178
PROSPEKTUS Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 15 Juni 2012 Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 3 Juli - 10 Juli 2012 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham - Pasar Reguler Dan Negosiasi : 22 Juni 2012 Tambahan : 10 Juli 2012 - Pasar Tunai : 27 Juni 2012 Tanggal Penjatahan : 11 Juli 2012 Tanggal Dimulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pemesanan - Pasar Reguler Dan Negosiasi 25 Juni 2012 Saham Tambahan : 13 Juli 2012 - Pasar Tunai 28 Juni 2012 Periode Perdagangan Waran Seri II Tanggal Terakhir Pencatatan Untuk Memperoleh HMETD : 27 Juni 2012 - Pasar Reguler Dan Negosiasi : 29 Juni 2012 - 23 Juni 2017 Tanggal Distribusi HMETD : 28 Juni 2012 - Pasar Tunai : 29 Juni 2012 - 28 Juni 2017 Tanggal Pencatatan HMETD di BEI : 29 Juni 2012 Periode Pelaksanaan Waran Seri II : 11 Januari 2013 - 29 Juni 2017 Periode Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD : 29 Juni 2012 - 6 Juli 2012 Akhir Masa Laku Waran Seri II : 29 Juni 2017 BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK SINARMAS Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT BANK SINARMAS Tbk. Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang usaha perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Kantor Pusat Wisma Bank Sinarmas – Tower I, Lantai 1 dan 2 Jl. M. H. Thamrin No.51 Jakarta 10350 - Indonesia Telp. (62-21) 3199 0101, Fax (62-21) 3199 0401 Situs: www.banksinarmas.com Kantor Cabang dan Kantor Kas 1 Kantor Cabang Utama, 65 Kantor Cabang, 108 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Syariah, 60 Kantor Kas Konvensional dan 2 Kantor Kas Syariah berlokasi di Indonesia PENAWARAN UMUM TERBATAS I (”PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”) Sebanyak-banyaknya 1.219.066.250 (satu miliar dua ratus sembilan belas juta enam puluh enam ribu dua ratus lima puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya Rp304.766.562.500,00 (tiga ratus empat miliar tujuh ratus enam puluh enam juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus Rupiah) dan sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 (tiga miliar tiga puluh enam juta seratus enam puluh lima ribu) Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan 33,44% (tiga puluh tiga koma empat empat persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Setiap pemegang 400 (empat ratus) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 27 Juni 2012 pukul 16.00 WIB mempunyai 53 (lima puluh tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pada setiap 53 (lima puluh tiga) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 132 (seratus tiga puluh dua) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012. HMETD yang jika tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD adalah sebesar 11,70% (sebelas koma tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan HMETD (dengan mempertimbangkan potensi pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham) dan merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 Tentang Pembelian Saham Bank Umum (“PP 29/1999”). Waran Seri II adalah efek yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan Waran Seri II yaitu 6 (enam) bulan sejak tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan sampai dengan ulang tahun ke-5 (lima) sejak tanggal pencatatan Waran Seri II, mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama. Jumlah dana yang akan diperoleh apabila seluruh Waran Seri II dilaksanakan adalah sebanyak-banyaknya Rp759.041.250.000,00 (tujuh ratus lima puluh sembilan miliar empat puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah). Pemegang Waran Seri II tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri II tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri II tersebut tidak dilaksanakan menjadi saham sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri II tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri II ini tidak akan diperpanjang. PT Sinar Mas Multiartha Tbk selaku Pemegang Saham Utama Perseroan akan melaksanakan haknya dalam PUT I ini. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.73 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.37 tanggal 11 Juni 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta, maka PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah sepakat untuk membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham dengan Harga Penawaran, yaitu sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN YANG DIADAKAN PADA TANGGAL 15 JUNI 2012. DALAM HAL RUPSLB PERSEROAN TIDAK MENYETUJUI PENAWARAN UMUM TERBATAS I, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DAN/ATAU AKAN DILAKUKAN OLEH PERSEROAN SEHUBUNGAN DENGAN PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI SESUAI JADWAL TERSEBUT DI ATAS AKAN DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH YANG MATERIAL YAITU SEBESAR 11,70% SETELAH HMETD DILAKSANAKAN DAN MAKSIMUM SEBESAR 31,62% SETELAH WARAN SERI II SELURUHNYA DILAKSANAKAN. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO OPERASIONAL, YAITU RISIKO YANG TIMBUL AKIBAT KURANG MEMADAINYA ATAU TIDAK BERFUNGSINYA PENGAWASAN INTERNAL, TIDAK EFEKTIFNYA SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL, FAKTOR KESALAHAN ATAU KELALAIAN MANUSIA, KEGAGALAN SISTEM ATAU ADANYA FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI OPERASIONAL PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”) Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 Juni 2012

FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT …...kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PRO

SPEK

TUS

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 15 Juni 2012 Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 3 Juli - 10 Juli 2012Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham - Pasar Reguler Dan Negosiasi : 22 Juni 2012 Tambahan : 10 Juli 2012 - Pasar Tunai : 27 Juni 2012 Tanggal Penjatahan : 11 Juli 2012Tanggal Dimulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pemesanan - Pasar Reguler Dan Negosiasi 25 Juni 2012 Saham Tambahan : 13 Juli 2012 - Pasar Tunai 28 Juni 2012 Periode Perdagangan Waran Seri IITanggal Terakhir Pencatatan Untuk Memperoleh HMETD : 27 Juni 2012 - Pasar Reguler Dan Negosiasi : 29 Juni 2012 - 23 Juni 2017Tanggal Distribusi HMETD : 28 Juni 2012 - Pasar Tunai : 29 Juni 2012 - 28 Juni 2017Tanggal Pencatatan HMETD di BEI : 29 Juni 2012 Periode Pelaksanaan Waran Seri II : 11 Januari 2013 - 29 Juni 2017Periode Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD : 29 Juni 2012 - 6 Juli 2012 Akhir Masa Laku Waran Seri II : 29 Juni 2017

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT BANK SINARMAS Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT BANK SINARMAS Tbk.Kegiatan Usaha

Bergerak dalam bidang usaha perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat Wisma Bank Sinarmas – Tower I, Lantai 1 dan 2

Jl. M. H. Thamrin No.51 Jakarta 10350 - Indonesia

Telp. (62-21) 3199 0101, Fax (62-21) 3199 0401Situs: www.banksinarmas.com

Kantor Cabang dan Kantor Kas1 Kantor Cabang Utama, 65 Kantor Cabang, 108 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Syariah,

60 Kantor Kas Konvensional dan 2 Kantor Kas Syariah berlokasi di Indonesia

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (”PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”)

Sebanyak-banyaknya 1.219.066.250 (satu miliar dua ratus sembilan belas juta enam puluh enam ribu dua ratus lima puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya Rp304.766.562.500,00 (tiga ratus empat miliar tujuh ratus enam puluh enam juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus Rupiah) dan sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 (tiga miliar tiga puluh enam juta seratus enam puluh lima ribu) Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan 33,44% (tiga puluh tiga koma empat empat persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Setiap pemegang 400 (empat ratus) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 27 Juni 2012 pukul 16.00 WIB mempunyai 53 (lima puluh tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pada setiap 53 (lima puluh tiga) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 132 (seratus tiga puluh dua) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012. HMETD yang jika tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD adalah sebesar 11,70% (sebelas koma tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan HMETD (dengan mempertimbangkan potensi pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham) dan merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 Tentang Pembelian Saham Bank Umum (“PP 29/1999”).

Waran Seri II adalah efek yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan Waran Seri II yaitu 6 (enam) bulan sejak tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan sampai dengan ulang tahun ke-5 (lima) sejak tanggal pencatatan Waran Seri II, mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama. Jumlah dana yang akan diperoleh apabila seluruh Waran Seri II dilaksanakan adalah sebanyak-banyaknya Rp759.041.250.000,00 (tujuh ratus lima puluh sembilan miliar empat puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah). Pemegang Waran Seri II tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri II tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri II tersebut tidak dilaksanakan menjadi saham sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri II tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri II ini tidak akan diperpanjang.

PT Sinar Mas Multiartha Tbk selaku Pemegang Saham Utama Perseroan akan melaksanakan haknya dalam PUT I ini. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.73 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.37 tanggal 11 Juni 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta, maka PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah sepakat untuk membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham dengan Harga Penawaran, yaitu sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.

PENAWARAN UMUM TERBATAS I MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN YANG DIADAKAN PADA TANGGAL 15 JUNI 2012. DALAM HAL RUPSLB PERSEROAN TIDAK MENYETUJUI PENAWARAN UMUM TERBATAS I, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG TELAH DAN/ATAU AKAN DILAKUKAN OLEH PERSEROAN SEHUBUNGAN DENGAN PENAWARAN UMUM TERBATAS I INI SESUAI JADWAL TERSEBUT DI ATAS AKAN DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANPEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH YANG MATERIAL YAITU SEBESAR 11,70% SETELAH HMETD DILAKSANAKAN DAN MAKSIMUM SEBESAR 31,62% SETELAH WARAN SERI II SELURUHNYA DILAKSANAKAN.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO OPERASIONAL, YAITU RISIKO YANG TIMBUL AKIBAT KURANG MEMADAINYA ATAU TIDAK BERFUNGSINYA PENGAWASAN INTERNAL, TIDAK EFEKTIFNYA SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL, FAKTOR KESALAHAN ATAU KELALAIAN MANUSIA, KEGAGALAN SISTEM ATAU ADANYA FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI OPERASIONAL PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS I DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”)

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 Juni 2012

PT Bank Sinarmas Tbk. (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut ”Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) di Jakarta dengan surat No.SKL.189/2012/PRESDIR-CorpSec pada tanggal 16 Mei 2012 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.3608, beserta peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut sebagai ”UUPM”) yang antara lain adalah Peraturan No.IX.D.1 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Peraturan No.IX.D.2 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan No.IX.D.3 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan norma profesinya.

Sehubungan dengan PUT I ini, setiap pihak yang terafiliasi dengan Perseroan tidak diperkenankan untuk memberikan penjelasan atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan.

Kecuali PT Sinartama Gunita, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Sesuai dengan Peraturan No.IX.D.1 Lampiran Keputusan Bapepam No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

Sesuai dengan PP No. 29/1999 diatur antara lain:

a. Jumlah kepemilikan saham bank oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing yang diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya adalah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 3);

b. Pembelian saham oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat mencapai 100% (seratus persen) dari jumlah saham bank yang tercatat di Bursa Efek (Pasal 4 ayat 1);

c. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2);

d. Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia (Pasal 4 ayat 3).

Sesuai dengan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-10/BEJ-DAG/U/05 1999 tanggal 20 Mei 1999 perihal Porsi Kepemilikan Perbankan oleh Pemodal Asing, ditetapkan porsi kepemilikan saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek oleh Pemodal Asing, dibatasi sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) (“Peraturan BEJ/1999”), dimana Perseroan akan senantiasa mematuhi peraturan tersebut. PT Sinar Mas Multiartha Tbk merupakan pemilik atas saham yang tidak dicatatkan di Bursa.

PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT I INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

i

DAFTAR ISI

DEFINISI DAN SINGKATAN ..................................................................................................................iii

RINGKASAN .........................................................................................................................................vii

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I ............................................................................................. 1

II. KETERANGAN TENTANG HMETD DAN WARAN SERI II .......................................................... 6

III. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ............................................. 17

IV. PERNYATAAN UTANG .............................................................................................................. 18

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .............................................................. 22

VI. RISIKO USAHA ......................................................................................................................... 54

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 57

VIII. KETERANGAN MENGENAI PERSEROAN ............................................................................... 58 1. Riwayat Singkat Perseroan ................................................................................................. 58 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ................................................................ 60 3. Kepengurusan dan Pengawasan Perseroan ...................................................................... 61 4. Sumber Daya Manusia ........................................................................................................ 66 5. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan, Pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham Pendiri Perseroan Berbentuk Badan Hukum .......................................................... 71 6. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Pendiri Perseroan Berbentuk Badan Hukum ..................................................................................................................... 72 7. Transaksi Dengan Pihak Berelasi ....................................................................................... 75 8. Ikatan Dan Perjanjian Dengan Pihak Ketiga ....................................................................... 94 9. Keterangan Tentang Aset Tetap .......................................................................................... 97 10. Perkara yang Dihadapi Perseroan .................................................................................... 101

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA ...................................................................................... 102 1. Umum ................................................................................................................................ 102 2. Kegiatan Usaha ................................................................................................................. 112 3. Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Audit Intern ............................................................... 121 4. Good Corporate Governance (GCG) ................................................................................ 127 5. Penerapan Know Your Customer (KYC) ........................................................................... 128 6. Pemasaran ........................................................................................................................ 128 7. Persaingan Usaha ............................................................................................................. 130 8. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) .............................................................................. 131 9. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) .......................... 131 10. Teknologi Informasi ........................................................................................................... 132 11. Strategi Dan Prospek Usaha ............................................................................................. 134 12. Asuransi ............................................................................................................................ 137

ii

X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA ................................................................................ 138

XI. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................. 145

XII. EKUITAS .................................................................................................................................. 148

XIII. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 150

XIV. KEBIJAKAN DIVIDEN .............................................................................................................. 152

XV. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA .......................................................................... 153

XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .................................................... 155

XVII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ........................................................... 158

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT HMETD SERTA FORMULIR ......... 163

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

“Afiliasi” Berarti (a). hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunansampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b). hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; (c). hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; (d). hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e). hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f). hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.

“ATM” BerartiAnjunganTunaiMandiri(Automated Teller Machine) yaitu mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller seperti penarikan uang tunai, pemeriksaaan saldo dan pemindahbukuan.

“ATMR” BerartiAsetTertimbangMenurutRisikoyaitukreditpadaasettertimbangmenurut risiko yang merupakan komponen pembagi dalam CAR.

“BAE” BerartiBiroAdministrasiEfek “BAPEPAMdanLK” Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 UUPM dan Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. KMK 606/KMK.01./2005 tanggal 30 Desember 2005 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan.

“BEI” BerartiBursaEfekIndonesia,yaitubursaefeksebagaimanadidefinisikandalam pasal 1 ayat 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat dimana saham dicatatkan.

“BI” Berarti Bank Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal4 Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia jis Undang-Undang No.3 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2008 dan Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang

“BOPO” Berarti rasio atau perbandingan antara biaya/beban operasional dengan pendapatan operasional.

“CAR” BerartiCapital Adequacy Ratio, yaitu rasio atau perbandingan antara modal sendiri dengan total aset Perseroan.

“DaftarPemegangSaham” Berarti daftar yang dikeluarkan olehKSEI yangmemuat keterangantentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

iv

“GWM” Berarti Giro Wajib Minimum, yaitu simpanan minimum yang harusdipelihara oleh Perseroan dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga dalam Perseroan.

“HariBank” Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

“HariBursa” Berarti hari dimana BEI atau badan hukum yang menggantikannyamenyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut.

“HariKalender” Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalenderGregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.

“HariKerja” Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

“HMETD” Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu “KAP” Berarti singkatan dari Kantor Akuntan Publik “KPNO” Berarti singkatan dari Kantor Pusat Non Operasional “KSEI” Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang berkedudukan

di Jakarta dan menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalamUUPM, yang dalam emisi saham bertugas mengadministrasikan saham berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek di KSEI pada penitipan kolektif.

“LDR” BerartiLoan to Deposit Ratio, yaitu rasio atau perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan oleh Perseroan terhadap jumlah simpanan dana pihak ketiga atau masyarakat yang terdapat pada Perseroan.

“Masyarakat” Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik Warga NegaraIndonesia/badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/badan asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan hukum di luar negeri.

“MenteriHukum” Berarti Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia(dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia).

“NIM” Berarti singkatan dari Net Interest Margin yaitu Marjin Bunga Bersih yang merupakan pendapatan bunga bersih dibagi dengan rata-rata Aset Produktif dalam kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus.

“NPL” Berarti singkatan dari Non Performing Loan yaitu kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan penggolongan kolektibilitas Bank Indonesia.

v

“PemegangSahamUtama” BerartiPTSinarMasMultiarthaTbkyangmerupakanpemegangsahammayoritas Perseroan.

“Pemerintah” Berarti pemerintah Negara Republik Indonesia.

“PemegangSaham” Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam:

• RekeningEfekpadaKSEI;atau • RekeningEfekpadaKSEImelaluiBankKustodianatauPerusahaan

Efek.

“PemegangRekening” Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilikRekeningEfekdi KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan Perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

“PenitipanKolektif” Berarti jasapenitipanatasEfekyangdimilikibersamaoleh lebihdari

satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“PerjanjianPembeliSiaga” Berarti Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa SahamPenawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.73 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.37 tanggal 11 Juni 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta.

“Perseroan” Berarti PT Bank Sinarmas Tbk (dahulu bernama PT Bank Shinta

Indonesia), suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Pusat.

“Prospektus” Berarti setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang

digunakan untuk penawaran umum dengan tujuan pihak lain membeli atau memperdagangkan Saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan Bapepam dan LK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

“PSAK” Berarti singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

“PUTI” Berarti Penawaran Umum Terbatas I “ROA” Berarti singkatan dariReturn on Assets yaitu tingkat pengembalian

yang dihitung dengan membagi laba sebelum pajak dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan jumlah rata-rata aset dalam periode yang sama.

“ROE” Berarti singkatan dari Return on Equity yaitu tingkat pengembalian yang dihitung dengan membagi laba setelah pajak dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan jumlah rata-rata ekuitas dalam periode yang sama.

“RUPST” Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“RUPSLB” BerartiRapatUmumPemegangSahamLuarBiasaPerseroan yangdiselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

vi

“SABH” Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

“UU” BerartiUndang-Undang.

“UUPM” Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

vii

RINGKASAN

Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci serta penjelasan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan yang berkedudukan hukum di Indonesia disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

• UMUM

Perseroan sebelumnya bernama PT Bank Shinta Indonesia yang didirikan di Jakarta Pusat sebagaimana termaktub dalam Akta Perseroan Terbatas No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 jo Akta Perubahan No. 91 tanggal 15 September 1989 yang keduanya dibuat di hadapan Buniarti Tjandra, SH., Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 6448 Berita Negara Republik Indonesia No.49 tanggal 21 Juni 2005.

Perseroan diubah namanya menjadi PT Bank Sinarmas sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataaan Keputusan Rapat No.1 tanggal 21 Nopember 2006, yang dibuat di hadapan Triphosa Lily Ekadewi, SH., MKn., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusan No.W7-03960.HT.04-TH 2006 tanggal 20 Desember 2006

Perseroan berubah statusnya dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan menyesuaikan seluruh isi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan BAPEPAM dan LK No.IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.31 tanggal 6 April 2010, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusan No.AHU-22745.AH.01.02Tahun2010tanggal4Mei2010(”AktaNo.31/2010”).

Pada tanggal 29 November 2010 Perseroan memperoleh surat Pernyataan Efektif No.S-10683/BL/2010 dari BAPEPAM dan LK atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan dan mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 13 Desember 2010. Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 1.600.000.000 (satu miliar enam ratus juta) saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham dan dengan harga penawaran Rp150,00 (seratus lima puluh Rupiah) per saham dimana melekat 1.920.000.000 (satu miliar sembilan ratus dua puluh juta) Waran Seri I yang diterbitkan secara cuma-cuma dan dapat dikonversi menjadi saham yang bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah). Waran Seri I dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tangal 11 Desember 2015 dengan harga pelaksanaan Rp150,00 (seratus lima puluh Rupiah) per saham. Waran Seri I yang masih beredar per tanggal 31 Mei 2012 adalah sejumlah 120.129.900.

Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 31/2010 adalah berusaha dalam bidang Perbankan. Untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan tersebut, Perseroan telah memperoleh izin-izin dari instansi yang berwenang antara lain:

1) Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990 perihal pemberian izin kepada PT Bank Shinta Indonesia Untuk Melakukan Kegiatan Sebagai Bank Umum jo. Kep. Gubernur Bank Indonesia No. 9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 perihal Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas;

2) Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-245/MK.03/1994 tanggal 15 April 1994 perihal Penunjukan PT. Bank Shinta Indonesia sebagai Bank Persepsi Penerimaan Pajak;

3) Surat Keputusan Bank Indonesia No.27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995 tentang Penunjukan PT Bank Shinta Indonesia menjadi Bank Devisa;

viii

4) Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-34/MK.03/1996 tanggal 23 Januari 1996 perihal Penunjukan PT Bank Shinta sebagai Bank Devisa Persepsi Kas Negara; dan

5) Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009 Tentang Pemberian Izin usaha Syariah PT Bank Sinarmas; dan

6) Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-21/BL/2012 tanggal 30 Januari 2012 mengenai Persetujuan Perusahaan sebagai Kustodian di Pasar Modal

Adapun struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan DPS per tanggal 31 Mei 2012 yang dikeluarkan BAE yaitu PT Sinartama Gunita, adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %ModalDasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000ModalDitempatkandanDisetorPenuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 56,472. PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,523. Masyarakat * 3.633.203.100 363.320.310.000 40,01JumlahModalDitempatkandanDisetorPenuh 9.080.370.100 908.037.010.000 100,00SahamDalamPortepel 10.919.629.900 1.091.962.990.000

Catatan: *) Direktur Utama Perseroan, Freenyan Liwang, memiliki 2.750.000 saham atau sebesar 0,03% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

• PENAWARANUMUMTERBATASI

Jumlah Saham Yang Ditawarkan : sebanyak-banyaknya 1.219.066.250 sahamJumlah Waran Seri II Yang Diterbitkan : sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 Waran

Seri IIHarga Penawaran Saham : Rp250,00 per sahamHarga Pelaksanaan Waran Seri II : Rp250,00 per Waran Seri IIRasio Konversi (Saham Lama : HMETD : Waran Seri II) : 400 : 53 : 132Dilusi Kepemilikan Setelah HMETD dilaksanakan : 11,70%Dilusi Kepemilikan Setelah Seluruh Waran Seri II dilaksanakan

: 31,62%

Tanggal Pencatatan HMETD di BEI : 29 Juni 2012Periode Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD : 29 Juni 2012 – 6 Juli 2012Pembeli Siaga : PT Sinar Mas Multiartha Tbk

• STRUKTURPERMODALANSEBELUMDANSESUDAHPUTI

Dengan asumsi diambilnya seluruh saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dimana pemegang saham lama melaksanakan seluruh HMETD, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT I ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

SebelumPUTI SesudahPUTINilai Nominal Rp100,00 per saham Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%) Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%)(Rp) (Rp)

A.ModalDasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000B.ModalDitempatkandanDisetorPenuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 55,73 5.806.790.296 580.679.029.600 55,732. PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,47 362.126.331 36.212.633.100 3,473. Masyarakat 3.633.203.100 363.320.310.000 39,49 4.114.602.510 411.460.251.000 39,49JumlahModalDitempatkandanDisetorPenuh 9.080.370.100 908.037.010.000 98,69 10.283.519.137 1.028.351.913.700 98,69

4. Potensi Waran Seri I 120.129.900 12.012.990.000 1,31 136.047.111 13.604.711.100 1,31PotensiJumlahModalDitempatkandanDisetorPenuh 9.200.500.000 920.050.000.000 100,00 10.419.566.248 1.041.956.624.800 100,00

C.JumlahSahamdalamPortepel 10.799.500.000 1.079.950.000.000 9.580.433.752 958.043.375.200

ix

Dengan asumsi seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan oleh pemegang saham lama dan apabila seluruh Waran Seri II yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan menjadi saham baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri II secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

SebelumPelaksanaanWaranSeriII SesudahPelaksanaanWaranSeriII

Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%) Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%)(Rp) (Rp)

A.ModalDasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000B.ModalDitempatkandanDisetorPenuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.806.790.296 580.679.029.600 55,73 7.498.835.150 749.883.515.000 55,732. PT Shinta Utama 362.126.331 36.212.633.100 3,47 467.646.585 46.764.658.500 3,473. Masyarakat 4.114.602.510 411.460.251.000 39,49 5.313.559.531 531.355.953.100 39,49JumlahModalDitempatkandanDisetorPenuh 10.283.519.137 1.028.351.913.700 98,69 13.280.041.266 1.328.004.126.600 98,69

4. Potensi Waran Seri I 136.047.111 13.604.711.100 1,31 175.689.976 17.568.997.600 1,31PotensiJumlahModalDitempatkandanDisetorPenuh 10.419.566.248 1.041.956.624.800 100,00 13.455.731.242 1.345.573.124.200 100,00

C.JumlahSahamdalamPortepel 9.580.433.752 958.043.375.200 6.544.268.758 654.426.875.800

• RENCANAPENGGUNAANDANAPUTI

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham, akan dipergunakan untuk :- Sekitar 50% (lima puluh persen) untuk pembelanjaan teknologi informasi antara lain untuk

pembelian software dan hardware.- Sekitar 50% (lima puluh persen) untuk pengembangan jaringan kantor antara lain pembelian kantor

dan inventaris kantor.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri II, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat modal Perseroan (Capital Adequacy Ratio) melalui peningkatan modal kerja Perseroan.

• RISIKOUSAHA

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Risiko Operasional2. Risiko Kredit 3. Risiko Pasar 4. Risiko Likuiditas5. Risiko Hukum6. Risiko Strategis7. Risiko Kepatuhan8. Risiko Reputasi

x

• STRATEGIUSAHAPERSEROAN

Kinerja Perseroan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, di masa mendatang akan selalu dipertahankan untuk tumbuh secara berkelanjutan guna mencapai visi Perseroan yaitu menjadi Bank terkemuka di Indonesia. Dalam upaya merealisasikan visi tersebut, Perseroan menyadari bahwa tantangan yang dihadapi, seperti meningkatnya iklim persaingan yang berpotensi menurunkan margin keuntungan serta peningkatan beban operasional dan modal, perlu diantisipasi dengan strategi usaha yang fokus dan terarah. Adapun strategi usaha tesebut antara lain adalah:

1. Memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah kecil sampai korporasi.2. Memacu pertumbuhan kredit usaha kecil, menengah dan kredit korporasi, melalui kerjasama

dengan lembaga keuangan maupun mitra usaha lainnya.3. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar pada sentra-sentra UKM dan sektor usaha skala

korporasi4. Pengembangan Produk dan Layanan 5. Peningkatan Fee Based Income6. Mengembangkan Unit Usaha Syariah

• PROSPEKUSAHA

Kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2011 masih cukup kuat. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2011 diperkirakan sebesar 6,5%, sehingga pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2011 diperkirakan mencapai 6,5%. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk keseluruhan tahun 2011 masih mencatat surplus yang cukup besar meski terdapat tekanan pada semester II-2011. Tekanan tersebut terutama terjadipada transaksimodaldanfinansialsejalandenganmeningkatnyaketidakpastian pasar keuangan dan ekonomi global. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa sampai dengan akhir November 2011 mencapai USD111,3 miliar, atau setara dengan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Sementara itu, nilai tukar Rupiah selama tahun 2011 mengalami apresiasi meski pada semester II-2011 mengalami tekanan depresiasi akibat memburuknya sentimen terkait gejolak di pasar keuangan global. Berbagai langkah kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah dapat membatasi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Selama tahun 2011, tren pergerakan nilai tukar masih konsisten dengan kecenderungan pergerakan nilai tukar di kawasan. Bank Indonesia terus memonitor perkembangan nilai tukar Rupiah serta menjaga stabilitasnya dan tetap sejalan dengan fundamentalnya.

Disisiharga,tahun2011diwarnaiolehinflasiyangmenurun.InflasiIHKpadaNovember2011tercatatsebesar0,34%(mtm)atau4,15%(yoy).Penurunaninflasisepanjangtahun2011terjadikarenakoreksiinflasivolatile food pricesdanminimalnyainflasiadministered prices,sementarainflasiinticenderungmoderat. Rendahnya inflasi volatile food prices terutama ditopang oleh pasokan yang terjaga, baik dari produksi domestikmaupun impor.Sementara itu, cukup terkendalinya inflasi inti didukungolehharga komoditas global yang terkoreksi cukup tajam, nilai tukar yang cenderung stabil, dan ekspektasi inflasiyangterusmembaik.Jikakecenderunganpenurunaninflasiiniberlanjut,makainflasiIHKsecarakeseluruhan tahun 2011 diperkirakan dapat lebih rendah dari 4,0%.

Stabilitas sistem perbankan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi yang membaik, meskipun sempat terjadi gejolak di pasar keuangan akibat pengaruh global. Industri perbankan tetap solid, sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5%. Sementara itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Oktober 2011 mencapai 25,7% (yoy) dengan kredit investasi sebesar 31,1% (yoy), kredit modal kerja sebesar 24,7% (yoy), dan kredit konsumsi sebesar 23,8% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit untuk tahun 2011 diperkirakan masih sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB).

Dengan kondisi perekonomian yang mendukung tersebut, peluang bisnis kredit/pembiayaan Perseroan masih terbuka luas baik di wilayah yang telah memiliki jaringan kantor maupun di wilayah yang akan menjadi bagian dari jaringan kantor Perseroan. Dengan target penyaluran kredit/pembiayaan yang

xi

mencakup seluruh sektor ekonomi/industri, sepanjang layak dibiayai, serta melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun mitra usaha lainnya maka aset produktif Perseroan dalam 3 tahun kedepan diproyeksikan akan terus meningkat minimal sebesar 13% pertahun.

• IKHTISARDATAKEUANGAN

Ikhtisar data keuangan di bawah ini yang angka-angkanya berasal dari atau dihitung berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan tentang dampak penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang telah disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2010, serta laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum. Ikhtisar data keuangan Perseroan adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian31 Desember

2011 2010 2009 2008 2007Jumlah Aset 16.658.656 11.232.179 8.036.015 6.064.626 5.468.442Jumlah Liabilitas 15.363.688 10.320.685 7.464.586 5.646.963 5.199.316Jumlah Ekuitas 1.294.968 911.494 571.429 417.663 269.126Beban Bunga dan Bagi Hasil 798.535 497.652 470.357 425.759 237.307Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil – Bersih 511.637 418.456 312.033 175.276 120.920

Laba Sebelum Pajak 155.077 140.946 70.797 19.641 11.784Laba Bersih 112.650 101.806 48.766 12.851 5.748

Rasio-rasio

Uraian31 Desember

2011 2010 2009 2008 2007ROA 1,07% 1,44% 0,93% 0,34% 0,33%ROE 10,03% 15,34% 8,46% 3,85% 3,05%NIM 5,65% 6,19% 5,04% 3,66% 4,15%CAR * 15,27% 14,92% 13,95% 12,70% 12,42%LDR 69,50% 73,64% 79,01% 81,16% 62,18%NPL NETTO 0,79% 1,11% 1,65% 1,72% 0,00%

Catatan: -* CAR setelah memperhitungkan risiko kredit

• KEBIJAKANDIVIDEN

Seluruh saham Perseroan yang telah diambil bagian dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk saham yang akan ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, termasuk hak atas dividen.

Sesuai Anggaran Dasar, pembayaran dividen harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan.

Dengan memperhatikan laba Perseroan dan CAR setelah memperhitungkan risiko pasar mencapai ≥20%,kondisilikuiditastahunberjalansertadengantidakmengurangihakdariRapatUmumPemegangSaham untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PT Bank Sinarmas Tbk, manajemen Perseroan merencanakan akan membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih setelah pajak dimulai dari tahun buku 2013.

xii

• KETERANGANTENTANGPEMBELISIAGA

Pihak yang bertindak sebagai pembeli siaga adalah :

PTSinarMasMultiarthaTbkPlaza BII, Menara 3 Lantai 11

Jl. M.H. Thamrin No.51Jakarta 10350 – IndonesiaTelepon : (021) 392 5660Faksimili : (021) 392 5778

E-mail : [email protected]

1

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I

Perseroan dengan ini melakukan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan dengan cara menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.219.066.250 (satu miliar dua ratus sembilan belas juta enam puluh enam ribu dua ratus lima puluh) Saham Biasa Atas Nama (“Saham”) dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp304.766.562.500,00 (tiga ratus empat miliar tujuh ratus enam puluh enam juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus Rupiah) dan sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 (tiga miliar tiga puluh enam juta seratus enam puluh lima ribu) Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD.

Setiap pemegang 400 (empat ratus) saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 27 Juni 2012 pukul 16.00 WIB berhak atas 53 (lima puluh tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dengan Harga Penawaran sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham, yang harus dibayar penuh saat pengajuan pemesanan pembelian saham. Pada setiap 53 (lima puluh tiga) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 132 (seratus tiga puluh dua) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Saham hasil pelaksanaan HMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri II adalah efek yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp.100,00 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham dengan total nilai yang akan diperoleh adalah sebanyak-banyaknya Rp759.041.250.000,00 (tujuh ratus lima puluh sembilan miliar empat puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) yang dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama. Pemegang Waran Seri II tidak mempunyai hak sebagai Pemegang Saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri II tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri II tersebut tidak dilaksanakan menjadi saham sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri II tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Jangka waktu pelaksanaan Waran Seri II ini tidak akan diperpanjang.

PT BANK SINARMAS Tbk.Kegiatan Usaha

Bergerak dalam bidang usaha perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat Wisma Bank Sinarmas – Tower I, Lantai 1 dan 2

Jl. M. H. Thamrin No.51 Jakarta 10350 - IndonesiaTelp. (62-21) 3199 0101 Fax (62-21) 3199 0401

Situs: www.banksinarmas.com

Kantor Cabang dan Kantor Kas1 Kantor Cabang Utama, 65 Kantor Cabang, 108 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Syariah,

60 Kantor Kas Konvensional dan 2 Kantor Kas Syariah berlokasi di Indonesia

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO OPERASIONAL, YAITU RISIKO YANG TIMBUL AKIBAT KURANG MEMADAINYA ATAU TIDAK BERFUNGSINYA PENGAWASAN INTERNAL, TIDAK EFEKTIFNYA SISTEM PROSEDUR OPERASIONAL, FAKTOR KESALAHAN ATAU KELALAIAN MANUSIA, KEGAGALAN SISTEM ATAU ADANYA FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI OPERASIONAL PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

2

PT Sinar Mas Multiartha Tbk selaku Pemegang Saham Utama akan melaksanakan haknya dalam PUT I ini. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Penawaran. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.73 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.37 tanggal 11 Juni 2012, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta, maka PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah sepakat untuk membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham pada harga yang sama dengan Harga Penawaran, yaitu sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 6 Juli 2012 dimana hak yang tidak dilaksanakan setelah tanggal tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Perseroan sebelumnya bernama PT Bank Shinta Indonesia yang didirikan di Jakarta Pusat sebagaimana termaktub dalam Akta Perseroan Terbatas No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 jo Akta Perubahan No. 91 tanggal 15 September 1989 yang keduanya dibuat di hadapan Buniarti Tjandra, SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 6448 Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005.

Perseroan diubah namanya menjadi PT Bank Sinarmas sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.1 tanggal 21 Nopember 2006, yang dibuat di hadapan Triphosa Lily Ekadewi, SH., MKn., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusan No.W7-03960 HT.01.04-TH 2006 tanggal 20 Desember 2006.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.71 tanggal 23 Desember 2011, yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH., MH., Notaris di Jakarta dan telah diberitahukan sebagaimana termaktub dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.AHU-AH.01.10-10747 tanggal 28 Maret 2012.

Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No.31/2010 adalah berusaha dalam bidang Perbankan. Untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan tersebut, Perseroan telah memperoleh izin-izin dari instansi yang berwenang antara lain:

1) Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990 perihal pemberian izin kepada PT Bank Shinta Indonesia Untuk Melakukan Kegiatan Sebagai Bank Umum jo. Kep. Gubernur Bank Indonesia No. 9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 perihal Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas;

2) Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-245/MK.03/1994 tanggal 15 April 1994 perihal Penunjukan PT. Bank Shinta Indonesia sebagai Bank Persepsi Penerimaan Pajak;

3) Keputusan Bank Indonesia No.27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995 tentang Penunjukan PT Bank Shinta Indonesia menjadi Bank Devisa;

4) Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-34/MK.03/1996 tanggal 23 Januari 1996 perihal Penunjukan PT Bank Shinta sebagai Bank Devisa Persepsi Kas Negara; dan

5) Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009 Tentang Pemberian Izin usaha Syariah PT Bank Sinarmas.

6) Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-21/BL/2012 tanggal 30 Januari 2012 mengenai Persetujuan Perusahaan sebagai Kustodian di Pasar Modal.

3

Pada tanggal 29 November 2010 Perseroan memperoleh surat Pernyataan Efektif No.S-10683/BL/2010 dari BAPEPAM dan LK atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan dan mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 13 Desember 2010. Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 1.600.000.000 (satu miliar enam ratus juta) saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham dan dengan harga penawaran Rp150,00 (seratus lima puluh Rupiah).per saham dimana melekat 1.920.000.000 (satu miliar Sembilan ratus dua puluh juta) Waran Seri I yang diterbitkan secara cuma-cuma dan dapat dikonversi menjadi saham yang bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah). Waran Seri I dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015 dengan harga pelaksanaan Rp150,00 (seratus lima puluh Rupiah) per saham. Waran Seri I yang masih beredar adalah sejumlah 120.129.900 waran.

Adapun riwayat pencatatan saham Perseroan secara kronologis sebelum PUT I ini, adalah sebagai berikut:

No. Keterangan Tanggal Pencatatan pada BEI Penambahan Saham AkumulasiJumlah Saham

1 Pendiri 13 Desember 2010 5.588.495.000 5.588.495.0002 Penawaran Umum (Masyarakat) 13 Desember 2010 1.600.000.000 7.188.495.0003 Konversi Waran Seri I Juni 2011 1.787.675.900 8.976.170.9004 Konversi Waran Seri I Juli 2011 - September 2011 10.693.500 8.986.864.4005 Konversi Waran Seri I Januari 2012 - Maret 2012 400 8.986.864.8006 Konversi Waran Seri I April 2012 300 8.986.865.1007 Konversi Waran Seri I Mei 2012 1.500.000 8.988.365.100

Adapun struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan DPS per tanggal 31 Mei 2012 yang dikeluarkan BAE yaitu PT Sinartama Gunita, adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 56,472. PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,523. Masyarakat * 3.633.203.100 363.320.310.000 40,01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.080.370.100 908.037.010.000 100,00

Saham Dalam Portepel 10.919.629.900 1.091.962.990.000 Catatan: *) Direktur Utama Perseroan, Freenyan Liwang, memiliki 2.750.000 saham atau sebesar 0,03% dari jumlah modal

ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Dengan asumsi diambilnya seluruh saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini, pemegang saham lama melaksanakan seluruh HMETD, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT I ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT INilai Nominal Rp100,00 per saham Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%) Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%)(Rp) (Rp)

A. Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 55,73 5.806.790.296 580.679.029.600 55,732. PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,47 362.126.331 36.212.633.100 3,473. Masyarakat 3.633.203.100 363.320.310.000 39,49 4.114.602.510 411.460.251.000 39,49Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.080.370.100 908.037.010.000 98,69 10.283.519.137 1.028.351.913.700 98,69

4. Potensi Waran Seri I 120.129.900 12.012.990.000 1,31 136.047.111 13.604.711.100 1,31Potensi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.200.500.000 920.050.000.000 100,00 10.419.566.248 1.041.956.624.800 100,00

C. Jumlah Saham dalam Portepel 10.799.500.000 1.079.950.000.000 9.580.433.752 958.043.375.200

4

Dengan asumsi seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan oleh pemegang saham lama dan apabila seluruh Waran Seri II yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri II secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum Pelaksanaan Waran Seri II Sesudah Pelaksanaan Waran Seri II

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (%) Jumlah

Saham

Jumlah Nilai Nominal (%)

(Rp) (Rp)A. Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1 PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.806.790.296 580.679.029.600 55,73 7.498.835.150 749.883.515.000 55,732 PT Shinta Utama 362.126.331 36.212.633.100 3,47 467.646.585 46.764.658.500 3,473 Masyarakat 4.114.602.510 411.460.251.000 39,49 5.313.559.531 531.136.578.100 39,49Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.283.519.137 1.028.351.913.700 98,69 13.280.041.266 1.327.784.751.600 98,69

4 Potensi Waran Seri I 136.047.111 13.604.711.100 1,31 175.689.976 17.568.997.600 1,31Potensi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.419.566.248 1.041.956.624.800 100,00 13.455.731.242 1.345.573.124.200 100,00

C. Jumlah Saham dalam Portepel 9.580.433.752 958.043.375.200 6.544.268.758 654.426.875.800

Jika Pemegang Saham Perseroan tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) sampai dengan maksimum 11,70% setelah HMETD dilaksanakan dan maksimum 31,62% sesudah pelaksanaan Waran Seri II.

Dengan asumsi tidak diambilnya seluruh saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini oleh pemegang saham lama, maka PT Sinar Mas Multiartha Tbk selaku pembeli siaga akan melaksanakan kewajibannya, dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT I ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT INilai Nominal Rp100,00 per saham Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%) Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%)(Rp) (Rp)

A. Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1 PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 55,73 6.346.474.900 634.647.490.000 60,912 PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,47 319.758.350 31.975.835.000 3,073 Masyarakat 3.633.203.100 363.320.310.000 39,49 3.633.203.100 363.320.310.000 34,87Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.078.870.100 908.037.010.000 98,69 10.299.436.350 1.029.943.635.000 98,85

4 Potensi Waran Seri I 120.129.900 12.012.990.000 1,31 120.129.900 12.012.990.000 1,15Potensi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.200.500.000 920.050.000.000 100,00 10.419.566.250 1.041.956.625.000 100,00

C. Jumlah Saham dalam Portepel 10.799.500.000 1.079.950.000.000 9.580.433.750 958.043.375.000

5

Dengan asumsi tidak diambilnya seluruh saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini oleh pemegang saham lama, maka PT Sinar Mas Multiartha Tbk selaku pembeli siaga akan melaksanakan kewajibannya, dan Waran Seri II dilaksanakan seluruhnya oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk, dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri II ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum Pelaksanaan Waran Seri II Sesudah Pelaksanaan Waran Seri IINilai Nominal Rp100,00 per saham Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%) Jumlah SahamJumlah Nilai

Nominal (%)(Rp) (Rp)

A. Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000.000B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1 PT Sinar Mas Multiartha Tbk 6.346.474.900 634.647.490.000 60,91 9.382.639.900 938.263.990.000 69,732 PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,07 319.758.350 31.975.835.000 2,383 Masyarakat 3.633.203.100 363.320.310.000 34,87 3.633.203.100 363.320.310.000 27,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.299.436.350 1.029.943.635.000 98,85 13.335.601.350 1.333.560.135.000 99,11

4 Potensi Waran Seri I 120.129.900 12.012.990.000 1,15 120.129.900 12.012.990.000 0,89Potensi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.419.566.250 1.041.956.625.000 100,00 13.455.731.250 1.345.573.125.000 100,00

C. Jumlah Saham dalam Portepel 9.580.433.750 958.043.375.000 6.544.268.750 654.426.875.000

Sesuai dengan PP No. 29/1999 diatur antara lain:a. Jumlah kepemilikan saham bank oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing yang

diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya adalah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 3);

b. Pembelian oleh Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat mencapai 100% (seratus persen) dari jumlah saham bank yang tercatat di Bursa Efek (Pasal 4 ayat 1);

c. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2);

d. Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia (Pasal 4 ayat 3).

Sesuai dengan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-10/BEJ-DAG/U/05 1999 tanggal 20 Mei 1999 perihal Porsi Kepemilikan Perbankan oleh Pemodal Asing, ditetapkan porsi kepemilikan saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek oleh Pemodal Asing, dibatasi sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) (“Peraturan BEJ/1999”), dimana Perseroan akan senantiasa mematuhi peraturan tersebut. PT Sinar Mas Multiartha Tbk merupakan pemilik atas saham yang tidak dicatatkan di Bursa.

Pada saat ini sampai dengan jangka waktu 12 (duabelas) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif, Perseroan tidak merencanakan untuk mengeluarkan dan atau mencatatkan saham baru atau efek ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham serta tidak akan mengadakan pembagian saham bonus dan penerbitan saham baru lainnya, kecuali saham baru yang dikeluarkan dalam rangka PUT I, pelaksanaan Waran Seri II dan pelaksanaan Waran Seri I.

6

II. KETERANGAN TENTANG HMETD DAN WARAN SERI II

Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini berjumlah sebanyak-banyaknya 1.219.066.250 (satu miliar dua ratus sembilan belas juta enam puluh enam ribu dua ratus lima puluh) saham Perseroan dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp304.766.562.500,00 (tiga ratus empat miliar tujuh ratus enam puluh enam juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus Rupiah), dimana melekat sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 (tiga miliar tiga puluh enam juta seratus enam puluh lima ribu) Waran Seri II atas nama yang diterbitkan menyertai saham tersebut yang diberikan secara cuma-cuma, sebagai insentif para pemegang saham Perseroan yang melaksanakan HMETD.

A. KETERANGAN TENTANG HMETD

Efek yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan.

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:

1. Penerima HMETD Yang Berhak

Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 27 Juni 2012 sampai dengan pukul 16.00 WIB berhak memperoleh HMETD untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT I dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 400 (empat ratus) saham lama mempunyai 53 (lima puluh tiga) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru dalam rangka PUT I ini dengan harga penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

2. Pemegang HMETD Yang Sah

• Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 27 Juni 2012 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau

• Pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolomendorsemenSertifikatBuktiHMETDsampaidenganakhirperiodeperdaganganHMETD;atau

• PemegangHMETDyangnamanyatercatatdalampenitipanKolektifdiKSEIsampaidengantanggalterakhir periode perdagangan HMETD.

3. Bentuk HMETD

Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, PerseroanakanmenerbitkanSertifikatBuktiHMETDyangmencantumkannamadanalamatpemegangHMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, Perseroan tidakakanmenerbitkanSertifikatBuktiHMETD,melainkanakanmelakukanpengkreditanHMETDkerekening efek atas nama Bank Kustodian atau perusahaan efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

7

4. Pendistribusian HMETD

HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam rekening efek di KSEI atau didistribusikan kepada Pemegang Saham melalui Pemegang Rekening KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal DPS yang berhak atas HMETD (recording date) yaitu pada tanggal 28 Juni 2012.

5. Perdagangan Dan Pelaksanaan HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan dan melaksanakan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD yaitu mulai tanggal 29 Juni 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012.

Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, atau penasehat profesional lainnya.

HMETD yang berada dalam penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI sedangkan HMETD yang berbentukSertifikatBuktiHMETDhanyabisadiperdagangkandiluarbursa.PenyelesaianperdaganganHMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas nama rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

Berdasarkan Keputusan Direksi BEI (dh. PT Bursa Efek Jakarta) No.Kep-OH/BEJ/0399 tanggal 30 Maret 1999 tentang Peraturan Perdagangan Efek Mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Dengan Warkat Secara Imobilasi, maka berlaku ketentuan-ketentuan antara lain sebagai berikut:

a. SemuafisikSertifikatBuktiHMETDyangakandiperdagangkanakandisimpandiKSEIsampaisaatberakhirnya masa perdagangan;

b. Dalam periode perdagangan HMETD tidak akan ada perpindahan fisik maupun pemecahanHMETD;

c. Perdagangan HMETD dilakukan tanpa warkat, dimana penyelesaian transaksi dilaksanakan melalui mekanisme pendebetan dan pengkreditan Rekening Efek atas nama Perusahaan Efek/Bank Kustodian di KSEI yang selanjutnya masing-masing Rekening Efek bagi para nasabah sebagai pemilik Rekening Efek/Bank Kustodian pada hari yang sama;

d. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada Hari Kerja yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB. Para pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui perantara pedagang efek yang terdaftar di BEI serta di luar bursa sesuai dengan peraturan Pasar Modal yang berlaku;

e. Berdasarkan Surat Edaran BEI (dh. PT Bursa Efek Jakarta) No.SE-006/BEJ/1998 tanggal 9 September 1998, ditetapkan bahwa satu satuan perdagangan HMETD adalah sebanyak 500 (lima ratus) HMETD.

Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk.

6. PermohonanPemecahanSertifikatBuktiHMETD

BagipemegangSertifikatBuktiHMETDyanginginmenjualataumengalihkansebagiandarijumlahyangtercantumdalamSertifikatBuktiHMETDyangdimilikinya,makapemegangHMETDyangbersangkutandapatmembuatsuratpermohonanpemecahanSertifikatBuktiHMETDdanmenyerahkankepadaBAEuntukmendapatkan pecahanSertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan.PemegangHMETDdapatmelakukanpemecahanSertifikatBuktiHMETDmulaitanggal29Juni2012sampai dengan 6 Juli 2012.

8

7. Nilai HMETD

Nilai Bukti HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang Bukti HMETD yang sah akan berbeda-beda dari Pemegang Bukti HMETD satu dengan lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran pasar yang ada.

Perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD.

Asumsi:Harga pasar satu saham : Rp aHarga saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I : Rp rJumlah saham yang beredar sebelum Penawaran Umum Terbatas I : AJumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas I : RJumlah saham yang beredar sesudah Penawaran Umum Terbatas I : A + RNilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD :

(Rp a x A) + (Rp r x R)= Rp X(A + R)

Maka nilai HMETD adalah = Rp X – Rp r

8. PenggunaanSertifikatBuktiHMETD

SertifikatBuktiHMETDadalahbuktihakyangdiberikanPerseroankepadapemegangnyauntukmembelisahambaruatasnamayangditawarkanPerseroandalamrangkaPUTI.SertifikatBuktiHMETDhanyaditerbitkan bagi pemegang Saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesansahambaru.SertifikatBuktiHMETDtidakdapatditukarkandenganuangatauapapunpadaPerseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa Efek atau Bank Kustodiannya.

9. Pecahan HMETD

Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu bahwa dalam hal Pemegang Saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut tidak diserahkan kepada Pemegang Saham, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan mengeluarkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan HMETD pecahan tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

10. Lain-Lain

Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang HMETD atau calon Pemegang HMETD.

B. KETERANGAN TENTANG WARAN SERI II

Waran Seri II yang diterbitkan Perseroan sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 (tiga miliar tiga puluh enam juta seratus enam puluh lima ribu) diberikan kepada Pemegang Saham secara cuma-cuma sebagai bagian yang yang tak terpisahkan (melekat) dari sejumlah 1.219.066.250 (satu miliar dua ratus sembilan belas juta enam puluh enam ribu dua ratus lima puluh) saham biasa atas nama dari hasil pelaksanaan HMETD, berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri II PT Bank Sinarmas Tbk No.75 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Pernyataan Penerbitan Waran Seri II PT Bank Sinarmas Tbk No.36 tanggal 11 Juni 2012, yang keduanya dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta.

9

Keterangan mengenai waran dibawah ini merupakan pokok-pokok Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri II, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam akta tersebut. Salinan selengkapnya dapat diperoleh dan atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelolaan Administrasi Waran pada setiap hari dan jam kerja.

1. Definisi

a. Waran Seri II berarti Surat Kolektip Waran Seri II atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan sesuai dengan Syarat dan Kondisi serta Penerbitan Waran Seri II dan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal;

b. Surat Kolektip Waran Seri II berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri II yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nomor urut, nama, alamat, tanggal penerbitan dan jumlah Waran Seri II serta keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri II;

c. Pelaksanaan Waran Seri II berarti pelaksanaan hak beli saham baru oleh Pemegang Waran Seri II;d. Harga Pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat Pelaksanaan Waran

Seri II sesuai dengan Syarat dan Kondisi;e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai akibat

dari hasil pelaksanaan Waran Seri II dan merupakan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang Saham Perseroan lainnya.

2. Hak Atas Waran Seri II

Setiap pemegang 53 (lima puluh tiga) saham baru hasil pelaksanaan HMETD dalam rangka PUT I ini melekat 132 (seratus tiga puluh dua) Waran Seri II secara cuma-cuma, dan setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri II yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri II berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan dengan cara melakukan pelaksanaan dengan membayar Harga Pelaksanaan sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian.

Waran Seri II yang diterbitkan adalah Waran Seri II atas nama yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri II, dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek selama perdagangan Waran Seri II, yaitu terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri II pada Bursa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Bentuk dan Denominasi

Perseroan dapat menerbitkan Waran Seri II dalam 2 (dua) bentuk, yaitu:

a. Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif padaKSEI,Perseroan tidakakanmenerbitkanSertifikatKolektifWaranSeri II,melainkanakandidistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan Waran Seri II ke Rekening Efek atas nama Bank Kustodian atau Perseroan Efek yang ditunjuk masing-masing Pemegang Waran SeriIIdiKSEIdandibuktikandenganSuratKonfirmasiWaranSeriII;

b. Bagi Pemegang Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara kolektif pada KSEI, maka Waran Seri II akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Waran Seri II yang mencantumkan Jumlah Waran Seri II dan diberi nomor urut serta ditandatangani sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan satu dan lain dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran, maka setiap Waran yang belum dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam jumlah berapapun dan dengan alasan apapun kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru untuk Pelaksanaan Waran.

10

Pemegang Waran Seri II tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan dikemudian hari sepanjang Waran Seri II yang dimilikinya belum dilaksanakan.

4. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan

Setiap Pemegang Waran Seri II dapat melakukan pelaksanaan Waran Seri II dengan cara sebagai berikut :

a. Bagi Pemegang Waran yang warannya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI maka untuk pelaksanaan hak untuk membeli Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri II dilakukan dengan memberikan instruksi melalui perusahaan efek dan/atau bank kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya kepada KSEI.

b. Bagi Pemegang Waran dalam bentuk warkat/Surat Kolektif Waran Seri II maka untuk pelaksanaan hak Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran dilakukan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri II.

5. Jangka Waktu Waran Seri II

Jangka waktu Waran Seri II adalah 5 (lima) tahun sejak tanggal pencatatan Waran Seri II di BEI yaitu sejak tanggal 29 Juni 2012 sampai dengan 29 Juni 2017.

6. Pemberitahuan Atas Perubahan Isi Pernyataan Waran Seri II

Dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri II, kecuali mengubah Jangka Waktu Pelaksanaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Persetujuan Pemegang Waran Seri II yang memiliki lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri II yang beredar;

b. Perseroan wajib mengumumkan rencana perubahan Penerbitan Waran Seri II dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran yang luas dan satu diantaranya beredar di tempat kedudukan Perseroan. Jika dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut, pemegang Waran Seri II yang memiliki lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah Waran Seri II yang beredar tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis, maka Pemegang Waran Seri II dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c. Setiap perubahan Penerbitan Waran Seri II harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan perubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri II dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri II dan Syarat dan Kondisi, Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

7. Masa Perdagangan Waran Seri II

Masa perdagangan Waran Seri II adalah setiap hari bursa, terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri II pada Bursa Efek sampai dengan 1 (hari) Hari Bursa sebelum tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) pencatatan Waran Seri II tersebut.

8. Masa Laku Pelaksanaan

Masa berlaku pelaksanaan adalah setiap Hari Bursa, terhitung 6 (enam) bulan sejak tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan, yaitu sejak tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan tanggal 29 Juni 2017.

Pemegang Waran Seri II memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh warannya menjadi saham baru. Jika harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaannya, pemegang waran berhak untuk tidak menukarkan warannya menjadi saham baru karena secara teoritis,

11

Waran Seri II yang diterbitkan Perseroan menjadi tidak bernilai. Sesudah melampaui masa berlaku pelaksanaan, setiap Waran Seri II yang belum dilaksanakan menjadi tidak bernilai dan tidak berlaku untuk keperluan apapun dan Perseroan tidak lagi memiliki kewajiban untuk menerbitkan saham baru, serta Pemegang Waran Seri II tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

9. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri II

Untuk Waran dalam bentuk warkat (di luar penitipan kolektif)

a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri II dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri II menjadi saham baru hasil pelaksanaan Waran II berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri II.

b. Pelaksanaan Waran Seri II dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri II.c. Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri II yang bermaksud untuk melaksanakan

Waran Seri II yang dimilikinya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri II:i. Formulir Pelaksanaan yang dilekatkan pada setiap Surat Kolektip Waran Seri II dengan

memperhatikan ketentuan KSEI.ii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan, sebagai bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan

oleh Pemegang Waran Seri II kepada Perseroan. Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri II wajib menyerahkan

bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”).

d. Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri II tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali.

e. Pemegang Waran Seri II yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri II menjadi saham.

f. Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri II menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri II akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri II dalam Daftar Pemegang Waran Seri II.

PadaHariKerjaberikutnya,PengelolaAdministrasiWaranSeri IImemintakonfirmasidaribankdimana Perseroan membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri II dilaksanakan dan Perseroan pada Hari Kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri II mengenai hal-hal tersebut di atas.

Dalam 3 (tiga) Hari Kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola AdministrasiWaranSeriIIakanmemberikankonfirmasikepadaPemegangWaranSeriIImengenaiditerima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan pelaksanaan.

Selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri II menerima persetujuan Perseroan, para Pemegang Waran Seri II dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri II dan Pengelola Administrasi Waran Seri II wajib menyerahkan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri II yang bersangkutan.

g. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri II akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri II sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri II.

h. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri II yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri II,terlebihdahuluharusdiadakanpemecahanatassertifikattersebutmakapemecahanatassertifikattersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri II yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri II selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri II baru atas nama Pemegang Waran Seri II dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri II yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri II.

