13
 1 EVALUASI STATUS GLIKEMIK PADA ORANG MUDA DENGAN RESISTENSI INSULIN; GLUKOSA PUASA, INSULIN PUASA ATAU TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL Ringkasan Tujuan Penting untuk mengidentifikasi orang muda dengan prediabetes untuk  penentuan lebih awal. Belum jelas bagaimana tes skrining yang baik untuk kelebihan berat badan dan obes pada orang muda prediabetes. Objek pada  penelitian ini adalah membandingkan indeks puasa dengan tes toleransi glukosa oral dalam mendiagno sis prediabetes. Desain Penelitian retrospektif. Pasien 224 orang muda, umur 12,0 tahun (renta ng: 3,2-17 ,3 tahun) dengan gejala klinik resistensi insulin, dengan tes toleransi glukosa oral (OGTT) antara tahun 2000 dan 2007 pada rumah sakit ana k tersier, Sydney, Australia. Pengukuran Tes toleransi glukosa oral. Hasil 168 (75%) peserta dengan toleransi glukosa normal, 45 (20%) prediabetes dan 11 (5%) diabetes tipe 2; 29 dengan prediabetes dan 10 diabetes tipe 2, diidentifikasi hanya dengan kriteria glukosa puasa. Orang muda dengan glukosa  puasa normal dan insulin puasa 180 pmol/l memiliki resistensi insulin lebih rendah (homeostasis model assessment median 1,9 vs 4,2, p<0,001), indeks sensitivitas insulin lebih tinggi (2,4 vs 1,0, p<0,001) dan respons insulin awal lebih rendah (indeks insulinogenik 2,5 vs 4,1, p<0,001) dibandingkan orang muda dengan glukosa puasa normal dan kadar insulin puasa yang lebih tinggi. Jika cut  point insulin puasa (180 pmol/l) digunakan dalam hal glukosa puasa untuk menentukan kebutuhan OGTT, 114 (68%) orang muda dengan toleransi glukosa normal tidak perlu melakukan t es lanjutan . S ebalikny a diagnosis toleransi glukosa terganggu , diperiksa dengan OGTT, tidak terdiagnosis pada tiga anak. Kesimpulan Glukosa puasa dan kadar insulin harus diukur pada orang muda dengan resistensi insulin sebelum melakukan OGTT yang lebih intensif. Pendahuluan Peningkatan obesitas pada anak, sejalan dengan meningkatnya jumlah remaja dengan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 pada orang muda adalah masalah serius; sulit untuk mengontrol dan komplikasi sering terjadi pada awal penyakit. Pada awal diabetes tipe 2, dipikirkan untuk mengikuti perkembangan fase  perubahan metabolisme glukosa atau rangkaian keadaan prediabetes, termasuk resistensi insulin, glukosa puasa terganggu ( impaired fasting glucose /IFG) dan toleransi glukosa terganggu ( impaired glucose tolerance/IGT). Prosesnya membutuhkan waktu 10 tahun pada orang dewasa, muncul lebih awal pada

Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik

Embed Size (px)

Citation preview

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 1/13

 

1

EVALUASI STATUS GLIKEMIK PADA ORANG MUDA DENGAN

RESISTENSI INSULIN; GLUKOSA PUASA, INSULIN PUASA ATAU TES

TOLERANSI GLUKOSA ORAL

Ringkasan

Tujuan Penting untuk mengidentifikasi orang muda dengan prediabetes untuk   penentuan lebih awal. Belum jelas bagaimana tes skrining yang baik untuk kelebihan berat badan dan obes pada orang muda prediabetes. Objek pada

 penelitian ini adalah membandingkan indeks puasa dengan tes toleransi glukosaoral dalam mendiagnosis prediabetes.Desain Penelitian retrospektif.Pasien 224 orang muda, umur 12,0 tahun (rentang: 3,2-17,3 tahun) dengan gejalaklinik resistensi insulin, dengan tes toleransi glukosa oral (OGTT) antara tahun2000 dan 2007 pada rumah sakit anak tersier, Sydney, Australia.

