Upload
rezthie-pratiwi
View
909
Download
102
Embed Size (px)
Citation preview
Kosmetika: Eye Shadow
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kosmetik telah dikenal sejak zaman dahulu kala. Di Mesir 3500 tahun
sebelum masehi (SM) telah digunakan bahan-bahan untuk kecantikan, berupa minyak
hewan dan tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah, madu, susu dan lain-lain. Menurut
PERMENKES RI no. 220/Menkes/Per/IX/76 definisi kosmetika diartikan sebagai bahan
atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau
disemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk memelihara,
menambah daya tarik, atau merubah rupa dan tidak termasuk obat.
Make up mata merupakan salah satu kosmetik yang tertua dan paling banyak
digunakan. Banyak tipe dari make up ini yang digunakan untuk memperindah
penampilan dari mata, salah satunya adalah eye shadow. Eyes shadow diproduksi dalam
formula krim, stick, likuid, powder, pressed cake (digunakan dengan pub atau brush).
Pemakaiannya secara kering atau basah dan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan dari pemakaian eye shadow sendiri adalah untuk memberikan bayangan pada
mata dan untuk mengoreksi jarak antar mata sehingga diharapkan akan memperbaiki atau
mempercantik mata seseorang.
Untuk memperbaiki dan mempertajam penampilan mata, maka make up mata
menggunakan pewarna-pewarna yang suitable (dapat diterima).
Berdasarkan fungsinya, make up mata dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Memperbaiki penampilan bulu mata.
2. Mewarnai alis mata dan areal orbinal mata.
3. Meningkatkan kelembapan daerah sekitar mata atau untuk membersihkan make
up mata.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 1
Kosmetika: Eye Shadow
Syarat make up mata antara lain:
1. Non toksik, non irritant
2. Mudah digunakan, dapat menempel dengan baik.
3. Mudah dibersihkan tapi tidak dengan air, supaya kalau terkena keringat tidak
luntur
1.2. Perumusan Masalah.
Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
bagaimana membuat suatu produk eye shadow yang dapat memenuhi persyaratan
mutu antara lain produk eye shadow yang kompak dan tidak mudah pecah mudah
diambil dari wadah sediaan dan mudah dioleskan kembali ke kulit?
1.3. Tujuan Penelitian
Praktikum ini bertujuan untuk mendapatkan suatu produk kosmetika eye shadow
yang memenuhi persyaratan mutu sesuai dengan yang ditetapkan oleh USP XXII /
XXI antara lain produk eye shadow yang kompak dan tidak mudah pecah., mudah
diambil dari wadah sediaan dan mudah dioleskan kembali ke kulit
1.4. Manfaat Penelitian
Praktikum ini diharapkan dapat membawa manfaat pada masyarakat dengan
diperoleh formula sediaan pembuatan eye shadow yang aman, aceptable, dan
bermutu.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 2
Kosmetika: Eye Shadow
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Tinjauan Tentang Eye Shadow
Menurut PERMENKES RI no. 220/Menkes/per/IX/76 definisi kosmetika dapat
diartikan sebagai bahan atau campuran bahan untuk digosok, dilekatkan, dituangkan,
dipercikkan/disemprotkan pada bahan atau bagian tubuh manusia dengan maksud untuk
memelihara, menambah daya tarik/ merubah rupa dan tidak termasuk obat.
Mata merupakan organ tubuh yang sering dinilai keindahannya dalam penampilan
seseorang. Estetika dari mata sering menjadi bahan ucapan, tulisan, atau lukisan baik
dalam segi cinta, novel, puisi, atau lukisan wanita cantik jelita. Rias mata merupakan hal
yang tidak dapat dilupakan begitu saja apabila seseorang ingin berpenampilan lebih, tentu
dengan selalu mempertimbangkan kondisi, keperluan, dan tujuan yang ingin dicapai. Ada
3 bagian mata yang perlu dirias, yaitu kelopak mata (eye lid), bulu mata (eye lash), dan
alis mata (eye brow).
Kosmetika rias kelopak mata terdiri atas bayangan mata (eye shadow) dan setting
cream. Bayangan mata (eye shadow) ialah rias kelopak mata yang dipakai agar tampak
lebih gelap sehingga kelopak mata terlihat lebih cekung ke dalam. Kosmetika ini berisi
pigmen warna yang berasal dari bahan alam/anorganik yang diizinkan untuk dipakai.
Pigmen ter batubara tidak digunakan sebagai pewarna kosmetika karena efek
terapinya pada kulit. Bentuk sediaan berupa: compact powder, krim anhydrous, emulsi,
stick, dan pencil. Sediaan eye shadow hendaknya memenuhi persyaratan antara lain:
1. Mudah diambil dari sediaannya dan mudah dioleskan kembali ke kulit.
2. Non toksik, non irritant
3. Dapat melekat pada kelopak mata (tidak berdebu)
4. Sediaan yang dihasilkan tidak pecah-pecah pada serbuk/sediaan yang dihasilkan
harus kompak.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 3
Kosmetika: Eye Shadow
5. Mudah dibersihkan tapi tidak dengan air, supaya kalau terkena keringat tidak
luntur.
Kosmetika rias kelopak mata terdiri dari bayangan mata (eye shadow) dan setting
cream. Bayangan mata(eye shadow) ialah rias kelopak mata yang dipakai agar tampak
lebih gelap sehingga kelopak mata terlihat lebih cekung ke dalam.
Bentuk sediaan eye shadow berupa :
Cream
Stik
Serbuk
Pres powdered
II. Tinjauan Tentang Perencanaan dan Pemilihan Formula Eye Shadow
Ada beberapa formula yang dipertimbangkan untuk dipergunakan dalam formula
eye shadow antara lain :
Pustaka : Mitsui page 397 Formula 1 : eyebrow pencil
R/ Black iron oxide 20%
Titanium dioxide 5%
Talk 10%
Kaolin 15%
Japan Wax 20%
Stearic acid 10%
Beeswax 5%
Hydrogenated Castor Oil 5%
Petrolatum 4%
Lanolin Oil 3%
Liquid paraffin` 3%
Antioxidant qs
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 4
Kosmetika: Eye Shadow
Pustaka : Mitsui page 397 formula 2 : Powder Compact-Type eyebrow makeup
R/ Titanium dioxide 20%
Red iron oxide 20%
Yellow iron oxide 20%
Black iron oxide 15%
Talk 10%
Lanolin wax 10%
Liquid paraffin 4%
Gliceryl monostearat 1%
Parfume qs
Prosedur : Mix the titanium dioxide, iron oxides and talk well together in a blender
(powder component). Heat to melt and mix the other ingredients together. Then mixin the
powder component evenly,pulverize and press.
Dari beberapa formula di atas, dengan mempertimbangkan karakteristik fisika dan
kimianya. Maka formula yang terpilih untuk digunakan dalam pembuatan eye shadow
adalah formula no. 2, alasannya :
Agar dapat dibentukl eye shadow yang tidak pecah-pecah / supaya lebih
kompak karena adanya basis yang bertindak sebagai binder / pengikat
seperti Liquid paraffin.
Mudah dibersihkan tetapi tidak dengan air, supaya kalau terkena keringat
tidak luntur. Hal ini disebabkan karena pada formula 2 terdapat dua fase
yaitu fase air dan fase minyak. Pada formula no. 1 mudah di cuci oleh air.
Lebih melekat/ tahan lama pada kelopak mata.
Penggunaan lebih praktis dan mudah digunakan
III. Tinjauan Tentang Formula yang Dipakai Dalam Pembuatan Eye Shadow
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 5
Kosmetika: Eye Shadow
Formula no. 2 yang kami pakai dikombinasi lagi dengan beberapa komposisi
lainnya yang dapat digunakan, sehingga formula yang kami pakai dalam pembuatan eye
shadow adalah sebagai berikut :
R/ Magnesium carbonate 10%
Zinc stearate 10%
Titanium dioxide 20%
Binding agent 4%
Gliserin monostearat 1%
Lanolin wax 15%
Asam sorbat 0,2%
colour 20%
Talk 20%
Parfume (Caporal Intens) qs
m.f. eye shadow compact powder 10 gram
Berdasarkan formula di atas ada beberapa bahan yang ditambah seperti pemakaian
paraffin liquid yang diganti dengan binding agent sebagai pengikat dan perekat bahan
pada mata, pengawet (asam sorbat), pewarna (ultramarine blue, red iron oxide, FDC
yellow, black iron oxide), fragrance (Caporal Intens).
IV. Tinjauan Tentang Pemilihan Bentuk Sediaan
Sifat fisika dan kimia kompoisi dasar (basis) :
Talk (Magnesium silikat hidrat)
Organoleptis : serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari
butiran warna putih atau kelabu.