12

i. Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

j. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II menjadi saham baru dan pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek.

k. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri II sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri II, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri II mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri II (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri II.

l. Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pelaksanaan Waran Seri II, apabila Waran Seri II tersebut masih belum dilaksanakan maka Pemegang Waran Seri II tersebut tidak dapat melaksanakan haknya menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

Untuk Waran dalam bentuk elektronik (dalam penitipan kolektif KSEI kolektif KSEI)

a. Pemegang Waran Seri II dapat mengajukan permohonan pelaksanaan waran melaluli partisipan (pemegang rekening KSEI) kepada KSEI dengan menyediakan dana serta waran miliknya di account/sub account pada saat pengajuan permohonan pelaksanaan kepada KSEI.

b. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat permohonan diajukan, KSEI akan melakukan pemeriksaan persyaratan pelaksanaan tersebut dan memasukkan dananya ke rekening KSEI di bank yang digunakannya.

c. Pada Hari Bursa berikutnya setelah permohonan diajukan, KSEI akan melakukan transfer dana dari rekening KSEI ke rekening Perseroan dengan menggunakan fasilitas RTGS (dana akan efektif pada hari yang sama).

d. Pada Hari Bursa yang sama saat KSEI melakukan transfer dana ke rekening Perseroan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE:- Daftar rincian instruksi pelaksanaan yang diterima KSEI 1 (satu) Hari Bursa sebelumnya,

berikut lampiran data lengkap (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan, dan domisili) pemegang waran yang melaksanakan waran miliknya;

- Surat atau bukti transfer dana ke rekening Perseroan dengan fasilitas RTGS oleh KSEI;- Instruksi deposit saham hasil pelaksanaan ke dalam rekening khusus yang telah disediakan

KSEI.e. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan dan bukti transfer yang

diterima KSEI berdasarkan rekening koran Perseroan dari bank yang ditunjuk oleh Perseroan. Rekonsiliasi dana dari rekening koran yang diberikan oleh KSEI.

f. BAE memberikan laporan kepada Perseroan atas permohonan pelaksanaan waran.g. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan diterima dari KSEI dan dananya telah

efektif di rekening Perseroan, BAE akan menerbitkan/mendepositkan saham hasil pelaksanaan waran tersebut ke rekening khusus yang telah disiapkan KSEI sebagaimana dalam huruf ”e” di atas dan KSEI akan langsung mendistribusikan saham tersebut melalui sistem C-BEST.

10. Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri II

Pemegang Waran Seri II yang akan melaksanakan Waran Seri II menjadi saham dapat melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindahbukuan ataupun setoran tunai (in good funds) kepada rekening bank Perseroan:

BANK SINARMASKC Utama Thamrin - Jakarta

A/C No. 00024623033A/N PT BANK SINARMAS Tbk

Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri II menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri II.

13

11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri II

Apabila Perseroan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan jumlah modal, Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri II, sehingga Waran Seri II dapat mengalami perubahan dimana Harga Pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri II baru dapat menjadi pecahan, dalam hal ini, Perseroan akan melakukan pembulatan ke bawah. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri II akan dilakukan sehubungan dengan hal-hal di bawah ini:

a. Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan, peleburan, konversi atau pemecahan nilai nominal (stock split), maka :

Harga Pelaksanaan Baru =Harga Nominal Baru setiap saham

x AHarga Nominal Lama setiap saham

Jumlah Waran Seri II Baru = Harga Nominal Baru setiap saham x BHarga Nominal Lama setiap sahamA = Harga Pelaksanaan Waran Seri II yang lamaB = Jumlah awal Waran Seri II yang beredar

Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat pengumuman hasil RUPSLB sehubungan dengan penggabungan, peleburan atau pemecahan (stock split) dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

b. Pembagian saham bonus atau saham dividen, konversi atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, maka:

Harga Pelaksanaan Baru = A x X(A + B)

Jumlah Waran Seri II Baru = A x Y(A + B)A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus, saham dividenB = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham

bonus atau saham dividen.X = Harga Pelaksanaan Waran Seri II yang lamaY = Jumlah awal Waran Seri II yang beredar

Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang akan diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

c. Pengeluaran saham baru atau efek-efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dengan cara penawaran umum terbatas (PUT).

Harga Waran Seri II baru = (C – D) x XE

Jumlah Waran Seri II Baru = C x Y (C – D)

C = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman PUTX = Harga Pelaksanaan Waran Seri II yang lamaY = Jumlah awal Waran Seri II yang beredarD = Harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula

D = (C – F)(G + 1)

F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right)G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak memesan

efek terlebih dahulu (right)

14

Jika harga teoritis saham setelah pengeluaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu lebih rendah dari nilai nominal, maka Harga Pelaksanaan baru adalah sebesar nilai nominal saham yang akan diterbitkan sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri II.

Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan pemesan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas.

12. Status Waran Seri II

Waran Seri II yang akan diterbitkan merupakan Waran Seri II atas nama yang dapat diperdagangkan selama 5 (lima) tahun sejak tanggal pencatatannya di Bursa Efek, Surat Waran Seri II ini akan memiliki nomor urut dan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Surat Kolektif Waran Seri II adalah surat yang dikeluarkan Perseroan yang membuktikan kepemilikan lebih dari 1 (satu) Waran Seri II yang dimiliki oleh seorang Pemegang Waran Seri II dimana harus disebutkan jumlah Waran Seri II yang bersangkutan.

Pemegang Waran Seri II tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan menerima dividen dalam bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, serta hak-hak lain yang terkait dalam saham biasa Perseroan sepanjang Waran Seri II yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham.

13. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri II

Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas pelaksanaan Waran Seri II adalah saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan. Dengan demikian, pemegang saham hasil pelaksanaan yang sah akan memiliki hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham Perseroan lainnya. Pencatatan saham hasil Pelaksanaan Waran Seri II dalam Daftar Pemegang Saham dilakukan pada Tanggal Pelaksanaan.

14. Daftar Pemegang Waran

Pengelola Administrasi Waran Seri II telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran Seri II yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri II, nama dan alamat para Pemegang Waran Seri II serta hal-hal lainya yang dianggap perlu.

Pengelola Administrasi Waran Seri II juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri II dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri II di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri II untuk kepentingan Perseroan.

15. Pengelola Administrasi Waran Seri II

Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri II yaitu:

PT SINARTAMA GUNITABII Plaza Tower III, 12th Floor

Jl. M. H. Thamrin No. 51Jakarta 10350

Telepon : 021 – 392 2332Fax : 021 – 392 3003

Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri II bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri II sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri II di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri II demi kepentingan Perseroan.

15

16. Peralihan Hak Atas Waran Seri II

Pemegang Waran Seri II dapat mengalihkan hak atas Waran Seri II dengan melakukan jual beli di Bursa Efek, setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri II dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri II dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri II karena hibah maupun warisan akibat kematian dari Pemegang Waran Seri II atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pengalihan kepemilikan Waran Seri II menurut hukum, dapat mengajukan permohonan pencatatan pengalihan secara tertulis dengan menggunakan formulir pengalihan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri II yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk mendaftarkan diri sebagai Pemegang Waran Seri II dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya atas Waran Seri II dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri II. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Apabila terjadi pengalihan hak atas Waran Seri II yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri II oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri II dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri II yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri II.

Pengelola Administrasi Waran Seri II hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri II apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri II hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri II yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri II berdasarkan akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri II tersebut semuanya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Peralihan hak atas Waran Seri II harus dicatat dengan baik di dalam Daftar Pemegang Waran Seri II atau pada Surat Kolektip Waran Seri II yang bersangkutan dan hanya dapat berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri II yang bersangkutan.

17. Penggantian Surat Kolektif Waran Seri II

Apabila Surat Kolektif Waran Seri II mengalami kerusakan atau karena hal-hal lain yang ditetapkan oleh Perseroan dan oleh Pengelola Administrasi Waran Seri II dinyatakan tidak dapat dipakai lagi, pemegang Surat Kolektif Waran Seri II yang bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis kepada Perseroan atau kepada Pengelola Administrasi Waran Seri II.

Perseroan, melalui Pengelola Administrasi Waran Seri II, akan memberikan penggantian Surat Kolektif Waran Seri II yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektif Waran Seri II yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri II untuk kemudian dimusnahkan.

Apabila Surat Kolektif Waran Seri II hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri II yang baru akan diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang sah dan dengan memberikan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri II dan diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

16

Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri II berhak untuk menentukan dan meminta jaminan-jaminan sehubungan dengan pembuktian dan penggantian kerugian pihak yang mengajukan permintaan penggantian Surat Kolektif Waran Seri II dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.

Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek sehubungan dengan pengeluaran Surat Kolektif Waran Seri II yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran, penggantian Surat Kolektif Waran Seri II yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian Surat Kolektif Waran Seri II tersebut.

18. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi

Jika selama masa berlaku Pelaksanaan Waran Seri II Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan Perseroan berkewajiban untuk bertanggung-jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri II yang berlaku. Apabila Perseroan melakukan likuidasi atau dibubarkan, kepada Pemegang Waran Seri II yang belum melakukan Pelaksanaan Waran Seri II akan diberikan kesempatan untuk melakukan Pelaksanaan Waran Seri II sampai dengan tanggal yang ditetapkan kemudian oleh Perseroan.

19. Hukum Yang Berlaku

Seluruh perjanjian sehubungan dengan Waran Seri II ini berada dan tunduk dibawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

20. Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Waran

Fluktuasi harga saham yang diperdagangkan di BEI merupakan faktor yang mempengaruhi likuiditas perdagangan Waran Seri II, disamping aksi korporasi maupun kinerja Perseroan di masa mendatang.

17

III. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Perseroan merencanakan dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini setelah dikurangi biaya emisi saham seluruhnya akan digunakan sebagai berikut:

- Sekitar 50% (lima puluh persen) akan dipergunakan untuk pembelanjaan teknologi informasi antara lain untuk pembelian software dan hardware.

- Sekitar 50% (lima puluh persen) akan dipergunakan untuk pengembangan jaringan kantor antara lain untuk pembelian kantor dan inventaris kantor.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri II, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat modal Perseroan (Capital Adequacy Ratio) dalam kaitannya untuk meningkatkan modal kerja Perseroan.

Perseroan wajib melaporkan Realisasi Penggunaan Dana secara berkala kepada BAPEPAM dan LK dan wajib mempertanggungjawabkannya kepada RUPS, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No.X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003.

Dalam hal terjadi perubahan penggunaan dana, maka perubahan tersebut wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada BAPEPAM dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari RUPS Perseroan.

Sesuai dengan Surat Edaran yang ditentukan oleh BAPEPAM dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar kurang lebih 1,908% dari jumlah Penawaran Umum yang meliputi biaya-biaya belum termasuk perhitungan pajak sebagai berikut :

a. Biaya Jasa Penasehat Keuangan (financial advisory fee) sebesar 1,500%b. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal (Akuntan, Notaris dan Konsultan Hukum) sebesar 0,244%;c. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal, yaitu BAE sebesar 0,033%;d. Biaya Pencatatan di Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia sebesar 0,049%;

dane. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan dan pelaksanaan RUPSLB) sebesar 0,082%.

Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana memenuhi ketentuan kriteria TransaksiAfiliasidanTransaksiYangMengandungBenturanKepentingandanatauTransaksiMaterialmaka Perseroan akan dan wajib mengikuti ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM dan LK No.IX.E.1 Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu dan No.IX.E.2 tentang TransaksiMaterial dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Dana yang diperoleh Perseroan dalam Penawaran Umum Saham Perdana Tahun 2010 seluruhnya telah habis digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang tercantum dalam prospektus, serta telah dilaporkan kepada BAPEPAM dan LK sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. X.K.4 dengan surat No.SKL.103/2011/PRESDIR-CorpSec tanggal 1 April 2011. Sedangkan penggunaan dana yang diperoleh Perseroan melalui pelaksanaan sebagian Waran Seri I telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang tercantum dalam Prospektus, laporan terakhir yang disampaikan dengan surat No.SKL.143/2012/PRESDIR-CorpSec tanggal 3 April 2012.

18

IV. PERNYATAAN UTANG

Tabel di bawah ini menyajikan data liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 yang berasal dari laporan posisi keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2011, yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.

Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 15.363.688 juta dengan perincian liabilitas sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Jumlah

Liabilitas segera 73.086Simpanan Pihak berelasi 6.005.651 Pihak ketiga 8.847.413Simpanan dari bank lain Pihak berelasi 172.027 Pihak ketiga 151.648Utang pajak 22.587Surat berharga yang diterbitkan 881Bunga yang masih harus dibayar 37.835Liabilitas pajak tangguhan – bersih 21.744Cadangan imbalan pasti pasca kerja 11.575Liabilitas lain-lain 19.241Jumlah Liabilitas 15.363.688

LIABILITAS SEGERA

Saldo liabilitas segera pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp73.086 juta yang terdiri dari kiriman uang, liabilitas sehubungan dengan ATM bersama, liabilitas administrasi kredit, biaya yang masih harus dibayar, liabilitas pada perusahaan asuransi dan lain-lain.

SIMPANAN

Saldo simpanan pada tanggal 31 Desember 2011 yang berhasil dihimpun Perseroan adalah sebesar Rp14.853.064 juta yang terdiri dari simpanan dalam mata uang Rupiah sebesar Rp11.949.577 juta dan simpanan dalam mata uang asing (Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Euro, Yen, Dolar Australia, Yuan) sebesar ekuivalen Rp2.903.487 juta. Simpanan terdiri dari giro sebesar Rp2.547.150 juta, tabungan sebesar Rp2.367.613 juta dan deposito berjangka sebesar Rp9.938.301 juta sebagaimana yang terlihat dalam tabel berikut.

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Giro 603.477 1.943.673 2.547.150Tabungan 8.547 2.359.066 2.367.613Deposito berjangka 5.393.627 4.544.674 9.938.301Jumlah 6.005.651 8.847.413 14.853.064

19

a. Giro

Saldo giro pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.547.150 juta yang terdiri dari: - giro pihak berelasi dalam bentuk Rupiah sebesar Rp415.218 juta dan dalam mata uang asing

sebesar ekuivalen Rp188.259 juta- giro pihak ketiga dalam bentuk Rupiah sebesar Rp1.406.871 juta dan dalam mata uang asing

sebesar ekuivalen Rp536.802 juta

Suku bunga giro per tahun pada tanggal 31 Desember 2011 untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing adalah masing-masing sebesar 1,00% - 6,00% dan 0,06% - 2,00%.

b. Tabungan

Seluruh tabungan adalah dalam mata uang Rupiah yaitu sebesar Rp2.367.613 juta. Suku bunga tabungan per tahun pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 0,25%-6,00%.

c. Deposito Berjangka

Saldo deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp9.938.301 juta yang terdiri dari:- deposito berjangka pihak berelasi dalam bentuk Rupiah sebesar Rp3.501.593 juta dan dalam

mata uang asing sebesar ekuivalen Rp1.892.034 juta- deposito berjangka pihak ketiga dalam bentuk Rupiah sebesar Rp4.258.282 juta dan dalam

bentuk mata uang asing sebesar ekuivalen Rp286.392 juta

Suku bunga deposito berjangka per tahun pada tanggal 31 Desember 2011 untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing adalah masing-masing sebesar 3,50% - 10,00% dan 0,15% - 3,50%.

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalahsebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rupiah1 bulan atau kurang 3.214.972 2.534.259 5.749.2311-3 bulan 48.379 1.330.074 1.378.4533-6 bulan 11.001 239.686 250.6876-12 bulan 227.241 154.263 381.504Jumlah 3.501.593 4.258.282 7.759.875

Mata uang asing1 bulan atau kurang 300.692 198.297 498.9891-3 bulan 36.266 61.709 97.9753-6 bulan 525.915 6.193 532.1086-12 bulan 1.029.161 20.193 1.049.354Jumlah 1.892.034 286.392 2.178.426

Jumlah 5.393.627 4.544.674 9.938.301

SIMPANAN DARI BANK LAIN

Saldo simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp323.675 juta yang terdiri dari giro sebesar Rp275.134 juta dan deposito berjangka sebesar Rp48.451 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Pihak Berelasi Pihak ketiga Jumlah

Giro 172.027 103.107 275.134Deposito berjangka - 48.541 48.541Jumlah 172.027 151.648 323.675

20

a. GiroSaldo giro pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp275.134 juta yang terdiri dari: - giro pihak berelasi dalam bentuk mata uang asing sebesar ekuivalen Rp172.027 juta- giro pihak ketiga dalam bentuk Rupiah sebesar Rp103.107 juta

Suku bunga giro per tahun pada tanggal 31 Desember 2011 untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing adalah masing-masing sebesar 1,00%-6,50% dan 0,15%-0,25%.

b. Deposito Berjangka- Saldo deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp48.541 juta yang

merupakan milik pihak ketiga.- Seluruh saldo deposito berjangka adalah dalam mata uang Rupiah- Suku bunga deposito berjangka per tahun pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai

berikut:1 bulan 6,50% - 7,25%6 bulan 7,25%12 bulan 7,25%

UTANG PAJAK

Saldo utang pajak Perseroan adalah sebesar Rp22.587 juta yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Jumlah

Pajak kini 5.866Pajak penghasilan Pasal 4 12.810 Pasal 21 894 Pasal 23 dan 26 1.638 Pasal 25 1.252Pajak Pertambahan Nilai 127Jumlah 22.587

SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

Saldo surat berharga yang diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp881 juta, akun ini merupakan surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk cek perjalanan (travellers’ cheques)

BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Saldo bunga yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp37.835 juta, terdiri dari bunga yang masih harus dibayar atas giro, tabungan, deposito berjangka dan simpanan dari bank lain.

Bunga yang masih harus dibayar kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp11.428 juta.

LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN - BERSIH

Saldo liabilitas pajak tangguhan - bersih pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp21.744 juta.

CADANGAN IMBALAN PASTI PASCA - KERJA

Besarnya imbalan pasca - kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca - kerja tersebut.

21

Saldo cadangan imbalan pasti pasca - kerja pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp11.575 juta. Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan pasti pasca - kerja adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Jumlah

Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai 17.908Kerugian aktuarial yang tidak diakui (6.333)Jumlah 11.575

LIABILITAS LAIN-LAIN

Jumlah saldo liabilitas lain-lain pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp19.241 juta yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Jumlah

Pendapatan diterima dimuka 10.775Setoran jaminan 1.319Premi Penjaminan Pemerintah 3.525Lain-lain 3.622Jumlah 19.241

Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan dari provisi lainnya yang diamortisasi selama jangka waktu transaksi.

Liabilitas lain-lain dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar ekuivalen Rp490 juta.

Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2011 termasuk nilai wajar pembelian atau penjualan tunai mata uang asing (spot) sebesar ekuivalen Rp194 juta.

Seluruh liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 telah diungkapkan di dalam Prospektus.

Sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, tidak terdapat liabilitas yang telah jatuh tempo namun belum dilunasi.

Setelah tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas lain kecuali liabilitas-liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta liabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan di dalam Prospektus ini dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan.

Dengan adanya pengelolaan yang sistimatis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi dimasa yang akan datang Perseroan berkeyakinan akan dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham.

22

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting pada Prospektus (Bab X). Analisis dan pembahasan ini disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan tentang dampak penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No.55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2010 serta laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang telah diaudit KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Laporan keuangan perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. Umum

Perseroan berdiri pada tahun 1989 berkedudukan di Jakarta sebelumnya bernama PT Bank Shinta Indonesia yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.52 tanggal 18 Agustus 1989 jo Akta No.91 tanggal 15 September 1989 yang keduanya dibuat di hadapan Buniarti Tjandra, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-9142.HT.01.01-TH.89 yang telah diumumkan dalam Tambahan No.6448 Berita Negara Republik Indonesia No.49 tanggal 21 Juni 2005.

Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990 sesuai dengan izin usaha yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No.27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perseroan memperoleh status menjadi Bank Devisa.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, Perseroan berhasil mencapai peningkatan kinerja keuangan yang cukup memuaskan. Per tanggal 31 Desember 2011, jumlah aset Perseroan sebesar Rp16.658.656 juta, jumlah kredit gross yang diberikan sebesar Rp10.240.174 juta dan jumlah simpanan sebesar Rp14.853.064 juta. Jumlah kredit gross yang diberikan dibandingkan dengan jumlah simpanan dan simpanan dari bank lain Perseroan adalah sebesar 67,47%, hal ini menunjukkan fungsi intermediasi sudah berjalan dengan baik.

Hasil kinerja operasi dan perbandingan hasil kinerja keuangan selama beberapa periode berturut-turut telah dan akan tetap dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor, termasuk kondisi ekonomi Indonesia, perubahankebijakandanperaturanpemerintahmengenaisektorperbankan,fluktuasisukubungadannilai tukar mata uang asing.

A. Kondisi Perekonomian

Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, tercermin pada kinerja pertumbuhan yang bahkan lebih baik dan kestabilan makroekonomi yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5%, angka tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, disertai dengan pencapaian inflasi pada level yangrendah sebesar 3,79%. Di sisi eksternal, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus

23

yang relatif besar dengan cadangan devisa yang meningkat dan nilai tukar rupiah yang mengalami apresiasi. Di sektor keuangan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga meski sempat terjadi tekanan di pasar keuangan pada semester II tahun 2011 sebagai dampak memburuknya krisis yang terjadi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Dengan ketahanan ekonomi yang kuat dan risiko utang luar negeri yang rendah, didukung oleh kebijakan makroekonomi yang tetap pruden dan berbagai langkah kebijakan struktural yang terus ditempuh selama ini, Indonesia kembali memperoleh peningkatan peringkat menjadi Investment Grade.

Prospek ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan masih tetap kuat, meskipun risiko yang berasal dari pelemahan ekonomi global masih tinggi. Perekonomian nasional pada tahun 2012 diprakirakan tumbuh 6,3%-6,7%daninflasidiprakirakandapatberadadikisaransasaran4,5%±1%.Pertumbuhanekonomiterutama bersumber dari perekonomian domestik dengan peran investasi yang semakin meningkat. Pasar domestik yang besar, terjaganya stabilitas makroekonomi, suku bunga yang rendah, perbaikan iklim investasi, dan status investment grade merupakan faktor pendorong tingginya pertumbuhan investasi ke depan. Sejalan dengan itu, arus modal masuk FDI diperkirakan akan meningkat lebih tinggi sehingga surplus NPI akan tetap besar. Kondisi ini mendukung tercapainya stabilitas nilai tukar Rupiah dalam menghadapi risiko tingginya gejolak arus modal. Meskipun demikian, risiko pelemahan ekonomi global dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung ke batas bawah kisaranprakiraanapabilatidakditempuhlangkah-langkahstimulusbaikdarisisimonetermaupunfiskal.Sementara itu, rencana kebijakan Pemerintah terkait dengan BBM bersubsidi dan komoditas strategis lainnyadapatmemberikantekanankeatasterhadapperkembanganinflasikedepan.

B. Perubahan Kondisi Likuiditas

Perseroan memprediksi bahwa kondisi likuiditas pasar akan tetap likuid dan baik terkait dengan beberapa kebijakan baru BI di pasar dan perkembangan ekonomi global. Faktor-faktor yang menunjukkan likuiditas akan tetap tinggi adalah sebagai berikut:

a. Bank Indonesia pada 10 Mei 2012 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%. TingkatBIRatetersebutdinilaimasihkonsistendengantekanan inflasidarisisi fundamentalkedepan yang diperkirakan masih relatif terkendali, atas kondisi tersebut diperkirakan tidak akan mempengaruhi likuiditas Perseroan. Saat ini bank juga telah menurunkan suku bunga dana pihak ketiga Rupiah karena likuidnya pasar uang.

b. Selain itu, faktor kapital inflow dengan pertimbangan bahwa investor asing masih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia karena rating yang membaik dan Indonesia sudah masuk dalam kategori investment grade oleh Fitch & Moody’s. Hal ini juga yang menyebabkan stabilitas nilai tukar Rupiah akhir-akhir ini dan ikut menambah likuiditas di pasar.

C. Kemampuan Untuk Mendapatkan Pendanaan Dengan Harga Yang Menarik

Dalam menentukan suku bunga yang akan diberikan untuk menarik minat dari masyarakat untuk menginvestasikan dana ke Perseroan, maka setiap bulannya diadakan pertemuan Asset Liabilities Commitee yang membahas kondisi ekonomi dan rata-rata suku bunga yang ditawarkan oleh pasar. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dengan harga yang menarik dan bersaing terbukti dari meningkatnya dana pihak ketiga dari tahun ke tahun.

Berikut ini adalah tabel total investasi nasabah:(dalam jutaan Rupiah)

2011 2010 2009 2008 2007Giro 2.547.150 1.867.669 1.097.746 770.140 478.058Tabungan 2.367.613 1.371.475 970.389 594.076 102.879Deposito berjangka 9.938.301 6.580.070 4.764.287 3910.985 4.321.814Jumlah 14.853.064 9.819.214 6.832.422 5.275.201 4.902.751

24

D. Perubahan Perilaku Konsumen

Secara umum konsumen atau nasabah Perseroan dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

a. Kebutuhan akan pelayanan

Untuk perilaku konsumen yang mengutamakan pelayanan, maka hal terpenting adalah adanya kenyamanan yang diberikan kepada para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan sehari-hari. Terkait dengan hal ini, Perseroan telah berusaha untuk melengkapi alternatif transaksi elektronik yang umum digunakan nasabah seperti ATM, Phone Banking dan Internet Banking. Di lain pihak, Perseroan juga terus mengembangkan kerjasama bill payment untuk memudahkan nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan rutinnya melalui Perseroan. Atas dasar keyakinan Perseroan, apabila nasabah mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan serta adanya kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas transaksinya, sehingga kecenderungan perilaku konsumen untuk berpindah ke bank lain sangatlah kecil.

b. Kebutuhan akan investasi

Untuk konsumen yang menjadi nasabah Perseroan untuk berinvestasi, maka hal terpenting adalah tingkat hasil investasi yang menarik dan adanya jaminan keamanan investasi yang ditawarkan Perseroan kepada nasabah. Mengenai jaminan keamanan investasi, tentunya tidak terlepas dari nama besar Grup Sinarmas yang selalu ditekankan Perseroan kepada para nasabah. Sedangkan mengenai tingkat hasil investasi, Perseroan beranggapan bahwa produk-produk investasi yang dimiliki Perseroan cukup dapat bersaing dan sejauh ini terus bertumbuh sehingga hal ini menunjukkan adanya kepuasan dan kepercayaan nasabah yang tinggi kepada Perseroan maupun produk-produk Perseroan. Atas dasar kondisi di atas maka Perseroan berkeyakinan bahwa perilaku konsumen yang terkait dengan kebutuhan investasi cenderung dapat dijaga dengan baik, dan selain itu Perseroan memiliki keyakinan juga bahwa jumlah konsumen ini akan terus bertumbuh sejalan dengan inovasi produk baru yang menarik yang akan tetap dikembangkan terus untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan calon nasabah.

E. Perkembangan Aktivitas Pemasaran

Aktivitas pemasaran yang dilakukan Perseroan selama ini dibagi menjadi 2 yaitu retail marketing dan affinity marketing. Kedua aktivitas marketing tersebut tentunya didukung oleh para tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh kantor cabang/capem Perseroan. Selain itu para tenaga pemasaran Perseroan diikutkan program pendidikan yang secara rutin diadakan dua kali dalam setahun di mana hal ini selain bertujuan untuk memberikan career path kepada mereka, juga untuk terus meningkatkan product knowledge dan profesionalisme mereka dalam melakukan kegiatan pemasaran kepada para calon nasabah.

Retail marketing yang Perseroan tempuh sejauh ini memberikan hasil yang memuaskan di mana seluruh sales force termasuk di dalamnya para branch manager dan sub branch manager aktif dalam memasarkan produk-produk yang ada dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat nasabah. Di samping itu untuk mendukung penjualan retail ini Perseroan juga mengembangkan sistem agency yang bertugas memasarkan produk tabungan dan bancassurance sehingga akan membantu cabang dalam meningkatkan sales performancenya. Khusus untuk sistem agency Perseroan telah merancang sistem kompensasi yang menarik di antaranya adalah insentif untuk rekruter sehingga akan memotivasi para agen yang ada untuk merekrut agen baru, sehingga hal ini akan terus menambah jumlah agen Perseroan dengan cepat.

Affinity marketing yang telah Perseroan jalankan selama ini adalah dalam memasarkan produk tabunganKu seiring untuk mensukseskan program pemerintah yang telah dicanangkan pada bulan Februari 2010 yang lalu. Kegiatan marketing ini diarahkan kepada kerja sama dengan komunitas-komunitas yang berminat untuk membukakan rekening tabunganKu untuk para anggotanya. Di samping penjualan produk tabunganKu seperti yang dijelaskan di atas, Perseroan juga aktif melakukan kerja sama payroll dengan perusahaan-perusahaan bersakala kecil maupun besar untuk memudahkan proses penggajian bagi para karyawan.

25

F. Kondisi Persaingan Dan Perubahan Yang Terjadi Pada Kompetitor

Persaingan yang terjadi selama ini untuk produk deposito umumnya adalah pada suku bunga yang ditawarkan, di mana jika terdapat bank yang memberikan suku bunga yang lebih tinggi, maka sebagian nasabah akan berpindah mengikuti suku bunga yang lebih tinggi tersebut. Hal ini lebih banyak terjadi pada kota-kota kecil yang umumnya lebih price sensitive. Dalam menyikapi kondisi seperti ini, biasanya Perseroan akan melakukan analisa terhadap posisi likuiditas dan bagaimana kebutuhannya untuk beberapa bulan ke depan dan hal ini secara rutin dilakukan pada saat meeting ALCO bulanan sehingga akan ditetapkan pricing yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Perseroan.

Mengenai persaingan pada produk lainnya umumnya tidak terlalu banyak terjadi dikarenakan produk giro dan tabungan adalah lebih pada kebutuhan nasabah akan pelayanan dan transaksi seperti yang telah dikemukakan pada bagian di atas. Namun khusus untuk produk tabungan, Perseroan akan terus melakukan inovasi untuk mengadakan program promosi yang menarik untuk para nasabah sehingga diharapkan dana murah melalui produk tabungan bisa terus ditingkatkan khususnya untuk dana jangka menengah-panjang yang berhasil Perseroan himpun melalui produk tabungan berjangka.

Selain yang telah diuraikan di atas, persaingan yang terjadi juga terhadap produk-produk non bank dimana bank bertindak sebagai agen penjual. Umumnya produk-produk yang dijual saat ini adalah produk bancassurance dan reksadana. Mengenai produk-produk tersebut, Perseroan tidak mengalami kendala yang berarti sejauh ini dikarenakan produk yang ditawarkan adalah jenis produk yang low risk dengan jaminan tingkat hasil investasi yang pasti, sehingga menjadi daya tarik yang besar bagi para nasabah yang ingin berinvestasi secara aman dengan hasil investasi yang tetap menarik. Hal ini terbukti dengan portofolio Perseroan yang terus bertumbuh pesat setiap tahunnya.

G. Perubahan Yang Mempengaruhi Pendapatan Perusahaan

Kondisi perekonomian selama tahun 2011 dinilai cukup kuat, dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang positif, terjaganya stabilitas ekonomi, tingkat suku bunga yang rendah, perbaikan iklim investasi dan nilai tukar yang cenderung stabil serta strategi bisnis Perseroan yang cukup baik menjadi modal Perseroan dalam melakuan peningkatan usaha. Hal tersebut tercermin dari pendapatan usaha Perseroan yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga membuktikan kemampuan Perseroan dalam menjalankan usaha bidang Perbankan dan mengatasi berbagai permasalahan yang timbul di kemudian hari. Sampai dengan saat ini, Perseroan tidak menghadapi persoalan dengan nasabah maupun peristiwa lainnya yang mempengaruhi pendapatan Perseroan.

H. Pengembangan Produk Baru

Perseroan akan terus mengembangkan dan meluncurkan produk dan aktivitas yang mampu mendorong pertumbuhan usaha dan pendapatan bagi bank, diantaranya melalui kerjasama pemasaran produk-produk bancassurance serta masuk dalam bisnis kartu kredit yang saat ini menunjukan peluang cukup besar bagi Perseroan. Kerjasama dengan pihak ketiga juga terus dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan dan tren kebutuhan nasabah, yaitu dengan penambahan fitur-fitur seperti fasilitaspembayaran dan pembelian baik itu secara swalayan melalui media elektronik banking seperti ATM, Internet Banking, layanan Bills Payment, maupun Mobile Banking.

I. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Perseroan

Sama seperti bank - bank lainnya, Perseroan menghadapi faktor-faktor eksternal dan internal dalam menjalankan kegiatan sehari-hari yang bisa berakibat positif maupun negatif terhadap kondisi keuangan. Perubahan peraturan dari Bank Indonesia, gejolak ekonomi, dan sumber daya manusia merupakan beberapa faktor eksternal dan internal yang dihadapi. Untuk memitigasi dampak dari peraturan baru dan gejolak ekonomi, langkah - langkah yang sudah dilakukan adalah mematuhi regulasi yang berlaku, memastikan Perseroan memiliki modal yang cukup, melakukan estimasi tingkat kredit macet dan melakukan sekuritisasi aset, jika diperlukan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Perseroan mengharuskan existing karyawan untuk mengikuti program pelatihan minimal 40 jam setahun dan mengadakan Management Development Program.

26

J. Kebijakan Perseroan Untuk Memperbaiki Dan Meningkatkan Kinerja

Sebagai bank swasta nasional, Perseroan mengambil langkah-langkah nyata guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja di tengah tantangan pasar yang terus berkembang. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas terutama dilakukan terhadap kinerja pelayanan, teknologi informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan pelayanan dilakukan antara lain melalui pembentukan unit kerja Service Quality yang secara khusus bertanggung jawab memberikan pengarahan dan memastikan bahwa petugas telah memberikan pelayanan yang berkualitas. Terkait teknologi informasi, Perseroan secara berkala melakukan pemeliharaan dan sejumlah pengujian untuk memastikan bahwa seluruh sistem/jaringan dapat berfungsi dengan baik. Sumber Daya Manusia merupakan aset Perseroan yang berharga sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas SDM senantiasa menjadi perhatian Manajemen. Pelatihan dan pendidikan SDM merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM yang handal.

K. Kebijakan Akuntansi Penting

Pencatatan laporan keuangan Perseroan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, Peraturan Bapepam dan LK serta Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang berlaku.

Penggunaan Estimasi

Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Dalam penerapan standar diatas, Perseroan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisisesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Pengakuan dan Klasifikasi

Perseroan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perseroan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

27

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebutdan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilaiwajarterkini,sepanjangtidakterdapatperubahansignifikandalamperekonomiansejakterjadinyatransaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perseroan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perseroan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

28

Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukurpadanilaiwajarmelaluilaporanlabarugi.Asetkeuangandiklasifikasikandalamkelompokdimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembalidalamwaktudekat.Derivatifjugadiklasifikasikansebagaidimilikiuntukdiperdagangkankecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenanpengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidakmemodifikasi secarasignifikanaruskas,atau terlihat jelasdengansedikit atau tanpaanalisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perseroan mengklasifikasikan efek-efek berupaobligasi korporasi, obligasi Pemerintah, unit reksadana, serta aset lain-lain berupa piutang derivatif dalam kategori ini.

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidakdimaksudkanuntukdijualdalamwaktudekatdantidakdiklasifikasikansebagaiasetkeuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, pendapatan bunga yang masih akan diterima serta aset lain-lain berupa setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover, tagihan komisi asuransi, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, dan kiriman uang.

29

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perseroan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perseroanmenjualataumereklasifikasi investasidimilikihinggajatuhtempodalamjumlahyanglebihdarijumlahyangtidaksignifikansebelumjatuhtempo,makaseluruhasetkeuangandalamkategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule)danharusdireklasifikasikekelompoktersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini mencakup investasi efek-efek dalam bentuk BankIndonesiaIntervensi,sertaefek-efekdalambentukSertifikatBankIndonesia(SBI),obligasiPemerintah, obligasi korporasi, Republik Indonesia - ROI Loans, Credit Linked Notes, dan tagihan atas wesel ekspor.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijualatautidakdiklasifikasikandalamkategoriinstrumenkeuanganyanglain.Asetkeuanganinidiperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain – “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dandikeluarkan dari akun “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini mencakup efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loans.

Liabilitas Keuangan

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitaskeuangandiklasifikasikandalamkategori iniapabila liabilitastersebutmerupakanhasildari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perseroan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.

Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini mencakup liabilitas derivatif (dicatat sebagai bagian dari liabilitas lain-lain).

30

2. Liabilitas yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidakdiklasifikasikansebagailiabilitaskeuanganyangdiukurpadanilaiwajarmelaluilaporanlabarugi,diklasifikasikansebagai liabilitaskeuanganyangdiukurpadabiayaperolehandiamortisasi,jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perseroan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan tersebut, dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan, bunga yang masih harus dibayar, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi penjaminan Pemerintah serta setoran jaminan L/C dan bank garansi.

Instrumen Keuangan Derivatif

Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:1. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik

ekonomi dan risiko dari kontrak utama.2. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat memenuhi

definisisebagaiderivatif;3. Instrumen campuran atau instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi.

Derivatifyangberdirisendiridanderivatifmelekatyangdipisahkandiklasifikasikansebagaiasetatauliabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.

Derivatif disajikan sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, dan disajikan sebagai liabilitas apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar derivatif langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Manajemen menelaah apakah derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali Perusahaan menjadi salah satu pihak dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali dilakukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secarasignifikan.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

31

Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perseroan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasiManajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secaraindividualatasasetkeuanganyangsignifikansecaraindividual,danuntukasetkeuanganyangtidaksignifikansecaraindividualterdapatpenurunannilaisecaraindividualataukolektif.Jikamanajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yangdinilaisecaraindividual,baikasetkeuangantersebutsignifikanatautidaksignifikan,makaaset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas akun cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehanJika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

3. Aset keuangan tersedia untuk dijualDalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan danberkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

32

Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

1. Aset KeuanganAset keuangan (atau bagian dari suatu asset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;b. Perseroan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i)

telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perseroan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perseroan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perseroan.

2. Liabilitas KeuanganLiabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atauterdapatmodifikasisecarasubstansialatasketentuanliabilitaskeuanganyangadasaatini,maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitaskeuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Aset Tetap

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (2008) tentang Aset Tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetap.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

• 20tahununtukbangunan,• 10tahununtukinventariskantor,dan• 4tahununtukkendaraanbermotor.

33

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalamsetiapinspeksiyangsignifikan,biayainspeksidiakuidalamjumlahtercatatasettetapsebagaisuatupenggantianapabilamemenuhikriteriapengakuan.Biayainspeksisignifikanyangdikapitalisasitersebutdiamortisasiselamaperiodesampaidengansaatinspeksisignifikanberikutnya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir periode dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidakmenghasilkanaruskasmasukyangsecarasignifikan independendariasetataukelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkanpenilaianpasarkinidarinilaiwaktuuangdanrisikospesifikatasaset.Dalammenghitungnilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

34

Imbalan Kerja

1. Imbalan Kerja Jangka PendekImbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

2. Imbalan Pasca KerjaImbalan pasca kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

2. Keuangan

A. Pertumbuhan Pendapatan, Beban Dan Laba

Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan Laba Perseroan ditampilkan dalam tabel di bawah ini:

(dalam jutaaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 2010 2009

Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 1.310.172 916.108 782.390Beban Operasional Lainnya 449.336 358.545 308.907Laba Sebelum Pajak 155.077 140.946 70.797Beban Pajak 42.427 39.140 22.031Laba Bersih 112.650 101.806 48.766

35

a. Pendapatan Bunga dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan suku bunga efektif.

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrument keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai.

(dalam jutaaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 2010 2009Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil Rupiah Kredit yang diberikan 1.011.658 749.544 611.620 Efek-efek 174.154 88.178 99.402 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 14.368 6.784 6.887 Giro pada Bank lain 4.910 443 - Efek yang dibeli dengan janji jual kembali 4.228 2.099 1.058 Jumlah 1.209.318 847.048 718.967 Mata uang asing Kredit yang diberikan 70.704 42.792 38.837 Efek-efek 28.660 23.511 23.559 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 1.351 2.715 758 Efek yang dibeli dengan janji jual kembali 139 42 269 Jumlah 100.854 69.060 63.423Jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil 1.310.172 916.108 782.390

Pendapatan bunga dan bagi hasil Perseroan pada tahun 2011 sebesar Rp1.310.172 juta meningkat tajam sebesar Rp394.064 juta atau sebesar 43,02% dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp916.108 juta. Meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil tersebut terutama sebagai akibat dari adanya peningkatan jumlah kredit yang diberikan sebesar Rp3.228.378 juta atau meningkat sebesar 46,04% dari Rp7.011.796 juta pada tahun 2010 menjadi Rp10.240.174 juta pada tahun 2011. Selama tahun 2011 tingkat rata-rata suku bunga kredit Rupiah adalah sebesar 13,87% mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tingkat rata-rata suku bunga kredit Rupiah tahun 2010 sebesar 14,33%. Jadi peningkatan bunga Perseroan dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kredit yang diberikan.

Pendapatan bunga dan bagi hasil Perseroan pada tahun 2010 naik sebesar Rp133.718juta atau sebesar 17,09% dari Rp782.390 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp916.108 juta pada tahun 2010. Meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah kredit yang diberikan sebesar Rp1.597.932 juta atau meningkat sebesar 29,52% dari Rp5.413.864 juta pada tahun 2009 menjadi Rp7.011.796 juta pada tahun 2010. Selama tahun 2010 tingkat bunga rata-rata suku bunga kredit 14,33% mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tingkat suku bunga rata-rata tahun 2009 sebesar 14,99%. Jadi peningkatan bunga Perseroan dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kredit yang diberikan.

36

Tabel di bawah ini memberikan rincian komponen beban bunga Perseroan untuk masing-masing periode:

(dalam jutaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 2010 2009Beban Bunga dan Bagi HasilRupiah Deposito berjangka 608.037 333.707 347.635 Tabungan 85.746 59.512 45.497 Giro 35.149 30.557 26.000 Premi penjaminan Pemerintah 26.346 17.912 13.816 Simpanan dari bank lain 941 4.158 4.274 Efek dijual dengan janji beli kembali 4 1.309 1.294 Jumlah 756.223 447.155 438.516

Mata uang asing Deposito berjangka 37.869 42.536 26.834 Giro 4.412 7.961 5.006 Simpanan dari bank lain 31 - 1 Jumlah 42.312 50.497 31.841Jumlah Beban Bunga dan Bagi Hasil 798.535 497.652 470.357

Beban bunga Perseroan pada tahun 2011 meningkat signifikan sebesar Rp300.883 juta atausebesar 60,46% dari Rp497.652 juta pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp798.535 juta pada tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh pertumbuhan simpanan sebesar Rp5.033.850 juta atau tumbuh sebesar 51,27% dari Rp9.819.214 juta pada tahun 2010 menjadi Rp14.853.064 juta pada tahun 2011. Selama tahun 2011 tingkat rata-rata suku bunga simpanan berjangka Rupiah adalah sebesar 8,01% mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan tingkat suku bunga rata-rata tahun 2010 sebesar 7,79%. Sementara, suku bunga rata-rata simpanan berjangka valuta asing tahun 2011 adalah sebesar 1,96% mengalami penurunan jika dibandingkan dengan suku bunga tahun 2010 sebesar 2,48%.

Beban bunga Perseroan pada tahun 2010 naik sebesar Rp27.295 juta atau sebesar 5,80% dari Rp470.357 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp497.652 juta pada tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh pertumbuhan simpanan sebesar Rp2.986.792 juta atau tumbuh sebesar 43,71% dari Rp6.832.422 juta pada tahun 2009 menjadi Rp9.819.214 juta pada tahun 2010. Selama tahun 2010, tingkat rata-rata suku bunga simpanan berjangka Rupiah adalah sebesar 7,79% mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tingkat suku bunga rata-rata pada tahun 2009 sebesar 9,53%. Sementara suku bunga rata-rata simpanan berjangka valuta asing pada tahun 2010 adalah sebesar 2,48% mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 2,85%. Peningkatan beban bunga Perseroan dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah simpanan.

b. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil - Bersih

(dalam jutaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2011 2010 2009

Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 1.310.172 916.108 782.390Beban Bunga dan Bagi Hasil 798.535 497.652 470.357Pendapatan Bunga – Bersih 511.637 418.456 312.033

Pendapatan bunga dan bagi hasil bersih Perseroan pada tahun 2011 naik sebesar Rp93.181 juta atau naik sebesar 22,27% dari Rp418.456 juta pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp511.637 juta pada tahun 2011. Meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil bersih tersebut disebabkan meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil Rp394.064 juta atau sebesar 43,02% dari Rp916.108 juta tahun 2010 menjadi Rp1.310.172 juta, sedangkan beban bunga meningkat

37

sebesar Rp300.883 juta atau 60,46% dari Rp497.652 juta pada tahun 2010 menjadi Rp798.535 juta di tahun 2011. Terjadinya peningkatkan pendapatan bunga dan bagi hasil bersih di pengaruhi kinerja perekonomian domestik selama tahun 2011 yang tetap kuat, tercermin oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 46,04%.

Pendapatan bunga dan bagi hasil bersih Perseroan pada tahun 2010 naik sebesar Rp106.423 juta atau 34,11% dari Rp312.033 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp418.456 juta pada tahun 2010. Meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil bersih tersebut disebabkan meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil sebesar Rp133.718 juta atau naik sebesar 17,09% dari Rp782.390 juta tahun 2009 menjadi Rp916.108 juta pada tahun 2010, sedangkan beban bunga meningkat sebesar Rp27.295 juta atau 5,80% dari Rp470.357 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 497.652 juta di tahun 2010.

c. Pendapatan Operasional Lainnya

Tabel berikut ini memberikan rincian komponen pendapatan operasional Perseroan untuk masing-masing periode :

(dalam jutaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 2010 2009Pendapatan Operasional LainnyaProvisi dan komisi selain dari kredit 72.693 61.667 55.381Keuntungan kurs mata uang asing – bersih 9.742 2.373 9.988Keuntungan dari penjualan efek yang diperdagangkan – bersih 4.614 9.907 1.142Pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3.537 3.190 -Keuntungan dari kenaikan nilai wajar efek yang diperdagangkan – bersih 1.332 495 467Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-

Produktif 15 - 245Lain-lain 843 3.403 448Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 92.776 81.035 67.671

Pendapatan operasional lainnya Perseroan pada tahun 2011 naik sebesar Rp11.741 juta atau sebesar 14,49% dari Rp81.035 juta pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp92.776 juta pada tahun 2011. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan pendapatan provisi dan komisi selain kredit sebesar Rp11.026 juta atau sebesar 17,88% dari Rp61.667 juta pada tahun 2010 menjadi Rp72.693 juta pada tahun 2011.

Pendapatan operasional lainnya Perseroan pada tahun 2010 naik sebesar Rp13.364 juta atau sebesar 19,75% dari Rp67.671 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp81.035 juta pada tahun 2010. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan pendapatan provisi dan komisi selain kredit sebesar Rp6.286 juta atau sebesar 11,35% dari Rp55.381 juta pada tahun 2009 menjadi Rp61.667 jutapadatahun2010.Selainituterdapatpeningkatanyangcukupsignifikanpadaposkeuntungandari penjualan efek yang diperdagangkan, pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan pendapatan lain - lain, yang secara total bertumbuh sebesar 937,74% pada tahun 2010.

38

d. Beban Operasional Lainnya

Tabel di bawah ini memberikan rincian komponen beban operasional Perseroan untuk masing-masing periode :

(dalam jutaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 2010 2009Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan 144.926 103.905 72.534 Umum 79.375 44.091 35.203 Komunikasi 32.541 25.409 21.172 Cetakan dan alat tulis 24.945 18.589 13.786 Perbaikan dan pemeliharaan 24.611 24.065 20.302 Transportasi 20.258 19.608 13.809 Sewa gedung 17.481 15.332 14.535 Promosi 13.462 11.017 10.774 Pendidikan dan pengembangan 11.199 6.052 4.989 Perjalanan dinas 8.246 3.751 3.172 Listrik dan air 7.298 6.000 5.099 Imbalan pasti pasca-kerja 4.663 3.989 2.006 Asuransi 4.077 2.339 1.879 Jasa professional 1.737 492 1.598Jumlah beban umum dan administrasi 394.819 284.639 220.858Kerugian penurunan nilai aset keuangan 24.872 48.091 60.473Penyusutan aset tetap 28.472 22.103 18.747Penyisihan penghapusan aset non - produktif - 33 -

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - - 4.299Lain-lain 1.173 3.679 4.530Jumlah Beban Operasional 449.336 358.545 308.907

Beban operasional lainnya Perseroan pada tahun 2011 meningkat sebesar Rp90.791 juta atau 25,32% dari Rp358.545 juta pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp449.336 juta pada tahun 2011. Hal ini disebabkan terutama oleh terjadinya peningkatan beban umum dan administrasi sebesar Rp110.180 juta atau sebesar 38,71% dari Rp284.639 juta pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp394.819 juta pada tahun 2011. Seiring dengan bertambahnya jumlah kantor maka beban gaji dan tunjangan juga meningkat sebesar Rp41.021 juta atau naik sebesar 39,48%.

Beban operasional lainnya Perseroan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp49.638 juta atau 16,07% dari Rp308.907 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp358.545 juta pada tahun 2010. Hal ini disebabkan terutama oleh meningkatnya beban tenaga kerja sebesar Rp31.371 juta atau naik sebesar 43,25% dari Rp72.534 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp103.905 juta pada tahun 2010 demikian juga meningkatnya beban umum dan administrasi sebesar Rp32.410 juta atau sebesar 21,85% dari Rp148.324 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp180.734 juta pada tahun 2010. Peningkatan beban umum dan administrasi dipengaruhi oleh faktor-faktor perluasan jaringan kantor serta peningkatan infrastruktur Perseroan.

e. Laba Sebelum Pajak

Tabel di bawah ini memberikan rincian komponen laba sebelum pajak Perseroan untuk masing-masing periode :

(dalam jutaan Rupiah)

KeteranganUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2011 2010 2009Jumlah Pendapatan Operasional 604.413 499.491 379.704Jumlah Beban Operasional (449.336) (358.545) (308.907)Laba Sebelum Pajak 155.077 140.946 70.797

39

Laba sebelum pajak pada tahun 2011 meningkat sebesar Rp14.131 juta atau 10,03% dari Rp140.946 juta pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp155.077 juta pada tahun 2011. Meningkatnya laba sebelum pajak disebabkan oleh meningkatnya jumlah pendapatan operasional Rp104.922 juta atau sebesar 21,01% dari Rp499.491 juta pada tahun 2010 menjadi Rp604.413 juta pada tahun 2011.

Laba sebelum pajak pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp70.149 juta atau 99,08% dari Rp70.797 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp140.946 juta pada tahun 2010. Meningkatnya laba sebelum pajak disebabkan oleh meningkatnya jumlah pendapatan operasional Rp119.787 juta atau sebesar 31,55% dari Rp379.704 juta pada tahun 2009 menjadi Rp499.491 juta pada tahun 2010.

f. Laba Bersih

Pada tahun 2011 laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp112.650 juta, meningkat sebesar Rp10.844 juta atau 10,65% dari Rp101.806 juta pada tahun 2010. Meningkatnya laba bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya laba sebelum pajak sebesar Rp14.131 juta atau sebesar 10,03% dari Rp140.946 juta pada tahun 2010 menjadi Rp155.077 juta pada tahun 2011.

Pada tahun 2010 laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp101.806 juta, meningkat sebesar Rp53.040 juta atau 108,76% dari Rp48.766 juta pada tahun 2009. Meningkatnya laba bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya laba sebelum pajak sebesar Rp70.149 juta atau sebesar 99,08% dari Rp70.797 juta pada tahun 2009 menjadi Rp140.946 juta pada tahun 2010.

B. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas

a. Pertumbuhan Aset

Pertumbuhan Aset pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 disajikan pada tabel di bawah ini.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Kas 467.063 269.274 199.311Giro pada Bank Indonesia 1.344.573 1.067.918 854.850Giro pada bank lain 140.270 86.572 87.698Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 1.909.020 877.462 275.276Efek-efek – bersih 1.909.651 1.300.818 939.638

40

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - bersih - 74.938 10.018Kredit yang diberikan - bersih 10.135.442 6.934.158 5.322.975Pendapatan bunga yang masih akan diterima 56.233 47.353 44.008Biaya dibayar dimuka 71.104 46.100 38.030Aset tetap – bersih 354.350 227.977 217.524Aset Ijarah – bersih 82.712 219.158 -Aset lain-lain – bersih 188.238 80.451 46.687Jumlah Aset 16.658.656 11.232.179 8.036.015

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp16.658.656 juta, yang mengalami peningkatan sebesar Rp5.426.477 juta atau 48,31% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 yang sebesar Rp11.232.179 juta. Peningkatan aset Perseroan terutama disebabkan karena adanya peningkatan kredit yang diberikan bersih sebesar Rp3.201.284 juta atau sebesar 46,17%, peningkatan efek-efek bersih sebesar Rp608.833 juta atau sebesar 46,80%, peningkatan giro pada Bank Indonesia sebesar Rp276.655 juta atau sebesar 25,91% serta peningkatan kas sebesar Rp197.789 juta atau sebesar 73,45%.

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp11.232.179 juta, yang mengalami peningkatan sebesar Rp3.196.164 juta atau 39,77% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 yang sebesar Rp8.036.015 juta. Peningkatan aset Perseroan terutama disebabkan karena adanya peningkatan kredit yang diberikan bersih sebesar Rp1.611.183 juta atau sebesar 30,27%, peningkatan efek-efek bersih sebesar Rp361.180 juta atau sebesar 38,44%, peningkatan penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia sebesar Rp602.186 juta atau sebesar 218,75%, adanya aset ijarah sebesar Rp219.158 juta dimana tahun sebelumnya tidak ada, serta peningkatan giro pada Bank Indonesia sebesar Rp213.068 juta atau sebesar 24,92%.

Adanya peningkatan kredit tersebut dikarenakan Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.

Kebijakan manajemen tersebut antara lain adalah:

1) Mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten.

2) Dalam upaya penyebaran risiko sekaligus meningkatkan customer base maka penyaluran kredit akan lebih diarahkan pada kegiatan usaha yang tergolong dalam Kredit UKM dan Korporasi.

3) Penyaluran kredit tidak dibatasi hanya pada sektor ekonomi / industri tertentu saja tetapi pada seluruh sektor ekonomi / industri sepanjang usahanya layak dan aman untuk dibiayai.

4) Mempercepat proses pemberian fasilitas kredit pada Komite Kredit baik di tingkat Cabang maupun ditingkat Kantor Pusat atau Wilayah dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian.

5) Memperkenalkan produk-produk kredit dengan mengutamakan proses yang singkat, pricing yang menarik serta prosedur yang sederhana seperti Kredit Tanpa Agunan, Kredit Pemilikan Mobil, dan Kredit Modal Kerja untuk kalangan pensiun.

6) Meningkatkan pengawasan fasilitas kredit yang telah berjalan untuk meminimalkan risiko kredit bermasalah dan mempertahankan rasio NPL selalu dibawah 5%.

7) Penjualan aset pinjaman apabila dimungkinkan adanya pinjaman baru yang memberikan return lebih baik, untuk memperbaiki portofolio kredit.

Dana yang terkumpul selain disalurkan ke kredit juga ke aset produktif lainnya. Kebijakan Manajemen mengenai penempatan ke aset produktif lainnya adalah sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan fungsi treasury dalam mengelola likuiditas Bank, dengan tetap memenuhi ketentuan yang berlaku seperti GWM, PDN dan lain – lain.

2) Memfokuskan kelebihan dana pada produk – produk yang sudah ada seperti transaksi trading surat berharga, Indon Global Bond, bank notes, forex dengan nasabah, proprietary forex trading dan repo serta reverse repo surat berharga.

3) Mengoptimalkan pemanfaatan kelebihan likuiditas, baik rupiah maupun valuta asing untuk memperoleh pendapatan dan menghindari terjadinya idle funds.

41

b. Pertumbuhan Liabilitas

Pertumbuhan Liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, disajikan pada tabel di bawah ini:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Liabilitas segera 73.086 46.739 65.362Simpanan 14.853.064 9.819.214 6.832.422Simpanan dari bank lain 323.675 366.853 238.626Utang pajak 22.587 25.208 19.227Surat berharga yang diterbitkan 881 1.616 2.626Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - 3.537 6.763Bunga yang masih harus dibayar 37.835 24.564 15.657Liabilitas pajak tangguhan - bersih 21.744 14.016 9.866Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 11.575 8.324 4.735Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - - 258.428Liabilitas lain-lain 19.241 10.614 10.874Jumlah Liabilitas 15.363.688 10.320.685 7.464.586

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp15.363.688 juta, meningkat sebesar Rp5.043.003 juta atau 48,86% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp10.320.685 juta. Hal ini terutama disebabkan peningkatan simpanan nasabah sebesar Rp5.033.850 juta atau sebesar 51,27%, peningkatan liabilitas segera sebesar Rp26.347 juta atau sebesar 56,37%, peningkatan bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp13.271 juta atau sebesar 54,03%, serta peningkatan liabilitas lain-lain Rp8.627 juta atau sebesar 81,28%.

Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp10.320.685 juta, meningkat sebesar Rp2.856.099 juta atau 38,26% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp7.464.586 juta. Hal ini terutama disebabkan peningkatan simpanan nasabah sebesar Rp2.986.792 juta atau sebesar 43,71%, peningkatan simpanan dari bank lain sebesar Rp128.227 juta atau sebesar 53,74%, peningkatan bunga yang masih harus dibayar Rp8.907 juta atau sebesar 56,89%.

c. Pertumbuhan Ekuitas

Pertumbuhan ekuitas tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Modal ditempatkan dan disetor 907.887 728.050 525.000Tambahan modal disetor - bersih 165.240 75.322 -Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual (38.503) (39.572) (42.072)

Saldo Laba Ditentukan penggunaannya 3.500 3.000 2.500 Tidak ditentukan penggunaannya 256.844 144.694 86.001Jumlah Ekuitas 1.294.968 911.494 571.429

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.294.968 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp383.474 juta atau 42,07% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp911.494 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor penuh akibat pelaksanaan Waran Seri I oleh pemegang waran, tambahan modal disetor bersih sebesar Rp89.918 juta dan juga disebabkan oleh peningkatan saldo laba yang berasal dari laba bersih Perseroan tahun 2010.

42

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp911.494 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp340.065 juta atau 59,51% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp571.429 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor penuh akibat Penawaran Umum Perdana saham Perseroan, tambahan modal disetor bersih dan juga disebabkan oleh peningkatan saldo laba yangberasaldarilababersihPerseroantahun2009.Peningkatanekuitasyangcukupsignifikaninisejalan dengan kebijakan Perseroan untuk senantiasa menjaga rasio kesehatan Perseroan (debt to equity ratio).

