87
TESIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009) NI NYOMAN YINTAYANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

ii  

TESIS

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009)

NI NYOMAN YINTAYANI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

 

Page 2: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

i  

TESIS

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009)

NI NYOMAN YINTAYANI NIM : 079 166 2011

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2011

Page 3: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

ii  

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009)

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister Program Studi Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI NYOMAN YINTAYANI NIM 079 166 2011

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 4: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

iii  

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. A.A G.P.Widanaputra,SE,MSi,Ak. Dr.M.G.Wirakusuma,SE,MSi. NIP. 196503231991031004 NIP. 196511221992031004

Mengetahui

Ketua Program Magister Akuntansi Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana, Dr. I Ketut Budiartha,SE.,M.Si.,Ak. Prof. Dr.dr.A.A. Raka Sudewi.Sp.S(K) NIP. 19591202 198702 1 001 NIP. 19590215 198510 2 001

Page 5: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

iv  

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No:

Ketua : Dr. A.A G.P.Widanaputra,SE,MSi,Ak.

Anggota :

1. Dr.M.G.Wirakusuma,SE,MSi.

2. Dr. I Ketut Budiartha,SE.,M.Si.,Ak.

3. Dr. I.B. Dharmadiaksa, MSi.Ak.

4. Ni Made Adi Erawati,SE,MSi.

Page 6: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

v  

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Denpasar, Agustus 2011

Yang menyatakan

Ni Nyoman Yintayani

Page 7: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

vi  

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida

Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung wara nugraha-Nya, penulis dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Corporate Social Responsibility (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang

Terdaftar Di bursa Efek Indonesia Tahun 2009)

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. AAGP.Widana Putra,SE,MSi,Ak.

Sebagai pembimbing utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan

dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti kuliah

program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang

sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Bapak Dr.M.G. Wirakusuma,

SE,MSi. Sebagai pembimbing pendamping yang dengan penuh perhatian dan

kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana

Bapak Prof. Dr.dr. Made Bakta,Sp.PD (KHOM), atas kesempatan dan fasilitas

yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan

kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Ibu

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi,Sp. (K), atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis untuk menjadi mahasiswi Program Magister pada Program Pascasarjana

Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak

Prof . Dr. I Wayan Ramantha,SE.,M.M.,Ak.,CPA., Dekan fakultas Ekonomi

Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan program magister. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih

kepada Bapak Dr. made Gede Wirakusuma, SE.,M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi,

sebagai pembimbing dan penguji, Bapak Dr. I Ketut Budiartha,SE.,M.Si., Ak.,

Ketua Program magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,

sekaligus sebagai penguji.Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada

Dr. A.A G.P. Widanaputra, SE.,M.Si.,Ak sebagai pembimbing dan penguji.

Page 8: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

vii  

Ucapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu

Bapak Dr. I.B. Dharmadiaksa, MSi.Ak. dan Ibu Ni Made Adi Erawati,SE,MSi

yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini

terwujud seperti ini.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Bursa Efek

Indonesia, Ni Wayan Rustiningsih, Gede Cahyadi, I Made Wijana, I Nyoman

Mandia, rekan-rekan di Politeknik Negeri Bali, atas bantuan dan informasi dalam

proses penyelesaian tesis ini.

Terima kasih khusus penulis persembahkan kepada Ibunda Ni Putu Watya,

Bapak I Wayan Kawi,S.Pd, Bapak I Made Kara atas dorongan, dukungan,

motivasi, serta doa selama mengikuti perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.

Agustus, 2011

Penulis

Page 9: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

viii  

Page 10: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

ix  

ABSTRAK

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009)

Penelitian ini merupakan studi empiris untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajemen (MAN), leverage (DER), profitabilitas (ROA), tipe industri (IND) terhadap pengungkapan informasi social perusahaan (CSR). Hipotesis yang pertama yang diajukan adalah kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap kebijakan pengungkapan informasi sosial, hipotesis kedua adalah tingkat levarage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan informasi sosial, hipotesis ketiga adalah profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi sosial, hipotesis keempat adalah tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi sosial. Sampel dipilih menggunakan purposif sampling sehingga diperoleh jumlah sempel sebanyak 132 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dibursa efek Indonesia tahun 2009. Kepemilikan manajemen (MAN) diukur dengan prosentase saham yang dimiliki manajemen, (2) tingkat levarage (LEV) diukur denga rasio hutang, (3) Profitabilitas (PM) diukur dengan net profit margin, (4) tipe industri (IND) diukur dengan mengelompokkan industri pertambangan, kimia dan kehutanan sebagai industri yang high-profile. Atas dasar pengelompokkan di atas, penelitian ini kemudian mengelompokkan industri kontruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia, otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan plastik sebagai industri yang high-profile. CSR diukur dengan indek CSR. Data tersebut kemudian diuji normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas. Analisis data menggunakan regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hipotesis pertama tidak terdukung yaitu kepemilikan manajemen berpengaruh negatif terhadap CSR. Hasil pengujian hipotesis kedua terdukung yaitu leverage berpengaruh negatif terhadap CSR. Hasil pengujian hipotesis ketiga terdukung yaitu profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSR. Hasil pengujian hipotesis keempat tidak terdukung yaitu tipe industri berpengaruh negatif terhadap CSR. Kata Kunci : kepemilikan manajemen, leverage, profitabilitas, tipe industri, CSR.

Page 11: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

x  

ABSTRACK

FACTORS THAT INFLUENCE

CORPORATE SOCIAL RESPOSIBILITY (EMPIRICAL STUDY ON LISTED COMPANY STOCK EXCHANGE IN

INDONESIA YEAR 2009)

The study is an empirical study to determine the influence of management ownership (MAN), leverage (DER), profitability (ROA),and the type of industry (IND) to the disclosure of social information (CSR) of companies. The first hyphotesis put forward is that management ownership positively influences on the social information disclosure policy, the second hyphotesis is the level of leverage negatively influence social information disclosure,the third hyphotesis is the profitability of the company positively influences in social information disclosure, the fourth hyphotesis is the type of industry has a positive influence on disclosure of social information. The sample was selected using purposive sampling in order to obtain the number of sampling as many as 132 companies. The sample in this study are companies registered in Indonesia stock exchange year 2009

Ownership Management (MAN) was measured by (1) the percentage of

shares owned by management, (2) the level of leverage (LEV) measured by ratio of debt, (3) profitability (PM) measured by net profit margin, (4) the type of industry (IND) was measured by classifying mining industry, chemical industry and forestry as high – profile industries. On the basis of the above groupings, the study then classified construction industry, mining, agriculture, forestry, fisheries, chemical, automotive, consumer goods, food and beverage, paper pharmaceutical and plastic as high – profile industries. CSR is measured by the CSR index, The data was then tested using normality, multikolineritas, heeterokedastisitas. Analysis of data applied multiple regressions to determine the influence of independent variables on the bound ones.

The result showed that the first hyphotesis is not supported, the

management ownership negatively influence on CSR. The test result of the second hyphotesis was supported, leverage negatively influence of on CSR. The test result supported the third hyphotesis that profitability has a positive influence on CSR. The result of the fourth hyphotesis testing was not supported, in this case the type of industry a negatively influence on CSR. Key words : property management, leverage, profitability, industry type, CSR.

Page 12: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

xi  

DAFTAR ISI Halaman

SAMPUL DALAM .................................................................................... i PRASYARAT GELAR ............................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ....................................................... iv PERNYATAAN ........................................................................................ v UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................ viii ABSTRACT ............................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .......................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Regulasi .................................................................... 6 2.2 Teori Keagenan .................................................................. 6 2.3 Pengungkapan Corporate Social Responsibility ................. 7 2.4 Pelaporan Informasi Sosial dan Pemilihan Kebijakan

Akuntansi ............................................................................ 11 2.5 Corporate Governance........................................................ 13 2.6 Kepemilikan Manajerial ...................................................... 15 2.7 Financial Leverage ............................................................. 16 2.8 Profitabilitas ....................................................................... 17 2.9 Tipe Industri ........................................................................ 18

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 20 3.2 Konsep ............................................................................... 21

3.2.1 Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap CSR 21 3.2.2 Pengaruh Financial Levarage terhadap CSR ......... 21 3.2.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap CSR ................... 22 3.2.4 Pengaruh Tipe Industri terhadap CSR .................... 23

3.3 Hipotesis ............................................................................. 24

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ........................................................ 25 4.2 Penentuan Sumber Data .................................................... 26

Page 13: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

xii  

4.3 Variabel Penelitian ............................................................. 26 4.4 Instrumen Penelitian ......................................................... 27 4.5 Prosedur Pengumpulan Data ............................................. 27 4.6 Teknik Analisis ................................................................. 28

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Deskripsi Sampel Penelitian .............................................. 32 5.2 Statistik Deskriptif ............................................................. 32 5.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 34

5.3.1 Uji Normalitas ......................................................... 34 5.3.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................ 35 5.3.3 Uji Multikolinearitas ............................................... 36

5.4 Uji Hipotesis ...................................................................... 36 5.4.1 Uji Statistik F .......................................................... 36 5.4.2 Uji Statistik t ........................................................... 37 5.4.3 Hasil Uji Statistik F ................................................. 39 5.4.4 Nilai R Squer ........................................................... 39

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap CSR .......... 41 6.2 Pengaruh Laverage Terhadap CSR .................................... 42 6.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap CSR .............................. 44 6.4 Pengaruh Tipe Industri Terhadap CSR .............................. 45

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan ............................................................................ 47 7.2 Saran .................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 14: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

xiii  

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian .............................................. 20

Page 15: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

xiv  

DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Statistik Deskriptif ................................................................ 33 Tabel 5.2 Uji Normalitas ....................................................................... 35 Tabel 5.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ...................................... 35 Tabel 5.4 Hasil Pengujian Multikolinearitas ......................................... 36 Tabel 5.5 Hasil Uji F ............................................................................. 37 Tabel 5.6 Hasil Analisis Regresi Berganda ........................................... 38 Tabel 5.7 Uji Statistik F ......................................................................... 39 Tabel 5.8 Nilai R Squer ......................................................................... 39

Page 16: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

xv  

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Item-item pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan (corporate social responsibility) ...................... 55 Lampiran 2 Jenis Industri MAN, CSR, ROA, DER tahun 2009 ............. 60 Lampiran 3 Hasil Analisis Data .............................................................. 68

Page 17: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility

(CSR) merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah

memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,

komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan

(http://wikipedia.com/).

Pada dasarnya tanggung jawab sosial usaha sudah muncul pada saat operasi

perusahaan dimulai. Sebagaimana diketahui bagaimana pun, kelangsungan

perusahaan sangat bergantung pada dukungan banyak pihak. Untuk itulah perlu

selalu dijaga hubungan (relationship) yang harmonis antara perusahaan dengan

lingkungannya. Misalnya, tanpa adanya pemasok, maka kelangsungan bahan

baku bagi perusahaan menjadi tersendat-sendat, tanpa adanya konsumen, produk

akan mubazir tidak ada yang membeli, tanpa adanya karyawan, maka operasi

perusahaan menjadi terhambat, tanpa adanya perhatian terhadap masyarakat

sekitar perusahaan, akan mengakibatkan keamanan dan kenyamanan berusaha

menjadi terganggu. Dengan demikian saat ini pelaku usaha harus memperhatikan

aspek keuangan, sosial, dan lingkungan atau sering disebut triple bottom line.

