20
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019 60 EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPRASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM MENILAI EFEKTIFITAS DANA PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) BINA AULADI DEPOK Oleh: Sri Setiawati STIE Manajemen Bisnis Indonesia , Ekonomi/Akuntansi, Jl. Komjen Pol. M. Jasin ( Akses UI ) | No. 89, Kelapa Dua Cimanggis, Depok , kode Pos.16951. e-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2018 hingga Agustus 2018, dengan judul: “Evaluasi Prosedur Pengelolaan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Dalam Menilai Efektifitas Dana Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Auladi Depok”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi berupa penjelasan penerapan dan mengevaluasi tentang prosedur pengelolaan dana serta memberikan sumbangan saran bagi sekolah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengevaluasi prosedur pengelolaan dana dilapangan dibandingkan dengan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku yang berhubungan dengan efektifitas dana dengan wawancara kepada kepala sekolah atau kepemimpin dan staf keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya pengelolaan dana dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah sesuai dengan karakteristik sekolah, dokumen yang memadai dan terancang dengan baik, sistem pengendalian intern dan laporan yang memadai. Kata kunci: evaluasi, pengelolaan, bantuan, operasional, sekolah. ABSTRACT This research , from April 2018 to August 2018, with the title: "Evaluation of School Oprational Aid Fund Management Procedures (BOS) in Assessing Fund Effectiveness in Integrated Islamic Primary Schools (SDIT) Bina Auladi Depok". This study aims to produce information in the form of an explanation of the application and evaluation of the procedures for managing funds and contributing suggestions for schools. The analytical method used in this study is to evaluate the procedures for managing funds in the field compared to library research by collecting books that relate to the effectiveness of funds by interviewing the principal or leadership and financial staff. The results of the study show that the accounting information system is particularly effective in managing funds. This can be seen from the organizational structure that is in accordance with the characteristics of the school, adequate and well-designed documents, internal control systems and adequate reports. Key words: evaluation, management, assistance, operations, school.

EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

60

EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN

OPRASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM MENILAI EFEKTIFITAS

DANA PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

BINA AULADI DEPOK

Oleh:

Sri Setiawati

STIE Manajemen Bisnis Indonesia , Ekonomi/Akuntansi,

Jl. Komjen Pol. M. Jasin ( Akses UI ) | No. 89, Kelapa Dua Cimanggis, Depok , kode Pos.16951.

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2018 hingga Agustus 2018, dengan judul:

“Evaluasi Prosedur Pengelolaan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Dalam Menilai

Efektifitas Dana Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Auladi Depok”.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi berupa penjelasan penerapan dan

mengevaluasi tentang prosedur pengelolaan dana serta memberikan sumbangan saran bagi

sekolah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengevaluasi

prosedur pengelolaan dana dilapangan dibandingkan dengan penelitian kepustakaan

dengan mengumpulkan buku-buku yang berhubungan dengan efektifitas dana dengan

wawancara kepada kepala sekolah atau kepemimpin dan staf keuangan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya pengelolaan dana dengan

efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah sesuai dengan karakteristik

sekolah, dokumen yang memadai dan terancang dengan baik, sistem pengendalian intern

dan laporan yang memadai.

Kata kunci: evaluasi, pengelolaan, bantuan, operasional, sekolah.

ABSTRACT

This research , from April 2018 to August 2018, with the title: "Evaluation of School

Oprational Aid Fund Management Procedures (BOS) in Assessing Fund Effectiveness in

Integrated Islamic Primary Schools (SDIT) Bina Auladi Depok". This study aims to

produce information in the form of an explanation of the application and evaluation of the

procedures for managing funds and contributing suggestions for schools. The analytical

method used in this study is to evaluate the procedures for managing funds in the field

compared to library research by collecting books that relate to the effectiveness of funds by

interviewing the principal or leadership and financial staff. The results of the study show

that the accounting information system is particularly effective in managing funds. This

can be seen from the organizational structure that is in accordance with the characteristics

of the school, adequate and well-designed documents, internal control systems and

adequate reports.

Key words: evaluation, management, assistance, operations, school.

Page 2: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

61

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses

pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional adalah

pendidikan yang berdasarkan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945, yang

mencerdaskan kehidupan bangsa,

membentuk manusia yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan, dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mandiri, serta rasa

tanggung jawab, kemasyarakatan dan

kebangsaan. proses pendidikan tingkat

satuan pendidikan yang dianggap sebagai

tahap awal pendidikan di indonesia yaitu

Sekolah Dasar (SD) institusi pendidikan

yang menyelenggarakan proses

pembelajaran pendidikan dasar

diselenggarakan anak yang beruisa 7

tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar

yang di kembangkan sesuai dengan

satuan pendidikan, potensi daerah atau

karakteristik daerah, sosial budaya

masyarakat setempat dan akan di

lanjutkan lagi dengan tingkat pendidikan

selanjutnya. Sekolah merupakan tempat

untuk proses kegiatan belajar mengajar

berlangsung, sekolah juga akan

membentuk karakter dan kepribadian

siswa. Tujuan dari sekolah adalah

mengajarkan anak untuk menjadi anak

yang mampu memajukan bangsa.

Sekolah menjadi sebuah lembaga yang

dirancang untuk pengajaran siswa di

bawah pengawasan guru. Siswa dapat

dikatakan maju atau tidak terlihat

melalui proses pendidikan di

sekolah. Proses pendidikan dapat

mendukung kualitas sekolah.

Undang Undang Nomor 20 Tahun

2003 bahwa “ Setiap warga negara wajib

mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayai” Sistem

Pendidikan Nasional mengamanatkan

bahwa setiap warga negara yang berusia

7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan

dasar. Pasal 34 ayat (2) menyebutkan

bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah

menjamin terselenggaranya wajib belajar

minimal pada jenjang pendidikan dasar

tanpa memungut biaya, sedangkan dalam

ayat (3) menyebutkan bahwa wajib

belajar merupakan tanggung jawab

negara yang diselenggarakan oleh

lembaga pendidikan Pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat.

Konsekuensi dari amanat undang-undang

tersebut adalah pemerintah dan

pemerintah daerah wajib memberikan

layanan pendidikan bagi seluruh peserta

didik pada tingkat pendidikan dasar (SD

dan SMP) serta satuan pendidikan lain

yang sederajat.

Target penuntasan Wajar 9 tahun

harus dicapai pada tahun 2008/2009

dengan APK minimum 95 % . Dengan

demikian, pada saat ini masih ada sekitar

1,5 juta anak usia 13-15 tahun yang

masih belum mendapatkan layanan

pendidikan dasar. Selain masalah

pencapaian target APK, permasalahan

lain yang dihadapi adalah masih

rendahnya mutu pendidikan yang antara

lain mencakup masalah tenaga

kependidikan, fasilitas, manajemen,

proses pembelajaran dan prestasi siswa.

Dengan adanya pengurangan

subsidi bahan bakar minyak, amanat

undang-undang dan upaya percepatan

penuntasan Wajib Belajar Pendidikan

Dasar 9 Tahun yang bermutu, Pemerintah

melanjutkan pemberian Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) bagi

SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB

negeri/swasta dan Pesantren Salafiyah

serta sekolah keagamaan non islam setara

SD dan SMP yang menyelenggarakan

Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

Page 3: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

62

Program BOS oleh pemerintah

ditunjukan untuk meningkatkan fasilitas

pendidikan. Misalnya, pembangunan

gedung sekolah dan beberapa sarana

penunjang lainnya. Fasilitas pendidikan,

diakui atau tidak adalah merupakan

sarana penting untuk menunjang kualitas

pendidikan. Sarana infrastruktur

pendidikan yang baik akan memudahkan

peningkatan pengetahuan dan

pemahaman orang atas suatu bidang

pembelajaran. Memang sangat riskan,

menginginkan proses belajar-mengajar

berjalan dengan baik namun tidak

ditunjang oleh sarana infrastruktur yang

baik pula.

Penyaluran BOS yang

pengaturannya diserahkan kepada

masing-masing daerah diupayakan agar

lebih mengena. Untuk mengawasi

penyaluran BOS, mulai pendataan hingga

penyalurannya, telah disiapkan beberapa

tim pengawas agar benar-benar mengena

dan efisien. sekolah yang menerima BOS

diharuskan untuk mengikuti semua aturan

yang ditetapkan oleh pengelola program,

baik mengenai cara pengelolaan

penggunaan, pertanggungjawaban dana

BOS yang diterima, maupun monitoring

dan evaluasi. Sekolah yang mampu

secara ekonomi dan memiliki pendapatan

yang lebih besar dari dana BOS berhak

untuk menolak BOS, apabila disetujui

oleh orang tua siswa dan komite sekolah.

Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) tertera dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

mengenai Petunjuk Teknik Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) SD, SMP,

SMA/SMK yaitu Permendikbud no.1

tahun 2018 tentang BOS. Dana BOS

sendiri adalah sebuah bantuan dana untuk

sekolah yang menjadi program

pemerintah untuk membantu sekolah

dalam pendanaan biaya operasional non

personalia. Dana BOS sendiri diberikan

pemerintah dengan tujuan untuk

meringan beban masyarakat dalam

membayar biaya pendidikan. keuangan

sekolah terutama dana BOS di tingkat SD

semestinya perlu dibentuknya tim

pelaksanaan pelaporan BOS yang terdiri

dari Kepala Sekolah sebagai penanggung

jawab, bendahara BOS yang melakukan

pelaporkan BOS dan komite sekolah,

agar administrasi sekolah dapat berjalan

dengan baik dan terhindar dari

kemungkinan manipulasi atau

penyelewengan dapat diminimalisir. oleh

karena itu pemerintah memutuskan

bahwa dokumen surat pertanggung

jawaban BOS adalah dokumen publik

yang bersifat terbuka, maupun SPJ dapat

di akses masyarakat, dengan keputusan

masyarakat dapat ikut mengawasi

penyelengaraan dana BOS agar berjalan

lebih baik minim dari penyimpangan, dan

pembagian tugas yang jelas pengawasan

keuangan sekolah dapat diketahui

seberapa efektif pengurus sekolah

memanfaatkan sumber daya keuangan

dalam menunjang program-program

sekolah.

Pengambilan data untuk pencairan

dana bos salah satunya biasa di lihat dari

aplikasi Data Pokok Pendidikan

(Dapodik) sistem basis online dan

terintegrasi nasional yang menyangkut

data pokok pendidikan, meliputi sekolah

termasuk sarana dan prasarana, pendidik

dan tenaga kependidikan (PTK), peserta

didik (siswa), dan proses pembelajaran di

dalam rombongan belajar (rombel); data

tersebut digunakan sebagai acuan data

dalam program pendidikan pemerintah;

data dapodik yang digunakan dalam

pengalokasian dana BOS yaitu data

jumlah siswa tiap sekolah (DJPK, 2017).

Berdasarkan Juknis tahun 2016,

penggunaan dana BOS hanya dapat

digunakan untuk membiayai 13

komponen belanja/kegiatan yaitu

Pengembangan perpustakaan, Kegiatan

penerimaan peserta didik baru, Kegiatan

pembelanjaan dan ekstrakurikuler,

Kegiatan ulangan dan ujian, Pembelian

bahan habis pakai, Langganan daya dan

jasa, Perawatan sekolah/rehab ringan dan

sanitasi sekolah, Pembayaran honorarium

bulanan, Pengembangan profesi guru dan

Page 4: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

63

tenaga kependidikan, Membantu peserta

didik miskin, Pembiayaan pengelolaan

sekolah, Pembelian dan perawatan

perangkat komputer,

Pengelolaan pendanaan yang baik

dengan adanya dukungan manajemen

pengelolaan yang handal tentu saja

sangat diperlukan dalam usaha

perbaikan pengelolaan dana BOS den

mekanisme baru 2011. Bagi sekolah

penerimaan dana bantuan, kas atau dana

adalah unsur yang sangat penting dalam

menunjang kegiatan belajar-mengajar di

sekolah. Sekolah dasar dan sekolah

menengah pertama swasta diizinkan

menarik dana dari siswa, meskipun

sekolah itu sudah menerima dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

dari pemerintah aturan mengenai

pungutan tersebut diatur dalam peraturan

menteri nomor 44 tahun 2012 tentang

pungutan dan sumbangan biaya

pendidikan pada satuan pendidikan

dasar, oleh Menteri Pendidikan dan

kebudayaan peraturan itu sekaligus

mengganti Peraturan Menteri Nomor 60

Tahun 2011 tentang larangan pungutan

biaya pendidikan pada Sekolah Dasar

dan Sekolah Menengah. Beban terberat

sekolah swasta umumnya adalah

komponen gaji guru. Hal inilah yang

membuat biaya operasional sekolah

swasta dan negeri sangat berbeda.

Sumbangan dari murid itu akan menutup

kebutuhan dana operasional sekolah

yang tidak bisa dibiayai sepenuhnya oleh

BOS.

Sekolah Dasar Islam Terpadu

(SDIT) Bina Auladi Cimanggis adalah

sekolah yang dijadikan sebagai tempet

penelitian yang memperoleh dana

tersebut. Sekolah tersebut berada

diwilayah kecamatan Cimanggis

Kabupaten Depok, penulis berharap

selain dapat mengetahui kebijakan

pemerintah mengenai pelaporan

penggunaan dana BOS SDIT Bina Auladi

memiliki aturan-aturan yang telah

ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan

harus di patuhi oleh masing-masing

sekolah yang menerima bantuan dana

BOS. namun terkadang terdapat masalah

yang timbul dalam pelaporannya seperti

halnya sistem pengendalian intern atau

penetapan alokasi penyaluran,

penggunaan dan pertanggung jawaban

dana BOS belum diterima sekolah dalam

jumlah, waktu yang tepat, tujuan dana

BOS membebaskan biaya pendidikan

bagi siswa tidak mampu masih belum

tercapai, dana BOS belum dipergunakan

sesuai dengan petunjuk juknis

semestinya.

Berdasarkan uraian-uraian diatas

maka penulis tertarik untuk meneliti

bagaimana prosedur pengelolaan dana

bantuan oprasional sekolah (BOS)

sebagai alat pengambilan keputusan

penggunaan dana BOS di dalam sekolah.

Maka dari itu dalam penusunan skipsi ini

penulis mengambil judul “Evaluasi

Prosedur Pengelolaan Dana Bantuan

Oprasional Sekolah (BOS) Dalam

Menilai Efektifitas Dana Pada

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Bina Auladi Depok”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang

Penelitian, maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pengolaan dana

BOS dalam menilai efektifitas dana ?

2. Bagaimana tenaga kependidikan dan

tenaga non kependidikan dalam

menilai efakivitas dana ?

3. Apakah peran komite sekolah

terhadap dana BOS dalam menilai

efektifitas dana ?

Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah

diatas, dan untuk menghindari

meluasnya permasalahan maka

penelitian ini lebih fokus pada prosedur

pengolaan dana biaya oprasional sekolah

(BOS).

Page 5: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

64

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi

masalah diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu :

1. Apakah prosedur pengolaan dana

BOS dapat disebut alat ukur menilai

efektifitas dana?

2. Seberapa akurat prosedur pengolaan

dana BOS dalam menilai efektifitas

dana?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah

diatas, maka tujuan dari penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi secara dalam

mengenai prosedur pengolaan dana

BOS dalam menilai efektifitas dana.

2. Memberikan informasi Seberapa

besar prosedur pengolaan dana BOS

dalam menilai efektifitas dana.

Kegunaan Penelitian

Diharapkan dari penelitian ini

adalah dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan.

Adapun kegunaan yang dapat diperoleh

dari penelitian ini adalah :

a. Menambah wawasan yang baik

mengenai pelaksanakan tertib

administrasi pengelolaan dana BOS

dan memahami bagaimana realisasi

penggunaanya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan masukan untuk

perbaikan dalam penyusunan

penggunaan dana BOS, agar menjadi

bahan pertimbangan untuk lebih teliti

memperhatikan dan mengawasi

dalam penyusunan penggunaannya,

dan dapat melaksanakan tugas sesuai

dengan prosedur yang telah

ditentukan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Akuntansi

Menurut American Accounting

Association (2013;4) Akuntansi adalah

suatu proses mengidentifikasi, mengukur,

dan melaporkan informasi ekonomi untuk

meningkatkan adanya penilaian dan

keputusan yang jelas serta tegas bagi

pihak yang menggunakan informasi.

Secara garis besar pengertian akuntansi

adalah proses dari transaksi yang

dibuktikan dengan faktur, lalu dari

transaksi dibuat jurnal, buku besar,

neraca lajur, kemudian akan

menghasilkan informasi dalam bentuk

laporan kauangan yang digunakan pihak-

pihak tertentu. alah satu bagian akuntansi

berfokus pada penyajian informasi

berupa laporan keuangan umum (neraca,

laporan laba rugi, dll.) Kepada orang-

orang di luar perusahaan. Laporan

eksternal ini harus disiapkan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum yang sering disebut GAAP atau

US GAAP. Bagian akuntansi ini disebut

sebagai akuntansi keuangan.

Pengertian prosedur

Menurut Ardiyose (2013:734)

menyatakan bahwa: “Prosedur adalah

suatu bagian sistem yang merupakan

rangkaian tindakan yang menyangkut

beberapa orang dalam satu atau beberapa

bagian yang ditetapkan untuk menjamin

agar suatu kegiatan usaha atau transaksi

dapat terjadi berulang kali dan

dilaksanakan secara beragam”. Menurut

Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa:

"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan

krelikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam satu departement atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penanganan

secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang".

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di

atas maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan prosedur adalah suatu

tatacara kerja atau kegiatan untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan urutan

waktu dan memiliki pola kerja yang tetap

yang telah ditentukan yang menghasilkan

suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat dari

beberapa ahli mengenai prosedur, maka

Page 6: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

65

penulis mengambil kesimpulan bahwa

prosedur adalah suatu urutan

langkahlangkah pemrosesan data atau

urutan kegiatan yang melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen

atau lebih yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam terhadap

suatu transaksi perusahaan yang terjadi

berulang-ulang.

Dalam pelaksanaan prosedur, ada

beberapa aturan formal yang harus

ditaati, yaitu:

1. Prosedur harus dijalankan sesuai

dengan struktur, maksud, dan ruang

lingkup kegiatan.

2. Prosedur harus diterangkan oleh

seorang penanggung jawab

3. Prosedur harus dijalankan dengan

menggunakan acuan berupa dokumen

– dokumen terkait

4. Prosedur harus diaplikasikan dengan

menggunakan berbagai macam

bahan, alat, dan juga dokumen yang

sesuai

5. Prosedur harus dilengkapi dengan

informasi atau pun catatan

pengendalian

6. Prosedur harus dilengkapi dengan

lampiran – lampiran yang sesuai

7. Prosedur harus dikontrol dengan

menggunakan dokumentasi ataupun

rekaman penjalanan prosedur.

Berikut ini adalah beberapa

karakteristik prosedur, diantaranya

adalah:

1. Prosedur menunjang tercapainya

tujuan organisasi

2. Prosedur mampu menciptakan adanya

pengawasan yang baik dan

menggunakan biaya yang

seminimal mungkin

3. Prosedur menunjukan urutan-urutan

yang logis dan sederhana

4. Prosedur menunjukan adanya

penetapan keputusan dan tanggung

jawab

5. Prosedur menunjukan tidak adanya

keterlambatan atau hambatan

Suatu prosedur dapat memberikan

beberapa manfaat diantaranya :

1. Lebih memudahkan dalam langkah-

langkah kegiatan yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-

ulang menjadi rutin dan terbatas,

sehingga menyederhanakan

pelaksanaan dan untuk selanjutnya

mengerjakan yang perlunya saja.

3. Adanya suatu petunjuk atau program

kerja yang jelas dan harus dipatuhi

oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha

meningkatkan produktifitas kerja

yang efektif dan efisien.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan

dan memudahkan dalam pengawasan,

bila terjadi penyimpangan akan dapat

segera diadakan perbaikan-perbaikan

sepanjang dalam tugas dan fungsinya

masingmasing.

Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan merupakan suatu

rangkaian kegiatan yang meliputi

merencanakan, mengorganisasikan dan

mengarahkan, dan mengawasi kegiatan

manusia dengan memanfaatkan material

dan fasilitas yang ada untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien. Istilah pengelolaan itu

sendiri identik kaitannya dengan istilah

manajemen.

Tujuan Pengelolaan

Tujuan pengelolaan adalah agar

segenap sumber daya yang ada seperti,

sumber daya manusia, peralatan atau

sarana yang ada dalam suatu organisasi

dapat digerakan sedemikian rupa,

sehingga dapat menghindarkan dari

segenap pemborosan waktu, tenaga dan

materi guna mencapai tujuan yang

diinginkan. Pengelolaan dibutuhkan

dalam semua organisasi, karena tanpa

adanya pengelolan atau manajemen

semua usaha akan sia-sia dan pencapaian

tujuan akan lebih sulit. Disini ada

beberapa tujuan pengelolaan :

Page 7: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

66

1. Untuk pencapaian tujuan organisasi

berdasarkan visi dan misi.

2. Untuk menjaga keseimbangan di

antara tujuan- tujuan yang saling

bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan

untuk menjaga keseimbangan antara

tujuan- tujuan, sasaran- sasaran dan

kegiatan-kegiatan yang saling

bertentangan dari pihak yang

perkepentingan dalam suatu

organisasi.

3. Untuk mencapai efisien dan

efektivitas. Suatu kerja organisasi

dapat diukur dengan banyak cara

yang berbeda. Salah satu cara yang

umum yaitu efisien dan efektivitas.

Tujuan pengelolaan akan tercapai

jika langkah-langkah dalam pelaksanaan

manajemen di tetapkan secara tepat,

langkah- langkah pelaksanaan

pengelolaan berdasarkan tujuan sebagai

berikut:

1. Menentukan strategi

2. Menentukan sarana dan batasan

tanggung jawab

3. Menentukan target yang mencakup

kriteria hasil, kualitas dan batasan

waktu.

4. Menentukan pengukuran

pengoperasian tugas dan rencana.

5. Menentukan standar kerja yang

mencakup efektivitas dan efisiensi

6. Menentukan ukuran untuk menilai

7. Mengadakan pertemuan

8. Pelaksanaan.

9. Mengadaan penilaian

Berdasarkan uraian diatas bahwa

tujuan pengelolaan tidak akan terlepas

dari memanfaatkan sumber daya

manusia, sarana dan prasarana secara

efektif dan efesien agar tujuan organisasi

tercapai.

Fungsi Pengelolaan

Fungsi pengelolaan sebagai usaha

untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya melalui usaha

orang lain.

Dari definisi dan konsep

pengelolaan dapat dipahami bahwa suatu

pengelolaan sumber daya manusia

merupakan suatu proses yang

berhubungan dengan implementasi

indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau

manajemen yang berperan penting dan

efektif dalam menunjang tercapainya

tujuan individu, lembaga, maupun

organisasi atau perusahaan. Bagi suatu

organisasi, pengelolaan sumber daya

manusia menyangkut keseluruhan urusan

organisasi dan tujuan yang telah

ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen

atau unsur yang ada didalamnya, yaitu

para pengelola dengan berbagai

aktivitasnya harus memfokuskan pada

perencanaan yang menyangkut

penyusunan staff, penetapan program

latihan jabatan dan lain sebagainya.

Pengelolaan Keuangan Pendidikan

Pengelolaan keuangan pendidikan

merupakan salah satu substansi

pengeloaan sekolah yang akan turut

menentukan berjalannya kegiatan

pendidikan di sekolah. Sebagaimana

yang terjadi di substansi pengelolaan

pendidikan pada umumnya, kegiatan

pengelolaan keuangan dilakukan melalui

proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian,

pengawasan atau pengendalian.

1. Tujuan Pengelolaan Keuangan

Pendidikan

Melalui kegiatan pengelolaan

keuangan maka kebutuhan pendanaan

kegiatan sekolah dapat direncanakan,

diupayakan pengadaannya, dibukukan

secara transparan, dan digunakan untuk

membiayai pelaksanaan program sekolah

secara efektif dan efisien. Untuk itu

tujuan pengelolaan keuangan adalah:

a. Meningkatkan efektivitas dan

efisiensi penggunaan keuangan

sekolah.

b. Meningkatkan akuntabilitas dan

transparansi keuangan sekolah.

Page 8: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

67

c. Meminimalkan penyalahgunaan

anggaran sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut,

maka dibutuhkan kreativitas kepala

sekolah dalam menggali sumber-sumber

dana, menempatkan bendaharawan yang

menguasai dalam pembukuan dan

pertanggung jawaban keuangan serta

memanfaatkannya secara benar sesuai

peraturan perundangan yang berlaku.

2. Prinsip-Prinsip Pengelolaan

Keuangan Pendidikan

Pengelolaan keuangan sekolah

perlu memperhatikan sejumlah prinsip.

Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal

48 menyatakan bahwa pengelolaan dana

pendidikan berdasarkan pada prinsip

keadilan, efisiensi, transparansi, dan

akuntabilitas publik. Disamping itu

prinsip efektivitas juga perlu mendapat

penekanan. Berikut ini dibahas masing-

masing prinsip tersebut, yaitu

transparansi, akuntabilitas, efektivitas,

dan efisiensi.

3. Proses Pengelolaan Keuangan di

Sekolah

Komponen keuangan sekolah

merupakan komponen produksi yang

menentukan terlaksananya kegiatan

belajar-mengajar bersama komponen-

komponen lain. Dengan kata lain, setiap

kegiatan yang dilakukan sekolah

memerlukan biaya. Kegiatan perencanaan

menentukan untuk apa, dimana, kapan

dan beberapa lama akan dilaksanakan,

dan bagaimana cara melaksanakannya.

Kegiatan pengorganisasian menentukan

bagaimana aturan dan tata kerjanya.

Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa

yang terlibat, apa yang dikerjakan dan

masing-masing bertanggung jawab dalam

hal apa. Kegiatan pengawasan dan

pemeriksaan mengatur kriterianya,

bagaimana cara melakukannya, dan akan

dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan

balik merumuskan kesimpulan dan saran-

saran untuk kesinambungan

terselenggarakannya pengelolaan

operasional sekolah. Proses pengelolaan

keuangan di sekolah meliputi:

a. Perencanaan anggaran

b. Strategi mencari sumber dana

sekolah

c. Penggunaan keuangan sekolah

d. Pengawasan dan evaluasi anggaran

e. Pertanggung jawaban

Dana Bantuan Oprasional Sekolah

Peraturan Mendiknas nomor 69

Tahun 2009, BOS adalah program

pemerintah untuk penyediaan pendanaan

biaya operasi non personalia bagi satuan

pendidikan dasar sebagai pelaksana

program wajib belajar.

1. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah

Program Bantuan Operasional

sekolah (BOS) bertujuan untuk

membebaskan biaya pendidikan bagi

siswa tidak mampu dan meringankan

bagi siswa yang lain, agar mereka

memperoleh layanan pendidikan dasar

yang lebih bermutu sampai tamat dalam

rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.

Melalui program BOS, Pemerintah Pusat

memberikan bantuan dana “blockgrant”

kepada sekolah. Sekolah dapat

menggunakan dana tersebut untuk

keperluan operasional sekolah,

khususnya biaya operasional non personil

sesuai dengan aturan yang ditetapkan

dalam buku petunjuk pelaksanaan

program. Membebaskan pungutan bagi

seluruh peserta didik di sekolah negeri

dan membebaskan pungutan bagi seluruh

peserta didik miskin dan meringankan

beban siswa lainnya di sekolah swasta.

Secara khusus program BOS bertujuan

untuk:

a. Membebaskan pungutan bagi

seluruh peserta didik SD/SDLB

negeri dan SMP/SMPLB/SD-SMP

Satap/SMPT negeri terhadap

biaya operasi sekolah;

Page 9: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

68

b. Membebaskan pungutan seluruh

peserta didik miskin dari

seluruh pungutan dalam bentuk

apapun, baik di sekolah negeri

maupun swasta.

c. Meringankan beban biaya operasi

sekolah bagi peserta didik di

sekolah swasta (Kemendikbud,

2015: 3).

Maka dari itu, tujuan pemerintah

dengan adanya program Dana BOS

adalah untuk meringankan beban

masyarakat terhadap biaya pendidikan

untuk meningkatkan wajib belajar 9

tahun. Supaya masyarakat Indonesia

menjadi warga negara yang cerdas

sesuai tujuan nasional. Khususnya

tujuan dana BOS di SDIT Bina Auladi

bertujuan untuk membantu keuangan

pendidikan siswa supaya pengeluaran

untuk pendidikan orangtua siswa lebih

ringan.Sekolah juga merasa terbantu

dengan adanya program BOS ini karena

dapat digunakan untuk membantu

menunjang keperluan kegiatan belajar

mengajar dan segala aspek manajemen

yang ada di sekolah. Sekolah dapat

memperbaiki fasilitas belajar siswa

sehingga siswa merasa nyaman yang

outputnya nanti siswa menjadi

berprestasi.

2. Sasaran Program BOS dan Besar

Bantuan

Sasaran program dana BOS yaitu

semua sekolah SD/SDLB,

SMP/SMPLB/SMPT, dan SD-SMP Satu

Atap (Satap), baik negeri maupun swasta

di seluruh provinsi di Indonesia yang

sudah memiliki Nomor Pokok Sekolah

Nasional (NPSN) dan sudah terdata dalam

sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

(Kemendikbud, 2015: 3). Besarnya

jumlah dana BOS untuk SMPT tetap

didasarkan jumlah peserta didik riil

karena pengelolaan dan

pertanggungjawabannya disatukan dengan

sekolah induk. Sekolah yang memperoleh

dana BOS dengan perlakuan khusus ini

harus mengikuti ketentuan

(Kemendikbud, 2015: 6) sebagai berikut:

a. Harus memberitahukan secara

tertulis kepada orang tua peserta

didik dan memasang di papan

pengumuman jumlah dana BOS

yang diterima sekolah.

b. Mempertanggungjawabkan dana

BOS sesuai jumlah yang diterima.

c. Membebaskan iuran/pungutan dari

orang tua siswa.

SDIT Bina Auladi sebagai sekolah

penerima karena merupakan sekolah

swasta yang sudah memiliki Nomor

Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

dengan dana BOS. Alokasi dana tersebut

telah disesuaikan dengan jumlah siswa.

Sekolah juga dalam penggunaanya harus

mempertanggungjawabkan besar dana

tersebut yang dibuktikan dalam LPJ dana

BOS dan RAPBS. Hasil laporan tersebut

harus diberitahukan kepada wali murid.

Sasaran dana BOS dapat dilihat dari

penerima dana BOS, tujuan dana BOS,

dan dampak dari dana BOS itu sendiri.

Sasaran dana BOS yang baik adalah

yang tepat jumlah, tepat waktu, dan

tepat guna, supaya manfaat dana Bantuan

Operasional Sekolah benar-benar sudah

dirasakan dan dilakukan sesuai prosedur.

Pengelolaan dana Bantuan

Operasional Sekolah

Keberhasilan program BOS terlihat

dari pengelolaan dana BOS yang baik.

Penelitian ini, melihat pengelolaan

BOS melalui prosedur pengelolaan

yang sesuai dengan petunjuk teknis

BOS dari pemerintah. BOS dikelola

oleh SD/SDLB/SMP/SMPLB,

SMA/SMALB/SMK, dan SLB dengan

menerapkan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS), yang memberikan

kebebasan dalam perencanaan,

pengelolaan, dan pengawasan program

yang disesuaikan dengan kondisi dan

kebutuhan sekolah. Penggunaan BOS

hanya untuk kepentingan peningkatan

layanan pendidikan dan tidak ada

Page 10: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

69

intervensi atau pemotongan dari pihak

manapun. Pengelolaan BOS

mengikutsertakan Dewan Guru dan

Komite Sekolah. Pengelolaan BOS

dengan menggunakan MBS wajib

melaksanakan ketentuan sebagai berikut:

1. Mengelola dana secara profesional

dengan menerapkan prinsip

efisien, efektif, akuntabel, dan

transparan.

2. Melakukan evaluasi setiap tahun;

3. Menyusun Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS),

dengan ketentuan RKAS disusun

berdasarkan hasil evaluasi diri

sekolah, RKAS memuat

penerimaan dan perencanaan

penggunaan BOS; dan harus

disetujui dalam rapat Dewan Guru

setelah memperhatikan

pertimbangan Komite Sekolah dan

disahkan oleh dinas pendidikan

provinsi/kabupaten/ kota sesuai

dengan kewenangannya.

Prosedur Dana Bantuan Oprasional

Sekolah

Prosedur pelaksanaan dana BOS,

diawali dengan proses pendataan

pendidikan dasar. Tahapan pendataan

data pokok pendidikan (Dapodik)

merupakan langkah awal penting

untuk proses pengalokasian dana

BOS dan penyaluran dana BOS.

Prosedur kemudian adalah proses

penetapan alokasi dana BOS, persiapan

penyaluran dana BOS di daerah,

penyaluran dana BOS, dan pengambilan

dana BOS (Kemendikbud, 2015;2).

Adapun ketentuan yang harus diikuti

terkait pengambilan dana BOS sekolah

adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan dana BOS dilakukan

oleh bendahara sekolah atas

persetujuan Kepala Sekolah dan

dapat dilakukan sewaktu-waktu

sesuai kebutuhan dengan

menyisakan saldo minimum sesuai

peraturan yang berlaku. Saldo

minimum ini bukan termasuk

pemotongan. Pengambilan dana

tidak diharuskan melalui sejenis

rekomendasi/persetujuan dari

pihak manapun;

2. Dana BOS dalam suatu periode

tidak harus habis dipergunakan

pada periode tersebut. Besar

penggunaan dana tiap bulan

disesuaikan dengan kebutuhan

sekolah sebagaimana tertuang

dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS)

(Kemendikbud, 2015: 27)

Penggunaan Dana Bantuan Oprasional

Sekolah

Penggunaan dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) yang tidak

sesuai dengan petunjuk teknis juknis

dapat diberi sanksi hingga pemberhentian

sementara penyaluran sementara dana

BOS kepada sekolah terkait. Prosedur

penggunaan dana BOS ini sudah diatur

dalam masing-masing juknisnya,

Penggunaan dana BOS yakni

membiayai komponen kegiatan- kegiatan

seperti pengembangan perpustakaan,

kegiatan dalam rangka penerimaan

peserta didik, kegiatan pembelajaran dan

ekstrakulikuler peserta didik, kegiatan

ulangan dan ujian, pembelian bahan-

bahan habis pakai, langganan daya dan

jasa, perawatan sekolah/rehab ringan

sanitasi sekolah, pembayaran honorarium

guru honorer dan tenaga kependidikan

honorer, pengembangan profesi guru,

membantu peserta didik yang miskin

belum menerima bantuan program

lain seperti KIP, (Kartu Indonesia

Pintar), pembiayaan pengelolaan BOS,

pembelian dan perawatan perangkat

komputer (Kemendikbud, 2015:28).

Efektivitas

Efektivitas merupakan unsur pokok

untuk mencapai tujuan atau sasaran yang

telah ditentukan didalam setiap organisasi

kegiatan ataupun program. Bisa disebut

efektif apabila tercapai tujuan ataupun

sasaran seperti yang telah ditentukan.

Efektivitas secara umum menunjukan

Page 11: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

70

sampai seberapa jauh tercapainya suatu

tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.

Hal tersebut sesuai dengan pengertian

efetivitas menurut Moore D.Kenneth

Dalam Moh Syarif (2015:1) efektivitas

suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)

telah tercapai, atau makn besar presentase

target yang dicapai, makin tinggi

efektivitasnya. Pada kegiatan mengajar

terkandung kemampuan menganalisis

kebtuhan siswa, mengambil putusan apa

yang harus dilakukan , merancang

pembelajaran yang efektif dan efisien,

mengaktifkan siswa melalui motifasi

eksrinstik dan ntrinsik, mengevaluasi

hasil belajar, serta merevisi pembelajaran

berikutnya agar lebih efektif guna

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dalam hal ini yang dimaksud

sumber daya meliputi ketersediaan

personil, sarana dan prasarana serta

metode dan model yang digunakan. Suatu

kegiatan dikatakan efisien apabila

dikerjakan dengan benar dan sesuai

dengan prosedur sedangkan dikatakan

efektif bila kegiatan tersebut

dilaksanakan dengan benar dan

memberikan hasil yang bermanfaat.

1. Ukuran Efektivitas

Mengukur efektivitas organisasi

bukanlah suatu hal yang sangat

sederhana,karena efektivitas dapat dikaji

dari berbagai sudut pandang dan

tergantung pada siapa yang menilai serta

menginterpretasikannya. Bila dipandang

dari sudut produktivitas, maka seorang

manajer produksi memberikan

pemahaman bahwa efektivitas berarti

kualitas dan kuantitas (output) barang dan

jasa. Tingkat efektivitas juga dapat

diukur dengan membandingkan antara

rencana yang telah ditentukan dengan

hasil nyata yang telah diwujudkan.

Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan

dan tindakan yang dilakukan tidak tepat

sehingga menyebabkan tujuan tidak

tercapai atau sasaran yang diharapkan,

maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Adapun kriteria atau ukuran mengenai

pencapaian tujuan efektif atau tidak,

yaitu:

a. Kejelasan tujuan yang hendak

dicapai, hal ini dimaksdukan supaya

karyawan dalam pelaksanaan tugas

mencapai sasaran yang terarah dan

tujuan organisasi dapat tercapai.

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan,

telah diketahui bahwa strategi adalah

pada jalan yang diikuti dalam

melakukan berbagai upaya dalam

mencapai sasaran-sasaran yang

ditentukan agar para implementer

tidak tersesat dalam pencapaian

tujuan organisasi.

c. Proses analisis dan perumusan

kebijakan yang mantap, berkaitan

dengan tujuan yang hendak dicapai

dan strategi yang telah ditetapkan

artinya kebijakan harus mampu

menjembatani tujuantujuan dengan

usaha-usaha pelaksanaan kegiatan

operasional.

d. Perencanaan yang matang, pada

hakekatnya berarti memutuskan

sekarang apa yang dikerjakan oleh

organisasi dimasa depan.

e. Penyusunan program yang tepat suatu

rencana yang baik masih perlu

dijabarkan dalam program-program

pelaksanaan yang tepat sebab apabila

tidak, para pelaksana akan kurang

memiliki pedoman bertindak dan

bekerja.

f. Tersedianya sarana dan prasarana

kerja, salah satu indicator efektivitas

organisasi adalah kemamapuan

bekerja secara produktif dengan

sarana dan prasarana yang tersedia

dan mungkin disediakan oleh

organisasi.

g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien,

bagaimanapun baiknya suatu program

apabila tidak dilaksanakan secara

efektif dan efisien maka organisasi

tersebut tidak akan mencapai

sasarannya, karena dengan

pelaksanaan organisasi semakin

didekatkan pada tujuannya.

Page 12: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

71

h. Sistem pengawasan dan pengendalian

yang bersifat mendidik mengingat

sifat manusia yang tidak sempurna

maka efektivitas organisasi menuntut

terdapatnya sistem pengawasan dan

pengendalian.

2. Indikator Efektivitas

Efektivitas adalah kondisi dinamis

serangkaian proses pelaksanaan tugas dan

fungsi pekerjaan sesuai dengan tujuan

dan saranan kebijakan program yang

telah ditetapkan, dengan definisi

konseptual tersebut didapat dimensi

kajian, yaitu dimensi efektivitas program.

Dimensi Efektivitas Program diuraikan

menjadi indikator :

a. Kejelasan tujuan program

b. Kejelasan startegi pencapaian

tujuan program

c. perumusan kebijakan program yang

mantap

d. penyusunan program yang tepat

e. Penyediaan sarana dan prasarana

f. Efektivitas operasional program

g. Efektivitas fungsional program

h. Efektivitas tujuan program

i. Efektivitassasaran program

j. Efektivitas individu dalam

pelaksanaan kebijakanprogram

k. Efektivitas unit kerja dalam

pelaksanaan kebijakanprogram

Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya

disusun untuk memberitahukan informasi

mengenai keadaan suatu perusahaan yang

akan bermanfaat bagi sebagian besar

pemakai laporan keuangan tersebut.

Laporan keuangan disusun dan disajikan

selama setahun disajikan untuk

memenuhi kebutuhan pihak intern

perusahaan maupun pihak ekstern

perusahaan. Pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perkembangan

suatu perusahaan sangat berbeda dan

berhak untuk memperoleh informasi

keuangan. Laporan keuangan

dipergunakan oleh manajemen puncak

untuk dapat mengambil keputusan yang

bermanfaat bagi perkembangan

perusahaan sedangkan bagi investor

laporan keuangan juga berguna dalam

pengambilan keputusan, apakah ingin

menanamkan saham atau tidak dalam

perusahaan tersebut. Pengertian laporan

keuangan dalam Standar Akuntansi

Keuangan menurut Ikatan Akuntan

Indonesia (2015: 1) adalah : “Laporan

keuangan adalah suatu penyajian

terstruktur dari posisi keuangan dan

kinerja keuangan suatu entitas”.

1. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

a. Memberikan informasi tentang jenis

dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis

dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat

ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis

dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode

tertentu.

d. Memberikan informasi tentang

jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu

periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang

perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal

perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang

kinerja manajemen perusahaan

dalam suatu periode.

2. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan dalam

akuntansi ada 4 jenis. Untuk mengetahui

kondisi keuangan bisnis, laporan

keuangan yang lengkap menurut Ikatan

Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 1

(2015:1.3) terdiri dari komponen-

komponen berikut ini:

1. Laporan Laba Rugi

2. Laporan Perubahan Modal

3. Neraca (Balance Sheet)

Page 13: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

72

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif kuantitatif,

penelitian deskriptif bertujuan untuk

diambil kesimpulan yang artinya

penelitian ini akan dapat diketahui

hubungan dengan mrnrntukan variabel

yang di teliti.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian tersebut

merupakan tempat penelitian yang

diharapkan mampu memberikan

informasi yang peneliti butuhkan

dalampenelitian yang akan di angkat,

Sehingga tempat melakukan Subjek

Penelitian di SDIT Bina Auladi Depok.

Objek dari penelitian ini adalah

Efektifitas Dana yang dilaksanakan di

SDIT Bina Auladi Depok, Dipilihnya

karena didasarkan atas pertimbangan

bahwa memiliki data yang diperlukan

untuk penelitian prosedur pengolaan dana

BOS.

Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Kons

ep

Variabel

Indikator Skala

Independen:

Prosedur Pengelolaan

Pengambila

n dana BOS

dilakukan

oleh

bendahara

sekolah

atas persetujuan

Kepala

Sekolah. Dana BOS

dalam

suatu periode

tidak harus

habis dipergunak

an pada

periode tersebut.

Besar

1.Prosedur

Pengambilan

2. Prosedur

Pelaporan

Evaluasi

penggunaan

dana tiap bulan

disesuaikan

dengan kebutuhan

sekolah

sebagaimana tertuang

dalam

Rencana Kegiatan

dan

Anggaran Sekolah

(RKAS)

Dependen

Efektivitas Dana

Efektifitas

menggambarkan

jangjauan

akibat dan dampak

dari

keluaran program

mencapai

tujuan.

Pengolaan

Dana

Evaluasi

Sumber : Diolah Sendiri, Tahun 2018

Teknik Pengumpulan Data

Variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2016:38). Sesuai dengan

judul penelitian yang dipilih penulis yaitu

Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap

Budgetary Slack maka penulis

mengelompokan variabel yang digunakan

dalam penelitian ini menjadi variabel

independen (X) dan variabel dependen

(Y). Adapun penjelasannya sebagai

berikut

Metode pengumpulan data yang

digunakan penulis untuk melengkapi data

dalam penulisan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Researc )

a. Observasi

b. Wawancara

2. Penelitian keperpustakaan (Library

Research)

Teknik Analisis Data

Sugiyono (2013:244) analisis data

adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis dana yang diperoleh

Page 14: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

73

dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan bahab-bahan lain, sehingga dapat

mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.

Penggunaan Flowchart adalah untuk

menggambarkan suatu tahapan

penyelesaian masalah secara sederhana.

Flowchart ( Bagan Alir ) adalah bagan

(chart) yang menunjukkan alir (flow) di

dalam program atau prosedur sistem

secara logika. Bagan alir (flowchart)

digunakan terutama untuk alat bantu

komunikasi dan untuk dokumentasi.

1. Jenis Jenis Flowchart / Bagan Alir Ada beberapa jenis - Jenis

flowchart diantaranya: a. Bagan alir sistem (systems

flowchart).

b. Bagan alir dokumen (document

flowchart).

c. Bagan alir skematik (schematic

flowchart).

d. Bagan alir program (program

flowchart).

e. Bagan alir proses (process flowchart).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosedur Penerimaan (Awal subsidi

Dana BOS)

Prosedur Penerimaan Dana BOS

dalam hal ini sudah diteteapkan dari

Dinas Pendidikan dan berlaku untuk

semua sekolah termasuk SDIT BA yang

harus di taati dalam mendapatkan

penerimaan uang dana BOS ini. Adapun

prosedur penerimaan dana BOS SDIT

BA dapat dilihat pada flowchart.

Gambar 4.1

Alur Penerimaan Dana BOS Sumber : Data diolah, 2018

Prosedur Penggunaan (Sejak dana

diterima)

Proses penggunaan dana BOS dapat

dilihat dalam Flowchart sebagai berikut :

Gambar 4.2

Alur Penggunaan Dana BOS Sumber : Data diolah, 2018

Prosedur Laporan

Adapun proses laporan dapat dilihat

dalam flowchart sebagai berikut :

Page 15: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

74

Gambar 4.3

Alur Pelaporan Dana BOS Sumber : Data diolah, 2018

Pembahasan

Kebijakan Pengendalian

Kebijakan yang dibuat oleh SDIT

BA yang memiliki wewenang terhadap

pengelolaan adalah Kepala Sekolah,

kebijakan yang terkait dengan

pengendalian adalah :

a. Membuat persyaratan penerimaan

b. Membuat laporan

pemakaian/penggunaan

c. Perugas Dinas Pendidikan melakukan

pemeriksaan dana

Pihak Yang Membutuhkan Laporan

Dalam informasi laporan

pengelolaan beberapa pihak

membutuhkan laporan untuk

menginformasikan ketersediaan dana

pertriwulan dan penggunaan keuangaan

persemesternya dan pertahunnya. Ada

beberapa pihak yang membutuhkan

informasi laporan adalah :

1. Kepala komite membutuhkan

informasi bahwa sekolah menerima

dana bos dan menggunakan sesuai

dengan kebutuhan.

2. Bendahara sekolah membutuhkan

informasi penggunaan dana untuk

mengecek kembali penggunaan dana

BOS apakah data tersebut sudah

sesuai.

3. Kepala Sekolah membutuhkan

laporan penggunaan dana untuk

pengambilan keputusan strategis

berkaitan dengan pengendalian

pengelolaan.

4. Yayasan membutuhkan informasi

serta laporan penerimaan,

penggunaan dana serta memiliki

keputusan dan pengawasan terhadap

pengendaliaan pengelolaan di

sekolah.

5. Badan Pusat Keuangan (BPK) di

dinas pendidikan membutuhkan

laporan keuangan untuk memberikan

dana kembali kepada Sekolah Dasar

Islam Terpadu Bina Auladi

Pihak-pihak yang membutuhkan

pelaporan pengelolaan BOS ini bertujuan

untuk menilai keefektifan dana dan untuk

melakukan perencanaan penggunaan di

semester berikutnya.

Efektifitas Hasil Evaluasi Prosedur

Penerimaan

Proses penerimaan SDIT BA telah

melakukan prosedur yang cukup baik

dengan dilihatnya dokumen dokumen

RAPBS. Ada beberapa resiko yang dapat

terjadi dalam pemprosesan transaksi

penerimaaan yaitu pencurian uang kas,

ketidak tepatan jumlah saldo penerimaan

kas akibat kesalahan dalam pengiriman

dan keterlamabatan transfer dana dari

pemerintah, penggelapan dan pencurian

kas lainnya oleh karyawan. Untuk

mengurangi timbulnya resiko tersebut,

prosedur penerimaan harus dikendalikan

dengan alat kendali yaitu penyiapan bukti

penerimaan untuk mencatat penerimaan

uang yang dikirim oleh Kantor Pusat

Pemerintahan Negara (KPPN) melalui

bank BJB rekening sekolah.

Pengendalian-pengendalian dalam

transaksi penerimaan kas tersebut di atas

telah diterapkan oleh SDIT BA, Hal ini

Page 16: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

75

terlihat dari ada nya bukti penerimaan

seperti buku pembantu bank yang

berfungsi untuk mencatat transaksi

penerimaan kas dana BOS.

Penerimaan kas dimulai dari

pendaftaran sekolah yang meliputi data

nama lembaga, kecamatan, Nomor

Statistik Madrasah, jumlah siswa (laki-

laki dan perempuan), dimana data

tersebut diinput, Setelah sekolah

mendaftar dan mendapatkan pelayanan

administrasi, kemudian sekolah

menunggu hasil keputusan Tim

Manajemen BOS Pusat, apabila Tim

Manajemen BOS Pusat menyetujui

pendaftaran sekolah tersebut, kemudian

sekolah diperintah kan untuk membuat

Rencana Anggaran Belanja Sekolah

(RAPBS) sebagai syarat untuk

penerimaan dana BOS, hal ini sangat baik

dilakukan agar dapat menjamin

keterkaitan antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan serta dapat memberi arah

dan bimbingan para pelaku pengelola

dana BOS dalam rangka menuju

perubahan atau tujuan SDIT BA yang

lebih baik (peningkatan dan

pengembangan) dengan resiko yang kecil

dan untuk mengurangi ketidak pastian

masa depan. Dengan melihat pelaksanaan

pada prosedur penerimaan memang

sudah cukup baik. Namun untuk

kelemahan prosedur penerimaan

sebaiknya lebih diawasi agar tidak ada

keterlambatan penerimaan dari KPPN.

Pengelolaan dana BOS, SDIT BA

menyusun Rencana Kerja Tahunan

(RKT) dalam bentuk Rencana Anggaran

dan Keuangan Sekolah (RKAS), yang

mana dana BOS merupakan bagian

integral di dalam RKAS tersebut. Untuk

perencanaan pengelolaan dana BOS

komponen yang menjadi indikator dalam

pencapaian hasil guna pengelolaan dalam

perencanaan tersusunnya RKAS

menyangkut waktu penyusunan,

penggunaan skala prioritas dan

keterlibatan guru serta komite dalam

proses penyusunan RKAS. Penyusunan

RKAS berdasarkan hasil penlitian yang

dilakukan termasuk dalam katagori

berhasil hal tersebut didasarkan pada

hasil wawancara dan studi dokumen

sebagai berikut :

a. Waktu penyusunan RKAS tepat

waktu disusun awal tahun

anggaran,

b. Penyusunan dilakukan dengan

skala prioritas kebutuhan sekolah,

c. Penyusunan dilakukan dengan

melibatkan komite sekolah dan

guru.

Berkenaan dengan hal tersebut

dapat diambil kesimpulan bahwa

penyusunan RKAS dari waktu, skala

prioritas maupun keterlibatan guru dan

komite sudah sesuai dengan yang

diharapkan.

Efektifitas Hasil Evaluasi Prosedur

Penggunaan

Evaluasi Pelaksanaan Program

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Pada SDIT BA, dengan melakukan

wawancara melibatkan beberapa

informasi yang dianggap mengetahui dan

mengerti masalah – masalah yang diteliti.

Untuk mengetahui apakah Evaluasi

Pelaksanaan Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) Pada SDIT

BA sudah Efisien Penggunaan Anggaran

Dana BOS di SDIT BA sudah tepat

sesuai dengan petunjuk teknis dana BOS,

penggunaannya meliputi

penyelenggaraan pendidikan di sekolah

dan Membantu siswa miskin dalam

bentuk pembebasan pembayaran sekolah

berupa SPP sekolah, Meringankan

pembayaran sekolah Pembiayaan

peningkatan prestasi, dan pengembangan

potensi dan bakat siswa (kegiatan

esktrakurikuler). Kegiatan pokok sekolah

yang dibiayai dan mempelajari laporan

SPJ BOS, dana BOS digunakan sebagian

besar tidak untuk membeli buku teks

pelajaran.

Buku pelajaran dibeli saat buku

banyak yang telah rusak dan perlu dibeli

Page 17: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

76

tetapi tidak tiap bulan atau tiap triwulan

membeli buku. Buku yang dibeli adalah

yang hak ciptanya telah dibeli oleh

pemerintah dengan persetujuan guru

kelas dan guru mata pelajaran dengan

memperhatikan kualitas dan kewajaran

harga barang. Berkenaan dengan biaya

perawatan inventaris kantor dan sekolah,

pengeluaran dana untuk kegiatan yang

lain yang dialokasikan dari dana BOS

digunakan untuk membiayai perawatan

ringan. Berdasarkan penelusuran

dokumen bahwa besarnya dana yang

harus dipergunakan untuk pembiayaan

perawatan ringan.

Adapun tujuan program BOS

adalah untuk membebaskan biaya

pendidikan bagi siswa miskin / tidak

mampu dan meringankan bagi siswa yang

lain, agar mereka memperoleh layanan

pendidikan dasar yang lebih bermutu

dalam rangka penuntasan Program Wajib

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun. Berkenaan dengan hal tersebut

dapat diambil kesimpulan bahwa sekolah

sudah tidak memunggut dana dari orang

tua/masyarakat karena semua sudah

mampu terdanai dengan adanya dana

BOS APBN sebagaian Jurnal Kebijakan

dan Pengembangan Pendidikan Volume

3, Nomor 1, Januari 2015; 66-74 ISSN:

2337-7623; EISSN: 2337-7615 69 dana

BOS tidak untuk membeli buku teks

pelajaran karena digunakan untuk

kepentingan yang lain, dan dana BOS

tidak tercukupi dalam program

sedangkan penggunaan BOS didasarkan

atas keputusan dalam rapat dan

penggunaan dana telah sesuai dengan

hasil rapat penyusunan dana BOS.

Pelaksanaan program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) di SDIT BA

dapat dikatakan bahwa pengunaan dana

BOS, berhasil guna dalam peningkatan

mutu pendidikan.

Dampak pelaksanaan BOS ternyata

bagi sekolah sangat positif, dana BOS

dapat memperkuat kemampuan sekolah

dalam memberikan materi pembelajaran

dan kegiatan tambahan kepada siswa

dalam rangka peningkatan kualitas

pendidikan. Berdasarkan wawancara

dengan kepala sekolah, bendahara, guru

dan beberapa orang tua serta kaji

dokumen AKS dan SPJ BOS tentang

penggunaan dana BOS.

Efektifitas Hasil Evaluasi Prosedur

Pelaporan Bendahara serta kaji dokumen SPJ

BOS dan pembukuan keuangan, kinerja

bendahara BOS sudah cukup baik dan

bisa melaksanakan pembukuan serta rutin

setiap triwulan dan setiap tahun sebagai

laporan pertanggungjawaban penggunaan

dana Berdasarkan kaji dokumen

pembukuan yang dilakukan oleh

bendahara ada 5 macam buku yaitu yaitu:

1. Buku kas umum BOS

2. Buku kas tunai

3. Buku pembantu Bank

4. Buku pembantu pajak

5. Buku inventaris barang

Dari 5 macam buku tersebut di

sekolah ini yang tersedia hanya 4 buku

yaitu buku kas umum, buku pembantu

kas tunai, buku pembantu bank, buku

pembantu pajak yang dikerjakan secara

rutin sebagai laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana

BOS sesuai ketentuan dan transparan.

Didukung dengan bukti dokumen yang

telah dilakukan setiap 1 tahun dan

mempelajari laporan SPJ BOS yang

dilakukan setiap triwulan.

Pencatatan keuangan baik

pemasukan maupun pengeluaran secara

tertib berdasarkan macam sumber dan

jenis pengeluaran agar dapat diketahui

oleh atasan dan pihak lain yang

berkepentingan dengan keuangan

sekolah. Pengawasan dan Pemeriksaan

Kegiatan pengawasan merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk

mengurangi atau menghindari masalah

yang berhubungan dengan

penyalahgunaan wewenang, kebocoran

dan pemborosan keuangan negara,

pungutan liar dan bentuk penyelewengan

Page 18: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

77

lainnya. Pengawasan anggaran pada

dasarnya merupakan aktivitas menilai,

baik catatan, dan menentukan prosedur-

prosedur dalam mengimplementasikan

anggaran, apakah sesuai dengan

peraturan, kebijakan, dan standar-standar

yang berlaku.

Pengawasan dan Pemeriksaan

kegiatan yang bertujuan untuk

mengurangi atau menghindari masalah

yang berhubungan dengan

penyalahgunaan wewenang, kebocoran

dan pemborosan keuangan negara,

pungutan liar dan bentuk penyelewengan

lainnya. Pengawasan anggaran pada

dasarnya merupakan aktivitas menilai,

baik catatan, dan menentukan prosedur-

prosedur dalam mengimplementasikan

anggaran, apakah sesuai dengan

peraturan, kebijakan, dan standar-standar

yang berlaku. Jurnal Kebijakan dan

Pengembangan Pendidikan Volume 3,

Nomor 1, Januari 2015; 66-74 ISSN:

2337-7623; EISSN: 2337-7615 70

Prioritas utama dalam program BOS

adalah pengawasan yang dilakukan oleh

Dinas Pendidikan Tarakan kepada SDIT

BA.

Pengawasan fungsional internal

dilakukan oleh Inspektorat Jendral

Depdiknas serta Inspektorat Daerah

Tarakan. Instansi pengawas eksternal

yang melakukan pengawasan program

BOS adalah Badan Pengawas Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) maupun

Badan Pemeriksa Keuangan.

Transparansi pelaksanaan program BOS,

unsur masyarakat dan unit-unit

pengaduan masyarakat yang terdapat

disekolah juga dapat mengawasi

pelaksanaan program BOS namun tidak

melakukan audit. Berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah,

komite, dan guru serta bukti dokumen

SPJ BOS, pengawasan dilakukan secara

baik oleh kepala sekolah dan Bawasko

(Badan Pengawas Kota).

Pengawasan oleh kepala sekolah

dilakukan dengan memeriksa buku kas

umum BOS, buku pembantu kas tunai,

buku pembantu Bank, buku pembantu

pajak serta menadatangani secara rutin

setiap akhir bulan dan setiap triwulan

dengan disertakan bukti fisik pengeluaran

sebagai lampiran SPJ BOS serta hasil

pembelanjaan diperiksa secara baik.

Pernyataan ini didukung dengan bukti

laporan SPJ BOS bahwa setiap triwulan

kepala sekolah mengecek dan

menandatangani laporan SPJ BOS. Selain

itu pengawasan dilakukan oleh kepala

sekolah pada saat pembelanjaan barang.

Pada saat pengambilan dana,

sekolah juga harus memverifikasi apakah

dana yang diterima telah sesuai dengan

jumlah murid yang ada karena kalau

tidak maka sekolah wajib

mengembalikan ke Pemerintah Pusat

setiap akhir tahun Pengawasan oleh

komite menurut kepala sekolah dan

bendahara tidak ada pengawasan dari

komite, komite hanya datang pada saat

rapat penyusunan AKS dan rapat komite

selebihnya tidak. Begitupun dengan guru,

tidak pernah ada pertanyaan yang

berkenaan dengan pengelolaan keuangan

terutama dana BOS. Pengawasan oleh

Dinas terkait dalam hal ini Bawasko,

pengawasan dalam bentuk pengecekan

dengan melihat ketepatan komponen

yang dibiayai dana BOS dengan panduan

BOS serta dialokasi dana dan

penggunaan dana yang telah standar

harga satuan dan pemeriksaan SPJ

penggunaan dana. Berkenaan dengan hal

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam pengawasan keuangan dilakukan

minimal tiap 1 bulan sekali atau 3 bulan

dan sekolah melakukan verifikasi dana

dengan data siswa. Sedangkan

pengawasan keuangan oleh Dinas terkait

dilakukan tiap 1 tahun sekali.

Hasil pelaporan diperoleh melalui

wawancara terhadap kepala sekolah,

bendahara, guru, komite sekolah

kemudian diperkuat dengan mempelajari

dokumen AKS, buku keuangan, SPJ

BOS, pembelanjaan dan bukti fisik serta

pelaporan pelaksanaan kegiatan.

Berdasarkan hasil wawancara kepala

Page 19: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

78

sekolah dan bendahara serta bukti

laporan, bendahara telah menyampaikan

laporan secara rutin setiap akhir bulan

dan triwulan Laporan disampaikan dalam

bentuk tertulis dan lisan.

Laporan tertulis disampaikan

bendahara kepada kepala sekolah berupa

pembukuan, bukti fisik pengeluaran

uang, dan catatan hasil pembelanjaan

setiap satu bulan sekali dan triwulan.

Kemudian sekolah menyampaikan

laporan tertulis berupa SPJ tiap triwulan

kepada Tim Manajemen BOS Tarakan.

Sedangkan laporan secara lisan

disampaikan sekolah kepada komite

sekolah pada tiap akhir tahun dalam rapat

dewan komite.

Dan laporan kepada orang tua

dilakukan oleh komite atau disampaikan

setiap akhir tahun/awal tahun pelajaran

berikutnya yang umumnya dilakukan

bersamaan dengan pembahasan RAKS

yang baru. Adapun tujuan program BOS

adalah untuk membebaskan biaya

pendidikan bagi siswa miskin/tidak

mampu dan meringankan bagi siswa yang

lain, agar mereka memperoleh layanan

pendidikan dasar yang lebih bermutu

dalam rangka penuntasan program wajib

belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

Berkenaan dengan hal tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa laporan Intern

sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan wawancara dengan kepala

sekolah, bendahara, dan komite serta

diperkuat dengan mempelajari dokumen

RAKS, buku keuangan, SPJ BOS,

pembelanjaan dan bukti fisik serta

laporan pelaksanaan kegiatan. Sekolah

menyampaikan laporan tertulis berupa

SPJ BOS tiap triwulan kepada Tim

Manajemen BOS Tarakan. Yang berupa

buku kas umum BOS, buku pembantu

kas tunai, buku pembantu bank, buku

pembantu pajak dan bukti fisik pembelian

dan pengeluaran dana untuk barang/jasa.

Pernyataan ini didukung dengan pada

saat mempelajari SPJ BOS bahwa

laporan SPJ BOS tersebut ditujukan

kepada Tim Manajemen BOS Tarakan

dan dari Tim Manajemen BOS Kota

Tarakan diserahkan kepada Kabid

Pendidikan Dasar untuk dilaporkan.

Dalam pertanggungjawaban

penggunaan dana BOS, SDIT BA telah

membuat laporan pelaporan. Hal ini

dibuktikan dengan adanya laporan

pertanggungjawaban penggunaan dana

BOS kepada Tim Manajemen BOS

Tarakan sesuai dengan Juknis

Permendiknas No. 51 Tahun 2011,

meliputi: laporan realisasi penggunaan

dana per sumber dana, Buku Kas Umum,

Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu

Pajak, Buku Pembantu Bank, beserta

dokumen pendukung bukti pengeluaran

dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon dari

vendor/toko/supplier). Hal tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam laporan

Intern sudah sesuai dengan yang

diharapkan.

PENUTUP

Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian butir

1.5, hipotesis butir 2.6, dan analisis butir

4.4 Maka kesimpulan yang di dapat

adalah :

1. Hasil Uji Evaluasi dari analisis :

a. Prosedur penerimaan sudah sangat

efektif dari hasil rata rata yang

ditentukan, dan nilai efektifitas

sebesar 81%.

b. Prosedur penggunaan sudah

efektif dari hasil rata rata yang

ditentukan, dan nilai efektifitas

sebesar 80,6 %.

c. Prosedur pelaporan sudah efektif

dari hasil rata rata yang

ditentukan, dan nilai efektifitas

sebesar 80,3 %.

2. Perbandingan dari prosedur

penerimaan, penggunaan dan

pelaporan yang sudah diteliti dapat

dilihat pada prosedur penerimaan

sudah sangat efektivitas di

bandingkan dengan prosedur

penggunaan dan prosedur pelaporan.

Page 20: EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019

79

DAFTAR PUSTAKA

Albertus Indratno 2013.Prinsip prinsip

Dasar Akuntansi, Jakarta: Dunia

Cerdas

Ardiyose. 2013. Kamus Besar Akuntansi.

Jakarta: Citra Harta Prima

Daryanto & Abdullah, 2013.

Pengantar Ilmu Manajemen dan

Komunikasi, Jakarta: Prestasi

Pustaka

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015.

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi.

Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba

Embat

Mohamad Syarif Sumantri. 2015.

Strategi Pembelajaran: Teori dan

Praktik di Tingkat Pendidikan

Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Peraturan Menteri Pendidikan dan

Keudayaan Repulik Indonesia 80

Tahun 2015

Richard L Daft 2014. Dasar-dasar

Manajemen, Jakarta:Alfabeta

Sugiyono. 2013. Statistika untuk

Penelitian. Bandung : Alfabeta.

. 2016. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: PT Alfab.