3. Rasio-rasio Penting Perseroan

Analisa keuangan dilakukan dengan melihat beberapa rasio-rasio keuangan yang menentukan tingkat kesehatan dari suatu Bank. Beberapa rasio-rasio adalah sama dengan rasio-rasio yang digunakan oleh BI dalam menilai tingkat kesehatan suatu bank, yaitu: rasio kecukupan modal (CAR= capital adequacy ratio), kualitas aset (asset quality), manajemen, kelangsungan pendapatan dan likuiditas.

a. Kecukupan Modal (Capital Adequacy)

Modal adalah salah satu unsur terpenting dalam usaha perbankan. Semakin tinggi modal, maka kemampuan Bank dalam melakukan operasionalnya akan makin kuat dan memberikan keleluasaan lebih besar dalam mengembangkan aset produktifnya. Makin tinggi modal akan juga makin menaikkan rasio kecukupan modal (CAR= capital adequacy ratio).

Posisi rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 15,27%, 14,92% dan 13,95%. Rasio kecukupan modal per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

Rasio kecukupan modal untuk Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009I. Komponen Modal

A. Modal Inti 1.287.028 912.105 597.617B. Modal Pelengkap 95.598 62.019 51.111

II. Jumlah Modal 1.382.626 974.124 648.728III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Risikokreditsetelahmemperhitungkanrisikospesifik 9.056.263 6.529.888 4.648.915Risiko pasar 81.980 54.357 38.022Risiko operasional 749.015 322.267

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional 9.887.258 6.906.512 4.686.937IV. Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang tersedia

KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit 15,27% 14,92% 13,95%KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar 15,13% 14,79% 13,84%KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional 14,10% 14,22% N/AKPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar 13,98% 14,10% N/A

V. Rasio Liabilitas Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 8% 8% 8%

Rasio kecukupan modal Perseroan setelah memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 13,98% dan 14,10%.

b. Kualitas Aset Produktif

Pada tanggal 8 Desember 2009, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasanpengalamankerugianspesifik.Bagibankyangbelummemilikidatakerugianhistorisyang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara

43

kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI (2008), maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”.

Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan ketentuan transisi dari Bank Indonesia tersebut.

Penentuan kualitas aset dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Perusahaan tetap mengacu pada peraturan tersebut untuk penghitungan cadangan kerugian penurunan nilai sejak 1 Januari 2010 sesuai penerapan ketentuan transisi yang dijelaskan di atas.

Kualitas kredit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

(jumlah dalam jutaan Rupiah)

Kredit Yang Diberikan31 Desember

2011 2010 2009Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Lancar 9.550.265 93,26 6.629.655 94,55 4.799.931 88,66Dalam Perhatian Khusus 598.963 5,85 293.793 4,19 496.387 9,17Kurang Lancar 7.801 0,08 21.953 0,31 39.731 0,73Diragukan 10.337 0,10 533 0,01 60.770 1,12Macet 72.808 0,71 65.862 0,94 17.045 0,32Jumlah Bruto 10.240.174 100,00 7.011.796 100,00 5.413.864 100,00Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai (104.732) (77.638) (90.889)

Jumlah Kredit yang diberikan- bersih 10.135.442 6.934.158 5.322.975

Berikut Tabel Perkembangan Aset Produktif(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Giro pada bank lain 140.270 86.572 87.698Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 1.909.020 877.462 275.276Efek-efek – bersih 1.909.651 1.300.818 939.638Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - 74.938 10.018Kredit yang diberikan - bersih 10.135.442 6.934.158 5.322.975Jumlah Aset Produktif 14.094.383 9.273.948 6.635.605

Berikut Tabel Perkembangan Aset Produktif Bermasalah(dalam jutaan Rupiah)

Kredit Yang Diberikan31 Desember

2011 2010 2009Kurang Lancar 7.801 21.953 39.731Diragukan 10.337 533 60.770Macet 72.808 65.862 17.045Jumlah Bruto 90.946 88.348 117.546

Berikut Tabel Perkembangan Rasio Aset Produktif

Rasio31 Desember

2011 2010 2009AsetProduktifYangDiklasifikasikanTerhadapTotalAsetProduktif 0,61% 1,53% 2,94%Rasio NPL Netto 0,79% 1,11% 1,65%

44

RasioasetproduktifyangdiklasifikasikanterhadaptotalassetproduktifdanNPLnettoperseroancenderung menurun seiiring dengan dilakukannya upaya-upaya sebagai berikut menangani secara khusus agar kredit bermasalah tersebut tidak mempengaruhi kinerja Perseroan. Untuk itu Perseroan telah membentuk komite khusus yaitu Komite Penyelesaian Kredit Bermasalah (KPKB) yang menangani penyelesaian kredit bermasalah mulai dari kantor cabang utama hingga tingkat cabang. Di samping itu Perseroan juga menyisihkan cadangan aset produktif sesuai dengan jumlah yang disyaratkan oleh Bank Indonesia. Berikut antara lain beberapa upaya yang diambil manajemen dalam rangka perbaikan kualitas kredit bermasalah :

1. Menerapkan suatu rencana dan strategi terpadu yang pelaksanaannya dilakukan oleh suatu Komite khusus yang terpisah dengan Komite lainnya yang memberikan kredit yaitu Komite Penyelesaian Kredit Bermasalah (KPKB) yang menangani penyelesaian kredit bermasalah. Upaya penyelamatan kredit dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu Reschedulling, Reconditioning dan Restructuring.

2. Penagihan kepada debitur bermasalah sesuai ketentuan yang telah dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.

3. Negosiasi/Mediasi. Dimana negosiasi dilakukan apabila debitur bermasalah tersebut mohon untuk dilakukan pengurangan terhadap biaya-biaya atau denda-denda akibat kredit macet tersebut, sedangkan mediasi dilakukan apabila debitur bermasalah tersebut mohon kepada kreditur untuk diberikan waktu untuk melakukan pelunasan seluruh liabilitasnya secara tunai/cash.

4. Bank akan melakukan pengambilalihan agunan atau penjualan aset milik debitur atau penjamin secara sukarela apabila upaya Collection (penagihan) tidak berhasil, sehingga total kredit bermasalah dapat menurun.

5. Melakukan upaya Litigasi untuk debitur bermasalah yang perlu diselesaikan melalui pengadilan.

c. Batas Maksimum Pemberian Kredit ( BMPK )

BMPK adalah persentase perbandingan batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan kepada suatu pihak atau suatu grup terhadap modal bank. BI melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK serta perubahannya dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK, telah menetapkan BMPK suatu Bank adalah maksimum sebesar 10% dari modal bank bila diberikan kepada suatu pihak atau sebuah grup yang terkait dengan bank.

Dalam PBI tersebut diatur antara lain larangan bagi bank untuk memberikan penyediaan dana pihak berelasi dan pihak ketiga dalam batasan tertentu. Untuk pihak berelasi, batasan maksimum yang berlaku adalah 10%, batasan maksimum sebesar 20% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak berelasiserta 25% kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak berelasi.

a. Penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit.b. Pemberian kredit kepada nasabah melalui lembaga pembiayaan dengan metode penerusan.c. Pemberian kredit dengan pola kemitraan inti – plasma.d. Kredit kepada pejabat/eksekutif bank sepanjang dalam rangka kesejahteraan sumber daya

manusia bank.e. Penyediaan dana kepada BUMN untuk tujuan pembangunan dan mempengaruhi hajat hidup

orang banyak dengan batasan 30%.

Dari segi BMPK, Perseroan selalu berusaha untuk menjaga agar BMPK Perseroan selalu sesuai dengan ketentuan BI. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui BMPK. Berikut adalah tabel BMPK Perseroan dari tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 untuk pihak berelasi, adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)2011 2010 2009

Penyediaan dana kepada pihak berelasi 1.829.422 833.969 758.655Penyediaan dana kepada pihak berelasi yang diperhitungkan dalam BMPK 52.009 13.372 1.398

Persentase BMPK pihak berelasi (%) 3,83% 1,40% 0,22%Ketentuan BMPK dari BI (%) 10% 10% 10%

Dengan rasio-rasio tersebut di atas, maka penilaian atas unsur BMPK adalah SEHAT.

45

d. Giro Wajib Minimum (GWM)

BI menentukan bahwa bank-bank di Indonesia diwajibkan menjaga posisi Giro Wajib Minimum (GWM) yang ditempatkan pada rekening di Bank Indonesia sebesar 8,0% dari jumlah dana masyarakat yang dihimpun dari liabilitas kepada pihak ketiga lainnya baik dalam Rupiah maupun valuta asing.

Giro Wajib Minimum (GWM) Perseroan dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2011 untuk GWM Primer dan Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp922.150 juta dan Rp278.620 juta, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 untuk GWM Primer dan Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp672.744 juta dan Rp207.559 juta, dan pada tanggal 31 Desember 2009 untuk GWM Primer dan Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 264.481 juta dan Rp 132.241 juta. GWM Perseroan untuk mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 masing-masing adalah sebesar ekuivalen Rp282.698 juta, Rp30.694 juta, dan Rp 24.391 juta.

Selama ini Perseroan selalu memenuhi Giro Wajib Minimum atas dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Perseroan. Berikut adalah tingkat GWM Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009GWM yang wajib dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional 8,00% 8,00% 5,00% Syariah 5,00% 5,00% - GWM Sekunder Konvensional 2,50% 2,50% 2,50% GWM LDR 1,25% - - Mata uang asing Konvensional 8,00% 1,00% 1,00% Syariah 1,00% 1,00% -GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional 9,24% 8,02% 5,04% Syariah 5,03% 5,06% - GWM Sekunder Konvensional 6,06% 7,74% 4,76% GWM LDR 1,25% - - Mata uang asing Konvensional 8,04% 12,82% 24,12% Syariah 7,14% 4,47% -

e. Rentabilitas (Earning Sustainability)

i. Kelangsungan Pendapatan

Pendapatan utama Perseroan adalah dari pendapatan bunga, serta kelangsungan pendapatan bunga serta tingkat efisiensi dalamperolehan pendapatan bunga yang tercermin juga daripendapatan bunga bersih akan tergantung dari kualitas aset produktif Perseroan.

Tingkat kelangsungan pendapatan dapat dicerminkan dari rasio : Imbal hasil ekuitas (Return on Equity) dan Imbal hasil aset (Return on Asset).

46

ii. Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity)

Imbal hasil ekuitas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan. Perhitungan Imbal hasil ekuitas didapat dari membagi laba bersih perseroan dengan rata-rata jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas untuk laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 10,03%, 15,34% dan 8,46%.

iii. Imbal Hasil Aset (Return on Assets)

Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. ROA diukur dengan membagi laba sebelum pajak Perseroan dengan rata-rata dari aset. Imbal hasil aset untuk laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 1,07%, 1,44% dan 0,93%.

iv. Net Interest Margin ( NIM )

Rasio pendapatan bunga bersih (NIM) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 5,65%, 6,19%, 5,04%. Perseroan bertekad untuk meningkatkan rasio NIM dengan memperbaiki komposisi/struktur dana pihak ketiga.

v. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional ( BOPO )

Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) adalah rasio untuk mengukur tingkatefisiensiyangdicapai.BOPOPerseroanuntuktahun-tahunyangberakhirpadatanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 93,55%, 91,41% dan 91,18%.Perseroanberencanauntukmenurunkanrasioiniketingkatyanglebihefisiendengantetap memperhatikan prinsip ke hati-hatian.

f. Likuiditas

Likuiditas adalah mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitasnya kepada nasabah. Ini dilakukan antara lain dengan menjaga simpanan wajib yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Perseroan selalu menjaga simpanan wajibnya sesuai ketentuan Bank Indonesia yakni antara 5% - 10%.

Perseroan akan melakukan upaya yang optimal dalam menjaga likuiditas dengan meningkatkan pelayanan kepada para nasabah dan deposan dengan memberikan produk-produk yang bervariasi sehingga mereka mau menyimpan dananya di Perseroan. Retensi nasabah dan upaya penggalangan nasabah baru merupakan strategi yang akan dilakukan oleh Perseroan secara konsisten.

Upaya-upaya yang dilakukan Perseroan berkaitan dengan retensi nasabah dan penggalangan nasabah baru, adalah sebagai berikut:

- Fasilitas penyewaan SDB (safe deposit box) secara cuma-cuma bagi nasabah dengan jumlah dana tertentu yang masih disimpan di Perseroan.

- Mengadakan program promosi berhadiah untuk menarik nasabah baru dan perolehan dana baru (fresh fund).

- Meluncurkan produk tabungan berjangka dengan hadiah-hadiah menarik yang mengikuti trend terkini sehingga akan menjadi daya tarik bagi nasabah untuk membeli produk tabungan yang dimaksud.

- Melakukan kerjasama layanan payroll dan virtual account untuk meningkatkan perolehan dana maupun para nasabah baru.

- Kegiatan affinity marketing dengan bekerja sama untuk pembukaan tabungan bagi para anggotanya.

- Mengembangkan sistem agency untuk mendukung kegiatan new customer acquisition sehingga akan meningkatkan jumlah nasabah baru

47

Rasio umum yang sering digunakan untuk pengukuran likuiditas dalam industri perbankan adalah rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR). Rasio LDR pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 69,50%, 73,64% dan 79,01%.

Kebijakan manajemen yang berkaitan dengan LDR didasarkan pada peraturan Bank Indonesia Nomor: 12/19/PBI/2010 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta asing dimana parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LDR dalam rupiah ditetapkan sebagai berikut :

- Batas bawah LDR Target sebesar 78% (tujuh puluh delapan persen).- Batas atas LDR Target sebesar 100% (seratus persen).- KPMM Insentif sebesar 14% (empat belas persen).- Parameter Disinsentif Bawah sebesar 0,1 (nol koma satu).- Parameter Disinsentif Atas sebesar 0,2 (nol koma dua).

Oleh karena itu saat ini Perseroan mengupayakan agar pertumbuhan LDR dapat berada dikisaran 78% agar terhindar dari sanksi yang diberikan oleh Bank Indonesia.

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Rasio Kredit Yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (%) 69,50% 73,64% 79,01%

Ekspansi kredit dan peningkatan simpanan nasabah berpengaruh terhadap perubahan tingkat LDR. Jika LDR Perseroan menurun, maka Perseroan akan menurunkan jumlah DPK supaya LDR tidak terlalu rendah. Namun sebaliknya jika LDR meningkat, maka Perseroan akan menaikkan jumlah DPK. Perseroan mempunyai strategi untuk menaikkan atau menurunkan jumlah DPK dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga simpanan yang diputuskan dalam rapat ALCO yang dilakukan Perseroan setiap bulannya. Selain itu, pihak berelasi berfungsi sebagai balancing factor dalam menaikkan atau menurunkan Dana Pihak Ketiga diawalnya, karena Dana Pihak Ketiga lainnya memerlukan waktu lebih lama karena berasal dari jumlah nasabah yang tersebar.

4. Manajemen Risiko

Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance). Sebagai tanggapan Perseroan terhadap kondisi tersebut, Perseroan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalamkegiatanusahanyadapatdiidentifikasi,diukur,dikeloladandilaporkan,yangpadaakhirnyaakanmemberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan.

Untuk menyesuaikan dengan manajemen risiko di perbankan internasional, secara terus-menerus Perseroan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perseroan adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.

Pembahasan mengenai Manajemen Risiko yang dilakukan Perseroan atas risiko usaha Perseroan diungkapkan pada Bab IX Kegiatan dan Prospek Usaha.

48

5. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating) baik secara individual maupun konsolidasi. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:

- ProfilRisiko(Risk Profile)- Good Corporate Governance (GCG)- Rentabilitas (Earnings), dan- Permodalan (Capital)

a. FaktorPenilaianProfilRisiko (Risk Profile)

Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitaspenerapan manajemen risiko dalam operasional Bank yang dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi.

Penilaian Risiko Inheren

Penilaian Risiko inheren merupakan penilaian atas Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhimempengaruhi posisi keuangan Bank. Karakteristik Risiko inheren Bank ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Penilaian atas Risiko inheren dilakukan dengan memperhatikan parameter/indikator yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Penetapan tingkat Risiko inheren untuk masing-masing jenis Risiko dikategorikan ke dalam peringkat 1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat 4 (moderate to high), dan peringkat 5 (high).

Beberapa parameter/indikator minimum yang wajib dijadikan acuan oleh Bank dalam menilai Risiko inheren, yaitu:

Risiko Kredit• komposisiportofolioasetdantingkatkonsentrasi;• kualitas penyediaan dana dan kecukupan pencadangan; • strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana; dan • faktoreksternal.

Risiko Pasar• volumedankomposisiportofolio,• kerugianpotensial(potential loss) Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk

in Banking Book-IRRBB) dan • strategidankebijakanbisnis.

Risiko Likuiditas• komposisi dari aset, kewajiban, dan transaksi rekening administratif; • konsentrasidariasetdankewajiban;• kerentananpadakebutuhanpendanaan;dan• aksespadasumber-sumberpendanaan.

Risiko Operasional• karakteristikdankompleksitasbisnis;• sumberdayamanusia;• teknologi informasi dan infrastruktur pendukung; • fraud, baik internal maupun eksternal, dan • kejadian eksternal.

49

Risiko Hukum• faktorlitigasi;• faktorkelemahanperikatan;dan• faktor ketiadaan/perubahan peraturan perundang-undangan.

Risiko Strategis• kesesuaian strategi bisnis Bank dengan lingkungan bisnis; • strategiberisikorendahdanberisikotinggi;• posisibisnisBank;dan• pencapaianrencanabisnisBank.

Risiko Kepatuhan• jenisdansignifikansipelanggaranyangdilakukan,• frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record ketidakpatuhan Bank, dan • pelanggaran terhadap ketentuan atau standar bisnis yang berlaku umum untuk transaksi

keuangan tertentu.

Risiko Reputasi• pengaruh reputasi negatif dari pemilik Bank dan perusahaan terkait; • pelanggaranetikabisnis;• kompleksitas produk dan kerjasama bisnis Bank; • frekuensi, materialitas, dan eksposur pemberitaan negatif Bank; dan • frekuensi dan materialitas keluhan nasabah.

Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Penilaian kualitas penerapan Manajemen Risiko mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian Risiko yang mencakup seluruh pilar penerapan Manajemen Risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penilaian kualitas penerapan Manajemen Risiko bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Bank sesuai prinsip-prinsip yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Penilaian kualitas penerapan Manajemen Risiko merupakan penilaian terhadap 4 (empat) aspek yang saling terkait yaitu:

• Tata Kelola Risiko, mencakup evaluasi terhadap:– perumusan tingkat Risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi Risiko (risk

tolerance); dan – kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan

kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

• Kerangka Manajemen Risiko, mencakup evaluasi terhadap: – strategi Manajemen Risiko yang searah dengan tingkat Risiko yang akan diambil dan

toleransi Risiko; – kecukupan perangkat organisasi dalam mendukung terlaksananya Manajemen Risiko

secara efektif termasuk kejelasan wewenang dan tanggung jawab; dan – kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.

• Proses Manajemen Risiko, Kecukupan Sumber Daya Manusia, dan Kecukupan SistemInformasi Manajemen, mencakup evaluasi terhadap: – prosesidentifikasi,pengukuran,pemantauan,danpengendalianRisiko;– kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko; dan – kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung efektivitas

proses Manajemen Risiko.

50

• KecukupanSistemPengendalianRisiko,mencakupevaluasiterhadap:– kecukupan Sistem Pengendalian Intern dan – kecukupan kaji ulang oleh pihak independen (independent review) dalam Bank baik oleh

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) maupun oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

Penilaian kualitas penerapan Manajemen Risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi.

Tingkat kualitas penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing Risiko dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni Peringkat 1 (strong), Peringkat 2 (satisfactory), Peringkat 3 (fair), Peringkat 4 (marginal), dan Peringkat 5 (unsatisfactory).

PenetapanPeringkatFaktorProfilRisiko

Penetapanperingkatfaktorprofilrisikodilakukandengantahapansebagaiberikut:– penetapan tingkat risiko dari masing-masing risiko (8 jenis risiko);– penetapan tingkat risiko inheren secara komposit dan kualitas penerapan manajemen risiko

secara komposit; dan– penetapan peringkat faktor profil risiko berdasarkan analisis secara komprehensif dan

terstruktur atas hasil penetapan tingkat risiko inheren secara komposit dan kualitas penerapan manajemenrisikosecarakompositdenganmemperhatikansignifikansimasing-masingrisikoterhadapprofilrisikosecarakeseluruhan.

b. Faktor Penilaian Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian terhadap faktor Good Corporate Governance (GCG) merupakan penilaian terhadap manajemen Bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

Penetapan peringkat faktor GCG dilakukan berdasarkan analisis yang komprehensif dan terstruktur atas: – pelaksanaan prinsip-prinsip GCG Bank;– kecukupan tata kelola (governance) atas struktur, proses, dan hasil penerapan GCG pada

Bank; dan – informasi lain yang terkait dengan GCG Bank yang didasarkan pada data dan informasi

yang relevan. Peringkat faktor GCG dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu Peringkat 1, Peringkat

2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan GCG yang lebih baik.

c. Faktor Penilaian Rentabilitas (Earnings)

Penilaian terhadap faktor Rentabilitas (Earnings) meliputi penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings Bank. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas Rentabilitas Bank, dan perbandingan kinerja Bank dengan kinerja peer group¸ baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif

Penetapan peringkat faktor rentabilitas (earnings) dilakukan berdasarkan analisis secara komprehensif terhadap parameter/indikator rentabilitas dengan memperhatikan signifikansimasing-masing parameter/indikator serta mempertimbangkan permasalahan lain yang mempengaruhi rentabilitas Bank.

Penetapan faktor Rentabilitas dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni Peringkat 1, Peringkat 2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor Rentabilitas yang lebih kecil mencerminkan kondisi Rentabilitas Bank yang lebih baik.

51

d. Faktor Penilaian Permodalan (Capital)

Penilaian terhadap faktor Permodalan (Capital) meliputi penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, dan stabilitas Permodalan dengan memperhatikan kinerja peer group serta kecukupan manajemen Permodalan Bank. Penilaian dilakukan dengan menggunakan parameter/indikator kuantitatif maupun kualitatif, meliputi:• Kecukupan modal Bank, yang mencakup:

– Tingkat, trend, dan komposisi modal Bank; – Rasio KPMM dengan memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko

Operasional; dan – KecukupanmodalBankdikaitkandenganProfilRisiko.

• PengelolaanPermodalanBankAnalisis terhadap pengelolaan Permodalan Bank meliputi manajemen Permodalan dan kemampuan akses Permodalan.

Penetapan peringkat penilaian faktor permodalan Bank dilakukan berdasarkan analisis secara komprehensif terhadapparameter/indikatorpermodalandenganmemperhatikansignifikansimasing-masing parameter/indikator serta mempertimbangkan permasalahan lain yang mempengaruhi permodalan Bank.

Penetapan faktor Permodalan dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni Peringkat 1, Peringkat 2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor Permodalan yang lebih kecil mencerminkan kondisi Permodalan Bank yang lebih baik.

Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat dari keempat faktor penilaian diatas dengan memperhatikan materialitas dan signifikansi masing-masing faktor. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank dikategorikan sebagai berikut:■ Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sangat sehat

sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahankondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.

■ Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat sehingga dinilaimampumenghadapi pengaruhnegatif yang signifikandari perubahan kondisi bisnis danfaktor eksternal lainnya.

■ Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum cukup sehat sehingga dinilaicukupmampumenghadapipengaruhnegatifyangsignifikandariperubahankondisibisnisdan faktor eksternal lainnya.

■ Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum kurang sehat sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahankondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.

■ Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidakmampumenghadapipengaruhnegatifyangsignifikandariperubahankondisibisnisdan faktor eksternal lainnya.

Per posisi 31 Desember 2011, Tingkat kesehatan Perseroan berada pada peringkat komposit 2 yaitu “Sehat”.SecaraumumBankdinilaisehatsehinggamampumenghadapipengaruhnegatifyangsignifikandari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian,antara lainprofil risiko,penerapanGCG,rentabilitas,danpermodalanyangsecaraumumbaik.Apabilaterdapatkelemahanmakasecaraumumkelemahantersebutkurangsignifikan.Adapun peringkat dari faktor-faktor penilaian adalah sebagai berikut:

1) FaktorPenilaianProfilRisikodinilaiperingkat2atau“low to moderate”.– Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang

dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang.

– Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen.

52

2) Faktor Penilaian Good Corporate Governance (GCG) dinilai peringkat 2 atau “baik”.

Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance,makasecaraumumkelemahan tersebutkurangsignifikandandapatdiselesaikandengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

3) Faktor Penilaian Rentabilitas dinilai peringkat 2 atau “memadai”.

Rentabilitas memadai, laba melebihi target dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank.

4) Faktor Penilaian Permodalan dinilai peringkat 2 atau “memadai”.

Bankmemilikikualitasdankecukupanpermodalanyangmemadairelatifterhadapprofilrisikonya,yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha Bank

6. Arus Kas

Tabel arus kas Perseroan adalah sebagai berikut(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 1.246.603 698.515 667.051Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (155.409) (32.426) (74.123)Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan 269.755 235.322 100.000

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, arus kas bersih Perseroan untuk aktivitas operasi terutama ditujukan untuk pembayaran bunga dan beban operasional serta kenaikan kredit yang diberikan. Selama periode ini, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan aset tetap. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan modal disetor, perolehan dari pelaksanaan Waran Seri I.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, arus kas bersih Perseroan untuk aktivitas operasi terutama ditujukan untuk pembayaran bunga dan beban operasional serta kenaikan kredit yang diberikan. Selama periode ini, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan aset tetap. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan modal disetor dimana Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, arus kas bersih Perseroan untuk aktivitas operasi terutama ditujukan untuk pembayaran bunga dan beban operasional serta kenaikan kredit yang diberikan. Selama periode ini, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan aset tetap. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan modal disetor.

7. Prospek Usaha

Perseroan memiliki keyakinan bahwa prospek usaha kedepan akan semakin kondusif. Hal ini sebagaimana pendangan Bank Indonesia bahwa proses pemulihan ekonomi global terus berlangsung dan semakin kuat sehingga ke depan perekonomian Indonesia berpotensi untuk terus membaik, meskipun masih terdapat berbagai faktor risiko dan potensi ketidakpastian yang perlu terus dicermati. Kondisi ini memberikan dampak positif pada prospek usaha Perseroan. Prospek usaha lebih lanjut dibahas dalam Bab IX “Kegiatan Dan Prospek Usaha”.

53

8. Pembelian Barang Modal (capital expenditure/CAPEX)

Sumber dana Perseroan mengenai pembelian barang modal CAPEX berasal dari ekuitas Perseroan dimana diantaranya terdapat setoran modal dan laba yang dihasilkan dari aktivitas operasi Perseroan. Pembelianbarangmodalsaat ini tidakberdampaksignifikanterhadapkinerjaPerseroan.Pembelianbiasanya menggunakan mata uang IDR dan USD dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap maupun sekali bayar. Perseroan belum melakukan transaksi lindung nilai pada transaksi yang menggunakan mata uang asing.

Perseroan merencanakan pembelian barang modal untuk tahun 2012 adalah sekitar Rp491.647 juta. Perseroan akan memakai dana hasil PUT I untuk membiayai sebagian pembelian barang modal tersebut, sisanya akan diambil dari dana kas internal Perseroan.

Berikut tabel pembelian barang modal Perseroan.(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009 2008 2007Tanah 15.581 1.040 3.495 28.012 3.199Bangunan 31.731 3.095 28.040 14.160 5.210Inventaris Kantor *) 101.448 28.213 42.254 49.031 55.812Kendaraan Bermotor 6.659 268 531 2.839 2.036Jumlah 155.419 32.616 74.320 94.042 66.256

Catatan:*) Termasuk pembelian barang untuk kebutuhan teknologi informasi

54

VI. RISIKO USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, baik penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya. Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Semua risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang timbul akibat kurang memadainya atau tidak berfungsinya pengawasan internal, tidak efektifnya sistem prosedur operasional, faktor kesalahan atau kelalaian manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan Perseroan secara langsung dan tidak langsung. Apabila risiko operasional tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi penyimpangan yang dapat mengganggu kelancaran operasional dan mengganggu pelayanan kepada nasabah. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan nasabah Perseroan yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan bisnis Perseroan dan menurunkan kinerja serta daya saing Bank.

2. Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi liabilitas kepada Perseroan. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi, serta pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.

Pemberian kredit dalam jumlah yang signifikan terhadap sekelompok perusahaan atauindustri tertentu akan meningkatkan pengaruh risiko ini terhadap kinerja Perseroan. Selain itu, ketidakmampuan counterparty dalam membayar kembali pokok maupun bunga yang dipinjam akan memberikan dampak terhadap penurunan tingkat kolektibilitas dan semakin besar pula kebutuhan biaya cadangan kerugian penurunan nilai. Karena itu, apabila aktivitas pemberian pembiayaan tidak dikelola secara hati-hati dapat menimbulkan pembiayaan bermasalah yang dapat menurunkan tingkat kesehatan dan pendapatan Perseroan.

Untuk posisi per 31 Desember 2011, kelompok industri terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Industri Pengolahan.

3. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena adanya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat hutang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pergerakan suku bunga dan nilai tukar terjadi dalam waktu yang tidak dapat ditentukan, dimana dengan kondisi seperti ini Perseroan selalu melakukan pengawasan secara terus menerus dari setiap perubahan variabel yang ada.Perubahan variabel yang terjadi secara signifikan akan dapatmenurunkan nilai dariportofolio yang dimiliki oleh Perseroan dan apabila hal ini memiliki nilai yang material maka akan dapat berdampak pada kinerja keuangan Perseroan

55

4. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Risiko likuiditas dapat dikategorikan sebagai berikut:

• RisikoLikuiditasPasar, yaitu risikoyang timbulkarenaPerseroan tidakmampumelakukanoffsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan di pasar (market disruption).

• Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena Perseroan tidak mampumencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.

Sebagian besar pendanaan Perseroan berasal dari dana masyarakat yang relatif bersifat jangka pendek seperti deposito dan tabungan, sedangkan kredit yang diberikan memiliki jangka waktu yang relatif lebih panjang. Perbedaan jangka waktu tersebut harus dikelola dengan baik. Apabila Perseroan tidak melakukan pengelolaan perbedaan jangka waktu penghimpunan dana dari masyarakat dengan jangka waktu penempatan dana dengan baik maka hal ini akan mengakibatkan tidak terpenuhinya liabilitas Perseroan. Apabila hal ini memiliki nilai yang material maka Perseroan mengalami masalah likuiditas yang berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

5. Risiko Hukum

Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan.

6. Risiko Strategis

Risiko Strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal.

Setiap perubahan yang ada akan memerlukan strategi yang tepat sehingga Perseroan dapat tetap menjalankan usahanya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Risiko strategis juga mencakup kemampuan dalam mengembangkan daya saing dan keunggulan Perseroan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Ketidakmampuan Perseroan dalam memformulasikan strategi dalam menghadapi suatu perubahan akan berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan.

7. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.

56

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan harus selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang dari waktu ke waktu terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan kondisi perbankan nasional, antara lain seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Apabila terjadi pelanggaran terhadap salah-satu dari peraturan perundang-undangan ataupun ketentuan lain yangberlaku,makaPerseroandapatdiberikansanksifinansialberbentukdendamaterialmaupunsanksinonfinansialberbentuktegurantertulis,sanksiketidaklayakandanketidakmampuanbagimanajemen Perseroan ataupun pembekuan kegiatan usaha Perseroan. Hal ini dapat menurunkan kinerjaPerseroanbaiksecarafinansialmaupunsecaranonfinansial.

8. Risiko Reputasi

Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Mengingat reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi penting dalam industri perbankan, maka hilangnya kepercayaan nasabah tersebut dapat berdampak langsung pada penurunan jumlah nasabah yang pada akhirnya akan memberikan dampak pada penurunan pendapatan dan volume aktivitas Perseroan.

Manajemen Perseroan telah mengungkapkan seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan.

57

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen yaitu 11 Juni 2012 atas laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2011 yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.

58

VIII. KETERANGAN MENGENAI PERSEROAN

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan sebelumnya bernama PT Bank Shinta Indonesia yang didirikan di Jakarta sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas No.52 tanggal 18 Agustus 1989 jo Akta Perubahan No. 91 tanggal 15 September 1989 yang keduanya dibuat di hadapan Buniarti Tjandra, SH., Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Tambahan No.6448 Berita Negara Republik Indonesia No.49 tanggal 21 Juni 2005 (”Akta Pendirian”).

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 21 Nopember 2006, dibuat di hadapan Triphosa Lily Ekadewi, SH., MKn., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dengan Surat Keputusan No. W7-03960 HT. 01.04-TH 2006 tanggal 20 Desember 2006 nama PT Bank Shinta Indonesia berubah menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas.

Perseroan berubah statusnya dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dan menyesuaikan seluruh isi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan BAPEPAM dan LK No.IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.31 tanggal 6 April 2010, yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusan No.AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 (“Akta No. 31/2010”).

Anggaran Dasar Perseroan setelah menjadi Perusahaan Publik telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar “PT Bank Sinarmas Tbk.” No. 118 tanggal 15 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 118/2011”); dan

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar “PT Bank Sinarmas Tbk.” No.71 tanggal 23 Desember 2011, yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH.,M.H., Notaris di Jakarta dan telah diberitahukan kepada Menteri Hukum sebagaimana termaktub dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT.Bank Sinarmas Tbk No.AHU-AH.01.10-10747 tanggal 28 Maret 2012 (“Akta No. 71/2012”).

Perseroan memperoleh surat Pernyataan Efektif No.S-10683/BL/2010 dari BAPEPAM dan LK atas Pernyataan Pendaftaran pada tanggal 29 November 2010 dan mencatatkan sahamnya di BEI pada tanggal 13 Desember 2010. Sejak saat itu Perseroan telah menjadi perusahaan publik.

Sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikatdeposito,tabungandan/ataubentuksimpananlainnyayangdipersamakan.

b. memberikan kredit;c. menerbitkan surat pengakuan hutang;d. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah

sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

59

(i) surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang -berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud;

(ii) surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa -berlakunya tidak lebih dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud;

(iii) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;(iv)sertifikatBankIndonesia;(v) obligasi; (vi) surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;(vii) instrumen surat berjangka lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.

e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;f. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik

dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek atau saran lainnya;

g. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;

h. menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat atau surat berharga;i. melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;j. melakukan penempatan dana dari nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat

di bursa efek;k. membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak

memenuhi kewajiban kepada bank, dengan ketentuan agunan tersebut wajib dicairkan secepatnya;l. melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;m. melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia;n. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring dan penjaminan dan lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

o. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

p. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;

q. menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

r. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Untuk menjalankan kegiatan usahanya Perseroan telah memperoleh izin-izin dari instansi yang terkait antara lain:

a. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990 perihal pemberian izin kepada PT Bank Shinta Indonesia Untuk Melakukan Kegiatan Sebagai Bank Umum jo. Kep. Gubernur Bank Indonesia No. 9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 perihal Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas;

b. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-245/MK.03/1994 tanggal 15 April 1994 perihal Penunjukan PT. Bank Shinta Indonesia sebagai Bank Persepsi Penerimaan Pajak;

c. Keputusan Bank Indonesia No.27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995 tentang Penunjukan PT Bank Shinta Indonesia menjadi Bank Devisa;

d. Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-34/MK.03/1996 tanggal 23 Januari 1996 perihal Penunjukan PT Bank Shinta sebagai Bank Devisa Persepsi Kas Negara;

e. Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009 Tentang Pemberian Izin usaha Syariah PT Bank Sinarmas; dan

f. Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-21/BL/2012 tanggal 30 Januari 2012 mengenai Persetujuan Perusahaan sebagai Kustodian di Pasar Modal.

60

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Riwayat modal kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Perdana sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Tahun 2010

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan yang terakhir sebelum Penawaran Umum Saham Perdana sebagaimana termaktub dalam Akta No. 31/2010, adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 100,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 90,26- PT Shinta Utama 553.091.350 55.309.135.000 9,74Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.680.500.000 568.050.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 14.319.500.000 1.431.950.000.000

Pada tanggal 29 November 2010 Perseroan mendapatkan surat Efektif dari Bapepam dan LK, dan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana ke masyarakat pada tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan 3 Desember 2010. Perseroan menawarkan sebanyak 1.600.000.000 saham baru yang disertai penerbitan 1.920.000.000 Waran Seri I. Dengan terjualnya saham baru kepada masyarakat dan sebagaimana termaktub dalam Akta No.31/2010 juncto Akta No.118/2011, terjadi penambahan modal hasil penawaran umum saham perdana Perseroan sebanyak 1.600.000.000 saham, sehingga struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 100,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 70,432. PT Shinta Utama 553.091.350 55.309.135.000 7,603. Masyarakat 1.600.000.000 160.000.000.000 21,97Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.280.500.000 728.050.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 12.719.500.000 1.271.950.000.000

Tahun 2011

Berdasarkan Akta No. 71/2011, telah terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan karena adanya konversi sejumlah 1.798.369.400 Waran Seri I menjadi saham sebanyak 1.798.369.400 lembar sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 100,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 56,482. PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,523. Masyarakat 3.631.702.400 363.170.240.000 40,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.078.869.400 907.886.940.000 100,00Saham Dalam Portepel 10.921.130.600 1.092.113.060.000

61

Tahun 2012

Selama tahun 2012 terjadi pelaksanaan sejumlah 1.500.700 Waran Seri I menjadi saham sebanyak 1.500.700 lembar dan sesuai dengan DPS per tanggal 31 Mei 2012 yang dikeluarkan BAE Perseroan yaitu PT Sinartama Gunita, struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 100,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 20.000.000.000 2.000.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.127.408.650 512.740.865.000 56,482. PT Shinta Utama 319.758.350 31.975.835.000 3,523. Masyarakat 3.633.203.100 363.320.310.000 40,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.080.370.100 908.037.010.000 100,00Saham Dalam Portepel 10.919.629.900 1.091.962.990.000

3. KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.70 tanggal 23 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH., MH., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Tjendrawati WidjajaKomisaris Independen : Wimpie Rianto

DireksiDirektur Utama : Freenyan Liwang Wakil Direktur Utama : Dani Lihardja Direktur : Heru Agus WuryantoDirektur : Hadi Christianto WijayaDirektur : Salis Teguh HartonoDirektur : Loa Johnny Mailoa

Anggaran Dasar Perseroan mensyaratkan adanya 3 orang anggota Dewan Komisaris yang sekurang-kurangnya memiliki 2 orang Komisaris Independen. Dengan pengunduran diri Antonius Chandra Satya Napitupulu yang ditugaskan dengan seketika oleh Negara Republik Indonesia mengemban kedudukan sebagai Presiden Direktur di PT Askrindo, sehingga pengunduran diri tersebut mengakibatkan tidak terpenuhinya komposisi jumlah anggota Dewan Komisaris. Perseroan telah mengajukan calon komisaris untuk memenuhi komposisi jumlah anggota Dewan Komisaris yang sampai saat ini masih dalam proses Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM Nomor IX.I.6, tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik, juga telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.

Jumlah remunerasi pada tahun 2010 dan 2011 untuk Dewan Komisaris masing-masing adalah sebesar Rp1.554 juta dan Rp1.616 juta. Sedangkan remunerasi pada tahun 2010 dan 2011 untuk Direksi masing-masing adalah sebesar Rp3.270 juta dan Rp5.757 juta. Penetapan remunerasi tersebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Masa jabatan Dewan Komisaris adalah 1 (satu) tahun sedangkan Direksi Perseroan adalah 2 (dua) tahun, yang diangkat berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

62

Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

DEWAN KOMISARIS

1. Tjendrawati Widjaja

Komisaris Utama, 48 Tahun

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga tahun 1986. Memulai pengalaman kerja sebagai Manager Keuangan PT Lima Sempurna Makmur, Semarang (1986 - 1987) dan selanjutnya sebagai Assistant Manager Pemasaran PT Shinta Indah Jaya, Jakarta (1987 - 1989). Bergabung dengan Perseroan sebagai tim inti pendirian. Pada tahun 1990 dengan jabatan berturut-turut sebagai Account Officer (1990 - 1993), Kepala Cabang (1993 - 2001), Group Leader Credit dan Marketing pada tahun 2001 dan diangkat sebagai Direktur Kredit dan Marketing pada tahun 2001. Menjabat sebagai Presiden Direktur (2003 – 2010). Sejak tahun 2010 diangkat sebagai Komisaris Utama.

2. Wimpie Rianto

Komisaris Independen, 64 Tahun

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta pada tahun 1970. Memulai karirnya di bidang perbankan dimulai pada HSBC cabang Jakarta sebagai Accounting & Bills Department Staff (1970 - 1972), kemudian di Citibank cabang Jakarta sebagai Officer In Charge of Accounting & Current Accounts Department (1972 - 1976). Karirnya dilanjutkan di BCA dengan jabatan mulai dari Kepala Cabang Lampung, kemudian kepala Divisi Finance & Treasury, Logistik, Sumber Daya Manusia dan Retail Banking dan Risk Management & Compliance (1976 - 1994). Bergabung dengan Bank LTCB Central Asia sebagai Deputy President Director (1994 - 1997), kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur pada Bank Yama (1997 - 1999). Bergabung kembali dengan Bank BCA sebagai Kepala Divisi Risk Management & Compliance (1999 - 2002). Bergabung dengan Perseroan dengan menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak tanggal 22 Desember 2003 hingga 2007. Mulai tahun 2007 diangkat sebagai Komisaris Independen hingga sekarang.

DIREKSI

1. Freenyan Liwang Direktur Utama, 50 Tahun

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Bachelor of Art dari Tamkang University, Taipei Taiwan pada tahun 1986. Memulai pengalaman kerja sebagai Chief Dept. Of Production Control PT. Systex Setia Garment Jakarta (1986 - 1987), Senior Quality Control Officer & Marchandiser Mondial Orient Limited Cardex Service (Far East) Limited Jakarta (1987 - 1991), sebagai New Account Manager - Credit Card Center PT. Bank International Indonesia Jakarta (1991 - 2001) dan pada Tahun 1994 menjabat sebagai Deputy General Manager di Bank International Ningbo China hingga tahun 2010. Bergabung dengan Perseroan sejak 1 November 2010 menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan.

63

2. Dani Lihardja Wakil Direktur Utama, 48 Tahun

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Hukum jurusan Hukum Perdata dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 1986. Memulai karirnya pada Tamara Commercial Bank sebagai Kepala Bagian Marketing dan Kredit (1990 - 1991). Kemudian bergabung dengan PT Bank International Indonesia Tbk berturut-turut sebagai Pemimpin Cabang di Lampung, Palembang dan Medan (1996 - 2004), menjabat sebagai Area Sales Manager (2005 - 2006), menjabat sebagai Area Business Manager (2006). Mulai bergabung dengan Perseroan sejak 6 Oktober 2006 hingga Agustus 2010 sebagai Direktur Kredit dan Pemasaran. Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama sejak Agustus 2010.

3. Heru Agus Wuryanto Direktur, 45 tahun

Warga negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1989 dan memperoleh gelar Master jurusan Finance dari Universitas Indonusa Esa Unggul pada tahun 1999. Memulai karirnya di PT Astra Credit Company (1990 - 1995). Kemudian bergabung dengan PT Bank International Indonesia Tbk sebagai Marketing Manager (1995 - 1997), sebagai Area Manager (1997 - 2002) dan sebagai General Manager (2002 - 2003). PernahmenjabatDirekturpadaPTSinarMasMultifinance(2003-2006).Bergabung dengan Perseroan sejak 9 Maret 2006 diangkat sebagai Direktur Credit & Marketing kemudian pada tanggal 6 Oktober 2006 diangkat sebagai Direktur Human Resources & General Affair sampai dengan Januari 2009. Sejak Januari 2009 diangkat menjadi Direktur Unit Usaha Syariah dan General Affair.

4. Hadi Christianto Wijaya

Direktur, 61 tahun

Warga Negara Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardika Surabaya pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 1991. Memulai karirnya di PT Panggung Electronic Industries Surabaya (1974 - 1988). Terjun ke dunia perbankan pada PT Bank Rama Tbk dengan jabatan berturut-turut Direktur Internal Audit (1988 - 1989), Direktur Kredit & Marketing (1989 - 1991), Direktur Planning & Development (1991), Direktur Treasury & International Banking (1991 - 1999) dan Anggota Tim Pengelola Sementara (1999). Bergabung ke PT Bank Tiara Tbk dengan jabatan Direktur Treasury & International Banking (1999 - 2000) dan sebagai Tim Koordinator Bank Danamon eks Bank Tiara Operation Merger (2000). Selanjutnya bergabung dengan PT Bank Prima Express sebagai Direktur Treasury & International Banking (2000 - 2002). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 sebagai Komisaris. Sejak tahun 2007 diangkat sebagai Direktur Operasional.

64

5. Salis Teguh Hartono Direktur, 42 tahun

Warga negara Indonesia. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2001. Memulai karirnya di Roda Mas Group sebagai Internal Audit (1992 - 1996). Terjun ke dunia perbankan dengan bergabung ke PT Bank International Indonesia Tbk sebagai Kepala Cabang (1996 - 2001). Menjabat sebagai Senior Manager di Sinar Mas Group Agribusiness Division (2002 - 2005). Mulai bergabung dengan Perseroan sejak September 2005 menjabat sebagai Group Head Credit & Marketing, Group Head Kepatuhan (2006). Sejak 2007 diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan.

6. Loa Johnny Mailoa Direktur, 39 tahun

Warga negara Indonesia. Memperoleh gelar Bachelor of Business dari Victoria University of Technology – Melbourne Australia pada Tahun 1996. Memulai karirnya di PT. Bank International Indonesia berturut-turut sebagai Account Officer dan Team Leader Commercial Lending (1997-2005), sebagai Senior Relationship Manager pada PT. Bank DBS Indonesia (2005 – 2007), bergabung di PT. Citibank Indonesia sebagai Senior Credit Analyst (2007 - 2009). Bergabung dengan Perseroan sejak 1 Oktober 2009 sebagai Group Head Credit & Marketing sampai dengan Januari 2010. Diangkat sebagai Direktur Manajemen Risiko sejak bulan Januari 2010.

Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.71 tanggal 23 Desember 2011, yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH., MH., Notaris di Jakarta susunan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:

Ketua : Ali Mustafa YaqubAnggota : Ahmadi Bin Sukarno

Komite Audit

Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan pada Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2004 dan No.8/14/PBI/2006 yang juga memenuhi ketentuan Peraturan BAPEPAM dan LK N0.IX.I.5. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan SK No.001/2011/PRESKOM-Corpsec tanggal 1 Juni 2011, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua : Antonius Chandra Satya Napitupulu *)Anggota : Wimpie RiantoAnggota : Edwin Hidayat Abdullah Anggota : Agustinus Antonius Anggota : Ketut Sanjaya*) Mengundurkan diri pada tanggal 22 Agustus 2011

Perseroan akan segera menyesuaikan Susunan Keanggotaan Komite Audit, setelah pencalonan Komisaris Independen lulus Uji Kemampuan Dan Kepatutan (fit and proper test) Bank Indonesia.

65

Wimpie Rianto, Anggota Komite AuditRiwayat hidup ringkas telah diungkapkan pada halaman 54 Prospektus ini.

Edwin Hidayat Abdullah, Anggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, saat ini berusia 41 tahun. Memperoleh gelar Master of Public Management Joint Programme National University of Singapore (NUS) and Kennedy School of Government (Harvard University) pada tahun 2004. Memulai karir pada tahun 1996 sebagai Corporate Banking Officer(Trainee) di Pan Indonesia Bank, Sebagai Analyst di PT. Bank IBJ Indonesia (1996-1998), Chairman Office–ChiefofStaff–SeviorVicePresident–IndonesianBankRestructuringAgency(2002-2004),dan sampai saat ini masih menjabat sebagai Komisaris Independent di PT. Bumi Serpong Damai sejak tahun 2003 dan CEO di PT. Lentera Lapan Asia sejak tahun 2005. Bergabung di perseroan sejak tahun 2007 sebagai anggota Komite Audit dan merangkap sebagai anggota Pemantau Risiko.

Agustinus Antonius, Anggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, saat ini berusia 44 tahun. Memperoleh Gelar Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada pada tahun 1992. Memulai karir di Bank Sumitomo Niaga pada tahun 1992-1997 sebagai kepala Departemen, Sebagai Kepala Divisi di Bank Commonwealth (1997-1999), berturut-turut sebagai Senior Credit Officer dan Kepala Divisi pada BPPN (1999-2004), sebagai Presiden Direktur PT. Fortius Agro Asia dan PT Teguhkarsa Wanalestari pada tahun 2004-2007, dan sampai saat ini menjabat sebagai Senior Advisor di PT. Tebo Indah sejak tahun 2007. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2007 sebagai anggota Komite Audit dan merangkap sebagai anggota Pemantau Risiko.

Ketut Sanjaya, Anggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, saat ini berusia 61 tahun. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2011 sebagai anggota Komite Audit. Memperoleh Gelar Magister di Boston United State pada tahun 1984. Memulai karir di Bank Indonesia pada tahun 1979. Menjabat sebagai Pengawas Senior di Direktorat Pengawasan Bank 2 pada tahun 1994-1997, sebagai Kepala Bank Indonesia Denpasar pada tahun 2004-2007, kemudian menjadi Direktur Pengawasan Bank 2 (2007-2008). Dan pada tahun 2009 – 2011 menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Barclays Indonesia.

Komite Pemantau Risiko

Perseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No.SK.001/2008/PRESKOM-CorpSec tanggal 2 Januari 2008, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:

Ketua : Wimpie RiantoAnggota : Agustinus Antonius Anggota : Edwin Hidayat Abdullah

Komite Remunerasi dan Nominasi

Perseroan telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan SK Direksi No.SK.033/2010/Presdir-CorpSec tanggal 12 April 2010, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:

Ketua : Antonius Chandra Satya Napitupulu*) Anggota : Tjendrawati WidjajaAnggota : Halim*) Mengundurkan diri pada tanggal 22 Agustus 2011

Perseroan akan segera menyesuaikan Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi, setelah pencalonan Komisaris Independen lulus Uji Kemampuan Dan Kepatutan (fit and proper test) Bank Indonesia.

66

Unit Audit Internal

Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM dan LK No.IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, terakhir dibentuk tanggal 25 Juli 2008. Tugas dan wewenang Unit Audit Internal adalah melaksanakan fungsi audit intern di Perseroan dengan tujuan penambahan nilai dan agar disampaikan perbaikan atas kegiatan operasional Perseroan serta membantu Direktur Utama dalam memastikan bahwa semua tingkatan manajemen dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat dan mampu mengamankan kegiatan operasional Perseroan serta menjaga kesehatan dan perkembangan Perseroan ke arah yang dapat menunjang program pembangunan dari Pemerintah. Unit Audit Internal Perseeroan dikenal sebagai Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Dalam Piagam Audit Internal Perseroan antara lain meliputi; kedudukan dan hubungan SKAI dalam organisasi; independensi dan obyektivitas; ruang lingkup pekerjaan SKAI; tugas dan tanggung jawab SKAI;wewenang SKAI; dan kode etik internal auditor Perseroan. Kepala unit audit internal Perseroan adalah Darwanti Juliastuti.

Corporate Secretary

Pembentukan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan juncto Peraturan Pencatatan Efek PT Bursa Efek Indonesia (dahulu PT Bursa Efek Jakarta) Nomor 1-A lampiran II Keputusan Direksi BEJ No Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, pada saat ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi Surat Keputusan Direksi Perseroan No.SK.180/2007/DIR3-HRD tanggal 26 Juli 2007 Jo. No.SK.228/2008/DIR3-HRD tanggal 1 Juli 2008 perseroan telah menunjuk Purwanto sebagai Corporate Secretary yang menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain: (i) mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; (ii) memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; (iii) memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya; (iv) sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam dan LK dan masyarakat.

4. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan elemen kunci yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan, terutama dalam menghadapi ketatnya persaingan di sektor perbankan dan menyikapi kebutuhan nasabah yang semakin bertambah. Karyawan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan berkontribusi besar bagi kemajuan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, Perseroan menyadari pentingnya pengelolaan sumber daya manusia yang baik untuk mendukung pencapaian visi dan misinya menjadi bank yang terkemuka di Indonesia.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor utama dan penting dalam suatu organisasi yang mengelola jasa keuangan dan perbankan. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan pelayanan yang baik kepada pelanggan dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan ditangani oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi Perseroan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan yang menghasilkan insan berbudaya, berintegritas, berkompetensi serta memiliki output selaras dengan visi dan misi organisasi dalam memberikan pelayanan jasa perbankan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan tidak ada Serikat Pekerja yang dibentuk oleh karyawan.

Perseroan melalui Divisi SDM yang dikenal sebagai Human Capital Management (HCM) berkomitmen untuk dapat memberdayakan sumber daya manusianya menjadi agile, constantly learning, plugged in, networking internationally, dan reliable demi menjamin pelayanan yang terbaik kepada nasabah yang mengedepankan nilai-nilai integrity, positive attitude, continously develop, innovative, dan loyal. Peran strategis Human Capital Management dapat dijabarkan ke dalam 5 tahapan Siklus Human Resources berikut

67

1. Planning

Dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, maka harus didukung juga oleh perencanaan sumber daya manusia yang sejalan dengan strategi bisnis di masa yang akan datang. Oleh karena itu, keterlibatan HCM sebagai strategic business partner diimplementasikan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan penting yang terkait dengan sumber daya manusia.

2. Acquiring

Tercatat 112 kantor Perseroan telah berdiri pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 bertambah menjadi 220 kantor, yang terdiri dari 63 Kantor Cabang, 96 Kantor Cabang Pembantu, dan 61 Kantor Kas. Seiring ekspansi bisnis dan pembukaan cabang baru yang dilakukan, maka Perseroan melakukan sistem rekrutmen yang terkoordinasi, terintegrasi, dan terstruktur untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia.

Untuk dapat menarik kandidat yang tepat, proses seleksi dilakukan melalui tahapan tes psikologi dan wawancara. Dengan menerapkan prinsip kompetensi diharapkan kandidat kelak akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Perseroan. Dalam proses perekrutan Perseroan berpartisipasi dalam job fair, bekerjasama dengan provider pencari kerja, diantaranya dengan Jobstreet, atau juga bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Bina Nusantara (Jakarta), Universitas Tarumanegara (Jakarta), Prasetiya Business School (Jakarta), Universitas Kristen Petra (Surabaya), Universitas Kristen Satya Wacana (Salatiga). Hal tersebut dilakukan Perseroan dengantujuanmendapatkanpelamaryangmemenuhikualifikasisebanyak-banyaknyasehinggamemperbesar peluang untuk menjaring kandidat yang berkualitas.

Pada Januari 2011 tercatat sebanyak 1781 orang karyawan Perseroan yang berstatus karyawan tetap dan karyawan kontrak. Jumlah karyawan mengalami penambahan secara konsisten hingga mencapai 2076 orang pada akhir tahun 2011. Namun bila ditambah dengan karyawan outsource, maka jumlahnya mencapai 3556 orang.

Rata-rata Perseroan merekrut 25 orang setiap bulannya selama tahun 2011. Pada tahun 2011 Perseroanberhasilmenyeleksi1143orangdengankualifikasipendidikanpalingbanyakSarjana(814 orang) dan paling sedikit Pasca Sarjana (16 orang). Dari 1143 orang yang diseleksi, diperoleh 696 orang dengan hasil disarankan. Dapat dikatakan strategi perekrutan yang dilakukan dinilai cukup efektif karena dapat menarik minat 61% kandidat potensial.

Perseroan merekrut 696 orang pada tahun 2011, 543 orang ditempatkan di KPNO dan 153 orang ditempatkan di Cabang. Namun bila ditinjau dari komposisi karyawan berdasarkan perannya, komposisi karyawan Perseroan masih ideal. Dari 2078 karyawan, lebih dari 75% berperan sebagai money maker (1551 orang), 8% sebagai policy maker (172 orang), dan 17% supporting (355 orang).

Selain itu, juga Perseroan melakukan kerjasama untuk membantu memberikan jasa-jasa dengan perusahaan penyedia layanan tenaga kerja, Shinta Utama. Jasa-jasa yang disediakan, diantaranya pramubakti, sopir, keamanan, ekspedisi, agen call center, operator, dll.

3. Developing

Perseroan tidak mempekerjakan karyawan asing. Karyawan Perseroan memiliki latar belakang pendidikanyangbervariasi.Namundari2078karyawanPerseroan lebihdari75%berkualifikasiSarjana. Memang masih ada 10 orang dengan pendidikan SD dan SMP, tetapi mereka adalah karyawan dari penerimaan sebelum tahun 2000 yang merupakan eks-karyawan Bank Shinta.

Perseroan menyadari bahwa tuntutan dunia kerja dan kebutuhan perusahaan terus berubah. Perlu dilakukan pembinaan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan karyawan agar dapat terusmeningkatkanefektivitasdanefisiensi kerja.Perusahaan yangbekerja secaraefektif danefisienakanmenunjukkanproduktivitasyangmaksimal.

68

Pengembangan dilakukan dengan menerapkan prinsip kesempatan yang setara bagi karyawan baru dan karyawan lama yang potensial untuk dapat terus meningkatkan kompetensi di bidang kerjanya masing-masing. Sejalan dengan strategi pengembangan yang diterapkan Perseroan karyawan diberikan berbagai pelatihan sesuai kebutuhan, baik yang bersifat mandatory seperti BSMR(BadanSertifikasiManajemenRisiko),WAPERD(WakilPenjualAgenReksadana)maupunyang terkait dengan peningkatan technical skill dan soft skill, seperti Leadership Training dan supervisory skill.

Leadership Training dan supervisory skill diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terkait dengan ekspansi bisnis yang cukup signifikan selama tahun 2011, maupun untukmengantisipasi kebutuhan karyawan di tingkat supervisor pada tahun 2012. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama 3 minggu dan diharapkan dari pelatihan diperoleh kandidat supervisor untuk ditempatkan di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, maupun Kantor Kas dengan kematangan cara berpikir, keberanian mengambil keputusan, dan penyelesaian masalah.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan karyawan di level managerial dan marketing, maka Perseroan. Menyelenggarakan Management Development Program (MDP). Sejak diselenggarakan pertama kali tahun 2007 hingga saat ini, telah berhasil meluluskan sebanyak 456 orang, sedangkan jumlah peserta selama tahun 2011 sebanyak 292 orang.

