Upload
tranque
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN
ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG
MASUK JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011-2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
KARTINI
1112081000135
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN
ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG
MASUK JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011-2014
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Kartini
NIM : 1112081000135
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni Murdiyah Hayati, S.Kom., MM
NIP. 19690203 200112 1 003 NIP. 19741003 200312 2 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis 14 Januari 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa :
1. Nama : Kartini
2. NIM : 1112081000135
3. Jurusan : Manajemen/MIPS
4. Judul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
Islamic Social Reporting (ISR) pada perusahaan yang
masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Januari 2016
1. M. Hartana I Putra, M.Si
NIP. 19680605 200801 1 023
2. Supriyono, M.Si
NIP. 19720111 201411 1 001
3. Dwi Nur’aini Ihsan, M.Si
NIP. 19771021 201411 2 001
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, 23 Maret 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa:
1. Nama : Kartini
2. NIM : 1112081000135
3. Jurusan : Manajemen
5. Judul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
Islamic Social Reporting (ISR) pada perusahaan yang
masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kartini
NIM : 1112081000135
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau
tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, tenyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 20 Februari 2016
Yang menyatakan,
Kartini
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
Data Pribadi
Nama : Kartini
Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 24 Oktober 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp Parung Aleng RT/RW 002/007 desa Cikeas,
kecamatan Sukaraja, kabupaten Bogor. 16710
No. Telepon : 0838-1112-4784
Email : [email protected]; [email protected]
Pendidikan Formal
1999 – 2005 : SD Negeri Cikeas 03
2005 – 2008 : MTs Fathussa’adah
2008 – 2011 : MA Negeri 2 Bogor
2011 – 2013 : Program Profesional Teknologi Informasi Perbankan Syariah
CEP – CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia
2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Informasi Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendidikan Informal
1999-2002 Madrasah Diniyah Al-atiqiyah
2002-2005 TPA Nuurul Qur’an
Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris Umum PMR unit MAN 2 Bogor periode 2009-2010
2. Koord. Akhwat Pengembangan Ekonomi Komisariat Daerah FEB LDK Syahid
periode 2014/2015
3. Sekretaris Umum II LiSEnSi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode
2014/2015
Pengalaman Kerja
Data Entry di Masyarakat Ekonomi Syariah Pusat
(www.masyarakatekonomisyariah.org) Oktober-November 2015
Abstrak
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
Islamic social Reporting (ISR) dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan,
profitabilitas, tipe industri, dan leverage. ISR merupakan indeks pengungkapan
tanggung jawab sosial yang indikatornya spesifik sesuai dengan syariah. Dengan
objek penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index
pada tahun 2011-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan ISR sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Sedangkan
tipe industri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan ISR.
Kata kunci:
Islamic Social Reporting, Corporate social responsibility, Jakarta Islamic Index,
tanggung jawab sosial, ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, leverage.
vii
Abstract
The study analizes the factors that affect the disclosure of Islamic social reporting
(ISR) using variabels company size, profitability, industry tipe, and leverage. ISR
is an index of social responsibility disclosure of the specific indicators in
accordance with sharia. With the object of research that companies that entered
the Jakarta Islamic Index in 2011-2014. The result of this study indicate that
company size, profitability, and leverage have significantly on the disclosure of ISR
accordance with previous studies. Where industry type does not have a significant
impact of the disclosure of the ISR.
Keywords:
Islamic social reporting, corporate sosial responsibility, Jakarta Islamic Index,
company size, profitability, industry type, leverage.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan nikmat-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada
perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014” dengan
sebaik-baiknya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan
dan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyadari
bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak
yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materil. Untuk
itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak Arsudin dan Ibu R. Zaenab yang selalu memberikan
dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan
selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas dan sabar. Kalian adalah motivasi
terkuat bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Hj. Duriyati dan Bapak Kiswanto, serta Bapak H. Zaenudin dan Ibu Hj.
Asiah yang memberikan dukungan baik moril maupun materil dan mendoakan
dengan penuh rasa ikhlas.
3. Keluarga tercinta, Rodiah Islamiati S.Pd.I, Lista Maulida, Fajar Maulana, Azkya
Aulia, Fahmi Arrasyid, Faiz Mubarok, Bi Romlah, Mang Ade, Mang Adi, Mang
Uday, Bi Teti, Wa Yahya.
ix
4. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,
SE.Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH selaku
Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku Wadek III
FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing I, yang
senantiasa ikhlas meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing
dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang
begitu besar pada penulis.
6. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom, MM yang telah meluangkan waktu, pikiran serta
kesabarannya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini serta
motivasinya yang begitu besar pada penulis.
7. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Ir. Ela
Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.
8. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM yang telah banyak membantu dan memberikan
jalan bagi kami MIPS.
9. Bapak Faizul Mubarok, MM selaku Pembimbing Akademik.
10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu
yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.
11. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya
melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus kebutuhan
administrasi, keuangan dan lain-lainnya, khususnya Pak Alfred, Pak Ali, Bu
Halimah, Pak Rahmatullah, Pak Bonik dan Pak Sofyan.
12. Sahabat Seperjuangan yaitu Siti Yuhanah, Mutia rahmah, Firda Istiani, Nuzul
Qorifah, Jessica Andrianty, Jananti Nur Syafitri, Lina Trisnawati, Ahmad
Rozali, Inas Mawardah, Rizky Yulandari, Nisrina Nurfebri, yang selalu
membantu, mendukung, mendoakan, memotivasi dan menghibur selama proses
menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat kostan kece, teh Lia, ajuma Ela, dan Rahmi, serta teman SGD Squad,
Defri, dan Nima, Kennardi serta Aprian yang selalu menghibur dan memovitasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
14. Sahabat-sahabat Abdul Rohman, Kholisoh, Panji, Yusuf, Rahmi, yang selalu
memotivasi dan tak sungkan memberikan bantuan kepada penulis.
15. Teman-teman seperjuangan Manajemen Informasi Perbankan Syariah
angkatan 2012 sebagai angkatan pertama. Terimakasih atas rasa kekeluargaan
yang telah diberikan, dukungannya dan selalu ada dalam suka maupun duka
serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan
16. Keluarga besar LiSEnSi UIN Jakarta yang telah memberikan pengalaman dan
pelajaran yang begitu berharga selama masa menjabat dan salama masa
perkuliahan yang menjadikan pribadi penulis lebih baik lagi dari waktu ke
waktu. Semoga kekeluargaan kita tetap terjaga.
17. Teman-teman KKN Aurum 2014.
18. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagian telah
dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terimakasih banyak
atas motivasi yang telah diberikan selama ini.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan
maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Skripsi
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik manajer
investasi, dunia bisnis, dunia akademisi, para pembaca serta bagi penulis sendiri
sebagai proses pengembangan diri.
Jakarta, 20 Februari 2016
Penulis
(Kartini)
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii
Abstrak ................................................................................................................... vi
Abstract ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 8
BAB II ................................................................................................................... 10
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 10
A. Landasan Teori ............................................................................................. 10
1. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) ................................... 10
a. Ukuran Perusahaan.......................................................................... 12
b. Profitabilitas .................................................................................... 12
c. Tipe Industri .................................................................................... 14
d. Leverage .......................................................................................... 15
2. Teori Pengungkapan .................................................................................. 16
3. Corporate Social Responsibility (CSR) .................................................... 17
a. Standar Global Reporting Intiatives (GRI) ..................................... 19
b. CSR dalam perspektif Islam............................................................ 20
c. AAOIFI ........................................................................................... 20
4. Islamic Social Reporting (ISR) ................................................................. 22
5. Jakarta Islamic Index ............................................................................... 27
xii
a. Fatwa dan Landasan Hukum ........................................................... 30
B. Hubungan Antar Variabel ............................................................................ 32
C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 34
D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 40
E. Hipotesis ....................................................................................................... 42
BAB III ................................................................................................................. 43
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 43
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 43
B. Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 44
C. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 45
D. Metode Analisis Data .................................................................................. 46
1. Estimasi data Panel .................................................................................... 46
a. Common Effect ................................................................................ 47
b. Fixed Effect ..................................................................................... 47
c. Random Effect ................................................................................. 47
2. Tahapan Analisis data ............................................................................... 48
a. Uji Chow ......................................................................................... 48
b. Uji Hausman ................................................................................... 49
c. Lagrange Multiplier (LM) Test ...................................................... 50
3. Uji Dasar Asumsi Klasik ........................................................................... 50
a. Uji Multikolonieritas ....................................................................... 50
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 51
4. Pengujian Statistik ..................................................................................... 51
a. Uji Koefisien Determinasi (Adj R2) ................................................ 52
b. Uji Simultan (Uji F) ........................................................................ 52
c. Uji Parsial (Uji t) ............................................................................. 52
5. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 53
BAB IV ................................................................................................................. 57
ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 57
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 57
B. Analisis Hasil Content Analysis Indeks ISR ................................................ 58
C. Deskripsi Data ............................................................................................. 64
xiii
D. Analisis dan Pembahasan ............................................................................ 66
1. Pemilihan model regresi data panel .......................................................... 67
a. Uji chow .......................................................................................... 68
b. Uji Lagrange Multiplier (LM) Test ................................................ 70
2. Uji asumsi Klasik ...................................................................................... 71
a. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 71
b. Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 72
3. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 72
3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................... 72
4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ........................................................ 73
5. Uji Koefisien determinasi ( R2) ....................................................... 75
6. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................ 76
BAB V ................................................................................................................... 80
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................................................................... 80
A. Kesimpulan .................................................................................................. 80
B. Implikasi ...................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pengelompokan tipe industri ................................................................. 15
Tabel 2.2 Sejarah Jakarta Islamic Index ............................................................... 30
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 34
Tabel 3.1 Rincian Sampel penelitian .................................................................... 44
Tabel 3.2 Sampel Data Penelitian ......................................................................... 45
Tabel 3.3 Operasional variabel penelitian ............................................................. 55
Tabel 4.1 Tema Pengungkapan ISR ...................................................................... 57
Tabel 4.2 Total Skor ISR berdasarkan tema periode 2011-2014 .......................... 58
Tabel 4.3 Skor dan Rasio Tiap Perusahaan ........................................................... 60
Tabel 4. 4 Hasil uji statistik deskriptif .................................................................. 65
Tabel 4.5 Hasil regresi data panel Common effect ................................................ 67
Tabel 4.6 hasil regresi data panel model fixed effect ............................................ 68
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ............................................................................. 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Park .................................... 72
Tabel 4.11 Hasil Uji F dengan model Common effect .......................................... 73
Tabel 4.12 Hasil Uji t dengan model Common effect ........................................... 73
Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R2 dengan model Common effect ......................... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini Corporate Social Responsibility (CSR) bukan menjadi hal asing
lagi bagi dunia usaha atau bisnis. Dunia usaha tidak hanya terbatas pada kegiatan
mencari keuntungan (profit oriented) akan tetapi berkewajiban untuk melakukan
tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan, tidak hanya terbatas pada usaha
industri akan tetapi semua usaha harus melakukan tanggung jawab demi
kelangsungan usahanya.
Kewajiban tersebut diperkuat dengan adanya undang-undang tanggung jawab
sosial perusahaan yang dituangkan dalam UUPT No. 40 tahun 2007 pasal 1 yang
berisi: “tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Dalam undang-undang
ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan
mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas
setempat, dan masyarakat pada umumnya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk
mendukung terjalinnya hubungan perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai
dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat, maka
ditentukan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
2
lingkungan. Untuk melaksanakan kewajiban perseroan tersebut, kegiatan tanggung
jawab sosial dan lingkungan harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Kegiatan tersebut dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Dalam hal perseroan
tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan maka perseroan yang
bersangkutan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”
CSR merubah pandangan bisnis tidak hanya berorientasi pada keuntungan
semata tanpa memperdulikan dampak negatif yang merugikan masyarakat. Namun
di Indonesia penerapan CSR belum sepenuhnya dilakukan. Kabut asap yang
melanda Indonesia beberapa bulan terakhir salah satu contohnya. Perusahaan tidak
memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari perluasan area kebun sawit dengan
cara membakar hutan, bahkan kerugian yang ditimbulkan pun bukan hanya
merusak kesehatan masyarakat sekitar bahkan secara materi pun merugikan
mencapai 200 triliun rupiah (http://www.bbc.com/)
Contoh lainnya yakni PT. Indorayon, sebuah perusahaan pabrik kertas yang
mengalami kebangkrutan disebabkan oleh tata kelola yang buruk dalam mengelola
hutan pinus di sekitar danau Toba yang menjadi sumber utama bahan baku
pembuatan kertas. Akibat pengelolaan hutan pinus yang buruk itu menimbulkan
kerusakan lingkungan hutan dan mengganggu sistem tata air disekitar danau Toba.
(http://sains.kompas.com/)
Hal yang sama terjadi pada PT. Lapindo Brantas, kecerobohan PT. Lapindo
Brantas dalam melakukan eksplorasi minyak dan gas di Sidoarjo bukan saja telah
3
menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup pada area yang sangat
luas, tetapi juga mematikan sumber pencaharian sebagian besar masyarakat
didaerah yang tercemar tersebut. (http://www.cnnindonesia.com). Menurut
Rustianti dalam Novrianti dan Armas (2012) banyak penelitian yang mengatakan
bahwa apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingungan yang baik maka
akan muncul kepercayaan dari investor untuk bersedia memberikan premium lebih
kepada perusahaan yang memberikan transparansi atas pelaksanaan GCG dalam
laporan tahunan mereka.
Adanya kewajiban tersebut hendaknya dapat dijadikan peluang oleh pelaku
usaha untuk menjadikan CSR alat dalam menarik simpati investor maupun
masyarakat umum. Didukung dengan zaman sekarang yang menuntut keterbukaan
publik atas transparansi dan akuntabilitas hendaknya CSR benar-benar dijadikan
strategi jangka panjang perusahaan untuk mempertahankan eksitensi perusahaan.
Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas tersebut, CSR dapat dijadikan media
informasi antara perusahaan dan stakeholder melalui laporan tahunan untuk
membangun, mempertahankan, dan menambah kontribusi perusahaan dari sisi
ekonomi dan politis. Sehingga dengan adanya laporan berkelanjutan, perusahaan
ingin menunjukan kepada pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal
bahwa perusahaan mereka adalah perusahaan yang bertanggung jawab kepada
lingkungan dan sosial. Bagi para stakeholder sendiri, laporan berkelanjutan ini
dapat digunakan untuk menilai apakah investasi telah terpenuhi oleh perusahaan
karena laporan ini tidak hanya mengungkapkan bukti aktivitas perusahaan.
4
Dewasa ini pengukuran CSR masih mengacu kepada Global Reporting Initiative
Index (Indeks GRI) (Haniffa 2002). Pengukuran tersebut tentunya kurang tepat
karena perusahaan yang diakui sebagai emiten syariah dan dinyatakan memenuhi
syariat Islam seharusnya mengungkapkan informasi yang membuktikan perusahaan
tersebut beroperasi sesuai hukum Islam. Dimana dengan menggunakan indeks GRI
belum menggambarkan prinsip-prinsip Islam seperti belum mengungkapkan
terbebasnya dari unsur riba, gharar, dan transaksi-transaksi yang diharamkan oleh
Islam. Ketiadaan standar pelaporan CSR secara syariah menjadikan pelaporan CSR
perusahaan syariah menjadi tidak seragam dan standar. Lain halnya dengan Islamic
Social Reporting Index (ISR) yang merupakan pengembangan pengungkapan
tanggungjawab sosial yang didalamnya sesuai prinsip syariah.
Indeks ISR merupakan tolak ukur pelaksanaan tanggung jawab sosial yang berisi
kompilasi item-item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and
Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian
dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item CSR yang
seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam (Othman et al, 2009). Sesuainya
indeks ISR untuk entitas Islam karena mengungkapkan hal-hal yang berkaitan
dengan prinsip Islam seperti transaksi yang sudah terbebas dari unsur riba,
spekulasi dan gharar, serta mengungkapkan zakat, status kepatuhan syariah serta
aspek-aspek sosial seperti sodaqoh, waqaf, qordul hasan, sampai dengan
pengungkapan peribadahan di lingkungan perusahaan.