Pengukuran Tes toleransi glukosa oral.Hasil 168 (75%) peserta dengan toleransi glukosa normal, 45 (20%) prediabetesdan 11 (5%) diabetes tipe 2; 29 dengan prediabetes dan 10 diabetes tipe 2,diidentifikasi hanya dengan kriteria glukosa puasa. Orang muda dengan glukosa

  puasa normal dan insulin puasa �180 pmol/l memiliki resistensi insulin lebihrendah (homeostasis model assessment median 1,9 vs 4,2, p<0,001), indekssensitivitas insulin lebih tinggi (2,4 vs 1,0, p<0,001) dan respons insulin awallebih rendah (indeks insulinogenik 2,5 vs 4,1, p<0,001) dibandingkan orang mudadengan glukosa puasa normal dan kadar insulin puasa yang lebih tinggi. Jika cut 

 point  insulin puasa (�180 pmol/l) digunakan dalam hal glukosa puasa untuk menentukan kebutuhan OGTT, 114 (68%) orang muda dengan toleransi glukosanormal tidak perlu melakukan tes lanjutan. Sebaliknya diagnosis toleransi glukosa

terganggu, diperiksa dengan OGTT, tidak terdiagnosis pada tiga anak.Kesimpulan Glukosa puasa dan kadar insulin harus diukur pada orang mudadengan resistensi insulin sebelum melakukan OGTT yang lebih intensif.

Pendahuluan

Peningkatan obesitas pada anak, sejalan dengan meningkatnya jumlah

remaja dengan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 pada orang muda adalah masalah

serius; sulit untuk mengontrol dan komplikasi sering terjadi pada awal penyakit.

Pada awal diabetes tipe 2, dipikirkan untuk mengikuti perkembangan fase

  perubahan metabolisme glukosa atau rangkaian keadaan prediabetes, termasuk 

resistensi insulin, glukosa puasa terganggu (impaired fasting glucose /IFG) dan

toleransi glukosa terganggu (impaired glucose tolerance/IGT). Prosesnya

membutuhkan waktu 10 tahun pada orang dewasa, muncul lebih awal pada

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 2/13

 

remaja. Pada penelitian longitudinal dari Amerika Serikat, 24% remaja obes

dengan IGT berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam waktu 2 tahun.

Glukosa puasa adalah tes skrining yang tidak mencukupi untuk resistensi

insulin dan prediabets pada orang muda. Beberapa penelitian telah melaporkan

glukosa puasa normal pada anak obes dan remaja, dengan nilai glukosa selama

OGTT cenderung menjadi IGT. Karena itu tes toleransi glukosa oral digunakan

untuk mengidentifikasi orang muda dengan perubahan status glikemik. Hasil

terakhir  US  National Health dan   Nutrition Examination S urvey (1999-2002)

mengindikasikan bahwa sekitar 11% remaja mengidap IFG dan beberapa pusat

klinik US melaporkan prevalensi IGT adalah 25% pada anak obes. Penting untuk 

mengidentifikasi lebih awal anak muda dengan resistensi insulin dan/atau

  prediabetes, intervensi intensif untuk mencegah atau setidaknya menunda onsetdiabetes tipe 2.

Tes toleransi glukosa oral memiliki beberapa keterbatasan. Butuh waktu dan

sumber daya intensif dan belum ditemukan kriteria yang baik untuk 

menginterpretasikan nilai insulin dalam merespons OGTT pada anak. Sangat

diperlukan untuk meneliti peranan dari metode yang lebih sederhana untuk 

skrining anak risiko diabetes tipe 2. Tujuan penelitian adalah membandingkan

indeks puasa dengan OGTT dalam mendiagnosis prediabetes dan diabetes tipe 2

 pada anak muda dengan gejala klinik resistensi insulin.

Material dan metode 

Penelitian ini adalah tinjauan rekam medis retrospektif pada anak muda

(n=224; anak laki-laki=98, 44%) dengan gejala klinik resistensi insulin dan OGTT

dinilai setelah 2 jam yang dilakukan antara Januari 2000 dan Desember 2007 pada

rumah sakit anak Westmead, Sydney, Australia. Pasien dicurigai resistensi insulin

apabila ditemukan kelebihan berat badan atau obesitas dengan satu atau lebih

kriteria berikut; akantosis nigrikans, sindrom ovarium polikistik, hipertensi,

dislipidemia, penyakit perlemakan hati nonalkoholik dan/atau obstructive sleep

apnoe. Anak muda dengan resistensi insulin karena sindromal atau pengobatan

seperti kemoterapi, dikeluarkan dari penelitian. Daerah asal tidak 

dipertimbangkan; berdasarkan penelitian sebelumnya tentang resistensi insulin

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 3/13

 

dan penelitian terkini dari rumah sakit anak Westmead, peneliti memperkirakan

 bahwa 70% peserta dari luar eropa utara, termasuk Timur tengah, benua bagian

India, dan pulau Pasifik.   Ethics Committee of the Children¶s Hospital at 

Westmead mengakui penelitian tinjauan retrospektif rekam medis ini.