4. Maintaining

Setelah dapat menarik 61% kandidat potensial dan mengembangkan kemampuan karyawan dengan berbagai jenis pelatihan, maka karyawan diharapkan dapat terus mempertahankan kinerja dan motivasi kerjanya agar dapat berkontribusi maksimal kepada perusahaan. Perseroan melakukan penilaian dan evaluasi kinerja setiap tahunnya untuk dapat terus memantau peningkatan kemampuan dan keterampilan karyawan. Penilaian yang dilakukan memperhatikan Key Performance Indicator dari masing-masing jenis pekerjaan dan jabatan.

5. Retaining

Perseroan mengharapkan komitmen dan kinerja terbaik dari karyawan. Sebagai apresiasi dan timbal balik atas kontribusi karyawan terhadap perusahaan tersebut, perusahaan berusaha memberikan remunerasi yang layak dan adil sesuai jabatan, keahlian, dan kinerja (pay for performance). Dengan demikian dapat terjalin hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan perusahaan.

Perseroan menerapkan juga sistem remunerasi yang sehat dan mengikuti aturan hukum. Pemberian gaji terendah minimal berada pada level Upah Minimum Propinsi (UMP) yang berlaku, pemberian insentif (bonus), komisi untuk jabatan tertentu yang berhubungan dengan marketing, serta pemberian berbagai tunjangan, seperti tunjangan kesehatan yang bekerjasama dengan Asuransi Sinarmas, tunjangan hari raya (THR), dan mengikutsertakan karyawan dalam program Jamsostek.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap karyawannya Perseroan juga mengambil inisiatif untuk menerapkan program retensi. Penerapan retensi ini salah satunya berupa pemberian cuti besar kepada karyawan yang telah mencapai masa kerja di atas 6 (enam) tahun atau kelipatannya secara terus-menerus, dengan tetap mendapatkan tunjangan cuti besar sejumlah satu kali take home pay. Kemudian juga ada pemberian kredit multiguna yang tidak memberatkan karyawan, namun tidak terpisahkan dari proses seleksi oleh perusahaan.

Demi membangun lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung pekerjaan dibuat kebijakan pemberian fasilitas laptop, Blackberry, ponsel Smart, bahkan penyediaan area khusus menyusui untuk karyawan perempuan yang masih menyusui.

Turnover Perseroan saat ini berada pada tingkat yang moderat, yaitu 20%. Hal tersebut tidak perlu menjadi kekhawatiran karena turnover di perusahaan memang dibutuhkan untuk sirkulasi dan refreshment karyawan. Namun yang penting untuk diperhatikan Perseroan saat ini adalah fokus mempertahankan karyawan di level supervisor ke atas, terutama talent yang berpotensi (high-potential).

69

Bila dilihat dari komposisinya, karyawan KPNO yang paling banyak mengajukan resign (77%) adalah mereka yang berada pada level staf karena memang rata-rata pada level tersebut karyawan masih berusia muda, masih mencari peluang kerja dan ingin mencoba pengalaman baru. Sedangkan di Kantor Cabang karyawan yang paling banyak mengajukan resign (5%) adalah Financial Advisor. Secara umum hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kewajiban untuk meraih target yang diharapkan pada jabatan ini. Yang dilakukan Perseroan untuk menekan tingkat turnover tersebut adalah dengan menerapkan penerimaan karyawan trainee selama 3 bulan untuk jabatan Financial Advisor.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki 3.556 orang karyawan termasuk Direksi, terdiri dari 1.308 karyawan tetap, 768 karyawan Kontrak Kerja Waktu Tertentu dan 1.480 orang outsourcing dari penyedia jasa tenaga kerja kontrak. Perseroan tidak memiliki karyawan asing dan seluruh karyawan Perseroan merupakan tenaga kerja lokal. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan menurut jenjang pendidikan, manajemen, usia dan status kerja termasuk Direksi.

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jenjang Manajemen”Tahun Direksi Manajer Staff Non-Staff Jumlah

31 Desember 2011 6 735 1.686 1.129 3.55631 Desember 2010 6 443 1.287 721 2.45731 Desember 2009 5 347 1.096 587 2.03531 Desember 2008 5 263 967 427 1.66231 Desember 2007 5 236 659 223 1.123

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”Tahun Pasca Sarjana Sarjana Diploma SLTA Lain-lain Jumlah

31 Desember 2011 43 1.787 331 1.303 92 3.55631 Desember 2010 36 1.355 220 775 71 2.45731 Desember 2009 32 1.151 211 594 47 2.03531 Desember 2008 23 936 158 510 35 1.66231 Desember 2007 14 731 77 294 7 1.123

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”Tahun 20-30 tahun 30-40 tahun 40 keatas Jumlah

31 Desember 2011 2.532 708 316 3.55631 Desember 2010 1.704 514 239 2.45731 Desember 2009 1.320 479 236 2.03531 Desember 2008 1.042 429 191 1.66231 Desember 2007 621 332 170 1.123

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”Tahun Pegawai Tetap Pegawai Kontrak Outsourcing Jumlah

31 Desember 2011 1.308 768 1.480 3.55631 Desember 2010 1.075 686 696 2.45731 Desember 2009 805 649 581 2.03531 Desember 2008 532 579 551 1.66231 Desember 2007 410 353 360 1.123

HCM selalu siap untuk mendukung Perseroan dalam pencapaian visi dan misinya. Kami berkomitmen akan terus melakukan peningkatan dan pengembangan dalam kualitas sumber daya manusia Perseroan.

Guna pengembangan organisasi Perseroan ke arah yang lebih baik lagi, saat ini direncanakan untuk melakukan penilaian kinerja unit kerja (divisi) setiap divisi dan kantor wilayah. Survei ini dilakukan dalam bentuk survei efektivitas kinerja KPNO oleh regional manager, dan sebaliknya unit kerja Kantor Wilayah yang akan dinilai oleh Kepala Divisi. Yang mendasari survei ini adalah apabila divisi dan kantor wilayah masing-masing menjalankan perannya dengan efektif, diharapkan akan tercapai keselarasan peran policy maker yang mengutamakan ketaatan peraturan dan money maker yang lebih dinamis menyikapi tuntutan kebutuhan pasar dalam menjalankan bisnis ini.

70

Perseroan menyadari bahwa keberhasilan Perseroan didukung oleh kontribusi penuh karyawannya. Demikian juga sebaliknya, keberhasilan Perseroan akan mendorong karyawan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik lagi.

Struktur Organisasi Perseroan

71

5. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM PENDIRI PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM

a. Diagram Kepemilikan

PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk(56,48%)

PT SHINTA UTAMA(3,52%)

PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk(99,70%)

PT ARTHAMAS SOLUSINDO(0,30%)

PERSEROAN

JBC INTERNATIONAL FINANCE(MAU) LIMITED

(52,46%)

MASYARAKAT <5%(47,54%)

MASYARAKAT(40,00%)

JBC International Finance (Mau) Limited merupakan badan hukum berbentuk private company dimana pemegang saham pengendali (ultimate shareholder) adalah Indra Widjaja.

b. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Dengan Pemegang Saham Mayoritas dan/atau Pendiri Perseroan Berbentuk Badan Hukum

Hubungan pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Perseroan PT Sinar Mas Multiartha Tbk. PT Shinta UtamaTjendrawati Widjaja KU - -Wimpie Rianto KI - -Freenyan Liwang DU - -Dani Lihardja WDU - -Heru Agus Wuryanto D - -Hadi Christianto Wijaya D - -Salis Teguh Hartono D - -Loa Johnny Mailoa D - -Indra Widjaja - KU KUHowen Widjaja - K -Sunarto - KI -Agustinus Antonius - KI -Doddy Susanto - DU -Kurniawan Udjaja - D DGandi Sulistyanto Soeherman - - K

Keterangan:KU : Komisaris Utama DU : Direktur UtamaK : Komisaris WDU : Wakil Direktur UtamaKI : Komisaris Independen D : Direktur

Tidak ada Manajemen Perseroan yang menjadi manajemen pada Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum,dantidakadayangmemilikihubunganafiliasi.

72

6. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENDIRI PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM

a. PT Sinar Mas Multiartha, Tbk. (“SMMA”)

Riwayat Singkat

PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) didirikan di Jakarta dengan nama PT Internas Arta Leasing Company sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian No. 60 tanggal 21 Oktober 1982 jo. Akta Perubahan No. 48 tanggal 10 September 1983, keduanya dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 1039 Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 1986.

Dalam rangka perubahan status menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum (go public), SMMA telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar sebagaimana termaktub dalam akta Risalah Rapat PT Internas Arta Finance Company No. 218 jo. akta Perubahan No. 315 tanggal 26 April 1995 yang keduanya dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 5385 Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 27 Juni 1995.

Anggaran Dasar SMMA telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Sinar Mas Multiartha Tbk No.283 tanggal 28 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH., MH., Notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum di bawah No. AHU-AH.01.10-396234 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-00998534.AH.01.09.tahun 2011 tanggal 8 Desember 2011.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Sinar Mas Multiartha Tbk. No. 72 tanggal 9 Juli 2008 dibuat di hadapan Sutjipto. SH, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-27024.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 18 Juni 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0035061.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 18 Juni 2009, maksud dan tujuan SMMA adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa dan pembangunan.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, SMMA dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1) Menjalankan usaha di bidang perdagangan antara lain:a) Perdagangan besar lokal;b) Eksport-import barang-barang engineering;c) Eksport-import perdagangan dan hasil perkebunan;d) Eksport-import dan perdagangan kosmetika dan kecantikan;e) Grosir, supplier, leveransir dan commision house;f) Bertindak sebagai agen, grosir barang-barang engineering;g) Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property;

2) Menjalankan usaha di bidang jasa antara lain:a) Jasa penunjang pertambangan umum;b) Jasa pengangkutan darat/trucking;c) Jasa konsultasi bisnis dan manajemen;d) Jasa penyewaan dan pengelolaan kawasan industri;e) Jasa konsultan;f) Jasa container/packaging;

3) Menjalankan usaha di bidang pembangunan antara lain:a) Bertindak sebagai pengembang;b) Pemborong pada umumnya (contractor);c) Pemasangan instalasi-instalasi.

73

Permodalan

Sebagaimana termaktub dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar “PT Sinar Mas Multiartha Tbk” No. 283 tanggal 28 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH., MH., Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat dibawah No. AHU-AH.01.10-396234 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-00998534.AH.01.09.tahun 2011 tanggal 8 Desember 2011 (“Akta No. 283/2011”) jo. DPS yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek) per 30 April 2012, susunan modal saham SMMA adalah sebagai berikut :

KETERANGAN Jumlah Saham Rupiah %Modal Dasar :- Saham Seri A (Nominal Rp 5.000,00) 142.474.368 712.371.840.000- Saham Seri B (Nominal Rp 100,00) 21.371.155.200 2.137.115.520.000Jumlah Modal Dasar 21.513.629.568 2.849.487.360.000Modal ditempatkan dan disetor penuh :- Saham Seri A (Nominal Rp 5.000,00) 142.474.368 712.371.840.000 2,29- Saham Seri B (Nominal Rp 100,00) 6.090.063.689 609.006.368.900 97,71Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.232.538.057 1.321.378.208.900 100,00Saham dalam Portepel- Saham Seri A (Nominal Rp 5.000,00)- Saham Seri B (Nominal Rp 100,00) 15.281.091.511 1.528.109.151.100Pemegang Saham- JBC International Finance (MAU) Limited 3.269.507.578 52,46- Masyarakat (di bawah 5%) 2.963.030.479 47,54Total 6.232.538.057 1.321.378.208.900 100,00

Pengurusan dan Pengawasan

Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 283/2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Indra WidjajaKomisaris : Howen WidjajaKomisaris Independen : SunartoKomisaris Independen : Agustinus Antonius

Direksi Direktur Utama : Doddy SusantoDirektur : Kurniawan Udjaja

b. PT Shinta Utama

Riwayat Singkat

PT.Shinta Utama (SHINTA) didirikan di Jakarta dengan nama PT. Shinta Utama sebagaimana ternaktub dalam Akta Perseroan Terbatas “P.T. Shinta Utama” No. 203 tanggal 16 November 1991 jo. akta Pengunduran Diri Para Pesero Pendiri dan Perubahan Anggaran Dasar “PT. Shinta Utama” No. 124 tanggal 26 Juli 1995, keduanya dibuat di hadapan John Leonard Waworuntu, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 3555 Berita Negara Republik Indonesia No.30 tanggal 12 April 1996.

Anggaran Dasar SHINTA telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Shinta Utama No. 1 tanggal 10 Juni 2011 yangdibuatolehSyofilawati,SH,NotarisdiBekasidantelahdisetujui,diterimadandicatatolehMenteri Hukum dengan Surat Keputusan No.AHU-35713.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 18 Juli 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU-0058124.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 18 Juli 2011.

74

Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan SHINTA sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Shinta Utama No. 12 tanggal14Agustus2008dibuatdihadapanSyofilawati,SH.,NotarisdiBekasi, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-75374.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0097962.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008, adalah berusaha dalam bidang Perdagangan dan Jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, SHINTA dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. berdagang pada umumnya termasuk impor, ekspor, lokal dan interinsulair serta menjadi grossier, leverancier/supplier, distributor, agen dan pengecer dari segala macam barang yang dapat dilakukannya, baik untuk perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain, dengan cara amanat atau komisi;

b. menjalankan usaha-usaha di bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;c. jasa pengerahan tenaga kerja meliputi bidang jasa penyediaan dan pengerahan tenaga kerja

yang diperlukan oleh pengguna tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri, akomodasi dan perlindungan mulai dari pra sampai dengan purna penempatan, pemasaran jasa tenaga kerja, mengurus surat izin rekomendasi dan surat lainnya, dan menjalankan usaha sebagai agen/perwaklian tenaga kerja serta kegiatan usaha yang terkait;

d. jasa konsultasi bidang manajemen untuk pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tenaga Kerja serta kegiatan usaha lainnya yang terkait;

e. jasa pelatihan dan ketrampilan tenaga kerja dan melaksanakan need analisyst dan instrument sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja untuk mengembangkan karir dan promosi jabatan karyawan antara lain komputer, marketing, akuntansi, manajemen serta kegiatan usaha terkait;

f. jasa keamanan (securities) yang meliputi kegiatan pelayanan, rekrutmen, pelatihan, pendidikan dengan menerima upah guna membantu tugas-tugas aparat dan penyaluran tenaga kerja bidang keamanan kepada perusahaan maupun perorangan;

g. jasa rekruting dan penyaluran tenaga kerja untuk disalurkan ke lapangan kerja industri atau perkantoran;

h. jasa kebersihan mencakup cleaning service dan limbah cair;i. jasa teknologi informasi termasuk Internet Content Provider, Multimedia, Distributor yang

berhubungan dengan Piranti Lunak, Word Processing, Database serta kegiatan usaha terkait;j. jasa penyelenggaraan penjualan lelang mencakup menerima dan menghimpun barang dari

pemilik barang, mencatat, penggolongan peningkatan kualitas, penyimpanan, penaksiran/penilaian dan pemasaran barang yang telah diterima dari pemilik barang dan kegiatan yang berhubungan dengan maksud dan tujuan yang terkait;

k. jasa pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran, taman hiburan/ rekreasi, kawasan berikat, pengelolaan parkir dan keamanan (satpam) serta bidang terkait;

l. bertindak sebagai agen/perwakilan perusahaan-perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri.

Permodalan

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Shinta Utama No. 4 tanggal 22Maret2012yangdibuatolehSyofilawati,SH,NotarisdiBekasi,Strukturmodaldansusunanpemegang saham SHINTA adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 500.000,- per saham

Jumlah Saham Rupiah %Modal Dasar 400.000 200.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh- PT Sinar Mas Multiartha Tbk 284.110 142.055.000.000 99,70- PT Arthamas Solusindo 848 424.000.000 0,30Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 284.958 142.479.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 115.042 57.521.000.000

Catatan: Sebagian dari penyertaan SHINTA terhadap Perseroan berasal dari kapitalisasi laba ditahan.

75

Pengurusan Dan Pengawasan

Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 1 Juli 2009 yang dibuat di bawah tangan dan dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Shinta Utama No. 15 tanggal 21 Juli2009yangdibuatdihadapanSyofilawati,SH.,NotarisdiBekasidantelahditerimadandicatatoleh Menteri Hukum di bawah No.AHU-AH.01.10-04121 tanggal 17 Februari 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU-0012662.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 17 Februari 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi SHINTA adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Indra WidjajaKomisaris : Gandi Sulistyanto S.

DireksiDirektur : Kurniawan Udjaja

7. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Selain karyawan kunci, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perseroan adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah grup Sinar Mas, karena PT Sinar Mas Multiartha yang adalah bagian dari grup Sinar Mas yang merupakan pemegang saham utama dari Perseroan. Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada karyawan.

Tabel berikutmerupakanpihak-pihak terafiliasi yangmelakukan transaksi selain perbankandenganPerseroan.

NO. PIHAK TERAFILIASI HUBUNGAN AFILIASI JENIS TRANSAKSI1. PT Asuransi Jiwa Sinarmas

MSIG (“MSIG”)Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa menyewa

- Bank assurance2. PT Sinar Mas Multi Finance

(“SMMF”)Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa guna usaha

(operational lease)3. PT Sinarmas Sekuritas (“SS”) Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa-menyewa

- Agen penjual reksa dana4. PT Asuransi Sinar Mas (“ASM”) Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa-menyewa5. PT Smart Telecom Memiliki anggota dewan komisaris yang sama

dengan pemegang saham pendiri Perseroan- Sewa-menyewa- Cooperation agreement

(M-commerce)6. PT Sinar Mas Multiartha Tbk

(“SMMA”)Pemegang saham Perseroan - Sewa-menyewa

7. PT Sinar Mas Tunggal Pemegang saham tidak langsung yang sama yaitu Indra Widjaja

- Sewa-menyewa

8. PT Sinartama Gunita Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa-menyewa- Biro Administrasi Efek

9. PT Panji Ratu Jakarta Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa-menyewa10. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

TbkMemiliki hubungan keluarga antara pemegang saham utama Perseroan secara tidak langsung

- Sewa-menyewa

11. PT AB Sinar Mas Multi Finance Pemegang saham yang sama yaitu SMMA - Sewa-menyewa- Sewa guna usaha

(operation lease)12. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Memiliki hubungan keluarga antara pemegang

saham utama Perseroan secara tidak langsung- Sewa-menyewa

13. PT Sinar Mas Memiliki hubungan keluarga antara pemegang saham utama Perseroan secara tidak langsung

- Sewa-menyewa

14. PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Memiliki hubungan keluarga antara pemegang saham utama Perseroan secara tidak langsung

- Sewa-menyewa

15. Indra Widjaja Pemegang saham utama secara tidak langsung - Sewa-menyewa16. PT Shinta Utama Pemegang saham Perseroan - Sewa-menyewa17. PT Bumi Serpong Damai Tbk Memiliki hubungan keluarga antara pemegang

saham utama Perseroan secara tidak langsung- Sewa-menyewa

76

Tabelberikutmerupakanringkasandaritransaksi-transaksidenganpihak-pihakafiliasiantaralain:

a. Perjanjian Induk Sewa Menyewa

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA

MENYEWA (LOKASI)PARA PIHAK JANGKA WAKTU

NO. TANGGAL1. KPNO/PKS/002/VII/2010 01-07-2010 Gedung/Ruangan milik

Para PihakPerseroan dan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG

Berlaku sejak 01-07-2010 dan akan tetap berlaku sepanjang para pihak menghendaki, dapat dakhiri dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 90 hari sebelum tanggal pengakhiran, dan berakhir dengan sendirinya apabila ada peraturan perundang-undangan dan/atau kebijaksanaan Pemerintah yang menghalangi dilaksanakannya perjanjian ini.

2. KPNO/PKS/002/VII/2010 01-07-2010 Gedung/Ruangan milik Para Pihak

Perseroan dan PT Sinar Mas Multi Finance

3. KPNO/PKS/002/VII/2010 01-07-2010 Gedung/Ruangan milik Para Pihak

Perseroan dan PT Sinarmas Sekuritas

4. KPNO/PKS/002/VII/2010 01-07-2010 Gedung/Ruangan milik Para Pihak

Perseroan dan PT Asuransi Sinar Mas

b. Perjanjian Sewa Menyewa

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL1. 001/LA/SMT/I/ 2012

Jo.

Addendum I

03-01-2012

27-01-2012

Ruangan kantor seluas 3.017.233 m2 yang terletak di Wisma BII, Jl. M.H. Thamrin No. 51, RT 008/04 Kel. Gondangdia Kec. Menteng, Jakarta Pusat (GF,LG,2nd Floor, 3rd Floor, 8th Floor, 12a Floor)

PT Sinarmas Teladan

05-01-2015 Per m2/Bulan:GF (USD 40.00)LG (USD 70.00)2nd Floor (USD 18.00)3rd Floor (USD 18.00)8th Floor (USD 18.00)12a Floor (USD 18.00)

2. KPNO/PKS/035/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 154 M2 di Ruko Cempaka Mas Blok E No. 5 & 6 Jl. Let-Djen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 16.940.000,00 per tahun

3. KPNO/PKS/049/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 dan 2 seluas 290 M2 dari sebuah bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Jembatan Dua Raya No. 11 G, Jakarta Utara

PT Asuransi Sinar Mas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 21.982.000,00 per tahun

4. KPNO/PKS/048/VII/2010

Add.1KPNO/PKS/ 058/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 128 M2 dari bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Raya Fatmawati, Komp. Duta Mas Blk A2 No. 9-10, Jakarta Selatan

PT Asuransi Sinar Mas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 11.731.200,00 per tahun

5. KPNO/PKS/005/VII/2010

15-07-2010 Wisma Eka Jiwa Ruko 1 dan 2, seluas 77,29 M2 di Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat.

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG

2 Tahun (15-07-2010 s.d 14-07-2012)

Tahun Pertama:Rp 10.144.312,00

Tahun Kedua:Diatur dalam Perjanjian Induk No. KPNO/PKS/002/VII/2010 tertanggal 1 Juli 2010.

6. - 15-10-2005 Ruangan lantai 1 dan lantai 2 yang merupakan bagian dari seluruh Bangunan yang terletak di Ruko Golden Boulevard, Blok G1 No. 06, BSD City, Tangerang

PT Sinar Mas Multi Finance

10 tahun (15-10-2005 s.d.15-10-2015)

Rp 125.000.000,00

7. - 15-10-2005 Ruangan lantai 1 dan lantai 2 yang merupakan bagian dari seluruh Bangunan yang terletak di Ruko Golden Boulevard, Blok G1 No. 07, BSD City, Tangerang

PT Asuransi Sinar Mas

10 tahun (15-10-2005 s.d.15-10-2015)

Rp 125.000.000,00

8. 189a/HRGA-BFM/SMART/PKS-BSM/VI/10

01-06-2010 1 unit ruangan Lantai Dasar Smart Telecom-Kantor Sabang seluas 312 M2 yang terletak di Jl. H. Agus Salim No. 45, Kel. Kebon Sirih, Kec. Menteng, Jakarta Pusat

PT Smart Telecom 01-06-2010 s.d 31-05-2013

Rp 48.000,00/M2 per bulan

9. 1717A/SMMA/XII/2008

jo

Addendum III (terakhir) KPNO/PKS/ 028/X/2011

01-12-2008

31-10-2011

Lantai 1 seluas 385 M2, lantai 2 seluas 567 M2, lantai 3 seluas 633 M2, dan lantai 5 seluas 1.689 M2 dari gedung yang terletak di Jl. Fachrudin No. 20, Jakarta Pusat(Sebagian obyek sewa seluas 1.349 M2 tidak digunakan lagi)

PT Sinar Mas MultiarthaTbk

15 tahun (18-12-2008 s.d. 17-12-2026)

Rp. 80.000,00/M2 untuk setiap bulannya

77

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL10. KPNO/PKS/018/

VIII/201023-08-2010 Ruangan lantai 1 dan lantai 2

dari bangunan 4 lantai yang terletak di Jl. H. Samanhudi No. 63, Pasar Baru, Jakarta Pusat

PT Sinar Mas Tunggal

10 Tahun (23-08-2010 s.d 22-08-2020)

Rp 50.400.000,00 per tahun

11. KPNO/PKS/016/VIII/2010

23-08-2010 Ruangan lantai 1 seluas 280 M2 dari sebuah bangunan gedung 1 lantai yang terletak di Jl. Batu Tulis Raya No. 7, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat

PT Sinar Mas Tunggal

10 Tahun (23-08-2010 s.d 22-08-2020)

Rp 30.800.000,00 per tahun

12. KPNO/PKS/020/VIII/2010

23-08-2010 Ruangan lantai 1 seluas 104 M2 dari sebuah bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Kali Besar No. 8 Jakarta Barat

PT Sinar Mas Tunggal

10 tahun (02-08-2010 s.d. 01-08-2020)

Rp 6.240.000,00 per tahun

13. KPNO/PKS/017/VIII/2010

23-08-2010 Ruangan lantai 1 seluas 133 M2 dari gedung 2 lantai yang terletak di Jalan Mangga Besar VIII No. 8 Jakarta Barat

PT Sinar Mas Tunggal

10 Tahun (23-08-2010 s.d 22-08-2020)

Rp. 10.081.400,00 per tahun

14. KPNO/PKS/022/VIII/2010

23-08-2010 Ruangan lantai 1 seluas 595 M2 dari sebuah gedung 1 lantai yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 29 Menteng – Jakarta Pusat

PT Panji Ratu Jakarta

10 Tahun (23-08-2010 s.d 22.08.2020)

Tahun Pertama:Rp 35.700.000,00

Tahun Berikutnya:Ditinjau tiap tahun dari waktu ke waktu oleh para pihak

15. KPNO/PKS/003/VII/2010

15-07-2010 Lantai 5 Unit 9.C Mal Ambasador, seluas 49 M2 di Jl. Dr. Satrio, Casablanca Kuningan-Jakarta Selatan

PT Asuransi Jiwa Sinarmas

10 Tahun(15-07-2010 s.d 14-07-2020 )

Tahun Pertama:Rp 8.881.250,00

Tahun Kedua:Diatur dalam Perjanjian Induk No. KPNO/PKS/002/VII/2010 tertanggal 1 Juli 2010.

16. KPNO/PKS/004/VII/2010

15-07-2010 Ruang lantai satu seluas 138 M2, ruang lantai 2 seluas 138 M2, dan ruang lantai 3 seluas 138 M2 dari sebuah bangunan yang terletak di jalan raya Klampis No. 27 B Surabaya Jawa Timur

PT Asuransi Jiwa Sinar Mas

10 Tahun(15-07-2010 s.d.14-07-2020)

Rp 24.840.000,00 pada tahun pertama dan tahun selanjutnya dengan rumus 5% x NJOP bangunan/m2 x Luas Lantai yang digunakan

17. KPNO/PKS/041/VII/2010

19-07-2010 Ruangan Lantai satu seluas 157 M2 dan lantai 2 seluas 142 M2 dari sebuah gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Pahlawan No. 17 Ruko Royal R1, Mojokerto Jawa Timur

PT Sinar Mas Multifinance

15 tahun(19-07-2010 s.d.18-07-2025)

Rp 17.940.00,00 per tahun

18. KPNO/PKS/040/VII/2010

19-07-2010 Ruangan seluas 80 M2 di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 40 Ruko Blok B3 Rampal Claket, Malang

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 3.292.000,00 per tahun

19. KPNO/PKS/039/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 254 M2 dan lantai 2 seluas 131 M2 di Jl. Flores No. 8 Kupang- Nusa Tenggara Timur

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 13.475.000,00 per tahun

20. KPNO/PKS/036/VII/2010

19-07-2010 Ruangan Lantai 1 seluas 180 M2, Lantai 2 seluas 75 M2 dan lantai 3 seluas 41 M2 di Jl. Ciledug No. 180 Garut

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 22.436.800,00 per tahun

21. KPNO/PKS/034/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai Basement seluas 62,5 M2, lantai 1 seluas 57 M2, lantai 2 seluas 62,5 M2 dan lantai 3 seluas 62,5 M2 di Jl. Tajur No. 18 (Jl. Raya Wangun No. 307) Bogor-Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 14.670.000,00per tahun

22. KPNO/PKS/044/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 180 M2 Ruko Sultan Agung No. 9 di Jl. Sultan Agung No. 105-106, Semarang-Jawa Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 8.474.625,00 per tahun

23. KPNO/PKS/043/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 102 M2 dan lantai 2 seluas 150 M2 di Jl. S Parman No. 77, Purwokerto

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 19.101.600,00 per tahun

78

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL24. KPNO/PKS/001/

VI/201101-06-2011 Ruangan lantai 1 seluas 113 M2

dan lantai 2 seluas 63 M2 dari sebuah gedung 2 lantai yang terletak di Jl. P. Sudirman RT. 002 RW. 02 Ngadilangkung Kabupaten Malang Jawa Timur

PT Sinar Mas Multifinance

10 tahun(01-06-2011 s.d.31-05-2021)

Rp 5.000.000,00 pertahun

25. KPNO/PKS/008/VIII/2010

02-08-2010 Ruangan lantai 1 seluas 114 M2 yang terletak di Jl. Sudirman C/8-9 RT/RW. 004/05, Darat Sekip, Pontianak

PT Asuransi Jiwa Sinarmas

10 tahun(02-08-2010 s.d 01-08-2020)

Tahun pertama: Rp 6.840.000,00

Perhitungan Per Tahundiatur dalam Perjanjian Induk No. KPNO/PKS/002/VII/2010 tertanggal 1 Juli 2010.

26. KPNO/PKS/009/XII/2010

27-12-2010 Seluruh lantai 1 seluas 188 M2 dan sebagian ruangan lantai 2 seluas 157 M2 dari bangunan gedung 8 lantai yang terletak di Jalan Permata Hijau CC 6 No. 1 Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan

PT Asuransi Jiwa Sinarmas

10 tahun(27-12-2010 s.d.26-12-2020)

Rp 31.619.250,00 per tahun

27. KPNO/PKS/009/IV/2011

Bangunan lantai basement seluas 115 M2 dan lantai 1 seluas 92 M2 dari sebuah bangunan gedung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman RT. 032, Klandasan Ilir, Balikpapan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur

PT Sinar Mas Multifinance

10 tahun(01-04-2011 s.d.31-03-2021)

Rp 25.000.000,00 pertahun

28. KPNO/PKS/008/IV/2011

15-04-2011 2 unt bangunan ruko 3 lantai seluas 288 M2 yang terletak di Jl. Kelapa Gading Boulevard PA-11/3-4 RT. 003 RW. 014 Pegangsaan 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara

PT Asuransi Jiwa Sinar Mas

10 tahun(01-01-2011 s.d.31-12-2020)

Rp 21.830.400,00 pada tahun pertama

Perhitungan tahun kedua dan seterusnya mengikuti Perjanjian Induk Sewa Menyewa Bangunan KPNO/PKS/002/VII/2010

29. KPNO/PKS/006/V/2011

27-05-2011 Seluruh ruangan lantai 1 seluas 118 M2 dan lantai 2 seluas 107 M2 dari sebuah bangunan gedung 2 lantai yang terletak di Jalan Mayor Abdurrachman No. 199 RT. 002/010 Kotakaler Sumedang Utara, Sumedang Jawa Barat

PT Asuransi SInar Mas

10 tahun(01-06-2011s.d.31-05-2021)

Rp 7.875.000,00 per tahun

30. KPNO/PKS/ 037/VII/2010

19-07-2010 Lantai 1 seluas 820 M2 dan lantai 2 seluas 695 M2 yang merupakan bagian dari seluruh bangunan yang terdiri dari 5 lantai, yang terletak di Jl. Hayam Wuruk No.146, Jelutung – Jambi 36133

PT. Sinarmas Multi Finance

25 Tahun (19-07-2010 s.d. 18-07-2025)

Rp 16. 940.000,00 per tahun

31. KPNO/PKS/ 002/VIII/10

02-08-2010 lantai 1 seluas 153 M2 yang merupakan bagian dari seluruh bangunan yang terdiri dari 2 lantai yang terletak di Jl. Sudirman RT. 13 RW. 05, Kel. Dua Puluh Ilir d.III, Kec. Iti, Palembang

PT Asuransi SinarMas

10 tahun(02-08-2010 s.d 01-08-2020)

Rp 6.295.950,00 per tahun

32. KPNO/PKS/ 024/VIII/2010

24-08-2010 Lantai 1 seluas 252 M2, dan lantai 2 seluas 69 M2 yang merupakan bagian dari sebuah bangunan gedung yang terletak di Jl. Yos Sudarso No. 12, RT 005, Marga Rahayu, Lubuk Linggau Selatan II, Lubuk Linggau.

PT. Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (24-08-2010 s.d. 23-08-2025)

Rp 5.000.000,00 per tahun

33. KPNO/PKS/ 025/VIII/2010

24-08-2010 Lantai 1 seluas 252 M2, dan lantai 2 seluas 69 M2 yang merupakan bagian dari sebuah bangunan gedung yang terletak di Jl. Jati No.16, RT 05/02, Kel. Sawah Lebar, Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun(24-08-2010 s.d. 23-08-2025)

Rp 5.000.000,00 per tahun

79

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL34. KPNO/PKS/ 001/

VIII/1002-08-2010 Seluruh ruangan Lantai 1 seluas

201 M2 dan seluruh ruangan lantai 2 seluas 212 M2 yang merupakan bagian dari seluruh bangunan yang terdiri dari 3 lantai yang terletak di Jl. Basuki Rahmat No 57, Palembang.

PT. Sinar Mas Multi Finance

10 tahun (02-08-2010 s.d. 01-08-2020)

Rp 4.130.000,00 per tahun

35. KPNO/PKS/004/VIII/10 02-08-2010 Seluruh ruangan lantai 1 seluas 90 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung yang terdiri dari 3 lantai, yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 446 C, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis.

PT. Asuransi Sinarmas

10 tahun (02-08-2010 s.d. 01-08-2020)

Rp 2.677.500,00 per tahun

36. KPNO/PKS/ 003/XI/10 15-11-2010 Seluruh ruangan lantai 1 seluas 60 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung berlantai 3 yang terletak di Jl. Sisingamangaraja Km. 6,5 (Simpang Marendel), Medan – Sumatera Utara

PT. Asuransi Sinarmas

10 tahun(15-11-2010 s.d. 14-11-2020)

Rp1.287.000,00 per tahun

37. KPNO/PKS/007/IV/2011

- Bangunandenganluas±72M2 yang terletak di Jl. DR. MR. Mohd. Hassan No. 328, Blang Cut, Loeng Bata, Kota Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam.

PT. Sinar Mas Multi Finance

10 tahun(15-04-2011 s.d. 14-03-2021)

Rp. 3.000.000,00 per tahun

38. KPNO/PKS/033/VII/2010

19-07-2010 Ruangan Lantai 1 seluas 70 M2 dan lantai 2 seluas 68 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Sri Ratu SafiatuddinNo.45Peunayong,Banda Aceh

PT. Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 3.484.500,00 per tahun

39. KPNO/PKS/045/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 393 M2 dan lantai 2 seluas 169 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Engku Putri Rt 01/ Rw 12, Tanjung Pinang – Kepulauan Riau

PT. Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp. 42.150.000,00 per tahun

40. KPNO/PKS/042/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 283 M2 dan lantai 2 seluas 168 M2

yang merupakan bagian dari bangunan gedung 5 lantai yang terletak di Jl. Soekarno Hatta No. 17 (Jl. Raya Koba Km 5), Pangkal Pinang, Bangka-Belitung.

PT. Sinar Mas Multi Finance

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 41.334.150,00 per tahun

41. KPNO/PKS/036/IV/07 30-08-2007 Sebuah bangunan gedung 1 lantai yang terletak di Desa Tebing Tinggi, Kec. Tungkal Ulu, Kab. Tanjung Jabung Barat, Propinsi Jambi

PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry

20 tahun(03-09-2007s.d02-09-2027)

Rp 433.125.000,00

42. KPNO/PKS/ 038/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 284 M2 dan lantai 2 seluas 284 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Erlangga No.32-34, Jawa Timur.

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun(19-07-2010s.d 18-07-2025)

Rp. 62.480.000,- per tahun

43. KPNO/056/ PKS/VII/2010

26-07-2010 Lantai 1 seluas 150 M2 dan lantai 2 dengan luas 75 M2 dari sebuah bangunan gedung yang terletak di Jl. Gatot Subroto 100 No. 3-4, Bali

PT Asuransi Jiwa Sinarmas

15 tahun (26-07-2010 s.d 25-07-2025)

Tahun pertama: Lantai 1: Rp 7.260.000,00

Lantai 2: Rp 3.630.000,00

Tahun kedua dan seterusnya mengikuti ketentuan yang ada dalam Perjanjian Induk Sewa Menyewa Bangunan/Ruangan Secara Bersama, Nomor Bank Sinarmas: KPNO/PKS/002/VII/2010 tertanggal 01-07-2010

80

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL44. KPNO/PKS/033/VIII/07 16-08-2007 Sebuah ruangan lantai 1 dan

sebagian ruangan lantai 2 masing-masing seluas kurang lebih 300 M2 yang merupakan bagian dari sebuah bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Mpu Tantular No. 8, Denpasar.

PT Sinar Mas Multi Finance

10 tahun (16-08-2007 s.d. 15-08-2017)

Rp 1.192.876.918,00

45. KPNO/PKS/ 028/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 662 M2 yang terletak di Jl. Pengayoman/ Edelweis 45-1, Madale, Panakkukang, Makasar.

PT Sinarmas Sekuritas

15 tahun(19-07-2010 s.d18 -07-2025)

Rp. 119.987.500,00 per tahun

46. 294/P-075 /VIII/2010 19-08-2010 Ruangan lantai 1 seluas 38,5 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Raya Surabaya – Mojokerto km 44, Desa Kramat Temenggung, Kec. Tarik, Kab. Sidoarjo

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

(19-08-2010 s.d 18-08-2025)

Rp. 7.000.000,00 per tahun

47. KPNO/PKS/006/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai dasar dan lantai 1 seluas 408 m2 dan lantai 2 seluas 408 M2 di Jl. Jend. Basuki Rachmad No. 58, Kauman, Klojen, Malang.

PT. Sinarmas Sekuritas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 89.760.000,00 per tahun

48. KPNO/PKS/030/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 dan 2 yang jumlah luasnya 342,45 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung yang terletak di Jl. Mesjid Raya Lolu Utara, Palu Selatan, Palu

PT Sinar Mas Sekuritas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 31.385.550,00 per tahun

49. KPNO/PKS/019/VIII/2010

23-08-2010 Ruangan lantai basement, lantai 1, dan lantai 2 seluas 773,32 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 6 lantai yang terletak di Jl. Sam Ratulangi No.18 – Manado

PT Sinar Mas Tunggal

10 tahun (23-08-2010 s.d 22-08-2020)

Rp 101.498..250,00

50. KPNO/PKS/050/VII/2010

Add.1

KPNO/PKS/ 057/VII/2010

19-07-2010

26-07-2010

Ruangan lantai 1 seluas 161 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Ahmad Yani Komplek Ruko Bekasi Mas Blok C 4-5, Bekasi.

PT Asuransi Sinar Mas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 12.203.800,00 per tahun

51. KPNO/PKS/054/VII/2010

26-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 72 M2, ruangan lantai 2 seluas 68 M2, dan ruangan lantai 3 seluas 64 M2, yang keseluruhannya merupakan bagian dari bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Jend. Ahmad Yani No.17 D, Tanjung Karang, Bandar Lampung.

PT Asuransi Sinar Mas

15 tahun (26-07-2010 s.d 25-07-2025)

Rp 9.873.600,00 per tahun

52. KPNO/PKS/027/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 199 M2 yang terletak di Jl. MT. Haryono No. 88, Kel. Wowawangu, Kec. Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara

PT Sinar Mas Sekuritas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 21.890.000,00 per tahun

53. KPNO/PKS/027/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 2 dan 3 seluas 380 M2 yang terletak di Jl. MT. Haryono No. 88, Kel. Wowawangu, Kec. Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara.

PT Sinar Mas Sekuritas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp 11.305.000,00 per tahun

54. KPNO/PKS/002/X/10 15-10-2010 Seluruh ruangan lantai 1 seluas 218,4 M2 dan sebagian ruangan lantai 2 seluas 109,2 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 3 lantai yang terletak di Jl. Basuki Rahmat No.42, Desa Sendang Harjo, Kec. Tuban, Kab. Tuban, Jawa Timur.

PT AB Sinar Mas Multi Finance

10 tahun (15-10-2010 s.d 14-10-2020)

Rp 7.000.000,00 per tahun

81

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL55. KPNO/PKS/007/

XII/201020-12-2010 Seluruh ruangan lantai 1

seluas 297 M2 dan sebagian ruangan lantai 2 seluas 150 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Pejanggik No.24 Cilinaya, Cakranegara – Mataram.

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(20-12-2010 s.d 19-12-2020)

Rp 21.634.800,00 per tahun

56. KPNO/PKS/026/VII/2010

19-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 328 M2 dan lantai 2 seluas 400 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Padjadjaran No. 38 A, Bogor, Jawa Barat.

PT Sinar Mas Sekuritas

15 tahun (19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp. 43.680.000,00 per tahun

57. KPNO/PKS/I/011/I/2011

31-01-2011 Seluruh ruangan lantai 1 seluas 83 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Ruko Metro Square Jl. Mayjen. Bambang Sugeng Metroyudan, Magelang.

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-01-2011 s.d 31-12-2020)

Rp 3.415.450,00 per tahun

58. KPNO/PKS/053/VII/2010

26-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 225 M2 dan lantai 2 seluas 140 M2 yang merupakan bagian bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Sutisna Senjaya No.65, Tasikmalaya.

PT Sinar Mas Multi Finance

15 Tahun(19-07-2010 s.d 18-07-2025)

Rp. 11.862.500,00 per tahun

59. KPNO/PKS/010/IV/2011

- Bangunandenganluas±75M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 2 lantai yang terletak di Jl. Raya Bandung – Garut, AS-12, Mekargalih, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

PT Sinarmas Multi Finance

10 Tahun(15-04-2011 s.d 15-03-2021 )

Rp 5.000.000,00 per tahun

60. KPNO/PKS/029/IV/2007

01-08-2007 Sebuah bangunan gedung 1 lantai yang terletak di Jl. Raya Minas Perawang Km. 26, Kec. Tualang, Kab. Siak, Riau.

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

25 tahun(01-08-2007 s.d. 31-07-2032)

Rp 500.000.000,00

61. KPNO/PKS/055/VII/2010

26-07-2010 Ruangan lantai 1 seluas 39 M2 danlantai2seluas±255M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung yang terletak di Jl. Riau No. 105, Pekanbaru.

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun(26-07-2010 s.d 25-07-2015)

Rp. 28.050.000,00 per tahun

62. KPNO/PKS/039/IX/2009

jo.

KPNO/PKD/064/XII/09

05-10-2009

31-12-2009

Ruang lantai 1 seluas 418 M2 dan lantai 2 seluas 140 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 2 lantai yang terletak di Jl. Ikan Hiu No.3, Teluk Betung, Bandar Lampung.

PT Sinar Mas 10 tahun(01-10-2009 s.d 31-10-2019)

Rp 19.530.000,00 per tahun

63. 001/GA/IKPP/VII/2011 16-07-2011 Ruang Lobby lantai 1 Main Office PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Yang terletak di Jalan raya Serang Km.76 seluas 60,06 M2, ruang ATM di lokasi Mini Market dengan luas 10 M2, dan Ruang ATM di lokasi FK3 dengan luas 10,64 M2

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

16-07-2011s.d15-07-2013

Rp 145.260.000,00

64. KPNO/PKS/ 028/VIII/06

01-09-2006 Ruangan lantai 1 dan 2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 5 lantai yang terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 29, Cirebon

PT. Asuransi Sinar Mas

6 tahun(01-09-2006s.d31-08-2012)

Rp 330.000.000,00

65. KPNO/PKS/ 052/XI/07 12-11-2007 Ruanganlantai1dan2seluas±605 M2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Kertabumi No. 13, Karawang Besar.

PT Sinar Mas Multi Finance

20 tahun(01-12-2007s.d30-11-2027)

Rp 1.283.992.000,00

82

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL66. KPNO/PKS/039/

VII/2007

jo. Perubahan terakhirKPNO/PKS/052/VII/2010

26-07-2007

23-07-2010

1. Ruangan kantor operasional seluas 108 m2; Ruangan kantor marketing dan ruang fileseluas±58M2 dan Ruang ATM Lobby gedung Pindodeli 2seluas±2.25x3myangterletak di Gedung Utama Pindo Deli 2 lantai 1, Desa Kuta mekar BTB No.6-9 Karawang, Jawa Barat

2. RuangATMseluas±2.25x3 m yang terletak di kawasan NCR Pabrik Pindo Deli 2, Desa Kutamekar BTB No.6-9 Karawang, Jawa BaraT

3. RuangATMseluas±2.25 x 3 m yang terletak di depan kantor koperasi karyawan Pindo Deli 2, Desa Kutamekar BTB No.6-9 Karawang, Jawa Barat.

4. RuangATMseluas±2.25x3m yang terletak di area parkir kendaraan karyawan Pindo Deli 1 di Jl. Dr. Ir. Soetami No. 88 Adiarsa Karawang 41313, Jawa Barat.

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

3 tahun (26-07-2010 s.d. 25-07-2013)

Rp 60.000.000,00 per tahun

67. KPNO/PKS/ 014/II/2006

27-02-2006 Ruangan lantai 2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung 4 lantai yang terletak di Jl. Balapan Kemakmuran No. 11, Jogjakarta.

PT Sinar Mas Multi Finance

15 tahun(01-03-2006 s.d28-02-2021)

Rp 418.000.000,00

68. KPNO/PKS/030/X/2011

31-10-2011 Ruangan lantai 1 dan 2 yang merupakan bagian dari bangunan gedung yang terletak di Jl Raya Pondok Kelapa Blok J13 No 7, Pondok Kelapa, Jakarta Timur

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (31-10-2011 s.d 30-10-2021)

Rp 3.000.000,00 per tahun

69. KPNO/PKS/ 040/IX/2009

03-09-2009 Ruangan Lantai 1 dan 2 dari bangunan Gedung 3 lantai yang terletak di Jl Jend Sudirman No 97, Pekanbaru

PT Asuransi Sinar Mas

10 tahun(03-09-2009 s.d02-09-2019)

Rp 3.408.750,00

70. KPNO/PKS/033/XI/2006Jo.KPNO/PKS/017/X/2011

21-11-2006

20-11-2011

Gedung Lt. 1 Jl.Abdul Rivai No. 2 Bandung, Jawa Barat

Indra Widjaja s/d 19-11-2021 Rp 70.000.000,00 per tahun

71. KPNO/PKS/ 026/VII/2006JoAddendum IKPNO/PKS/009/VII/2011

27-07-2006

29-07-2011

Ruangan yang terletak di Wisma Sinarmas, Jl Komp. PasifikPermaiBlokCNo34,Bhayangkara, Jayapura Utara, Jayapura.

PT Asuransi Sinar Mas

15 tahun(27-07-2006 s.d27-07-2021)

Terhitung sejak tanggal 01-08-2011 s.d 31-07-2021 harga sewa menjadi Rp 59.631.250,00

72. KPNO/PKS/034/V/10Jo.Addendum Terakhir (IV)No.001/PKS-SU/II/2012

12-05-2010

10-02-2012

Sebagian Lt. Basement seluas 225 M2, seluruh ruangan Lt. 1 seluas 375 M2 dan seluruh ruangan Lt. 2 seluas 331 M2 yang terletak di Jl. Mayjen Sungkono No.131 Surabaya Jawa Timur

PT Shinta Utama s.d 11-02-2013 Rp 123.000.000,00

73. KPNO/PKS/034/V/10Jo.Addendum Terakhir (IV)No.001/PKS-SU/II/2012

12-05-2010

10-02-2012

Seluruh ruangan Lt.1 seluas 436 M2 dan seluruh ruangan Lt.2 seluas 286 M2 yang terletak di Jl. Gang Tengah No. 9 Semarang

PT Shinta Utama s.d 11-02-2013 Rp63.000.000,00

74. KPNO/PKS/005/XI/2011Jo.Add.1KPNO/PKS/001/II/2012

01-11-2011

01-02-2012

Seluruh ruangan lantai 1 seluas 186 M2 yang terletak di Jl. TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid Kel. Pancor, Kec. Selong, Kab. Lombok Timur, NTB

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d 30-10-2021)

Rp 4.000.000,00 per tahun

83

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL75. - 01-02-2008

Jo.Add Terakhir27-12-2011

Wisma Indah Kiat, A Building 1st Floor, Jl. Raya Serpong Km.8, Kel. Pakulonan, Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten

PT Indah Kiat Pulp&Paper Tbk

s/d 31-12-2012 USD13.00/ M2

76. KPNO/PKS/008/IX/2011

29-09-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Oto Iskandar Dinata (Otista) No. 252 RT. 095 RW. 26, Karanganyar, Subang, Jabar

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (03-10-2011 s/d 02-10-2021)

Rp3.500.000,- per tahun

77. KPNO/PKS/004/X/2011

03-10-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Raya Cimahi RT.04 RW.05, Karangmekar, Cimahi Tengah, Cimahi, Jabar

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp6.500.000,- per tahun

78. KPNO/PKS/021/XI/2011

07-11-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Muwardi No. 173, Kuniwangi, Bojongherang, RT.002 RW.003, Cianjur, Jabar

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (07-11-2011 s/d

06-11-2021)

Rp. 6.000.000,- per tahun

79. KPNO/PKS/005/X/2011

03-10-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Raya laswi No. 592, BL. Desa Salendang,Gunung Leutik, Ciparay, Kab. Bandung

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp1.500.000,00 per tahun

80. KPNO/PKS/007/IX/2011

29-09-2011 Seluruh ruangan lantai 1 Ruko Metro Boulevard Kav. A 11, Jl. Niaga Raya, Kawasan industri Jababeka, Cikarang Selatan, Bekasi

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp4.600.000,00 per tahun

81. KPNO/PKS/009/X/2011

17-10-2011 Seluruh ruangan Lt.1 seluas 58 M2 yang terletak di Jl. Tagog Cimekar No. 225 RW 005 / RT 003 Kel. Cimekar, Cileunyi, Kab. Bandung, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (17-10-2011 s/d

16-10-2021)

Rp2.000.000,00 per tahun

82. KPNO/PKS/025/X/2011

31-10-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 100 M2 Jl. Empang No. 41, RT 001 / RW 02, Bogor, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (02-11-2011 s/d

01-11-2021)

Rp4.000.000,00 per tahun

83. KPNO/PKS/026/X/2011

31-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 108 M2 yang terletak di Jl. Ring Road No. 90 Ruko Yasmin Sektor 6 No. 7, Bogor

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (02-11-2011 s/d

01-11-2021)

Rp. 6.500.000,00 per tahun

84. KPNO/PKS/ 0127/X/2011

31-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 96 M2 yang terletak Jl. Mayor Oking No. 134, Cibinong, Bogor, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun (02-11-2011 s/d

01-11-2021)

Rp. 6.000.000,00 per tahun

85. KPNO/PKS/021/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 42 M2 yang terletak di Jl. Raya Cikajang No. 10, Garut, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 4.000.000,00 per tahun

86. KPNO/PKS/033/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan Lt. 1 seluas 65 M2 yang terletak di Jl. MT Haryono No. 38 RT.05 / RW.02, Dusun 2, Desa Cipeujeuh Wetan, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(30-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 7.000.000,00 per tahun

87. KPNO/PKS/ 015/IX/2011

30-09-2011 Seluruh Ruang Lt. 1 seluas 88 M2 yang terletak di Jl. Wanaraja RT.03 RW.10, Cimalaka, Wanaraja, Garut, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

30-10-2021)

Rp 6.000.000,00 per tahun

88. KPNO/PKS/ 016/IX/2011

30-09-2011 Seluruh ruangan Lt.1 seluas 203,64 M2 yang terletak di Jl. Sultan Syahrir RT.01 / RW.09, Dusun V, Desa Jungjang, Kec. Arjawinangun, Kab. Cirebon

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

30-10-2021)

Rp 6.000.000,00 per tahun

89. KPNO/PKS/021/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 42 M2 yang terletak di Jl. Raya Cikajang No. 10, Garut, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 4.000.000,00 per tahun

90. KPNO/PKS/ 016/IX/2011

30-09-2011 Seluruh ruangan Lt.1 seluas 109 M2 yang terletak di Jl. Raya Timur No. 17 RT.02 / RW.14, Cikiray, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

30-10-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

84

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL91. KPNO/PKS/026/

IX/2006 JoKPNO/PKS/006/VIII/2011

01-09-2006

29-08-2011

Rukan Pemuda Mas Blok A Kav. A/8, Jl. Pemuda 150, Kel. Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah

PT Asuransi Sinarmas

10 Tahun(01-09-2011 s/d

31-08-2021)

Rp 7.860.000,00 per tahun

92. KPNO/PKS/ 008/XI/2011

01-11-2011 Seluruh Ruang Lt. 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo No. 163, RT.009, RW.01, Kel. Kepatihan Wetan, Kec. Jebres, Surakarta, Jawa Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(08-11-2011 s/d

07-12-2021)

Rp 6.500.000,00 per tahun

93. KPNO/PKS/ 018/X/2011

31-10-2011 Seluruh Ruang Lt. 1 seluas 64 M2 yang terletak di Ruko PJKA No. 1, Jl. Ahmad Yani, RT. 01, RW.01, Kel. Kandang Gampang, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 2.700.000,00 per tahun

94. KPNO/PKS/005/VII/2011

22-07-2011 Seluruh ruangan lt. 1 seluas 153 M2 yang terletak di Jl. Raya Kedungwuni No. 2, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(22-07-2011 s/d

21-07-2021)

Rp 4.600.000,00 per tahun

95. KPNO/PKS/ 036/X/2011

31-10-2011 Seluruh Ruang Lt. 1 seluas 90 M2 yang terletak di Jl. Raya Ajibarang - Tegal No. 8, RT.003 / RW.008, Ajibarang Kulon, Ajibarang, Jawa Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

30-10-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

96. KPNO/PKS/ 032/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan lt. 1 seluas 68 M2 dan lt.2 seluas 68 m2 yang terletak di Kompleks Ruko Kartosuro Blok F, Jl. A. Yani, Kartosuro, Solo, Jawa Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(30-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 6.000.000,00 per tahun

97. KPNO/PKS/ 003/XI/2011

01-11-2011 Seluruh ruangan lt. 1 seluas 252 M2 dan Lt. 2 seluas108 m2 yang terletak di Jl. Sumatera No. 25, Madiun, Jawa Timur

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 10.710.000,00 per tahun

98. KPNO/PKS/ 011/IX/2011

29-09-2011 Ruang lt. 1 seluas 216 M2 yang terletak di Jl. Basuki Rahmat No. 61, Banyuwangi, Jawa Timur

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp 8.900.000,00 per tahun

99. KPNO/PKS/010/VII/2011

29-07-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 35,75 M2 yang terletak di Jl. Mpu Nala No. 85, Mojokerto

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-08-2011 s/d

01-08-2021)

Rp 2.000.000,00 per tahun

100. KPNO/PKS/ 031/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang Lt. 1 seluas 160 M2 yang terletak di Ruko Cempaka Mas B-9, Jl. Soekarno Hatta, Jombang, Jawa timur

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(30-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

101. KPNO/PKS/020/X/2011

31-10-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Cokroaminoto No. 187, Yogyakarta

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp. 6.000.000,00 per tahun

102. KPNO/PKS/ 007/III/2011

31-03-2011 Seluruh ruangan Lt. 1 seluas 115 M2 yang terletak di Jl. Timor Raya KM 10, Kel. Oesapa, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-04-2011 s/d

01-04-2021)

Rp 6.900.000,00 per tahun

103. KPNO/PKS/ 013/II/2006

27-02-2006 Ruangan lt. 2 dan 3 seluas 517 M2 yang terletak di Jl. Mangkubumi No.18, Kota Medan, Sumatera Utara

PT Asuransi Sinar Mas

15 Tahun(01-03-2006 s/d

28-02-2021)

Rp 670.761.000,00

104. KPNO/PKS/002/X/2011

03-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Letda Sudjono No. 252, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp 2.000.000,00 per tahun

105. KPNO/PKS/003/X/2011

03-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Medan Binjai KM 11, Sumatera Utara

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp 3.000.000,00 per tahun

106. KPNO/PKS/001/X/2011

03-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Brigjen Hamid, Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(03-10-2011 s/d

02-10-2021)

Rp 3.100.000,00 per tahun

107. KPNO/PKS/ 027/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang lt.1 seluas 176 M2 yang terletak di Jl. Hang Jebat, RT. 08 RW. 05, Kel. Kijang Kota, Kec. Bintan Timur, Kab. Bintan, Kepulauan Riau

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(30-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

85

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL108. KPNO/PKS/ 013/

IX/201130-09-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 75

M2 terletak di Jl. Delima No. 15, Kel. Delima, Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 5.000.000,- per tahun

109. KPNO/PKS/ 028/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 56 M2 yang terletak di Jl. Hasan Saleh No. 8, Neusu, Aceh

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(30-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 4.000.000,00 per tahun

110. KPNO/PKS/ 025/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan lt.1 seluas 72 M2 yang terletak di Jl. Letkol Slamet Riyadi No. 108 RT.010 RW.04, Kel. Sungai Putri, Kec. Telanai Pura, Jambi

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(30-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

111. KPNO/PKS/ 026/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan Lt. 1 seluas 80 M2 yang terletak di Jl. Sentot Alibasa RT. 015 RW. 05, Kel. Payo Selincah, Kec. Jambi Timur, Jambi

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

112. KPNO/PKS/ 018/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan lt. 1 seluas 48 M2 yang terletak di Jl. Raya Palembang – Betung 1261, Kel. Alang-Alang Lebar, Kec. Alang-Alang Lebar, Palembang

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 6.000.000,00 per tahun

113. KPNO/PKS/ 019/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan Lt. 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Sapta Marga RT. 011 RW. 03, Kel. Bukit Sangkal, Kec. Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

114. KPNO/PKS/020/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan Lt.1 seluas 90 M2 yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kel. Kuto Batu, Kec. Ilir Timur 2, Palembang, Sumatera Selatan

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

115. KPNO/PKS/022/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruangan Lt.1 seluas 45 M2 yang terletak di Jl. Salak Raya Timur No. 97, RT. 008 RW. 03, Kel. Lingkar Timur, Kec. Singaranpati, Bengkulu

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp. 4.500.000,00 per tahun

116. KPNO/PKS/028/X/2011

31-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 48 M2Jl. Raya Natar, Desa Merak Batin, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan, Propinsi Lampung

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(02-11-2011 s/d

01-11-2021)

Rp. 5.000.000,00 per tahun

117. KPNO/PKS/ 018/IX/2011

30-09-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 80 M2 yang terletak di Jl. Khatulistiwa No. 248 Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

30-10-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

118. KPNO/PKS/ 002/XI/2011

01-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. MT Haryono No. 40 RT.006, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjar Tengah Banjarmasin.

