Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS
NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45 Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Bunga Sinta Simbolon
NIM: 112114097
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS
NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45 Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Bunga Sinta Simbolon
NIM: 112114097
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“ Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu”
(Mazmur 40:9)
“Melalui hal-hal yang kecil aku ingin mencapai yang Luar Biasa”
(St.Theresia Lisieux)
Kehidupan adalah sebuah pembelajaran yang panjang akan sikap
rendah hati.
(James M.Barrie)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef yang
senantiasa memberikan perlindungan, kesetiaan, dan kekuatan.
2. Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan Kongregasi Suster Santo
Yosef Medan yang telah memberikan kesempatan bagi Penulis
untuk menimba ilmu dan pengetahuan.
3. Pengurus Yayasan Karya Murni, dimana penulis dapat
melakukan penelitian.
4. Ayah dan Ibu serta Kakak dan Adik serta ponakan-ponakan saya
yang selalu setia mendoakan dan mendukung saya dalam
menjalani panggilan dan studi.
5. Komunitas SCMM (St. Sesilia) Yogyakarta, yang merupakan
tempat penulis selama menjalani masa studi.
6. Saudari-saudari yang pernah hidup bersama di Komunitas Santa
Sesilia Yogyakarta yang tetap memberikan semangat.
7. Teman-teman kelas MPAT maupun satu kelompok bimbingan
skripsi yang senantiasa tetap memberikan dukungan.
8. Para Dosen Fakultas Ekonomi yang bersedia mendidik serta
membagikan ilmunya kepada penulis selama menjalani studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi ini
dengan judul: “EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
ENTITAS NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45”
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 03 Agustus 2015 adalah hasil
karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam
skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang
saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun
tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan
sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya
ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain
seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan izajah yang
telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
(Bunga Sinta Simbolon)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma
Nama : Bunga Sinta Simbolon
Nomor Mahasiswa : 112114097
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan
PSAK 45 (Studi Kasus pada Yayasan Karya Murni Medan).
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
(Bunga Sinta Simbolon)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan,
bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimaksih yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma,M.Sc.,Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
belajar dan mengembangkan kepribadian.
2. Dr.H.Herry Maridjo,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, S.E, M.Si, Ak, CA selaku pembimbing
utama yang telah membantu, membimbing, serta memberi masukan
masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Josephine Wuri, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
memperhatikan perkembangan akademik penulis dan teman-teman.
5. Segenap dosen dan staf Program Studi Akuntansi yang membimbing
dan membantu penulis selama menjalani kuliah di Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Pemimpin Umum beserta Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Suster
Santo Yosef Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menjalani studi.
7. Pengurus Yayasan Karya Murni Medan yang telah memberika izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian dan secara khusus kepada
Sr Raynelda Gultom, KSSY yang sangat membantu penulis selama
melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu serta saudara kandung yang selalu mendoakan penulis
sehingga setia dalam panggilan dan semangat dalam menjalani studi.
9. Teman-teman akuntansi angkatan 2011, khusus teman seperjuangan
Sr. Lusi, SPM, Sr. Erika, Fch, Sr. Fridoline, SPC, Chatarine, Melia,
Eva dan Igna yang selalu mendukung dan memberikan semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………….. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………… vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI
KARYA TULIS....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. viii
HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………….. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ……………………………………….. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................... xiii
ABSTRAK …………………………………………………………… xiv
ABSTRACT …………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN.…….……………….…………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………….. 1
B. Batasan Masalah………………………………………… 4
C. Rumusan Masalah…………………………..................... 5
D. Tujuan Penelitian……...................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ……………………………………… 5
F. Sistematika Penulisan……………………………...…… 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………….………………………. 8
A. Pengertian Entitas Nirlaba…………………………….... 8
B. Perbedaan Entitas Nirlaba dengan Entitas Laba ..……… 10
C. Konsep Dasar Pemikiran Akuntansi ……………………. 10
D. Karakteristik Entitas Nirlaba …………………………… 11
E. Yayasan ………………………………………………… 13
1. Pengertian Yayasan ………………………………… 13
2. Karakteristik Yayasan ………………………………. 14
3. Tujuan Yayasan …………………………………….. 14
4. Sumber Pembiayaan/Kekayaan Yayasan ………….. 17
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba ……………………. 18
1. Pengertian Laporan Keuangan ..…………………….. 18
2. Jenis-jenis Laporan Keuangan Entitas Nirlaba .…….. 19
a. Laporan Posisi Keuangan…..…………………… 19
b. Laporan Aktivitas ………………………………. 23
c. Laporan Arus Kas……………………………….. 24
G. Tujuan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba …………….. 25
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………… 31
A. Jenis Penelitian………….……………………….…….. 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian….……………….…….. 31
C. Subjek dan Objek Penelitian……….………………….. 31
D. Data Yang Dibutuhkan............…………………………. 32
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………….. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
F. Teknik Analisis Data...……………….………………… 33
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI …………………….. 34
A. Sejarah Berdirinya Organisasi…………...……….......... 34
B. Lokasi Organisasi………………………………………. 44
C. Visi, Misi dan Motto Organisasi……………………….. 44
D. Kegiatan Organisasi…………….……………………… 46
E. Struktur Organisasi …..………………………………… 50
1. Struktur Organisasi ………………………………… 50
2. Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab……… 52
3. Monitoring/Evaluasi ………………………………. 55
4. Sistem Akuntansi ………………………………….. 56
5. Program Organisasi………………………………… 56
6. Sistem Rujukan Bantuan…………………………… 56
7. Sumber Daya Pendanaan ………………………… 57
8. Sumber Daya Manusia …………………………… 58
9. Program Jangka Pendek …………………………… 59
10. Program Jangka Panjang…………………………… 60
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………...……….. 61
A. Analisis Data…………… ….…..………………………. 61
1. Neraca……………………………………………… 62
2. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran…………….. 66
3. Laporan Sisa Hasil Usaha ……………… …………. 70
4. Laporan Rekapitulasi Arus Kas …….……………… 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Membandingkan Laporan Keuangan Menurut PSAK 45
Dengan Praktik Menurut YKM ………………………... 76
1. Penerapan PSAK 45 ………………………………. 76
a. Laporan Posisi Keuangan …..………………… 76
b. Laporan Aktivitas ….…………………………. 81
c. Laporan Arus Kas ….………………………… 85
C. Pembahasan…..………………………………………… 101
1. Penerapan PSAK 45……………………………….. 101
BAB VI PENUTUP………..………..……………………………….. 112
A. Kesimpulan ….…….…………………………………… 112
B. Keterbatasan Penelitian………………………………… 114
C. Saran ……….………………………………………….. 115
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 117
LAMPIRAN …………………………….…………………………….. 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Format Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK 45…….. 28
Tabel 2 Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45…………….. 29
Tabel 3 Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45……………. 30
Tabel 4 Keadaan Siswa dan Warga Binaan YKM
Tahun 2011-2013………………………………………… 42
Tabel 5 Keadaan Guru dan Pegawai YKM Tahun 2011-2013…… 43
Tabel 6 Neraca YKM Per 31 Desember 2011…………………….. 65
Tabel 7 Laporan Penerimaan dan Pengeluaran YKM
Per 31 Desember 2011…………………………………… 68
Tabel 8 Laporan Sisa Hasil Usaha YKM Per 31 Desember 2011… 71
Tabel 9 Laporan Rekapitulasi Arus Kas YKM
Per 31 Desember 2011…………………………………… 74
Tabel 10 Perbandingan Cara Penyajian Laporan Keuangan
Pada PSAK 45 dengan Laporan YKM …………………. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Yayasan Karya Murni…………………. 51
Gambar 2 Perbandingan Format Laporan Posisi Keuangan Menurut
PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM ………………… 87
Gambar 3 Perbandingan Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45
dengan Praktik Menurut YKM …………………………… 89
Gambar 4 Perbandingan Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45
Dengan Praktik Menurut YKM …………………………… 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
EVALUASI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS
NIRLABA BERDASARKAN PSAK 45
Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni Medan
Bunga Sinta Simbolon
NIM: 112114097
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi apakah penyusunan laporan
keuangan Yayasan Karya Murni sudah sesuai dengan ketentuan menurut
PSAK 45 tentang pelaporan keuangan entitas nirlaba.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang diperoleh dengan
melakukan wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif-analisis, yaitu teknik yang mengungkapkan
konsep teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian hasil
penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Yayasan Karya Murni belum
menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45,
dimana masih ada perbedaan nama laporan, format dan item-item yang
dilaporkan.
Menurut PSAK 45, entitas nirlaba seperti yayasan seharusnya
menyajikan 4 (empat) laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.Tetapi
pada praktiknya Yayasan Karya Murni menyajikan 4 (empat) laporan
keuangan yaitu neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa
hasil usaha dan laporan rekapitulasi arus kas.
Kata kunci: kesesuaian, penyusunan, laporan keuangan, PSAK 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
EVALUATION OF FINANCIAL STATEMENTS PREPARATION
BASED ON INDONESIAN SFAS 45 NONPROFIT ENTITIES
Case Study At Karya Murni Foundation Medan
Bunga Sinta Simbolon
NIM: 112114097
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this research is to evaluate whether the Karya
Murni foundation financial report has been in compliance with the
provision according to Indonesia SFAS 45 about nonprofit entity financial
reporting.
This type of research is a case study. Data obtained by interview,
documentation and observation. Data analysis technique used is
descriptive-analysis, that is a technique that expresses the theoretical
concepts and description of the object of research and presentation of
research results.
Based on the research the Karya Murni foundation’s have not
financial statements complied with Indonesian SFAS 45, as there are
differences in the name of the report, the format and the items reported.
According to Indonesian SFAS 45, non-profit entities such as
foundations should present four (4) financial statements namely the
statement of financial position, statement of activities, statement of cash
flows and notes to the financial statement. But in practice Karya Murni
foundation serves four (4) financial statements, namely the balance sheet,
receipts and reports expenditure, statements of net income and cash flow
summary report.
Key Word: Preparation, Financial Statement, Indonesian SFAS 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini sangat
meningkatkan pengetahuan manusia. Kemajuan teknologi ini membawa
perubahan yang begitu besar bagi kehidupan manusia. Apabila kita
mengamati masyarakat yang ada di sekitar kita, ternyata perkembangan
teknologi ini membawa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat
Salah satu dampak negatifnya bahwa manusia menjadi kurang peduli
dengan sesama yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat dilihat semakin
bertambahnya jumlah orang-orang yang tertimpa kemiskinan dan kurang
diperhitungkan dalam masyarakat serta masyarakat yang kurang mampu
semakin sulit dalam memperoleh pendidikan. Melihat situasi ini, banyak
orang-orang yang memiliki empati dan tergerak hatinya untuk membantu
mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel serta bagi orang-
orang yang mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan. Keadaan
ini menimbulkan munculnya berbagai entitas nirlaba yang dengan terbuka
memberikan perhatian dan pelayanan bagi masyarakat tersebut. Entitas ini
bertujuan bukan untuk mencari keuntungan atau disebut dengan entitas
nirlaba.
Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis lainnya.
Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai macam aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
operasinya. Entitas nirlaba merupakan suatu organisasi yang penting bagi
masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat
dipenuhi oleh organisasi yang bermotif laba. Entitas nirlaba memperoleh
sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan
jumlah sumber daya yang diberikan (IAI, 2011:45.1).
Bagi anggota dan penyumbang, akuntansi dan laporan keuangan
sangat penting untuk disajikan sehingga dapat diketahui bagaimana
perkembangan organisasi tersebut. Laporan keuangan salah satu hal yang
sangat penting dalam suatu organisasi, baik organisasi yang mencari laba
maupun organisasi nirlaba. Pertanggungjawaban berupa laporan keuangan
sangat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi sehingga
dapat dipantau bagaimana perkembangan organisasi dari tahun ke tahun.
Bagi mereka, laporan keuangan sangat berfungsi untuk menginformasikan
kesinambungan hidup organisasi sebagai tempat berkarier. Maka laporan
keuangan diharapkan memberikan informasi berkala guna memberikan
gambaran apakah visi dan misi organisasi tersebut dapat direalisasikan.
Laporan keuangan organisasi merupakan laporan pertanggung
jawaban kepada pihak intern dan ekstern untuk menambah kepercayaan
mereka khususnya bagi para anggota, penyumbang (donatur) serta publik
bahwa apa yang mereka sumbangkan benar-benar dipergunakan dengan
baik demi kepentingan umum. Kepercayaan ini akan semakin menggugah
hati para penyumbang dalam memberikan apa yang mereka miliki untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dibagikan demi kesejahteraan orang-orang yang dilayani dalam entitas
nirlaba. Apabila kita memperhatikan, ketidakpercayaan para penyumbang
sering mengakibatkan sumber dana bagi organisasi semakin berkurang
sehingga lambat laun organisasi tersebut tidak bisa bertahan. Seperti telah
dibahas sebelumnya bahwa sumber dana entitas nirlaba tersebut berasal
dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah membuat Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 yang mengatur tentang pelaporan
keuangan entitas nirlaba. Dalam PSAK 45 ini dinyatakan bahwa tujuan
adanya standar tersebut adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas
nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan tersebut diharapkan entitas
nirlaba dapat menyajikan laporan keuangan yang berkualitas sehingga
mudah dipahami oleh para pemakai, dan memiliki relevansi.
Yayasan Karya Murni dengan kantor pusat terletak di Jl. Karya
Wisata No 6 Medan, Sumatera Utara merupakan yayasan yang bergerak
di bidang kemanusiaan, yaitu pelayanan kepada orangtua yang sudah
lanjut usia (panti jompo), anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang
berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, Tempat Penitipan Anak
(TPA). Dalam menjalankan misinya yayasan tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak baik secara individu maupun kelompok yang dengan
sukarela dan hati yang tulus memberikan bantuan untuk membiayai
orangtua yang sudah lanjut usia dan anak-anak tersebut. Yayasan Karya
Murni bertujuan untuk menyejahterakan serta memberdayakan orangtua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
anak yatim piatu dan anak-anak yang berkebutuhan khusus, sehingga
mereka merasa diperhitungkan ditengah-tengah masyarkat.
“Karakteristik utama entitas nirlaba seperti yayasan berbeda dengan entitas
yang bermotif laba. Perbedaannya terletak pada mekanisme organisasi
bersangkutan dalam memperoleh sumber daya awal yang dibutuhkan,
yang umumnya diperoleh dari sumbangan” (Bastian 2007:73).
Kemampuan suatu yayasan dalam mengelola jasa dikomunikasikan
melalui laporan posisi keuangan, dimana laporan ini berisi informasi
mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan informasi mengenai hubungan di
antara unsur-unsur tersebut disampaikan. Laporan ini harus menyajikan
secara terpisah aset bersih, baik yang terikat maupun yang tidak terikat
penggunaannya. Pertanggungjawaban pengelola atas hasil pengelolaan
sumber daya yayasan akan disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan
arus kas. Laporan aktivitas menyajikan informasi mengenai perubahan
yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan diatas dan mengingat
pentingya penyusunan laporan keuangan entitas nirlaba bagi pihak
pemakai maka penulis ingin dan tertarik untuk melakukan penelitian
tentang: Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
Berdasarkan PSAK 45, Studi Kasus Pada Yayasan Karya Murni.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini terbatas pada evaluasi penyusunan laporan keuangan
Yayasan Karya Murni Medan berdasarkan PSAK 45 yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan selama periode 2011-2013.
C. Rumusan Masalah
Apakah penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni sudah sesuai
dengan ketentuan menurut PSAK 45?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya
Murni sudah sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Yayasan
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pihak-pihak yang
terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu landasan
teori yang digunakan dalam penelitian ini menjadi kontribusi bagi
pihak pengurus yayasan agar dapat menyajikan laporan keuangan
berdasarkan ketentuan menurut PSAK 45.
2. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini menambah pengetahuan serta wawasan bagi
penulis tentang penyusunan laporan keuangan organisasi sektor
publik khususnya entitas nirlaba. Selain itu sebagai sarana bagi
penulis dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan refrensi skripsi di
Universitas Sanata Dharma yang bisa diakses oleh seluruh civitas
akademik. Selain itu hasil penelitian ini menjadi bahan acuan dan
refrensi untuk peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian
pada entitas nirlaba.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori-teori yang ada hubungannya
dengan entitas nirlaba.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data
yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya organisasi,
lokasi organisasi, visi misi dan motto organisasi, struktur
organisasi serta kegiatan-kegiatan organisasi.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi data yang diperoleh dari hasil penelitian
kemudian dilakukan evaluasi berdasarkan landasan teori
yang digunakan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini mencakup kesimpulan dari hasil evaluasi, dan
pembahasan, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang
berguna bagi organisasi tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Entitas Nirlaba
“Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan
kepentingan umum dan penyediaan barang dan jasa kepada publik yang
dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan
hukum” (Mahsun, 2010:13).
Organisasi sektor publik dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu
entitas pemerintah dan entitas nirlaba nonpemerintah. Organisasi sektor
publik ini muncul dalam berbagai bentuk, sebagian besar merupakan
organisasi pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Ada pula yang menjalankan aktivitasnya dalam berbagai bentuk yayasan
mulai dari yayasan yang menyelenggarakan pendidikan, yayasan yang
bergerak dibidang sosial sampai dengan yayasan-yayasan yang bidangnya
sangat khusus seperti yayasan beasiswa. Termasuk juga organisasi sektor
publik adalah lembaga-lembaga keagamaan, LSM, partai politik, rumah
sakit dan sekolah (Nordiawan, 2006:2).
Entitas nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari
beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan
tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata
(Nainggolan, 2005: 01 dalam Rosalia, 2011).
Entitas nirlaba atau non-profit organization merupakan salah satu
komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin
banyak keterlibatan entitas nirlaba. Menurut PSAK 45, entitas nirlaba
adalah entitas yang memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi
yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan (IAI, 2011:
45.1).
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
organisasi nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan
laba dalam menjalankan usaha atau kegiatannya. Pada entitas nirlaba
umumnya sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan
segala kegiatan yang dilakukan berasal dari pemberi sumber daya atau
sumbangan dari orang-orang yang ingin membantu sesamanya. Tujuan
entitas nirlaba yaitu untuk membantu masyarakat luas yang tidak mampu
khususnya dalam hal ekonomi.
Organisasi nirlaba pada prinsipnya adalah alat untuk mencapai
tujuan dari sekelompok orang yang memilikinya. Karena itu bukan tidak
mungkin diantara lembaga yang satu dengan yang lain memiliki filosofi
(pandangan hidup) yang berbeda, maka operasionalisasi dari filosofi
tersebut kemungkinan juga akan berbeda. Karena filosofi yang dimiliki
entitas nirlaba sangat tergantung dari sejarah yang pernah dilaluinya dan
lingkungan poleksosbud (politik, ekonomi, sosial dan budaya) tempat
entitas nirlaba itu ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Perbedaan Entitas Nirlaba dengan Entitas Laba
Banyak hal yang membedakan antara entitas nirlaba dengan entitas
lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya
pemilik entitas nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada entitas
laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya.
Dalam hal donatur, entitas nirlaba membutuhkannya sebagai sumber
pendanaan. Berbeda dengan entitas laba telah memiliki sumber pendanaan
yang jelas, yakni dari hasil keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran
tanggung jawab, pada entitas laba telah jelas siapa yang menjadi dewan
komisaris, kemudian memilih seorang direktur pelaksana. Sedangkan pada
entitas nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan karena anggota dewan
komisaris bukanlah pemilik entitas.
C. Konsep Dasar Pemikiran Akuntansi Organisasi Nirlaba
Di Amerika Serikat (AS), Financial Accounting Standard Board
(FASB) telah menyusun standar untuk laporan keuangan yang ditujukan
bagi para pemilik entitas atau pemegang saham, kreditor dan pihak lain
yang tidak secara aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutan,
namun mempunyai kepentingan. FASB juga berwenang menyusun standar
akuntansi bagi entitas nirlaba nonpemerintah, sementara Government
Accounting Standard Board (GASB) menyusun standar akuntansi dan
pelaporan keuangan untuk pemerintah pusat dan federal AS.
Di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) membentuk Komite
Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penyusun standar untuk pemerintah itu dibangun terpisah dari Komite
Standar Akuntansi Keuangan yang diatur Ikatan Akuntan Indonesia di
Indonesia karena karateristik entitas berbeda. Entitas pemerintah tidak
mempunyai pemegang saham atau semacamnya, memberikan pelayanan
pada masyarakat tanpa mengharapkan laba, dan mampu juga memaksa
pembayar pajak untuk mendukung keuangan pemerintah tanpa peduli
bahwa imbalan bagi pembayar pajak memadai atau tidak memadai.
International Federation of Accountant (IFAC) membentuk Public
Sector Committee (PSC) yang bertugas menyusun International Public
Sector Accounting Standartd (IPSAS). Istilah Public Sector di sini berarti
pemerintah nasional, pemerintah regional (misalnya negara bagian, daerah
otonom, provinsi, dan daerah istimewa), pemerintah lokal (misalnya kota
mandiri), dan entitas pemerintah terkait (misalnya perusahaan negara,
komisi khusus). Dengan demikian PSC tidak menyusun standar akuntansi
sektor publik nonpemerintah.
D. Karakteristik Entitas Nirlaba
Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas laba (bisnis).
Perbedaan tersebut terletak pada cara entitas memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Menurut Deddi (2006:2) organisasi sektor publik menjadi berbeda dan
unik karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial
2) Dimiliki secara kolektif oleh publik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3) Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk
saham yang dapat diperjualbelikan
4) Keputusan-keputusan yang terkait kebijaksanaan maupun operasi
didasarkan pada konsensus.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) berlaku bagi
laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi
karakteristik (PSAK 45, paragraf 01) sebagai berikut:
1) Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2) Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3) Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis,
dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat
dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut
tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada
saat likuiditas atau pembubaran entitas.
Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota
dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
entitas tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas
nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah
terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
demikian dalam praktiknya entitas nirlaba sering tampil dalam berbagai
bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan entitas bisnis pada
umumnya. Pada entitas nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, entitas
mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari
pendapatan jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran
jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja
penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut seperti
kreditur dan pemasok dana lainnya (IAI, 2011: 45.1).
E. Yayasan
a. Pengertian Yayasan
Menurut UU No 16 Tahun 2001, pengertian yayasan adalah badan
hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang kemanusiaan,
keagamaan, dan sosial. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk
menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan
badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Namun dalam
perkembangannya, yayasan sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang
berorientasi laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk
menyiasati berbagai aktivitas di luar bidang-bidang di atas. Banyak fakta
yang terjadi bahwa kecenderungan pendirian yayasan untuk berlindung
dibalik status hukum yayasan, sehingga muncul berbagai masalah, seperti
sengketa antara pengurus dan pendiri, ketidaksesuaian maksud dan tujuan
dengan anggaran dasar dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Karakteristik Yayasan
Menurut Bastian (2010: 406), “Karakteristik utama organisasi
nirlaba seperti yayasan, dapat dibedakan dengan organisasi bisnis.
Perbedaanya terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya awal
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Organisasi seperti yayasan umumnya memperoleh sumber daya awal dari
sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan
imbalan apapun dari organisasi tersebut”.
Akibat dari transaksi tersebut, berbagai transaksi yayasan dapat
diidentifikasi. Hal yang berbeda dengan transaksi organisasi bisnis adalah
dalam hal penerimaan sumbangan. Namun demikian, praktek organisasi
yayasan diakui sering tampil dalam berbagai bentuk. Pada yayasan dimana
tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya
dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan ataupun jasa yang
diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah dan kepastian
aliran masuk kas menjadi ukuran yang penting bagi para pengguna laporan
keuangan organisasi tersebut, seperti kreditor dan pemasok dana lainnya.
Organisasi semacam ini memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan
organisasi bisnis pada umumnya.
c. Tujuan Yayasan
Tujuan yayasan adalah melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat
sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Menurut Bastian (2007: 2), “Yayasan
memiliki tujuan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif”. Tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bersifat kuantitatif mencakup pencapaian laba maksimum, penguasaan
pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan produktivitas. Sedangkan
tujuan kualitatif meliputi efisiensi dan efektivitas organisasi, manajemen
organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi, reputasi organisasi,
stabilitas, pelayanan kepada masyarakat, dan citra perusahaan. Setiap
yayasan harus memiliki visi dan misi yang ingin diwujudkan oleh yayasan.
Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang
dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain sumber pembiayaan
yayasan tersebut juga bisa berasal dari sumbangan atau bantuan. Pola
pertanggungjawaban yayasan bersifat vertikal dan horizontal.
Pertanggungjawaban vertikal merupakan pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggung
jawaban yayasan kepada pembina. Sedangkan pertanggungjawaban
horizontal merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
masyarakat luas sebagai salah satu elemen yang penting dalam proses
akuntabilitas publik.
Menurut UU No 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai organ yang
terdiri dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pembina adalah organ
yayasan yang memiliki kewenangan yang tidak diserahkan kepada
pengurus dan pengawas, misalnya membuat keputusan tentang anggaran
dasar, mengangkat dan menghentikan pengurus, pengawas, menetapkan
kebijaksanaan umum berdasarkan Anggaran Dasar, mengesahkan program
kerja dan rancangan anggaran tahunan, dan membuat keputusan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
penggabungan atau pembubaran yayasan. Pengurus adalah organ yayasan
yang melakukan kepengurusan yayasan dan mampu melakukan perbuatan
hukum, sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara.
Sedangkan pengawas adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan
serta memberikan nasihat kepada pengurus dalam melakukan kegiatan
yayasan. Yayasan minimal memiliki satu pengawas. Rencana anggaran
yayasan harus bersifat terbuka, yaitu dipublikasikan kepada masyarakat
agar dapat dikritisi dan didiskusikan. Seperti organisasi nirlaba yang lain,
yayasan juga menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK 45.
Tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan
informasi yang relevan bagi kepentingan para penyumbang, anggota
pengelola, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi
yayasan. Pihak pemakai laporan keuangan yayasan memiliki kepentingan
bersama dalam rangka menilai:
a. Jasa yang diberikan oleh yayasan dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut.
b. Cara pengelola melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain
dari kinerja yayasan.
Kemampuan entitas untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan
melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi tentang hubungan diantara
unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva
bersih, baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuan mengelola
sumber daya organisasi yang diterima dari penyumbang disajikan melalui
laporan aktivitas dan terjadi dalam kelompok aktiva bersih. Yayasan harus
membuat laporan keuangan sebagai perwujudan dari akuntabilitas. Secara
rinci, tujuan laporan keuangan yang disusun yayasan untuk menyajikan
informasi mengenai:
a. Jumlah dan sifat dari aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih suatu
yayasan.
b. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah
nilai serta sifat aktiva bersih.
c. Jenis dan jumlah arus kas masuk dan kas keluar sumber daya
selama 1 (satu) periode dan hubungan di antara keduanya.
d. Cara yayasan mendapatkan, dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman, melunasi pinjaman, serta faktor lain yang berpengaruh
terhadap likuiditasnya dan usaha jasa suatu yayasan.
d. Sumber Pembiayaan/Kekayaan Yayasan
Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang
dipisahkan dalam bentuk uang. Selain itu yayasan memperoleh sumbangan
atau bantuan yang tidak mengikat, seperti:
a. Wakaf
b. Hibah
c. Hibah Wasiat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar
yayasan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat adalah sumbangan
atau bantuan sukarela yang diterima yayasan, baik yang berasal dari
pemerintah, bantuan luar negeri, masyarakat, maupun pihak lain yang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan yang dimaksud dengan perolehan lain misalnya deviden, bunga
tabungan bank, sewa gedung, dan perolehan dari hasil usaha yayasan.
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah penyajian dan penyampaian informasi
keuangan suatu entitas ekonomik kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan (Giri, 1995: 2 dalam Astrawati 2002). Laporan
keuangan dipersiapkan dan dibuat dengan maksud untuk memberi
gambaran laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak
manajemen. Menurut Yudianti, 1996 dalam Rosalia, 2011, laporan
keuangan hasil dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan selama tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan entitas nirlaba menurut Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) meliputi laporan posisi keuangan
pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas
untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan pada entitas bisnis dan nirlaba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tidak memiliki suatu perbedaan yang mencolok dimana dalam menyusun
laporan arus kas tetap menggunakan metode yang diterapkan sebagaimana
pada entitas bisnis lainnya, sedangkan catatan atas laporan keuangan
merupakan catatan yang memuat informasi-informasi yang diperlukan
sehubungan dengan laporan keuangan lainnya serta kegiatan tertentu yang
diadakan oleh organisasi.
2. Jenis-jenis Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
a. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan dalam entitas nirlaba memiliki fungsi dan
bentuk yang sama dengan laporan neraca pada entitas bisnis. Perbedaan
antara laporan posisi keuangan dan neraca adalah istilah aset neto pada
laporan posisi keuangan merupakan ekuitas pada neraca. Laporan posisi
keuangan tidak menggunakan istilah ekuitas karena tidak ada unsur
kepemilikan modal oleh pihak tertentu dalam suatu entitas. Aset neto
dimaksudkan sebagai sumber dana yang diterima oleh entitas baik dari
sumbangan atau penghasilan yang diperoleh dari aktivitas yang dilakukan
organisasi (Mahsun dkk, 2011:190).
Tujuan laporan posisi keuangan untuk menyediakan informasi
mengenai aset, liabilitas, dan aset neto dan informasi mengenai hubungan
diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam
laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para anggota
penyumbang, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Kemampuan suatu entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara
berkelanjutan.
2) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan posisi keuangan entitas nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto. Laporan posisi keuangan,
termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang
relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan serta hubungan antara
aset dan liabilitas. Informasi tersebut pada umumnya disajikan dengan
pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam
suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba
biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang
homogen seperti:
a) Kas dan setara kas
b) Piutang pasien, pelajar, anggota dan penerimaan jasayang lain
c) Persediaan
d) Sewa, asuransi,dan jasa lain yang dibayar dimuka
e) Instrument keuangan dan investasi jangka panjang
f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lainnya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa
Kas maupun aset lain yang dibatasi penggunaanya oleh pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terpisah dari kas atau aset lain yang terikat penggunaannya. Informasi
likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:
a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh tempo.
b) Mengelompokkan aset kedalam aset lancar dan tidak lancar dan
liabilitas kedalam jangka pendek dan jangka panjang.
c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh
tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam
catatan atas laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah dari masing-masing
kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.
Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45:
1) Sumber daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya
dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat
bersifat permanen dan temporer.
a. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan
sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya
tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
diizinkan untuk menggunakan sebagian maupun semua
penghasilan serta manfaat ekonomi lain yang berasal dari
sumber daya tersebut. Pembatasan permanen terhadap aset,
seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan
tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau aset yang
diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan
secara permanen disajikan sebagai unsur terpisah dalam
kelompok aset neto dimana penggunaanya dibatasi secara
permanen dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
b. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan
sumber daya oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar
sumber daya tersebut dipertahankan pada periode tertentu
sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Pembatasan
temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi
tertentu investasi jangka waktu tertentu, penggunaan selama
periode tertentu dimasa depan atau pada saat pemerolehan aset
tetap dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok
aset neto yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
2) Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang mana
penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa,
penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi
beban untuk memperoleh pendapatan. Batasan terhadap penggunaan aset
neto dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi tersebut umumnya
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
b. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas menyajikan perubahan jumlah dari aktiva bersih
selama suatu periode. Tujuan laporan aktivitas adalah untuk menyediakan
informasi mengenai:
1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat aktiva bersih.
2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
3) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
berbagai program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota, kreditur dan pihak lainnya untuk:
1) Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode.
2) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas nirlaba
dan memberikan jasa.
3) Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama satu periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto
atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas menjelaskan
tentang penggunaan sumber daya untuk memberi jasa sesuai misi di masa
depan dan menjadi pertanggungjawaban oleh manajemen entitas. Sumber
daya dijadikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat temporer,
atau terikat permanen, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Laporan
aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi
dan aset lain sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat,
kecuali penggunaannya dibatasi. Catatan atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional,
seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota,
kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan
sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban secara fungsional,
entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai
beban menurut sifatnya. Contohnya biaya gaji, biaya listrik, biaya sewa,
bunga dan penyusutan
c. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
arus kas yang disajikan dalam laporan keuangan berguna untuk menilai
kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai
organisasi. Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2 (revisi
2009): tentang laporan arus kas dengan tambahan sebagai berikut:
1) Aktivitas pendanaan:
a) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya
dibatasi dalam jangka panjang.
b) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan
investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan
dana abadi.
c) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka
panjang
2) Pengungkapan informasi tentang aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.
G. Tujuan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik.
Menurut PSAK Nomor 45 (2011: paragraph 06) tujuan laporan keuangan
organisasi nirlaba adalah
“Menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi
entitas nirlaba”.
Laporan keuangan dalam suatu organisasi sangat penting. Terdapat
beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan keuangan. Bila dilihat dari
sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendali
dan evaluasi kinerja manjerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai
eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme
pertanggungjawaban dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Pada sektor publik, organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat
laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah
dilakukannya true and fair presentation (Mardiasmo, 2002:160-161).
Pihak pengguna laporan keuangan entitas nirlaba memiliki kepentingan
bersama dalam rangka menilai.
1. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk
terus memberikan jasa tersebut.
2. Cara manager melaksanakan tanggungjawabnya dan aspek lain dari
kinerjanya.
Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas
laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba.
2. Pengaruh transaksi, dan peristiwa lainnya yang mengubah nilai dan
sifat aset neto.
3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya.
4. Cara entitas nirlaba untuk mendapatkan dan membelanjakan kas,
memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang
berpengaruh pada likuiditasnya.
5. Usaha jasa entitas nirlaba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 1. Contoh Format Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK 45
Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20X2 dan 20X1
20X2 20X1
Aset
Aset Lancar
Kas dan setara kas XXX XXX
Piutang bunga XXX XXX
Persediaan dan biaya dibayar dimuka XXX XXX
Piutang lain-lain XXX XXX
Investasi jangka pendek XXX XXX
Aset Tidak Lancar
Properti Investasi XXX XXX
Aset Tetap XXX XXX
Investasi jangka panjang XXX XXX Jumlah Aset XXX XXX
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang dagang XXX XXX
Pendapatan diterima di muka yang
dapat dikembalikan XXX XXX
Utang lain-lain XXX XXX
Utang wesel XXX XXX
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban tahunan XXX XXX
Utang jangka panjang XXX XXX Jumlah Liabilitas XXX XXX
Aset Neto:
Tidak Terikat XXX XXX
Terikat Temporer (Catatan B) XXX XXX
Terikat Permanen (Catatan C) XXX XXX
Jumlah Aset Neto XXX XXX
Jumlah Liabilitas dan Aset Neto XXX XXX
Sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 Tahun 2011 halaman 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 2. Contoh Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45
Entitas Nirlaba
Laporan Aktivitas
Per 31 Desember 20X2
Perubahan Aset Neto Tidak Terikat : Pendapatan
Sumbangan xxx Jasa Layanan xxx Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) xxx Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) xxx Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi xxx Lain-lain xxx Jumlah xxx
Aset Neto Yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D) Pemenuhan program pembatasan xxx Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan xxx Berakhirnya waktu pembatasan xxx Jumlah xxx
Jumlah Pendapatan xxx
Beban Program A xxx Program B xxx Program C xxx Manajmen dan Umum xxx Pencarian Dana xxx Jumlah Beban (Catatan F) xxx Kerugian akibat kebakaran xxx Jumlah xxx Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat xxx
Perubahan Aset Neto Terikat Temporer : Sumbangan xxx Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) xxx Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang (Catatan E) xxx Kerugian akturial untuk kewajiban tahunan xxx Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) xxx Penurunan Aset Neto Terikat Temporer xxx
Perubahan Aset Neto Terikat Permanen : Sumbangan xxx Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) xxx Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang (Catatan E) xxx Kenaikan Aset Neto Terikat Permanen xxx Kenaikan Aset Neto xxx Aset Bersih pada Awal Tahun xxx Aset Bersih pada Akhir Tahun xxx
Sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 Tahun 2011 halaman 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3. Contoh Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45 Entitas Nirlaba
Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
Aktivitas Operasi : Kas dari pendapatan jasa xxx
Kas dari pemberi sumber daya xxx Kas dari piutang lain-lain xxx Bunga dan dividen yang diterima xxx Penerimaan lain-lain xxx Bunga yang dibayarkan (xxx) Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier (xxx) Utang lain-lain yang dilunasi (xxx) Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (xxx)
Aktivitas Investasi : Ganti rugi dan asuransi kebakaran xxx Pembelian peralatan (xxx) Penerimaan dari penjualan investasi xxx Pembelian investasi (xxx) Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi (xxx)
Aktivitas Pendanaan : Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment xxx Investasi dalam endowment berjangka xxx Investasi bangunan xxx Investasi perjanjian tahunan xxx
xxx Aktivitas pendanaan lain :
Bunga dan dividen berbatas untuk investasi xxx Pembayaran kewajiban tahunan (xxx) Pembayaran utang wesel (xxx) Pembayaran liabilitas jangka panjang (xxx)
(xxx) Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan xxx Kenaikan (Penurunan) neto dalam kas dan setara kas (xxx) Kas dan setara kas pada awal tahun xxx Kas dan setara kas pada akhir tahun xxx
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto untuk aktivitas operasi : Perubahan dalam aset neto xxx Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi :
Depresiasi xxx Kerugian akibat kebakaran xxx Kerugian aktual pada kewajiban tahunan xxx Kenaikan piutang bunga ( xxx) Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka xxx Kenaikan dalam piutang lain-lain (xxx) Kenaikan dalam utang dagang xxx Penurunan dalam penerimaan di muka yang dapat dikembalikan (xxx) Penurunan dalam hutang lain-lain (xxx) Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (xxx) Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang (xxx)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan (xxx) Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi xxx
Data tambahan untuk aktivitas investasi dari pendanaan non kas Peralatan yang diterima sebagai hibah xxx Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan xxx
Sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45, Tahun 2011 halaman 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus di Yayasan Karya Murni
yaitu dengan mengevaluasi laporan keuangan selama periode 2011-2013
berdasarkan PSAK 45.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Karya Murni Medan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja pada bagian
yang berhubungan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan
yayasan misalnya ketua yayasan, bendahara, dan staf administrasi.
2. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti adalah laporan keuangan yang disajikan
oleh Yayasan Karya Murni yang meliputi: laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Data Yang Dibutuhkan
1. Gambaran Umum Yayasan Karya Murni.
2. Visi dan Misi Yayasan Karya Murni.
3. Laporan keuangan yang disajikan selama tiga (3) tahun.
4. Kondisi Yayasan Karya Murni untuk penerapan PSAK 45.
5. Daftar unsur-unsur laporan keuangan menurut PSAK 45 dan
ketersediaan data/dokumen pendukungnya di Yayasan Karya Murni
Medan.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan
mengutip data yang ada pada Yayasan Karya Murni. Metode ini
berguna untuk memperoleh gambaran umum organisasi, visi dan
misi serta laporan keuangan.
2. Wawancara yaitu, teknik pengumpulan data dengan mengajukan
beberapa pertanyaan langsung pada subjek penelitian yaitu orang-
orang yang bekerja pada bagian yang berhubungan dengan
penyajian laporan keuangan misalnya, Ketua Yayasan, Bendahara,
dan Bagian Administrasi Keuangan.
3. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung terhadap unsur-unsur laporan keuangan yang dimiliki oleh
Yayasan Karya Murni tetapi tidak ditemukan dalam dokumen.
Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh
melalui studi dokumentasi dan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-analisis,
yaitu teknik yang mengungkapkan konsep teoritis dan gambaran mengenai
objek penelitian serta penyajian dari hasil penelitian.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan laporan keuangan melalui data yang diperoleh
selama 3 (tiga) periode akuntansi yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013
serta melalui wawancara dengan pihak yang terkait mengenai
informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan Yayasan Karya
Murni.
2. Membandingkan laporan keuangan YKM dengan laporan menurut
ketentuan PSAK 45.
3. Membuat kesimpulan tentang perbedaan laporan keuangan YKM
dengan laporan menurut PSAK 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Berdirinya Yayasan Karya Murni
1. SLB - A Karya Murni
Yayasan Karya Murni lahir dan berkembang dalam perjalanan sejarah. Di
inspirasikan dengan kisah seorang gadis yang buta total bernama Martha
Ponikem yang telah berumur 13 tahun. Gadis ini ditemukan oleh Bapak
Jan Cobussen militer Belanda di salah satu jalan, kota Martapura
Kabupaten Langkat pada tahun 1950. Karena belaskasihan, Bapak Jan
Cobussen membawa Martha Ponikem ke Susteran St. Yosef Jl. Daendles
straat (Jl. Hayam Wuruk 3) Medan. Bapak Jan Cobussen meminta agar
suster-suster St.Yosef mengasuh dan memberikan pendidikan serta
pengajaran yang layak bagi Martha Ponikem.
Sr. Ildefonsa van de Watering, suster yang dikenal berhati emas
terhadap anak-anak cacat, disemangati dengan spiritualitas Kongregasi
Suster St Yosef yaitu ”Kesecitraan”, berupaya memberi pendidikan dan
pengajaran yang layak bagi Martha Ponikem. Setelah Sr. Ildefonsa van de
Watering mengasuh dan mengajar Martha Ponikem, beliau mengalami
kesulitan, tidak tahu bagaimana cara agar Martha Ponikem dapat membaca
dan menulis, supaya hidupnya tidak tergantung selamanya pada orang lain.
Sr Ildefonsa berpikir bahwa Martha Ponikem harus mendapat pendidikan
dan pengajaran yang baik walaupun buta, sebagaimana orang yang
melek/awas dapat menikmati pendidikan dan pengajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pada saat cuti ke negeri Belanda, Sr. Ildefonsa pergi ke GRAVE
salah satu institut khusus pendidikan anak buta ”De Wijnberg” untuk
belajar huruf braille dengan metode pengajaran untuk anak buta. Secara
kebetulan suster ini bertemu dengan seorang gadis yang buta, bernama
Trees Kim Lan Bong. Gadis itu berasal dari Pulau Bangka dan telah 16
(enambelas) tahun tinggal di institut itu. Trees Kim Lan Bong menyatakan
keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Sr Ildefonsa sangat senang
mendengar berita gembira itu, maka beliau langsung minta izin kepada
Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef Belanda agar Trees Kim Lan Bong
dapat dibawa kembali ke Jl. Hayam Wuruk 3 Medan-Indonesia. Trees Kim
Lan Bong adalah guru yang pertama mengajar anak buta, yang bernama
Martha Ponikem.
Demikian Tress Kim Lan Bong pada awalnya sangat mengalami
kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi di Medan, ditambah
lagi dengan kesulitan bahasa. Namun demikian kesulitan itu dia jalani
dengan penuh perjuangan dan kerja keras demi mengemban tugas mulia
ini. Orang buta mengajar orang buta. Unik, namun disitulah terjalin
komunikasi dan kontak batin terbangun. Dalam rentang waktu, anak-anak
buta semakin bertambah, maka perlu didirikan satu yayasan, khusus
mengelola pendidikan anak-anak buta yakni “Sint Oda Stichting”.
Sint Oda Stichting diaktekan pada Notaris tanggal 26 Agustus 1953
dengan Nomor Akte 56, Alamat Jl. Hayam Wuruk No. 3 Medan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. SLB-B Karya Murni.
Pada tahun 1963, seorang bapak etnis Tionghoa datang ke Jl.
Hayam Wuruk No. 3 Medan, mau bertemu dengan Pimpinan Suster St.
Yosef Medan. Bapak itu tinggal di Jl. Sutomo Medan (Toko Matahari).
Beliau kebingungan mencari sekolah untuk 2 (dua) orang anaknya yang
tidak dapat berbicara dan tidak dapat mendengar. Semua sekolah umum
yang beliau kunjungi menolak dan tidak mau menerima anak itu. Nama
anak itu Lie Kie An (12) dan Lie Kie Hock (16). Dengan sangat sedih
Bapak itu memohon kepada Sr Melchiada Bloom agar menerima kedua
anak itu untuk diajari dan dididik oleh suster-suster. Sr Melchiada Bloom
menolak permintaan Bapak itu, karena belum ada tenaga untuk mengajar
dan mendidik anak seperti itu, disamping itu ruangan pun tidak ada. Bapak
itu sangat memohon agar Sr Melchiada menyekolahkan suster-suster untuk
pendidikan khusus bisu-tuli agar anaknya dapat diajari oleh suster tersebut.
Bapak itu bersedia membantu biaya pendidikan suster yang disekolahkan
dan juga bersedia memberikan dana untuk pembangunan ruangan kelas.
Didorong oleh Spiritualitas Kongregasi Suster Santo Yosef yaitu
Kesecitraan, akhirnya Sr Melchiada Bloom mencari tahu dimana ada
sekolah yang khusus untuk pendidikan anak bisu-tuli, kemudian suster
tersebut menemukannya di Jl. Mangli No. 10 Wonosobo Jawa Tengah
yang dikelola oleh Kongregasi PMY. Dua orang suster yaitu (Sr. Marietta
Purba dan Sr. Fransiska Tampubolon), diutus untuk belajar metode
mengajar anak bisu-tuli ke sekolah bisu-tuli yang ada di Wonosobo pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
bulan Oktober 1964. Setelah dua suster ini belajar kurang lebih 1 (satu)
tahun, mereka kembali ke Medan dan membuka kelas persiapan.
Dengan dibukanya sekolah bisu-tuli, Sint Oda Stichting diubah
menjadi “Yayasan Karya Murni”, diaktekan pada notaris tanggal 24
Nopember 1965, dengan Nomor Akte 104, alamat Jl. Hayam Wuruk No. 3
Medan. Pendidikan khusus untuk anak bisu-tuli (tunarungu) disebut SLB-
B (Sekolah Luar Biasa bagian B). Karena anak-anak tunanetra dan
tunarungu serta yatim-piatu sudah banyak jumlahnya di asrama, maka
didirikan Panti Asuhan Karya Murni dan didaftarkan ke Dinas Sosial 01
Mei 1968. Anak-anak panti juga mendapat subsidi dari Dinas Sosial untuk
biaya makan.
