12
EXECUTIVE SUMMARY IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT DAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN 2018 Peneliti: Rahmi Yuningsih PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

EXECUTIVE SUMMARY

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN

WABAH PENYAKIT MENULAR DI KOTA DEPOK

PROVINSI JAWA BARAT DAN KABUPATEN

TANGERANG PROVINSI BANTEN

2018 Peneliti:

Rahmi Yuningsih

PUSAT PENELITIAN

BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

Page 2: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

1

A. Pendahuluan

Indonesia sedang mengalami masa transisi epidemiologi, yaitu keadaan terjadinya

perubahan pola penyakit, di mana saat ini penyakit menular masih belum teratasi dengan baik

namun di sisi lain penyakit tidak menular terus mengalami peningkatan. Di bawah ini

merupakan tabel perubahan beban penyakit (global burden of disease) pada tahun 1990, 2010

dan 2015:

Tabel 1 Perubahan Beban Penyakit

No. Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015

1. ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3. Diare Kecelakaan lalu lintas Penyakit jantung iskemik 4. Strok Diare Kanker 5. Kecelakaan lalu lintas Penyakit jantung iskemik Diabetes 6. Komplikasi kelahiran Diabetes Tuberkulosis 7. Anemia zat besi Low back pain ISPA 8. Malaria Depresi Depresi 9. Neonatal encephalopaty ISPA Asfiksia dan trauma kelahiran

10. Depresi Neonatal encephalopaty Penyakit paru obstruksi kronis Sumber: Kementerian Kesehatan Tahun 2015.

Penanganan penyakit menular saat ini diperberat dengan munculnya kembali penyakit

menular yang sebelumnya telah dapat dikendalikan (re-emerging disease) dan penyakit menular

jenis baru yang sebelumnya belum ada (new emerging disease). Polio merupakan salah satu

penyakit yang sudah dapat dikendalikan pada tahun 1995. Namun selang satu dasawarsa

kemudian atau tahun 2005 muncul kasus polio di Sukabumi Jawa Barat lalu menyebar ke 10

provinsi di Indonesia. Setidaknya terdapat 302 anak yang belum pernah diimunisasi polio

menderita penyakit polio. Oleh karenanya, kasus tersebut menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di

Indonesia.1 Kemudian pada tahun 2014, Indonesia mendapatkan sertifikat bebas polio bersama-

sama negara asia tenggara lainnya.2 Sedangkan penyakit flu burung (H5N1) merupakan salah

satu penyakit jenis baru yang sebelumnya belum ada. Penyakit ini muncul pertama kali pada

tahun 2005 dan secara sporadis menyebar di 15 provinsi di Indonesia terutama di Pulau

Sumatera dan Pulau Jawa. Secara kumulatif jumlah kasus tertinggi ditemukan di Provinsi DKI

Jakarta sebanyak 53 kasus, Jawa Barat 51 kasus dan Banten 34 kasus. Hingga tahun 2015,

jumlah penderita penyakit flu burung mengalami penurunan menjadi 2 kasus. Sedangkan tahun

2016, tidak ditemukan kasus flu burung.3 Atas kasus flu burung tahun 2005 tersebut,

pemerintah menetapkan sebagai kondisi KLB dengan mengeluarkan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 1372/Menkes/SK/IX/2005 tentang Penetapan Kondisi Kejadian Luar Biasa

1 “Polio: Kisah dari Jawa Barat”, https://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_3189.html, diakses 26 Maret 2018. 2 Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI,

hal. 176. 3 Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI,

hal. 194.

Page 3: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

2

(KLB) Flu Burung (Avian Influenza).

Istilah KLB atau wabah sering kali menyita perhatian publik dan tidak jarang

menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Kepala daerah pun sering kali berhati-hati

dalam memutuskan status KLB di wilayahnya. Terlebih pada daerah yang mengandalkan sektor

pariwisata sebagai objek utama pembangunan ekonomi, status KLB dapat menurunkan

kunjungan wisatawan. KLB penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

karena dapat menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian, menyerap anggaran biaya

yang besar dalam penanggulangannya, berdampak pada pariwisata, ekonomi dan sosial,

sehingga membutuhkan penanganan dari semua pihak terkait.