Sinergi ketiga elemen tersebut merupakan kunci dari konsep pembangunan

berkelanjutan (sustainable development).

Page 18: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

2  

Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat

liberalisasi ekonomi, berbagai kalangan swasta organisasi masyarakat,

pendidikan, berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial

sektor usaha dalam hubungannya dengan masyarakat dan lingkungan.

(http:www.lensa.etf.com/). CSR merupakan salah satu bagian dari prinsip good

corporate governance (GCG).

Seperti diketahui ada empat prinsip dalam GCG yaitu fairness,

transparency, accountability and responsibility. Fairness, transparency dan

accountability lebih memberi penekanan terhadap pemegang saham, sehingga

ketiga prinsip tersebut lebih mencerminkan shareholders driven concept., yaitu.

perusahaan harus memperhatikan kepentingan stake holders perusahaan dan

memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakan.

Sejarah perkembangan akuntansi, yang berkembang pesat setelah terjadi

revolusi industri, menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan

sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga

mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal.

Dengan keberpihakan perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan

perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat (sosial)

secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan

pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia.

Kapitalisme yang hanya berorientasi pada laba material, telah merusak

keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi pengembangan potensi

ekonomi yang dimiliki manusia secara berlebihan yang tidak memberi kontribusi

Page 19: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

3  

bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadi mengalami

penurunan kondisi sosial (Galtung & Ikeda, 1995) dan (Rich 1996) dalam

(Chwastiak 1999).

Di dalam akutansi konvensional (mainstream accounting), pusat perhatian

yang dilayani perusahaan adalah stockholders dan bondholders sedangkan pihak

yang lain sering diabaikan. Dewasa ini tuntutan terhadap perusahaan semakin

besar. Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen

dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen, serta

masyarakat.

Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberi informasi yang transparan,

organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good

corporate governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan

informasi mengenai aktifitas sosialnya.Oleh karena itu, dalam perkembangan

sekarang ini akuntansi konvensional telah banyak dikritik karena tidak dapat

mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas, sehingga kemudian muncul

konsep akuntansi baru yang disebut sebagai social responsibility accounting

(SRA) atau akuntansi pertanggungjawaban sosial.

Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika telah

menyebabkan perusahaan-perusahaan lebih memberikan perhatian yang besar

terhadap pelaporan sustainabilitas dan pertanggungjawaban sosial perusahaan.

Isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen risiko dan keunggulan

kompetitif tampak menjadi kekuatan yang mendorong perusahaan untuk

melakukan pengungkapan informasi sosial. Dari hasil studi literatur yang

Page 20: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

4  

dilakukan oleh Finch (2005) menunjukkan bahwa motivasi perusahaan untuk

melakukan pengungkapan sosial lebih banyak dipengaruhi oleh usaha untuk

mengkomunikasikan stakeholder mengenai kinerja manajemen dalam mencapai

manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang.

Belkaoui (1989) menemukan hasil (1) pengungkapan sosial mempunyai

hubungan yang positif dengan kinerja sosial perusahaan, (2) ada hubungan positif

antara pengungkapan sosial dengan visibilitas politis, (3) ada hubungan negatif

antara pengungkapan sosial dengan tingkat financial levarage.

Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka

untuk meningkatkan citra peusahaan, meskipun ia harus mengorbankan sumber

daya untuk aktivitas tersebut (Gray, 1988). Perusahaan dengan rasio tingkat yang

tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada

perusahaan dengan rasio tingkat yang rendah. Perusahaan yang termasuk dalam

industri yang high-profile akan memberikan informasi sosial lebih banyak

dibandingkan perusahaan yang low-profile. Semakin tinggi tingkat profitabilitas

perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Bowma dan

Haire, 1976) dan (Preston, 1978) dalam (Hackston Milne, 1996).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang ingin dikaji

dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajemen, tingkat leverage,

Page 21: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

5  

profitabilitas perusahaan, tipe industri berpengaruh pada keputusan perusahaan

untuk mengungkapkan informasi sosial di dalam laporan tahunan pada

perusahaan- perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia, tahun 2009?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

kepemilikan manajemen, tingkat leverage, tingkat profitabilitas perusahaan, tipe

industri, berpengaruh pada keputusan perusahaan untuk mengungkapkan

informasi sosial di dalam laporan tahunan pada perusahaan-perusahaan yang

terdaftar pada bursa efek Indonesia tahun 2009.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Akademisi

Memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi

keputusan perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial di dalam laporan

keuangan tahunan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada BEI tahun

2009, sehingga dapat membuka wawasan penelitian yang lebih luas.

1.4.2 Bagi Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi informasi

tambahan atau bahan referensi untuk penelitian yang mendalam.

Page 22: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

6  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori Regulasi

Teori regulasi adalah peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah

untuk mendukung terjalinnya hubungan yang serasi, seimbang, sesuai dengan

lingkungan, nilai, norma, budaya masyarakat setempat, untuk mewujudkan

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungannya. (http://id.wikipedia.org/wiki/teori_regulasi).

2.2. Teori Keagenan (Agency Theory)

Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara principal dan agen

(dikembangkan Jensen dan Meckling, 1976; dan Fama dan Jensen, 1983). Inti

dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahaan antara kepemilikan (pihak

principal/pemegang saham) dan pengendalian (pihak agent/manajer). Pemegang

saham memiliki harapan bahwa manajer akan menghasilkan return dari uang yang

mereka investasikan. Oleh karena itu, kontrak yang baik antara pemegang saham

dan manajer adalah kontrak yang mampu menjelaskan spesifikasi-spesifikasi apa

sajakah yang harus dilakukan manajer dalam mengelola dana para pemegang

saham, dan spesifikasi tentang pembagian return antara manajer dengan

pemegang saham. Namun pada kenyataannya, manajer tidak selalu bertindak

sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga menimbulkan agency

problems yang diakibatkan oleh perbedaan kepentingan kedua belah pihak.

Page 23: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

7  

Agency problems dapat merugikan pemegang saham karena tidak terlibat

langsung dalam pengelolaan perusahaan sehingga tidak memiliki akses untuk

mendapatkan informasi yang memadai. Shleifer dan Vishny (1997) menyatakan

bahwa corporate governance merupakan respon perusahaan terhadap agency

problems. Corporate governance diharapkan memberikan keyakinan kepada para

pemegang saham bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah

diinvestasikan. Aspek-aspek corporate governance seperti kepemilikan

manajerial kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah

anggota komite audit dipandang sebagai mekanisme kontrol yang tepat untuk

mengurangi konflik keagenan (Black et al, 2003; Daryatno, 2004; Harjoto dan Jo,

2007).

2.3. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Secara konseptual, pengungkapan (disclosure) merupakan bagian integral

dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir

dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat

penuh statemen keuangan (Suwarjono, 2005). Hendriksen (2000) mendefinisikan

pengungkapan sebagai penyajian sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk

pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien. Bentuk pengungkapan

pada dasarnya bersifat wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Perusahaan

melakukan pengungkapan baik informasi keuangan maupun non keuangan agar

dapat meningkatkan nilai perusahaan. Salah satu informasi yang wajib untuk

Page 24: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

8  

diungkapkan perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial

perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Ketentuan mengenai kegiatan CSR di Indonesia diatur dalam Undang-

Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dan Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang

menyatakan bahwa setiap perseroan atau penanam modal berkewajiban untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Ketentuan ini dimaksudkan

untuk mendukung terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan

sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Pengaturan CSR juga bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungannya. Dengan

demikian CSR merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela (Wahyudi dan Azheri, 2008).

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sering disebut

dengan social disclosure, corporate social reporting, social accounting

(Mathews, 1995) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996)

merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan

ekonomi perusahaan terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan

masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab

perusahaan, di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan

kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham (Gray et al, 1987).

Menurut The World Business Council for Sustainable Development, CSR

atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen bisnis untuk

Page 25: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

9  

memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerja

sama dengan karyawan, komunitas setempat dan masyarakat untuk meningkatkan

kualitas kehidupan. Konsep CSR melibatkan tanggung jawab kemitraan bersama

antara pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, serta komunitas setempat

(Cowen et al, 1987). Hal ini sejalan dengan legitimacy theory yang menyatakan

bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan

kegiatan berdasarkan nilai-nilai keadilan dan bagaimana perusahaan menanggapi

berbagai kelompok untuk melegitimasi tindakan perusahaan. Jika terjadi

ketidakselarasan sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat maka

perusahaan kehilangan legitimasinya sehingga dapat mengancam kelangsungan

hidup perusahaan. Jadi pengungkapan informasi CSR merupakan salah satu cara

perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi

perusahaan dari sisi ekonomi dan politis (Haniffa dan Cooke, 2005).

Berbagai alasan perusahaan dalam melakukan pengungkapan CSR telah

diteliti sebelumnya seperti untuk mentaati peraturan, memperoleh keunggulan

kompetitif, memenuhi ketentuan kontrak pinjaman dan ekspektasi masyarakat,

melegitimasi tindakan perusahaan, dan menarik investor (Deegan dan Blomquist,

2001; Hasnas, 1998; Patten, 1992, dalam Basamalah dan Jeremias, 2005). Dalam

studi literatur Finch (2005), motivasi perusahaan menggunakan sustainability

reporting framework adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam

mencapai keuntungan jangka panjang kepada stakeholder. Aktivitas CSR juga

terbukti dapat meningkatkan reputasi sehingga memperbaiki hubungan dengan

Page 26: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

10  

pihak bank, investor, atau lembaga pemerintahan, dan hasil perbaikan hubungan

tersebut tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan (Harjoto dan Jo, 2007).

Dari aspek ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi

jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan menerapkan

CSR, diharapkan perusahaan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan

kekuatan keuangan dalam jangka panjang. Dari aspek investasi, investor juga

memiliki kecenderungan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki

kepedulian pada masalah sosial. Perusahaan akan menggunakan informasi

tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Dalam aspek

hukum, perusahaan harus taat pada peraturan pemerintah seperti Undang-Undang

Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 dan Undang-Undang Perseroan Terbatas

No. 40 Tahun 2007 yang mengharuskan perseroan untuk melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan. Jika peraturan ini dilanggar maka perusahaan akan

menanggung risiko untuk diberhentikan operasinya (Wahyudi dan Azheri, 2008).

Darwin (2004) mengatakan bahwa Corporate Sustainability Reporting

terbagi menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja

sosial. Gloutie dalam Hartanti (2006) menyatakan bahwa tema-tema yang

diungkapkan dalam wacana akuntansi tanggung jawab sosial adalah:

1) Kemasyarakatan, mencakup aktivitas kemasyarakatan yang diikuti

perusahaan, misalnya aktivitas terkait dengan kesehatan, pendidikan, dan seni,

serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan lainnya.