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

119. KPNO/PKS/ 019/IX/2011

30-09-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 76,5 M2 yang terletak Jl. Sultan Hasanuddin, Kel. Pandang-Pandang, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Makassar

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 5.000.000,00 per tahun

120. KPNO/PKS/032/X/2011

31-10-2011 Seluruh ruangan lt 1 seluas 110 M2 yang terletak di Jl. Perintis kemerdekaan KM 11 (Ruko Permata) RT 01 / RW 03, Kel. Tamalanrea, Kec. Biringkanaya, Makassar

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

30-10-2021)

Rp. 5.000.000,00 per tahun

121. KPNO/PKS/ 015/X/2011

31-10-2011 Ruangan Lt. 1 seluas 256,2 M2 dan ruangan Lt. 2 seluas 256,2 M2 yang terletak di Jl. Basuki Rahmat, Desa Limba 8, Kec. Kota Selatan, Gorontalo

PT Sinarmas Sekuritas

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 7.942.200,00 per tahun

122. KPNO/PKS/ 007/XI/2011

01-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Kamboja (Jl. Perikani) RT.001, RW.002, Kel. Takoma, Kec. Ternate Selatan, Ternate

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 3.500.000,00 per tahun

86

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL123. KPNO/PKS/004/

XI/2011joKPNO/PKS/ 002/XII/2011

01-11-2011

09-12-2011

Seluruh ruang lt. 1 seluas 200 M2 yang terletak di Jl. R.A. Kosasih No. 118,Sukabumi, Jawa Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 7.000.000,00 per tahun

124. KPNO/PKS/ 006/XI/2011

01-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 64 M2yang terletak di Jl. Ngurah Rai No. 8, Kel. Kendran, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Bali

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 4.500.000,00 per tahun

125. KPNO/PKS/001/XI/2011Jo.KPNO/PKS/ 005/XII/2011

01-11-2011

09-12-2011

Seluruh ruangan Lt.1 dan Lt.2 yang terletak di Ruko Melati, Jl. Melati No. 5, RT.044, RW.014, Kel. Parit, Kec. Tanjung Pandan, Kab. Belitung, Bangka Belitung

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-11-2011 s/d

31-10-2021)

Rp 12.000.000,00 per tahun

126. KPNO/PKS/001/XII/2011

01-12-2011 Seluruh ruangan Lt.1 dan Lt.2 masing-masing seluas 64 M2 yang terletak di Jl. Adi Sucipto No. 10, Pontianak, Kalimantan Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-12-2011 s/d

30-11-2021)

Rp 10.000.000,00 per tahun

127. KPNO/PKS/015/XI/2011Jo.KPNO/PKS/ 004/XII/2011

15-11-2011

09-12-2011

Seluruh ruangan Lt.1 dan Lt.2 yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo, RT. 02, RW. 01, Lingkungan Karema Utara, Kel. Karema, Kec. Mamuju, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(15-11-2011 s/d

14-11-2021)

Rp 8.000.000,00 per tahun

128. KPNO/PKS/017/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 110 M2 yang terletak di Komp. Ruko Dewi Sartika, Jl. Dewi Sartika, Kel. Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan, Sulawesi Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp. 4.000.000,00 per tahun

129. KPNO/PKS/023/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 90 M2 yang terletak di Jl. Wolter Mongonsidi No. 14 D Wanguler, Bitung, Sulawesi Utara

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp. 4.500.000,00 per tahun

130. KPNO/PKS/034/XI/2011

30-11-2011 Seluruh ruang lt. 1 seluas 90 M2 yang terletak di Jl. Sutomo, No. 76, Padang, Sumatera Barat

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(31-11-2011 s/d

01-12-2021)

Rp. 6.000.000,00 per tahun

131. KPNO/PKS/038/XI/2011

30-11-2011 Ruangan Lt. 1 seluas 150 m2 yang terletak di Jl. Jemur Andayani No. 11, Surabaya, Jawa Timur

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-12-2011 s/d

01-12-2022)

Rp. 5.000.000,- per tahun

132. KPNO/PKS/037/XI/2011

30-11-2011 Ruangan Lt. 1 seluas 60 m2 yang terletak di Jl. Raya Menganti No.1 Surabaya, Jawa Timur

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(01-12-2011 s/d

01-12-2022)

Rp. 2.000.000,- per tahun

133. KPNO/PKS/005/II/2012

27-02-2012 Ruangan Lt. 1 seluas 117 m2 yang terletak di Jl. Udan Said, Kel Baru, Kec. Arut Selatan, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

PT Sinar Mas Multi Finance

10 Tahun(27-02-2012 s/d

26-02-2022)

Rp. 9.300.000,- per tahun

134. KPNO/PKS/021/VIII/10

23-08-2010 Ruangan lantai 4 seluas 60 M2 dari sebuah bangunan gedung 5 lantai yang terletak di Jl. Lombok No.71, Jakarta Pusat.

PT Sinartama Gunita

10 tahun(23-08-2010 s.d

22-08-2020)

Rp 9.300.000,00 per tahun

135. 008/LA/OTHERS/BSD/III/2010

15-03-2010 Antena Microwave Wisma BCA, Wing A roof top yang terletak di Jl. Kapt Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Tangerang

PT Bumi Serpong Damai Tbk

3 Tahun(15-03-2010

s.d.14-03-2013)

Rp 7.000.000,00 per unit per tahun

136. 011/LA/OTHERS/BSD/III/ 2010

08-03-2010 1 Unit Signage ukuran 6m x 2m = 12 M2 di Balkon sisi selatan lantai dasar wisma BCA Kav. CBD lot 1.3 Jalan Kapt Soebijanto Djojohadikusumo, desa Lengkong Gudang, BSD city, Tangerang 15322

PT Bumi Serpong Damai Tbk

3 Tahun(08-03-2010

s.d.07-03-2013)

Rp 5.000.000,00 per m2 pertahun

137. 012/LA/OTHERS/BSD/III/ 2010

22-03-2010 2 unit Neon Box (1,2 M2 x 0,6 M2) yang terletak di Wisma BCA Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo BSD City – Tangerang

PT Bumi Serpong Damai Tbk

(3 Tahun)08-03-2010

s.d.07-03-2013

Rp 14.000.000,00

87

NO.AKTA SEWA MENYEWA OBJEK SEWA MENYEWA

(LOKASI)YANG

MENYEWAKANJANGKA WAKTU NILAI

NO. TANGGAL138. KPNO/PKS/032/

IV/201026-04-2010 Sebagian lokasi berukuran 4 m x

3 yang terletak di dekat gerbang depan Central Business Distric BSD City LOT XII A, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten

PT Smart Telecom 26-02-2010s.d

23-02-2011 dan diperpanjang

otomatis

Biaya listrik sehubungan dengan pemakaian ATM akan ditanggung Perseroan

c. Perjanjian Sewa Guna UsahaPerjanjiansewaGunaUsahadenganPTABSinarmasMultifinance

NO. NAMA PERJANJIAN TANGGALPERJANJIAN

JANGKA WAKTU HARGA SEWA PER BULAN OBYEK BENDA SEWA

GUNA USAHA1. Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.

T 1 / P S G U - O p l / A B S M F / I X / 2 0 0 6 tertanggal 29 September 2006 jo. Addendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T1/PSGU-Opl/ABSMF/IX/2006

28 Februari 2008

25 Oktober 2006 – 25 September 2014

Rp. 3.725.924,00 - UPS PW 9155 – 10 KVA

- UPS PW 9120 – 6 KVA

2. Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041/PSGU-Opl/ABSMF/VIII/2006 tertanggal 23 Agustus 2006 jo. Addendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041/PSGU-Opl/ABSMF/VIII/2006

28 Februari 2008

23 September 2006 – 23 Agustus 2014

Rp. 9.970.274,00 - Compaq Evo DX2000MT

- Monitor HP 15” LCD

3. Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T 5 / P S G U - O p l / A B S M F / X I / 2 0 0 6 tertanggal 6 November 2006 jo. Addendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T5/PSGU-Opl/ABSMF/XI/2006

28 Februari 2008

6 Desember 2006 – 6 November 2014

Rp. 4.746.397,00 Computer HP EVO DC 5100

4. Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T 6 / P S G U - O p l / A B S M F / X I I / 2 0 0 6 tertanggal 4 Desember 2006 jo. Addendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T6/PSGU-Opl/ABSMF/XII/2006

28 Februari 2008

4 Januari 2007 – 4 Desember 2014

Rp. 17.713.028,00 - PABX Nortel BCM 400- Modem (Dlink) for

Remote Maintance- Nortel Digital

Telephone T7000- Nortel Digital

Telephone T7100- Amphenol Cable

5. Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T8/PSGU-Opl/ABSMF/I/2007 tertanggal 9 Januari 2007 jo. Addendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T8/PSGU-Opl/ABSMF/I/2007

28 Februari 2008

9 Februari 2007 – 9 Januari 2015

Rp. 2.900.244,00 - 4 unit UPS POWERWARE 9155 – 10kVA

- 1 unit UPS POWERWARE 9120 – 6kVA

6. Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T 9 / P S G U - O p l / A B S M F / I V / 2 0 0 7 tertanggal 2 April 2007 jo. Addendum Perjanjian Sewa Guna Usaha No.041.T9/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2007

28 Februari 2008

2 Mei 2007 – 2 April 2015

Rp. 5.627.327,00 - 1 set PABX Nortel CS 1000M

- 1 set PABX Nortel MG 1000B

- 1 Lot Main Distribution Frame 2x200 pair with Krone LSA plus Terminal

- 2 unit Auto Attendant 2 Port Amphenol Cable

- 1 Lot Installation, Testing, Training & Commissioning

7. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 2 2 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2007 tertanggal 14 Desember 2007 jo. Addendum Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T22/PSGU-Opl/ABSMF/XII/2007

28 Februari 2008

14 Januari 2008 – 14 Januari 2015

Rp. 2.468.036,00 Daihatsu Xenia XI P2

8. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 2 3 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2007 tertanggal 14 Desember 2007 jo. Addendum Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T23/PSGU-Opl/ABSMF/XII/2007

28 Februari 2008

26 Januari 2008 – 26 Desember 2015

Rp. 13.064.369,00 Daihatsu Xenia XI 1.3cc VVT-I

88

NO. NAMA PERJANJIAN TANGGALPERJANJIAN

JANGKA WAKTU HARGA SEWA PER BULAN OBYEK BENDA SEWA

GUNA USAHA9. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha

N o . 0 4 1 . T 2 4 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2007 tertanggal 26 Desember 2007 jo. Addendum Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T24/PSGU-Opl/ABSMF/XII/2007

28 Februari 2008

26 Januari 2008 – 26 Desember 2015

Rp. 3.845.301,00 Toyota Innova E Manual

10. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 2 5 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2007 tertanggal 26 Desember 2007 jo. Addendum Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T25/PSGU-Opl/ABSMF/XII/2007

28 Februari 2008

26 Januari 2008 – 26 Desember 2015

Rp. 2.468.036,00 Daihatsu Xenia Xi

11. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 2 6 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2007 tertanggal 26 Desember 2007 jo. Addendum Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T26/PSGU-Opl/ABSMF/XII/2007

28 Februari 2008

26 Januari 2008 – 26 Desember 2015

Rp. 15.797.685,00 TOYOTA

12. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T27/PSGU-Opl/ABSMF/I/2008

29 Januari 2008

29 Januari 2008 – 29 Januari 2016

Rp. 11.980.977,00 TOYOTA

13. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T28/PSGU-Opl/ABSMF/I/2008

29 Januari 2008

29 Januari 2008 – 29 Januari 2016

Rp. 5.177.673,00 Daihatsu Xenia Xi

14. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T29/PSGU-Opl/ABSMF/I/2008

29 Januari 2008

29 Januari 2008 – 29 Januari 2016

Rp. 4.058.663,00 Toyota Innova E Double Blower

15. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T30/PSGU-Opl/ABSMF/II/2008

26 Februari 2008

26 Februari 2008 – 26 Februari 2016

Rp. 13.326.309,00 Toyota Avanza 1.3 VVTI E M/T

16. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T31/PSGU-Opl/ABSMF/III/2008

17 Maret 2008 17 Maret 2008 – 17 Maret 2016

Rp. 10.329.374,00 Toyota Avanza 1.3 VVTI E M/T

17. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T32/PSGU-Opl/ABSMF/III/2008

17 Maret 2008 17 Maret 2008 – 17 Maret 2016

Rp. 2.711.751,00 Toyota Avanza 1.3 VVTI E M/T

18. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T33/PSGU-Opl/ABSMF/III/2008

5 Maret 2008 5 Maret 2008 – 5 Maret 2016

Rp. 21.160.597,00 Daihatsu Xenia XI

19. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T34/PSGU-Opl/ABSMF/III/2008

5 Maret 2008 5 Maret 2008 – 5 Maret 2016

Rp. 5.110.403,00 Daihatsu Xenia XI DLX

20. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T35/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2008

9 April 2008 9 April 2008 – 9 April 2016

Rp. 4.447.625,00 Suzuki APV GX 1.5 M/T

21. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T36/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2008

22 April 2008 22 April 2008 – 22 April 2016

Rp. 2.732.714,00 Daihatsu Xenia XI 1.3cc VVT-I

22. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T37/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2008

22 April 2008 22 April 2008 – 22 April 2016

Rp. 2.538.657,00 Daihatsu Xenia Xi 1.3

23. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T38/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2008

30 April 2008 30 April 2008 – 30 April 2016

Rp. 2.395.865,00 Daihatsu Xenia LI Deluxe

24. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T39/PSGU-Opl/ABSMF/V/2008

12 Mei 2008 12 Mei 2008 – 12 Mei 2016

Rp. 7.429.874,00 Daihatsu Xenia XI Deluxe

25. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T40/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2008

23 April 2008 23 April 2008 – 29 Mei 2016

Rp. 44.968.395,00 - 3 unit Server IBM pSeries 9110-51A

- 2 unit S1 Servers 9133-55a

26. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T41/PSGU-Opl/ABSMF/V/2008

23 Mei 2008 23 Mei 2008 – 23 Mei 2016

Rp. 16.673.064,00 - 30 unit PABX Nortel BCM 400

- 30 unit Nortel ERS2526-24

- 30 Modem DLink for Remote

- 270 unit Digital Telephone T7000

- 30 unit Digital Telephone T7100

- 30 unit Amphenol Cable

27. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T42/PSGU-Opl/ABSMF/VI/2008

3 Juni 2008 3 Juni 2008 – 3 Juni 2016

Rp. 2.511.738,00 Daihatsu Xenia Xi DLX

28. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T42A/PSGU-Opl /ABSMF/VI/2008

17 Juni 2008 17 Juni 2008 – 17 Juni 2016

Rp. 5.023.475,00 Daihatsu Xenia Xi DLX

89

NO. NAMA PERJANJIAN TANGGALPERJANJIAN

JANGKA WAKTU HARGA SEWA PER BULAN OBYEK BENDA SEWA

GUNA USAHA29. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha

N o . 0 4 1 . T 4 3 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2008

22 Juli 2008 22 Juli 2008 – 22 Juli 2016

Rp. 2.511.738,00 Daihatsu Xenia Xi DLX

30. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 4 4 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2008

22 Juli 2008 22 Juli 2008 – 22 Juli 2016

Rp. 3.089.929,00 Suzuki APV GL GC. 415V

31. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T45/PSGU-Opl/ABSMF/XI/2008

11 November 2008

11 November 2008 – 11 November 2016

Rp. 5.500.043,00 Daihatsu Xenia Xi 1.3 Dlx

32. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 4 6 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2008

1 Desember 2008

1 Desember 2008 – 1 Desember 2016

Rp. 4.557.832,00 Toyota Innova E M/T

33. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 4 7 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2008

2 Desember 2008

2 Desember 2008 – 2 Desember 2016

Rp. 9.037.196,00 Toyota Innova E M/T

34. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 4 8 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2008

10 Desember 2008

10 Desember 2008 – 10 Desember 2016

Rp. 5.499.240,00 Daihatsu Xenia Xi 1.3 Dlx

35. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T50A/PSGU-Opl /ABSMF/XII/2008

19 Desember 2008

19 Desember 2008 – 20 Desember 2016

Rp. 112.154.941,00 - 516 unit Komputer Compaq Evo Dx 2200 dan 2300 + Monitor HP 15”

- 800 unit Microsoft Windows XP

- 500 unit Microsoft Office2003

36. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T54/PSGU-Opl/ABSMF/I/2009

21 Januari 2009

21 Januari 2009 – 21 Januari 2017

Rp. 3.030.848,00 Daihatsu Xenia Xi 1.3

37. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T55/PSGU-Opl/ABSMF/II/2009

26 Februari 2009

26 Februari 2009 – 26 Februari 2017

Rp. 19.573.955,00 115 unit Compaq Evo DX 2310

38. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T56/PSGU-Opl/ABSMF/II/2009

26 Februari 2009

26 Februari 2009 – 26 Februari 2017

Rp. 10.112.031,00 57 unit Compaq Evo DX 2310

39. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T58/PSGU-Opl/ABSMF/IV/2009

20 April 2009 20 April 2009 – 20 April 2017

Rp. 18.029.482,00 Daihatsu Xenia Xi DLX M/T

40. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T59/PSGU-Opl/ABSMF/V/2009

14 Mei 2009 14 Mei 2009 – 14 Mei 2017

Rp. 9.033.902,00 - Toyota Avanza 1.3 E M/T

- Toyota Innova E M/T41. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha

No.041.T60/PSGU-Opl/ABSMF/VI/200916 Juni 2009 16 Juni 2009 –

16 Juni 2017Rp. 4.989.940,00 Toyota Innova E M/T DBL

42. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T61/PSGU-Opl/ABSMF/VI/2009

16 Juni 2009 16 Juni 2009 – 16 Juni 2017

Rp. 4.989.940,00 Toyota Innova E M/T DBL

43. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T62/PSGU-Opl/ABSMF/VI/2009

25 Juni 2009 25 Juni 2009 – 25 Juni 2017

Rp. 8.698.350,00 - 1 unit Toyota Innova E DLX M/T

- 1 unit Toyota Avanza E M/T

44. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T63/PSGU-Opl/ABSMF/VI/2009

25 Juni 2009 25 Juni 2009 – 25 Juni 2017

Rp. 3.005.583,00 1 unit Daihatsu Xenia 1.0 Li Dlx

45. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 6 4 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2009

3 Juli 2009 3 Juli 2009 – 3 Juli 2017

Rp. 10.241.661,00 Genzet Perkins FG. Wilson Built Up

46. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 6 5 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2009

10 Juli 2009 10 Juli 2009 – 10 Juli 2017

Rp. 3.066.309,00 1 unit Daihatsu Xenia Xi Dlx M/T

47. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 6 6 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2009

28 Juli 2009 28 Juli 2009 – 28 Juli 2017

Rp. 6.214.406,00 2 unit Daihatsu Xenia Xi Dlx M/T

48. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 6 7 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2009

28 Juli 2009 28 Juli 2009 – 28 Juli 2017

Rp. 3.153.757,00 1 unit Daihatsu Xenia Xi Dlx M/T

49. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 6 8 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2009

28 Juli 2009 28 Juli 2009 – 28 Juli 2017

Rp. 6.131.817,00 2 unit Daihatsu Xenia Xi Dlx M/T

50. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 6 9 / P S G U - O p l / A B S M F /VII/2009

31 Juli 2009 31 Juli 2009 – 31 Juli 2017

Rp. 3.066.309,00 1 unit Daihatsu Xenia Xi Dlx M/T

90

NO. NAMA PERJANJIAN TANGGALPERJANJIAN

JANGKA WAKTU HARGA SEWA PER BULAN OBYEK BENDA SEWA

GUNA USAHA51. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha

N o . 0 4 1 . T 7 3 / P S G U - O p l / A B S M F /VIII/2009

31 Agustus 2009

31 Agustus 2009 – 31 Agustus 2017

Rp. 7.768.889,00 50 unit Compaq EVO DX 2310

52. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha No.041.T77/PSGU-Opl/ABSMF/XI/2009

12 November 2009

12 November 2009 – 12 November 2017

Rp. 14.580.949,00 100 unit Compaq EVO DX 2310 + Monitor HP 14”

53. Perjanjian Kredit Sewa Guna Usaha N o . 0 4 1 . T 8 2 / P S G U - O p l / A B S M F /XII/2009

9 Desember 2009

9 Desember 2009 – 9 Desember 2017

Rp. 6.756.899,00 50 unit Compaq EVO DX 2310 + Monitor HP 17” LCD

Perjanjian Sewa Guna Usaha dengan PT Sinar Mas Multi Finance

NO NAMA PERJANJIAN TANGGALPERJANJIAN

JANGKA WAKTU

OBYEK BENDA SEWA GUNA

USAHA

HARGA SEWA

1. Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 1108/SMMF-OPR/X/2007 Jo. Addendum terhadap Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 1263/SMMF-OPR/I/2008

22 Oktober 2007

Jo.21 April 2008

96 bulan (22 November 2007 s/d 22 Januari 2016)

175 Unit Mesin ATM Rp 26.058.750.000,00(selama periode kontrak)

2. Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 0893A/SMMF-OPR/VIII/2010

30 Agustus 2010 6 September 2010 s/d 6 Agustus 2016

10 Unit Mesin ATM Rp17.578.145,00 (per bulan)

3. Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 0039A/SMMF-OPR/I/2011

27 Januari 2011 Januari 2011 s/d Desember 2016

15 Unit Mesin ATM Rp. 26.225.216,00 (per bulan)

4. Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 0386A/SMMF-OPR/VI/2011

30 Mei 2011 Juni 2011 s/d Mei 2017

50 Unit Mesin ATM Rp. 81.878.170,00 (per bulan)

5. Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 0982/SMMF-OPR/XII/2011

08 Desember 2011 Desember 2011 s/d November 2017

50 Unit Mesin ATM Rp. 78.597.000,00 (per bulan)

6. Perjanjian Sewa Guna Mesin ATM No. 0053/SMMF-OPR/I/2011

24 Januari 2012 24 Februari 2012 s/d 24 Januari 2018

75 Unit Mesin ATM Rp. 115.602.135,00 (per bulan)

Asuransi sehubungan dengan Harta Kekayaan serta Aktivitas Operasional Perseroan dirinci dalam Bab IX angka 12 mengenai Asuransi Perseroan Prospektus ini.

d. Perjanjian Asuransi

No Nama Perjanjian Para Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu1. Perjanjian Kerjasama

Bancassurance Model Bisnis Distribusi No. KPNO/PKS/007/VII/2011 tanggal 28 Juli 2011

Perseroan dan PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG (AJSM-MSIG)

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

2. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No. KPNO/PKS/005/VII/2011 tanggal 26 Juli 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

91

No Nama Perjanjian Para Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu3. Perjanjian Kerjasama

Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/011/IV/2011 tanggal 15 April 2011 Juncto. Addendum Pertama Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/030/XI/2011 tanggal 30 November 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

4. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/003/IV/2011 tanggal 15 April 2011 Juncto. Addendum Pertama Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/029/XI/2011 tanggal 30 November 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

5. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/014/IV/2011 tanggal 29 April 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

6. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/006/IV/2011 tanggal 15 April 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

7. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Referensi No.KPNO/PKS/003/III/2011 tanggal 31 Maret 2011 Juncto. Addendum Pertama Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Referensi No.KPNO/PKS/005/V/2011 tanggal 27 Mei 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

8. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Referensi No.KPNO/PKS/005/VI/2011 tanggal 27 Juni 2011

Perseroan dan PT Asuransi Sinar Mas (ASM)

Perseroan akan mereferensikan Produk Asuransi milik Perusahaan Asuransi kepada nasabah Perseroan sebagai syarat bagi Nasabah Perseroan untuk memperoleh suatu produk perbankan milik Perseroan

Kerjasama Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini berlangsung selama 1 Tahun sejak ditandatangani dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama hingga terjadi salah satu peristiwa Pengakhiran Perjanjian.

92

No Nama Perjanjian Para Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu9. Perjanjian Kerjasama

Bancassurance Model Bisnis Integrasi No.KPNO/PKS/004/II/2011 tanggal 21 Februari 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

10. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Integrasi No.KPNO/PKS/002/IX/2011 tanggal 8 September 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

11. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Integrasi No.KPNO/PKS/005/VIII/2011 tanggal 09 Agustus 2011

Perseroan dan AJSM-MSIG

Penutupan pertanggungan asuransi (yang meliputi proses pemasaran/penutupan, pengadministrasian, pembayaran premi, endorsement dan pembayaran klaim) bagi para nasabah Perseroan yang dipertanggungkan kepada pihak AJSM-MSIG

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama kecuali apabila salah satu Pihak menyampaikan maksud untuk mengakhiri Perjanjian.

e. Perjanjian Lainnya

No. Nama Perjanjian Para Pihak Deskripsi Singkat Jangka Waktu1. Perjanjian Kerjasama Agen Penjual

Efek Reksa Dana No.014/SMS-AGEN/BSM/V/2010 tanggal 1 Maret 2010

Perseroan dan PT Sinarmas Sekuritas

(SS)

Perseroan berhak melakukan penjualan Unit Penyertaan Efek Reksa Dana-Reksa Dana yang dikelola oleh SS selaku Manajer Investasi kepada calon Investor /Nasabah.

12 (dua belas) bulan yang dimulai sejak tanggal

penandatanganan Perjanjian ini (1 Maret 2010) dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para Pihak

atau secara otomitas diperpanjang.

2. Perjanjian Berlangganan Jasa Penyewaan Data Center No.KPNO/PKS/015/2011 tanggal 24 November 2011

Perseroan dan PT Sinar Mas Multi Finance

Perjanjian ini mengatur mengenai jasa penyewaan Data Center serta fasilitas terkait lainnya oleh Perseroan

Hingga 24 November 2013

93

3. Co-operation Agreement tanggal 2 Mei 2008

Perseroan, PT Smart Telecom dan PT Inovasi

Mobilitas Indonesia

Kerjasama dalam pengembangan, penyebaran, dan perawatan dari penawaran pelayanan bersama m-commerce yang akan digunakan oleh nasabah atau konsumen dari Para Pihak, berupa antara lain:1. Melakukan

pembayaran dan penyelesaian dari transaksi jual beli;

2. Melakukan transaksi perbankan dalam kondisi yang istimewa;

3. Melakukan pembelian barang dan jasa dalam kondisi tertentu; dan

4. Memakai jaringan nirkable (wireless) dari Smart dan kartu akun Perseroan.

10 (sepuluh) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian

(2 Mei 2008)

4. Perjanjian Penggunaan Sistem BI-RTGS No. KPNO/PKS/052/XI/09 tanggal 10 November 2009

Perseroan dan Unit Usaha Syariah PT Bank Sinarmas (UUS)

Penyediaan perangkat RTGS (Real Time Gross settlement) oleh Perseroan dan penggunaan sistem RTGS oleh UUS

Tidak diatur mengenai jangka waktu

5. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I PT Bank Sinarmas Tbk No. 8 tanggal 1 September 2010 jo. Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I PT Bank Sinarmas Tbk No. 177 tanggal 24 November 2010, keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta

Perseroan dan PT Sinartama Gunita

Perseroan telah menunjuk Sinartama untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi saham hasil pelaksanaan Waran Seri I

-

Berikut tabel Transaksi Berelasi dengan pengungkapan persentase terhadap akun-akun terkait dalam Laporan Keuangan Perseroan:

Keterangan Jumlah(Rp000.000,00)

Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas(%)

AsetGiro pada bank lain 22.741 0,14Kredit 1.760.159 10,57Pendapatan bunga yang masih akan diterima 1.026 0,01Biaya dibayar dimuka 7.482 0,05Aset lain - lain 3.181 0,02LiabilitasLiabilitas segera 1.340 0,01Simpanan 6.005.651 39,1Simpanan dari bank lain 172.027 1,12Bunga yang masih harus dibayar 11.428 0,07

94

8. IKATAN DAN PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA.

Perjanjian Perseroan dengan pihak lain adalah sebagai berikut:

NO. NAMA PERJANJIAN PARA PIHAK DESKRIPSI SINGKAT JANGKA WAKTU1. Perjanjian Kerjasama Penjualan

Reksa Dana No. 002/STAR-PRJ/VI/2005 tanggal 20 Juni 2005

Perseroan dan PT Surya Timur Alam Raya

Penunjukan Perseroan selaku Agen Penjual Reksa Dana

Sejak 20 Juni 2005 dan berakhir berdasarkan kesepakatan Para Pihak.

2. Perjanjian Kerjasama Agen Penjual Efek Reksa Dana No. KPNO/PKS/003/V/2011 tanggal 27 Mei 2011

Perseroan dan PT Indopremier Investment Management

Penunjukan Perseroan selaku Agen Penjual Reksa Dana

12 (dua belas) bulan yang dimulai sejak tanggal penandatanganan Perjanjian ini dan diperpanjang secara otomatis.

3. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No.KPNO/PKS/015/II/2010 tanggal 17 Februari 2010

Perseroan dan PT Penta Mahabakti (PM)

PM memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

4. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No.KPNO/PKS/017/II/2010 tanggal 26 Februari 2010

Perseroan dan PT Pilar Dana (PD)

PD memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

5. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No. KPNO/PKS/011/II/2010 tanggal 9 Maret 2010

Perseroan dan PT ICAP Indonesia (ICAP)

ICAP memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

6. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No. KPNO/PKS/047/XII/2008 tanggal 22 Desember 2008

Perseroan dan PT Exco Nusantara Indonesia (ENI)

ENI memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

7. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No. KPNO/PKS/044/XII/2008 tanggal 22 Desember 2008

Perseroan dan PT Mitra Dana Utama (MDU)

MDU memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

8. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No. KPNO/PKS/046/XII/2008 tanggal 22 Desember 2008

Perseroan dan PT Mensana Transforex Internasional (MTI)

MTI memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

9. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No. KPNO/PKS/043/XII/2008 tanggal 22 Desember 2008

Perseroan dan PT Inti Tullet Prebon Indonesia (ITPI)

ITPI memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

10. Perjanjian Pemberian Jasa Money Broker No. KPNO/PKS/042/XII/2008 tanggal 22 Desember 2008

Perseroan dan PT Global Sarana Lintas Artha (GSLA)

GSLA memberikan pelayanan dan manfaat atas Jasa Money Broker kepada Perseroan

1 (satu) tahun dan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

11. USD Direct Settlement Account tanggal 12 April 2006

Perseroan dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Kerjasama sehubungan dengan penyelesaian pengiriman mata uang dalam bentuk US Dollar (USD) dari Perseroan ke BCA dan sebaliknya

Sejak ditandatanganinya Perjanjian ini sampai diakhiri oleh salah satu Pihak berdasarkan Perjanjian

12. Banknote Sale Agreement tanggal 28 September 2007

Perseroan dan United Overseas Bank Ltd.(UOB)

UOB akan selalu menjual kepada Perseroan uang kertas asing

Sejak ditandatanganinya Perjanjian ini sampai diakhiri oleh salah satu Pihak

13. Perjanjian Kerjasama Mandiri USD Direct Settlement No. KPNO/PKS/042/IX/2007 tanggal 01 Oktober 2007

Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

kerjasama Mandiri USD Direct Settlement yaitu pelayanan jasa kiriman uang secara langsung dalam mata uang USD untuk kepentingan masing-masing nasabah

Perjanjian berlaku selama 1 tahun, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian dan diperpanjang secara otomatis apabila Para Pihak tidak menyatakan mengakhiri Perjanjian

14. Final Credit Service (FCS) Agreement tanggal 19 Juni 2006

Perseroan dan Wachovia Bank

Wachovia Bank akan memberikan pelayanan pembayaran check dengan waktu pasti kepada Perseroan dimana Check yang memenuhi syarat untuk FCS akan diproses sehingga dana dapat secepatnya diterima oleh Customer Perseroan dan/atau Perseroan sendiri dan Perseroan akan mengetahui secara pasti kapan pembayaran dari check yang di proses melalui FCS.

Berlaku sejak dikirimkannya kembali Perjanjian yang telah ditandatangani kepada Wachovia Bank sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh salah satu pihak

95

NO. NAMA PERJANJIAN PARA PIHAK DESKRIPSI SINGKAT JANGKA WAKTU15. Perjanjian Penggunaan Bank

Indonesia-Scriples Securities Settlement System No. KPNO/003/II/2007

Perseroan dan Bank Indonesia

BI menyediakan Bank Indonesia-Scriples Securities Settlement System (BI-SSSS) untuk digunakan oleh Perseroan

Perjanjian akan berakhir dalam hal status kepesertaan Perseroan berubah menjadi ditutup (close) dan atau Para Pihak sepakat untuk membatalkan Perjanjian.

16. Perjanjian Penggunaan Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement No. KPNO/PKS/007/III/2008 tanggal 24 Maret 2008

Perseroan dan Bank Indoensia

BI menyediakan Sistem BI-RTGS untuk digunakan oleh Perseroan

Berlaku mulai tanggal 31 Maret 2008 hingga jangka waktu yang tidak ditentukan

17. Perjanjian Pemeliharaan Host Security Module (HSM) HSM8-SL, 20tps dengan program Platinum Support & Software Maintenance No. 001/BSM-HW-MAINT/200209 tanggal 20 Februari 2009

Perseroan dan Integra Multi Solusi (IMS)

Pemeliharaan Host Security Module (HSM) type HSM8-SL, 20tps oleh IMS.

1 (satu) tahun s.d. 20 Februari 2010 dan diperpanjang secara otomatis

18. Perjanjian Pemeliharaan Host Security Module (HSM) HSM8-SL, 20tps dengan program Platinum Support & Software Maintenance No. 002/BSM-HW-MAINT/200209 tanggal 20 Februari 2009

Perseroan dan IMS Pemeliharaan Host Security Module (HSM) type HSM8-SL, 20tps oleh IMS.

1 (satu) tahun s.d. 20 Februari 2010 dan diperpanjang secara otomatis

19. Perjanjian Pemeliharaan HSM8-SS, 50tps mengenai Program Platinum Support & Software Maintenance No. KPNO: PKS/006/X/11 tanggal 12 Oktober 2011

Perseroan dan PT Infosys Solusi Terpadu (IST)

Pemeliharaan Host Security Module (HSM) type HSM8-SS, 50tps oleh IST

1 (satu) tahun s.d. 11 Oktober 2012

20. Perjanjian Pemeliharaan HSM8-SL, 20tps mengenai Program Platinum Support & Software Maintenance No. KPNO: PKS/003/II/11 tanggal 21 Februari 2011 Jo. Addendum 1 No. 001/HSM-MAINT/II/2012 tanggal 21 Februari 2012

Perseroan dan IST Pemeliharaan Host Security Module (HSM) type HSM8-SL, 20tps oleh IST.

s.d. 21 Oktober 2013

21. Perjanjian Kerjasama Bank Penyimpan Dana No KPNO/PKS/045/X/09 tanggal 7 Oktober 2009 Jo. Addendum Terhadap Perjanjian Kerjasama Bank Penyimpan Dana No. KPNO/PKS/023/X/2011 tanggal 07 Oktober 2011

Perseroan dan PT Kliring Berjangka Indonesia

Penyimpanan dana yang terkait dengan perdagangan berjangka dan/atau perdagangan derivatif lainnya oleh Perseroan dalam bentuk Produk-Produk Dana danPelaksanaan pembayaran atas Penyelesaian Transaksi Bursa baik melalui layanan perbankan elektronik maupun layanan perbankan konvensional

s/d 07 Oktober 2012

22. Perjanjian Pemeliharaan Perangkat Core Firewall Juniper Networks No. KPNO/PKS/009/XII/11 tanggal 22 Desember 2011

Perseroan dan PT Artha Mitra Interdata (AMI)

Perjanjian Pemeliharaan Perangkat Core Firewall yang mencakup Pemeliharaan Perawatan, Perbaikan dan Penggantian Suku Cadang dari Perangkat Firewall agar Perangkat Firewall tersebut selalu dapat bekerja dengan baik

Hingga 26 Desember 2012

23. Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan Blueprint Untuk DC-DRC No. KPNO.PKS/010/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011

Perseroan dan AMI Pekerjaan pelaksanaan Blueprint untuk DC-DRC di Perseroan oleh AMI

Hingga 31 Oktober 2012

24. Perjanjian Pemeliharaan Perangkat Jaringan IT No. KPNO/PKS/004/III/2012 tanggal 30 Maret 2012

Perseroan dan AMI Pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan penggantian suku cadang dari Perangkat Jaringan (yaitu perangkat keras jaringan IT) agar Perangkat Jaringan tersebut selalu dapat bekerja dengan baik

Hingga 27 April 2013

25. Perjanjian Maintenance Aplikasi Swiftalliance No. KPNO/PKS/019/IV/2011 tanggal 29 April 2011

Perseroan dan PT Venturium System Indonesia (”VSI”)

VSI menyediakan jasa maintenance SWIFT untuk 2 server (Server Production dan Server Test and Training) Perseroan

s.d. 30 April 2012 dan otomatis diperpanjang untuk periode berikutnya

96

NO. NAMA PERJANJIAN PARA PIHAK DESKRIPSI SINGKAT JANGKA WAKTU26. Hanoman Software License

Agreement tanggal 01 Oktober 2007Perseroan dan PT Hanoman Cendekia Interaktif

Hanoman memberikan lisensi yang non-eksklusif dan tidak dapat dialihkan kepada Perseroan untuk menggunakan program software HANOMAN berupa Hanoman Universal Gateaway yang akan diinstal pada Single IBM P-Series Server tidak lebih dari 2 CPU

Perjanjian ini berlaku terus-menerus hingga diakhiri oleh salah satu Pihak.

27. Perjanjian Pengadaan Sistem Software Temenos No. 001/SW/ITL/XII/11 tanggal 30 Desember 2011

Perseroan dan PT Infogram Telemedia

Perjanjian ini mengatur syarat dan ketentuan untuk pengadaan Produk Software Temenos antara Perseroan dengan Infogram

Sebagaimana ditentukan dalam Sublicense Agreement yaitu 10 Tahun sejak 30 Desember 2011

28. Business and Services Agreement No.X21-02001 tanggal 29 Februari 2012

Perseroan dan Microsoft Operation Pte Ltd - Singapore

Pemberian Joint Ownership atas Produk (semua software, Online sevices dan web-based services) Microsoft sebagaimana dirinci dalam Product List (yang dapat diakses di www.microsoft.com/licensing/contract) yang dapat digunakan sesuai program yang dipilih Perseroan

Sejak 29 Februari 2012 hingga diakhiri oleh Para Pihak

29. Perjanjian Kerjasama PT Bank Sinarmas sebagai Issuer Bank No. KPNO/PKS/033/XI/2008 tertanggal 12 November 2008

Perseroan dan PT Rintis Sejahtera (Rintis)

Perseroan bekerja sama dengan Rintis sehubungan dengan ATM Acquirer dan EDC Acquirer agar dapat digunakan oleh nasabah Perseroan untuk mengadakan transaksi

2 Tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dan berlangsung demikian seterusnya

30. Perjanjian Kerjasama PT Bank Sinarmas sebagai Acquirer Bank No.KPNO/PKS/034/XI/2008 tertanggal 12 November 2008

Perseroan dan PT Rintis Sejahtera (Rintis)

Rintis menggabungkan ATM Perseroan kedalam jaringan ATM dan/atau EDC yang dimiliki bank lainnya yang juga telah dan/atau akan bergabung dalam jaringan switching yang dimiliki Rintis, sehingga semua ATM dan EDC yang telah bergabung dalam jaringan switching Rintis dapat digunakan oleh nasabah dari Issuer Bank

2 Tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dan berlangsung demikian seterusnya

31. Perjanjian Pemakaian ATM-Bersama ALTO No: KPNO/PKS/012/06 tertanggal 12 Juli 2006 jo Addendum Pertama No. KPNO/PKS/041/IX/2007 tertanggal 19 September 2007

Perseroan dan PT Daya Network Lestari

Keikutsertaan Perseroan dalam jaringan ATM Bersama ALTO

Berlaku secara terus menerus sampai diakhiri oleh salah satu pihak

32. Perjanjian Pemanfaatan ATM BERSAMA untuk Principle Member No. KPNO/PKS/008/III/2008 tertanggal 28 Maret 2008

Perseroan dan PT Arta jasa Pembayaran Elektronis

Keikutsertaan Perseroan dalam jaringan ATM BERSAMA

3 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini (”Masa Berlangganan”) dan secara otomatis Masa Berlangganan diperpanjang selama 12 bulan berikutnya dan demikian seterusnya

33. Perjanjian Kerjasama tentang Penggunaan Layanan Jaringan ATM PT Bank Sinarmas No. KPNO/PKS/036/VIII/09 tertanggal 7 Agustus 2009

Perseroan dan KSP Dana Nusantara

penggunaan layanan ATM Perseroan oleh pemegang Kartu ATM KSPDN

2 tahun dan diperpanjang secara otomatis

34. Membership and Trademark License Agreement tanggal 22 November 2006 Jo. Amendment to Membership and Trademark License Agrement tanggal 29 Juni 2007

Perseroan dan Visa International Service Association

Keanggotaan serta penggunaan merek dagang VISA

Berlaku terus-menerus hingga Para Pihak mengakhirinya

35. Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Kartu ATM Co-Branding No. KPNO/PKS/001/V/2011 tertanggal 2 Mei 2011

Perseroan dan PT SOS Indonesia

Kerjasama untuk menerbitkan kartu ATM oleh 2 insttitusi, melalui program Co-branding yaitu penggunaan nama dan logo SOS selain penggunaan nama dan logo Perseroan

3 tahun (2 Mei 2011 s.d. 2 Mei 2014) dan diperpanjang secara otomatis

97

NO. NAMA PERJANJIAN PARA PIHAK DESKRIPSI SINGKAT JANGKA WAKTU36. Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan

Kartu ATM Co-Branding No. KPNO/PKS/003/XII/2011 tertanggal 8 Desember 2011

Perseroan dan Yayasan Swiss German University Asia

Kerjasama untuk menerbitkan kartu ATM oleh 2 insttitusi, melalui program Co-branding yaitu penggunaan nama dan logo SGU selain penggunaan nama dan logo Perseroan

3 tahun (18 Agustus 2011 s.d. 18 Agustus 2014) dan diperpanjang secara otomatis

37. Perjanjian Kerjasama Bancassurance Model Bisnis Distribusi No.KPNO/PKS/002/VIII/2011 tanggal 26 Agustus 2011

Perseroan dan PT Multicor Life Insurance

Kerjasama Bancassurance dengan model bisnis distribusi

5 (lima) tahun sejak Perjanjian ditandatangani, dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama

38. Perjanjian Kerjasama Jasa Asuransi Kerugian Model Bisnis Referensi No.KPNO/PKS/004/V/2011 tanggal 27 Mei 2011

Perseroan dan PT LIG Insurance Indonesia

Kerjasama Bancassurance dengan model bisnis referensi

Kerjasama Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini berlangsung selama 1 Tahun sejak ditandatangani dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama

39. Perjanjian Sewa Menyewa Perangkat PC untuk Unit Kerja Bank Sinarmas Tahun 2010 No.KPNO/PKS/049/VI/2010 tanggal 13 Juli 2010 yang diubah berkali-kali dengan perubahan terakhir Addendum 3 tanggal 12 Maret 2012

Perseroan dan PT Erakomp Infonusa (EI)

Perseroan menggunakan Jasa sewa perangkat PC terdiri dari 3500 unit PC

3 Tahun sejak barang diterima Perseroan

40. Perjanjian Jasa Pelayanan Perbankan Sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Dalam Rangka Pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) Penerimaan No. PRJ-110/PB/2009 tanggal 29 Desember 2009

Perseroan dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia

Perseroan melaksanakan Jasa Pelayanan sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi

Tidak diatur mengenai jangka waktu

Tidak ada pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan pemegang saham publik terkait dengan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga.

9. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP

Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset tetap berupa tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dibawah ini.

Berikut properti tanah dan/atau bangunan berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan (”HGB”) dan Sertipikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (”HMSRS”) atau surat lain milik Perseroan sebagaimana terurai di bawah ini.

NO.SERTIPIKAT HGB/ HMSRS

LUAS(m²) LOKASI

NOMOR BERLAKU HINGGA (TGL/BLN/TH)

1. HGB No. 110/Desa Olo

09-12-2037 356 Jl.Damar No. 67 Zone A Desa Olo, Kecamatan Padang Barat, Kotamadya Daerah Tingkat II Padang

2. HM atas Satuan Rumah Susun No. 1342/I/D.61, Desa Ancol

16-07-2028 15,45 Rumah Susun JITC IIA Jalan Raya Mangga Dua, Desa Ancol, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara

HM atas Satuan Rumah Susun No. 1341/I/D.60 B, Desa Ancol

16-07-2028 10,06 Rumah Susun JITC IIA Jalan Raya Mangga Dua, Desa Ancol, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara

HM atas Satuan Rumah Susun No. 1340/I/D.60A, Desa Ancol

16-07-2028 10,06 Rumah Susun JITC IIA Jalan Raya Mangga Dua, Desa Ancol, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara

HM atas Satuan Rumah Susun No. 1344/I/D.62 B, Desa Ancol

16-07-2028 9,95 Lantai I Blok D, Rumah Susun JITC IIA Jalan Raya Mangga Dua

HM atas Satuan Rumah Susun No. 1343/I/D.62A

16-07-2028 9,95 Lantai I Blok D, Rumah Susun JITC IIA Jalan Raya Mangga Dua

98

NO.SERTIPIKAT HGB/ HMSRS

LUAS(m²) LOKASI

NOMOR BERLAKU HINGGA (TGL/BLN/TH)

3. HGB No. 196/Desa Sungai Pinang Luar

23-04-2038 126 Jl. KH.A. Dahlan/A.R.Hakim, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

4. HGB No. 104/Desa Klaligi

03-05-2037 125 Jend. A. Yani Sorong,Desa Klaligi, Kecamatan Sorong, Kota Sorong, Papua

5. HGB No. 00176/Desa Kaputran

13-09-2027 560 Jl. Dr. Cipto Porsil 32 d I C1, Kelurahan Keputran, Kecamatan Pekalongan Timur, Kotamadya Pekalongan

6. HGB No. 458/Desa Cakranegara Barat

10-06-2037 94 Jl.Pejanggik, Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat

7. HGB No. 1865/Desa Parit Tokaya

12-07-2036 355 Jl. Gajah Mada, Desa Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kotamadya Pontianak, Kalimantan Barat

8. HGB No. 1075/Desa Dr.Sutomo

25-09-2025 843 Jl. Raya Diponegoro No. 64, Kelurahan Dr.Sutomo, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur

9. HGB No. 58/Desa Tengah(d.h. HM No. 1821)

16-04-2037 307 Jl. R. Suprapto, Kelurahan Tengah, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

10. HGB No. 01506/Desa Madegondo

10-07-2028 262 Desa Madegondo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

11. HGB No. 534/Desa Glugur Darat I

14-12-2027 64 Jl.Gunung Krakatau, Desa/Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan

12. HGB No. 65/Desa Kebonjati

24-09-2038 79 Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Kebon Jati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi

13. HGB No. 00775/Desa Depok

23-06-2037 88 Blok No. 01, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok

14. HGB No. 4759/Desa Sekejati

04-01-2028 50 Komp. Metro Trade Centre Kav. B-11, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Margacinta, Kota Bandung, Wilayah Gedebage

15. HGB No. 00848/Desa Kemirirejo

10-10-2027 144 Jl.Tentara Pelajar No. 5 Kelurahan, Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang

16. HGB No.3/Desa Cendana

01-08-2027 152 Kelurahan Cendana, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara

17. HGB No. 3208/Desa Lambang Sari

19-04-2036 71 Blok/No. Kav. AA.15-23, Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

18. HGB No. 4081/Desa Cideng

19-06-2036 144 Jl. KH. Hasyim Ashari Blok B-1 No. 3, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat

19. HGB No. 11.952/Sunter Agung

01-11-2039 95 Jl. Danau Sunter Utara Blok R Kav. No. 74, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara

20. HGB No. 1653/Desa Ciangsana

30-03-2029 63 Blok SEA No. 3 Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Bogor

21. HGB No. 714/Desa Pabaton

10-09-2037 59 Jl. Jend Sudirman 15 Rt.001/03, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor

22. HGB No. 2363/Desa Lubuk Baja Kota

28-11-2014 70 Komplek Nagoya Hill Blok P No. 12A, Kelurahan Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kep. Riau

HGB No. 2364/Desa Lubuk Baja Kota

28-11-2014 70 Komplek Nagoya Hill Blok P No. 12B, Kelurahan Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kep. Riau

23. HGB No. 20025/ Desa Losari (d.h.HM No. 20182)

2035 300 Desa Losari, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

24. HGB No. 231/Desa Barongan

24-09-2026 204 Jln. Jendral Sudirman, Desa Barongan, Kecamatan Kota Kudus Jawa Tengah

25. HGB No. 914/Desa Nyamplungan

28-07-2016 68 Jl. Kembang Jepun No. 86, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kotamadya Surabaya, Jawa Timur

26. HGB No. 1473/Desa Duri Pulo

23-11-2030 140 Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 34 A, Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Kotamadya Jakarta Pusat

27. HGB No. 38/Desa Jamika

24-09-2034 67 Jl. Jamika No. 30, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kotamadya Bandung wilayah Tegellega

99

NO.SERTIPIKAT HGB/ HMSRS

LUAS(m²) LOKASI

NOMOR BERLAKU HINGGA (TGL/BLN/TH)

28. HGB No. 5133/Desa Kelapa Gading Timur

21-02-2024 80 Jl. Boulevard Gading Barat Blok LA-1 Kav. No. 30, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara

HGB No. 5134/Desa Kelapa Gading Timur

21-02-2024 80 Jl. Boulevard Gading Barat Blok LA-1 Kav. No. 31, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa Gading, Kotamadya Jakarta Utara

29. HGB No. 6893/Jelambar

14-11-2027 64 m2 Jl. Tanjung Duren No. 25 A, RT.001, RW.07, Kel. Tanjung Duren Utara, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat

30. HGB No. 286/Karanganyar

09-06-2018 73 Jl. Jend. Sudirman dan Jl. Cibadak Kav 91, Kel. Karanganyar, Kec. Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat

31. Dalam pengurusan sesuai dengan surat keterangan No. 36/NOT-AL-VI/2011 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat oleh A’An Laigian, SH. Notaris di Sampit

122 Jl. A. Yani No. 155, Kel. Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kab. Kotawaringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah

32. HGB No. 2300/Desa Sei Rengas II

05-11-2027 63 Jl. Asia No. 214-C, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kotamadya Medan

33. HGB No. 1386/Desa Bintaro

24-01-2016 80 Jl. Raya Bintaro Blok E No. 12, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Kotamadya Jakarta Selatan

34. HGB No. 155/ Desa Kel.24 Ilir

Masih dalam proses perpanjangan sebagaimana tertera dalam surat No. 067/N/2012 yang dikeluarkan oleh Melitina Lawrence, SH. Notaris di Palembang tanggal 1 Mei 2012

Masih dalam proses perpanjangan sebagaimana tertera dalam surat No. 067/N/2012 yang dikeluarkan oleh Melitina Lawrence, SH. Notaris di Palembang tanggal 1 Mei 2012

64 Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Kotamadya Palembang

35. HGB No. 510/Desa Kepatihan

2037 277 Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur

36. HGB No. 150/Desa Kertajaya

06-02-2037 108 Kp. Cigeunjing RT 013 / RW 04, Desa Kertajaya, Kec. Padalarang, Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat

37. HGB No. 122/Desa Soreang

13-10-2024 99 Jl. Soreang Banjaran No. 402 Kp. Ciburial Timur RT 06 / RW 06, Kab. Bandung

38. HGB Mo. 29/Desa Hegarsari

07-12-2041 192 Jl. Letjen Soewarto No. 97, Kel. Hegarsari, Kec. Pataruman, Kota Banjar

39. HGB No. 39/Desa Jayagiri

10-4-2026 152 Jl. Raya Lembang No. 319, Bandung, Jabar

40. HGB No. 352/Desa Adiwerna

24-05-2041 165 Jl. Raya Adiwerna No. 16, RT/RW 12/06, Kel. Adiwerna, Kec. Adiwerna, Kab. Tegal

41. HGB No. 296/Desa Sukajadi

02-07-2040 120 Jl. Sultan Syarif Kasim No. 239, Kel. Sukajadi, Kec. Dumai Timur, Kota Dumai, Riau

42. HGB No. 01035/Desa Nagrikaler

29-07-2034 122 Jl. Ibrahim Singadilaga, RT. 16 RW. 10, Kel. Nagri, Kec. Kaler, Purwakarta, Jabar

43. HGB No. 23/Desa Bungo Barat

26-04-2030 155 Jl. M Yamin No. 32, Muara Bungo, Kab. Bungo, Prov. Jambi

44. Surat Penunjukkan Tempat Untuk Tempat Usaha Pertama No. 6734/1.824.552.1 yang diterbitkan oleh Perusahaan Daerah Pasar Jaya dan tidak boleh dialihkan kepada pihak lain tanpa seijin Direksi Perusahaan Daerah pasar jaya

- Pasar Tanah Abang Regional, Blok A, Basement 1 Los F No. 89, Jl. Fachrudin Raya No. 1 Jakarta

45. HGB No. 69/Desa Sidomoro

4-2-2021 94 JL. Kartini No. 236, Kel. Sidomoro, Kec. Kebomas, Kab. Gresik, Jawa Timur

46. HGB No. 3124/Desa Jati

13-07-2038 150 Jl. Paus No. 83 A Rawamangun, Jakarta Timur

100

NO.SERTIPIKAT HGB/ HMSRS

LUAS(m²) LOKASI

NOMOR BERLAKU HINGGA (TGL/BLN/TH)

47. HGB No. 2787/Desa Kembangan Selatan

13-03-2029 86 Jl. Puri Kencana, Blok M8-3T, Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat

48. HGB No. 556/Desa Hegarmukti

04-09-2028 60 Ruko Spanish Square A No. 2, Kota Delta Mas, Kab. Bekasi, Jawa Barat

49. HGB No. 672/Desa Pekalangan

24-09-2033 101 Jl. Pangeran Suryanegara, Ruko Grand Center No. 64 D6 RT 005 / RW 002, Kel. Pekalangan, Kec. Pekalipan, Kota Cirebon

50. HGB No. 723/desa Pabaton

28-02-2041 66 Jl. Dewi Sartika A-64, RT 001 / RW 002, Kel. Pabaloh, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor

51. HGB No. 91/Desa Cijagra

24-09-2041 100 Jl. Buah Batu No. 248 B, Bandung

52. HGB No. 3010/Desa Rahayu

8-03-2028 148 Kompleks Taman Kopo Indah II, Blok 1A No. 69, bandung

53. HGB No. 474/Desa Sidorejo Lor

29-12-2040 172 Jl. Diponegoro No. 77, RT 01 RW 02, Dusun Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah

54. HGB No. 00457/Desa Brebes

04-10-2041 190 Jl. A. Yani RT.03 / RW.21, Kel. Brebes, Kec. Brebes, Kab. Brebes, Jawa Tengah

55. HGB No. 499/Desa Temanggung I

05-07-2041 227 Jl. Tentara Pelajar No. 6, Temanggung, Jawa Tengah

56. HGB No. 701/Desa Banjar Anyar

01-03-2030 460 Jl. Ahmad Yani No.2, Desa Banjar Anyar, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali

57. HGB No. 2/Desa Jawa Kiri

28-04-2040 109 Jl. Yos Sudarso No. 66A, Kel. Jawa Kiri, Kec. Lubuk Linggau Timur, Kota Lubuk Lingau, Sumatera Selatan

58. HGB No. 1823/Desa Cibeber

11-02-2028 75 Ruko Green Mega Blok Kav. Mahkota Mas B1/05, Cibeber, Cilegon, Banten

59. HGB No. 48/Desa Gianyar

27-01-2041 135 Jl. Dharma Giri No. 4C, Kel. Gianyar, Kec. Gianyar, Kab. Gianyar, Bali

60. HGB No. 1079/Desa Melayu

13-04-2040 64 Jl. HOS Cokroaminoto No. 54 Pematangsiantar, Sumatera Utara

61. HGB No. 45/Desa Muara Dua

21-10-2033 108 Jl. Jend. Sudirman No. 70-71, RT.03/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan

62. HGB N0. 5/Desa Sarirejo

26-09-2041 215 Jl. Raya Semarang Kendal RT 008 RW 01 No. 340, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal

63. HGB No. 188/Desa Jepun

26-7-2023 210 Jl. I Gusti Ngurah Rai, Kel. Jepun, Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung, Jawa Timur

64. HGB No. 214/Desa Prawirodirjan

12-09-2041 149 Ruko Gondomanan Square, Jl. Brigjen Katamso No. 37, Yogyakarta

65. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Ruang Perkantoran No. 001/WBCA-PPJB/XI/2009 tanggal 16 November 2009

- Wisma BCA Wing A/ Ground Floor, Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Kel. Lengkong Gudang, Kec. Serpong, Kab. Tangerang, Banten

66. Sedang dalam penyelesaian pada BPN Sesuai dengan Surat Keterangan No. 13/N/II/2012 tanggal 23 Februari 2012

- Ruko Central Cikampek No. 5, Jl. Ahmad Yani Dawuan, Cikampek, Jawa Barat

67. HGB No. 01202/Desa Padangsari

05-12-2041 103 Jl. Kanfer No. 11 A, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah

68. HGB No. 00223/Desa Gayamsari

19-04-2041 120 Jl. Brigjen Sugiarto 198 H (Jl. Majapahit), Komplek Mall Majamas, Kota Semarang

69. HGB No. 984/Desa Ungaran

23-02-2024 114 Ungaran Square Ruko No. 10, Jl. Diponegoro No. 745 Ungaran, Kab. Semarang, Jawa Tengah

70. HGB No. 174/desa Gerendeng

01-12-2041 61 Jl. Otista No. 05 B, RT. 001, RW. 002, Kel. Gerendeng, Kec. Karawaci, Tangerang, Banten

71. HGB No. 00036/desa Kebundalem

08-04-2041 118 Jl. A. Yani Utara No. 6 RT 04, RW 08 Kel. Kebun Dalem, Kec. Pemalang

72. Perjanjian Pengikatan Jual Beli Ruko No. 522/PPJBR/AS/IV/2007

Komplek Perumahan Alam Sutera, Jl. Jalur Sutera Kav. 29D No. 25, Kel. Pakualam, Kec. Serpong, Tanggerang

73. HGB No. 4/desa Pakemitan

29-09-2041 68 Ruko Bandung Timur Kav. A11, Jl. A.H. Nasution (Jl. Raya Ujung Berung) Kav. 46A, Ujungberung, Bandung, Jawa barat

101

NO.SERTIPIKAT HGB/ HMSRS

LUAS(m²) LOKASI

NOMOR BERLAKU HINGGA (TGL/BLN/TH)

74. Dalam proses sesuai dengan Surat Keterangan No. 02/PPAT.Not/IV /2012 tanggal 3 Maret 2012 yang dibuat oleh Tri Agus Heryono, SH., PPAT di Sleman

180 Jl. Yogya – Solo KM 10,5 Purwodadi Baru, Kalasan, Yogyakarta

75. HGB No. 32/desa Kalianda

21-09-2041 85 Jl. Kusuma Bangsa RT. 001 RW. 01, Kalianda, Kab. Lampung Selatan

76. HGB No. 246/Desa Kampung 15 Ilir

7-7-2012 59 Jl. Segaran No. 545, RT.026 / RW.06, 15 Ilir, Ilir Timur I, Palembang, Sumatera Selatan

77. HGB No. 1109/Desa Sungailiat

16-06-2041 78 Jl. Muhidin, Kel. Sungailiat, Kec. Sungailiat, Kab. Sungailiat, Bangka

78. HGB No. 49/desa Rawasari

Tidak tercantum dalamsertifikat

157 Jl. Pattimura No. 43, Jambi

79. MasihdalamprosespemecahansertifikatinduksesuaidenganformulirkonfirmasiunitNo.00205tanggal27Mei 2006 a/n Tjia Wing Kie

Ruko Season City D No. 3, Jl. Jembatan Besi No. 33 Latumenten, Kel. Angke, Kec. Tambora, Jakarta Barat

80. Masih dalam proses pelepasan hak dan penurunan status hak dari Hak Milik ke Hak Guna Bangunan sesuai dengan surat Notaris/PPAT, Pioni Naviari, SH., PPAT di Kota Palangkaraya tertanggal 13 Januari 2012

Jl. Tjilik Riwut KM.1 No. 3, Kel. Palangka, Kec. Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah

81. HGB No. 1160/Desa Palasari

17-05-2014 476 Villa Palm Garden Estate Blok AA No. 19, Desa Palasari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Selain Tanah dan Bangunan tersebut di atas, Perseroan juga menguasai beberapa aset lainnya (termasuk agunan yang diambil alih) sebagai berikut:

1. SertifikatHGBNo.6893,denganluas64M2,yangterletakdiKomplekKotaGrogolPermaiI,Blok G, Kav. No. 24, Jakarta Barat, berlaku hingga tanggal 14 November 2027;

2. SertifikatHakMilikNo.5752,denganluas1.989M2yangterletakdiPropinsiDaerahKhususIbukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Barat, Kecamatan Kembangan, Kelurahan Srengseng;

3. SertifikatHakMilikNo. 1609, dengan luas 80M2 yang terletak di PropinsiDaerahKhususIbukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Barat, Kecamatan Kembangan, Kelurahan Srengseng;

4. SertifikatHakMilikNo.1076denganluas1.035M2yangterletakdiJl.KampungKepuhRT.003RW.010 Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung;

5. SertifikatHGBNo.4269,denganluas319M2yangterletakdiKomp.PerumahanBalikpapanBaru Cluster Kyoto Blok B1 No.16 Balikpapan, Kalimantan Timur.

