2
Sekilas Fakta 7,193 Jumlah korban perdagangan orang yang dibantu oleh OIM di Indone- sia dari tahun 2005 sampai 2014 82% Persentase korban yang di- perdagangkan keluar Indonesia yang dibantu dari tahun 2005-2014 82% Persentase korban perempuan (termasuk 16% anak perempuan) yang dibantu oleh OIM dari 2005 sampai 2014 85% Persentase korban perdagangan orang oleh agen perekrutan dari 2005-2014 Kontak kami: OIM INDONESIA Sampoerna Strategic Square North Tower, 12A Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62 (21) 57951275 Fax: +62 (21) 57951274 E-mail: [email protected] www.iom.or.id Protokol Perdagangan Orang PBB, melengkapi Konvensi PBB melawan Ke- jahatan Transnasional Terorganisir, mendefinisikan Ɵndak pidana perdagangan orang (TPPO) sebagai “rekrutmen, transportasi, pemindahan, penyembunyian, atau penerimaan orang-orang, dengan ancaman atau Ɵn- dakan kekerasan atau bentuk paksaan lainnya, dengan penculikan, pemalsuan, penipuan, atau dengan penyalahgunaan kekuasaan pada posisi yang lebih lemah atau dengan menerima bayaran atau keuntungan lainnya agar memperoleh persetujuan dari seseorang yang memiliki kendali atas orang lain, demi tujuan ek- sploitasi”. Indonesia merupakan sumber utama untuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lintas batas dan internal, terutama untuk eksploitasi tenaga kerja dan seksual. Seba- gian besar dari korban perdagangan lintas batas adalah migran perempuan yang di- perdagangkan melalui jalur-jalur rekrutmen tenaga kerja. Perdagangan orang ke dalam negeri juga merupakan suatu permasala- han, dimana korban berasal dari ASEAN atau sejauh Amerika LaƟn untuk dipeker- jakan dalam industri seks atau perikanan. Pendekatan OIM Dengan arahan dari prinsip-prinsip Proto- kol Perdagangan Orang PBB, OIM berupaya untuk memberantas TPPO di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Program pembe- rantasan perdagangan orang OIM Indone- sia sejalan dengan pendekatan “4P” OIM, yakni: Partnership (Kemitraan) Di Ɵngkat nasional, Indonesia telah menun- jukkan komitmen yang kuat untuk mem- berantas TPPO, seperƟ yang tercermin da- lam UU AnƟ-Perdagangan Orang No 21 tahun 2007, Rencana Aksi Nasional dan pembentukan Gugus Tugas Pencegahan and Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Gugus Tugas PPTPPO) Nasional yang dikoordinir oleh Kementeri- an Pemberdayaan Perempuan dan Perlin- dungan Anak (KPP-PA). Namun, kemajuan di Ɵngkat daerah masih terbatas, ditandai dengan lemahnya respon kebijakan serta kemitraan antar-layanan dan koordinasi yang disfungsional. Dalam hal ini, OIM mendukung beberapa kabupaten di provin- si Jawa Barat dan Kepulauan Riau untuk membentuk Gugus Tugas PPTPPO antar lembaga dan mengembangkan Rencana Aksi dan anggaran untuk beberapa tahun ke depan, sehingga dengan struktur dan kerangka kerja kebijakan ini, seluruh layanan pemerintahan yang terkait akan dapat berkoordinasi lebih baik satu sama lain dan dengan mitra eksternal untuk mencegah TPPO dan melindungi korban TPPO. Pencegahan perdagangan orang Di Indonesia, informasi migrasi tenaga ker- ja jarang tersedia di Ɵngkat masyarakat dan banyak calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang Ɵdak memiliki atau bahkan salah in- Factsheet Pemberantasan Perdagangan Orang

Factsheet - Indonesia - Counter... · han, dimana korban ... pembentukan Gugus Tugas Pencegahan and Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang ... Di Indonesia, informasi migrasi