Page 27: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

11  

2) Ketenagakerjaan, meliputi dampak aktivitas perusahaan pada orang-orang

dalam perusahaan tersebut. Aktivitas tersebut meliputi rekruitmen, program

pelatihan, gaji dan tunjangan, mutasi dan promosi, dan lainnya.

3) Produk dan konsumen, melibatkan aspek kualitatif suatu produk atau jasa,

antara lain kegunaan, durability, pelayanan, kepuasan pelanggan, kejujuran

dalam iklan, kejelasan atau kelengkapan isi pada kemasan.

4) Lingkungan hidup, yaitu aspek lingkungan dari proses produksi, yang meliputi

pengendalian polusi dalam menjalankan operasi bisnis, pencegahan dan

perbaikan kerusakan lingkungan akibat pemrosesan sumber daya alam dan

konversi sumber daya alam.

Grey et al (1995) mengatakan bahwa sifat dan volume pelaporan

mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan bervariasi antar waktu dan antar

negara. Hal ini disebabkan isu-isu yang dipandang penting oleh satu negara

mungkin akan menjadi kurang penting bagi negara lain. Lewis dan Unerman

(1999) mengatakan bahwa variasi pelaporan tersebut disebabkan oleh budaya atau

norma yang berlaku pada masing-masing negara.

2.4. Pelaporan Informasi Sosial dan Pemilihan Kebijakan Akuntansi

Dalam penelitian akuntansi dibutuhkan penelitian terhadap hubungan

bisnis dan masyarakat dalam rangka untuk mengidentifikasi kembali peran dan

tugas perusahaan dari ekonomi murni menuju ke institusi ekonomi sosial

(Dierkes dan Antal, 1986), dalam (Mangos dan Lewis, 1995). Mangos dan lewis

(1995) mengatakan perlunya paradigma sosial ekonomi untuk menganalisis

Page 28: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

12  

pemilihan praktik akuntansi oleh manajemen. Mereka menyarankan perlunya

pertimbangan terhadap faktor tanggung jawab sosial perusahaan ketika kita

melakukan pengujian terhadap teori akuntansi positif (positive accounting theory).

Dengan analisis ini maka akan dapat membantu manajemen memahami

respon mereka terhadap masalah-masalah sosial ekonomi dan hubungannya

dengan nilai perusahaan. Levarage makin besar kemungkinan perusahaan akan

melanggar perjanjian kredit, sehingga perusahaan harus menyajikan laba yang

lebih tinggi pada saat sekarang dibandingkan laba di masa depan. Supaya

perusahaan dapat menyajikan laba yang lebih tinggi, maka perusahaan harus

mengurangi biaya- biaya (termasuk biaya-biaya untuk mengungkapkan informasi

sosial).

Eipstein dan Freedman (1994) menemukan bahwa investor individual

tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Informasi tersebut berupa keamanan dan kualitas produk serta aktivitas

lingkungan. Selain itu mereka menginginkan informasi mengenai etika, hubungan

dengan karyawan dan masyarakat.

Hackston dan Milne (1996) menyajikan bukti empiris mengenai praktik

pengungkapan lingkungan dan sosial pada perusahaan-perusahaan di New

Zealand serta menguji beberapa hubungan potensial antara karakteristik

perusahaan dengan penelitiannya dengan penelitian yang sudah dilakukan di

negara lain. Ukuran perusahaan dan industri berhubungan dengan jumlah

pengungkapan sedangkan profitabilitas tidak. Interaksi antara ukuran perusahaan

dan industri menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang lebih kuat antara

Page 29: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

13  

perusahaan dalam industri yang High-profile dibandingkan dengan industri yang

low- profile.

2.5. Corporate Governance

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2001) merumuskan

corporate governance sebagai sistem tata kelola perusahaan yang menjelaskan

hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah dan

kinerja perusahaan. Tujuan corporate governance adalah menciptakan nilai

tambah bagi semua pihak berkepentingan (stakeholders). Daily & Dalton (1993)

mengemukakan bahwa corporate governance yang efektif dalam jangka panjang

dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan pemegang saham.

Konsep corporate governance merupakan suatu tata kelola perusahaan

yang didasarkan pada teori keagenan. Corporate governance diharapkan dapat

mengatasi agency problems dengan memberi keyakinan kepada para pemegang

saham bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah diinvestasikan.

Corporate governance berkaitan dengan bagaimana investor yakin bahwa manajer

akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan

menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan atas modal

yang telah ditanamkan pemegang saham, dan berkaitan dengan bagaimana para

pemegang saham dapat mengkontrol para manajer (Shleifer dan Vishny, 1997).

Survei yang dilakukan Mc. Kinsey (2002) menunjukkan bahwa corporate

governance menjadi perhatian utama investor khususnya pada pasar-pasar yang

berkembang. Investor akan cenderung menghindari perusahaan yang memiliki

Page 30: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

14  

corporate governance yang buruk. Black et al (2003) menjelaskan bahwa

hubungan praktik corporate governance dengan nilai perusahaan adalah signaling

dan endogenity. Dalam signaling, praktik corporate governance menyebabkan

peningkatan nilai perusahaan karena penerapan corporate governance yang baik

akan memberikan sinyal positif. Endogenity berarti perusahaan yang memiliki

nilai pasar tinggi akan cenderung menerapkan corporate governance yang lebih

baik. Manfaat corporate governance akan dilihat dari harga saham yang bersedia

dibayar oleh investor. Jika investor bersedia membayar lebih mahal, maka nilai

pasar perusahaan yang menerapkan good corporate governance akan lebih tinggi

daripada perusahaan yang tidak menerapkan praktik good corporate governance

(Kusumawati dan Riyanto, 2005).

La Porta et al (1998) menunjukkan bahwa variabel-variabel corporate

governance (CG) dapat menjelaskan variasi perubahan nilai tukar mata uang dan

kinerja pasar modal dibandingkan variabel-variabel makro. Klapper dan Love

(2002) menemukan hubungan positif CG dengan kinerja perusahaan. Penemuan

penting lainnya bahwa penerapan CG di tingkat perusahaan akan lebih berarti

apabila dilakukan di negara berkembang daripada negara maju. Black et al (2003)

membuktikan bahwa CG index menjadi salah satu faktor yang dapat menjelaskan

nilai pasar perusahaan. Johnson (2000) memberikan bukti bahwa rendahnya

kualitas CG dalam suatu negara berdampak negatif pada pasar saham dan nilai

tukar mata uang negara bersangkutan pada masa krisis di Asia. Silveira dan

Barros (2006) yang meneliti perusahaan di Brazil menemukan adanya pengaruh

kualitas CG yang positif dan signifikan terhadap nilai pasar perusahaan.

Page 31: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

15  

Penelitian ini menggunakan empat aspek corporate governance yaitu

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris

independen, dan jumlah anggota komite audit.

2.6. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham

perusahaan atau manajer sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan yang

ditunjukkan dengan persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer.

Konflik kepentingan antara manajer dengan pemilik menjadi semakin besar ketika

kepemilikan manajer terhadap perusahaan semakin kecil. Dalam hal ini manajer

akan berusaha memaksimalkan kepentingan dirinya dibandingkan kepentingan

perusahaan. Sebaliknya semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan,

semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan.

Jensen dan Meckling (1976) menganalisis bagaimana nilai perusahaan

dipengaruhi oleh distribusi kepemilikan antara pihak manajer yang menikmati

manfaat dan pihak luar yang tidak menikmati manfaat. Dalam kerangka ini,

peningkatan kepemilikan manajemen akan mengurangi agency difficulties melalui

pengurangan insentif untuk mengkonsumsi manfaat/keuntungan dan mengambil

alih kekayaan pemegang saham. Pengurangan ini sangat potensial dalam

misalokasi resources, yang pada gilirannya untuk peningkatan nilai perusahaan.

Untuk meningkatkan image perusahaan, manajer akan berusaha untuk

mengungkapkan informasi sosial kepada pihak yang berkepentingan meskipun ia

harus mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut (Gray et al, 1987).

Page 32: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

16  

Penelitian Retno (2006) menunjukkan bahwa prosentase kepemilikan manajemen

berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan dalam mengungkapkan informasi

sosial dengan arah sesuai dengan yang diprediksi. Semakin besar kepemilikan

manajer dalam perusahaan, manajer akan semakin banyak mengungkapkan

informasi sosial dari kegiatan yang telah dilakukan di dalam program CSR.

2.7. Financial Levarage

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio levarage

yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya

keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen dan

Meckling, 1976). Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

pemegang obligasi terhadap informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur

(Schipper, 1981) dalam (Marwata, 2001) dan (Meek, 1995) dalam (Fitriany,

2001).

Oleh karena itu, perusahaan dengan rasio levarage yang tinggi memiliki

kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan

dengan rasio levarage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin

tinggi levarage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran

terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba

sekarang lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar

perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan

memaksimalkan laba sekarang. Kontrak utang biasanya berisi tentang ketentuan

Page 33: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

17  

bahwa perusahaan harus menjaga tingkat levarage tertentu (rasio utang/ekuitas),

interest coverage, modal kerja dan ekuitas pemegang saham (Watt dan

Zimmerman, 1990) dalam (Scott, 1997).

Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat levarage (rasio utang/ekuitas)

semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit

sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi

(Belkaoui dan Karpik, 1989). Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer

harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi

sosial).

2.8. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas

dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada

pemegang saham, (Heinze, 1976) dalam (Hackston dan Milne, 1996). Semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan

informasi sosial (Bowman dan Haire, 1976) dan (Preston, 1978) dalam (Hackston

dan Milne, 1996). Hackston dan Milne (1996) mengemukakann tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan

informasi sosial. Belkaoui dan Kaprik (1989) mengatakan bahwa dengan

kepeduliannya terhadap masyarakat (sosial) menghendaki Belkaoui dan Kaprik

(1989) mempunyai pandangan yang berkebalikan, bahwa pengungkapan sosial

perusahaan justru memberikan kerugian kompetitif (competitive disadvantage)

Page 34: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

18  

karena perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya untuk mengungkapkan

informasi sosial tersebut.

2.9. Tipe Industri

Perusahaan yang termasuk dalam industri yang high-profile akan

memberikan informasi sosial lebih banyak dibandingkan perusahaan yang low–

profile. Roberts (1992) dalam Hackston dan Milne (1996) mendefinisikan industri

yang high-profile adalah industri yang memiliki visibilitas konsumen, risiko

politis yang tinggi, atau menghadapi persaingan yang tinggi. Preston (1977) dalam

Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki

aktivitas ekonomi yang memodifikasi lingkungan, seperti industri ekstraktif, lebih

mungkin mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan

industri yang lain.

