54
ANATOMI PAYUDARA 1. Kalang Payudara (Areola Mammae) Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya lebih gelap. Selama kehamilan warna akan menjadi lebih gelap dan warna ini akan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak kembali lagi seperti warna asli semula. Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari Montgomery yang membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan. Kelenjar lemak ini akan menghasilkan suatu bahan dan dapat melicinkan kalang payudara selama menyusui. Di kalang payudara terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu. 1. Putting Susu Terletak setinggi interkosta IV tetapi berhibung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknya akan bervariasi. Pada tempat ini terdapat lubnag-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat-serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat, dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut. Payudara terdiri dari 15-25 lobus. Masing-masing lobus terdiri dari 20-40 lobulus. Selanjutnya masing-masing lobulus terdiri dari 10-100 alveoli dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga merupakan suatu pohon. FISIOLOGI LAKTASI

faal payudara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: faal payudara

ANATOMI PAYUDARA

1. Kalang Payudara (Areola Mammae)

Letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya lebih gelap. Selama kehamilan warna akan menjadi lebih gelap dan warna ini akan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak kembali lagi seperti warna asli semula.

Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari Montgomery yang membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan. Kelenjar lemak ini akan menghasilkan suatu bahan dan dapat melicinkan kalang payudara selama menyusui. Di kalang payudara terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu.

1. Putting Susu

Terletak setinggi interkosta IV tetapi berhibung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknya akan bervariasi. Pada tempat ini terdapat lubnag-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat-serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat, dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut.

Payudara terdiri dari 15-25 lobus. Masing-masing lobus terdiri dari 20-40 lobulus. Selanjutnya masing-masing lobulus terdiri dari 10-100 alveoli dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga merupakan suatu pohon.

 

FISIOLOGI LAKTASI

Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf, dan bermacam-macam hormone. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :

a)      Pembentukan Kelenjar Payudara

      Sebelum Pubertas

Duktus primer dan duktus sekunder sudah terbentuk pada masa fetus. Mendekati Pubertas terjadi pertumbuhan yang cepat dari system duktus  terutama di bawah pengaruh hormon estrogen sedang pertumbuhan alveoli oleh hormone progesterone. Hormon yang juga ikut berperan adalah prolaktin yang dikeluarkan oleh kelenjar anterior adrenalin, tiroid, paratiroid dan hormone pertumbuhan.

Page 2: faal payudara

      Masa Pubertas

Pada masa system duktus proliferasi dan kanalisasi dari unit-unit lobulo alveolar yang terletak pada ujung–ujung distal duktulus. Jaringan penyangga stoma mengalami organisasi dan membentuk septum interlobalir.

      Masa siklus menstruasi

Perubahan kelenjar peyudara wanita dewasa berhubungan siklus mentruasi dan pengaruh pengaruh hormone yang mengatur siklus tersebut seperti estrogen dan progrsteron yang dihasilkan oleh korpus luteum. Bila kadar hormone tersebut meningkat maka akan terjadi edema lobulus, secara klinik payudara dirasakan berat mentruasi kadar estrogen dan progesterone, berkurang. Yang bekerja hanya prolaktin saja. Oedem berkurang berkurang juga. Hal ini menyebabkan payudara besar sampai umur 30 tahun.

      Masa Kehamilan

Pada awal kehamilan terjadi perningkatan yang jelas dari duktus yang baru ,percabangan-percabangan dan lobulus, yang dipengaruhi oleh hormon-hormon plasenta dan korpus luteum. Hormon yang kurang berperan adenohipofise adalah hormone ini terjadi pertumbuhan percabangan-percabangan dan penuh. Sehingga besar payudara selalu tambah pada tiap siklus ovulasi mulai dari permulaan mentruasi plasenta dan korpus luteum. Hormon yang membantu mempercepat pertumbuhan plasenta, korionik gonadotropin,insulin ,kortisol hormone tiroid, parathyroid, dan hormon pertumbuhan.

      Pada 3 bulan Kehamilan

Prolaktin dari adenohipofise/hipofise anterior mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang disebut kolostrum. Pada masa ini kolostrum masih di hambat oleh estrogen dan progesteron. tetapi jumlah prolaktim meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan kolostrum yang ditekan.

      Pada Trimester kedua Kehamilan

Laktogen plasenta mulai merangsang pembentukan kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormone-hormon terhadap pengeluaran air susu telah didemontrasikan kebenararannya bahwa seorang ibu yang melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal , tetap keluar kolostrum.

 

b)      Pembentukan Air Susu

Pembentukan air susu sangat dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan kontrol laktasi serta penekanan fungsi laktasi. Pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 refleks yang masing-

Page 3: faal payudara

masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu refleks prolaktin dan refleks “Letdown” (Lawrence RA, 1988 dan 1995).

1. Refleks prolaktin.

Seperti telah dijelaskan bahwa menjelang akhir kehamilan terutama hormon prolaktin memagang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas, karena aktifitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesteron sangat berkurang, ditambah lagi dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung-ujung saraf sensoris yang befungsi sebagai reseptor mekaink. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medula spinalis dan mesensephalon. Hipotalamus akan menekan prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang adenohipofise (hipofise anterior) sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsan sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walaupun ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung.

Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Pada ibu yang menyusui, prolaktin akan meningkat dalam keadaan-keadaan seperti,  pengeluaran faktor-faktor yang menghambat :

-  stres atau pengaruh psikis

-  anastesi

-  operasi

-  rangsangan puting susu

-  hubungan kelamin

- obat-obatan tranqulizer hipotalamus seperti reserpin, klorpromazin,fenotiazid.

Sedangkan keadaan-keadaan yang menghambat pengeluaran prolaktin adalah :

-    gizi ibu yang jelek

-    obat-obatan

 

2. Refleks letdown (milk ejection reflex).

Page 4: faal payudara

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh adenohipofise, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke neurohipofise (hipofise posterior) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini diangkut menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Oksitosin yang sampai pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitelium. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat dari alveoli dan masuk ke sistem duktulus yang untuk selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk kemulut bayi.

Faktor-faktor yang meningkatkan refleks letdown adalah:

- melihat bayi

- mendengarkan suara bayi

- mencium bayi

- memikirkan untuk menyusui bayi

Faktor-faktor yang menghambat refleks let down adalah :

-    Feedback Inhibitor

Suatu factor local, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi prosuksi. Cara mengatasi: saluran dikosongkan secara teratur (ASI ekslusif dan tanpa jadwal).

- Stres seperti :

- keadaan bingung/pikiran kacau

- takut

- Cemas

- Penyapihan

Bila ada stres dari ibu yang menyusui maka akan terjadi suatu blokade dari refleks letdown. Ini disebabkan oleh karena adanya pelepasa ndari adrenalin (epinefrin) yang menyebabkan vasokontraksi dari pembuluh darah alveoli, sehingga oksitoein sedikit harapannya untuk dapat mencapai target organ mioepitelium. Akibat dari tidak sempurnanya refleks letdown maka akan terjadi penumpukan air susu di dalam alveoli yang secara klinis tampak payudara membesar. Payudara yang besar dapat berakibat abses, gagal untuk menyusui dan rasa sakit. Rasa sakit ini akan merupakan stres lagi bagi seorang ibu sehingga stres akan bertambah. Karena refleks letdown tidak sempurna maka bayi yang haus jadi tidak puas. Ketidak puasan ini akan merupakan tambahan stres bagi ibunya. Bayi yang haus dan tidak puas ini akan berusaha untuk dapat air susu yang cukup dengan cara menambah kuat isapannya sehingga tidak jarang dapat menimbulkan luka-luka pada puting susu dan sudah barang tentu luka-luka ini akan dirasakan

Page 5: faal payudara

sakit oleh ibunya yang juga akan menambah stres-nya tadi. Dengan demikian akan terbentuk satu lingkaran setan yang tertutup (circulus vitiosus) dengan akibat kegagalan dalam menyusui.

 

 

c)      Pemeiharaan Pengeluaran Air Susu

Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormon-hormon ini sangat perlu untuk pengeluaran permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Proses menyusui memerlukan pembuatan dan pengeluaran air susu dari alveoli ke sistem duktus. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya bila kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang da singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin dari hipofise berkurang, sehingga pembuatan air susu berkurang, karena diperlukan kadar prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran.

 

MEKANISME MENYUSUI

 

Bayi yang sehat mempunyai 3 refleksi intrinsik, yang diperlukan untuk berhasilnya menyusui seperti:

A.  Refleksi mencari (Rooting reflekx).

Payudara ibu yang menempel pada pipi atau derah sekeliling mulut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada bayi. Ini menyebabkan kepala bayi berputar menuju puting susu yang menempel tadi diikuti dengan membuka mulut dan kemudian puting susu ditarik masuk ke dalam mulut.