Antropometri 

Berat badan diukur dengan ketelitian 0,1 kg dan tinggi 0,1 cm

menggunakan teknik standar.  Body Mass Index (Indeks Massa Tubuh/IMT)

dihitung berdasarkan berat badan (kg) dibagi dengan tinggi (m2). Berat badan,

tinggi badan dan IMT z-scores dihitung berdasarkan nilai rujukan dari umur dan

  jenis kelamin. Kelebihan berat badan dan obesitas dirumuskan berdasarkan

kriteria International Obesity Task Force.

Status Glikemik 

Tes toleransi glukosa oral. Pasien yang dirawat di rumah sakit anak 

Westmead, setelah semalam berpuasa dan melakukan OGTT standar untuk 

menentukan status toleransi glukosa. Cannula IV  digunakan untuk mengambil

sampel darah. Pasien diberikan minuman glukosa (1,75 g/kg, maksimum 75 g),

diminum dalam waktu 5 menit. Sampel darah untuk konsentrasi insulin dan

glukosa diambil pada menit 0, 30, 60, 90 dan 120. Konsentrasi glukosa plasmadiukur menggunakan  Dade Dimension ARX dengan metode hexokinase-glucose-

6-phosphate dehydrogenase dan kadar insulin plasma dengan radioimmunoassay 

menggunakan   Linco¶s human insulin kit (Linco, St. Charles, MO, USA).

Koefisien variasi insulin adalah 5,0% dan 6,8%. Dua pasien tanpa hasil insulin

  puasa dan tiga anak perempuan mengidap diabetes tipe 2 dengan insulin puasa

2915 pmol/l (>5 SD diatas nilai rerata). Ketiga pasien ini tidak dianalisis.

Toleransi glukosa diklasifikasikan atas normal (Glukosa plasma

  puasa/GPP <5,6 mmol/l), prediabetes (GPP 5,6-6,9 mmol/l dan/atau IGT 2 jam

setelah diberi beban glukosa 7,8-11,1 mmol/l) dan diabetes tipe 2 (GPP �7,0

mmol/l dan/atau 2 jam setelah diberi beban glukosa �11,1 mmol/l). Tiga

 pemeriksaan yang mewakili status glikemik (resistensi insulin, sensitivitas insulin

dan awal respons insulin), yang sebelumnya telah divalidasi pada anak dan remaja

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 4/13

 

untuk hiperinsulinemia-euglikemik, dihitung dari glukosa plasma dan kadar 

insulin diperoleh pada waktu OGTT. The homeostasis model assessment of insulin

resistance (HOMA) dihitung menggunakan komputer jenis HOMA dan rumus

  berikut digunakan untuk menghitung sensitivitas insulin seluruh tubuh (insulin

 sensitivity/ ISI) dan indeks insulinogenik (insulinogenic index/IGI):

ISI = 10.000/¥[insulin puasa (µU/ml) x glukosa puasa (mg/dl)] x [insulin rerata

lebih dari 2 jam (µU/ml) x glukosa rerata lebih dari 2 jam (mg/dl)].

IGI = [insulin 30 menit (µU/ml) ± insulin 0 menit (µU/ml)][glukosa 30 menit (mg/dl) ± glukosa 0 menit (mg/dl)]

Analisis Statistik 

Data dinilai untuk yang normal dan dianalisis menggunakan S tatistical 

 Package for S ocial  S ciences, versi 15,0 (SPSS, Chicago, IL, USA). Perbedaan

antara pasien perempuan dan laki-laki dinilai dengan uji S tudent¶s t , jika distribusi

data normal dinilai dengan uji Mann-Whitney U . Dengan cara yang sama, ketika

ada lebih dari dua kelompok, perbedaan dinilai dengan ANOVA jika distribusi

data normal, dan uji  K ruskall-Wallis untuk data nonparametrik. Uji  post hoc (uji

 Mann-Whitney U ) digunakan untuk memeriksa perbedaan kelompok. Uji Chi-

 square digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel kategorik (status

glikemik, jenis kelamin dan kategori berat badan). S  pearman¶s rho () digunakan

untuk menilai hubungan antara insulin puasa dan HOMA dan sensitivitas IGI.

Hubungan antara insulin puasa dan ISI dinilai menggunakan perkiraan kurva dan

hubungan logaritma ditemukan menjadi lebih baik. Untuk orang muda dengan

glukosa puasa normal (<5,6 mmol/l), digunakan kurva receiver operating 

characteristic (ROC) untuk memeriksa cut point  insulin puasa optimal.

Sensitivitas dan spesifitas, 95% interval kepercayaan, nilai prediksi positif dannegatif dihitung berdasarkan prosedur standar.

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 5/13

 

Hasil

Antropometri

Ukuran antropometri orang muda dapat dilihat pada tabel 1: 126 (44%)

adalah pasien perempuan, dengan median umur 11,95 tahun (rentang: 3,2-17,3

tahun), dan 216 (96%) dengan berat badan berlebih atau obes, rerata BMI z-score 

2,29 (rentang: 0,69-5,26). Pasien laki-laki rata-rata lebih muda (perbedaan rerata

0,9 tahun,  P =0,02), relatif lebih berat (perbedaan berat rerata  z-score 0,23,

 P <0,001) dan BMI  z-score lebih tinggi (perbedaan rerata 0,23,  P =0,003)

dibandingkan dengan pasien perempuan.

Status Glikemik 

Mayoritas orang muda memiliki toleransi glukosa normal, 45 (20%) prediabetes (IFG dan/atau IGT) dan 11 (5%) diabetes tipe 2 (tabel 1). Total 29

(64%) orang muda dengan prediabetes dan 10 (91%) orang muda dengan diabetes

tipe 2 diperiksa menurut kriteria glukosa puasa. Sebanyak 17 pasien (16

 prediabetes dan satu diabetes tipe 2) diperiksa berdasarkan kriteria glukosa 2 jam.

Tidak ada perbedaan signifikan dalam umur atau pengukuran antropometrik pada

kelompok status glikemik. Penting untuk diketahui bahwa anak yang lebih muda

dengan diabetes tipe 2 adalah berumur 10,6 tahun.

Kadar insulin puasa lebih rendah secara signifikan pada orangmuda dengan toleransi glukosa normal dibandingkan dengan prediabetes

(perbedaan rerata 65 pmol/l,  P <0,001), tapi tidak ada perbedaan yang signifikan

ketika dibandingkan dengan diabetes tipe 2 ( P=0,803), tabel 1. Orang muda

dengan diabetes tipe 2 dan prediabetes memiliki resistensi insulin yang lebih

tinggi (HOMA) dan ISI yang lebih rendah dibandingkan pasien dengan toleransi

glukosa normal. Orang muda dengan diabetes tipe 2 juga memiliki respons insulin

awal lebih rendah, berdasarkan IGI (perbedaan rerata antara diabetes tipe 2 dan

toleransi glukosa normal: 1,67, P=0,002).

Korelasi antara kadar insulin puasa, HOMA, ISI dan IGI dapat dilihat pada

gambar 1. Insulin puasa berhubungan positif dengan HOMA (=0,998,  P <0,001)

dan IGI (=0,370, P <0,001). Hubungan antara kadar insulin puasa dan ISI adalah

logaritmik, R 2=0,687, P <0,001.

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 6/13

 

Tabel 1. Karakteristik Antropometrik (Rerata ± SD) dan Indeks Status

Glikemik [Median ( Sentil ke 5, ke 95)]

Toleransiglukosa

terganggu

Glukosapuasa

terganggu

Toleransiglukosa

terganggu

Diabetestipe 2

Nilai P 

N (%) 168 (75) 29 (13) 16 (7) 11 (5)Perempuann (%) 

96 (57) 11 (35) 12 (75) 7 (64) 0,123

Umur

(tahun) 11,75

 

