Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Senam Hamil Dan Senam Pasca Persalinan
Senam Hamil
1. Pendahuluan
Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan, mempunyai dampak yang bersifat patologis
bagi wanita hamil. Perubahan fisiologis ini dimulai pada saat terjadi proses nidasi yang oleh
beberapa tubuh wanita direspon sebagai benda asing. Wanita yang hamil muda akan merasa
mual, muntah, meriang dan lemas. Rasa mual dan muntah ini akan berkurang sampai trimester
pertama berakhir. Pada trimester kedua tubuh sudah mulai beradaptasi dan rasa mual dan muntah
sudah mulai berkurang. Akan tetapi pada trimester ketiga, keluhan yang diakibatkan oleh pembe-
saran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya
keluhan-keluhan pada ibu hamil.1
Wanita hamil selama pengawasan antenatal diperiksa tentang kehamilannya, diberikan nasehat-
nasehat dan dibeberapa rumah sakit telah pula dilakukan latihan senam hamil. Sesungguhnya
senam bukanlah suatu hal yang aneh dan luar biasa. Wanita-wanita dinegara maju sangat
menyukai senam dan latihan fisik baik selagi hamil apabila diluar kehamilan untuk menjaga
kondisi fisik dan mentalnya.2
Di Indonesia hal ini baru disadari oleh sekelompok masyarakat kota-kota besar yang modern dan
maju, demikian pula halnya dengan latihan senam hamil.
Latihan senam hamil yang diberikan dirumah sakit dan dikerjakan pula di rumah dalam waktu-
waktu senggang secara teratur, bila tidak ada keadaan yang sangat patologis, akan dapat
menuntun wanita hamil kearah persalinan yang fisiologis. Perasaan takut dapat menimbulkan
ketegangan-ketegangan jiwa dan tidak wajar.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas agar wanita memperoleh ketenangan dan relaksasi yang
sempurna menghadapi peristiwa persalinan, diperlukan 3 hal, yaitu :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Kepercayaan pada penolong
3. Latihan-latihan senam hamil
2. Definisi
Senam hamil merupakan pelayanan prenatal efektif untuk menurunkan kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan pertama.3Senam hamil juga efektif untuk menurunkan nyeri
punggung bawah pada trimester ketiga. Senam hamil juga bisa meningkatkan kadar
haemoglobin.4 Senam hamil memberikan banyak manfaat, antara lain penurunan berat badan
yang berlebih, meningkatnya energi dan stamina, dan memberikan ketenangan (relaksasi) pada
tubuh ibu hamil. Selama latihan, otak melepaskan lebih banyak norepinefrin, yaitu sebuah
neurotransmiter yang dapat mengurangi depresi (tubuh menjadi relaks).5Jenis olahraga yang
paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil.
3. Tujuan umum senam hamil
a. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot – otot dan persendian
yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
b. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam persalinan.
c. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
4. Tujuan khusus senam hamil
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot – otot dinding perut, otot – otot dasar
panggul, ligament, dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan.
b. Melonggarkan persendian- persendian yang berhubungan dengan proses persalinan
c. membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas
d. menguasai teknik –teknik pernafasan dalam persalinan
e. dapat mengatur diri pada ketenangan.
5. Syarat mengikuti senam hamil
1. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan
2. Lakukan latihan setelah kehamilan mencapai 22 minggu
3. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
4. Sebaiknya dilakukan dirumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan instruktur
senam hamil
Cara-cara latihan senam hamil
1. Latihan pendahuluan
Tujuan latihan
a. Untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh
b. Untuk mengetahui luas gerakan persendian
c. Untuk mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan tubuh
Sikap dan kegiatan latihan :
(1). Latihan 1
Sikap : duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai kaki diluruskan dan
dibuka sedikit; seluruh tubuh lemas dan rileks (Gambar 139)
Gambar 139. Sikap Latihan 1
Latihan :
1.1 gerakkan kaki kiri jatuh kedepan kaki kanan jauh ke belakang lalu sebaiknya
gerakkan kaki kanan ke depan kaki kiri jauh ke belakang ( Gambar 140). Lakukan
masing-masing 8 x.