Cowen (1987) dalam Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa

perusahaan yang berorientasi pada konsumen diperkirakan akan memberikan

informasi mengenai petanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkan

image perusahaan dan memengaruhi penjualan. Klasifikasi tipe industri oleh

banyak peneliti sifatnya sangat subyektif dan berbeda- beda. Roberts (1992)

dalam Hacston dan Milne (1996) mengatakan bahwa industri ekstraktif

merupakan industri yang high-profile.

Patten (1991) dalam Hackston dan Milne (1996) mengelompokkan

industri pertambangan, kimia dan kehutanan sebagai industri yang high-profile.

Atas dasar pengelompokkan di atas, penelitian ini kemudian mengelompokkan

Page 35: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

19  

industri kontruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia,

otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan plastik

sebagai industri yang high-profile.

Page 36: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

20  

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Sebelum melakukan pengembangan hipotesis terlebih dahulu akan

disajikan kerangka pemikiran penelitian yang disajikan dalam gambar.

Gambar 3.1 : Faktor-faktor yang Memengaruhi CSR

Pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan dan laporan

tahunan perusahaan dikelompokkan menjadi tujuh kelompok sesuai dengan

kategori informasi sosial menurut (Sembiring, 2005).

Kepemilikan manajemen, tingkat leverage profitabilitas, tipe industri

berpengaruh terhadap CSR.

Kepemilikan Manajemen

Tingkat Levarage

Profitabilitas Perusahaan

Tipe industri

 

CSR

Page 37: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

21  

3.2 Konsep

3.2.1 Pengaruh Kepemilikan Manjemen Terhadap Pengungkapan

Informasi Sosial Terhadap Perusahaan

Konflik kepentingan antara manajer dengan pemilik menjadi semakin

besar ketika kepemilikan manajer terhadap perusahaan semakin kecil. Dalam hal

ini manajer akan berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya

dibandingkan kepentingan perusahaan. Sebaliknya, semakin besar kepemilikan

manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam

memaksimalkan nilai perusahaan, dengan kata lain biaya kontrak dan pengawasan

menjadi rendah. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial

dalam rangka untuk meningkatkan image perusahaan, meskipun ia harus

mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut (Gray, 1988).

3.2.2 Pengaruh Levarage Terhadap Pengungkapan Informasi Sosial

Terhadap Perusahaan

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio levarage

yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya

keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen dan

Meckling, 1976). Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

pemegang obligasi terhadap informasi dipenuhinya hak-hak mereka sebagai

kreditur (Schipper, 1981) dalam (Marwata, 2001) dan (Meek, 1995) dalam

(Fitriany, 2001).

Oleh karena itu, perusahaan dengan rasio levarage yang tinggi memiliki

kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan

Page 38: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

22  

dengan rasio levarage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin

tinggi levarage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran

terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba

sekarang lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar

perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan

memaksimalkan laba sekarang. Kontrak utang biasanya berisi tentang ketentuan

bahwa perusahaan harus menjaga tingkat levarage tertentu (rasio utang/ekuitas),

interest coverage, modal kerja dan ekuitas pemegang saham (Watt dan

Zimmerman, 1990) dalam (Scott, 1997).

Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat levarage (rasio utang/ekuitas)

semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit

sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi

(Belkaoui dan Karpik, 1989). Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer

harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi

sosial).

3.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Informasi Sosial

Terhadap Perusahaan

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas

dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada

pemegang saham, (Heinze, 1976) dalam (Hackston dan Milne, 1996). Semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan

informasi sosial (Bowman dan Haire, 1976) dan (Preston, 1978) dalam (Hackston

Page 39: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

23  

dan Milne, 1996). Hackston dan Milne (1996) mengemukakann tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan

informasi sosial. Belkaoui dan Kaprik (1989) mengatakan bahwa dengan

kepeduliannya terhadap masyarakat (sosial) menghendaki Belkaoui dan Kaprik

(1989) mempunyai pandangan yang berkebalikan, bahwa pengungkapan sosial

perusahaan justru memberikan kerugian kompetitif (competitive disadvantage)

karena perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya untuk mengungkapkan

informasi sosial tersebut.

3.2.4 Pengaruh Tipe Industri Terhadap Pengungkapan Informasi Sosial

Terhadap Perusahaan

Perusahaan yang termasuk dalam industri yang high-profile akan

memberikan informasi sosial lebih banyak dibandingkan perusahaan yang low–

profile. Roberts (1992) dalam Hackston dan Milne (1996) mendefinisikan industri

yang high-profile adalah industri yang memiliki visibilitas konsumen, risiko

politis yang tinggi, atau menghadapi persaingan yang tinggi. Preston (1977) dalam

Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki

aktivitas ekonomi yang memodifikasi lingkungan, seperti industri ekstraktif, lebih

mungkin mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan

industri yang lain.

Cowen (1987) dalam Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa

perusahaan yang berorientasi pada konsumen diperkirakan akan memberikan

informasi mengenai petanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkan

Page 40: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

24  

image perusahaan dan memengaruhi penjualan. Klasifikasi tipe industri oleh

banyak peneliti sifatnya sangat subyektif dan berbeda- beda. Roberts (1992)

dalam Hacston dan Milne (1996) mengatakan bahwa industri ekstraktif

merupakan industri yang high-profile.

Patten (1991) dalam Hackston dan Milne (1996) mengelompokkan

industri pertambangan, kimia dan kehutanan sebagai industri yang high-profile.

Atas dasar pengelompokkan di atas, penelitian ini kemudian mengelompokkan

industri kontruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia,

otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan plastik

sebagai industri yang high-profile.

3.3 Hipotesis

H1 : Kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap kebijakan

pengungkapan informasi sosial.

H2 : Tingkat levarage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan

informasi sosial.

H3 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

informasi sosial.

H4 : Tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi

sosial.

Page 41: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

25  

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang baik memerlukan suatu perancangan aktivitas dan sumber

daya dengan baik. Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur penelitian

yang mengarahkan proses dan hasil riset menjadi valid, obyektif, efisien, dan

efektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rancangan

penelitian yaitu perencanaan aktivitas dan waktu, rancangan didasarkan pada

topik penelitian, rancangan mengarahkan pada pemilihan sumber daya dan tipe

informasi yang diperlukan, rancangan merupakan kerangka untuk menunjukkan

hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, serta rancangan menggariskan

langkah-langkah untuk setiap aktivitas riset. Merancang penelitian berarti

menentukan jenis risetnya, menentukan data yang akan digunakan dan merancang

model empiris untuk menguji hipotesis yang dibangun (Jogiyanto, 2007).

Untuk menerapkan metode ilmiah dalam suatu penelitian maka diperlukan

rancangan penelitian yang sesuai dengan kondisi penelitian tersebut. Berdasarkan

topik yang akan dibahas, maka variabel-variabel yang digunakan dalam rancangan

penelitian ini adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility, Corporate

Governance, dan nilai perusahaan. Variabel-variabel ini diperoleh melalui kajian

teoritis dan empiris yang dilakukan peneliti. Melalui kajian-kajian tersebut

diperoleh masalah penelitian dan hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian secara

statistik maka perlu menentukan sampel penelitian, sumber datanya, dan metode

Page 42: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

26  

pengumpulan data. Setelah itu menguji hipotesis yang diajukan untuk selanjutnya

dilakukan pengolahan data menggunakan regresi linear berganda melalui analisis

faktor. Hasil analisis kemudian diinterpretasikan sehingga dapat menjawab

permasalahan yang ada. Langkah terakhir yaitu membuat simpulan atas penelitian

yang diperoleh serta memberikan saran-saran bagi penelitian selanjutnya.

4.2 Penentuan Sumber Data

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go public di Bursa

Efek Indonesia. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Kriteria

pemilihan sampel adalah sebagai berikut.

1) Sampel yang dipilih adalah semua yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama tahun 2009, sehingga perusahaan yang telah di-delisting dari bursa

tidak dimasukkan sebagai sampel.

2) Perusahaaan-perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang

mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan secara lengkap.

4.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel

terikat. Yang menjadi variabel bebas adalah adalah: (1) prosentase kepemilikan

manajemen, (2) tingkat levarage, (3) pofitabilitas perusahaan, (4) tipe industri,

sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah jumlah informasi sosial yang

diungkapkan (indeks CSR).

Page 43: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

27  

4.4 Instrumen Penelitian

Faktor-faktor yang akan diuji pengaruhnya terhadap kebijakan perusahaan

dalam melakukan pengungkapan informasi sosial adalah: (1) kepemilikan

manajemen (MAN) diukur dengan prosentase saham yang dimiliki manajemen,

(2) tingkat levarage ( LEV) diukur denga rasio hutang, (3) Profitabilitas (PM)

diukur dengan net profit margin, (4) tipe industri (IND) diukur dengan

mengelompokkan industri pertambangan, kimia dan kehutanan sebagai industri

yang high-profile. Atas dasar pengelompokkan di atas, penelitian ini kemudian

mengelompokkan industri kontruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan,

perikanan, kimia, otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas,

farmasi dan plastik sebagai industri yang high-profile.

4.5 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap berikut ini.

1) Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ini dimaksud untuk mendapatkan teori dan bahan analisis.

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari buku

teks, laporan, artikel, dan jurnal ilmiah yang terkait dengan penelitian ini.

2) Pengumpulan Data Sekunder

Prosedur ini ditempuh untuk mencari data melalui dokumentasi dari

berbagai media seperti internet dan publikasi.

Page 44: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

28  

4.6 Teknik Analisis

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan

informasi sosial digunakan model analisis regresi berganda, dengan bentuk

persamaam sebagai berikut.

CSRi = a + b1 MANi + b2 DERi + b5 ROAi + b3 INDi + e

Keterangan :

CSRi = Jumlah informasi Sosial yang diungkapkan ( berpedoman pada

kategori informasi sosial menurut Indeks CSR (Sembiring, 2005).

MANi = Kepemilikan Manajemen

DERi = Leverage

ROAi = Profitabilitas

INDi = Tipe Industri

1) Uji Asumsi Klasik

(1) Uji Normalitas

Uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah variabel residual berdistribusi normal. Pengujian

normalitas data dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Sminov. Residual

berdistribusi normal apabila tingkat signifikansinya menunjukkan nilai yang lebih

besar dari 0,05.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Asumsi Regresi Berganda Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual

Page 45: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

29  

dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan

jika varians berbeda, disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas (Singgih Santoso, 2004 : 208). Untuk dapat

melihat model regresi terkena heteroskedastisitas atau tidak, pada penelitian ini

menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregres nilai

absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan

secara statistik (nilai sig < α) memengaruhi variabel independen nilai absolut

residual, maka disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

(3) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas dapat dilihat

dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi dan menunjukkan adanya kolonieritas

yang tinggi. Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10, maka

dikatakan tidak ada multikolinearitas

2) Uji Statistik t (t - test)

Teknik Analisis yang digunakan untuk menguji hasil dari analisis korelasi

yang didapat memang benar atau diperoleh secara kebetulan. Penentuan

uji statistik t hitung, dengan rumus:

2r - 12 -n r t =

(Siregar, 2004 : 211)

Page 46: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

30  

(1) Penentuan taraf nyata dan signifikan (α = 0,05)

(2) Penentuan nilai kritis atau t tabel dapat dilihat dari tabel distribusi t

untuk: (degree of freedom) df = n – 1 (Siregar, 2004 : 74)

Dimana :

t : distribusi t-test

df : degree of freedom

(3) Aturan pengambilan keputusan

- Jika nilai t hitung < (lebih kecil dari) t tabel, artinya tidak ada

pengaruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y).

- Jika nilai t hitung > (lebih besar dari) t tabel, artinya ada pengaruh

variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y).

- Nilai koefisien determinasi pada penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan program statistic computer SPSS versi 11.0 dimana

untuk regresi dengan satu variabel dipergunakan koefisien korelasi

parsial ( r2 ) dan untuk regresi lebih dari dua variabel bebas

digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi (yang telah

disesuaikan).

3) Uji Statistik F (F- test)

Untuk memperoleh kepastian bahwa model yang dihasilkan secara umum

dapat digunakan maka diperlukan suatu pengujian secara bersama-sama

yaitu uji statistik F.

(1) Penentuan uji statistik F hitung (F-ratio) dengan rumus:

Page 47: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

31  

SSR/k

F hitung =

SSE / {n-(k+1)}

(Bambang Suharjo, 2008 : 62)

Dimana:

SSR : Sum of Square Regression

SSE : Sum of Square Error

K : numerator (jumlah variabel bebas)

n : jumlah data sampel uji statistik t hitung

(2) Penentuan taraf nyata dan signifikan (α = 0,05)

(3) Penentuan nilai kritis atau F tabel dapat dilihat dari tabel distribusi F

untuk: (degree of freedom) df = n –k- 1 (Siregar, 2004 : 102)

(4) Aturan pengambilan keputusan

- Jika nilai F hitung < (lebih kecil dari) F tabel, artinya tidak ada

pengaruh variabel bebas (X1, X2, …Xn) secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Y).

- Jika nilai F hitung > (lebih besar dari) F tabel, artinya ada pengaruh

variabel bebas (X1, X2, …Xn) secara bersama-sama terhadap

variabel terikat (Y).

Page 48: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

32  

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas analisis data dan hasil penelitian dari sampel yang telah

terkumpul. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif,

kemudian dilakukan pengujian model, dan terakhir pengujian hipotesis. Statistik

deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel

penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi. Sebelum

dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu model data diuji dengan pengujian

asumsi klasik.

5.1. Deskripsi Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan metode

purposive sampling. Berdasarkan metode tersebut diperoleh 132 perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.

5.2. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif menjelaskan diskripsi data dari seluruh variable yang

dimasukan dalam konsep penelitian. Tabel 5.1 menunjukan statistik deskriptif dari

variable – variable yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 49: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

33  

Tabel 5.1 Statistik

Deskriptifp

132 ,14 ,83 ,5687 ,14302132 ,00 24,67 1,4535 4,19890132 -2,15 33,04 1,7148 3,60068132 -39,62 44,53 6,9970 11,28242132 ,00 1,00 ,6061 ,49048132

CSRiMANDERROAINDValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber : Lampiran 3

Statistik deskriptif menunjukan nilai minimum, nilai maksimum, mean,

dan standar deviasi masing – masing variabel. Berdasarkan Tabel 5.1 dapat

diketahui bahwa variable CSR memiliki nilai terendah 0,14, nilai maksimum 0,83,

mean 0,5687, dan standar deviasi 0,14302. Hal ini menunjukan bahwa rata – rata

tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan fisik dan sosialnya cukup tinggi,

sehingga diharapkan akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan

harga saham perusahaan.

Variabel kepemilikan memiliki nilai terendah 0,00, nilai makismum 24,67,

mean 1,4536, dan standar deviasi 4, 19890. Variable leverage memiliki nilai

terendah -2,15, nilai makismum 33,04, mean 1,7148 dan standar deviasi 3,60068.

Variable profitabilitas memiliki nilai maksimum mean 39,62, nilai maksimum

44,53, mean 7,0124, dan standar deviasi 11,36613. Variable tipe industri memilki

nilai minimum 0,00, nilai maksimum 1, mean 0,6061, dan standar deviasi

0,49048.

Page 50: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

34  

5.3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan, terlebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi klasik untuk mengetahui keberartian hubungan antara variable independen

dengan variable dependen (Ghozali, 2006). Penelitian ini hanya menggunakan

tiga uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan

heteroskedastisitas. Peneliti tidak melakukan uji autokorelasi karena data yang

digunakan penelitian ini merupakan data cross sectional, bukan data time series

sehingga tidak memerlukan uji autokorelasi.

5.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang

ditunjukan pada Tabel 5.2. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 5.2

menunjukkan bahwa nial Asymp.Sig sebesar 0,289 lebih besar dari 0,05, hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai risidual pada penelitian ini berdistribusi

normal.

Page 51: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

35  

Tabel 5.2 Uji Normalitas

5.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan variance residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Untuk

mendeteksi heteroskedastisitas digunakan uji Glejser yang ditunjukan tabel 5.3.

berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 5.3 terlihat bahwa semua variabel

independen dalam penelitian ini memiliki nilai sig lebih besar dari 0,05, hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

 

130,0000000

,13666821,086,045

-,086,983,289

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual 

Sumber : Lampiran 3

,099 ,013 7,505  ,000,001 ,002 ,030 ,336 ,738

-,001 ,002 -,040 -,429  ,6691,54E-005 ,001 ,002 ,021 ,983

,014 ,016 ,079 ,843 ,401

(Constant)MANDERROAIND

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. 

Sumber : Lampiran 3

Page 52: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

36  

5.3.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada penelitian ini pengujian

multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF).

Jika nilai tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan

tidak ada multikolinearitas.

Tabel 5.4 Hasil Pengujian Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 5.4 terlihat

bahwa nilai tolerance semua variabel lebih besar dari 10 persen dan nilai VIF

semua variabel kurang dari 10, maka berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa

model dalam penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas.

5.4. Uji Hipotesis 5.4.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F ditunjukan pada Tabel 5.5 sebagai berikut.

  a

,579  ,021 27,254 ,000,003  ,003 ,090 1,039 ,301 ,966 1,035

-,007  ,004 -,179 -2,001 ,048 ,902 1,108,002  ,001 ,189 2,041 ,043 ,846 1,183

-,030  ,026 -,103 -1,156 ,250 ,908 1,101

(Constant)MAN DERROA IND 

Model1

B  Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Sumber: Lampiran 3

Page 53: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

37  

Tabel 5.5 Hasil Uji F

Berdasarkan uji statistik F yang ditunjukan Tabel 5.5 dapat diketahui nilai

F hitung sebesar 3,272 dengan probabilitas 0,014. Nilai probabilitas yang

ditunjukan memiliki nilai yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah

ditetapkan peneliti yaitu sebesar 5 persen atau 0,05. Hasil ini berarti bahwa model

regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi CSR dapat dikatakan bahwa

kepemilikan manajerial, leverage, profitabilitas dan tipe industri secara simultan

berpengaruh terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.

5.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji

statistik t dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis.

Uji statistik t ditunjukan pada Tabel 5.6 berikut ini.

  b

,252 4 ,063 3,272  ,014 a

2,409 125 ,0192,662 129

RegressionResidualTotal 

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig. 

 Sumber : Lampiran 3

Page 54: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

38  

Tabel 5.6 Hasil Analisis Regresi Berganda

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat diketahui pengaruh secara parsial dari

variabel – variabel kepemilikan manajerial, leverage, profitabilitas dan tipe

industry terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan sebagai berikut:

1) Kepemilikan manajerial (MAN) memiliki koefisien sebesar 0,003 dan sig

sebesar 0,301. Nilai sig yang lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan pada

pengungkapan informasi sosial perusahaan.

2) Leverage (DER) memiliki koefisien sebesar -0,007 dan nilai sig sebesar 0,48.

Nilai sig yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien yang negatif, menunjukkan

bahwa variabel leverage berpengaruh negatif pada pengungkapan informasi

sosial perusahaan.

3) Profitabilitas (ROA) memiliki koefisien sebesar 0,002 dan nilai sig sebesar

0,43. Nilai sig yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien yang positif,

menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif pada

pengungkapan informasi sosial perusahaan.

   

,579  ,021 27,254 ,000,003  ,003 ,090 1,039 ,301 ,966 1,035

-,007 ,004 -,179 -2,001 ,048 ,902 1,108,002  ,001 ,189 2,041 ,043 ,846 1,183

-,030 ,026 -,103 -1,156 ,250 ,908 1,101

(Constant)MANDERROAIND 

Model 1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance  VIFCollinearity Statistics

.

Page 55: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

39  

4) Tipe industri (IND) memiliki koefisien sebesar -0,030 dan nilai sig sebesar

0,250. Nilai sig yang lebih besar dari 0,05, menunjukkan bahwa variabel tipe

industri tidak berpengaruh pada pengungkapan informasi sosial perusahaan.

5.4.3. Hasil Uji Statistik F

Tabel 5.7 Uji Statistik F

Berdasarkan uji statistik F, F hitung sebesar 3,272 dengan probabilitas

0,014. Nilai probabilitas yang ditunjukan memiliki nilai yang lebih kecil dari

tingkat signifikansi yang telah ditetapkan peneliti yaitu sebesar 5 persen atau 0,05.

Hasil ini berarti bahwa model regresi tersebut dapat digunakan untuk

memprediksi CSR dapat dikatakan bahwa kepemilikan manajerial, leverage,

profitabilitas dan tipe industri secara simultan berpengaruh terhadap

pengungkapan informasi sosial perusahaan.

5.4.4. Nilai R Squer

 

,308 a ,095 ,066 ,13884Model1 

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Tabel 5.8 Nilai R Squer

Sumber Lampiran

,252 4 ,063 3,272  ,014a

2,409 125 ,0192,662 129

RegressionResidualTotal 

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Sumber : Lampiran 3

Page 56: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

40  

Berdasarkan analisis regeresi berganda yang ditunjukkan table 5.7 dapat

diketahui nilai R Squer sebesar 0,095 atau sebesar 9,5%. Hasil ini berarti bahwa

selain faktor kepemilikan manajemen Leverage, Propitabilitas, dan tipe industri

masih ada lagi sebesar 91,5% factor-faktor yang memengaruhi pengungkapan

CSR.

Page 57: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

41  

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh Kepemilikan Manajemen terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.

Konflik kepentingan antara manajer dengan pemilik menjadi semakin

besar ketika kepemilikan manajer terhadap perusahaan semakin kecil. Dalam hal

ini manajer akan berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya

dibandingkan kepentingan perusahaan. Sebaliknya, semakin besar kepemilikan

manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam

memaksimalkan nilai perusahaan, dengan kata lain biaya kontrak dan pengawasan

menjadi rendah. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial

dalam rangka untuk meningkatkan image perusahaan, meskipun ia harus

mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut (Gray, 1988).