3,0 12,69 

3,3 11,75 

2,5 13,4 

1,8 0,066Á

Berat badan

 z-score 

2,49¡ 

0,87 2,67¡ 

0,92 2,55¡ 

0,87 2,50¡ 

0,88 0,594Á

Tinggibadan z-score 

0,92¢ 

1,20 0,57¢ 

1,53 1,07¢ 

1,43 1,11¢ 

1,43 0,757Á

BMI  z-

score 2,28

£ 

0,58 2,53£ 

0,66 2,27£ 

0,53 1,91£ 

0,64 0,102Á

Berat badan

berlebih:obes� (n) 

25:138 1:28 1:14 1:8

Berat badan

berlebih:

obes� (%) 

15:82 3:97 7:88 9:73 0,053

Glukosa

puasa

mmol/l 

4,8 (4,0, 5,3) 5,9 (5,6, 6,9) 4,9 (3,9, 5,5) 5,1 (5,1,10,0)

<0,001Á

Insulinpuasa

pmol/l 

140 (46, 325) 205 (40, 436) 280 (42, 507) 179 (53, 480) 0,005Á

HOMA  2,49 (0,37, 8,33) 3,79 (0,54,8,06)

4,83 (0,73,8,70)

3,48(1,09,8,93)

0,003Á

ISI  2,0 (0,7, 5,1) 1,16 (0,7, 5,3) 0,9 (0,5, 3,7) 1,1 (0,4, 3,3) <0,001Á

IGI  3,0 (1,0, 10,3) 2,6 (0,19,6) 3,7 (1,7, 8,0) 1,0 (0,2,14,6)

0,007Á

Termasuk 13 pasien dengan glukosa puasa terganggu dan toleransi glukosaterganggu. �Ditetapkan oleh   International Obesity Task Force. ÁUji  K ruskal-

Wallis.   Pearsons¶ chi-square. Perbandingan antara toleransi glukosa normaldan diabetes tipe 2; chi-square, uji  Fisher¶s exact. Hitung sel terlalu rendah padakelompok glukosa puasa terganggu dan toleransi glukosa terganggu apabiladimasukkan dalam analisis.

Data diperiksa lebih lanjut untuk menentukan jika kadar insulin puasa

dapat mengidentifikasi 75% orang muda dengan kadar glukosa puasa dan 2 jam

normal. Menggunakan analisis ROC (gambar 2), cut point  insulin puasa optimal

adalah 180 pmol/l, secara keseluruhan memiliki sensitifitas 0,81 (95% IK: 0,54-

0,96), spesifitas 0,66 (0,59-0,74) dan rasio kemungkinan untuk positif 2,4.

Analisis ROC diulang untuk anak <10 tahun, 10 tahun dan lebih dari 10 tahun.

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 7/13

 

Pada anak yang lebih muda (<10 tahun), didapatkan lagi cut point  180 pmol/l

sebagai cut point  puasa optimal, dengan sensitifitas 0,75 (0,19-0,99), spesifitas

0,83 (0,70-0,92) dan rasio kemungkinan untuk positif 4,4. Pada anak 10 tahun dan

lebih, didapatkan 190 pmol/l sebagai cut point optimum, dengan sensitifitas 0,83

(0,52-0,98), spesifitas 0,59 (0,53-0,71) dan nilai kemungkinan positif adalah 2,2.

Tidak ada perbedaan sensitifitas antara kedua cut point (190 dan 180 pmol/l) dan

sedikit peningkatan spesifitas (0,62 dibandingkan 0,59). Oleh karena itu 180

 pmol/l digunakan sebagai cut point untuk anak.

Orang muda dengan glukosa puasa normal dan insulin puasa �180 pmol/l

(n=117) memiliki resistensi insulin lebih rendah [(HOMA) median (rentang) 1,9

(0,4-3,3) vs. 4,3 (3,3-8,7), P =0,004], ISI lebih tinggi [ISI 2,4 (1,0-7,8) vs. 1,0 (0,4-

2,4),  P <0,001] dan respons insulin awal lebih rendah [IGI 2,5 (0-13,8) vs. 4,1 (0-28,8),  P <0,001] dibandingkan pada pasien dengan glukosa puasa normal dan

kadar insulin puasa lebih tinggi (n=66).

Jika cut point  insulin puasa (�180 pmol/l) digunakan sebagai tambahan

glukosa puasa untuk menentukan kebutuhan OGTT, 117 orang muda (52%) tidak 

  perlu melakukan OGTT; 114 ditetapkan dengan toleransi glukosa puasa normal

  bagi yang hasil tesnya tidak masalah dan tiga pasien memiliki IGT berdasarkan

kadar glukosa 2 jam mereka (gambar 3). Dua dari tiga anak (15,1 dan 10,9 tahun)

dengan IGT, yang kemungkinan merupakan kesalahan diagnosis, memiliki kadar glukosa setelah 2 jam 7,8 dan 7,9 mmol/l dan keduanya memiliki ISI normal

sampai sedang (ISI 3,22 dan 3,68). Anak ke tiga (umur 8,8 tahun) memiliki kadar 

glukosa 2 jam 8,5 mmol/l dan ISI seluruh tubuh 1,7. Sebelas kasus diabetes tipe 2

akan melakukan OGTT karena peningkatan insulin atau glukosa puasa dan status

glikemik mereka diketahui dengan cepat.

Spesifitas cut points glukosa puasa dan insulin puasa (bersama)

mengindikasikan bahwa 68% (95% IK: 59-77%) orang muda dengan toleransi

glukosa normal tidak melakukan OGTT dan sensitivitas mengindikasikan bahwa

95% (95% KI: 89-100%) orang muda dengan prediabetes dan/atau diabetes tipe 2

harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut mengenai status glikemik mereka

dengan OGTT. Nilai prediksi positif dan negatif untuk diagnosis prediabetes dan

diabetes tipe 2 adalah 50% dan 97%. Hal ini dapat dibandingkan dengan

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 8/13

 

sensitivitas glukosa puasa (�5,6 mmol/l), yaitu 70% (95% IK: 56-84%); 30%

(95% IK: 8-52%) orang muda dengan prediabetes dan/atau diabetes tipe 2, status

glikemik mereka tidak akan terdiagnosis dengan cepat.

Diskusi 

Hasil dari tinjauan rekam medis retrospektif ini menyatakan bahwa kadar 

glukosa puasa dan insulin puasa harus diukur sebelum melakukan OGTT untuk 

evaluasi status glikemik orang muda dengan gejala klinik resistensi insulin.

Kombinasi kriteria penentuan glukosa puasa dan kadar insulin puasa �180 pmol/l

memiliki nilai prediksi negatif tinggi untuk mendiagnosis prediabetes dan diabetes

tipe 2 pada orang muda. Jika keduanya diukur sebelum melakukan OGTT, 68%

orang muda dengan toleransi glukosa normal tidak perlu melakukan pemeriksaanintensif. Meskipun nilai insulin puasa rentang besar dicatat pada semua kelompok 

status glikemik, sensitivitas pengukuran tinggi; menggunakan kriteria ini, semua

kasus diabetes tipe 2 dan 93% orang muda dengan prediabetes akan melakukan

OGTT dan status glikemik mereka dapat diketahui.

Peningkatan angka obesitas pada anak dan remaja dan terbatasnya ilmu

untuk menangani krisis ini, sangat penting memeriksa lebih awal orang muda

dengan risiko metabolik, intervensi intensif untuk mencegah atau memperlambat

diabetes tipe 2. Terbukti bahwa progresifitas prediabetes dapat dikurangi dan  bahkan kembali ke status glikemik normal, dengan intervensi gaya hidup, diet,

olah raga dan obat-obatan. Diabetes tipe 2 pada orang muda, seperti orang

dewasa, bukanlah suatu kondisi tersendiri tetapi berhubungan dengan faktor risiko

 jantung, termasuk dislipidemia, hipertensi dan inflamasi sistemik tingkat rendah,

seperti orang dewasa. Perbedaannya, pada orang dewasa progresifitas prediabetes

menjadi diabetes tipe 2 membutuhkan waktu 10 tahun, orang muda hanya

membutuhkan beberapa tahun aja.

Glukosa puasa merupakan tes skrining yang tidak mencukupi untuk 

 prediabetes pada orang muda yang obes. Pada penelitiaan ini, sensitivitas glukosa

 puasa adalah 70% dan lebih dari 1/3 (36%) orang muda dengan prediabetes akan

tidak terdiagnosis, sama halnya satu orang muda dengan diabetes tipe 2. Mirip

dengan penelitian Canadian tentang obes baru-baru ini (rerata BMI z-score 2,28)

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 9/13

 

umur 12 tahun, hampir 2/3 orang muda tidak terdiagnosis, jika hanya glukosa

  puasa yang digunakan untuk skrining prediabetes. Penemuan dari penelitian

terbaru ini sama dengan penelitian anak obes lainya, biasa ditemukan glukosa

 puasa normal pada anak obes dengan nilai glukosa selama OGTT menunjukkan

IGT. Hal ini diharapkan karena peningkatan glukosa puasa menunjukkan tahap

yang lebih lanjut dari diabetes secara klinis. Tidak diketahui dengan jelas kenapa

tiga (7%) orang muda dengan prediabetes memiliki kadar insulin puasa rendah.

Mungkin ada hubunganya dengan variasi glukosa dan/atau kadar insulin secara

individu, atau dapat dijelaskan dengan perbedaan patofisiologi IGT.

Ada juga kontroversi manfaat klinis pengukuran insulin puasa, khususnya

 pada orang dewasa. Dari hasil menunjukkan hubungan yang kuat antara insulin

 puasa dan ISI yang didapat dari OGTT dan resistensi insulin (HOMA). Hasil inimenunjang penelitian pada anak sebelumnya yang telah menguji hubungan antara

indeks ISI dari glukosa dan insulin puasa, termasuk HOMA dan rasio insulin

glukosa puasa, dengan ISI dari tes toleransi glukosa dengan modifikasi minimal

model sampel intravena biasa.

Tanpa diduga, didapatkan cut point yang mirip pada anak yang lebih muda

(<10 tahun) dan anak yang lebih tua. Stratifikasi jenis kelamin mengubah cut 

 point ; analisis ini menjadi tidak mungkin pada penelitian ini karena jumlah positif 

(glukosa puasa <5,6 mmol/l, dengan IGT atau diabetes tipe 2 berdasarkan OGTT)anak laki-laki (n=5) terlalu rendah untuk menghitung sensitivitas dan spesifitas

secara akurat. Meskipun demikian cut point  180 mmol/l, pada hakekatnya lebih

tinggi dari sentil ke 95 (145 pmol/l) pada anak sehat umur 15 tahun, tinggal di

Sydney barat yang ikut penelitian Nepean dan sentil ke 95 (138 pmol/l) umur 15

tahun yang ikut penelitian  New S outh Wales S chool  2004 dan   Physical Activity

and Nutrition S urvey. Ada yang menyokong, mengatakan bahwa jenis kelamin

menyebabkan perbedaan konsentrasi insulin pada kadar tinggi ini.

Perbedaan etnik pada resistensi insulin telah dijelaskan bahwa

kemungkinan cut point  insulin puasa dapat berbeda dalam populasi. Penelitian

  pada anak di U nited   K ingdom baru-baru ini melaporkan perbedaan yang

signifikan pada insulin puasa (19 pmol/l) dan glukosa puasa (mmol/l)

antara anak eropa kulit putih dan anak Asia selatan. Sebelumnya tidak ada

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 10/13

 

10

  perbedaan insulin atau glukosa puasa antara anak etnik Norwegia dibandingkan

dengan anak imigran Norwegia (Pakistan, Tamil dan Turki). Oleh karena itu,

 belum jelas jika perbedaan insulin puasa akan ditemukan pada populasi etnik yang

 berbeda.

Keterbatasan dalam pengukuran kadar insulin puasa harus diakui. Secara

individu, sama halnya dengan pemeriksaan intra dan interlaboratorium, variasi

mempengaruhi interpretasi nilai insulin. Sekresi insulin bersifat pulsasi dan telah

direkomendasikan bahwa rerata pengambilan tiga sampel dengan interval 5 menit

untuk meminimalkan variasi secara individu. Idealnya, kadar glukosa dan insulin

diukur pada berbagai keadaan, tidak mungkin dilakukan karena penelitian ini

  bersifat retrosfektif. Ada dua penelitian orang dewasa, menunjukkan hubungan

tinggi (0,77-0,99), tetapi berbeda secara signifikan antara median kadar insulindan pengukuran interval dengan metode yang berbeda. Dibutuhkan cut point  

spesifik untuk hasil yang jelas. Meskipun kadar insulin pada penelitian ini

diperiksa pada laboratorium yang sama, menggunakan radioimmunoassay sama,

mengurangi kesalahan dalam pemeriksaan.

Insulin puasa (pmol/l)

Insulin puasa (pmol/l) 

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 11/13

 

11

Insulin puasa (pmol/l)

Gambar 1. Hubungan antara insulin puasa dan homeostasis model assessment of insulin resistence  (a), indeks sensitifitas insulin seluruh tubuh (b) dan indeks insulinogenik (c). , toleransi glukosanormal; , glukosa puasa terganggu; , toleransi glukosa terganggu; , diabetes tipe 2; HOMA:  Homeostasis model assessment of insulin resistance dihitung menggunakan computer generasimodel HOMA. Indeks sensitivitas insulin=10.000/¥[insulin puasa (µU/ml) lebih 2 jam x glukosarerata (mg/dl) lebih 2 jam). Indeks insulinogenik= [insulin 30 menit (µU/ml)-insulin 0 menit(µU/ml)/(glukosa 30 menit (mg/dl)-glukosa 0 menit (mg/dl)].

Spesifitas-1

Gambar 2. Kurva receiver operating characteristic untuk menentukan cut point insulin optimumorang muda dengan glukosa puasa <5,6 mol/l: garis padat: orang muda umur 3-17 tahun (n=183).Daerah dibawah kurva=0,73: orang muda umur 3-9 tahun (n=58). Daerah dibawah kurva=0,74:orang muda umur 10-17 tahun (n=125). Daerah dibawah kurva=0,75.

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 12/13

 

12 

Glikemik normal IGT Glikemik normal IGT/T2D

(n=54) (n=4) (n=113) (n=12)

Gambar 3. Kadar insulin puasa orang muda dengan glukosa puasa <5,6 mmol/l. Garisrujukan=180 pmol/l. IGT, toleransi glukosa terganggu; T2D, diabetes tipe 2.

Australia dan US telah menerbitkan rekomendasi pemeriksaan prediabetes

untuk dewasa. Masalah prediabetes pada orang muda tidak ditujukan pada

rekomendasi ini dan tidak langsung menjadikan  guidelines dewasa untuk orang

muda, menyebabkan penanganan penyakit menjadi berbeda. Belum ada

kesimpulan kapan melakukan OGTT pada orang muda, menjadi permasalahan

yang sering dihadapi oleh klinisi dan tidak ada guidelines berdasarkan fakta ketika

melakukan pemeriksaan. Sebagai tambahan perancu adalah kemampuan OGTT

yang kurang untuk pemeriksaan prediabetes pada anak dengan kelebihan berat

  badan. Penelitian terakhir 60 orang muda dengan kelebihan berat badan umur 8-

17 tahun, kesepakatan antara dua OGTT adalah rendah untuk IFG dan IGT, 22,2%

dan 27,3%. Caprio menyarankan semua anak yang belum pubertas dengan gejala

klinik resistensi insulin harus menjalani OGTT. Sedangkan retrospektif dasar,

tinjauan ini, mewakili populasi klinis yang khas mempresentasikan lebih daritujuh tahun, menyatakan pendekatan ini menjadi tidak beralasan; 75% orang muda

dengan gejala resistensi insulin memiliki toleransi glukosa normal. Peneliti

memeberikan guidelines OGTT yang dapat dipilih untuk orang muda. Penelitian

 prospektif selanjutnya pada anak muda sebelum dan pubertas dan kelompok etnik 

5/9/2018 Evaluasi Status Glikemi Pada Orang Muda Dengan Resistensi Insulin Secara Klinik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/evaluasi-status-glikemi-pada-orang-muda-dengan-resistensi-insulin-secara-klinik-559bf5c571788 13/13

 

13 

  berbeda yang mengevaluasi algoritma ini membutuhkan validasi usulan

 pendekatan pada penelitian ini.

Kesimpulan, glukosa puasa saja tidak cukup untuk mengidentifikasi semua

orang muda dengan gejala klinik resistensi insulin, dengan prediabetes dan

diabetes tipe 2. Tes toleransi glukosa oral tidak memberikan informasi kadar 

glukosa puasa dalam hal evaluasi orang muda dengan insulin puasa kecil dari 180

  pmol/l. Kadar glukosa dan insulin puasa harus diukur sebelum melakukan tes

toleransi glukosa oral yang lebih intensif untuk mengidentifikasi orang muda obes

dengan risiko tinggi diabetes.