10
M Geraldy Zarry M Geraldy Zarry Mirna Safrani F. Mirna Safrani F. Tri Marsidah Tri Marsidah Fitri Novita Fitri Novita Rizka Ayuni Rizka Ayuni Anisa Rizka Anisa Rizka Hazri Hazri Iryad Arfi Putra Iryad Arfi Putra M Ikhsan Rinaldi M Ikhsan Rinaldi Angga Putra Dinata Angga Putra Dinata Oleh Kelompok 2

Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

M Geraldy ZarryM Geraldy ZarryMirna Safrani F.Mirna Safrani F.

Tri MarsidahTri MarsidahFitri NovitaFitri NovitaRizka AyuniRizka Ayuni

Anisa RizkaAnisa RizkaHazriHazri

Iryad Arfi PutraIryad Arfi PutraM Ikhsan RinaldiM Ikhsan Rinaldi

Angga Putra DinataAngga Putra Dinata

Oleh Kelompok 2

Page 2: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli filsafat dari Inggris, akan tetapi belum mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang ahli naturalis untuk menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu

Page 3: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

1. Fosil          

Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada tahun 1452 – 1519. Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja dan jarang sekali di temukan fosil yang utuh secara keseluruhan , hal ini dapat dipahami karena banyak factor yang menyebabkan hancurnya tubuh organism yang telah mati, misalnya karena berikut ini:- Proses lipatan batuan bumi.- Pengaruh air- Air- Bakteri pengurai- Hewan pemakan bangkai.Ilmu yang mempelajajri tentang fosil adalah palaentologi (palaes = tua)Dari berbagai lapisan batuan tersebut secara kebetulan ditemukan adanya fosil yang menunjukkan adanya perubahan struktur tubuh secara berangsur – angsur.Dengan membandingkan struktur tubuh tersebut maka dapat diambil kesimpulan keadaan lingkungan pada masa lampau berbeda dengan masa sekarang.

Page 4: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

2. Homologi

            Adalah alat / organ tubuh yang asal filogenetiknya serta struktur dalamnya pada dasarnya sama, namun fungsinya dapat berlainan . misalnya sirip ikan paus fungsinya untuk berenang diperairan sehingga organ ini menyesuaikan dengan tempat hidupnya di air, homolog dengan kaki depan anjing atau kuda yang fungsinya untuk berjalan. Sayap burung fungsinya untuk terbang, sedangkan tangan manusia untuk memegang. Alat – alat tersebut adalah homolog.Karena arah evolusinya berbeda – beda maka terjadilah perubahan adaptif yang berbeda – beda pada organ, sehingga fungsi organ tersebut menjadi berbeda. Homologi alat – alat tubuh pada berbagai mahluk hidup ini merupakan petunjuk tentang adanya evolusi.

           Struktur hmolog tertua adalah organ vestigial yang merupakan struktur yang mengalami rudimentasi (mengecil). organ vestigial adalah sisa / peninggalan sejarah. Struktur vestigial pada mulanya adalah struktur yang memiliki fungsi penting pada nenek moyang namun tidak selamanya digunakan. Misalnya rangka ular dari beberapa jenis memiliki organ vestigial yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang.. Apendiks (usu buntu )merupakan sisa – sisa rudimenter sebagaian usus besar yang benar – benar buntu. Tulang – tungging (os cocygis) ujung bawah tulang belakang adalah sisa – sisa ekor yang dimiliki leluhur manusia.             Lawan homolog adalah analog, analog adalah alat – alat yang fungsinya sama tetapi asal filogenetik, perkembangan embrional, dan strukturnya berbeda.

Page 5: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

3. Studi Komperatif Mengenai Perkembangan Embrio

             Perkembanangan embrio berbagai jenis hewan vertebratamenunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara satu dengan lainnya. Hewan multisel yang berkembang biak secara seksual selalu mengalami tahap perkembang biakan secara seksual selalu mengalami tahap perkembangan , semula sebagai zygot kemudian mengalami perkembanagn menjadi mebrio, morula, blastula dan gastrula.             Dari berbagai jenis vertebrata ini menunjukkan adanya persamaan – persamaan perkembangan zigot sampai tahap awal embrio, barulah kemudian masing – masing menunjukkan atau muncul adanya cirri khas untuk tiap – tiap vertebrata tersebut. Darwin mengutarakan kepentingan bukti – bukti embriologi untuk evolusi, tetapi baru ernest Haeckel (1866) menciptakan teori rekapitulasi (ulanagn ) yang menyatakan “perkembangan ontogenik mengulangi perkembangan filogenetik”.            Perkembangan individu mulai dari sel telur dibuahi (zigot) hingga individu dewasa, bahkan hingga mati disebut ontogeny.Sedangkan filogeni adalah sejarah singkat perkembangan mahluk hidup dari filum yang paling sempurna.Hasil penelitian perkembangan embrio menunjukkan bahwa ontogeny suatu organism dapat dianggap sebagai ulangan singkat filogeni.           Adanya persamaan perkembangan pada semua golongan vertebrata tersebut menunjukkan adanya hubungan kekerabatan, yaitu semakin banyak persamaan maka semakin dekat hubungan kekerabatannya dan semakin sedikit persamaannya makasemakin jauh hubungan kekerabatannya.

Page 6: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

Mekanisme evolusi memiliki beberapa pengertian, yaitu sebagai berikut:

1.Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Adanya variasi genetik akan memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan.

2.Variasi genetik ini disebabkan karena adanya mutasi gen.

3.Seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Individu-indivu akan beradaptasi dan berjuang untuk mempertahankan hidupnya, sehingga individu akan mengalami perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.

Page 7: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

MEKANISME EVOLUSI TERJADI KARENA HAL HAL  1. Seleksi Alam dan AdaptasiProses adaptasi akan diikuti dengan proses seleksi.Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan

dapat mempertahankan hidupnya, memiliki resistensi yang tinggi dan dapat melanjutkan keturunannya.

Sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.

  2. Aliran GenDengan adanya aliran gen maka akan terjadi

perpindahan alel di antara populasi-populasi melalui migrasi dan individu yang kawin.

 

Page 8: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

3. Perkawinan yang Tidak AcakPerkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang

membawa sifat lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.

Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.

4. Genetik DriftGenetik Drift merupakan perubahan secara acak pada

frekuensi gen dari populasi kecil yang terisolasi.Keadaan ini dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di Amerika, ternyata ada yang membawa alel yang menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu kelahiran.

Page 9: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

Dalam biologi, taksonomi merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhanClassis/Kelas,Ordo/Bangsa,Familia/Keluarga/Suku,Genus/Marga, danSpesies (Jenis).

Page 10: Evolusi Dan Taksonomi Kelompok 2

Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi.

Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang sudah ada (memakai awalan 'super-' dan 'sub-'). Dibuat pula satu takson di atas Phylum, yaitu Regnum (secara harafiah berarti Kingdom atau Kerajaan) untuk membedakan Prokariota (terdiri dari Regnum Archaea dan Bacteria) dan Eukariota (terdiri dari Regnum Fungi atau Jamur, Plantae atau Tumbuhan, dan Animalia atau Hewan).