Total nilai buku aset tetap Perseroan berupa tanah dan bangunan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 130.497 juta.

10. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN

Perseroan menyatakan tidak terlibat baik dalam perkara pidana, perdata atau perkara tata usaha negara di peradilan umum, perkara ketenagakerjaan, perkara perpajakan maupun sengketa arbitrase di Indonesia serta tidak ada permohonan pailit yang diajukan terhadap Perseroan ataupun pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Jakarta Pusat. Perseroan tidak memperoleh somasi dari pihak ketiga.

102

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. UMUM

Sebagai bank swasta nasional, Perseroan secara konsisten mengembangkan pangsa pasarnya di tengah tantangan pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Usaha dan inisiatif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah dan masyarakat, sehingga mendorong kegiatan usaha bank yang pada awalnya melakukan pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro berkembang menjadi pembiayaan konsumer dan komersial.

Perseroanmendapatkandukungannasabahsehinggadapatbertumbuhsecarasignifikan,halinidapatdilihat dari pencapaian total aset, jaringan kantor, ATM, produk yang bervariasi dan tidak kalah penting adalah dibangunnya teknologi informasi untuk mendukung kegiatan bisnis Perseroan.

Sebagai bank yang sedang berkembang maka tuntutan fasilitas teknologi informasi yang serba canggih di masa kini dan di masa depan menjadi tantangan tersendiri untuk menyediakan layanan terbaik kepada masyarakat. Sejak tahun 2007 Perseroan memfasilitasi teknologi perbankan terintegrasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu yakni Phone Banking, Internet Banking dan Automatic Teller Machine (ATM).

Dalam upaya mendekatkan diri kepada para nasabah dan memberikan pelayanan yang prima, perluasan jaringan kantor menjadi salah satu wujud komitmen Perseroan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, selain memiliki Kantor Pusat di Jakarta, Perseroan memiliki jaringan kerja yang terdiri 1 Kantor Cabang Utama, 65 Kantor Cabang, 108 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Syariah, 60 Kantor Kas Konvensional dan 2 kantor kas syariah di Indonesia. Dalam rangka upaya untuk memberikan pelayanan maksimal, Perseroan bekerjasama dengan ATM Bersama, Prima, Alto, VISA dan MEPS. Tabel di bawah ini menunjukkan jaringan Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas (KK) sebagai berikut:

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

PROVINSI DKI JAKARTA1. KCU Plaza BII Plaza BII – Tower I, Lantai 1, Jl. M. H. Thamrin

No.51, RT 008/04 Kel. Gondangdia Kec. Menteng, Jakarta Pusat

Sewa 05 Januari 2015

2. KCZainulArifin Jl.ZainulArifin,Kompleks Ketapang Indah B-1 No.15-16Kel. Krukut, Kec Tamansari, Jakarta Barat

Sewa 30 Januari 2013

3. KC Hasyim Ashari Jl. K. H. Hasyim Ashari No.34, Kel. Duri Pulo, Kec. Gambir, Jakarta Pusat

Milik 23 November 2030

4. KC Mangga Dua – Eka Jiwa Wisma Eka Jiwa Lantai Dasar No. 1 & 2, Jl. Mangga Dua Raya, Kel. Mangga Dua Selatan, Kec. Sawah Besar, Jakarta Pusat

Sewa 14 Juli 2012

5. KC Tanah Abang Jl. Fachrudin Ruko Alfa No.18, Kel. Kampung Bali, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat

Sewa 17 Desember 2026

6. KK Syariah – Tanah Abang Pasar Tanah Abang Regional, Blok A, Basement 1 los F, No. 89, Jl. Fachrudin Raya No. 1 Jakarta 10250

Milik Masih dalam proses

pengurusan balik nama

7. KCP Jakarta - Samanhudi Jl. K.H Samanhudi No.63, Kel.Pasar Baru, Kec. Sawah Besar Jakarta Pusat

Sewa 22 Agustus 2020

8. KCP Jakarta - Kelapa Gading

Jl. Raya Boulevard Barat Blok LA1 No.30-31, Kel. Kelapa Gading, Kec.Kelapa Gading, Jakarta Utara

Milik 21 Februari 2024

103

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

9. KCP Jakarta - Roxy Mas Jl. K. H. Hasyim Ashari 125, Ruko Roxy Mas Blok B1 No.3, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat

Milik 19 Juni 2036

10. KCP Jakarta - Jembatan Dua

Jl. Jembatan Dua Raya No.11 G, Kel. Pejagalan,Kec. Penjaringan, Jakarta Utara

Sewa 18 Juli 2025

11. KCP Jakarta - Fatmawati Jl. Raya Fatmawati, Komplek Duta Mas Blok A2 No.9-10, Kel.Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Sewa 18 Juli 2025

12. KCP Cibubur Ruko Sentra Eropa Blok SEA No.3, Kota Wisata Cibubur,Desa Ciangsana, Kec. Gunung Putri, Kab. Bogor, Jawa Barat

Milik 30 Maret 2029

13. KCP Bintaro Jl. Raya Bintaro Blok E No.12, RT 013/08,Kel. Bintaro, Kec Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Milik 24 Januari 2016

14. KCP Cempaka Mas - Jakarta

Komp. Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok E No.5-6Jl. Letjen. Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran Jakarta Pusat

Sewa 18 Juli 2025

15. KK Pluit II – Jakarta Muara Indah Menara I B Lt.1 No.10B, Jl. Pluit Karang Barat No.50, Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara

Sewa 06 November 2012

16. KK Sabang – Jakarta Jl. K. H. Agus Salim No.45, Sabang, Kel. Kebon Sirih,Kec. Menteng, Jakarta Pusat

Sewa 31 Mei 2013

17. KK JITC Mangga Dua JITC Mangga Dua 2A, Lt. 1 Blok D No.60A-B, 61Jl. Raya Mangga Dua, Kel Ancol, Kec. Pademangan, Jakarta Utara

Milik 16 Juli 2028

18. KCP Sudirman – Jakarta Gedung Summitmas II, Lt 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62.,Kel. Senayan,Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Sewa 15 Februari 2013

19. KCP Mangga Besar – Jakarta

Jl. Mangga Besar VIII No. 8, Kel. Tamansari, Kec.Tamansari, Jakarta Barat

Sewa 22 Agustus 2020

20. KCP Kali Besar - Jakarta Jl. Kali Besar No. 8, ROA Malaka, Jakarta Barat 11230

Sewa 01 Agustus 2020

21. KCP Batu Tulis – Jakarta Jl. Batu Tulis Raya No.7, Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat

Sewa 22 Agustus 2020

22. KCP Cik Ditiro – Jakarta Jl. Teuku Cik Ditiro No.29, Kel.Mentang,Kec.Menteng Jakarta Pusat

Sewa 22 Agustus 2020

23. KC Syariah Cik Ditiro - Jakarta

Jl. Teuku Cik Ditiro No.29, Kel.Mentang,Kec.Menteng Jakarta Pusat

Sewa 22 Agustus 2020

24. KCP ITC Kuningan Ambasador

ITC Kuningan Ambasador Blok 9-C Lt 5, Jl. Prof Dr. Satrio, Casablanca, Kel.Karet Kuningan,Kec. Setia Budi,Jakarta Selatan

Sewa 14 Juli 2020

25. KCP –Sunter - Jakarta Jl. Danau Sunter Utara Blok R 74. Kel. Sunter Agung. Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara

Milik 01 November 2039

26. KCP Roxy Square Roxy Square, Jl. Kyai Tapa No. 1, Unit D3, Lower Ground, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat

Sewa 30 April 2016

27. KCP Kelapa Gading II Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok PA 11 No. 3-4, RT 003, RW 014, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara

Sewa 31 Desember 2020

28. KCP Puri Kembangan Jl. Puri Kencana Blok M8-3T, Kec. Kembangan, Kel. Kembangan Selatan, Jakarta Barat

Milik 13 Maret 2029

29. KCP Rawamangun Jakarta Jl. Paus No. 83A, RT 001 / RW 08, Kel. Jati, Kec. Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur

Milik 13 Juli 2038

30. KCP Slipi – Jakarta Gedung The Capitol Lantai 2, Jl. S Parman Kav. 73, Slipi, Jakarta Barat

Sewa 31 Mei 2014

31. KCP Permata Kuningan – Jakarta

Gedung Permata Kuningan, Lantai Dasar, Jl. Kuningan Mulia 9C, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan

Sewa 30 Oktober 2013

104

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

32. KCP Tanjung Duren - Jakarta

Jl. Tanjung Duren No. 25 A, RT.001, RW.07, Kel. Tanjung Duren Utara, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat

Milik 14 November 2027

33. KCP Permata Hijau – Jakarta

Jl. Permata Hijau Blok CC 6 No. 1, Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Sewa 26 Desember 2020

34. KCP Season City - Jakarta Ruko Season City D No. 3, Jl. Jembatan Besi No. 33 Latumenten, Kel. Angke, Kec. Tambora, Jakarta Barat

Milik Masih dalam proses

pemecahan sertifikatdanbalik nama

35. KCP PGC Cililitan Pusat Grosir Cililitan (PGC) Lt. 2 No. 9, 10, 11, Jl. Mayjen Sutoyo No. 76, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Utara

Sewa 23 Mei 2014

36. KK Cikini Jakarta Gedung Graha Multi Modern, Jl. Cikini Raya No. 44, Kel. Cikini, Kec. Menteng, Jakarta Pusat

Sewa 19 November 2012

37. KKS – Pondok Kelapa Jl Raya Pondok Kelapa Blok J13 No 7, Pondok Kelapa, Jakarta Timur

Sewa 30 Oktober 2021

PROVINSI BANTEN38. KCP Jakarta - BSD City Ruko Golden Boulevard Blok G1 No.6 - 7, Bumi

Serpong Damai, Kel. Lengkong Karya, Kec. Serpong Utara,Tangerang Selatan, Prov.Banten

Sewa 15 Oktober 2015

39. KCP Indah Kiat - Serpong Wisma Indah Kiat, A Building 1st Floor, Jl. Raya Serpong Km.8, Kel. Pakulonan, Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten

Sewa 31 Desember 2012

40. KCP BSD Kapt. Soebijanto Wisma BCA Wing A/ Ground Floor, Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Kel. Lengkong Gudang, Kec. Serpong, Kab. Tangerang, Banten

Milik Masih dalam proses

perolehan sertifika

41. KCP Alam Sutera – BSD Komplek Perumahan Alam Sutera, Jl. Jalur Sutera Kav. 29D No. 25, Kel. Pakualam, Kec. Serpong, Tanggerang

Milik Masih dalam proses

perolehan sertifika

42. KCP Otista - Tangerang Jl. Otista No. 05 B, RT. 001, RW. 002, Kel. Gerendeng, Kec. Karawaci, Tangerang, Banten

Milik 1 Desember 2041

43. KK Cilegon Nanutaya, Jawa Barat

Ruko Green Mega Blok Kav. Mahkota Mas B1/05, Cibeber, Cilegon, Banten

Milik 11 Februari 2028

PROVINSI JAWA BARAT44. KC A. Rivai – Bandung Jl. Abdul Rivai No. 2, Kel. Tamansari, Kec.

Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa BaratSewa 19 November

202145. KC Padjajaran – Bogor Jl. Padjajaran No.38A, Kel. Babakan, Kec. Bogor

Tengah, Kota Bogor, Jawa BaratSewa 18 Juli 2025

46. KCP Sudirman - Bogor Jl. Sudirman No. 15, Ruko H, Kel. Pabotan, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat

Milik 10 September 2037

47. KCP Tajur - Bogor Jl. Tajur No. 18, Bogor., Jawa Barat Sewa 18 Juli 202548. KC Sukabumi Jl. R.A. Kosasih No. 118, RT 02 RW 02, Kel.

Subang Jaya, Kec. Cikole, SukabumiSewa 31 Oktober

202149. KC Kertabumi - Karawang Jl. Kertabumi No.18A, Kel. Karawang Kulon, Kec.

Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa BaratSewa 30 November

202750. KC Cirebon Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.29, Kel.

Sukapura, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat

Sewa 31 Agustus 2012

51. KC Tasikmalaya Jl. Sutisna Senjaya No.65, Kel. Lengkongsari, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat

Sewa 18 Juli 2025

52. KC Garut Jl. Ciledug No. 180, Kel. Kota Kulon, Kec. Garut Kota, Kab. Garut, Jawa Barat

Sewa 18 Juli 2025

53. KCP MTC – Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 590 Komplek MTC Kav.B-11,Kel.Sekejeti,Kec. Buahbatu,Kota Bandung,Jawa Barat

Milik 4 Januari 2028

54. KCP Jamika – Bandung Jl. Jamika No.42A, Kel. Jamaika, Kec. Bojong Loa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat

Milik 24 September 2034

105

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

55. KCP Sudirman - Bandung Ruko Capitol, Jl. Jend. Sudirman No.91, Kel. Karanganyar, Kec. Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Milik 9 Juni 2018

56. KCP A. Yani – Bekasi Komplek Ruko Bekasi Mas Blok C4-5,Jl.Achmad Yani, Kel. Margajaya, Kec. Bekasi Selatan,Kota Bekasi, Prov. Jawa Barat

Sewa 18 Juli 2025

57. KCP Margonda Depok Jl. Margonda Raya, ITC Depok Ruko No.1, Kel. Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat

Milik 23 Juni 2037

58. KCP Pindo Deli - Karawang Gedung Utama Pindo Deli 2, Lt. 1, Desa Kuta Mekar BTB 6/9, Kec. Ciampel, Kab. Karawang, Jawa Barat

Sewa 25 Juli 2013

59. KCP Serang Kragilan Jl. Raya Serang Km.76, Desa Kragilan, Kec. Kragilan, Kab Serang, Banten

Sewa 15 Juli 2013

60. KCP Grand Wisata Bekasi Perumahan Grand Wisata, Celebration Boulevard AA-15/23, Kel. Lambang Sari, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat

Milik 19 April 2036

61. KCP Kopo – Bandung Kompleks Taman Kopo Indah II, Blok 1A No. 69, bandung

Milik 8 Maret 2028

62. KCP Cinere – Depok Jl. Cinere Raya No. 11, Cinere, Depok Sewa 30 September 2013

63. KCP Delta Mas – Bekasi Ruko Spanish Square A No. 2, Kota Delta Mas, Kab. Bekasi, Jawa Barat

Milik 4 September 2028

64. KCP Bandung Rancaekek-Sumedang

Jl. Raya Bandung, Garut, AS-12, Kel. Mekargalih, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang

Sewa 15 Maret 2021

65. KCP Grand Center - Cirebon Jl. Pangeran Suryanegara, Ruko Grand Center No. 64 D6 RT 005 / RW 002, Kel. Pekalangan, Kec. Pekalipan, Kota Cirebon

Milik 24 September 2033

66. KCP Mayor Abdurachman – Sumedang

Jl. Mayor Abdurrachman No. 199 RT 002 / RW 10, Kotakaler, Kec. Sumedang Utara, Kab. Sumedang, Jawa Barat

Sewa 15 Maret 2021

67. KCP Pasar Anyar - Bogor Jl. Dewi Sartika A-64, RT 001 / RW 002, Kel. Pabaloh, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor

Milik 28 Februari 2041

68. KCP Ujung Berung Bandung Ruko Bandung Timur Kav. A11, Jl. A.H. Nasution (Jl. Raya Ujung Berung) Kav. 46A, Ujungberung, Bandung, Jawa barat

Milik 29 September 2041

69. KCP Cikampek – Jawa Barat

Ruko Central Cikampek No. 5, Jl. Ahmad Yani Dawuan, Cikampek, Jawa Barat

Milik Masih dalam proses

penyelesaian balik nama

70. KCP Buah Batu Jl. Buah Batu No. 248 B, Bandung Milik 24 September 2041

71. KCP Banjar – Ciamis Jl. Letjen Soewarno No. 97, Kel. Hegarsari, Kec. Pataruman, Kota Banjar

Milik 1 Maret 2030

72. KCP Lembang – Bandung Jl. Raya Lembang No. 319, Bandung, Jabar Milik 10 April 202673. KCP Subang Jl. Oto Iskandar Dinata No. 252 RT. 095 RW. 26,

Karanganyar, Subang, JabarSewa 02 Oktober

202174. KCP Cimahi Jl. Raya Cimahi RT.04 RW.05, Karangmekar,

Cimahi Tengah, Cimahi, JabarSewa 02 Oktober

202175. KCP Purwakarta Jl. Ibrahim Singadilaga, RT. 16 RW. 10, Kel. Nagri,

Kec. Kaler, Purwakarta, JabarMilik 29 Juli 2034

76. KCP Cianjur Jl. Muwardi No. 173, Kuniwangi, Bojongherang, RT.002 RW.003, Cianjur, Jabar

Sewa 06 November 2021

77. KCP Sukabumi Jl. Ahmad Yani I No. 235, Sukabumi, Jabar Milik 24 September 2038

78. KK Padalarang - Bandung Kp. Cigeunjing RT 013 / RW 04, Desa Kertajaya, Kec. Padalarang, Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat

Milik 6 Februari 2037

79. KK Soreang – Bandung Jl. Soreang Banjaran No. 402 Kp. Ciburial Timur RT 06 / RW 06, Kab. Bandung

Milik 13 Oktober 2024

80. KK Delta Mas ITSB – Bekasi Jl. Tol Jakarta Cikampek Km 7 Cikarang Pusat Sewa 10 Oktober 2014

106

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

81. KK Ciparay Bandung Jl. Raya laswi No. 592 Ciparay, Kab. Bandung Sewa 02 Oktober 2021

82. KK Cikarang – Karawang Ruko Metro Boulevard Kav. A 11, Jl. Niaga Raya, Kawasan industri Jababeka

Sewa 02 Oktober 2021

83. KK Jatinangor Jl. Tagog Cimekar No. 225 RW 005 / RT 003 Kel. Cimekar, Cileunyi, Kab. Bandung, Jawa Barat

Sewa 16 Oktober 2021

84. KK Empang Jl. Empang No. 41, RT 001 / RW 02, Bogor, Jawa Barat

Sewa 01 November 2021

85. KK Yasmin Jl. Ring Road No. 90 Ruko Yasmin Sektor 6 No. 7, Bogor

Sewa 01 November 2021

86. KK Cibinong Jl. Mayor Oking No. 134, Cibinong, Bogor, Jawa Barat

Sewa 01 November 2021

87. KK Cikajang – Garut Jl. Raya Cikajang No. 10, Garut, Jawa Barat Sewa 01 Desember 2021

88. KK Cipeujeuh – Cirebon Jl. MT Haryono No. 38 RT.05 / RW.02, Dusun 2, Desa Cipeujeuh Wetan, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon

Sewa 01 Desember 2021

89. KK Cisarua Jl. Raya Puncak KM 81 No. 20, Cisarua, Bogor, Jawa Barat

Sewa 30 Oktober 2021

90. KK Wanaradja Jl. Raya Wanaraja No. 50 Karangpawitan, Jawa Barat

Sewa 30 Oktober 2021

91. KK Ardjawi Nangun Jl. Sultan Syahrir No. 2 (dh. Jalan Pahlawaan) RT.01 / RW.09, Dusun V, Desa Jungjang, Kec. Arjawinangun, Kab. Cirebon

Sewa 30 Oktober 2021

92. KK Singaparna Jl. Raya Timur No. 17 RT.02 / RW.14, Cikiray, Singaparna, tasikmalaya, Jawa Barat

Sewa 30 Oktober 2021

PROVINSI JAWA TENGAH93. KC Gang Tengah -

SemarangJl. Gang Tengah No. 9, RT. 004/004, Kel. Kranggan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah

Sewa 11 Februari 2013

94. KCP Pemuda - Semarang Rukan Pemuda Mas Blok A Kav. A/8, Jl. Pemuda 150, Kel. Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah

Sewa 31 Agustus 2021

95. KCP Sultan Agung - Semarang

Ruko Sultan Agung No.9, Jl. Sultan Agung No. 105-106, Kel. Wonotingal, Kec. Candi Sari, Kota Semarang, Jawa Tengah

Sewa 18 Juli 2025

96. KC Magelang Jl. Tentara Pelajar No. 3-5, Ruko Top Square Blok A-6, RT.01/01, Kel Magelang, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah

Milik 10 Oktober 2027

97. KC Kudus Jl. Jend. Sudirman No.6, Desa Barongan, Kec. Kota, Kab. Kudus, Jawa Tengah

Milik 24 September 2026

98. KC Tegal Jl. Jend. Sudirman No.2, Kel. Pekauman, Kec. Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah

Sewa 30 Juni 2017

99. KC Sukoharjo – Solo Jl. Urip Sumoharjo No. 163, RT.009, RW.01, Kel. Kepatihan Wetan, Kec. Jebres, Surakarta, Jawa tengah

Sewa 07 Desember 2021

100. KC Pekalongan Jl. Dr. Cipto No. 39, Kel. Keputran, Kec. Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah

Milik 13 September 2027

101. KC Purwokerto Jl. S. Parman No.77, Kel. Purwokerto Kulon, Kec. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas, Jawa Tengah

Sewa 18 Juli 2025

102. KC Salatiga Jl. Diponegoro No. 77, RT 01 RW 02, Dusun Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah

Milik 29 Desember 2040

103. KCP Cilacap Jl. RE. Martadinata, Plaza Cilacap Lt. Dasar No. A3, Kompleks Ruko Pasar Gede, Cilacap

Sewa 09 Agustus 2013

104. KCP Metro Square – Magelang

Ruko Metro Square, Jl. Mayjen Bambang Sugeng, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang

Sewa 31 Desember 2020

105. KCP Adiwerna – Tegal Jl. Raya Adiwerna No. 16, RT/RW 12/06, Kel. Adiwerna, Kec. Adiwerna, Kab. Tegal

Milik 24 Mei 2041

107

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

106. KCP Purbalingga Ruko PJKA No. 1, Jl. Ahmad Yani, RT. 01, RW.01, Kel. Kandang Gampang, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah

Sewa 31 Oktober 2021

107. KCP Majapahit – Semarang Jl. Brigjen Sugiarto 198 H (Jl. Majapahit), Komplek Mall Majamas, Kota Semarang

Milik 19 April 2041

108. KCP Solo Baru Jl. Raya Solo Baru No. 10F dan 10G, Ruko Super Makmur 2, Sukoharjo, Jawa Tengah

Milik 10 Juli 2028

109. KCP Klaten Jl. Pemuda No. 218, Desa Klaten, Kec. Klaten Tengah, Kab. Klaten, Jawa Tengah

Sewa 21 Juni 2016

110. KCP Temanggung Jl. Tentara Pelajar No. 6, Temanggung, Jawa Tengah

Milik 5 Juli 2041

111. KCP Banyumanik Jl. Kanfer No. 11 A, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah

Milik 5 Desember 2041

112. KCP Kendal Semarang Jl. Raya Semarang Kendal RT 008 RW 01 No. 340, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal

Milik 26 September 2041

113. KK Palur – Solo Jl. Raya Palur No. 38 Jaten, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah

Sewa 13 September 2014

114. KK Batang – Pekalongan Jl. Jend. Sudirman No. 204, Proyonangan Tengah, Batang, Jawa Tengah

Milik 1 Oktober 2013

115. KK Ungaran - Semarang Ungaran Square Ruko No. 10, Jl. Diponegoro No. 745 Ungaran, Kab. Semarang, Jawa Tengah

Milik 23 Februari 2024

116. KK Kedungwuni - Pekalongan

Jl. Raya Kedungwuni No. 2, RT.002 RW.013, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah

Sewa 21 Juli 2021

117. KK Brebes Jl. A. Yani RT.03 / RW.21, Kel. Brebes, Kec. Brebes, Kab. Brebes, Jawa Tengah

Milik 4 Oktober 2041

118. KK Ajibarang - Purwokerto Jl. Raya Ajibarang - Tegal No. 8, RT.003 / RW.008, Ajibarang Kulon, Ajibarang, Jawa Tengah

Sewa 30 Oktober 2021

119. KK Kartusuro – Solo Kompleks Ruko Kartosuro Blok F, Jl. A. Yani, Kartosuro, Solo, Jawa Tengah

Sewa 01 Desember 2021

120. KK Muntilan - Magelang Jl. Pemuda, Kompleks Kios Pasar Muntilan, Blok YE No. 1 Muntilan, Magelang, Jawa Tengah

Sewa 19 September 2016

PROVINSI JAWA TIMUR121. KC Diponegoro - Surabaya Jl. Diponegoro No.64, Kel. Dr. Sutomo, Kec.

Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa TimurMilik 25 September

2025122. KC Malang Jl. Basuki Rahmat No.58, Kel. Kauaman, Kec.

Klojen, Kota Malang, Jawa TimurSewa 18 Juli 2025

123. KC Kediri Jl. Erlangga No.32-34, Kel. Ngadirejo, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur

Sewa 18 Juli 2025

124. KC Madiun Jl. Sumatera No. 25, Madiun Sewa 31 Oktober 2021

125. KC Jember Jl. Ahmad Yani No.85, Kel. Kepatihan, Kec. Kaliwates, Kab Jember, Jawa Timur

Milik 2037

126. KC Pahlawan - Mojokerto Jl. Pahlawan No.7, Ruko Royal R18, Kel. Balongsari, Kec. Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur

Sewa 18 Juli 2025

127. KCP ITC Mega Grosir - Surabaya

ITC, Ground Floor A1 No. 5 s/d 6, Jl. Gembong Mega Grosir No. 20-30, Kel. Kapasan, Kec. Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Timur

Sewa 14 Juli 2012

128. KCP Tjiwi Kimia - Mojokerto Gedung Tjiwi Kimia Jl. Raya Mojokerto – Surabaya, KM. 44, Desa Kramat, Temenggung, Kec. Tarik, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur

Sewa 18 Agustus 2025

129. KCP J.A. Suprapto Malang Jl. Jaksa Agung Suprapto No.40, Kel. Rampal Celaket, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur

Sewa 18 Juli 2025

130. KCP Kembang Jepun - Surabaya

Jl. Kembang Jepun No.86, Kel. Nyamplungan, Kec. Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur

Milik 28 Juli 2016

131. KCP Klampis Jl. Raya Klampis No. 27 B, Kel. Klampis Ngasem, Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur

Sewa 14 Juli 2020

132. KCP Mayjen Sungkono Jl. Mayjen Sungkono No. 131, Kel. Dukuh Pakis, Kec. Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Jawa Timur

Sewa 11 Februari 2013

108

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

133. KC Gresik – Jawa Timur JL. Kartini No. 236, Kel. Sidomoro, Kec. Kebomas, Kab. Gresik, Jawa Timur

Milik 4 Februari 2021

134. KC Tuban – Jawa Timur Jl. Basuki Rahmat No. 42, Desa Sendang Harjo, Kec. Tuban, Kab. Tuban, Jawa Timur

Sewa 14 Oktober 2020

135. KC banyuwangi – Jawa Timur

Jl. Basuki Rahmat No. 61, Banyuwangi, Jawa Timur

Sewa 02 Oktober 2021

136. KCP Kepanjen – Malang Jl. Panglima Sudirman RT 002 / RW 02, Ngadilangkung, Kepanjen, Kab. Malang

Sewa 31 Mei 2021

137. KCP A. Yani – Pemalang Jl. A. Yani Utara No. 6, RT 04, RW 08, Kel. Kebun Dalem, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang.

Milik 8 April 2041

138. KCP Tulung Agung – Jawa Timur

Jl. I Gusti Ngurah Rai, Kel. Jepun, Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung, Jawa Timur

Milik 26 Juli 2023

139. KK Mpu Nala – Mojokerto Jl. Mpu Nala No. 85, Mojokerto Sewa 01 Agustus 2021

140. KK Wiyung Surabaya Jl. Raya Menganti No. 1, Surabaya, Jawa Timur Sewa 1 Desember 2022

141. KK Krian Sidoarjo Jl. Imam Bonjol No. 2 A, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur

Sewa 03 November 2016

142. KK Sidoarjo Ruko Graha Mutiara Delta Blok A-5, Jl. Diponegoro, Kel. Sidokumpul, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur

Sewa 15 September 2013

143. Rungkut Surabaya Jl. Jemur Andayani No. 11, Surabaya, Jawa Timur Sewa 1 Desember 2022

144. KK Jombang Ruko Cempaka Mas B-9, Jl. Soekarno Hatta, Jombang, Jawa timur

Sewa 1 Desember 2021

PROVINSI D. I. YOGYAKARTA145. KC Yogyakarta Jl. Balapan Kemakmuran No.11, Kel. Klitren, Kec.

Gondokusuman, D.I. YogyakartaSewa 28 Februari

2021146. KCP Katamso Ruko Gondomanan Square, Jl. Brigjen Katamso

No. 37, YogyakartaMilik 12 September

2041147. KK Kaliurang Jogjakarta Jl. Kaliurang KM 7, Babadan Baru No.11,

Keuntungan, RT 007 / RW 050, Kel. Condong Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Yogyakarta

Sewa 03 Mei 2016

148. KK Cokroaminoto Jl. Hos Cokroaminoto No. 187, RT 20 RW 6, Kelurahan Tegalrejo, Yogyakarta

Sewa 31 Oktober 2021

149. KK Kalasan Jl. Yogya – Solo KM 10,5 Purwodadi Baru, Kalasan, Yogyakarta

Milik Masih dalam proses

pengurusan balik nama

PROVINSI BALI150. KC Denpasar Jl. Mpu Tantular No.8, Desa Dangin Puri Klod,

Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, BaliSewa 15 Agustus

2012151. KCP Gatsu - Denpasar, Jl. Gatot Subroto Tengah No.100 C-D,Kel. Tonja,

Kab. Denpasar Utara, kota Denpasar, Prov. BaliSewa 25 Juli 2025

152. KC Singaraja Jl. Ngurah Rai No. 8, Kel. Kendran, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Bali

Sewa 31 Oktober 2021

153. KCP Tabanan – Bali Jl. Ahmad Yani No.2, Desa Banjar Anyar, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali

Milik 1 Maret 2030

154. KCP Gianyar-Bali Jl. Dharma Giri No. 4C, Kel. Gianyar, Kec. Gianyar, Kab. Gianyar, Bali

Milik 27 Januari 2041

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT155. KC Mataram Jl. Pejanggik No. 24, Kel. Cakranegara Barat,

Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat

Milik 10 Juni 2037

156. KCP Mataram Jl. Pejanggik, Kel. Cakranegara Barat, Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat

Sewa 19 Desember 2020

109

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR157. KC Kupang Jl.Flores No.8, Kel. Fatubesi, Kec. Kelapa lima,

Kota Kupang, Nusa Temggara TimurSewa 18 Juli 2025

158. KK Timor Raya – Kupang Jl. Timor Raya KM 10, Kel. Oesapa, Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT

Sewa 01 April 2021

159. KCP Lombok Timur Jl. TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid, Kel. Pancor, Kec. Selong, Kab. Lombok Timur, NTB

Sewa 30 Oktober 2021

PROVINSI SUMATERA UTARA160. KC Mangkubumi - Medan Jl. Mangkubumi No.18, Kel. Aur, Kec. Medan

Maimun, Kota Medan, Sumatera UtaraSewa 28

Februari 2021

161. KC Rantau Prapat Jl. Imam Bonjol No.4C, Kel. Cendana, Kec. Rantau Utara, Kab. Labuhan Batu, Rantau Prapat, Sumatera Utara

Milik 01 Agustus 2027

162. KCP Asia - Medan Jl. Asia No.214C, Kel. Sei Rengas II, Kec. Medan Asia, Kota Medan, Sumatera Utara

Milik 05 November

2027163. KCP Krakatau – Medan Jl. Gunung Krakatau No.46B, Kel. Pulau Brayan

Kota, Kec. Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara

Milik 14 Desember

2027164. KC Pematang Siantar Jl. HOS Cokroaminoto No. 54 Pematangsiantar,

Sumatera UtaraMilik 13 April

2040165. KCP Sisingamangaradja –

MedanJl. Sisingamangaraja Km 6.5 (Simpang Marendal) Medan

Sewa 14 November

2020166. KK Letda Sudjono Jl. Letda Sudjono No. 252, Medan, Sumatera

UtaraSewa 02 Oktober

2021167. KK Diksi Jl. Medan Binjai KM 11, Sumatera Utara Sewa 02 Oktober

2021168. KK Johor Jl. Brigjen Hamid No. 8A, Titi Kuning, Medan,

Sumatera UtaraSewa 02 Oktober

2021PROVINSI RIAU

169. KC Riau – Pekanbaru Jl. Riau No.105, Kel. Padang Terubuk, Kec. Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau

Sewa 25 Juli 2015

170. KCP Sudirman - Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman No.97, Kel. Rintis, Kec. Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau

Sewa 02 September 2019

171. KCP Perawang Pekanbaru Jl. Raya Minas-Perawang KM.26, Desa Pinang Sebatang, Kec. Tualang,Kab. Siak, Prov. Riau

Sewa 31 Juli 2032

172. KC Dumai – Riau Jl. Sultan Syarif Kasim No. 239, Kel. Sukajadi, Kec. Dumai Timur, Kota Dumai, Riau

Milik 2 Juli 2040

173. KCP Duri Bengkalis Jl. Jend. Sudirman No. 446 C, Duri, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis

Sewa 01 Agustus 2020

174. KK Kijang Jl. Hang Jebat, RT. 08 RW. 05, Kel. Kijang Kota, Kec. Bintan Timur, Kab. Bintan, Kepulauan Riau

Sewa 01 Desember 2021

175. KK panam Jl. Delima No. 15, Kel. Delima, Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau

Sewa 31 Oktober 2021

PROVINSI KEPULAUAN RIAU 176. KC Batam Jl. Komplek Nagoya Hill, Blok P No.12A, Kel.

Lubuk Baja Kota, Kec. Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau

Milik 28 November 2014

177. KC Tanjung Pinang Jl. Engku Putri No.41, Kel. Tg. Ayun Sakti, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

Sewa 18 Juli 2025

110

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

BANGKA BELITUNG178. KC Pangkal Pinang -

Bangka BelitungJl. Soekarno Hatta No. 17 (Jl. Raya Koba Km 5), Kel. Dul, Kec. Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengah, Bangka Belitung

Sewa 18 Juli 2025

179. KC Belitung Ruko Melati, Jl. Melati No. 5, RT.044, RW.014, Kel. Parit, Kec. Tanjung Pandan, Kab. Belitung, Bangka Belitung

Sewa 31 Oktober 2021

180. KCP Sungai Liat Jl. Muhidin, Kel. Sungailiat, Kec. Sungailiat, Kab. Sungailiat, Bangka

Milik 16 Juni 2041

PROVINSI SUMATERA BARAT181. KC Padang Jl. Damar No.67, Kel. Olo, Kec. Padang Barat,

Kota Padang, Sumatera BaratMilik 09 Desember

2037182. KK Sutomo - Padang Jl. Sutomo, No. 76, Padang, Sumatera Barat Sewa 1 Desember

2021PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSALAM

183. KC Banda Aceh Jl.SriRatuSafiatuddinNo.45,Kel.Peunayong,Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam

Sewa 18 Juli 2025

184. KK Aceh Batoh Jl. Moh Hasan No. 330 Banda Aceh Sewa 14 Maret 2021

185. KK Neusu Jl. Hasan Saleh No. 8, Neusu, Aceh Sewa 1 Desember 2021

PROVINSI JAMBI186. KC Jambi Jl. Hayam Wuruk No.146, Kel. Talang Jauh, Kec.

Jelutung, Kota Jambi, JambiSewa 18 Juli 2025

187. KCP Tungkal Ulu - Jambi Komplek Perkantoran PT LPPI, Ds. Tebing Tinggi, Kec. Tungkal Ulu,, Kab. Tanjung Jabung Barat, Jambi

Sewa 02 September 2027

188. KCP Muara Bungo – Jambi Jl. M Yamin No. 32, Muara Bungo, Kab. Bungo, Prov. Jambi

Milik 26 April 2030

189. KCP Pattimura – Jambi Jl. Pattimura No. 43, Jambi Milik 1 Maret 2041190. KK Telanaipura Jl. Letkol Slamet Riyadi RT.010 RW.04, Kel.

Sungai Putri, Kec. Telanaipura, JambiSewa 01 Desember

2021191. KK Selincah Jl. Sentot Alibasa RT. 015 RW. 05, Kel. Payo

Selincah, Kec. Jambi Timur, JambiSewa 1 Desember

2021PROVINSI SUMATERA SELATAN

192. KC Palembang Jl. Basuki Rachmat No. 57, Palembang Sewa 1 Agustus 2020

193. KCP Letkol Iskandar - Palembang

Jl. Letkol Iskandar, Kompleks Ilir Barat Permai, Blok D1 No.21, Kel. 24 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan

Milik Masih dalam proses

perpanjangan194. KCP Sudirman - Palembang Jl. Sudirman RT. 13, RW.05, Kel. Dua Puluh Ilir

d.III, Kec. Iti, PalembangSewa 01 Agustus

2020195. KC Yos Sudarso – Lubuk

LinggauJl. Yos Sudarso No. 12, Kel. Marga Mulya (Marga Rahayu), Kec. Lubuk Linggau Selatan (Lubuk Linggau Selatan II), Kab. Musi Rawas (Kota Lubuk Linggau), Prov. Sumatera Selatan

Sewa 23 Agustus 2025

196. KCP Lubuk Linggau Jl. Yos Sudarso No. 66A, Kel. Jawa Kiri, Kec. Lubuk Linggau Timur, Kota Lubuk Lingau, Sumatera Selatan

Milik 28 April 2040

197. KCP Prabumulih Jl. Jend. Sudirman No. 70-71, RT.03/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan

Milik 21 Oktober 2033

198. KK KM 11 Jl. Raya Palembang – Betung 1261 RT. 016 RW. 06, Kel. Alang-Alang Lebar, Kec. Alang-Alang Lebar, Palembang

Sewa 01 Desember 2021

199. KK Simpang Patal Jl. Sapta Marga RT. 011 RW. 03, Kel. Bukit Sangkal, Kec. Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan

Sewa 01 Desember 2021

200. KK Perintis Kemerdekaan Jl. Perintis Kemerdekaan, Kel. Kuto Batu, Kec. Ilir Timur 2, Palembang, Sumatera Selatan

Sewa 01 Desember 2021

201. KK Pasar 15 Ilir- Palembang Jl. Segaran No. 545, RT.026 / RW.06, 15 Ilir, Ilir Timur I, Palembang, Sumatera Selatan

Milik Masih dalam proses

pengurusan balik nama

111

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

PROVINSI BENGKULU 202. KC Bengkulu Jl. Jati No. 16, RT 05 / RW 02, Kel. Sawah Lebar,

Kec. Ratu Agung, BengkuluSewa 23 Agustus

2025203. KK Panorama Jl. Salak Raya Timur No. 97, RT. 008 RW. 03, Kel.

Lingkar Timur, Kec. Singaranpati, BengkuluSewa 01 Desember

2021PROVINSI LAMPUNG

204. KC Bandar lampung Jl. Ikan Hiu No. 3, Kel. Teluk Betung, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung

Sewa 31 Oktober 2019

205. KCP Tanjung Karang - Lampung

Jl. Jend. Ahmad Yani No.17D, Kel. Pelita, Kec. Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung

Sewa 25 Juli 2025

206. KK Natar Jl. Raya Natar Desa Merak Batin, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan, Propinsi Lampung

Sewa 1 November 2021

207. KK Kalianda Jl. Kusuma Bangsa RT. 001 RW. 01, Kalianda, Kab. Lampung Selatan

Milik 21 September 2041

PROVINSI KALIMANTAN BARAT208. KC Pontianak Jl. Gajah Mada No.1 A-B, Kel. Benua Melayu

Darat, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Milik 12 Juli 2036

209. KCP Letjen Suprapto – Ketapang

Jl. Letjen. R. Suprapto No.30, Kel. Tengah, Kec. Delta Pawan, Kab. Ketapang, Kalimantan Barat

Milik 16 April 2037

210. KCP Sudirman - Pontianak Jl. Jend. Sudirman No. C 8-9, Pontianak, Kalimantan Barat

Sewa 01 Agustus 2020

211. KK Siantan Jl. Khatulistiwa No. 248 Siantan, Pontianak, Kalimantan Barat

Sewa 30 Oktober 2021

212. KCP Pontianak Jl. Adi Sucipto No. 10, Pontianak, Kalimantan Barat

Sewa 30 November 2021

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH213. KC Palangkaraya Jl. Tjilik Riwut KM.1 No. 3, Kel. Palangka, Kec.

Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah

Milik Masih dalam proses

pengurusan balik nama

214. KCP Sampit Jl. A. Yani No. 155, Kel. Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kab. Kotawaringin Timur, Sampit, Kalimantan Tengah

Milik Masih dalam proses

pengurusan balik nama

215. KCP Pangkalan Bun Jl. Pangeran Antasari Udan Said RT. 003 Desa Baru, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat

Sewa 26 Februari 2022

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN216. KC Banjarmasin Jl. MT Haryono No. 40 RT.006, Kelurahan Kertak

Baru Ilir, Kecamatan Banjar Tengah Banjarmasin.Sewa 31 Oktober

2021217. KC kalimantan Selatan Jl. Raya Batulicin No. 167 RT/RW 4/01 No. 167,

Kel. Kampung Baru, Kec. Simpang Empat, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

Sewa 1 Mei 2014

218. KCP Lambung Mangkurat – Banjarmasin

Jl. Lambung Mangkurat No. 32 Kav. 6 Banjarmasin

Sewa 31 Mei 2013

219. KCP Sungai Danau Jl. Provinsi No. 230 RT 005 Dusun II, Desa Sungai Danau, Kec. Satui, Kab. Tanah Bumbu

Sewa 10 Oktober 2014

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR220. KC Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No.7, Kel. Klandasan Ulu,

Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

Sewa 31 Maret 2021

221. KC Samarinda - Kaltim Jl. Ahmad Dahlan Ruko No. 3, Kel. Sungai Pinang Luar, Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur

Milik 23 April 2038

222. KCP Balikpapan Jl. Jend. Sudirman Komplek Ruko Bandar Blok C No. 5, Kel. Klandasan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

Sewa 15 Maret 2013

112

No Wilayah LokasiStatus

Bangunan Kantor

Jangka Waktu

(Berlaku Hingga)

PROVINSI SULAWESI SELATAN223. KC Pengayoman -

Makassar Jl. Pengayoman No.182, Komplek Panakkukang Mas, Kel. Masale, Kec. Panakkukang, Kota Makasar, Sulawesi Selatan

Sewa 18 Juli 2025

224. KCP Manggis - Makassar Jl. Manggis No.1, Kel. Losasri, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Milik 2035

225. KK Gowa Jl. Sultan Hasanuddin, Kel. Pandang-Pandang, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, Makassar

Sewa 31 Oktober 2021

226. KK Perintis Kemerdekaan Jl. Perintis kemerdekaan KM 11 (Ruko Permata) RT 01 / RW 03, Kel. Tamalanrea, Kec. Biringkanaya, Makassar

Sewa 30 Oktober 2021

PROVINSI SULAWESI UTARA227. KC Manado Jl Sam Ratulangi No. 18, Kel. Wenang Selatan,

Kec. Wenang, Kota Manado, Sulawesi UtaraSewa 22 Agustus

2020228. KK Bitung – Manado Jl. Wolter Mongonsidi No. 14 D Wanguler, Bitung,

Sulawesi UtaraSewa 1 Desember

2021PROVINSI SULAWESI TENGAH

229. KC Palu Jl. Masjid Raya Lolu No.10, Kel. Lolu Utara, Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah

Sewa 18 Juli 2025

230. KK Dewi Sartika – Palu Komp. Ruko Dewi Sartika, Jl. Dewi Sartika, Kel. Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan, Sulawesi Tengah

Sewa 1 Desember 2021

PROVINSI SULAWESI TENGGARA231. KC Kendari Jl. MT. Haryono No. 88 A, Kel. Wawowanggu,

Kec. Kadia, Kota Kendari, Sulawesi TenggaraSewa 18 Juli 2025

PROVINSI SULAWESI BARAT232. KC Mamuju Jl. Urip Sumoharjo, RT. 02, RW. 01, Lingkungan

Karema Utara, Kel. Karema, Kec. Mamuju, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat

Sewa 14 November 2021

PROVINSI MALUKU233. KC Ambon Jl. Sam Ratulangi No.78, Kel. Honipopu, Kec.

Sirimau, Kab. Ambon, MalukuSewa 31 Agustus

2013PROVINSI PAPUA

234. KC Jayapura Jl.KomplekPasifikPermaiNo.34,Kel.Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua

Sewa 27 Juli 2021

PROVINSI PAPUA BARAT235. KC Sorong Jl. Jend. Ahmad Yani No.35, Kel. Klaligi, Distrik

Sorong, Kota Sorong, Papua BaratMilik 3 Mei 2037

PROVINSI GORONTALO236. KC Gorontalo Jl. KH. Agus Salim (Basuki Rahmat) No. 11,

RT/RW 3/4, Desa Limba B, Kec. Kota Selatan, Gorontalo

Sewa 31 Oktober 2021

PROVINSI TERNATE237. KC Ternate Jl. Kamboja No. 55 (Jl. Perikani) RT.001,

RW.002, Kel. Takoma, Kec. Ternate Selatan, Ternate

Sewa 31 Oktober 2021

2. KEGIATAN USAHA

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghimpun dana masyarakat yang kemudian disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada perorangan maupun korporasi. Selain itu Perseroan juga melaksanakan transaksi antar bank serta kegiatan-kegiatan investasi melalui penempatan pada instrumen-instrumen yang aman dan menguntungkan. Secara garis besar kegiatan usaha Perseroan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

113

A. Kegiatan Perkreditan

Sesuai dengan bisnis inti (core business) yang dimiliki oleh Perseroan, maka fokus kegiatan usaha pemberian kredit yang dilakukan oleh Perseroan adalah berupa pemberian kredit korporasi dan pemberian kredit non korporasi (kredit retail). Dalam rangka meningkatkan komposisi kredit dengan marjin (high yield) maka Perseroan juga akan meningkatkan portofolio kredit non korporasi yang lebih besar di segmen kredit retail, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga lain yaitu lembaga keuangan (BPR), koperasi serta perusahaan pembiayaan (multifinance) dengan pola pembiayaan secara channelling.

Adapun fasilitas-fasilitas kredit yang ditawarkan oleh Perseroan kepada nasabah perusahaan, meliputi fasilitas kredit modal kerja jangka pendek dan kredit jangka panjang /investasi, kredit back to back, kredit sindikasi/club deal serta fasilitas non cash loan seperti bank garansi dan Letters of Credit.

Target utama penyaluran kredit Perseroan adalah nasabah potensial yang berorientasi ekspor atau industri lain yang sedang mengembangkan bisnis baru di wilayah kantong-kantong bisnis yang potensial. Pemberian kredit difokuskan pada sektor perdagangan, perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan energi, telekomunikasi serta transportasi dan yang terkait dengan pemasok, kontraktor dan subkontraktor yang mendukung nasabah korporasi. Selain itu, perseroan memfokuskan ekspansi kredit kepada nasabah yang memberikan imbal hasil tinggi (high yield).

Berikut tabel kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi.

No. Keterangan2011 2010 2009 2008 2007

O/S % O/S % O/S % O/S % O/S %

1 Perdagangan, restoran dan hotel 1.677.154 16,38 % 533.250 7,61% 416.564 7,69% 779.463 18,21% 494.531 16,21%

2 Jasa-jasa dunia usaha 1.554.913 15,18% 1.300.704 18,55% 876.497 16,19% 976.863 22,82% 794.512 26,04%

3 Pertambangan dan penggalian 477.898 4,67% 272.073 3,88% 91.057 1,68% 113.784 2,66% 87.765 2,88%

4 Konstruksi 442.577 4,32% 408.011 5,81% 295.259 5,45% - - 207.478 6,80%

5 Industri pengolahan 1.830.474 17,87% 761.000 10,05% 1.289.601 23,82% 524.384 12,25% 486.890 15,96%

6Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi

257.970 2,52% 323.088 4,61% 237.407 4,39% 80.723 1,89% 18.820 0,62%

7 Jasa Sosial masyarakat 230.019 2,25% 206.423 2,94% 35.033 0,65% 38.547 0,90% 24.139 0,79%

8 Listrik, gas dan air 137.995 1,35% 22.523 0,32% 62.135 1,15% - - - -

9 Pertanian, perburuan dan kehutanan 63.518 0,62% 58.552 0,84% 39.644 0,73% 40,496 0,95% 289.366 9,48%

10 Lain-lain 3.567.656 34,84% 3.126.172 44,68% 2.070.667 38,25% 1.727.223 40,34% 647.346 21,22%

11 TOTAL 10.240.174 100,00% 7.011.796 100,00% 5.413.864 100,00% 4.281.483 100,00% 3.050.847 100,00%

Untuk kredit modal kerja jangka pendek, Perseroan memberikan kredit terutama untuk kebutuhan biaya operasional nasabah. Perseroan memberikan kredit dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan pemberian fasilitas tersebut dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan dari kedua belah pihak. Jenis kredit ini umumnya memiliki tingkat suku bunga mengambang.

Berikut tabel kredit yang diberikan berdasarkan sisa umur jatuh tempo.

No. Keterangan2011 2010 2009 2008 2007

O/S % O/S % O/S % O/S % O/S %1 ≤1tahun 5.216.931 50,95 3.176.976 45,31 2.539.429 46,91 1.766.292 41,25 2.118.327 69,432 ˃1-2tahun 1.655.941 16,17 815.404 11,63 591.568 10,93 394.734 9,22 88.508 2,903 ˃2-5tahun 2.738.422 26,74 2.214.466 31,58 1.526.895 28,20 1.387.549 32,41 607.752 19,924 ˃5tahun 628.880 6,14 804.950 11,48 755.972 13,96 732.908 17,12 236.260 7,74

TOTAL 10.240.174 100,00 7.011.796 100,00 5.413.864 100,00 4.281.483 100,00 3.050.847 100,00

114

Untuk kredit jangka panjang, Perseroan menyediakan kredit untuk pembelanjaan barang modal dan pembiayaan proyek, Kredit jangka panjang ini diberikan dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat, dan umumnya berjangka waktu antara 3(tiga) sampai 7(tujuh) tahun serta memiliki tingkat suku bunga yang kompetitif.

Kredit Back to Back adalah fasilitas yang dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan di Perseroan dan diberikan secara selektif kepada nasabah yang memiliki relationship dan loyal kepada Bank.

Pada kredit sindikasi/club deal, perseroan dapat bertindak sebagai arranger, facility agent, security agent, escrow agent dan ikut sebagai pemberi fasilitas kredit. Perseroan menawarkan pemberian kredit secara sindikasi/club deal dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Kredit sindikasi/club deal umumnya berjangka waktu antara 1(satu) sampai 7(tahun). Diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang.

Pemberian kredit kepada nasabah retail dengan pola pembiayaan secara channeling melalui BPR maupun koperasi pada umumnya di berikan kepada pegawai negeri sipil dan pensiunan TNI / POLRI serta memiliki karakteristik tersendiri. Pada pembiayaan secara chanelling, umumnya setelah melunasi pinjaman kredit, nasabah retail akan meminjam kembali. Fasilitas kredit digunakan untuk kebutuhan konsumsi dengan batasan kredit mulai dari 5 juta sampai dengan 100 juta dan jangka waktu pinjaman maksimum selama 8 tahun.

Pada saat krisis global yang melanda Indonesia usaha pembiayaan retail menjadi salah satu bisnis yang paling bertahan. Hal tersebut tercermin pada kinerja Perseroan dengan NPL dibawah 1%. Perseroan berkeyakinan bahwa sektor ini akan terus mengalami pertumbuhan. Komitmen Perseroan terhadap sektor retail ini dibuktikan dengan terus bertambahnya pemberian kredit kepada nasabah retail.

KPM (kredit pemilikan mobil) merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor baru maupun bekas baik mobil maupun sepeda motor. Uang muka pada fasilitas ini dimulai dari 10% dengan jangka waktu maksimum 5 tahun. Pembiayaan KPM dibagi menjadi 2 jenis yaitu KPM langsung yang berupa pembiayaan langsung ke end user baik yg berasal dari dealer maupun walk in customer dan KPM pola kerjasama (chanelling) yaitu pembiayaan kepada end user yang disalurkan melalui perusahaan multifinance.

KTA (Kredit Tanpa Agunan) dan KMG (Kredit Multi Guna ) adalah fasilitas kredit yang ditujukan untuk kebutuhan konsumsi dan kebutuhan serba guna. Fasilitas KTA maupun KMG diberikan mulai dari Rp 5 juta sampai dengan Rp 100 juta dengan jangka waktu pinjaman maksimum selama 4 tahun.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan kredit yang diberikan Perseroan berdasarkan jenis penggunaan.

No. Keterangan20011 2010 2009 2008 2007

O/S % O/S % O/S % O/S % O/S %1 Modal Kerja 6.783.945 66,25% 5.118.868 73,00% 2.457.503 45,39% 1.878.367 43,87% 2.103.923 68,96%2 Investasi 793.183 7,75% 423.343 6,04% 903.351 16,69% 594.479 13,88% 303.076 9,93%3 Konsumsi 2.663.046 26,00% 1.469.585 20,96% 2.053.010 37,92% 1.808.637 42,24% 643.848 21,10%

TOTAL 10.240.174 100,00% 7.011.796 100,00% 5.413.864 100,00% 4.281.483 100,00% 3.050.847 100,00%

115

Dalam memberikan kredit, Perseroan memiliki skema proses persetujuan atas kredit yang diberikan , alurnya sebagai berikut:

5

Prosespengajuankreditdimulaidenganpengumpulandata,verifikasi,analisadatakeuangan,penilaianrisiko, penilaian jaminan, pembuatan proyeksi keuangan, menentukan kebutuhan kredit sampai pada proses persetujuan kredit.