Sayangnya penelitian mengenai pelaksanaan ISR masih berorientasi di sektor
perbankan syariah saja, sedangkan untuk sektor non perbankan dan lembaga
5
keuangan lainnya seperti pasar modal penelitian yang mengenai ISR belum banyak
dilakukan sehingga kurang meluasnya konsep ISR terutama di Indonesia. Studi
terdahulu mengenai tanggung jawab sosial yang turut menyajikan aspek religi
dalam laporan tahunan masih sangat terbatas, terutama dengan menyajikan
pemenuhan kewajiban perusahaan yang sesuai dengan syariah. Untuk itu, Othman
et al (2009) mengembangkan indeks pengungkapan yang relevan dengan hal-hal
tersebut yang biasa disebut dengan Islamic Social Reporting (ISR). Menurut
Haniffa (2002) menjelaskan bahwa ada keterbatasan pada kerangka pelaporan
sosial yang dilakukan oleh lembaga konvensional. Keterbatasan mencakup aspek
spiritual dan moral, sebab dalam prinsip syariah tidak hanya berfokus kepada aspek
material saja. Karenanya diperlukan sebuah kerangka pelaporan sosial yang
berdasar pada prinsip syariah dalam mengembangkan Islamic social Reporting
untuk mencapai tujuan akuntabilitas dan transparansi.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Othman (2009) menemukan bahwa
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran dewan direksi muslim mempengaruhi
secara signifikan tingkat pengungkapan ISR. Penelitian lainnya oleh Ayu (2010)
memasukkan variabel bebas yang dianggap dapat mempengaruhi ISR, hasil nya
adalah total aktiva dan ROA mempengaruhi tingkat pengungkapan ISR. Maruki et
al (2009) mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi pelaporan tanggung
jawab sosial pada bank syariah yang ada di Malaysia, faktor yang di uji adalah
leverage, ukuran bank, dan profitabilitas. Hasilnya menunjukan bahwa hanya
ukuran perusahaan saja yang memiliki hubungan positif terhadap pengungkapan
ISR. Begitupun dengan penelitian Lestari (2013) yang meneliti pengaruh ISR di
6
bank syariah di Indonesia dan hasilnya adalah ukuran perusahaan dan profitabilitas
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR sedangkan variabel
lainnya yaitu umur perusahaan dan komposisi dewan komisaris tidak memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ISR merupakan hal yang lebih tepat
untuk memenuhi ekspektasi dari pemangku kepentingan khususnya masyarakat.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mempelajari dan mengkaji faktor yang
mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan yang ada
di Indonesia. Dengan demikian penulis merumuskannya dengan judul “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
Pada Perusahaan Yang Masuk Jakarta Islamic Index Periode 2011-2014.
Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Othman et al. (2009) dengan menggunakan ISR sebagai indeks pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan terdahulu adalah ukuran, profitabilitas, komposisi
dewan dan jenis industri. Sedangkan dalam penelitian ini ada penambahan
variabel independen yang diduga juga berpengaruh terhadap pengungkapan ISR
yaitu leverage.
7
2. Populasi Penelitian
Objek penelitian yang akan digunakan adalah data laporan keuangan perusahaan
terpilih yang ada di Indonesia. Pada penelitian sebelumnya adalah pada
perusahaan di Malaysia.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 sedangkan penelitian sebelumnya
dilakukan pada 2009.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, dan
leverage berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting?
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting?
4. Bagaimana pengaruh tipe industri terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting?
5. Bagaimana pengaruh leverage terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting?
8
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan yang ada.
Adapun tujuannya adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri dan
leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.
2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
Islamic Social Reporting.
3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan Islamic
Social Reporting.
4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh tipe industri terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting.
5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh leverage terhadap pengungkapan
Islamic Social Reporting.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Islamic social reporting maupun CSR
secara umum.
b. Bagi akademisi; dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan materi
mengenai pelaksanaan pengungkapan Islamic sosial reporing pada perusahaan.
2. Manfaat Praktis
9
a. Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi mengenai regulasi yang
mengatur tentang pengungkapan tanggung jawab sosial pada instansi atau
perusahaan.
b. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan
untuk menyusun rencana dan kebijakan di masa yang akan datang, serta sebagai
pertimbangan untuk membuat Islamic social reporting yang memadai sesuai
dengan prinsip syariah.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Corporate governance dalam arti sempit menjelaskan mengenai dua aspek
utama yaitu governance structure atau board structure dan governance process atau
governance mechanism pada suatu perusahaan (Alijoyo, 2004:16). Governance
structure adalah struktur hubungan pertanggungjawaban dan pembagian peran di
antara berbagai organ utama perusahaan yaitu: pemilik / pemegang saham,
pengawas / komisaris, dan pengelola / direksi / manajemen. Governance process
membicarakan tentang mekanisme kerja dan interaksi aktual diantara organ-organ
perusahaan tersebut. Sedangkan menurut OECD principles (2004), corporate
governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara
pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan.
Adapun asas-asas good corporate governance menurut Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) (2006:5) adalah:
1. Transparansi (Transparency)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah
diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil
11
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh
peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan
dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Responsibilitas (Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai
good corporate citizen.
4. Independensi (Independency)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan
asas kewajaran dan kesetaraan.
12
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan Menurut Sienly dan Bram (2008:75) Ukuran perusahaan
adalah nilai penjualan bersih perusahaan selaman satu tahun tertentu. Ukuran
perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan merupakan
pengukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya suatu
perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi
pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar aktiva suatu perusahaan
maka akan semakin besar pula modal yang ditanam, semakin besar total penjualan
suatu perusahaan maka akan semakin banyak juga perputaran uang dan semakin
besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat
(Hilmi dan Ali, 2008)
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan
adalah suatu skala yang menentukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat
dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah karyawan dan nilai total aktiva yang
merupakan variabel konteks yang mengukur tuntutan pelayanan atau produk
organisasi.
b. Profitabilitas
Menurut R. Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri. Kemudian definisi profitabilitas menurut
Kasmir (2011:196) menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Lain halnya Susan
13
Irawati (2006:58), menurutnya profitabilitas bahwa rasio keuntungan atau
profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan
dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara
efisien.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio
profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan
(manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang
dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan.
Menurut Kasmir (2011:197) , yang menyatakan bahwa :
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar
perusahaan, yaitu:
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
e. Untuk mengukur produtivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
14
c. Tipe Industri
Dalam beberapa penelitian, para peneliti mengelompokkan perusahaan-
perusahaan ke dalam jenis industri tertentu. Pengelompokan jenis industri
dilakukan sesuai dengan tujuan masing-masing penelitian. Salah satunya Haniffa
dan Cooke (2005) mengelompokkan menjadi industri konsumen,
konstruksi/properti, perdagangan/jasa, perkebunan/pertambangan, dan industrial.
Dalam penelitian ini jenis industri dikelompokkan menjadi perusahaan yang
masuk ke dalam industri manufaktur dan non-manufaktur. Menurut Omar dan
Simon dalam Amilia Raditya (2012) perusahaan manufaktur menghasilkan polusi
yang lebih banyak daripada perusahaan non-manufaktur sehingga informasi
tambahan harus diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur.
Dengan kata lain, perusahaan manufaktur sudah seharusnya melakukan
pengungkapan yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan non-manufaktur.
Sehingga dalam penelitian ini tipe industri merupakan variabel boneka (variabel
dummy). Dalam penelitian ini, perusahaan yang termasuk ke dalam industri
manufaktur diberi nilai 1 dan perusahaan selain industri manufaktur diberi nilai 0.
Pengelompokkan tipe industri yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
fact Book IDX 2014.
15
Tabel 2.1 Pengelompokan tipe industri
Ind
ust
ry C
lass
ific
ati
on
A. Primary Sectors (Extractive)
Sector 1 Agriculture
Sector 2 Mining
B.
Secondary Sectors (Processing/Manufacturing
Industry)
Sector 3 Basic Industry and Chemicals
Sector 4 Miscellaneous Industry
Sector 5 Consumer Goods Industry
C. Tertiery Sectors (Service)
Sector 6 Property, Real Estate, and Building
Construction
Sector 7 Infrastructure, Utilities, and Transportation
Sector 8 Finance
Sector 9 Trade, Service, and Investment
Sumber: www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx
d. Leverage
Leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or
funds) untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan.
Sutrisno (2000) mendefinisikan leverage sebagai penggunaan aktiva tetap atau
sumber dana dimana atas penggunaan dana tersebut, perusahaan harus menanggung
biaya tetap atau membayar beban tetap.
16
Semakin besar tingkat leverage berarti tingkat ketidakpastian (uncertainty) dari
penghasilan yang akan diperoleh akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang
sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah penghasilan yang akan diperoleh.
Tingkat leverage ini berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
lainnya, atau dari satu periode ke periode lainnya di dalam suatu perusahaan, tetapi
yang jelas, semakin tinggi tingkat leverage akan semakin tinggi resiko yang
dihadapi serta semakin besar tingkat penghasilan (return) yang diharapkan. Istilah
resiko (risk) dalam leverage dimaksudkan dengan ketidakpastian (uncertainty)
dalam hubungannya dengan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-
kewajiban tetapnya (fixed payment obligation).
Perhitungan leverage dalam praktiknya bisa dilakukan melalui dua pendekatan
yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi, Yakni dengan Debt to Asset
Ratio dan Debt to Equity Ratio. Debt to Asset Ratio adalah sebuah rasio untuk
mengukur jumlah asset yang dibiayai oleh hutang semakin tinggi nilai DAR
mengindikasikan semakin besar jumlah asset yang dibiayai oleh hutang dan
semakin kecil jumlah asset yang dibiayai oleh modal. Debt to Equity Ratio adalah
rasio yang membandingkan seberapa besar jumlah hutang terhadap ekuitas.
Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang
semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya.
2. Teori Pengungkapan
Pengungkapan menurut Haniffa (2002) yaitu membuat sesuatu menjadi
diketahui atau mengungkapkan sesuatu. Tingkat pengungkapan sangat dipengaruhi
oleh sumber pembiayaan, sistem hukum, keadaaan ekonomi dan politik, tingkat
17
perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan dan budaya. Adapun biaya yang harus
dikeluarkan untuk membuat pengungkapan tersebut menurut Cooke (1992) dalam
Ayu (2010) yaitu biaya pengumpulan informasi, biaya supervisi manajemen, biaya
auditor dan kuasa hukum, dan biaya penyebaran informasi.
Dalam prakteknya, pengungkapan berdasarkan hubungannya dengan
persyaratan yang ditetapkan standar menurut Darrough (1993) dalam Amilia
Raditya (2012), terdiri dari dua macam yaitu :
1. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure)
Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang disyaratkan oleh standar
akuntansi yang berlaku dan oleh Badan Pengawas Pasar Modal yang berwenang
di negara yang bersangkutan. Jika perusahaan tidak bersedia untuk
mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa
perusahaan untuk mengungkapkannya.
2. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)
Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan komponen komponen yang
dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang
berlaku.
3. Corporate Social Responsibility (CSR)
Pelakssanaan GCG merupakan faktor penting dalam pelaksanaan corporate
social responsibility. Asas corporate governance yang berkaitan erat dengan CSR
adalah asas responsibility dimana perusahaan melaksanakan tanggung jawabnya
tidak hanya kepada pemilik saham saja tetapi juga kepada pemangku kepentingan
18
perusahaan demi keberlanjutan perusahaan di masa mendatang. The World
Business Council for Sustainable Development (2000) mendefinisikan CSR sebagai
berikut :
“Corporate Social responsibility is the continuing commitment by business
to behave ethically and contribute to economic development while
improving the quality of life of the workforce and their families as well as
of the local community and society at large.”
Di Indonesia, salah satu regulasi mengenai pelaporan CSR diatur oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) yang dituangkan dalam Exposure Draft Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) paragraf 12 yang
berbunyi sebagai berikut:
“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added
statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan
sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.
Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi
Keuangan.”
Pemerintah juga turut mendukung praktik pelaporan CSR melalui UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. UU Perseroan Terbatas pasal 66 ayat 2 huruf c menyatakan
bahwa salah satu isi dari laporan tahunan wajib memuat laporan pelaksanaan
19
tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU Perseroan Terbatas pasal 74
menjelaskan bahwa perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan. Selanjutnya, disebutkan bahwa perusahaan yang tidak
melaksanakan kewajiban tersebut akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
a. Standar Global Reporting Intiatives (GRI)
Perkembangan CSR saat ini semakin ke arah lebih baik, dan perlu dicermati
tentunya perkembangan ini dipengaruhi oleh standar-standar dalam pelaporan CSR.
Salah satu standar yang digunakan dalam pelaporan CSR adalah GRI.
GRI dikeluarkan pada tahun 1999, tetapi saat ini masih terus berkembang. GRI
merupakan standar pelaporan internasional yang dapat digunakan secara sukarela
oleh organisasi. Pelaporan tersebut mencakup dimensi ekonomi, lingkungan dan
sosial dalam kegiatan organisasi, baik produksi barang maupun jasa. Dengan
menggunakan masukan dari para pelapor dan pengguna laporan, GRI berupaya
menyusun daftar indikator yang spesifik untuk pelaporan kinerja di bidang sosial,
lingkungan dan ekonomi. Penting untuk dicatat bahwa karena GRI adalah kerangka
pelaporan non keuangan, GRI tidak memberikan rekomendasi atas business
conduct, namun kerangka pelaporan sangat dipertegas oleh norma-norma dalam
business conduct. GRI dipelopori oleh Coalition of Environmentally Responsible
Economies (CERES) yang didalamnya adalah organisasi non pemerintah,
perusahaan, konsultan, firma akunting, asosiasi bisnis, akademik, dan berbagai
20
pihak lainnya. UNEP menyumbang sebagian dana. GRI tidak menilai kesesuaian
kinerja perusahaan dengan petunjuk pelaporannya.
b. CSR dalam perspektif Islam
CSR dalam perspektif Islam menurut AAOIFI yaitu segala kegiatan yang
dilakukan institusi finansial Islam untuk memenuhi kepentingan religius, ekonomi,
hukum, etika, dan discretionary responsibilities sebagai lembaga finansial
intermediari baik itu bagi individu maupun bagi institusi. Tanggung jawab religius
mengacu kepada kewajiban menyeluruh bagi institusi finansial Islam untuk
mematuhi hukum Islam pada seluruh kegiatannya. Tanggung jawab ekonomi
mengacu kepada kewajiban institusi untuk mematuhi kelayakan ekonomi secara
efisien dan menguntungkan. Kewajiban hukum mengacu kepada institusi finansial
Islam untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat beroperasinya
instistusi tersebut. Tanggung jawab etika yang dimaksud dalam AAOIFI yaitu
menghormati masyarakat, norma agama dan kebiasaan yang tidak diatur dalam
hukum. Sedangkan discretionary responsibilities mengacu kepada ekspektasi yang
diharapkan oleh pemegang saham bahwa institusi finansial Islam akan
melaksanakan perannya sosialnya dalam mengimplementasikan cita-cita Islam.
c. AAOIFI
Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) adalah
organisai internasional Islam non-badan hukum nirlaba yang menyiapkan standar
akuntansi, audit, pemerintahan, etika dan standar Syariat Islam lembaga keuangan
dan industri. Program kualifikasi profesional (terutama CIPA, Penasihat syariat dan
21
Auditor "CSAA", dan program kepatuhan perusahaan) yang disajikan oleh AAOIFI
dalam upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia industri dasar dan struktur
pemerintahan.
AAOIFI didirikan sesuai dengan Perjanjian Asosiasi yang ditandatangani oleh
lembaga-lembaga keuangan Islam pada 1 Safar, 1410H berkorespondensi dengan
26 Februari 1990 di Aljazair. Kemudian terdaftar pada tanggal 27 Maret 1991 di
Negara Bagian Bahrain. Sebagai organisasi internasional yang independen,
AAOIFI didukung oleh kelembagaan anggota (200 anggota dari 45 negara, sejauh
ini) termasuk bank sentral, lembaga keuangan Islam, dan peserta lain dari industri
perbankan Islam internasional dan keuangan, di seluruh dunia. AAOIFI telah
memperoleh dukungan untuk memastikan pelaksanaan standar, yang sekarang
diadopsi di Kerajaan Bahrain, Dubai International Financial Centre, Yordania,
Lebanon, Qatar, Sudan dan Suriah., yang relevan di Australia, Indonesia, Malaysia,
Pakistan, Kerajaan Arab Saudi, dan Afrika Selatan telah mengeluarkan panduan
yang didasarkan pada standar AAOIFI dan pernyataan-pernyataan.
a. Tujuan dari AAOIFI adalah:
1. Untuk mengembangkan pemikiran akuntansi dan audit yang relevan dengan
lembaga-lembaga keuangan Islam;
2. Untuk menyebarluaskan pikiran akuntansi dan audit yang relevan dengan
lembaga-lembaga keuangan Islam dan penerapannya melalui pelatihan, seminar,
penerbitan surat kabar berkala, melaksanakan penelitian dan sarana lainnya;
3. Untuk menyiapkan, menyebarkan dan menafsirkan standar akuntansi dan audit
untuk lembaga keuangan Islam.
22
4. Untuk meninjau dan mengubah standar akuntansi dan audit untuk lembaga
keuangan Islam.
AAOIFI melaksanakan tujuan tersebut sesuai dengan ajaran syariat Islam yang
merupakan sistem yang komprehensif untuk semua aspek kehidupan, sesuai dengan
lingkungan di mana institusi keuangan Islam telah berkembang. Kegiatan ini
dimaksudkan baik untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dari laporan
keuangan lembaga keuangan Islam dalam informasi yang dihasilkan tentang
lembaga-lembaga ini, dan untuk mendorong para pengguna untuk melakukan
investasi atau deposito dana mereka di lembaga keuangan Islam dan untuk
menggunakan layanan mereka.
b. AAOIFI telah berhasil menyusun beberapa hal, yakni :
d. Tujuan dan konsep akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan
e. Standar akuntansi untuk lembaga keuangan khususnya bank
f. Tujuan dan standar auditing untuk lembaga keuangan
g. Kode etik untuk akuntan dan auditor lembaga keuangan.