Lokasi Jl. Hayam Wuruk No. 3 Medan, yang menjadi tempat
Rumah Induk Suster St. Yosef di Medan dan tempat pendidikan para calon
(novis dan postulan), dirasa terlalu sempit untuk menampung semua
kegiatan seperti sekolah SLB-A, SLB-B, Panti Asuhan, TK Fajar, SMP
Putri Cahaya, SGKP St. Anna dan Asrama Putri St. Theresia. Maka pada
tanggal 01 Nopember 1969 anak-anak bisu-tuli, suster-suster pendidik dan
pengasuh pindah ke Jl. Bahagia No. 2 Medan. Dan pada tanggal 19 Juli
1980, anak-anak buta, ekomomi lemah, yatim-piatu, suster-suster pendidik
dan pengasuh pindah ke Jl. Karya Wisata No. 6 Medan Johor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Perkembangan dan Pelebaran Karya
a. Ruteng Flores-NTT
Dalam penyebaran Spiritualitas Kesecitraan dan penghargaan
terhadap penyandang cacat, maka pada tanggal 20 Mei 1985, Pimpinan
Kongregasi Suster St. Yosef mengutus 4 orang suster ke Ruteng-Nusa
Tenggara Timur, atas permohonan Romo Daem untuk membuka sekolah
anak buta (SLB-A), sekolah anak bisu-tuli (SLB-B), Panti Asuhan untuk
menampung anak-anak buta dan bisu tuli yang datang dari kampung yang
jauh agar pemeliharaan dan pendampingan terhadap mereka terjamin.
Lokasi Yayasan Pusat (Medan) jauh dari Ruteng-NTT, maka dibentuk
Yayasan Karya Murni Cabang Ruteng. Pendidikan SLB-B Karya Murni
Cabang Ruteng telah berkembang sedemikian rupa dan tingkat pendidikan
yang dikelola mulai dari TK-SMA. Sedangkan SLB-A hanya sampai
tingkat TKLBA-SDLBA saja.
b. Surabaya
Pada tahun 1994, komunitas Surabaya dibuka untuk transit suster
dari Medan mau ke Ruteng-NTT atau dari Ruteng-NTT ke Medan,
sekaligus penyebaran spiritualitas kesecitraan. Sekitar 3 (tiga) tahun suster
tinggal pada rumah kontrakan diantara rumah penduduk. Pada awalnya
belum ada karya, dan suster yang tinggal di komunitas ini hanya suster
yang studi dan satu orang menjadi guru agama di SD Caritas milik
Keuskupan Surabaya. Kongregasi tidak diizinkan membuka sekolah,
karena dekat dengan TK dan SD Caritas. Namun demikian secara pelan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pelan sambil berjalan dijejaki membuka TPA, walaupun sulit, karena
tenaga para suster tidak ada pengalaman merawat bayi maupun anak
Balita. TPA berkembang dan dibuka Play Group.
Pada tanggal 21 Maret 2009, karya Kongregasi Suster Santo Yosef
yang berada di Surabaya terdiri dari Tempat Penitiapan Anak, Poliklinik,
PAUD, Play Group, Griya Usia Lanjut, diserahkan Pimpinan Kongregasi
Suster St. Yosef pengelolaannya di bawah naungan Yayasan Karya Murni.
c. Jakarta Barat
Pada tahun 2007 Yayasan Seri Amal menjejaki tanah di Jakarta
Barat atas undangan Br. Bambang Nugroho FIC. Mungkin baik jika tanah
itu dibeli dan mendirikan bangunan asrama untuk siswa SLB-B Pangudi
Luhur yang datang dari luar kota. Pengurus Yayasan Seri Amal dan
Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef menanggapi dengan positif dan
membeli tanah tersebut. Penggunaan tanah adalah untuk mendirikan
gedung asrama SLB-B (tunarungu) bekerjasama dengan bruder FIC yang
mengelola SLB-B Pangudi Luhur. Gedung tersebut diresmikan pada
tanggal 09 Juni 2011, oleh Yang Mulia Mgr. Ignasius Suharyo, Uskup
Agung Jakarta. Sejak Januari 2012, pengelolaan Graha Murni Luhur
diserahkan oleh Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef kepada Yayasan
Karya Murni.
3. Tantangan yang Dihadapi dalam Mengelola Karya Murni.
Dapat dibayangkan bagaimana karya ini dimulai, pastilah banyak
kesulitan yang dihadapi, termasuk apa yang dialami oleh Sr. Ildefonsa van
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
de Watering yang tidak tahu mau berbuat apa kepada Martha Ponikem
pada awalnya. Dan setelah itu juga banyak kesulitan yang dialami oleh
para guru, pendamping dan pengasuh termasuk bagaimana mencoba
mendekati dan membimbing anak agar dapat menerima kecacatannya.
Seperti tunanetra yang tidak pernah melihat bagaimana keindahan alam
disekitarnya, bagaimana wajah ibu-bapaknya dan adik-kakaknya, juga
orang lain di sekitarnya. Demikian juga anak tunarungu yang tidak tahu
mengatakan ”mama” atau ”papa”, mereka sama dengan kertas kosong
atau bagaikan bayi yang baru lahir tidak tahu mengatakan apa-apa,
walaupun mereka sudah usia sekolah dan bahkan ada yang sudah berumur
13 tahun masuk kelas persiapan, karena mereka tidak pernah mendengar.
Mengajarkan kata ”mama” dan ” papa” saja membutuhkan waktu cukup
lama, itupun kadang anak belum bisa jelas mengucapkannya.
Selain tantangan dan kesulitan yang dialami di atas juga sangat
sulit mendapatkan guru yang mau mengajar di sekolah SLB-A dan SLB-
B. Banyak yang melamar, tapi kalau sudah di training selama tiga bulan
mundur sendiri karena tidak sanggup menghadapi anak. Sungguh sangat
sulit dan menjadi tantangan besar menjadi guru untuk tunanetra dan
tunarungu. Menjadi seorang guru anak tunanetra dan anak turungu sangat
dibutuhkan pengertian, pemahaman, minat dan hati, kesabaran dan cinta
untuk menghadapi mereka.
Dari segi pendanaan juga mengalami kesulitan, maka pada waktu
dikeluarkannya Undang-undang No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Yayasan Karya Murni dimerger ke Yayasan Seri Amal tepatnya pada
tanggal 12 April 2002, agar pendanaan dapat teratasi. Merger hanya
berlangsung 6 tahun, karena setelah yayasan merger didaftarkan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, kedua yayasan ini tidak dapat
dimerger karena maksud dan tujuan kedua yayasan berbeda.
Maka pada tanggal 01 Agustus 2008, Yayasan Karya Murni
kembali berdiri sendiri. Walaupun yayasan ini mengalami kesulitan dalam
pendanaan namun para suster tetap percaya akan Penyelenggaraan Ilahi,
sehingga para suster yang bekerja di yayasan ini merasa bahwa karya ini
adalah proyek Allah. Oleh karena itu dengan keyakinan dan kepercayaan,
kerja keras, jujur, tulus serta murni dalam melaksanakan karya pelayanan
di Karya Murni pasti tangan Tuhan akan tetap terbuka untuk menolong.
Dan memang terbukti bahwa banyak yang terbuka dan peduli dengan
karya pelayanan ini. Disamping itu para suster juga berupaya untuk
membuat sesuatu yang produktif seperti pertukangan, konveksi, perlilinan
dan karya tangan lainnya untuk menambah sumber dana.
4. Jenis-Jenis Karya Pelayanan Yayasan Karya Murni
a. Pendidikan untuk anak-anak tunarungu dan tunanetra (Flores-
Medan)
b. Asrama untuk anak tunarungu dan tunanetra (Flores-Jakarta dan
Medan)
c. Panti Asuhan (Flores-Medan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Panti Werdha,Taman Penitipan Anak, Pendidikan untuk Anak-anak
Usia Dini/PAUD (Surabaya).
Tabel 4. Keadaan Siswa Warga Binaan YKM Tahun 2011-2013
No
Unit Kegiatan
Lk
Pr
Jumlah
1 SLB-A Karya Murni Medan
29 30 59
2 SLB-B Karya Murni Medan
86 100 186
3 Panti Asuhan Karya Murni Medan
40 45 85
4 Asrama SLB-B Karya Murni Medan
43 45 88
5 Taman Penitipan Anak Surabaya
37 26 63
6 Pendidikan Anak Usia Dini Surabaya
21 26 47
7 Panti Werdha St.Yosef Surabaya
40 60 100
8 SLB-A Karya Murni Ruteng-Flores
17 19 36
9 SLB-B Karya Murni Ruteng-Flores
56 42 98
10 Panti Asuhan Karya Murni Ruteng
73 62 135
11 Asrama SLB-B Graha Murni Luhur
Jakarta
10 25 35
JUMLAH
932
Sumber: Data YKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5. Keadaan Guru dan Pegawai YKM Tahun 2011-2013
No
Unit Kegiatan
Guru
Pegawai
Jlh
Lk
Pr Lk Pr
1 SLB-A Karya Murni Medan 6 7 1 1 15
2 SLB-B Karya MurniMedan 4 21 1 1 27
3 Panti Asuhan Karya Murni Medan 2 7 9
4 Asrama SLB-B Karya Murni Medan 1 7 8
5 Taman Penitiapan Anak Surabaya 1 5 6
6 Pendidikan Anak Usia Dini Surabaya 4 4
7 Panti Werdha St.Yosef Surabaya 4 26 30
8 SLB-A Karya Murni Ruteng 1 5 8 14
9 SLB-B Karya Murni Ruteng 1 10 12 23
10 Panti Asuhan Karya Murni Ruteng 2 3 5
11 Pelatihan Medan: Meuble, konveksi,lilin 11 7 18
12 Pelatihan Ruteng: Meuble, konveksi, lilin 6 6
JUMLAH 10 34 38 83 165
Sumber: Data YKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Lokasi Yayasan Karya Murni
Yayasan Karya Murni berlokasi di Jalan Karya Wisata No. 6
Medan Sumatera Utara 20144, Kecamatan Medan Johor, Telp/Fax
(061)7863987, 77866475. Email:[email protected],Website:
http://karyamurni wordpress.com. Pada awalnya lokasi yayasan ini masih
sepi atau jauh dari keramaian sehingga orang yang ingin berkunjung
ketempat ini terkadang mengalami kesulitan dan masyarakat sekitar masih
sedikit, namun saat ini sudah dipadati dengan penduduk yang tinggal di
perumahan sehingga akses ke tempat ini sudah lancar.
C. Visi, Misi dan Motto Yayasan Karya Murni
1. Visi
Terwujudnya penghargaan dan pemberdayaan agar mereka yang
dilayani mengalami kasih, dapat mandiri dan menemukan makna
hidup sebagai Citra Allah.
2. Misi
a. Melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas.
b. Menumbuh-kembangkan kemampuan/potensi peserta didik
yang berorientasi pada pengetahuan, iman dan ketrampilan
hidup.
c. Menjadikan unit kegiatan sebagai komunitas persaudaraan
yang saling menghargai dan mengasihi.
d. Meningkatkan keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia
melalui pelatihan, seminar dan magang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
e. Menghargai dan memelihara lingkungan hidup.
f. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
3. Motto : Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan
Yayasan Karya Murni sebagai lembaga yang bergerak dalam
bidang sosial dan kemanusiaan dengan Motto VENERATE VITAM
berupaya memegang teguh prinsip, bahwa hidup mesti dihormati,
tanpa memandang asal usul atau keadaan fisik secara lahiriah. Anak-
anak Tuhan yang lahir sebagai orang cacat tunanetra dan tunarungu
yang berada di Karya Murni dididik, dibesarkan, diberdayakan, dan
dimungkinkan untuk mandiri dan menemukan jati dirinya. Bukan
karena belas kasihan semata, tetapi karena mereka adalah Citra Allah
yang sederajat dengan kita. Mereka punya hak untuk mewujudkan jati
dirinya melalui pemberdayaan, dan dalam hal itu mereka mesti ikut
dalam proses pemberdayaan itu. Yayasan Karya Murni yakin, hanya
dengan menghormati hidup, proses pemberdayaan dapat dilakukan
dengan benar dan berbuah.
Yayasan Karya Murni yakin, tidak ada pekerjaan yang tidak
dapat dilaksanakan. Pekerjaan apa saja yang hendak dilakukan dalam
rangka memberdayakan semua anak bangsa prinsip pertama dan
utama adalah Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan. Anak-anak
tunanetra dan tunarungu juga dapat belajar sebagaimana anak normal
di sekolah regular. Tentu saja cara belajar mereka sangat berbeda.
Anak tunanetra menggunakan alat pembelajaran yang sangat spesifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dan cukup mahal seperti reglet, alat tulis paku, reken plang untuk
pelajaran matematika dan alat peraga lainnya, sedangkan anak
tunarungu menggunakan alat bantu dengar FM System Digital dan
dengan itu mereka dimudahkan untuk dapat belajar dengan baik.
D. Kegiatan Yayasan Karya Murni
Sebagaimana telah digariskan dalam visi, misi dan motto Yayasan
Karya Murni, maka pengurus dan mitra kerja serta guru dan pengasuh
tidak henti-hentinya berpikir dan berupaya bagaimana membangkitkan,
menumbuhkan dan mengembangkan potensi/bakat yang ada dalam diri
anak tunanetra dan tunarungu. Karena itu mereka dibekali dengan berbagai
pelatihan dengan maksud dan tujuan agar mereka kelak mampu menuju
masa depan yang layak dan mandiri di masyarakat.
Pada saat ini kegiatan/pelatihan yang dilakukan Yayasan Karya
Murni terhadap anak-anak selain dari proses pembelajaran setiap hari,
mereka juga diberi pelatihan seperti:
1. Seni Musik (piano, organ, suling, gitar, band, keybord)
2. Seni suara (olah vokal, solo, duet, vocal group dan paduan suara)
3. Seni Tari
4. Masage/Panti pijat
5. Konveksi (jahit-menjahit, sulaman, bordir, sablon, kerja tangan
lainnya)
6. Pertukangan membuat meuble seperti: lemari, kursi, meja, tempat
tidur, bangku gereja dan bangku sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7. Membuat bermacam-macam bentuk lilin dengan berbagai kreasi
8. Salon (menggunting rambut dan merias wajah)
9. Komputer: mengetik braille, awas dan kelak mereka diharapkan
dapat menjadi desainer
10. Internet untuk mengetahui perkembangan dunia maya dan
menjelajah informasi.
11. BPBI = Bina Persepsi Bunyi dan Irama (latihan mendengar dan
artikulasi)
12. Pembinaan mental dan pembinaan iman
Anak yang mampu untuk kuliah juga dikuliahkan dan beberapa
yang sudah menyelesaikan perkuliahannya misalnya dari USU jurusan
musikologi, Universitas Nomensen jurusan musik, dari UNIKA jurusan
bahasa inggris dan hukum, dari UPI Bandung jurusan bahasa inggris. Saat
ini masih ada anak yang sedang kuliah di UPI Bandung jurusan Bahasa
Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan diatas, maka yang sudah
trampil diterima menjadi tenaga kerja di unit Pelatihan Yayasan Karya
Murni, seperti: pertukangan, konveksi, saloon dan perlilinan. Dan bahkan
ada yang menjadi instruktor musik, seperti piano, keybord, gitar dan musik
tradisional lainnya. Ada juga menjadi instruktor untuk masage, instruktor
komputer dan sebagai guru di sekolah SLB-A Karya Murni dan tatausaha
di SLB-B Karya Murni. Mereka yang menjadi tenaga kerja pada Yayasan
baik di Medan maupun di Ruteng dan Jakarta ± 20 orang. Tindak lanjut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang tidak kalah penting dari pelatihan ini adalah mengadakan pentas seni
pada tanggal 08 Desember 2011 di Selecta Ball-Room Medan dan pada
tanggal 08 Desember 2012 di Balai Kartini-Jakarta. Dengan kegiatan ini
Anak Berkebutuhan Khusus (tunanetra dan tunarungu) semakin percaya
diri, harkat dan martabat mereka terangkat dan sekaligus pengakuan akan
hak-hak dan kemampuan mereka dari masyarakat umum. Apalagi dengan
membawa mereka ke Jakarta untuk pentas seni, mereka semakin bangga
dan percaya dirinya tinggi.
Demikian juga agar anak Tunarungu dapat berkomunikasi dengan
baik, mereka belajar oral bukan bahasa syarat, supaya orang dapat
mengerti mereka. Selai itu mereka juga diberi pelatihan, bertukang,
menjahit, membordir, menyulam, menggunting rambut dan merias wajah,
membuat lilin dengan berbagai variasi, menari dan memasak. Selain dari
pada pekerjaan harian, mereka juga mengalami pembinaan iman melalui
retret.
Sebagaimana telah uraikan di atas bahwa Yayasan Karya Murni
selalu berupaya untuk memberdayakan Anak Berkebutuhan Khusus agar
mereka dapat menemukan jati dirinya dan dapat mandiri kelak dan hidup
layak di masyarakat, maka didirikan beberapa bengkel ketrampilan antara
lain:
a. Pertukangan merupakan tempat pelatihan anak tunarungu dan
lapangan kerja bagi anak-anak tunarungu yang sudah terlatih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bertukang dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya
Murni.
b. Konveksi merupakan tempat pelatihan anak-anak tunarungu dan
lapangan kerja bagi yang sudah mahir menjahit dan membordir
dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni.
c. Perlilinan merupakan tempat pelatihan anak-anak tunarungu dan
lapangan kerja bagi mereka yang sudah terlatih membuat lilin dan
sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni.
d. Panti Pijat Jamin merupakan lapangan kerja bagi anak tunanetra
dan sekaligus menambah sumber dana Yayasan Karya Murni.
e. Latihan masage khusus untuk melatih anak-anak tunanetra untuk
masage, sebelum mereka terjun ke Panti Pijat Jamin atau Panti
pijat lainnya.
f. Laboratorium komputer untuk melatih anak-anak tunanetra dan
tunarungu untuk mengakses internet dan untuk belajar desain grafi
khusus anak tunarungu.
g. Saloon merupakan sarana pelatihan bagi anak tunarungu untuk
menggunting rambut dan merias wajah.
h. Latihan membuat tempe dan memasak untuk anak tunanetra dan
tunarungu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
E. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi
”Organisasi dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang pencapaiannya
dapat diwujudkan melalui usaha bersama serta melibatkan banyak
individu” (Adisaputro, 2011: 45).
Efektivitas organisasi untuk mewujudkan tujuan bersama ini sangat
ditentukan oleh pengorganisasian sumber daya manusia didalam meman-
faatkan berbagai sumber daya lain untuk mewujudkan organisasi. Oleh
karena itu suatu organisasi perlu dikembangkan struktur organisasi yang
mencerminkan pembagian tugas, wewenang, dan ta nggung jawab yang
jelas demi terlaksananya fungsi koordinasi dan pengendalian untuk
mencapai suatu tujuan organisasi. Struktur organisasi yang diterapkan
dalam Yayasan Karya Murni berbentuk garis dimana garis perintah
mengalir secara langsung dari pimpinan (pengurus yayasan) berkoordinasi
dengan dinas pendidikan dan dan sosial ke kepala bagian. Kemudian ke
pimpinan unit dan karyawan yang dibawahnya. Struktur organisasi ini
menggambarkan bentuk tugas dan wewenang secara jelas, dimana
wewenang mengalir dari atasan ke bawahan secara langsung. Dan
sebaliknya bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasan yang
berada di unit masing-masing. Berikut bentuk struktur organisasi Yayasan
Karya Murni .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
: Garis komando
--------------- : Garis koordinator
<------- <---->
Gambar 1: Struktur Yayasan Karya Murni
Sumber: Data YKM
PENGURUS YAYASAN
KARYA MURNI
MEDAN / PUSAT
PENGAWAS YAYASAN
KARYA MURNI
SEKRETARIAT KEUANGAN
PENGURUS YAYASAN
CABANG SURABAYA
PENGURUS YAYASAN
CABANG RUTENG
PIMPINAN
PANTI
KASEK
SLB-A
KASEK
SLB-B
PIMP
TPA
TPA
PIMP
PAUD
PIMP
TK
PIMP
G.U.L
KORDINATOR
PENDIDIKAN
KORDINATOR
KEROHANIAN
KORDINATOR
OLAH RAGA
KORDINATOR
KESENIAN
KORDINATOR
B. UMUM
PENDIRI /PEMBINA
YAYASAN KARYA
MURNI
DINAS PENDIDIKAN
DINAS SOSIAL
PEL.
MEUBEL
PEL.
JAHIT
PEL.
LILIN
PIM. PANTI
ASUHAN
KASEK
SLB - A
KASEK
SLB - B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Keterangan:
a. Pendiri Yayasan Karya Murni/Organ Pembina Yayasan
b. Pengawas Yayasan Karya Murni
c. Pengurus Yayasan Karya Murni
d. Sekretariat/Keuangan
e. Pimpinan Panti/Kepala Sekolah
f. Koordinator Bidang
2. Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab
Tangung jawab tidak mungkin dibebankan kepada siapapun yang
tidak diberi wewenang untuk melakukan tugas-tugas dalam rangka
mengemban tangung jawab tersebut. Oleh karena itu seluruh bidang
wewenang dan tangung jawab di dalam organisasi harus ditetapkan
terlebih dahulu secara jelas. Bagan organisasi dan dokumen-dokumen
harus di uji untuk menentukan struktur wewenang, dan tangung jawab
organisasi. Dengan demikian dapat dihindari tugas-tugas yang tumpang
tindih, wewenang yang tidak sesuai tangungjawabnya, dan biaya yang
sulit ditentukan siapa yang seharusnya bertanggung jawab.
a. Pendiri/Pembina Yayasan Karya Murni:
1) Memutuskan perubahan anggaran dasar
2) Mengangkat dan memberhentikan pengurus yayasan dan pengawas
3) Menetapkan kebijakan umum yayasan sesuai anggaran dasar
4) Mengesahkan program kerja pengurus dan anggaran tahunan
5) Penggabungan/pembubaran yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
6) Mengesahkan laporan tahunan /Neraca yayasan
b. Pengawas Yayasan Karya Murni
1) Bertanggung jawab menjalankan pengawasan terhadap kebijakan
pengurus yayasan
2) Memeriksa dokumen
3) Memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang kas
4) Memberi peringatan kepada pengurus yayasan jika ada hal yang
melampaui wewenang pengurus yayasan.
c. Pengurus Yayasan Karya Murni
1) Bertanggungjawab penuh atas kepentingan yayasan.
2) Wajib menyusun program kerja dan anggaran tahunan.
3) Wajib menyusun laporan tahunan/Neraca.
4) Mewakili yayasan di dalam dan di luar pengadilan.
5) Wajib memberikan penjelasan tentang hal-hal yang ditanyakan
pengawas.
6) Mengangkat dan memberhentikan pengurus cabang yayasan.
7) Mengangkat dan memberhentikan kepala sekolah/pimpinan
panti, pimpinan PAUD/TPA dan lansia.
8) Meminta pertanggungjawaban atas tugas dari pengurus cabang,
kepala sekolah, pimpinan panti /TPA dan lansia.
9) Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga lain
10) Mencari dana untuk biaya operasional yayasan maupun unit
yang dikelola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pengurus tidak berhak:
1) Meminjam maupun meminjamkan uang yayasan melampaui
jumlah yang telah ditetapkan pembina.
2) Menjual atau melepaskan harta bergerak milik yayasan.
3) Menggadaikan atau menjaminkan harta bergerak yayasan.
Perbuatan pengurus untuk butir 1, 2, 3 harus mendapat persetujuan dari
pembina/pemimpin Kongregasi Suster St. Yosef.
d. Sekretariat/Personalia
1) Menyimpan dokumen berharga dengan baik
2) Mengarsipkan surat masuk dan keluar
3) Membalas surat masuk jika perlu dibalas
e. Bagian Keuangan
1) Menyimpan uang dalam brank kas/bank dengan baik, sebelum
digunakan.