kiri
kanan
Gambar 140. Gerakan putaran plantar dan dorsal
1.2 gerakkan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh ke depan dan ke belakang (refleksi
plantar dan dorsal)
1.3 gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama ke kanan dan ke kiri
1.4 gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama kearah dalam (endorotasi) sampai
ujung jari menyentuh lantai, lalu gerakan ke dua kaki ke arah luar (eksorotasi)
1.5 putaran kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) kearah kanan dan ke kiri masing-
masing 4x
1.6 angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan pantat; tekankan kedua
tungkai kaki ke lantai sambil mengerutkan dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah
atas simfisis ke dalam (kempiskan perut) kemudian relaks kembali. Lakukan yang
tersebut diatas 8x
(2). Latihan 2
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Latihan : letakkan tungkai kanan diatas tungkai kiri; kemudian tekan tungkai kiri dengan
kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempeskan dinding perut bagian atas dan
mengerutkan liang dubur-beberapa saat kemudian istirahat. Ulangi gerakan ini dengan
tungkai kiri diatas tungkai kanan. Lakukan gerakan-gerakan tersebut masing-masing 8x.
Gambar 141. Latihan otot-otot dasar panggul
(3). Latihan 3
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan rileks
Latihan :
3.1. angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakan kembali; angkat tungkai kiri keatas, lalu
letakan kembali; lakukan hal ini berganti-ganti sebanyak 8x
3.2. lakukan pula latihan seperti diatas dalam posisi berbaring telentang, 2 tungkai kaki
lurus; angkat kedua tungkai bersama-sama, kedua lutut jangan ditekuk, kemudian
turunkan kembali perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini sebanyak 8x
(4). Latihan 4
Sikap : duduk bersila, badan tegak, kedua tangan diatas bahu, kedua lengan disamping badan.
Gambar 142. Gerakan latihan otot-otot perut
Latihan :
4.1. tekan samping mammae dengan sisi lengan atas (Gambar. 142 b)
4.2. lalu putarkan kedua lengan tersebut kedepan, keatas samping telinga(Gambar 142
c)
4.3. teruskan sampai kebelakang (Gambar 142 d) dan akhirnya kembali ke sikap
semula
lakukan gerakan diatas sebanyak 8x
(5). Latihan 5
sikap : berbaring telentang kedua lengan disamping badan dan kedua lutut ditekuk
(Gambar 143)
Gambar 143. Sikap pada latihan 5
latihan : angkat pinggul sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan
lantai yang ditahan oleh kedua kaki dan bahu. Turunkan pelan-pelan. Lakukan sebanyak
8x (Gambar 144)
Gambar 144. Gerakan pada latihan 5
(6). Latihan 6
Sikap : berbaringlah telentang kedua tungkai lurus, kedua lengan disamping badan,
keseluruhan badan relaks.
Latihan : panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati bahu kiri,
lalu kembali pada posisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk (dibengkokkan).
Keadaan dan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai kiri. Setiap gerakan masing-
masing 2x. latihan ini dilakukan berturut-turut 8x.
(7). Latihan 7
Panggul diputar kekanan dan kekiri masing-masing 4x. gerakan panggul kekiri dilakukan
sebagai berikut; tekankan pinggang ke lantai sambil mengempiskan perut sambil
mengerutkan liang dubur-gerakan panggul ke kanan angkat pinggang-pinggang-gerakan
panggul ke kiri dan seterusnya.
Cara-cara latihan pendahuluan diatas dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil dapat
menjalankan latihan-latihan inti.
II. Latihan Inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah :
(a) Latihan pembentukkan sikap tubuh
untuk mendapatkan sikap tubuh yang baik selama hamil.
