan sebagai tindakan alternatif dari

konsultasi kepada tenaga medis, meskipun disadari bahwa obat-obatan tersebut

hanya sebatas mengatasi gejala dari suatu penyakit.

Diapet® merupakan pilihan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi

penyakit diare yang dialami. Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah mengerti

akan apa yang harus diberikan saat mengalami diare dan obat ini merupakan obat

bebas sehingga dengan mudah dapat diperoleh tanpa resep dokter. Terdapat pula

penggunaan supertetra untuk mengatasi diare. Supertetra merupakan golongan obat

Pola Penggunaan Obat Persentase (%)

Pernah Melakukan Swamedikasi

Pernah 100

Nama Obat Yang Digunakan

Diapet 63,3

Supertetra 10

Norit 6,7

Cap Kupu-kupu 10

Lainnya* 10

Tempat Membeli Obat

Apotek 3,4

Bidan 3,3

Warung 70

Toko Obat 23,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

10

antibiotik yang nantinya jika digunakan terus-menerus akan menyebabkan

resistensi (bakteri maupun kuman kebal akan obat) dan dapat membunuh flora

normal yang dibutuhkan tubuh (Depkes, 2011). Berdasarkan Undang-Undang Obat

Keras St. No. 419 tahun 1949 antibiotik merupakan obat keras (daftar G), daftar

distribusi obat daftar G diatur dalam pasal 3 ayat 1 bahwa obat-obat daftar G untuk

penyerahan atau penjualan harus menggunakan resep dokter. Responden yang

membeli obat supertetra tanpa menggunakan resep dokter merupakan pelanggaran

peraturan pemerintah tentang Undang-Undang Obat Keras.

Sebanyak 70% responden membeli obat di warung. Terjadi kesalahan dalam

penggunaan obat sangat mungkin karena tidak ada penjelasan dari tenaga kesehatan

(Hidayati, 2017) dan dibuktikan dengan kesalahan penggunaan obat. Tempat

tinggal responden yang berada di daerah pedesaan yang minim akan akses sarana

kesehatan membuat responden lebih memilih untuk membeli/mendapatkan obat di

warung.

Tabel III. Karakteristik penggunaan obat

Nama Obat Frekuensi Penggunaan

Obat

Persentase (%)

Diapet 1 x sehari 26,6

2 x sehari 26,6

3 x sehari 10

Supertetra 2 x sehari 6,7

Norit 3 x sehari 6,7

Cap Kupu -

kupu

Seperlunya 6,7

Lain-lain 3 x sehari 10

Seperlunya 6,7

Dilihat dari skrining pendahuluan sebanyak 30 responden yang pernah

melakukan swamedikasi belum mengetahui bagaimana cara penggunaan obat yang

benar. Untuk penggunaan obat yang mengandung adsorben dan obat pembentuk

massa seperti norit untuk penggunaan dewasa 500-1000mg diminum 3-4 x sehari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

11

Obat yang mengandung kombinasi kaolin-pektin dan attalpulgite untuk dewasa

diminum 1 tablet setelah habis buang air besar maksimum 12 tablet selama 12 jam

dan anak 1 tablet setiap habis buang air besar maksimum 6 tablet selama 24 jam

(Djunarko dan Hendrawati, 2011).

Perbedaan Nilai Pretest, Posttest I, Posttest II

Tabel IV. Data perbandingan pretest, posttest I, posttest II

Perbandingan Rerata Nilai Nilai p

Pretest - Posttest I Pretest 40,36 0,007*

Posttest I 42,83

Pretest - Posttest II Pretest 40,36 0,012*

Posttest II 43,63

Posttest I - Posttest II Pretest 42,83 0,519

Posttest II 43,63

*<0,05 berarti terdapat perbedaan bermakna (taraf kepercayaan 95%)

Perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi diukur

dengan uji Wilcoxon. Didapatkan hasil data untuk pretest – posttest I sebesar p

0,007 yang berarti ada perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah intervensi berupa edukasi seminar yang ditunjukkan dengn Nilai p.

Kuesioner yang digunakan untuk pretest sama dengan kuesioner yang digunakan

saat posttest I hanya saja dilakukan pengacakan nomor untuk menghindari

responden menghafal jawaban sebelumnya. Pada saat diberikan pretest untuk

tingkat pengetahuan responden sudah baik, dibuktikan dengan rata-rata jawaban

benar kuesioner.