4. Islamic Social Reporting (ISR)
Social reporting adalah perluasan dari sistem pelaporan keuangan yang
merefleksikan perkiraan yang baru dan yang lebih luas dari masyarakat sehubungan
dengan peran komunitas bisnis dalam perekonomian (Hannifa, 2002). Dalam Maali
(2006) mengatakan bahwa mengidentifikasi tanggung jawab sebuah organisasi
merupakan suatu masalah karena tanggung jawab terus berubah-ubah setiap waktu.
23
Ada beberapa hal yang penting dalam social reporting menurut prespektif Islam
yaitu pemahaman mengenai akuntabilitas, keadilan sosial dan kepemilikan sosial.
Ketiga hal ini sangat erat kaitannya dengan hubungan sosial diantara manusia.
Islam menunjukkan bahwa akuntabilitas amat dipengaruhi oleh hubungan antara
individu dan perusahaan dengan Allah SWT. Hal ini berdasarkan konsep dasar
Islam yaitu tauhid (keesaan Allah SWT).
Menurut konsep ini, pencipta dari segala sesuatu itu hanya Allah swt semata dan
segala sesuatu berasal dari Allah SWT. Adanya konsep keesaan Allah SWT ini
menegaskan bahwa dalam Islam segala sesuatu harus dipertanggung jawabkan
hanya kepada Allah SWT dan segala sesuatu yang dilakukan harus sesuai dengan
perintah-Nya. Oleh sebab itu, seorang muslim melakukan kegiatan sosial dan
membuat laporannya bukan untuk keuntungan finansial semata melainkan untuk
tujuan yang lebih utama yaitu mendapatkan ridho Allah SWT. Keadilan sosial juga
merupakan hal yang penting dalam ISR. Keadilan yang dimaksud disini adalah
berlaku adil kepada siapa pun karena sesama muslim adalah saudara. Selain itu juga
seorang muslim tidak boleh melakukan eksploitasi dan tindakan yang dapat
merugikan sesama.
Oleh sebab itu konsep keadilan sosial dalam kegiatan bisnis Islam termasuk
keadilan kepada karyawan, pelanggan dan seluruh anggota masyarakat dimana
kegiatan bisnis tersebut beroperasi. Hal terakhir yang juga penting dalam ISR yaitu
konsep mengenai kepemilikan. Islam mengakui adanya kepemilikan individu,
namun perlu diketahui bahwa kepemilikan tersebut bukan kepemilikan yang
absolut karena segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah SWT. Al-Qur’an juga
24
menjelaskan bahwa keutamaan dari suatu kepemilikan adalah untuk mencapai
kesejahteraan bersama bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Oleh sebab itu
setiap pemilik bertanggung jawab untuk menggunakan sumber daya yang
dimilikinya sesuai dengan perintah Allah SWT dan bertujuan untuk memberi
manfaat kepada umat.
Berikut adalah enam tema pengungkapan dalam kerangka Islamic Social
Reporting yang digunakan dalam penelitian ini yang disusun dari berbagai
penelitian terkait, antara lain:
1. Pendanaan dan Investasi (Finance & Investment)
Informasi yang diungkapkan dalam tema pendanaan dan investasi antara lain
interest-free (riba) dan speculative-free (gharar). Sesuai dengan firman Allah
SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 278-279, kegiatan yang
mengandung riba dan gharar dilarang (haram) dalam Islam (Othman dan Thani,
2010). Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu ciri orang-orang beriman
adalah orang-orang yang meninggalkan riba dalam kegiatan bisnisnya karena
sesungguhnya Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Sama halnya dengan riba, gharar pun dilarang dalam Islam. Gharar merupakan
ketidakpastian yang terjadi akibat incomplete information dalam lima hal, yakni
dalam kuantitas, kualitas, harga, waktu penyerahan, dan akad.
Selain riba dan gharar, aspek lain yang harus diungkapkan oleh perusahaan-
perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah adalah praktik pembayaran zakat.
Zakat merupakan kewajiban bagi seluruh umat Muslim atas harta benda yang
dimiliki ketika mencapai nisab.
25
2. Produk dan Jasa (Products and Services)
Barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan sudah seharusnya
diungkapkan secara menyeluruh di laporan tahunan. Selaras dengan penjelasan
sebelumnya, Allah SWT tidak memperbolehkan makhluk-Nya untuk berbuat
kerusakan di muka bumi (Q.S. Al-A’raf: 56). Selain itu, identifikasi mengenai
halal atau haram suatu produk dan jasa juga harus diungkapkan dalam laporan
tahunan. Secara logis, tujuannya agar para pemangku kepentingan mengetahui
apakah barang atau jasa tersebut diperbolehkan atau dilarang dalam ajaran Islam.
3. Karyawan (Employees)
Dalam Islamic Social Reporting, segala sesuatu yang berkaitan dengan
karyawan berasal dari konsep etika amanah dan adl. Karyawan harus
diperlakukan secara adil dan dibayar secara wajar. Selain itu, pemberi kerja juga
harus memenuhi kewajiban terhadap karyawan dalam hal kebutuhan spiritual
mereka (Haniffa, 2002). Selanjutnya, Haniffa (2002) dan Othman dan Thani
(2010) memaparkan bahwa masyarakat Islam ingin mengetahui apakah
karyawan-karyawan perusahaan telah diperlakukan secara adil dan wajar
melalui informasi-informasi yang diungkapkan, seperti upah, karakteristik
pekerjaan, jam kerja per hari, libur tahunan, jaminan kesehatan dan
kesejahteraan, kebijakan terkait waktu dan tempat ibadah, edukasi dan pelatihan,
kesetaraan hak, dan lingkungan kerja.
4. Masyarakat (Community)
26
Haniffa (2002) menerangkan bahwa konsep dasar yang mendasari tema ini
adalah ummah, amanah, dan adl. Konsep tersebut menekankan pada pentingnya
saling berbagi dan saling meringankan beban orang lain di masyarakat. Hal itu
mengimplikasikan bahwa sebenarnya Islam sangat menjunjung tinggi kebutuhan
ummah (masyarakat) di atas kebutuhan individu. Bentuk saling berbagi dan
saling meringankan beban orang lain dapat dilakukan dengan sedekah, wakaf,
dan qard hassan (meminjamkan sesuatu tanpa mengambil keuntungan). Jumlah
dan pihak yang menerima bantuan harus diungkapkan dalam laporan tahunan
perusahaan. Selain itu, segala bentuk bantuan dan kontribusi yang diberikan
perusahaan kepada masyarakat juga harus diungkapkan secara jelas (Q.S. Al-
Baqarah: 271).
5. Lingkungan (Environment)
Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk menjaga, memelihara, dan
melestarikan bumi beserta isinya. Dengan kata lain, perusahaan tidak seharusnya
terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang merusak dan membahayakan lingkungan.
Haniffa (2002) menegaskan bahwa penting bagi seluruh makhluk hidup untuk
melindungi lingkungan di sekitarnya. Konsep yang mendasari tema lingungan
dalam Islamic Social Reporting adalah mizan, i’tidal, khilafah, dan akhirah.
Konsep-konsep tersebut menekankan pada prinsip keseimbangan,
kesederhanaan, dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Oleh karena itu,
informasi-informasi yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya dan
program-program yang digunakan untuk melindungi lingkungan harus
27
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan (Othman dan Thani, 2010). Hal
ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rum ayat 41.
6. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Corporate governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan
hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan
serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan
hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan.
5. Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang
ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-
saham yang memenuhi kriteria syariah. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama
antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT
Danareksa Invesment Management (PT DIM). JII telah dikembangkan sejak
tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung
pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada
tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di
Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30
(tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar
tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100.
28
Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk
melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi
pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek.
JII juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham
berbasis syariah di Indonesia. JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang
ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi
investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur
dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja (benchmark) dalam
memilih portofolio saham yang halal.
Penentuan kriteria dalam pemilihan saham dalam JII melibatkan Dewan
Pengawas Syariah PT DIM. Saham-saham yang akan masuk ke JII harus melalui
filter syariah terlebih dahulu. Berdasarkan arahan Dewan Pengawas Syariah PT
DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham tersebut dapat masuk ke
JII:
a. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi
atau perdagangan yang dilarang.
b. Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba, termasuk
perbankan dan asuransi konvensional.
c. Usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan
memperdagangkan makanan/minuman yang haram.
d. Tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan menyediakan
barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.
29
Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam JII harus melalui beberapa proses
penyaringan (filter) terhadap saham yang listing, yaitu:
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk
dalam 10 kapitalisasi besar.
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun
berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar
90%.
c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata
kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu) tahun terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai
perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan
komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan
perubahan pada jenis usaha utama emiten akan dimonitor secara terus menerus
berdasarkan data publik yang tersedia. Perusahaan yang mengubah lini bisnisnya
menjadi tidak konsisten dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks.
Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain.
Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham spekulatif yang
cukup likuid. Sebagian saham-saham spekulatif memiliki tingkat likuiditas rata-rata
nilai perdagangan reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.
30
Perhitungan JII dilakukan oleh BEJ dengan menggunakan metode perhitungan
indeks yang telah ditetapkan yaitu dengan bobot kapitalisasi pasar (market cap
weighted). Perhitungan indeks ini juga mencakup penyesuaian - penyesuaian
(adjustments) akibat berubahnya data emiten yang disebabkan adanya corporate
action.
a. Fatwa dan Landasan Hukum
Berbeda dengan efek lainnya, selain landasan hukum berupa peraturan maupun
undang-undang, perlu terdapat landasan fatwa yang dapat dijadikan sebagai rujukan
ditetapkannya Efek Syariah. Landasan fatwa diperlukan sebagai dasar untuk
menetapkan prinsip-prinsip Syariah yang dapat diterapkan di pasar modal.
Tonggak perkembangan pasar modal syariah di Indonesia di awali dengan
dikeluarkannya JII pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun sebelumnya PT Danareksa
Investment Management telah meluncurkan Danareksa Syariah pada tanggal 3 Juli
1997, tetapi karena pihak Self Regulatory Organisation (SRO) belum menerbitkan
yang mengeluarkan secara resmi instrumen yang berhubungan dengan efek syariah,
maka perkembangan pasar modal syariah di hitung sejak penerbitan JII. Adapun
milestones perkembangan pasar syariah di Indonesia sampai saat ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Sejarah Jakarta Islamic Index
Tahun Output/Produk
2000 Jakarta Islamic Index (JII)
2001 Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi
Untuk Reksadana Syariah
31
Tahun Output/Produk
2002 Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
2003 Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI
2004 Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
2006 Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah.
Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad Yang
Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
2007 Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
Konversi
Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar
Efek Syariah
2008 Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah
Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN
Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN
Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease
Back
UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
2011
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa
Efek
Indeks Saham Syariah Indonesia
Sistem Online Trading Syariah
2013 Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah
32
B. Hubungan Antar Variabel
1. Ukuran perusahaan terhadap Islamic Social Reporting
Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu
perusahaan. Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak,
menyebabkan dampak yang lebih besar. Semakin besar ukuran perusahaan mak
asemakin banyak modal yang ditanamkan sehingga sumber daya dan dana yang
besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan
informasi pelaporan perusahaannya. Hasil penelitian Ho dan Wong (2001), Haniffa
dan Cooke (2005) Widiawati dan Raharja (2012) menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aset berpengaruh terhadap luas
pengungkapan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ha: ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting.
2. Profitabilitas perusahaan terhadap Islamic Social Reporting
Profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan dan untuk melihat kefekektivan manajemen suatu perusahaan dalam
mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Semakin tinggi profitabilitas berarti
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga akan
semakin luas pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian Raditya
(2012), Widiawati dan Raharja (2012) menunjukkan bahwa profitabilitas
33
berpengaruh terhadap luas pengungkapan ISR. Berdasarkan uraian tersebut
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha: profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting.
3. Tipe industri terhadap Islamic Social Reporting
Tipe industri merupakan mengelompokkan perusahaan-perusahaan ke dalam
tipe/jenis industri tertentu. Pengelompokan jenis industri dilakukan sesuai dengan
tujuan masing-masing penelitian. Berdasarkan penelitian yang spesifik terhadap
ISR pernah dilakukan oleh Othman et al. (2009). Mereka menemukan bahwa tipe
industri tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial yang sesuai dengan prinsip syariah. Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
Ha: tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting.
4. Leverage perusahaan terhadap Islamic Social Reporting
Sebuah perusahaan dapat melakukan pendanaan melalui dua cara yaitu melalui
pemegang saham atau melalui kreditur dengan meminjam dana, kedua cara ini
dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan perusahaan. Menurut Belkaoui dan
Karpik (1989) dalam Sembiring (2003) keputusan untuk mengungkapkan informasi
sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan
pendapatan. Hasil penelitiannya menemukan pengaruh signifikan dan negatif
34
leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan
uraian tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha: leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting.
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh peneliti terdahulu dan memiliki kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Berikut ringkasan beberapa penelitian:
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Determinants of
Islamic Social
Reporting
Among Top
Shariah-
Approved
Companies in
Bursa Malaysia
(Rohana
Othman,
Azlan Md
Thani,
Erlane K Ghani,
2009)
1.Menggunakan
variabel
ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
dan tipe
industri
sebagai
variabel
independen
2.Menganalisis
perusahaan-
perusahaan
1. Mengganti
variabel
komposisi
dewan dengan
variabel
leverage.
2. Tidak
menggunakan
analisis regresi
berganda,
tetapi data
panel
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tiga faktor yang
dipilih: ukuran,
profitabilitas dan
komposisi dewan
berpengaruh secara
signifikan terhadap
perusahaan untuk
penyediaan
pelaporan sosial
Islam. Jenis industri,
Namun, bukan
penentu penting
untuk penyediaan
pelaporan sosial
Islam.
2. Determinants
Of Islamic
Social
Menggunakan
variabel ukuran
perusahaan,
1. Tidak
menggunakan
variabel umur
Hasil menunjukkan
bahwa ukuran
perusahaan dan
35
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Reporting In
Syariah Banks:
Case Of
Indonesia.
(Puji Lestari,
2013)
profitabilitas
sebagai variabel
independen dan
pengungkapan
ISR sebagai
variabel
dependennya.
perusahaan dan
proposi
komisaris,
melainkan
menggunakan
variabel tipe
industri dan
leverage.
2. Tidak
menggunakan
analisis regresi
berganda, tetapi
analisis data
panel
3. Menganalisis
perusahaan-
perusahaan di JII
profitabilitas secara
signifikan
mempengaruhi
tingkat ISR, tapi itu
berlawanan untuk
usia perusahaan dan
proporsi komisaris
independen.
3. Social
Reporting
Disclosure: An
Islamic
Perspective
(Ros Haniffa,
2002)
1.Menggunakan
social
reporting
sebagai
variabel dalam
penelitian.
2. Berdasar pada
5 tema dalam
pengungkapan
1. Sudah
terfokus objek
penelitiannya
pada perusahaan
JII.
2. Mengunakan
regresi data
panel.
Hasil menjelaskan
bahwa
pengungkapan sosial
secara Islam pada
prakteknya
hendaknya berbeda
dengan
pengungkapan social
secara konvensional
karena item yang
dibutuhkan jelas
berbeda walaupun
pertanggungjawaban
dan akuntabilitas
dari keduanya
hamper sama.
36
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. The impact of
culture and
governance on
corporate social
reporting
(R.M. Haniffa,
T.E Cooke,
2005)
Menggunakan data
perusahaan JII
dalam penelitian.
Hasil menunjukkan
hubungan yang
signifikan antara
pengungkapan sosial
perusahaan dan
papan didominasi
oleh direksi Melayu,
papan didominasi
oleh direktur
eksekutif, kursi
dengan beberapa
direktur dan saham
asing kepemilikan.
Empat dari variabel
kontrol (ukuran,
profitabilitas,
beberapa daftar dan
jenis industri) secara
signifikan terkait
dengan
pengungkapan sosial
perusahaan dengan
pengecualian
gearing.
5. Islamic Social
Reporting Index
sebagai Model
Pengukuran
Kinerja Sosial
Perbankan
Syariah (studi
komparasi
indonesia dan
malaysia
(Hafiez
Sofyani, Ihyaul
Ulum, Daniel
Menganalisis
kinerja social
dengan
menggunakan
ISR.
1.Menganalisis
perusahaan-
perusahaan yang
masuk JII
2.Jenis
penelitiannya
komparatif,
sedangkan dalam
penelitian ini
dengan regresi
data panel
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
secara keseluruhan
kinerja sosial
trainaverage
perbankan Islam di
Malaysia lebih
tinggi daripada di
Indonesia. Kinerja
sosial perbankan
Islam di Indonesia
pada 2010
mengalami
peningkatan yang
37
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Syam, Sri
Wahjuni, 2012)
3.Penelitian pada
perusahaan JII
signifian, sekitar
10% dari tahun
sebelumnya (2009).
6. Islam Dan
Tanggung
Jawab Sosial :
Studi
Perbandingan
Pengungkapan
Berdasarkan
GRI Indeks dan
Islamic Social
Reporting
Indeks
(Soraya Fitria,
Dwi Hartanti,
2010)
Variabel
Pengungkapan
ISR sebagai
variabel
dependennya.