2) Mencatat semua uang masuk dan keluar.
3) Menyimpan dokumen yang berkaitan dengan uang.
4) Mencairkan/menerima uang dari unit dan selalu pakai slip yang
ditandatangani dua orang (penerima dan penyetor)
f. Pimpinan Panti,TPA dan Lansia
1) Menerima/mengadakan seleksi terhadap warga panti, TPA, dan
lansia yang akan diterima setelah mengisi formulir dan telah
memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku di Yayasan
Karya Murni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Bertanggungjawab penuh atas administrasi dan arsip warga panti
serta membuat file masing-masing serta perkembangan anak.
3) Bertanggungjawab penuh untuk pembinaan warga panti secara
berkala, perkelompok atau pribadi.
4) Bertanggungjawab penuh untuk kenyamanan anak/lansia selama
berada di panti.
5) Menerima anak setiap pagi dari orangtua.
6) Menyerahkan anak setiap sore kepada orangtua dalam keadaan
bersih dan rapi.
7) Menerima orangtu/menyeleksi dan tidak berpenyakit menular.
g. Kepala Sekolah
1) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kurikulum dan teknis edukatif.
2) Menyusun program kerja tahunan.
3) Membuat peraturan yang harus dilaksanakan bersama oleh guru
dan siswa.
3. Monitoring/Evaluasi
Monitoring/evaluasi dilaksanakan dalam organisasi, sesuai dengan
sturuktur atau bagan organisasi dan berdasarkan fungsinya masing-masing.
Apabila tidak dapat diselesaikan oleh kepala unit, tentu dilaporkan ke
pengurus yayasan dan yayasan yang menyelesaikan. Misalnya seorang
guru melanggar peraturan yayasan, tentu bukan kepada sekolah yang
mengeluarkan, jika harus dikeluarkan, pengurus yayasan yang berhak
mengeluarkan/memberhentikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Sistem Akuntansi
Yayasan Karya Murni menganut sistem pembukuan standar, akuntabel
dan transparan. Semua uang masuk dan keluar harus berdasarkan slip
penyetoran dan pencairan uang dari kas. Semua slip uang masuk dan
keluar selalu ditandatangani oleh dua orang yaitu ketua dan bendahara.
Jika ada uang yang belum digunakan maka harus dimasukkan ke bank,
pencairan dan penyetoran dilakukan dengan ditandatangani oleh dua orang
yaitu ketua dan bendahara.
5. Program Organisasi
Program dalam organisasi ini terdiri dari program jangka pendek
dan program jangka panjang. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan
program ini adalah pengurus yayasan, kepala sekolah, pimpinan panti,
guru dan pengasuh. Adapun tugas dan wewenang masing-masing seperti
tercantum dalam No. 2 a,b,c,d,e,f,g di atas. Jenis pelayanan dikhususkan
terhadap anak-anak penyandang cacat (yang berkebutuhan khusus), TPA,
lansia, dengan wilayah pelayanan Medan, Ruteng-Flores, Surabaya, dan
Jakarta.
6. Sistem Rujukan Bantuan
Organisasi atau perorangan yang terlibat dalam pekerjaan di
yayasan ini adalah pemerintah (Dinas Sosial/Dinas Pendidikan) kota
Medan, masyarakat/perorangan di Medan, yayasan setempat, pemerintah
(Dinas sosial/Dinas pendidikan Ruteng-Flores, masyarakat/perorangan di
Ruteng, masyarakat/perorangan di Surabaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kegiatan yang dilakukan organisasi/perorangan, dinas pendidikan
memperlancar urusan sekolah, menyangkut izin operasional sekolah, dinas
sosial memperlancar urusan sosial, menyangkut izin opersional, panti dan
urusan kartu jamkesmas untuk berobat gratis di puskesmas atau opname
di rumah sakit umum. Masyarakat setempat/perorangan, membantu anak-
anak mendiktekan bacaan untuk ditulis ke huruf braille. Mengupayakan
anak-anak yang mampu belajar berintegrasi dengan anak-anak normal ke
sekolah umum mulai dari tingkat SMP.
Sistem rujukan dijalankan langkah demi langkah dari awal hingga
selesai. Dengan berintegrasi anak-anak tunanetra/tunarungu ke sekolah
umum mulai dari tingkat SMP, maka pengurus yayasan melalui kepala
sekolah menugaskan seorang guru untuk membantu anak-anak ini di
sekolah dimana si anak berintegrasi hingga lulus dari sekolah tersebut. Jika
ada perorangan yang bersedia menjadi orangtua asuh dari anak-anak cacat
ini, tetap dijalin relasi termasuk melaporkan hasil belajar si anak dan
perkembangannya, khususnya bagi anak yang kuliah.
7. Sumber Daya Pendanaan.
a. Sumber-sumber pendanaan organisasi ini berasal dari:
1) Stichting Liliane Fonds (SLF)
2) Perorangan bentuk natura seperti beras, mie instan, gula,
minyak goreng, baju bekas dan sumbangan insidental berupa
uang.
3) Orangtua siswa seperti sumbangan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4) Penjualan produksi seperti meuble, konveksi, dan lilin
5) Pemerintah (Dana BOS).
b. Kegiatan yang didanai pemerintah, organisasi dan perorangan.
1) Stichting Liliane Fonds yaitu biaya hidup, biaya pendidikan
anak panti (tunanetra dan tunarungu).
2) Sumbangan pendidikan dari orang tua untuk biaya opersional
3) Dana BOS dari pemerintah yaitu biaya proses pembelajaran
dan peningkatan mutu pendidikan
4) Sumbangan insidental dari perorangan yaitu menambah biaya
operasional.
Dengan terjadinya gempa yang melanda Indonesia dan krisis
ekonomi global, masyarakat maupun perorangan sangat berkurang untuk
menyumbang, SLF juga mengurangi jumlah sumbangan terhadap setiap
anak. Dana dari pemerintah (BOS) tergantung jumlah anak, jika anak
bertambah maka dana BOS bertambah untuk biaya operasional sekolah,
jika tidak tentu pengurus yayasan yang berupaya mencari dana.
8. Sumber Daya Manusia
Mereka yang tidak terlibat secara lagsung bekerja di organisasi
yaitu: pembina, pengawas, pengurus termasuk cabang sebanyak 17 orang.
Sedangkan yang terlibat secara langsung terdiri dari pengurus harian
termasuk cabang 9 orang, kepala sekolah, guru dan pegawai termasuk
cabang 106 orang, pimpinan panti, pengasuh, cleaning service dan supir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sebanyak 35 orang, tenaga ketrampilan menjahit, pertukangan, lilin
sebanyak 24 orang
Pada umumnya yang bekerja di organisasi telah lulus sarjana
dalam bidangnya masing-masing, termasuk kepala kekolah, guru dan
pimpinan panti, mereka semua tamatan lokal. Sedangkan tenaga untuk
keterampilan, hanya kursus saja dan pengalaman kerja. Pegawai/cleaning
service, supir tamat dari SLTA (Sekolah Lanjutan Atas). Yang tidak
terlibat secara langsung dan punya keahlian konsultan pajak, hukum dan
notaris.
9. Program Jangka Pendek
Beberapa program jangka pendek yang ada dalam Yayasan Karya
Murni terdiri dari:
a. Menyusun proposal tiap tahun ke SLF untuk memperoleh dana
pendidikan living cost.
b. Menyusun laporan pertanggungjawaban ke SLF.
c. Menyusun proposal untuk memeperoleh dana BBM setiap
tahun ke Depsos RI.
d. Menyusun laporan pertanggungjawaban ke Depsos RI.
e. Membuat file masing-masing anak panti tentang perkembangan
fhisik dan fsikologinya.
f. Menggiatkan keterampilan/karya tangan anak-anak.
g. Persiapan Bali International Choir 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
h. Kegiatan retret, out bond, piknik rohani dalam rangka perayaan
65 tahun SLB-A dan 50 tahun SLB-B Karya Murni Medan.
i. Mengadakan Pentas Seni/Konser
10. Program Jangka Panjang
a. Pembangunan gedung SMP-LB di Kompleks SLB-B Karya
Murni Jl.HM. Joni Medan.
b. Menyusun proposal ke Miserior untuk biaya pembangunan
gedung SMP-LB.
c. Menyusun proposal ke Kinder Missionwerk untuk pengadaan
sarana transportasi.
d. Pengadaan peralatan mesin-mesin yang sudah aus/rusak.
e. Program training untuk Sumber Daya Manusia
f. Membeli satu unit gedung untuk tempat masage anak tunanetra
yang sudah lulus masage.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah, penulis akan menguraikan bagaimana
proses mendapatkan data laporan keuangan Yayasan Karya Murni. Selama
melakukan penelitian di Yayasan, penulis memperoleh dokumen berupa
data tentang sejarah singkat yayasan, visi, misi, motto, kegiatan-kegiatan,
program jangka pendek dan jangka panjang, serta data tentang laporan
keuangan selama 3 (tiga) periode akuntansi yaitu periode tahun berakhir
2011, 2012 dan 2013.
Penulis dalam mendapatkan data ini tidak mengalami kesulitan
karena pihak yayasan sangat terbuka untuk memberikan data-data tersebut.
Setelah melakukan pengamatan, penulis menemukan bahwa Yayasan
Karya Murni menyajikan 4 (empat) jenis laporan keuangan. Laporan
keuangan tersebut meliputi Neraca, Laporan Penerimaan dan Pengeluaran,
Laporan Sisa Hasil Usaha dan Rekapitulasi Arus Kas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua yayasan, pemrosesan
laporan keuangan dilakukan dengan program excel yang diberikan oleh
Keuskupan Agung Medan. Laporan keuangan yang disajikan YKM masih
tergolong sederhana karena laporan tersebut disiapkan sesuai dengan
permintaan dari pihak donator (pemberi sumber daya) serta mengikuti
.\0format dari keuskupan. Adapun pihak donatur yang membantu YKM
berasal dari dalam dan luar negeri seperti Pemerintah (Dinas Sosial,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Depsos RI), perorangan maupun kelompok, Stichting Liliana Fonds (SLF),
Miserior serta Kinder Missionwerk. Sumber-sumber pendanaan YKM
selain dari pemberi sumber daya, Yayasan Karya Murni juga membuka
beberapa kegiatan produksi/jasa sekaligus sebagai tempat pelatihan bagi
anak-anak SLB-A dan SLB-B seperti pertukangan, perlilinan, konveksi
dan saloon. Kegiatan ini dilakukan bukan mencari laba tetapi sebagai
lapangan kerja bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang telah
lulus sekolah maupun kursus.
Berikut ini penulis akan mendeskripsikan tentang keempat laporan
keuangan yang disajikan oleh Yayasan Karya Murni
1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Jenis-jenis rekening yang disajikan dalam laporan neraca (laporan
keuangan) YKM adalah sebagai berikut.
a. Aktiva Lancar.
Pos-pos yang digolongkan dalam aktiva lancar meliputi:
1) Kas Tunai Yayasan. Rekening ini menunjukkan jumlah dari
keseluruhan kas yang diterima yayasan dari masing-masing unit
yang dikelola oleh Yayasan karya Murni. Misalnya unit Medan
dan unit Ruteng yang terdiri dari: SLB A, SLB B, Panti Asuhan
A, Panti Asuhan B, konveksi, pertukangan, perlilinan dan
saloon.
2) Piutang. Rekening ini terdiri dari Piutang Yayasan, dan Piutang
Karyawan dari masing-masing unit yang dikelola YKM, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
unit Medan, Ruteng, dan Surabaya serta piutang lain-lain.
Piutang yayasan merupakan jumlah keseluruhan pengembalian
atas pinjaman yang dilakukan oleh karyawan dari masing-
masing unit yang ada di Yayasan Karya Murni.
3) Bank. Rekening ini menggambarkan jumlah tabungan di Bank
yang dimiliki oleh yayasan termasuk tabungan yang dimiliki
oleh masing-masing ketiga unit yaitu unit Medan, Ruteng dan
Surabaya.
b. Aktiva Tetap.
Yang termasuk dalam kelompok aktiva tetap ini meliputi:
1) Inventaris Yayasan. Rekening ini menggambarkan tentang
keseluruhan investasi jangka panjang dan jangka pendek yang
dimiliki oleh yayasan yang berasal dari unit-unit. Investasi
jangka panjang meliputi tanah, gedung dan kendaraan dari
setiap unit YKM. Sedangkan investasi jangka pendek meliputi
inventaris yang dimiliki oleh yayasan maupun setiap unit.
2) Akumulasi Depresiasi Yayasan. Rekening ini menggambarkan
jumlah keseluruhan dari biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
yayasan maupun unit untuk pemeliharaan investasi jangka
pendek maupu investasi jangka panjang.
c. Kewajiban (Liabilitas).
Pos-pos yang digolongkan dalam rekening ini meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1) Hutang Yayasan. Rekening ini menggambarkan biaya-biaya
yang dikeluarkan yayasan maupun unit untuk membayar gaji
guru/karyawan, PPh 25 (badan) dan biaya lainnya.
2) Titipan. Rekening ini menunjukkan tentang alokasi dana yang
dikeluarkan oleh Yayasan Karya Murni untuk antisipasi atau
kesejahteraan guru/karyawan pada saat mengalami pensiun dan
sakit.
d. Ekuitas
Rekening yang disajikan dalam pos ini meliputi:
1) Modal Yayasan. Rekening ini menggambarkan keseluruhan
investasi serta hasil usaha yang dimiliki oleh yayasan termasuk
investasi dan hasil usaha dari masing-masing unit yang dikelola
Yayasan Karya Murni.
2) Dana Beasiswa. Merupakan rekening yang berisi tentang
sumbangan yang diterima oleh yayasan dari donatur untuk
membantu pendidikan anak-anak yang ada di Panti Asuhan
yang di kelolah Yayasan Karya Murni.
3) Laba/Rugi (Saldo). Rekening ini menggambarkan sisa hasil
usaha dari pendapatan operasional dan non operasional yayasan
setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan operasional yayasan.
Bentuk Neraca yang dibuat oleh Yayasan Karya Murni dapat dilihat
pada Tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
YAYASAN KARYA MURNI
NERACA
Per 31 Desember 2011
vvv(dalam ribuan rupiah)
01-Jan-11 31-Des-11 01-Jan-11 31-Des-11
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN
Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.142.203 1.139.540 Hutang Yayasan
Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924 Hutang Gaji/honor
Kas Tunai Unit Medan 12.574.880 15.735.086 Hutang PPH 25 (badan) 4.798.504
Kas Tunai SLB A 1.192.090 Hutang lain-lain 5.689.050 5.100.000
Kas Tunai Panti Asuhan A 1.418.280 2.115.573 Titipan Taspen/DSK 11.488.084 11.666.804
Kas Tunai SLB B 664.550 Titipan DHT 19.106.592 19.066.805
Kas Tunai Panti Asuhan B 3.206.600 3.800.788 Titipan PPH Psl 21 1.545.672 5.483.317
Kas Tunai Konveksi 2.289.000 2.294.730 Titipan lain-lain 15.513.040 13.304.040
Kas Tunai Pertukangan 3.450.000 3.450.235
Kas Tunai Perlilinan 2.211.000 2.217.120
Kas Tunai Unit Ruteng 21.900 21.900
Bank 66.071.196 62.389.370
Piutang Yayasan 659.650 3.143.585
JUMLAH 81.514.753 83.474.405 Total Kewajiban 53.342.438 59.419.470
AKTIVA TETAP EKUITASInventaris Yayasan 16.170.000 16.170.000 Modal Yayasan 135.861.755 137.870.586 Inventaris Unit Medan 24.721.738 26.855.063 Dana Beasiswa 11.077.500 5.423.431 Inventaris Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000 Laba/Rugi 3.366.214 Kendaraan 11.519.000 13.224.031 Gedung 38.040.925 38.040.925 Tanah 20.094.277 20.094.277 Akum.Depr Inventaris YayasanAkum.Dep Inventaris MedanAkum.Dep Inventaris RutengAkum.Dep KendaraanAkum.Dep GedungNilai Buku aktiva Tetap 118.766.940 122.605.296 Total Ekuitas 146.939.255 146.660.231
Total Aktiva 200.281.693 206.079.701 Total Passiva 200.281.693 206.079.701
Medan, 31 Desember 2011
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran
Berikut ini jenis-jenis rekening yang disajikan dalam laporan
penerimaan dan pengeluaran Yayasan Karya Murni akan dijelaskan di
bawah ini:
a. Pendapatan.
Rekening ini berisi tentang pendapatan operasional, pendapatan
non operasional, pendapatan bunga bank dan pendapatan lain-lain.
1) Pendapatan Operasional. Rekening ini berisi informasi tentang
pemasukan dari hasil operasional masing-masing unit yang
disetor kepada yayasan seperti: uang pendaftaran, DPP, SPP
SLB, uang osis, uang komputer, uang ujian, uang pemondokan
SLB, uang pengembangan anak didik, uang alat, hasil kebun,
ternak, konveksi, perlilinan, saloon dan panti pijat.
2) Pendapatan Non Operasional. Rekening ini menggambarkan
dana atau sumbangan yang diterima dari pemberi sumber daya
(donatur) untuk membantu kegiatan operasional yayasan.
3) Pendapatan Bunga Bank dan Pendapatan Lain-lain. Rekening
ini digunakan untuk mencatat pendapatan atas bunga rekening
bank dan deposito serta pendapatan yang diterima selain dari
hasil operasional yayasan.
b. Biaya Operasional.
Rekening ini mencakup tentang semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan kegiatan operasional yayasan, seperti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
1) Biaya Pangan/Sandang. Rekening ini mencatat biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sandang dan
pangan anak-anak panti.
2) Biaya Tenaga Kerja. Rekening ini digunakan untuk mencatat
biaya gaji guru/pegawai serta honor maupun tunjangan lainnya,
dan partisipasi (sosial) secara intern maupun ekstern.
3) Biaya Pengembangan. Rekening ini berguna untuk mencatat
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan SDM guru
dan pegawai, pendidikan anak-anak panti, pengembangan anak
didik, biaya rapat/pertemuan, bahan baku untuk pertukangan,
konveksi, perlilinan dan biaya pemeliharaan kebun dan ternak.
4) Biaya Pemeliharaan. Rekening yang digunakan untuk mencatat
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh yayasan untuk pemeliharaan
tanah, gedung, kendaraan, inventaris, maupun pekarangan dan
taman.
5) Biaya Depresiasi. Rekening ini untuk mencatat biaya-biaya
yang dikeluarkan berkaitan dengan perpanjangan hak guna
gedung, kendaraan, pengeluaran untuk pajak, iuran-iuran yang
berhubungan dengan kegiatan sekolah.
Bentuk laporan penerimaan dan pengeluaran yang disajikan oleh Yayasan
Karya Murni dapat dilihat pada Tabel 2 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
YAYASAN KARYA MURNI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
KODE PENDAPATAN OPERASIONAL 01/01/2011 Debet Kredit 31-12-11
400 PENDAPATAN OPERASIONAL
400,000 PENDAPATAN 432.764.267 - 432.764.267
400,100 Pendapatan Operasional 219.548.906 219.548.906
400,110 Uang Pendaftaran 10.520.000 10.520.000
400,111 Uang Pembangunan 81.410.000 81.410.000
400,112 Uang Sekolah SLB 9.333.950 9.333.950
400,113 Uang Pemondokan SLB 4.382.100 4.382.100
400,117 Uang Osis -
400,118 Uang Komputer
400,119 Uang Alat 450.000 450.000
400,120 Uang Les, Ujian 956.750 956.750
400,121 Uang Produk,Kebun,Ternak & Botot 7.640.000 7.640.000
400,122 Hasil Konveksi 32.467.150 32.467.150
400,123 Hasil Pertukangan 41.695.905 41.695.905
400,124 Hasil Perlilinan 1.513.051 1.513.051
400,125 Hasil Salon 500.000 500.000
400,126 Hasil Pengembangan Anak didik 15.000.000 15.000.000
400,127 Pendapatan Sewa
400,128 Hasil Panti Pijat 13.680.000 13.680.000
400,129 Hasil Kios
400,200 Pendapatan Non Operasional 150.249.031 - 150.249.031
400,210 Dana PNS,PEMKO,BOS 39.310.070 39.310.070
400,211 DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 25.802.300 25.802.300
400,212 Sumb.Masyarakat 72.562.361 72.562.361
400,213 Bantuan Luar negeri 12.574.300 12.574.300
400,300 Pendapatan Bunga Bank - - -
400,310 Bunga Tabungan
400,320 Bunga Deposito -
400,400 Pendapatan Lain-lain 62.966.330 62.966.330
Sub Total 432.764.267 432.764.267
-
500,000 BIAYA OPERASIONAL -
500,100 Biaya Pangan 111.175.200 111.175.200
500,200 Biaya Sandang 5.166.000 5.166.000
500,300 Biaya Tenaga Kerja
500,310 Biaya Gaji guru/pegawai tetap 8.579.848 8.579.848
500,311 Biaya Upah Guru Pegawai lain 5.926.820 5.926.820
500,312 Honor lembur 7.934.000 7.934.000
500,313 TCK Karyawan -
500,314 DP-KWI-DSK 2.453.896 2.453.896
500,315 Tunjangan lain-lain 1.120.000 1.120.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lanjutan.......
YAYASAN KARYA MURNI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
KODE BIAYA-BIAYA 01/01/2011 Debet Kredit 31-12-11
500,316 Partisipasi suka dan duka(intern) 1.065.100 1.065.100
500,317 Partisipasi suka dan duka (ekstern) 8.233.500 8.233.500
500,410 Biaya listrik, air dan sampah 17.886.520 17.886.520
500,411 Biaya telepon/fax 1.300.000 12.769.391 11.469.391
500,412 Biaya admin (sekolah dan panti) 18.939.900 18.939.900
500,413 Biaya koran/majalah 2.287.000 2.287.000
500,414 Biaya alat-alat kebersihan 2.951.900 2.951.900
500,415 Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 4.883.600 4.883.600
500,416 Biaya alat-alat dapur 2.515.000 2.515.000
500,417 Keperluan kamar jahit 454.100 454.100
500,418 Biaya pengobatan 6.529.700 6.529.700
500,500 Biaya pengembangan 100.000 10.926.620 10.826.620
500,510 Biaya pendidikan anak Panti 20.780.770 20.780.770
500,511 Biaya kegiatan belajar mengajar 1.126.300 1.126.300
500,512 Biaya praktek siswa
500,513 Biaya ekstrakurikuler
500,514 Biaya ujian 15.000 15.000
500,515 Biaya pengembangan SDM (anak didik) 8.000.000 8.000.000
500,516 Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) 650.000 650.000
500,517 By pengem hidup rohani & rekreasi anak didik 1.295.765 1.295.765
500,518 By pengem hidup rohani & rekreasi karyawan 5.813.000 5.813.000
500,519 Biaya rapat dan pertemuan 4.896.000 4.896.000
500,520 Biaya transportasi umum 2.753.080 2.753.080
500,521 Biaya bahan konveksi 13.961.225 13.961.225
500,522 Biaya bahan pertukangan 19.402.110 19.402.110
500,523 Biaya bahan perlilinan 1.500.000 1.500.000
500,524 Biaya saloon 219.000 219.000
500,525 Biaya pengembangan anak didik 8.000.000 8.000.000
500,519 Biaya kios
500,519 Biaya kebun dan ternak 8.034.000 8.034.000
500,600 Biaya Pemeliharaan
500,610 Pemeliharaan taman dan pekarangan 9.869.500 9.869.500
500,611 Pemeliharaan inventaris 9.177.060 9.177.060
500,612 Pemeliharaan kendaraan 15.688.500 15.688.500
500,613 Pemeliharaan gedung dan Tanah 30.876.800 30.876.800
500,614 Biaya sewa
500,700 Biaya Inventaris 34.259.000 34.259.000
500,710 Biaya Depresiasi inventaris -
500,720 Biaya depresiasi gedung -
500,730 Biaya pajak,retribusi,iuran lain-lain 1.152.380 1.152.380
500,740 Iuran-iuran (berhubungan dengan sekolah) -
500,900 Biaya lain-lain 1.530.468 1.530.468
Jumlah Biaya 1.400.000 1.400.000 429.398.053
300,000 Rugi/Laba Operasional 3.366.214
P E N J U M L A H A N 432.764.267
Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Laporan Sisa Hasil Usaha
Laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan informasi mengenai
sumber pendapatan operasional dan non operasional serta biaya-biaya
yang dikeluarkan yayasan selama satu periode akuntansi. Pada laporan
ini akan terlihat apakah yayasan mengalami surplus atau defisit dengan
membandingkan jumlah keseluruhan pendapatan dengan biaya. Tujuan
dan deskripsi dari rekening-rekening yang disajikan dalam laporan sisa
hasil usaha sama dengan rekening yang ada pada laporan penerimaan
dan pengeluaran yang sudah dijelaskan sebelumnya. Perbedaannya
bahwa laporan penerimaan dan pengeluaran dilengkapi dengan kode
rekening sedangkan laporan sisa hasil usaha hanya menyajikan
rekening saja. Bagi Yayasan Karya Murni laporan sisa hasil usaha
digunakan untuk mencatat selisih antara pendapatan dan biaya. Selisih
antara pendapatan dan biaya yang diperoleh disebut dengan laba/rugi
bersih. Sedangkan pada laporan penerimaan dan pengeluaran, selisih
yang diperoleh setelah membandingkan antara pendapatan dan biaya
disebut dengan laba/rugi operasional.