- Sikap tubuh yang baik menyebabkan tulang panggul naik, sehingga janin berada
dalam kedudukan normal
- Sedangkan sikap tubuh yang tidak baik akan menyebabkan tulang panggul turun,
kedudukan janin kurang baik
(b) Latihan kontraksi dan relaksasi untuk memperoleh sikap tubuh dan mengatur
relaksasi pada waktu yang diperlukan.
(c) Latihan pernafasan untuk melatih berbagai tehnik pernafasan supaya dapat
dipergunakan pada waktunya sesuai kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah :
1. Relaksasi seluruh tubuh,
2. Untuk melelmaskan otot-otot dinding perut dan pernafasan, kedua lutut harus
ditekuk
3. Konsentrasi
Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini secara terpadu dan cara latihannya dibagi menurut
umur kehamilan :
A. Latihan pada kehamilan minggu ke 22 -25
B. Latihan pada kehamilan minggu ke 26-30
C. Latihan pada kehamilan minggu ke 31-34
D. Latihan pada kehamilan minggu ke 35 keatas
A. Latihan pada minggu ke 22-25
(1). Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berbaring telentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan disamping badan dan santai
(rileks)
Latihan : angkat pinggang sampai badan membentuk lengkungan lalu tekankan pinggang ke
lantai sambil mengempiskan perut, serta kerutkan otot-otot dubur lakukan berulang kali 8-
10x
(2). Latihan kontraksi relaksasi
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut
dan rileks.
Latihan : tegangkan otot-otot muka dengan jalan mengerutkan dahi, mengatupkan tulang
rahang dan menegangkan otot-otot leher selama beberapa detik, lalu lemaskan dan rileks.
Lakukan ini 8-10x
Gambar 149. Latihan pernafasan diafragma
(3). Latihan pernafasan
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut
dan santai.
Latihan :
- Letakkan tangan kiri diatas perut
- Lakukan pernafasan diafragma ialah tarik nafas melalui hidung, tangan kiri naik
ke atas mengikuti didnding perut yang menjadi naik: lalu hembuskan nafas
melalui mulut. Frekuensi latihan adalah 12-14x /menit.
- Lakukan gerakan pernafasan ini sebanyak 8x dengan interval 2menit.
Latihan ini bertujuan :
a. Untuk mempercepat timbulnya relaksasi
b. Untuk menghilangkan rasa nyeri his kala pendahuluan dan his kala pembukaan
c. Mengatasi rasa takut dan stress
B. Latihan pada minggu ke 26-30 kehamilan
(1). Latihan pembentukan sikap tubuh.
Sikap : merangkak kedua tangan sejajar bahu, tubuh sejajar dengan lantai, sedangkan tangan
dan paha tegak lurus.
Gambar 150. Sikap awal seperti merangkak
Latihan : tundukkan kepala sampai terlihat kearah vulva, pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut bawah dan mengerutkan dubur (151) lalu tururnkan pinggang angkat
kepala sambil lemaskan otot-otot dinding perut dan dasar panggul (152) ulangi kegiatan
diatas sebanyak 8x.
Gambar 151. Latihan pembentukan sikap tubuh
Gambar 152. latihan pembentukan sikap tubuh
(2). Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap :
Berbaring telentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan
santai.
Latihan : lemaskan seluruh tubuh, kepalkan kedua lengan dan tegangkan selama beberapa
detik, lalu lemaskan kembali. Kerjakan sebanyak 8x
(3). Latihan pernafasan
Sikap : tidur telentang kedua kaki ditekuk pada lutut kedua lengan disambing badan, dan
lemaskan badan.
Latihan :
- Lakukan pernafasan torak (dada) yang dalam selama 1 menit, lalu ikuti dengan
pernnafasan diafragma. Kombinasi kedua pernafasan ini dilakukan 8x dengan
masa interval 2 menit
- Pernafasan bertujuan untuk mengatasi rasa nyeri (sakit) his pada waktu persalinan
C. Latihan pada minggu ke 31-34 kehamilan
(1). Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berdiri tegak, kedua lengan disamping badan, kedua kaki selebar bahu dan berdiri relaks
(gb153)
Latihan :
- Lakukan gerakan jongkok perlahan-lahan, badan tetap lurus (Gambar 154)
- Lalu tegak berdiri perlahan
- Pada mula berlatih supaya jangan jatuh, kedua tangan boleh berpegangan pada
misalnya sandaran kursi.
- Gerakan ini dilakukan sebanyak 8x.
Gambar 154(kanan). Sikap jongkok
Gambar 153(kiri). Sikap berdiri tegak
(2). Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap : tidur telentang, kedua lengan disamping badan kedua kaki ditekuk dan lemaskan badan.
Latihan : lakukan pernafasan diafragma dan pernafasan dada yang dalam seperti telah
dibicarakan.
(3). Latihan pernafasan
Latihan pernafasan seperti telah diharapkan tetap dengan frekuensi 26-28/menit dan lebih cepat.
Gunanya untuk menghilangkan rasa nyeri mulai mengedan yang belum pada waktunya
D. Latihan pada kehamilan minggu ke 35 sampai akan partus
(1). Latihan pembentukan sikap tubuh
Sikap : berbaring telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut
dan relaks
Latihan : angkat badan dan bahu, letakkan dagu diatas dada melihatlah kearah vulva.
Kegiatan ini pertahankan beberapa saat, lalu kembali ke sikap semula dan santailah.
Latihan ini diulang 8x dengan interval 2 menit.
(2). Latihan kontraksi dan relaksasi
Sikap : tidur telentang, kedua lengan disamping badan, kedua kaki lurus, lemaskan
seluruh tubuh, lakukan pernafasan secara teratur dan berirama
Latihan : tegangkan seluruh otot tubuh dengan cara : katupkan rahang kerutkan dahi,
tegangkan otot leher, kepalkan kedua tagan, tegangkan bahu, tegangkan otot perut,
kerutkan dubur, tegangkan kedua tungkai kaki dan tahan nafas. Setelah beberapa saat
kembali ke sikap semula dan lemaskan seluruh tubuh. Kerjakan kegiatan ini 9x
(3). Latihan pernafasan
Sikap : tidur telentang kedua lutut dipegang oleh kedua lengan(posisi litotomi) dan
relaks. Gambar 155
Gambar 155. Sikap posisi mengedan
Latihan : buka mulut sedikit dan bernafaslah sedalam-dalamnya, lalu tutup mulut.
Latihan mengedan seperti buang air besar (defekasi) ke arah bawah dan depan. Setelah
lelah mengedan, kembali ke posisi semula. Latihan ini diulang 4x dengan interval 2 menit
III. Latihan Penenangan Dan Relaksasi
(1). Latihan penenangan.
Sikap : berbaringlah miring kea rah punggung janin, misalnya kekiri. Maka lutut kanan
diletakan didepan lutut kiri keduanya ditekuk. Tangan kanan ditekuk didepan badan,
sedangkan tangan kiri di belakang badan. Gambar 156.
Gambar 156. Posisi latihan penenangan
Latihan : tenang, lemaskan seluruh badan, mata dipicingkan, hilangkan semua suara yang
mengganggu: atasi tekanan. Kerjakan latihan ini selama 5-10menit.
Tujuan : latihan ini berguna untuk menghilangkan tekanan (stress) pada waktu
melahirkan. Dengan latihan ini diharapkan ibu menjadi tenang dan memperoleh relaksasi
semourna menghadapi persalinan.
(2). Latihan relaksasi
Syarat untuk relaksasi sempurna :
A). tutuplah mata dan tekukkan semua persendian,
b). lemaskan seluruh otot badan termasuk muka,
c). pilihlah tempat yang tenang atau tutuplah mata, telinga,
d). pusatkan pikiran pada satu titik, misalnya pada irama pernafasan,
e). pilihlah posisi relaksasi yang paling anda senangi
ada 4 posisi relaksasi :
1) Posisi relaksasi berbaring telentang,kedua lutut ditekuk
2) Posisi telentang kedua kaki lurus
3) Posisi relaksasi berbaring miring
Gambar 157 (atas). Posisi relaksasi baring telentang kedua kaki ditekuk
Gambar 158 (bawah). Posisi relaksasi telentang, kedua kaki lurus
Gambar 159. Posisi relaksasi tidur miring
4) Posisi relaksasi sedang duduk
Duduk menghadap sandaran kursi membungkuk, kedua kaki kiri kelantai, kedua
tangan diatas sandaran kursi. Duduklah dengan tenang.
Gambar 160. Posisi relaksasi duduk
Pada keempat posisi diatas relaksasi dilakukan dengan jalan menutup atau picingkan
mata, lemaskan otot-otot seluruh tubuh, tenang dan bernafaslah dalam dan teratur.
Guananya untuk memberikan ketenangan dan mengurangi nyeri oleh his karna itu
dapat dilakukan pada kala pendahuluan dan kala pembukaan.
SENAM PASCA PERSALINAN
Setelah persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ tubuh wanita involusi ini
sangat jelas terlihat pada alat-alat kandungan. Sebagai akibat kehamilan, dinding perut
menjadi lembek dan lemas disertai adanya garis-garis putih dan hitam (striae gravidarum)
yang dari sudut keindahan tubuh akan menjadi pusat perhatian wanita. Karena itu mereka
akan berusaha untuk mengencangkan dan menghilangkan keadaan dinding perut yang tidak
indah tersebut.
Mengembalikan keadaan tubuh menjadi indah dan langsing seperti semula dapat
dikerjakan seperti berikut :
I. Perawatan Pasca Persalinan
II. Latihan Senam Pasca Persalinan
I. Perawatan Pasca Persalinan
(1). Perawatan tubuuh pasca persalinan sesungguhnya harus telah dimulai sebelum
persalinan, yaitu dengan senam hamil yang teratur sejak kehamilan berumur kira-kira 6 bulan
sedangkan perawatan dinding perut supaya cepat pulih dari gangguan striae gravidarum
dimulai semenjak kehamilan 8-9 bulan. Yaitu dengan memberikan olesan krem (diadal
prenatal cream) pada dinding perut setiap hari.
(2). Telah menjadi kebiasaan wanita Indonesia memakai korset yang ketat segera setelah
bersalin sebagai perawatan dinding perut. Disamping itu untuk menghilangkan garis-garis
pada perut dipakai ramuan tradisional berupa bedak cair yang dioleskan pada dinding perut,
muka dan badan. Sekarang telah dipasarkan pula sejenis krem (diadal postnatal cream) yang
dioleskan pada tempat-tempat dimana dijumpai striae : dinding perut, paha, payudara, dll.
Krem ini dapat meningkatkan metabolisme tonus dan elastisitas dari kulit.
II. Latihan Senam Pasca Persalinan
Perawatan dan pemeliharaan keindahan tubuh dapat pula dilakukan dengan senam pasca
persalinan. Umumnya yang menjadi perhatian wanita setelah persalinan adalah bagaimana
memulihkan bentuk tubuh dan dinding perut seindah mungkin. Pada beberapa wanita ditemui
adanya pelebaran pembuluh darah balik (varices) pada tungkai dan liang dubur (anus).
(1). Latihan senam pasca persalinan
a). mobilisasi dan gerakan sederhana sudah dapat dimulai selagi ibu mondok di klinik atau
rumah sakit, supaya jalannya involusi tubuh dan otot-otot mendapat tonus, elastisitas dan
fungsinya yang normal.
b). kemudian lakukanlah latihan dan gerakan-gerakan yang akan meningkatkan tonus dan
kekuatan otot-otot yang terlibat dengan proses persalinan, yaitu :
- gerakan pernafasan diafragma
- gerakan pernafasan dada (torak)
- latihan otot dinding perut
- latihan otot dasar panggul
- gerakan otot liang dubur (anus)
- gerakan otot liang senggama(vagina)
- dan latihan serta gerakan lainnya
c). latihan dilakukan secara teratur, intensif, makin lama, makin diperberat dengan
meningkatkan frekuensi latihan.
d). latihan sebaik-baiknya dilakukan sebelum mandi pagi, sebelum tidur siang/sore dan
sebelum tidur malam.
(2). Latihan fisik untuk mengurangi varices
Pelebaran pembuluh darah balik (varices) pada tungkai bawah dan liang dubur dapat
mengurangi keindahan kaki dan merepotkan wanita dengan keluhann-keluhan edema
tungkai, kram dan kesemutan, rasa berat dan sakit. Pada anus terasa pedih waktu defekasi
dan berdarah.
Keadaan tersebut diatas dapat dikurangi atau dapat dihilangkan dengan jalan :
- Memberi obat-obatan
- menjarangkan kelahiran dengan cara memakai kontrasepsi
- mengerjakan latihan fisik
Latihan Fisik
latihan 1 :
sikap : tidur telentang kedua lengan dibawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
Latihan : angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimum mungkin.
Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan turunkan kembali ke lantai.
Gambar 161. Latihan 1
Latihan 2 :
Sikap : tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan mendekati kursi diujung
kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas.
Latihan : lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan diregangkan. Lakukan ini
selama setengah menit.
Latihan 3 :
Sikap : seperti latihan 2
Latihan : gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam
keluar. Lakukan gerakan ini selama setegah menit.
Gambar 163. Latihan 3
Gambar 164. Latihan 4
Gambar 165. Latihan 5
Latihan 4 :
Sikap : seperti latihan 2
Latihan : lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan kebawah seperti gerakan
menggergaji. Lakukan selama setengah menit.
Latihan 5 :
Sikap : tidur telentang kedua tangan bebas bergerak.
Latihan : lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kanan,
sedangkan tangan memegang pada ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas
betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8-10x setiap hari.
Latihan 6 :
Sikap : berbaring telentang, kaki terangkat keatas, kedua tangan dibawah kepala. Latihan :
jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kuatnya. Pada waktu bersamaan
angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. gmelemaskan otot harus dilakukan
perlahan-lahan.
Gambar 167. Latihan 7
Latihan 7 :
Sikap : tidur telentang, kaki terangkat keatas, kedua lengan disamping badan.
Latihan : kaki kanan disilangkan diatas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama
tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukan ini 4-
6x selama setengah menit.
Latihan 8 :
Sikap: berdiri lurus dilantai.
Latihan : berjalanlah dengan ujung kaki, dan kemudian dengan tumit. Setiap gerakan lamanya
setengah menit.
Latihan 9 :
- setelah step-step latihan diatas dikerjakan dengan teratur dan intensif pada saat
terakhir lakukan latihan bernafas diruangan terbuka atau didepan jendela dimana
ventilasi udara cukup nyaman dan segar
- latihan : angkat kepala dan lingkarkan kedua tangan pada belakang leher, tarik
nafas perlahan-lahan yang dalam hingga paru-paru penuh, lalu hembuskan nafas
perlahan-lahan.
Latihan ini diulangi beberapa kali dalam ½ -1menit.
Daftar Pustaka
1. Venkata C. and Venkatashiah S. B. 2009. Sleep Disordered Breathing During Pregnancy.
The Journal of the American Board of Family Medicine, 22(2):158-168
2. Mochtar, rustam. 1992. Sinopsis Obstetri : Obstetric Operatif, Obstetri Social. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
3. Wulandari P. Y. 2006. Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam
Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama. INSAV, 8(2): 144
4. Wahyuni & Nida. Q, 2010. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Perubahan Kadar
Hemoglobin (Hb) Pada Kehamilan Trimester Ketiga. Jurnal Kesehatan, 3(2)
5. Corry M. 2004. Guidelines For Exercise in Pregnancy. University of Western Australia