B.  Refleks mengisap (Sucking reflex)

Tehnik menyusui yang baik adalah apabila kalang payudara sedapat mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan pada ibu yang kalang payudaranya besar. Untuk itu maka sudah cukup bila rahang bayi supaya menekan sinus laktiferus yang terletak di puncak kalang payudara di belakang puting susu. Adalah tidak dibenarkan bila rahang bayi hanya menekan puting susu saja, karena bayi hanya dapat mengisap susu sedikit dan pihak ibu akan timbul lecet-lecet pada puting susunya. Puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan lidah, di mana lidah dijulurkan di atas gusi bawah puting susu ditarik lebih jauh sampai pada orofaring dan rahang menekan kalang payudara di belakang puting susu yang pada

Page 6: faal payudara

saat itu sudah terletak pada langit-langit keras (palatum durum). Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara berirama, maka gusi akan menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus, sehingga air susu akan mengalir ke puting susu, selanjutnya bagian belakang lidah menekan puting susu pada langit-langit yang mengakibatkan air susu keluar dari puting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi ini tidak akan menimbulkan cedera pada puting susu.

C.  Refleks menelan (Swallowing reflex).

Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul dengan gerakan mengisap (tekanan negatif) yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan mekanisme menelan masuk ke lambung. Keadaan akan terjadi berbeda bila bayi diberisusu botol di mana rahang mempunyai peranan sedikit di dalam menelan dot botol, sebab susu dengan mudah mengalir dari lubang dot. Dengan adanya gaya berat, yang disebabkan oleh posisi botol yang dipegang ke arah bawah dan selanjutnya dengan adanya isapan pipi (tekanan negatif) kesemuanya ini akan membantu aliran susu, sehingga tenaga yang diperlukan oleh bayi untuk mengisap susu menjadi minimal. Kebanyakan bayi-bayi yang masih baru belajar menyusui pada ibunya, kemudain dicoba dengan susu botol secara bergantian, maka bayi tersebutkan menjadi bingung puting (nipple confusion). Sehingga sering bayi menyusu pada ibunya, caranya menyusui seperti mengisap dot botol, keadaan ini berakibat kurang baik dalam pengeluaran air susu ibu. Oleh karena itu kalau terpaksa bayi tidak bisa langsung disusui oleh ibunya pada awal-awal kehidupan, sebaiknya bayi diberi minum melalui sendok, cangkir atau pipet, sehingga bayi tidak mengalami bingung puting (Neifert, 1995).

Page 7: faal payudara

1 Anatomi payudara

Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada, tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang tampak dari luar sebagai berikut:

-  Superior    : iga II atau III

-  Inferior     : iga VI atau VII

-  Medial      : pinggir sternum

-  Lateral      : garis aksillaris anterior

Dalam keadaan normal hanya terdapat sepasang kelenjar payudara, sedang pada beberapa jenis hewan, kelenjar susu dapat membentang dari sekitas lipat paha sampai dada, kelenjar mamma merupakan ciri pembeda pada semua mamalia. Payudara manusia berbentuk kerucut tapi sering kali berukuran tidak sama.Payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang umumya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram pada waktu menyusui mencapai 800 gram.

Payudara tampak depan

Ada tiga bagian utama payudara, yaitu:

1. Korpus (badan), yaitu yang membesar2. Aerola, yaitu yang kehitaman di tengah

3. Papilla, atau putting, yaitu yang menonjol di puncak payudara

Page 8: faal payudara

Kulit puting susu berpigmen banyak dan tidak berambut. Papilla dermis mengandung banyak kelenjar sebasea. Ada empat macam bentuk puting, yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk putting ini tidak selalu berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi dimana putting tidak lentur, terutama pada bentuk puting terbenam, sehingga butuh penanganan khusus.

Bentuk-bentuk putting susu

Kulit areola juga berpigmen banyak tetapi berbeda dengan kulit puting susu ia kadang-kadang mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai nodulus kecil pada permukaan areola dan disebut tuberkel montgomery. Pada papilla dan areola saraf peraba yang sangat penting untuk reflex menyusui. Bila putting diisap, terjadilah reflex yang sangat diperlukan dalam proses menyusui.

Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui puting susu, masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebagai piring sebuah jam, satu garis menghubungkan ”jam 12 dengan jam 6” dan garis lainnya menghubungkan ”jam 3 dengan jam 9”. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah kuadran atas luar (supero lateral), atas dalam (supero medial), bawah luar (infero lateral), dan bawah dalam (infero medial). Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral).3 Ekor payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang daerah payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung massa jaringan kelenjar mamma yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi tempat neoplasia. Pada kuadran medial atas dan lateral bawah, jaringan kelenjar lebih sedikit jumlahnya, dan paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan kelenjar payudara tambahan dapat terjadi disepanjang garis susu yang membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha.

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.3 Jaringan kelenjarnya terdiri dari 15-25 lobus yang

Page 9: faal payudara

tersebar radier mengelilingi puting.3,4 Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya di belakang areola.

Pada retro areolar ini, duktus yang berdilatasi itu menjadi lembut, kecuali selama masa menyusui, ia akan mengalami distensi. Masing-masing duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus eksretorius). Tiap lobus dibagi menjadi 50-75 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus aksretorius lobus itu. Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum Cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara.

Vaskularisasi payudara terdiri atas :

1. Arteri

Payudara mendapat perdarahan dari :

1. Cabang-cabang perforantes a.mammaria interna. Cabang-cabang I, II, III, dan IV dari a. mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesui, menembus m.pektoralis mayor dan memberi pendarahan tepi medial glandula mamma.

2. Rami pektoralis a. thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun diantara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface).

3. A. thorakalis lateralis (a. mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral m. pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara.

4. A. thorako-dorsalis Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. subskapularis. Arteri ini mendarahi m. latissimus dorsi dan m. serratus magnus. walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya. Karena

Page 10: faal payudara

pada tindakan radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan ”the bloody angel”.

5. Vena

Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena :

1. Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna Vena ini merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada v. mammaria interna yang kemudian bermuara pada v. innominata.

2. Cabang-cabang v. aksillaris yang terdiri dari v. thorako-akromialis, v. thorakalis lateralis dan v. thorako-dorsalis.

3. Vena-vena kecil yang bermuara pada v. interkostalis. Vena interkostalis bermuara pada v. vertebralis, kemudian bermuara pada v. azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat langsung terjadi di paru)

Sistem limfatik pada payudara terdiri dari:

1. Pembuluh getah bening Pembuluh getah bening aksilla :

Pembuluh gatah bening aksilla ini mengalirkan getah bening dari daerah- daerah sekitar areola mamma, kuadran lateral bawah dan kuadran lateral atas payudara. Pembuluh getah bening mammaria interna: Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini berjalan di atas fasia pektoralis lalu menembus fasia tersebut dan masuk ke dalam m. pektoralis mayor. Lalu jalan ke medial bersama-sama dengan sistem perforantes menembus m. interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar getah bening mammaria interna. Dari kelenjar mammaria interna, getah bening mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus dekstra (untuk sisi kanan). Pembuluh getah bening di

Page 11: faal payudara

daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara. Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikardial anterior yang terletak di tepi atas diafragma di atas ligamentum falsiform. Kelenjar grtah bening ini juga menampung getah bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero-superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.

1. Kelenjar-kelenjar getah bening Kelenjar getah bening aksilla Terdapat enam grup kelenjar getah bening aksilla :

Kelenjar getah bening mammaria eksterna. Untaiab kelenjar ini terletak di bawah tepi lateral m. pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksilla. Grup ini dibagi dalan 2 kelompok :

-     Kelompok superior, terletak setinggi interkostal II-III.

-     Kelompok inferior, terletak setinggi interkostal IV-V-VI.

Kelenjar getah bening skapula. Terletak sepanjang vasa subskapularis dan thorako-dorsalis, mulai dari percabangan v.aksillaris menjadi v.subskapularis, sampai ke tempat masuknyav.thorako-dorsalis ke dalam m.latissimus dorsi.

Kelenjar getah bening sentral (Central nodes). Terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak. Kadang-kadang beberapa diantaranya terletak sangat superfisial, di bawah kulit dan fasia pada pusat ketiak, kira-kira pada pertengahan lipat ketiak depan dan belakang. Kelenjar getah bening ini adalah kelenjar getah bening yang paling mudah diraba dan merupakan kelenjar aksilla yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.