1. Penelitiannya
terkait bank
konvensional
dan bank
syariah,
sedangkan
penelitian ini
perusahaan di
JII sebagai
objek
penelitiannya.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
lembaga perbankan
konvensional
umumnya mendapat
skor lebih tinggi
dibandingkan
dengan lembaga
perbankan Islam.
indikator ISR telah
cukup mewakili
sebagian indikator
indeks GRI tahun
2006. Yang
membedakan
keduanya adalah
indikator-indikator
indeks GRI memiliki
rincian yang lebih
detail dan
komprehensif.
7. Analisis Faktor
– Faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Islamic Social
Reporting (ISR)
(Aldehita
Purnasanti
Maulida, Agung
Yulianto,
Asrori, 2014)
1. Perusahaan
di JII sebagai
objek dalam
penelitiannya.
2. Menggunak
an variabel
ukuran
perusahaan dan
profitabilitas
sebagai
variabel
independennya
1. Mengubah
variabel kinerja
lingkungan
dengan variabel
tipe industri.
2. Menambah
variabel leverage
sebagai variabel
independennya
3. Tidak
menggunakan
analisis Regresi
Hasil Penelitian ini
menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan,
profitabilitas dan
kinerja lingkungan
secara simultan
berpengaruh positif
terhadap
pengungkapan ISR
perusahaan syariah
di JII. Variabel
ukuran perusahaan
tidak berpengaruh
38
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
berganda
melainkan
regresi data
panel.
terhadap
pengungkapan ISR
perusahaan syariah
di JII. Sedangkan
variabel
profitabilitas dan
variabel kinerja
lingkungan secara
partial berpengaruh
terhadap
pengungkapan ISR
perusahaan syariah
di JII.
8. Social
Reporting
Practices Of
Islamic Banks
In Saudi Arabia
(Umaru
Mustapha,
Zubairu
Olalekan Busra
Sakariyau,
Chetubo Kuta
Dauda, 2011)
Variabel social
reporting
sebagai variabel
dependennya.
1. penelitian pada
bank syariah di
Arab Saudi,
sedangkan
penelitian ini
terhadap
perusahaan di
JII.
2. Analisis
komparatif
terhadap 4 bank
di arab Saudi
sedangkan dalam
penelitian
menggunakan
regresi data
panel.
Hasil menunjukan
bahwa pada saat ini,
bank-bank Islam di
Arab Saudi memiliki
lebih banyak
kesamaan dengan
bank-bank
konvensional.
9. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengungkapan
islamic social
reporting (isr) :
studi empiris
1. Menggunak
an variabel
profitabilitas
dan leverage
sebagai
variabel
independen.
1. Pengganti
variabel tekanan
politik dan rasio
populasi muslim
dengan ukuran
perusahaan dan
tipe 38ndustry.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
empat faktor:
tekanan politik dan
pemerintah, jumlah
penduduk muslim,
leverage dan
39
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
pada bank
syariah di
indonesia,
malaysia dan
negara-negara
gulf
cooperation
council.
(priyesta
rizkiningsih,
2012)
2. Analisis
regresi data
panel
2. Konten analisis
lebih sedikit
menyesuaikan
dengan
penelitian ini.
profitabilitas secara
signifikan
mempengaruhi
bank-bank syariah
untuk
mengungkapkan
ISR. Hasil studi ini
dapat
menguntungkan
industri perbankan
syariah tidak hanya
di Indonesia,
Malaysia dan
negara-negara GCC
tetapi juga di negara
lainnya untuk
menerapkan prinsip
pengungkapan
penuh dengan cara
yang lebih
komprehensif.
10. Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Tingkat
Pengungkapan
Islamic Social
Reporting
(ISR) Pada
Perusahaan
Yang Masuk
Daftar Efek
Syariah (DES)
(Amilia Nurul
Raditya, 2012)
1.Menggunakan
variabel
ukuran
perusahaan,
profitabilitas,
dan tipe
39ndustry
sebagai
variabel
independen,
dan
pengungkapan
ISR sebagai
variabel
dependen.
1. Menghapus
variabel sukuk,
dan mengubah
variabel umur
perusahaan
dengan tipe
39ndustry.
2. Menambah
variabel
independen
berupa leverage.
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan
dan profitabilitas
mempunyai
pengaruh positif
signifikan terhadap
tingkat
pengungkapan ISR.
Namun, penerbitan
sukuk, jenis industri,
dan umur
perusahaan bukan
faktor
penentu yang
signifikan dalam
mempengaruhi
40
No
Peneliti/ Judul
Penelitian/
Tahun
Variabel dan Metode Penelitain
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Regresi data
panel.
tingkat
pengungkapan ISR.
11. On Corporate
Social
Responsibility
Of
Islamic
Financial
Institutions
(Sayd Farook,
2007)
Menggunakan
pengungkapan
social reporting
sebagai variabel
dalam
penelitian.
Menggunakan
variabel dalam
penelitian berupa
ukuran
perusahaan,
profitabilitas, tipe
industry, dan
leverage.
Perusahaan JII
sebagai objek
penelitian.
Menggunakan
regresi data panel
Dasar pengungkapan
dalam institusi
keuangan islam
hendaknya berbasis
pada aspek
Screening of
investments,
Earnings prohibited
by Shariah,
Responsible
dealings with
clients, Employees,
Waqf management,
Charitable activities,
Environmental
impact based
investment quotas.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang
dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari
kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian
masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan
sebagai berikut:
41
Bursa Efek Indonesia
Perusahaan yang tetap masuk di JII periode 2011-2014
Variabel Independen
Ukuran perusahaan, Profitabilitas,
Tipe perusahaan, Leverage
Variabel Dependen
Pengungkapan Islamic
Social Reporting
Metode Estimasi Data Panel
Fixed Effect Common Effect Random Effect
Pemilihan Model Regresi Panel
Uji Chow
Uji Hipotesis
Uji F Uji t Adjusted R2
Interpretasi dan Kesimpulan
Uji Asumsi Klasik
Uji Lagrange Multiplier
42
E. Hipotesis
Penelitian ini bertujuan menganalisis secara empiris mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada laporan
keuangan perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index. Hipotesis yang
diajukan dalam bentuk hipotesis alternatif sebagai berikut:
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ukuran perusahaan,
profitabilitas, tipe industri, dan leverage terhadap variabel pengungkapan
Islamic social reporting.
H2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ukuran perusahaan terhadap
variabel pengungkapan Islamic social reporting.
H3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas terhadap
variabel pengungkapan Islamic social reporting.
H4 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tipe industri terhadap
variabel pengungkapan Islamic social reporting.
H5 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel leverage terhadap variabel
pengungkapan Islamic social reporting.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan
untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu ukuran perusahaan,
profitabilitas, tipe industri dan leverage perusahaan terhadap variabel dependen,
yaitu pengungkapan Islamic Social Reporting. Objek penelitian ini terbatas pada
perusahaan di Indonesia yang masuk dalam Jakarta Islamic Index yang telah
menerapkan tanggung jawab social (corporate social responsibility,disingkat CSR)
dengan mengambil data pada tahun 2011-2014. Jenis penelitian ini adalah kausal
komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro & Supomo, 2002:
27).
Penelitian ini menggunakan indeks ISR yang disusun dari beberapa penelitian
terkait dengan rujukan utama tetap pada Othman et al. (2009) dengan beberapa
penyesuaian. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik content analysis
terhadap laporan tahunan perusahaan dalam penghitungan indeks ISR. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode content analysis untuk mengetahui
berapa besar tingkat pengungkapan dari 46 pokok pengungkapan ISR. Content
analysis yaitu metode penelitian obeservasi yang digunakan untuk mengevaluasi
secara sistemastis isi dari suatu informasi (Sekaran dalam Rizkiningsih 2012).
44
B. Metode Penentuan Sampel
Metode pemilihan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling, yaitu tipe pemilihan sample secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun
kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel adalah:
1). Perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
2). Memiliki laporan keuangan perusahaan secara fisik tersedia lengkap dan
utuh di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian.
3). Perusahaan telah menerapkan corporate social responsibility-CSR selama
periode penelitian.
Tabel 3.1 Rincian Sampel penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan yang listing di JII tahun 2011-2014 30
Perusahaan yang tidak berturut-turut listing di JII tahun 2011-2014 (16)
Perusahaan yang tetap listing namun tidak melaporkan laporan
tahunan
0
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 14
Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta
Islamic Index selama periode 2011-2014 yang berjumlah 14 perusahaan, sehingga
sampel data yang tersedia berjumlah 56 sampel. Adapun sampel penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel 3.2.
45
Tabel 3.2 Sampel Data Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Argo Lestari Tbk.
2 ASII Astra International Tbk.
3 ASRI Alam Sutra Realty Tbk.
4 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
5 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
6 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
7 KLBF Kalbe Farma Tbk.
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
9 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
10 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
12 TLKM Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
13 UNTR United Tractors Tbk.
14 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa
data laporan tahunan (annual report) perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII
yang diterbitkan pada periode 2011-2014. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk data yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi (Muhamad, 2008:102). Dimana
46
data-data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Pusat
Referensi Pasar Modal, selain itu data tersebut diperoleh pula dari buku-buku
literatur dan sumber lainnya yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang
bersifat teoritis dan dapat menunjang materi pembahasan penelitian. Sumber ini
dimaksudkan sebagai landasan untuk menganalisa dan membahas permasalahan
penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
1. Estimasi data Panel
Berdasarkan dengan penjelasan mengenai sampel di atas, dapat diketahui
bahwa penelitian ini menggunakan data panel. Dalam suatu penelitian biasanya
dikenal tiga jenis data, antara lain data cross section, data time series, dan data
panel. Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam satu waktu
terhadap banyak individu. Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu ke waktu terhadap suatu individu. Sedangkan data panel adalah data yang
dikumpulkan secara cross section dan diikuti oleh periode waktu tertentu
(Nachrowi dan Usman, 2006). Dengan pengolahan data menggunakan Eviews 8.0
untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
dan SPSS versi 22.0 untuk melakukan pengujian asumsi klasik. Selain itu
menggunakan pula Microsoft Excel 2013 juga dipakai untuk mempermudah
pengelolaan data seperti pembuatan grafik, tabel, dan lain-lain.
47
a. Common Effect
Metode ini dilakukan dengan menggabungkan/mengkombinasikan data time
series dan cross section dengan metode OLS. Metode ini tidak memperhatikan
adanya perbedaan individu maupun waktu, dimana intersep dan slope dianggap
sama untuk setiap individu. Menurut Winarno (2007), metode common effect
merupakan teknik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa data gabungan
yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi
dianggap berlaku pada semua obyek pada semua waktu.
b. Fixed Effect
Model ini mengasumsikan adanya perbedaan intersep, dimana intersep hanya
bervariasi terhadap individu sedangkan terhadap waktu adalah konstan.
Disamping itu, metode ini mengasumsikan bahwa slope antar individu dan
waktu adalah konstan. Adapun yang dimaksud dengan efek tetap adalah setiap
individu memiliki konstanta yang tetap untuk berbagai periode/waktu,
demikian juga slope yang tetap untuk setiap waktu. Dengan metode ini,
perbedaan antar individu dapat diketahui melalui perbedaan nilai intersep.
Metode efek tetap mengestimasi data panel dengan OLS dengan menggunakan
variabel dummy.
c. Random Effect
Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin
saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model random effect
perbedaan intersep diakomodasi oleh error term masing-masing perusahaan.
Keuntungan menggunakan model random effect yakni menghilangkan
48
heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model
(ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).
2. Tahapan Analisis data
Dalam penelitian, harus dilakukan pemilihan antara tiga model yang ada yaitu
metode kuadrat terkecil (Pooled Least Square/PLS), metode efek tetap (fixed effect
model), dan metode efek random (random effect model). Pemilihan model dapat
dilakukan dengan uji chow dan uji hausman.
a. Uji Chow
Uji Chow (F statistik) adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
apakah model yang digunakan adalah common effect atau
fixed effect (Nachrowi dan Usman, 2006). Dalam uji Chow hipotesisnya adalah
sebagai berikut :
H0 : Common Effect
H1 : Fixed Effect
Penguji uji Chow menggunakan software Eviews adalah dengan menggunkaan
uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan dalam hipotesis diatas
adalah dengan membandingkan perhitungan F-hitung dengan F-tabel atau
membandingkan nilai probabilitasnya dengan α = 5%. Perbandingan yang
dimaksud adalah apabila F-hitung pada uji Chow lebih besar dari F-tabel, atau
nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak artinya model yang lebih
tepat digunakan adalah Fixed Effect, sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F
49
tabel atau nilai probability lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan model
yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect.
b. Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah menggunakan model fixed
effect atau model random effect yang paling tepat (Nachrowi dan Usman, 2006).
Hipotesis dalam uji Hausman adalah sebagai berikut :
H0 : Random Effect
H1 : Fixed Effect
Uji dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa LSDV di
dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan model OLS adalah
tidak efisien, dilain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak
efisien. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-squares
dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel
independen. Hipotesis null pada uji Hausman adalah model random effect laebih
baik, jika nilai Hausman lebih besar daripada nilai kritis chi-squares, maka
hipotesis null akan ditolak, yang berarti model estimasi yang yang tepat untuk
regresi dat panel adalah fixed effect. Sebaliknya apabila nilai statistik hausman
lebih kecil dari nilai kritis chi-squares maka hipotesis null diterima yang artinya
model yang tepat untuk regresi data panel adalah random effect.
50
c. Lagrange Multiplier (LM) Test
LM test digunakan untuk memilih model terbaik antara common effect dengan
random effect. Rumus perhitungan LM test adalah sebagai berikut:
3. Uji Dasar Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji
kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,
2011:105). Diantara cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi data panel dengan menggunakan software Eviews adalah
dengan cara melihat pada nilai koefisiean korelasinya pada hasil uji correlation
dengan menggunakan matriks korelasi. Jika hasil koefisien korelasi pada output
menunjukan hasil diatas 0.8 maka diduga terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika
51
koefisien korelasi rendah dibawah 0.8 maka diduga model terbebas dari masalah
multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain (Ghozali, 2011:139). Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
homokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melakukan Uji Park dengan menggunakan software Eviews, yaitu dengan membuat
persamaan regresi dengan cara mengganti variabel dependen dengan residual
kuadratnya. Apabila probabilitas yang ada bernilai diatas 0.05 yang berarti tidak
signifikan, maka model regresi diasumsikan terbebas dari masalah
heteroskedastisitas atau model regresi bersifat homokedastisitas.
4. Pengujian Statistik
Dibawah ini merupakan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini:
ISRit = βoi + β1 SIZEit + β2 ROEit - β3 TIPEit + β4 DERit + ε
Dimana:
ISR = Pengungkapan Islamic sosial Reporting
i = perusahaan sampel SIZE = ukuran perusahaan
t = periode tahun ROE = profitabilitas
52
βo = konstanta TIPE = tipe industri
β1- β4 = Koefisien regresi DER = leverage
ε = error
Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui analisis data:
a. Uji Simultan (Uji F)
Ujui statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen maka digunakan tingkat
signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0,05, maka
model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen,
dengan kata lain variabel independen secara bersma-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen, dan sebaliknya (Ghozali, 2011: 178).
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011: 178). Langkah yang digunakan untuk
menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya.
Level of significance yang digunakan sebesar 5 % atau (α) = 0,05.
Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak, yang berarti variabel independen tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
53
jika sign. t < 0,05 maka Ha diterima yang berarti variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adj R2)
Uji Koefisien determinasi (Adj R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R2
adalah diantara 0 dan 1. Jika nilai Adj R2 berkisar hampir satu, berarti semakin
kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan
sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
(Ghozali, 2011: 177). Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Square dianggap
lebih baik daripada R2, karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun
dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara
variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai koefisien
determinasi yang mendekati satu berarti variabel - variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel–variabel dependen.
5. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya:
1. Variabel Independen (X)
Variabel ini sering disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen, dalam
bahasa Indonesia disebut sebagai variable terikat:
54
a. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah diukur berdasarkan besar
kecilnya total aset perusahaan. total aset perusahaan diperoleh dari laporan
posisi keuangan pada akhir periode dalam laporan tahunan perusahaan.
Variabel bebas ini menggunakan satuan mata uang rupiah dan diberi simbol
SIZE.
b. Profitabilitas
Nilai profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio Return on Equity
(ROE). Rasio ini dapat dihitung dengan membagi nilai laba bersih (net
income) terhadap total ekuitas rata-rata (average total equity). Data nilai laba
bersih dapat diperoleh dari laporan laba rugi komprehensif selama periode
dalam laporan tahunan perusahaan, sedangkan data nilai total ekuitas dapat
diperoleh dari laporan posisi keuangan dalam laporan tahunan perusahaan.
Variabel bebas ini menggunakan rasio dan diberi simbol ROE.
c. Tipe Industri
Dalam penelitian ini tipe industri merupakan variabel boneka (variabel
dummy). Dalam penelitian ini, perusahaan yang termasuk ke dalam industri
manufaktur diberi nilai 1 dan perusahaan selain industri manufaktur diberi
nilai 0. Pengelompokkan tipe industri yang digunakan dalam penelitian ini
sesuai dengan fact Book IDX 2014. Variabel bebas ini diberi simbol TIPE.