Namun di berbagai daerah penanganan KLB dinilai lamban. Merebaknya KLB difteri di

170 kabupaten/kota di 30 provinsi selama Bulan Desember 2017 menunjukkan ada masalah

dalam upaya penanggulangannya. KLB kali ini merupakan KLB yang paling tinggi di dunia

karena belum pernah ada KLB, wabah ataupun pandemi yang meliputi 30 provinsi dalam satu

negara.4 Belum terbangunnya sistem Kewaspadaan Dini-Kejadian Luar Biasa (SDK-KLB)

membuat respons pemerintah dalam menangani KLB itu terkesan reaktif seperti

menggencarkan Outbreak Response Immunization (ORI) setelah terjadinya KLB.

Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan penelitian dirumuskan menjadi “Bagaimana

implementasi kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular di Kota Depok Provinsi Jawa

Barat dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten?”, dengan pertanyaan khusus:

1. bagaimana tujuan kebijakan, sumber daya, struktur birokrasi, komunikasi, karakteristik dan

sikap para agen pelaksana kebijakan, dan lingkungan ekonomi, sosial dan budaya dalam

penanggulangan wabah penyakit menular?

2. apa saja kendala yang dihadapi dalam implementasi kebijakan penanggulangan wabah

penyakit menular di Kota Depok Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Tangerang Provinsi

Banten?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis implementasi

kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular beserta kendala yang dihadapi di Kota

Depok Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Sedangkan kegunaan

dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan terhadap fungsi pengawasan yang

dilakukan oleh DPR RI terkait upaya penanggulangan wabah penyakit menular terutama pada

kasus-kasus KLB yang sering terjadi beberapa tahun ini.

4 “IDAI: KLB Difteri di Indonesia Paling Tinggi di Dunia” https://news.detik.com/berita/3775351/idai-klb-difteri-

di-indonesia-paling-tinggi-di-dunia, diakses 4 April 2018.

Page 4: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

3

B. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik.

Teknik pengumpulan data primer melalui wawancara dan FGD (Forum Group Discussion).

Penelitian juga menggunakan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi literatur baik

yang berasal dari buku, jurnal maupun artikel di internet, berita media massa, peraturan

perundang-undangan serta menggunakan data yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Penelitian di lokasi pertama dilaksanakan pada 7 - 14 Mei 2018 di Kota Depok, Provinsi

Jawa Barat. Kota Depok merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat dengan penderita

difteri terbanyak pada tahun 2017. Kota Depok juga mengalami KLB DBD pada tahun 2016.

Pada bulan Desember 2017, ratusan warga Kecamatan Sawangan menderita penyakit

chikungunya. Terkait masalah tersebut, Pemerintah Kota Depok dinilai lamban dalam upaya

mencegah penyebaran. Upaya pengasapan (fogging) dilakukan oleh masyarakat dan bukan oleh

Pemerintah Kota.5 Sedangkan penelitian di lokasi kedua dilaksanakan pada tanggal 16 - 23 Juli

2018 di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Penyakit DBD merupakan penyakit endemik di

Kabupaten Tangerang. Hampir setiap tahun di musim penghujan atau di awal tahun selalu

terjadi lonjakan kasus dan dinyatakan KLB oleh pemerintah daerah setempat, terutama pada

tiga tahun terakhir.

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan melalui purposive sampling.

Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, observasi langsung,

wawancara dan FGD. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang berkepentingan seperti

kepala bidang penyakit menular, pengelola program pengendalian penyakit menular, tenaga

epidemiolog kesehatan, dan tenaga kesehatan masyarakat di Dinas Kesehatan Kota Depok dan

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, tenaga epidemiologi, tenaga medis dan staf di

Puskesmas serta akademisi epidemiologi di Universitas Indonesia dan Universitas

Muhammadiyah Jakarta. Proses analisis data kualitatif diawali dengan proses pengumpulan

data, input data, analisis data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, dan diakhiri dengan

penulisan hasil temuan dalam bentuk narasi.

C. Kebijakan Penanggulangan Wabah Penyakit Menular di Kota Depok dan Kabupaten

Tangerang

Penetapan daerah tertentu dengan status KLB atau wabah memberikan berbagai

dampak di masyarakat seperti dampak psikologi, sosial, ekonomi, budaya, dan lainnya. Sehingga

penetapan status KLB atau wabah menjadi hal sensitif bagi daerah tertentu terutama pada

daerah yang mengandalkan pariwisata sebagai sektor pembangunan ekonominya. Begitupun

5 “Wabah Chikungunya Melanda Bedahan Depok”. http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-

barat/2017/12/06/wabah-chikungunya-melanda-bedahan-depok-415353, diakses 4 April 2018.

Page 5: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

4

sebaliknya, seringkali penetapan status KLB oleh kepala dinas kesehatan tidak ditindaklanjuti

dengan cepat oleh SKPD terkait dikarenakan kurangnya kekuatan dari kepala dinas kesehatan

untuk mengerahkan SKPD terkait dalam bersama-sama menanggulangi KLB. Upaya

mengerahkan SKPD akan berjalan dengan optimal ketika pimpinan daerah yang

menginstruksikan penanggulangan KLB atau wabah. Sehingga diperlukan advokasi yang kuat

dari dinas kesehatan kepada pimpinan daerah.

1. Kota Depok Provinsi Jawa Barat

Status KLB ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan dan dilaporkan kepada walikota

untuk ditindaklanjuti dengan mengerahkan SKPD terkait. Pemerintah Kota Depok sangat

berhati-hati dalam menetapkan status KLB. Beberapa pertimbangannya antara lain (1) belum

tentu penderita secara laboratorium menderita penyakit yang berpotensi KLB; (2) status KLB

akan menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat sehingga penanganan KLB yang dilakukan

oleh SKPD menjadi tidak fokus; (3) status KLB berlaku untuk satu kota padahal bisa saja kasus

hanya terjadi di satu kelurahan. Luasnya penetapan daerah KLB akan mempengaruhi jumlah

sumber daya yang dikerahkan untuk menanggulangi KLB; (4) penetapan status KLB yang

didukung oleh kebijakan hanya sebatas pada tingkat daerah kabupaten/kota dan provinsi.

Padahal dimungkinkan jika kasus KLB hanya terjadi di tingkat kecamatan, kelurahan, RT atau

RW.

Kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular di Kota Depok menggunakan

pedoman dari pusat dan juga daerah seperti Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok

Nomor 440/0048/KPTS 2018 tentang Tim Gerak Cepat Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa/Wabah/Bencana/Keracunan Makanan pada Dinas Kesehatan Kota Depok.

Implementasi kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular di Kota Depok

mengalami beberapa kendala seperti minimnya jumlah SDM dalam melakukan kegiatan

penyelidikan epidemiologi di seluruh cakupan wilayah Kota Depok, terlalu banyak program

penanggulangan di bidang kesehatan, dan pendanaan kegiatan penanggulangan wabah penyakit

menular terbatas.

Pada tahun 2011 terjadi kasus KLB chikungunya di 8 kecamatan di Kota Depok. Kasus

tersebut sudah ditangani kurang dari 24 jam. Sebagaimana yang tertera dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang

Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan yang menyatakan bahwa upaya

penaggulangan secara dini dilakukan kurang dari 24 jam. Pada tahun 2011, dilaporkan

sebanyak 280 kasus chikungunya, tahun 2012 sebanyak 216 kasus, tahun 2014 sebanyak 1

kasus. Pada bulan Juli tahun 2018, ditemukan 30 orang suspek chikungunya. Kondisi

Page 6: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

5

lingkungan yang tidak bersih, banyak sampah, banyak genangan dan saluran air yang tidak

mengalir menjadi penyebab penularan penyakit chikungunya.

Tahun 2017 KLB difteri menyerang Kota Depok. Terdapat 12 kasus suspek difteri. Dari

suspek tersebut, empat diantaranya positif difteri secara laboratorium dan 1 diantaranya

dinyatakan meninggal dunia. Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan penyelidikan

epidemiologi terkait meninggalnya penderita difteri.