Bentuk laporan sisa hasil usaha Yayasan Karya Murni akan disajikan pada
Tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah )
PENDAPATAN Debet Kredit
PENDAPATAN OPERASIONAL
Uang Pendaftaran 10.520.000
Uang pembangunan 81.410.000
Uang sekolah SLB 9.333.950
Uang Pemondokan SLB 4.382.100
Uang OSIS
Uang Komputer
Uang Alat 450.000
Uang Les,Ujian 956.750
Hasil Produk, Kebun,ternak,botot 7.640.000
Uang Konveksi 32.467.150
Hasil Pertukangan 41.695.905
Hasil Perlilinan 1.513.051
Hasil Salon 500.000
Hasil Pengembangan anak didik 15.000.000
Pendapatan Sewa
Hasill Panti Pijat 13.680.000
Hasil kios
PENDPATAN NON OPERASIONAL
Dana PNS,PEMKO,BOS 39.310.070
DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 25.802.300
Sumbangan Masyarakat 72.562.361
Bantuan Luar negeri 12.574.300
Pendapatan Bunga Bank
Bunga Tabungan
Bunga Deposito
Pendpatan lain-lain 62.966.330
JUMLAH 432.764.267
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya pangan 111.175.200
Biaya sandang 5.166.000
Biaya Tenaga kerja
Biaya gaji guru/pegawai tetap 8.579.848
Biaya upah guru/pegawai lain 5.926.820
Honor lembur 7.934.000
TCK karyawan
DP-KWI, DSK 2.453.896
Tunjangan lain- lain 1.120.000
Partisipasi suka dan duka (intern) 1.065.100
Partisipasi suka dan duka (ekstern) 8.233.500
Biaya listrik,air dan sampah 17.886.520
Biaya telepon/fax 11.469.391
Biay administrasi (sekolah dan Panti) 18.939.900
Biaya koran, majalah 2.287.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lanjutan…..
YAYASAN KARYA MURNI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah )
BIAYA Debet Kredit
Biaya alat-alat kebersihan 2.951.900
Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 4.883.600
Biaya alat-alat dapur 2.515.000
Keperluan kamar jahit 454.100
Biaya pengobatan 6.529.700
Biaya pengembangan 10.826.620
Biaya pendidikan anak Panti 20.780.770
Biaya kegiatan Belajar mengajar 1.126.300
Biaya praktek siswa
Biaya ekstrakurikuler
Biaya ujian 15.000
Biaya pengembangan SDM (anak didik) 8.000.000
Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) 650.000
By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) 1.295.765
By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) 5.813.000
Biaya rapat dan pertemuan 4.896.000
Biaya transport umum 2.753.080
Biaya bahan konvekasi 13.961.225
Biaya bahan pertukangan 19.402.110
Biaya bahan perlilinan 1.500.000
Biaya bahan saloon 219.000
Biaya pengembangan anak didik 8.000.000
Biaya bahan kios
Biaya kebun dan ternak 8.034.000
Biaya Pemeliharaan
Pemeliharaan pekarangan & taman 9.869.500
Pememliharaan inventaris 9.177.060
Pemeliharaan kendaraan 15.688.500
Pemeliharaan gedung dan tanah 30.876.800
Biaya sewa
Biaya inventaris 34.259.000
Biaya depresiasi inventaris
Biaya depresiasi gedung
Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain 1.152.380
Iuran-iuran (urusan sekolah)
Biaya lain-lain 1.530.468
Total Biaya Operasional 429.398.053
Laba Bersih 3.366.214
Medan, 09 Agustus 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr Raynelda Gultom,KSSY Sr.Klarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. Laporan Rekapitulasi Arus Kas
Laporan rekapitulasi arus kas Yayasan Karya Murni hampir
sama dengan neraca. Laporan ini menyajikan informasi mengenai aset,
liabilitas, aset neto dan penerimaan serta pengeluaran non operasional.
Perbedaan laporan rekapitulasi arus kas dengan neraca bahwa laporan
rekapitulasi arus kas menyajikan secara detail rekening-rekening dari
pos-pos aktiva lancar dan aktiva tetap, dan laporan ini juga menyajikan
ringkasan pemasukan dan pengeluaran non operasional yang meliputi
rekening antara kas dengan kas, rekening antara kas dengan bank dan
rekening antara bank dengan bank yang ada pada laporan penerimaan
dan pengeluaran. Sedangkan pada neraca, pos-pos yang termasuk
dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tetap hanya menyajikan
rekening induk saja. Bagi Yayasan Karya Murni laporan rekapitulasi
arus kas ini sebagai pengganti dari laporan arus kas.
Bentuk laporan rekapitulasi arus kas yang disajikan Yayasan Karya
Murni dapat dilihat pada Tabel 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
YAYASAN KARYA MURNI
REKAPITULASI ARUS KAS
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR
100,000 A K T I V A L A N C A R 01/01/2011 31-12-11
100,100 Kas Tunai 2.187.127 1.179.521 1.182.184 2.184.464
100,110 Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.142.203 1.179.521 1.182.184 1.139.540
100,111 Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924
100,120 Kas Tunai -Unit Medan 12.574.880 4.326.879 1.166.673 15.735.086
100,121 Kas Tunai SLB A 1.204.000 11.910 1.192.090
100,122 Kas Tunai Panti Asuhan A 1.418.280 775.485 78.192 2.115.573
100,123 Kas Tunai SLB B 725.000 60.450 664.550
100,124 Kas Tunai Panti Asuhan B 3.206.600 660.340 66.152 3.800.788
100,125 Kas Tunai Konveksi 2.289.000 768.184 762.454 2.294.730
100,126 Kas Tunai Pertukangan 3.450.000 19.918 19.683 3.450.235
100,127 Kas Tunai Perlilinan 2.211.000 173.952 167.832 2.217.120
100,130 Kas Tunai- Unit Ruteng 21.900 - - 21.900
100,131 Kas Tunai -Panti Asuhan 21.900 - - 21.900
100,132 Kas Tuna SLB A
100,133 Kas Tunai SLB B
100,200 Tabungan Harian 66.071.196 5.180.373 8.810.874 62.440.695
100,210 Tab BTN 6.710.090 45.341 6.755.431
100,211 Tab Mandiri 10.392.000 2.190.350 8.201.650
100,212 Tab BCA 3.600.000 1.000.000 2.600.000
100,213 Tab BRI-YYS Ruteng 2.512.602 2.512.602
100,214 Tab BRI-Panti-Ruteng 2.272.520 2.272.520
100,215 Tab Bank NTT Ruteng 2.378.570 2.378.570
100,216 Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) 7.504.008 1.000.000 6.504.008
100,217 Tab BNI-Panti Ruteng 2.406.603 2.406.603
100,218 Tab BTPN-YYS Medan - -
100,219 Tab KOPKARDIOS-Ruteng 2.240.106 2.240.106
100,220 Tab BPR-YYS Medan 6.682.500 108.770 1.445.000 5.346.270
100,221 Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng 6.100.000 6.100.000
100,222 Tab CU-YYS Medan 2.980.800 1.000.000 500.000 3.480.800
100,223 Tab.Bank Permata-YYS Medan 3.184.007 1.013.770 120.032 4.077.745
100,224 Tab BRI-YYS Medan 7.107.390 657.000 200.000 7.564.390
100,225 Tab SUMUT-YYS Medan 2.355.492 2.355.492 -
100,400 Piutang 659.650 2.715.703 231.768 3.143.585
100,410 Piutang Yayasan 589.050 2.320.883 84.693 2.825.240
100,420 Piutang Karyawan Unit Medan - 279.820 32.005 247.815
100,430 Piutang Karyawan Unit Ruteng - - - -
100,440 Piutang Karyawan-unit Surabaya - - - -
100,450 Piutang lain-lain 70.600 115.000 115.070 70.530
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
YAYASAN KARYA MURNI
REKAPITULASI ARUS KAS
Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah)
KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR
100 AKTIVA TETAP -
100,600 Inventaris 49.112.738 2.082.000 51.246.063
100,610 Inventaris-Yayasan 16.170.000 16.170.000
100,620 Inventaris -Unit Medan 24.721.738 2.082.000 26.855.063
100,621 Inventaris -SLB A 5.208.500 500.000 5.708.500
100,622 Inventaris Panti Asihan A 3.920.500 1.633.325 5.553.825
100,623 Inventaris SLB-B 4.153.238 4.153.238
100,624 Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 4.220.000
100,625 Inventaris Konveksi 5.699.500 5.699.500
100,626 Inventaris Pertukangan 525.000 525.000
100,627 Inventaris Perlilinan 995.000 995.000
100,630 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000
100,631 Inventaris SLB-A - -
100,632 Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 3.200.000
100,633 Inventaris SLB-B -
100,634 Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 4.000.000
100,635 Inventaris Konveksi -
100,636 Inventaris Pertukangan 1.021.000 1.021.000
100,640 Kendaraan 11.519.000 1.705.031 13.224.031
100,650 Gedung 38.040.925 38.040.925
100,660 Tanah 20.094.277 20.094.277
-
T O T A L A K T I V A 200.281.693 17.189.507 11.391.499 206.079.701
-
200+300 PASSIVA
200,000 Kewajiban -
200,100 Hutang 53.342.438 16.278.478 10.201.446 59.419.470
200,110 Hutang-Yayasan -
200,111 Hutang Gaji/Honor -
200,112 Hutang PPH 25 (Badan) 4.798.504 4.798.504
200,113 Hutang lain-lain 5.689.050 589.050 5.100.000
200,114 Titipan Taspen/DSK 11.488.084 2.582.720 2.404.000 11.666.804
200,115 Titipan DHT 19.106.592 2.960.213 3.000.000 19.066.805
200,116 Titipan PPH Pasal 21 1.545.672 4.572.041 634.396 5.483.317
200,117 Titipan lain-lain 15.513.040 1.365.000 3.574.000 13.304.040
300,100 Modal Yayasan 135.861.755 3.530.932 1.522.101 137.870.586
300,110 Modal Tambahan -
300,200 Dana Beasiswa 11.077.500 5.654.069 5.423.431
300,400 LABA/RUGI 3.366.214
T O T A L P A S S I V A 200.281.693 19.809.410 17.377.616 206.079.701
II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL
M/K NON OPERASIONAL DEBET KREDIT
300,500 Rekening antara Kas-Kas 89.898.000 89.898.000
300,510 Rekening antara Kas-Bank 93.642.000 93.642.000
300,520 Rekening antara Bank-Bank -
Penjumlahan 183.540.000 183.540.000
Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Membandingkan Laporan Keuangan Menurut PSAK 45 dengan
Praktik Menurut YKM.
1. Penerapan PSAK 45 pada YKM
a. Laporan Posisi Keuangan
1) Paragraf 01 PSAK 45
Paragraf 01 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. YKM merupakan lembaga sosial yang berbentuk badan
hukum yang bertujuan untuk memberdayakan orang-orang
yang kurang mampu dan anak-anak yang berkebutuhan khusus.
Berdasarkan dokumen yang penulis peroleh dan cermati serta
melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa YKM
dalam menjalankan aktivitas operasionalnya memperoleh dana
dari pihak pemberi sumber daya (donatur). Pihak pemberi
sumber daya tersebut meliputi pihak pemerintah, lembaga,
masyarakat baik kelompok maupun perorangan yang tidak
pernah mengharapkan pembayaran kembali sebanding dengan
jumlah sumber daya yang diberikan. Yayasan Karya Murni
untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya, selain
memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya, yayasan
juga menghasilkan barang dan/atau jasa dari pertukangan,
konveksi, perlilinan dan usaha saloon. Kegiatan usaha ini
bertujuan bukan untuk memupuk laba. Berdasarkan wawancara
penulis dengan pihak pengurus yayasan bahwa kegiatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dilakukan terutama untuk memberdayakan maupun membuka
lapangan kerja serta tempat pelatihan bagi anak-anak yang
berkebutuhan khusus baik yang masih sekolah maupun yang
sudah lulus dari sekolah yang dikelola Yayasan Karya Murni.
Yayasan Karya Murni merupakan salah satu karya sosial yang
dimiliki oleh Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY), sehingga
pertanggugjawaban atas pengelolaan dana diserahkan kepada
otoritas yang lebih tinggi yaitu kongregasi. Kepemilikan dalam
yayasan ini tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali.
Dengan kata lain pada saat terjadi likuidasi atau pembubaran
yayasan, tidak ada pembagian sumber daya diantara pembina,
pengurus maupun pengawas.
2) Paragraf 03 PSAK 45
Paragraf 03 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Berdasarkan laporan keuangan yang penulis peroleh dan
cermati bahwa setiap tahun YKM menyajikan 4 (empat)
laporan keuangan yaitu neraca, laporan penerimaan dan
pengeluaran, laporan sisa hasil usaha serta laporan rekapitulasi
arus kas. Menurut PSAK 45 entitas nirlaba seperti YKM
seharusnya menyebut neraca sebagai laporan posisi keuangan
karena neraca lebih cocok digunakan oleh entitas bisnis.
Sedangkan laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Laporan arus kas YKM disebut dengan rekapitulasi arus kas.
Hingga saat ini YKM belum menyajikan catatan atas laporan
keuangan. Berdasakan wawancara dengan pengurus yayasan
bahwa jenis-jenis rekening yang dimuat dalam laporan
keuangan YKM belum sesuai dengan ketentuan berdasarkan
PSAK 45 karena YKM menyajikan laporannya berdasarkan
keinginan pihak donatur (penyumbang) dan format yang
digunakan dalam menyajikan laporan keuangan tersebut masih
menggunakan format dari keuskupan.
3) Paragraf 05 PSAK 45
Paragraf 05 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Berdasarkan data laporan keuangan yang penulis
peroleh mulai dari periode akuntansi tahun 2011, 2012, dan
2013 bahwa keempat laporan keuangan yang disajikan YKM
meliputi neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan
sisa hasil usaha serta rekapitulasi arus kas belum menggunakan
istilah-istilah yang dimuat dalam PSAK 45 yaitu pembatasan
permanen, pembatasan temporer, dan sumber daya tidak terikat.
4) Paragraf 10 PSAK 45
Paragraf 10 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Berdasarkan laporan keuangan yang penulis peroleh dan
cermati bahwa neraca YKM menyediakan informasi mengenai
aset, liabilitas, dan ekuitas yang dimiliki yayasan selama satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
periode akuntansi. Meskipun pada neraca YKM menyebut aset
sebagai aktiva, liabilitas sebagai kewajiban, dan aset neto
sebagai ekuitas. Ketiga rekening tersebut memiliki arti dan
tujuan yang sama, namun Yayasan Karya Murni sebagai entitas
nirlaba perlu menyajikanya ketiga rekening tersebut dalam
laporan keuangannya berdasarkan ketentuan PSAK 45 karena
rekening ekuitas pada umumnya digunakan oleh entitas bisnis.
Entitas nirlaba seperti yayasan seharusnya menggunakan aset
neto karena tidak ada unsur kepemilikan saham dalam yayasan.
Berdasarkan wawancara penulis dengan pengurus yayasan
bahwa alasan yayasan masih menggunakan ketiga rekening itu
karena YKM masih mengikuti format laporan keuangan dari
keuskupan, selain itu sumber daya manusia di yayasan yang
masih terbatas mengenai penyajian laporan keuangan menurut
PSAK 45.
5) Paragraf 11 PSAK 45
Paragraf 11 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Berdasarkan data yang penulis cermati pada neraca
YKM serta melalui wawancara dengan pihak pengurus yayasan
bahwa YKM menyajikan total aset, kewajiban dan ekuitas.
Pada neraca YKM istilah aset neto belum digunakan. Aset
neto dalam neraca YKM disebut dengan ekuitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
6) Paragraf 12 PSAK 45
Paragraf 12 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Neraca YKM menyajikan unsur aset homogen yang
terdiri dari kas tunai yayasan, rekening bank, piutang yayasan,
inventaris, dan investasi jangka panjang seperti tanah, gedung,
dan kendaraan.
7) Paragraf 13 PSAK 45
Paragraf 13 PSAK 45 belum sepenuhnya diterapkan oleh
Yayasan Karya Murni. Pada neraca YKM aset sudah disajikan
berdasarkan urutan likuiditas, dimulai dari yang paling likuid
seperti kas tunai yayasan, rekening bank, dan piutang. Aset
tersebut sudah dikelompokkan kedalam jenis aset lancar dan
aset tidak lancar tetapi YKM menyebut aset lancar sebagai
aktiva lancar dan aset tidak lancar sebagai aktiva tetap namun
keduanya pada dasarnya memiliki pengertian dan tujuan yang
sama. Begitu juga liabilitas sudah disajikan berdasarkan saat
jatuh tempo yaitu hutang yayasan, hutang gaji, hutang PPh 25,
titipan DSK/Taspen, titipan DHT, titipan PPh 21 dan titipan
lain-lain namun penyajian kewajiban tersebut belum dipisahkan
kedalam liabilitas jangka pendek dan jangka panjang YKM
dalam laporannya hanya menyajikan kewajiban saja. Menurut
PSAK 45 bahwa informasi mengenai likuiditas aset atau saat
jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan penggunaan aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
seharusnya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan data laporan keuangan yang penulis cermati dan
melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa hal itu
belum diungkapkan, karena YKM belum memiliki catatan atas
laporan keuangan.
8) Paragraf 14 PSAK 45
Paragraf 14 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Pada neraca YKM kelompok aset neto belum disajikan
berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu terikat
secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat.
YKM menyebut aset neto terikat secara permanen sebagai
modal yayasan, aset neto terikat secara temporer disebut
dengan dana beasiswa dan aset neto tidak terikat disebut
dengan laba operasional.
9) Paragraf 15 PSAK 45
Paragraf 15 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Berdasarkan PSAK 45 bahwa informasi mengenai sifat
dan jumlah dari pembatasan aset neto terikat secara permanen
dan terikat secara temporer perlu diungkapkan dengan cara
menyajikannya dalam laporan keuangan atau catatan atas
laporan keuangan. Tetapi pada praktiknya YKM belum
menyajikan informasi mengenai sifat dan jumlah kedua aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
neto tersebut dalam laporan keuangan maupun pada catatan
atas laporan keuangan.
b. Laporan Aktivitas
1) Paragraf 19 PSAK 45
Paragraf 19 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Laporan aktivitas Yayasan Karya Murni disebut dengan
laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil
usaha. Bila dicermati rekening-rekening yang ada pada laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha
YKM masih berbeda dengan laporan aktivitas menurut PSAK
45, perbedaanya pada penggunaan nama laporan, format dan
beberapa jenis item-item yang dilaporkan.
2) Paragraf 20 PSAK 45
Paragraf 20 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan
sisa hasil usaha, YKM menyajikan secara keseluruhan kegiatan
operasional dan non operasional yang dijalankan oleh yayasan
selama satu periode akuntansi. Berdasarkan data pada laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha
YKM yang penulis peroleh dan cermati bahwa laporan tersebut
menggambarkan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa di YKM. Namun
kedua laporan tersebut belum menyajikan jumlah perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
aset neto terikat secara permanen, terikat secara temporer dan
tidak terikat.
3) Paragraf 23 PSAK 45
Paragraf 23 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Menurut PSAK 45 bahwa laporan aktivitas menyajikan
pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali
jika penggunaanya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan
beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Tetapi pada
praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan
sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan pendapatan sebagai
penambah aset dan beban sebagai pengurang aset, namun aset
dalam laporan aktivitas tidak digolongkan menurut pembatasan
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali seperti aset neto tidak terikat. Pendapatan YKM terdiri
dari pendapatan operasional dari sekolah, hasil kebun dan
ternak, konveksi, pertukangan, perlilinan, saloon dan panti pijat
(mesage) sedangkan biaya-biaya terdiri dari biaya operasional,
biaya tenaga kerja, biaya pengembangan, biaya pemeliharaan,
biaya inventaris, biaya depresiasi inventaris, biaya depresiasi
gedung, pajak dan retribusi, iuran-iuran yang berhubungan
dengan sekolah dan biaya lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4) Paragraf 24 PSAK 45
Paragraf 24 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa
hasil usaha YKM sudah menyajikan sumbangan sebagai
penambah aset neto, tetapi aset tersebut belum kelompokkan
berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Demikian
halnya dengan sumber daya yang diterima dari penyumbang,
YKM belum mengelompokkannya kedalam sumber daya
terikat dan sumber daya tidak terikat. Berdasarkan wawancara
dengan pengurus yayasan bahwa sumber daya YKM berasal
dari DHARMAIS, DEPSOS, PEMKO, DINSOS, dana BOS,
sumbangan masyarakat baik kelompok maupun perorangan dan
bantuan luar negeri.
5) Paragraf 25 PSAK 45
Paragraf 25 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Berdasarkan data laporan penerimaan dan pengeluaran
serta laporan sisa hasil usaha YKM yang penulis cermati bahwa
keuntungan dari investasi YKM disajikan sebagai penambah
laba operasional bukan aset neto tidak terikat karena istilah aset
neto tidak terikat belum ada pada laporan penerimaan dan
pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Melalui wawancara
dengan pengurus yayasan bahwa keuntungan investasi dan aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
lain yang dimiliki oleh yayasan berasal dari bunga tabungan,
bunga deposito serta pendapatan lain-lain.
6) Paragraf 27 PSAK 45
Paragraf 27 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa
hasil usaha YKM menyajikan pendapatan dan beban secara
bruto sedangkan pendapatan investasi berupa bunga tabungan,
tabungan deposito dan pendapatan lain-lain secara neto.