Dilihat dari Tabel IV terdapat perbedaan bermakna pada tingkat

pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi yang diberikan jeda 1 bulan. Hasil

pengukuran sebesar p 0,012 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna

sebelum diberikan intervensi maupun setelah diberikan intervensi dengan jarak 1

bulan. Adanya perbedaan bermakna menunjukkan responden masih mengingat

edukasi berupa seminar tentang swamedikasi penyakit diare yang diberikan 1 bulan

setelahnya, dengan diberikan edukasi seseorang akan belajar dari yang sebelumnya

tidak tahu menjadi tahu (Cahyaningsih dkk, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

12

Nilai data posttest I dan posttest II menunjukkan hasil pengukuran (Tabel

IV) dengan nilai p 0,519, menunjukkan untuk peningkatan pengetahuan ada

perbedaan yang tidak bermakna pada posttest I dan posttest II. Hal ini disebabkan

karena responden tidak diberikan intervensi, responden menjawab kembali

berdasarkan informasi yang didapatkan 1 bulan sebelumnya, dan leaflet yang

dibawa setelah intervensi. Terdapat peningkatan nilai pengetahuan responden

antara posttest I dan posttest II, namun perbedaan tidak bermakna, sehingga

penggunaan leaflet yang dibawa setelah diberikan intervensi tidak dibaca atau

dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan responden. Hal ini juga bisa

dikarenakan responden lupa karena jarak 1 bulan pemberian edukasi swamedikasi

penyakit diare pada posttest I dan posttest II cukup panjang, faktor yang

mempengaruhi yaitu umur responden terbanyak 41-50 tahun. Umur merupakan

faktor sosiodemografi yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang,

hal ini akan berpengaruh terhadap daya tangkap dan daya ingat seseorang dalam

menerima informasi (Cahyaningsih dkk, 2013).

Perbedaan Nilai Perdimensi

Dalam penelitian ini, terdapat 7 dimensi yang terdiri dari definisi diare (5

pernyataan), gejala diare (3 pernyataan), definisi swamedikasi (2 pernyataan),

pemahaman tentang obat diare (4 pernyataan), faktor resiko (3 pernyataan),

pencegahan diare (3 pernyataan) dan kapan harus kedokter (3 lampiran). Dimensi

ini digunakan untuk melihat dimensi manakah yang bisa meningkatkan

pengetahuan responden. Setiap dimensi terdapat pernyataan favorable dan

unfavorable (lampiran 11).

Gambar 2. Rerata nilai perdimensi

Minimal – Maximal rerata nilai perdimensi:

Diare : 5-10, Gejala: 3-6, Swamedikasi: 2-4, Pemahaman tentang obat diare: 4-8, Faktor resiko: 3-6, Pencegahan diare: 3-6,

Kapan harus ke dokter: 3-6

0

5

10

15

Definisi Diare Gejala Diare Definisi

Swamedikasi

Pemahaman

tentang obat

diare

Faktor resiko Pencegahan

diare

Kapan harus ke

dokter

Pretest Posttest I Posttest II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

13

Tabel V. Perbedaan nilai p-value pretest, posttest I, dan posttest II perdimensi

Perbandingan Nilai p (p-value)

Definisi diare

Pretest - Posttest I 0,001*

Pretest - Posttest II 0,064

Posttest I – Posttest II 0,061

Definisi swamedikasi

Pretest - Posttest I 0,036*

Pretest - Posttest II 0,003*

Posttest I – Posttest II 0,271

Gejala diare

Pretest - Posttest I 0,049*

Pretest - Posttest II 0,251

Posttest I – Posttest II 0,248

Faktor resiko

Pretest - Posttest I 0,042*

Pretest - Posttest II 0,594

Posttest I – Posttest II 0,048*

Pemahaman tentang obat

diare

Pretest - Posttest I 0,011*

Pretest - Posttest II 0,002*

Posttest I – Posttest II 0,932

Pencegahan diare

Pretest - Posttest I 0,162

Pretest - Posttest II 0,872

Posttest I – Posttest II 0,071

Kapan harus ke dokter

Pretest - Posttest I 0,480

Pretest - Posttest II 0,257

Posttest I – Posttest II 0,564

*<0,05 Terdapat perbedaan bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

14

Dimensi Definisi Diare dan Gejala Diare

Tabel V menunjukkan perbedaan nilai pretest-posttest I antara definisi diare

(p 0,001) dan dimensi gejala diare (p 0,049), dari data tersebut pengetahuan tentang