Dinas Kesehatan Kota Depok menetapkan status KLB diare atas adanya kasus 21 warga

di RT 7 RW 9 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos yang mengalami sakit diare secara

bersamaan. Adapun metode epidemiologi seperti melacak penyebab penyakit diare, siapa

penderita pertama, sejak kapan, bagaimana riwayat penyebaran penyakit, apa saja sumber air

dan sumber makanan, dan lainnya.

2. Kabupaten Tangerang Provinsi Banten

Di Kabupaten Tangerang, KLB hanya boleh dinyatakan oleh Menteri Kesehatan untuk

tingkat nasional dan pejabat yang berwenang di daerah seperti Walikota, Bupati dan lainnya.

Kenyataannya banyak yang menghindari kata epidemi atau wabah dan biasanya digunakan

istilah KLB, letusan, lonjakan kasus, dan peningkatan kasus. Pertimbangan menyatakan KLB

pada suatu daerah dan pada suatu waktu tertentu adalah apakah di seluruh wilayah di daerah

tersebut akan dilakukan upaya penanggulangan? apakah semua wilayah di daerah tersebut

akan dilakukan intervensi? Mesti dipertimbangkan penggunaan sumber daya? Jangan sampai

mubazir seperti dalam hal anggaran imunisasi.

SDM pelaksana kebijakan penanggulangan KLB masih menjadi masalah seperti masih

kurangnya tenaga epidemiologi baik yang ada di tingkat Puskesmas maupun di tingkat

kedinasan. Hal ini berdampak pada tumpang tindih pekerjaan epidemiologi dan surveilans yang

dikerjakan oleh tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat dan bidan. Padahal pekerjaan

surveilans dan epidemiologi sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelidiki suatu

kasus penyakit menular yang berpotensi KLB.

Terdapat hambatan dalam menjalankan program imunisasi terhadap penyakit yang

berpotensi menjadi KLB di Kabupaten Tangerang seperti kurangnya kerja sama antara bidan

desa dengan bidan praktek swasta. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya informasi

mengenai cakupan pemberian imunisasi pada balita, dan masih banyaknya balita yang tidak

diizinkan oleh orang tuanya untuk diimunisasi khususnya dimunisasi yang diberikan secara

suntik. Walaupun penyuluhan terhadap orang tua sudah sering kali dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Tangerang dan Puskesmas.

Page 7: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

6

Penyakit DBD di Kabupaten Tangerang biasanya terjadi di awal tahun dengan puncak

penemuan kasusnya pada minggu kelima atau akhir bulan Januari. Di bawah ini merupakan

kejadian DBD dari tahun 2007 - 2016:

Grafik 4 Jumlah Kejadian DBD Kabupaten Tangerang dari Tahun 2007-2016

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2016.

Tangerang: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dititikberatkan pada kegiatan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di semua wilayah, dan pemantauan jentik berkala untuk

mencapai angka bebas jentik, kegiatannya dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan gerakan

desa bebas jentik bagi kader, melakukan penyelidikan epidemologi dan melaksanakan fogging

fokus sesuai kriteria dari hasil penyelidikan epidemologi. Selain itu, faktor perilaku dan

partisipasi masyarakat yang masih kurang dalam kegiatan PSN serta faktor pertambahan

jumlah penduduk dan faktor peningkatan mobilitas penduduk yang sejalan dengan semakin

membaiknya sarana transportasi menyebabkan penyebaran virus DBD semakin mudah dan

semakin luas.

Permasalahan lainnya adalah masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan

lingkungan. jika terjadi lonjakan kasus DBD, masyarakat cenderung meminta pihak dinas

kesehatan dan Puskesmas untuk dilakukan upaya fogging. Selain itu, pelaksanaan kebijakan

penanggulangan KLB sangat bergantung dari komitmen pengurus lingkungan baik Kepala RT,

RW, lurah, dan camat. Terlebih pada kegiatan PSN yang bertujuan mengubah perilaku

masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Advokasi kepada pengurus lingkungan dapat

dipermudah melalui data-data kejadian penyakit menular sehingga kebijakan yang diambil

dapat tepat sasaran. Upaya advokasi dilakukan oleh kepala Puskesmas. Hal ini mengingat tidak

adanya SDM kesehatan di kecamatan.

Walaupun diare bukan termasuk ke dalam salah satu jenis penyakit menular yang dapat

menimbulkan KLB menurut Permenkes, namun kejadian diare di Kabupaten Tangerang sering

kali terjadi bahkan menjadi status KLB. Dari laporan Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang,

diketahui pada tahun 2015 angka kesakitan diare pada semua umur adalah 270 per 1.000

Page 8: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

7

penduduk, angka kesakitan diare pada balita adalah 843 per 1.000 penduduk. Banyaknya

masyarakat yang memanfaatkan kali sebagai sarana mandi, cuci dan kakus di Desa Kampung

Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang berpotensi rawan penyakit yang

disebabkan oleh kebersihan lingkungan seperti diare. Pada tahun 2007, wilayah tersebut

ditetapkan status KLB. Hingga kini potensi KLB terus mengancam wilayah tersebut6.

Tahun 2015 terdapat 6 penderita difteri dan tahun 2016 terdapat 5 penderita difteri.

Padahal cakupan imunisasi pada tahun 2016 lebih dari 100 persen yaitu 102,6 persen.

Sedangkan KLB difteri pada tahun 2017 sebanyak 73 orang dengan empat orang meninggal.

Pada 31 Oktober 2017, Bupati Tangerang menetapkan status KLB. Menurut Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Tangerang, difteri menyebar ke kecamatan lain yang sebelumnya tidak

ditemukan kasus difteri. Cakupan imunisasi difteri di Kabupaten Tangerang mencapai 99,8%

pada tahun 2017. Ternyata tingginya jumlah cakupan imunisasi difteri belum mampu

membentuk kekebalan populasi dari ancaman penyakit difteri. Hal ini dikarenakan terdapat

penurunan kekebalan tubuh pada anak yang telah mendapatkan imunisasi.

D. Kesimpulan

Kebijakan publik dalam bentuk undang-undang mengenai penanggulangan wabah

penyakit tertera dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

Namun hingga kini hanya ada satu peraturan pelaksana yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 40

Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular yang isinya merupakan

gabungan dari enam peraturan pemerintah tersebut dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah

dan Upaya Penanggulangan. Status KLB ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan dilaporkan

kepada Walikota/Bupati untuk ditindaklanjuti dengan mengerahkan SKPD terkait.

Penyakit endemis di Kota Depok antara lain chikungunya, difteri dan diare. Pada

dasarnya kejadian merebaknya penyakit menular di Kota Depok jarang ditetapkan sebagai KLB

atau pun wabah. Hanya sebatas pernyataan peningkatan kasus atau lonjakan kasus. Penetapan

status KLB mempertimbangkan berbagai aspek seperti menghindari kepanikan di tengah

masyarakat sehingga SKPD lebih fokus menanggulangi KLB. Tujuan kebijakan penetapan KLB

untuk meminimalkan penyebaran penyakit. Di Kota Depok pernah terjadi KLB chikungunya

pada tahun 2011 dan 2014; KLB difteri pada tahun 2017; dan KLB diare pada tahun 2018. Guna

menghadapi terjadi KLB di masa mendatang, pada tahun 2018 dibuat Tim Gerak Cepat

Penanggulangan KLB di Kota Depok. Implementasi kebijakan penanggulangan wabah penyakit

menular di Kota Depok mengalami beberapa kendala seperti minimnya jumlah SDM dalam

6 “Dinkes Sebut Desa Kampung Kelor Tangerang Rawan Penyakit Diare”, https://merahputih.com/post/read/dinkes-sebut-desa-kampung-kelor-tangerang-rawan-penyakit-diare, diakses 1 November 2018.

Page 9: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

8

melakukan kegiatan penyelidikan epidemiologi di seluruh cakupan wilayah Kota Depok, terlalu

banyak program penanggulangan di bidang kesehatan, dan pendanaan kegiatan

penanggulangan wabah penyakit menular terbatas. Masih adanya kelompok antivaksin di

komunitas membuat kebijakan penanggulangan menjadi terhambat.

Kabupaten Tangerang menghindari kata epidemi atau wabah dan biasanya digunakan

istilah KLB, letusan, lonjakan kasus, dan peningkatan kasus. Hal ini mempertimbangkan

besarnya wilayah penanggulangan dan sumber daya yang akan dikerahkan dalam

menanggulanginya. Kabupaten Tangerang pernah ditetapkan dengan status KLB DBD pada

tahun 2013 dan 2016; KLB diare pada tahun 2007; dan KLB difteri pada akhir tahun 2017. SDM

pelaksana kebijakan penanggulangan KLB masih menjadi masalah seperti masih kurangnya

tenaga epidemiologi baik yang ada di tingkat Puskesmas maupun di tingkat kedinasan. Hal ini

berdampak pada tumpang tindih pekerjaan epidemiologi dan surveilans yang dikerjakan oleh

tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat dan bidan. Selain itu, kurangnya kerja sama

antara bidan desa dengan bidan praktek swasta menjadi masalah ketika implementasi

kebijakan pencegahan KLB seperti imunisasi. Implementasi kebijakan juga dipengaruhi oleh

lingkungan sosial seperti masih banyak balita yang tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk

diimunisasi dengan berbagai alasan.

E. Saran

Beberapa saran yang diberikan antara lain (1) selain mempertimbangkan dampak

penularan penyakit, penetapan status KLB juga mempertimbangkan kondisi masyarakat,

besarnya wilayah dan sumber daya yang akan dikerahkan. Tujuan dari penetapan status KLB

agar SKPD lebih mudah dikoordinasikan. (2) perlu adanya koordinasi berbagai pihak terkait

penanggulangan KLB karena pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan kebersihan dan

kesehatan lingkungan tergantung pada komitmen pengurus lingkungan. (3) untuk mengurangi

tumpang tindih pekerjaan epidemiologi yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis, sebaiknya

pemerintah daerah lebih mendayagunakan tenaga epidemiolog kesehatan dan tenaga kesehatan

masyarakat di Puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dan di Dinas Kesehatan. (4)

DPR melalui fungsi legislasi perlu merevisi undang-undang wabah penyakit menular yang

sudah tidak sejalan dengan perkembangan penyakit menular baik jenis penyakit yang

berpotensi KLB maupun peran pihak terkait yang belum dilibatkan dalam UU tersebut. (5) DPR

perlu melakukan upaya pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan penanggulangan wabah

atau KLB agar tidak berulang.

Page 10: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

9

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. (2008). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Creswell, John. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

“DBD Mewabah di Depok, Pemkot Cuek”, http://news.metrotvnews.com/read/2017/03/28/677712/dbd-mewabah-di-depok-pemkot-cuek, diakses 4 April 2018.

“DBD Mewabah, Dinkes Depok Cuek”, http://mediaindonesia.com/read/detail/98488-dbd-mewabah-dinkes-depok-cuek, diakses 4 April 2018.

“Depok Darurat Wabah DBD”, http://www.sketsaonline.com/depok-darurat-wabah-dbd/, diakses 4 April 2018.

“Depok KLB Difteri”, http://radardepok.com/2017/12/depok-klb-difteri/, diakses 4 April 2018.

“Diduga Sudah Kebal, Nyamuk Kabupaten Tangerang Diteliti Kemenkes”, http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/16896/15-Warganya-Tewas-Bupati-Tangerang-Pelototi-RS-Balaraja, diakses 4 April 2018.

Dinas Kesehatan Kota Depok. (2017). Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2016. Depok: Dinas Kesehatan Kota Depok.

Dinas Kesehatan Kota Depok. (2018). Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2017. Depok: Dinas Kesehatan Kota Depok.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2016. Tangerang: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Tangerang: Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang.

“Dinkes Sebut Desa Kampung Kelor Tangerang Rawan Penyakit Diare”, https://merahputih.com/post/read/dinkes-sebut-desa-kampung-kelor-tangerang-rawan-penyakit-diare, diakses 1 November 2018.