Setiap permohonan kredit yang diajukan akan diputus oleh quorum Komite Kredit yang setidak-tidaknya terdiri dari 2 (dua) orang sesuai dengan limit kewenangannya. Untuk permohonan kredit di atas jumlah tertentu akan melalui proses review Direktorat Manajemen Risiko dan Direktorat Kepatuhan, sebelum mendapatkan persetujuan Komite Kredit.

B. Kegiatan Penghimpunan Dana

Melalui kegiatan ini tentunya akan meningkatkan dana pihak ketiga dan likuiditas bank serta akan meningkatkan market share dan jumlah nasabah yang dimiliki oleh Perseroan. Kegiatan pendanaan ini merupakan kegiatan menghimpun dana masyarakat melalui produk-produk yang dimiliki oleh Bank Sinarmas yang meliputi produk giro, tabungan dan deposito.

Berikut tabel komposisi dari kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan oleh Perseroan.

Keterangan2011 2010 2009 2008 2007

(Rp’000.000,00) (%) (Rp’000.000,00) (%) (Rp’000.000,00) (%) (Rp’000.000,00) (%) (Rp’000.000,00) (%)

Giro 2.547.150 36,38 1.867.669 70,14 1.097.745 42,54 770.140 61,10 478.058 n.a.*

Tabungan 2.367.613 72,63 1.371.475 41,33 970.389 63,34 594.076 477,45 102.879 n.a.*Deposito berjangka 9.938.301 51,04 6.580.070 38,11 4.764.288 21,82 3.910.986 -9,51 4.321.813 n.a.*

Jumlah 14.853.064 51,27 9.819.214 43,71 6.832.422 29,52 5.275.202 7,60 4.902.750 n.a.*

Keterangan: - *) tidak dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya.

Produk-produk tersebut akan dipasarkan melalui para tenaga marketing yang merupakan karyawan bank yang telah mendapatkan pelatihan mengenai pengetahuan produk dan teknik pemasaran yang memadai. Di samping itu Perseroan juga melakukan penjualan produk tabungan melalui Channel Agency yang tersebar di seluruh area jaringan kantor Perseroan.

116

Adapun produk-produk yang dimiliki Perseroan yaitu meliputi :

• Tabungan Sinarmas Produk tabungan ini memberikan tingkat suku bunga yang kompetitif dan biaya administrasi

bulanan yang rendah. Tabungan Sinarmas ini dapat diperoleh dan diakses di seluruh jaringan kantor Perseroan. Nasabah Tabungan Sinarmas akan memperoleh layanan ATM, Internet Banking dan Phone Banking.

• Tabungan Simas Gold Produk tabungan ini merupakan produk tabungan premium yang memberikan suku bunga

maksimal dengan setoran awal yang terjangkau. Tabungan Simas Gold dapat diperoleh dan diakses di seluruh jaringan kantor Perseroan. Nasabah Tabungan Simas Gold akan memperoleh layanan ATM, Internet Banking dan Phone Banking.

• TabunganKu Produk tabungan ini adalah produk dari Bank Indonesia dan merupakan program nasional untuk

menumbuhkan kegiatan menabung masyarakat. Perseroan secara serius turut mendukung dan mensukseskan program ini. TabunganKu juga dapat diperoleh di seluruh jaringan kantor Perseroan. Nasabah TabunganKu juga akan memperoleh layanan ATM, Internet Banking dan Phone Banking.

• Giro Sinarmas Produk giro ini ditawarkan dalam beberapa mata uang yaitu Rupiah (IDR), US Dollar (USD),

Euro (EUR) Singapore Dollar (SGD), Australian Dollar (AUD), Japanese Yen (JPY) dan Chinese Yuan (CNY). Tingkat suku bunga yang diberikan sangat kompetitif dan diberlakukan secara berjenjang tergantung besarnya saldo mengendap pada rekening giro tersebut. Giro Sinarmas ini dapat diperoleh di seluruh jaringan kantor Perseroan, selain itu nasabah dapat melakukan penarikan dan penyetoran dengan cek atau bilyet giro dari kantor cabang atau cabang pembantu Perseroan lainnya.

• Sinarmas Saving Plan Tabungan Sinarmas Saving Plan merupakan rekening tabungan berjangka untuk nasabah

perorangan dalam mata uang Rupiah. Produk ini membantu dan memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mewujudkan berbagai rencana dan keinginannya di masa depan. Jangka waktu dan besarnya setoran rutin bulanan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing nasabah. Selain itu Tabungan Sinarmas Saving Plan ini juga dilindungi oleh asuransi jiwa sebagai nilai tambah dari produk ini.

• Simas Valas Produk ini merupakan simpanan untuk perorangan dalam mata uang US Dollar (USD),

Singapore Dollar (SGD) Chinese Yuan (CNY), Australian Dollar (AUD), dan Euro (EUR) dengan tingkat suku bunga yang sangat menarik. Simas Valas dapat diperoleh di seluruh jaringan kantor Perseroan.

• Deposito Sinarmas Produk deposito ini ditawarkan dalam beberapa pilihan tenor yaitu : 1, 3, 6 dan 12 bulan.

Saat ini deposito ditawarkan dalam beberapa mata uang yaitu Rupiah (IDR), US Dollar (USD), Australian Dollar (AUD) dan Chinese Yuan (CNY). Suku bunga yang ditawarkan sangat kompetitif. Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap bulan atau pada saat jatuh tempo tergantung permintaan dari nasabah. Deposito Sinarmas dapat diperoleh di seluruh jaringan kantor Perseroan.

C. Layanan Perbankan dan Produk E-Banking

Layanan perbankan dan produk E-Banking yang dimiliki Perseroan saat ini sudah sangat beragam, hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan transaksi perbankan dari para nasabah.

117

Layanan perbankan Perseroan meliputi :

• Travellers Cheque Merupakan pengganti uang tunai demi keamanan dan kenyamanan Anda. Menggunakan TC

Perseroan semudah menggunakan uang tunai karena dapat langsung dibelanjakan di seluruh merchant yang bekerja sama dengan Perseroan atau dapat dicairkan di seluruh jaringan kantor Perseroan. TC Perseroan dapat juga dikliringkan di bank-bank terdekat di seluruh Indonesia. Saat ini TC Perseroan tersedia dalam berbagai denominasi yaitu : Rp 1 juta, Rp 5 juta, Rp 10 juta, Rp 25 juta dan Rp 50 juta.

• Safe Deposit Box (SDB) Perseroan menawarkan jasa SDB kepada para nasabah melalui beberapa kantor cabang

dengan ukuran yang terdiri dari 3 jenis yaitu : kecil (S), sedang (M) dan besar (L)• Pembayaran Tagihan (Bill Payment) Perseroan menawarkan layanan pembayaran tagihan melalui mesin ATM atau fasilitas Internet

Banking yang meliputi pembayaran tagihan listrik PLN, Telkom, Telkom Vision, Speedy, First Media, dan tagihan telepon genggam (prepaid dan postpaid), premi asuransi dan pembelian prepaid Blitz Card dari Blitz Megaplex.

Produk E-Banking Perseroan meliputi :

• ATM (Automatic Teller Machine) Jumlah mesin ATM yang dimiliki oleh Perseroan per tanggal 31 Des 2011 adalah 313 unit

ATM, yang tersebar di seluruh Kantor - Kantor Perseroan dan juga tempat-tempat lain yang dianggap strategis dalam melayani transaksi karyawan dalam perusahaan Grup Sinarmas.Perseroan telah bekerja sama dengan seluruh jaringan ATM nasional maupun internasional yaitu:

a) ALTO b) ATM Bersama c) Prima

Dan juga jaringan ATM Internasional yaitu : a) MEPS (Malaysian Electronic Payment System) b) VISA / PLUS

Sehingga seluruh Kartu ATM, Kartu Debit dan Kartu Kredit Bank lain dapat melakukan transaksi di mesin ATM milik Perseroan, di mana dari transaksi-transaksi tersebut Perseroan akan mendapatkan Fee Base Income.

Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabahnya layanan ATM milik Perseroan juga telah memiliki fasilitas untuk pembayaran tagihan rutin bulanan seperti :

a) Pembayaran Listirik PLN b) Pembayaran Telkom c) Pembayaran TV berlangganan d) Pembayaran Handphone (pasca bayar) e) Pembelian pulsa Handphone f) Pembayaran cicilan multifinance dan premi asuransi

• Kartu ATM+Debit Nasabah pemegang Kartu ATM+Debit Perseroan, selain dapat melakukan transaksi melalui

mesin ATM milik Perseroan, dapat juga melakukan transaksi di mesin ATM Bank lain baik di Indonesia maupun di luar Indonesia dimana terdapat logo :

a) ALTO b) ATM Bersama c) Prima d) MEPS (Malaysian Electronic Payment System) yang memiliki jaringan di 8 bank besar di

sana dengan jumlah mesin ATM sebanyak 6.100 unit tersebar di seluruh Malaysia e) VISA / PLUS.

118

Kartu ATM Perseroan sekaligus dapat berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran transaksi belanja di seluruh toko atau merchant yang memiliki mesin EDC (Electronic Data Capture) atau POS (Point of Sales) yang berlogo Prima Debit (DebitBCA).ProsesverifikasitransaksibelanjatetapmenggunakanVerifikasi PIN yang terdiri dari 6 digit PIN yang merupakan PIN kartu ATM.

Dengan bergabungnya Perseroan ke dalam jaringan VISA, pada tahun 2010, Nasabah pemegang Kartu Debit Perseroan dapat melakukan transaksi belanja di setiap toko / merchant melalui mesin EDC berlogo VISA secara real time.

Proses Verifikasi transaksi belanja menggunakan Verifikasi Tandatangan/signature Based (tandatangan pemegang Kartu), seperti layaknya transaksi Kartu Kredit.

• Internet Banking Fasilitas ini memberikan kemudahan bagi para nasabah tabungan dan giro Perseroan untuk

melakukan transaksi perbankan secara aman dan nyaman melalui koneksi internet di manapun nasabahituberada.Fitur-fituryangtersediadalamlayananInternetBankinginimeliputi:CekSaldo, Transfer Antar Rekening Perseroan, Transfer Ke Rekening Bank Lain (via SKN maupun RTGS) dan Bill Payment (pembayaran tagihan). Khusus untuk transfer via RTGS, Internet Banking Perseroan memberikan batas waktu layanan sampai dengan pukul 15.30 WIB setiap hari kerja.

• Phone Banking Merupakan salah satu produk elektronik banking yang memberikan kemudahan bagi nasabah

dalam bertransaksi. Melalui Phone Banking ini, para nasabah dapat memperoleh informasi tentang seluruh produk dan jasa yang dimiliki Perseroan serta melakukan transaksi perbankan di manapun dan kapanpun dengan mudah, aman dan cepat.

Phone Banking Perseroan melayani nasabah selama 24 jam sehari (7 hari seminggu) dengan melalui Nomor Telepon : 500-153.

UntukbisamengaksesseluruhfiturpadalayananPhone Banking ini, nasabah harus memiliki PIN Channel terlebih dahulu.

Berikutadalahfitur-fituryangtersediapadaPhone Banking Perseroan yaitu :

1. Pilihan Bahasa Phone Banking Perseroan menyediakan 2 pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris. 2. Transaksi Perbankan Fasilitas transaksi perbankan hanya dapat diakses oleh pemegang kartu ATM Sinarmas

yang telah melakukan registrasi PIN Channel melalui ATM Sinarmas. Transaksi perbankan yang tersedia meliputi : Cek Saldo, Informasi 6 (enam) Transaksi Terakhir dan Transfer Antar Rekening Perseroan.

3. Informasi Perbankan Informasi perbankan dapat diakses oleh siapa saja karena untuk mengaksesnya tidak

membutuhkan PIN Channel. Informasi ini meliputi : Informasi Nilai Tukar Valuta Asing, Tingkat Suku Bunga, Produk dan Layanan Perseroan.

4. Ganti PIN Channel Nasabah dapat mengganti PIN Channel secara berkala demi menjaga keamanan PIN

tersebut. 5. Berbicara dengan Phone Banking Officer Melalui layanan ini nasabah dapat berbicara langsung dengan Phone Banking Officer

Perseroan yang siap melayani setiap pertanyaan dan keluhan dari nasabah dengan profesional.

119

• Mobile BankingFasilitas mobile banking Perseroan saat ini bekerja sama dengan jaringan Smart Telecom yang juga merupakan anak perusahaan Sinarmas Group, sehingga setiap nasabah yang ingin mendapatkan layanan mobile banking ini wajib berlangganan telepon genggam dari Smart Telecom.

Adapunfitur-fituryangtersediadimobile banking Perseroan saat ini meliputi :

1. Cek Saldo 2. Transfer Uang 3. Pembelian Pulsa 4. Pembayaran Belanja di seluruh merchant Smart Dompet 5. Transaksi Lain seperti : bonus poin, daftar merchant.

D. Penjualan Produk Wealth Management

Dalam rangka meningkatkan perolehan fee based income untuk bank dan untuk memenuhi pilihan produk investasi bagi para nasabah, maka Perseroan aktif dalam memasarkan produk-produk wealth management. Produk ini dipasarkan di seluruh jaringan kantor Perseroan melalui tenaga marketingyangterampildibidangnyadantelahmemperolehsertifikasisesuaiketentuanyang berlaku, dimana untuk produk-produk bancassurance, para tenaga marketing telah memiliki sertifikasiAAJI dan untuk produk-produk reksadana, para tenagamarketing telah memiliki ijin WAPERD.

Produk Bancassurance yang dijual Perseroan saat ini terdiri dari 2 jenis produk yaitu :

• Simas Prima yang merupakan produk asuransi endowment• Simas Stabil Link yang merupakan produk asuransi endowment

Kedua produk tersebut merupakan produk dari PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG yang juga merupakan anak perusahaan dari Sinarmas Group. Kedua produk tersebut ditawarkan dalam 2 (dua) jenis mata uang yaitu Rupiah (IDR) dan US Dollar (USD) serta memiliki beberapa pilihan jangka waktu yaitu : 1, 3, 6, 12, 24 dan 36 bulan untuk produk Simas Prima dan produk Simas Stabil Link.

Produk Reksa Dana yang dijual Perseroan saat ini terdiri dari 6 macam yaitu :• Danamas Rupiah Plus • Danamas Dollar• Danamas Stabil• Danamas Instrumen Negara• Simas Danamas Saham• Simas Satu

Produk-produk reksa dana di atas merupakan produk dari PT Sinarmas Sekuritas yang juga merupakan anak perusahaan dari Sinarmas Group.

E. Bisnis Kartu Kredit

Perseroan berencana meluncurkan produk Kartu Kredit dengan bekerja sama dengan Visa International dan Mastercard International pada tahun 2012 ini. Strategi Perseroan dalam meluncurkan bisnis kartu kredit ini selain untuk melayani kebutuhan para nasabah yang ada saat ini, juga akan diarahkan untuk para karyawan yang bekerja di seluruh anak perusahaan Sinarmas Group.

Untuk meningkatkan bisnis kartu kredit ini, Perseroan akan membuat berbagai program kerja sama dan promosi untuk mendorong pemakaian kartu dan meningkatkan volume transaksi, sehingga diharapkan kartu kredit Perseroan bisa sebagai kartu utama/main card bagi para nasabah yang loyal.

120

F. Bisnis Internasional dan Treasury

Kegiatan usaha Bisnis Internasional dan Treasury adalah sebagai berikut:1. Pendanaan Pengelolaan pendanaan Bank dikelola oleh Asset and Liability Committee dan dirancang

untukmemastikankeseimbangandalampengelolaanbiayadanadanefektifitaspengelolaanlikuiditas

2. Trade Finance a. L/C Financing and Refinancing b. Forfeiting c. Risk Participation d. Import Reimbursement3. Remittance4. Produk-produk Treasury a. Jual beli valuta asing b. produk untuk hedging5. Jasa penunjang pasar modal yang meliputi a. Jasa wali amanat b. Jasa kustodian

G. Unit Usaha Syariah

Bank Sinarmas Syariah adalah merupakan Unit Usaha Syariah dari Persero yang menjalankan sistem Perbankan yang operasionalnya sesuai dengan Prinsip Syariah. Unit Usaha Syariah berdiri pada tanggal 18 November 2009 dengan dikeluarkannya izin dari Bank Indonesia (Keputusan Deputi Gurbernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP. DpG/2009 tentang Pemberian Izin Usaha Unit Usaha Syariah PT. Bank Sinarmas).

Dalam menjalankan kegiatan Unit Usaha Syariah, Persero senantiasa berpedoman pada Prinsip – Prinsip Syariah dan ketentuan – ketentuan Bank Indonesia yang ada, serta telah memiliki Kantor Pusat Non Operasional dan 1 (satu) Kantor Cabang Syariah (KCS). Adapun produk yang saat ini ditawarkanolehPT.BankSinarmas-UnitUsahaSyariahdisesuaikandenganKodifikasiProdukPerbankan Syariah tahun 2008 dan telah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) yaitu:

- Produk Penghimpunan Dana: • Tabungan Simas iB (Wadiah) – Statement dan Passbook • Tabungan Simas iB (Mudharabah Muthlaqah) – Statement dan Passbook • TabunganKu iB (Wadiah) – Passbook • Tabungan Simas Gold iB (Mudharabah Muthlaqah) – Passbook • Tabungan Sinarmas Saving Plan iB (Mudharabah Muthlaqah) • Giro Simas iB (Mudharabah Muthlaqah) • Deposito Berjangka iB (Mudharbah Muthlaqah)

- Produk Pembiayaan• Pembiayaan Murabahah (Skema Channelling – Linkage Program)• Pembiayaan Sale and Lease Back (Murabahah dan Ijarah Muntahiya Bittamlik – IMBT) -

(Skema Channelling – Linkage Program dan langsung ke Nasabah Umum)

121

3. MANAJEMEN RISIKO, KEPATUHAN DAN AUDIT INTERN

Manajemen Risiko

Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (good corporate governance). Seiring dengan hadirnya kondisi tersebut, Perseroan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan.Manajemen risiko bertujuanantara lain dapat memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan.

Sesuai dengan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum beserta perubahannya PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Perseroan telah melakukan penerapan manajemen risiko yang meliputi pengawasan aktif manajemen,penerapankebijakandanprosedur,penetapanlimitrisiko,prosesidentifikasi,pengukurandan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Penerapan manajemen risiko Perseroan secara jelas digambarkan pada Organisasi Manajemen Risiko dan Kebijakan serta Prosedur Perseroan.

Organisasi Manajemen Risiko

Dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia yaitu PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum beserta perubahannya PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta SE BI No.5/21/DPNP tanggal 23 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko sesuai dengan SK Direksi No.0004001.001 tanggal 30 Juni 2004 tentang Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko tersebut dimaksudkan untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.

Adapun tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko antara lain adalah sebagai berikut:a. pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Direksi;b. pemantauan posisi Risiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko dan per jenis aktivitas

fungsional;c. kaji ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko;d. pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru;e. memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan atau kepada

komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimiliki;f. menyusundanmenyampaikanlaporanprofil/komposisiRisikokepadajajarandireksidanKomite

Manajemen Risiko secara berkala.

Sebagai salah satu bentuk dari adanya fungsi pengawasan serta kontrol bagi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, Perseroan telah membentuk komite-komite yang akan memastikan bahwa pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko berjalan dengan efektif, yaitu berupa Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.

122

Komite Manajemen Risiko merupakan Komite yang dibentuk ditingkat Direksi dan Pejabat Eksekutif. Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tanggal 30 Juni 2004, sesuai dengan SK Direksi No.0004001.002 tentang Pembentukan Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Direktur Manajemen Risiko dan beranggotakan beberapa Direktur serta Kepala Unit Bisnis dan Pejabat Eksekutif Perseroan. Komite ini dibentuk untuk menerapkan kerangka manajemen risiko yang efektif dan memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui penetapan toleransi risiko, batasan dan strategi pengelolaan risiko secara menyeluruh.

Komite Pemantau Risiko merupakan Komite yang dibentuk ditingkat Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko dibentuk pada tanggal 02 Januari 2008, sesuai dengan SK Direksi No.SK.001/2008/PRESKOM-CorpSec tentang Pembentukan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko beranggotakan beberapa Komisaris dan pihak Independen. Komite ini bertugas untuk melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan pelaksanaan pengawasan serta pengendalian risiko yang telah dilakukan.

Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko

Untuk menyesuaikan pelaksanaan manajemen risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan, secara terus menerus Perseroan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi bagi Perseroan mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini, dan selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.

Kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko Perseroan tercantum dalam SK Direksi No.12/2011/DIR5-SKMR tanggal 30 November 2011 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko PT Bank Sinarmas Tbk.

Pedoman Penerapan Manajemen Risiko tersebut mencakup:a. Pengawasan aktif oleh Direksi dan Komisaris;b. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit;c. Proses Penerapan Manajemen Risiko;d. Pengendalian Intern dalam Penerapan Manajemen Risiko;e. Pengelolaan Risiko Produk dan Aktivitas Baru;f. PersiapandanPelaporanPenerapanManajemenRisiko,meliputiLaporanProfilRisiko,Laporan

Produk dan Aktivitas Baru, dan Laporan Lainnya.

Pengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko Perseroan dilakukan pada seluruh faktor risiko dengan penekanan pada risiko yang melekat pada setiap kegiatan operasional Perseroan yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, dengan tidak mengabaikan risiko yang melekat pula pada kegiatan non operasional seperti Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategis dan Risiko Kepatuhan.

Risiko KreditRisiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perseroan seperti perkreditan (penyediaan dana), treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Pengelolaan risiko kredit diupayakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Perseroan senantiasa mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut masuk ke dalam kategori Non Performing Loan (NPL). Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.

123

Pengelolaan yang dilaksanakan dalam meminimalisir risiko kredit salah satunya adalah dalam bentuk pemberian second opinion yang independen terhadap business unit. Bentuk opini tersebut berupa pendapat atau kajian mitigasi risiko terhadap exposurekredityangmemilikinilaiyangsignifikan,produkbaru terkait dengan perkreditan ataupun aktivitas perkreditan yang memiliki risiko melekat (inherent risk) yang tinggi.

Untuk menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit, yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.

Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perseroan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.

Risiko PasarRisiko pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena adanya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut.

Sebagai bagian dari pengelolaan risiko pasar yang diterapkan, pengukuran risiko pasar dilakukan dengan menggunakan metode standar dari Bank Indonesia, yang diatur dalam surat edaran (SE) Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.

Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat hutang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance).

a. Risiko Suku BungaRisiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Perseroan.

Perhitungan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan dalam Trading Book yang terekspos risiko suku bunga. Perhitungan risiko suku bungameliputi risiko spesifik(menggunakan metode Jatuh Tempo) dan risiko umum.

Perseroan menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memonitor pergerakan tingkat suku bunga yang dijamin Pemerintah dan mengkaji tingkat suku bunga bank pesaing. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan margin tertentu atas biaya pendanaan (cost of fund) Perseroan.

b. Risiko Nilai TukarRisikonilaitukaradalahrisikokerugianakibatfluktuasidarinilaitukarpadasaatPerseroanmemilikiposisi terbuka (open position) dari portofolio valuta asing.

Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas posisi devisa neto sesuai ketentuan Bank Indonesia. Bank harus mengelola dan memelihara PDN setiap akhir hari kerja paling tinggi 20% dari modal dan menjaganya setiap 30 menit sejak sistem Tresuri dibuka sampai dengan ditutup. Pengelolaan posisi devisa neto ini dipusatkan pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan seluruh posisi valuta asing harian dari semua cabang.

Dalam rangka mitigasi dan pengelolaan risiko pasar, Perseroan telah menetapkan kebijakan-kebijakan dan limit-limit yang memadai sehingga potensi kerugian yang timbul akibat kondisi pasar dapat dikendalikan.

124

Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perseroan tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar dimana Perseroan tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan dimana Perseroan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.

Perseroan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Selain itu, ditetapkan pula jumlah pagu kas cabang. Penetapan pagu kas cabang ditujukan agar cabang dapat memenuhi liabilitas jangka pendeknya berupa penarikan dana pihak ketiga, sekaligus menjaga kondisi kas cabang agar tidak menganggur (idle).

Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA). Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan ALMA, maka dibentuklah Assets and Libilities Committee (ALCO), yang merupakan wadah utama untuk mencapai tujuan utama dari ALMA serta bertanggung jawab untuk pengembangan dan implementasi dari strategi ALMA. ALCO juga mengadakan rapat rutin yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam sebulan untuk mengkaji ulang kebijakan serta strategi yang telah dilakukan ALMA.

Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan.

Untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul, Perseroan telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user management.

Selain itu, dalam rangka menerapkan pemantauan terhadap kegiatan operasional Perseroan, Perseroan telah meningkatkan fungsi dari Satuan Kerja Audit Internal dengan mengadakan pelatihan secara berkala sehingga meningkatkan sistem pengendalian internal.

Perseroan juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran (SE) BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID), dimana disebutkan bahwa perhitungan beban modal risiko operasional dengan menggunakan metode Basic Indicator Approach dilakukan secara bertahap sebagai berikut:a. Mulai 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni 2010, perhitungan beban modal Risiko Operasional

ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga tahun terakhir.

b. Pada 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, perhitungan beban modal Risiko Operasional ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga tahun terakhir.

c. Pada 1 Januari 2011, perhitungan beban modal Risiko Operasional ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga tahun terakhir.

Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan oleh Perseroan.

125

Berkaitan dengan risiko hukum, salah satu jenis pengelolaan risiko yang dilakukan Perseroan adalah dengan melalui Corporate Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum.

Risiko StrategisRisiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal.

Risiko strategis yang dikelola oleh Perseroan antara lain dengan cara menyusun rencana kerja yang disesuaikan dengan misi dan visi Perseroan. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Perseroan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perseroan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.

Untuk menilai risiko kepatuhan, Perseroan menghitung jumlah dan materialitas ketidakpatuhan Perseroan terhadap kebijakan dan prosedur internal, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, praktek dan standar etika bisnis yang sehat termasuk tuntutan dan keluhan nasabah.

Terkait pengendalian risiko kepatuhan, unit kerja Corporate Secretary telah menatausahakan peraturan internal Perseroan dan mendistribusikan peraturan tersebut kepada seluruh unit kerja. Disamping itu, Perseroan juga telah menyediakan portal khusus untuk memudahkan seluruh unit kerja melakukan akses terhadap ketentuan internal Perseroan.

Risiko ReputasiRisiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan.

Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Perseroan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai perlindungan konsumen, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif.

Selain itu sebagai salah satu dasar pengukuran kualitas pelayanan Perseroan, Perseroan juga melakukan pencatatan dan penyelesaian terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko reputasi seperti keluhan nasabah serta pemberitaan negatif. Pemantauan terhadap pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Customer Care dan Corporate Secretary.

ProfilRisikoPenilaian risiko Perseroan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dilakukan melalui proses self assessmentuntukmenghasilkanprofilrisikoyangterdiridaririsikoinherenyaiturisikoyangmelekatpadaaktivitas bank dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Sesuai dengan kriteria ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan yang berlaku, maka penilaian risiko dilakukan terhadap delapan jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategis.

126

Hasilpenilaianprofil risikoPerseroanyang telahdisampaikankepadaBank Indonesiapada tanggal23 April 2012 menunjukkan bahwa risiko keseluruhan bisnis Perseroan pada tanggal 31 Maret 2012 adalah “rendah” dengan eksposur risiko inheren “rendah” dan kualitas penerapan manajemen risiko adalah “satisfactory”.

Audit Intern

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan unit kerja yang melakukan fungsi audit intern secara independen. SKAI bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan memiliki communication line dengan Komite Audit dalam bentuk koordinasi maupun penyampaian laporan hasil audit secara berkala. Tugas utama SKAI adalah untuk memberikan assurance secara independen dan objektifgunameningkatkanefisiensidanefektivitasoperasionalbankdengancaramengevaluasidanmemperbaiki efektivitas sistem pengendalian intern, proses manajemen serta tata kelola perusahaan.

Dalam pelaksanaan tugas, SKAI mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999, tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) serta secara bertahap menerapkan Risk Based Audit (RBA) yang mengacu pada Standard Audit Intern Internasional dari Institute of Internal Auditors (IIA).

Disamping itu, SKAI juga melaksanakan tugas pemantauan yang dijalankan dalam beberapa bentuk kegiatan, antara lain:- Melakukan pemeriksaan rutin pada cabang atau unit kerja dengan memperhatikan tingkat exposure

risiko yang dimiliki masing-masing cabang atau unit kerja. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup seluruh aspek dan kegiatan yang dilakukan oleh cabang atau unit kerja tersebut (aspek operasional, kredit, sumber daya manusia, dll). Hasil pemeriksaan disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit.

- Melakukan kajian untuk setiap SOP/KDPK yang akan diberlakukan oleh perusahaan. Dari hasil kajian yang dilakukan tersebut dapat disampaikan beberapa kekurangan/kelemahan yang masih ada, serta rekomendasi perbaikan. Hal ini sekaligus sebagai salah satu langkah deteksi dini untuk mencegah kekurangan/kelemahan prosedur kerja yang akan diberlakukan.

SKAI juga memiliki auditor yang bertugas di kantor cabang dimana fungsinya adalah sebagai auditor sekaligus konsultan bagi cabangnya. Meskipun menjalankan dua fungsi, auditor cabang tetap bersifat independen terhadap satuan kerja operasioanal maupun seluruh aktivitas cabang tanpa tekanan dari pihak manapun dalam organisasi dan bertanggung jawab kepada Kepala SKAI.

Dengan demikian, SKAI diharapkan dapat memberikan nilai tambah (added value) dan menyampaikan saran perbaikan (continual improvement) atas kegiatan operasional bank dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memberikan pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam mengevaluasi serta memperbaiki efektivitas pengelolaan risiko, internal control, dan proses tata kelola perusahaan.

Kepatuhan

Divisi Kepatuhan mempunyai tugas untuk mencegah dan menjaga kepatuhan Perseroan agar tidak melanggar peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku serta memonitor kepatuhan Perseroan dalam menjalankan perjanjian dan komitmen kepada Bank Indonesia. Dalam menjalankan tugas tersebut, Divisi Kepatuhan dengan disupervisi oleh Direktur Kepatuhan melaksanakan proses review terhadap rencana kebijakan dan atau keputusan yang diterbitkan oleh Direksi maupun kebijakan yang sedang berlaku guna memastikan bahwa tidak terdapat atau keputusan Direksi Perseroan yang bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

127

Sebuah unit khusus dalam Divisi Kepatuhan melakukan penerapan, koordinasi dan memonitor kepatuhan serta memastikan bahwa program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT), antara lain:1. Memastikan adanya pengembangan sistem identifikasi nasabah dan Transaksi Keuangan

Mencurigakan.2. Memantaupengkinianprofilnasabahdanprofiltransaksinyatermasukidentifikasidanpemantauan

nasabah yang dianggap risiko tinggi sebagaimana diatur dalam PBI No.11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

3. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan Kebijakan APU dan PPT oleh unit-unit kerja terkait.

4. Menerima dan melakukan analisis atas laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan untuk disampaikan kepada PPATK.

5. Menyusun Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan Laporan Transaksi Keuangan Tunai Rp500 juta ke atas di atas Rp500 juta untuk disampaikan kepada PPATK.

6. Memantau, menganalisis dan merekomendasi kebutuhan training APU dan PPT bagi para pejabat dan staff bank.

Penerapan prinsip dan praktek-praktek GCG yang konsisten akan memberikan manfaat, baik bagi Perseroan maupun para stakeholders lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan secara berkesinambungan telah melakukan sosialisasi berbagai hal yang berkaitan dengan kebijakan, stategis maupun implementasi prinsip-prionsip GCG.

Pada hakekatnya Divisi Kepatuhan memastikan bahwa pelaksanaan GCG, Compliance, APU dan PPT serta pengawasan melekat telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka menerapkan pengawasan melekat. Dalam rencana jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai adalah menumbuhkan risk culture atau budaya risiko di internal stakeholders, yang meliputi pemegang saham, pengurus, pejabat dan karyawan. Serta senantiasa mematuhi semua ketentuan yang berlaku serta secara khusus selalu memegang teguh prinsip kehati-hatian.

4. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Seiring dengan ketetapan langkah untuk bertransformasi, Perseroan telah melengkapi tahapan perubahan dengan pranata organisasi yang diperlukan guna mendukung proses transformasi. Salah satu pranata organisasi yang mendapat perhatian penting jajaran manajemen adalah tersusunnya mekanisme pengelolaan perusahaan yang handal, sehingga menjamin pertumbuhan berkelanjutan dan kinerja optimal dalam jangka panjang. Manajemen meyakini hal ini dapat diwujudkan melalui penerapan praktek-praktek tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Kebijakan tata kelola Perseroan telah sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), tanggung jawab (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness). Secara berkala kebijakan tata kelola perusahaan Perseroan ditinjau kembali dan disesuaikan agar isinya tetap sejalan dengan perkembangan kerangka dan kebijakan di Indonesia.

Perseroan telah melakukan penilaian Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2011, yang mencakup hal-hal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Peringkat komposit hasil penilaian Self Assessment pelaksanaan GCG Perseroan predikat ”Tata Kelola Baik”.

Kekuatan dan Kelemahan Pelaksanaan GCG Perseroan

KekuatanAdanya komitmen yang kuat dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk menerapkan GCG pada setiap kegiatan usaha Bank dengan membangun pemahaman, kepedulian dan komitmen semua organ Perseroan dan seluruh jajarannya.

128

Untuk mendukung hal tersebut Perseroan telah memiliki:

a. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

b. Rekomendasi Komite-Komite, sangat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris.

c. Fungsi independensi, terhadap pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Internal dan Kantor Akuntan Publik.

d. Kebijakan, sistem dan prosedur intern yang komprehensif dengan enforcement yang baik untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat serta ketentuan penetapan limit yang mampu menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan.

e. Program-program training dan sosialisasi oleh Diklat Human Resources Development bekerja sama dengan Satuan-Satuan Kerja terkait.

Kelemahan Tidak ada kelemahan yang signifikan menjadi kendala dalam pelaksanaan GCG. Namun dengantersebarnya sumber daya manusia hampir di seluruh propinsi Indonesia, maka diperlukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Meningkatkan koordinasi dan mutu keterampilan sumber daya manusia yang lebih baik secara berkala dan berkelanjutan.

b. Menerapkan pengendalian intern secara efektif.c. Menjaga kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.d. Dukungan Sistem Informasi Manajemen yang memadai.

5. PENERAPAN KNOW YOUR CUSTOMER (KYC)

Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menghadapi berbagai risiko usaha dan untuk mengurangi risiko usaha tersebut Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian. Salah satu prinsipnya adalah melalui penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) yang merupakan bagian dari penerapan manajemen risiko bank secara keseluruhan.

Hal ini diterapkan karena pada awal Juli 2009 lalu, Bank Indonesia telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT bagi Bank Umum. Ketentuan baru ini merupakan penyempurnaan dari PBI No.3/10/PBI/2001, tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Principles). Penyempurnaan itu dilakukan dalam rangka penyesuaian terhadap standar internasional yang lebih komprehensif dalam upaya mendukung pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Perseroan, yang merupakan pilar dalam pelaksanaan APU/PPT tersebut, antara lain:

• Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris• Kebijakan dan prosedur• Pengendalian internal• Sistem Informasi Manajemen• Sumber Daya Manusia dan pelatihan

Efektivitas penerapan prinsip APU dan PPT Perseroan dipantau oleh Unit Kerja Pengenalan Nasabah (UKPN) di dalam Satuan Kerja Kepatuhan. Dalam menjalankan tugasnya UKPN melapor dan bertanggung langsung Kepada Direktur Kepatuhan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.

6. PEMASARAN

Perseroan aktif memasarkan seluruh produk dan layanan melalui seluruh jaringan kantor dan tenaga marketing yang ada saat ini. Selain itu Perseroan juga mengembangkan sistem keagenan khusus untuk pemasaran produk tabungan. Kegiatan promosi dan kerja sama strategis dengan pihak ketiga serta program customer get customer juga aktif dilakukan untuk memperkenalkan dan memasarkan

129

produk-produk dan layanan tersebut. Untuk mendukung kegiatan pemasarannya, Perseroan juga turut menjaga tingkat kepuasan nasabah dengan menyediakan layanan Customer Care 24 Jam yang siap menangani setiap pertanyaan maupun keluhan dari para nasabah.

Tingkat keberhasilan dari kegiatan pemasaran produk dan layanan Perseroan ini sangat tergantung pada penerapan strategi yang tepat di lapangan serta adanya positioning yang jelas dari setiap produk yang akan dipasarkan. Perseroan tentu akan terus mengembangkan produk dan layanan baru sesuai dengan tuntutan pasar sekaligus juga menyempurnakan produk-produk yang ada sehingga bisa semakin sesuai dengan dinamika kebutuhan nasabah yang ada. Kegiatan promosi yang berkesinambungan baik secara above the line dan below the line atapun melalui aliansi strategis dengan pihak ketiga akan terus dilakukan untuk menjaga brand and product awareness dari para nasabah maupun calon nasabah sehingga dapat memudahkan kegiatan new acquisition yang pada akhirnya akan terus meningkatkan jumlah nasabah baru Perseroan.

Pemasaran untuk produk-produk pembiayaan Perseroan akan disalurkan pada usaha kecil, menengah hingga korporasi. Disamping itu penetapan target sektor ekonomi ditentukan berdasarkan portofolio guideline yang disusun secara internal dengan mempertimbangkan potensi dan proyeksi perubahan pasar.

Kegiatan promosi dan pemasaran oleh Perseroan antara lain dilakukan melalui kerja sama strategis dengan dengan pihak ketiga berupa pemberian sponshorship dimana hadiah yang diberikan umumnya dalam produk tabungan. Di samping itu kegiatan promosi juga dilakukan melalui kerja sama berupa pemberian berbagai layanan seperti payroll dan virtual account.

Kerja sama strategis antara Perseroan dengan beberapa mitra antara lain dilakukan dengan :

1. Jobstreet Indonesia, pengelola situs JobStreet.com penyedia jasa bursa kerja melalui internet, kerja sama sponshorship.

2. V-net Club, sebuah perusahaan MLM untuk pembelian pulsa telepon selular, virtual account.3. Indovision dan First Media perusahaan jaringan TV Kabel, kerja sama virtual account.4. OTO Multi Finance, kerja sama payroll dan virtual account.

Kegiatan promosi juga dilakukan dengan meluncurkan program-program promosi dengan pemberian hadiah kepada nasabah, beberapa program promosi yang telah dijalankan antara lain :

1. Giro Promo, merupakan program promosi yang ditujukan kepada nasabah yang membuka rekening Giro Rupiah Sinarmas, dimana dalam satu tahun pertama nasabah akan diberikan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam bertransaksi seperti bebas biaya administrasi bulanan, bebas biaya kliring warkat, bebas biaya LLG sebanyak 20 kali dalam satu bulan, biaya RTGS yang lebih murah, dan gratis 1 buku cek atau bilyet giro serta tingkat jasa giro yang lebih menarik.

2. Program BonekaKu & TabunganKu merupakan program pemberian hadiah langsung berupa boneka untuk setiap nasabah TabunganKu yang bersedia menempatkan dananya sesuai ketentuan program. Program ini berlaku dari 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2012.

3. Program Tabungan “Gebyar Simas Double Untung” merupakan program pemberian hadiah langsung berupa cash back dan voucher belanja kepada setiap nasabah TabunganKu atau Tabungan Sinarmas (tidak termasuk Tabungan Simas Gold) yang mengikuti program ini. Periode program mulai dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012.

4. Program Hari Kartini merupakan program yang memberikan perlakuan khusus (special treatment) kepada nasabah penabung dan terbagi atas 2 (dua) program. Program pertama adalah Simas Kartini, dimana nasabah wanita berkesempatan mendapatkan hadiah langsung berupa tas kosmetik untuk setiap pembukaan rekening baru Tabungan Sinarmas dan Tabungan Simas Gold sesuai ketentuan program. Program kedua adalah Simas Peduli Wanita yang mana semua nasabah penabung berkesempatan mendapatkan voucher belanja Charles & Keith atau gratis berlangganan majalah Kartini senilai Rp300.000,00 sesuai ketentuan Program Hari Kartini. Simas Kartini berlaku mulai dari 21 April 2012 sampai dengan 31 Desember 2012, sedangkan Simas Peduli Wanita berlaku mulai dari 21 April 2012 sampai dengan 20 Mei 2012.

130

Seluruh kegiatan promosi tadi berlaku untuk seluruh cabang di semua Kantor Wilayah, diharapkan melalui berbagai kerja sama strategis dan program-program promosi yang dilakukan dapat meningkatkan brand awareness Perseroan di mata masyarakat disamping untuk meningkatkan customer base dan perolehan dana pihak ketiga. Melalui kerja sama dengan beberapa mitra strategis juga secara langsung membuka akses pasar yang lebih besar sehingga memperluas jangkauan wilayah pemasaran.

7. PERSAINGAN USAHA

Awal tahun 2011 ditandai dengan optimisme pemulihan ekonomi global yang kemudian memudar pada pertengahan 2011. Di tengah gejolak ekonomi global ini, kestabilan makro dan sektor keuangan Nasional ternyata dapat tetap dipertahankan. Hal ini tercermin dari perekonomian Indonesia tumbuh 6,5%meningkatdari tahunsebelumnya,stabilnyanilaimatauangRupiahserta terkendalinya inflasisehingga memberikan pangsa pasar dan peluang yang cukup besar pada industri perbankan.

Perseroan sebagai salah satu bank umum swasta nasional devisa di Indonesia yang memiliki sasaran untuk menjadi bagian dari industri perbankan yang mampu bersaing dalam skala besar dan sehat, telah menyusun strategi antara lain berupa perluasan jaringan kantor cabang di kota-kota besar, pengembangan Sumber Daya Manusia, memacu pertumbuhan kredit usaha kecil dan menengah, peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan kualitas sistem, SDM serta pengembangan produk-produk baru dan mengembangkan Unit Usaha Syariah.

Berikut daftar Bank yang memiliki total aset 10 – 20 Triliun per 31 Desember 2011.

(dalam triliun Rupiah)

No Nama Bank31 Desember 2011

Asset DPK Kredit Liabilitas Ekuitas1 BPD - DKI Jakarta 19,87 15,30 11,07 17,77 2,102 Bank Artha Graha Internasional Tbk 19,23 16,30 13,42 17,23 2,003 BPD - Sumatera Utara 18,93 15,13 11,89 16,91 2,024 Bank ICBC Indonesia 17,74 12,74 10,52 15,89 1,885 BPD - Riau 17,11 13,22 8,69 15,51 1,606 Bank Sinar Mas 16,66 14,85 10,24 15,36 1,307 Commonwealth Bank 15,25 12,22 9,79 13,32 1,938 BPD - Papua (Irian Jaya) 13,61 10,87 5,22 12,06 1,559 Rabobank International Indonesia Bank 13,33 10,32 10,06 11,59 1,74

10 BPD - Sumatera Selatan 13,28 11,05 8,31 12,11 1,1611 BPD - DI. Aceh 13,16 9,81 9,20 11,61 1,5412 Bank Mutiara 13,13 11,20 9,40 12,13 1,0013 Bank Mayapada 12,98 10,67 8,76 11,25 1,7314 BPD - Sumatera Barat/Bank Nagari 12,97 10,05 9,21 11,85 1,1115 Bank Victoria International 11,36 8,78 5,61 10,10 1,2616 Bank of China 11,11 5,33 7,03 10,89 0,2217 BPD - Bali 10,66 8,79 7,27 9,56 1,1018 Resona Perdania Bank 10,16 4,93 7,11 8,47 1,69

Sumber: CD Indonesia Banking Indicator & Financial Performance Rating dan publikasi (dalam website Bank Indonesia) laporan keuangan per 31 Desember 2011, data diolah Perseroan

Berdasarkan data Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2011, Perseroan termasuk di dalam kategori bank-bank nasional di Indonesia yang memiliki total aset di atas 10 Triliun yaitu dengan Total Aset sebesar Rp16,66 triliun. Dari sisi pemberian Kredit, Perseroan juga telah menyalurkan kredit yang cukup besar yaitu sebesar Rp10,24 triliun. Dari sisi CAR, Perseroan memiliki posisi yang kuat dibidang perbankan, tercermin dari posisi CAR (setelah memperhitungkan risiko kredit) Perseroan yang berada di level sangat baik yaitu 15,27%, diatas level minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%. Dari sisi non-performing loan (NPL), Perseroan merupakan salah satu bank dengan NPL yang cukup rendah yaitu sebesar 0,88%. Sedangkan dari sisi net interest margin (NIM), Perseroan merupakan salah satu bank dengan NIM yang tinggi yaitu sebesar 5,65%.

131

8. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

HAKI yang dimiliki Perseroan dan dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang telah didaftarkan adalah merek “SINARMAS dan LOGO”. 2 merek lainnya yaitu “Solusi Perbankan Anda” dan “ Serve and Respect”masih dalam proses permintaan pendaftaran pada Direktorat Jenderal HAKI.

9. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Kesuksesan sebuah perusahaan tidak hanya dilihat dari keuntungan yang diperoleh namun selain itu terlihat dari peran serta Perusahaan dalam mengembangkan lingkungan dimana perusahaan itu berada sehingga timbul kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena itu menjadi kewajiban Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan sosial bagi masyarakat disekitar lingkungan dimana perusahaan itu berada.

Dalam hal pelaksanaan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), Perseroan melaksanakan Kegiatan Sosial sebagai berikut :

No. Tanggal Kegiatan Deskripsi1. 1 September 2010 Bazar Minyak – Puspom Gambir,

DKI JakartaMenyelenggarakan bazar minyak goreng murah dan pembagian air minum bersih untuk warga kurang mampu, yang berada disekitar wilayah Puspom Gambir – Jakarta Pusat.Minyak goreng (Kunci Mas) dan air minum (Pristine) yang diberikan adalah sebagai berikut:1. 209 box Minyak Goreng Kunci Mas2. 100 box PristineDengan total dana adalah sebesar Rp27.022.863,00

2. 18 September 2010 Bazar Minyak – Paspampres Menyelenggarakan bazar minyak goreng murah untuk warga kurang mampu yang berada disekitar wilayah Paspamres, Jl. Tanah Abang II No. 6 – Jakarta Pusat.Minyak goreng (Kunci Mas) yang berhasil terjual dalam bazar tersebut adalah sekitar 320 box, dengan total subsidi yang diberikan dari Perseroan adalah sebesar Rp9.111.505,00.

3. 18 September 2010 Bazar Minyak – Detasemen Gegana Polda Metro Jaya

Menyelenggarakan bazar minyak goreng murah untuk warga kurang mampu yang berada disekitar wilayah Detasemen Gegana Polda Metro Jaya, Jl. KS. Tubun 3 Petamburan.Minyak goreng (Kunci Mas) yang berhasil terjual dalam bazar tersebut adalah sekitar 380 box, dengan total subsidi yang diberikan dari Perseroan adalah sebesar Rp13.631.523,00.Dalam kesempatan yang sama juga diberikan sumbangan untuk anak yatim dan Yayasan Autis.

4. 25 Oktober 2010 Pembinaan Sepak Bola Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat (PSAD)

Dalam menindaklanjuti program CSR dan untuk lebih mengenalkan Bank Sinarmas ke masyarakat umum, maka Perseroan ikut mendukung kegiatan pembinaan sepak bola Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat (PSAD).Bentuk dukungan berupa pembuatan 2 set kostum sepak bola (kostum putih hitam dan kostum putih merah) berlogo Bank Sinarmas senilai Rp5.000.000,00.

5. 11 November 2010 Bantuan Untuk Korban Gempa dan Tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat

Pada tanggal 26 Oktober 2010 telah terjadi gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang mengakibatkan rusaknya bangunan dan rumah penduduk serta menimbulkan ratusan korban.Sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat Kep. Mentawai sekaligus sebagai bentuk kegiatan CSR maka Perseroan memberikan sumbangan senilai Rp10.000.000,00.

6. 9 November 2010 Bazar Minyak – Polres Bekasi Menyelenggarakan bazar minyak goreng murah untuk warga kurang mampu yang berada disekitar wilayah Polres Bekasi.Minyak goreng (Kunci Mas) yang berhasil terjual dalam bazar tersebut adalah sekitar 84 box, dengan total subsidi yang diberikan dari Perseroan adalah sebesar Rp3.099.312,00.

132

No. Tanggal Kegiatan Deskripsi7. 29 Desember 2010 Bedah Rumah – Jambi Sebagai salah satu bentuk kegiatan CSR maka bank ikut

berpartisipasi dalam program Satu Milyar Satu Kecamatan (SAMISAKE) Provinsi Jambi. Program ini dilakukan dalam rangka percepatan Visi Jambi Emas (ekonomi maju, aman, adil dan sejahtera).Dalam hal ini Perseroan berpartsipasi dalam bentuk bedah rumah sebanyak 2 unit rumah dengan total biaya senilai Rp15.000.000,00.

8. 16 Februari 2011 Edukasi Perbankan – TK St. Theresia Jakarta

Perseroan mengadakan edukasi perbankan bersama murid-murid TK. St. Theresia Jakarta. Bank memberikan kesempatan khusus kepada para murid-murid TK. St. Theresia Jakarta untuk mendapat sosialisasi mengenai perbankan di kantor Perseroan KC Cik Ditiro, yang setelah itu dilanjutkan kunjungan ke Museum Bank Indonesia.Total dana kegiatan senilai Rp6.150.000,00

9. 9 Februari 2011 Edukasi Perbankan Syariah – STIAMI

Bank mengadakan edukasi perbankan yang berjudul ”Workshop Keuangan Perbankan Syariah: Memperkuat Ketahanan Ekonomi Dengan Menanamkan Sistem Ekonomi Syariah Sejak Dini Menuju Kenikmatan Dunia & Akhirat”. Selain merupakan salah satu bentuk kegiatan CSR dalam bidang pendidikan, workshop ini juga merupakan sarana sosialisasi Perseroan khususnya Syariah.Total dana kegiatan senilai Rp29.600.000,00

10. 19 Mei 2011 Edukasi Perbankan – TK & SD Bestari Garut

Bank menggalakkan gemar menabung mulai usia dini. Pada tanggal 19 Mei 2011 Bank memberikan kesempatan khusus kepada para murid-murid TK & SD Bestari Utami Garut untuk mendapat sosialisasi mengenai perbankan di kantor Perseroan KC Garut.Total dana kegiatan senilai Rp3.230.000,00

11. 20 Mei 2011 Lingkungan – Peduli Sungai Cikapundung Bersih di Bandung

Perseroan ikut berpartisipasi dalam acara Peduli Sungai Cikapundung Bersih di Bandung, pada 20 Mei 2011. Acara yang diadakan atas kerjasama dengan Harian Pikiran Rakyat ini diselenggarakan sebagai bentuk tanggung jawab & kepedulian terhadap lingkungan serta upaya membantu program pemerintah dalam menjaga kelestarian terhadap lingkungan.Kegiatan yang diselenggarakan berupa:· Peluncuran 1 unit Perahu Karet Bank Sinarmas beserta

perlengkapannya (jaket pelampung, helm, dayung, pompa tangan, & repair kit).

· Pelepasan burung dan ikan.· Penanaman pohon disekitar daerah Sungai

Cikapundung.Total dana kegiatan senilai Rp12.000.000,00

12. Agustus 2011 Pengadaan Fasilitas Penunjang Kegiatan Perkuliahan Akademi Keperawatan Rumah Sakit Tingkat III Manado di Ratahan Kab. Minahasa Tenggara

Bank ikut berpartisipasi dalam pembukaan Akademi Keperawatan di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Sumbangan yang diberikan adalah berupa:· Kursi· Meja· Lemari· White BoardDengan total sumbangan senilai Rp55.450.000,00

10. TEKNOLOGI INFORMASI

Perseroan menyadari bahwa Teknologi Informasi (TI) saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar dimana TI tidak hanya berperan sebagai media pendukung proses bisnis namun sebagai jantung utama dalam menunjang pencapaian visi dan misi Bank. Dengan Teknologi Informasi sebagai motor penggerak dalam menciptakan layanan perbankan yang semakin peka terhadap kebutuhan konsumen,maupundalammembantuefektivitasdanefisiensidisegalalini,Perseroanpercayaakanmembangun keunggulan kompetitif, khususnya di dunia perbankan, di Indonesia.

Penggunaan Teknologi Informasi di Perseroan dalam 1 tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perseroan terus melakukan upgrade pada teknologi yang digunakan seperti penggunaan hardware HP Integrity Superdome, Storage System HDS VSP, Blade System, dll.

133

Sistem core banking Temenos yang tersentralisasi dan berbasis online telah ditingkatkan dari menggunakan server HP Integrity RX8640 menjadi HP Integrity Superdome yang merupakan High-end Class System dengan 64 processor yang mendukung infrastruktur multi operating system serta dapat memberikan performa yang tinggi dalam melayani transaksi dari nasabah. Selain dari sisi hardware, database core banking juga telah diupgrade dari jBASE ke Oracle 10g yang merupakan database yang reliable (mendukung high availability, scalability, dan memiliki data protection yang baik), mudah dan dapat diandalkan dalam melakukan failover bila terjadi kegagalan sistem, serta dapat melakukan replikasi database secara realtime dari satu lokasi server ke lokasi yang lain dengan baik.

Perluasan jumlah cabang Perseroan dari 110 cabang menjadi lebih dari 200 cabang yang tersebar di 117 kota dan kabupaten diseluruh Indonesia dalam 1 tahun terakhir didukung dengan infrastruktur TI yang matang. Pengembangan infrastruktur Teknlogi Informasi dimasa yang akan datang disesuaikan dengan perencanaan infrastruktur blueprint IT yang flexible serta mendukung scalability dengan tetap memperhatikan aspek availability, integrity dan confidentiality pelayanan kepada nasabah, sehingga dapat terus mengiringi perkembangan bisnis Bank yang pesat dan semakin kompleks.

Manajemen terus memberikan dukungan penuh terhadap rencana strategis TI yang mampu menghadapi tantangan bisnis, sekarang dan di kemudian hari. Selain peningkatan dari sisi infrastruktur TI tentunya Perseroan terus melakukan pengembangan disisi aplikasi baik front end system (Branch Delivery Channel, Internet Banking, Phone Banking, ATM, dll), middleware, dan aplikasi pendukung sesuai dengan Rencana Bisnis Bank baik yang dikembangkan secara inhouse maupun oleh penyedia jasa TI sehingga dapat terus mengiringi strategi Perseroan baik dalam rangka pendanaan dan menciptakan sumber pendapatan (fee based income), strategi di bidang perkreditan dan marketing, bidang treasury, bidang perdagangan luar negeri dan transaksi devisa, bidang operation, bidang infrastruktur, dan di bidang kepatuhan. Penerapan aplikasi-aplikasi pendukung seperti channeling dan bancassurance yang terus disempurnakan, dukungan terhadap kegiatan operasional seperti trade finance dan juga sebagai bank kustodian dengan menyediakan aplikasi pendukung kegiatan operasional tersebut. Kerjasama dengan Business Partner serta Principal penyedia jasa/solusi TI baik lokal maupun internasional terus ditingkatkan. Orientasi pada layanan nasabah dengan memberikan fasilitas yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi dengan meningkatkan pelayanan seperti bill payment pada ATM, Internet Banking, dan Phone Banking dengan banyak merchant.

Jaringan ATM

Kebutuhannasabahakankemudahandanfleksibilitasdalammelakukantransaksiperbankanmenjadiperhatian utama bank. Sampai dengan akhir Desember 2011 Perseroan telah menoperasikan lebih dari 300 unit ”ATM on US” yang tersebar diseluruh Indonesia dan untuk memperluas jangkauan, Perseroan bekerjasama dengan seluruh jaringan ATM nasional yaitu ATM Bersama, ALTO dan PRIMA. Selain itu Perseroan juga telah bekerjasama dengan jaringan ATM internasional yaitu VISA dan MEPS. Dengan demikian maka nasabah dapat melakukan transaksi tidak hanya di dalam negeri tapi juga pada seluruh ATM diseluruh dunia yang telah memiliki logo VISA.

E-Channel

Dalam memberikan kemudahan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah, saat ini Bank telah menyediakan fasilitas e-Channel yang meliputi Internet Banking, Phone Banking, Mobile Banking, dan Bill Payment.Penambahanfitur-fiturterhadapfasilitastersebutakanterusditingkatkan(corporate online banking, sms banking,dan lain-lain) sehingga akan semakin meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi seperti cek saldo, transfer, pembayaran bill (PLN, fastnet,Telkom,smart,dll).Dalamsetiappenambahanfitur-fiturini,Banktetapberpegangpadaprinsipkeamanan bertransaksi bagi nasabah (penerapan two-factor authentication). Hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap penggunaan layanan transaksi elektronik Perseroan.

134

Disaster Recovery Center (DRC)

Agar ketersediaan pelayanan kepada nasabah dapat selalu terjamin, Perseroan telah memiliki Data Center dan DRC Site yang mengikuti standard best practice TIA-942A tier-3. Penyediaan server backup baik yang berada di Data Center maupun DRC Site yang selalu standby jika terjadi kegagalan pada sistem utama Bank. Replikasi data core banking secara realtimedenganmenggunaanfiturOracle10gyaitu Oracle Data Guard tentunya dapat menjamin ketersediaan data nasabah ketika terjadi disaster pada sistem utama Perseroan.

Debit Card dan Credit Card

Pada tahun 2010 Perseroan telah bergabung dengan jaringan debit Prima, yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi pembelian dengan menggunakan kartu ATM Perseroan yang telah berfungsi juga sebagai kartu debit. Hal ini tentunya semakin meningkatkan kemudahan, kenyamanan dan sekaligus keamanan nasabah dalam bertransaksi.

Kerjasama dengan VISA internasional telah diimplementasikan pada tahun 2010 dan credit card direncanakan akan diimplementasikan pada tahun ini. Kerjasama ini sekaligus mendorong bank dalam peningkatan keamanan dalam bertransaksi dengan menggunakan kartu, dimana Bank menerapkan standard keamanan internasional, PCI DSS.

Pelayanan dan Pengembangan Internal Bank

Selain terus meningkatkan layanan terhadap para nasabah, aspek pengembangan sumber daya manusia juga terus dikembangkan dengan implementasi E-Learning, yang bersifat web-based. Fasilitas portal/internal chatting yang terintegrasi dengan layanan intranet yang menyediakan peraturan-peraturan internal serta kebijakan Bank, dikoordinasikan oleh HelpDesk yang tersentralisasi, diharapkan meningkatkan kerjasama dan komunikasi yang semakin solid di lingkungan internal Perseroan.

11. STRATEGI DAN PROSPEK USAHA

Kinerja Perseroan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, di masa mendatang akan selalu dipertahankan untuk tumbuh secara berkelanjutan guna mencapai visi Perseroan yaitu menjadi Bank terkemuka di Indonesia. Dalam upaya merealisasikan visi tersebut, Perseroan menyadari bahwa tantangan yang dihadapi, seperti meningkatnya iklim persaingan yang berpotensi menurunkan margin keuntungan serta peningkatan beban operasional dan modal, perlu diantisipasi dengan strategi usaha yang fokus dan terarah.

Adapun strategi usaha tesebut antara lain adalah:

1. Memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah kecil sampai korporasi.

Saat ini nasabah Perseroan sebagian besar masih terfokus pada produk deposito yang tentunya memberikan kontribusi cost of fund yang tinggi bagi Perseroan. Akan tetapi komposisi dana murah sudah meningkat, hal ini sesuai dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan perolehan dana murah khususnya melalui produk giro dan tabungan dan sejalan dengan program pemerintah untuk memasyarakatkan kegiatan menabung, maka Perseroan memberikan fokus untuk meningkatkan jumlah nasabah melalui produk tabungan.

Strategi yang ditempuh untuk mendukung usaha meningkatkan jumlah nasabah dan pertumbuhan pangsa pasar Perseroan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan ATM dan Internet Banking diantaranya dengan terus menambah kerjasama layanan Bill Payment, menambah jumlah jaringan kantor sehingga semakin terjangkau oleh masyarakat Indonesia, meningkatkan layanan Customer Care 24 Jam, menambah jumlah tenaga marketing (Financial Advisor) yang dapat bekerja secara profesional dan meluncurkan layanan SMS Banking dan SMS Notification.

135

Selain beberapa strategi utama yang dikemukakan di atas, Perseroan dalam usahanya untuk meningkatkan jumlah nasabah juga ditempuh melalui kerjasama payroll (penggajian), kerjasama dengan institusi keuangan seperti lembaga pembiayaan sehingga setiap debitur dibukakan rekening tabungan dan melalui penjualan produk wealth management yang mengharuskan nasabah memiliki rekening tabungan di Perseroan sebagai syaratnya.

Melalui layanan SMS Notification yang akan diluncurkan Perseroan, diharapkan akan semakin memperkuat brand and product awareness dari masyarakat serta dapat meningkatkan marketing communication atas setiap layanan dan produk yang dimiliki ataupun yang baru diluncurkan oleh Perseroan.

2. Memacu pertumbuhan kredit usaha kecil, menengah dan kredit korporasi. melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun mitra usaha lainnya.

Dalam upaya Perseroan untuk memperluas basis nasabah, Perseroan akan terus meningkatkan kerjasama untuk penyaluran pembiayaan baik dengan pola penerusan pembiayaan secara channelling maupun pinjaman langsung (direct loan) melalui lembaga keuangan seperti BPR dan Koperasi maupun mitra usaha lainnya seperti perusahaan pembiayaan (multifinance). Kerjasama pembiayaan secara channelling dilakukan terutama untuk memasarkan kredit-kredit ritel berskala kecil, dengan tujuan untuk menjaring dan mensejahterakan masyarakat diseluruh wilayah Nusantara.

Sektor ritel dapat digolongkan sebagai salah satu pilar perekonomian nasional yang terbukti tidak

rentan terhadap gejolak ekonomi global. Ditinjau dari sudut pandang ini, Perseroan memainkan peranan penting dalam menunjang perekonomian nasional ditengah resesi ekonomi global yang mengancam pertumbuhan ekonomi dunia. Perseroan terus berupaya meningkatkan pembiayaan di sektor ritel yang ditujukan baik bagi para pengusaha ritel maupun nasabah perorangan yang berasal dari kalangan menengah kebawah, antara lain seperti kepada pegawai swasta, pegawai negeri sipil, dan pensiunan TNI/Polri.

Salah satu kunci sukses untuk meningkatkan volume bisnis adalah ekspansi kredit yang sehat, tumbuh dan menguntungkan. Dibidang kredit Perseroan terus berupaya untuk melakukan ekspansi pinjaman dengan fokus pada pembiayaan usaha retail kecil dan menengah (UKM) serta kredit pada usaha skala besar (Korporasi), yang tetap memiliki keterkaitan dengan sektor UKM, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian (Prudential Banking).

Strategi ini antara lain didukung oleh adanya kualitas dan kuantitas tenaga marketing yang terlatih dan handal, peningkatan service level perkreditan dan strategi pricing yang kompetitif. Tenaga marketing yang ada juga didukung oleh produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta pertumbuhan jaringan kerja untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kepada nasabah.

Selain itu, Perseroan juga melakukan penetrasi pasar yang intensif melalui acara-acara yang melibatkan langsung potential customer serta didukung dengan program, strategi marketing dan promosi, seperti melakukan cross selling atas produk-produk Perseroan lainnya seperti Payroll, Giro Biller, Produk-Produk Funding lainnya serta Mutual funds dan Bancassurance.

3. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar pada sentra-sentra UKM dan sektor usaha skala korporasi.

Sampai dengan April 2012 Perseroan telah memiliki 237 kantor dengan tujuan untuk menjadi lebih dekat ke sentra - sentra UKM, nasabah maupun calon nasabah serta meningkatkan akses masyarakat ke layanan perbankan (financial inclusion). Melalui pembukaan kantor – kantor tersebut juga diharapkan kualitas pelayanan ke nasabah dapat lebih ditingkatkan sehingga loyalitas nasabah akan terus terjaga.

Kedepannya pembukaan kantor - kantor akan difokuskan pada kota - kota kecil atau wilayah - wilayah yang memiliki potensi serta kondisi ekonomi yang berkembang.

136

4. Pengembangan Produk dan Layanan serta Peningkatan Fee Based Income

Perseroan akan terus mengembangkan dan meluncurkan produk dan aktivitas baru yang mampu mendorong pertumbuhan usaha dan pendapatan bagi bank diantaranya melalui produk-produk bancassurancedankartukredit.Disamping ituPerseroan jugaakanmengembangkanfitur-fiturbaru yang tentunya akan dapat meningkatkan perolehan dana murah melalui produk tabungan.

Kerjasama dengan pihak ketiga terus dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan nasabah dan tren kebutuhan nasabah seperti fasilitas pembayaran dan pembelian baik itu secara swalayan melalui media elektronik banking seperti ATM, Internet Banking maupun Mobile Banking. Kerjasama pembayaran dan pembelian pulsa telah dilakukan dengan sebagian besar penyedia jasa telepon bergerak maupun telepon tetap yang akan terus ditingkatkan. Selain itu, pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan layanan pembayaran host to host dengan memanfaatkan fasilitas transfer di seluruh jaringan ATM, baik melalui ATM Bersama, ALTO, PRIMA, VISA maupun MEPS. Fasilitasinimerupakansalahsatuprodukunggulanyanglebihfleksibeldibandingdenganprodukkompetitor yang sejenis.

Produk Bancassurance yang saat ini merupakan salah satu produk yang memberikan kontribusi perolehan fee based income bagi Perseroan, akan coba dikemas dengan produk tabungan (bundle) dalam kegiatan pemasarannya sehingga akan dapat meningkatkan perolehan dana tabungan nantinya.

5. Mengembangkan Unit Usaha Syariah

Arah pengembangan usaha dan produk Unit Usaha Syariah adalah sesuai visi dan misinya yaitu ke skala UMKM dan mengembangkan kemitraan dengan lembaga pembiayaan, koperasi dan BPRS dalam kerangka ‘Linkage Programe”. Perseroan optimis dapat mencapai target yang dicanangkan karena didukung oleh Teknologi Informasi yang handal dan juga akan mengembangkan jaringan layanan kantor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Layanan Syariah/Office Channelling (OF) dengan Kantor Layanan Perseroan konvensional, sedangkan dalam penyaluran pembiayaan Unit Usaha Syariah didukung oleh mitra lembaga keuangan syariah seperti Koperasi, Multifinance dan BPRS sehingga bisa menjangkau lebih luas masyarakat yang memerlukan pembiayaan.

Pada tahun 2012, Unit Usaha Syariah berencana akan membuka office channelling di seluruh jaringan kantor Cabang Perseroan Konvensional yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura.

Dari segi SDM Unit Usaha Syariah secara konsisten menyiapkan penyediaan SDM terlatih dengan terus melakukan rekrutmen dan mengembangkan mereka melalui inhouse training maupun program Management Trainee yang disiapkan secara khusus baik yang nantinya akan mengarah di bidang Pembiayaan dan Marketing, bidang Operasional maupun bidang Audit. Selain itu tentunya Unit Usaha Syariah juga menyiapkan carreer path yang terarah bagi mereka dan mencoba mengembangkan Islamic Banking Culture dan SDM yang memiliki Basic Mentality yang sesuai prinsip syariah yaitu: transparan, keadilan, kesetaraan, disiplin serta memegang teguh Prinsip GCG.

Perseroan memiliki keyakinan bahwa prospek usaha kedepan akan tetap kondusif. Hal ini sebagaimana pandangan Bank Indonesia bahwa proses pemulihan ekonomi global terus berlangsung dan semakin kuat sehingga ke depan perekonomian Indonesia berpotensi untuk terus membaik, meskipun masih terdapat berbagai faktor risiko dan potensi ketidakpastian yang perlu terus dicermati. Kondisi ini memberikan dampak positif pada prospek usaha Perseroan.

Perseroan akan mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga melalui produk giro dan tabungan yang merupakan produk dana murah, sehingga akan dapat menurunkan biaya bunga (cost of fund) yang ada saat ini. Dengan adanya penurunan biaya bunga tersebut, maka tentunya akan dapat mendukung ekspansi penyaluran kredit kepada para debitur dengan tingkat suku bunga pinjaman yang lebih kompetitif. Usaha untuk meningkatkan komposisi dana murah ini akan didukung dengan

137

penyempurnaanfitur-fiturprodukgiromaupun tabunganyang telahadasaat ini.Selain itu fitur-fiturpada layanan ATM, Internet Banking, Phone Banking, Mobile Banking dan SMS Banking akan semakin dilengkapi demi memberikan kenyamanan bertransaksi bagi para nasabah. Dengan dipenuhinya hal tersebut, tentunya Perseroan mengharapkan nasabah giro dan tabungan yang ada saat ini akan menjadikan rekening mereka di Perseroan sebagai rekening transaksi sehari-hari (main bank).

Saat ini Perseroan juga sudah mengadakan program tabungan berhadiah asuransi kebakaran maupun asuransi kecelakaan diri dengan bekerja sama dengan sister company yaitu PT Asuransi Sinarmas. Di mana melalui program ini diharapkan seluruh karyawan Sinarmas Group yang telah menjadi nasabah payroll Perseroan, akan turut mengajak seluruh anggota keluarganya untuk menjadi nasabah dengan membuka rekening tabungan di Perseroan.

Melalui layanan pembayaran host to host yang ditawarkan Perseroan untuk para nasabah giro, diharapkan target market seperti lembaga pembiayaan, pengelola apartemen dan perusahaan jasa layanan TV Kabel atau Internet serta perusahaan MLM yang telah menggunakan layanan pembayaran ini secara bertahap akan dapat mengarahkan para konsumen atau pelanggan mereka untuk menjadi nasabah Perseroan sehingga akan memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran rutin mereka.

Penjualan produk-produk wealth management terutama produk bancasurance juga akan terus ditingkatkan sehingga akan menambah pendapatan fee based Perseroan. Selain menambah pendapatan fee based, Perseroan juga dapat melakukan cross selling terhadap nasabah-nasabah bancassurance sehingga penghimpunan dana, khususnya giro dan tabungan akan bisa lebih ditingkatkan lagi.

Perseroanjugaoptimisakanmemilikiprospekusahayangbaikdenganadanyaefisiensioperasionalserta didukung oleh pengembangan Information Technology ditengah persaingan berat pada industri perbankan. Perseroan akan terus menyempurnakan tata kelola perusahaan dan standard pengelolaan risiko untuk mewujudkan layanan perbankan yang lebih berkualitas.

12. ASURANSI

Perseroan dalam menjalankan usahanya telah mengadakan perjanjian pertanggungan asuransi denganPTAsuransiSinarmas.PTAsuransiSinarmasadalahpihakyangterafiliasidenganPerseroansecaratidaklangsungsebagaimanadidefinisikandalamUUPMmelaluikepemilikansahamPTSinarMas Multiartha Tbk. dalam PT Asuransi Sinarmas, namun demikian tidak ada perlakuan yang berbeda dari Perseroan untuk menerima penawaran pertanggungan asuransi yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi lain. Per tanggal 31 Desember 2011 Perseroan telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) dengan jumlah nilai tanggungan sebesar Rp429.388 juta. Selain itu Perseroan juga melindungi harta kekayaannya dalam aktivitas operasional seperti Cash in Safe, Cash in Transit, Cash in Counter serta jaminan kesehatan karyawan. Perseroan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

138

X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

Informasi, tabel, statistik dan lain-lain mengenai industri perbankan di Indonesia yang dibahas dalam bab ini maupun bab-bab lain dalam prospektus ini diambil dan diolah dari berbagai media publik.

Industri perbankan merupakan industri yang sangat vital bagi perekonomian suatu Negara. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai perbankan yang sehat perlu adanya kebijakan-kebijakan dan pengawasan yang dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia maupun lembaga Negara lainnya yang berkaitan.

1. Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum. Bank Indonesia sebagai badan hukum publik berwenang menetapkan peraturan hukum pelaksana Undang-Undang yang mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai tugas dan wewenangnya. Selain itu, Bank Indonesia juga sebagai badan hukum perdata yang dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap mata uang negara lain.Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sedangkan aspek kedua tercerminpada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum Pemerintah di bidang perekonomian.

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, Bank Indonesia mengemban tiga tugas yang dikenal sebagai Tiga Pilar Bank Indonesia, yaitu:

a) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,b) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, danc) mengatur dan mengawasi Bank.

Pelaksanaan ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan dan karenanya dilakukan secara salingmendukunggunatercapainyatujuanBankIndonesiasecaraefektifdanefisien.

Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan, mengeluarkan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan fungsi pengawasan terhadap bank, serta mengenakan sanksi terhadap bank. Fungsi pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan berkala dan sewaktu-waktu, maupun melalui analisis laporan yang disampaikan oleh masing-masing bank.

139

2. Arsitektur Perbankan Indonesia

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuatdanefisiengunamenciptakankestabilansistemkeuangandalamrangkamembantumendorongpertumbuhan ekonomi nasional.

Pada tanggal 9 Januari 2004 Bank Indonesia telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.

Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API. Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional. Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebihspesifikmengenaipengembanganperbankansyariah,BPR,danUMKMkedepansehinggaAPIdiharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta pengembangan UMKM.

Dalam rangka menciptakan industri perbankan yang lebih baik, sehat, dan stabil perlu diciptakan peraturan-peraturan ataupun kebijakan-kebijakan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mencapai hal tersebut, fokus penyusunan API dibagi dan diarahkan pada proses pembentukan 6 (enam) pilar infrastruktur yang dibutuhkan perbankan nasional yaitu: struktur perbankan nasional yang kuat, sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif, kualitas manajemen dan operasional bank yang sehat, infrastruktur pendukung perbankan yang memadai dan juga

140

3. Struktur Perbankan Indonesia

Kebijakan Pemerintah untuk menutup 16 bank ketika krisis ekonomi melanda sejak 1998, telah mengubah secara dramatis struktur industri perbankan Indonesia. Pentingnya struktur perbankan telah menjadi fokus perhatian dalam penyusunan API. Struktur perbankan yang sehat merupakan inti dari semua permasalahan perbankan karena baik buruknya industri perbankan akan banyak ditentukan oleh bagus tidaknya struktur yang dibuat, di samping perlu adanya fungsi pendukung lain, seperti pengawasan dan pengaturan yang efektif.

Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

Bank Umum (120)

Bank Pemerintah (4) Bank Swasta (116)

Bank Pemerintah UnitUsaha Syariah (1)

BPD Unit Usaha Syariah(14)

Bank PembangunanDaerah (26)

Bank Umum Swasta(79)

Bank Umum Swasta UnitUsaha Syariah

(8)

Bank Umum SwastaSyariah (11)

BPR Konvensional(1683)

BPR Syariah(154)

Bank Perkreditan Rakyat *)(1837)

Sumber: Bank Indonesia

Pilar pertama API adalah struktur perbankan yang sehat. API memiliki program penguatan struktur perbankan nasional dengan misi menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan. Implementasi program penguatan permodalan bank dilaksanakan secara bertahap. Upaya peningkatan modal bank-bank tersebut dapat dilakukan dengan membuat business plan yang memuat target waktu, cara dan tahap pencapaian.

Cara pencapaiannya melalui: 1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru;2. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru;3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal;4. Penerbitan subordinated loan

141

Dalam waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan program peningkatan permodalan tersebut diharapkan akan mengarah pada terciptanya struktur perbankan yang lebih optimal, yaitu terdapatnya: • 2sampai3bankyangmengarahkepadabankinternasionaldengankapasitasdankemampuan

untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp 50 triliun;• 3sampai5banknasionalyangmemilikicakupanusahayangsangatluasdanberoperasisecara

nasional serta memiliki modal antara Rp 10 triliun sampai dengan Rp 50 triliun; • 30sampai50bankyangkegiatanusahanyaterfokuspadasegmenusahatertentusesuaidengan

kapabilitas dan kompetensi masing-masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun;

• BankPerkreditanRakyat(BPR)danbankdengankegiatanusahaterbatasyangmemilikimodaldibawah Rp 100 miliar.

Secara keseluruhan, struktur perbankan Indonesia dalam kurun waktu sepuluh sampai limabelas tahun ke depan diharapkan akan terbentuk sebagaimana digambarkan sebagai berikut:

Struktur Perbankan Indonesia Sesuai Visi API

BPRBank dengan

Kegiatan usahaterbatas

Daerah Korporasi Ritel Ritel

Bank dengan fokus

Bank Nasional

Bank Internasional

PermodalanRp triliun

50

10

0,1

Sumber: Bank Indonesia

Dalam menciptakan struktur perbankan yang sehat dan menunjang pembangunan ekonomi serta mendukung kestabilan sistem keuangan, ada pemikiran dari beberapa pakar dan analis perbankan maupun para bankir sendiri mengenai perlunya perbankan nasional memiliki beberapa bank besar yang disebut core bank, bank inti atau national champion. Ide pembentukan core bank sangat terkait dengan duaalasanmendasar,yaitumasalahefisiensi(economies of scale) dan ruang lingkup wilayah usaha. Untuk memiliki struktur perbankan sehat memang diperlukan perbankan yang mampu beroperasi secaraefisien.

142

Untukefisien,banktersebutharusmemilikiskalausaha(assets) dan permodalan yang cukup besar. Economies of scale sangat sulit dicapai dengan skala aset yang kecil karena kemampuan bank sangat terbatas. Beberapa studi menyebutkan bahwa ukuran minimum aset Rp 20 triliun merupakan standar minimum suatu bank untuk dapat mencapai skala economies of scale secara efektif. Berikut daftar bank yang memiliki aset di atas Rp 20 triliun disertai dengan rincian dana pihak ketiga, kredit yang diberikan dan ekuitas.

(dalam triliun Rupiah)No. Nama Bank Jumlah Aset Jumlah Kredit

YangDiberikan

Jumlah Dana PihakKetiga

Jumlah Ekuitas

1. Bank Mandiri (Persero) Tbk 551,89 319,19 422,59 62,652. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 469,90 290,23 384,26 49,823. Bank Central Asia Tbk 381,91 205,76 323,43 42,034. Bank Negara Indonesia Tbk 299,06 165,39 231,30 37,845. Bank CIMB Niaga Tbk 166,80 125,84 131,81 18,376. Bank Danamon Tbk 141,93 112,86 85,98 25,847. Bank Pan Indonesia Tbk 124,75 75,81 85,75 15,898. Bank Permata Tbk 101,32 76,55 82,78 9,149. Bank International Indonesia Tbk 94,92 76,50 70,32 7,9510. Bank Mega Tbk 61,91 32,15 49,14 4,8811. Bank OCBC Nisp Tbk 59,83 41,28 47,42 6,5912. Bank Bukopin Tbk 57,18 40,75 47,93 4,3713. Bank Jabar Banten Tbk 54,45 28,76 37,26 5,3914. Bank Tabungan Pensiunan Tbk 46,65 30,31 35,62 5,6215. Bank Ekonomi Raharja Tbk 24,16 14,09 20,07 2,54

Sumber: Bloomberg, dan Laporan Keuangan Publikasi per 31 Desember 2011, data diolah Perseroan

4. Pengawasan Dan Peraturan Perbankan Indonesia

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, Bank Indonesia menjadi lembaga Pemerintah utama yang mengawasi sistem perbankan Indonesia berdasarkan UU No.7 Tahun 1992 tanggal 25 Maret 1992, sebagaimana diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan (“Undang-Undang Perbankan”), dan sesuai dengan UU No.23 Tahun 1999 tanggal 17 Mei 1999, sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia.

Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang Bank Indonesia adalah landasan hukum utama yang mengatur pemberian ijin-ijin usaha dan pengaturan sector perbankan. UU ini memberikan kewenangan yang besar kepada Bank Indonesia. Perbankan Indonesia juga tunduk pada peraturan-peraturan, keputusan-keputusan dan peraturan pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Menteri Keuangan

5. Prospek Perbankan di Indonesia

Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, tercermin pada kinerja pertumbuhan yang bahkan lebih baik dan kestabilan makroekonomi yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada Tahun 2011mencapai 6,5% dibanding dengan tahun 2010 (Year On Year),disertaidenganpencapaian inflasipada level3,79%.Peningkatan kinerja tersebut disertai dengan perbaikan kualitas pertumbuhan yang tercermin dari tingginya peran investasi dan ekspor sebagai sumber pertumbuhan, penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta pemerataan pertumbuhan ekonomi antardaerah yang semakin membaik. Di sisi eksternal, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk keseluruhan tahun 2011 mengalami surplus sebesar USD 11,9 miliar dengan cadangan devisa yang meningkat dan nilai tukar rupiah yang mengalami apresiasi. Di sektor keuangan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga meski sempat terjadi tekanan di pasar keuangan pada semester II tahun 2011 sebagai dampak memburuknya krisis yang terjadi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Dengan ketahanan ekonomi yang kuat dan

143

risiko utang luar negeri yang rendah, didukung oleh kebijakan makroekonomi yang tetap pruden dan berbagai langkah kebijakan struktural yang terus ditempuh selama ini, Indonesia kembali memperoleh peningkatan peringkat menjadi Investment Grade.

Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat mampu meminimalkan dampak dari gejolak ekonomi global. Ketidakpastian yang muncul akibat krisis utang Eropa dan kekhawatiran terhadap prospek pemulihan perekonomian AS telah memicu gejolak di pasar keuangan dan pelemahan pertumbuhan ekonomi global tahun 2011. Dampak dari gejolak global tersebut ke Indonesia lebih banyak dirasakan di pasar keuangan terutama pasar saham dan obligasi, sementara dampak pada sektor riil relati f minimal. Di sektor keuangan, penarikan modal luar negeri oleh sebagian investor pada semester II tahun 2011 memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah, imbal hasil obligasi Pemerintah, dan harga saham. Namun, dengan langkah-langkah stabilisasi oleh Bank Indonesia dan Pemerintah, didukung oleh kuatnya fundamental sektor keuangan dan terjaganya stabilitas makroekonomi, gejolak pasar keuangan dapat dihindari. Di sektor riil, daya tahan perekonomian Indonesia dari sisi eksternal didukung oleh diversifikasi pasar ekspor dengan semakin besarnya perdagangan intra-regional di kawasanAsia dan semakin meningkatnya peran foreign direct investment (FDI). Dari sisi domestik, daya tahan ekonomi juga didukung oleh kuatnya daya beli terkait dengan meningkatnya pendapatan dan struktur demografiyangsebagianbesarberadadalamusiaproduktif.

Di samping fundamental ekonomi yang kuat, respons kebijakan yang tepat mampu menopang ketahanan perekonomian nasional. Bank Indonesia dan Pemerintah melakukan koordinasi kebijakan dalam memperkuat fundamental ekonomi sekaligus memiti gasi dampak gejolak eksternal. Dari sisi Bank Indonesia, penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial secara terukur dan pada waktu yang tepat telah berhasil menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Bauran kebijakan tersebut diterapkan melalui respons kebijakan suku bunga dan nilai tukar, serta kebijakan makroprudensial dalam rangka pengelolaan aliran modal asing dan likuiditas perbankan. Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial tersebut juga didukung oleh strategi komunikasi dalam rangka meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dan mengurangi ketidakpastian pelaku pasar. Dalam bidang perbankan, Bank Indonesia terus memperkuat ketahanan perbankan, meningkatkan fungsi pengawasan, dan mendorong intermediasi yang diarahkan pada sektor-sektor produktif. Dari sisi Pemerintah, kebijakan fiskal diarahkan kepada peningkatan stimulus dengan tetap menjagakesinambungan fiskal. Secara sektoral, Pemerintah terus berupaya mendorong dan meningkatkankualitas pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan iklim investasi, percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan daya saing industri dan produk ekspor, serta peningkatan ketahanan pangan nasional termasuk dalam rangka stabilisasi harga. Koordinasi kebijakan antara Bank Indonesia dan Pemerintah untuk meningkatkan daya tahan ekonomi dan stabilitas makro juga diperkuat melalui implementasi ProtokolManajemenKrisis (PMK) dan pengendalian inflasi di pusat dan daerahmelalui forumTimPengendalianInflasi(TPI)danTimPengendalianInflasiDaerah(TPID).

Prospek ekonomi Indonesia tahun 2012 diprakirakan masih tetap kuat, meskipun risiko yang berasal dari pelemahan ekonomi global masih tinggi. Perekonomian nasional pada tahun 2012 diprakirakan tumbuh 6,3%-6,7%daninflasidiprakirakandapatberadadikisaransasaran4,5%±1%.Pertumbuhanekonomiterutama bersumber dari perekonomian domestik dengan peran investasi yang semakin meningkat. Pasar domestik yang besar, terjaganya stabilitas makroekonomi, suku bunga yang rendah, perbaikan iklim investasi, dan status investment grade merupakan faktor pendorong tingginya pertumbuhan investasi ke depan. Sejalan dengan itu, arus modal masuk FDI diperkirakan akan meningkat lebih tinggi sehingga surplus NPI akan tetap besar. Kondisi ini mendukung tercapainya stabilitas nilai tukar rupiah dalam menghadapi risiko tingginya gejolak arus modal. Meskipun demikian, risiko pelemahan ekonomi global dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung ke batas bawah kisaranprakiraanapabilatidakditempuhlangkah-langkahstimulusbaikdarisisimonetermaupunfiskal.Sementara itu, rencana kebijakan Pemerintah terkait dengan BBM bersubsidi dan komoditas strategis lainnyadapatmemberikantekanankeatasterhadapperkembanganinflasikedepan.

Dalam tahun 2012, Bank Indonesia akan mengoptimalkan peran bauran kebijakan moneter untuk menjaga inflasitetapberadadidalamkisaransasarannyasertamendorongpertumbuhanekonomidalamrangkamemitigasi risiko perlambatan ekonomi global. Sementara di bidang perbankan, Bank Indonesia akan meningkatkanefisiensiperbankanuntukmengoptimalkankontribusinyadalamperekonomiandengan

144

tetap memperkuat ketahanan perbankan. Di samping itu, Bank Indonesia terus berupaya memperluas aksesperbankanpadamasyarakat(financialinclusion).Dibidangsistempembayaran,BankIndonesiaterus meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan serta penerapan aspek perlindungankonsumen, baik dalam sistem pembayaran nasional maupun hubungan sistem pembayaran dengan luar negeri. Dengan langkah-langkah ini, pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diyakini dapat kembali berada di tengah kisaran prakiraan. Dalam jangka menengah, dengan perekonomian dunia yang diperkirakan akan membaik dan kebijakan struktural yang terus dilakukan khususnya di bidang investasi dan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai prospek untuk tumbuh lebih tinggi dan berkesinambungan dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Perekonomian nasional diprakirakan akantumbuhmencapai6,6%-7,4%daninflasiyangsemakinmenurundanmenuju4,0%±1%padatahun 2016.

Sampai dengan Februari 2012, stabilitas sistem perbankan tetap terjaga dan disertai dengan fungsi intermediasi yang semakin baik dalam mendukung pembiayaan perekonomian. Perbankan nasional masih didominasi oleh 10 bank yang menguasai 62,42% dari total asset perbankan nasional. Industri perbankan menunjukkan kinerja yang semakin solid sebagaimana tercermin pada laba perbankan Nasional yang tumbuh 77,92% yoy dengan pertumbuhan kredit 24,19% yoy dan Dana Pihak Ketiga (DPK) hanya tumbuh 20,81%. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) pun terjaga di level 2,33%, di bawah ketentuan maksimal 5% dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) sebesar 18,41%, di atas ketentuan minimal 8%. Rasio-rasio tersebut menggambarkan kinerja perbankan yang tetap terjaga di tengah perlambatan ekonomi global.

Seiring dengan semakin rendahnya suku bunga kredit dan meningkatnya keyakinan dari pelaku usaha, diharapkanterjadinyapertumbuhankredityangsignifikan,walaupunruangperbankanuntukmenurunkansukubungasemakinsempitseiringdenganpeningkatanekspektasiinflasikedepanyangdisebabkanrencana Pemerintah terkait BBM bersubsidi pada tahun 2012 dan kecenderungan naiknya minyak dunia. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit tahun 2012 mencapai 27%. Berdasarkan rencana bisnis bank yang dilaporkan ke BI, rata-rata perbankan memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun ini di kisaran 23%.

Secara umum, industri perbankan di Indonesia memiliki prospek yang cerah dimana tingkat populasi yang tinggi serta masih memiliki sumber daya alam yang perlu difasilitasi oleh industri perbankan. Ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan meningkat, sementara stabilitas harga tetap terjaga. Prospek pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh semakin pulihnya kinerja ekspor dan mulai meningkatnya kegiatan investasi. Membaiknya ekspor sejalan dengan perbaikan prospek perekonomian global termasuk negara-negara maju. Meningkatnya permintaan eksternal dan menguatnya permintaan domestik diperkirakan mendorong dunia usaha utnuk mulai meningkatkan kapasitas produksi. Dengan penegakan hukum dan pengawasan Bank Indonesia, diharapkan industri perbankan Indonesia menuju ke arah yang lebih sehat, sehingga perbankan dapat meningkatkan fungsi intermediasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

145

XI. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang bersumber dari Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan tentang dampak penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang telah disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2010, serta laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Laporan keuangan perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

LAPORAN POSISI KEUANGAN(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember2011 2010 2009 2008 2007

ASETKas 467.063 269.274 199.311 141.250 46.266Giro pada Bank Indonesia 1.344.573 1.067.918 854.850 365.516 309.301Giro pada bank lain - bersih Pihak berelasi 22.741 277 432 630 502 Pihak ketiga 117.529 86.295 87.266 110.063 49.611Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 1.909.020 877.462 275.276 109.473 437.754Efek-Efek – bersih 1.909.651 1.300.818 939.638 758.435 1.311.011Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - bersih - 74.938 10.018 - 87.798Kredit yang diberikan – bersih Pihak berelasi 1.741.532 794.790 741.890 83.384 351.814 Pihak ketiga 8.393.910 6.139.368 4.581.085 4.145.395 2.665.065Pendapatan bunga yang masih akan diterima 56.233 47.353 44.008 39.952 26.737Biaya dibayar dimuka 71.104 46.100 38.030 29.201 22.030Aset tetap – bersih 354.350 227.977 217.524 161.781 81.579Aset Ijarah – bersih 82.712 219.158 - - -Aset lain-lain – bersih 188.238 80.451 46.687 120.176 78.974JUMLAH ASET 16.658.656 11.232.179 8.036.015 6.064.626 5.468.442

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLiabilitas segera 73.086 46.739 65.362 59.213 4.855Simpanan Pihak berelasi 6.005.651 4.443.285 2.984.945 1.689.451 1.530.120 Pihak ketiga 8.847.413 5.375.929 3.847.477 3.585.750 3.372.631Simpanan dari bank lain Pihak berelasi 172.027 14.250 14.891 - - Pihak ketiga 151.648 352.603 223.735 80.045 244.935Utang pajak 22.587 25.208 19.227 12.242 6.230Surat berharga yang diterbitkan 881 1.616 2.626 5.431 8.259Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - 3.537 6.763 2.561 5.020Bunga yang masih harus dibayar 37.835 24.564 15.657 19.762 14.211Liabilitas pajak tangguhan - bersih 21.744 14.016 9.866 7.133 343Cadangan imbalan pasti pasca kerja 11.575 8.324 4.735 2.840 2.429Efek yang dijual dengan janji beli - bersih - - 258.428 169.759 -Liabilitas lain-lain 19.241 10.614 10.874 12.776 10.283JUMLAH LIABILITAS 15.363.688 10.320.685 7.464.586 5.646.963 5.199.316

146

KETERANGAN 31 Desember2011 2010 2009 2008 2007

EKUITASModal ditempatkan dan disetor penuh 907.887 728.050 525.000 425.000 275.000Tambahan modal disetor - bersih 165.240 75.322 - -Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (38.503) (39.572) (42.072) (47.072) (32.758)

Saldo laba Ditentukan penggunaannya 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 Tidak ditentukan penggunaannya 256.844 144.694 86.001 37.735 25.384JUMLAH EKUITAS 1.294.968 911.494 571.429 417.663 269.126JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 16.658.656 11.232.179 8.036.015 6.064.626 5.468.442

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN31 Desember

2011 2010 2009 2008 2007(12 bulan) (12 bulan) (12 bulan) (12 bulan) (12 bulan)

Pendapatan bunga dan bagi hasil 1.310.172 916.108 782.390 601.035 358.227Beban bunga dan bagi hasil 798.535 497.652 470.357 425.759 237.307Pendapatan Bunga - Bersih 511.637 418.456 312.033 175.276 120.920Pendapatan Operasional Lainnya 92.776 81.035 67.671 49.571 29.691Jumlah Pendapatan Operasional 604.413 499.491 379.704 224.847 150.611Jumlah Beban Operasional 449.336 358.545 308.907 205.206 138.827Laba Sebelum Pajak 155.077 140.946 70.797 19.641 11.784Beban Pajak 42.427 39.140 22.031 6.790 6.036Laba Bersih 112.650 101.806 48.766 12.851 5.748Pendapatan Komprehensif Lain 1.069 2.500 (5.000) (14.314) (32.758)Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif 113.719 104.306 53.766 (1.463) (26.830)Laba Bersih Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) 13,64 17,62 8,72 3,25 2,70

POSISI DAN RASIO – RASIO POS TERTENTU

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009 2008 2007% Pertumbuhan

Pendapatan Bunga 43,02% 17,09% 30,17% 67,78% 236,93%Beban Bunga 60,46% 5,80% 10,47% 79,41% 259,70%Pendapatan Bunga – Bersih 22,27% 34,11% 78,02% 44,95% 199,69%Pendapatan Operasional Lainnya 14,49% 19,75% 36,51% 66,96% 202,66%Beban Operasional Lainnya 25,32% 16,07% 50,54% 47,81% 248,20%Laba Operasional 10,03% 99,08% 260,46% 66,68% 14,54%Laba Bersih 10,65% 108,76% 279,47% 123,57% -24,37%Jumlah asset 48,31% 39,77% 32,51% 10,90% 166,63%Jumlah liabilitas 48,87% 38,26% 32,19% 8,61% 172,96%Jumlah ekuitas 42,07% 59,51% 36,82% 55,19% 84,16%

PermodalanCAR dengan memperhitungkan risiko kredit 15,27% 14,92% 13,95% 12,70% 12,42%CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar 15,13% 14,79% 13,84% 12,65% 10,01%

Rasio aset tetap terhadap modal 32,48% 30,22% 40,38% 37,09% 28,72%

147

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009 2008 2007Aset Produktif

CKPN terhadap CKPN wajib dibentuk 100% 100% 100% 100% 100%NPL Bersih 0,79% 1,11% 1,65% 1,72% - NPL Gross 0,88% 1,26% 2,17% 1,99% 0,26% Aset produktif bermasalah 0,61% 1,53% 2,94% 1,15% 1,60% CKPN aset produktif terhadap aset produktif 0,70% 0,83% 1,46% 1,03% 0,82% CKPN aset produktif terhadap kredit yang

diberikan 1,02% 1,11% 1,77% 1,28% 1,32%

RentabilitasROA 1,07% 1,44% 0,93% 0,34% 0,33%ROE 10,03% 15,34% 8,46% 3,85% 3,05%NIM 5,65% 6,19% 5,04% 3,66% 4,15%BOPO 93,55% 91,41% 91,18% 98,52% 97,03%

LikuiditasLDR 69,05% 73,64% 79,01% 81,16% 62,18%

Kepatuhan (Compliance)GWM Rupiah - Utama 9,24% 8,02% 5,04% 5,04% 9,28%GWM Rupiah – Sekunder 6,06% 7,74% 4,76% - -GWM Mata Uang Asing 8,04% 12,82% 24,12% 15,67% 3,01%Persentase pelanggaran/pelampauan BMPK - - - - -Posisi Devisa Neto 13,42% 5,45% 6,37% 3,52% 5,96%

148

XII. EKUITAS

Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan tentang dampak penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang telah disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2010, serta laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Tabel ekuitas yang disajikan telah sesuai dengan laporan keuangan dan rincian dari ekuitas tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan31 Desember

2011 2010 2009

Modal SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh 907.887 728.050 525.000Tambahan modal disetor – bersih 165.240 75.322 -Rugi Yang Belum Direalisasi Atas Penurunan Nilai Wajar Efek yang Tersedia Untuk Dijual (38.503) (39.572) (42.072)

Saldo Laba Ditentukan penggunaannya 3.500 3.000 2.500 Tidak ditentukan penggunaannya 256.844 144.694 86.001Jumlah Ekuitas 1.294.968 911.494 571.429

Setelah tanggal laporan keuangan terakhir hingga Prospektus ini diterbitkan terdapat perubahan struktur permodalan maupun susunan pemegang saham dikarenakan adanya konversi Waran Seri I menjadi Saham Biasa Atas Nama sejumlah 1.500.700 saham.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada BAPEPAM dan LK pada tanggal 16 Mei 2012 sehubungan dengan rencana PUT I dalam rangka penerbitan HMETD atas saham yang terdiri dari sebanyak-banyaknya 1.219.066.250 (satu miliar dua ratus sembilan belas juta enam puluh enam ribu dua ratus lima puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) dan sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 (tiga miliar tiga puluh enam juta seratus enam puluh lima ribu) Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD.

149

Seandainya peningkatan Modal Disetor melalui PUT I terjadi pada tanggal 31 Desember 2011, maka struktur ekuitas Perseroan secara proforma pada tanggal tersebut di atas adalah sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh

Tambahan Modal Disetor/

Agio

Rugi Yang Belum

Direalisasi Atas

Penurunan Nilai Wajar Efek yang Tersedia

Untuk Dijual

Saldo Laba

Jumlah EkuitasDitentukan penggunaannya

Tidak ditentukan penggunaannya

Posisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dengan modal dasar Rp 2.000 miliar

907.887 165.240 (38.503) 3.500 256.844 1.294.968

Perubahan ekuitas setelah tanggal 31 Desember 2011 jika diasumsikan pada tanggal tersebut dillaksanakan. ► PUTIsebanyak-banyaknya

1.219.066.250 saham dengan nilai nominal Rp 100,00 dan harga penawaran Rp 250,00 per saham dengan mendapatkan sebanyak-banyaknya 3.036.165.000 Waran Seri II

121.907 177.045 * - - - 298.952

► KonversiseluruhWaranSeriIIsejumlah 3.036.165.000 waran menjadi 3.036.165.000 saham dengan nilai nominal Rp 100,00 dan harga pelaksanaan Rp 250,00 per saham

303.616 455.425 - - - 759.041

Proforma ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 setelah Penawaran Umum Terbatas I dilaksanakan

1.333.410 797.710 (38.503) 3.500 256.844 2.352.961

Catatan:*) setelah dikurangi biaya emisi

150

XIII. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tanggal 2 Agustus 2000 (berlaku Efektif 1 Januari 2001) mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal 9 November 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:

• Dividenberasaldaricadanganlabayangditahan;dan

• BagiPerseroanTerbatas,BadanUsahaMilikNegaradanBadanUsahaMilikDaerahyangmenerimadividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal : Pelaksanaan pemungutan Pph atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :

1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi danbersifatfinal.PembayarandilakukandengancarapemotonganolehpenyelenggaraBursaEfekmelalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana;

3) Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentinganperpajakandapatmenghitungfinalatasdasaranggapannyasendiribahwasudahadapenghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2000.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan dari Dana Pensiun yang ijin usahanya disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan, apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek di Indonesia.

151

Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-28/PJ.43/1995 tanggal 22 Mei 1995, perihal Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima Wajib Pajak Orang Pribadi (seri PPh Pasal 23 / Pasal 26 No. 6), maka bunga obligasi dan dividen baik yang berasal dari saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.

Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

Pemenuhan Perpajakan Perseroan

Sebagai perusahaan publik, Perseroan taat kepada aturan perpajakan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2009 dan Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan (UU PPh) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008.

Sehubungan dengan pemenuhan pajak penghasilan, maka Perseroan telah menghitung, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan (PPh) Badan setiap tahunnya melalui Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan sesuai dengan aturan pajak yang berlaku. Pelaporan SPT PPh Badan Terakhir adalah tahun 2011. Berdasarkan SPT PPh Badan Tahun 2011, Perseroan telah melakukan penyetoran PPh Badan sebesar Rp34.699 juta.

Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan Konsultan Pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum ini.

152

XIV. KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan, termasuk saham baru yang akan dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama termasuk hak atas dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen. Perseroan merencanakan untuk membayarkan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Besarnya pembayaran dividen tunai akan dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan jika Capital Adequacy Ratio(CAR)Perseroansetelahmemperhitungkanrisikopasarmencapai≥20%,dengan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di bidang Perbankan.

Dengan memperhatikan laba Perseroan dan CAR setelah memperhitungkan risiko pasar mencapai ≥20%,kondisilikuiditastahunberjalansertadengantidakmengurangihakdariRapatUmumPemegangSaham untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PT Bank Sinarmas Tbk, manajemen Perseroan merencanakan akan membagikan dividen tunai sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih setelah pajak mulai tahun buku 2013.

Dividen yang diterima oleh Pemegang saham non Warga Negara Indonesia (“WNI”) akan dikenakan pajaksesuaidenganperaturanyangberlakudiIndonesia.UntukdefinisipemegangsahamnonWNIdan informasi mengenai perpajakan di Indonesia selanjutnya, dapat dilihat pada Bab XII mengenai Perpajakan dalam prospektus ini.

Sejak Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan belum pernah membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Tidak ada negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

153

XV. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan tambahan dari haknya sebagaimana tercantumdalamSertifikatBuktiHMETDsecaraproporsionalberdasarkanhakyangtelahdilaksanakan.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka pembeli siaga, yaitu PT Sinar Mas Multiartha Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.73 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.37 tanggal 11 Juni 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta, telah sepakat untuk membeli sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham dengan Harga Penawaran, yaitu sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)

SMMA adalah pemegang saham mayoritas Perseroan. Keterangan tentang SMMA mengenai riwayat singkat, kegiatan usaha, permodalan, susunan pengurusan dan pengawasan dapat dilihat pada Bab VIII angka 6 mengenai Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Pendiri Perseroan dan Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum.

Adapun alamat SMMA adalah sebagai berikut:

PT Sinar Mas Multiartha TbkPlaza BII, Menara 3 Lantai 11

Jl. M.H. Thamrin No.51Jakarta 10350 – IndonesiaTelepon : (021) 392 5660Faksimili : (021) 392 5778

E-mail : [email protected]

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting SMMA berdasarkan laporan keuangan konsolidasian SMMA dan anak perusahaan untuk tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Mulyamin Sensi Suryanto& Lianny dengan pendapat WajarTanpa Pengecualian.

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan 2011 2010Jumlah Aset 44.964.343 27.845.024 Jumlah Liabilitas 30.378.719 22.584.016 Jumlah Ekuitas 14.585.624 5.261.008 Jumlah Pendapatan 18.952.300 14.020.305 Laba Sebelum Pajak 2.054.271 1.367.617 Jumlah Laba Komprehensif 1.893.065 1.410.174

154

Pokok-pokok Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham

Perseroan dan SMMA telah menandatangani Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham dalam rangka PUT I ini. Dimana SMMA bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam PUT I ini. Berikut pokok-pokok dari Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham:

a. Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang saham Perseroan, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham Perseroan lainnya yang melakukan pemesanan saham tambahan dari haknya secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka Pembeli Siaga setuju untuk mengambil seluruh bagian sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham pada harga yang sama dengan Harga Penawaran yaitu sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham.

b. Kewajiban Pembeli Siaga untuk mengambil bagian atau membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham Perseroan berdasarkan perjanjian tergantung pada dipenuhinya ketentuan-ketentuan di bawah ini:- PUT I dan pengeluaran saham dalam portepel dalam rangka PUT I tersebut telah disetujui

dalam RUPS Perseroan- Perseroan telah mengumumkan informasi dalam rangka PUT I kepada pemegang saham

pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia- Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan kepada Bapepam dan LK dalam rangka

PUT I telah menjadi efektif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

c. Penjatahan atas sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham dilakukan oleh Perseroan bersama-sama dengan PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek (BAE).

d. Perseroan melalui BAE akan memberitahukan kepada Pembeli Siaga mengenai jumlah sisa saham yangharusdibeliolehPembeliSiagaberdasarkanperjanjianataumemberikonfirmasibahwatidakada sisa saham yang harus diambil Pembeli Siaga.

e. Pelaksanaan pembelian sisa saham dilaksanakan setelah dilaksanakannya penjatahan pemesanan tambahan dan setelah diberitahukan oleh Perseroan melalui BAE kepada Pembeli Siaga tentang jumlah sisa saham yang harus dibeli oleh Pembeli Siaga.

155

XVI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) ini adalah sebagai berikut:

1. Akuntan Publik : MULYAMIN SENSI SURYANTO & LIANNY

Intiland Tower, 7th FloorJl. Jenderal Sudirman, Kav 32

Jakarta 10220 - IndonesiaTelepon : 62-21-570 8111

Fax : 62-21-572 2737

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Tugas utama auditor independen dalam PUT I ini adalah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya.

Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan dan juga penilaian atas prinsip Akuntansi yang dipergunakan dan estimasi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen tentangpenilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Pedoman Kerja : Standar Auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik IndonesiaSurat Penunjukan Dari Perseroan : No.SKL.118/2012/PRESDIR-CorpSec tanggal 13 Maret 2012STTD : 176/BL/STTD-AP/2011No. Keanggotaan IAPI : 1689

2. Konsultan Hukum : LASUTLAY & PANE

Jl. Radio IV No.15Jakarta 12130 - Indonesia

Telepon : 021 – 720 7539, 720 4279, 722 4105Fax : 021 – 720 4275

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Ruang lingkup pekerjaan Konsultan Hukum dalam PUT I ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum dan memberikan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta memberikan Pendapat Segi Hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut Perseroan dan Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi penting yang menyangkut aspek-aspek hukum dari Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang berhubungan dengan suatu Penawaran Umum.

156

Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005

Surat Penunjukan Dari Perseroan : No.SKL.117/2012/PRESDIR-CorpSec tanggal 13 Maret 2012STTD : No. 57/STTD-KH/PM/1994 tanggal 20 April 1994No. Keanggotaan HKHPM : 93007

3. Notaris : ARYANTI ARTISARI, SH., MKn.

Menara Sudirman Lantai 18Jl. Jend. Sudirman Kav. 60Jakarta 12190 - IndonesiaTelepon : 021 - 520 4778Fax : 021 - 520 4779 – 80

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka PUT I dan membuat Berita Acara RUPSLB sehubungan dengan PUT I, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris.

Pedoman Kerja : Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik NotarisSurat Penunjukan Dari Perseroan : No.SKL.120/2012/PRESDIR-CorpSec tanggal 13 Maret 2012STTD : No.561/BL/STTD-N/2012Keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia (INI) : No.096/Pengda/Suket/XII/2011

4. Biro Administrasi Efek : PT SINARTAMA GUNITA

BII Plaza Tower III, 12th FloorJl. M. H. Thamrin No. 51

Jakarta 10350 - IndonesiaTelepon : 021 – 392 2332

Fax : 021 – 392 3003

Tugas dan Kewajiban Pokok:

Lingkup kerja BAE dalam PUT I ini adalah antara lain mempersiapkan Daftar Pemegang Saham yang berhakatasHMETD,menerbitkanSertifikatBuktiHMETDatasnamapemegangsaham,mendistribusikanSertifikatBuktiHMETDuntuksetiappemegangsahamataumengkonfirmasikanpencatatanHMETDkedalampenitipankolektifKSEI,melayani permohonanpemecahanSertifikatBuktiHMETD,melayanipermohonanbaliknamaatasSertifikatBuktiHMETDyangsudahdiperjualbelikan/dialihkan,memprosespemesanan saham sesuai dengan hak yang dimiliki berikut dengan pesanan tambahan berdasarkan persyaratan yang berlaku sampai dengan penerbitan Surat Kolektif Saham kepada para pemegang sahammaupunSuratKonfirmasiPencatatanSahamKSEIsesuaidenganjadwalyangtelahditentukan.

Dalam hal terjadinya adanya hak yang tidak dilaksanakan, maka BAE bersama Perseroan akan melakukanprosespenjatahanataspemesanantambahandanmencetakkonfirmasipenjatahansertamenyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab untuk menyesuaikan DPS dan Daftar Kolektif Saham atau Surat Konfirmasi Pencatatan Saham terhadap setiap tambahan saham yangtelah diterbitkan karena adanya pelaksanaan hak, memeriksa kelengkapan dokumen para pemean dan memberikan tanda terima pemesanan pembelian saham, menyerahkan Surat Kolektif ke dalam penitipan kolektif KSEI, memastikan dana pembayaran Pemesanan Pembelian Saham telah diterima dengan baik (in good funds) di dalam trekening Perseroan dan menyiapkan pengembalian uang pemesanan saham tambahan.

PTSinartamaGunitamerupakanpihakterafiliasidenganPerseroandikarenakanmemilikipemegangsaham pengendali yang sama yaitu PT Sinar Mas Multiartha Tbk.

157

Surat penunjukan dari Perseroan kepada PT Sinartama Gunita tertuang dalam surat No.SKL.119/2012/PRESDIR-CorpSec tanggal 13 Maret 2012.

Kecuali PT Sinartama Gunita, Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan afliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidaklangsung sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

158

XVII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Perseroan telah menunjuk PT Sinartama Gunita sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham (BAE) dan sebagai Agen Pelaksana, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.74 tanggal 14 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta.

Berikut ini adalah persyaratan dan tatacara pemesanan pembelian saham :

1. Pemesan Yang Berhak

Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 27 Juni 2012 pukul 16.00 WIB berhak mengajukan pemesanan saham baru dan/atau dalam rangka PUT I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 400 (empat ratus) Saham lama berhak atas 53 (lima puluh tiga) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham baru dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) setiap Saham dengan Harga Penawaran Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap Saham. Keseluruhannya harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

Pemesan yang berhak membeli saham baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu pemegang saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETDyangnamanyatercantumdalamSertifikatBuktiHMETDataudalamkolomendorsemenpadaSertifikatBuktiHMETDataupemegangHMETDyangtercatatdalampenitipankolektifKSEI.

Pemesan dapat terdiri atas perorangan, Warga Negara Indonesia dan/atau Asing dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut dengan peraturan pelaksanaannya.

2. Distribusi HMETD

Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pencatatan pada Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 28 Juni 2012. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS”) dan formulir lainnya akan didistribusikan oleh Perseroan kepada BAE Perseroan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham, yang dapat diambil olehpemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE yang ditunjuk Perseroan pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 28 Juni 2012 dengan menunjukan kartu tanda pengenal yang sah (KTP/Paspor/KITAS/Fotokopi Anggaran Dasar) dan menyerahkan copynya serta surat kuasa asli bagi yang tidak bisa mengambil sendiri dengan fotocopy identitas pemberi dan penerima kuasa.

3. Pendaftaran/Pelaksanaan HMETD

Para pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang akan melaksanakan HMETD-nya wajib mengajukan permohonan pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan permohonan atau instruksi pelaksanaan (exercise) melalui system C-Best sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksi pelaksanaan, Anggota Bursa/Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

159

a. Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan permohonan tersebut;

b. Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.

Satu hari berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetor dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Bank Perseroan.

Saham hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknya oleh KSEI. Saham hasil pelaksanaan akan didistribusikan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan.

Para pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Seritikat Bukti HMETD yang akan melaksanakan HMETD-nya harus mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :a. AsliSertifikatBuktiHMETDyangtelahditandatanganidandiisilengkap;b. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari

bank tempat menyetorkan pembayaran;c. Fotocopy KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotocopy Anggaran

Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);d. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilampiri

dengan fotocopy KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa.e. Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dalam bentuk elektronik, maka

permohonan pelaksanaan kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa :- Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;

- Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik Surat KolektifSaham(SKS)jikapemegangSertifikatBuktiHMETDtidakmenginginkansahamhasilpelaksanaannyadimasukan dalam penitipan kolektif KSEI.

Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 29 Juni 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2012.

BilamanapengisianSertifikatBuktiHMETDtidaksesuaidenganpetunjuk/syarat-syaratpemesanansahamyangtercantumdalamSertifikatBuktiHMETDdanProspektus,makahalinidapatmengakibatkanpenolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian.

4. Pemesanan Saham Tambahan

Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantumdalamSertifikatBuktiHMETDataupemegangHMETDdalampenitipankolektifKSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan.

160

a. PemegangHMETDdalambentukwarkat/SertifikatBuktiHMETDyangmenginginkansahamhasilpenjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :i. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;ii. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam penitipan kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;

iii. Fotocopy KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotocopy Anggaran Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);

iv. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran;

v. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.

b. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut :i. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best

yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-Best);

ii. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE;

iii. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

c. PemegangHMETDdalambentukwarkat/SertifikatBuktiHMETDyangmenginginkansahamhasilpenjatahannyatetapdalambentukwarkat/fisikSKS,harusmengajukanpermohonankepadaBAEPerseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut :i. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;ii. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,00 (enam ribu Rupiah)

dilampirkan dengan foto copy KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;iii. Fotocopy KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotocopy Anggaran

Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);iv. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan

dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 10 Juli 2012 dalam keadaan baik (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.

5. Penjatahan Atas Pemesanan Saham Tambahan

Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 11 Juli 2012 dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi.

b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan.

161

Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam-LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan No. VIII.G.12 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum paling lambat 30 hari sejak tanggal penjatahan.

6. Tanggal Penjatahan

Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah di rekening Perseroan di bawah ini pada saat pengajuan pemesanan :

BANK SINARMASKC Utama Thamrin - JakartaNo. Rekening : 00024623033

A/N PT BANK SINARMAS Tbk.

Pembayaran dapat dilakukan secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkanNomorSertifikatBuktiHMETDatauNomorFPPSTambahan.

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas.

Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 10 Juli 2012.

Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PUT I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.

7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang telah dicap di tandatangani. yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi.BagipemegangHMETDdalampenitipankolektifKSEIakanmendapatkankonfirmasiataspermohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari C-BEST melalui Pemegang Rekening KSEI.

8. Pembatalan Pemesanan Saham

Perseroan berhak membatalkan pemesanan Saham baru yang dikeluarkan dalam PUT I secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan.

Hal-hal yang menyebabkan dibatalkannya pemesanan antara lain:a. PengisianSertifikatBuktiHMETDtidaksesuaidenganpetunjuk/syarat-syaratpemesananSaham

baruyangditawarkandalamPUTIyangtercantumdalamSertifikatBuktiHMETDdanProspektus.b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi.c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

162

9. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 13 Juli 2012.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga jasa giro rata-rata Rupiah Bank Sinarmas, yang diperhitungkan sejak tanggal 13 Juli 2012, kecuali bila keterlambatan tersebut disebabkan oleh force majeur (kejadian diluar kemampuan dan kekuasaan) atau apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan atau pengeluaran cek atas nama Pemesan.

10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD

Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) hari kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan.

Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan.

Adapun saham hasil penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan tersedia untuk diambil SKS-nya atau akan didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambat-selambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan. SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin sampai Jumat, pukul 09.00 sampai 15.00 WIB).

11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan

Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang SertifikatHMETDmakasisasahamakandialokasikankepadaparapemegangsaham lainnyayangmelakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat HMETD secaraproporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka Pembeli Siaga yaitu PT Sinar Mas Multiartha Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.73 tanggal 14 Mei 2012 juncto Akta Addendum Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Bank Sinarmas Tbk No.37 tanggal 11 Juni 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., MKn., Notaris di Jakarta akan membeli sisa saham tersebut pada Harga Penawaran sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang akan dibayarkan tunai.

163

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT HMETD SERTA FORMULIR

Prospektus dan Sertifikat HMETD serta Formulir tersedia sejak tanggal 28 Juni 2012 bagi ParaPemegang Saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juni 2012 pukul 16.00 WIB di:

Biro Administrasi Efek:

PT Sinartama GunitaBII Plaza, Tower III Lantai 12

Jln. M.H. Thamrim No. 51Jakarta 10350

Tlp. 021 - 392 2332Fax. 021 - 392 3003

Halaman ini sengaja dikosongkan