diare sebelum dan sesudah diberikan intervensi terdapat perbedaan peningkatan

pengetahuan pada responden. Hal ini menunjukkan bahwa metode seminar yang

digunakan sudah efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden, terlihat juga

dari Gambar 2 untuk dimensi definisi diare (8,90-9,63) dan gejala diare (5,43-5,73)

terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan. Sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Saraswati (2018) bahwa metode seminar efektif untuk

meningkatkan pengetahuan, yang dibuktikan dengan diberikannya pre-post

intervention.

Nilai pretest – posttest II pada definisi diare sebesar p 0,064 dan pada gejala

diare nilai p 0,251 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna, hal ini

bisa disebabkan karena saat diberikan pretest hasilnya sudah baik, sehingga saat

diberikan posttest II responden sudah paham akan definisi diare maupun gejala

diare yang dapat terjadi. Dilihat pada pendidikan terakhir responden paling banyak

yaitu tamat SMA/SMK/MA, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka sangat besar pula pengaruhnya terhadap pengetahuan

(Maramis, 2013).

Dilihat dari Tabel V nilai posttest I – posttest II pada dimensi definisi diare

dengan nilai p sebesar 0,061 dan dimensi gejala diare nilai p sebesar 0,248 yang

menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan, hal ini bisa

disebabkan karena penggunaan leaflet yang diberikan sesaat setelah diberikan

intervensi tidak dimanfaatkan maupun tidak dibaca kembali untuk peningkatan

pengetahuan, dan terlihat juga pada Gambar 2 tentang definisi diare (9,63 – 9,33)

maupun gejala diare (5,73 – 5,60) mengalami penurunan. Hasil yang ditunjukkan

juga didukung penelitian yang telah dilakukan oleh Noviatin (2016) yang

menunjukkan bahwa penggunaan leaflet tidak terdapat pengaruh yang besar

terhadap perubahan pengetahuan, perilaku, maupun sikap responden yang

diberikan leaflet, dan hasil ujinya pun menunjukkan tidak ada perbedaan dengan

diberikan perlakuan leaflet tentang diare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

15

Dimensi Definisi Swamedikasi dan Pemahaman Tentang Obat Diare

Nilai pretest – posttest I pada dimensi definisi swamedikasi dan pemahaman

tentang obat diare terdapat perbedaan bermakna yaitu untuk definisi swamedikasi

nilai signifikasi p 0,036 dan untuk pemahaman tentang obat nilai p 0,011, dan

terdapat perbedaan bermakna juga pada saat pretest-posttest II dengan nilai

signifikasi p 0,003 dan p 0,002, sehingga dari hasil data ini menunjukkan adanya

perbedaan peningkatan pengetahuan sebelum maupun sesudah diberikan intervensi.

Hal ini ditunjukkan juga pada Gambar 2 untuk dimensi pemahaman tentang obat

saat pretest (6,57) - posttest I (7,4) mengalami perbedaan peningkatan pengetahuan.

Menurut Notoatmojo (2007) hasil dari proses belajar berupa kemampuan dan

perilaku dari subjek belajar, metode yang digunakan saat melakukan pendidikan

kesehatan juga berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sehingga metode

seminar dan leaflet yang digunakan saat penyuluhan sangat berpengaruh terhadap

peningkatan pengetahuan.

Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa responden sebelum diberikan

intervensi sudah memahami tentang definisi swamedikasi dan pemahaman tentang

obat diare, yang dapat dilihat pada informasi awal bahwa hampir semua responden

pernah melakukan swamedikasi dan paham akan penggunaan obat diare, sehingga

pada saat diberikan jeda 1 bulan responden tetap paham tentang dimensi tersebut

terlebih lagi karena responden sudah mendapatkan tambahan pengetahuan dari

penyuluhan tentang penyakit diare, ditunjukkan pada nilai posttest I – posttest II

tidak terdapat perbedaan bermakna pada peningkatan pengetahuan dengan nilai p

0,271 (definisi swamedikasi) dan nilai p 0,932 (pemahaman tentang obat diare).