55
d. Leverage
Merupakan alat ukur untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung
pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. skala pengukuran yang
digunakan adalah rasio. Leverage yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rasio hutang terhadap modal sendiri. Variabel bebas ini menggunakan
rasio dan diberi simbol DER.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel
yang disebabkan/dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/variabel independen.
Besarnya perubahan pada variabel ini tergantung dari besaran variabel bebas/
Independen.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah ISR yang diukur dengan nilai (score)
dari ISR masing-masing perusahaan. Nilai ISR ini diperoleh dari hasil content
analysis. Indeks ISR yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi
dari indeks ISR yang dibuat oleh Othman et.al (2009) dengan beberapa
penyesuaian.
Tabel 3.3 Operasional variabel penelitian
Variabel Indikator Skala
Ukuran perusahaan (X1) Size = Ln (total aset) Rasio
Profitabilitas
ROE (X2)
ROE =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100%
Rasio
56
Tipe Industri
Tipe (X3)
Variabel dummy untuk tipe industri
yang dikelompokkan berdasarkan
perusahaan manufaktur dan non-
manufaktur. Perusahaan yang
termasuk ke dalam industri
manufaktur diberi nilai 1 dan
perusahaan non manufaktur diberi
nilai 0.
Leverage
DER (X4)
Rasio Hutang
=𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100%
Rasio
Variabel Dependen
Islamic Social Reporting
ISR (Y)
Banyaknya item pengungkapan sosial
yang terdapat pada laporan keuangan.
Dengan membandingkan jumlah
pengungkapan ISR yang dilakukan
dengan jumlah pengungkapan yang
diharapkan. 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =𝑛
𝐾𝑥 100%
Rasio
57
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Islamic social reporting adalah perluasan dari sistem pelaporan keuangan yang
merefleksikan perkiraan yang baru dan yang lebih luas dari masyarakat sehubungan
dengan peran komunitas bisnis dalam perekonomian (Hannifa, 2002). Maali (2006)
mengatakan bahwa mengidentifikasi tanggung jawab sebuah organisasi merupakan
suatu masalah karena tanggung jawab terus berubah-ubah setiap waktu. Ada
beberapa hal yang penting dalam social reporting menurut prespektif Islam yaitu
pemahaman mengenai akuntabilitas, keadilan sosial dan kepemilikan sosial. Oleh
sebab itu konsep keadilan sosial dalam kegiatan bisnis Islam termasuk keadilan
kepada karyawan, pelanggan dan seluruh anggota masyarakat dimana kegiatan
bisnis tersebut beroperasi.
Berikut adalah enam tema pengungkapan dalam kerangka islamic social
reporting yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 4.1 Tema Pengungkapan ISR
1. Pendanaan dan Investasi (Finance & Investment)
2. Produk dan Jasa (Products and Services)
3. Karyawan (Employees)
4. Masyarakat (Community)
5. Lingkungan (Environment)
6. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Sumber: Rohama Othman (2010)
58
B. Analisis Hasil Content Analysis Indeks ISR
Dalam penelitian ini nilai skor indeks ISR didapat dengan menggunakan
metode content analysis dari laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel
penelitian yaitu perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014.
Hasil content analysis berdasarkan tema adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Total Skor ISR berdasarkan tema periode 2011-2014
Tema 2011 2012 2013 2014
A Tema Pembiayaan Dan Investasi 40 40 42 48
B Tema Produk Dan Jasa 27 31 34 38
C Tema Karyawan 91 91 95 99
D Tema Masyarakat 75 71 85 82
E Tema Lingkungan 47 48 50 55
F Tema Tata Kelola Perusahaan 40 45 40 39
Total 320 326 346 361 Sumber: hasil olah data penulis
Tabel 4.1 merupakan skor indeks ISR yang didapat dari jumlah sampel
penelitian yaitu 14 perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index dengan jumlah
laporan keuangan sebanyak 56 laporan. Dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan
skor indeks ISR mengalami meningkatan dari tahun 2011-2014 hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index dalam kegiatan
operasionalnya telah melakukan peningkatan dalam mengungkapkan kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan prinsip syariah. Secara umum, skor indeks ISR
masing-masing tema mengalami peningkatan kecuali pada tema tata kelola
perusahaan. Dari 6 tema yang diungkapkan, tema karyawan memiliki skor yang
paling tinggi mencapai 91 skor di tahun 2011 dan 2012 serta 95 skor di tahun 2013
dan 99 skor tahun 2014. Sedangkan tema pengungkapan yang masih memiliki nilai
59
cukup rendah dibanding tema lain yaitu tema produk dan jasa, dengan skor 27 item
pada tahun 2011, 31 skor pada 2012, kemudian 34 pada tahun 2013 dan 38 pada
tahun 2014 merupakan skor yang cukup rendah dibandingkan tema lain dalam
penelitian ini. Tema pembiayaan dan investasi mengalami peningkatan pada tahun
2013 menvapai 42 skor setelah 2 tahun sebelumnya 2011-2012 mencapai 40 skor
dan pada tahun 20144 mencapai 48 skor. Tema masyarakat mengalami fluktuatif
selama waktu penelitian 2011-2014 dengan skor 75 pada tahun 2011 dan 71 pada
tahun 2012, kemudian 85 skor pada tahun 2013 dan 82 skor pada tahun 2014. Selain
itu, tema lingkungan juga mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang mencapai 47
skor menjadi 48 skor pada tahun 2012 dan 50 skor pada tahun 2013 kemudian 55
pada tahun 2014. Terakhir, tema tata kelola perusahaan mengalami menurunan skor
pada rahun 2012-2014 yaitu dari 45 skor menjadi 39 skor pengungkapan ISR.
Namun terdapat hal positif dari hasil data diatas yaitu adanya peningkatan di
setiap tema pengungkapan ISR dari tahun ke tahun yang menunjukkan bahwa dari
tahun ke tahun perusahaan-perusahaan yang masuk JII terus berupaya untuk
meningkatkan pengungkapan ISR. Perusahaan yang masuk JII beragam sektor
diantaranya pertambangan, perkebunan, manufaktur, propert & real estate.
Sehingga setiap perusahaan memiliki bentuk pengungkapan yang berbeda yang
memungkinkan terjadinya penurunan total skor ISR selama periode 2011-2014.
Berikut skor ISR tiap perusahaan beserta rasio yang didapat dengan perhitungan
membandingkan jumlah skor yang dilakukan dengan jumlah skor yang diharapkan:
60
Tabel 4.3 Skor dan Rasio Tiap Perusahaan
No
Kode
Skor ISR Rasio ISR
2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014
1 AALI 24 18 27 29 0.5581 0.4186 0.6279 0.6744
2 ASII 27 33 26 31 0.6279 0.7674 0.6047 0.7209
3 ASRI 14 14 11 13 0.3256 0.3256 0.2558 0.3023
4 CPIN 11 10 10 10 0.2558 0.2326 0.2326 0.2326
5 INTP 17 19 27 28 0.3953 0.4419 0.6279 0.6512
6 ITMG 23 25 23 24 0.5349 0.5814 0.5349 0.5581
7 KLBF 24 25 26 26 0.5581 0.5814 0.6047 0.6047
8 LPKR 20 21 24 27 0.4651 0.4884 0.5581 0.6279
9 LSIP 22 22 22 26 0.5116 0.5116 0.5116 0.6047
10 PTBA 28 31 29 28 0.6512 0.7209 0.6744 0.6512
11 SMGR 28 25 30 32 0.6512 0.5814 0.6977 0.7442
12 TLKM 24 29 27 28 0.5581 0.6744 0.6279 0.6512
13 UNTR 30 27 32 29 0.6977 0.6279 0.7442 0.6744
14 UNVR 28 27 32 30 0.6512 0.6279 0.7442 0.6977
Total 320 326 346 361
rata-
rata 22.86 23.29 24.71 25.79
Sumber: hasil olah data penulis
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa skor tertinggi pengungkapan ISR
dilakukan oleh PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencapai 33 skor pada
tahun 2012 dari keseluruhan 43 skor. Dengan demikian berarti pada tahun 2012 PT
astra Internasional Tbk melakukan pengungkapan sesuai dengan indeks ISR
sebanyak 77%. Sedangkan skor terendah pengungkapan ISR dilakukan oleh PT
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang mencapai 10 skor pengungkapan
dari total keseluhan 43 skor pengungkapan ISR. Hal tersebut menunjukkan PT
61
Charoen Pokphand Indonesia Tbk hanya melakukan 23% pengungkapan ISR.
Selain itu perusahaan yang mengalami peningkatan tiap tahun dalam pengungkapan
ISR adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk., dan
PT United Tractors Tbk.,
Keterangan mengenai hasil content analysis indeks ISR pada periode 2011-
2014 dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini. Berikut adalah proporsi
pengungkapan ISR berdasarkan tema pengungkapan pada perusahaan yang masuk
JII pada periode 2011-2014.
Gambar 4.1 Skor Indeks ISR periode 2011-2014
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa selama tahun 2011-2014
pengungkapan ISR paling banyak diperoleh oleh tema karyawan dan masyarakat
sebesar 28% dan 23% dari keseluruhan pengungkapan. Kemudian tema lingkungan
Produk dan jasa10%
Karyawan28%
Masyarakat23%
lingkungan15%
tata kelola perusahaan12%
Pembiayaan dan investasi
12%
ISR 2011-2014
Produk dan jasa Karyawan Masyarakat
lingkungan tata kelola perusahaan Pembiayaan dan investasi
62
mencapai 15% disusul dengan tema pembiayaan dan investasi serta tema tata kelola
perusahaan mencapai 12% kemudian terakhir dengan proporsi paling rendah yaitu
tema produk dan jasa mencapai 10% dari keseluruhan pengungkapan.
Hal tersebut didapat berdasarkan content analysis yang digunakan untuk
smengukur ISR berbeda ditiap temanya, besar kecil proporsi pengungkapan tidak
dapat diartikan bahwa perusahaan lebih memperhatikan pengungkapan tema
karyawan dibanding tema lain. Sehingga banyak sedikitnya jumlah pengungkapan
tidak dapat dijadikan ukuran bahwa pengungkapan tema karyawan lebih
diutamakan oleh perusahaan. Data secara lengkap mengenai skor pengungkapan
ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014 dapat dilihat dilampiran 3,4,5,6,7,8, 9.
Penjelasan terkait hasil content analysis untuk masing-masing tema dalam ISR:
1. Tema pembiayaan dan investasi
Tema ini terdiri dari 5 item pengungkapan. Pengungkapan yang paling banyak
dilakukan perusahaan JII periode 2011-2014 adalah mengenai transaksi yang
mengandung riba (pendapatan bunga dan beban bunga). Sedangkan
pengungkapan yang paling jarang dilakukan oleh perusahaan JII periode 2011-
2014 adalah mengenai zakat.
2. Tema produk dan jasa
Tema ini terdiri dari 4 item pengungkapan. Selama periode 2011-2014
pengungkapan yang paling banyak dilakukan adalah mengenai keamanan dan
kualitas produk/jasa. Karena pengungkapan tersebut tidak terbatas untuk jenis
usaha tertentu, hampir setiap perusahaan menerapkan keamanan dan kualitas
63
produk/jasa. Sedangkan pengungkapan yang paling jarang dilakukan oleh
perusahaan JII periode 2011-2014 adalah kehalalan produk. Sertifikat halal lebih
sering ditemukan pada produk maknan dan minuman, sedangkan perusahaan
yang masuk JII periode 2011-2014 lebih banyak perusahaan properti dan
pertambangan sehingga pengungkapan halal hanya sedikit yang ditemukan.
3. Tema karyawan
Tema ini terdiri dari 13 item pengungkapan.selama periode 2011-2014
pengungkapan yang paling banyak dilakukan adalah mengenai manfaat yang
diterima karyawan (tunjangan), gaji/upah karyawan, serta pendidikan dan
pelatihan kerja (pengembangan SDM). Hal tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan cukup baik dalam memperhatikan karyawan, selain itu pendidikan
dan pelatihan kerja (pengembangan SDM) dapat memberikan feedback positif
kepada perusahaan karena karyawan menjadi terlatih sehingga mengoptimalkan
dalam operasional perusahaan. Sedangkan pengungkapan yang paling jarang
dilakukan oleh perusahaan JII periode 2011-2014 adalah item jam kerja
karyawan serta karyawan dari kelompok khusus (cacat fisik, mantan narapidana,
mantan pecandu narkoba). Hampir seluruh perusahaan tidak mencantumkan jam
kerja karyawan ditiap laporan keuangan.
4. Tema masyarakat
Tema ini terdiri dari 10 item pengungkapan. Tema yang paling banyak dilakukan
adalah mengenai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini menujukkan
bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terkait lingkungan masyarakat
disekitar tempat kegiatan operasionalnya. Sedangkan pengungkapan yang paling
64
jarang dilakukan oleh perusahaan JII periode periode 2011-2014 adalah
mengenai wakaf. Dalam penelitian ini perusahaan melakukan pembangunan
masjid dianggap sudah berwakaf.
5. Tema lingkungan
Tema ini terdiri dari 5 item pengungkapan. Tema yang paling banyak dilakukan
adalah mengenai konservasi lingkungan dan kegiatan mengurangi efek terhadap
pemanasan globa; (minimalisasi polusi, pengelolaan limbah, pengelolaan air
bersih, dll). Hal ini menunjukkan perusahaan cukup perhatian terhadap
lingkungan dan kelestarian alam. Sedangkan pengungkapan yang paling jarang
dilakukan adalah mengenai pendidikan mengenai lingkungan. Dikarenakan
dalam pengungkapan sosial perusahaan lebih sering diungkapkan mengenai
tindakan bukan pelatihan maupun pendidikan mengenai lingkungan.
6. Tema tata kelola perusahaan
Tema ini terdiri dari 6 item pengungkapan. Pengungkapan yang paling sering
dilakukan adalah mengenai profil dewan direksi. Hampir semua laporan
keuangan tahunan ada halaman mengenai profil dewan perusahaan. Sedangkan
pengungkapan yang paling jarang dilakukan adalah pengungkapan mengenai
tujuan perusahaan mencapai berkah. Karena banyak perusahaan JII yang belum
menyatakan sebagai perusahaan syariah.
C. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan yang masuk
JII periode 2011-2014 berdasarkan pada laporan tahunan. Adapun perusahaan yang
masuk dalam JII dari 2011-2014 sebanyak 14 peurusahaan. Namun perusahaan
65
yang tetap listing di JII hanya 14 perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan
objek penelitian. Dengan demikian 14 perusahaan tersebut yang digunakan sebagai
objek penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ISR yang diukur berdasarkan
informasi yang tertera pada laporan tahunan dengan bantuan metode content
analysis, total aset untuk indikator dalam mengukur ukuran perusahaan,
profitabilitas dikur dengan return on equity (ROE), leverage diukur dengan debt to
equity ratio (DER) dan tipe perusahaan sebagai variabel dummy yang didapatkan
berdasarkan tipe perusahaan manufaktur dan non manufaktur.
Berikut ini adalah hasil dari uji deskriptif dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini:
Tabel 4. 4 Hasil uji statistik deskriptif
ISR SIZE ROE DER TIPE
Mean 24.17857 38275686 0.299671 0.797011 0.428571
Maximum 33.00000 236029000 1.258000 9.064100 1.000000
Minimum 10.00000 1307348 0.075200 0.001000 0.000000
Std. Dev. 6.238027 54044497 0.267871 1.245167 0.499350
Observations 56 56 56 56 56
Sumber: hasil olah data
Tabel 4.3 diatas meupakan hasil analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif
bertujuan untuk melihat karakteristik variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan
tabel tersebut, rata-rata nilai skor indeks ISR adalah 24,17 yang berarti lebih dari
setengah total indeks ISR yaitu 43 skor. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang
66
masuk JII periode 2011-2014 telah cukup melakukan pengungkapan sesuai dengan
ISR. Sedangkan nilai standar deviasi dari skor indeks ISR adalah 6,23 yang berarti
tedapat penyimpangan sebesar ± 6,23 dari rata-rata nilai skor indeks ISR
keseluruhan. Dengan nilai minimum sebesar 10 dan maksimum sebesar 33.
Kemudian tabel 4.3 diatas juga memperlihatkan bahwa rata-rata total asset yang
ditulis dengan size pada perusahaan JII periode 2011-2014 sebesar Rp
38.275.686.000.000 dengan nilai standar deviasi sebesar Rp 54.044.497.000.000
nilai minimum sebesar Rp 1.307.348.000.000 serta nilai maksimum sebesar Rp
236.029.000.000.000.
Variabel selanjutnya yaitu profitabilitas yang ditulis dengan ROE menunjukkan
nilai rata-rata profitabilitas sebesar 0.299671 dengan standar deviasi 0.267871,
serta nilai minimum 0.075200 dan 1.258000. Variabel selanjutnya yaitu leverage
yang ditulis dengan DER menujukkan bahwa nilai rata-rata leverage perusahaan JII
sebesar 0.797011 dengan standar deviasi 1.245167, serta nilai minimum 0.001000
dan maksimum 9.064100. terakhir variabel dummy berupa tipe perusahaan. Rata-
rata nilai tipe perusahaan sebesar 0.428571 dengan standar deviasi 0.499350, serta
nilai minimum sebesar 0.000000 dan nilai maksimum sebesar 1.000000. hasil ouput
statistic deskriptif data penelitain dapat dilihat dalam lampiran 11.
D. Analisis dan Pembahasan
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat Microsoft excel 2013,
Eviews 8.0.
67
1. Pemilihan model regresi data panel
Terdapat beberapa pendekatan/metode yang diasa digunakan dalam
mengestimasi model regresi data panel yakni pendekatan Common effect, fixed
effext, dan random effect.
Tabel 4.5 Hasil regresi data panel Common effect
Sumber: hasil olah data eviews
Selanjutnya hal yang sama dilakukan dengan model fixed effect. Hasil regresinya
adalah sebagai berikut:
Dependent Variable: ISR
Method: Panel Least Squares
Date: 03/09/16 Time: 18:44
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.376146 0.262711 -1.431785 0.1583
SIZE 0.055396 0.015506 3.572632 0.0008
ROE 0.225405 0.072836 3.094712 0.0032
TYPE -0.038147 0.038398 -0.993458 0.3252
DER -0.046071 0.014224 -3.238895 0.0021 R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860
Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727
S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599
Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764
Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490
F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994
Prob(F-statistic) 0.000336
68
Tabel 4.6 hasil regresi data panel model fixed effect
Sumber: hasil olah data eviews
Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh maka tahap
selanjutnya adalah melakukan uji untuk menentukan model estimasi mana yang
lebih tepat. Maka digunakanlah uji likehood ratio atau uji chow.
a. Uji chow
Uji chow adalah pengujian untuk menentukan antara model common effect atau
fixed effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis
dalam uji chow dalam penelitian ini adalah :
H0 : Common Effect
H1 : Fixed Effect
Dependent Variable: ISR
Method: Panel Least Squares
Date: 03/09/16 Time: 18:45
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.330163 0.260318 -1.268306 0.2108
SIZE 0.052724 0.015365 3.431467 0.0012
ROE 0.243480 0.072350 3.365302 0.0015
TYPE -0.038220 0.037846 -1.009888 0.3176
DER -0.054326 0.014603 -3.720179 0.0005 Effects Specification Period fixed (dummy variables) R-squared 0.388338 Mean dependent var 0.566860
Adjusted R-squared 0.299138 S.D. dependent var 0.151727
S.E. of regression 0.127022 Akaike info criterion -1.157350
Sum squared resid 0.774460 Schwarz criterion -0.868014
Log likelihood 40.40579 Hannan-Quinn criter. -1.045175
F-statistic 4.353536 Durbin-Watson stat 0.989178
Prob(F-statistic) 0.000838
69
Hasil dari uji likehood ratio atau uji chow dapat dilihat pada gambar berikut:
Tabel 4.7 hasil uji chow
Sumber: hasil olah data eviews
Berdasarkan hasil ouput diatas menunjukkan bahwa nillai probabilitas 0, 2252
untuk crocs section F. Dengan kata lain nilai probabilitas pada tabel diatas berada
diatas nilai dari 0,05 sehingga dengan tingkat keyakinan 95% maka dapat
disimpulkan H0 diterima. Sehingga model yang lebih sesuai digunakan dalam
penelitian ini adalah model common effect.
Karena dari uji pemilihan model common effect dan fixed effect disimpulkan
model yang lebih tepat adalah common effect, maka dilakukan Lagrange Multiplier
(LM) Test untuk membandingkan model mana yang terbaik antara common effect
dan random effect.
Tabel 4.8 hasil regresi data panel model random effect
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: HASILEFFECT
Test period fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Period F 1.504919 (3,48) 0.2252
Period Chi-square 5.034020 3 0.1693
Dependent Variable: ISR
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 03/09/16 Time: 18:46
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.433557 0.306705 -1.413596 0.1636
SIZE 0.058184 0.018136 3.208230 0.0023
ROE 0.170957 0.080915 2.112794 0.0395
TYPE -0.037798 0.046815 -0.807395 0.4232
DER -0.012378 0.008947 -1.383557 0.1725
70
b. Uji Lagrange Multiplier (LM) Test
Pengujian ini mengikuti distribusi Chi Square. Hipotesis yang digunakan dalam
uji LM adalah:
1. Jika LM statistik > chi square statistic, maka menggunakan model random effect.
2. Jika LM statistik< chi square statistic, maka menggunakan model common effect.
Setelah dilakukan perhitungan uji Lagrange Multiplier (LM) test, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
𝐿𝑀 =14(4)
2(20−1) [
4^2(0.1329)
0.8473] 2
LM = 2.27898768
Nilai LMhitung yaitu sebesar 2.27898768, kemudian nilai Chi Squared tabel pada
derajat kebebasan 4 dan alpha 5% nilainya sebesar 9.488 (lihat tabel Chi Squared).
Sehingga sesuai hipotesis dalam pengujian LM test, nilai LMhitung lebih kecil
dibandingkan Chi Squared tabel, maka model yang dipilih adalah common effect.
Data lengkapnya dapat dilihat di lampiran 12.
71
2. Uji asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui korelasi yang
terjadi diantara variabel-variabel independen.Untuk mengetahui ada atau tidaknya
multikolinearitas digunakan uji correlation dengan menggunakan matriks korelasi.
Jika hasil koefisien korelasi pada output menunjukan hasil diatas 0.8 maka diduga
terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah dibawah 0.8
maka diduga model tidak mengandung multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji
multikolinearitas yang dilakukan dengan Eviews diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas
SIZE ROE TYPE DER
SIZE 1.000000 -0.200875 0.182369 0.020540
ROE -0.200875 1.000000 0.335860 0.181838
TYPE 0.182369 0.335860 1.000000 0.098192
DER 0.020540 0.181838 0.098192 1.000000
Sumber: hasil olah data eviews
Keterangan:
SIZE : Ukuran Perusahaan
ROE : Profitabilitas
DER : Debt to Equity Ratio
TIPE : Tipe Industri
Dapat dilihat pada tabel 4.4 diatas, menunjukkan bahwa tidak ada variabel
yang memiliki nilai korelasi diatas 0.8. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model regresi yang dipakai tidak terdapat masalah multikolinearitas dengan kata
lain dalam penelitian ini tidak terdapat korelasi diantara variabel bebasnya.
72
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika variansi dari residual satu dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Hasil uji park pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Park
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 03/09/16 Time: 22:39
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.269863 3.663890 2.530060 0.0145
SIZE -0.404682 0.216323 -1.870734 0.0671
ROE -3.509771 1.017030 -3.451002 0.0811
DER 0.047345 0.198579 0.238418 0.8125
TIPE 1.431357 0.536393 2.668485 0.0902
Sumber: hasil olah data eviews
Berdasarkan output pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pada regresi data
panel tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari Prob. dari
variabel independen pada model ini tidak signifikan yaitu berada diatas 0,05.
3. Pengujian Hipotesis
3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Atau untuk mengetahui apakah
73
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
Berikut hasil uji hipotesis model 3 secara simultan menggunakan uji F:
Tabel 4.11 Hasil Uji F dengan model Common effect
Sumber: hasil olah data eviews
Berdasarkan gambar diatas, hasil F-statistic sebesar 6. 302798 dengan
tingkat signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
H0 ditolak dan H1 di terima. Maka dapat disimpulkan ukuran perusahaan,
profitabilitas, tipe industri dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap
pengungkapan ISR.
4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas
yang dipakai dalam model regresi terhadap variabel depedennya. Hasil pengujian
hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji t dengan model Common effect
Sumber: hasil olah data eviews
R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860
Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727
S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599
Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764
Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490
F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994
Prob(F-statistic) 0.000336
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.376146 0.262711 -1.431785 0.1583
SIZE 0.055396 0.015506 3.572632 0.0008
ROE 0.225405 0.072836 3.094712 0.0032
TYPE -0.038147 0.038398 -0.993458 0.3252
DER -0.046071 0.014224 -3.238895 0.0021
74
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilakukan pembahasan terhadap masing-
masing variabel sebagai berikut:
1. Ukuran perusahaan (SIZE)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh ukuran perusahaan
terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014.
Bersadarkan tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas ukuran perusahaan
yaitu 0.0008 lebih kecil dari 0.05, ini berarti bahwa secara parsial ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan hipotesis pertama (H2) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan perpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan
JII diterima.
2. Profitabilitas (ROE)
Pengujian ini bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh profitabilitas
terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014.
Bersadarkan tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas profitabilitas yaitu
0.0032 lebih kecil dari 0.05, ini berarti bahwa secara parsial profitabilitas
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
hipotesis pertama (H3) yang menyatakan bahwa profitabilitas perpengaruh
positif terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII diterima.
3. Tipe Industri(TIPE)
Pengujian ini bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh tipe industri
terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014.
Bersadarkan tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas tipe industri yaitu
75
0.3252 lebih besar dari 0.05, ini berarti bahwa secara parsial tipe industry tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
hipotesis pertama (H4) yang menyatakan bahwa profitabilitas perpengaruh
positif terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII ditolak.
4. Leverage (DER)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh leverage terhadap
pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014. Bersadarkan tabel
4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas leverage yaitu 0.0021 lebih kecil dari
0.05, ini berarti bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh terhadap
pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan hipotesis pertama
(H5) yang menyatakan bahwa profitabilitas perpengaruh positif terhadap
pengungkapan ISR pada perusahaan JII diterima.
5. Uji Koefisien determinasi ( R2)
Uji Koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R2
adalah diantara 0 dan 1. Jika nilai R2 berkisar hampir satu, berarti semakin kuat
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan
sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali,
2011: 177). Nilai koefisien determinasi akan cenderung semakin besar bila jumlah
variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi semakin banyak. Oleh karena itu,
maka digunakan ukuran adjusted R2, untuk menghilangkan bias akibat adanya
penambahan jumlah variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi.
76
Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R2 dengan model Common effect
Sumber: hasil olah data eviews
Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diperoleh nilai Adjusted RSquared
sebesar 0.278321. artinya menunjukan bahwa kemampuan variabel independen
(ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, dan leverage) dalam menjelaskan
variabel dependen (pengungkapan ISR) sebesar 27,83%. lalu sisanya sebesar
72,17% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
6. Interpretasi Hasil Penelitian
Analisis regresi data panel yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui
factor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode
2011-2014 dengan menggunakan variavel independen berupa ukuran perusahaan,
profitabilitas, tipe industri, dan leverage. Berdasarkan uji chow yaitu uji untuk
menentukan model yang lebih cocok antara common effect atau fixed effect, maka
model yang terpilih adalah model estimasi common effect. Berdasarkan model
estimasi yang terpilih, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah :
ISRit = βoi + β1 SIZEit + β2 ROEit - β4 DERit + ε
ISRit = -0.376146 + 0.05539SIZE + 0.2254ROE – 0.0460DER + ε
R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860
Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727
S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599
Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764
Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490
F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994
Prob(F-statistic) 0.000336
77
Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan setiap
variabel independen yang signifikan dengan variabel pengungkapan ISR:
a. Konstanta
Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas diperoleh konstanta nilai
pengungkapan ISR sebesar -0.376146. hal ini mengindikasikan bahwa jika
keempat variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas,
tipe industri dan leverage bernilai = 0 maka nilai variabel pengungkapan ISR
memiliki nilai 0.376146 %.
b. Ukuran perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan
signifikansi variabel ukuran perusahaan, keputusan yang diambil adalah tolak
Ho yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
pengungkapan ISR pada perusahaan yang masuk JII periode 2011-2014. Nilai
koefisien pada variabel ukuran perusahaan sebesar 0.055396 Nilai koefisien
dari variabel ukuran perusahaan memiliki tanda positif, hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa, jika variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan
sebesar Rp 1.000.000.000.000 maka menyebabkan peningkatan pada nilai
pengungkapan ISR sebesar 0.055396 % dengan asumsi bahwa variabel lain
dianggap konstan. Hal ini memungkinkan karena pada perusahaan dengan
ukuran total aset besar lebih memungkinkan dalam mengungkapkan ISR.
Hasil penelitian mengenai ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan konsisten dengan penelitian sebelumnya Otman et. Al (2009)
Aldehita (2014) yang dapat membuktikan ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan positif terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini dapat
78
membuktikan bahwa perusahaan dengan asset berukuran besar pasti memiliki
pembiayaan, fasilitas, dan sumber daya manusia yang lebih banyak
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil sehingga cenderung memiliki
pengungkapan informasi yang lebih besar disbanding dengan perusahaan
dengan asset ukuran lebih kecil.
c. Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan
signifikansi variabel profitabilitas, keputusan yang diambil adalah tolak Ho
yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan
ISR pada perusahaan yang masuk JII periode 201-2014. Nilai koefisien pada
variabel ukuran perusahaan sebesar 0.225405 Nilai koefisien dari variabel
ukuran perusahaan memiliki tanda positif, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa,
jika variabel profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 1% maka menyebabkan
peningkatan pada nilai pengungkapan ISR sebesar 0.225405 % dengan asumsi
bahwa variabel lain dianggap konstan.
Hasil penelitian mengenai profitabilitas mempunyai pengaruh yang
signifikan konsisten dengan penelitian sebelumnya Otman et. Al (2009)
Radhitya (2012) Lestari (2013) yang dapat membuktikan profitabilitas
berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini dapat
membuktikan bahwa perusahaan dengan profit berukuran besar cenderung
memiliki pengungkapan informasi yang lebih besar disbanding dengan
perusahaan dengan profit ukuran lebih kecil.
d. Leverage
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan
signifikansi variabel leverage, keputusan yang diambil adalah tolak Ho yaitu
leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap pengungkapan ISR pada
79
perusahaan yang masuk JII periode 201-2014. Nilai koefisien pada variabel
leverage sebesar -0.046071 Nilai koefisien dari variabel leverage memiliki
tanda negatif, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa, jika variabel leverage
mengalami kenaikan sebesar 1 % maka menyebabkan penurunan pada nilai
pengungkapan ISR sebesar 0.046071 % dengan asumsi bahwa variabel lain
dianggap konstan.
Hasil penelitian mengenai leverage mempunyai pengaruh yang signifikan
konsisten dengan penelitian sebelumnya Rizkiningsih (2012) yang menyatakan
leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini
juga menemukan leverage memiliki hubungan yang negatif yang berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan ISR. Oleh sebab itu dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi tingkat leverage perusahaan maka tingkat pengungkapan
ISR yang dilakukan akan menurun.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan Islamic social reporting (ISR) dengan objek
penelitian dilakukan terhadap 14 perusahaan yang terdaftar dalam JII pada periode
2011–2014. Fokus penelitian ini mengungkap item ISR dengan menggunakan
content analysis terhadap laporan tahunan perusahaan. Content analysis dilakukan
untuk mengetahui seberapa luas tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial
secara syariah yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan analisa dan
pembahasan hasil penelitian dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan
analisis regresi data panel, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Total indeks skor ISR dari 14 perusahaan yang menjadi objek penelitian
mengalami peningkatan dari tahun 2011–2014. Hal ini membuktikan bahwa
dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan JII telah melakukan peningkatan
dalam mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan prinsip syariah.
2. Dari hasil content analysis yang dilakukan diketahui zakat, status kehalalan
produk, serta tujuan perusahaan untuk mencapai berkah merupakan item yang
paling sedikit diungkapkan, lain halnya dengan profil dewan direksi merupakan
item yang paling banyak diungkapkan perusahaan yang masuk JII 2011–2014.
3. Pemilihan model data panel yang terpilih dalam penelitian ini adalah model
common effect setelah melalui proses uji chow dan uji LM test.
81
4. hasil regresi ditemukan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII
periode 2011–2014. Hal ini dibuktikan dengan probabilitas hasil uji regresi
kurang dari 0,05.
5. Hasil regresi juga ditemukan bahwa tipe industri tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011–2014.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba
mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat diantaranya:
1. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai acuan dalam
menilai perusahaan yang baik dalam menjalankan tanggung jawabnya kepada
masyarakat disekitar lingkungan operasional perusahaan. Sehingga menjadi
bahan pertimbangan untuk melakukan penanaman modal maupun saham di
perusahaan.
2. Untuk perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pilihan untuk melakukan pelaporan tanggung jawab secara islam.
3. Bagi akademisi, penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang tanggung
jawab sosial perusahaan khususnya pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di bursa efek indonesia dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya
menambahkan variabel yang lebih signifikan secara statistik dan menambah
periode waktu yang lebih lama, sehingga data akan lebih representatif dan lebih
lengkap dari penelitian saat ini.
82
DAFTAR PUSTAKA
Aldehita Purnasanti Maulida, Agung Yulianto, Asrori. “Analisis Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)”. File di
unduh dari: www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id
Alijoyo, Antonius & Subarto Zaini. “Komisaris Independen Penggerak Praktik
GCG di Perusahaan”. Indeks, Jakarta.
Farook, Sayd. “On Corporate Social Responsibility of Islamic Financial
Institutions.” Islamic Economic Studies Vol. 15, No. 1, July 2007. Center for
Islamic Finance, Bahrain Institute of Banking and Finance (BIBF), e-mail:
Fitria, Soraya. Dwi Hartanti, “Islam Dan Tanggung Jawab Sosial : Studi
Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks
Dan Islamic Social Reporting Indeks’. Universitas Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi XIII. 2010.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20
Edisi 6”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.
Gujarati, N Damonar & Dawn C. Porter, “Dasar-dasar Ekonometrika”, Salemba
4, Jakarta, 2012.
Gustani, “Islamic Social Reporting (ISR) sebagai Model Pelaporan CSR Institusi
Bisnis Syariah.” Data di akses dari : www.iaei-pusat.org pada tanggal 26 Maret
2015.
Hakim, Abdul. “Pengantar Ekonometrika”, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta, 2014.
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi FEB”, Jakarta. 2012.
Haniffa, R. Cooke. "The impact of culture and governance on corporate social
reporting", Journal of Accounting and Public Policy 24 391–430. 2005.
Haniffa, R. “Social Reporting Disclosure: an Islamic perspektive”. Indonesian
Management $ Accounting Research vol 1 no 2. 2002.
Hilmi, Utari & Syaiful Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepetapatan Watu Penyampaian Laporan Keuangan”. ISimposium Nasional
Akuntansi II.
Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian Edisi 1”, Penerbit
BPFE, Yogyakarta, 2002.
Isaskar, Riyanti. “Manajemen Keuangan: analisis Leverage”, Universitas
Brawijaya, 2012.
83
Kasmir, “Dasar-dasar Perbankan,”, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2011.
Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Rajawali Pers, Jakarta, 2008.
Mustapha, Umara. Zubairu Olalekan Busra Sakariyau, Chetubo Kuta Dauda,
“Social Reporting Practices Of Islamic Banks In Saudi Arabia” International
Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 23. 2011
Lestari, Puji. “Determinants Of Islamic Social Reporting In Syariah Banks: Case
Of Indonesia.” International Journal of Business and Management Invention
www.ijbmi.org Volume 2 Issue 10ǁ October. 2013ǁ PP.28-34
Othman, Rohana & Azlan M Thani. “Determinants of Islamic Social Reporting
Among Top Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia.” Research
Journal of Internatıonal Studıes - Issue 12 (October., 2009). 2009
Othman, Rohana. “Islamic Social Reporting Of Listed Companies In Malaysia”,
International Business & Economics Research Journal – April 2010. 2010
Daniri, Mas Achmad. “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”,
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006.
Sanjaya, Ridwan dan Inge, Berlian. “Manajemen Keuangan Jilid 1 & 2 edisi
Keempat.” Literata Lintas Media. Jakarta. 2003.
Sartono, R Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4thed.)”, BPFE,
Yogyakarta, 2010.
Sofyani, Hafiez, et, al, “Islamic social reporting index sebagai model pengukuran
Kinerja sosial perbankan syariah (studi komparasi indonesia dan malaysia).”
IQTISAD Journal of Islamic Economics Vol. 3, No. 1, Muharram 1423 H/Maret
2002, 2012.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2009.
Supranto, J. “Ekonometrika”, Buku Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
Susan Irawati, “Manajemen Keuangan”. Pustaka: Bandung, 2006.
Sutrisno, “Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi.” Penerbit
EKONISIA, Yogyakarta. 2000
Wijaya, M Sienly Veronica & Bram Hadianto, “Pengaruh Struktur Aktiva,
Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di
Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ilmiah Akuntasi vol 7 No. 1 Mei. 2008.71-84.
Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,
UPP STIM YKPN, Jakarta, 2011
84
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/10/151026_indonesia_kabu
tasap/ diakses pada 01 Desember 2015, Dampak kabut asap diperkirakan capai
Rp 200 trilliun.
http://sains.kompas.com/read/2013/11/11/1438434/Danau.Toba.Terancam.Vegeta
si.Hutan.Tinggal.12.Persen/ diakses pada 01 Desember 2015, Danau Toba
Terancam, Vegetasi Hutan Tinggal 12 Persen.
www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx/ diakses pada 06 Desember
2015, Fact Book IDX
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150529171044-92-56584/lumpur
lapindo-menakar-kemampuan-grup-bakrie/ diakses pada 01 Desember 2015,
Lumpur Lapindo: Menakar Kemampuan Grup Bakrie.
www.idx.co.id/ di akses pada 15 September 2015 Saham-saham JII.
http://www.syariahsaham.com/p/daftar-saham-jii.html/ diakses pada 6 oktober
2015, daftar saham-saham JII.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
85
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Indeks pengungkapan ISR (content analysis)
POKOK PENGUNGKAPAN POIN SUMBER
REFERENSI
A Tema Pembiayaan Dan Investasi
1 Kegiatan yang mengandung riba (beban
bunga dan pendapatan bunga) 1
Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
2 Pengungkapan kegiatan yang mengandung
gharar atau tidak (hegding, future non
delivery trading/margin trading, arbitrage
baik spot maupun forward, short selling,
pure swap, warrant, dan lain-lain)
1
Haniffa (2002)
Maali et al. (2006)
Othman et al. (2009)
3
Zakat 1 Haniffa (2002)
Maali et al. (2006)
Othman et al. (2009)
4 Kebijakan atas keterlambatan pembayaran
piutang dan ketidakmampuan klient untuk
membayar utang/penghapusan piutang tak
tertagih
1 Maali et al. (2006)
Othman et al. (2009)
5 Pernyataan nilai tambah perusahaan 1 Othman et al. (2009)
B Tema Produk Dan Jasa
6 Produk atau kegiatan operasi ramah
lingkungan 1 Othman et al. (2009)
7 Status kehalalan produk 1
Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
8 Keamanan dan kualitas produk 1 Othman et al. (2009)
9 Pelayanan atas keluhan konsumen 1 Othman et al. (2009)
C Tema Karyawan
10 Jam Kerja Karyawan 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
11 Hari Libur dan Cuti 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
12 Manfaat yang diterima karyawan
(Tunjangan) 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
13 Remunerasi/Gaji/Upah Karyawan 1 Haniffa (2002),
Othman et. Al (2009)
86
POKOK PENGUNGKAPAN POIN SUMBER
REFERENSI
14 Pendidikan dan pelatihan kerja
(pengembangan sumber daya manusia) 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
15 Kesetaraan hak antara karyawan 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
16 Keterlibatan karyawan dalam diskusi
manajemen dan pengambilan keputusan 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
17 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
18 Lingkungan Kerja 1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
19 Karyawan dari kelompok khusus (cacat
fisik, mantan narapidana, mantan pecandu
narkoba)
1 Othman et al. (2009)
20 Karyawan tingkat atas melaksanakan ibadah
bersama-sama dengan karyawan tingkat
menengah dan tingkat bawah .
1 Othman et al. (2009)
21 Karyawan Muslim diperbolehkan
menjalankan ibadah di waktu-waktu shalat
dan berpuasa di saat Ramadhan
1 Othman et al. (2009)
22 Tempat ibadah yang memadai 1 Othman et al. (2009)
D Tema Masyarakat
23 Sedekah, donasi, kegiatan amal atau
sumbangan bencana alam 1
Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
24 Wakaf 1
Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
25 Pinjaman untuk kebaikan (Qard Hasan) 1
Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
26 Sukarelawan dari kalangan karyawan 1 Othman et al. (2009)
27 Pemberian beasiswa sekolah 1 Othman et al. (2009)
28 Pemberdayaan kerja para lulusan
sekolah/kuliah (magang atau praktik kerja
lapangan)
1 Othman et al. (2009)
29 Pembangunan tunas muda 1 Othman et al. (2009)
30 Peningkatan kualitas hidup masyarakat
miskin 1 Othman et al. (2009)
31 Kepedulian terhadap anak-anak 1 Othman et al. (2009)
87
POKOK PENGUNGKAPAN POIN SUMBER
REFERENSI
32 Menyokong kegiatan-kegiatan kesehatan
masyarakat, hiburan, olahraga, budaya,
pendidikan, dan keagamaan.
1 Othman et al. (2009)
E Tema Lingkungan
33
Konservasi lingkungan 1 Haniffa (2002)
Maali et al. (2006)
Othman et al. (2009)
34 Kegiatan mengurangi efek terhadap
pemanasan global (minimalisasi polusi,
pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih,
dan lain-lain)
1 Haniffa (2002)
Othman et al. (2009)
35 Pendidikan mengenai lingkungan 1 Othman et al. (2009)
36 Pernyataan verifikasi independen atau audit
lingkungan/sertifikasi dari lembaga 1 Othman et al. (2009)
37 Sistem manajemen lingkungan 1 Othman et al. (2009)
F Tema Tata Kelola Perusahaan
38 Status kepatuhan terhadap syariah 1 Othman et al. (2009)
39 Tujuan Perusahaan untuk mencapai berkah 1 Othman et al. (2009)
40 Profil dewan Direksi 1 Othman et al. (2009)
41 Struktur kepemilikan saham 1 Othman et al. (2009)
42 Aktivitas yang dilarang: praktik monopoli,
penimbunan barang, manipulasi harga,
praktek kecurangan bisnis, dan perjudian
1 Othman et al. (2009)
43 Kebijakan anti korupsi (code of conduct,
whistleblowing system, dan lain-lain) 1 Othman et al. (2009)
TOTAL 43
88
Lampiran 2 : Data Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Sektor Sub Sektor Manufaktur
1 Astra Argo Lestari Tbk. Pertanian Perkebunan -
2
Astra International Tbk. Aneka Industri
Otomotif dan
Komponen
3
Alam Sutra Realty Tbk.
Properti, Real Estate,
dan Konstruksi
Bangunan
Properti dan
Real Estate -
4 Charoen Pokphand
Indonesia Tbk.
Industri Dasar dan
Kimia Pakan Ternak
5 Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk.
Industri Dasar dan
Kimia Semen
6 Indo Tambangraya
Megah Tbk. Pertambangan
Pertambangan
Batubara -
7
Kalbe Farma Tbk.
Industri barang
konsumsi Farmasi
8
Lippo Karawaci Tbk.
Properti, Real Estate,
dan Konstruksi
Bangunan
Properti dan
Real Estate -
9 PP London Sumatra
Indonesia Tbk. Pertanian Perkebunan -
10 Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) Tbk. Pertambangan
Pertambangan
Batubara -
11 Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
Industri Dasar dan
Kimia Semen
12 Telekomunikasi
Indonesia (persero) Tbk.
Infrastruktur, Utilitas
dan Transportasi telekomunikasi -
13
United Tractors Tbk.
Perdagangan jasa dan
Investasi Usaha Grosir -
14
Unilever Indonesia Tbk.
Industri barang
konsumsi
Kosmetik dan
rumah tangga
89
Lampiran 3 : Rangkuman Jumlah Perusahaan Per Pokok Pengungkapan
POKOK PENGUNGKAPAN
Jumlah Perusahaan
2011 2012 2013 2014
A Tema Pembiayaan Dan Investasi
1 Kegiatan yang mengandung riba
(beban bunga dan pendapatan bunga) 14 14 14 14
2
Pengungkapan kegiatan yang
mengandung gharar atau tidak
(hegding, future non delivery
trading/margin trading, arbitrage
baik spot maupun forward, short
selling, pure swap, warrant, dan lain-
lain)
12 11 13 13
3 Zakat 0 1 3 1
4
Kebijakan atas keterlambatan
pembayaran piutang dan
ketidakmampuan klient untuk
membayar utang/penghapusan
piutang tak tertagih 5 3 2 10
5 Pernyataan nilai tambah perusahaan 9 11 10 10
B Tema Produk Dan Jasa
6 Produk atau kegiatan operasi ramah
lingkungan 6 8 9 10
7 Status kehalalan produk 1 2 0 2
8 Keamanan dan kualitas produk 13 13 13 13
9 Pelayanan atas keluhan konsumen 7 8 12 13
C Tema Karyawan
10 Jam Kerja Karyawan 0 1 0 0
11 Hari Libur dan Cuti 2 1 3 3
12 Manfaat yang diterima karyawan
(Tunjangan) 13 14 13 14
13 Remunerasi/Gaji/Upah Karyawan 14 13 14 14
14
Pendidikan dan pelatihan kerja
(pengembangan sumber daya
manusia)
14 14 14 13
15 Kesetaraan hak antara karyawan 6 10 9 12
90
16
Keterlibatan karyawan dalam diskusi
manajemen dan pengambilan
keputusan
9 6 5 6
17 Kesehatan dan keselamatan kerja 13 12 11 13
18 Lingkungan Kerja 12 11 11 11
19
Karyawan dari kelompok khusus
(cacat fisik, mantan narapidana,
mantan pecandu narkoba)
1 1 2 0
20
Karyawan tingkat atas melaksanakan
ibadah bersama-sama dengan
karyawan tingkat menengah dan
tingkat bawah .
1 1 1 0
21
Karyawan Muslim diperbolehkan
menjalankan ibadah di waktu-waktu
shalat dan berpuasa di saat Ramadhan
3 5 5 5
22 Tempat ibadah yang memadai 3 2 7 8
D Tema Masyarakat
23 Sedekah, donasi, kegiatan amal atau
sumbangan bencana alam 13 11 13 12
24 Wakaf 0 2 1 0
25 Pinjaman untuk kebaikan (Qard
Hasan) 3 3 5 4
26 Sukarelawan dari kalangan karyawan 7 7 3 4
27 Pemberian beasiswa sekolah 7 10 9 6
28
Pemberdayaan kerja para lulusan
sekolah/kuliah (magang atau praktik
kerja lapangan)
4 5 8 7
29 Pembangunan tunas muda 10 8 12 10
30 Peningkatan kualitas hidup
masyarakat miskin 14 11 12 13
31 Kepedulian terhadap anak-anak 8 9 11 13
32
Menyokong kegiatan-kegiatan
kesehatan masyarakat, hiburan,
olahraga, budaya, pendidikan, dan
keagamaan.
9 5 11 13
E Tema Lingkungan
33 Konservasi lingkungan 13 12 11 12
34
Kegiatan mengurangi efek terhadap
pemanasan global (minimalisasi
polusi, pengelolaan limbah,
pengelolaan air bersih, dan lain-lain)
9 11 11 12
35 Pendidikan mengenai lingkungan 8 6 7 9
91
36
Pernyataan verifikasi independen
atau audit lingkungan/sertifikasi dari
lembaga
8 10 10 11
37 Sistem manajemen lingkungan 9 9 11 11
F Tema Tata Kelola Perusahaan
38 Status kepatuhan terhadap syariah 0 0 0 0
39 Tujuan Perusahaan untuk mencapai
barakah 0 0 0 0
40 Profil dewan Direksi 13 13 14 9
41 Struktur kepemilikan saham 13 14 14 14
42
Aktivitas yang dilarang: praktik
monopoli, penimbunan barang,
manipulasi harga, praktek kecurangan
bisnis, dan perjudian
11 10 3 6
43
Kebijakan anti korupsi (code of
conduct, whistleblowing system, dan
lain-lain)
3 8 9 10
92
Lampiran 4 : Rangkuman skor dan rasio indeks ISR tiap perusahaan
No
Kode
Skor ISR Rasio ISR
2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014
1 AALI 24 18 27 29 0.5581 0.4186 0.6279 0.6744
2 ASII 27 33 26 31 0.6279 0.7674 0.6047 0.7209
3 ASRI 14 14 11 13 0.3256 0.3256 0.2558 0.3023
4 CPIN 11 10 10 10 0.2558 0.2326 0.2326 0.2326
5 INTP 17 19 27 28 0.3953 0.4419 0.6279 0.6512
6 ITMG 23 25 23 24 0.5349 0.5814 0.5349 0.5581
7 KLBF 24 25 26 26 0.5581 0.5814 0.6047 0.6047
8 LPKR 20 21 24 27 0.4651 0.4884 0.5581 0.6279
9 LSIP 22 22 22 26 0.5116 0.5116 0.5116 0.6047
10 PTBA 28 31 29 28 0.6512 0.7209 0.6744 0.6512
11 SMGR 28 25 30 32 0.6512 0.5814 0.6977 0.7442
12 TLKM 24 29 27 28 0.5581 0.6744 0.6279 0.6512
13 UNTR 30 27 32 29 0.6977 0.6279 0.7442 0.6744
14 UNVR 28 27 32 30 0.6512 0.6279 0.7442 0.6977
Total 320 326 346 361
rata-
rata 22.86 23.29 24.71 25.79
95
Lampiran 5 : Skor Indeks ISR Tahun 2011
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5
5 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
jml 2 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 4 4 4 40
B
6 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 6
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
9 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7
jml 3 3 2 0 2 1 2 2 1 3 1 2 2 3 27
C
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
15 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6
16 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13
18 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
96
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
21 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3
22 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3
jml 5 9 5 4 4 7 6 5 7 8 8 8 8 7 91
23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13
D
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
26 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 7
27 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 7
28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4
29 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
31 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8
32 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9
jml 7 8 2 3 4 4 6 4 7 4 7 5 8 6 75
E
33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
34 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 9
35 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8
36 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 8
37 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9
jml 5 2 1 0 5 5 4 3 2 5 4 1 5 5 47
F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
97
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
40 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
41 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
42 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3
jml 2 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 40
Total 24 27 14 11 17 23 24 20 22 28 28 24 30 28 320
98
Lampiran 6 : Skor Indeks ISR tahun 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3
5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11
jml 2 5 2 1 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 40
B
6 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 8
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
9 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 8
jml 0 3 2 1 3 1 3 3 1 4 2 3 2 3 31
C
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10
16 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6
17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
18 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
99
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
21 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5
22 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
jml 4 9 5 3 5 5 7 7 7 9 7 8 8 7 91
23 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
D
24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3
26 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 7
27 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10
28 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5
29 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 8
30 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11
31 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9
32 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5
jml 6 8 2 3 1 7 6 3 6 5 4 7 8 5 71
E
33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12
34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
35 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6
36 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 10
37 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 9
jml 4 5 1 0 4 5 4 2 3 5 4 4 2 5 48
F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
40 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
42 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10
43 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
jml 2 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 45
Total 18 33 14 10 19 25 25 21 22 31 25 29 27 27 326
101
Lampiran 7 : Skor Indeks ISR tahun 2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
5 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10
jml 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 42
B
6 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
9 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
jml 2 3 2 0 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 34
C
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
15 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9
16 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5
17 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11
18 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
19 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
102
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
21 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 5
22 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7
jml 6 8 3 4 7 5 7 8 7 8 9 8 8 7 95
23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
D
24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
25 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5
26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3
27 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
28 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 8
29 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
30 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11
32 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11
jml 7 7 1 2 7 6 6 5 6 8 6 6 9 9 85
E
33 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
34 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
35 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 7
36 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10
37 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11
jml 5 3 0 0 5 4 4 3 4 5 5 2 5 5 50
F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
103
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3
43 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 9
jml 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 40
Total 27 26 11 10 27 23 26 24 22 29 30 27 32 32 346
104
Lampiran 8 : Skor Indeks ISR tahun 2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
A
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
4 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10
5 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10
jml 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 48
B
6 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10
7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
jml 3 3 3 0 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 38
C
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
15 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12
16 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
18 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
105
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 5
22 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 8
jml 7 9 4 3 6 7 7 8 7 8 9 9 8 7 99
23 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12
D
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4
26 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 4
27 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 6
28 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 7
29 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10
30 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
jml 8 7 1 3 6 5 6 4 7 7 8 7 7 6 82
E
33 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
35 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 9
36 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11
37 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11
jml 5 5 1 0 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 55
F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
106
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
40 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 9
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
42 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 6
43 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10
jml 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 39
Total 29 31 13 10 28 24 26 27 26 28 32 28 29 30 361
107
Lampiran 9: Rangkuman Skor Indeks ISR 2011 – 2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
Kode 2011LI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
A
2011 2 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 4 4 4 40
2012 2 5 2 1 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 40
2013 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 42
2014 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 48
B
2011 3 3 2 0 2 1 2 2 1 3 1 2 2 3 27
2012 0 3 2 1 3 1 3 3 1 4 2 3 2 3 31
2013 2 3 2 0 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 34
2014 3 3 3 0 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 38
C
2011 5 9 5 4 4 7 6 5 7 8 8 8 8 7 91
2012 4 9 5 3 5 5 7 7 7 9 7 8 8 7 91
2013 6 8 3 4 7 5 7 8 7 8 9 8 8 7 95
2014 7 9 4 3 6 7 7 8 7 8 9 9 8 7 99
D
2011 7 8 2 3 4 4 6 4 7 4 7 5 8 6 75
2012 6 8 2 3 1 7 6 3 6 5 4 7 8 5 71
2013 7 7 1 2 7 6 6 5 6 8 6 6 9 9 85
2014 8 7 1 3 6 5 6 4 7 7 8 7 7 6 82
E
2011 5 2 1 0 5 5 4 3 2 5 4 1 5 5 47
2012 4 5 1 0 4 5 4 2 3 5 4 4 2 5 48
2013 5 3 0 0 5 4 4 3 4 5 5 2 5 5 50
2014 5 5 1 0 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 55
F 2011 2 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 40
108
2012 2 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 45
2013 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 40
2014 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 39
Total
2011 24 27 14 11 17 23 24 20 22 28 28 24 30 28 320
2012 18 33 14 10 19 25 25 21 22 31 25 29 27 27 326
2013 27 26 11 10 27 23 26 24 22 29 30 27 32 32 346
2014 29 31 13 10 28 24 26 27 26 28 32 28 29 30 361
109
Lampiran 10: Data Penelitian
No KODE Tahun Skor
ISR
Total Aset
(dlm jutaan Rp)
Total Hutang
(dlm jutaan Rp)
Laba Bersih
(dlm jutaan Rp)
Total Ekuitas
(dlm jutaan Rp) ROE DER
Tipe
Industri
1
AALI
2011 24 10,204,495 1,778,337 2,405,564 8,139,615 0.2955 0.2185 0
2 2012 18 12,419,820 3,054,409 2,520,266 9,365,411 0.2691 0.3261 0
3 2013 27 14,963,190 4,695,331 1,903,088 10,267,859 0.1853 0.4573 0
4 2014 29 18,558,329 6,720,843 2,621,275 11,837,486 0.2214 0.5678 0
5
ASII
2011 29 154,319,000 78,481 21,348,000 75,838,000 0.2815 0.0010 1
6 2012 33 182,274,000 92,460 22,460,000 89,814,000 0.2501 0.0010 1
7 2013 26 213,994,000 107,806 23,708,000 106,188,000 0.2233 0.0010 1
8 2014 31 236,029,000 115,705,000 22,151,000 120,324,000 0.1841 0.9616 1
9
ASRI
2011 14 6,007,548 3,220,676 602,737 2,786,872 0.2163 1.1557 0
10 2012 14 10,946,417 6,214,543 1,216,092 4,731,875 0.2570 1.3133 0
11 2013 11 14,428,083 9,096,298 889,576 5,331,785 0.1668 1.7061 0
12 2014 13 16,924,367 10,553,173 1,176,955 6,371,194 0.1847 1.6564 0
13
CPIN
2011 11 8,848,204 2,658,734 2,362,497 6,189,470 0.3817 0.4296 1
14 2012 10 12,348,627 4,172,163 2,680,872 8,176,464 0.3279 0.5103 1
15 2013 10 15,722,197 5,771,297 2,528,690 9,950,900 0.2541 0.5800 1
16 2014 10 20,862,439 99,191,509 1,746,644 10,943,289 0.1596 9.0641 1
17
INTP
2011 17 18,151,000 2,417,000 3,601,000 18,151,000 0.1984 0.1332 1
18 2012 19 22,755,000 3,336,000 4,763,000 22,755,000 0.2093 0.1466 1
19 2013 27 26,607,000 3,630,000 5,218,000 26,607,000 0.1961 0.1364 1
20 2014 28 28,885,000 4,100,000 5,154,000 24,785,000 0.2079 0.1654 1
110
No KODE Tahun Skor
ISR
Total Aset
(dlm jutaan Rp)
Total Hutang
(dlm jutaan Rp)
Laba Bersih
(dlm jutaan Rp)
Total Ekuitas
(dlm jutaan Rp) ROE DER
Tipe
Industri
21
ITMG
2011 23 1,578,474 497,670 546,126 1,080,804 0.5053 0.4605 0
22 2012 25 1,491,224 488,807 432,043 1,002,417 0.4310 0.4310 0
23 2013 23 1,326,756 428,285 204,981 898,471 0.2281 0.2281 0
24 2014 24 1,307,348 408,724 200,218 898,624 0.2228 0.2228 0
25
KLBF
2011 24 8,274,554 1,758,619 1,522,957 6,515,935 0.2337 0.2699 1
26 2012 25 9,417,957 2,046,314 1,775,099 7,371,643 0.2408 0.2776 1
27 2013 26 11,315,061 2,815,103 1,970,452 8,499,958 0.2318 0.3312 1
28 2014 26 12,425,032 2,607,557 2,121,091 9,817,476 0.2161 0.2656 1
29
LPKR
2011 20 18,259,000 8,850,000 708,000 9,409,000 0.0752 0.9406 0
30 2012 21 24,869,000 13,399,000 1,060,000 11,470,000 0.0924 1.1682 0
31 2013 24 31,300,000 17,123,000 1,288,000 14,170,000 0.0909 1.2084 0
32 2014 27 37,761,000 20,115,000 2,547,000 14,178,000 0.1796 1.4187 0
33
LSIP
2011 22 6,791,859 952,435 1,701,513 5,839,424 0.2914 0.1631 0
34 2012 22 7,551,796 1,272,083 1,115,539 6,279,713 0.1776 0.2026 0
35 2013 22 7,974,876 1,360,889 768,625 6,613,987 0.1162 0.2058 0
36 2014 26 8,655,146 1,436,312 916,695 7,218,834 0.1270 0.1270 0
37
PTBA
2011 28 11,510,262 3,348,092 3,088,068 8,162,170 0.3783 0.4102 0
38 2012 31 12,728,981 4,223,812 2,909,421 8,505,169 0.3421 0.4966 0
39 2013 29 11,677,155 4,125,586 1,854,281 7,551,569 0.2455 0.5463 0
40 2014 28 14,812,023 6,141,181 2,019,214 8,670,842 0.2329 0.7083 0
41 SMGR
2011 38 19,661,603 5,046,506 3,955,272 14,615,097 0.2706 0.3453 1
42 2012 25 26,579,084 8,414,229 4,926,640 18,164,855 0.2712 0.4632 1
111
No KODE Tahun Skor
ISR
Total Aset
(dlm jutaan Rp)
Total Hutang
(dlm jutaan Rp)
Laba Bersih
(dlm jutaan Rp)
Total Ekuitas
(dlm jutaan Rp) ROE DER
Tipe
Industri
43 2013 30 30,792,884 8,988,908 5,354,299 21,803,976 0.2456 0.4123 1
44 2014 32 34,314,666 9,312,214 5,573,577 25,002,452 0.2229 0.3725 1
45
TLKM
2011 24 103,054,000 42,073,000 10,976,000 47,510,000 0.2310 0.8856 0
46 2012 29 111,369,000 44,391,000 12,876,000 51,541,000 0.2498 0.8613 0
47 2013 27 127,951,000 50,527,000 14,317,000 60,542,000 0.2365 0.8346 0
48 2014 28 140,895,000 54,770,000 14,663,000 67,807,000 0.2162 0.8077 0
49
UNTR
2011 30 46,440,062 18,936,114 5,899,506 27,503,948 0.2145 0.6885 0
50 2012 27 50,300,633 18,000,076 5,753,342 32,300,557 0.1781 0.5573 0
51 2013 32 57,362,244 21,713,346 4,798,778 35,648,898 0.1346 0.6091 0
52 2014 29 60,292,031 21,715,297 4,839,970 38,576,734 0.1255 0.5629 0
53
UNVR
2011 28 9,828,000 6,147,000 4,163,000 3,681,000 1.1309 1.6699 1
54 2012 27 11,339,000 7,371,000 4,839,000 3,968,000 1.2195 1.8576 1
55 2013 32 12,703,000 8,449,000 5,353,000 4,255,000 1.2580 1.9857 1
56 2014 30 14,281,000 9,682,000 5,739,000 4,599,000 1.2479 2.1052 1
112
Lampiran 11:
a. Statistik Deskriptif
b. Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedastisitas
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 03/09/16 Time: 22:39
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.269863 3.663890 2.530060 0.0145
SIZE -0.404682 0.216323 -1.870734 0.0671
ROE -3.509771 1.017030 -3.451002 0.0811
DER 0.047345 0.198579 0.238418 0.8125
TIPE 1.431357 0.536393 2.668485 0.0902
ISR SIZE ROE DER TIPE
Mean 24.17857 38275686 0.299671 0.797011 0.428571
Median 26.00000 15342694 0.229550 0.479900 0.000000
Maximum 33.00000 2.36E+08 1.258000 9.064100 1.000000
Minimum 10.00000 1307348. 0.075200 0.001000 0.000000
Std. Dev. 6.238027 54044497 0.267871 1.245167 0.499350
Skewness -1.012387 2.256898 2.883752 5.391180 0.288675
Kurtosis 3.068358 7.245469 10.28322 36.06194 1.083333
Jarque-Bera 9.576885 89.59615 201.3886 2821.820 9.349537
Probability 0.008325 0.000000 0.000000 0.000000 0.009328
Sum 1354.000 2.14E+09 16.78160 44.63260 24.00000
Sum Sq. Dev. 2140.214 1.61E+17 3.946529 85.27425 13.71429
Observations 56 56 56 56 56
SIZE ROE TYPE DER
SIZE 1.000000 -0.200875 0.182369 0.020540
ROE -0.200875 1.000000 0.335860 0.181838
TYPE 0.182369 0.335860 1.000000 0.098192
DER 0.020540 0.181838 0.098192 1.000000
113
Common effect
Fixed effect
Dependent Variable: ISR
Method: Panel Least Squares
Date: 03/09/16 Time: 18:44
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.376146 0.262711 -1.431785 0.1583
SIZE 0.055396 0.015506 3.572632 0.0008
ROE 0.225405 0.072836 3.094712 0.0032
TYPE -0.038147 0.038398 -0.993458 0.3252
DER -0.046071 0.014224 -3.238895 0.0021 R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860
Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727
S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599
Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764
Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490
F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994
Prob(F-statistic) 0.000336
Dependent Variable: ISR
Method: Panel Least Squares
Date: 03/09/16 Time: 18:45
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.330163 0.260318 -1.268306 0.2108
SIZE 0.052724 0.015365 3.431467 0.0012
ROE 0.243480 0.072350 3.365302 0.0015
TYPE -0.038220 0.037846 -1.009888 0.3176
DER -0.054326 0.014603 -3.720179 0.0005 Effects Specification Period fixed (dummy variables) R-squared 0.388338 Mean dependent var 0.566860
Adjusted R-squared 0.299138 S.D. dependent var 0.151727
S.E. of regression 0.127022 Akaike info criterion -1.157350
Sum squared resid 0.774460 Schwarz criterion -0.868014
Log likelihood 40.40579 Hannan-Quinn criter. -1.045175
F-statistic 4.353536 Durbin-Watson stat 0.989178
Prob(F-statistic) 0.000838
114
Random Effect
Dependent Variable: ISR
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 03/09/16 Time: 18:46
Sample: 2011 2014
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
Total panel (balanced) observations: 56
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.433557 0.306705 -1.413596 0.1636
SIZE 0.058184 0.018136 3.208230 0.0023
ROE 0.170957 0.080915 2.112794 0.0395
TYPE -0.037798 0.046815 -0.807395 0.4232
DER -0.012378 0.008947 -1.383557 0.1725 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.071655 0.5134
Idiosyncratic random 0.069756 0.4866 Weighted Statistics R-squared 0.158627 Mean dependent var 0.248091
Adjusted R-squared 0.092637 S.D. dependent var 0.086073
S.E. of regression 0.081990 Sum squared resid 0.342838
F-statistic 2.403803 Durbin-Watson stat 1.455784
Prob(F-statistic) 0.061669 Unweighted Statistics R-squared 0.253211 Mean dependent var 0.566860
Sum squared resid 0.945553 Durbin-Watson stat 0.652419
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: UJICHOW
Test period fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Period F 1.504919 (3,48) 0.2252
Period Chi-square 5.034020 3 0.1693
116
Lampiran : perhitungan uji LM test
AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
2011 -0.0271 -0.0192 -0.1584 -0.2822 -0.1548 0.0277 0.0498 -0.0586 -0.0418 0.0603 0.3226 -0.0991 0.0792 -0.0044
2012 -0.1558 0.0717 -0.1936 -0.3081 -0.1227 0.0928 0.0646 -0.0458 -0.0202 0.1366 0.0089 0.0075 0.0072 -0.0469
2013 0.0681 -0.0939 -0.2402 -0.3016 0.0572 0.0891 0.0822 0.0134 -0.0093 0.1189 0.1204 -0.0449 0.1284 0.0603
2014 0.0997 0.0700 -0.2089 0.0948 0.0746 0.1142 0.0776 0.0624 0.0731 0.0928 0.1642 -0.0236 0.0558 0.0151
ratarata -0.0038 0.0072 -0.2003 -0.1993 -0.0364 0.0810 0.0686 -0.0071 0.0004 0.1021 0.1540 -0.0400 0.0677 0.0060
rata2 kuadrat 0.0000 0.0001 0.0401 0.0397 0.0013 0.0066 0.0047 0.0001 0.0000 0.0104 0.0237 0.0016 0.0046 0.0000
Jumlah rata-rata kuadrat residual 0.1329
AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR
2011 0.0007 0.0004 0.0251 0.0797 0.0240 0.0008 0.0025 0.0034 0.0018 0.0036 0.1041 0.0098 0.0063 0.0000
2012 0.0243 0.0051 0.0375 0.0949 0.0151 0.0086 0.0042 0.0021 0.0004 0.0187 0.0001 0.0001 0.0001 0.0022
2013 0.0046 0.0088 0.0577 0.0910 0.0033 0.0079 0.0068 0.0002 0.0001 0.0141 0.0145 0.0020 0.0165 0.0036
2014 0.0099 0.0049 0.0436 0.0090 0.0056 0.0130 0.0060 0.0039 0.0053 0.0086 0.0270 0.0006 0.0031 0.0002
jumlah 0.0396 0.0192 0.1639 0.2746 0.0479 0.0304 0.0194 0.0096 0.0076 0.0450 0.1456 0.0124 0.0259 0.0061
jumlah residual kuadrat 0.8473
𝐿𝑀 =14(4)
2(20−1) [
4(0.1329)
0.8473] 2
LM = 2.27898768