7) Paragraf 29 PSAK 45
Paragraf 29 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa
hasil usaha YKM yang merupakan pengganti dari laporan
aktivitas tidak menyajikan beban menurut kelompok program
jasa utama dan aktivitas pendukung, tetapi menggabungkannya
sehingga sulit dibedakan antara kelompok jasa utama maupun
aktivitas pendukung.
c. Laporan Arus Kas
1) Paragraf 33 PSAK 45
Paragraf 33 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Menurut PSAK 45 tujuan laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas dalam suatu periode. YKM menyebut laporan arus kas
dengan nama rekapitulasi arus kas. Format dan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
laporan arus kas menurut PSAK 45 dengan rekapitulasi arus
kas YKM berbeda. Dalam penyajian informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran arus kas dalam laporan
rekapitulasi arus kas YKM tidak dijelaskan secara rinci.
Berdasarkan data laporan rekapitulasi arus kas yang penulis
cermati bahwa laporan rekapitulasi arus kas YKM menyajikan
aktiva, kewajiban dan modal yayasan serta informasi mengenai
ringkasan atas rekening-rekening penerimaan dan pengeluaran
non operasional.
2) Paragraf 34 PSAK 45
Paragraf 34 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya
Murni. Data laporan rekapitulasi arus kas YKM yang penulis
cermati belum memisahkan komponen arus kas berdasarkan
arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Laporan rekapitulasi arus kas YKM tersebut belum
melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas
investasi dan pendanaan. YKM dalam menyajikan laporan arus
kas menggunakan metode tidak langsung hal ini dapat dilihat
dari penyajian rekening-rekening pada laporan tersebut.
Berikut ini akan disajikan perbandingan format laporan keuangan untuk
melihat kesesuaian dalam penyajian aset, liabilitas, pendapatan maupun
biaya berdasarkan ketentuan PSAK 45 dengan praktik menurut YKM .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 2. Perbandingan Format Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM .
PSAK 45 Yayasan Karya Murni
YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
01-Jan-11 31-Des-11 01-Jan-11 31-Des-11
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN
Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.142.203 1.139.540 Hutang Yayasan
Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924 Hutang Gaji/honor
Kas Tunai Unit Medan 12.574.880 15.735.086 Hutang PPH 25 (badan) 4.798.504
Kas Tunai SLB A 1.192.090 Hutang lain-lain 5.689.050 5.100.000
Kas Tunai Panti Asuhan A 1.418.280 2.115.573 Titipan Taspen/DSK 11.488.084 11.666.804
Kas Tunai SLB B 664.550 Titipan DHT 19.106.592 19.066.805
Kas Tunai Panti Asuhan B 3.206.600 3.800.788 Titipan PPH Psl 21 1.545.672 5.483.317
Kas Tunai Konveksi 2.289.000 2.294.730 Titipan lain-lain 15.513.040 13.304.040
Kas Tunai Pertukangan 3.450.000 3.450.235
Kas Tunai Perlilinan 2.211.000 2.217.120
Kas Tunai Unit Ruteng 21.900 21.900
Bank 66.071.196 62.389.370
Piutang Yayasan 659.650 3.143.585
JUMLAH 81.514.753 83.474.405 Total Kewajiban 53.342.438 59.419.470
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lanjutan….
PSAK 45 Yayasan Karya Murni
YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
01-Jan-11 31-Des-11 01-Jan-11 31-Des-11
AKTIVA TETAP EKUITAS
Inventaris Yayasan 16.170.000 16.170.000 Modal Yayasan 135.861.755 137.870.586
Inventaris Unit Medan 24.721.738 26.855.063 Dana Beasiswa 11.077.500 5.423.431
Inventaris Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000 Laba/Rugi - 3.366.214
Kendaraan 11.519.000 13.224.031
Gedung 38.040.925 38.040.925
Tanah 20.094.277 20.094.277
Akum.Depr Inventaris Yayasan
Akum.Dep Inventaris Medan
Akum.Dep Inventaris Ruteng
Akum.Dep Kendaraan
Akum.Dep Gedung
Nilai Buku aktiva Tetap 118.766.940 122.605.296 Total Ekuitas 146.939.255 146.660.231
Total Aktiva 200.281.693 206.079.701 Total Passiva 200.281.693 206.079.701
Medan, 31 Desember 2011
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 3. Perbandingan Format Laporan Aktivitas Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM
PSAK 45 Yayasan Karya Murni
YAYASAN KARYA MURNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah )
PENDAPATAN Debet Kredit
PENDAPATAN OPERASIONAL
Uang Pendaftaran 10.520.000
Uang pembangunan 81.410.000
Uang sekolah SLB 9.333.950
Uang Pemondokan SLB 4.382.100
Uang OSIS
Uang Komputer
Uang Alat 450.000
Uang Les,Ujian 956.750
Hasil Produk, Kebun,ternak,botot 7.640.000
Uang Konveksi 32.467.150
Hasil Pertukangan 41.695.905
Hasil Perlilinan 1.513.051
Hasil Salon 500.000
Hasil Pengembangan anak didik 15.000.000
Pendapatan Sewa
Hasill Panti Pijat 13.680.000
Hasil kios
PENDPATAN NON OPERASIONAL
Dana PNS,PEMKO,BOS 39.310.070
DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 25.802.300
Sumbangan Masyarakat 72.562.361
Bantuan Luar negeri 12.574.300
Pendapatan Bunga Bank
Bunga Tabungan
Bunga Deposito
Pendpatan lain-lain 62.966.330
JUMLAH 432.764.267
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya pangan 111.175.200
Biaya sandang 5.166.000
Biaya Tenaga kerja
Biaya gaji guru/pegawai tetap 8.579.848
Biaya upah guru/pegawai lain 5.926.820
Honor lembur 7.934.000
TCK karyawan
DP-KWI, DSK 2.453.896
Tunjangan lain- lain 1.120.000
Partisipasi suka dan duka (intern) 1.065.100
Partisipasi suka dan duka (ekstern) 8.233.500
Biaya listrik,air dan sampah 17.886.520
Biaya telepon/fax 11.469.391
Biay administrasi (sekolah dan Panti) 18.939.900
Biaya koran, majalah 2.287.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lanjutan….
PSAK 45 Yayasan Karya Murni
YAYASAN KARYA MURNI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah )
BIAYA Debet Kredit
Biaya alat-alat kebersihan 2.951.900
Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 4.883.600
Biaya alat-alat dapur 2.515.000
Keperluan kamar jahit 454.100
Biaya pengobatan 6.529.700
Biaya pengembangan 10.826.620
Biaya pendidikan anak Panti 20.780.770
Biaya kegiatan Belajar mengajar 1.126.300
Biaya praktek siswa
Biaya ekstrakurikuler
Biaya ujian 15.000
Biaya pengembangan SDM (anak didik) 8.000.000
Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) 650.000
By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) 1.295.765
By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) 5.813.000
Biaya rapat dan pertemuan 4.896.000
Biaya transport umum 2.753.080
Biaya bahan konvekasi 13.961.225
Biaya bahan pertukangan 19.402.110
Biaya bahan perlilinan 1.500.000
Biaya bahan saloon 219.000
Biaya pengembangan anak didik 8.000.000
Biaya bahan kios
Biaya kebun dan ternak 8.034.000
Biaya Pemeliharaan
Pemeliharaan pekarangan & taman 9.869.500
Pememliharaan inventaris 9.177.060
Pemeliharaan kendaraan 15.688.500
Pemeliharaan gedung dan tanah 30.876.800
Biaya sewa
Biaya inventaris 34.259.000
Biaya depresiasi inventaris
Biaya depresiasi gedung
Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain 1.152.380
Iuran-iuran (urusan sekolah)
Biaya lain-lain 1.530.468
Total Biaya Operasional 429.398.053
Laba Bersih 3.366.214
Medan, 09 Agustus 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr Raynelda Gultom,KSSY Sr.Klarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4. Perbandingan Format Laporan Arus Kas Menurut PSAK 45 dengan Praktik Menurut YKM.
PSAK 45 Yayasan Karya Murni
YAYASAN KARYA MURNI
REKAPITULASI ARUS KAS
Per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR
100,000 A K T I V A L A N C A R 01/01/2011 31-12-11
100,100 Kas Tunai 2.187.127 1.179.521 1.182.184 2.184.464
100,110 Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.142.203 1.179.521 1.182.184 1.139.540
100,111 Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924
100,120 Kas Tunai -Unit Medan 12.574.880 4.326.879 1.166.673 15.735.086
100,121 Kas Tunai SLB A 1.204.000 11.910 1.192.090
100,122 Kas Tunai Panti Asuhan A 1.418.280 775.485 78.192 2.115.573
100,123 Kas Tunai SLB B 725.000 60.450 664.550
100,124 Kas Tunai Panti Asuhan B 3.206.600 660.340 66.152 3.800.788
100,125 Kas Tunai Konveksi 2.289.000 768.184 762.454 2.294.730
100,126 Kas Tunai Pertukangan 3.450.000 19.918 19.683 3.450.235
100,127 Kas Tunai Perlilinan 2.211.000 173.952 167.832 2.217.120
100,130 Kas Tunai- Unit Ruteng 21.900 - - 21.900
100,131 Kas Tunai -Panti Asuhan 21.900 - - 21.900
100,132 Kas Tuna SLB A
100,133 Kas Tunai SLB B
100,200 Tabungan Harian 66.071.196 5.180.373 8.810.874 62.440.695
100,210 Tab BTN 6.710.090 45.341 6.755.431
100,211 Tab Mandiri 10.392.000 2.190.350 8.201.650
100,212 Tab BCA 3.600.000 1.000.000 2.600.000
100,213 Tab BRI-YYS Ruteng 2.512.602 2.512.602
100,214 Tab BRI-Panti-Ruteng 2.272.520 2.272.520
100,215 Tab Bank NTT Ruteng 2.378.570 2.378.570
100,216 Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) 7.504.008 1.000.000 6.504.008
100,217 Tab BNI-Panti Ruteng 2.406.603 2.406.603
100,218 Tab BTPN-YYS Medan - -
100,219 Tab KOPKARDIOS-Ruteng 2.240.106 2.240.106
100,220 Tab BPR-YYS Medan 6.682.500 108.770 1.445.000 5.346.270
100,221 Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng 6.100.000 6.100.000
100,222 Tab CU-YYS Medan 2.980.800 1.000.000 500.000 3.480.800
100,223 Tab.Bank Permata-YYS Medan 3.184.007 1.013.770 120.032 4.077.745
100,224 Tab BRI-YYS Medan 7.107.390 657.000 200.000 7.564.390
100,225 Tab SUMUT-YYS Medan 2.355.492 2.355.492 -
100,400 Piutang 659.650 2.715.703 231.768 3.143.585
100,410 Piutang Yayasan 589.050 2.320.883 84.693 2.825.240
100,420 Piutang Karyawan Unit Medan - 279.820 32.005 247.815
100,430 Piutang Karyawan Unit Ruteng - - - -
100,440 Piutang Karyawan-unit Surabaya - - - -
100,450 Piutang lain-lain 70.600 115.000 115.070 70.530
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lanjutan….
PSAK 45 Yayasan Karya Murni
YAYASAN KARYA MURNI
REKAPITULASI ARUS KAS
Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah)
KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR
100 AKTIVA TETAP -
100,600 Inventaris 49.112.738 2.082.000 51.246.063
100,610 Inventaris-Yayasan 16.170.000 16.170.000
100,620 Inventaris -Unit Medan 24.721.738 2.082.000 26.855.063
100,621 Inventaris -SLB A 5.208.500 500.000 5.708.500
100,622 Inventaris Panti Asihan A 3.920.500 1.633.325 5.553.825
100,623 Inventaris SLB-B 4.153.238 4.153.238
100,624 Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 4.220.000
100,625 Inventaris Konveksi 5.699.500 5.699.500
100,626 Inventaris Pertukangan 525.000 525.000
100,627 Inventaris Perlilinan 995.000 995.000
100,630 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000
100,631 Inventaris SLB-A - -
100,632 Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 3.200.000
100,633 Inventaris SLB-B -
100,634 Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 4.000.000
100,635 Inventaris Konveksi -
100,636 Inventaris Pertukangan 1.021.000 1.021.000
100,640 Kendaraan 11.519.000 1.705.031 13.224.031
100,650 Gedung 38.040.925 38.040.925
100,660 Tanah 20.094.277 20.094.277
-
T O T A L A K T I V A 200.281.693 17.189.507 11.391.499 206.079.701
-
200+300 PASSIVA
200,000 Kewajiban -
200,100 Hutang 53.342.438 16.278.478 10.201.446 59.419.470
200,110 Hutang-Yayasan -
200,111 Hutang Gaji/Honor -
200,112 Hutang PPH 25 (Badan) 4.798.504 4.798.504
200,113 Hutang lain-lain 5.689.050 589.050 5.100.000
200,114 Titipan Taspen/DSK 11.488.084 2.582.720 2.404.000 11.666.804
200,115 Titipan DHT 19.106.592 2.960.213 3.000.000 19.066.805
200,116 Titipan PPH Pasal 21 1.545.672 4.572.041 634.396 5.483.317
200,117 Titipan lain-lain 15.513.040 1.365.000 3.574.000 13.304.040
300,100 Modal Yayasan 135.861.755 3.530.932 1.522.101 137.870.586
300,110 Modal Tambahan -
300,200 Dana Beasiswa 11.077.500 5.654.069 5.423.431
300,400 LABA/RUGI 3.366.214
T O T A L P A S S I V A 200.281.693 19.809.410 17.377.616 206.079.701
II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL
M/K NON OPERASIONAL DEBET KREDIT
300,500 Rekening antara Kas-Kas 89.898.000 89.898.000
300,510 Rekening antara Kas-Bank 93.642.000 93.642.000
300,520 Rekening antara Bank-Bank -
Penjumlahan 183.540.000 183.540.000
Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
1
Paragraf 01
a. Sumber daya entitas
nirlaba berasal dari
pemberi sumber
daya yang tidak
mengharapkan
pembayaran
kembali atau
manfaat ekonomi
yang sebanding
dengan jumlah
sumber daya yang
diberikan.
b. Menghasilkan
barang/jasa tanpa
bertujuan
memupuk laba,
dan jika entitas
nirlaba
menghasilkan
laba, maka
jumlahnya tidak
dibagikan kepada
pendiri atau
pemilik entitas
nirlaba.
c. Tidak ada
kepemilikan
seperti umumnya
pada entitas bisnis.
Kepemilikan dalam
entitas nirlaba tidak
dapat dijual,
dialihkan, atau
ditebus kembali,
atau kepemilikan
tidak
mencerminkan
proporsi
pembagian sumber
daya entitas nirlaba
pada saat likuidasi
atau pembubaran
entitas nirlaba
a. Yayasan Karya
Murni memperoleh
sumber daya
pendanaan dari
donator yang tidak
mengharapkan
pembayaran kembali.
Sumber dana tersebut
berasal dari
pemerintah, lembaga,
kelompok, maupun
perorangan
d. Yayasan Karya
Murni merupakan
lembaga yang
bergerak dibidang
sosial yang bertujuan
untuk mendidik dan
memberdayakan
orang-orang yang
berkebutuhan
khusus.
e. Yayasan Karya
Murni salah satu
karya Kongregasi
Suster Santo Yosef,
kepemilikan dalam
yayasan ini tidak
dapat dijual,
dialihkan, atau
ditebus kembali oleh
pengurus yayasan
tanpa persetujuan
kongregasi karena
yayasan ini
sepenuhnya menjadi
tanggung jawab
kongregasi. Tidak
ada pembagian
sumber daya apabila
terjadi pembubaran
yayasan.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
2
Paragraf 03
Laporan keuangan
untuk entitas nirlaba
terdiri dari:
a. Laporan Posisi
Keuangan
b. Laporan Aktivitas
c. Laporan Arus Kas
dan
d. Catatan atas
Laporan Keuangan
Yayasan Karya
Murni menyajikan 4
laporan keuangan
yang terdiri dari:
a. Neraca
b. Laporan
Penerimaan dan
Pengeluaran
c. Sisa Hasil Usaha
d. Rekapitulasi Arus
Kas
YKM tidak memiliki
catatan atas laporan
keuangan.
Tidak Sesuai
3
Paragraf 05
Beberapa istilah yang
digunakan dalam
pernyataan ini sebagai
berikut:
a) Pembatasan
permanen
b) Pembatasan
temporer
c) Sumber daya
terikat dan
d) Sumber daya
tidak terikat
Yayasan Karya Murni
dalam menyajikan
laporan keuangan
belum menggunakan
istilah-istilah yang ada
dalam PSAK 45 yaitu
sumber daya terikat
baik terikat secara
permanen maupun
temporer, dan sumber
daya tidak terikat
Tidak Sesuai
4
Paragraf 10
Tujuan laporan posisi
keuangan
menyediakan
informasi mengenai
aset, liabilitas, aset
neto, dan informasi
mengenai hubungan
diantara unsur-unsur
tersebut pada waktu
tertentu.
Neraca Yayasan Karya
Murni menyediakan
informasi mengenai
aktiva, kewajiban, dan
ekuitas yang dimiliki
YKM selama satu
periode akuntansi.
YKM menyebut aset
sebagai aktiva,
liabilitas sebagai
kewajiban dan aset
neto sebagai ekuitas.
Ketiga rekening
tersebut memiliki arti
dan tujuan yang sama
dengan PSAK 45.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
5
Paragraf 11
Laporan posisi keuangan
mencakup entitas nirlaba
secara keseluruhan dan
menyajikan total aset,
liabilitas, dan aset neto.
Pada praktiknya
YKM sudah
menyajikan
keseluruhan total
aset, kewajiban dan
ekuitas. Tetapi istilah
aset neto belum
digunakan dalam
neraca. YKM masih
memakai ekuitas
untuk menyebut aset
neto.
Tidak Sesuai
6
Paragraf 12
Entitas nirlaba biasanya
melaporkan masing-
masing unsur aset dalam
kelompok yang homogen
seperti kas dan setara kas,
piutang pasien, pelajar,
anggota, dan penerima jasa
yang lain, persediaan,
sewa, asuransi, dan jasa
lain yang dibayar dimuka,
instrument keuangan dan
investasi jangka panjang,
tanah, gedung, peralatan,
serta aset lain yang
digunakan untuk
menghasilkan barang dan
jasa.
Neraca YKM sudah
menyajikan unsur
aset homogen berupa
kas tunai, rekening
bank, piutang
yayasan, inventaris,
dan investasi jangka
panjang seperti
tanah, gedung dan
kendaraan.
Sesuai
7
Paragraf 13
Informasi likuiditas
diberikan dengan cara
sebagai berikut:
a) Menyajikan aset
berdasarkan urutan
likuiditas dan liabilitas
berdasarkan tanggal
jatuh tempo.
b) Mengelompokkan aset
kedalam aset lancar dan
aset tidak lancar serta
liabilitas kedalam
jangka pendek dan
jangka panjang.
c) Mengungkapkan
informasi mengenai
likuiditas aset atau saat
jatuh tempo liabilitas,
Pada laporan posisi
keuangan YKM:
a) Aset disajikan
berdasarkan
urutan likuiditas,
mulai dari yang
paling likuid
yaitu, kas,
rekening bank,
dan piutang. Aset
tersebut sudah
dipisahkan
kedalam aktiva
lancar dan aktiva
tetap.
b) Kewajiban tidak
dikelompokkan
kedalam
kewajiban jangka
panjang
a) Point (a)
sudah
sesuai.
b) Liabilitas
belum
dipisahkan
menurut
jangka
pendek dan
jangka
panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan
Menurut PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
termasuk pembatasan
penggunaan aset,
dalam catatan
laporan keuangan.
dan jangka pendek
hanya diurutkan
menurut tanggal
jatuh tempo.
c) YKM belum
menyajikan
likuiditas aset atau
saat jatuh tempo,
termasuk
pembatasan
penggunaan aset
dalam catatan atas
laporan keuangan
karena YKM tidak
memiliki catatan
atas laporan
keuangan.
Point (c)
Tidak sesuai
8
Paragraf 14
Laporan posisi
keuangan
menyajikan jumlah
masing-masing
kelompok aset neto
berdasarkan pada ada
tidaknya pembatasan
oleh pemberi sumber
daya yaitu terikat
secara permanen,
terikat secara
temporer dan tidak
terikat.
Neraca YKM belum
menyajikan aset neto
berdasarkan pembatasan
dari pemberi sumber
daya, yaitu terikat secara
permanen, terikat secara
temporer dan tidak
terikat. Aset neto terikat
secara permanen YKM
disebut dengan modal
yayasan, aset neto
terikat secara temporer
disebut dana beasiswa
dan aset neto tidak
terikat disebut laba/rugi
operasional.
Tidak Sesuai
9
Paragraf 15
Informasi mengenai
sifat dan jumlah dari
pembatasan
permanen atau
temporer
diungkapkan dengan
cara menyajikan
jumlah tersebut
dalam laporan
keuangan atau
catatan atas laporan
keuangan.
YKM belum menyajikan
jumlah dari aset neto
(ekuitas) menurut
pembatasan dari pemberi
sumber daya dan aset
tersebut belum disajikan
dalam catatan atas
laporan keuangan karena
YKM tidak memiliki
catatan atas laporan
keuangan.
Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
10
Paragraf 19
Tujuan utama laporan
aktivitas adalah
menyajikan informasi
mengenai pengaruh
transaksi dan peristiwa
yang mengubah
jumlah dan sifat aset
neto, hubungan
transaksi dan peristiwa
lain dan bagaimana
penggunaan sumber
daya dalam
pelaksanaan berbagai
program atau jasa
Laporan aktivitas YKM
disebut dengan laporan
penerimaan dan
pengeluaran serta laporan
sisa hasil usaha. Tujuan
dari laporan ini untuk
menyajikan informasi
mengenai transaksi yang
menggambarkan kinerja
yayasan selama satu
periode akuntansi. Tetapi
rekening-rekening yang
disajikan dalam laporan ini
masih berbeda dengan
laporan aktivitas menurut
PSAK 45.
Tidak Sesuai
11
Paragraf 20
Laporan aktivitas
mencakup entitas
nirlaba secara
keseluruhan dan
menyajikan perubahan
jumlah aset selama satu
periode. Perubahan aset
neto dalam laporan
aktivitas tercermin
pada aset neto atau
ekuitas dalam posisi
keuangan.
Laporan penerimaan dan
pengeluaran serta laporan
sisa hasil usaha YKM
menyajikan gambaran
kegiatan operasional dan
non operasional yang
dijalankan yayasan selama
satu periode akuntansi.
Kedua laporan ini juga
menggambarkan
bagaimana penggunaan
sumber daya dalam
melaksanakan berbagai
program atau jasa di
YKM. Namun laporan ini
belum menyajikan
perubahan jumlah aset
neto dalam neraca.
Tidak Sesuai
12
Paragraf 23
Laporan aktivitas
menyajikan pendapatan
sebagai penambah
aset neto tidak terikat,
kecuali jika
penggunaannya
dibatasi oleh pemberi
sumber daya,
Laporan penerimaan dan
pengeluaran serta laporan
sisa hasil usaha YKM
sudah menyajikan
pendapatan sebagai
penambah aset neto dan
beban sebagai pengurang
aset neto, namun aset neto
YKM belum dipisahkan
menurut pembatasan dari
pemberi sumber daya.
Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
yang tidak
mengharapkan
pembayaran kembali,
dan menyajikan beban
sebagai pengurang
aset neto tidak terikat.
Pendapatan YKM terdiri
dari pendapatan
operasional sekolah,
hasil ternak dan kebun,
hasil konveksi,
pertukangan, perlilinan
dan panti pijat.
Sedangkan biaya-biaya
meliputi biaya
operasional, biaya tenaga
kerja, biaya
pemeliharaan, biaya
inventaris, biaya
depresiasi, biaya pajak,
iuran-iuran yang
berkaitan dengan sekolah
dan biaya lain-lain.
Tidak Sesuai
13
Paragraf 24
Sumber daya disajikan
sebagai penambah aset
neto tidak terikat,
terikat permanen, atau
terikat temporer,
bergantung pada ada
tidaknya pembatasan.
Dalam hal sumber
daya terikat yang
pembatasannya tidak
berlaku lagi dalam
periode yang sama,
dapat disajikan sebagai
sumber daya tidak
terikat sepanjang
disajikan secara
konsisten dan
diungkapkan sebagai
kebijakan akuntansi.
Laporan penerimaan dan
pengeluaran serta
laporan sisa hasil usaha
YKM menyajikan
sumber daya
(sumbangan) sebagai
penambah aset. Dalam
hal ini YKM belum
mengelompokkan
sumber daya tersebut
berdasarkan pembatasan
dari pemberi sumber
daya. Sumber daya
YKM berasal dari dana
PNS, dana PEMKO,
dana BOS, DINSOS,
DHARMAIS, DEPSOS,
sumbangan masyarakat
baik kelompok maupun
perorangan dan bantuan
dari luar negeri.
Tidak Sesuai
14
Paragraf 25
Laporan aktivitas
menyajikan keuntungan
dan kerugian yang
diakui dari investasi
dan aset lain (liabilitas)
sebagai penambah dan
pengurang aset neto
tidak terikat kecuali
jika penggunaanya
dibatasi.
Laporan penerimaan dan
pengeluaran serta
laporan sisa hasil usaha
YKM menyajikan
keuntungan dari investasi
berupa bunga tabungan,
bunga deposito,
Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
14
Paragraf 25
Laporan aktivitas
menyajikan keuntungan
dan kerugian yang diakui
dari investasi dan aset
lain (liabilitas)
sebagai penambah dan
pengurang aset neto tidak
terikat kecuali jika
penggunaanya dibatasi.
serta pendapatan lain-
lain sebagai penambah
aset. Namun aset dalam
laporan penerimaan
dan pengeluaran serta
laporan sisa hasil usaha
YKM belum disajikan
menurut pembatasan
dari pemberi sumber
daya yaitu aset neto
tidak terikat.
Tidak Sesuai
15
Paragraf 27
Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
pendapatan dan beban
secara bruto.
Laporan penerimaan
dan pengeluaran serta
laporan sisa hasil
usaha YKM
menyajikan pendapatan
investasi dan beban
secara bruto kecuali
pendapatan investasi
berupa bunga
tabungan, tabungan
deposito, dan
pendapatan lain-lain
secara neto.
Sesuai
16
Paragraf 29
Laporan aktivitas atau
catatan atas laporan
keuangan menyajikan
informasi mengenai
beban menurut
klasifikasi fungsional,
seperti menurut
kelompok program jasa
utama dan aktivitas
pendukung.
Laporan penerimaan
dan pengeluaran serta
laporan sisa hasil usaha
YKM tidak
menyajikan rincian
beban menurut
kelompok jasa utama
dan jasa pendukung.
YKM mengabungkan
antara jasa utama dan
jasa pendukung
sehingg sulit untuk
membedakan kedua
jenis jasa tersebut.
Tidak Sesuai
17
Paragraf 33
Tujuan utama laporan
arus kas adalah
menyajikan informasi
mengenai penerimaan
dan pengeluaran kas
dalam suatu periode.
Laporan arus kas YKM
disebut dengan laporan
rekapitulasi arus kas.
Laporan tersebut berisi
informasi mengenai
aktiva, kewajiban dan
ekuitas serta ringkasan
penerimaan dan
pengeluaran
operasional yayasan
selama satu periode.
Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan
Laporan Keuangan YKM (lanjutan).
No Paragraf
PSAK 45
Ketentuan Menurut
PSAK 45
Praktik Menurut
YKM
Keterangan
18
Paragraf 34
a) Laporan arus kas harus
melaporkan secara
terpisah kelompok
utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran
kas bruto yang berasal
dari aktivitas investasi
dan pendanaan.
b) Pelaporan arus kas
dari aktivitas operasi
harus menggunakan
metode langsung atau
tidak langsung
a) Laporan
rekapitulasi arus
kas YKM tidak
melaporkan
secara terpisah
kelompok utama
penerimaan kas
bruto dan
pengeluaran kas
bruto berdasarkan
aktivitas investasi
dan aktivitas
pendanaan.
Proses pelaporan
arus kas yang
dilakukan YKM
dengan cara
menggabungkan
keseluruhan arus
kas yang berasal
dari aktivitas
investasi dan
arus kas yang
berasal dari
aktivitas
pendanaan.
b) YKM dalam
melaporkan arus
kas operasi
menggunakan
metode tidak
langsung, hal ini
dapat dilihat dari
laporan
rekapitulasi arus
kas, tetapi
formatnya
berbeda dengan
laporan arus kas
menurut
ketentuan PSAK
45.
Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
C. Pembahasan
1. Penerapan PSAK 45
Berdasarkan tabel perbandingan tentang penerapan paragraf-paragraf
PSAK 45 pada penyusunan laporan keuangan Yayasan Karya Murni
digunakan untuk melihat mana diantara paragraf-paragraf yang sudah
sesuai dan belum sesuai dalam penyajian laporan keuangan tersebut.
Dari paragraf-paragraf tersebut pada umumnya belum diterapkan oleh
YKM dalam menyajikan laporan keuangannya. Adapun paragraf-
paragraf yang sudah diterapkan tersebut meliputi:
Paragraf 01 yang mengungkapkan informasi mengenai sumber
daya entitas nirlaba yang berasal dari penyumbang (pemberi sumber
daya) yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat
ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Paragraf 10 mengungkapkan informasi mengenai tujuan laporan
posisi keuangan adalah menyajikan informasi mengenai aset,
liabilitas, aset neto pada waktu tertentu. Pada praktiknya neraca YKM
menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas selama
suatu periode akuntansi. Informasi yang disajikan pada laporan posisi
keuangan menurut PSAK 45 dengan YKM sudah sesuai namun YKM
menyebut aset dengan nama aktiva, liabilitas dengan nama kewajiban
dan aset neto dengan nama ekuitas. Meskipun nama yang digunakan
YKM untuk menyebut ketiga rekening tersebut berbeda namun
memiliki arti dan tujuan yang sama menurut PSAK 45. Agar laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tersebut lebih mudah dipahami oleh para pemakai, maka YKM perlu
menyajikan rekening-rekening tersebut dengan menyesuaikan format
menurut PSAK 45.
Paragraf 12 mengungkapkan informasi bahwa entitas nirlaba
melaporkan unsur-unsur aset dalam kelompok yang homogen. Pada
praktiknya YKM sudah menyajikan unsur-unsur tersebut pada neraca
antara lain kas tunai, rekening bank, piutang yayasan, inventaris dan
investasi jangka pangjang.
Paragraf 27 menyatakan bahwa laporan aktivitas menyajikan
jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Pada praktiknya laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM
menyajikan pendapatan investasi dan beban secara bruto, kecuali
pendapatan investasi berupa bunga tabungan, tabungan deposito, dan
pendapatan lain-lain secara neto.
Beberapa paragraf-paragraf PSAK 45 yang belum diterapkan
olen YKM untuk menyajikan laporan keuangannya terdiri dari:
Paragraf 03 mengungkapkan entitas nirlaba seperti yayasan
memiliki 4 (empat) laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Yayasan Karya Murni sudah menyajikan laporan tersebut kecuali
catatan atas laporan keuangan. Dimana laporan posisi keuangan
disebut dengan neraca, laporan aktivitas disebut dengan laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
laporan arus kas disebut dengan rekapitulasi arus kas. Keempat
laporan yang disajikan YKM belum sesuai menurut PSAK 45,
perbedaannya terletak pada penggunaan nama laporan, format dan
juga beberapa item-item pada laporan. Tetapi informasi dan tujuan
dari laporan tersebut sama dengan PSAK 45 yaitu menyajikan aset,
liabilitas dan aset neto. Paragraf 3 point (d) berisi informasi bahwa
laporan keuangan entitas nirlaba salah satunya terdiri dari catatan atas
laporan keuangan. YKM dalam menyajikan laporan keuangannya
belum dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan. Seharusnya
YKM perlu menyajikan catatan atas laporan keuangan karena berguna
untuk melengkapi perkiraan-perkiraan yang dimuat dalam neraca,
laporan aktivitas dan laporan arus kas.
Paragraf 05 menyajikan informasi tentang istilah-istilah yang
digunakan dalam PSAK 45 yang meliputi: sumber daya terikat baik
terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan sumber daya
tidak terikat. Pada praktiknya YKM dalam menyajikan laporan
keuangan belum menerapkan istilah-istilah yang dimuat dalam
ketentuan PSAK 45. Aset neto bisa golongkan terikat secara
permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat melalui proses:
jangka waktu memperoleh sumber daya, masa manfaat, dan batasan
dari pemberi sumber daya.
Paragraf 11 mengungkapkan informasi bahwa laporan keuangan
entitas nirlaba mencakup keseluruhan total aset, liabilitas, dan aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
neto. Pada praktiknya YKM sudah menyajikan keseluruhan total dari
aktiva, kewajiban dan ekuitas tersebut dalam neraca. Namun YKM
belum menggunakan istilah aset neto dalam laporannya, melainkan
ekuitas. Pada laporan keuangan YKM seharusnya menggunakan aset
neto dan bukan ekuitas, karena ekuitas lebih cocok digunakan oleh
entitas bisnis. Perbedaannya bahwa ekuitas digunakan apabila ada
kepemilikan saham dalam suatu entitas, sedangkan entitas nirlaba
seperti yayasan tidak ada kepemilikan saham.
Paragraf 13 point (a) dan point (b) mengungkapkan informasi
mengenai likuiditas diberikan dengan cara menyajikan aset tersebut
berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh
tempo. Neraca YKM telah menyajikan aset berdasarkan urutan
likuiditas dan telah memisahkan aset tersebut kedalam aset lancar dan
aset tetap, tetapi liabilitas belum diurutkan berdasarkan tanggal jatuh
tempo serta belum dipisahkan kedalam liabilitas jangka pendek dan
liabilitas jangka panjang. Pada point (c) mengungkapkan informasi
mengenai likuiditas, saat jatuh tempo liabilitas dan juga pembatasan
penggunaan aset perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan. Tetapi pada praktiknya Yayasan Karya Murni belum
mengungkapkan informasi mengenai likuiditas dan saat jatuh tempo
liabilitas tersebut termasuk pembatasan penggunaan aset pada catatan
atas laporan keuangan hal ini disebabkan karena YKM tidak memiliki
catatan atas laporan keuangan. Menurut PSAK 45 YKM seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
perlu mengungkapkan informasi tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan sehingga laporan tersebut lebih akurat dan terperinci.
Paragraf 14 berisi informasi bahwa laporan posisi keuangan
hendaknya menyajikan jumlah masing-masing aset berdasarkan pada
ada tidak pembatasan oleh pemberi sumber daya yaitu terikat secara
permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. Pada praktiknya
YKM belum menyajikan jumlah masing-masing aset tersebut
berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Aset neto YKM
disebut dengan nama modal yayasan, dana beasiswa laba/rugi
operasional. Seharusnya YKM perlu memisahkan aset neto tersebut
berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Penyajian
pembatasan sumber daya tersebut bisa dilakukan dengan cara proses
mendapatkan sumber daya, jangka waktu yang dibutuhkan, serta masa
manfaat.
Paragraf 15 mengungkapkan informasi mengenai jumlah dari
setiap pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara
menyajikannya dalam laporan keuangan maupun catatan atas laporan
keuangan. Namun pada praktiknya YKM belum menyajikan sifat dan
jumlah dari setiap pembatasan kedalam catatan atas laporan keuangan.
Dalam hal ini YKM dianjurkan agar membuat catatan atas laporan
keuangan karena catatan tersebut dapat melengkapi rekening-rekening
yang ada pada laporan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Paragraf 19 berisi informasi tentang tujuan utama laporan
aktivitas. Lapora aktivitas untuk menyajikan informasi mengenai
pengaruh transaksi dan peristiwa yang mengubah jumlah dan sifat aset
neto, hubungan transaksi lain dan bagaimana penggunaan sumber daya
dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Laporan aktivitas
YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta
laporan sisa hasil usaha. Tujuan laporan penerimaan dan pengeluaran
serta laporan sisa hasil usaha YKM berbeda dengan laporan aktivitas
menurut PSAK 45, perbedaanya terletak pada penggunaan nama,
format laporan dan beberapa item-item yang dilaporkan.
Paragraf 20 mengungkapkan informasi bahwa laporan aktivitas
mencakup tentang entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan
perubahan jumlah aset neto selama satu periode. Perubahan aset neto
dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam
posisi keuangan. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan
sisa hasil usaha YKM yang merupakan pengganti dari laporan aktivitas
belum menyajikan perubahan jumlah aset neto yang tercermin dalam
neraca melainkan laporan tersebut menyajikan gambaran mengenai
keseluruhan program dan jasa selama satu periode akuntansi.
Pada paragraf 23 menggambarkan bahwa laporan aktivitas
menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat,
kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Pada praktiknya laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah
menyajikan pendapatan tersebut sebagai penambah aset dan beban
sebagai pengurang aset. Tetapi aset tersebut belum dipisahkan menurut
pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu aset neto terikat secara
permanen, aset neto terikat secara temporer dan aset neto tidak terikat.
Pada paragraf 24 menyajikan informasi bahwa sumber daya
disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat secara
temporer dan terikat secara permanen tergantung pada ada tidaknya
pembatasan. Pada praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran
serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan sumber daya
(sumbangan) sebagai penambah aset. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa YKM belum menyajikan sumber daya yang
diperoleh dari pemberi sumber daya tersebut berdasarkan pembatasan
yaitu aset neto tidak terikat, terikat secara temporer dan terikat secara
permanen. YKM seharusnya perlu menyajikan sumber daya tersebut
menurut pembatasan sehingga penggunaannya lebih terperinci.
Dalam paragraf 25 menjelaskan informasi bahwa laporan
aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan aset lain (liabilitas) sebagai penambah dan pengurang
aset neto tidak terikat kecuali jika penggunaannya dibatasi. Pada
laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha
YKM, keuntungan yang diperoleh dari investasi berupa bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
tabungan, bunga deposito, dan pendapatan lain-lain telah disajikan
sebagai penambah aset neto tidak terikat. Berdasarkan laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha yang
penulis cermati bahwa YKM memperoleh laba atau dalam PSAK 45
disebut kenaikan aset.
Paragraf 29 menjelaskan bahwa laporan aktivitas atau catatan
atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban menurut
klasifikasi fungsional, kelompok program jasa utama dan aktivitas
pendukung. Seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya
bahwa laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan
pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Pada laporan penerimaan
dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM tidak menyajikan
beban berdasarkan ada tidaknya pembatasan dari pemberi sumber
daya, begitu juga rincian beban belum dikelompokkan berdasarkan
program jasa utama dan aktivitas pendukung karena selama ini
yayasan hanya mengikuti format yang sudah tersedia dan tidak pernah
melakukan pembaharuan. Seharusnya YKM perlu menyajikan beban
tersebut berdasarkan kelompok jasa utama dan aktivitas pendukung
sehingga laporan tersebut lebih mudah dipahami oleh pihak pengguna
laporan.
Entitas nirlaba seperti yayasan harus menggunakan basis akrual
untuk mengakui aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yaitu diakui
pada saat kejadian tanpa memperhatikan saat kas dibayar maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
diterima. Berdasarkan wawancara dengan pengurus YKM bahwa
yayasan menyajikan laporan keuangan menggunakan basis kas. YKM
menggunakan basis kas dengan alasan sebagian besar transaksi sering
dilakukan dalam harian dan bulanan dengan jumlah yang cukup
banyak. Namun dari neraca yang penulis cermati sebenarnya YKM
sudah menggunakan basis akrual tetapi belum memperhitungkan biaya
depresiasi aset tetap. Pada laporan keuangannya YKM juga memiliki
transaksi mengenai piutang, utang dan anggaran kas sehingga lebih
tepat apabila menggunakan basis akrual karena dengan basis akrual
memberikan gambaran yang lebih banyak tentang kondisi yayasan.
Paragraf 33 menjelaskan bahwa tujuan laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
dalam suatu periode. Laporan arus kas YKM disebut dengan laporan
rekapitulasi arus kas. Apabila dicermati laporan rekapitulasi arus kas
yang disajikan oleh YKM belum sesuai dengan ketentuan PSAK 45 B
Prdasarkan PSAK 45 tujuan laporan arus kas adalah menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama satu
periode akuntansi. Pada praktiknya laporan rekapitulasi arus kas YKM
menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas serta
penerimaan dan pengeluaran non operasional yayasan selama satu
periode akuntansi. Format antara laporan arus kas menurut PSAK 45
dengan laporan rekapitulasi arus kas YKM juga berbeda, selain itu
laporan rekapitulasi arus kas YKM belum memisahkan komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
arus kas berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan. Seharusnya YKM perlu meyajikan laporan
arus kas sesuai dengan PSAK 45 karena laporan ini digunakan untuk
menganalisis arus kas masuk dan kas keluar (kemana perginya uang)
selama periode waktu tertentu.
Paragraf 34 menjelaskan informasi tentang laporan arus kas
harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi
dan pendanaan serta pelaporan aktivitas operasi harus menggunakan
metode langsung maupun tidak langsung. Pada praktiknya laporan
rekapitulasi arus kas YKM tidak melaporkan secara terpisah
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
berdasarkan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. YKM masih
menggabungkan arus kas tersebut. YKM perlu memisahkan ketiga
arus kas tersebut sehingga mudah untuk dipahami oleh pihak-pihak
yang membutuhkan laporan.
Yayasan Karya Murni belum membuat catatan atas laporan
keuangan. Selama ini YKM belum mencatat perkiraan-perkiraan yang
dinyatakan dalam neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran,
laporan sisa hasil usaha serta laporan rekapitulasi arus kas. Yayasan
hanya meyajikan pos-pos dalam laporan keuangan tanpa membuat
catatan dari perkiraan-perkiraan atas pos-pos tersebut. Seharusnya
YKM perlu untuk menyajikan catatan atas laporan keuangan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
hal ini merupakan penjelasan atau daftar terinci serta analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam seluruh komponen laporan keuangan.
Selain itu catatan atas laporan keuangan bertujuan meningkatkan
transparansi terhadap laporan keuangan dan penyediaan pemahaman
yang lebih baik atas informasi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan evaluasi tentang penyusunan laporan keuangan
Yayasan Karya Murni yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka
penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Yayasan Karya Murni dalam menyajikan laporan keuangan belum
sesuai dengan ketentuan menurut PSAK 45. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan paragraf-paragraf PSAK 45 dengan praktik menurut
YKM bahwa sebagian besar dari item-item paragraf tersebut belum
diterapkan oleh YKM. Berikut ini beberapa paragraf-paragraf yang
sudah diterapkan oleh YKM yaitu: paragraf 01, paragraf 10, paragraf
12, dan paragraf 27. Sedangkan paragraf yang belum diterapkan oleh
YKM terdiri dari: Paragraf 03, paragraf 05, paragraf 11, paragraf 13,
paragraf 14, paragraf 15, paragraf 19, paragraf 20, paragraf 23,
paragraf 24, paragraf 25, paragraf 29, paragraf 33 dan paragraf 34.
2. Yayasan Karya Murni menyajikan 4 (empat) laporan keuangan setiap
akhir periode akuntansi. Dari keempat laporan belum sesuai dengan
ketentuan menurut PSAK 45, perbedaan laporan menurut PSAK 45
dan praktik menurut YKM antara lain: nama laporan, format, dan item-
item yang dilaporkan. Selain itu YKM juga belum membuat catatan
atas laporan keuangan. Dimana laporan posisi keuangan disebut
dengan neraca, laporan aktivitas disebut dengan laporan penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas
disebut dengan rekapitulasi arus kas. Format laporan yang digunakan
YKM masih mengikuti format dari keuskupan dan format tersebut
belum sesuai dengan format laporan keuangan menurut PSAK 45.
Sedangkan perbedaan item-item laporan keuangan yang disajikan
YKM dengan laporan menurut PSAK 45 seperti berikut: pada neraca
YKM belum melaporkan aset neto secara spesifik dengan nama aset
neto tidak terikat, aset neto terikat secara temporer, aset neto terikat
secara permanen dan kewajiban belum dikelompokkan kedalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang begitu juga
aset neto disebut dengan nama ekuitas. Neraca YKM mempunyai
tujuan yang sama dengan laporan posisi keuangan menurut PSAK 45
yaitu menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas yang dimiliki selama satu
periode akuntansi. Laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Laporan ini
menyajikan perubahan jumlah aset bersih selama satu periode
akuntansi. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa
hasil usaha YKM menyajikan sumbangan sebagai penambah aset
namun aset tersebut belum dipisahkan menurut pembatasan dari
pemberi sumber daya yaitu aset neto terikat secara permanen, aset neto
terikat secara temporer dan aset neto tidak terikat. Perbedaan laporan
aktivitas menurut PSAK 45 dengan praktik menurut YKM meliputi:
nama laporan, format laporan dan item yang dilaporkan. Pada laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM
belum memisahkan beban menurut klasifikasi fungsional seperti
menurut program A, program B dan program C. Laporan arus kas
YKM dinamai dengan laporan rekapitulasi arus kas. Laporan ini
menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas serta
penerimaan dan pengeluaran non operasional yayasan selama satu
periode akuntansi. Perbedaan laporan arus kas menurut PSAK 45
dengan praktik menurut YKM meliputi nama laporan, format laporan
serta item-item yang dilaporkan. Beberapa item-item yang berbeda
dengan laporan arus kas menurut PSAK 45 misalnya arus kas tidak
dipisahkan berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
B. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian beberapa keterbatasan yang penulis alami
meliputi:
1. YKM dalam menyusun laporan keuangan masih mengikuti format dari
Keuskupan Agung Medan sehingga penulis mengalami kesulitan untuk
menelusuri informasi dari masing-masing item yang disajikan dalam
laporan keuangan karena beberapa ite-item tersebut digabung sehingga
tidak bisa dilihat secara rinci.
2. Penelitian ini terbatas pada evaluasi penyusunan laporan keuangan
entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
ketentuan PSAK 45 dengan pratik menurut YKM. Pada praktiknya
Yayasan Karya Murni menyajikan laporan keuangan masih mengikuti
format yang telah disediakan oleh Keuskupan Agung Medan untuk
seluruh Yayasan Katolik. Hal ini menyebabkan penulis mengalami
kesulitan untuk mengevaluasi laporan tersebut.
3. Pada saat melakukan wawancara dengan bagian keuangan, penulis
mengalami kesulitan karena bagian keuangan YKM memiliki latar
belakang pendidikan dari akuntansi komputer sehingga belum terlalu
banyak memahami akuntansi entitas nirlaba hal ini mengakibatkan
penulis tidak bisa memperoleh informasi lebih banyak sesuai dengan
yang diinginkan.
C. Saran
Setelah menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini, penulis mengusulkan
beberapa saran yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pengurus YKM sehingga sistem penyajian laporan keuangan di YKM
dapat diterapkan dengan mengikuti ketentuan menurut PSAK 45 sehingga
laporan keuangan YKM lebih mudah dipahami, memiliki daya banding
serta menambah kepercayaan bagi pihak-pihak yang menggunakan laporan
seperti pihak intern dan ekstern. Adapun saran tersebut meliputi:
1. Yayasan Karya Murni sebaiknya memiliki sumber daya manusia
yang mampu mengembangkan sistem akuntansi yayasan sehingga
dapat menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2. Yayasan Karya Murni perlu meminta bantuan konsultan sistem untuk
mendesain sistem akuntansi berbasis komputer yang sesuai dengan
format laporan keuangan menurut PSAK 45, dengan demikian dapat
membantu bagian keuangan dalam menyiapkan laporan keuangan.
3. YKM perlu menyajikan catatan atas laporan keuangan, karena catatan
laporan keuangan ini berfungsi untuk mencatat perkiraan-perkiraan
yang dinyatakan dalam neraca, laporan aktivitas, dan laporan arus
kas.
4. Yayasan Karya Murni dalam menyajikan laporan keuangannya sudah
menggunakan basis akrual namun belum memperhitungkan biaya
depresiasi aset tetap. Seharusnya YKM dalam menggunakan basis
akrual perlu menghitung biaya depresiasi aset tetap. Selain itu YKM
memiliki transaksi berupa piutang, utang dan anggaran kas sehingga
sangat tepat digunakan basis akrual. Karena pelaporan keuangan
berbasis akrual akan memberikan lebih banyak gambaran tentang
kondisi keuangan yayasan secara lengkap dan akurat.
5. Dalam menyajikan laporan keuangan apabila keuskupan yang
mengatur format laporan keuangan sebaiknya mengacu pada
perkembangan dan aturan-aturan PSAK 45 sehingga laporan tersebut
mudah dipahami oleh para pengguna seperti penyumbang, anggota
pengelola, kreditor dan pihak lain yang menyediakan sumber daya
bagi yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan. (2011). Anggaran Bisnis. Analisis, Perencanaan,
dan pengendalian Laba. Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Penerbit
UPP STIM YKPN
Bastian, Indra, (2010). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi
Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Bastian, Indra, (2007). Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Fari, Ihsan. http://ihsanfaridmd.wordpress.com/2010/10/25/organisasi
nirlaba/ Diakses tanggal 17 September 2014.
Hanafi, Mamduh. dkk (2009). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
Hoesada, Jan.“Akuntansi Organisasi Nirlaba-Akuntansi Indonesia di
Tengah Kancah Perubahan” :http://www.ksap.org/sap/organisasi-
nirlaba. Diakses tanggal 20 Oktober 2014.
Hiktaop, Kristianus. 2012. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Yayasan
Binterbusih Menurut PSAK 45. Studi Kasus Pada Yayasan Bina
Teruna Bumi Cenderawasih Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
IAI, ( Revisi 2011). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Nomor 45 tentang Standar Akuntansi untuk Entitas Nirlaba.
Karya Murni.2011. Untukmu Indonesia “Charity Night Concert Anak
Berkebutuhan Khusus”.
Mahsun, Moh.dkk. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Organisasi
Nirlaba, Edisi Kedua dan Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Nordiawan, Dedi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Republik Indonesia, (2001). Undang-undang Republik Indonesia Nomor
16 tahun 2001 tentang Yayasan.
Renowijoyo, Muindro.2008. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non
Laba. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Supangkat, Harry.2005. Buku Panduan Direktur Keuangan, Edisi Kedua
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Tarigan, Astrawati. 2002. Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan
Organisasi Nirlaba Yang Didasarkan Pada PSAK No 45 Studi
Kasus Pada Panti Asuhan Kinderdorf Delisa. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tri Supranti, Rosalia. 2011. Analisis Penerapan PSAK No 45 Pada Penyajian
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Studi Kasus Pada LSM IRE.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Wahyuni Tri, Ersa. 2012. Panduan Praktis . Standar Akuntansi Keuangan. Edisi
Kedua. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran: 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana proses penyajian laporan keuangan di Yayasan Karya Murni?
2. Apakah Yayasan Karya Murni membuat jurnal atau buku besar setiap
terjadi transaksi ?
3. Bagaimana prosedur pengeluaran kas di Yayasan Karya Murni?
4. Apa saja dokumen pendukung yang digunakan di Yayasan Karya Murni
untuk proses penerimaan dan pengeluaran kas?
5. Apakah Yayasan Karya Murni membuat laporan posisi keuangan, laporan
akrivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan setiap
periode akuntansi?
6. Metode akuntansi apa yang digunakan di Yayasan Karya Murni untuk
melaporkan arus kas dari kegiatan organisasi?
7. Apa tujuan dibuatnya laporan posisi keuangan di Yayasan Karya Murni?
8. Apa tujuan dibuatnya laporan aktivitas di Yayasan Karya Murni?
9. Apa tujuan dibuatnya laporan arus kas di Yayasan Karya Murni?
10. Apa tujuan dibuatnya catatan atas laporan keuangan Yayasan Karya
Murni?
11. Apakah penyajian aset sudah diurutkan berdasarkan likuiditas, dan
liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
12. Apakah penyajian aset pada laporan posisi keuangan (neraca) sudah
dikelompokkan kedalam aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas
kedalam jangka pendek dan jangka panjang?
13. Apakah aset sudah disajikan secara terpisah berdasarkan ada atau tidaknya
pembatasan penggunaannya oleh pemberi sumber daya?
14. Apakah laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat
permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode
akuntansi?
15. Apakah dalam laporan aktivitas sudah menyajikan pendapatan sebagai
penambah aset neto tidak terikat?
16. Apakah sumber daya dalam laporan aktivitas disajikan sebagai penambah
aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer?
17. Apakah laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang
diakui dari investasi dan aset lain sebagai penambah dan pengurang aset
neto tidak terikat?
18. Apakah laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara
bruto?
19. Apakah penyajian laporan arus kas di Yayasan Karya Murni sudah
mengklasifikasikan kas yang diterima dan kas yang dikeluarkan
berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan?
20. Apakah penyajian laporan keuangan di Yayasan Karya Murni sudah
mengikuti ketentuan menurut PSAK 45?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran: 2
YAYASAN KARYA MURNI
NERACA
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
01-Jan-12 31-Des-12 01-Jan-12 31-Des-12
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN
Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.139.540 2.139.540 Hutang Yayasan
Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924 Hutang Gaji/honor
Kas Tunai Unit Medan 15.735.086 21.219.168 Hutang PPH 25 (badan) 4.798.504 4.798.504
Kas Tunai SLB A 1.192.090 3.200.137 Hutang lain-lain 5.100.000 4.510.950
Kas Tunai Panti Asuhan A 2.115.573 2.932.866 Titipan Taspen/DSK 11.666.804 12.835.735
Kas Tunai SLB B 664.550 1.828.100 Titipan DHT 19.066.805 19.607.932
Kas Tunai Panti Asuhan B 3.800.788 4.512.636 Titipan PPH Psl 21 5.483.317 5.483.317
Kas Tunai Konveksi 2.294.730 3.072.276 Titipan lain-lain 13.304.040 10.406.666
Kas Tunai Pertukangan 3.450.235 3.450.470
Kas Tunai Perlilinan 2.217.120 2.223.240
Kas Tunai Unit Ruteng 21.900 21.900
Bank 62.389.370 62.414.530
Piutang Yayasan 3.143.585 1.948.222
JUMLAH 83.474.405 88.788.284 Total Kewajiban 59.419.470 57.643.104
AKTIVA TETAP EKUITAS
Inventaris Yayasan 16.170.000 13.170.000 Modal Yayasan 141.236.800 143.680.645
Inventaris Unit Medan 26.855.063 25.855.063 Dana Beasiswa 5.423.431 3.923.786
Inventaris Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000 Laba/Rugi 2.422.014
Kendaraan 13.224.031 13.500.000
Gedung 38.040.925 38.040.925
Tanah 20.094.277 20.094.277
Akum.Depr Inventaris Yayasan
Akum.Dep Inventaris Medan
Akum.Dep Inventaris Ruteng
Akum.Dep Kendaraan
Akum.Dep Gedung
Nilai Buku aktiva Tetap 122.605.296 118.881.265 Total Ekuitas 146.660.231 150.026.445
Total Aktiva 206.079.701 207.669.549 Total Passiva 206.079.701 207.669.549
Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran: 3
YAYASAN KARYA MURNI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
KODE PENDAPATAN OPERASIONAL 01/01/2012 Debet Kredit 31-12-12
400 PENDAPATAN OPERASIONAL
400,000 PENDAPATAN 418.519.267 - 418.519.267
400,100 Pendapatan Operasional 221.503.906 221.503.906
400,110 Uang Pendaftaran 12.520.000 12.520.000
400,111 Uang Pembangunan 71.410.000 71.410.000
400,112 Uang Sekolah SLB 9.223.950 9.223.950
400,113 Uang Pemondokan SLB 10.382.100 10.382.100
400,117 Uang Osis -
400,118 Uang Komputer
400,119 Uang Alat 650.000 650.000
400,120 Uang Les, Ujian 1.256.750 1.256.750
400,121 Uang Produk,Kebun,Ternak & Botot 7.640.000 7.640.000
400,122 Hasil Konveksi 34.467.150 34.467.150
400,123 Hasil Pertukangan 41.700.905 41.700.905
400,124 Hasil Perlilinan 1.413.051 1.413.051
400,125 Hasil Salon 600.000 600.000
400,126 Hasil Pengembangan Anak didik 15.560.000 15.560.000
400,127 Pendapatan Sewa
400,128 Hasil Panti Pijat 14.680.000 14.680.000
400,129 Hasil Kios
400,200 Pendapatan Non Operasional 134.049.031 - 134.049.031
400,210 Dana PNS,PEMKO,BOS 32.310.070 32.310.070
400,211 DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 23.602.300 23.602.300
400,212 Sumb.Masyarakat 56.574.300 56.574.300
400,213 Bantuan Luar negeri 21.562.361 21.562.361
400,300 Pendapatan Bunga Bank - -
400,310 Bunga Tabungan
400,320 Bunga Deposito -
400,400 Pendapatan Lain-lain 62.966.330 62.966.330
Sub Total 418.519.267 418.519.267
-
500,000 BIAYA OPERASIONAL -
500,100 Biaya Pangan 100.737.100 100.737.100
500,200 Biaya Sandang 5.266.000 5.266.000
500,300 Biaya Tenaga Kerja 22.240.668
500,310 Biaya gaji guru/pegawai tetap 7.779.848 7.779.848
500,311 Biaya upah guru pegawai lain 6.526.820 6.526.820
500,312 Honor lembur 7.934.000 7.934.000
500,313 TCK karyawan -
500,314 DP-KWI-DSK 2.353.896 2.353.896
500,315 Tunjangan lain-lain 1.320.000 1.320.000
500,316 Partisipasi suka dan duka(intern) 1.065.100 1.065.100
500,317 Partisipasi suka dan duka(ekstern) 8.253.500 8.253.500
500,410 Biaya listrik, air dan sampah 10.886.520 10.886.520
500,411 Biaya telepon/fax 10.769.391 10.769.391
500,412 Biaya admin (sekolah dan panti) 12.939.900 12.939.900
500,413 Biaya koran/majalah 2.287.000 2.287.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lanjutan…
YAYASAN KARYA MURNI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
KODE 01/01/2012 Debet Kredit 31-12-12
500,414 Biaya alat-alat kebersihan 2.951.900 2.951.900
500,415 Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 4.883.600 4.883.600
500,416 Biaya alat-alat dapur 2.515.000 2.515.000
500,417 Keperluan kamar jahit 454.100 454.100
500,418 Biaya pengobatan 6.529.700 6.529.700
500,500 Biaya pengembangan 23.926.620 23.926.620
500,510 Biaya pendidikan anak panti 20.780.770 20.780.770
500,511 Biaya kegiatan belajar mengajar 1.126.300 1.126.300
500,512 Biaya praktek siswa
500,513 Biaya ekstrakurikuler
500,514 Biaya ujian 15.000 15.000
500,515 Biaya pengembangan SDM (anak didik) 8.000.000 8.000.000
500,516 Biaya Pengembangan SDM (guru/pegawai) 650.000 650.000
500,517 By pengem hidup rohani & rekreasi anak didik 1.295.765 1.295.765
500,518 By pengem hidup rohani & rekreasi karyawan 1.813.000 1.813.000
500,519 Biaya rapat dan pertemuan 4.934.100 4.934.100
500,520 Biaya transportasi umum 2.753.080 2.753.080
500,521 Biaya bahan konveksi 10.961.225 10.961.225
500,522 Biaya bahan pertukangan 11.402.110 11.402.110
500,523 Biaya bahan perlilinan 5.119.000 5.119.000
500,524 Biaya bahan salon 350.000 350.000
500,525 Biaya pengembangan anak didik 17.929.200 17.929.200
500,519 Biaya kios
500,519 Biaya kebun dan ternak 8.034.000 8.034.000
500,600 Biaya Pemeliharaan 61.611.860 61.611.860
500,610 Pemeliharaan taman dan pekarangan 9.869.500 9.869.500
500,611 Pemeliharaan inventaris 10.177.060 10.177.060
500,612 Pemeliharaan kendaraan 15.688.500 15.688.500
500,613 Pemeliharaan gedung dan tanah 25.876.800 25.876.800
500,614 Biaya sewa
500,700 Biaya Inventaris 34.259.000 34.259.000
500,710 Biaya depresiasi inventaris -
500,720 Biaya depresiasi gedung -
500,730 Biaya pajak,retribusi,iuran lain-lain 2.152.380 2.152.380
500,740 Iuran-iuran (berhubungan dengan sekolah) -
500,900 Biaya lain-lain 3.530.468 3.530.468
Jumlah Biaya 398.168.053 416.097.253
300,000 Rugi/Laba Operasional 2.422.014
P E N J U M L A H A N - 398.168.053 418.519.267
Medan, 09 Agustus 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran: 4
YAYASAN KARYA MURNI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
PENDAPATAN Debet Kredit
PENDAPATAN OPERASIONAL
Uang Pendaftaran 12.520.000
Uang pembangunan 71.410.000
Uang sekolah SLB 9.223.950
Uang Pemondokan SLB 10.382.100
Uang OSIS
Uang Komputer
Uang Alat 650.000
Uang Les,Ujian 1.256.750
Hasil Produk, Kebun,ternak,botot 7.640.000
Uang Konveksi 34.467.150
Hasil Pertukangan 41.700.905
Hasil Perlilinan 1.413.051
Hasil Salon 600.000
Hasil Pengembangan anak didik 15.560.000
Pendapatan Sewa
Hasill Panti Pijat 14.680.000
Hasil kios
PENDPATAN NON OPERASIONAL
Dana PNS,PEMKO,BOS 32.310.070
DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 23.602.300
Sumbangan Masyarakat 56.574.300
Bantuan Luar negeri 21.562.361
Pendapatan Bunga Bank
Bunga Tabungan
Bunga Deposito
Pendpatan lain-lain 62.966.330
JUMLAH 418.519.267
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya pangan 100.737.100
Biaya sandang 5.266.000
Biaya tenaga kerja
Biaya gaji guru/pegawai tetap 7.779.848
Biaya upah guru/pegawai lain 6.526.820
Honor lembur 7.934.000
TCK karyawan
DP-KWI, DSK 2.353.896
Tunjangan lain- lain 1.320.000
Partisipasi suka dan duka (intern) 1.065.100
Partisipasi suka dan duka (ekstern) 8.253.500
Biaya listrik,air dan sampah 10.886.520
Biaya telepon/fax 10.769.391
Biay administrasi (sekolah dan Panti) 12.939.900
Biaya koran, majalah 2.287.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lanjutan…
YAYASAN KARYA MURNI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
Debet Kredit
Biaya alat-alat kebersihan 2.951.900
Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 4.883.600
Biaya alat-alat dapur 2.515.000
Keperluan kamar jahit 454.100
Biaya pengobatan 6.529.700
Biaya pengembangan 23.926.620
Biaya pendidikan anak panti 20.780.770
Biaya kegiatan belajar mengajar 1.126.300
Biaya praktek siswa
Biaya ekstrakurikuler
Biaya ujian 15.000
Biaya pengembangan SDM (anak didik) 8.000.000
Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) 650.000
By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) 1.295.765
By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) 1.813.000
Biaya rapat dan pertemuan 4.934.100
Biaya transport umum 2.753.080
Biaya bahan konvekasi 10.961.225
Biaya bahan pertukangan 11.402.110
Biaya bahan perlilinan 5.119.000
Biaya bahan salon 350.000
Biaya pengembangan anak didik 17.929.200
Biaya bahan kios
Biaya kebun dan ternak 8.034.000
Biaya Pemeliharaan
Pemeliharaan pekarangan & taman 9.869.500
Pememliharaan inventaris 10.177.060
Pemeliharaan kendaraan 15.688.500
Pemeliharaan gedung dan tanah 25.876.800
Biaya sewa
Biaya inventaris 34.259.000
Biaya depresiasi inventaris
Biaya depresiasi gedung
Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain 2.152.380
Iuran-iuran (urusan sekolah)
Biaya lain-lain 3.530.468
Total Biaya Operasional 416.097.253
Laba Bersih 2.422.014
Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr Raynelda Gultom,KSSY Sr.Klarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran: 5
YAYASAN KARYA MURNI
REKAPITULASI ARUS KAS
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR
100,000 A K T I V A L A N C A R 01/01/2012 31/12/2012
100,100 Kas Tunai 2.184.464 1.000.000 - 3.184.464
100,110 Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.139.540 1.000.000 2.139.540
100,111 Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924
100,120 Kas Tunai -Unit Medan 15.735.086 11.932.755 6.448.673 21.219.168
100,121 Kas Tunai SLB A 1.192.090 7.520.400 5.512.910 3.199.580
100,122 Kas Tunai Panti Asuhan A 2.115.573 875.485 58.192 2.932.866
100,123 Kas Tunai SLB B 664.550 1.225.000 61.450 1.828.100
100,124 Kas Tunai Panti Asuhan B 3.800.788 778.000 66.152 4.512.636
100,125 Kas Tunai Konveksi 2.294.730 1.340.000 562.454 3.072.276
100,126 Kas Tunai Pertukangan 3.450.235 19.918 19.683 3.450.470
100,127 Kas Tunai Perlilinan 2.217.120 173.952 167.832 2.223.240
100,130 Kas Tunai- Unit Ruteng 21.900 - - 21.900
100,131 Kas Tunai -Panti Asuhan 21.900 - - 21.900
100,132 Kas Tuna SLB A -
100,133 Kas Tunai SLB B -
100,200 Tabungan Harian 62.389.370 8.347.395 8.322.235 62.414.530
100,210 Tab BTN 6.513.756 845.341 7.359.097
100,211 Tab Mandiri 7.392.000 7.392.000
100,212 Tab BCA 3.600.000 2.497.088 6.097.088
100,213 Tab BRI-YYS Ruteng 2.512.602 2.512.602
100,214 Tab BRI-Panti-Ruteng 2.272.520 2.272.520
100,215 Tab Bank NTT Ruteng 2.378.570 2.378.570
100,216 Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) 7.504.008 7.504.008
100,217 Tab BNI-Panti Ruteng 2.406.603 2.406.603
100,218 Tab BTPN_YYS Medan - -
100,219 Tab KOPKARDIOS-Ruteng 2.240.106 2.240.106
100,220 Tab BPR-YYS Medan 4.346.270 448.770 3.146.711 1.648.329
100,221 Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng 6.100.000 6.100.000
100,222 Tab CU-YYS Medan 3.480.800 1.000.000 1.500.000 2.980.800
100,223 Tab.Bank Permata-YYS Medan 4.077.745 1.543.704 1.120.032 4.501.417
100,224 Tab BRI-YYS Medan 7.564.390 657.000 1.200.000 7.021.390
100,225 Tab SUMUT-YYS Medan 1.355.492 1.355.492 -
100,400 Piutang 3.143.585 394.820 1.590.183 1.948.222
100,410 Piutang Yayasan 2.825.240 1.284.693 1.540.547
100,420 Piutang Karyawan Unit Medan 247.815 279.820 195.420 332.215
100,430 Piutang Karyawan Unit Ruteng - - -
100,440 Piutang Karyawan-unit Surabaya - - - -
100,450 Piutang lain-lain 70.530 115.000 110.070 75.460
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lanjutan…
YAYASAN KARYA MURNI
REKAPITULASI ARUS KAS
Per 31 Desember 2012
(dalam ribuan rupiah)
KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR
100 AKTIVA TETAP -
100,600 Inventaris 51.246.063 853.456 3.000.000 49.099.519
100,610 Inventaris-Yayasan 16.170.000 3.000.000 13.170.000
100,620 Inventaris -Unit Medan 26.855.063 704.000 25.855.063
100,621 Inventaris -SLB A 5.708.500 5.709.543
100,622 Inventaris Panti Asihan A 5.553.825 704.000 6.257.825
100,623 Inventaris SLB-B 4.153.238 4.153.238
100,624 Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 4.220.000
100,625 Inventaris Konveksi 5.699.500 5.699.500
100,626 Inventaris Pertukangan 525.000 525.000
100,627 Inventaris Perlilinan 995.000 995.000
100,630 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000
100,631 Inventaris SLB-A - -
100,632 Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 3.200.000
100,633 Inventaris SLB-B -
100,634 Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 4.000.000
100,635 Inventaris Konveksi -
100,636 Inventaris Pertukangan 1.021.000 1.021.000
100,640 Kendaraan 13.224.031 149.456 13.500.000
100,650 Gedung 38.040.925 38.040.925
100,660 Tanah 20.094.277 20.094.277
T O T A L A K T I V A 206.079.701 13.805.239 14.048.355 207.669.549
200+300 PASSIVA
200,000 Kewajiban -
200,100 Hutang 59.419.470 6.092.008 7.279.324 57.643.104
200,110 Hutang-Yayasan -
200,111 Hutang Gaji/Honor -
200,112 Hutang PPH 25 (Badan) 4.798.504 4.798.504
200,113 Hutang lain-lain 5.100.000 4.510.950
200,114 Titipan Taspen/DSK 11.666.804 2.930.867 1.761.936 12.835.735
200,115 Titipan DHT 19.066.805 3.161.141 2.620.014 19.607.932
200,116 Titipan PPH Pasal 21 5.483.317 5.483.317
200,117 Titipan lain-lain 13.304.040 2.897.374 10.406.666
300,100 Modal Yayasan 141.236.800 4.789.445 2.345.600 143.680.645
300,110 Modal Tambahan -
300,200 Dana Beasiswa 5.423.431 2.923.786 4.423.431 3.923.786
LABA/RUGI 2.422.014
T O T A L P A S S I V A 206.079.701 13.805.239 14.048.355 207.669.549
II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL
M/K NON OPERASIONAL DEBET KREDIT
300,500 Rekening antara Kas-Kas 72.328.175 72.328.175
300,510 Rekening antara Kas-Bank 119.774.825 119.774.825 -
300,520 Rekening antara Bank-Bank -
Penjumlahan 192.103.000 192.103.000
Medan, 31 Desember 2012
Disetujui Oleh Disusun Oleh
Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY
Ketua Bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI