Evaporator Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

PERANCANGAN KONDENSOR

PERANCANGAN EVAPORATOR

DISUSUN OLEH :HudaeniJufrodiOfi SofiullahRuri WidayantoTiti Munawati

Mata Kuliah: Perancangan Bejana & Alat Penukar PanasSemester / Kela: VI / B1_R2Dosen: Tiur Elysabeth, ST, MT

TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SERANG RAYA2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan industri yang pesat membuat laju konsumsi energi semakin tinggi, sehingga cadangan energi yang tersedia semakin menipis. Keterbatasan cadangan energi dan semakinmeningkatnya kebutuhan energi tersebut mengakibatkan harga energi semakin mahal. Berbagai usaha terus dilakukan untuk melestarikan energi, antara lain adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mencari sumber sumber energi baru.Pemakaian energi adalah dengan memanfaatkan kembali (recovery) energi yang selama ini dibiarkan terbuang pada suatu mesin konversi energi. Mesin refrigerasi adalah salah satu konversi energi dibutuhkan untuk menghasilkan efek pendinginan. Disisi lain panas dibuang oleh sistem ke lingkungan untuk memenuhi prinsip prinsip termodinamika agar mesin dapat berfungsi.Evaporator berfungsi untuk mengevaporasikan atau menguapkan cairan refrigeran pada tekanan dan temperatur rendah dan selama proses evaporasi refrigeran mengambil atau menyerap kalor dari lingkungan sehingga terjadi pendinginan. Kalor yang diserap dapat berupa kalor dari cairan atau udara dari lingkungan yang diinginkan.1.2 TujuanMakalah dengan judul PERANCANGAN EVAPORATOR ini dibuat dengan tujuan memberikan beberapa informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan perancangan kondensor yang berfungsi memekatkan larutan yang mengandung zat yang sulit menguap (non-volatile solute) dan pelarut yang mudah menguap (volatile solvent) dengan cara menguapkan sebagian pelarutnya. Pelarut yang ditemui dalam sebagian besar sistem larutan adalah air.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 PengertianEvaporator adalah alat yang berfungsi untuk mengevaporasikan atau menguapkan cairan refrigeran pada tekanan dan temperatur rendah dan selama proses evaporasi refrigeran mengambil atau menyerap kalor dari lingkungan sehingga terjadi pendinginan. Kalor yang diserap dapat berupa kalor dari cairan atau udara dari lingkungan yang diinginkan. Evaporasi berbeda dengan distilasi, dalam hal uap yang dihasilkan biasanya merupakan komponen tunggal, bahkan jika uapnya adalah multi komponen, tidak ada usaha untuk memurnikan uapnya menjadi fraksi-fraksi komponen penyusunnya.

2.2 Prinsip Kerja EvaporatorPrinsip evaporator adalah penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.

2.3 Jenis jenis Evaporator 2.3.1 Horizontal Tube EvaporatorAlat ini merupakan evaporator yang paling klasik dan sederhana. Evaporator ini banyak digunakan untuk keperluan keperluan kecil dengan teknologi sederhana.

Sifat sifat dari evaporator jenis ini adalah :1. Tidak memberikan kondisi untuk terjadinya sirkulasi / aliran cairan, sehingga koefisien transfer panas rendah yang menjadikan perpindahan panas tidak efisien.2. Pengendapan kerak terjadi diluar pipa, sehingga sulit untuk dibersihkan. Konstruksi alat harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bundel pipa bisa dikeluarkan untuk dibersihkan.

2.3.2 Basket EvaporatorSifat sifat dari evaporator jenis ini adalah : 1. Sirkulasi/aliran cairan bisa berjalan dengan baik sehingga koefisien transfer panas akibat konveksi alami (natural convection) besar, menjadikan transfer panas cukup efisien. Sirkulasi aliran terjadi secara alami (natural circulation) karena adanya beda antara cairan yang berada diluar pipa dengan cairan yang ada didalam pipa (p dalam-pipa < p irt-diluar-pipa). Pengendapan kerak terjadi didalam pipa, sehingga Iebih mudah untuk dibersihkan.2. Pengendapan kerak terjadi didalam pipa, sehingga lebih mudah untuk dibersihkan.