Dimensi Pencegahan Diare dan Kapan Harus ke Dokter

Berdasarkan pada tabel data perbandingan perdimensi (Tabel V) diketahui

bahwa data pencegahan diare dan kapan harus ke dokter nilai pretest – posttest I (p

0,162 dan 0,480) , pretest – posttest II (p 0,872 dan 0,257) , dan posttest I – posttest

II (p 0,071 dan 0,564) tidak terdapat perbedaan bermakna. Hal ini bisa dikarenakan

responden dalam pencegahan diare maupun kapan harus ke dokter sudah memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

16

pemahaman tentang hal itu, dan juga responden yaitu kaum ibu-ibu yang lebih

paham dan peduli akan kesehatan. Hasil ini dibuktikan dengan rerata nilai (Gambar

2), untuk pencegahan diare nilai pretest sudah meningkat, menunjukkan bahwa

sebelum diberikan intervensi responden sudah paham akan pencegahan diare yang

harus dilakukan.

Faktor Resiko

Berdasarkan data (Tabel V) nilai pretest – posttest I sebesar p 0,042 yang

menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada peningkatan pengetahuan

responden, hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Saraswati

(2018) bahwa metode seminar efektif untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan

tindakan yang dibuktikan dengan diberikannya pre-post intervention.

Nilai pretest – posttest II p 0,594 yang menujukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan bermakna, hal ini bisa dikarenakan responden sudah memahami akan

faktor resiko yang dapat mengakibatkan penyakit diare sebelumnya dan responden

sudah memiliki pengetahuan akan faktor resiko tersebut, dilihat dari pendidikan

terakhir responden yang banyak yaitu tamat SMA/SMK/MA menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin tinggi

pengetahuan maka semakin banyak lagi pengetahuan yang didapatkan (Pratiwi,

2016) , sehingga pada posttest II yang diberi jeda 1 bulan responden sudah

mengetahui akan faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit diare. Hasil data

ini juga ditunjukkan pada Gambar 2 saat posttest I-posttest II mengalami penurunan

peningkatan pengetahuan yang sebelumnya 5,47 menjadi 5,17, hal ini bisa terjadi

dikarenakan responden tidak memaksimalkan leaflet yang diberikan dan bisa juga

dikarenakan responden lupa akan edukasi yang sudah diberikan. Kurangnya faktor

pengulangan edukasi, waktu, dan tidak adanya monitoring selama jarak 1 bulan

menjadi keterbatasan penelitian ini.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sebagian responden paling

banyak pada usia 41-50 tahun (33,3%) dengan pendidikan terakhir tamat

SMA/SMK/MA (46,7%). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan

peningkatan pengetahuan yang bermakna antara pretest – posttest I (sebelum dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

17

sesaat setelah edukasi seminar) dan pretest – posttest II (sebelum dan satu bulan

setelah edukasi seminar).

SARAN

Berdasarkan nilai signifikasi pada perbandingan nilai pretest, posttest I dan

posttest II, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dilakukan pengenalan

obat swamedikasi dengan penyakit yang lain dan pemberian edukasi berupa

DAGUSIBU untuk obat swamedikasi yang benar dan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

18

DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningsih, I., Chairun, W. dan Susi, A.K., 2013. Pengaruh Penyuluhan

terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Analgetik di

Kecamatan Cangkringan Sleman. Mutiara Medika. 13(2), 98-104.

Depkes RI, 2011. Lintas Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2017. Profil Kesehatan Provinsi

Sumatera Selatan. Palembang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Selatan.

Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2008. Materi Pelatihan

Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga

Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1-3, 36-

41.

Djunarko, I. dan Yosephine, D.H., 2011. Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra

Aji Parama, Yogyakarta, 2011, pp. 6-7, 46-49.

Fuaddah, A. T., 2015. Description of Self-Medication Behavior in Community of

Subdistrict Purbalingga, District Purbalingga. Jurnal Kesehatan

Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro 3 (1), 610-619.

Hidayati, A., Haafizah, D. dan Murtyik, D. P., 2017. Tingkat Pengetahuan

Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Swamedikasi

pada Masyarakat RW 8 Morobangun Jogotirto Berbah Sleman

Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manuntung. 3(2), 139-149.

