100
Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS PENYAKIT PERIODONTAL REMAJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2007 TESIS Oleh RIKA MAYASARI ALAMSYAH 047012017/AKK SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2009 S E K O L A H P A S C A S A R J A N A

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

  • Upload
    vanbao

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS

PENYAKIT PERIODONTAL REMAJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2007

TESIS

Oleh

RIKA MAYASARI ALAMSYAH 047012017/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N 2009

S

EK O L A

H

PA

SCASAR JANA

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS PENYAKIT PERIODONTAL

REMAJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2007

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh RIKA MAYASARI ALAMSYAH

047012017/AKK

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Judul Tesis : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS PENYAKIT PERIODONTAL REMAJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2007 Nama Mahasiswa : Rika Mayasari Alamsyah Nomor Pokok : 047012017 Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Menyetujui Komisi Pembimbing :

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Judul Tesis : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS PENYAKIT PERIODONTAL REMAJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2007 Nama Mahasiswa : Rika Mayasari Alamsyah Nomor Pokok : 047012017 Program Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Menyetujui Komisi Pembimbing :

Ketua (Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM)

(Drs.Tukiman, M.Kes) ( Anggota Anggota

Harmona Daulay, S.Sos., MSi)

Ketua Program Studi, Direktur, (Dr. Drs. Surya Utama, MS)

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc)

Tanggal lulus : 21 Januari 2009

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Telah diuji pada Pada tanggal : 21 Januari 2009 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM. Anggota : 1. Drs. Tukiman M.Kes. 2. Harmona Daulay, S.Sos., M.Si. 3. Dr. Linda T. Maas, MPH. 4. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros (K).

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

PERNYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS PENYAKIT PERIODONTAL

REMAJA DI KOTA MEDAN TAHUN 2007

TESIS

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, Januari 2009 (Rika Mayasari Alamsyah)

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

ABSTRAK

Saat ini jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, dan lebih setengah dari mereka adalah anak-anak dan remaja. Berdasarkan penelitian Haber dkk (Johnson GK, Slach NA, 2001), penyakit periodontal yang ditemukan pada kelompok umur 19-30 tahun, sebanyak 51% mempunyai kebiasaan merokok. Persentase remaja yang berstatus pelajar SMA merokok di Medan yaitu sebesar 40% (Tarigan, Aditama TY, 1994). Dalam kaitan itu ingin diketahui risikonya dalam penyakit periodontal.

Desain penelitian adalah studi cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio prevalensi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok, hubungan faktor pengetahuan, lingkungan sosial, sarana dan prasarana serta alasan psikologis dengan kebiasaan merokok dan hubungan antara kebiasaan perokok remaja dengan status penyakit periodontal pada remaja yang berstatus pelajar SMA di Kota Medan. Sampel adalah 408 remaja di Kota Medan, yang diambil secara stratifikasi – klaster 2 tingkat. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, uji statistik menggunakan uji chi-square dan t-test. Hasil penelitian menunjukkan rasio prevalensi faktor pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut sebesar 1,58 dan zat berbahaya dalam rokok sebesar 1,48. Rasio prevalensi pengaruh orang tua merokok sebesar 1,38; saudara serumah merokok 1,43; teman merokok 1,49 dan iklan rokok 1,42. Semua faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan secara statistik memiliki hubungan yang signifikan dengan kebiasaan merokok remaja. Status penyakit periodontal secara statistik memiliki hubungan yang signifikan dengan kebiasaan merokok pada perokok remaja di Kota Medan. Disarankan untuk melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Medan atau setempat untuk pemeriksaan gigi secara berkala ke sekolah khususnya SMA, sosialisasi mengenai kebersihan gigi dan mulut, meningkatkan aspek pengetahuan remaja tentang bahaya merokok bagi kesehatan gigi dan mulut, perlu dilakukannya pengawasan dan sanksi dari pihak sekolah bagi remaja yang ketahuan merokok sehingga diharapkan mampu mengurangi jumlah pengonsumsi rokok, terutama pada usia yang sangat muda serta peningkatan komunikasi antara orang tua dan anaknya. Kata Kunci : kebiasaan merokok, status penyakit periodontal, remaja.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

ABSTRACT

Nowdays, numbers of smokers in Indonesia increase every year, and more than half of them are children and adolescenes. Haber et al study reported that 51% periodontal disease was found on smokers at age 19-30 years. Percentage of adolescenes smokers with status high school students in Medan is 40% (Tarigan, Aditama TY, 1994). Related to that fact, this research was conducted to know it’s risk with periodontal disease.

This study was designed with cross sectional study, aimed to analyze the prevalence ratio factors that influencing smoking habit, the relationship between knowledge, social environment, infrastructure and tools and also psychological reason with smoking habit, and the relationship between smoking habit with status of periodontal disease in senior high school adolescenes in Medan city. Sample was 408 senior high school adolescenes were taken stratifically in cluster grade two. Data collection were taken by interviewing and observation, statistic test by using chi-square and t-test. The results of this study showed that prevalence ratio of smoking hazard knowledge on health 2,22; on dental health 1,58 and hazardous substance in cigarettes 1,48. Prevalence ratio of smoking parents 1,38; smoking family members 1,43; smoking friends 1,49 and cigarettes advertisement 1,42. All factors influencing smoking habit statistically have significant relationship with smoking habit of adolescenes. Status of periodontal disease statistically have significant relationship with smoking habit. It is suggested to make a relationship with district health office of Medan or in every city for regular check of the teeth in schools specially the high schools, socialization about the dental hygiene, increase of adolescenes knowledge about the danger of smoking on dental health, school also need to control and give sanction for all adolescenes who smoke at school, this may reduce the numbers of cigarette consumers especially for the young age and it is needed to increased communication between parents and their children. Keywords : smoking habit, status of periodontal disease, adolescene.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahrahim

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat dan ridho yang

telah diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Tesis

dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya

dengan Status Penyakit Periodontal Remaja SMA di Kota Medan Tahun 2007”.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian Tesis ini selain atas upaya penulis,

juga tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Ir. T.Chairun Nisa, B.MSc., Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS., Ketua Program Studi Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak

memberikan dorongan dan semangat pada penulis dalam menyelesaikan penulisan

Tesis ini.

3. Ibu Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM., Ketua Komisi Pembimbing, yang telah

banyak memberikan dorongan, semangat dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan penulisan Tesis ini.

4. Bapak Drs. Tukiman, M.Kes., Anggota Komisi Pembimbing, yang telah banyak

memberikan dorongan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis

ini.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

5. Ibu Harmona Daulay, S.Sos., MSi., Anggota Komisi Pembimbing, yang telah banyak

memberikan dorongan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis

ini.

6. Ibu Dr. Linda T. Maas, MPH., Anggota Komisi Pembanding.

7. Bapak Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp. Pros (K), Anggota Komisi

Pembanding.

8. Seluruh dosen dan pegawai Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

9. Kepala Sekolah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 12, SMA Swasta

Harapan, SMA Swasta Angkasa 2 dan SMA Swasta Panca Budi beserta Staf yang

telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian di SMA

tersebut.

10. Seluruh teman-teman mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,

yang telah memberikan sumbang saran, dorongan serta kerjasama yang baik selama

mengikuti pendidikan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam pengantar ini.

Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada

:

1. Ayahanda Syamsir Alamsyah dan Ibunda Sriwaty, SH., M.Hum., yang telah berperan

sangat besar dalam mendidik dan membesarkan penulis.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

2. Suami Indra Gunawan Tarigan, SE., yang selalu memberikan dorongan, kesabaran dan

kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

Akhir kata izinkanlah penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala

kekhilafan selama mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara ini dan semoga amalan-amalan yang

telah diberikan kepada penulis dapat diberikan balasan yang berlipat ganda oleh Allah

SWT, Amin ya Robbal Alamin.

Medan, Januari 2009

Penulis

(Rika Mayasari Alamsyah)

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rika Mayasari Alamsyah

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 16 Mei 1981

Alamat : Jl. Polonia No. 40 Medan

Suami : Indra Gunawan Tarigan, SE.

Riwayat Pendidikan :

1. SD Swasta Kemala Bhayangkari Medan, Tahun 1986

2. SMP Swasta Harapan 2 Medan, Tahun 1992

3. SMA Negeri 4 Medan, Tahun 1995

4. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Tahun 1998

Riwayat Pekerjaan :

1. Tahun 2005 – sekarang, Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Utara, Departemen IKGP/KGM.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

DAFTAR ISI Halaman

ABSTRAK…………………………………………………………………. . i ABSTRACT………………………………………………………………… ii KATA PENGANTAR……………………………………………………… iii RIWAYAT HIDUP……………….……………………………………….. vi DAFTAR ISI……………………………………………………………….. vii DAFTAR TABEL………………………………………………………….. x DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….……. xiii BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………. 1 1.1 Latar Belakang.…...……..…………………………………... 1 1.2 Perumusan Masalah…………………...……...……………… 6 1.3 Tujuan Penelitian…………………….....……………………. 6 1.4 Hipotesa Penelitian……………………..……….…………… 7 1.5 Manfaat Penelitian………………….…………..……………. 7 BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN………………………………….. 8 2.1 Remaja……………………………..………………………… 8 2.1.1 Definisi Remaja dan Pembagian Batasan Usia Remaja.. 8 2.1.2 Karakteristik Remaja………………………...………… 9 2.2 Kebiasaan Merokok……………………..…………………… 14 2.2.1 Kebiasaan Merokok pada Remaja dan Faktor yang Mempengaruhinya…………...………………………… 14

2.2.2 Klasifikasi Perokok dan Jenis Rokok………………..... 19 2.3 Bahaya Rokok terhadap Kesehatan………………………..... 21 2.4 Bahaya Rokok terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut................ 22 2.5 Indeks Oral Higiene dan Penyakit Periodontal........................ 24

2.6 Landasan Teori........................................................................ 25 2.7 Kerangka Konsep.................................................................... 30 BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................ 31 3.1 Jenis Penelitian........................................................................ 31 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 31 3.2.1 Lokasi Penelitian……………..……………………….. 31 3.2.2 Waktu Penelitian……………..……………………….. 31

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian……...................................... 32

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

3.3.1 Populasi Penelitian………............................................. 32 3.3.2 Sampel Penelitian…………….……………………….. 32 3.4 Metode Pengumpulan Data………...……………………….. 34 3.5 Variabel dan Definisi Operasional….………………………. 35 3.6 Metode Pengukuran…………………..………………………. 38 3.7 Metode Analisis Data……………….………………………. 41 BAB 4 HASIL PENELITIAN…………………………………………… 43 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian………....………………………. 43 4.2 Rasio Prevalensi Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Pada Remaja di Kota Medan.............…. 43 4.2.1 Rasio Prevalensi Pengetahuan Remaja dengan Kebiasaan Merokok di Kota Medan ……..…..……..… 43 4.2.2 Rasio Prevalensi Pengaruh Lingkungan Sosial Remaja dengan Kebiasaan Merokok di Kota Medan...………… 46 4.3 Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok pada Remaja di Kota Medan……………..…...…… 47 4.3.1 Hubungan Faktor Pengetahuan Dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja di Kota Medan………….….… 47 4.3.2 Hubungan Faktor Lingkungan Sosial Dengan Kebiasaan Merokok pada Remaja di Kota Medan……………….. 50 4.4 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Status Penyakit Periodontal Pada Remaja di Kota Medan........................…… 52 4.4.1 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Indeks Oral Higiene pada Remaja di Kota Medan……............…… 52 4.4.2 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Indeks Periodontal pada Remaja di Kota Medan…………..… 53 4.4.3 Hubungan Jenis Perokok dengan Indeks Oral Higiene pada Remaja di Kota Medan………………………….. 54 4.4.4 Hubungan Jenis Perokok dengan Indeks Periodontal pada Remaja di Kota Medan…………………………... 54 4.5 Gambaran Karakteristik Merokok Pada Perokok Remaja di Kota Medan……………………………………………… 55 BAB 5 PEMBAHASAN…………………………………………………. 60 5.1 Rasio Prevalensi dan Hubungan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok pada Remaja di Kota Medan……………………….…………....…………………. 60 5.1.1 Rasio Prevalensi dan Hubungan Pengetahuan Remaja di Kota Medan dengan Kebiasaan Merokok………...… 60

5.1.2 Rasio Prevalensi dan Hubungan Pengaruh Lingkungan

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Sosial Remaja di Kota Medan dengan Kebiasaan Merokok……………………………………....………. 62 5.2 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Status Penyakit Periodontal pada Remaja di Kota Medan…………...………. 64 5.3 Gambaran Karakteristik Merokok Pada Perokok Remaja di Kota Medan…………………………………………………. 65

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………. 69 6.1 Kesimpulan…………………………...……………………… 69 6.2 Saran………………………………...………………………. 70 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 73

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 4.1 Persentase pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan pada remaja di Kota Medan Tahun 2007………..…………………... 44 4.2 Persentase pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut pada remaja di Kota Medan Tahun 2007………….. 45 4.3 Persentase pengetahuan zat berbahaya dalam rokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………….. 46 4.4 Hubungan pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007……………………………………………………. 48 4.5 Hubungan pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………..………….…………….. 49 4.6 Hubungan pengetahuan zat berbahaya dalam rokok dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………..……………………………….. 49 4.7 Hubungan pengaruh orang tua merokok dengan kebiasaan Merokok pada remaja di Kota Medan tahun 2007………….. 50 4.8 Hubungan pengaruh saudara serumah merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007……………………………………………………………. 51 4.9 Hubungan pengaruh teman merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007………..... 51 4.10 Hubungan pengaruh iklan rokok dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan tahun 2007…..……………..…… 52 4.11 Hubungan kebiasaan merokok dengan Indeks Oral Higiene pada remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………….… 53

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

4.12 Hubungan kebiasaan merokok dengan Indeks Periodontal Pada remaja di Kota Medan Tahun 2007……………………… 53 4.13 Hubungan jenis perokok dengan Indeks Oral Higiene pada Remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………… 54 4.14 Hubungan jenis perokok dengan Indeks Periodontal pada Remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………… 55 4.15 Persentase jenis perokok pada perokok remaja di Kota Medan Medan Tahun 2007……………………………………………. 55 4.16 Persentase jenis rokok yang dihisap perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………….………………. 56 4.17 Persentase lama merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………………………………….. 56 4.18 Persentase sumber biaya untuk membeli rokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007…….…………..………….. 57 4.19 Persentase tempat biasanya merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007……………….…………………… 57 4.20 Persentase waktu biasanya remaja merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007……………….…………… 58 4.21 Persentase alasan psikologis merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007……….…………..………………... 58 4.22 Persentase penyebab pertama kali merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007…………………………..… 59

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 2.1 Model perencanaan PRECEDE-PROCEED………………….... 25 2.2 Teori alasan berperilaku………………..……………….…........ 27 2.7 Kerangka konsep penelitian……………………………………. 30

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Kuesioner …………………………………………………………….... 76

2. Perhitungan Besar Sampel…………………………………………...... 80

3. Daftar SMA Lingkar Dalam…………………………………………… 81

4. Daftar SMA Lingkar Luar…………………………………………….. 82

5. Perhitungan Reabilitas dan Validitas………………………………….. 83

6. Hasil Analisis Statistik………………………………………………… 84

7. Surat Permohonan Izin Penelitian……………………………………… 100

8. Surat Izin Penelitian…………………………………………………… 102

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganggap bahwa perilaku merokok telah

menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade

yang lalu (Suhardi, 1995). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang

memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Menurut Bank

Dunia yang dikutip Depkes RI (2002), konsumsi rokok di Indonesia sekitar 6,6% dari

konsumsi rokok di seluruh dunia. Data WHO tahun 2002 menyebutkan Indonesia

mengkonsumsi rokok sebesar 215 miliar batang rokok, menduduki peringkat kelima di

dunia sesudah Cina (1.697,3 miliar batang), Amerika Serikat (463,5 miliar batang), Rusia

(375,0 milyar batang), dan Jepang (299,1 miliar batang) (Depkes, 2003). Saat ini jumlah

perokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, walaupun pemerintah telah

banyak berupaya untuk terus menekan angka perokok dengan menaikkan bea cukai rokok

sampai membatasi iklan rokok di televisi hanya boleh ditayangkan setelah pukul sepuluh

malam (Purnama A, 1998).