2.3.3 Standard Vertical-Tube EvaporatorPada alat ini, cairan mengalir dalam pipa sedangkan steam pemanas mengalirdalam shell. Cairan dalam tabung mendidih, uap yang timbul bergerak keatas dengan membawa cairan. Sirkulasi aliran dalam pipa terjadi karena beda rapat massa yang terjadi karena perbedaan fasa antara fluida dalam pipa yaitu campuran uap-cair. campuran uap-cair) dengan yang diluar pipa (cair). Diatas pipa terdapat ruang uap yang berfungsi untuk memisahkan cairan dengan uap. Uap akan menuju lubang pengeluaran diatas, sedangkan cairan jatuh kebawah melewati saluran besar yang ada ditengah bejana, dan kembali bersirkulasi masuk pipa pipa. Konveksi alami (natural convection) berjalan baik sehingga transfer panas Iebih efisien. Kerak dan endapan terbentuk didalam pipa, sehingga Iebih mudah untuk dibersihkan.

2.3.4 Long Tube Vertical EvaporatorUntuk memperbesar kecepatan sirkulasi cairab dengan harapan koefisien perpindahan panas makin tinggi, pipa pipa trnsfer panas dibuat lebih panjang. Aliran cairan, setelah masuk ruang uap untuk dipisahkan dengan uap yang terbentuk, kembali kebawah melalui pipa diluar evaporator.Keuntungannya adalah Koefisien transfer panas karena sirkulasi alami (natural circulation) lebih besar, sehingga transfer panas bisa lebih efisien.Kerugiannya adalah umlah cairan yang menguap setiap passsangat besar (karena pipa panjajng) sehingga konsentrasi lokal dimulut pipa konsentrasi padatan local). Hal ini dapat menyebabkan kristalisas i/ pembentukan gel pada pipa, sehingga bisa mengganggu sirkulasi aliran.

2.3.5 Vertical Tube Evaporator with Forced CirculationSirkulasi cairan untuk memperbesar koefisien transfer panas dibantu dengan pompa. Perpindahan panas terjadi karena konveksi paksa (forcedconvection) sehingga koefisien transfer panas bisa lebih tinggi. Disamping sirkulasi besar, maka penyumbatan aliran oleh pompa. Pipa tidak terlalu panjang. Sirkulasi berjalan cepat, sehingga larutan dalam evaporator lebih homogen. Adanya pompa yang menjadi satu dengan evaporator membuat alat ini lebih mahal (baik biaya pembelian maupun biaya operasinya). Karena aliran keluar pipa cepat, maka pemisahan uap-cairan dalam ruang uap menjadi Iebih sulit, sehingga diperlukan baffle, yang Iebih balk dan ruang pemisah yang Iebih besar dibagian atas..Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan evaporator antara lain: 1. Makin cepat gerakan fluida dalam evaporator, makin besar nilai koefisien transfer panas, sehingga kecepatan transfer panasnya juga semakin tinggi.2. Kadar zat terlarut makin tinggi, biasanya viskositas larutan semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan koefisien transfer massa menurun sehingga memperlambat transfer panas. Disamping itu, jika kekentalan makin tinggi, kadar lokal padatan disuatu titik dalam evaporator bisa terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan padatan (jika padatan sensitif terhadap panas), atau pemadatan lokal.3. Pada evaporator dengan konveksi alami (naturalconvection) dimana gerak fluida diakibatkan oleh beda suhu, maka koefisien transfer panas dipengaruhi oleh bedasuhu (_t). Semakin besar _t , semakin tinggi nilal koefisien transfer panas4. Gerakan yang balk dan fluida perlu dijaga. Gerakan fluida selain akan meningkatkan transfer panas, juga dapat mencegah terjadinya konsentrasi atau suhu lokal yang terlalu tmnggi, yang bisa mengakibatkan kerusakan padatan atau pemadatan.5. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya endapan perlu dicegah. Untuk bahan yang sensitif terhadap panas (mudah rusak pada suhu tinggm), maka suhu evaporasi dimusahakan rendah dengan cara menurunkan tekanan operasi.6. Disamping itu, waktu tinggal bahan dalam evaporator dijaga jangan terlalu lama.7. Energi terbesar pada evaporator adalah untuk penguapan (panas penguapannilainya sangat besar dibandingkan dengan panas sensibelnya), sehingga usaha-usaha penghematan panas perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan uap yang timbul sebagai pemanas evaporator.