Embed Size (px)

Citation preview

Sekilas Fakta

7,193 Jumlah korban perdagangan orang yang dibantu oleh OIM di Indone-sia dari tahun 2005 sampai 2014 82% Persentase korban yang di-perdagangkan keluar Indonesia yang dibantu dari tahun 2005-2014 82% Persentase korban perempuan (termasuk 16% anak perempuan)yang dibantu oleh OIM dari 2005 sampai 2014

85% Persentase korban perdagangan orang oleh agen perekrutan dari 2005-2014

Kontak kami:

OIM INDONESIA Sampoerna Strategic Square

North Tower, 12A Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46

Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62 (21) 57951275 Fax: +62 (21) 57951274

E-mail: [email protected] www.iom.or.id

Protokol Perdagangan Orang PBB, melengkapi Konvensi PBB melawan Ke-jahatan Transnasional Terorganisir, mendefinisikan ndak pidana perdagangan orang (TPPO) sebagai “rekrutmen, transportasi, pemindahan, penyembunyian, atau penerimaan orang-orang, dengan ancaman atau n-dakan kekerasan atau bentuk paksaan lainnya, dengan penculikan, pemalsuan, penipuan, atau dengan penyalahgunaan kekuasaan pada posisi yang lebih lemah atau dengan menerima bayaran atau keuntungan lainnya agar memperoleh persetujuan dari seseorang yang memiliki kendali atas orang lain, demi tujuan ek-sploitasi”. Indonesia merupakan sumber utama untuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lintas batas dan internal, terutama untuk eksploitasi tenaga kerja dan seksual. Seba-gian besar dari korban perdagangan lintas batas adalah migran perempuan yang di-perdagangkan melalui jalur-jalur rekrutmen tenaga kerja. Perdagangan orang ke dalam negeri juga merupakan suatu permasala-han, dimana korban berasal dari ASEAN atau sejauh Amerika La n untuk dipeker-jakan dalam industri seks atau perikanan. Pendekatan OIM Dengan arahan dari prinsip-prinsip Proto-kol Perdagangan Orang PBB, OIM berupaya untuk memberantas TPPO di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Program pembe-rantasan perdagangan orang OIM Indone-sia sejalan dengan pendekatan “4P” OIM, yakni: Partnership (Kemitraan) Di ngkat nasional, Indonesia telah menun-jukkan komitmen yang kuat untuk mem-berantas TPPO, seper yang tercermin da-lam UU An -Perdagangan Orang No 21 tahun 2007, Rencana Aksi Nasional dan

pembentukan Gugus Tugas Pencegahan and Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Gugus Tugas PPTPPO) Nasional yang dikoordinir oleh Kementeri-an Pemberdayaan Perempuan dan Perlin-dungan Anak (KPP-PA). Namun, kemajuan di ngkat daerah masih terbatas, ditandai dengan lemahnya respon kebijakan serta kemitraan antar-layanan dan koordinasi yang disfungsional. Dalam hal ini, OIM mendukung beberapa kabupaten di provin-si Jawa Barat dan Kepulauan Riau untuk membentuk Gugus Tugas PPTPPO antar lembaga dan mengembangkan Rencana Aksi dan anggaran untuk beberapa tahun ke depan, sehingga dengan struktur dan kerangka kerja kebijakan ini, seluruh layanan pemerintahan yang terkait akan dapat berkoordinasi lebih baik satu sama lain dan dengan mitra eksternal untuk mencegah TPPO dan melindungi korban TPPO. Pencegahan perdagangan orang Di Indonesia, informasi migrasi tenaga ker-ja jarang tersedia di ngkat masyarakat dan banyak calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dak memiliki atau bahkan salah in-

Factsheet Pemberantasan Perdagangan Orang

formasi mengenai proses rekrutmen. Minimnya informasi ini membuat banyak calon TKI rawan terhadap malpraktek rekrutmen dan eksploitasi. Untuk menangani permasalahan ini, OIM melakukan berbagai inisia f peningkatan kesadaran yang mengedepankan budaya migrasi aman di provinsi uta-ma sumber migran seper Jawa Barat, NTB atau Jawa Ti-mur. Kegiatan OIM ini memiliki pendekatan pencegahan hu-lu yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang tepat dan akurat bagi masyarakat mengenai migrasi tenaga kerja beserta segala risikonya. Untuk tujuan tersebut, OIM Indo-nesia bermitra dengan KPP-PA, Kementerian Pendidikan, Kementerian Tenaga Kerja, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah provinsi dan kabupaten ser-ta organisasi berbasis masyarakat untuk mengembangkan dan menyebarkan materi-materi informasi dan edukasi mengenai migrasi tenaga kerja, termasuk buku saku Migrasi Aman; buku komik Migrasi Aman dan buku komik Pember-antasan Perdagangan Orang. Perlindungan korban Penderitaan fisik dan psikologis yang dialami korban TPPO memiliki dampak buruk terhadap kemampuan mereka untuk memulai awal yang baru dan dalam menjalani kehidupan sosial dan ekonomi yang stabil. Seringkali korban menjadi subyek s gma sasi di dalam lingkaran sosial mereka sendiri, sehingga banyak dari mereka yang tetap rentan, dengan risi-ko semakin dilecehkan dan/atau diperdagangkan kembali. Sejak 2005 OIM Indonesia telah memberikan Dana Bantuan Korban, melalui kerjasama dengan pemberi layanan pemerintah dan non-pemerintah serta mitra sektor swasta untuk serangkaian bantuan pemulangan, pemulihan dan reintegrasi terhadap korban TPPO. Sampai tahun 2014, OIM telah membantu lebih dari 7,000 korban, dan menyimpan data terperinci tentang profil perdagangan dan kesehatan mereka. OIM juga telah menyediakan bantuan teknis dan pela han untuk peningkatan kapasitas baik mitra pemerintah maupun non-pemerintah dalam mengiden fi-kasi dan membantu para korban dengan mengiku pendeka-tan yang sensi ve gender dan anak serta berbasis hak asasi manusia. Penuntutan ndak pidana perdagangan orang OIM menyediakan dukungan peningkatan kapasitas pene-gakan hukum, baik di ngkat nasional dan daerah, dengan menggunakan Buku Manual tentang Penegakan Hukum yang

pertama kali dikembangkan pada 2005 tentang Pedoman Penegakan Hukum dan Perlindungan Korban dalam Pe-nanganan TPPO. Sejak 2005, lebih dari 5,000 aparat penegak hukum (para polisi, jaksa dan hakim) telah dila h di seluruh Indonesia. Melengkapi peningkatan kapasitas penegakan hukum, OIM juga bekerja untuk memperbaiki akses korban mendapatkan keadilan melalui pela han lembaga bantuan hukum, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) terhadap realita TPPO dan undang-undang yang berlaku untuk menuntut ndakan TPPO dan kejahatan terkait lainnya. Se-bagai hasil dari kemitraan tersebut, pelaku TPPO dari be-berapa korban yang dibantu oleh OIM berhasil dihukum dengan hukuman penjara atau denda. Donor Dahulu dan Saat ini: Uni Eropa Departemen Kejaksaan Agung Aus-

tralia Pemerintah Kerajaan Norwegia Departemen Luar Negeri AS UN Trust Fund for Human Security The Body Shop

Factsheet

JANGAN KEMBALI merupakan film dokumenter mengenai cerita tentang Memey, mantan TKI dan korban perdagangan manusia. Dia dibantu oleh OIM dan memperoleh hasil tes posi f untuk HIV saat kembali ke Indonesia. Saat ini Memey ak f sebagai konselor HIV/AIDS, dan menarik dari pengalaman pribadinya unruk meningkatkan kesadaran mengenai resiko perdagangan orang.