187

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Keterkaitan Keputusan ... · dengan model ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan, yaitu model rumahtangga nelayan juragan dan huruh (Agrrcul~urul

Embed Size (px)

Citation preview

RINGKASAN

IGiNIATI. Faktor-Faklor yang Mempengaruhi &an Keterkaitan Keput"san Kerja.

Produksi dan Pengeluaran Rumahtangga Nelayan: Sludr Ku.~us fieherupu ljesu

Nelu~~uti Mrskrt7 dun Trduk M I S ~ I I ~ dl fih71puien I'cku/ong(~ti l'rop117.tr .luwu kt7guh

(DI bawah b~mbingan SYAFRl MANGKUPRAWIRA sebagai Ketua, BONAR M

SINAGA, dan PAYAMAN 3 . SIMANJUNTAK, sebagal anggota)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ( I ) Alokasi waktu kerja,

kontribusi pendapatan, dan pola pengeluaran rumahtangga; (2) Mengidentifikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi peluang suami dan isten untuk bekeja di luar

subsektor; (3) Menganalisis keterkaitan akt~vitas yang mellputt keputusan

pencurahan atau penggunaan tenaga keja, produksi, pendapatan dan pengeluaran

rumahtangga nelayan. Semuanya dilakukan pada rumahtangga juragan dan buruh

baik di desa miskin maupun di desa tidak miskin.

Alokasi waktu keja, kontribusi pendapatan, dan pola pengeluaran

rumahtangga nelayan dianalisis secara deskriptif dengan metode tabulasi. Faktor-

faktor yang mempengamhi keputusan ~Inahtangga untuk bekeja di luar subsektor

perikanan diidentifikasi dengan model logit. Sedangkan untuk tujuan ketiga dianalisis

dengan model ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan, yaitu model

rumahtangga nelayan juragan dan huruh (Agrrcul~urul Household Model). Hasil

identifikasi model menunjukkan setiap persamaan dari model over ideni!/ied. Oleh

karena itu, rnetode pendugaan yang digunakan adalah /uljo ,c./ugc /ecr.v/ .x/110ro (ZSLS),

pengolahan data dilakukan dengan program SAS melalui prosedur SYS1,IN.

Lokasi penelitian dilakukan di empat desa di kecamatan Wiradesa kabupaten

Pekalongan-Jawa Tengah, yaitu desa Semut dan Pecakaran (desa miskin) serta desa

Wonokerto Kulon dan Tratebang (desa tidak miskin). Pengambilan contoh dilakukan

dengan metode sampling acak bertingkat, stratifikasi dilakukan berdasarkan status

nelayan Cjuragan dan buruh). Jumlah unit elementer yang dijadikan sampel adalah

120 rumahtangga contoh.

Hasil penelitian menunjukkan alokasi waktu yang dlcurahkan di desa yang

bdak miskin tertuju kepada kegiatan di luar subsektor perikanan. Sebaliknya pada

klasifikasi desa miskin, alokasi waktu lebih mendominasi pa& subsektor pen'kanan.

Wanita nelayan (isteri dan anak perempuan) memiliki kontribusi waktu ke ja yang

lebih besar dalam kegiatan di luar subsektor perikanan.

Walaupun pencurahan waktu di dalam subsektor perikanan bagi anak lalu-laki

lebih besar daripada suami, tetapi dalarn kontribusi pendapatannya temyata suami

tetap membenkan sumbangan yang lebih besar. Semakjn miskin klasifikasi desa,

kontribusi pendapatan makin rendah pada rumahtangga juragan, sebaliknya pada

rumahtangga buruh. Komposisi pengeluaran masih didominasi oleh konshnsi pangan

dibandingkan non pangan, kecuali pada rumahtangga juragan di desa tidak miskin.

Faktor-Saktor yang mempengaruh~ peluang suami berstatus juragan untuk

hekerja di luar subsektor adalah pendapatan suami dari luar subsektor, umur suami,

angkatan kerja rumahtangga, pendidikan suami dan dummy desa. Donlinasl jenis

pekerjaan mereka adalah peknilburuh tani, pembuat jaring, da" karyawan

swasta1BUMN. Sedangkan peluang suami berstatus buruh dipengaruhi ole11

pendapatan suami dari luar subsektor, umur suami, angkatan kerja dan ; pengalaman

kerja di luar. Dominasi pekerjaan mereka adalah sebagai petanilburuh tani.

Umur isteri, pendidikan isteri, angkatan kerja rumahtangpa, : pendapatan

isteri, jumlah anak, dan dummy klasifikasi desa adalah faktor-fal~or yang

mempengaruhi peluang isteri juragan untuk bekerja di luar subsektor perikanan.

Dominasi jenis pekerjaan mereka adalah sebagai pembatik, pembuat jaring dan bakul

ikan. Adapun pada isteri buruh, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah umur isteri,

angkatan kerja rumahtangga, pendapatan isteri, dan jumlah an&. Jenis pekerjaan

yang dominan bagi isteri buruh adalah sebagai pembatik clan bahd ika

Hasil pendugaan model rumahtangga nelayan juragan men

produktivitas melaut sangat responsif terhadap aset kapal, frekwensi

di dalam subsel;tor. Pengaruh ketiga peubah tersebut adalah positif

produktivitas melaut. Di desa tidak miskin produktivitas me1

dibandingkan desa miskin . Peubah kepemilikan aset sangat re

pendapatan rumahtangga juragan di dalam subsektor, di de

kepemilikan aset kapal lebih besar dibandingkan di desa miskin . Pencurahan tenaga

keria rumahtangga di dalam subsektor sangat responsif terhadap pendapatan dari

dalam subseli<or, produl<ivitas melaut dan sarana produksi melaut,; penggunaan

tenaga kerja rumahtangga di dalam subsektor lebih tinggi di desa miskin. Peubah

endogcn pencurahan tenaga kerja rumahtangga di luar subsektor tidak responsif

terhadap semua peubah yang ada, sedangkan penggunaan tenaga keria luar

rumahtangga di dalarn subsektor responsif terhadap peubah upah tenbga kerja di

dalam subsektor dan kepemilikan aset. I1enggunaan tenaga kerja luar rumahtangga

lebih besar pada rumahtangga di desa tidak miskin. Peubah konsumsi pangan,

responsif terhadap peubah konsumsi non pangan, sedangkan tingkit konsurnsi

pangan dan non pangan tidak menunjukkan berbeda di dua klasifikasi desa tersebut.

Pada rumahtangga buruh nelayan, pencurahan tenaga kerja di dalam subsektor

responsif terhadap pendapatan dari luar subsehqor. Pada klasifikasi jdesa miskin

pencurahan waktu ke dalam subsektor lebih besar daripada desa ddak miskin.

Sedangkan pencurahan tenaga keja untuk d~ dalarn subsektor responsif terhadap

pendapatan dari dalam subsektor. Sebaliknya dummy klasifikasi desa menunjukkan

di desa tidak miskin pencurahan tenaga keja di luar subsektor lebih tinggi

dibandingkan di desa miskin. Pada peubah konsumsi pangan rumahpngga buruh

tidak responsif terhadap semua peubah penjelas yang ada. Hal yang menarik bahwa

konsumsi pangan di desa miskin lebih besar dibandingkan dengan 6 desa tidak

mlskin.

Saran dari penelitian in1 adalah perlunya penanganan yang serius, berkaitan

dengan pengembangan sumberdaya manusia pada masyarakat nelayan. Balk untuk

mengantisipasi adopsi teknologi kelautan maupun kualifikasi keja di iuar subsektor

perikanan. Nelayan juga membutuhkan kredit untuk kepemilikan asei kapal dalam

rangka men,jaga kontinuitas produksi dan pendapatan. Disamping itu untuk kegiatan

di luar suhsektor perlu upaya diversifikasi dan pembinaan dari pihak yang terkait.