BAB IIIPEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN

Studi Kasus 5Sebanyak 15.000 kg/jam Gliserol 75% dipompakan ke dalam sebuah evaporator untuk menguapkan air yang terkandung dalam Gliserol sehingga dapat dihasilkan Gliserol dengan kemurnian 88%. Pada evaporator digunakan steam 120 oC yang beroperasi pada tekanan 1 atm.Gliserol masuk ke dalam evaporator pada suhu 80 oC dan keluar 120 oC. Buatlah rancangan evaporator yang sesuai dengan kondisi tersebut.

PEMBAHASAN !!!!

EVAPORATORNERACA MASSA F2F1 F3

F1 = 15000 kg/jamF1 gliserol = 75% x 15000 = 11250 kg/jamF1 air = 25% x 15000 = 3750 kg/jamF3 gliserol = F1 gliserol = 11250 kg/jamF3 = F3 gliserol / 0,88 = 12784 kg/jamF3 air = 12% x 12784 = 1534 kg/jamF2 = F1 air F3 air = 2216 kg/jam% air yang teruapkan = (F2/F1air) x 100% = 59%KomponenMasuk (kg/jam)Keluar (kg/jam)

F1F2F3

Gliserol11250-11250

Air375022161534

Total15000221612784

EVAPORATORNERACA PANAS Q2 Q3 Steam T = 140 oC = 413 K Q1 Q4Tin = 80oC = 353 KTout = 120 oC = 393 K

KondensatAsumsi Temperatur lingkungan = 25oC = 298 KCp Gliserol = 0,576 kkal/kgK(Perry 1999)Cp H2O (l) = 1 kkal/kgK (Perry 1999)Cp H2O (g) = 0,4512 kkal/kgK (Perry 1999)

# Neraca panas totalQmasuk = QkeluarQ1 + Qsteam = Q2 + Q3

# QmasukQ1 gliserol = F1 gliserol x Cp gliserol x T = 11250 x 0,576 x (353 298) = 356400 kkal/jamQ1 air = F1air x Cpair x T= 3750 x 1 x (353 298) = 206250 kkal/jamQ1 total = 562650 kkal/jam

# Q keluarQ3 gliserol = F3 gliserol x Cp gliserol x T = 11250 x 0,576 x (393 298) = 615600 kkal/jamQ3 air = F3 air x Cp air x T = F3 air x ((Cp air (l) x (373-298) + Cp air (g) x (393-298) + HvL)= 1534 x (75 + 42,864 + 653,417) = 1183145,054 kkal/jamQ3 total = 1798745,054 kkal/jam

Q2 = F2 air x Cp air x T = F2 air x ((Cp air (l) x (373-298) + Cp air (g) x (393-298) + HvL) = 2216 x (75 + 42,864 + 653,417) = 1709158,696 kkal/jam Q keluar = Q2 + Q3 = 3507903,75 kkal/jam

Q steam = Q keluar Qmasuk = 2945253,75 kkal/jam

Steam yang dibutuhkanQsteam = m steam x HvLm steam = Q steam / HvL = 2945253,75 / 653,4178 = 4507,4587 kg/jam

# Densitas Gliserol ( ) = 1,21035 kg/L = 1210,35 kg/m3 = 75,56 lbm/ft3# Volume total umpan masuk (Vc) = F1/ = 12,3931 m3#

DAFTAR PUSTAKA

MSDS n-Propanol,http://www.sasol.com/sites/default/files/datasheets/safety_data_sheet_26-02-2010_taiwan_english_2.pdf, 07 Jun. 14 10:14pmConstant pressure heat capacity n-Propanol, http://webbook.nist.gov/cgi/cbook.cgi?ID=C71238&Mask=2, 07 Jun. 14 10:15pmKern, Dq. Process Heat Transfer