Kementerian Kesehatan RI, 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia

2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kristina S.A., Prabandari Y.S., Sudjaswadi R., 2008. Perilaku Pengobatan Sendiri

Yang Rasional Pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan

Kabupaten Sleman. Majalah Farmasi Indonesia. 19(1), 32-40

Mamo, S., Yohanes, A. and Mesay, D., 2018. Self-Medication Practices among

Comumnity of Harar City and Its Sorroundings, Eastern Ethiopia. Journal

of Pharmaceutics, 1-6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

19

Maramis, P.A., Amatus, Y.I. dan Abram, B., 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan

dan Pengetahuan Ibu Tentang ISPA dengan Kemampuan Ibu Merawat

Balita ISPA Pada Balita di Puskesmas Bahu Kota Manado. E-journal

Keperawatan. 1(1), 1-8.

Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Noviatin, D. dan Teguh, Y.A., 2016. Pengaruh Penyuluhan dan Pemberian Leaflet

terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perilaku, dan Sikap Ibu Tentang Diare

pada Balita di Puskesmas Maja Kabupaten Majalengka. Fakultas

Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. 40-45.

Pertiwi, L., Dimas, P. N. dan Inayah., 2017. Gambaran Farmakoterapi Diare Akut

pada Anak di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru Periode 1 Januari-

31 Desember 2015. JOM FK. 4(1). 18.

Pratiwi, H., Nuryanti., Vitis, V. F., Warsinah, dan Nia, K. S., 2016. Pengaruh

Edukasi terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Kemampuan Berkomunikasi

atas Informasi Obat. Jurnal Ilmiah Farmasi. 4(1), 10-15.

Ratnasari, P. I., 2011. Pengetahuan Pemustaka UPT Perpustakaan Universitas

Diponegoro tentang Undang-undang Hak Cipta. Semarang: Program study

ilmu perpustakaan, Fakultas ilmu budaya, Universitas Diponegoro

Semarang.

Restiyono, A., 2016. Analisis Faktor yang Berpengaruh dalam Swamedikasi

Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kabupaten

Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 11(1), 14-27.

Saraswati, A. S. E., 2018. Peningkatan Pengetahuan Sikap dan Tindakan Remaja

Putra Terhadap Penggunaan Antibiotika di SMKN 1 Piri Yogyakarta

dengan Menggunakan Seminar dan leaflet. Skripsi. Universitas Sanata

Dharma.

Sedarmayanti, dan Hidayat, S., 2011. Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Supriyadi, 2015. Lanjut Usia dan Permasalahannya. Jurnal PPKn & Hukum. 10(2),

84-94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

20

World Health Organization, 2014. Self-Medication. Sudan Journal of Rational Use

of Medicine.

http://apps.who.int/medicinedocs/documents/s22205en/s22205en.pdf ,

diakses tanggal 21 September 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

21

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

22

Lampiran 1. Surat Permohonan izin Penelitian dan Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

23

Lampiran 2. Ethical Clereance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

24

Lampiran 3. Sertifikat CE & BU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

25

Lampiran 4. Surat Tugas Apoteker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

26

Lampiran 5. Lembar Pernyataan Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

27

Lampiran 6. Uji pemahaman bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

29

Lampiran 7. Uji reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

30

Lampiran 8. Hasil Perhitungan Uji Wilcoxon

a. Data perbandingan pretest, posttest I, posttest II

b. Perbedaan nilai pretest, posttest I, dan posttest II perdimensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

31

Lampiran 9. Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Saya Maria Magdalena Indriati Kartika dari Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Pengetahuan

Obat Swamedikasi Diare pada Ibu-Ibu Persekutuan Wanita Katolik di Lingkungan

St. Petrus Sukaraja Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian untuk

memenuhi tugas akhir perkuliahan.

Maka saya mohon kesediaan Ibu yang melakukan swamedikasi penyakit

diare yang sudah menikah, berdomisili di Desa Sukaraja, Kabupaten OKU Timur,

Sumatera Selatan, bersedia mengikuti jalannya penelitian. Peneliti mengajak Ibu

untuk ikut serta dalam penelitian ini. Penelitian ini membutuhkan semua subjek

penelitian yang tergabung di persekutuan Wanita Katolik dengan jangka waktu

keikutsertaan selama sekitar 2 jam yang akan diisi dengan perkenalan, pengisian

kuesioner pretest, edukasi menggunakan seminar dan leaflet dan leaflet, diskusi

atau tanya jawab, pengisian kuesioner posttest I dan posttest II.

