13
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM A. TUJUAN Tujuan dari praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim amilase adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim. 2. Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas enzim. 3. Untuk mengetahui pengaruh inkubasi terhadap aktivitas enzim. 4. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim. 5. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim. B. TINJAUAN PUSTAKA DN

FAKTOR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gooassajhjxjkasdjmiow

Citation preview

Page 1: FAKTOR

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS

ENZIM

A. TUJUAN

Tujuan dari praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas

enzim amilase adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim.

2. Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas enzim.

3. Untuk mengetahui pengaruh inkubasi terhadap aktivitas enzim.

4. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas

enzim.

5. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas

enzim.

B. TINJAUAN PUSTAKA

DN

Page 2: FAKTOR

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan faktor - faktor yang

mempengaruhi aktivitas enzim yaitu :

Pipet tetes

Gelas kimia

Tabung reaksi

Gegep

Hot plate

Spektrofotometer

Kuvet

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan faktor – faktor yang

mempengaruhi aktivitas enzim yaitu :

DNS

Akuades

Substrat (tepung maizena)

Enzim amilase (air ludah)

Page 3: FAKTOR

D. CARA KERJA

1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim.

2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim.

3. Pengaruh inkubasi terhadap aktivitas enzim.

4. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim.

5. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.

Page 4: FAKTOR

E. HASIL PRAKTIKUM

1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim.

2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim.

3. Pengaruh inkubasi terhadap aktivitas enzim.

No. Perlakuan Hasil

1. Pengaruh Inkubasi :

Sampel larutan tepung maizena

dimasukkan 3 ml ke dalam 3 tabung

reaksi, ditambahkan 2 ml enzim, dikocok,

didiamkan selama 0 menit, 30 menit, dan

60 menit, dipindahkan 1 ml ke dalam

tabung reaksi lain, ditambahkan DNS 1

ml, ditambahkan aquades 7 ml,

dipanaskan selama 5 menit, didinginkan,

diukur absorbansinya pada panjang

gelombang 620 nm.

Nilai absorbansi :

- Inkubasi 0 menit = 0,032

- Inkubasi 30 menit = 0,010

- Inkubasi 60 menit = 0,014

4. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim.

5. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.

Page 5: FAKTOR

F. PEMBAHASAN

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan

berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan

secara seluler. DNA terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA

memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-

komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan

basa. Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan

pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki

struktur cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan

timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal

Isolasi DNA adalah suatu cara/metode untuk memisahkan DNA

dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. Isolasi DNA pada

dasarnya dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sumber

DNA yang dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan. Prinsip-prinsip

dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presipitasi.

Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat

jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi

yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan

akan terletak di atas.

Pada percobaan ini, akan dilakukan isolasi DNA buah dengan

menggunakan deterjen. Prinsip percobaan ini adalah untuk mengetahui

teknik isolasi DNA sampel bawang merah dengan cara yang mudah. Pada

proses isolasi DNA bawang merah, yang pertama harus dilakukan adalah

Page 6: FAKTOR

melisiskan sel atau perusakan sel bertujuan untuk mengeluarkan isi sel.

Pemecahan sel dilakukan dengan penggerusan sampel bawang merah hingga

halus. Proses penggerusan dengan menggunakan lumpang dan alu agak

memakan waktu yang lama karena struktur bawang merah yang tidak mudah

di gerus hingga halus. Penggerusan menghasilkan tekstur sampel bawang

merah yang kurang halus sehingga tidak ditimbang dan langsung

ditambahkan dengan

Proses selanjutnya adalah ekstraksi DNA. Bawang merah yang

telah digerus kemudian diambil semuanya karena diasumsikan bahwa berat

sampel bawang merah hasil gerusan kira-kira kurang lebih 10 gram. Sampel

tersebut kemudian ditambahkan dengan 10 ml larutan sabun cair.

Penggunaan larutan sabun ini bertujuan untuk merusak membran sel bawang

merah secara kimia. Membran sel pada setiap organisme akan mengalami

kerusakan oleh pengaruh senyawa-senyawa kimia. Dalam proses isolasi

DNA, sabun berfungsi menggantikan senyawa-senyawa kimia tersebut.

Sabun mengandung senyawa kimia yang dapat menyebabkan hilangnya

molekul lipid pada membran sel sehingga struktur membran akan rusak dan

melisiskan isi sel. Larutan campuran tersebut kemudian diaduk. Proses

pengadukan harus dilakukan perlahan-lahan. Hal ini karena sabun cair

tersebut mudah berbusa dan nantinya akan mempengaruhi DNA pada

sampel bawang merah. Larutan sabun yang digunakan kadarnya 1 : 1

dengan akuades sebagai pelarutnya. Kadar sabun cair tidak boleh lebih dari

banyaknya air karena jika berlebih maka akan merusak sel dengan DNA dari

Page 7: FAKTOR

sampel bawang merah tersebut. Proses selanjutnya adalah penyaringan

dengan menggunakan kertas saring. Filtrat hasil penyaringan diambil untuk

proses selanjutnya.

Setelah penyaringan, tahap selanjutnya adalah presipitasi DNA.

Secara teori, prinsip presipitasi yang pertama adalah menurunkan kelarutan

asam nukleat dalam air. Prinsip yang kedua, penambahan senyawa gugus

alkohol. Alkohol dapat bercampur dengan air, namun kurang polar

dibandingkan dengan air. Molekul alkohol tidak dapat berinteraksi dengan

gugus polar dari asam nukleat sehingga alkohol adalah pelarut yang lemah

bagi asam nukleat. Prinsip ketiga yaitu penggunaan alkohol dingin akan

menurunkan aktivitas molekul air sehingga memudahkan presipitasi DNA.

Pada percobaan ini, digunakan etanol dingin. Etanol dingin ditambahkan

sedikit demi sedikit ke dalam filtrat buah hingga terbentuk endapan seperti

kristal-kristal putih. Penggunaan etanol akan menarik asam nukleat dan

membentuk endapan. Etanol yang digunakan harus dalam keadaan dingin.

Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan proses presipitasi DNA.

Filtrat buah yang telah ditambahkan dengan etanol dingin

kemudian disentrifius menggunakan sentrifugas. Filtrat tersebut disimpan

dalam suatu tabung yang disebut tagung sentrifius dan disimpan di dalam

sentrifugas. Filtrat disentrifius dengan kecepatan 7000 rpm selama 5 menit.

Hasil dari sentrifugasi adalah terdapatnya endapan DNA yang berada pada

dinding tabung terpisah dengan mediumnya. Medium tersebut dibuang

sedangkan endapannya kemudian dilarutkan dengan air. Dari proses

Page 8: FAKTOR

tersebut, diperoleh ekstrak DNA bawang merah. Langkah akhirnya adalah

ekstrak DNA tersebut disimpan didalam freezer karena DNA sensitif

terhadap suhu.

Manfaat mempelajari isolasi DNA dalam bidang farmasi yaitu

diharapakan mampu menghasilkan berbagai jenis obat dengan kualitas yang

lebih baik sehingga memberikan harapan dalam upaya penyembuhan

sejumlah penyakit di masa mendatang. Contohnya pembuatan insulin

melalui proses rekayasa genetika dimana salah satu proses pembuatannya

dengan jalan isolasi vektor dan DNA sumber gen.

Page 9: FAKTOR

G. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara yang mudah yaitu

dengan cara penggerusan untuk merusak dinding sel dan juga dapat

dilakukan dengan menggunakan bahan kimia berupa sabun cair. DNA dapat

diisolasikan dari sumber DNA berupa bawang merah dengan penambahan

larutan sabun cair dan etanol dingin untuk membantu proses presipitasi

DNA.

Page 10: FAKTOR

DAFTAR PUSTAKA

Faatih, Mukhlissul, 2009, Isolasi dan Digesti DNA Kromosom, Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi Vol. 10 No. 1, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Langga I. F., Restu M. dan Kuswinanti T., 2012, Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi dalam Ekstraksi DNA TAnaman Bitti (Vitex cofassus Reinw) serta Analisis Keragaman Genetik dengan Teknik RAPD-PCR, Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 12 No. 3, Universitas HAsanuddin.

Santi, Sintha Soraya, 2009, Penurunan Konsentrasi Surfactan pada Limbah Detergen dengan Proses Photokatalitik Sinar UV, Jurnal Teknik Kimia Vol. 4 No. 1.

Suastuti D.A., 2010, Efektivitas Penurunan Kadar Dodesil Benzen Sulfonat (DBS) dari Limbah Deterjen yang Diolah dengan Lumpur Aktif, Jurnal Kimia, Universitas Udayana.