Kebiasaan merokok yang muncul selama ini menyebabkan sekitar 500 juta orang

yang masih hidup akan dapat meninggal karena konsumsi rokok, dan lebih dari setengah

dari mereka adalah anak-anak dan remaja. Di Indonesia, perokok pemula adalah mereka

yang masih sangat muda. Perry dkk (1988) dalam Rochadi K (2004) berpendapat bahwa

perilaku merokok terbesar berawal pada masa remaja dan meningkat menjadi perokok tetap

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

dalam kurun waktu beberapa tahun. Sejumlah studi menyebutkan bahwa para perokok

mulai merokok pada umur 11 dan 13 tahun serta 85 - 90% mulai merokok sebelum usia 18

tahun (Leventhal dkk, Dhuyvettere dalam Smet, 1994). Penelitian kebiasaan merokok pada

pelajar SLTA di Bandung menunjukkan 16,2% merokok sebelum usia 13 tahun dan

proporsi pelajar wanita yang merokok sebesar 2,6% (Kartasasmita dkk, dalam Lubis,

1994). Tarigan (1990) dalam Aditama TY (1994), melaporkan bahwa sekitar 40% murid

SMU di kota Medan adalah perokok dan kebiasaan merokok ini telah mereka mulai sejak

umur 9-12 tahun. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 yang

berintegrasi dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2004 menunjukkan hasil

bahwa anak mulai merokok sejak umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun

menduduki angka 60% sebagai perokok.

Perkataan remaja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu adolescence dan

berasal dari kata latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau perkembangan menuju

kematangan (Sebald, 1992 dalam Willis, 2005). Ini dapat dikatakan bahwa masa remaja

adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan dan tidak mantap. Di samping itu,

masa remaja adalah masa yang rawan oleh pengaruh-pengaruh negatif. Namun, masa

remaja juga adalah masa yang amat baik untuk mengembangkan segala potensi positif yang

mereka miliki seperti bakat, kemampuan dan minat. Mönks, dkk (2001) dalam Sarwono

SW (2005), beranggapan bahwa usia remaja berlangsung antara umur 12-21 tahun dan

terbagi atas tiga bagian, yaitu masa remaja awal antara 12-15 tahun, masa remaja

pertengahan

antara 15-18 tahun dan masa remaja akhir antara 18-21 tahun.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Rosen dkk (1990) dalam Rochadi K (2004) mengatakan bahwa remaja dengan

prestasi sekolah yang rendah atau kurang pendidikan dan hidup dalam kondisi dengan

ketertekanan membuat remaja merokok. Hu dkk (1989) dalam Santoso SS (1993)

menjelaskan latar belakang keluarga dan prestasi sekolah dapat menyebabkan seorang

remaja merokok. Faktor-faktor seperti tekanan kelompok sebaya, orang tua, saudara

kandung serta iklan rokok juga bisa menyebabkan remaja merokok. Banyaknya kegiatan-

kegiatan remaja, seperti konser musik, pentas seni, seminar remaja dan lain-lain yang di

sponsori oleh rokok juga menjadi salah satu faktor penyebab remaja merokok. Dengan

gencarnya iklan dan banyaknya kegiatan remaja yang disponsori oleh rokok, hal ini

menyebabkan rasa ingin tahu remaja tentang rokok meningkat, sehingga trend merokok di

kalangan remaja juga meningkat.

Fleming dkk (1989) dalam Willis (2003), menegaskan bahwa seseorang yang

pernah merokok cenderung akan menggunakan obat-obat terlarang. Pandangan serupa

dijelaskan McKim (1991) dalam Santoso SS (1993), bahwa para perokok biasanya lebih

menyukai menggunakan obat-obat terlarang dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Penelitian Youth Pulse III Surindo dalam Purnama A. (1998) menemukan 17,4% dari

responden yang pernah mencoba narkoba (narkotika dan obat terlarang), ternyata 45,1%

diantaranya adalah berstatus pernah merokok.

Rongga mulut merupakan bagian tubuh yang pertama kali terpapar langsung

dengan asap rokok. Merokok dapat menyebabkan terganggunya kesehatan gigi dan mulut

seperti: bau mulut, diskolorasi gigi, inflamasi kelenjar saliva, meningkatkan terjadinya

penumpukan plak dan tartar pada gigi yang lama kelamaan akan menjadi penyakit

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

periodontal, kehilangan tulang pada rahang, terjadinya leukoplakia, memperlambat proses

penyembuhan pada pencabutan gigi dan perawatan periodontal serta meningkatkan resiko

terjadinya kanker di rongga mulut (Daliemunthe, 2001).

Seiham (1992) dalam Pratiwi LN (1997), melaporkan bahwa para perokok

mempunyai skor plak dan kalkulus lebih besar bila dibandingkan dengan yang bukan

perokok, ini berarti perokok mempunyai oral higiene yang lebih buruk daripada yang

bukan perokok. Kowalski (1992) dalam Ruslan G (1995), juga menunjukkan bahwa bukan

perokok mempunyai kalkulus supragingival lebih kecil daripada perokok. Oral higiene

yang buruk lama kelamaan akan menyebabkan penyakit periodontal. Perokok biasanya

mempunyai resiko yang lebih besar menderita penyakit periodontal, yang jika tidak dirawat

dapat menyebabkan kehilangan gigi (Quee TC, 2002). Produk dari tembakau dapat

merusak jaringan gusi dengan cara mempengaruhi perlekatan dari tulang dan jaringan

lunak ke gigi. Lebih spesifik, bahwa merokok mempengaruhi fungsi normal dari sel-sel

jaringan lunak gusi. Pengaruh ini membuat perokok lebih rentan terhadap infeksi, seperti

penyakit periodontal. Berdasarkan data penelitian NHANES III yang melibatkan 12.329

subjek penelitian berumur >18 tahun, dilaporkan setengah dari penyakit periodontal

ditemukan pada mereka yang merokok (41,9%). Haber dkk, juga menemukan penyakit

periodontal pada kelompok umur 19-30 tahun yang mempunyai kebiasaan merokok

sebanyak 51% (Johnson GK, Slach NA, 2001).

Seluruh sekolah SMA di Kota Medan memiliki kebijakan tidak memperbolehkan

siswa-siswinya merokok di lingkungan sekolah, bahkan ada sekolah yang tetap rutin

mengadakan razia rokok pada siswa-siswinya. Mengingat ketatnya kebijakan yang dibuat,

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

seharusnya konsumsi rokok pada siswa SMA berkurang, tetapi tidak begitu pada

kenyataannya. Dalam kondisi di lapangan peneliti masih menjumpai banyak siswa SMA di

Kota Medan merokok bahkan di lingkungan sekolah dan pada jam sekolah.

Mengingat banyaknya bahaya merokok terhadap kesehatan dan khususnya

kesehatan gigi dan mulut yaitu status penyakit periodontal serta kecendrungan

bertambahnya persentase remaja yang merokok akibat gencarnya iklan rokok yang

ditayangkan baik melalui media cetak maupun media elektronik, dan dengan asumsi bahwa

siswa SMA merupakan bagian dari remaja yang dapat dijumpai secara berkelompok, serta

karena penyakit periodontal merupakan penyakit yang membutuhkan waktu untuk

berkembang, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dan hubungannya dengan status penyakit

periodontal pada siswa SMA di kota Medan. Alasan untuk memilih daerah ini adalah

karena remaja Kota Medan seringkali menjadi kelompok referensi (reference group) bagi

para remaja Sumatera Utara dan Medan merupakan ibu kota propinsi Sumatera Utara.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana rasio prevalensi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada

remaja di Kota Medan?

2. Bagaimana hubungan faktor pengetahuan, lingkungan sosial, sarana dan prasarana serta

alasan psikologis dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan?

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

3. Bagaimana hubungan antara kebiasaan merokok dengan status penyakit periodontal

pada remaja di Kota Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kebiasaan merokok dan hubungannya terhadap status penyakit periodontal pada remaja di

kota Medan, yang secara khusus bertujuan :

1. Untuk menganalisis rasio prevalensi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan

merokok pada remaja di Kota Medan.

2. Untuk menganalisis hubungan fakor pengetahuan, lingkungan sosial, sarana dan

prasarana serta alasan psikologis dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota

Medan.

3. Untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan status penyakit

periodontal pada remaja di Kota Medan.

1.4. Hipotesa Penelitian

1. Ada hubungan antara faktor pengetahuan, lingkungan sosial, sarana dan prasarana serta

alasan psikologis dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan.

2. Ada hubungan antara kebiasaan merokok remaja dengan status penyakit periodontal

(Indeks Oral Higiene dan Indeks Penyakit Periodontal) di Kota Medan.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Dengan diperolehnya rasio prevalensi faktor-faktor yang mempengaruhi untuk

merokok, hubungan antara faktor pengetahuan, lingkungan sosial, sarana dan prasarana

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

serta alasan psikologis dengan kebiasaan merokok serta hubungan antara kebiasaan

merokok dengan status penyakit periodontal pada remaja di kota Medan, maka dapat

dijadikan bahan masukan untuk menyusun program kesehatan, berupa penyuluhan

bahaya merokok kepada remaja.

2. Sebagai bahan masukan bagi tenaga pendidik, khususnya tenaga pendidik SMA, dalam

hal pencegahan/pengawasan kebiasaan merokok.

3. Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam merencanakan kebijakan

penanggulangan bahaya merokok pada remaja.

4. Sebagai data awal untuk penelitian lanjutan mengenai kebiasaan merokok.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB 2

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Remaja

2.1.1. Definisi Remaja dan Pembagian Batasan Usia Remaja

Lerner dan Hultsch (1983) dalam Rochadi K (2004), mengemukakan bahwa

perkembangan remaja adalah periode di antara rentang waktu di mana saat ia dianggap

masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Remaja juga ditandai dengan perubahan fisik

dan perkembangan seksual yang terjadi secara cepat juga disertai bertambahnya

tuntutan masyarakat. Perkataan remaja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu

adolescence dan berasal dari kata Latin, adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa

atau perkembangan menuju kematangan (Sebald, 1992 dalam Rochadi K., 2004). Dalam

arti yang lebih luas lagi, remaja didefinisikan sebagai suatu periode antara masa kanak-

kanak menuju kedewasaan. Di masa remaja terjadi proses perubahan biologis, kognitif

dan sosioemosional (Sarwono SW,2005). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

dewasa dan dalam prosesnya terjadi perkembangan kematangan fisik, psikis dan sosial

serta bertambahnya tuntutan masyarakat. Di samping itu, masa remaja adalah masa yang

rawan oleh pengaruh-pengaruh negatif, seperti merokok, narkoba, kriminal dan kejahatan

seks.

Berbagai batasan usia dan pembagian masa remaja yang telah dikemukakan para

ahli. Stone dan Church (1973) membagi masa remaja menjadi remaja awal, remaja akhir

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

dan dewasa muda. Remaja awal adalah suatu periode dari mulainya masa pubertas

hingga kurang lebih satu tahun sesudah pubertas yaitu pada saat pola fisiologis berfungsi

dengan stabil. Remaja akhir adalah periode sesudahnya dari remaja awal hingga usia

yang dibolehkan untuk ikut pemilu, menyetir kendaraan atau saat mulai masuk kuliah.

Dewasa muda adalah periode dari permulaan kuliah hingga usia awal duapuluhan.

Menurut Hurlock (1980) secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu

awal masa remaja dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari

13 tahun hingga 16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16

tahun atau 17 tahun hingga usia 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Santrock

(2001) juga membagi masa remaja menjadi dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa

remaja akhir. Hanya saja, Santrock (2001) mengatakan usia remaja awal sekitar 10-13

tahun dan usia remaja akhir berkisar antara 18-22 tahun. Mönks, et.al (2001) beranggapan

bahwa usia remaja berada antara umur 12-21 tahun dan terbagi atas tiga bagian, yaitu

masa remaja awal antara 12-15 tahun, masa remaja pertengahan antara 15-18 tahun dan

masa remaja akhir antara 18-21 tahun.

2.1.2. Karakteristik Remaja

Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode

sebelum dan sesudahnya. Hurlock (1980) dalam Rochadi K (2004), menerangkan

beberapa ciri remaja adalah sebagai berikut :

1. Masa remaja sebagai periode yang penting

Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis.

Sebagian besar anak muda, usia antara 12 tahun dan 16 tahun merupakan tahun yang

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

penuh kejadian yang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan

fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang

terjadi terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan

perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.

2. Masa remaja sebagai periode transisi

Dalam setiap adanya transisi suatu perubahan, status individu menjadi tidak jelas

karena terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa remaja,

individu bukan lagi seorang anak-anak dan juga bukan orang dewasa. Di sisi lain,

status remaja yang tidak jelas ini memberikan keuntungan karena status tersebut

memberi ruang dan waktu kepada seorang remaja untuk mencoba gaya hidup yang

berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

3. Masa remaja sebagai periode perubahan

Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja akan seiring dengan perubahan sikap

dan perilaku. Ini berarti saat perubahan sifat berlangsung dengan cepat maka akan

terjadi juga perubahan sikap dan perilaku dengan cepat dan sebaliknya. Hurlock

(1980) menjelaskan ada beberapa perubahan yang pada umumnya terjadi pada masa

remaja, yaitu:

a. Peningkatan emosional, intensitasnya tergantung pada tingkat perubahan fisik dan

psikologis yang terjadi. Peningkatan emosi lebih menonjol pada masa awal periode

masa remaja.

b. Perubahan fisiologis tubuh, perubahan pada proses pematangan seksual membuat

individu remaja menjadi tidak percaya diri terhadap kemampuan dan minat mereka.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

c. Perubahan minat dan peran, perubahan yang diharapkan oleh lingkungan sosial dapat

menimbulkan masalah baru dan lebih banyak dibandingkan masa sebelumnya. Hal

ini akan terjadi terus hingga individu itu sendiri yang menyelesaikan menurut

keinginannya.

d. Perubahan terhadap nilai-nilai, beberapa nilai-nilai yang dianggap penting pada masa

sebelumnya menjadi tidak penting lagi di masa remaja. Pada masa ini mulai

dipahami bahwa kualitas lebih penting dibandingkan kuantitas.

e. Ambivalen terhadap perubahan, pada masa remaja, individu menginginkan dan

menuntut kebebasan tetapi sering takut bertanggungjawab akan akibat yang terjadi.

4. Masa remaja sebagai masa bermasalah

Berbagai masalah yang terjadi di masa remaja sering menjadi masalah yang sulit

diatasi. Ada dua alasan yang menyebabkan hal ini terjadi, yaitu: (i) pada masa kanak-

kanak segala masalah diselesaikan oleh orang tua ataupun para guru sehingga

remaja tidak mempunyai pengalaman terhadap masalah yang terjadi; (ii) para remaja

merasa telah mandiri sehingga menolak bantuan orang tua ataupun para guru dengan

alasan ingin mengatasi masalahnya sendiri. Karena tidak mampu maka banyak

kegagalan yang seringkali disertai dengan akibat yang tragis. Kegagalan ini bukan

karena ketidakmampuan individu tetapi karena tuntutan yang diajukan pada remaja

terjadi di kala tenaganya telah dihabiskan untuk mengatasi masalah pokok yang

disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.

5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Identitas diri yang dicari remaja adalah usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan

apa peranannya dalam masyarakat. Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian

diri dengan kelompok menjadi penting. Tiap penyimpangan dari standar kelompok

dapat mengancam keanggotaannya dalam kelompok. Lambat laun, individu remaja

mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan

teman-temannya dalam segala hal. Salah satu cara memunculkan identitas diri adalah

dengan menggunakan simbol status yang mudah terlihat seperti model pakaian, gaya,

jenis kendaraan dan lain-lain. Cara ini dimaksudkan agar menarik perhatian dan

dipandang oleh orang lain. Pada saat yang sama individu juga tetap mempertahankan

identitas dirinya sebagai anggota dari suatu kelompok sebaya.