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila

Anda sudah memutuskan untuk ikut maka Anda juga bebas mengundurkan

diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

Bila Anda tidak bersedia untuk berpartisipasi, tidak ada sanksi atau hal

merugikan apapun yang akan dikenakan.

B. Prosedur Penelitian

Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta

menandatangani lembar persetujuan penelitian. Saat Anda sudah

menadatangani lembar persetujuan maka prosedur selanjutnya adalah:

1. Mengisi lembar kuesioner pretest yang berisi data diri, penggalian

informasi awal, dan pengetahuan.

2. Diberikan edukasi berupa seminar dan leaflet dengan materi berupa power

point dan leaflet yang akan mempermudah memahami isi.

No Responden:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

32

3. Diminta untuk mengisi posttest I dan posttest II berupa kuesioner.

C. Kewajiban subjek penelitian

Sebagai subjek penelitian, Anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk

penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, Anda dapat

bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

D. Manfaat

Keuntungan langsung yang Anda dapatkan adalah memperoleh tambahan

pengetahuan dalam menangani swamedikasi penyakit diare yang bisa

dilakukan sendiri.

E. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subjek penelitian akan

dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan

dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian.

F. Kompensasi

Peneliti akan memberikan kompensasi berupa dompet sebagai ucapan

terimakasih atas kesediaan Ibu menjadi responden sehingga membantu

berlangsungnya penelitian ini.

G. Pembiayaan

Seluruh biaya penelitian akan ditanggung peneliti.

H. Informasi Tambahan

Anda diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan

penjelasan lebih lanjut, Ibu dapat mengghubungi Maria Magdalena Indriati

Kartika no Hp: 082295516817.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

33

Lampiran 10. Informed Consent

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Usia :

Tempat/tanggal lahir :

Pekerjaan :

menyatakan bahwa,

1. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai informasi penelitian yang

akan dilakukan dengann judul “Evaluasi Pengetahuan Obat Swamedikasi

Diare Pada Ibu-Ibu Persekutuan Wanita Katolik di Lingkungan St. Petrus

Sukaraja Sumatera Selatan”.

2. Saya bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan

dengan kondisi:

a. Dilakukan pemberian edukasi berupa seminar dan leaflet tentang

obat swamedikasi diare.

b. Mengisi kuesioner dengan lengkap untuk pretest, posttest I dan

posttest II.

3. Data yang dikumpulkan akan digunakan demi kepentingan penelitian dan

akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti dan responden.

4. Saya juga telah diberitahu bahwa pelaksanaan penelitian ini telah

mendapatkan izin dari instansi berwenang.

5. Apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan, saya berhak

memutuskan keluar dan tidak berpartisipasi dalam penelitian yang

dilakukan.

Pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan dari pihak

manapun dan penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada

saya dan sebagai edukasi dini untuk kesehatan pribadi saya.

Peneliti

(……………………………………)

Sukaraja, ……………………2018

Yang membuat pernyataan

(………………………………………)

No Responden:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

34

Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Pre-Post Intervention

Kuesioner Penelitian

A. Data Diri Responden : terdiri dari 5 pertanyaan mengenai data diri dan

karakteristik demografi pasien.

B. Penggalian Informasi Awal tentang Swamedikasi Penggunaan Obat Diare:

terdiri dari 4 pertanyaan mengenai penggalian informasi tentang

penggunaan obat diare yang dilakukan selama ini.

C. Penggalian pengetahuan yang akan digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan, terdiri dari 23 pernyataan mengenai aspek pengetahuan

responden mengenai obat swamedikasi diare. Pada bagian ini responden

diminta untuk menjawab pernyataan dengan pilihan jawaban “benar” atau

“salah” dengan rincian kunci jawaban 9 pernyataan memiliki jawaban

“benar” dan 14 pernyataan memiliki jawaban “salah”.