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik. (FI ed III hal. 591)
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 6
Kosmetika: Eye Shadow
Magnesium carbonate (HPE, hal. 422)
Organoleptis : serbuk putih, tidak berbau.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, tetapi larut dalam air yang mengandung
CO2, tidak larut dalam etanol 95% dan pelarut lain.
BM : 84,31
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Melting point : 350oC
Zinc stearate (HPE, 832)
Organoleptis : serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah
khas, serbuk hidrofobik
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dalam etanol 95% dan dalam eter. Larut
dalam benzene.
BM : 632,33 (untuk pure material)q
Melting point : 120o-122oC
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Titanium dioxide (HPE, hal. 782)
Organoleptis : putih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk non higroskopis.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, pelarut organic, HCL larut dalam
hydrofluoric acid, H2SO4
BM : 79,88
Melting point : 1855oC
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Berdasarkan data karakteristik fisika dan kimia komposisi dasar (basis) pembuatan
eye shadow, dipilih bentuk sediaan “compact powder eye shadow”, alasannya :
1. Praktis, penggunaannya mudah
2. Merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan dan paling disukai
banyak orang
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 7
Kosmetika: Eye Shadow
3. Tidak basah dan lengket pada waktu dipakai bila dibandingkan dengan eye
shadow bentuk likuid dan cream
4. Konsistensi atau kekerasan dan susunan yang seragam
5. dapat menempel dengan baik pada kelopak mata
Bayangan mata (eye shadow) adalah rias kelopak mata yang dipakai agar tampak
lebih gelap sehingga kelopak mata terlihat lebih cekung kedalam. Kosmetika ini berisi
pigmen warna yang berasal dari bahan alami anorganik yang diizinkan untuk dipakai.
(Penuntun Ilmu Kosmetik Medik hal 133).
Tujuan dari penggunaan eye shadow adalah untuk memberikan bayangan pada
mata, untuk memperbesar mata dan untuk mengoreksi jarak antar mata.
Bentuk sediaan eye shadow lainnya berupa: krim anhydrous, emulsi, stick, dan
pensil. (Penuntun Ilmu Kosmetik Medik hal 133).
V. Persyaratan Mutu
Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang setara dengan ketentuan
dari USP XXII / XXI
1. Persyaratan mutu untuk bahan:
Safety :
Aman bagi pekerja.
Toksistas sudah diketahui dengan pasti dan dikendalikan (tercantum dalam
Farmakope)
Efficacy :
Manjur bermanfaat
Quality :
Kualitas (kemurnian / impurity) harus memenuhi persyaratan kemurnian karena
zat-zat asing bisa memberikan efek samping.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 8
Kosmetika: Eye Shadow
2. Persyaratan mutu untuk sediaan:
Aman :
Sediaan aman jika dipakai dan tidak menimbulkan iritasi bagi pemakainnya,
jika digunakan secara wajar dan tepat (USP XXII hal. 1703). Eye shadow pada
penggunaannya tidak boleh mengiritasi dan menimbulkan reaksi yang
merugikan bagi pemakainnya.
Persyaratan make up mata:
Non toksik, non iritan
Mudah menggunakan, dapat menempel dengan baik
Efektif
Sediaan bila digunakan secara baik dan benar akan didapatkan hasil yang
diinginkan. Bila eye shadow digunakan secara berulang dalam jumlah yang
sedikit sudah mampu memberikan pewarnaan yang cukup baik
Penampilan
Sediaan harus memiliki penampilan yang dapat diterima / menarik dan
menyenangkan bagi para pemakainnya baik dalam bentuk dan warna.
Stabilitas fisika
Konsistensi fisik tidak berubah selama pembuatan, penyimpanan, distribusi, dan
pemakaiannya, meliputi :penampilan, keseragaman, dan organoleptis. (USP
XXII hal. 1703)
Organoleptis yaitu :
Bentuk : compact powder
Warna : merah muda, ungu, kuning, coklat.
Bau : khas (berkarakter)
Konsistensi / kekerasan tidak berubah selama penyimpanan dan
pemakaiannya.
Homogenitas : basis harus menyebar merata.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 9
Kosmetika: Eye Shadow
Ukuran partikel : 0,5-10 µm
Stabilitas kimia
Secara kimia tidak mengalami interaksi antar komponennya yang dapat
mengubah pHdan bentuk sediaan serta warnanya.
Stabilitas mikrobiologi
Sterilisasi dan resistensi terhadap pertumbuhan mikrobiologi selama
penyimpanan, merupakan salah satu spesifikasi sediaan, antimikroba yang
ditambah harus dapat befungsi secara efektif (USP XXII hal. 1703)
Secara umum kosmetik tidak boleh mengandung mikroba tertentu antara lain :
Candida albicans, eschericia coli, pseudomonas aeuroginosa, staphylococcus
aureus. (Cosmetica and Drug Preservation hal. 475).
Stabilitas toksikologi
Sediaan tidak boleh mengandung bahan yang mungkin dapat meracuni jaringan
local dan tidak boleh menunjukkan adanya gejala peningkatan toksikologi yang
mencolok pada sediaan dalam jangka waktu tertentu, baik dalam proses
pembuatan, pentimpanan, distribusi hingga pada pemkaian. (USP XXII hal.
1703)
Stabilitas farmakologi
Selama proses pembuatan, masa penyimpanan, distribusi hingga sampai pada
pemakaiantidak terjadi efek terapeutik yang menyimpang. (USP XXII hal.
1703)
Acepptable
Sediaan mempunyai penampilan, bentuk dan nilai estetik yang baik sehingga
menimbulkan kesanyang menyenangkan bagi pemakaiannya
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 10
Kosmetika: Eye Shadow
Praktis dan mudah menempel pada kelopak mata pada waktu dipoleskan
sediaan eye shadow compact powder.
VI. Penyusunan Formula Sediaan Setiap Satuan Takaran Terkecil Hingga Skala
Besar
No Nama Bahan kadar Skala
terkecil
(10 g)
Skala lab
(20 g)
Skala
industri
(2000 g)
1. Magnesium carbonate 10% 1 g 2 g 200 g
2. Zinc stearate 10% 1 g 2 g 200 g
3. Titanium dioxide 20% 2 g 4 g 400 g
4. Binder 4% 0,4 g 0,8 g 80 g
5. Asan sorbat 0,2% 0,02 g 0,04 g 4 g
6. Lanolin wax 15% 1,5 g 3 g 300 g
7. Gliserin monostearat 1% 0,1 g 0,2 g 20 g
8. colour 20% 2 g 4 g 400 g
9. talk 20% 2 g 4 g 400 g
10. parfume q.s
Alasan pemilihan komposisi dasar pembuatan eye shadow
Talk (Magnesium silikat hidrat)
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 11
Kosmetika: Eye Shadow
Kadar yang digunakan umumnya 15-50%
Harus bebas asbes dan logam berat (talk yang digunakan harus dimurnikan
terlebih dahulu)
Berfungsi sebagai pengisi / fillers dan pelekat / glidant
Magnesium carbonate
Untuk meningkatkan efek covering (matte)
Zinc stearate
Berfungsi sebagai opacifying agent (senyawa yang membuat lapisannya kedap
tidak berongga), untuk perekat bahan pada mata karena dapat meningkatkan daya
adhesi serbuk pada kelopak mata. Jika adhesi kurang berakibat dapat jatuh ke
pipi.
Titanium dioxide
Berfungsi sebagai UV protection, pewarna dan pengawet
Untuk mendapatkan efek yang mengkilap, ditambah serbuk-serbuk logam
(contoh, Ag, Cu, Al), asalkan penggunaannya sedikit dan tidak larut serta
memenuhi persyaratan
Binder
Berfungsi untuk membuat produk lebih kompak / tidak terjadi pecah-pecah pada
serbuk.
Kadar yang digunakan 4-6%
Agar serbuk tidak melekat pada mata (idak berdebu)
Untuk pelarut zat warna (pendispersi zat warna)
Yang biasa digunakan :
Lanolin dan derivatnya
Minyak-minyak mineral dan derivatnya
Isopropyl asetat (yang banyak digunakan sekarang)
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 12
Kosmetika: Eye Shadow
Isopropyl isostearate
Nipasol
Berfungsi sebagai pengawet antimikroba
Kadar yang digunakan untuk topical 0,01%-0,6%
Dalam formula kadar yang dipakai 0,2%
Propyl gallat
Berfungsi sebagai antioksidan dalam pembuatan kosmetik
Sebagai anti oksidan kadar yang dipakai 0,1%
Pewarna
Agar penampilan dari bentuk sediaan menarik
Pewarna yang digunakan :
1. Merah : Carmine N.F
2. Biru : Ultramarine Blue
3. Kuning : Yellow oxide
4. Coklat : iron oxide
Lanolin wax
Organoleptis: zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak
tembus cahaya, bau lemah dan khas
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol 95% p,
mudah larut dalam kloroform p dan dalam eter p
Berfungsi sebagai lubricant, binder, dan adhering qulities
Perfume
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 13
Kosmetika: Eye Shadow
Untuk memberikan bau/ wangi-wangian pada sediaan sehingga dapat
meningkatkan aceptabilitas konsumen
Pada formula digunakan perfume women karena baunya yang khas dan
berkarakter untuk digunakan oleh wanita dewasa.
Propylenglycol
Humectan yang bagus
Tidak lengket dan merupaka lubricant yang bagus
Spesifikasi Sediaan
1 Organoleptis : Keterangan
Bentuk compact powder
Bau khas
Warna Merah muda,ungu,kuning,coklat
2. Konsistensi padat
2 pH 6,0
3 Ukuran partikel 0,5-10 µm
4 Homogenitas Basis tersebar merata
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 14
Kosmetika: Eye Shadow
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 15
Kosmetika: Eye Shadow
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt. Page 16
Eye shadow
Mudah digunakan, menempel dengan baik
Non toksik, Non iritan
Sediaan mudah diambil dari bentuk sediaannya
Sediaan merupakan sediaan yang kompak
Mudah dibersihkan tapi tidak dengan air agar tidak mudah luntur oleh keringat
Di + pengikat : agar sediaan menjadi sediaan yang kompak, agar tidak berdebu, sebagai pelarut warnaDi + sabun alkali : sebagai perekat bahan pada mata , karena dapat meningkatkan daya adhesi serbuk pada kelopak mataDi + pewarna dan pengawet Di + perfume
R/ Magnesium carbonate 10%
Zinc stearate 10%
Titanium dioxide 20%
Binding agent 4%
Gliserin monostearat 1%
Lanolin wax 15%
Asam sorbat 0,2%
colour 20%
Talk 20%
Dilakukan evaluasi sediaan :Organoleptis, tes pulasan, tes ukuran partikel, tes kekompakan sediaan
Kosmetika: Eye Shadow
BAB IV
KERANGKA OPERASIONAL
Bahan yang digunakan :
Magnesium carbonate
Zinc stearate
Titanium dioxide
Binder
Nipasol
Propyl gallat
Propylenglikol
Ultramarine blue
Iron oxide
Carmine N.F
Women perfume
Talk
Alat yang digunakan :
Timbangan mg dan anak timbangan
Timbangan gram dan anak timbangan
Kertas perkamen
lumpang + alu
sendok pengaduk
water bath
tempat eye shadow
pipet tetes
cawan Petri
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 17
Kosmetika: Eye Shadow
Cara pembuatan
No Cara pembuatan Spesifikasi Hasil
1. Timbang Magnesium carbonate 1 g masukkan ke dalam
lumpang.
2. Timbang Zinc stearate 1 g masukkan ke dalam lumpang
1
3. Timbang Titanium dioxide 2 g masukkan ke dalam
lumpang 1
4. Timbang asam sorbat 0.02 g, masukkan ke dalam
lumpang 1
5. Timbang talk 2 g masukkan lumpang 1
Timbang gliseril monostearat 0,1 g, maukkan kedalam
lumpang 1
6. Tarra cawan, timbang lanolin wax 1,5 g kemudian di
lebur di waterbath
7. Menyiapkan mortir panas
8. Masukkan leburan lanolin kedalam mortar panas
kemudian di tambah campuran lumpang 1 (magnesium
carbonate,zinc stearat, titanium dioxide, asam sorbat,
gliseril monostearat)
Homogen Homogen
9. tambahkan perfume 8 tetes Berbau khas Berbau khas
10. Timbang binder 0,8 g masukkan ke lumpang 1 gerus ad
homogen
Homogen Homogen
11. Bagi menjadi 4 bagian
12. Bagian 1 tambahkan ultramarine blue Biru Biru
13. Bagian 2 tambahkan carmine N.F Merah Merah
14. Bagian 3 tambahkan Yellow oxide Kuning Kuning
15. Bagian 4 tambahkan iron oxide Coklat Coklat
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 18
Kosmetika: Eye Shadow
16. Masukkan no 11,12,13,14 ke dalam wadah
17. Kempa sediaan
KERANGKA OPERASIONAL
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 19
Mg Carbonate0,9 g
Zn stearate1,5 g
talk Nipasol0,03 g
Propyl gallat0,015 g
Propylenglycol 0,75 g
Campur ad homogen
Ditambah perfume 8 tetes
Ditambah binder 0,4 g gerus ad homogen
Dibagi menjadi 4 bagian
1 bagian ditambah
ultramarine blue
1 bagian ditambah
yellow oxide
1 bagian ditambah
Carmin N.F1 bagian ditambah iron oxide
Masukkan wadah dan kempa sediaan
Timbang lanolin wax 1,5g, lebur diatas waterbath
Menyiapkan mortir panas
campur
Campur ad homogeny dalam mortir hangat, aduk ad dingin
Kosmetika: Eye Shadow
Rancangan Evaluasi Sediaan:
Organoleptis
Alat : Panca indra
Prinsip: Mengamati bentuk, warna, dan bau dari sediaan.
pH
Alat : pH meter
Cara Kerja :
Cuci elektrode gelas pada pH meter menggubnakan aquadest, kemudian
keringkan perlahan-lahan atau ditekan pelan-pelan dengan menggunakan
qtissue
Kalibrasi dengan Ph standart yaitu pH 4 dan pH 7
Celupkan elektrode gelas tersebut ke dalam sediaan, catat pH sediaan. Bila
pH tidak sesuai dengan keinginan lakukan dengan adjust pH.
Setelah selesai, cuci kembali elektrode dengan aquadest, kemudian
keringakan.
Batas Kadaluarsa
Alat : Spektro UV
Cara Kerja : Sediaan diamatai absorbansinya dalam jangka waktu tertentu untuk
menentukan batas kadaluarsanya ( setelah bahan aktif tinggal 90 % ) dengan
adanya perubahan temperatur.
Uji distribusi partikel ( mikromeritika )
Alat : mikroskop optik, mikrometer okuler dan objektif.
Cara kerja :
Kalibrasi mikrometer okuler terhadap objektif .
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 20
Kosmetika: Eye Shadow
Teteskan sediaan pada objek gelas secukupnya.
Amati ukuran partikel sebanyak 25 kali, catat
Catat ukuran terbesar dan terkecil untuk membuat interval kelas.
Hitung diameter tengah yang berupa dln, dsn. dvn, dsl, dvs, dan dwn.
Tes paf off / pulasan
Alat : kuas eye shadow
Cara Kerja : sediaan dioleskan di atas kulit / kelopak mata, kemudian dilihat
mudah menempel atau tidak pada kulit / kelopak mata.
Tes pelepasan
Alat : wadah berisi sediaan
Prinsip kerja : mengukur seberapa mudah diambil dari bentuk sediaan dan dapat
dioleskan kembali pada kulit
Tes penyebaran warna (dispersion of color)
Alat : lup
Prinsip kerja : mengamati homogenitas dan tersebarnya warna yang merata pada
sediaan
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 21
Kosmetika: Eye Shadow
BAB V
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
1. Tes organoleptis:
Alat: panca indra
Prinsip: mengamati bentuk, warna dan bau dari sediaan
Bentuk: eye shadow compact powder
Warna: merah, kuning, biru, coklat
Bau: wangi khas
Hasil:
Bentuk: eye shadow compact powder
Warna: merah, kuning, biru , coklat
Bau: wangi khas
2. Tes pH:
Alat: indicator universal
Prinsip kerja alat: mengukur pH sediaan
Cara kerja:
a. Ambil sedikit sediaan lalu tambahkan sedikit air
b. Ambil sedikit kertas indicator universal, celupkan pada No.1
c. Kemudian cocokan dengan indicator universal yang tersedia untuk
menentukan pH sediaannya.
Hasil: pH sediaanya 6,0
3. Tes pay off atau pulasan:
Alat: kuas eye shadow
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 22
Kosmetika: Eye Shadow
Prinsip kerja:
Ambil sedikit sediaan eye shadow dengan menggunakan kuas eye shadow
kemudian dioleskan pada kelopak mata atau kulit, lalu dilihat atau diamati apakah
mudah menempel atau tidak pada kulit atau kelopak mata.
Hasil: sediaan eye shadow yang dibuat mudah menempel pada kelopak mata
ataupun kulit.
4. Tes homogenitas:
Cara kerja:
Ambil sedikit sediaan eye shadow kemudian dioleskan pada sekeping kaca atau
bahan transparan, lalu diamati apakah sediaan sudah menunjukkan
homogenitasnya.
Hasil: sediaan eye shadow yang dibuat sudah homogen dan distribusi warna pada
sediaan merata pada seluruh bagian sediaan.
5. Tes penyebaran warna (dispersion of color):
Alat: lup
Prinsip kerja alat:
Ambil sedikit sediaan eye shadow, lalu dioleskan pada lup kemudian diamati
apakah warnanya sudah tersebar merata atau belum.
Hasil: distribusi warna pada sediaan eye shadow yang dibuat sudah merata pada
seluruh bagian sediaan.
6. Tes hardness atau kekerasan:
Cara kerja:
Sediaan eye shadow compact powder yang telah dikempa menjadi sediaan,
dijatuhkan dari ketinggian kira-kira 30 cm, kemudian diamati apakah sediaan
yang telah dijatuhkan tersebut retak, pecah, hancur, atau tetap utuh. Sediaan eye
shadow yang baik tidak akan pecah atau hancur tetapi tetap utuh.
Hasil: sediaan eye shadow yang dibuat tidak utuh/pacah setelah dijatuhkan.
7. Tes ukuran partikel atau ukuran droplet:
Alat: mikroskop optic, mikrometer obyektif dan okuler, obyek glass, cover glass.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 23
Kosmetika: Eye Shadow
Prinsip kerja alat: mengukur besarnya ukuran partikel yang berdispersi pada
sediaan.
Cara kerja:
1. Kalibrasi micrometer okuler terhadap obyektif:
Micrometer okuler yang akan di kalibrasi dipasang di dalam lensa okuler
Micrometer obyektif dipasang dibawah lensa obyektif
Skala 0,0 pada micrometer obyektif dihimpitkan hingga garis dengan salah
satu skala pada skala okuler
Sejumlah skala pada skala obyektif yang segaris dengan sejumlah skala
pada skala okuler dicatat, dilakukan 3 kali replikasi
Micrometer obyektif dilepas
2. Pembuatan preparat:
Sediaan ditambah aqua, diaduk hingga homogen
Teteskan pada obyek glass
Amati ukuran partikel sebanyak 100 kali, catat
Catat ukuran partikel terbesar dan terkecil untuk membuat interval kelas
Hitung diameter tengahnya yang berupa dln, dsn, dvn, dsl, dvs dan dwm
Hasil pengamatan:
a. Hasil kalibrasi skala okuler dengan menggunakan skala obyektif
Standart: 1 skala okuler = 10m
10 skala okuler = 10 skala obyektif
15 skala okuler = 15 skala obyektif
30 skala okuler = 30 skala obyektif
55 skala okuler = 55 skala obyektif
1 skala okuler = 1,0 skala obyektif
= 10,0 m
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 24
Kosmetika: Eye Shadow
b. Hasil pengamatan ukuran partikel dengan skala okuler (100 data)
No. Ukuran partikel dengan skala okuler
1. 1,0 1,2 1,2 1,3 1,5 1,5 1,5 1,5 1,2 1,3
2. 1,2 1,2 2,2 2,4 1,6 1,6 1,9 1,9 2,0 1,6
3. 1,6 1,6 1,7 2,0 2,0 2,0 1,9 1,9 1,9 1,9
4. 2,0 2,0 2,0 1,8 1,8 1,9 1,7 1,7 1,7 1,7
5. 1,7 1,6 1,6 1,7 1,8 1,9 2,0 2,0 2,0 2,0
6. 2,1 2,6 2,1 2,1 2,1 2,1 2,5 2,5 2,5 2,5
7. 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
8. 2,7 2,8 3,2 3,0 2,8 3,8 4,2 3,6 3,5 5,0
9. 3,1 2,9 3,2 2,8 3,0 3,0 4,0 4,0 3,5 3,0
10. 2,7 3,7 3,3 4,5 4,8 4,1 5,0 5,0 3,7 3,5
Ukuran partikel terbesar = 5 = 50 m
Ukuran partikel terkecil = 1 = 10 m
Jumlah kelas = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,3322 log 100 = 7,6 = 8
Interval kelas = (50 – 10) / 8
= 5 = 5,5
c. Hasil perhitungan diameter partikel secara statistik
Rentang diameter
(m)
Nilai tengah
(d)
Jumlah partikel
(n)
(nd) (nd2) (nd3) (nd4)
10-15,5 (1,0-1,55)
12,75 12 153 1950,75 24872,06 317118,79
15,5-21 (1,55-2,1)
18,25 36 657 11990,25 218822,06 3993502,65
21-26,5 (2,1-2,65)
23,75 23 546,25 12973,44 308119,14 7317829,59
26,5-32 (2,65-3,2)
29,25 11 321,75 9411,18 275277,23 8051859,11
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 25
Kosmetika: Eye Shadow
32-37,5 (3,2-3,75)
34,75 9 312,75 10868,06 377665,17 13123864,72
37,5-43 (3,75-4,3)
40,25 5 201,25 8100,31 326037,58 13123012,52
43-48,5 (4,3-4,85)
45,75 2 91,5 4186,13 191515,22 8761821,26
48,5-54 (4,85-5,4)
51,25 3 102,5 5253,13 269222,66 13797661,13
100 2386 64733,25 1991531,12 68486669,77
dln = nd / n = 23,86
dsn = nd2 / n = 25,44
dvn = nd3 / n = 27,106
dsl = nd2 / nd = 27,1304
dvs = nd3 / nd2 = 30,765
dwm = nd4 / nd3 = 34,3889
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 26
Kosmetika: Eye Shadow
Hasil Evaluasi
No
.Evaluasi
Spesifikasi Hasil Kriteria
1.
Organoleptis:
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Compact powder
Kuning, merah,biru,
coklat
Wangi khas
---
Compact powder
Kuning,merah,
biru, coklat
Wangi khas
---
+
+
+
+
2. pH 6,0±5% 6,0 +
3. Homogenitas Homogen Homogen +
4. Pay off/pulasan
Mudah menempel
pada kulit atau
kelopak mata
Mudah menempel
pada kulit atau
kelopak mata
+
5.
Penyebaran warna/
dispersion of
colour
Tersebar merata Tersebar merata +
6.Ukuran droplet/
ukuran partikel
0,5 -10 m 1,0 – 5,0 m +
7.Tes hardness/
kekerasan
Tidak mudah retak,
patah, ataupun hancur
mudah retak,
patah, atau hancur
-
8. Kemudahan
Mudah dibersihkan
tetapi tidak dengan air
Mudah dibersihkan
tetapi tidak dengan
air
+
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 27
Kosmetika: Eye Shadow
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pembuatan eye shadow ini mudah dilakukan namun masih membutuhkan
ketelitian dan keuletan dalam pembuatannya agar didapatkan sediaan yang aman, efektif,
stabil dan dapat diterima. Pada proses pengempaannya kami menggunakan tangan
sehingga hasil yang didapat pun tidak terlalu rapi dan baik.
Sediaan yang kami buat tidak layak produksi karena tidak memenuhi spesifikasi (uji
hardness ). Dan masih perlu perbaikan dalam formulanya agar didapatkan sediaan eye
shadow yang lebih sempurna.
SARAN
Untuk membuat eye shadow yang baik, sebaiknya wadah dari setiap warna yang
berbeda dipisahkan agar warnanya tidak saling bercampur. Selain itu agar hasilnya rapi
dan sempurna diperlukan alat pengempa atau kempa seperti yang terdapat pada pabrik-
pabrik. Dalam pembuatan eye shadow harus diperhatikan kebersihannya agar tidak
mengiritasi mata dan area di sekitar mata. Untuk mendapatkan sediaan yang lebih elegan
dapat ditambahkan gliter pada sediaan.
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 28
Kosmetika: Eye Shadow
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia, ed 4, Jakarta
USP – NF, BP,International Pharmacopoeia,ed 59
Reynold J.,Martindale The Extra Pharmacopoeia,28th ed.,The Pharmaceutical Press
Lund W,1994 dan ed baru The Pharmaceutical Codex,12th ed,The Pharmaceutical Press,
London
FKUI,2007,Farmakologi dan terapi,ed 5, Jakarta
Genaro AR(ed,2001 dan edisi baru), Remington The Science and Practice of Pharmacy,
Mack Publishing Company, easton pensyl Vania.
Mitsui, Takeo, Ph.D., 2000,New Cosmetic Science.,Kibbeqw A.H
Wade A.,Weller P.J., 1994, Handbook of Pharmaceutical Exipients, 2nd ed., The
Pharmaceutical Press, London
Balsam, M.S., Edward Sagarin, 1972, Cosmetic Science and Tecnology, volume 2
Pembimbing: Drs. Sadono, MSi.Apt.
Page 29