6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Stereotip yang telah dibangun masyarakat dalam menggambarkan citra diri remaja,

lambat laun dianggap sebagai gambaran asli dan membuat para remaja membentuk

perilakunya sesuai gambaran tersebut. Ada anggapan bahwa masa remaja adalah

masa yang sangat bernilai, tetapi sangat disayangkan banyak yang menjadikannya

menjadi sesuatu yang bernilai negatif. Stereotip yang mengatakan remaja adalah anak-

anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak

menyebabkan banyak kalangan dewasa takut bertanggungjawab dan bersikap tidak

simpatik terhadap perilaku remaja walaupun dilakukan dengan normal.

7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja melihat dirinya dan orang lain seperti yang diinginkannya dan bukan

sebagaimana adanya, terlebih lagi dalam hal cita-cita. Hal ini semakin menyebabkan

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

meningginya emosi terutama di awal masa remaja. Semakin cita-citanya tidak

realistis maka individu tersebut semakin menjadi pemarah. Remaja tersebut akan

sakit hati dan kecewa apabila ada orang lain yang mengecewakannya dan ia tidak

berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Cita-cita yang tidak realistik ini

bukan hanya kepada dirinya semata tetapi juga terhadap teman-teman dan

keluarganya.

8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Remaja akan menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan

untuk menciptakan kesan bahwa mereka akan beranjak dewasa. Gaya berpakaian

dan bertindak seperti dewasa dirasakan belum memadai. Oleh sebab itu remaja

mulai memusatkan pada perilaku yang dihubungkan pada status dewasa, seperti

merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang dan terlibat

dalam perbuatan seks.

2.2. Kebiasaan Merokok

2.2.1. Kebiasaan Merokok pada Remaja dan Faktor yang Mempengaruhinya

Pada umumnya penduduk Indonesia mulai mengkonsumsi rokok pada usia muda,

yaitu 41,5% pada usia 15-22 tahun; 31,0% pada usia 10-17 tahun dan 11% pada usia

dibawah 10 tahun (Suhardi, 1995). Penelitian Youth Pulse III oleh Lembaga Penelitian

Surindo yang dikutip Pratomo dkk (2001) dalam Rochadi K (2004) mengatakan merokok

sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja. Dari penelitian tersebut didapatkan 41,8%

remaja pria pernah merokok dan 26,7% remaja wanita merokok serta hampir setengahnya

kemudian menjadi perokok tetap. Terdapat hal yang cukup mengejutkan yang mana 19%

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

dari seluruh responden berpendapat bahwa fenomena wanita merokok sudah merupakan

hal yang wajar. Hal ini berarti semakin mendorong terbukanya kesempatan pada remaja

wanita untuk merokok. Pada penelitian Youth Pulse III ini menyebutkan jenis rokok yang

diminati adalah rokok putih (48,3%) dan rokok kretek filter (37,3%).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mempunyai kebiasaan merokok.

Secara umum dapat dibagi dalam 3 bagian: 1) Faktor farmakologis, salah satu zat yang

terdapat dalam rokok adalah nikotin yang dapat mempengaruhi perasaan atau kebiasaan, 2)

Faktor sosial, yaitu jumlah teman yang merokok. Faktor psikososial dari merokok yang

dirasakan antara lain lebih diterima dalam lingkungan teman dan merasa lebih nyaman, 3)

Faktor psikologis, yakni merokok dapat dianggap meningkatkan konsentrasi atau hanya

sekedar untuk menikmati asap rokok. Disamping itu faktor lain yang dapat mempengaruhi

kebiasaan merokok adalah iklan. Iklan yang dilakukan oleh industri rokok mempunyai

kekuatan finansial yang sangat besar untuk membuat propaganda. Industri rokok dapat

memasuki kehidupan masyarakat dengan menjadi sponsor utama berbagai tayangan

olahraga di televisi, penyelenggaraan acara-acara musik di berbagai kampus seperti tema

“A Mild Road To Campus” yang banyak menarik perhatian kalangan remaja yang menjadi

salah satu objek sasaran iklan industri rokok, menawarkan beasiswa bagi pelajar

berprestasi. Sungguh suatu ironi yang tidak disadari atau tidak diacuhkan masyarakat

Indonesia. Iklan rokok biasanya berisi pemandangan yang menyajikan keindahan alam,

kebugaran, kesuksesan. padahal rokok itu sendiri dapat menyebabkan polusi yang

mencemarkan lingkungan dan merusak kesehatan.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Beberapa faktor penyebab yang dapat mempengaruhi kebiasaan merokok meliputi

(Bali Post, 2003) :

a. Pengaruh orang tua

Anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orangtua

tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras

lebih mudah untuk menjadi perokok. Perilaku merokok lebih banyak didapati pada

mereka yang tinggal dengan satu orang tua (single parent). Kecenderungan seseorang

berperilaku sebagai perokok lebih terlihat pada remaja putri bila ibu mereka merokok

daripada ayahnya merokok.

b. Pengaruh teman

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok, maka

semakin besar kemungkinan teman-temannya menjadi perokok juga. Hal ini dapat

dilihat dari dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tersebut terpengaruh oleh

teman-temannya sedangkan yang kedua, teman-temannya yang dipengaruhi oleh

remaja tersebut sehingga akhirnya semua menjadi perokok.

c. Faktor kepribadian

Seseorang mencoba untuk merokok karena ingin tahu atau melepaskan diri dari rasa

sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.

d. Pengaruh iklan

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan bahwa perokok adalah

lambang kejantanan atau glamor membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti

perilaku seperti iklan tersebut.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Menurut Silvan Tomkins (2000) dalam Mu’tadin Z (2007), ada 4 tipe perilaku

merokok berdasarkan Management of affect theory yaitu :

1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh kebiasaan positif. Dengan merokok seseorang

merasakan penambahan rasa yang positif. Green menyatakan dalam Psychological

Factor in Smoking, menambahkan dua subtipe perilaku merokok :

a. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah

didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.

b. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedar untuk menyenangkan perasaan.

2. Perilaku merokok dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang merokok untuk

mengurangi perasaan negatif misalnya bila ia marah, gelisah, rokok dianggap sebagai

penyelamat.

3. Perilaku merokok yang adiktif. Mereka yang sudah adiktif akan menambah dosis rokok

setiap saat setelah efek dari rokok berkurang.

4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama

sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan tetapi karena benar-benar sudah

menjadi kebiasaannya rutin.

Kebiasaan merokok tidak terjadi secara kebetulan karena ada beberapa tahap yang

dilalui seseorang perokok sebelum ia menjadi perokok reguler yaitu seseorang yang telah

menganggap rokok telah menjadi bagian dari hidupnya. Menurut Leventhal dan Cleary

(1980) dalam Rochadi K (2004), ada beberapa tahapan dalam perkembangan perilaku

merokok, yaitu :

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

1. Tahap persiapan

Tahap ini berlangsung saat seorang individu belum pernah merokok. Di

tahap ini terjadi pembentukan opini pada diri individu terhadap perilaku merokok. Hal

ini disebabkan adanya pengaruh perkembangan sikap dan intensi mengenai rokok serta

citra yang diperoleh dari perilaku merokok. Informasi rokok dan perilaku merokok

diperoleh dari observasi terhadap orang tua atau orang lain seperti kerabat ataupun

lewat berbagai media. Salah satu pengaruh lewat media adalah melalui berbagai iklan

yang berkaitan dengan rokok yang menggunakan para artis terkenal sebagai model,

sehingga rokok dianggap sesuatu yang berkaitan dengan keglamoran. Ada juga

anggapan merokok berkaitan dengan bentuk kedewasaan di kalangan remaja sehingga

diasumsikan sebagai bentuk untuk menunjukkan sikap kemandirian. Merokok juga

dianggap sebagai sesuatu yang prestise, simbol pemberontakan dan salah satu upaya

menenangkan diri dalam situasi yang menegangkan. Pembentukan opini dan sikap

terhadap rokok ini merupakan awal dari suatu kebiasaan merokok.

2. Tahap inisiasi

Merupakan tahapan yang kritis pada seorang individu karena merupakan tahap coba-

coba dimana ia beranggapan bahwa dengan merokok ia akan terlihat dewasa sehingga

ia akan memulai dengan mencoba beberapa batang rokok. Apabila seorang remaja

mulai mencoba merokok dengan 1-2 batang saja maka besar kemudian tidak akan

menjadi perokok. Akan tetapi apabila ia telah mencoba 10 batang atau lebih, maka ia

memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang perokok sebesar 80%. Leventhal dan

Cleary (1980) juga berpendapat seseorang yang telah merokok empat batang rokok

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

pada awalnya akan cenderung menjadi perokok reguler. Perokok reguler seringkali

terjadi secara perlahan dan kadangkala membutuhkan waktu satu tahun atau lebih.

3. Tahapan menjadi seorang perokok

Pada tahap ini seorang individu mulai memberikan label pada dirinya sebagai seorang

perokok dan ia mulai mengalami ketergantungan kepada rokok. Beberapa studi

menyebutkan bahwa biasanya dibutuhkan waktu selama dua tahun bagi individu untuk

menjadi perokok reguler. Pada tahap ketiga ini merupakan tahap pembentukan konsep,

belajar tentang kapan dan bagaimana berperilaku merokok serta menyatakan peran

perokok pada konsep dirinya. Pada umumnya remaja percaya bahwa rokok berbahaya

bagi orang lain terutama bagi kesehatan orang tua tapi tidak bagi dirinya.

4. Tahapan tetap menjadi perokok

Di tahap ini faktor psikologis dan mekanisme biologis digabungkan menjadi suatu pola

perilaku merokok. Faktor-faktor psikologis seperti kebiasaan, kecanduan, penurunan

kecemasan dan ketegangan, relaksasi yang menyenangkan, cara berteman dan

memperoleh penghargaan sosial, dan stimulasi. Ada dua faktor mekanisme biologis

yang memperoleh perhatian paling banyak dalam mempertahankan perilaku merokok,

yaitu efek penguat nikotin dan level nikotin yang dibutuhkan dalam aliran darah.

2.2.2. Klasifikasi Perokok dan Jenis Rokok

Pengukuran tentang prilaku merokok pada seseorang dapat ditentukan pada suatu

kriteria yang dibuat sendiri berdasarkan anamnesis atau menggunakan kriteria yang telah

ada. Biasanya batasan yang digunakan adalah berdasarkan jumlah rokok yang dihisap

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

setiap hari atau lamanya kebiasaan merokok. Sweeting (1990) dalam Rochadi K (2004)

membagi perokok atas tiga kategori, yaitu : 1) bukan perokok (non smokers), adalah

seseorang yang belum pernah mencoba merokok sama sekali; 2) perokok eksperimen

(experimental smokers), adalah seseorang yang telah mencoba merokok tapi tidak

menjadikannya sebagai suatu kebiasaan; dan 3) perokok tetap atau perokok reguler

(regular smokers), adalah seseorang yang teratur merokok baik dalam hitungan mingguan

atau dengan intensitas yang lebih tinggi lagi. Sitepoe (2000) membagi perokok atas empat

bagian, yaitu : 1) perokok ringan, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 1-

10 batang perhari; 2) perokok sedang, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara

11-20 batang perhari; 3) perokok berat, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih

dari 20 batang perhari; dan 4) perokok yang menghisap rokok dalam-dalam. Dari

penjelasan diatas, maka kebiasaan merokok dibagi atas perokok dan bukan perokok.

Perokok adalah seseorang yang merokok sedikitnya 1 batang per hari selama sekurang-

kurangnya 1 tahun. Jenis perokok dapat dibagi atas perokok ringan, perokok sedang dan

perokok berat. Perokok ringan jika menghisap rokok kurang dari 10 batang per hari,

perokok sedang jika menghisap rokok 10-20 batang per hari dan perokok berat jika

menghisap rokok lebih dari 20 batang per hari serta bukan perokok adalah seseorang yang

belum pernah mencoba rokok dan pernah mencoba tetapi tidak rutin merokok sebanyak 1

batang per hari selama 1 tahun (Mu’tadin, 2007).

Rokok umumnya terbagi menjadi 3 kelompok yaitu rokok putih, rokok kretek dan

cerutu. Rokok putih mempunyai kandungan 14-15 mg tar dan 5 mg nikotin dimana

kandungan tar dan nikotin tersebut lebih rendah dibanding rokok kretek dan hal ini

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

dikontrol dengan baik/dijamin oleh pabriknya, karena kerendahan kadar tar dan nikotin ini

justru menjadi nilai jual bagi mereka berkaitan dengan isu kesehatan. Rokok kretek

memiliki sekitar 20 mg tar dan 4-5 mg nikotin, lebih besar kandungan tar dan nikotinnya

dari rokok putih. Cerutu umumnya berbentuk seperti kapal selam dengan ukuran lebih

besar dan panjang dari dua jenis rokok pertama, terdiri atas daun tembakau kering yang

digulung-gulung menjadi silinder gemuk, lalu dilem. Akibatnya kandungan tar dan nikotin

cerutu paling besar dibanding dengan jenis rokok lain (Purnama A, 1998).

2.3. Bahaya Rokok terhadap Kesehatan

Perilaku merokok dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit dan merupakan

suatu kebiasaan tanpa tujuan positif bagi kesehatan manusia. Seseorang yang telah

kecanduan rokok akan sukar untuk melepaskan diri dari kebiasaan merokok, sehingga para

ahli kesehatan berminat memahami mengapa kebiasaan yang jelas-jelas berbahaya bagi

kesehatan seseorang tersebut sulit ditanggulangi (Wilson DF, 1992). Menurut Riyadina W

(1995), telah diketahui berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Adapun

berbagai penyakit tersebut antara lain adalah: 1) kanker paru; 2) penyakit yang berkaitan

dengan pernapasan seperti asthma, infeksi pernapasan, emfisema dan penyakit serius

lainnya yang berkaitan dengan saluran pernapasan; 3) penyakit kanker lainnya di mulut,

tenggorokan, esophagus, sistem pencernaan, kandung kemih, ginjal, pankreas, usus besar

dan pada wanita adalah kanker leher rahim; 4) penyakit jantung; 5) stroke; 6)

kardiovaskuler; 7) gangguan kehamilan apabila si ibu adalah seorang perokok berat seperti

berat bayi lahir rendah (BBLR), bayi lahir prematur, keguguran, kematian janin, kematian

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

bayi sesudah lahir, kematian mendadak pada bayi dan gangguan kesehatan fisik maupun

intelektual anak yang akan bertumbuh; dan 8) gangguan kesehatan pada kulit sehingga

terjadi proses penuaan dini pada kulit berupa kulit tampak lebih kusam dan terjadi kerutan

kulit yang lebih dalam dan luas. Di samping itu, apabila terjadi kombinasi antara merokok

dengan tekanan psikologis, dapat meningkatkan status proksidan dalam tubuh.

2.4. Bahaya Rokok terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Merokok tampaknya memperburuk status kebersihan mulut seorang individu dan

bersama-sama dengan oral higiene yang buruk, ia bertindak sebagai ko-faktor terjadinya

gingivitis dan periodontitis. Akumulasi plak dalam rongga mulut juga lebih besar pada

perokok daripada bukan perokok. Selain itu, perokok juga lebih mudah mengalami

gingivitis daripada orang yang tidak merokok (Quee TC. 2002). Tomar dan Asma (1999)

dari National Health and Nutrition Examination Survey III (NHANES) juga menyatakan

bahwa perokok yang menghisap 9 batang rokok perhari kemungkinan untuk menderita

periodontitis 2,8 kali daripada bukan perokok dan akan bertambah 6 kali jika merokok

lebih dari 31 batang per hari. Grossi dkk (1997) dalam Kasim E (2001), memeriksa 1361

individu menemukan bahwa pada perokok kehilangan perlekatan dan kehilangan tulang

yang lebih besar daripada bukan perokok dan lebih buruk pada perokok berat. Kehilangan

perlekatan bertambah 0,5% jika merokok satu batang perhari. Sementara jika 10 sampai 20

batang akan bertambah 5% sampai 10%. Dari berbagai penelitian ternyata keterkaitan

antara status merokok dan kerusakan jaringan periodontal adalah sangat kuat dan konsisten.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Efek merokok yang berkepanjangan dapat memperparah kerusakan jaringan

periodontal. Memang tidak selamanya gingivitis dapat menjadi periodontitis. Hal ini dapat

terjadi jika tidak dilakukan perawatan dengan segera. Bila gingivitis dibiarkan berlanjut

tanpa perawatan keadaan ini merusak jaringan periodonsium yang lebih dalam.