Dalam penelitian ini kepemilikan manajerial (MAN) memiliki koefisien

sebesar 0,003 dan sig sebesar 0,301. Nilai sig yang lebih besar dari 0,05 maka

disimpulkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan pada

pengungkapan informasi sosial perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian Retno (2006). Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1) Aktivitas CSR memerlukan dana yang sangat besar bahkan memerlukan

suatu anggaran tertentu. Pandangan lain menyatakan bahwa aktivitas CSR

justru memberikan kerugian kompetitif karena mengeluarkan tambahan biaya

yang akan mengurangi laba perusahaan. Hal ini tentunya akan meningkatkan

Page 58: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

42  

risiko manajer perusahaan (Belkaoui dan Karpik, 1989; dan Rahendrawan,

2006).

2) Aktivitas CSR dianggap tidak akan memberikan tingkat pengembalian yang

sepadan sehingga manajer lebth senang berinvestasi untuk hal-hal yang

menurutnya lebih pasti demi keberlanjutan usahanya (Sri Pambudi, 2006).

3) Manajer melaksanakan program CSR hanya untuk memenuhi regulasi yang

ada sehingga tidak mengherankan apabila beberapa program CSR yang

dilakukan perusahaan tidak berkelanjutan, sekali menggelar aksi kemudian

ditinggalkan tanpa monitoring serta evaluasi (Hasibuan, 2006).

4) Selain motivasi ekonomi, rendahnya partisipasi manajer untuk melaksanakan

CSR disebabkan karena menghindari pekeijaan, tugas-tugas, dan tanggung

jawab lainnya yang semakin meningkat akibat pelaksanaan aktivitas CSR.

Bahkan, apabila perusahaan terlalu memberilcan perhatian pada CSR tanpa

mengimbangi dengan aktivitas utama perusahaan, justru akan menghancurkan

perusahaan itu sendiri. Hal ini tentunya dapat merusak image perusahaan

yang sekaligus menurunkan nilai perusahaan (Henderson, 2001).

6.2 Pengaruh Leverage terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.

Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio levarage

yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya

keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen dan

Meckling, 1976). Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

pemegang obligasi terhadap informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan

Page 59: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

43  

pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur

(Schipper, 1981) dalam (Marwata, 2001) dan (Meek, 1995) dalam (Fitriany,

2001).

Oleh karena itu, perusahaan dengan rasio levarage yang tinggi memiliki

kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan

dengan rasio levarage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin

tinggi levarage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran

terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba

sekarang lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar

perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan

memaksimalkan laba sekarang. Kontrak utang biasanya berisi tentang ketentuan

bahwa perusahaan harus menjaga tingkat levarage tertentu (rasio utang/ekuitas),

interest coverage, modal kerja dan ekuitas pemegang saham (Watt dan

Zimmerman, 1990) dalam (Scott, 1997).

Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat levarage (rasio utang/ekuitas)

semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit

sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi

(Belkaoui dan Karpik, 1989). Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer

harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi

sosial).

Dalam penelitian ini Leverage (DER) memiliki koefisien sebesar -0,007

dan nilai sig sebesar 0,48. Nilai sig yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien yang

negatif, menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif pada

Page 60: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

44  

pengungkapan informasi sosial perusahaan. Dengan demikian penelitian ini

sejalan dengan penelitian terdahulu.

6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.

Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas

dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada

pemegang saham, (Heinze, 1976) dalam (Hackston dan Milne, 1996). Semakin

tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan

informasi sosial (Bowman dan Haire, 1976) dan (Preston, 1978) dalam (Hackston

dan Milne, 1996). Hackston dan Milne (1996) mengemukakann tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan

informasi sosial. Belkaoui dan Kaprik (1989) mengatakan bahwa dengan

kepeduliannya terhadap masyarakat (sosial) menghendaki Belkaoui dan Kaprik

(1989) mempunyai pandangan yang berkebalikan, bahwa pengungkapan sosial

perusahaan justru memberikan kerugian kompetitif (competitive disadvantage)

karena perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya untuk mengungkapkan

informasi sosial tersebut.

Dalam penelitian ini Profitabilitas (ROA) memiliki koefisien sebesar 0,002 dan

nilai sig sebesar 0,43. Nilai sig yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien yang

positif, menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh positif pada

pengungkapan informasi sosial perusahaan. Dengan demikian penelitian ini

sejalan dengan penelitian Belkaoui dan Karpik (1989).

Page 61: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

45  

6.4 Pengaruh Tipe Industri terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.

Perusahaan yang termasuk dalam industri yang high-profile akan

memberikan informasi sosial lebih banyak dibandingkan perusahaan yang low–

profile. Roberts (1992) dalam Hackston dan Milne (1996) mendefinisikan industri

yang high-profile adalah industri yang memiliki visibilitas konsumen, risiko

politis yang tinggi, atau menghadapi persaingan yang tinggi. Preston (1977) dalam

Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki

aktivitas ekonomi yang memodifikasi lingkungan, seperti industri ekstraktif, lebih

mungkin mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan

industri yang lain.

Cowen (1987) dalam Hackston dan Milne (1996) mengatakan bahwa

perusahaan yang berorientasi pada konsumen diperkirakan akan memberikan

informasi mengenai petanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkan

image perusahaan dan memengaruhi penjualan. Klasifikasi tipe industri oleh

banyak peneliti sifatnya sangat subyektif dan berbeda- beda. Roberts (1992)

dalam Hacston dan Milne (1996) mengatakan bahwa industri ekstraktif

merupakan industri yang high-profile.

Patten (1991) dalam Hackston dan Milne (1996) mengelompokkan

industri pertambangan, kimia dan kehutanan sebagai industri yang high-profile.

Atas dasar pengelompokkan di atas, penelitian ini kemudian mengelompokkan

industri kontruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia,

otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan plastik

sebagai industri yang high-profile.

Page 62: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

46  

Dalam penelitian ini, tipe industri (IND) memiliki koefisien sebesar -0,030

dan nilai sig sebesar 0,250. Nilai sig yang lebih besar dari 0,05, menunjukkan

bahwa variabel tipe industri tidak berpengaruh pada pengungkapan informasi

sosial perusahaan. Dengan demikian penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Bowman dan Haire (1976) dan Preston (1978). Hal ini disebabkan oleh :

Ketentuan mengenai kegiatan CSR di Indonesia diatur dalam Undang-

Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dan Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang

menyatakan bahwa setiap perseroan atau penanam modal berkewajiban untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Ketentuan ini dimaksudkan

untuk mendukung terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan

sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Pengaturan CSR juga bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungannya. Dengan

demikian CSR merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

perusahaan, bukan kegiatan yang bersifat sukarela (Wahyudi dan Azheri, 2008).

Page 63: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

47  

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian statistik

serta pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1) Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan pada

pengungkapan informasi sosial perusahaan

2) Leverage berpengaruh negatif pada pengungkapan informasi sosial

perusahaan.

3) Profitabilitas berpengaruh positif pada pengungkapan informasi sosial

perusahaan.

4) Tipe industri tidak berpengaruh pada pengungkapan informasi sosial

perusahaan.

5) Model regresi tersebut diatas dapat digunakan untuk memprediksi CSR.

6) Berdasarkan analisis regeresi berganda, nilai R Squer sebesar 0,095 atau

sebesar 9,5%. Hasil ini berarti bahwa selain faktor kepemilikan manajemen

Leverage, Propitabilitas, dan tipe industri masih ada lagi sebesar 91,5%

factor-faktor yang memengaruhi pengungkapan CSR.

Page 64: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

48  

7.2 Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang apabila diatasi pada

penelitian selanjutnya dapat memperbaiki hasil penelitian. Saran – saran yang

dapat dikemukakan berdasarkan keterbatasan adalah sebagai berikut :

1) Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling

sehingga hasil penelitian tidak dapat dijendralisasi.

2) Bagi peneliti selanjutnya agar menambahkan factor-faktor, selain

kepemilikan manajemen, Leverage, Profitabilitas, tipe industri, karena dalam

penelitian ini pengaruh ke empat faktor tersebut diatas sebesar 9,5%.

Page 65: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

49  

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Sahri .2003.Aplikasi Statistik Praktis dengan APSS. 10 for Windows. Edisi Revisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Beets, S. Douglas and Christopher C. Souther. 1999. “Corporate Environmental

Reports: the Need for Standards and an Environmental Assurance service”. Accounting Horizons. Vol 13, no. 2, p. 129-145.

Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik. 1989. “Determinants of the Corporate

Decision To Disclose Sosial Information”.Accounting, auditing and Accountability Journrl. Vol. 2, No. 1,p.36-51

Burritt, Roger L and Stephen Welch. 1997. “Accountebility for Environmental

Performance of the Australian Commonwealth Public Sector”. Accounting, Auditing and Accountebility Journal. Vol. 10, No.4,p.532-562

Chwastiak, Michele. 1999. “Deconstructing the Pincipal- Agent Model: a View

from The bottom”. Critical perspectives on Accounting. Vol. 10,p.425-441

Darwin, Ali. 2004. “Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia”. Konvensi

nasional Akutansi V, Program Profesi lanjutam. Yogyakarta, 13-15 Desember.

Deegan, Craig and Michaela Rankin. 1997. “The Materiality of Environmental

Information tu Users of Annual Reports”. Acconting, Auditing and Accountabiliti Journal. Vol. 10, No. 4,p.562-584

Eipstein, Marc J. and Martin Freedman. 1994. “Sosial Disclosure and the

Individual Investor”. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 7,No.4,p. 94-108.

Ema. 2004. “Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia”.konvensi nasional

akutansi V, program provesi lanjutan. Yogyakarta, 13-15-Desember. Finch, Nigel. 2005. “The Motivations foe Adopting Sustainability Disclosure.

Macquaarie Graduate School of Management”. Sosial Scence ResearchNetwork.

Fitriany. 2001. “Signifikansi Perbedaan Tingkat kelengkapan Pengungkapan

Wajib dan Sukarela pada laporan Keuangan Perusahaan Publik yang

Page 66: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

50  

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.

Gallhover, Sonja and jim Haslam. 1997. “The Direction of Green Acconting

Policy: Critical Reflections”. Acconting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 10,No.2,p. 148-174.

Gray, Rob: “Colin Dey: Dave Owen: Richard Evans and Simon Zadek. 1997.

Strugling With the Praxis of Sosial Acconting: Stakeholders, Accountability, Audits and Procudures”. Accounting, auditing and Accountability Journal. Vol. 10,No.3,p.325-364.

.Dave Owen and Keith Maunders. 1988. “Comporate Sosial Reporting:

Emerging Trends in Accountability and the Social Contract”. Accounting, Auditing and Accountability Journal.Vol.1,No.1,p.6-20.

. Reza Kouhy and Simon Lavers. 1995. “Corporate and Environmental

Reporting: A Revew of Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure”. Acconting, Auditing and Accountability journal.Vol.8,No.2,p.47-77.

Reza Kouhy and Simon Laves. 1995. “Methodological Themes:

Constructing a Research Database of Social and Environmental Revorting by UK Companies”. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 8, No. 2,p.78-101.

Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. “Some Determinants of Social and

Environmental Dislosure in New Zealand Companies”. Accounting, Auditing And Accountability Journal. Vol.9,No.1,p.77-108.

Hair, Joseph H., “Rolph Anderson, Ronald L. Tatham dan William C. Black.

1998. Multivariate Data Analysis”. Edisi 5.New ersey: Prentice Hall. Hill, Charles W L.and Thomas M. Jones. 1992. “Stakeholder-Agency Theory”.

JournalOf Management Studes. Vol.29,No.2,p.131-154. Hughes II, K.E. 2000. “The Value Relevance of Non Financial Mesures of air

Pollution In the Electric Utility Industri”. The Acconting Revew.Vol.75,No.2,p. 209-228.

Jensen, M,C, and Meckling. 1976. “Theory of the Firm:Managerial Behavior,

Agency Costs dan Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. Vol 3,p. 305-360.Jogensen, Bjorn N. and Michael T. Kischenheiter. 2003. Discretionary Risk. Disclosure. The Acconting Reviw. Vol. 78,No.2,P.449-469.

Page 67: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

51  

Joshi, Statish; Ranjani Krishnan, and Lester Lave. 2001. “Estimating the Hindden

Cost of Enviromental Regulation”. The Acconting revew. Vo. 76,No. 2, Aapril, p. 171-198.

Komar,Seful. 2004. “Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social

Responsibility Acconting) dan Korelasinya dengan Islam”. Media Akutansi. Edisi 42/Tahun XI, hal.54-58.

Lehman, Glen. 1999. Dislosing New Worlds: A Role for Social and

Environmentsl Acconting and Auditing. Accontingorganizations and Society. Vol. 24,p. 217-241.

Lewis, Linda and jeffry Unirman. 1999. “Ethical Relatividm: A Reason for

Differences in Corforate Social Reporting”. Critical Perspectives on Acconting. Vol.10,p.521-547.

Mangos, Nicholas C. and Neil R. Lewis. 1995. “A Socio-Ecconomic paradigm for Analysing Managers, Acconting Choice Behavior”. Acconting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 8, No.1<p.38-62.

Mardiyah, Aida Ainul. 2002. “Pengaruh informasi Asimetri dan Disclosure

terhadap Cost of Capital”. Jurnal riset Akutansi Indonesia. Vol. 5. No. 2, Mei, hal. 229-256.

Marwata. 2001. “Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas

Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.

Mathews, M,r. 1997. “Twenty-Five Years of Social and Enpironmental Acconting

Research: Is there a Silver Jubille to Celebrate?” Acconting, auditing and Accontability Journal. Vol. 10, No. 4, p. 481-531.

Owen, David. 2005. “CSR After Enron: A role for the Academic Acconting

Provision?”. Working Paper. Sosial Sciene Research Network. Scott, William R. 1997. Finacial Acconting Theory. New Jersey: Prentice Hall.

Simanjuntak, Binsar H. dan Lusi Widiastuti. 2004. “Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No. 3, September, hal. 251-366.

Suharto, Harry. 2004. “Standar Akuntansi Lingkungan: Kebutuhan Mendesak”.

Media Akuntansi. Edisi 42/Tahun Xl,hal. 4-5. The Association of Chartered Certifid Accountants (ACCA).2004.An Introduktion

To Sustainnability Reporting for Organisations in Indonesia. Uno, Kimio

Page 68: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

52  

and peter Bartelmus. 1998. Environmental Acconting in Theory and Pratice. New Jersey: Kluwer Academic Publishers.

Zeghal, Daniel and Sandrudin A. Ahmed. 1990. “Comparison of Social

Responsibility Information Disclosure Media Used by Canadian Firms”. Acconding, Auditing And accountability Journal. Vol. 3, No.1,p.38-53.

Website : http://wikipedia.com

Website : http://id.wikipedia.org/wiki/teoriregulasi

Page 69: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

53  

Lampiran 1

ITEM-ITEM PENGUNGKAPAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Lingkungan

1. Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan

untuk pengurangan polusi.

2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak

mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.

3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah / akan dikurangi.

4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber

alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.

5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan

kertas.

6. Penggunaan material daur ulang.

7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat

perusahaan.

8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.

9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.

10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.

11. Pengolahan limbah.

Page 70: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

54  

12. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan

perusahaan.

13. Perlindungan lingkungan hidup.

Energi

1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.

2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.

3. Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.

4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.

5. Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk.

6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.

7. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.

Kesehatan dan Keselamatan Tenaga kerja

1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.

2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental.

3. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja.

4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja.

5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.

6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.

7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.

8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.

Lain-lain tentang Tenaga kerja

1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat.

Page 71: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

55  

2. Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam

tingkat managerial.

3. Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam

pekerjaan.

4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat.

5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja.

6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan.

7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.

8. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam

proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan.

9. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan.

10. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi.

11. Mengungkapkan persentase gaji untuk pensiun.

12. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan.

13. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan.

14. Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada.

15. Mengungkapkan disposisi staff - dimana staff ditempatkan.

16. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka.

17. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga kerja.

18. Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut.

19. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja.

20. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.

Page 72: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

56  

21. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam

meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja.

22. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan

perusahaan.

23. Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah.

24. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh.

25. Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja.

26. Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan.

27. Peningkatan kondisi kerja secara umum.

28. Informasi re-organisasi perusahaan yang memengaruhi tenaga kerja.

29. Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja.

Produk

1. Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk

pengemasannya.

2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.

3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk.

4. Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard keselamatan.

5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen.

6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan.

7. Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan

penyiapan produk.

8. Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan.

Page 73: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

57  

9. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam penerimaan

penghargaan.

10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat

(Misalnya ISO 9000).

Keterlibatan Masyarakat

1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat,

pendidikan dan seni.

2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar.

3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.

4. Membantu riset medis.

5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni.

6. Membiayai program beasiswa.

7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.

8. Mensponsori kampanye nasional.

9. Mendukung pengembangan industri lokal.

Umum

1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang

disebutkan di atas.

Total item yang diharapkan diungkapkan 78

Sumber : Sembiring (2005)

Page 74: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

58  

Lampiran 2

No Kode

JENIS

INDUSTRI 2009

MAN CSR ROA DER

1 AALI ASTRA AGRO LESTARI agriculture 0 0.45 21.93 0.18

2 ABBA MAHAKA MEDIA others 0 0.14 0.22 0.44

3 ADRO ADARO ENERGY mining services 15.96 0.76 10.28 1.43

4 ADES

AKASHA WIRA

INTERNATIONAL manufacture 0 0.58 9.15 1.61

5 ADHI ADHI KARYA constructions 0.45 0.67 2.94 6.69

6 AKRA AKR CORPORINDO manufacture 0.59 0.59 4.53 2.20

7 ALMI ALUMINDO LIGH manufacture 1.59 0.27 1.77 2.21

8 ANTM ANEKA TAMBANG mining services 0 0.78 6.08 0.21

9 ARNA ARWANA CITRA MULIA manufacture 0 0.63 7.77 1.38

10 ASII ASTRA INTERNATIONAL manufacture 0.04 0.76 11.29 1.00

11 ASRI ALAM SUTERA REALTY real estate 0 0.67 2.64 0.84

12 AUTO ASTRA AUTOPARTS manufacture 0.08 0.53 16.54 0.39

13 BKSL SENTUL CITY real estate 0 0.63 0.09 0.22

14 BRAM INDO KORDSA manufacture 24.67 0.45 5.34 0.23

15 BRNA BERLINA manufacture 23.34 0.59 3.99 1.70

16 BRPT BARITO PACIFIC manufacture 0.47 0.65 3.34 1.17

Page 75: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

59  

17 BSDE BUMI SERPONG DAMAI real estate 0 0.67 6.72 0.96

18 BTON BETON JAYA MANUNGGAL manufacture 9.58 0.45 13.45 0.08

19 BUDI BUDI ACID manufacture 0 0.58 9.16 1.10

20 BUMI BUMI RESOURCES mining services 0 0.45 2.57 3.95

21 BWPT BW PLANTATION agriculture 0 0.58 10.32 0.79

22 BYAN BAYAN RESOURCES mining services 11.83 0.83 1.9 1.95

23 CEKA CAHAYA KALBAR manufacture 0 0.55 8.71 0.89

24 CLPI COLORPARK INDONESIA manufacture 0 0.76 14.1 0.90

25 CMNP

CITRA MARGA NUSAPHALA

PERSADA others 5.13 0.76 2.47 0.85

26 CNTX CENTEX manufacture 0 0.55 -13.71 10.30

27 COWL COWELL DEVELOPMENT real estate 0 0.65 6.6 0.58

28 CPDW CIPENDAWA animal feed 0 0.27 -36.95 18.95

29 CPIN CHAROEN POKPHAND animal feed 0 0.71 30.15 0.82

30 CSAP CATUR SENTOSA ADIPARNA

wholesale &

retail 5.4 0.76 0.81 2.07

31 CTRA CIPUTRA DEVELOPMENT real estate 0 0.45 1.59 0.07

32 DEWA DARMA HENWA constructions 0 0.76 -0.4 0.68

33 DILD INTILAND DEVELOPMENT real estate 0 0.58 1.2 0.83

34 DOID DELTA DUNIA MAKMUR mining services 0 0.27 -2.44 33.04

35 DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA manufacture 5.71 0.45 5 0.26

36 DUTI DUTA PERTIWI real estate 0 0.63 4.79 0.62

Page 76: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

60  

37 DVLA

DARYA VARIA

LABORATORIA manufacture 0 0.55 9.22 0.41

38 DYNA DYNAPLAST manufacture 0.69 0.45 5.08 1.65

39 ELSA ELNUSA mining services 0.04 0.59 11.07 1.20

40 ELTY

BAKTRIELAND

DEVLOPMENT real estate 0 0.78 1.14 1.25

41 ENRG ENERGI MEGA PERSADA mining services 0 0.55 -16.87 4.87

42 ESTI

EVER SHINE TEXTILE

INDUSTRY manufacture 0 0.51 1.48 1.02

43 FAST FAST FOOD INDONESIA manufacture 0 0.65 17.48 0.63

44 FASW FAJAR SURYA WISESA manufacture 0 0.65 7.54 1.37

45 HMSP HM SAMPOERNA manufacture 0 0.78 28.72 0.68

46 GDYR GOODYEAR manufacture 0 0.55 10.74 1.72

47 GJTL GAJAH TUNGGAL manufacture 0 0.76 10.01 2.32

48 HEXA HEXINDO ADI PERKASA manufacture 0.19 0.51 15.64 1.19

49 IIKP INTI KAPUAS AROWANA agriculture 0 0.45 -2.19 0.01

50 INAF INDOFARMA manufacture 0.01 0.65 0.29 1.44

51 INCO

INTERNATIONAL NICKEL

INDO mining services 0 0.83 8.36 0.29

52 INDF

INDOFOOD SUKSES

MAKMUR manufacture 0 0.27 5.14 2.45

53 INDY INDIKA ENERGY mining services 3.48 0.55 6.21 1.19

Page 77: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

61  

54 INTP INDOCEMENT manufacture 0 0.51 20.69 0.24

55 JKON

JAYA KONTRUKSI

MANGGALA P constructions 4.24 0.62 8.19 1.30

56 JPFA JAFPA COMFEED INDO animal feed 0 0.67 13.42 1.76

57 JRPT JAYA REAL PROPERTY real estate 0 0.53 7.41 0.87

58 JSMR JASA MARGA others 0 0.76 6.14 1.17

59 JSPT JAKARTA SETIABUDI INT real estate 0 0.63 3.05 1.15

60 JTPE JASUINDO TIGA PERKASA others 7.14 0.62 15.84 1.42

61 JPRS JAYA PARI STEEL manufacture 15.53 0.76 0.54 0.30

62 KARW KARWELL INDO manufacture 0 0.28 -39.62 -2.15

63 MLIA MULIA INDUSTRINDO manufacture 0.04 0.45 44.53 -1.92

64 PWSI PANCA WIRATAMA SAKTI real estate 0 0.45 -4.99 -1.82

65 POLY ASIA PASIFIC FIBERS manufacture 0 0.65 25.88 -1.58

66 RAJA RUKUN RAHARJA holding 0.7 0.36 0.24 0.00

67 MAMI MAS MURNI INDONESIA real estate 0 0.71 0.49 0.06

68 TCID MANDOM INDONESIA manufacture 0.16 0.45 1.4 0.13

69 LCGP LAGUNA CIPTA GRYA real estate 0.1 0.65 -0.59 0.15

70 PGLI

PEMBANGUNAN GRAHA

LESTARI hotel 4.56 0.46 0.75 0.17

71 LION LION METAL WORK manufacture 0.23 0.51 12.39 0.19

72 MERK MERCK manufacture 0 0.58 33.8 0.23

73 PUDP PUDJIADI PRESTIGE real estate 11.85 0.64 2.44 0.25

Page 78: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

62  

74 LSIP PP LONDON SUMATRA INDO agriculture 0 0.55 14.58 0.27

75 SGRO SAMPOERNA AGRO agriculture 0 0.65 12.46 0.27

76 PJAA

PEMBANGUNAN JAYA

ANCOL real estate 0 0.51 8.98 0.37

77 PSKT PUSAKO TARINTA hotel 9.73 0.41 2.17 0.37

78 SIPD SIERAD PRODUCE animal feed 0 0.65 2.27 0.39

79 KLBF KALBE FARMA manufacture 0 0.67 14.33 0.39

80 PTBA

TAMBANG BATUBARA

BUKIT ASAM mining services 0 0.65 33.77 0.40

81 TINS TIMAH mining services 0 0.55 6.46 0.42

82 SMDM SURYAMAS DUTA MAKMUR real estate 0 0.27 0.12 0.52

83 RIGS RIG TENDERS transportation 0 0.76 3.63 0.55

84 MNCN MEDIA NUSANTARA CITRA others 0 0.76 5.05 0.64

85 TRST TRIAS SENTOSA manufacture 0 0.53 7.49 0.68

86 SCMA SURYA CITRA MEDIA others 0 0.62 12.1 0.69

87 MDLN MODERNLAND REALTY real estate 0 0.55 0.18 0.70

88 UNSP

BAKRIE SUMATRA

PLANTATIONS agriculture 0 0.64 4.98 0.90

89 TMPO TEMPO INTI MEDIA others 0 0.38 1.05 0.93

90 SIIP SURYA INTI PERMATA real estate 0 0.59 2.63 0.96

91 UNVR UNILEVER manufacture 0 0.78 40.67 1.02

92 MBAI MULTI BREEDER ADIRAMA animal feed 0 0.59 20.85 1.16

Page 79: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

63  

IND

93 SMCB HOLCIM INDO manufacture 0 0.53 12.33 1.19

94 PNSE PUDJIADI & SONS real estate 0 0.47 11.03 1.28

95 PGAS PERUSAHAAN GAS NEGARA mining services 0 0.76 21.73 1.35

96 LPKR LIPPO KARAWACI real estate 0 0.71 3.2 1.40

97 TIRA TIRA AUSTINE manufacture 0 0.27 1.09 1.51

98 WAPO WAHANA PHONIX MANDIRI agriculture 0.23 0.27 0.05 1.52

99 PLIN PLAZA INDO REALTY hotel 0 0.59 6.6 1.57

100 SMRA SUMMARECON AGUNG real estate 0.3 0.62 3.75 1.59

101 RUIS

RADIANT UTAMA

INTERINCO others 0 0.58 3.3 1.67

102 PTRA

NEW CUNTURY

DEVELOPMENT real estate 0 0.53 0.18 1.74

103 MEDC MEDCO ENERGI INT mining services 0 0.62 2.71 1.85

104 PWON PAKUWON JATI real estate 0.03 0.62 4.22 1.94

105 LPCK LIPPO CIKARANG real estate 0 0.53 1.66 2.11

106 LAMI LAMICITRA NUSANTARA real estate 0.01 0.67 2.06 2.20

107 TGKA TIGA RAKSA SATRIA

wholesale &

retail 0 0.65 3.38 2.37

108 LTLS LAUTAN LUAS manufacture 3.64 0.36 2.79 2.78

109 MITI MITRA INVESTINDO manufacture 0 0.27 8.16 2.83

110 PTSP PIONEERINDO GOURMET INT manufacture 0 0.51 12.08 4.07

Page 80: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

64  

111 KBLV FIRST MEDIA others 0 0.59 2.04 4.79

112 PBRX PAN BROTHERS manufacture 0 0.51 4.06 5.23

113 MAIN MALINDO FEEDMILL animal feed 0 0.67 8.58 6.35

114 MLBI MULTI BINTANG manufacture 0 0.27 34.27 8.44

115 KARK DAYAINDO RESOURCES INT real estate 0 0.55 1.17 0.96

116 KPIG

GLOBAL LAND

DEVELOPMENT real estate 0 0.58 6.12 0.14

117 KBLM KABELINDO MURNI manufacture 6.4 0.55 0.48 0.59

118 LMAS LIMAS CENTRIK INDO others 0 0.45 -4.12 4.59

119 SDPC

MILLENNIUM PHARMACON

INT

wholesale &

retail 0 0.45 3.55 2.00

120 LPIN MULTI PRIMA SEJAHTERA manufacture 0 0.47 7.4 0.74

121 KKGI RESOURCES ALAM INDO manufacture 0 0.51

11.73 0.26

122 RODA ROYAL OAK DEVELOPMENT real estate 0 0.64 0.03 0.14

123 SMGR SEMEN GRESIK manufacture 0 0.76 25.68 0.26

124 SOBI SORINI AGRO ASIA manufacture 0.43 0.27 41.16 0.78

125 SULI SUMALINDO LESTARI manufacture 0 0.62 -5.17 7.85

126 TOTL

TOTAL BANGUNAN

PERSADA constructions 2.56 0.45 4.03 1.62

127 TRUB TRUBA ALAM MANUNGGAL constructions 0 0.64 3.28 2.32

128 TURI TUNAS RIDEAN manufacture 0 0.55 17.53 0.77

Page 81: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

65  

129 ULTJ ULTRAJAYA manufacture 14.73 0.62 3.53 0.50

130 UNIC UNGGUL INDAH CAHAYA manufacture 0 0.59 1.75 0.81

131 UNTR UNITED TRACTOR manufacture 0 0.76 15.64 0.76

132 WIKA WIJAYA KARYA constructions 0 0.67 3.32 2.65

Page 82: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

66  

Lampiran 3

Statistik Deskriptif

Descriptives

Descriptive Statistics

132 ,14 ,83 ,5687 ,14302132 ,00 24,67 1,4535 4,19890132 -2,15 33,04 1,7148 3,60068132 -39,62 44,53 6,9970 11,28242132 ,00 1,00 ,6061 ,49048132

CSRiMANDERROAINDValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Uji Normalitas Data

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

130,0000000

,13666821,086,045

-,086,983,289

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 83: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

67  

Uji Heteroskedastisitas

Regression

Variables Entered/Removedb

IND, DER,MAN, ROA

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Abresb.

Page 84: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

68  

Model Summary

,096a ,009 -,022 ,08610Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), IND, DER, MAN, ROAa.

ANOVAb

,009 4 ,002 ,290 ,884a

,927 125 ,007,935 129

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IND, DER, MAN, ROAa.

Dependent Variable: Abresb.

Coefficientsa

,099 ,013 7,505 ,000,001 ,002 ,030 ,336 ,738

-,001 ,002 -,040 -,429 ,6691,54E-005 ,001 ,002 ,021 ,983

,014 ,016 ,079 ,843 ,401

(Constant)MANDERROAIND

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Abresa.

Page 85: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

69  

Uji Multikolinearitas dan uji Hipotesis

Regression

Variables Entered/Removedb

IND, DER,MAN, ROA

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: CSRib.

Page 86: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

70  

ANOVAb

,252 4 ,063 3,272 ,014a

2,409 125 ,0192,662 129

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), IND, DER, MAN, ROAa.

Dependent Variable: CSRib.

Coefficientsa

,579 ,021 27,254 ,000,003 ,003 ,090 1,039 ,301 ,966 1,035

-,007 ,004 -,179 -2,001 ,048 ,902 1,108,002 ,001 ,189 2,041 ,043 ,846 1,183

-,030 ,026 -,103 -1,156 ,250 ,908 1,101

(Constant)MANDERROAIND

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: CSRia.

Collinearity Diagnosticsa

2,545 1,000 ,04 ,03 ,03 ,04 ,04,981 1,611 ,00 ,00 ,49 ,21 ,00,908 1,674 ,00 ,82 ,02 ,07 ,00,351 2,692 ,10 ,14 ,41 ,68 ,26,215 3,437 ,86 ,00 ,04 ,01 ,70

Dimension12345

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant) MAN DER ROA INDVariance Proportions

Dependent Variable: CSRia.

Model Summaryb

,308 a ,095 ,066 ,13884Model1

R  R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), IND, DER, MAN, ROAa.

Dependent Variable: CSRib.

Page 87: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi CSR

71  

  Residuals Statisticsa

,3079 ,6686 ,5692 ,04423 130-5,907 2,249 ,000 1,000  130

,016 ,108 ,024 ,013 130

,3663 ,6983 ,5708 ,04240 130-,43620 ,26355 ,00000 ,13667 130-3,142 1,898 ,000 ,984 130-3,177 1,914 -,005 1,006  130

-,44613 ,27028 -,00160 ,14317 130-3,301 1,935 -,008 1,016  130

,827 77,227 3,969 8,371  130,000 ,160 ,010 ,025 130,006 ,599 ,031 ,065 130

Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N 

Dependent Variable: CSRia.