Kelenjar getah bening interpektoral (Rotters nodes). Terletak antara m.pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis v.thorako-akromialis. Jumlahnya satu sampai empat.

Kelenjar getah bening v.aksillaris. Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksillaris bagian lateral, mulai dari white tendon m.latissimus dorsi sampai ke sedikit medial dari percabangan v.aksillaris – v.thorako akromialis.

Kelenjar getah bening subklavikula. Terletak sepanjang v.aksillaris, mulai dari sedikit medial percabangan v.aksillaris – v.thorako-aktomialis sampai dimana v.aksillaris menghilang dibawah tendo m.subklavius. Kelenjar ini merupakan kelenjar aksilla yang tertinggi dan termedial letaknya. Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh klenjar getah bening aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid.

-     Kelenjar getah bening prepektoralKelenjar getah bening ini merupakan kelenjar tunggal yang kadang-kadang terletak di bawah kulit atau di dalam jaringan payudara kuadran lateral atas. disebut prepektoral karena terletak di atas fasia pektoralis.

Page 12: faal payudara

-     Kelenjar getah bening mammaria internaKelenjar-kelenjar ini tersebar sepanjang trunkus limfatikus mammaria interna, kira-kira 3 cm dari pinggir sternum. terletak di sdalam lemak di atas fasia endothorasika, pada sela iga. diperkirakan jumlahnya sekitar 6-8 buah.

 

© Anatomical Society of Great Britain and Ireland 2005

2 Fisiologi Payudara

Payudara mengalami 3 macam perubahan yang dipengaruhi hormon. Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran maksimal. kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang. 5 Perubahan ketiga terjadi pada waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel ductus lobul dan ductus alveolus berploliferasi, dan tumbuh ductus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu (trigger) laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui ductus ke puting susu.

3 Proses Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai 2 pengertian yaitu produksi dan pengeluaran ASI. Keduanya harus sama baiknya. Pada saat hamil payudara membesar karena pengaruh berbagai hormon,

Page 13: faal payudara

antara lain estrogen, progesteron, HPL, dan prolaktin. Hormon lain yang berfungsi memperlancar pembentukkan ASI (sintesa protein) adalah insulin, kortikosteroid,  tiroksin, dan lain-lain.

Di dalam bagan payudara terdapat bangun yang disebut alveolus, yang merupakan tempat dimana air susu diproduksi. Dari alveolus ini ASI disalurkan ke dalam saluran kecil (duktulus), dimana beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus). Di bawah areola, saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam putting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran, terdapat otot yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

Hormon Prolaktin

Ketika bayi menyusu, payudara mengirimkan rangsangan ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu.

Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin sampai di payudara dan merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya. Susu yang disedot/dihisap bayi saat ini, sudah tersedia dalam payudara, pada muara saluran ASI.

Sederhananya, mekanisme produksi susu dalam payudara prinsipnya mirip dengan tanaman teh atau tanaman kembang kertas. Jika kita memetik pucuk teh atau kembang kertas, maka akan tumbuh dari bawah ketiak daun, dua buah cabang baru. Jadi semakin sering dipetik, semakin banyak pucuk mudanya. Jika tidak dipetik, tidak akan ada cabang baru.

Page 14: faal payudara

Begitu pula dengan ASI, semakin sering disedot bayi, semakin banyak ASI yang diproduksi. Semakin jarang bayi menyusu, semakin sedikit ASI yang diproduksi. Jika bayi berhenti menyusu, maka payudara juga akan berhenti memproduksi ASI.

Hormon Oksitosin

Setelah menerima rangsangan dari payudara, otak juga mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon Prolaktin. Hormon Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada Prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di payudara, hormon Oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Kadang-kadang, bahkan ASI mengalir hingga keluar payudara ketika bayi sedang tidak menyusu. Mengalirnya ASI ini disebut refleks pelepasan ASI.

Produksi Hormon Oksitosin bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara. Hormon oksitosin juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu mendengar suara bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar. Suara tangis bayi, sentuhan bayi, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau bahkan ketika ibu memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes keluar.

Jika refleks pelepasan ASI ibu tidak bekerja dengan baik, maka bayi akan mengalami kesulitan memperoleh ASI karena harus mengandalkan hanya pada kekuatan sedotan menyusunya. Akibatnya, bayi akan kelelahan dan memperoleh sedikit ASI. Kadang-kadang hal ini membuatnya frustasi, dan kemudian menangis. Peristiwa ini kelihatannya seperti seolah-olah payudara berhenti memproduksi ASI, padahal tidak. Payudara tetap memproduksi ASI, tetapi ASI tidak mengalir keluar. Jadi perkara refleks pelepasan ASI ini sangat penting bagi bayi.

Pada beberapa wanita, mulai kehamilan 5 bulan kadang-kadang keluar cairan yang di sebut kolostrum, dan ini tidak apa-apa.

Selama kehamilan, ASI tidak keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen turun dengan drastis, dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini, diharapkan sekresi juga makin cepat

Ada 2 refleks yang sangat penting dalam proses laktasi, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran. Kedua refleks ini bersumber dari perangsangan putting susu akibat isapan bayi.

1. Refleks prolaktin

Seperti telah dijelaskan diatas, dalam putting susu banyak terdapat ujung saraf peraba. Bila ini dirangsang, maka akan timbul implus (aliran listrik) yang menuju hipotalamus selanjutnya kekelenjar hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon inilah yang memegang peran utama dalam produksi ASI di tingkat afeolus. Dengan demikian mudah dipahami bahwa makin sering rangsangan penyusuan makin banyak pula produksi ASI.

Page 15: faal payudara

2. Refleks Aliran (Let down reflex)

Rangsangan yang berasal dari putting susu, tidak hanya diteruskan sampai kekelenjar hipofisis depan, tetapi juga kekelenjar hipofisis bagian belakang. Akibatnya bagian ini mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran, sehingga asi di pompa keluar. Makin sering menyusui, pengkosongan alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya bendungan susu makin kecil, dan menyusui makin lancar. Saluran asi yang mengalami bendungan tidak hanya mengganggu penyususan, tetapi juga mudah terkena infeksi.

Dengan keluarnya oksitosin, hormon ini akan memacu otot rahim sehingga involusi rahim makin cepat dan baik. Tidak jarang perut ibu merasa mulas pada hari pertama menyusu ini adalah mekanisme alamiah yang baik untuk kembalinya rahim ke bentuk semula.

Tiga refleks yang penting dalam mekanisme isapan bayi, yaitu

1. reflek menangkap (rooting reflek)

Reflek ini terjadi bila bayi baru lahir tersentuh pipinya. Dia akan menoleh ke arah sentuhan bila pipinya dirangsang dengan papila, maka akan membuka mulut dan berusaha untuk menangkapnya.

1. reflek mengisap

Reflek ini mulai apabila langit-langit mulut bayi tersentuh, sentuhan ini mencapai bagian palatum, maka sebagian besar areola harus tertangkap mulut bayi maka sinuslaktiverus yang berada di bawah areola akan tertekan antara gusi, lidah dan palatum, sehingga pemerasan ASI lebih sempurna

1. reflek menelan

Bila mulut masuk ia akan menelannya.

Zat Penghambat

Produksi ASI juga dikendalikan di dalam payudara itu sendiri. Bila dalam satu payudara ada banyak ASI yang tertinggal, maka zat penghambat akan memerintahkan sel-sel pembuat susu untuk berhenti bekerja. Penghentian ini diperlukan untuk mencegah payudara yang bersangkutan mengalami efek kepenuhan.

Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa jika bayi lebih banyak menyusu pada satu payudara, maka payudara tersebut menghasilkan lebih banyak ASI dan ukurannya menjadi lebih besar dari payudara lainnya. Agar satu payudara tetap menghasilkan ASI, maka ASI yang ada di dalamnya harus dikeluarkan. Jadi, jika bayi tidak menyusu pada salah satu atau kedua payudara, ASI SEBAIKNYA DIKELUARKAN DENGAN CARA DIPERAH.

Page 16: faal payudara

ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI MENYUSUI

Assalamualaikum Wr.Wb, salam sejahtera ibu dan ayah, kali ini saya kembali untuk membahas beberapa teori tentang menyusui yang penting untuk dipahami, salah satunya dapat sebagai bekal ilmu untuk menjadikan masa-masa menyusui menjadi masa yang indah dan menyenangkan bayi ibu,bayi dan ayah. Yuk mari disimak.Setiap manusia baik perempuan maupun laki-laki memiliki payudara, akan tetapi berbeda fungsi dan pengaruh hormonalnya, kali ini tentu saja kita bicara tentang payudara wanita ya. Payudara yang matang merupakan tanda pertumbuhan seks sekunder untuk seorang gadis saat memasuki pubertas. Pertumbuhan sel-sel payudara akan semakin aktif sejak wanita hamil karena pengaruh kuat hormon estrogen dan progesteron, kemudian saat kehamilan sel-sel penghasil ASI ini mulai matang sampai akhirnya benar-benar siap untuk keperluan menyusui di saat bayi setelah lahir. Ukuran payudara akan bertambah saat hamil dan semakin bertambah saat menyusui karena rangsangan prolaktin dan oksitosin, begitu masa penyapihan bayi dan ibu sudah jarang bahkan tidak pernah menyusui lagi, sel-sel penghasil ASI di payudara akan mengalami periode kematian sel dimana rangsangan prolaktin sudah berhenti, sehingga ukuran payudara kembali ke semula sebelum hamil.

A. Anatomi Payudara

a. Korpus mammae: adalah badan payudara seutuhnya, di dalamnya berisi jaringan ikat, kelenjar lemak, saraf, pembuluh darah,kelenjar getah

Page 17: faal payudara

bening,kelenjar payudara yang berisi sel-sel penghasil ASI,saluran ASI. Aktivitas sel-sel dan kelenjar ini dipengaruhi hormon.

b. Areola : area yang berwarna gelap mengelilingi puting susu, warnanya ini disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulit. Perubahan warna areola tergantung dari warna kulit dan adanya kehamilan. Wanita yang berkulit putih bule’ biasanya warna areola cenderung pink, wanita kuning langsat warna areolanya cenderung jingga kemerahan dan wanita berkulit hitam maka warnanya lebih gelap. Selama kehamilan, warna areola akan menjadi lebih gelap dan menetap. Pada daerah ini didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari Montgomery yang akan membesar selama kehamilan, nantinya kelenjar ini akan mengeluarkan suatu bahan yang dapat melicinkan areola selama menyusui. Pada areola terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu, itulah mengapa bayi menyusu yang benar-benar mendapatkan ASI yaitu menyusu pada areola.

  Papilla mammae atau puting susu : letaknya bervariasi sesuai ukuran payudara, terdapat lubang-lubang kecil di puting yang merupakan muara dari duktus laktiferus (tempat penampungan ASI). Pada puting juga didapatkan ujung-ujung saraf, pembuluh darah.

  Diantara areola dan puting terdapat serat-serat otot polos yang tersusun melingkar, sehingga apabila ada kontraksi ketika bayi menghisap, maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan puting susu yg merupakan muara ASI bekerja, serat-serat otot polos yang tersusun sejajar akan menarik kembali puting susu. Begitu terus setiap bayi menghisap.

Page 18: faal payudara

penampang melintang payudara

 

Nah ini gambar penampang melintang payudara. Pabrik ASI yaitu di alveolus, begitu mendapat rangsangan dari bayi ke otak, hormon prolaktin diproduksi dan beredar dalam darah masuk ke payudara dan merangsang alveolus untuk memproduksi ASI. Sekelompok alveolus bersatu menjadi lobules, beberapa lobules bergabung menjadi 15-20 lobus. Bentuk kesatuan ini seperti buah anggur atau pohon. ASI yang diproduksi akan dialirkan sepanjang saluran ASI dan ditampung di areola sebagai kalang susu, siap dihisap bayi dan ASI keluar melalui muaranya yaitu puting. Kebayang kan yah

B. Siklus terbentuknya ASI

1.      Pembentukan ASI (laktogenesis) stadium 1 dimulai saat kehamilan 20 minggu, disini mulai terjadi pembesaran dan penambahan alveolus serta lobules untuk nantinya memproduksi ASI, rangsangan prolaktin sudah ada namun kerjanya masih ditekan oleh hormone kehamilan yaitu progesterone dan estrogen, makanya tidak heran ibu hamil menjelang trimester 3 mulai mengeluarkan kolostrum yang sedikit sekali. Ibu tidak perlu khawatir akan kurangnya kolostrum untuk bayi nanti, ini kejadian normal. Sel-sel penghasil ASI sudah mulai aktif namun belum siap untuk menyusui, tidak perlu dipompa. Rangsangan prolaktin akan jauh lebih besar saat bayi lahir nanti, ketika hormone kehamilan yg semula menghambat,menjadi turun kerjanya segera setelah plasenta keluar.

Page 19: faal payudara

2.      Laktogenesis stadium 2, akhir kehamilan sampai persalinan 48-72 jam. Begitu plasenta keluar, level progesterone dan estrogen yang tinggi langsung drop, akan tetapi masih tersisa sedikit di peredaran darah, sehingga kolostrum-lah yang diproduksi,kolostrum banyak sekali manfaatnya (nanti akan kita bahas di postingan saya selanjutnya). Pengeluaran kolostrum menyesuaikan kebutuhan bayi dan kapasitas lambung bayi baru lahir yang masih sedikit. Lemak coklat ada di bayi menjadi cadangan lemak untuknya sehingga sebenarnya bayi kuat tanpa minum 72 jam. Yang terpenting untuk melancarkan laktogenesis stadium ini adalah dengan skin to skin contact 2 jam sekali, dan mencoba bayi mulai menyusu ke payudara dengan perlekatan yang baik.

3.      Laktogenesis stadium 3 (galaktopoesis), mempertahankan produksi dan lancarnya pengeluaran ASI dari hari ke-4 sampai ke 14, masa-masa penting dimana bayi secara alamiah bayi akan menyusu langsung dari payudara. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula ASI yang diproduksi dan dikeluarkan, ini yang menjelaskan teori demand and supply.

4.      Involusi (berkurangnya kelenjar payudara), apabila bayi tidak menyusu dan ASI tidak dikeluarkan, mulai 40 hari setelah bayi berhenti menyusu makan aktivitas sel-sel penghasil ASI akan menurun.

C. Reflek-reflek penting dalam menyusui

1.      Reflek Prolaktin

Saat bayi mulai menghisap atau menyusu yang merupakan rangsangan fisik akan mengirimkan sinyal-sinyal ke kelenjar hipotalamus di otak (hipofise anterior)

Page 20: faal payudara

untuk menghasilkan hormon prolaktin, prolaktin akan beredar dalam darah dan masuk ke payudara,memerintahkan alveolus untuk memproduksi ASI

2.    Reflek Let Down (Oksitosin)

Bersamaan dengan dihasilkannya prolaktin dari hipofise anterior, rangsangan isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior sehingga dikeluarkanlah oksitosin. Oksitosin masuk ke peredaran darah masuk ke rahim untuk menstimulus kontraksi rahim, dan masuk ke payudara untuk memeras air susu yang sudah dibuat di alveolus untuk keluar mengalir di saluran ASI, ditampung di areola dan nantinya akan bermuara ke putting. Reflek aliran ini atau keluarnya ASI bahkan sampai menyemprot juga dipengaruhi beberapa faktor seperti psikologis ibu yang bahagia melihat bayinya, mendengar suara bayi,melihat foto bayi,ibu bahagia karena peran serta ayah. Reflek ini juga dihambat oleh faktor stress.

Nah sekian sharing singkat tentang anatomi dan fisiologi menyusui secara umum, informasi lebih detil mengenai mekanisme menyusui, serba-serbi oksitosin dan LDR akan dibahas di postingan selanjutnya. Semoga bermanfaat ya, wassalam

Page 21: faal payudara

Anatomi dan Fisiologi Payudara

{ December 23, 2009 @ 7:31 am } · { KULIAH BIDAN }

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Anatomi dan Fisiologi Payudaraa. Anatomi PayudaraPayudara (buah dada) atau kelenjar mammae adalah salah satu organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu. Payudara berfungsi memproduksi ASI terdiri dari lobules-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI, tubulus atau duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu (nipple). Kelenjar mammae merupakan cirri pembeda pada semua mamlia. Payudara manusia berbentuk kerucut tapi sering berukuran tidak sama.Payudara terletak pada hermithoraks kanan dan kiri dengan batas-bata yang tampak dari sebagai berikut:- Superior : iga II atau III- Inferior: iga VI atau VII- Medial: pinggir sternum- Lateral: garis aksillars anteriorKulit puting susu berpigmen banyak yang tidak berambut. Papilla dermis mengandug banyak kelenjar sabasea. Kulit areola juga berpigmen banyak tetapi berbeda dengan kulit puting susu, ia kadang-kadan mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai nodulus kecil pada permukaan areola dan disebut kelenjar Montgomery.Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua gari khayalan ditarik melalui puting susu, masing-masing saling tegak luru. Jika payudara dibayangkan sebgai piring sebug jam, satu gari

Page 22: faal payudara

menghubungkan “jam 12 dengan jam 6” dan garis lainnya menghubungkan “ jam 3 dengan jam 9”. Empat kuadra yang dihasilkannya adalah kuadran atas luar (supero lateral)atas adalam (supero medial), bawah luar (infero lateral), dan bawah dalam (infro medial). Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral). Ekor payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar mammae yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menajdi tempat neoplasia. Pada kuadran media atas da lateral bawah, jaringa kelenjar lebih sedikit jumlahnya, dan paling minimal adalah yang dikuadran medial bawah. Jaringan kelenjar payudara tambahan dapat terjadi disepanjang garis susu yang membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha.Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.Jaringan kelenjar, duktus dan jaringan penyokongJaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting. Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesamspainya di belakang areola. Pada retro areola. Pada retro areolar ini , duktus yang berdilatasi itu mejadi lembut kecual ibu selama masa menyusui, ia akan mengalami distensi. Masing-masiang duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan kea rah puting (duktus eksretorius). Tiap lobus dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus aksretorius labus itu. Setiap loblus atas sekelompok alveolus yang bermuar ake adalam laktiferus (saluran airu susu) yang bergabung dengan duktus-duktus linnya untuk membentuk saluran yang lebih besr dan berakhir dalam saluran sekretorik. Ketika saluran-saluran ini mendekati puting, membesar untuk wasah penampungan air susu (yang disebut sinus laktiferus) kemudia salura-saluran itu tersebut menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara di atas permukaannya.Di antara kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligmentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfugsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara.Pembuluh darah / vaskularisasi payudara1. ArteriPayudara mendapat pendarahan dari:a. Cabang-cabang perforantesa mammaria interna. Cabang-cabang I,II,II,IV,V dari a. mammaria interna menembus didinding dada dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesuai, menembus m. pektoralis mayor dan meberi pendarahan tepi medial glandulla mamma.b. Rami pektoralis a. thorako-akromialisArteri ini berjalan turun di antaara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan mendarahi glandula mamma bgagian dalam (deep surface)c. A. thorakalis lateralis (a. mammae eksternal)Pembuluh darah ini berjalan turun menyusuri tepi laterl minggu pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara.d. . thorako-dorsalisPembuluh darah ini merupakan cabanga dari a. subskapularis. Arteri ni mendarahi m. latissmus dorsi dan minggu serratus magnus. Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya, karena pada tindakan radikal masterktomi, pendarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan

Page 23: faal payudara

“ the bloody angel”.2. Venapada daerah payudara terdapat tiga grup vena:a. Cabang-cabang perforantges v. mammaria internaVena ini merupakan vena tersebar yang mengalirkan darah dari payudara vna ini bermuara pada v. Mammaria interna yang kemudian bermuara pada v. mnominata.b. Cabang-cabang v. aksillaris yang terdiri dari v.thorako-akromialis.b.thoraklais lateralis dan v. thorako-dorsalis.c. Vena-vena kecil bermuara pada v. interkostalisVena interkostalis bermuara pada v. Vertebralis, kemudia bermuara pada . Azygos (melalui vena-vena metastase dapat langsung terjadi di paru).Sistem limfatik pada payudaraa. Pembuluh getah bening- Pembuluh getah bening aksilla:Pembuluh getah bing aksilla ini mengalirkan getah bening dari daerah-daerah sekitar areola mamma, kuadaran lateral bawah dan kuadaran lateral atas payudara- Pembuluh getah bening mammar interna:Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini berjalan di atas fasia pektorlai s lalu menembus fasia tersebut sistem pertorntes menembus m. pektrolis mayor. Lalu jalan ke medal bersama-sama dengan sisitem pertorntes menembus m./ interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar getah benin mamari interna. Dari kelenjar mammary interna, getah bening menglilr melalui trunkus limfatikus mamaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus deksrta( untuk sisi kanan)Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara. Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang terletak di tepi atas diafragma di atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini juga menampung getah being dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.b. Kelenjar-kelenjar getah beningKelenjar getah bening aksillaTerdapat enam grup kelenjar getah bening aksilla:Kelenjar geth bening mammae eksterna. Untaian kelenjar ini terletak di bawah tepi lateral m. pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksilla. Grup ini dibagi dalam 2 kelompok:- Kelompok superior, terletak setinggi ingerkostal II-III- Kelompok inferior, terletak setinggi interkostal IV-V-VIKelenjar getah bening scapula. Terletak sepajang c asa subskapularis dan thoralodoralis, mulai dari percabangan v. aksillaris mejadi v. subskapularis, sampai ke tempat masuknya v.thorako-dorsalis ke dalam m. latissimus dorsi.Kelenjar getah bening sentral (central nodes). Terletak di dalam jaringa lemak di pusat aksila. Kadang-kadang beberapa di antaranya terletak sangat superficial, di bawah kulit dan fasia pada pusat aksila, kira-kria pada pertengahan lipat aksila depan dan belakang. Kelenjar getah bening ini adalah kelenjar getah bening yang paling mudah diraba dan merupakan kelenjar aksilla yang terbesa dan terbanyak jumlahnaya.Kelenjar getah bening interpektoral (rotters nodes). Terletak antara m. pektoralis mayor dan

Page 24: faal payudara

minor, sepanjang rami pektoralis v. thorako-akromialis. Jumlahnya satu sampai empat.Kelenjar getah v. aksillaris. Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksillaris bagian lateral, mulai dari white tendon m. laitssimus dorsi sampi ke sedikit medial dari percabangan v. aksillaris-v.thorako akromialis.Kelenjar getah bening subklavikula. Terletak sepenjnag c.aksillaris, mulai dari sedikit medial percabangan v.aksillaris-v.thorako-aktomialis sampai dimana v. aksillaris menghilang di bawah tendo m.subklavius. kelenjar ini merupakan kelenjar aksilla yang tertinggi dan termedial letakya. Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar getah bening aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid.Kelenjar getah bening prepektoralKelenjar getah bening ini merupakan kelenjar tunggal yang kadang-kadang terletak di bawah kulit atau di dalam jaringa payudara kuadran lateral atas disebut prepektoral karena terletak di atas fasia pektoralis.Kelenjar getah bening internaKelenjar-kelenjar ini tersebut sepanjangt trunkus limfatikus mammaria interna, kira-kira 3 cm dari pinggir sternum, terletak di dalam lemak di atas fasia endothoraiska. Pada sela tiga, diperkiran jumlahnya sekitar 6-8 buah.Susunan sarafSusunan saraf payudara berasal dari cabangcutaneneous cervical dan saraf thirak spinal. Cabang saraf ketiga dan keempat cutaneus dari cervical plexus melewati bagian anterior, berakhir di jajaran tulang tiga yang kedua. Cabang-cabang ini menyumplai sensor ke bagia payudara atas, saraf thoracic spinal, T3, T6 membentuk saraf intercostals dan bercabang dari otot peectoralis major dekat sternum unutk menyuplai sensor ke bagian lateral payudara. Percabangan T2 memasuki bagian atas tubuh safaf intercostobrachial dan menyuplai sensor ke aksila. Susunan saraf areola dan puting susu disuplai oleh saraf parikang thoracic yang bercabang-cabang dengan membentuk membulat.

b.LaktasiMasing-masing payudara terdiri atas sekitar 20 percabangan duktus yang terbuka melalui sinus ke atas permukaan putting susu. Terdapat benang-benang menyangga dari jaringan fibrosa yang melekatkan ke dinding dada, dan terdapat banyak sel-sel lemak di anta lobulus.Sistem duktus telah terbentuk dengan baik setelah pubertas, kaerna keterlibatan estrogen, tetapi sekretorius asini hanya berkembang pada kehamilan di bawah pengaruh kadar progesterone yang tinggi. Prolaktin, suatu hormon dari kelenjar hipofisis, meningkatkan aksi baik pada estrogen maupun progesterone.Setelah kelahiran anak, penurunan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan sekresi prolaktin dan hal ini merangsang sekresi air susu ibu oleh kelenjar asini. Sekresi yang pertama dihasilkan adalah kolostrum cairan yang kaya akan protein yang mengandung antibody. Setelah hari ketiga terbentuk laktasi normal.Penghisapan bayi pada payudara merangsang putting susu menyebabkan refleks sekresi dari hormin oksitosin dari kelenjar hipofisis anterior. Oksitosin menyebabkan kontraksi serat-serat otot polos di sekitar asini dan air susu dengan cepat diejeksikan dari putting susu. Suatu refleks yang dikenal sebagai “letdown”  terbentuk pada beberapa hari pertama menyusui tetapi dengan jelas dipengaruhi oleh emosi. Pelepasan oksitosin juga membantu uterus untuk berkontraksi sehingga uterus kembali ke ukuran normalnya.

Page 25: faal payudara

Prolaktin, suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria interior, penting untuk produksi lair susu ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama lkehamilan, bekerjanya hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepasnya / keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tinfkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.Terjadinya suatu kenaikan pemasokan darah beredar lewat payudara dan dapat diekstaksi bahan penting  untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein dari darah sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan mendorongkannya menuju ke tubuli laktifer.Kenaikan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif.Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mamae: tekanan dari belakang dan efek neurohormonal.

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.

Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.

Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Gambar 1. Anatomi payudara

Korpus Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

Areola Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

PapillaBentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted).

Page 26: faal payudara

Gambar 2. Bentuk puting susu normalGambar 3. Bentuk puting susu pendekGambar 4. Bentuk puting susu panjangGambar 5. Bentuk puting susu terbenam/ terbalik

2.2. Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASIPara bidan mempunyai peran istimewa dalam menunjang pemberian ASI. Karena dengan demikin seorang ibu akan mempeorleh dukungan percaya diri tentang kemampuannya memberi ASI. Pada masa kehamilan bidanjuga dapat memberikan penjelasan dan penyluhan tentan gmanfat dan keunggulan ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu dan bayinya, bahanya pemberian susu formula serta perawatan payudara sejak umur kemahilan 6 bulan.Professional perwatan kesehatan (bidan) mempunyai tanggung jawab utnuk memberikan lingkungan yang mendukung kelanjutan upaya ibu untuk menyusui bayinya. Fungsi bidantidak hanyua memberikan pengetahuan yang diperluakan pada ibu, tapi juga untuk mengindentifikasi keterampilan-kerampilan yang diperlukan dan terutama meningkatkan kepercayaan diri dan otonominya. Pemahaman tentang membina kelekatan yang tept dan kemampuannya mengajarkan kepada ibu adalah hal yang sangat penting.Untuk mengajari ibu , bidan memerlukan pengetahuan dan pemahaman tentang proses fiologis menyusui. Oleh Karena itu, pengetahuan ini perlu diterapkan sehingga ibu dapat memahami tentang apa yang sedang terjadi. Keterampilan yang perlu dimiliki bidan adalah kemampuan untuk mengajarkan ibu tentang praktik pelekatan bayi (hubungan yang terjadi antara ibu dan bayi) saat menyusui sehingga ibu dapat melakukannya secara mandiri, bagaimana cara pemberian ASI yang baik, serta proses penyimpanan ASI jika tidak diberikansecara langsung.Menyusui harus dianggap sebagai aktifitas rileks dan saling memuaskan antara ibu dan bayinya. Bidan membantu ibu dengan menolongnya menemukan plsisi yang nyaman untuk memulai menyusui. Sambil membimbing ibu dalam upayanya, bidanjuga dapat menggunakan waktu ini untuk mengetahui perilaku normal bayi selama pengisapan. Bidan yang membimbing ibu dalam pengalaman menyusui harus selaluy meyakinkan ibu bahwa ia akan berhasil dalam menyusui.

2.3. Manfaat Peberian ASIASI memiliki manfaat yang sangat besar baik bagi bayi, ibu dan orang-orang sekitarnya.a. bagi bayi- ASI mengandung semua bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi- Bebas bakteri dan tersedia dalam suhu yang ideal tanpa alat pembantu.- Memberikan perlindungan dari infeksi, termasuk penyakit gastrointestinal penyakit pernapasan, enterokolitis, dan apendisitis- Menurunkan risiko sidrom kematian bayi tiba-tiba- Meberikan perlindungan dari laergi- Mencegah terjadinya keadaan gizi salah (kelebihan makan dan obesitas)- Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi menjadi lebih pandai- Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaiaan bicara- Menunjang perkembangan kperibadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan hubugna sosial yang baik.b. Bagi ibu- menurunkan kehilangan darah setelah melahirkan dan mengurangi terjadinya anemia

Page 27: faal payudara

- menurunkan tingkat ansietas, stress, depresi, keletihan dan rasa bersalah- menunda terjadinya ovulasi sehingga meningkatkan jarak kelahiran anak yang disebabkan oleh amenorea laktasi- memberiokan risiko osteoposisis, kanker payudara pada wanita terutama bila menyusui lebih dari 3 bulan- menurunkan risiko kaner ovarium- memberi kepuasan, kebanggan, dan kebahagiaan bagi ibu. Hubungan batin antara ibu dan bayinya menjadi lebih terasa karena dekatnya hubungan mereka melalui proses penyusuan.c. Bagi keluarga- dapat mengurangi biaya pengeluaran keluarga. Karena tidak perlu membeli susu formula dan botol dot- menunda penggunaa alat kontrasepsi, menghemat waktu, ASI siap setiap saat jika diperlukan- portable dan praktis ASI dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan segar.- Tidak merepotkan dan hemat waktud. Bagi Negara/bangsa- penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui serta biaya menyiapkan susu- penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah / mencret dan sakit saluran napas- penghematan obat-obatan, tenaga, dan saran kesehatan- menciptakan generasi penerus bangsa yang tanggunh dan berkualisatas untuk membangun Negara- langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia2.4. Komposisi gizi dalam ASIa. KolostrumKolostrum atau ASI pertam berbeda dengan air susu yang berwarna puti, karena kolostrum mengandung lebih banyak protein (terdapat sekitar 1% dalam air susu putih) lebih banyaka mengandung immunoglobulin ASI (lgA), laktoferin dan sel-sel darah putih yang tersedi unutk bayi dan dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi. Kolostrum yang berubah menjadi ASI matang antara 3 dan 14 hari setelah melahirkan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membebani ginjal bayi yang belum matang. Kolostrum mengandung immunoglobulin yang berguna melapisi usus dan lmelindunginya dari infeksi bakteri dan virus. Selain yang telah dijelaskan, kolostrum juga mendaung zat antivirus dan antibakteri sebagai berikut:- lysozime: enzim yang sangat berperan efektif disalurkan pencernaan yangbertugas menghancurkan dinding sel bakteri pathogen dan melindung salurang pencernaan bayi.- Bifidobakteri: bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri pathogen dan parasit mampu bertahan hidup.- Laktoferin: bertugas mengikat zat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat besi diboikot untuk tidak mendapat suplasi zat besi sehingga pertumbuhannya terhambat.- Latoferoksida: bersama unsure lain berperang melawan abketeri streptococcus (yang dapat menyebabkan penyakit paru0, pseudom,onia, dan eschercia coliASI tidak hanyua menyesuaikan diri untuk berespon terhadpa infeksi, ASI juga mengubah unsure-unsur gizi sesuai dengan kebutuhan bayi. Unsure-unsur gizi yang banyak terkandung di dalam ASI yaitu:b. ProteinProtein dalam ASI mencapati kadar yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan optimal,

Page 28: faal payudara

sementara ASI juga mengandung muatan yang mudah larut sesuai untuk ginjal yang belum matang. Kasein dalam ASI adalah 80:20, yang menghasilkan “kepala susu” yang lebih lembut dlam lambung sehingga mengurangi waktu pengosongan lambung dan membantu pecernaan. Sedangkan kasein dalam susu sapi hanya 20:80 terdapat berbagai subtansi dalam ASI yang belum sepenuhnya dipahami, misalnya asam amino taurin, yang kin dianggap penting untuk petumbuhan otak manusia dan absorbsi lemak.c. LemakSeperti halnya substansi protein dalam ASI dapat membantu absorbsi lemak. Lemak sendiri memiliki beberapa fungsi dalam tubuh dan berperan pentinng dlam kualitas peletana myelin. Hal ini ditandai dengan jharngnya kedajadian sklerosisi multiple di Negara-negara yang masyarakat umumya memberikan ASId. Karbohidrat (laktosa)Perkembangan sistem saraf pusat merupakan bagian dari fungsi laktosa dalam ASI. Laktosa juga memberi sekitar 40% kebutuhan energi bayi. Laktosa membantu pertumbuhan laktobasilus bifidus, merupakan koloni yang membantu menghambat pertumb uhan baketeri patone. Hal ini terjadi karena media yang dihasilkan oleh bakteri bersifat memusuhi pertumbuhan bakteri patogen lainnya.e. VitaminASI memberi vitamin yang cukup bagi bayi walaupun kadarnya bervariasi sesuai dengan diet ibunya. Penting bagi bayi untuk mendapatkan kolostrum dan kemudian susu awal untuk memastikan bahwa vitamin yang larut diperleh oleh bayi.f. MineralKadar natrium lebih banyak sehingga melindungi neonatus dari dehidrasi dan kelebihan natrium dalam darah. Sebanayak 50-70% besi diserap dari ASI bila dibandingkan dari susu sapi yang hanya diserap 10-30%. ASI juga mendangung molekul pengikat sesng, asam pikolinat yang membuat penyerapan seng lebih efisien. Rasio kalsium dan fosfor ASI sesuai untuk mineralisasi tulang bila dibandingkan dengan susu sapi.2.5. Upaya memperbanyak ASIUpaya menghasilakan ASI yang banyak dapat dilakukan dengan cara pembinaan dan pemeliharaan laktasi. Semakin seinr gibu menyusui, semakin banyak produksi ASInya. Karena setiap kali menyusui akant erkirim sinyal ke otak yang mengelurkan hormon oksotsin dan prolakttin. Upaya memperbanyak ASI dapat dilakukan oleh bayi maupun ibu. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan unutk memperbanyak ASI yaitu:a. sususilah bayi sesering mungkin setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit.b. Setelah melahirkan bayi sebaiknya diperkenalkan dengan payudara walaupun ASI belum keluar. Biarkan bayi mencari sendri putting susu ibunya (reflek tooting) karena isapan bayi sedini mungkin sangat penting bagi peningkatan ASIc. Pastikan bayi menyusu deng aposisi menempel yang baik dan dengarkan suara menelan yang aktifd. Susuilah bayi sampai payudara terasa kosong bila ASI masih bersisi, menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang belum kosonge. Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman. Dan perbanyak munum setelah selesai menyusuif. Ibu harus mempersiapkan mental untuk menyusui bayi. Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi merupakan salah satu upaya dalam memperbanyaka

Page 29: faal payudara

g. Gunakan bra yang longgarh. Pentingnya mengikuti penyluhan tentang manfaat dan keuntungan ASI serta aspek-aspek lain tentang menyusui dan laktasii. Melakukan perawatan payudara dan senam untuk kesehatanj. Tingkatkan gizi pada makanan dan dikonsumsi, dan istirahat yang cukupk. Yakinkan diri ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI lebih banyak melakukan hal tersebut di atas2.6. ASI EKSLUSIF

Bayi hanyadiberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, buburnasi, dan tim Sampai6 bulan.Setelah6 bulan mulai diberimakananpendampingASI, sedangkanASI dapat diberikan sampai 2 tahun/ lebih

2.7. CARA MERAWAT PAYUDARA

Merawat payudara selama hamil adalah suatu hal penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive

Banyak ibu hamil mengabaikan perawatan payudara. Boleh jadi lantaran malas atau sesungguhnya belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. “ Malah, dengan perawatan yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui “.

TIGA LANGKAH PERAWATANPerawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yang diperoleh tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim.

Adapun perawatan yang dilakukan ialah:

1. Pemijatan

1. 1. Hal ini bisa dilakukan bersamaan saat mandi. Siapkan baskom air hangat dan air dingin, baby oil, waslap/ handuk, serta kapas.Bersihkan payudara sebelumnya, lalu massage memakai baby oil. Pemijatan dilakukan disekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka.Ketuk-ketuklah payudara dg ujung jari atau ujung ruas jari agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan baby oil yang berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet.

Page 30: faal payudara

Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.

2. 2. Senam TeraturSebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.Senamnya sangat mudah kok. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi.

Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para ibu, yaitu:1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.

2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas.Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.

3.  Memakai Bra Yang PasUntuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh. Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya agar dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik. Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa menjadi masalah pada saat menyusui nanti.

Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain:

• Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. • Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. • Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.

Page 31: faal payudara

• Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya. • Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan  baik danhanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah  melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan  bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:

• ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.

• Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.

• Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.

• Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah. • Muncul benjolan di payudara, dll. a. Umur kehamilan 3 bulan

Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau  masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan.  Puting susu yangnormal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap  datar atau masukkembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan  harus dilakukan perbaikanagar bisa menonjol.Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari,  daerahdi sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar  payudarasampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama  6 menit atau bisa disedot dg pompa susu/ breast pump

b. Umur kehamilan 6-9 bulan

• Kedua telapak tangan dibasahi dengan baby oil.• Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan  warna lebihgelap) dikompres dengan baby oil selama 2-3 menit.  Tujuannya untukmemperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada  puting susu sehingga mudahdibersihkan. Jangan membersihkan dengan  alkohol, sabun atau yang lainnya karena menyebabkan  iritasi atau puting susu lecet.• Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arahluar (searah dan berlawanan jarum jam).• Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari.

• Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas.

Page 32: faal payudara

• Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering danbersih.

• Pakai BH yang pas tidak ketat atau longgar yg bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.2.8. CARA MENYUSUI YANG BENAR

Tehnik menyusui:

Posisi dan perlekatan menyusui

Ada beberapa macam posisi menyusui:duduk, berdiri, atau berbaring.

Posisi : Bayi lurus sejajar, menghadap ibu, telinga dan lengan pada satu garis lurus, dagu bayi setinggi aerola,ada bonding antara ibu dan bayi.Perlekatan : hidung menempel payudara, sebagaian besar aerola bawah masuk mulut,mulut terbuka lebar, bibir bawah ndower

Langkah menyusui yang benar :

ebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putimg susu dan aerola sekitarnya.Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.

Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu atau aerolanya saja.

Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara : 1. menyentuh pipi dengan puting susu atau, 2.menyentuh sisi mulut bayi

Setelah bayi membuka mulut,dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara  ibu dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi;

a. Usahakan sebagaian besar aerola dapat masuk kemulut bayi,sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah aerola. b. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi

Cara pengamatan Tehnik menyusui Yang Benar :

Menyusui dengan tehnik yang tidak benar bisa menyebabkan puting susu menjadi lecet, ASI keluar tidak optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan benar,

perhatikan :

Page 33: faal payudara

-         Bayi tampak tenang

-         Badan bayi menempel pada perut ibu,

-         Mulut bayi terbuka lebar,

-         Dagu bayi menempel pada payudara ibu,

-         Sebagaian besar aerola masuk kedalam  mulut bayi,aerola bawah lebih banyak yang masuk,

-         Bayi nampak mengisap dngan kuat dengan irama perlahan,

-         Puting susu ibu tidak terasa nyeri,

-         Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,

-         Kepala agak menengadah.

-         Melepas isapan bayi

Setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong,sebaiknya mengganti denagn payudara yang lain.Cara melepas isapan bayi :

# jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut atau,

# dagu bayi ditekan kebawah.

Setelah selesai menyusui,ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada  puting susu dan aerola sekitarnya,biarkan kering dengan sendirinya.

Menyendawakan bayi,dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah(gumoh)setelah menyusui.dengan cara: Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu,kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Lama dan frekwensi menyusui

Sebaiknya bayi disusui secara sesuai keinginan bayi(on demand),karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik,karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangssangan produksi berikutnya.menyusui malam hari juga akan memacu produksi ASI.

Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH (kutang) yang dapat menyangga payudara,tetapi tidak terlalu ketat.

Page 34: faal payudara

Pengeluaran ASI

Apabila ASI berlebihan, sampai keluar memancar,maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan lebih dahulu untuk menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu.Pengeluaran ASI juga berguna bagi ibu yang bekerja bisa meninggalkan ASI untuk bayinya.

Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara :

Pengeluaran dengan tangan : tangan ibu dicuci dengan bersih,menyiapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.ibu melakukan pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah aerola.dilakukan pemijatan  secara merata mengelilingi payudara.

Pengeluaran dengan pompa

Bila payudara bengkak atau terbendung dan puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa,pompa tangan dan pompa listrik,yang biasa digunakan adalah pompa Payudara tangan.

2.9. Masalah dalam pemberian ASI

Faktor-faktor yang memperoleh Produksi ASI

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah:

Makanan Ibu

Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.

Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir telur.

Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tamabahan makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika

pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan

Page 35: faal payudara

sumber protein seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI.

Ketentraman Jiwa dan Pikiran

Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.

Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui bayinya, reflek tersebut adalah:

- Reflek Prolaktin

Reflek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. Waktu bayi menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui nervus vagus, terus kelobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar –kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan ASI.

- Let-down Refleks (Refleks Milk Ejection)

Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu. Refleks memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut :”rooting reflex (reflex menoleh). Bayi secara otomatis menghisap putting susu ibu dengan bantuan lidahnya. Let-down reflex mudah sekali terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan ASI tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan menangis. Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin mengganggu let down reflex.

Pengaruh persalinan dan klinik bersalin

Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan sehat. Masalah pemebrian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan.

Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.

Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI bahkan

Page 36: faal payudara

dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI.

Perawatan Payudara

Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.

Dan ada beberapa masalah lainnya yang bias menghambat untuk member ASI yaitu :

Posisi menyusuiPuting terlalu pendekPuting lecetJadi sebelum melahirkan, sebaiknya membeli salep PureLan dari Medela untuk diolesin ke puting kalau lecet.Salep ini aman, tidak perlu dicuci dulu sebelum baby menyusu. Kandungannya lanolin, mungkin ada merk lain juga.Engorgement/ MastitisAwal-awal setelah melahirkan, produksi susu masih dikit, trus tiba-tiba jadi banyak. Saat ini kadang terjadi pembengkakan. Kalau tidak di keluarkan maka akan mengeras untuk mengatasi nya kompres saja dengan air hangat dan dingin. Bingung putingASI terlalu derascara mengatasinya pompa dulu sebelum di berikan ke bayi sebaiknya menyusui dalam posisi reclined (baby di atas)

Tumbuh gigiProduksi menurunPada waktu mau mens dan beberapa hari setelahnya biasanya produksi ASI menurun,

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:

Kurang sering menyusui atau memerah payudara Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut dan

rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.

Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)

Jaringan payudara hipoplastik

Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI

Kurangnya gizi ibu

Page 37: faal payudara

Pada saat awal kehamilan, mulai terjadi peningkatan jumlah dan pematangan sel-sel payudara yang akan semakin berkembang dengan bertambahnya usia kehamilan. Sel-sel payudara sejak dini mulai dipersiapkan untuk proses menyusui sampai setelah bayi lahir. Ukuran payudara akan bertambah saat hamil dan akan semakin bertambah saat menyusui karena rangsangan prolaktin dan oksitosin. Begitu masa penyapihan ketika bayi sudah jarang bahkan tidak pernah menyusu lagi, sel-sel penghasil ASI di payudara akan mengalami periode kematian sel dimana rangsangan prolaktin sudah berhenti, sehingga ukuran payudara kembali ke semula sebelum hamil. Untuk itu penting sekali kita mengetahui bagaimana awal mula ASI terbentuk melalui kerja 2 hormon penting menyusui yaitu prolaktin dan oksitosin.

Siklus Terbentuknya ASI

Pembentukan ASI (laktogenesis) stadium 1, terjadi kurang lebih pada kehamilan 20 minggu. Di sini mulai terjadi pembesaran dan penambahan alveolus serta lobulus yang nantinya akan memproduksi ASI. Rangsangan prolaktin sudah ada namun kerjanya masih ditekan oleh hormon kehamilan yaitu progesteron dan estrogen, maka tidak heran ada beberapa ibu hamil menjelang trimester 3 mulai mengeluarkan kolostrum tapi sedikit sekali. Sel-sel penghasil ASI memang sudah mulai aktif sejak masa kehamilan namun belum siap untuk menyusui. Urban Mama tidak perlu khawatir akan kurangnya kolostrum untuk bayi nanti, ini kejadian normal dan tidak perlu dipompa. Rangsangan prolaktin akan jauh lebih besar saat bayi lahir nanti ketika hormon kehamilan yang semula menekan, menjadi turun jumlahnya segera setelah plasenta keluar. Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin adalah hormon pelancar keluarnya ASI.

Page 38: faal payudara

Laktogenesis stadium 2, akhir kehamilan sampai persalinan 48-72 jam. Begitu plasenta keluar, level progesteron dan estrogen yang semula tinggi langsung turun drastis tetapi masih tersisa sedikit di peredaran darah sehingga aktivitas penekanan minimal terhadap kerja prolaktin masih ada. Itulah yang menjelaskan mengapa ASI permulaan yaitu kolostrum pada 1-2 hari pertama dikatakan “belum keluar”. Kalimat belum keluar perlu digarisbawahi karena sebenarnya kolostrum sudah keluar begitu bayi mulai menyusu. Salah satu faktor perangsang kuat 2 hormon ini yang nantinya dapat membantu keberhasilan menyusui yaitu IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang segera dilakukan begitu bayi lahir minimal 1 jam di dada ibu. Produksi kolostrum menyesuaikan kebutuhan bayi baru lahir dan kapasitas lambung bayi baru lahir yang masih sedikit. Lemak coklat yang ada di bayi menjadi bekal energi untuknya sehingga sebenarnya bayi baru lahir cukup bulan yang bugar kuat tanpa minum 72 jam. Hal penting di sini bagaimana agar laktogenesis tahap 2 dapat berjalan lancar, yaitu dengan rawat gabung (bayi 1 tempat tidur dengan ibu), skin-to-skin contact yang dapat dilakukan 2-3 jam sekali, serta membantu bayi mulai menyusu ke payudara dengan perlekatan yang baik. Setelah hari ke-3 pasca persalinan, aktivitas penekanan dari progesteron dan estrogen sudah hilang dan sudah saatnya prolaktin-oksitosin yang berperan penuh, sehingga biasanya Mama mulai merasakan produksi ASI yang bertambah ditandai dengan payudara yang sudah mulai terasa kencang.

Laktogenesis stadium 3 (galaktopoesis), mempertahankan produksi dan lancarnya pengeluaran ASI dari hari ke-4 sampai ke 14, masa-masa penting dimana bayi secara alamiah akan menyusu langsung dari payudara. Semakin sering bayi menyusu tentunya dengan perlekatan yang baik, akan semakin banyak pula ASI yang diproduksi dan dikeluarkan, ini yang menjelaskan teori demand and supply. Hindari pemberian dot karena kecenderungan bayi akan lebih nyaman menyusu dengan dot daripada menyusu langsung ke payudara, meningkatkan risiko terjadinya bingung puting sampai menolak menyusu.

Involusi (berkurangnya kelenjar payudara), apabila bayi tidak menyusu dan ASI tidak dikeluarkan, mulai 40 hari setelah bayi berhenti menyusu makan aktivitas sel-sel penghasil ASI akan menurun.

Reflek-reflek Penting Dalam Menyusui

Reflek ProlaktinBegitu bayi menyusu maka akan dikirimkan sinyal-sinyal ke kelenjar hipotalamus di otak (hipofise anterior) untuk menghasilkan hormon prolaktin, prolaktin akan beredar dalam darah dan masuk ke payudara, memerintahkan alveolus untuk memproduksi ASI.

Reflek Let Down (Oksitosin)Bersamaan dengan dihasilkannya prolaktin dari hipofise anterior, rangsangan isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior sehingga dikeluarkanlah oksitosin. Oksitosin masuk ke peredaran darah masuk ke rahim untuk menstimulus kontraksi otot rahim, dan masuk ke payudara untuk merangsang otot-otot payudara agar membantu pengeluaran air susu yang sudah dibuat di alveolus untuk keluar mengalir melalui saluran ASI, ditampung di areola dan nantinya akan bermuara ke puting. Reflek let down kadang sampai membuat ASI menyemprot keluar.

Page 39: faal payudara

Oksitosin dikatakan juga hormon cinta dan bahagia. Banyak cara yang dapat memicu lancarnya reflek oksitosin ini, antara lain:

Urban Mama melihat bayinya dengan penuh kasih sayang, mendengar celotehan bayi, skin-to-skin contact.

Melihat urban Papa menyayangi bayi dengan penuh kasih sayang, melihat Papa menyendawakan bayi, serta dukungan penuh menyusui eksklusif dari urban Papa sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui.

Mandi air hangat, minum minuman hangat, makan makanan kesukaan urban Mama (selama bayi tidak alergi), Mama melakukan hobi dan aktivitas favorit.

Pijat oksitosin, bisa dibantu pijat oleh ayah atau nenek bayi.

Dukungan penuh untuk menyusui eksklusif selain dari suami juga dari orangtua dan mertua serta lingkungan sekitar.

Kerja oksitosin juga dapat dihambat oleh beberapa faktor, antara lain seperti: stress karena tidak mendapat dukungan dari suami serta keluarga, takut ASI tidak cukup, ketakutan berat badan Mama tidak kembali seperti semula, persiapan untuk ibu bekerja yang kurang dan semua hal-hal yang negatif dan mempengaruhi psikis Mama.

Semoga artikel ini dapat membantu urban Mama semakin yakin dan optimis dapat memberikan ASI eksklusif untuk buah hati tercinta.