Penyakit periodontal adalah infeksi yang menyerang jaringan pendukung gigi.

Penyakit periodontal terjadi bila racun bakteri dan enzim merusak jaringan pendukung gigi

dan tulang. Plak yang melekat pada gigi jika tidak dibersihkan dalam waktu 48 jam akan

menjadi suatu deposit yang keras, yang biasa disebut kalkulus atau tar pada orang yang

merokok. Apabila tar sudah melekat pada gigi, satu-satunya cara untuk membersihkannya

adalah dengan melakukan skeling ke dokter gigi. Tar yang terletak di bawah gusi akan

menyebabkan inflamasi dan infeksi, proses ini tidak menyakitkan sehingga seringkali

seseorang tidak sadar kalau dia sudah terjangkit penyakit periodontal.

Penyakit periodontal antara lain ditandai dengan :

a. Inflamasi gingiva

Inflamasi gingiva dan perdarahan merupakan awal terjadinya perodontitis. Gingiva

sehat berwarna merah muda dan keras, konturnya hampir normal. Bila disonde dengan

hati-hati, tidak berdarah dan pasien tidak mengeluh tentang perdarahan pada saat

menyikat gigi. Keparahan inflamasi tergantung pada status oral higiene, bila oral

higiene buruk akan timbul infeksi gingiva dan terjadi perdarahan waktu penyikatan

gigi atau bahkan perdarahan spontan.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

b. Poket

Poket yaitu celah antara gigi dan gusi yang diartikan sebagai sulkus gingival yang

bertambah dalam secara patologis sulkus gingiva yang normal mempunyai kedalaman

2-3 mm. Pengukuran kedalaman poket merupakan bagian penting diagnosa

periodontitis. Bertambahnya kedalaman sulkus gingiva yang normal bisa disebabkan

oleh : 1) bergeraknya tepi gingival kearah koronal akibat adanya inflamasi gingiva, 2)

bergeraknya perlekatan epitel penyatu kearah apikal, dan 3) kombinasi keduanya.

Poket dengan kedalaman 4 mm menunjukkan adanya periodontitis tahap awal.

c. Resesi gingiva

Resesi gingiva atau tersingkapnya akar dapat menyertai periodontitis kronis tetapi

tidak selalu merupakan tanda penyakit. Bila ada resesi, pengukuran

kedalaman poket hanya merupakan cerminan sebagian dari jumlah kerusakan

periodontal seluruhnya.

2.5. Indeks Oral Higiene dan Penyakit Periodontal

Untuk mengukur prevalens penyakit, keparahan, serta kaitannya dengan berbagai

faktor yang mempengaruhinya diperlukan suatu alat ukur yang dikenal sebagai indeks.

Indeks tersebut merupakan alat ukur yang objektif terhadap gambaran spesifik penyakit

atau hal-hal yang berkaitan dengannya pada seseorang atau kelompok orang lainnya.

Adapun indeks-indeks penyakit periodontal dan oral higiene yang telah dikembangkan

antara lain (Natamiharja L, 1999) : Indeks Periodontal oleh Russel (1956), Indeks Penyakit

Periodontal oleh Ramford (1959), Indeks oral higiene oleh Green dan Vermillion (1960)

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

dan lain sebagainya. Indeks pengukuran yang dipakai pada penelitian ini adalah Indeks

Penyakit Periodontal Ramfyord. Indeks ini dipakai untuk mengukur status penyakit

periodontal yang terdiri atas komponen: Indeks Periodontal, Plak dan Kalkulus.

2.6. Landasan Teori

Konsep umum yang digunakan untuk mendiagnosis prilaku kesehatan adalah model

PRECEDE-PROCEED dari Lawrence Green (1980) dalam Glanz K (2002).

Gambar 2.1. Model Perencanaan PRECEDE-PROCEED (Green L dalam Glanz K, 2002)

Gambar 2.1. menunjukkan bahwa perilaku kesehatan yang nantinya akan

mempengaruhi kualitas hidup seseorang dipengaruhi oleh faktor predisposing, reinforcing

dan enabling, yang ketiga faktor ini dibentuk dari adanya pendidikan kesehatan. Adapun

yang termasuk faktor predisposing alasan remaja merokok adalah pengetahuan remaja

tentang bahaya merokok; alasan psikologis remaja merokok seperti pengaruh perasaan

Promosi kesehatan

Faktor predisposisi (predisposing factors)

Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor pemungkin (enabling factors)

Perilaku dan cara hidup

Lingkungan

Kesehatan Kualitas hidup

Pendidikan kesehatan

Peraturan kebijakan organisasi

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

positif, pengaruh perasaan negarif, adiktif, kebiasaan dan gengsi. Faktor reinforcing dalam

alasan remaja merokok adalah pengaruh lingkungan sosial seperti orang tua yang merokok,

saudara serumah yang merokok, teman yang merokok, iklan yang menampilkan tokoh-

tokoh idola remaja. Faktor enabling yang menjadi alasan remaja merokok adalah

banyaknya rokok yang dijual bebas, tanpa membatasi usia pembeli rokok, kemampuan atau

biaya untuk membeli rokok dan lain-lain. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau

memungkinkan remaja dapat dengan bebas memperoleh rokok dan menjadi perokok, maka

faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin.

Teori WHO dalam Notoatmodjo S (2003), juga menjelaskan 4 alasan pokok

mengapa seseorang berperilaku, yaitu :

a. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling)

Hasil pemikiran dan perasaan seseorang, atau lebih tepat diartikan pertimbangan

pribadi terhadap objek atau stimulus, merupakan modal awal untuk bertindak atau

berperilaku. Seseorang yang merokok, akan mempertimbangkan untung rugi dan

manfaatnya.

b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personal

references).

Di dalam masyarakat, di mana sikap paternalistik masih kuat, maka perubahan

perilaku masyarakat tergantung pada perilaku acuan (referensi) yang pada umumnya

adalah para tokoh masyarakat setempat. Seseoarang yang merokok biasanya melihat

orang di lingkungannya merokok.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

c. Sumber daya (resources)

Faktor ini merupakan pendukung terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Jika

dibandingkan dengan teori Green, sumber daya ini adalah sama dengan faktor

enabling. Seseorang akan merokok bila mempunyai dana untuk membeli rokok.

d. Sosio budaya (culture)

Sosio budaya setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku

seseorang. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku tiap-tiap etnis di Indonesia yang

berbeda-beda, karena memang masing-masing etnis mempunyai budaya yang khas.

Teori Fishbein (1993) dalam Glanz K dkk (2002), mengemukakan tentang alasan

mengapa seseorang berperilaku, dalam Gambar 2.2.:

Gambar 2.2. Teori Alasan Berperilaku (Fishbein dalam Glanz K, 2002 )

Gambar 2.2. menunjukkan bahwa perilaku seseorang terbentuk dari faktor adanya

minat terhadap perilaku tersebut. Minat ini dibentuk oleh sikap terhadap perilaku dan

Kepercayaan dari perilaku

Evaluasi dari hasil perilaku

Kepercayaan normatif

Sikap terhadap perilaku

Motivasi untuk mengikuti

Norma subjektif

Minat terhadap perilaku

Perilaku

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

norma subjektif. Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh kepercayaan dari perilaku dan

evaluasi dari hasil perilaku, sedangkan norma subjektif dipengaruhi oleh kepercayaan

normatif dan motivasi untuk mengikuti perilaku tersebut. Seseorang percaya kebiasaan

merokok akan memberikan rasa kenikmatan dan kenyamanan serta merasa menjadi lebih

hebat. Norma atau nilai subjektif serta sikap dalam diri seseorang atau orang di sekitarnya

seperti orang tua yang merokok, saudara serumah yang merokok, teman yang merokok

serta iklan rokok dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berperilaku.

Rongga mulut manusia tidak pernah bebas dari bakteri umumnya bakteri plak yang

memegang peranan penting dalam menentukan pembentukan kalkulus. Perlekatan kalkulus

dimulai dari pembentukan plak gigi. Dalam waktu beberapa menit setelah terdepositnya

pelikel, pelikel akan terpopulasi dengan bakteri. Bakteri dapat terdeposit langsung pada

email tetapi biasanya bakteri melekat terlebih dahulu pada pelikel dan agregat bakteri dapat

menyelubungi glikoprotein saliva (Ohmori M. 1995). Asap rokok mempunyai efek

terhadap aliran saliva. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa aliran saliva akan

bertambah selama periode merokok. Pertambahan dari aliran saliva menambah pH dan

konsentrasi kalsium pada saliva yang juga menyebabkan pertambahan kalsium fosfat

sehingga dengan meningkatnya konsentrasi kalsium menyebabkan terjadinya mineralisasi

plak (Lubis S, 1999 dalam Kasim E, 2001). Perlekatan plak yang merupakan awal

terbentukya kalkulus, yang jumlahnya lebih besar dijumpai pada perokok akan

memperburuk status kebersihan mulut seorang individu, yang kemudian merupakan ko-

faktor terjadinya penyakit periodontal.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

2.7. Kerangka Konsep

Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian

Status Penyakit Periodontal : 1. Indeks oral higiene

(plak + kalkulus)

2. Indeks periodontal

Kebiasaan Merokok : 1. Tidak merokok

2. Merokok

Remaja (Siswa SMA)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok : 1. Pengetahuan remaja

- Bahaya merokok terhadap kesehatan

- Bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut

- Zat yang berbahaya yang terkandung di dalam rokok

2. Pengaruh lingkungan sosial - Orang tua - Saudara serumah - Teman - Iklan

3. Sarana dan Prasarana - Sumber dana untuk

membeli rokok - Tempat untuk merokok - Waktu untuk merokok

4. Alasan psikologis

- Pengaruh perasaan positif - Pengaruh perasaan

negatif - Adiktif - Kebiasaan - Gengsi

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yaitu penelitian non

eksperimental dalam rangka mempelajari korelasi antara variabel tergantung dan tidak

tergantung melalui pengujian hipotesa. Pada penelitian ini informasi mengenai merokok

diperoleh secara bersamaan dengan status penyakit periodontal.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada remaja SMA di Kota Medan. Alsan pemilihan lokasi,

karena Kota Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara sehingga menjadikannya

sebagai pusat pemerintahan dan informasi.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan penelusuran pustaka, survei awal,

mempersiapkan proposal penelitian, kolikium dan dilanjutkan dengan pelaksanaan

penelitian sampai penyusunan laporan akhir. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret

2007 dan selesai bulan April 2008.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa SMA di Kota Medan yang merupakan anak

usia remaja yang dapat dijumpai secara berkelompok, berjumlah 117.038 orang dari 21

SMA Negeri dan 138 SMA Swasta yang ada di kota Medan (data pada Dinas

Pendidikan Sumatera Utara tahun 2006).

3.3.2. Sampel Penelitian

3.3.2.1.Besar Sampel

Sampel penelitian adalah remaja yang berstatus pelajar SMA di Kota Medan yang

merokok dan tidak merokok. Jumlah sampel ditentukan dengan memakai rumus estimasi

proporsi pada populasi dari Paul Leedy sebagai berikut:

Keterangan ;

Prakiraan proporsi populasi (P) = 40%

Confidence level = 95%

Relative precision (d) = 5% (dari 40%)

Z(1-α) = 1,96

Berdasarkan perhitungan dengan tingkat kemaknaan (α) 5% dengan confidence

level 95% diperoleh besar sampel minimal 369 (Lampiran 1). Jumlah ini ditambah 10%

untuk menghindari apabila ada data dari responden yang terpilih tidak lengkap sehingga

n = Z2 1-α P (1-P) / d2

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

harus dikeluarkan saat akan dilakukan perhitungan secara statistik. Jumlah sampel pada

penelitian ini adalah 408 sampel.

3.3.2.2.Cara Sampling

Remaja yang dimaksud pada penelitian ini adalah siswa SMA, karena dapat

dijumpai secara berkelompok hingga memudahkan untuk pengambilan sampel. Sampel

sekolah diambil secara stratifikasi – klaster 2 tingkat. Tingkat pertama adalah strata

klasifikasi daerah yaitu berdasarkan pembagian kecamatan Kota Medan. Secara

administratif kota Medan terdiri atas 21 kecamatan yang digolongkan lagi menjadi 2

golongan yaitu lingkar luar dan lingkar dalam. Lingkar luar terdiri atas 11 kecamatan yaitu:

Kecamatan Medan tuntungan, Selayang, Sunggal, Johor, Denai, Perjuangan, Amplas,

Tembung, Marelan, Labuhan dan Belawan. Lingkar dalam terdiri atas 10 kecamatan yaitu:

Kecamatan Medan Baru, Petisah, Barat, Helvetia, Polonia, Medan Area, Medan Kota,

Maimun, Medan Timur dan Medan Deli.

Tingkat kedua adalah klasifikasi SMA, sekolah yang berada di lingkar dalam terdiri

atas 104 SMA Negeri dan SMA Swasta sedangkan Sekolah yang berada di lingkar luar

terdiri atas 55 SMA Negeri dan Swasta. Perbandingan jumlah sekolah di lingkar dalam dan

luar adalah 2 : 1, oleh karena keterbatasan waktu dan tenaga serta biaya dari peneliti, maka

dipilih secara random 4 SMA dari golongan lingkar dalam dan 2 SMA dari golongan

lingkar luar. Empat SMA lingkar dalam terdiri atas 2 sekolah Negeri dan 2 sekolah Swasta

sedangkan dua SMA lingkar luar terdiri atas 1 sekolah Negeri dan 1 sekolah Swasta.

Jumlah SMA yang akan diteliti ada 6 SMA Negeri dan Swasta. SMA yang dipilih secara

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

random pada kecamatan lingkar dalam adalah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Swasta

Harapan dan SMA Swasta Angkasa 2 Lanud, sedangkan SMA pada kecamatan lingkar luar

adalah SMA Negeri 12 dan SMA Swasta Panca Budi. Setiap sekolah jumlah sampel 68

orang siswa. Setiap SMA dibagi menurut strata kelas, pada setiap tingkatan kelas diambil 1

kelas secara random. Setiap tingkatan kelas diambil 23 orang siswa secara random untuk

menjadi sampel.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data karteristik responden, kebiasaan merokok dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kebiasaan merokok dilakukan dengan cara wawancara dengan alat bantu

kuesioner yang telah di uji coba sebelumnya. Pemeriksaan status penyakit periodontal

dilakukan dengan pemeriksaan didalam mulut menggunakan bantuan kaca mulut dan probe

WHO dengan penerangan sinar matahari melalui jendela. Pengumpulan data dilapangan

dilakukan oleh peneliti dibantu 5 orang dokter gigi. Untuk menghindari terjadinya

kesalahan pengukuran maka kepada pengumpul data dilakukan pelatihan dan kalibrasi

sehingga diperoleh persepsi dan interpretasi yang sama dan konsisten.

Uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan

oleh peneliti dengan dibantu oleh tenaga dokter gigi. Pengujian validitas dan reabilitas

instrumen diperlukan untuk mendapatkan instrumen sebagai alat ukur yang dapat

mengukur dengan valid dan realibel dalam arti kesamaan data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya pada objek yang diteliti. (Lampiran 5)

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. Remaja adalah anak yang berstatus pelajar SMA.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok :

a. Pengetahuan remaja adalah pengetahuan remaja tentang bahaya rokok bagi

kesehatan secara umum dan kesehatan gigi, terdiri atas :

1. Bahaya merokok terhadap kesehatan adalah jenis-jenis penyakit yang dapat

disebabkan oleh rokok terhadap kesehatan.

2. Bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut adalah jenis-jenis penyakit yang

dapat disebabkan oleh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut.

3. Zat berbahaya yang terkandung didalam rokok adalah zat-zat didalam rokok yang

dapat mengakibatkan penyakit bagi kesehatan maupun kesehatan gigi dan mulut.

b. Pengaruh lingkungan sosial adalah situasi lingkungan sosial responden yang

memungkinkan dapat mempengaruhi responden terhadap kebiasaan merokok, terdiri

atas :

1. Orang tua yang merokok adalah orang tua yang memiliki kebiasaan merokok.

2. Saudara serumah yang merokok adalah saudara yang tinggal dalam satu rumah yang

memiliki kebiasaan merokok.

3. Teman yang merokok adalah teman-teman sepermainan yang memiliki kebiasaan

merokok.

4. Iklan rokok adalah iklan yang menarik perhatian dan mendorong untuk akhirnya

menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan merokok.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

c. Sarana dan prasarana : hal-hal yang dapat mendukung kebiasaan merokok

responden, yang terdiri atas :

1. Sumber dana untuk membeli rokok adalah sumber dana yang digunakan remaja SMA

untuk membeli rokok.

2. Tempat merokok adalah lokasi dimana responden melakukan aktivitas merokok.

3. Waktu merokok adalah waktu atau kapan responden melakukan aktivitas merokok.

d. Alasan psikologis : alasan psikologis remaja yang mempengaruhinya untuk merokok,

terdiri atas :

1. Pengaruh perasaan positif adalah rokok dapat menambah atau meningkatkan

kenikmatan atau untuk menyenangkan perasaan.

2. Pengaruh perasaan negatif adalah bahwa rokok dapat mengurangi perasaan negatif

seperti marah, gelisah atau kesal.

3. Adiktif adalah perilaku merokok yang sudah menjadi kecanduan, orang tersebut akan

menambah dosis rokok setiap saat setelah efek rokok berkurang.

4. Kebiasaan adalah bahwa rokok bukan untuk mengendalikan perasaan, tetapi karena

merokok sudah menjadi kebiasaan rutin.

5. Gengsi adalah perasaan yang membuat seseorang merasa lebih hebat atau lebih tinggi

derajatnya bila merokok.

3. Kebiasaan merokok :

a. Tidak merokok adalah seseorang yang tidak merokok atau orang yang diluar

kriteria perokok.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

b. Merokok adalah seseorang yang merokok sedikitnya 1 batang per hari selama

sekurang-kurangnya 1 tahun.

4. Status penyakit periodontal terdiri atas :

a. Indeks oral higiene adalah status kebersihan gigi dan mulut yang terdiri atas indeks

plak dan kalkulus.

b. Indeks periodontal adalah pemeriksaan status periodontal rongga mulut.

3.6. Metode Pengukuran

Variabel Cara Ukur Alat Ukur Skala I.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok 1. Pengetahuan remaja 1.1.Bahaya merokok terhadap kesehatan 1.2.Bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut 1.3.Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok

2. Pengaruh lingkungan sosial 2.1.Orang tua yang merokok 2.2.Saudara serumah yang merokok 2.3.Teman yang merokok 2.4.Iklan rokok

3. Sarana dan prasarana

3.1.Sumber dana untuk membeli rokok 3.2.Tempat untuk merokok

3.3.Waktu untuk merokok

4. Alasan psikologis 4.1.Pengaruh perasaan positif

4.2.Pengaruh perasaan negatif 4.3.Adiktif 4.4.Kebiasaan 4.5.Gengsi

Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara

Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner

Nominal Nominal Nominal Nominal

II. Kebiasaan merokok 1. Bukan perokok

2. Perokok

Wawancara Wawancara

Kuesioner Kuesioner

Nominal Nominal

III. Status penyakit periodontal 1. Indeks oral higiene

Observasi

Pemeriksaan

Ordinal

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

2. Indeks periodontal

Observasi Pemeriksaan Ordinal

IV. Karakteristik merokok 1. Jumlah batang rokok per hari

2. Jenis perokok

3. Jenis rokok

4. Lama merokok

Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara

Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner

Nominal Nominal Nominal Nominal

Indeks pengukuran status penyakit periodontal yang dipakai pada penelitian ini

adalah Indeks Penyakit Periodontal Ramfyord. Indeks ini dipakai untuk mengukur adanya

dan tingkat keparahan penyakit periodontal yang terdiri atas komponen: Indeks

Periodontal, Plak dan Kalkulus. Indeks ini pengukurannya mengkombinasikan penilaian

gingivitis dan kedalaman saku pada enam gigi indeks yang terpilih masing-masing 16, 21,

24, 36, 41, 44 karena ke enam gigi terpilih telah terbukti merupakan indikator yang dapat

diandalkan bagi keadaan seluruh mulut. Bila salah satu gigi ini hilang, gigi di sampingnya

(17, 11, 25, 37, 42, dan 45) dapat dipakai sebagai pengganti. Untuk pengukuran kedalam

saku digunakan prob periodontal (WHO) yang mempunyai kalibrasi dalam milimeter. Prob

yang digunakan mempunyai batas warna hitam 3-6mm. Semua pengukuran dibulatkan ke

milimeter terdekat. Pengukuran dilakukan pada: sisi vestibular di bagian tengahnya, sudut

mesio vestibular pada daerah kontak interproksimal, bagian tengah permukaan oral dan

sudut disto oral daerah kontak interproksimal. Pada waktu pengukuran pada sudut mesio

vestibular dan disto oral, prob dalam keadaan berkontak dengan gigi.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Indeks Periodontal oleh Ramfyord, 1959

Skor Kriteria 0 1 2 3 4 5 6

Tidak ada tanda-tanda peradangan Perubahan peradangan ringan sampai sedang pada gingival, tapi belum mengelilingi gigi Gingivitis ringan sampai sedang yang sudah mengelilingi gigi Gingivitis yang parah ditandai dengan warna merah, pembengkakan gingival tendensi mudah berdarah dan ulserasi Pembentukan saku kurang dari 3mm (warna hitam terlihat semuanya) Pembentukan saku 3-6mm (warna hitam bagian atas diperbatasan) Pembentukan saku lebih dari 6mm (warna hitam tidak terlihat sama sekali)

Jumlah skor Indeks Periodontal = ---------------------------------------

Jumlah gigi yang diperiksa (6)

Sebelum indeks diperiksa, diteteskan 2 tetes pewarna kue warna rose pink untuk mewarnai

plak kemudian responden disuruh berkumur dengan air putih.

Indeks Plak PDI Ramfyord yang dimodifikasi oleh Shick dan Ash, 1959

Skor Kriteria 0 1 2 3

Tidak ada plak Adanya plak pada daerah interproksimal atau pada tepi gingival yang menutupi kurang dari 1/3 separuh gingival permukaan vestibular dan oral gigi Adanya plak yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 separuh gingival permukaan vestibular dan oral gigi Adanya plak menutupi 2/3 atau lebih separuh gingival permukaan vestibular atau oral gigi

Jumlah skor

Indeks plak = ---------------------------------------- Jumlah gigi yang diperiksa (6)

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Indeks kalkulus PDI oleh Ramfyord, 1959

Skor Kriteria 0 1 2 3

Tidak ada kalkulus Adanya kalkulus supragingiva yang menutupi kurang dari 1/3 separuh gingival Adanya kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 separuh gingival dan kalkulus subgingival atau kalkulus subgingival yang belum melingkari gigi Adanya penumpukan kalkulus supragingival yang menutupi 2/3 atau lebih separuh gingival dan subgingival yang sudah melingkari gigi

Jumlah skor Indeks kalkulus = -------------------------------------------------

Jumlah gigi yang diperiksa (6)

Indeks Oral Higiene = Indeks plak + Indeks kalkulus

Kategori Indeks Oral Higiene :

Baik : 0 – 1,2

Sedang : 1,3 – 3

Buruk : 3,1 – 6

3.7. Metode Analisis Data

Data primer dan sekunder yang telah diperoleh dianalisis melalui proses pengolahan

data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Editing, penyunting data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan atau

kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi.

b. Koding, pemberian kode dan skoring pada tiap jawaban untuk memudahkan proses

entri data.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

c. Entry data, setelah proses koding dilakukan pemasukan data ke komputer dengan

menggunakan program komputer.

d. Cleaning, sebelum analisis data dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data

yang sudah masuk.

e. Analisis data dilakukan dengan uji statistik memakai bantuan program komputer.

Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Analisis data Univariat

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi

kebiasaan merokok dan kebiasaan merokok. Dari data ini diperoleh faktor-faktor yang

mempengaruhi kebiasaan merokok berdasarkan pengetahuan remaja, pengaruh

lingkungan sosial, sarana dan prasarana dan alasan psikologis serta prevalensi perokok,

persentase perokok berdasarkan jenis perokok, jenis rokok, lama merokok.

2. Analisis bivariat

Analisis statistik dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor-faktor yang

mempengaruhi kebiasaan merokok dengan perokok dan bukan perokok, uji statistik

yang dipakai adalah uji korelasi pearson Chi-Square. Apabila nilai probabilitas yang

diperoleh lebih kecil daripada α = 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Untuk melihat

hubungan antara kebiasaan merokok dengan status penyakit periodontal dipakai uji t-

test.

Rumus dasar Chi-Square :

k ( fo – fn ) X2 = ∑ ---------------- i=1 fn

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Rumus dasar t-test :

X1 - X2 T = -------------------------- S1

2 S22

√ ------ + ------- n1 n2

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan yang memiliki 21 kecamatan. Secara

administratif Kota Medan terbagi atas 2 wilayah yaitu wilayah lingkar luar yang terdiri atas

10 kecamatan dan lingkar dalam yang terdiri dari 11 kecamatan. Kota Medan memiliki 159

SMA, yang terdiri dari 21 SMA Negeri dan 138 SMA Swasta. Wilayah lingkar dalam

memiliki 104 SMA sedangkan wilayah lingkar luar memiliki 55 SMA. Jumlah remaja

SMA di Kota Medan adalah 117.038 orang (data Dinas Pendidikan Sumatera Utara 2006).

4.2. Rasio prevalensi faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada

remaja di Kota Medan

4.2.1. Rasio prevalensi pengetahuan remaja dengan kebiasaan merokok di Kota Medan

Hasil penelitian menunjukkan prevalensi remaja yang merokok adalah 30,14% dan

yang tidak merokok 69,86%. Remaja yang mengetahui bahaya merokok terhadap

kesehatan adalah 80,63%, sedangkan yang tidak tahu 19,37%. Hasil analisis rasio

prevalensi pengetahuan bahaya rokok responden terhadap kesehatan dengan kebiasaan

merokok adalah 2,22, hal ini menunjukkan bahwa orang yang mengetahui bahaya rokok

terhadap kesehatan mempunyai kebiasaan merokok 2,22 kali dibandingkan yang tidak tahu.

Persentase pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan menunjukkan sebagian

besar yaitu 80,63% mengetahui bahwa rokok dapat menyebabkan serangan jantung dan 60-

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

65% mengetahui rokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan dan janin, hipertensi,

gangguan pernafasan, kanker, bronkhitis dan impoten (Tabel 4.1).

Tabel 4.1. Persentase pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan pada remaja di

Kota Medan Tahun 2007

Pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan

Tahu Tidak tahu

N % N % Serangan jantung Gangguan kehamilan dan janin Hipertensi Gangguan pernafasan Kanker Bronkhitis Impoten

329 266 261 258 254 251 246

80,63 65,19 63,97 63,23 62,25 61,51 60,29

79 142 147 150 154 157 162

19,37 34,81 36,03 36,77 37,75 38,49 39,71

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang mengetahui bahaya merokok terhadap

kesehatan gigi dan mulut adalah 64,21% dan yang tidak tahu 35,79%. Hasil analisis rasio

prevalensi pengetahuan bahaya rokok responden terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan

kebiasaan merokok adalah 1,58, hal ini menunjukkan bahwa orang yang mengetahui

bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut mempunyai kebiasaan merokok 1,58

kali dibandingkan yang tidak tahu.

Persentase pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut pada

remaja menunjukkan 59,06-64,21% mengetahui bahwa rokok dapat menyebabkan kanker

rongga mulut, stein/bercak hitam pada gigi, bau mulut yang tidak sedap dan 49,75-54,41%

mengetahui rokok dapat menyebabkan bercak putih pada lidah, berkurangnya pengecapan

lidah dan pendarahan pada gusi (Tabel 4.2)

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.2. Persentase pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut

Tahu Tidak tahu

N % N % Bau mulut yang tidak sedap Stein/bercak hitam pada gigi Kanker rongga mulut Pendarahan pada gusi Berkurangnya pengecapan lidah Bercak putih pada lidah

262 252 241 222 217 203

64,21 61,76 59,06 54,41 53,18 49,75

146 156 167 186 191 205

35,79 38,24 40,94 45,59 46,82 50,25

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang mengetahui zat berbahaya dalam rokok

adalah 67,64% dan yang tidak tahu 32,36%. Hasil analisis rasio prevalensi pengetahuan zat

berbahaya dalam rokok dengan kebiasaan merokok adalah 1,48, hal ini menunjukkan

bahwa orang yang mengetahui zat berbahaya dalam rokok mempunyai kebiasaan merokok

1,48 kali dibandingkan yang tidak tahu.

Persentase pengetahuan zat berbahaya dalam rokok pada remaja menunjukkan

67,64% responden mengetahui bahwa rokok mengandung nikotin dan tar, sedangkan

38,97-45,83% mengetahui rokok mengandung piridin, hidrogen sianida dan fenol (Tabel

4.3.).

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.3. Persentase pengetahuan zat berbahaya dalam rokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Zat berbahaya dalam rokok Tahu Tidak tahu

N % N % Nikotin Tar Fenol Hidrogen Sianida Piridin

276 276 187 173 159

67,64 67,64 45,83 42,40 38,97

132 132 221 235 249

32,36 32,36 54,17 57,60 61,03

4.2.2. Rasio prevalensi pengaruh lingkungan sosial remaja dengan kebiasaan merokok di Kota Medan

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang orang tuanya merokok 43,13% dan yang

tidak merokok 56,87%. Hasil analisis rasio prevalensi pengaruh orang tua merokok dengan

kebiasaan merokok adalah 1,38, hal ini menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya

merokok mempunyai kebiasaan merokok 1,38 kali dibandingkan orang tuanya yang tidak

merokok.

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang saudara serumahnya merokok 38,48%

dan yang tidak merokok 61,52%. Hasil analisis rasio prevalensi pengaruh saudara serumah

merokok dengan kebiasaan merokok adalah sebesar 1.43, hal ini menunjukkan bahwa

responden yang saudara serumahnya merokok mempunyai kebiasaan merokok 1.43 kali

dibandingkan saudara serumahnya yang tidak merokok.

Remaja yang teman dekatnya merokok 56,37% dan yang tidak merokok 43,63%.

Hasil analisis rasio prevalensi pengaruh teman merokok dengan kebiasaan merokok adalah

sebesar 1,49, hal ini menunjukkan bahwa responden yang teman dekatnya merokok

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

mempunyai kebiasaan merokok 1.49 kali dibandingkan teman dekatnya yang tidak

merokok.

Remaja yang mengaku iklan rokok mempengaruhi kebiasaan merokok 62,99% dan

yang tidak 37,01%. Hasil analisis rasio prevalensi pengaruh iklan rokok dengan kebiasaan

merokok adalah 1,42, hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengaku iklan rokok

mempengaruhi kebiasaan merokok mempunyai kebiasaan merokok 1,42 kali dibandingkan

yang mengaku iklan rokok tidak mempengaruhinya.

4.3. Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada

remaja di Kota Medan

4.3.1. Hubungan faktor pengetahuan dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Remaja yang mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan 33,73% memiliki

kebiasaan merokok, sedangkan yang tidak tahu bahaya merokok terhadap kesehatan

15,18% merokok. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan

antara pengetahuan responden tentang bahaya rokok terhadap kesehatan dengan kebiasaan

merokok responden (p=0,001) (Tabel 4.4)

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.4. Hubungan pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengetahuan bahaya Rokok

terhadap Kesehatan

Kebiasaan Merokok Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Tahu 111 (33,73)

218 (66,27)

329 80,63 RP = 2,22 X² =10,408 Df = 1 p = 0,001

Tidak Tahu 12 (15,18)

67 (84,82)

79 19,37

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

Remaja yang mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut

34,73% memiliki kebiasaan merokok, sedangkan yang tidak tahu bahaya merokok terhadap

kesehatan gigi dan mulut 21,91% merokok. Hasil analisis statistik menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden tentang bahaya rokok terhadap

kesehatan gigi dan mulut dengan kebiasaan merokok responden (p=0,007) (Tabel 4.5).

