Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
60
EVALUASI PROSEDUR PENGELOLAAN DANA BANTUAN
OPRASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM MENILAI EFEKTIFITAS
DANA PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)
BINA AULADI DEPOK
Oleh:
Sri Setiawati
STIE Manajemen Bisnis Indonesia , Ekonomi/Akuntansi,
Jl. Komjen Pol. M. Jasin ( Akses UI ) | No. 89, Kelapa Dua Cimanggis, Depok , kode Pos.16951.
e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2018 hingga Agustus 2018, dengan judul:
“Evaluasi Prosedur Pengelolaan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Dalam Menilai
Efektifitas Dana Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Auladi Depok”.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi berupa penjelasan penerapan dan
mengevaluasi tentang prosedur pengelolaan dana serta memberikan sumbangan saran bagi
sekolah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengevaluasi
prosedur pengelolaan dana dilapangan dibandingkan dengan penelitian kepustakaan
dengan mengumpulkan buku-buku yang berhubungan dengan efektifitas dana dengan
wawancara kepada kepala sekolah atau kepemimpin dan staf keuangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya pengelolaan dana dengan
efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah sesuai dengan karakteristik
sekolah, dokumen yang memadai dan terancang dengan baik, sistem pengendalian intern
dan laporan yang memadai.
Kata kunci: evaluasi, pengelolaan, bantuan, operasional, sekolah.
ABSTRACT
This research , from April 2018 to August 2018, with the title: "Evaluation of School
Oprational Aid Fund Management Procedures (BOS) in Assessing Fund Effectiveness in
Integrated Islamic Primary Schools (SDIT) Bina Auladi Depok". This study aims to
produce information in the form of an explanation of the application and evaluation of the
procedures for managing funds and contributing suggestions for schools. The analytical
method used in this study is to evaluate the procedures for managing funds in the field
compared to library research by collecting books that relate to the effectiveness of funds by
interviewing the principal or leadership and financial staff. The results of the study show
that the accounting information system is particularly effective in managing funds. This
can be seen from the organizational structure that is in accordance with the characteristics
of the school, adequate and well-designed documents, internal control systems and
adequate reports.
Key words: evaluation, management, assistance, operations, school.
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
61
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses
pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, yang
mencerdaskan kehidupan bangsa,
membentuk manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan, dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mandiri, serta rasa
tanggung jawab, kemasyarakatan dan
kebangsaan. proses pendidikan tingkat
satuan pendidikan yang dianggap sebagai
tahap awal pendidikan di indonesia yaitu
Sekolah Dasar (SD) institusi pendidikan
yang menyelenggarakan proses
pembelajaran pendidikan dasar
diselenggarakan anak yang beruisa 7
tahun sebagai pendidikan di tingkat dasar
yang di kembangkan sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah atau
karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan akan di
lanjutkan lagi dengan tingkat pendidikan
selanjutnya. Sekolah merupakan tempat
untuk proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung, sekolah juga akan
membentuk karakter dan kepribadian
siswa. Tujuan dari sekolah adalah
mengajarkan anak untuk menjadi anak
yang mampu memajukan bangsa.
Sekolah menjadi sebuah lembaga yang
dirancang untuk pengajaran siswa di
bawah pengawasan guru. Siswa dapat
dikatakan maju atau tidak terlihat
melalui proses pendidikan di
sekolah. Proses pendidikan dapat
mendukung kualitas sekolah.
Undang Undang Nomor 20 Tahun
2003 bahwa “ Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayai” Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan
bahwa setiap warga negara yang berusia
7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar. Pasal 34 ayat (2) menyebutkan
bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah
menjamin terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan dasar
tanpa memungut biaya, sedangkan dalam
ayat (3) menyebutkan bahwa wajib
belajar merupakan tanggung jawab
negara yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.
Konsekuensi dari amanat undang-undang
tersebut adalah pemerintah dan
pemerintah daerah wajib memberikan
layanan pendidikan bagi seluruh peserta
didik pada tingkat pendidikan dasar (SD
dan SMP) serta satuan pendidikan lain
yang sederajat.
Target penuntasan Wajar 9 tahun
harus dicapai pada tahun 2008/2009
dengan APK minimum 95 % . Dengan
demikian, pada saat ini masih ada sekitar
1,5 juta anak usia 13-15 tahun yang
masih belum mendapatkan layanan
pendidikan dasar. Selain masalah
pencapaian target APK, permasalahan
lain yang dihadapi adalah masih
rendahnya mutu pendidikan yang antara
lain mencakup masalah tenaga
kependidikan, fasilitas, manajemen,
proses pembelajaran dan prestasi siswa.
Dengan adanya pengurangan
subsidi bahan bakar minyak, amanat
undang-undang dan upaya percepatan
penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun yang bermutu, Pemerintah
melanjutkan pemberian Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) bagi
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB
negeri/swasta dan Pesantren Salafiyah
serta sekolah keagamaan non islam setara
SD dan SMP yang menyelenggarakan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
62
Program BOS oleh pemerintah
ditunjukan untuk meningkatkan fasilitas
pendidikan. Misalnya, pembangunan
gedung sekolah dan beberapa sarana
penunjang lainnya. Fasilitas pendidikan,
diakui atau tidak adalah merupakan
sarana penting untuk menunjang kualitas
pendidikan. Sarana infrastruktur
pendidikan yang baik akan memudahkan
peningkatan pengetahuan dan
pemahaman orang atas suatu bidang
pembelajaran. Memang sangat riskan,
menginginkan proses belajar-mengajar
berjalan dengan baik namun tidak
ditunjang oleh sarana infrastruktur yang
baik pula.
Penyaluran BOS yang
pengaturannya diserahkan kepada
masing-masing daerah diupayakan agar
lebih mengena. Untuk mengawasi
penyaluran BOS, mulai pendataan hingga
penyalurannya, telah disiapkan beberapa
tim pengawas agar benar-benar mengena
dan efisien. sekolah yang menerima BOS
diharuskan untuk mengikuti semua aturan
yang ditetapkan oleh pengelola program,
baik mengenai cara pengelolaan
penggunaan, pertanggungjawaban dana
BOS yang diterima, maupun monitoring
dan evaluasi. Sekolah yang mampu
secara ekonomi dan memiliki pendapatan
yang lebih besar dari dana BOS berhak
untuk menolak BOS, apabila disetujui
oleh orang tua siswa dan komite sekolah.
Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) tertera dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
mengenai Petunjuk Teknik Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) SD, SMP,
SMA/SMK yaitu Permendikbud no.1
tahun 2018 tentang BOS. Dana BOS
sendiri adalah sebuah bantuan dana untuk
sekolah yang menjadi program
pemerintah untuk membantu sekolah
dalam pendanaan biaya operasional non
personalia. Dana BOS sendiri diberikan
pemerintah dengan tujuan untuk
meringan beban masyarakat dalam
membayar biaya pendidikan. keuangan
sekolah terutama dana BOS di tingkat SD
semestinya perlu dibentuknya tim
pelaksanaan pelaporan BOS yang terdiri
dari Kepala Sekolah sebagai penanggung
jawab, bendahara BOS yang melakukan
pelaporkan BOS dan komite sekolah,
agar administrasi sekolah dapat berjalan
dengan baik dan terhindar dari
kemungkinan manipulasi atau
penyelewengan dapat diminimalisir. oleh
karena itu pemerintah memutuskan
bahwa dokumen surat pertanggung
jawaban BOS adalah dokumen publik
yang bersifat terbuka, maupun SPJ dapat
di akses masyarakat, dengan keputusan
masyarakat dapat ikut mengawasi
penyelengaraan dana BOS agar berjalan
lebih baik minim dari penyimpangan, dan
pembagian tugas yang jelas pengawasan
keuangan sekolah dapat diketahui
seberapa efektif pengurus sekolah
memanfaatkan sumber daya keuangan
dalam menunjang program-program
sekolah.
Pengambilan data untuk pencairan
dana bos salah satunya biasa di lihat dari
aplikasi Data Pokok Pendidikan
(Dapodik) sistem basis online dan
terintegrasi nasional yang menyangkut
data pokok pendidikan, meliputi sekolah
termasuk sarana dan prasarana, pendidik
dan tenaga kependidikan (PTK), peserta
didik (siswa), dan proses pembelajaran di
dalam rombongan belajar (rombel); data
tersebut digunakan sebagai acuan data
dalam program pendidikan pemerintah;
data dapodik yang digunakan dalam
pengalokasian dana BOS yaitu data
jumlah siswa tiap sekolah (DJPK, 2017).
Berdasarkan Juknis tahun 2016,
penggunaan dana BOS hanya dapat
digunakan untuk membiayai 13
komponen belanja/kegiatan yaitu
Pengembangan perpustakaan, Kegiatan
penerimaan peserta didik baru, Kegiatan
pembelanjaan dan ekstrakurikuler,
Kegiatan ulangan dan ujian, Pembelian
bahan habis pakai, Langganan daya dan
jasa, Perawatan sekolah/rehab ringan dan
sanitasi sekolah, Pembayaran honorarium
bulanan, Pengembangan profesi guru dan
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
63
tenaga kependidikan, Membantu peserta
didik miskin, Pembiayaan pengelolaan
sekolah, Pembelian dan perawatan
perangkat komputer,
Pengelolaan pendanaan yang baik
dengan adanya dukungan manajemen
pengelolaan yang handal tentu saja
sangat diperlukan dalam usaha
perbaikan pengelolaan dana BOS den
mekanisme baru 2011. Bagi sekolah
penerimaan dana bantuan, kas atau dana
adalah unsur yang sangat penting dalam
menunjang kegiatan belajar-mengajar di
sekolah. Sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama swasta diizinkan
menarik dana dari siswa, meskipun
sekolah itu sudah menerima dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dari pemerintah aturan mengenai
pungutan tersebut diatur dalam peraturan
menteri nomor 44 tahun 2012 tentang
pungutan dan sumbangan biaya
pendidikan pada satuan pendidikan
dasar, oleh Menteri Pendidikan dan
kebudayaan peraturan itu sekaligus
mengganti Peraturan Menteri Nomor 60
Tahun 2011 tentang larangan pungutan
biaya pendidikan pada Sekolah Dasar
dan Sekolah Menengah. Beban terberat
sekolah swasta umumnya adalah
komponen gaji guru. Hal inilah yang
membuat biaya operasional sekolah
swasta dan negeri sangat berbeda.
Sumbangan dari murid itu akan menutup
kebutuhan dana operasional sekolah
yang tidak bisa dibiayai sepenuhnya oleh
BOS.
Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Bina Auladi Cimanggis adalah
sekolah yang dijadikan sebagai tempet
penelitian yang memperoleh dana
tersebut. Sekolah tersebut berada
diwilayah kecamatan Cimanggis
Kabupaten Depok, penulis berharap
selain dapat mengetahui kebijakan
pemerintah mengenai pelaporan
penggunaan dana BOS SDIT Bina Auladi
memiliki aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan
harus di patuhi oleh masing-masing
sekolah yang menerima bantuan dana
BOS. namun terkadang terdapat masalah
yang timbul dalam pelaporannya seperti
halnya sistem pengendalian intern atau
penetapan alokasi penyaluran,
penggunaan dan pertanggung jawaban
dana BOS belum diterima sekolah dalam
jumlah, waktu yang tepat, tujuan dana
BOS membebaskan biaya pendidikan
bagi siswa tidak mampu masih belum
tercapai, dana BOS belum dipergunakan
sesuai dengan petunjuk juknis
semestinya.
Berdasarkan uraian-uraian diatas
maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana prosedur pengelolaan dana
bantuan oprasional sekolah (BOS)
sebagai alat pengambilan keputusan
penggunaan dana BOS di dalam sekolah.
Maka dari itu dalam penusunan skipsi ini
penulis mengambil judul “Evaluasi
Prosedur Pengelolaan Dana Bantuan
Oprasional Sekolah (BOS) Dalam
Menilai Efektifitas Dana Pada
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Bina Auladi Depok”.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang
Penelitian, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pengolaan dana
BOS dalam menilai efektifitas dana ?
2. Bagaimana tenaga kependidikan dan
tenaga non kependidikan dalam
menilai efakivitas dana ?
3. Apakah peran komite sekolah
terhadap dana BOS dalam menilai
efektifitas dana ?
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
diatas, dan untuk menghindari
meluasnya permasalahan maka
penelitian ini lebih fokus pada prosedur
pengolaan dana biaya oprasional sekolah
(BOS).
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
64
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi
masalah diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu :
1. Apakah prosedur pengolaan dana
BOS dapat disebut alat ukur menilai
efektifitas dana?
2. Seberapa akurat prosedur pengolaan
dana BOS dalam menilai efektifitas
dana?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
diatas, maka tujuan dari penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi secara dalam
mengenai prosedur pengolaan dana
BOS dalam menilai efektifitas dana.
2. Memberikan informasi Seberapa
besar prosedur pengolaan dana BOS
dalam menilai efektifitas dana.
Kegunaan Penelitian
Diharapkan dari penelitian ini
adalah dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh
dari penelitian ini adalah :
a. Menambah wawasan yang baik
mengenai pelaksanakan tertib
administrasi pengelolaan dana BOS
dan memahami bagaimana realisasi
penggunaanya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan untuk
perbaikan dalam penyusunan
penggunaan dana BOS, agar menjadi
bahan pertimbangan untuk lebih teliti
memperhatikan dan mengawasi
dalam penyusunan penggunaannya,
dan dapat melaksanakan tugas sesuai
dengan prosedur yang telah
ditentukan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting
Association (2013;4) Akuntansi adalah
suatu proses mengidentifikasi, mengukur,
dan melaporkan informasi ekonomi untuk
meningkatkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas serta tegas bagi
pihak yang menggunakan informasi.
Secara garis besar pengertian akuntansi
adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari
transaksi dibuat jurnal, buku besar,
neraca lajur, kemudian akan
menghasilkan informasi dalam bentuk
laporan kauangan yang digunakan pihak-
pihak tertentu. alah satu bagian akuntansi
berfokus pada penyajian informasi
berupa laporan keuangan umum (neraca,
laporan laba rugi, dll.) Kepada orang-
orang di luar perusahaan. Laporan
eksternal ini harus disiapkan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum yang sering disebut GAAP atau
US GAAP. Bagian akuntansi ini disebut
sebagai akuntansi keuangan.
Pengertian prosedur
Menurut Ardiyose (2013:734)
menyatakan bahwa: “Prosedur adalah
suatu bagian sistem yang merupakan
rangkaian tindakan yang menyangkut
beberapa orang dalam satu atau beberapa
bagian yang ditetapkan untuk menjamin
agar suatu kegiatan usaha atau transaksi
dapat terjadi berulang kali dan
dilaksanakan secara beragam”. Menurut
Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa:
"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
krelikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departement atau lebih,
yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang".
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di
atas maka dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan prosedur adalah suatu
tatacara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan
waktu dan memiliki pola kerja yang tetap
yang telah ditentukan yang menghasilkan
suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan pendapat dari
beberapa ahli mengenai prosedur, maka
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
65
penulis mengambil kesimpulan bahwa
prosedur adalah suatu urutan
langkahlangkah pemrosesan data atau
urutan kegiatan yang melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen
atau lebih yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam terhadap
suatu transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang.
Dalam pelaksanaan prosedur, ada
beberapa aturan formal yang harus
ditaati, yaitu:
1. Prosedur harus dijalankan sesuai
dengan struktur, maksud, dan ruang
lingkup kegiatan.
2. Prosedur harus diterangkan oleh
seorang penanggung jawab
3. Prosedur harus dijalankan dengan
menggunakan acuan berupa dokumen
– dokumen terkait
4. Prosedur harus diaplikasikan dengan
menggunakan berbagai macam
bahan, alat, dan juga dokumen yang
sesuai
5. Prosedur harus dilengkapi dengan
informasi atau pun catatan
pengendalian
6. Prosedur harus dilengkapi dengan
lampiran – lampiran yang sesuai
7. Prosedur harus dikontrol dengan
menggunakan dokumentasi ataupun
rekaman penjalanan prosedur.
Berikut ini adalah beberapa
karakteristik prosedur, diantaranya
adalah:
1. Prosedur menunjang tercapainya
tujuan organisasi
2. Prosedur mampu menciptakan adanya
pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya yang
seminimal mungkin
3. Prosedur menunjukan urutan-urutan
yang logis dan sederhana
4. Prosedur menunjukan adanya
penetapan keputusan dan tanggung
jawab
5. Prosedur menunjukan tidak adanya
keterlambatan atau hambatan
Suatu prosedur dapat memberikan
beberapa manfaat diantaranya :
1. Lebih memudahkan dalam langkah-
langkah kegiatan yang akan datang.
2. Mengubah pekerjaan yang berulang-
ulang menjadi rutin dan terbatas,
sehingga menyederhanakan
pelaksanaan dan untuk selanjutnya
mengerjakan yang perlunya saja.
3. Adanya suatu petunjuk atau program
kerja yang jelas dan harus dipatuhi
oleh seluruh pelaksana.
4. Membantu dalam usaha
meningkatkan produktifitas kerja
yang efektif dan efisien.
5. Mencegah terjadinya penyimpangan
dan memudahkan dalam pengawasan,
bila terjadi penyimpangan akan dapat
segera diadakan perbaikan-perbaikan
sepanjang dalam tugas dan fungsinya
masingmasing.
Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi
merencanakan, mengorganisasikan dan
mengarahkan, dan mengawasi kegiatan
manusia dengan memanfaatkan material
dan fasilitas yang ada untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien. Istilah pengelolaan itu
sendiri identik kaitannya dengan istilah
manajemen.
Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan adalah agar
segenap sumber daya yang ada seperti,
sumber daya manusia, peralatan atau
sarana yang ada dalam suatu organisasi
dapat digerakan sedemikian rupa,
sehingga dapat menghindarkan dari
segenap pemborosan waktu, tenaga dan
materi guna mencapai tujuan yang
diinginkan. Pengelolaan dibutuhkan
dalam semua organisasi, karena tanpa
adanya pengelolan atau manajemen
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian
tujuan akan lebih sulit. Disini ada
beberapa tujuan pengelolaan :
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
66
1. Untuk pencapaian tujuan organisasi
berdasarkan visi dan misi.
2. Untuk menjaga keseimbangan di
antara tujuan- tujuan yang saling
bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan
untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan- tujuan, sasaran- sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling
bertentangan dari pihak yang
perkepentingan dalam suatu
organisasi.
3. Untuk mencapai efisien dan
efektivitas. Suatu kerja organisasi
dapat diukur dengan banyak cara
yang berbeda. Salah satu cara yang
umum yaitu efisien dan efektivitas.
Tujuan pengelolaan akan tercapai
jika langkah-langkah dalam pelaksanaan
manajemen di tetapkan secara tepat,
langkah- langkah pelaksanaan
pengelolaan berdasarkan tujuan sebagai
berikut:
1. Menentukan strategi
2. Menentukan sarana dan batasan
tanggung jawab
3. Menentukan target yang mencakup
kriteria hasil, kualitas dan batasan
waktu.
4. Menentukan pengukuran
pengoperasian tugas dan rencana.
5. Menentukan standar kerja yang
mencakup efektivitas dan efisiensi
6. Menentukan ukuran untuk menilai
7. Mengadakan pertemuan
8. Pelaksanaan.
9. Mengadaan penilaian
Berdasarkan uraian diatas bahwa
tujuan pengelolaan tidak akan terlepas
dari memanfaatkan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana secara
efektif dan efesien agar tujuan organisasi
tercapai.
Fungsi Pengelolaan
Fungsi pengelolaan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya melalui usaha
orang lain.
Dari definisi dan konsep
pengelolaan dapat dipahami bahwa suatu
pengelolaan sumber daya manusia
merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan implementasi
indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau
manajemen yang berperan penting dan
efektif dalam menunjang tercapainya
tujuan individu, lembaga, maupun
organisasi atau perusahaan. Bagi suatu
organisasi, pengelolaan sumber daya
manusia menyangkut keseluruhan urusan
organisasi dan tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen
atau unsur yang ada didalamnya, yaitu
para pengelola dengan berbagai
aktivitasnya harus memfokuskan pada
perencanaan yang menyangkut
penyusunan staff, penetapan program
latihan jabatan dan lain sebagainya.
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan pendidikan
merupakan salah satu substansi
pengeloaan sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan
pendidikan di sekolah. Sebagaimana
yang terjadi di substansi pengelolaan
pendidikan pada umumnya, kegiatan
pengelolaan keuangan dilakukan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan atau pengendalian.
1. Tujuan Pengelolaan Keuangan
Pendidikan
Melalui kegiatan pengelolaan
keuangan maka kebutuhan pendanaan
kegiatan sekolah dapat direncanakan,
diupayakan pengadaannya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah
secara efektif dan efisien. Untuk itu
tujuan pengelolaan keuangan adalah:
a. Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan keuangan
sekolah.
b. Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi keuangan sekolah.
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
67
c. Meminimalkan penyalahgunaan
anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka dibutuhkan kreativitas kepala
sekolah dalam menggali sumber-sumber
dana, menempatkan bendaharawan yang
menguasai dalam pembukuan dan
pertanggung jawaban keuangan serta
memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Prinsip-Prinsip Pengelolaan
Keuangan Pendidikan
Pengelolaan keuangan sekolah
perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal
48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu
prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Berikut ini dibahas masing-
masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas,
dan efisiensi.
3. Proses Pengelolaan Keuangan di
Sekolah
Komponen keuangan sekolah
merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan
belajar-mengajar bersama komponen-
komponen lain. Dengan kata lain, setiap
kegiatan yang dilakukan sekolah
memerlukan biaya. Kegiatan perencanaan
menentukan untuk apa, dimana, kapan
dan beberapa lama akan dilaksanakan,
dan bagaimana cara melaksanakannya.
Kegiatan pengorganisasian menentukan
bagaimana aturan dan tata kerjanya.
Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa
yang terlibat, apa yang dikerjakan dan
masing-masing bertanggung jawab dalam
hal apa. Kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan mengatur kriterianya,
bagaimana cara melakukannya, dan akan
dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan
balik merumuskan kesimpulan dan saran-
saran untuk kesinambungan
terselenggarakannya pengelolaan
operasional sekolah. Proses pengelolaan
keuangan di sekolah meliputi:
a. Perencanaan anggaran
b. Strategi mencari sumber dana
sekolah
c. Penggunaan keuangan sekolah
d. Pengawasan dan evaluasi anggaran
e. Pertanggung jawaban
Dana Bantuan Oprasional Sekolah
Peraturan Mendiknas nomor 69
Tahun 2009, BOS adalah program
pemerintah untuk penyediaan pendanaan
biaya operasi non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana
program wajib belajar.
1. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Program Bantuan Operasional
sekolah (BOS) bertujuan untuk
membebaskan biaya pendidikan bagi
siswa tidak mampu dan meringankan
bagi siswa yang lain, agar mereka
memperoleh layanan pendidikan dasar
yang lebih bermutu sampai tamat dalam
rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Melalui program BOS, Pemerintah Pusat
memberikan bantuan dana “blockgrant”
kepada sekolah. Sekolah dapat
menggunakan dana tersebut untuk
keperluan operasional sekolah,
khususnya biaya operasional non personil
sesuai dengan aturan yang ditetapkan
dalam buku petunjuk pelaksanaan
program. Membebaskan pungutan bagi
seluruh peserta didik di sekolah negeri
dan membebaskan pungutan bagi seluruh
peserta didik miskin dan meringankan
beban siswa lainnya di sekolah swasta.
Secara khusus program BOS bertujuan
untuk:
a. Membebaskan pungutan bagi
seluruh peserta didik SD/SDLB
negeri dan SMP/SMPLB/SD-SMP
Satap/SMPT negeri terhadap
biaya operasi sekolah;
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
68
b. Membebaskan pungutan seluruh
peserta didik miskin dari
seluruh pungutan dalam bentuk
apapun, baik di sekolah negeri
maupun swasta.
c. Meringankan beban biaya operasi
sekolah bagi peserta didik di
sekolah swasta (Kemendikbud,
2015: 3).
Maka dari itu, tujuan pemerintah
dengan adanya program Dana BOS
adalah untuk meringankan beban
masyarakat terhadap biaya pendidikan
untuk meningkatkan wajib belajar 9
tahun. Supaya masyarakat Indonesia
menjadi warga negara yang cerdas
sesuai tujuan nasional. Khususnya
tujuan dana BOS di SDIT Bina Auladi
bertujuan untuk membantu keuangan
pendidikan siswa supaya pengeluaran
untuk pendidikan orangtua siswa lebih
ringan.Sekolah juga merasa terbantu
dengan adanya program BOS ini karena
dapat digunakan untuk membantu
menunjang keperluan kegiatan belajar
mengajar dan segala aspek manajemen
yang ada di sekolah. Sekolah dapat
memperbaiki fasilitas belajar siswa
sehingga siswa merasa nyaman yang
outputnya nanti siswa menjadi
berprestasi.
2. Sasaran Program BOS dan Besar
Bantuan
Sasaran program dana BOS yaitu
semua sekolah SD/SDLB,
SMP/SMPLB/SMPT, dan SD-SMP Satu
Atap (Satap), baik negeri maupun swasta
di seluruh provinsi di Indonesia yang
sudah memiliki Nomor Pokok Sekolah
Nasional (NPSN) dan sudah terdata dalam
sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
(Kemendikbud, 2015: 3). Besarnya
jumlah dana BOS untuk SMPT tetap
didasarkan jumlah peserta didik riil
karena pengelolaan dan
pertanggungjawabannya disatukan dengan
sekolah induk. Sekolah yang memperoleh
dana BOS dengan perlakuan khusus ini
harus mengikuti ketentuan
(Kemendikbud, 2015: 6) sebagai berikut:
a. Harus memberitahukan secara
tertulis kepada orang tua peserta
didik dan memasang di papan
pengumuman jumlah dana BOS
yang diterima sekolah.
b. Mempertanggungjawabkan dana
BOS sesuai jumlah yang diterima.
c. Membebaskan iuran/pungutan dari
orang tua siswa.
SDIT Bina Auladi sebagai sekolah
penerima karena merupakan sekolah
swasta yang sudah memiliki Nomor
Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
dengan dana BOS. Alokasi dana tersebut
telah disesuaikan dengan jumlah siswa.
Sekolah juga dalam penggunaanya harus
mempertanggungjawabkan besar dana
tersebut yang dibuktikan dalam LPJ dana
BOS dan RAPBS. Hasil laporan tersebut
harus diberitahukan kepada wali murid.
Sasaran dana BOS dapat dilihat dari
penerima dana BOS, tujuan dana BOS,
dan dampak dari dana BOS itu sendiri.
Sasaran dana BOS yang baik adalah
yang tepat jumlah, tepat waktu, dan
tepat guna, supaya manfaat dana Bantuan
Operasional Sekolah benar-benar sudah
dirasakan dan dilakukan sesuai prosedur.
Pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah
Keberhasilan program BOS terlihat
dari pengelolaan dana BOS yang baik.
Penelitian ini, melihat pengelolaan
BOS melalui prosedur pengelolaan
yang sesuai dengan petunjuk teknis
BOS dari pemerintah. BOS dikelola
oleh SD/SDLB/SMP/SMPLB,
SMA/SMALB/SMK, dan SLB dengan
menerapkan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS), yang memberikan
kebebasan dalam perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan program
yang disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah. Penggunaan BOS
hanya untuk kepentingan peningkatan
layanan pendidikan dan tidak ada
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
69
intervensi atau pemotongan dari pihak
manapun. Pengelolaan BOS
mengikutsertakan Dewan Guru dan
Komite Sekolah. Pengelolaan BOS
dengan menggunakan MBS wajib
melaksanakan ketentuan sebagai berikut:
1. Mengelola dana secara profesional
dengan menerapkan prinsip
efisien, efektif, akuntabel, dan
transparan.
2. Melakukan evaluasi setiap tahun;
3. Menyusun Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS),
dengan ketentuan RKAS disusun
berdasarkan hasil evaluasi diri
sekolah, RKAS memuat
penerimaan dan perencanaan
penggunaan BOS; dan harus
disetujui dalam rapat Dewan Guru
setelah memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah dan
disahkan oleh dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/ kota sesuai
dengan kewenangannya.
Prosedur Dana Bantuan Oprasional
Sekolah
Prosedur pelaksanaan dana BOS,
diawali dengan proses pendataan
pendidikan dasar. Tahapan pendataan
data pokok pendidikan (Dapodik)
merupakan langkah awal penting
untuk proses pengalokasian dana
BOS dan penyaluran dana BOS.
Prosedur kemudian adalah proses
penetapan alokasi dana BOS, persiapan
penyaluran dana BOS di daerah,
penyaluran dana BOS, dan pengambilan
dana BOS (Kemendikbud, 2015;2).
Adapun ketentuan yang harus diikuti
terkait pengambilan dana BOS sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan dana BOS dilakukan
oleh bendahara sekolah atas
persetujuan Kepala Sekolah dan
dapat dilakukan sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan dengan
menyisakan saldo minimum sesuai
peraturan yang berlaku. Saldo
minimum ini bukan termasuk
pemotongan. Pengambilan dana
tidak diharuskan melalui sejenis
rekomendasi/persetujuan dari
pihak manapun;
2. Dana BOS dalam suatu periode
tidak harus habis dipergunakan
pada periode tersebut. Besar
penggunaan dana tiap bulan
disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah sebagaimana tertuang
dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
(Kemendikbud, 2015: 27)
Penggunaan Dana Bantuan Oprasional
Sekolah
Penggunaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang tidak
sesuai dengan petunjuk teknis juknis
dapat diberi sanksi hingga pemberhentian
sementara penyaluran sementara dana
BOS kepada sekolah terkait. Prosedur
penggunaan dana BOS ini sudah diatur
dalam masing-masing juknisnya,
Penggunaan dana BOS yakni
membiayai komponen kegiatan- kegiatan
seperti pengembangan perpustakaan,
kegiatan dalam rangka penerimaan
peserta didik, kegiatan pembelajaran dan
ekstrakulikuler peserta didik, kegiatan
ulangan dan ujian, pembelian bahan-
bahan habis pakai, langganan daya dan
jasa, perawatan sekolah/rehab ringan
sanitasi sekolah, pembayaran honorarium
guru honorer dan tenaga kependidikan
honorer, pengembangan profesi guru,
membantu peserta didik yang miskin
belum menerima bantuan program
lain seperti KIP, (Kartu Indonesia
Pintar), pembiayaan pengelolaan BOS,
pembelian dan perawatan perangkat
komputer (Kemendikbud, 2015:28).
Efektivitas
Efektivitas merupakan unsur pokok
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan didalam setiap organisasi
kegiatan ataupun program. Bisa disebut
efektif apabila tercapai tujuan ataupun
sasaran seperti yang telah ditentukan.
Efektivitas secara umum menunjukan
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
70
sampai seberapa jauh tercapainya suatu
tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian
efetivitas menurut Moore D.Kenneth
Dalam Moh Syarif (2015:1) efektivitas
suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)
telah tercapai, atau makn besar presentase
target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya. Pada kegiatan mengajar
terkandung kemampuan menganalisis
kebtuhan siswa, mengambil putusan apa
yang harus dilakukan , merancang
pembelajaran yang efektif dan efisien,
mengaktifkan siswa melalui motifasi
eksrinstik dan ntrinsik, mengevaluasi
hasil belajar, serta merevisi pembelajaran
berikutnya agar lebih efektif guna
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dalam hal ini yang dimaksud
sumber daya meliputi ketersediaan
personil, sarana dan prasarana serta
metode dan model yang digunakan. Suatu
kegiatan dikatakan efisien apabila
dikerjakan dengan benar dan sesuai
dengan prosedur sedangkan dikatakan
efektif bila kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan benar dan
memberikan hasil yang bermanfaat.
1. Ukuran Efektivitas
Mengukur efektivitas organisasi
bukanlah suatu hal yang sangat
sederhana,karena efektivitas dapat dikaji
dari berbagai sudut pandang dan
tergantung pada siapa yang menilai serta
menginterpretasikannya. Bila dipandang
dari sudut produktivitas, maka seorang
manajer produksi memberikan
pemahaman bahwa efektivitas berarti
kualitas dan kuantitas (output) barang dan
jasa. Tingkat efektivitas juga dapat
diukur dengan membandingkan antara
rencana yang telah ditentukan dengan
hasil nyata yang telah diwujudkan.
Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan
dan tindakan yang dilakukan tidak tepat
sehingga menyebabkan tujuan tidak
tercapai atau sasaran yang diharapkan,
maka hal itu dikatakan tidak efektif.
Adapun kriteria atau ukuran mengenai
pencapaian tujuan efektif atau tidak,
yaitu:
a. Kejelasan tujuan yang hendak
dicapai, hal ini dimaksdukan supaya
karyawan dalam pelaksanaan tugas
mencapai sasaran yang terarah dan
tujuan organisasi dapat tercapai.
b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan,
telah diketahui bahwa strategi adalah
pada jalan yang diikuti dalam
melakukan berbagai upaya dalam
mencapai sasaran-sasaran yang
ditentukan agar para implementer
tidak tersesat dalam pencapaian
tujuan organisasi.
c. Proses analisis dan perumusan
kebijakan yang mantap, berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai
dan strategi yang telah ditetapkan
artinya kebijakan harus mampu
menjembatani tujuantujuan dengan
usaha-usaha pelaksanaan kegiatan
operasional.
d. Perencanaan yang matang, pada
hakekatnya berarti memutuskan
sekarang apa yang dikerjakan oleh
organisasi dimasa depan.
e. Penyusunan program yang tepat suatu
rencana yang baik masih perlu
dijabarkan dalam program-program
pelaksanaan yang tepat sebab apabila
tidak, para pelaksana akan kurang
memiliki pedoman bertindak dan
bekerja.
f. Tersedianya sarana dan prasarana
kerja, salah satu indicator efektivitas
organisasi adalah kemamapuan
bekerja secara produktif dengan
sarana dan prasarana yang tersedia
dan mungkin disediakan oleh
organisasi.
g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien,
bagaimanapun baiknya suatu program
apabila tidak dilaksanakan secara
efektif dan efisien maka organisasi
tersebut tidak akan mencapai
sasarannya, karena dengan
pelaksanaan organisasi semakin
didekatkan pada tujuannya.
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
71
h. Sistem pengawasan dan pengendalian
yang bersifat mendidik mengingat
sifat manusia yang tidak sempurna
maka efektivitas organisasi menuntut
terdapatnya sistem pengawasan dan
pengendalian.
2. Indikator Efektivitas
Efektivitas adalah kondisi dinamis
serangkaian proses pelaksanaan tugas dan
fungsi pekerjaan sesuai dengan tujuan
dan saranan kebijakan program yang
telah ditetapkan, dengan definisi
konseptual tersebut didapat dimensi
kajian, yaitu dimensi efektivitas program.
Dimensi Efektivitas Program diuraikan
menjadi indikator :
a. Kejelasan tujuan program
b. Kejelasan startegi pencapaian
tujuan program
c. perumusan kebijakan program yang
mantap
d. penyusunan program yang tepat
e. Penyediaan sarana dan prasarana
f. Efektivitas operasional program
g. Efektivitas fungsional program
h. Efektivitas tujuan program
i. Efektivitassasaran program
j. Efektivitas individu dalam
pelaksanaan kebijakanprogram
k. Efektivitas unit kerja dalam
pelaksanaan kebijakanprogram
Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya
disusun untuk memberitahukan informasi
mengenai keadaan suatu perusahaan yang
akan bermanfaat bagi sebagian besar
pemakai laporan keuangan tersebut.
Laporan keuangan disusun dan disajikan
selama setahun disajikan untuk
memenuhi kebutuhan pihak intern
perusahaan maupun pihak ekstern
perusahaan. Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perkembangan
suatu perusahaan sangat berbeda dan
berhak untuk memperoleh informasi
keuangan. Laporan keuangan
dipergunakan oleh manajemen puncak
untuk dapat mengambil keputusan yang
bermanfaat bagi perkembangan
perusahaan sedangkan bagi investor
laporan keuangan juga berguna dalam
pengambilan keputusan, apakah ingin
menanamkan saham atau tidak dalam
perusahaan tersebut. Pengertian laporan
keuangan dalam Standar Akuntansi
Keuangan menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (2015: 1) adalah : “Laporan
keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas”.
1. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
a. Memberikan informasi tentang jenis
dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis
dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat
ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis
dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode
tertentu.
d. Memberikan informasi tentang
jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal
perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang
kinerja manajemen perusahaan
dalam suatu periode.
2. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan dalam
akuntansi ada 4 jenis. Untuk mengetahui
kondisi keuangan bisnis, laporan
keuangan yang lengkap menurut Ikatan
Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 1
(2015:1.3) terdiri dari komponen-
komponen berikut ini:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Perubahan Modal
3. Neraca (Balance Sheet)
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
72
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif,
penelitian deskriptif bertujuan untuk
diambil kesimpulan yang artinya
penelitian ini akan dapat diketahui
hubungan dengan mrnrntukan variabel
yang di teliti.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek Penelitian tersebut
merupakan tempat penelitian yang
diharapkan mampu memberikan
informasi yang peneliti butuhkan
dalampenelitian yang akan di angkat,
Sehingga tempat melakukan Subjek
Penelitian di SDIT Bina Auladi Depok.
Objek dari penelitian ini adalah
Efektifitas Dana yang dilaksanakan di
SDIT Bina Auladi Depok, Dipilihnya
karena didasarkan atas pertimbangan
bahwa memiliki data yang diperlukan
untuk penelitian prosedur pengolaan dana
BOS.
Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Kons
ep
Variabel
Indikator Skala
Independen:
Prosedur Pengelolaan
Pengambila
n dana BOS
dilakukan
oleh
bendahara
sekolah
atas persetujuan
Kepala
Sekolah. Dana BOS
dalam
suatu periode
tidak harus
habis dipergunak
an pada
periode tersebut.
Besar
1.Prosedur
Pengambilan
2. Prosedur
Pelaporan
Evaluasi
penggunaan
dana tiap bulan
disesuaikan
dengan kebutuhan
sekolah
sebagaimana tertuang
dalam
Rencana Kegiatan
dan
Anggaran Sekolah
(RKAS)
Dependen
Efektivitas Dana
Efektifitas
menggambarkan
jangjauan
akibat dan dampak
dari
keluaran program
mencapai
tujuan.
Pengolaan
Dana
Evaluasi
Sumber : Diolah Sendiri, Tahun 2018
Teknik Pengumpulan Data
Variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2016:38). Sesuai dengan
judul penelitian yang dipilih penulis yaitu
Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap
Budgetary Slack maka penulis
mengelompokan variabel yang digunakan
dalam penelitian ini menjadi variabel
independen (X) dan variabel dependen
(Y). Adapun penjelasannya sebagai
berikut
Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis untuk melengkapi data
dalam penulisan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Researc )
a. Observasi
b. Wawancara
2. Penelitian keperpustakaan (Library
Research)
Teknik Analisis Data
Sugiyono (2013:244) analisis data
adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis dana yang diperoleh
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
73
dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahab-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.
Penggunaan Flowchart adalah untuk
menggambarkan suatu tahapan
penyelesaian masalah secara sederhana.
Flowchart ( Bagan Alir ) adalah bagan
(chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam program atau prosedur sistem
secara logika. Bagan alir (flowchart)
digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi.
1. Jenis Jenis Flowchart / Bagan Alir Ada beberapa jenis - Jenis
flowchart diantaranya: a. Bagan alir sistem (systems
flowchart).
b. Bagan alir dokumen (document
flowchart).
c. Bagan alir skematik (schematic
flowchart).
d. Bagan alir program (program
flowchart).
e. Bagan alir proses (process flowchart).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur Penerimaan (Awal subsidi
Dana BOS)
Prosedur Penerimaan Dana BOS
dalam hal ini sudah diteteapkan dari
Dinas Pendidikan dan berlaku untuk
semua sekolah termasuk SDIT BA yang
harus di taati dalam mendapatkan
penerimaan uang dana BOS ini. Adapun
prosedur penerimaan dana BOS SDIT
BA dapat dilihat pada flowchart.
Gambar 4.1
Alur Penerimaan Dana BOS Sumber : Data diolah, 2018
Prosedur Penggunaan (Sejak dana
diterima)
Proses penggunaan dana BOS dapat
dilihat dalam Flowchart sebagai berikut :
Gambar 4.2
Alur Penggunaan Dana BOS Sumber : Data diolah, 2018
Prosedur Laporan
Adapun proses laporan dapat dilihat
dalam flowchart sebagai berikut :
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
74
Gambar 4.3
Alur Pelaporan Dana BOS Sumber : Data diolah, 2018
Pembahasan
Kebijakan Pengendalian
Kebijakan yang dibuat oleh SDIT
BA yang memiliki wewenang terhadap
pengelolaan adalah Kepala Sekolah,
kebijakan yang terkait dengan
pengendalian adalah :
a. Membuat persyaratan penerimaan
b. Membuat laporan
pemakaian/penggunaan
c. Perugas Dinas Pendidikan melakukan
pemeriksaan dana
Pihak Yang Membutuhkan Laporan
Dalam informasi laporan
pengelolaan beberapa pihak
membutuhkan laporan untuk
menginformasikan ketersediaan dana
pertriwulan dan penggunaan keuangaan
persemesternya dan pertahunnya. Ada
beberapa pihak yang membutuhkan
informasi laporan adalah :
1. Kepala komite membutuhkan
informasi bahwa sekolah menerima
dana bos dan menggunakan sesuai
dengan kebutuhan.
2. Bendahara sekolah membutuhkan
informasi penggunaan dana untuk
mengecek kembali penggunaan dana
BOS apakah data tersebut sudah
sesuai.
3. Kepala Sekolah membutuhkan
laporan penggunaan dana untuk
pengambilan keputusan strategis
berkaitan dengan pengendalian
pengelolaan.
4. Yayasan membutuhkan informasi
serta laporan penerimaan,
penggunaan dana serta memiliki
keputusan dan pengawasan terhadap
pengendaliaan pengelolaan di
sekolah.
5. Badan Pusat Keuangan (BPK) di
dinas pendidikan membutuhkan
laporan keuangan untuk memberikan
dana kembali kepada Sekolah Dasar
Islam Terpadu Bina Auladi
Pihak-pihak yang membutuhkan
pelaporan pengelolaan BOS ini bertujuan
untuk menilai keefektifan dana dan untuk
melakukan perencanaan penggunaan di
semester berikutnya.
Efektifitas Hasil Evaluasi Prosedur
Penerimaan
Proses penerimaan SDIT BA telah
melakukan prosedur yang cukup baik
dengan dilihatnya dokumen dokumen
RAPBS. Ada beberapa resiko yang dapat
terjadi dalam pemprosesan transaksi
penerimaaan yaitu pencurian uang kas,
ketidak tepatan jumlah saldo penerimaan
kas akibat kesalahan dalam pengiriman
dan keterlamabatan transfer dana dari
pemerintah, penggelapan dan pencurian
kas lainnya oleh karyawan. Untuk
mengurangi timbulnya resiko tersebut,
prosedur penerimaan harus dikendalikan
dengan alat kendali yaitu penyiapan bukti
penerimaan untuk mencatat penerimaan
uang yang dikirim oleh Kantor Pusat
Pemerintahan Negara (KPPN) melalui
bank BJB rekening sekolah.
Pengendalian-pengendalian dalam
transaksi penerimaan kas tersebut di atas
telah diterapkan oleh SDIT BA, Hal ini
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
75
terlihat dari ada nya bukti penerimaan
seperti buku pembantu bank yang
berfungsi untuk mencatat transaksi
penerimaan kas dana BOS.
Penerimaan kas dimulai dari
pendaftaran sekolah yang meliputi data
nama lembaga, kecamatan, Nomor
Statistik Madrasah, jumlah siswa (laki-
laki dan perempuan), dimana data
tersebut diinput, Setelah sekolah
mendaftar dan mendapatkan pelayanan
administrasi, kemudian sekolah
menunggu hasil keputusan Tim
Manajemen BOS Pusat, apabila Tim
Manajemen BOS Pusat menyetujui
pendaftaran sekolah tersebut, kemudian
sekolah diperintah kan untuk membuat
Rencana Anggaran Belanja Sekolah
(RAPBS) sebagai syarat untuk
penerimaan dana BOS, hal ini sangat baik
dilakukan agar dapat menjamin
keterkaitan antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan serta dapat memberi arah
dan bimbingan para pelaku pengelola
dana BOS dalam rangka menuju
perubahan atau tujuan SDIT BA yang
lebih baik (peningkatan dan
pengembangan) dengan resiko yang kecil
dan untuk mengurangi ketidak pastian
masa depan. Dengan melihat pelaksanaan
pada prosedur penerimaan memang
sudah cukup baik. Namun untuk
kelemahan prosedur penerimaan
sebaiknya lebih diawasi agar tidak ada
keterlambatan penerimaan dari KPPN.
Pengelolaan dana BOS, SDIT BA
menyusun Rencana Kerja Tahunan
(RKT) dalam bentuk Rencana Anggaran
dan Keuangan Sekolah (RKAS), yang
mana dana BOS merupakan bagian
integral di dalam RKAS tersebut. Untuk
perencanaan pengelolaan dana BOS
komponen yang menjadi indikator dalam
pencapaian hasil guna pengelolaan dalam
perencanaan tersusunnya RKAS
menyangkut waktu penyusunan,
penggunaan skala prioritas dan
keterlibatan guru serta komite dalam
proses penyusunan RKAS. Penyusunan
RKAS berdasarkan hasil penlitian yang
dilakukan termasuk dalam katagori
berhasil hal tersebut didasarkan pada
hasil wawancara dan studi dokumen
sebagai berikut :
a. Waktu penyusunan RKAS tepat
waktu disusun awal tahun
anggaran,
b. Penyusunan dilakukan dengan
skala prioritas kebutuhan sekolah,
c. Penyusunan dilakukan dengan
melibatkan komite sekolah dan
guru.
Berkenaan dengan hal tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa
penyusunan RKAS dari waktu, skala
prioritas maupun keterlibatan guru dan
komite sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
Efektifitas Hasil Evaluasi Prosedur
Penggunaan
Evaluasi Pelaksanaan Program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pada SDIT BA, dengan melakukan
wawancara melibatkan beberapa
informasi yang dianggap mengetahui dan
mengerti masalah – masalah yang diteliti.
Untuk mengetahui apakah Evaluasi
Pelaksanaan Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Pada SDIT
BA sudah Efisien Penggunaan Anggaran
Dana BOS di SDIT BA sudah tepat
sesuai dengan petunjuk teknis dana BOS,
penggunaannya meliputi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah
dan Membantu siswa miskin dalam
bentuk pembebasan pembayaran sekolah
berupa SPP sekolah, Meringankan
pembayaran sekolah Pembiayaan
peningkatan prestasi, dan pengembangan
potensi dan bakat siswa (kegiatan
esktrakurikuler). Kegiatan pokok sekolah
yang dibiayai dan mempelajari laporan
SPJ BOS, dana BOS digunakan sebagian
besar tidak untuk membeli buku teks
pelajaran.
Buku pelajaran dibeli saat buku
banyak yang telah rusak dan perlu dibeli
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
76
tetapi tidak tiap bulan atau tiap triwulan
membeli buku. Buku yang dibeli adalah
yang hak ciptanya telah dibeli oleh
pemerintah dengan persetujuan guru
kelas dan guru mata pelajaran dengan
memperhatikan kualitas dan kewajaran
harga barang. Berkenaan dengan biaya
perawatan inventaris kantor dan sekolah,
pengeluaran dana untuk kegiatan yang
lain yang dialokasikan dari dana BOS
digunakan untuk membiayai perawatan
ringan. Berdasarkan penelusuran
dokumen bahwa besarnya dana yang
harus dipergunakan untuk pembiayaan
perawatan ringan.
Adapun tujuan program BOS
adalah untuk membebaskan biaya
pendidikan bagi siswa miskin / tidak
mampu dan meringankan bagi siswa yang
lain, agar mereka memperoleh layanan
pendidikan dasar yang lebih bermutu
dalam rangka penuntasan Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun. Berkenaan dengan hal tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa sekolah
sudah tidak memunggut dana dari orang
tua/masyarakat karena semua sudah
mampu terdanai dengan adanya dana
BOS APBN sebagaian Jurnal Kebijakan
dan Pengembangan Pendidikan Volume
3, Nomor 1, Januari 2015; 66-74 ISSN:
2337-7623; EISSN: 2337-7615 69 dana
BOS tidak untuk membeli buku teks
pelajaran karena digunakan untuk
kepentingan yang lain, dan dana BOS
tidak tercukupi dalam program
sedangkan penggunaan BOS didasarkan
atas keputusan dalam rapat dan
penggunaan dana telah sesuai dengan
hasil rapat penyusunan dana BOS.
Pelaksanaan program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di SDIT BA
dapat dikatakan bahwa pengunaan dana
BOS, berhasil guna dalam peningkatan
mutu pendidikan.
Dampak pelaksanaan BOS ternyata
bagi sekolah sangat positif, dana BOS
dapat memperkuat kemampuan sekolah
dalam memberikan materi pembelajaran
dan kegiatan tambahan kepada siswa
dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan. Berdasarkan wawancara
dengan kepala sekolah, bendahara, guru
dan beberapa orang tua serta kaji
dokumen AKS dan SPJ BOS tentang
penggunaan dana BOS.
Efektifitas Hasil Evaluasi Prosedur
Pelaporan Bendahara serta kaji dokumen SPJ
BOS dan pembukuan keuangan, kinerja
bendahara BOS sudah cukup baik dan
bisa melaksanakan pembukuan serta rutin
setiap triwulan dan setiap tahun sebagai
laporan pertanggungjawaban penggunaan
dana Berdasarkan kaji dokumen
pembukuan yang dilakukan oleh
bendahara ada 5 macam buku yaitu yaitu:
1. Buku kas umum BOS
2. Buku kas tunai
3. Buku pembantu Bank
4. Buku pembantu pajak
5. Buku inventaris barang
Dari 5 macam buku tersebut di
sekolah ini yang tersedia hanya 4 buku
yaitu buku kas umum, buku pembantu
kas tunai, buku pembantu bank, buku
pembantu pajak yang dikerjakan secara
rutin sebagai laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana
BOS sesuai ketentuan dan transparan.
Didukung dengan bukti dokumen yang
telah dilakukan setiap 1 tahun dan
mempelajari laporan SPJ BOS yang
dilakukan setiap triwulan.
Pencatatan keuangan baik
pemasukan maupun pengeluaran secara
tertib berdasarkan macam sumber dan
jenis pengeluaran agar dapat diketahui
oleh atasan dan pihak lain yang
berkepentingan dengan keuangan
sekolah. Pengawasan dan Pemeriksaan
Kegiatan pengawasan merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghindari masalah
yang berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenang, kebocoran
dan pemborosan keuangan negara,
pungutan liar dan bentuk penyelewengan
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
77
lainnya. Pengawasan anggaran pada
dasarnya merupakan aktivitas menilai,
baik catatan, dan menentukan prosedur-
prosedur dalam mengimplementasikan
anggaran, apakah sesuai dengan
peraturan, kebijakan, dan standar-standar
yang berlaku.
Pengawasan dan Pemeriksaan
kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghindari masalah
yang berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenang, kebocoran
dan pemborosan keuangan negara,
pungutan liar dan bentuk penyelewengan
lainnya. Pengawasan anggaran pada
dasarnya merupakan aktivitas menilai,
baik catatan, dan menentukan prosedur-
prosedur dalam mengimplementasikan
anggaran, apakah sesuai dengan
peraturan, kebijakan, dan standar-standar
yang berlaku. Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan Volume 3,
Nomor 1, Januari 2015; 66-74 ISSN:
2337-7623; EISSN: 2337-7615 70
Prioritas utama dalam program BOS
adalah pengawasan yang dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Tarakan kepada SDIT
BA.
Pengawasan fungsional internal
dilakukan oleh Inspektorat Jendral
Depdiknas serta Inspektorat Daerah
Tarakan. Instansi pengawas eksternal
yang melakukan pengawasan program
BOS adalah Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) maupun
Badan Pemeriksa Keuangan.
Transparansi pelaksanaan program BOS,
unsur masyarakat dan unit-unit
pengaduan masyarakat yang terdapat
disekolah juga dapat mengawasi
pelaksanaan program BOS namun tidak
melakukan audit. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala sekolah,
komite, dan guru serta bukti dokumen
SPJ BOS, pengawasan dilakukan secara
baik oleh kepala sekolah dan Bawasko
(Badan Pengawas Kota).
Pengawasan oleh kepala sekolah
dilakukan dengan memeriksa buku kas
umum BOS, buku pembantu kas tunai,
buku pembantu Bank, buku pembantu
pajak serta menadatangani secara rutin
setiap akhir bulan dan setiap triwulan
dengan disertakan bukti fisik pengeluaran
sebagai lampiran SPJ BOS serta hasil
pembelanjaan diperiksa secara baik.
Pernyataan ini didukung dengan bukti
laporan SPJ BOS bahwa setiap triwulan
kepala sekolah mengecek dan
menandatangani laporan SPJ BOS. Selain
itu pengawasan dilakukan oleh kepala
sekolah pada saat pembelanjaan barang.
Pada saat pengambilan dana,
sekolah juga harus memverifikasi apakah
dana yang diterima telah sesuai dengan
jumlah murid yang ada karena kalau
tidak maka sekolah wajib
mengembalikan ke Pemerintah Pusat
setiap akhir tahun Pengawasan oleh
komite menurut kepala sekolah dan
bendahara tidak ada pengawasan dari
komite, komite hanya datang pada saat
rapat penyusunan AKS dan rapat komite
selebihnya tidak. Begitupun dengan guru,
tidak pernah ada pertanyaan yang
berkenaan dengan pengelolaan keuangan
terutama dana BOS. Pengawasan oleh
Dinas terkait dalam hal ini Bawasko,
pengawasan dalam bentuk pengecekan
dengan melihat ketepatan komponen
yang dibiayai dana BOS dengan panduan
BOS serta dialokasi dana dan
penggunaan dana yang telah standar
harga satuan dan pemeriksaan SPJ
penggunaan dana. Berkenaan dengan hal
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam pengawasan keuangan dilakukan
minimal tiap 1 bulan sekali atau 3 bulan
dan sekolah melakukan verifikasi dana
dengan data siswa. Sedangkan
pengawasan keuangan oleh Dinas terkait
dilakukan tiap 1 tahun sekali.
Hasil pelaporan diperoleh melalui
wawancara terhadap kepala sekolah,
bendahara, guru, komite sekolah
kemudian diperkuat dengan mempelajari
dokumen AKS, buku keuangan, SPJ
BOS, pembelanjaan dan bukti fisik serta
pelaporan pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan hasil wawancara kepala
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
78
sekolah dan bendahara serta bukti
laporan, bendahara telah menyampaikan
laporan secara rutin setiap akhir bulan
dan triwulan Laporan disampaikan dalam
bentuk tertulis dan lisan.
Laporan tertulis disampaikan
bendahara kepada kepala sekolah berupa
pembukuan, bukti fisik pengeluaran
uang, dan catatan hasil pembelanjaan
setiap satu bulan sekali dan triwulan.
Kemudian sekolah menyampaikan
laporan tertulis berupa SPJ tiap triwulan
kepada Tim Manajemen BOS Tarakan.
Sedangkan laporan secara lisan
disampaikan sekolah kepada komite
sekolah pada tiap akhir tahun dalam rapat
dewan komite.
Dan laporan kepada orang tua
dilakukan oleh komite atau disampaikan
setiap akhir tahun/awal tahun pelajaran
berikutnya yang umumnya dilakukan
bersamaan dengan pembahasan RAKS
yang baru. Adapun tujuan program BOS
adalah untuk membebaskan biaya
pendidikan bagi siswa miskin/tidak
mampu dan meringankan bagi siswa yang
lain, agar mereka memperoleh layanan
pendidikan dasar yang lebih bermutu
dalam rangka penuntasan program wajib
belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
Berkenaan dengan hal tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa laporan Intern
sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan wawancara dengan kepala
sekolah, bendahara, dan komite serta
diperkuat dengan mempelajari dokumen
RAKS, buku keuangan, SPJ BOS,
pembelanjaan dan bukti fisik serta
laporan pelaksanaan kegiatan. Sekolah
menyampaikan laporan tertulis berupa
SPJ BOS tiap triwulan kepada Tim
Manajemen BOS Tarakan. Yang berupa
buku kas umum BOS, buku pembantu
kas tunai, buku pembantu bank, buku
pembantu pajak dan bukti fisik pembelian
dan pengeluaran dana untuk barang/jasa.
Pernyataan ini didukung dengan pada
saat mempelajari SPJ BOS bahwa
laporan SPJ BOS tersebut ditujukan
kepada Tim Manajemen BOS Tarakan
dan dari Tim Manajemen BOS Kota
Tarakan diserahkan kepada Kabid
Pendidikan Dasar untuk dilaporkan.
Dalam pertanggungjawaban
penggunaan dana BOS, SDIT BA telah
membuat laporan pelaporan. Hal ini
dibuktikan dengan adanya laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana
BOS kepada Tim Manajemen BOS
Tarakan sesuai dengan Juknis
Permendiknas No. 51 Tahun 2011,
meliputi: laporan realisasi penggunaan
dana per sumber dana, Buku Kas Umum,
Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu
Pajak, Buku Pembantu Bank, beserta
dokumen pendukung bukti pengeluaran
dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon dari
vendor/toko/supplier). Hal tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam laporan
Intern sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian butir
1.5, hipotesis butir 2.6, dan analisis butir
4.4 Maka kesimpulan yang di dapat
adalah :
1. Hasil Uji Evaluasi dari analisis :
a. Prosedur penerimaan sudah sangat
efektif dari hasil rata rata yang
ditentukan, dan nilai efektifitas
sebesar 81%.
b. Prosedur penggunaan sudah
efektif dari hasil rata rata yang
ditentukan, dan nilai efektifitas
sebesar 80,6 %.
c. Prosedur pelaporan sudah efektif
dari hasil rata rata yang
ditentukan, dan nilai efektifitas
sebesar 80,3 %.
2. Perbandingan dari prosedur
penerimaan, penggunaan dan
pelaporan yang sudah diteliti dapat
dilihat pada prosedur penerimaan
sudah sangat efektivitas di
bandingkan dengan prosedur
penggunaan dan prosedur pelaporan.
JURNAL LENTERA AKUNTANSI Volume 4 Nomor 2, November 2019
79
DAFTAR PUSTAKA
Albertus Indratno 2013.Prinsip prinsip
Dasar Akuntansi, Jakarta: Dunia
Cerdas
Ardiyose. 2013. Kamus Besar Akuntansi.
Jakarta: Citra Harta Prima
Daryanto & Abdullah, 2013.
Pengantar Ilmu Manajemen dan
Komunikasi, Jakarta: Prestasi
Pustaka
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi.
Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba
Embat
Mohamad Syarif Sumantri. 2015.
Strategi Pembelajaran: Teori dan
Praktik di Tingkat Pendidikan
Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Keudayaan Repulik Indonesia 80
Tahun 2015
Richard L Daft 2014. Dasar-dasar
Manajemen, Jakarta:Alfabeta
Sugiyono. 2013. Statistika untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfab.