20
1 EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA KERJA MANDIRI OLEH DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA TANJUNGPINANG NASKAH PUBLIKASI Oleh : YULISA PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK `UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2015

EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

1

EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA KERJA MANDIRI

OLEH DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA TANJUNGPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

YULISA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

`UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI

TANJUNGPINANG

2015

Page 2: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

i

EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA KERJA MANDIRI

OLEH DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA TANJUNGPINANG

YULISA

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH

A B S T R A K

Kesempatan kerja di sektor informal cukup banyak berkembang dewasa ini

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kondisi ini menjadi pendorong sekaligus

peluang yang cukup besar dalam pengembangan dan peningkatan kegiatan-

kegiatan ekonomi baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru. Namun

globalisasi dan iklim persaingan yang semakin ketat juga menuntut sektor

informal untuk semakin kreatif dan produktif tidak hanya untuk berkembang tapi

juga untuk dapat bertahan. Melalui Dinas Tenaga Kerja melaksanakan berbagai

kegiatan dalam Program Peningkatan Kesempatan Kerja salah satunya agar

kelompok usaha sektor informal dapat mempertahankan atau bahkan

meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang

dilaksanakan dalam hal ini adalah Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja

Mandiri. Fenomena yang terjadi saat ini adalah kebanyakan peserta tidak tepat

sasaran seperti masyarakat yang diberikan pelatihan tidak punya dasar sama sekali

seperti misalnya pelatihan untuk elektronok, mesin atau menjahit seharusnya

adalah orang-orang yang setidaknya punya dasar misalnya tamatan SMK dengan

jurusam yang sama sehingga pelatihan yang diberikan tidak bisa menghasilkan

keterampilan peserta yang lebih optimal.

Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui Program

Peningkatan Tenaga Kerja Mandiri Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota

Tanjungpinang. Dalam pembahasan skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif dan menggunakan teori Agustino (2008:188). Informan dalam penelitian

ini diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa masih

ada yang harus diperhatikan dan diperbaiki untuk meningkatkan program Tenaga

Kerja Mandiri Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang, hal ini

juga disejalankan dengan masih banyak peserta yang setelah mengikuti pelatihan

masih tetap menganggur, tidak hanya itu angka pengangguran di Kota

Tanjungpinang semakin meningkat dan tidak mengalami perubahan, banyak

pelatihan yang diadakan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang

yang pada akhirnya tidak mampu mencapai tujuan yang diharapkan hanya karena

para peserta tidak mampu beradaptasi dengan kondisi dan suasana pelatihan yang

dilaksanakan. Kemudian masih ada yang belum bekerja karena beberapa faktor

salah satunya adalah modal.

Kata Kunci : Evaluasi Kebijakan

Page 3: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

ii

THE EVALUATION OF THE INDEPENDENT WORKFORCE

IMPROVEMENT PROGRAM BY THE CITY'S LABOR AND SOCIAL

TANJUNGPINANG

YULISA

Students of Administrative Science State, FISIP, UMRAH

A B S T R A C T

Job opportunities in the informal sector are more abundant today in

accordance with the needs of the community. This condition is a driving force at

the same time a big opportunity for the development of new economic activities

that can create new jobs. But the climate of globalization and increasing

competition are also demanding the informal sector to become more creative and

productive not only to develop but also to survive. Through the Department of

Labor to implement activities in the Employment Enhancement Program one of

them so that groups of informal sector enterprises can maintain or even increase

its role in employment. The activities carried out in this case is the Development

and Independent Manpower Development. The phenomenon that occurs at this

time is that most participants were not targeted as people who are given training

has no basis at all, such as training for elektronok, machine or sew supposedly

are people who at least have a basic example, graduates of vocational high

schools with jurusam the same so that the training given can not produce a more

optimal skills of the participants.

The purpose of this study was to determine essentially Improvement

Program by the Department of Labor Independent Social and Labor

Tanjungpinang. In the discussion of this thesis uses qualitative descriptive study

and using the theory Agustino (2008: 188). Informants in this study were taken

using purposive sampling technique. Data analysis techniques used in this

research is descriptive qualitative data analysis techniques.

Based on the results of the study it can be concluded that there is still to be

addressed and corrected to improve the program Labor Independent by

Department of Social Welfare and Labor Tanjungpinang, it is also adjusted with

many participants after the training is still unemployed, not just the numbers

Tanjungpinang unemployment is increasing and has not changed, a lot of training

that was conducted by the Department of Social Welfare and Labor

Tanjungpinang were ultimately unable to achieve the expected goals simply

because the participants were not able to adapt to the conditions and atmosphere

of the training undertaken. Then there are those who have not worked because of

several factors one of which is the capital.

Keywords: Policy Evaluation

Page 4: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

1

EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA KERJA MANDIRI

OLEH DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

KOTA TANJUNGPINANG

A. Latar belakang

Sebagai bagian dari

pembangunan nasional, bidang

ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian merupakan bagian

dari upaya pengembangan

sumberdaya manusia dan

sumberdaya alam yang memegang

peranan penting dalam mewujudkan

pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan masyarakat Indonesia

seluruhnya. Pembangunan di bidang

ketenagakerjaan merupakan salah

satu tonggak keberhasilan

pembangunan masyarakat umumnya

yang akan menciptakan masyarakat

yang adil, makmur, aman dan

sejahtera. Jika pelaksanaan

pembangunan di bidang

ketenagakerjaan tidak dapat

terlaksana dengan baik maka akan

menciptakan komunitas

pengangguran di setiap aspek

kehidupan. (Depnakertrans : 2010)

Sumber daya manusia (SDM)

menjadi faktor penting dalam

menunjang keberhasilan

pembangunan. Kegiatan

pengembangan SDM akan

memberikan sumbangan yang besar

pada peningkatan kualitas SDM yang

selanjutnya akan mempengaruhi

peningkatan produksi dan

kesejahteraan masyarakat melalui

penigkatan pendapatan individu

sebagai pelaku ekonomi.

Berdasarkan program perluasan dan

pengembangan kesempatan kerja

DEPNAKERTRANS (2006:1)

,berkaitan dengan SDM Indonesia,

pembangunan ketenagakerjaan di

arahkan pada peningkatan kualitas

manusia dan kualitas hidup

Page 5: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

2

masyarakat Indonesia. Pembangunan

kenagakerjaan di tujukan untuk

memperluas lapangan kerja produktif

dari segi jumlah maupun mutunya.

Melalui pembangunan

ketenagakerjaan di harapkan terjadi

penyerapan tambahan angkatan kerja

baru,penurunan jumlah

pengangguran, transformasi pekerja

antar sektor, peningkatan

kesempatan kerja khususnya disektor

industri dan jasa. Peningkatan

kualitas SDM dilakukan melalui

jalur diantaranya pendidikan dan

pelatihan serta pengembangan

keterampilan di tempat kerja.

Pelatihan merupakan jalur

penigkatan kualitas SDM yang lebih

menekankan ke pembentukan dan

pengembangan profesionalisme atau

kompetensi.

Akibat tidak tersedianya Balai

Latihan Kerja (BLK) untuk kota

Tanjungpinang ini,maka dalam

penyelenggaraan pelatihan kerja

pemerintah kota Tanjungpinang

secara kelembagaan dibawah

naungan Dinas Sosial dan Tenaga

Kerja yang memiliki tugas pada

bidang sosial diprioritaskan untuk

peningkatan kualitas SDM dan

aparat bidang kesejahteraan

kemandirian, peningkatan

profesionalisme pembinaan potensi

dan sumber kesejahteraan sosial,

peningkatan pengetahuan dan

keterampilan penanganan masalah

kesejahteraan sosial, serta

peningkatan kepedulian sosial.

(kepriprov:2014)

Pada bidang tenaga kerja di

prioritaskan untuk perluasan

kesempatan kerja melalui

penyebaran informasi dan

perencanaan tenaga kerja,

penempatan tenaga kerja, perluasan

Page 6: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

3

kesempatan berusaha, pemagangan

dan pelatihan, kelembagaan,

pengawasan dan perlindungan serta

peningkatan kesejahteraan tenaga

kerja. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Tanjungpinang menjadi

fasilitator untuk menyelenggarakan

pelatihan kerja yang

mengembangkan program-program

pelatihan kerja sebagai pemuda-

pemuda yang putus sekolah atau bagi

mereka yang sedang mencari kerja

atau menganggur yang

direkomendasikan oleh 18 kelurahan

yang ada di Tanjungpinang setiap

tahunnya untuk membekali mereka

dengan keahlian khusus dan

keterampilan agar dapat bekerja

sesuai dengan kebutuhan pasar

tenaga kerja.

(www.kepritoday.com, 4 Juni 2014)

Dalam Peraturan Daerah Kota

Tanjungpinang Nomor 2 Tahun 2009

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Dinas Daerah Kota Tanjungpinang,

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

memiliki Tugas dan Fungsi yaitu

mempunyai tugas menyelenggarakan

urusan Pemerintahan Daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang sosial dan

tenaga kerja. Dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja,

menyelenggarakan fungsi,

perumusan kebijakan teknis di

bidang sosial dan tenaga kerja,

penyelenggaraan pelayanan di

bidang sosial dan tenaga kerja,

pembinaan pelaksanaan tugas di

bidang sosial dan tenaga kerja,

pelaksanaan urusan kesekretariatan

dinas, dan pelaksanaan tugas yang

diberikan oleh Walikota.

Kualitas tenaga kerja yang

tinggi serta dalam penguasaan Ilmu

Page 7: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

4

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

industi maupun keunggulan koperatif

dalam memasuki dunia kerja.

Pentinglah pertumbuhan industri

yang tinggi perlu guna mengisi

kesempatan yang ada di masing-

masing perusahaan. kendala yang

terjadi adalah tidak selalu lowongan

pekerjaan dapat dimasuki oleh

tenaga kerja. (Siagian: 2008: 17)

Adapun yang melatar belakangi

di lakukan penelitian ini dikarenakan

adanya permasalahan

ketenagakerjaan saat ini, masih

dihadapkan dengan tingginya angka

pengangguran dan kemiskinan yang

terjadi di setiap daerah, oleh karena

itu baik pemerintah, masyarakat

maupun lembaga pelatihan dapat

bersama-sama mengatasi

permasalahan tersebut. Selain itu

masalah lainya adalah terbatasnya

lapangan kerja dan rendahnya

kualitas kerja, baik dari ketrampilan

maupun pendidikan yang belum

dikuasai oleh tenaga kerja, baik di

dalam Negeri maupun di Luar

Negeri. (Kepritoday:2014)

Pemerintah Kota

Tanjungpinang, memberi pelatihan

keterampilan kepada pemuda

pengangguran yang memiliki potensi

mengembangkan diri sehingga

mampu bersaing dalam dunia kerja

sejak tahun 2012. Mereka akan

dilatih berbagai keterampilan agar

bisa bersaing dalam dunia kerja dan

bisa menciptakan lapangan kerja

sendiri. Ada beberapa kegiatan yang

sudah pernah dilakukan oleh pihak

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Tanjungpinang.

Masalah yang dihadapi

pemerintah kota adalah terbatasnya

lapangan kerja, sehingga selalu

menambah angka pengangguran,

Page 8: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

5

terutama mereka yang tingkat

keterampilannya rendah. Banyaknya

tenaga kerja di sektor formal juga

menjadi salah satu faktor penyebab

tingginya angka pengangguran,

sehingga kesempatan kerja di sektor

formal sangat kecil, sementara

mereka tidak bisa menciptakan

lapangan kerja sendiri. Tidak hanya

itu pelatihan yang dilakukan juga

tidak menjamin seluruh peserta

mampu untuk diterima di dunia

kerja.

Kesempatan kerja di sektor

informal cukup banyak berkembang

dewasa ini sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Kondisi ini menjadi

pendorong sekaligus peluang yang

cukup besar dalam pengembangan

dan peningkatan kegiatan-kegiatan

ekonomi baru yang dapat

menciptakan lapangan kerja baru.

Namun globalisasi dan iklim

persaingan yang semakin ketat juga

menuntut sektor informal untuk

semakin kreatif dan produktif tidak

hanya untuk berkembang tapi juga

untuk dapat bertahan. Melalui

Disnakertrans melaksanakan

berbagai kegiatan dalam Program

Peningkatan Kesempatan Kerja salah

satunya agar kelompok usaha sektor

informal dapat mempertahankan atau

bahkan meningkatkan perannya

dalam penyerapan tenaga kerja.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam

hal ini adalah Pembinaan dan

Pengembangan Tenaga Kerja

Mandiri.

Kelompok usaha sektor

informal bagaimanapun perlu

mendapat perhatian karena sektor

informal merupakan sektor yang

dapat diandalkan untuk menangani

masalah pengangguran. Pemerintah

Kota Tanjungpinang oleh karenanya

Page 9: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

6

melalui Dinas Tenaga kerja

melaksanakan berbagai kegiatan

dalam Program Peningkatan

Kesempatan Kerja salah satunya agar

kelompok usaha sektor informal

dapat mempertahankan atau bahkan

meningkatkan perannya dalam

penyerapan tenaga kerja. Kegiatan

yang dilaksanakan dalam hal ini

adalah Pembinaan dan

Pengembangan Tenaga Kerja

Mandiri Sektor Informal (TKMSI).

Fenomena yang terjadi saat ini

adalah kebanyakan peserta tidak

tepat sasaran seperti masyarakat

yang diberikan pelatihan tidak punya

dasar sama sekali seperti misalnya

pelatihan untuk elektronok, mesin

atau menjahit seharusnya adalah

orang-orang yang setidaknya punya

dasar misalnya tamatan SMK dengan

jurusan

yang sama sehingga pelatihan yang

diberikan tidak bisa menghasilkan

keterampilan peserta yang lebih

optimal.

Berdasarkan dari uraian diatas,

maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berjudul

: “Evaluasi Program Peningkatan

Tenaga Kerja Mandiri Oleh Dinas

Sosial Dan Tenaga Kerja Kota

Tanjungpinang”.

B. Landasan Teoritis

Dengan pandangan yang

tidak jauh berbeda, kebijakan

diterjemahkan kedalam program dan

proyek dengan tindakan fisik,

sehingga suatu kebijakan

menimbulkan konsekuensi (hasil

efek atau akibat) dan membagi

konsekuensi kebijakan menjadi dua

jenis, yaitu ; output dan outcome.

Menurut Arikunto (2010:292) setiap

kegiatan evaluasi biasanya

Page 10: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

7

dimaksudkan untuk mengembangkan

kerangka berpikir dalam rangka

pengambilan keputusan Suatu

evaluasi dalam proses

pengembangan dimaksudkan sebagai

perbaikan sistem dengan tujuan,

sebagai berikut : Pertanggung

jawaban kepada pemerintah dan

masyarakat. Penentuan tindak lanjut

hasil pengembangan.

Dari beberapa pendapat para

ahli diatas, evaluasi perlu

dilaksanakan terhadap suatu program

atau kegiatan, dalam hal ini bukan

untuk memberikan keseimbangan

nilai benar atau salah, namun untuk

melihat sejauh mana suatu program

atau kegiatan tersebut diadakan

penyempurnaan serta dapat mencapai

tujuan yang diharapkan. Dan pada

intinya tujuan utama evaluasi

tersebut adalah tidak mencari

kesalahan-kesalahan, tetapi

bagaimana untuk memperbaiki hasil

temuan-temuan yang diperoleh /

didapatkan dalam evaluasi tersebut

pada suatu program atau kegiatan

lainnya.

Evaluasi diperlukan untuk

melihat kesenjangan antara harapan

dengan kenyataan . Evaluasi

kebijakan publik acapkali hanya

dipahami sebagai evaluasi atas

implementasi kebijakan saja.

Sesungguhnya evaluasi kebijakan

publik mempunyai tiga lingkup

makna seperti yang dikemukakan

oleh Nugroho (2004:184), yaitu :

evaluasi perumusan kebijakan,

evaluasi implementasi kebijakan, dan

evaluasi lingkungan kebijakan. Oleh

karena komponen tersebutlah yang

menentukan apakah kebijakan akan

berhasil guna atau tidak.

Evaluasi kebijakan publik

berkenaan tidak hanya dengan

Page 11: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

8

implementasinya, melainkan

berkenanan dengan perumusan,

implementasi dan kebijakan publik.

Menurut Edward A. Suchman,

seperti yang dikutip Nugroho

(2004:199) ada enam langkah dalam

evaluasi kebijakan, yaitu :

1. Mengidentifikasi tujuan

program

2. Analisa terhadap

masalah

3. Deskripsi dan

standarisasi kegiatan

4. Pengukuran terhadap

tingkatan perubahan

yang terjadi

5. Menentukan apakah

perubahan yang diamati

merupakan akibat dari

kegatan tersebut atau

karena penyebab yang

lain.

6. Beberapa indikator

untuk menentukan

keberadaan suatu

dampak.

Untuk dapat melihat

keberhasilan suatu program yang

dilaksanakan baik oleh pemerintah

maupun oleh dunia swasta, evaluasi

sangat memegang peranan yang

sangat penting. Suatu evaluasi sangat

berguna dan merupakan fungsi

manajemen yang sangat menentukan

untuk mencapai tujuan dalam suatu

organisasi secara berdaya guna dan

berhasil guna. Evaluasi juga dipakai

untuk melihat dan mengetahui

keberhasilan serta kekurangan suatu

program dalam rangka

penyempurnaan baik dalam tahap

rencana maupun dalam tahap

pelaksanaan berikutnya.

Page 12: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

9

Banyak sekali pendapat

yang mengetengahkan makna dan

arti evaluasi, namun yang dimaksud

dalam rencana penelitian ini bukan

untuk mempertentangkan apa itu

evaluasi, akan tetapi lebih jauh

evaluasi dipergunakan untuk

menganalisa sebuah keputusan

pemerintah yang di tujukan kepada

publik ternyata harapan tidak sesuai

dengan kenyataan yang diharapkan.

Selanjutnya Compton dkk

mendefinisikan evaluasi adalah suatu

metode scientific untuk mengukur

proses maupun hasil, evaluasi

ditujukan pada pengukuran hasil atau

“ sumamative evaluation dan

prosesnya atau formative evaluation

yaitu suatu bentuk evaluasi yang

mengandung empat elemen, seperti

yang dikutip oleh Dahlan (1998:37)

yaitu :

1. Input yaitu sumber yang

diperlukan untuk

mengimplementasikan

suatu program yang

terdiri dari kondisi

penyandang masalah,

pembinaan dan dana.

2. Kegiatan yaitu hal-hal

yang dilakukan dalam

melakukakan perubahan.

3. Out put yakni hasil

langsung dari program.

4. Out come yaitu hasil

kemudian dari program.

Menurut Agustino (2006:188)

Kinerja kebijakan yang dinilai dalam

evaluasi kebijakan melingkupi :

a. Seberapa jauh kebutuhan,

nilai dan kesempatan telah

dapat dicapai melalui

tindakan kebijakan / program.

Dalam hal ini evaluasi

kebijakan mengungkapkan

Page 13: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

10

seberapa jauh tujuan-tujuan

tertentu telah dicapai.

b. Tindakan yang ditempuh oleh

Implementing Agencies sudah

benar-benar efektif,

responsive, akuntabel dan

adil ini. Dalam bagian ini

evaluasi kebijakan harus juga

memperhatikan persoalan-

persoalan hak azasi manusia

ketika kebijakan

dilaksanakan. Hal ini perlu

dilakukan evaluator

kebijakan karena jangan

sampai tujuan dan sasaran

dalam kebijakan tidak

terlaksana, tetapi ketika itu

diimplementasikan banyak

melanggar perikehidupan

warga.

c. Efek dan dampak dari

kebijakan itu sendiri. Dalam

bagian ini evaluator

kebijakan harus dapat

meberdayakan output dan

outcome yang dihasilkan dari

suatu implementasi

kebijakan. Ketajaman

penglihatan ini yang

diperlukan oleh variabel

ketika melihat hasil evaluasi

kebijakan, sehingga

fungsinya untuk member

informasi yang valid dapat

dipercaya menjadi realisasi

dari perwujudan right to

know bagi warga masyarakat.

D. Hasil Penelitian

1. Seberapa jauh kebutuhan, nilai dan

kesempatan telah dapat dicapai

melalui program pelatihan mandiri

Dari hasil wawancara dengan

informan maka dapat dianalisa

bahwa pelatihan saaja tidak cukup

untuk mengurangi angka

pengangguran di Kota

Page 14: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

11

Tanjungpinang. Banyak upaya yang

telah dilakukan pemerintah selama

ini dalam mengurang jumlah

pengangguran di Indonesia, namun

masih saja pengangguran tidak

berkurang bahkan lebih bertambah

setiap tahunnya di karenakan tidak

seimbangnya jumlah pencari kerja

dan lapangan pekerjaan. Pemerintah

juga diharapkan mampu

mengembangkan tenaga kerja secara

menyeluruh dan terpadu yang

diarahkan pada peningkatan

kompetensi dan kemandirian tenaga

kerja peningkatan pengupahan,

penjaminan kesejahteraan,

perlindungan kerja dan kebebasab

berserikat, dan Meningkatkan

kualitas dan kuantitas penempatan

tenaga kerja ke luar negeri dengan

memerhatikan kompetensi,

perlindungan, dan pembelaan tenaga

kerja yang dikelola secara terpadu

dan mencegah timbulnya eksploitasi

tenaga kerja. Pelatihan yang

diberikan belum dapat membuat para

peserta membuka usahanya sendiri,

karena berbaagai fator termasuk

modal. Pelatihan kerja sendiri bisa

dimaknai sebagai sebuah kegiatan

memperoleh, meningkatkan, serta

mengembangkan kompetensi kerja,

produktivitas, disiplin, ikap, dan

pandangan hidup kerja pada taraf

keterampilan dan keahlian eksklusif

sinkron dengan jenjang dan

kualifikasi jabatan atau pekerjaan

(menurut PP No. 31 tahun 2006

tentang Sistem Pelatihan Kerja

Nasional).

2. Tindakan yang ditempuh sudah

benar-benar efektif, responsive,

akuntabel dan adil

Pada kenyataannya, banyak pelatihan

yang diadakan oleh Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang

Page 15: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

12

yang pada akhirnya tidak mampu

mencapai tujuan yang diharapkan

hanya karena para peserta tidak

mampu beradaptasi dengan kondisi

dan suasana pelatihan yang

dilaksanakan. Banyak permasalahan

yang bisa saja muncul yang dapat

mempengaruhi konsentrasi para

peserta dalam menerima materi yang

diberikan.

3. Efek atau dampak kebijakan itu

sendiri

Dari hasil wawancara dengan

seluruh informan maka dapat

dianalisa bahwa dampak dari

pelatihan sudah baik, ada sebagian

yang bekerja dan ada yang bisa

memanfaatkan untuk membuka

usaha sendiri. Untuk menghindari

efek-efek dari pengangguran

pemerintah perlu secara terus-

menerus berusaha mengatasi masalah

pengangguran. Sukirno (2006) dalam

bukunya menyebutkan ada beberapa

tujuan dari kebijakan pemerintah

dalam mengatasi masalah

pengangguran. Tujuan tersebut

diringkas sebagai berikut : Tujuan

Bersifat Ekonomi yaitu menyediakan

lowongan pekerjaan, menyediakan

taraf kemakmuran masyarakat,

memperbaiki pembagian pendapatan.

D. Penutup

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka

dapat diambil kesimpulan bahwa

masih ada yang harus diperhatikan

dan diperbaiki untuk meningkatkan

program Tenaga Kerja Mandiri Oleh

Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota

Tanjungpinang , hal ini juga

disejalankan dengan:

1. Pada dimensi seberapa jauh

kebutuhan nilai dan

kesempatan yang telah

dicapai diketahui bahwa

Page 16: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

13

masih banyak peserta yang

setelah mengikuti pelatihan

masih tetap menganggur,

tidak hanya itu angka

pengangguran di Kota

Tanjungpinang semakin

meningkat dan tidak

mengalami perubahan.

Pelatihan saaja tidak cukup

untuk mengurangi angka

pengangguran di Kota

Tanjungpinang. Banyak

upaya yang telah dilakukan

pemerintah selama ini dalam

mengurang jumlah

pengangguran di Indonesia,

namun masih saja

pengangguran tidak

berkurang bahkan lebih

bertambah setiap tahunnya di

karenakan tidak seimbangnya

jumlah pencari kerja dan

lapangan pekerjaan.

Pemerintah juga diharapkan

mampu mengembangkan

tenaga kerja secara

menyeluruh dan terpadu yang

diarahkan pada peningkatan

kompetensi dan kemandirian

tenaga kerja pelatihan l yang

diberikan belum dapat

membuat para peserta

membuka usahanya sendiri,

karena berbagai faktor

termasuk modal.

2. Dalam dimensi tindakan yang

sudah benar-benar efektif,

responsive, akuntabel dan

adil diketahui bahwa

pemateri yang disediakan

sudah sesuai kebutuhan,

banyak pelatihan yang

diadakan oleh Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja Kota

Tanjungpinang yang pada

akhirnya tidak mampu

Page 17: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

14

mencapai tujuan yang

diharapkan hanya karena para

peserta tidak mampu

beradaptasi dengan kondisi

dan suasana pelatihan yang

dilaksanakan. Kemudian pad

aindikator fasilitas juga

belum berjalan baik karena

masih kurangnya

ketersediaan sarana prasarana

penunjang pembelajaran

3. Kemudian dalam dimensi

efek dan dampak kebijakan

itu sendiri diketahui ada

sebagian yang bekerja dan

ada yang bisa memanfaatkan

untuk membuka usaha sendiri

namun masih ada yang belum

bekerja karena beberapa

faktor salah satunya adalah

modal.

2. Saran

Adapun saran yang dapat

disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah hendaknya tidak

hanya memberikan pelatihan

tetapi juga kemudahan akses

permodalan dan informasi

tentang pasar kerja.

2. Sebaiknya fasilitas untuk

pelatihan kembali

diperhatikan agar para peserta

mampu menyerap apa yang

diberikan dengan lebih baik.

3. Bagi peserta seharusnya

dapat memanfaatkan dengan

baik ilmu yang telah

didapatkan selama pelatihan.

4. Perlu adanya anggaran dan

pegawai yang memadai

dalam pelaksanaan program

tersebut.

Page 18: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

15

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung : CV Alfabetha

Al-Amin, Mufham. 2006. Manajemen Pengawasan. Jakarta: Kalam Indonesia.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi S.A. Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan.

Jakarta. Penerbit Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Crawford, John. 2000. Ed. 2. Evaluation of Libraries and Information Services.

London : Aslib, the association for information management and

information management international.

Dahlan. 1998. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka. Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Islamy, Irfan. 2009. Prinsip- prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta :

Bumi Aksara

Komaruddin. 2002. Menejemen Sumber daya Manusia: Suatu Pendekatan Fungsi

Operatif Edisi I. Penerbit Kappa-Sigma: Bandung.

Lababa, Djunaidi. 2008. Evaluasi program : sebuah pengantar.Jakarta

Malayu, S.P Hasibuan, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta : Bumi

Aksara

Page 19: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

16

Mathis, dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama:

Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya

Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka. Cipta.

Mustopadidjaya. 2002. Manajemen Proses Kebijakan Publik, Formulasi,.

Implementasi dan Evaluasi Kinerja, Jakarta:LAN.

Nugroho, Riant D. 2004. Kebijakan Publik Formulasi Implementasi dan

EvalUjian Akhir Semesteri. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Sedarmayanti, 2007, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung:

Penerbit Mandar Maju.

Siagian, Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: Bumi

Aksara.

Soemardi. 1992. Pengantar Administrasi Pemerintahan. Bandung: STKS.

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta.

Sukirno, 2006, Ekonomi Pembangunan Proses masalah dan Dasar Kebijakan,

cetakan ketiga, Penerbit Kencana, Jakarta.

Tangkilisan, Hesel Nogi. 2003. Implementasi Kebijakan Publik. Yogyakarta:

Lukman.

Wahab, Solichin. 2002. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijakan Negara. Edisi kedua. Jakarta : Bumi Aksara

Waluyo. 2007. Manajemen Publik. Konsep, Aplikasi & Implementasinya Dalam

Pelaksanaan Otonomi Daerah : Bandung : Mandar Maju

Page 20: EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN TENAGA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a...meningkatkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Kegiatan yang dilaksanakan

17

Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Jakarta: PT. Buku Kita.

Sumber lain :

http://ppid.depnakertrans.go.id/rencana-strategis-kemenakertrans/

http://www.kepriprov.go.id/

http://www.kepritoday.com/dinsosnaker-kota-tanjungpinang-menjadi-fasilitator-

untuk-peningkatan-tenaga-kerja-mandiri/

http://www.haluankepri.com/tanjungpinang/58203-dinsosnaker-pengangguran-di-

tanjungpinang-capai-7000-orang.htmlp

Jurnal :

Sri Sustariyah, Ir., M.T. 2012. Evaluasi Program Perluasan Kesempatan Kerja

Dan Inkubasi Bisnis Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi

Jawa Barat. Jurnal Tiarsie Vol 9, No 1, April 2012