Dunn, William N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

“IDAI: KLB Difteri di Indonesia Paling Tinggi di Dunia” https://news.detik.com/berita/3775351/idai-klb-difteri-di-indonesia-paling-tinggi-di-dunia, diakses 4 April 2018.

“Ini Hasil Investigasi Kemenkes Soal DBD di Kabupaten Tangerang”, http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/17174/Ini-Hasil-Investigasi-Kemenkes-Soal-DBD-di-Kabupaten-Tangerang, diakses 4 April 2018.

“Ini Penyebab Kabupaten Tangerang Ditetapkan KLB Difteri”, https://metro.tempo.co/read/1040370/ini-penyebab-kabupaten-tangerang-ditetapkan-klb-difteri, diakses 4 April 2018.

Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular: Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta.

Page 11: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

10

“Kabupaten Tangerang Canangkan Program 1 Rumah 1 Jumantik”, http://dinkes.tangerangkab.go.id/cisoka/2017/09/28/kabupaten-tangerang-canangkan-program-1-rumah-1-jumantik/, diakses 4 April 2018.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Nugroho, Riant. (2012). Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, dan Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

“Penderita Difteri di Kabupaten Tangerang Melonjak Jadi 73 orang”,https://metro.tempo.co/read/1048013/penderita-difteri-di-kabupaten-tangerang-melonjak-jadi-73-orang/full&view=ok, diakses 1 Nobember 2018.

“Polio: Kisah dari Jawa Barat”, https://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_3189.html, diakses 26 Maret 2018.

“Puluhan Orang di Jatijajar Diserang Diare, Dinkes Depok Tetapkan KLB”, http://wartakota.tribunnews.com/2018/01/14/puluhan-orang-di-jatijajar-diserang-diare-dinkes-depok-tetapkan-klb?page=2, diakses 1 November 2018.

Putra, Nusa & Hendarman. (2012). Metodologi Penelitian Kebijakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Runge-Ranzinger, dkk. 2016. “Dengue Contingency Planning: From Research to Policy and Practice.” Plos Neglected Tropical Diseases. Vol. 10, No. 9.

Seorang Siswa Meninggal Karena Difteri, Dinkes Depok Lakukan Pendataan. https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/19/21194671/seorang-siswa-meninggal-karena-difteri-dinkes-depok-lakukan-pendataan diakses 1 November 2018.

“Sistem Informasi Kesehatan Lemah”, Kompas, 30 Desember 2017.

“Tangerang Waspada Siklus Tiga Tahunan DBD”, https://www.republika.co.id/berita/koran/urbana/16/02/03/o1ym4b-tangerang-waspada-siklus-tiga-tahunan-dbd, diakses tanggal 26 September 2018.

“Tertinggi, Kasus DBD di Tangerang Jadi Kejadian Luar Biasa”, https://metro.sindonews.com/read/1082774/170/tertinggi-kasus-dbd-di-tangerang-jadi-kejadian-luar-biasa-1454574261, diakses 4 April 2018.

“Wabah Chikungunya Melanda Bedahan Depok”. http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/12/06/wabah-chikungunya-melanda-bedahan-depok-415353, diakses 4 April 2018.

Weraman, Pius. (2010). Dasar Surveilans Kesehatan Masyarakat. Depok: Gramata.

Winarno, Budi. (2012). Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.

“8 Warga Limo Depok Terdiagnosa Virus Chikungunya” https://www.liputan6.com/news/read/3574911/8-warga-limo-depok-terdiagnosa-virus-chikungunya, diakses 1 November 2018.

“15 Warganya Tewas, Bupati tangerang Pelototi RS Balaraja”, http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/16896/15-Warganya-Tewas-Bupati-Tangerang-Pelototi-RS-Balaraja, diakses 4 April 2018.

Page 12: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · ISPA Strok Strok 2. Tuberkulosis Tuberkulosis Kecelakaan lalu lintas 3

11

“355 Orang Terjangkit DBD, Tangerang Tetapkan Status KLB”, https://news.okezone.com/read/2016/02/04/338/1304722/355-orang-terjangkit-dbd-tangerang-tetapkan-status-klb, diakses 4 April 2018.