Instruksi menjawab : Benar / Salah

1. Diare

Favorable ( + ) - Diare persisten adalah diare

dengan atau tanpa darah yang

berlangsung setidaknya 14 hari

- Oralit dapat dibuat dengan

menggunakan campuran gula

dan garam dengan air matang

- Bila tidak diobati segera diare

dapat menyebabkan kematian

Unfavorable ( - ) - Diare adalah kondisi pada saat

mengalami buang air besar

hanya 1 kali dalam seminggu

- Diare berair akut yang

disebabkan oleh bakteri bisa

berlangsung selama beberapa

minggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

35

2. Swamedikasi

Favorable ( + ) - Obat yang bisa digunakan

dalam swamedikasi yaitu

obat yang didapatkan tanpa

resep dokter

Unfavorable ( - ) - Memeriksakan diri ke dokter

merupakan swamedikasi

3. Gejala

Favorable ( + ) - Pada saat terkena diare,

maka akan mengalami

kekurangan cairan

Unfavorable ( - ) - Tingginya nafsu makan

merupakan gejala dari diare

- Nyeri ulu hati hingga

pingsan termasuk dalam

gejala yang ditimbulkan dari

diare

4. Faktor risiko

Favorable ( + ) Tidak mencuci tangan

sebelum makan bisa

menyebabkan penyakit diare

Unfavorable ( - ) - Kurang mengkonsumsi

makanan berserat seperti

sayur dan buah-buahan

merupakan penyebab dari

diare

- Alergi terhadap susu maupun

obat-obatan bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

36

merupakan faktor risiko dari

penyakit diare

5. Pemahaman tentang obat diare

Favorable ( + ) - Zink digunakan untuk

mengurangi tingkat

keparahan diare dan

mengurangi frekuensi buang

air besar

Unfavorable ( - ) - Obat loperamide boleh

digunakan untuk semua jenis

penyakit diare

- Obat norit tidak bisa

didapatkan tanpa resep

dokter

- Neo entrostop® bisa dibeli

diapotik dan harus

menggunakan resep dokter

6. Pencegahan diare

Favorable ( + ) -

Unfavorable ( - ) - Mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih tidak

dapat mencegah penyakit

diare

- Buang air besar di jamban

tidak berpengaruh terhadap

penyakit diare

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

37

- Seseorang yang mengalami

diare boleh makan makanan

yang pedas

7. Kapan harus ke dokter

Favorable ( + ) - Saat mengalami diare yang

disertai muntah dan

kekurangan cairan segera

dibawa ke dokter

- Jika diare memburuk setelah

terjadi selama lebih dari 5

hari maka segera dilakukan

pemeriksaan ulang ke dokter

Unfavorable ( - ) - Diare yang disertai darah

bisa ditangani dengan sendiri

tanpa memeriksakan ke

dokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

38

KUESIONER

A. Data Diri Responden

Responden diharapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan

mengisi titik-titik dan memberi tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai:

1. Nama :…………………………………………………………

2. Usia :…………………………………………………………

3. Alamat :…………………………………………………………

4. No.Hp/Telp :…………………………………………………………

5. Pendidikan terakhir :

( ) Tidak sekolah/Tidak tamat SD ( ) Tamat SD/MI

( ) Tamat SMP/MTs ( ) Tamat SMA/SMK (kesehatan/non kesehatan)

( ) Perguruan tinggi (kesehatan/non kesehatan) ( ) D1 s/d D3

( ) Lainnya,……………………… ( ) S1 s/d S3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

39

B. Penggalian Informasi Awal tentang Swamedikasi Penggunaan Obat Diare

Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai

1. Apakah anda pernah melakukan pengobatan sendiri untuk mengobati keluhan

diare menggunakan obat tradisional atau obat yang dibeli di warung/ toko obat/

apotek, tanpa memeriksakan keluhan yang dialami?

( ) Pernah ( )Tidak Pernah

2. Jika PERNAH, apa nama obat yang digunakan untuk menangani diare

tersebut?

…………………………………………………………………………………

…….

3. Bagaimana cara anda menggunakan obat tersebut?

………………………………………………………………………………………

….