Tabel 4.5. Hubungan pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengetahuan bahaya Rokok

terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Kebiasaan Merokok Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Tahu 91 (34,73)

171 (65,27)

262 64,21 RP = 1,58 X² = 7,311 Df = 1 p = 0,007

Tidak Tahu 32 (21,91)

114 (78,09)

146 35,79

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Remaja yang mengetahui zat berbahaya dalam rokok 33,69% memiliki kebiasaan

merokok, sedangkan yang tidak tahu zat berbahaya dalam rokok 22,72% merokok. Hasil

analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden

tentang zat berbahaya dalam rokok dengan kebiasaan merokok responden (p=0,028) (Tabel

4.6).

Tabel 4.6. Hubungan pengetahuan zat berbahaya dalam rokok dengan kebiasaan

merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengetahuan Zat Berbahaya Dalam

Rokok

Kebiasaan Merokok

Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Tahu 93 (33,69)

183 (66,31)

276 67,64 RP = 1,48 X² = 5,101 Df = 1 p = 0,028

Tidak Tahu 30 (22,72)

102 (77,28)

132 32,36

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

4.3.2. Hubungan faktor lingkungan sosial dengan kebiasaan merokok pada remaja

di Kota Medan

Responden yang orang tuanya merokok sebesar 35,79% memiliki kebiasaan

merokok, sedangkan responden yang orang tuanya tidak merokok persentase kebiasaan

merokok lebih rendah yaitu 25,86%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara pengaruh orang tua merokok dengan kebiasaan merokok

responden (p=0,038) (Tabel 4.7).

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.7. Hubungan pengaruh orang tua merokok dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengaruh Orangtua Merokok

Kebiasaan Merokok Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Ada 63 (35,79)

113 (64,21)

176 43,13 RP = 1,38 X² = 4,689 Df = 1 p = 0,038

Tidak Ada 60 (25,86)

172 (74,14)

232 56,87

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

Responden yang saudara serumahnya merokok 36,94% memiliki kebiasaan

merokok, sedangkan responden yang saudara serumahnya tidak merokok 25,89% memiliki

kebiasaan merokok. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan

antara pengaruh saudara serumah merokok dengan kebiasaan merokok responden (p=0,02)

(Tabel 4.8).

Tabel 4.8. Hubungan pengaruh saudara serumah merokok dengan kebiasaan

merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengaruh Saudara Serumah Merokok

Kebiasaan Merokok Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Ada 58 (36,94)

99 (63,06)

157 38,48 RP = 1.43 X² = 5,596 Df = 1 p = 0,02

Tidak Ada 65 (25,89)

186 (74,11)

251 61,52

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Responden yang teman dekatnya merokok 35,21% memiliki kebiasaan merokok,

sedangkan responden yang teman dekatnya tidak merokok persentase kebiasaan merokok

lebih rendah yaitu 23,59%. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan yang

signifikan antara pengaruh teman merokok dengan kebiasaan merokok responden

(p=0,012) (Tabel 4.9).

Tabel 4.9. Hubungan pengaruh teman merokok dengan kebiasaan merokok pada

remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengaruh Teman Merokok

Kebiasaan Merokok Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Ada 81 (35,21)

149 (64,79)

230 56,37 RP = 1,49 X² = 6,436 Df = 1 p = 0,012

Tidak Ada 42 (23,59)

136 (76,41)

178 43,63

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

Responden yang mengaku iklan rokok mempengaruhi kebiasaan merokok 33,85%

memiliki kebiasaan merokok, sedangkan responden yang mengaku iklan rokok tidak

mempengaruhinya memiliki kebiasaan merokok lebih rendah yaitu 23,84%. Hasil analisis

statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengaruh iklan rokok dengan

kebiasaan merokok responden (p=0,034) (Tabel 4.10).

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.10. Hubungan pengaruh iklan rokok dengan kebiasaan merokok pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Pengaruh Iklan Rokok

Kebiasaan Merokok Jumlah Hasil analisis

statistik Merokok (%)

Tidak Merokok (%)

N %

Ada 87 (33,85)

170 (66,15)

257 62,99 RP = 1,42 X² = 4,527 Df = 1 p = 0,034

Tidak Ada 36 (23,84)

115 (76,16)

151 37,01

Jumlah 123 (30,14)

285 (69,86)

408 100

4.4. Hubungan kebiasaan merokok dengan status penyakit periodontal pada remaja di Kota Medan

4.4.1. Hubungan kebiasaan merokok dengan Indeks Oral Higiene pada remaja di Kota Medan

Rerata indeks oral higiene responden yang tidak merokok adalah 2,157 ± 1,422,

sedangkan yang merokok reratanya lebih besar yaitu 2,742 ± 1,893. Hasil uji statistik t-test

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara indeks oral higiene (IOH) responden

yang tidak merokok dengan responden yang merokok (p=0,001) (Tabel 4.11).

Tabel 4.11. Hubungan kebiasaan merokok dengan Indeks Oral Higiene pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Kebiasaan N Rerata SD SE Hasil analisis

statistik

Tidak Merokok

Merokok

285

123

2,157

2,742

1,422

1,893

8.42E-02

0.171

t=-3,437 df=406 p=0,001

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

4.4.2. Hubungan kebiasaan merokok dengan Indeks Periodontal pada remaja di Kota Medan

Rerata indeks periodontal (IP) responden yang tidak merokok adalah 0,617 ± 0,689,

sedangkan untuk responden yang merokok reratanya lebih besar yaitu 1,132 ± 1,031. Hasil

uji statistik t-test menunjukkan ada perbedaan yang signifikan indeks periodontal antara

responden yang merokok dengan yang tidak merokok (p=0,000) (Tabel 4.12).

Tabel 4.12. Hubungan kebiasaan merokok dengan Indeks Periodontal pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Variabel N Rerata SD SE Hasil analisis

statistik

Tidak Merokok Merokok

285 123

0,617 1,132

0,689 1,031

4.084E-02 9.293E-02

t=-5,905 df=406

p=0,000

4.4.3. Hubungan jenis perokok dengan Indeks Oral Higiene pada remaja di Kota Medan Responden yang termasuk kategori perokok ringan sebesar 49,11% memiliki indeks

oral higiene sedang, perokok sedang sebesar 55,61% memiliki indeks oral higiene buruk

dan perokok berat sebesar 50% memiliki indeks oral higiene buruk. Hasil uji statistik

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis perokok dengan indeks oral

higiene (p = 0,088) (Tabel 4.13)

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.13. Hubungan jenis perokok dengan Indeks Oral Higiene pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Jenis Perokok Indeks Oral Higiene Hasil

Analisis Statistik Baik (0-1,2)

n (%) Sedang (1,3-3) n (%)

Berat (3,1-6) n (%)

Ringan 23 (20,89) 54 (49,11) 33 (30,00) p = 0,088 Sedang 1 (11,11) 3 (33,33) 5 (55,56)

Berat - 2 (50,00) 2 (50,00)

4.4.4. Hubungan jenis perokok dengan Indeks Periodontal pada remaja di Kota Medan Responden yang termasuk kategori perokok ringan memiliki indeks periodontal

sebesar 1,098, perokok sedang sebesar 1,332 dan perokok berat sebesar 1,607. Hasil uji

statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis perokok dengan

indeks periodontal (p = 0,524) (Tabel 4.14)

Tabel 4.14. Hubungan jenis perokok dengan Indeks Periodontal pada remaja di Kota Medan Tahun 2007

Jenis Perokok Indeks Periodontal Hasil Analisis Statistik Ringan 1,098 ± 1,033

p = 0,524 Sedang 1,332 ± 0,950 Berat 1,607 ± 1,234

4.5. Gambaran karakteristik merokok pada perokok remaja di Kota Medan Persentase jenis perokok pada remaja menunjukkan 89,43% perokok ringan

(merokok kurang dari 10 batang perhari); 7,31% perokok sedang (merokok 10-20 batang

perhari) dan 3,25% perokok berat (merokok lebih dari 20 batang perhari) (Tabel 4.15).

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.15. Persentase jenis perokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007

Jumlah batang rokok perhari dan jenis perokok N %

Perokok ringan (< 10 batang per hari) Perokok sedang (10-20 batang per hari)

Perokok berat (>20 batang per hari)

110 9 4

89,43 7,31 3,25

Jumlah 123 100

Persentase jenis rokok yang dihisap perokok remaja menunjukkan 70,73%

responden menghisap rokok putih; 15,44% menghisap rokok kombinasi; 13,0% menghisap

rokok kretek dan 0,81% menghisap cerutu (Tabel 4.16)

Tabel 4.16. Persentase jenis rokok yang dihisap perokok remaja di Kota Medan

Tahun 2007

Jenis rokok N % Rokok putih Kombinasi

87 19

70,73 15,44

Rokok kretek Cerutu

16 1

13,00 0,81

Jumlah 123 100

Persentase lama merokok pada perokok remaja menunjukkan perokok yang

merokok 1,2 dan 3 tahun sebesar 20,32-25,20%, dan ada yang sudah 7 tahun sebesar 4,87%

(Tabel 4.17).

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.17. Persentase lama merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007

Lama merokok (tahun) N %

1 2 3 4 5 6 7

31 32 25 14 12 3 6

25,20 26,01 20,32 11,38 9,75 2,43 4,87

Jumlah 123 100

Persentase sumber biaya remaja untuk membeli rokok menunjukkan 49,59% dari

uang saku dari orang tua; 28,45% diberi teman dan 21,95% dari uang saku orang tua serta

diberi teman (Tabel 4.18).

Tabel 4.18. Persentase sumber biaya untuk membeli rokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007

Sumber biaya N %

Uang saku dari orang tua Diberi teman

Uang saku dari orang tua dan diberi teman

61 35 27

49,59 28,45 21,95

Jumlah 123 100

Persentase tempat biasanya remaja merokok menunjukkan 33,33% di rumah;

27,64% di sekolah; 21,14% di mall dan 8,94% di tempat les serta dimana saja (Tabel 4.19).

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.19. Persentase tempat biasanya merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007

Tempat merokok N %

Rumah Sekolah

Mall Les

Dimana saja

41 34 26 11 11

33,33 27,64 21,14 8,94 8,94

Jumlah 123 100

Persentase waktu biasanya remaja merokok menunjukkan 35,77% pada waktu

pulang sekolah; 27,64% sore hari; 22,76% jam sekolah; 8,94% tidak tentu dan 4,87% pada

malam hari (Tabel 4.20).

Tabel 4.20. Persentase waktu biasanya remaja merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007

Waktu N % Pulang sekolah Sore hari

44 34

35,77 27,64

Jam sekolah Tidak tentu

28 11

22,76 8,94

Malam hari 6 4,87 Jumlah 123 100

Persentase alasan psikologis remaja merokok menunjukkan 79,67% karena

kebiasaan; 72,36% pengaruh positif; 60,16% gengsi; 48,78% pengaruh negatif dan 14,63%

karena adiktif (Tabel 4.21).

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Tabel 4.21. Persentase alasan psikologis merokok pada perokok remaja di Kota Medan Tahun 2007

Alasan psikologis N %

Kebiasaan Pengaruh positif

Gengsi Pengaruh negatif

Adiktif

98 89 74 60 18

79,67 72,36 60,16 48,78 14,63

Persentase penyebab pertama kali merokok pada remaja, menunjukkan 32,52%

karena teman yang merokok; 21,95% orang tua yang merokok; 21,14% saudara merokok;

13,82% iklan rokok dan 10,57% tidak ingat (lupa) penyebab pertama kali merokok (Tabel

4.22).

Tabel 4.22. Persentase penyebab pertama kali merokok pada perokok remaja di Kota

Medan Tahun 2007

Penyebab pertama kali merokok N %

Teman yang merokok 40 32,52

Orang tua merokok 27 21,95

Saudara merokok 26 21,14

Iklan rokok 17 13,82

Lupa 13 10,57

Jumlah 123 100

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1. Rasio prevalensi dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan

merokok pada remaja di Kota Medan

5.1.1. Rasio prevalensi dan hubungan pengetahuan remaja di Kota Medan dengan kebiasaan merokok

Hasil penelitian menunjukkan prevalensi remaja yang merokok adalah 30,14%.

Persentase ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian Tarigan dalam Aditama

TY (1994) yaitu sekitar 40% remaja di Medan adalah perokok. Hal ini mungkin

dikarenakan pada masa ini pengawasan dan peraturan di sekolah mengenai kebiasaan

merokok lebih ketat dan adanya razia yang dilakukan pihak sekolah.

Remaja yang mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan persentasenya cukup

tinggi yaitu 80,63%. Hal ini mungkin berkaitan dengan adanya peraturan yang mewajibkan

iklan rokok di media cetak maupun elektronik serta di setiap bungkus rokok untuk

mecantumkan bahaya merokok terhadap kesehatan termasuk penyakit yang

diakibatkannya. Dengan demikian, makin gencar iklan rokok di masyarakat akan

meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya merokok.

Sebagian besar (80,63%) remaja mengetahui bahwa rokok dapat menyebabkan

serangan jantung dan 60-65% mengetahui rokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan

dan janin, hipertensi, gangguan pernafasan, kanker, bronkhitis dan impoten (Tabel 4.1).

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Hal ini menunjukkan bahaya merokok yang diperhatikan remaja adalah serangan jantung,

ini mungkin karena remaja menganggap serangan jantung lebih fatal dari yang lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang mengetahui bahaya rokok terhadap

kesehatan gigi dan mulut adalah 64,21% (Tabel 4.2). Persentase ini lebih rendah

dibandingkan dengan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok terhadap kesehatan, hal ini

mungkin dikarenakan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut tidak dicantumkan

pada setiap iklan rokok, yang mengakibatkan kurangnya sosialisasi tentang penyakit yang

diakibatkan rokok terhadap kesehtan gigi dan mulut. Sebanyak 64,21% mengetahui bahwa

rokok dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Hal ini mungkin dikarenakan

adanya efek langsung yang dapat dirasakan oleh perokok dan yang bukan perokok.

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang mengetahui zat berbahaya dalam rokok

adalah 67,64%. Sebanyak 67,64% responden mengetahui rokok mengandung nikotin dan

tar, sedangkan yang mengetahui rokok mengandung piridin, hidrogen sianida dan fenol

adalah 38,97-45,83% (Tabel 4.3). Hal ini mungkin dikarenakan di setiap bungkus rokok

dicantumkan kadar tar dan nikotin rokok, sehingga remaja sudah sering mendengar tentang

kandungan tar dan nikotin dalam rokok.

Rasio prevalensi pengetahuan bahaya rokok responden terhadap kesehatan dengan

kebiasaan merokok adalah 2,2 (p=0,001); terhadap kesehatan gigi dan mulut 1,58

(p=0,007) dan kandungan zat berbahaya dalam rokok 1,48 (p=0,028). Data ini

menunjukkan bahwa remaja yang mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan,

kesehatan gigi dan mulut serta zat berbahaya dalam rokok lebih banyak yang merokok

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

daripada yang tidak tahu. Hal ini tidak sesuai dengan teori WHO dalam Notoatmodjo

(2003) yang menjelaskan salah satu alasan pokok seseorang berperilaku adalah pemikiran

dan perasaan (thoughts and feeling) yang berarti seseorang yang merokok akan

mempertimbangkan untung rugi dan manfaat mereka merokok. Penjelasan mengapa remaja

tetap merokok sedangkan mereka tahu bahaya merokok karena bahaya merokok terhadap

kesehatan bukan merupakan sesuatu yang langsung dapat dilihat atau dirasakan, tetapi

merupakan akumulasi dari proses yang bertahun-tahun lamanya.

Bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut tidak dicantumkan dalam iklan

rokok, hal ini yang mungkin menyebabkan rasio prevalensi merokoknya lebih rendah yaitu

1,58 (p=0,007) dibandingkan dengan rasio prevalensi terhadap kesehatan yaitu 2,22

(p=0,001). Akibat merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut yang lebih mudah dan cepat

dirasakan perokok yaitu bau mulut yang tidak sedap dan stein/bercak hitam pada gigi.

5.1.2. Rasio prevalensi dan hubungan pengaruh lingkungan sosial remaja di Kota

Medan dengan kebiasaan merokok

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang orang tuanya merokok 35,79% memiliki

kebiasaan merokok (Tabel 4.7). Rasio prevalensi pengaruh orang tua merokok dengan

kebiasaan merokok adalah 1,38 dan secara statistik menunjukkan hubungan yang bermakna

(p=0,038). Hasil ini menunjukkan orang tua merupakan tokoh yang menjadi acuan remaja,

sesuai dengan teori Lawrence Green (1980) dalam Glanz K (2002), yang menyebutkan

salah satu faktor utama yang mempengaruhi perilaku kesehatan adalah reinforcing factors

yang meliputi sikap dan perilaku tokoh yang menjadi acuan seperti orang tua.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang saudara serumahnya merokok 36,94%

memiliki kebiasaan merokok. Rasio prevalensi pengaruh saudara serumah merokok dengan

kebiasaan merokok adalah 1,43 dan menunjukkan hubungan yang bermakna (p=0,02).

Hasil ini menunjukkan bahwa saudara serumah yang merokok juga dapat menjadi referensi

remaja untuk memulai merokok. Hal ini sesuai dengan teori WHO dalam Notoatmodjo

(2003), yang menyebutkan alasan pokok orang berperilaku adalah adanya referensi dari

seseorang yang dipercayai (personal reference) seperti saudara.

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang teman dekatnya merokok 35,21%

memiliki kebiasaan merokok. Rasio prevalensi pengaruh teman merokok dengan kebiasaan

merokok remaja adalah 1,49 dan secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna

(p=0,012). Besarnya pengaruh teman merokok ini dikarenakan remaja SMA lebih banyak

menghabiskan waktunya di luar rumah bersama teman-temanya dibandingkan bersama

keluarganya, sehingga pengaruh teman dirasakan sangat besar bagi perkembangan remaja.

Hasil penelitian menunjukkan remaja yang mengaku iklan rokok mempengaruhi

mereka untuk mencoba merokok sebesar 33,85% memiliki kebiasaan merokok. Rasio

prevalensi pengaruh iklan rokok dengan kebiasaan merokok adalah 1,42 dan secara statistik

mempunyai hubungan yang bermakna (p=0,034). Hasil ini menunjukkan bahwa iklan

rokok sudah sangat gencar, baik melalui media cetak naupun elektronik. Bahkan tidak

sedikit kegiatan remaja, seperti kegiatan olah raga dan konser musik yang disponsori oleh

rokok. Cara pemasaran rokok juga dirasakan sangat menarik, yaitu dengan dipakainya

gadis-gadis cantik yang berpakaian sangat menarik sebagai sales promotion girl (SPG)

untuk menjual rokok kepada remaja khususnya.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

5.2. Hubungan kebiasaan merokok dengan status penyakit periodontal pada

remaja di Kota Medan Rerata indeks oral higiene (IOH) responden yang tidak merokok adalah 2,157 ±

1,422, sedangkan yang merokok reratanya lebih besar yaitu 2,742 ± 1,893. Hasil statistik

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara IOH responden yang tidak merokok

dengan yang merokok. Hasil ini sesuai dengan penelitian Quee TC (2002) yang

menyatakan merokok dapat memperburuk status oral higiene seorang individu, yang juga

bertindak sebagai ko-faktor terjadinya gingivitis dan periodontitis. Akumulasi plak dalam

rongga mulut pada perokok juga lebih besar daripada yang bukan perokok.

Rerata indeks periodontal (IP) responden yang tidak merokok adalah 0,617 ± 0,689,

hasil ini menunjukkan kondisi klinis responden yang tidak merokok dalam tingkatan

gigngivitis sederhana, sedangkan untuk responden yang merokok reratanya lebih besar

yaitu 1,132 ± 1,031, menunjukkan kondisi klinis dalam tingkatan tahap awal penyakit

periodontal. Hasil statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara IP

responden yang tidak merokok dengan yang merokok. Hasil ini juga sesuai dengan

penelitian Tomar dan Asma (1999) dari NHANES III yang menyatakan perokok yang

menghisap 9 batang rokok perhari kemungkinan untuk menderita periodontitis 2,8 kali

daripada yang tidak merokok. Ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lubis S

(1999) dalam Kasim E (2001) bahwa asap rokok mempunyai efek terhadap aliran saliva,

aliran saliva akan bertambah selama periode merokok. Pertambahan aliran saliva

menambah pH dan konsentrasi kalsium pada saliva yang juga menyebabkan pertambahan

kalsium fosfat sehingga dengan meningkatnya konsentrasi kalsium menyebabkan

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

terjadinya mineralisasi plak. Perlekatan plak yang merupakan awal terbentukya kalkulus,

yang jumlahnya lebih besar dijumpai pada perokok akan memperburuk status kebersihan

mulut seorang individu, yang kemudian merupakan ko-faktor terjadinya penyakit

periodontal.

Secara persentase hubungan antara jenis perokok dengan indeks oral higiene dan

indeks periodontal menunjukkan kecendrungan peningkatan pada setiap jenis perokok,

tetapi secara statistik hubungan antara jenis perokok dengan indeks oral higiene dan indeks

periodontal tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hal ini mungkin dikarenakan

data pada perokok sedang dan berat sangat kecil yaitu sebesar 9 dan 4 orang, dibandingkan

dengan data perokok ringan yaitu sebesar 110 orang.

5.3. Gambaran karakteristik merokok pada perokok remaja di Kota Medan

Persentase jenis perokok pada remaja menunjukkan 89,43% perokok ringan, 7,31%

perokok sedang dan 3,25% perokok berat. Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian

Rochadi K (2004) yang menyatakan 64,7% remaja SMU Negeri di 5 wilayah Jakarta

adalah perokok ringan, 18,2% perokok sedang dan 17,1% perokok berat. Hal ini mungkin

dikarenakan taraf ketergantungan terhadap rokok pada remaja SMA di Kota Medan masih

rendah, ini sesuai dengan persentase remaja yang baru memulai merokok selama 1-2 tahun

(25,20-26,01%).

Persentase jenis rokok yang dihisap perokok remaja menunjukkan 70,73% perokok

menghisap rokok putih, 15,44% menghisap rokok kombinasi (putih+kretek), 13,0%

menghisap rokok kretek dan 0,81% menghisap cerutu. Hasil ini juga berbeda dengan

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

penelitian Rochadi K (2004), yang menyatakan 48,8% remaja SMU di 5 wilayah Jakarta

menghisap rokok kretek, 35,3% kombinasi dan 15,9% rokok putih. Hasil ini

menggambarkan perokok remaja di Kota Medan akan lebih sedikit terpapar racun rokok,

karena sebagaimana kita ketahui rokok kretek tidak memiliki filter yang dapat menyaring

racun yang dihisap seperti halnya rokok putih. Disamping itu, mungkin karena harga rokok

putih lebih murah daripada rokok kretek sehingga dapat terjangkau oleh remaja dan rokok

putih menawarkan rasa yang lebih bervariasi serta promosinya juga lebih gencar.

Persentase lama merokok pada perokok remaja, menunjukkan perokok yang

merokok 1,2 dan 3 tahun sebesar 20,32-26,01%. Hal ini berarti mereka memulai merokok

sekitar usia 12-15 tahun, ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suhardi (1995) yang

menyatakan pada umumnya penduduk Indonesia mulai mengkonsumsi rokok pada usia

muda, yaitu 41,5% pada usia 15-22 tahun. Dari hasil penelitian juga diperoleh ada yang

sudah merokok selama 7 tahun sebesar 4,87%, hal ini menggambarkan ada remaja yang

sudah memulai kebiasaan merokoknya sejak duduk di bangku SD. Ini menunjukkan

bahwa begitu mudahnya anak-anak usia muda memperoleh rokok. Seharusnya pemerintah

dapat membatasi pembelian rokok hanya untuk orang yang sudah dewasa atau memiliki

KTP dan melarang pembelian rokok secara satuan, sehingga perokok usia muda dapat

dikurangi jumlahnya, mengingat efek yang disebabkan oleh rokok sangat berbahaya bagi

kesehatan.

Persentase sumber biaya untuk membeli rokok pada perokok remaja, menunjukkan

hampir separuh remaja (49,59%) memperoleh biaya untuk membeli rokok dari uang saku

dari orang tua. Hal ini dikarenakan remaja masih sepenuhnya mendapatkan uang dari orang

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

tua karena belum bekerja sendiri dan menjadi masukan bagi para orang tua untuk

mempertimbangkan jumlah uang saku anaknya.

Persentase tempat biasanya remaja merokok pada perokok remaja, menunjukkan

21,14-33,33% merokok di rumah, sekolah dan di mall. Persentase waktu biasanya remaja

merokok pada perokok remaja, menunjukkan 22,76-35,77% merokok pada waktu pulang

sekolah, sore hari dan jam sekolah. Hasil ini menunjukkan kurangnya pengawasan dari

orang tua dan guru tentang kebiasaan merokok remaja. Seharusnya pihak sekolah

menerapkan sanksi yang tegas terhadap muridnya yang kedapatan merokok, seperti

skorsing, sehingga dapat membuat efek jera kepada yang lainnya. Pemerintah Kota Medan

juga seharusnya dapat mengeluarkan peraturan daerah yang membatasi dan mengatur

tempat bagi para perokok untuk merokok di tempat umum seperti halnya yang dilakukan

oleh pemerintah daerah Jakarta dalam PERDA No.2/2006, sehingga diharapkan mampu

mengurangi persentase perokok remaja.

Persentase alasan psikologis remaja merokok menunjukkan 79,67% karena

kebiasaan, 72,36% pengaruh positif, 60,16% gengsi 48,78% pengaruh negatif dan 14,63%

karena adiktif. Hal ini mungkin dikarenakan remaja menganggap merokok sudah menjadi

kebiasaan rutin, misalnya saat berkumpul dengan teman dan merokok juga digunakan

untuk menambah kenikmatan seperti habis makan dan untuk menyenangkan perasaan.

Persentase penyebab pertama kali merokok pada remaja, menunjukkan 32,52%

karena teman yang merokok; 21,95% orang tua merokok; 21,14% saudara yang merokok;

13,82% karena iklan rokok dan 10,57% tidak ingat (lupa) penyebab pertama kali merokok.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Hasil ini menunjukkan pengaruh teman sangat besar pada remaja SMA, ini dikarenakan

sebagian besar waktu remaja dihabiskan bersama teman-temannya diluar rumah.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Prevalensi remaja yang merokok adalah 30,14%.

2. Pengetahuan remaja tentang bahaya rokok terhadap kesehatan, kesehatan gigi dan

mulut serta zat berbahaya dalam rokok tidak menyebabkan remaja memutuskan

untuk tidak merokok, nemun faktor lingkungan sosial yaitu pengaruh teman

merokok, orang tua merokok, saudara serumah merokok dan iklan rokok

mendorong remaja untuk memutuskan merokok. Semua faktor-faktor yang

mempengaruhi kebiasaan merokok secara statistik menunjukkan hubungan yang

signifikan.

3. Status penyakit periodontal yang terdiri atas indeks oral higiene dan indeks

periodontal, menunjukkan rerata indeks oral higiene dan indeks periodontal yang

merokok lebih besar daripada yang tidak merokok, secara statistik ada hubungan

yang signifikan antara indeks oral higiene dan indeks periodontal dengan kebiasaan

merokok pada perokok remaja di Kota Medan.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

6.2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran dan rekomendasi

sebagai berikut:

1. Untuk mencegah meningkatnya prevalensi merokok pada remaja dimasa mendatang

perlu penanganan dari Dinas Pendidikan Nasional yaitu :

a. Diharapkan dapat mensponsori kegiatan-kegiatan yang menunjang kampanye

anti rokok di sekolah seperti lomba karya tulis anti rokok, poster anti rokok atau

diikut sertakannya siswa dalam kegiatan hari anti rokok sedunia agar lebih

mendorong kesadaran siswa-siswa SMA akan bahaya rokok.

b. Menetapkan sekolah mulai SD sampai dengan perguruan tinggi sebagai tempat

bebas merokok.

2. Kebiasaan merokok dipengaruhi iklan rokok dengan demikian kepada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan diharapkan dapat lebih memperketat peraturan

tentang iklan rokok seperti, jam tayang di televisi, tempat promosi, sasaran

promosi, cara promosi dan kegiatan-kegiatan yang di sponsori oleh rokok.

3. Kebiasaan merokok sudah sangat meluas di kalangan masyarakat, tidak hanya pada

remaja, maka untuk menanggulanginya melalui media cetak dan elektronik perlu

dikembangkan persepsi tentang buruknya kebiasaan merokok, sehingga terbentuk

imej kalau merokok merupakan kebiasaan yang buruk atau hanya dilakukan

masyarakat kelas rendah sehingga dengan sendirinya kebiasaan merokok dihindari

oleh masyarakat.

4. Untuk mencegah kebiasaan merokok yang dilakukan di sekolah :

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

a. Perlu dilakukannya pengawasan yang ketat oleh pihak sekolah mengenai

kebiasaan merokok siswa serta pemberian sanksi yang tegas bagi mereka yang

kedapatan merokok di lingkungan sekolah, sehingga diharapkan dapat membuat

efek jera bagi siswa yang lain.

b. Perlu dibentuk grup-grup diskusi (peer group) di sekolah untuk membicarakan

masalah yang sedang terjadi di kalangan remaja, misalnya seperti merokok dan

narkoba sehingga sesama remaja dapat bertukar pikiran menggunakan metode

pendidikan teman sebaya.

c. Perlu peningkatan sosialisasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan gigi

dan mulut khususnya oleh guru orkes agar murid sekolah dapat mengurangi

konsumsi rokok.

5. Pembatasan kebiasaan merokok yang dilakukan oleh masyarakat juga perlu

dilakukan agar makin sempitnya kesempatan masyarakat untuk merokok, maka

kepada Pemerintah Daerah diharapkan dapat merumuskan dan mensahkan

peraturan daerah tentang tempat larangan merokok, sehingga dapat membatasi

orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok agar tidak merokok di tempat

umum, sehingga diharapkan secara tidak langsung kebiasaan merokok dapat

dikurangi

6. Sebagai tindakan preventif dan kuratif akibat dari kebiasaan merokok maka kepada

Dinas Kesehatan melalui jalur UKGS melakukan sosialisasi mengenai kebersihan

gigi dan mulut dan secara rutin melakukan pemeriksaan gigi secara berkala ke

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

sekolah untuk mendeteksi kebiasaan merokok, sehingga penyakit periodontal pada

siswa dapat dikurangi.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

DAFTAR PUSTAKA Aditama, TY., 1994. Rokok dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Paru. Jurnal Dokter

Keluarga Indonesia : 6 : 20 – 22. Aditama, TY., 1996. Rokok dan Kesehatan. UI – Press. 1 – 21. Agtini MD., 1991. Epidemiologi dan Etiologi Penyakit Periodontal. Jurnal Cermin Dunia

Kedokteran: 72 : 41-44. Arikunto, S., 2005. Manajemen Penelitian. Revisi Edisi , Jakarta : Rineka Cipta : 95 – 99.

Awartani F, Al-jasser N. 1999. The effect of Smoking on Periodontal Conditions Assessed

by CPITN. Odonto-Stomalogie Tropicale : 38-40. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2004. Sudut

Pandang Masyarakat mengenai Status, Cakupan, Ketanggapan dan Sistem Pelayanan Kesehatan. SKRT. 2004 (3).

Bali Post. 2003. Bisakah Remaja Berhenti Merokok ?. Bali. Collins, WJN., 1992. A Handbook for Dental Hygienists. London : Wright Bristol : 157 –

162. Daliemunthe, S., 2001. Periodonsia. Medan: FKG – USU. Debnath, T., 2002. Ashok’s Public Health and Prevemtive Dentistry. 2nd ed. India : AITBS

Publishers and Distributors (Regd.) : 78 – 90. Glanz, K., et al. 2002. Health Behavior and Health Education. 3rd ed. Jossey-Bass A Wiley

Imprint : 150 – 155. Jette, AL., 1993. Tobacco Use : S Modifiable Risk Factor for Dental Disease Among the

Elderly. American Journal of Public Health ; 83 (9) : 1271 – 1276. Johnson GK., Slach NA., 2001. Impact of Tobacco Use on Periodontal Status. Journal of

Dental Education : 313 – 319 Kasim, E., 2001. Merokok sebagai Faktor Resiko terjadinya Penyakit Periodontal. Jurnal

Kedokteran Trisakti ; 9–14 Mu’tadin Z., 2007. Remaja dan Rokok. http://www.sekolahindonesia.com.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Natamiharja, L., 1999. Indeks – Indeks Penyakit Periodontal, Medan : FKG – USU. Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta: 13- 15 Ohmori, M., 1995. Study effect of Cigarette Smoking on the Peridontitis. Shigaku

Odontology : 3 Purnama, A., 1998. Sudah Saatnya Perang Melawan Rokok. Jurnal Kedokteran dan

Farmasi ; 3 : 197 – 198. Pratiwi LN., 1997. Hubungan Kebiasaan Merokok terhadap Tingkat Kebersihan Mulut.

Kumpulan Naskah TIMNAS I Peringatan 70 tahun Pendidikan Dokter Gigi Indonesia : 545-550.

Riyadina W. 1995. Pengaruh Paparan Rokok terhadap Kesehatan. Majalah Kesehatan

Masyarakat Indonesia ; 52 : 33-34. Rochadi, K., 2004. Hubungan Konformitas dengan Perilaku Merokok pada Remaja

Sekolah SMU Negeri di 5 Wilayah DKI Jakarta. Disertasi Program Pascasarjana Program Studi IKM UI.

Ruslan, G., 1995. Efek Merokok terhadap Rongga Mulut. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran

: 41 – 42. Santoso, SS., 1993. Perilaku Remaja Berkaitan dengan Kebiasaan Merokok. Jurnal Cermin

Dunia Kedokteran. Jakarta ; 84 : 41- 46. Sarwono, SW., 2005. Psikologi Remaja, Jakarta : Rajawali Pers. Smet, B., 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia : 292 –

296. Sugiyono., 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta : 104 – 134. Suhardi., 1995. Perilaku Merokok di Indonesia menurut Susenas dan SKRT 1995. Jurnal

Cermin Dunia Kedokteran : 23-35. Tomar, Asma, 1999. Smoking as Risk Factor for Periodontitis. Journal of Dentistry : 1–4. Quee, TC., 2002. The Role of Tobacco Use in Peridontal Health. Ontario Dentist: 1-2 WHO., 2003. Oral Health. http://www.who.int/ncd/orh/index.htm. 29 May 2003.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Willis, S., 2005. Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta : 1–5, 158–159. Wilson, DF., 1992. Oral Disease in the Tropics. Adelaide Oxfard University Press : 105 –

109.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Lampiran 1

No. Kartu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK DAN

HUBUNGANNYA DENGAN STATUS PENYAKIT PERIODONTAL

REMAJA SMU DI KOTA MEDAN

Pedoman Wawancara Nama : Sekolah : Kelas : Alamat : 1. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita 1. 2. Apakah anda mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan ? a. ya b. Tidak 2. Jawaban pertanyaan no.3, boleh lebih dari satu 3. Jika saudara menjawab pertanyaan no. 2 ya, maka : Apa saja bahaya merokok terhadap kesehatan yang anda ketahui ? 3.

a. Serangan jantung b. Kanker c. Gangguan kehamilan dan janin d. Hipertensi e. Gangguan pernafasan f. Bronkhitis g. Impotensi i. Lain-lain, sebutkan ......................

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

4. Apakah anda mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut ? a. ya b. Tidak 4. Jawaban pertanyaan no.5, boleh lebih dari satu 5. Jika saudara menjawab pertanyaan no. 4 ya, maka : Apa saja bahaya merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut yang anda ketahui ?

a. Kanker rongga mulut 5. b. Bercak putih pada lidah/ mukosa mulut c. Bau mulut yang tidak sedap d. Berkurangnya rasa pengecapan lidah e. Perdarahan pada gusi f. Stein/ bercak/ warna kuning kecoklatan sampai hitam pada gigi g. Lain-lain, sebutkan .........................

6. Apakah anda mengetahui kandungan zat berbahaya di dalam rokok? 6. a. ya b. tidak Jawaban pertanyaan no.7, boleh lebih dari satu 7. Jika saudara menjawab pertanyaan no.6 ya, maka : Apa saja kandungan dalam rokok yang menyebabkan rokok berbahaya bagi tubuh ? a. Nikotin b. Tar 7. c. Piridin d. Fenol e. Hidrogen Sianida f. Lain-lain, sebutkan................... 8. Apakah orang tua saudara merokok ? a. Ya b. Tidak 8. 9. Apakah saudara serumah anda ada merokok ? a. Ya b. Tidak 9. 10. Apakah teman-teman dekat anda merokok ? a. Ya b. Tidak 10. 11. Menurut saudara, apakah iklan rokok sangat menarik sehingga dapat mempengaruhi saudara untuk mencoba merokok : 11. a. Ya b. Tidak

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

12. Apakah saudara merokok ? a. Ya b. Tidak 12. Bila jawaban No. 12 ya, maka jawab pertanyaan berikut : 13. Jumlah rokok yang dihisap per hari ? a. < 10 batang per hari b. 10-20 batang per hari 13. c. > 20 batang per hari 14. Apa jenis rokok yang sering saudara konsumsi ?

a. Rokok putih b. Rokok kretek 14.

c. Kombinasi (rokok putih + rokok kretek) d. Cerutu 15. Sejak kapan Anda merokok?

a. SD kelas.......... b. SMP kelas....... 15. c. SMA kelas........ d. Dan lain-lain, sebutkan.........

Jawaban pertanyaan no.16-19 boleh lebih dari satu. 16. Dari mana sumber biaya saudara untuk membeli rokok ? a. Uang saku dari orang tua b. Diberi teman 16.

c. Lain-lain, sebutkan.................. 17. Dimana biasanya saudara merokok ? a. Di area sekolah b. Di rumah c. Di mall (pusat perbelanjaan) d. Di tempat les 17. e. Dan lain-lain,sebutkan.............. 18. Kapan biasanya saudara merokok ? a. Waktu jam sekolah (istirahat) b. Waktu pulang sekolah 18. c. Sore hari d. Malam hari e. Dan lain-lain, sebutkan........ 19. Apa alasan mengapa saudara merokok ? a. Pengaruh positif (menambah kenikmatan/menyenangkan perasaan) 19. b. Pengaruh negatif (mengurangi rasa marah dan gelisah) c. adiktif d. kebiasaan

e. Gengsi f. Lain-lain, sebutkan.................................

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

20. Apa faktor penyebab Anda pertama kali memulai merokok ? a. Teman-teman merokok b. Orang tua merokok 20. c. Saudara serumah merokok d. Iklan rokok e. Lupa/tidak ingat f. Lain-lain, sebutkan.................. Pemeriksaan Indeks Oral Higiene dan Indeks Periodontal Setelah gigi diberi disclosing solution : A. Pemeriksaan Indeks Plak Indeks plak PDI Ramford Skor kriteria 0 Tidak ada plak 1 Adanya plak pada daerah interproksimal atau pada

tepi gingiva yang menutupi kurang dari 1/3 separuh gingival permukaan vestibular dan oral gigi.

2 Adanya plak yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 separuh gingival permukaan vestibular dan oral gigi

3 Adanya plak menutupi 2/3 atau lebih separuh gingiva permukaan vestibular atau oral gigi

Jumlah skor plak 21. Indeks Plak = ---------------------------------- = -------------- = Jumlah gigi yang diperiksa B. Pemeriksaan Indeks Indeks kalkulus PDI Ramford

Kalkulus Skor kriteria 0 Tidak ada kalkulus

1 Adanya kalkulus supragingiva yang menutupi kurang dari 1/3 separuh gingival.

2 Adanya kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 separuh gingival dan kalkulus subgingiva atau

kalkulus subgingiva yang belum melingkari gigi 3 Adanya penumpukan kalkulus supragingiva yang

menutupi 2/3 atau lebih separuh gingival dan subgingiva yang sudah melingkari gigi

Jumlah skor kalkulus 22. Indeks Kalkulus = ----------------------------------- = --------------- = Jumlah gigi yang diperiksa

16 21 24

44 41 36

16 21 24

44 41 36

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

23. Indeks Oral Higiene = Indeks Plak + Indeks Kalkulus = C. Pemeriksaan Status Indeks PDI Ramford Periodontal Skor kriteria 0 Tidak ada tanda-tanda peradangan 1 Perubahan peradangan ringan sampai sedang pada

gingiva, tetapi belum mengelilingi gigi 2 Gingivitis ringan sampai sedang yang sudah

mengelilingi gigi 3 Gingivitis yang parah ditandai dengan warna merah,

pembengkakan gingiva tendensi mudah berdarah dan ulserasi

4 Pembentukan saku kurang dari 3mm (warna hitam terlihat semua)

5 Pembentukan saku 3-6mm (warna hitam bagian atas diperbatasan)

6 Pembentukan saku lebih dari 6mm (warna hitam tidak terlihat sama sekali)

Jumlah skor periodontal 24. Skor Periodontal = ------------------------------------ = -------------- = Jumlah gigi yang diperiksa

SP

SP

16 21 24

44 41 36

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Lampiran 2

Perhitungan besar sampel (Paul Leedy) :

Keterangan ;

Prakiraan proporsi populasi (P) = 40%

Confidence level = 95%

Relative precision (d) = 5% (dari 40%)

Z(1-α) = 1,96

Jadi :

n = (1,96)2 0,4(1-0,4) / (0,05)2

= (3,8416) (0,24) / 0,0025

= 0,922 / 0,0025

= 368,79 = 369

Jadi jumlah sampel yang diperoleh adalah 369 orang.

n = Z2

1-α P (1-P) / d2

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Lampiran 3 Daftar SMA yang berada di lingkar dalam : 1. SMUN 1 Medan 2. SMUN 2 Medan 3.SMUN 4 Medan 4. SMUN 5 Medan 5. SMUN 6 Medan 6. SMUN 7 Medan 7. SMU Sw Methodist 8. SMU Sw Kristen Imanuel 9. SMU Sw Alawiyah Al Itidiyah 10. SMU Sw Raksana 11. SMU Sw St. Thomas 12. SMU Sw Kristen I 13. SMU Sw Cahaya 14. SMU Sw GKPI Padang Bulan 15. SMU Sw Bahayangkari 16. SMU Sw Dharma Pancasila 17. SMU Sw Taman Siswa 18. SMU Sw Pelita 19. SMU Sw Yaspena 45 20. SMU Sw Bina Bersaudara 21. SMU Sw Angkasa Lanud 22. SMU Sw Laksamada Martadinata 23. SMU Sw Bina Karya 24. SMU Sw Sutomo 2 25. SMU Sw Kartika I 26. SMU Sw Kalam Kudus 27. SMU Sw Amir Hamzah 28. SMU Sw Darusalam 29. SMU Sw PGRI I 30. SMU Sw Petro 31. SMU Sw Teladan Cinta Damai 32. SMU Sw Karya Bakti 33. SMU Sw UISU 34. SMU Sw Timbul Jaya 35. SMU Sw Advent Air Bersih 36. SMU Sw Eria 37. SMU Sw Setia Budi Medan 38. SMU Sw St Antonius 39. SMU Sw YPK Medan 40. SMU Sw Al Ithihadiyah 41. SMU Sw Ksatria 42. SMU Sw Dwinama 43. SMU Sw Padamu Negeri 44. SMU Sw Sutomo I 45. SMU Sw Indonesia Membangun 46. SMU Sw Eklesia Medan 47. SMU Sw WR Supratman 1 48. SMU Sw WR Supratman 2 49. SMU Sw Muhamadiyah 50. SMU Sw Al-Ulum 51. SMU Sw Parulian 52. SMU Sw Nurul Islam Indonesia 53. SMU Sw Budi Murni

54. SMU Sw Gajah Mada 55. SMU Sw Amal Bakti 56. SMUN 10 Medan 57. SMU Sw Taman Siswa 58. SMU Sw Wiyata Dharma 59. SMU Sw Widia Sana 60. SMU Sw Hang Kesturi 61. SMU Sw Tunas Gajah Mada 62. SMUN 11 Medan 63. SMU Sw YP Utama Medan 64. SMU Sw Al Hidayah 65. SMU Sw Budi Satria 66. SMU Sw Teladan Medan 67. SMU Sw Islam Azizi 68. SMU Sw Katolik Mariana 69. SMU Sw Markus 70. SMU Sw Dharma Jaya 71. SMU Sw Eka Prasetya 72. SMU Sw Sutan Oloan 73. SMU Sw Nahlatul Ulama 74. SMU Sw St. Thomas 3 75. SMU Sw Marisi Medan 76. SMU Sw Free Methodist 77. SMUN 14 Medan 78. SMU Sw Dharma Sakti 79. SMU Sw Mulia Menteng 80. SMU Sw Karya Kesuma 81. SMU Sw Katolik Trisakti 82. SMU Sw Harapan 83. SMU Sw SMUN 15 Medan 84. SMU Sw Muhamadiyah Medan 85. SMU Sw Sutan Iskandar Muda 86. SMUN 17 Medan 87. SMU Sw Katolik Budi Murni 88. SMU Sw Pencawan 89. SMU Sw YP Budi Medan 90. SMU Sw Timbul Jaya 2 Medan 91. SMU Sw Dharma Bakti 92. SMU Sw Mulia dan Pencawan 93. SMUN 18 Medan 94. SMU Sw Pembangunan Nasional 95. SMU Sw Parulian 2 Medan 96. SMU Sw Advent 1 Medan 97. SMU Sw Sutini 98. SMU Sw Methodist Medan 99. SMU Sw Prof HM Yamin 100. SMU Sw Husni Thamrin 101. SMU Sw Santa Maria 102. SMU Sw Methodist 7 Medan 103. SMU Sw Letjen S Parman 104. SMU Sw Josua

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.

Lampiran 4 Daftar SMA yang berada di lingkar luar : 1. SMA Sw Plus Muhammadiyah 2. SMA Sw Al Azhar 3. SMA Sw Riama 4. SMAN 3 Medan 5. SMA SwPulau Berayan Darat 6. SMA Sw Yos Sudarso 7. SMA Sw Dharmawangsa 8. SMA Sw Methodist 9. SMA Sw Suci Murni 10. SMA Sw Krakatau 11. SMA Sw Al Fatah 12. SMA Sw DR Sudirohusodo 13. SMA Sw Kristen 14. SMAN 13 Medan 15. SMA Sw Apipsu 16. SMA Sw Nasional Gultom 17. SMA Sw Budaya 18. SMA Sw Yapsi 19. SMA Sw Al Hilal 20. SMAN 8 Medan 21. SMA Sw Budi Utomo 22. SMA Sw HKBP Sidorame 23. SMA Sw Samuel Indonesia 24. SMAN 9 Medan 25. SMA Sw William Booth 26. SMA Sw Nurani Belawan 27. SMA Sw Katolik Budi Murni 3 28. SMAN 12 Medan 29. SMA Sw Kartika 2 Medan 30. SMA Sw Budi Luhur 31. SMA Sw Panca Budi 32. SMA Sw Al Wasliyah 1 33. SMA Sw Al Wasliyah 3 34. SMA Sw Kartanegara 35. SMA Sw Sriwijaya 36. SMA Sw Nurhasanah 37. SMA Sw Kebangsaan 38. SMA Sw Muhammadiyah 39. SMA Sw Sunggal 40. SMA Sw Mulia 41. SMA Sw Budi Sunggal 42. SMA Sw Brigjen Katamso 43. SMA Sw Supriyadi 44. SMA Sw Letjen Haryono 45. SMA Sw Mayjen Sutoyo 46. SMAN 16 Medan 47. SMA Sw Budi Agung 48. SMA Sw PGRI 12 49. SMA Sw Bina Taruna 50. SMA Sw Hangtuah Belawan 51. SMA Sw Katolik St. Yoseph 52. SMA Sw Palapa Medan 53. SMAN 19 Medan 54. SMAN 20 Medan 55. SMAN 21 Medan

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6703/1/09E02236.pdfterhadap kesehatan sebesar 2,22; pengetahuan bahaya rokok terhadap kesehatan gigi dan

Rika Mayasari Alamsyah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007, 2009.