4. Dimanakah anda membeli obat untuk mengatasi keluhan tersebut? (Bisa lebih

dari satu jawaban)

( ) Apotek

( ) Bidan

( ) Warung

( )Toko Obat

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

40

C. Pengetahuan

Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai

NO. PENYATAAN JAWABAN

BENAR SALAH

1. Diare persisten adalah diare dengan atau

tanpa darah yang berlangsung setidaknya 14

hari

2. Memeriksakan diri ke dokter merupakan

tindakan swamedikasi

3. Neo entrostop® dapat dibeli di apotik dan

harus menggunakan resep dokter

4. Pada saat terkena diare akan mengalami

kekurangan cairan

5. Diare adalah kondisi pada saat mengalami

buang air besar hanya 1 kali dalam

seminggu

6. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih

tidak dapat mencegah penyakit diare

7. Obat yang digunakan dalam swamedikasi

yaitu obat yang didapatkan tanpa resep

dokter

8. Oralit dapat dibuat dengan menggunakan

campuran gula dan garam dengan air

matang

9. Saat mengalami diare yang disertai

dehidrasi berat segera dibawa kedokter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

41

10. Zink digunakan untuk mengurangi tingkat

keparahan diare dan mengurangi frekuensi

buang air besar

11. Kurang mengkonsumsi makanan berserat

seperti sayur dan buah-buahan merupakan

penyebab dari diare

12. Bila tidak diobati segera diare dapat

menyebabkan kematian

13. Diare yang disertai darah bisa ditangani

sendiri tanpa memeriksakan ke dokter

14. Buang air besar di jamban tidak

berpengaruh terhadap penyakit diare

15. Obat loperamide harus didapatkan dengan

resep dokter

16. Tingginya nafsu makan merupakan gejala

dari diare

17. Nyeri ulu hati hingga pingsan termasuk

dalam gejala yang ditimbulkan dari diare

18. Diare berair akut yang disebabkan oleh

bakteri bisa berlangsung selama beberapa

minggu

19. Tidak mencuci tangan sebelum makan bisa

menyebabkan penyakit diare

20. Alergi terhadap susu maupun obat-obatan

bukan merupakan faktor risiko dari penyakit

diare

21. Obat norit tidak bisa didapatkan tanpa resep

dokter

22. Seseorang yang mengalami diare boleh

makan makanan yang pedas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

42

23. Jika diare memburuk setelah terjadi selama

lebih dari 5 hari maka segera dilakukan

pemeriksaan ulang ke dokter

Terimakasih atas partisipasi anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

43

Lampiran 12. Materi Presentasi dan Leaflet

Materi Presentasi dan Leaflet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

51

Lampiran 13. Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA … · berjudul “EVALUASI PENGETAHUAN OBAT SWAMEDIKASI DIARE PADA IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA KATOLIK DI LINGKUNGAN ST. PETRUS SUKARAJA

52

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skrispi dengan judul “Evaluasi Pengetahuan Obat

Swamedikasi Diare Pada Ibu-ibu Persekutuan Wanita

Katolik di Lingkungan St. Petrus Sukaraja Sumatera

Selatan” bernama Maria Magdalena Indriati Kartika.

Penulis merupakan anak ke empat dari empat bersaudara,

anak dari pasangan F. X. Sukirmanto dan Rosalia Sukarti.

Penulis lahir di OKU Timur, 20 April 1997. Pendidikan

formal penulis di awali di TK Sang Timur (2002-2003), melanjutkan pendidikan ke

SD Negeri Sukaraja Luar (2003-2009), kemudian pendidikan menengah di SMP

Pangudi Luhur Sukaraja (2009-2012), dan SMA Pangudi Luhur St. Aloysius

Sukaraja (2012-2015). Pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam beberapa

kegiatan kepanitiaan antara lain anggota divisi Teater kegiatan TITRASI 2016 dan

2017, Koordinator Master of Ceremonies kegiatan Pharmacy Perfomance 2017,

Master of Ceremonies kegiatan 3ON3 and Dance Competition, anggota panitia

dalam kegiatan Donor Darah 2016 dan 2017, anggota panitia dalam kegiatan

Pharmacy Badminton Tournament 2016, dan menjadi anggota aktif UKF DNA

periode 2016. Penulis juga lolos program yang didanai oleh dikti pada Program

Kreativitas Mahasiswa 2017 dengan judul “BETA PUNYA (Belajar Tanaman Obat

Pengusir Nyamuk).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI