Upload
aidan-aubrey
View
1.833
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) DALAM
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK JAKARTA
Oleh:
Nama : Hardhina Rosmasita Nomor Mahasiswa : 05312539 Jurusan : Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) DALAM
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK JAKARTA
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai
derajat Sarjana Strata-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII
Oleh:
Nama : Hardhina Rosmasita Nomor Mahasiswa : 05312539
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2007
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari terbukti
bahwa pernyataaan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman/sangsi
apapun sesuai peraturan yang berlaku.”
Yogyakarta, Mei 2007
Penyusun,
(Hardhina Rosmasita)
iii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) DALAM
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK JAKARTA
Hasil Penelitian
Diajukan Oleh Nama : Hardhina Rosmasita Nomor Mahasiswa : 05312539 Jurusan : Akuntansi
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Pada tanggal, Mei 2007 Dosen Pembimbing
(Primanita Setyono, Dra, MBA, Ak)
iv
Telah dipertahankan/diujikan dan disyahkan untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana jenjang Strata 1
Nama : Hardhina Rosmasita
NIM : 05312539
Yogyakarta,
Disyahkan oleh,
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat tak terhingga
kepada penulis, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada panutan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan agama ini dengan benar dan
sempurna…………………….
Karya kecil ini, kupersembahkan untuk:
Papa- mamaku tercinta dan tersayang
Mbak dan Mas2ku tersayang
My only one little sister, Dian…..I Love U!
Ponakanku, Fachrizal A. P
Sahabatku : Estiti Siswaningrum, SE.
vi
Motto:
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya
(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap.”
(Al- insyiroh: 6-8)
“Wahai manusia, sungguh kamu telah bekerja keras dengan sungguh-
sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menjumpai-Nya.”
(Al-Insyiqaq:6)
Sebaik-baik orang adalah orang yang berguna untuk orang lain.
vii
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini yang berjudul:
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL
(SOCIAL DISCLOSURES) DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA”.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana jenjang Strata 1 program Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang sangat besar artinya bagi penulis. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas Segala Berkah dan Nikmat-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan tulisan ini tepat pada waktu yang telah direncanakan.
2. Ibu Primanita Setyono, Dra., MBA, Ak. Selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Kedua orang tuaku tercinta, yang menaruh harapan besar kepada penulis
sehingga penulis mempunyai kesadaran dan semangat yang besar untuk
viii
menyelesaikan skripsi ini, dan doa kalian yang tiada akhir untuk
keberhasilan penulis. Terimakasih Pah, Mah…..
4. Kakak2ku dan Adikku serta Ponakanku Tercinta, Diah R Mintarsih, SE n’
Surya Putra, ST; Ina Amalia, SIP n’ Boby Permana, ST; My little Sister
Rachma Dian Nastiti, Ponakanku “Fachrizal A.P”. Thanks For All…..
5. Keluarga trah H. Ahmad Badaroni dan trah Wiro Wardoyo di Klaten.
6. Code Girls 211A, Yayan, Ammik, Maya, Diah, Atik, Titin, Dini, Iput, Lia,
kak Yuli, Nia, Agni, Pipit, Leila, & Eks-CG lainnya, Aida, widi, wike, dll.
Terimakasih sudah menjadi keluarga yang menyenangkan di rumah
keduaku.
7. Saudara baruku, Siti“mek”Maesaroh. Terimakasih telah menemaniku
selama ini, Belajarlah untuk bersabar serta memahami orang lain.
8. Untuk mba’ Desi, akhirnya rosma nyusul neh……
9. Sahabat2ku, Estiti”Tong”Siswaningrum, Endro, mbak Kris dan mbak
Neli..
10. Sahabat2ku, Lora Maryana, C-mok, Nophi, Joeragan, Woeland, reni.
Ayo..bersemangatlah dalam mengejar Cita!
11. My teacher, “Tuci”, terimakasih atas semangat, bimbingan dan
nasehatnya.
12. Temen-temen KKN, Prasta, pita, rini,winda, mita, vita, didi, adi, ruruh,
erva, astri, jati, inang, sofi, dwi, ari, faruk, topik, fandi, arda, ifah, mike,
nobita, nurma, rahmi, sari, puput, udin, jafron, Tio
ix
13. Temen-temen JAM, pak Rian, Dita, Ruly, Ari, dll.
14. Temen ngajiku, Sari, Mahya, Lia, Mba’Dwi, diah masih banyak yang
perlu kita pelajari.
15. Untuk Sari&hida, hida, makasih atas bantuannya, dari Kompre hingga
lulus. Tak doakan sukses untuk jodoh mu.
16. Temen-temen Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), mbak heri, mbak mus, mbak
rini, mbak puri, mbak ida, dewi, hamidah, rahma, egga, eni, dll. Kita
berjuang bersama di NA.
17. Seluruh pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi seluruh
pembaca. Amin....
Wassalamualaikum Wr.Wb
Yogyakarta, Mei 2007
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul 1…………………………………………………………………….…i
Halaman Judul 2………………………………………………………………………ii
Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme……………………………………………..iii
Halaman Pengesahan…………………………………………………………………iv
Halaman Berita Acara Ujian…………………………………………………………. v
Halaman Persembahan……………………………………………………………….vi
Kata Pengantar…………………………………………………………………… ..viii
Daftar Isi……………………………………………………………………………...xi
Daftar Gambar……………………………………………………………………… xv
Daftar Tabel…………………………………………………………………………xvi
Daftar Lampiran……………………………………………………………………xvii
Abstrak…………………………………………………………………………….xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… .… 1
1.2 Tujuan Penelitian……………………………………………………………...4
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………..4
1.4 Batasan Masalah………………………………………………………………5
xi
1.5 Manfaat Penelitian..................………………………………………….…… 5
1.6 Sistematika Penulisan…………………………………………………………6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Corporate Social Responsibility (CSR)……………………………………… 8
2.2 Pengungkapan Sosial Sebagai Tanggung Jawab Perusahaan…………………9
2.3 Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan………………………… 12
2.4 Faktor-faktor Perusahaan Yang Berpengaruh Pada Pengungkapan sosial
Perusahaan………………………………………………………………… 14
2.4.1 Kepemilikan Manajemen…………………………………………… 15
2.4.2 Leverage…………………………………………………………… 15
2.4.3 Ukuran Perusahaan (Size)……………………………………………15
2.4.4 Profitabilitas…………………………………………………………16
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu Dan Pengembangan Hipotesis……………...17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………………… 22
3.2 Jenis Dan Sumber Pengumpulan Data……………………………………….23
3.3 Variabel Dan Pengukurannya………………………………………….…….24
3.3.1 Variabel Dependen………………………………………………......24
3.3.2 Variabel Independen…………………………………………………26
3.3.2.1 Kepemilikan Manajemen…………………………………….26
xii
3.3.2.2 Tingkat Leverage…………………………………………….26
3.3.2.3 Ukuran Perusahaan………………………………………… 26
3.3.2.4 Profitabilitas………………………………………………….27
3.4 Metode Pengolahan Dan Analisis Data
3.4.1 Analisis Regresi……………………………………………………...27
3.4.2 Uji Asumsi Klasik……………………………………………………28
3.4.3 Pengujian Hipotesis………………………………………………….30
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Perusahaan Sampel………………………………………………………… 33
4.2 Statistik Deskriptif………………………………………………………… 33
4.3 Uji Kualitas Data…………………………………………………………….35
4.4 Pengujian Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda……………………….36
4.5 Pengujian Hipotesis………………………………………………………….40
4.5.1 Koefisian Determinasi (Goodness of Fit)……………………………40
4.5.2 Signifikansi Model Regresi………………………………………… 41
4.5.3 Signifikansi Koefisien Regresi………………………………………42
xiii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………48
5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………………… 49
5.3 Implikasi…………………………………………………………………….49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
4.1 Normal p-plot of regression standardized residual…………35
4.2 Histogram……………………………………………………36
4.3 Scatterplot…………………………………………………....39
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
4.1 Descriptive statistics…………………………………………..34
4.2 Uji Multikolonieritas…………………………………………..37
4.3 Uji Multikolonieritas………………………………………......38
4.4 Uji Autokorelasi……………………………………………….40
4.5 Model Summary………………………………………………..40
4.6 Anova…………………………………………………………..41
4.7 Analisis Regresi Berganda……………………………………..43
4.8 Simpulan Hipotesis……………………………………………..45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Perusahaan……………………………51
2. Variabel Dependen dan Independen…………………………………………54
3. Hasil Analisis Regresi Dan Uji Asumsi Klasik…………………………… 58
xvii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Faktor-faktor dalam perusahaan, yang diproksikan dalam Kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas mempengaruhi pengungkapan sosial suatu perusahaan. Pengungkapan sosial perusahaan perlu dilakukan sebagai wujud pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan, terhadap Masyarakat secara keseluruhan. Sampel yang digunakan adalah 113 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) Pengujian secara simultan menemukan adanya pengaruh yang Signifikan antara Faktor-faktor perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, (2) Variabel kepemilikan manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial.
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh
manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi
perusahaan kepada para investor, kreditur, dan pemerintah. Laporan
keuangan dapat dikelompokkan dalam pengungkapan yang sifatnya wajib
(mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela
(voluntary disclosure), pengungkapan wajib merupakan ketentuan yang
harus diikuti oleh setiap perusahaan atau institusi yang berisi tentang hal-hal
yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan menurut standar yang
berlaku. Sedangkan pengungkapan yang bersifat sukarela ini tidak
disyaratkan oleh standar, tetapi dianjurkan dan akan memberikan nilai
tambah bagi perusahaan yang melakukannya.
Pusat perhatian perusahaan pada saat ini lebih kepada stockholders dan
bondholders, sedangkan pihak lain sering diabaikan. Banyak aksi protes
yang dilakukan oleh elemen stakeholders kepada manajemen perusahaan,
mereka menuntut keadilan terhadap kebijakan upah dan pemberian fasilitas
kesejahteraan yang diterapkan perusahaan. Di lain pihak banyak
masyarakat yang protes atas pencemaran lingkungan akibat limbah atau
2
polusi yang dilepas ke lingkungan, sehingga menyebabkan hubungan yang
tidak harmonis antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya. Untuk itu
masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan
sudah melaksanakan aktivitas sosialnya. Sehingga hak masyarakat untuk
hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan
mengkonsumsi makanan dapat terpenuhi.
Perusahaan dituntut untuk memberikan informasi mengenai aktivitas
sosialnya. Sejauh ini perkembangan akuntansi konvensional (mainstream
accounting) telah banyak di kritik karena tidak dapat mengakomodir
kepentingan masyarakat secara luas, sehingga muncul konsep akuntansi
baru yang disebut sebagai Social Responsibility Accounting (SRA) atau
Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial. Tanggungjawab sosial diartikan
bahwa perusahaan mempunyai tanggungjawab pada tindakan yang
mempengaruhi konsumen, masyarakat, dan lingkungan (Ivancevic, 1992).
Selama ini produk akuntansi dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban
manajemen kepada pemilik saham, kini paradigma tersebut diperluas
menjadi pertanggungjawaban kepada seluruh stakeholders.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), sebagaimana tertulis dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 1998) paragraph kesembilan
secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan
masalah lingkungan dan sosial.
3
Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added
statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai
sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.
Pernyataan PSAK di atas merupakan manifestasi kepedulian akuntansi
akan masalah-masalah sosial yang merupakan wujud pertanggungjawaban
sosial perusahaan . Pertanggungjawaban sosial bukan merupakan fenomena
sosial baru, melainkan merupakan akibat dari semakin meningkatnya isu
lingkungan di akhir 1980-an (Kumalahadi, 2000).
Beberapa penelitian mengungkapkan adanya pengaruh yang signifikan
dalam perusahaan manufaktur, diantaranya adalah pada penelitian Cooke
(1992) yang menyebutkan “pengaruh antara size, status listing, dan jenis
industri terhadap luas pengungkapan dalam laporan tahunan”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa size, status listing adalah variabel
penjelas yang penting, dan perusahaan manufaktur secara signifikan
mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan
nonmanufaktur.
Atas dasar penelitian tersebut, maka penulis ingin mengetahui sejauh
mana pengaruh karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah
Kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas
4
dapat mempengaruhi kuantitas pengungkapan sosial perusahaan manufaktur
yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ)
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji pengaruh karakteristik
perusahaan yang diproksi dalam Kepemilikan manajemen, tingkat leverage,
ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap kuantitas pengungkapan
sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur.
1.3 Rumusan Masalah
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan pengolahan barang mentah
menjadi barang jadi, perusahaan ini perlu melakukan pengungkapan
sukarela (pengungkapan sosial). Karena, perusahaan manufaktur selain
dekat dengan investor, kreditor, dan pemerintah, perusahaan juga dekat
dengan lingkungan sosial. Maka dari itu perlu adanya pengungkapan sosial
dalam prakteknya. Untuk itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah perusahaan manufaktur telah mengungkapkan pengungkapan
sosial pada laporan tahunan?
2. Bagaimanakah pengaruh karakteristik pengungkapan sosial pada
perusahaan manufaktur?
5
1.4 Batasan Masalah
Penelitian yang penulis lakukan adalah untuk melihat pengungkapan
sosial kaitannya dengan karakteristik yang mempengaruhinya.
Penelitian ini dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2004-2005.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, memberikan modal atau bekal pengetahuan dalam memasuki
dunia kerja.
2. Perusahaan, memberikan wacana tentang pentingnya pengungkapan
sosial dalam laporan tahunan, terutama perusahaan manufaktur yang
ada di Indonesia untuk memperhatikan lingkungan alam di sekitar
perusahaan mereka, dalam rangka menjaga alam dan juga untuk
mencapai competitive advantage di dunia bisnis.
3. Investor, berguna dalam proses decision making dalam penanaman
modalnya.
4. Akademisi, Bisa dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian
selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan.
6
1.6 Sistematika Penulisan
Pada tulisan ini, penulis membagi penulisan menjadi 5 Bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang terkait dengan
topik penelitian yang mencakup landasan teori mengenai karakteristik
perusahaan dalam kaitannya dengan pengungkapan sosial dalam
laporan tahunan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, mencakup
pemilihan sampel, pengumpulan data dan tekhnik analisis yang
digunakan dalam pengujian hipotesis.
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap data dan temuan
empiris yang diperoleh.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang penutup yang terdiri dari simpulan,
keterbatasan dan implikasi bagi penelitian selanjutnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dunia yang berkembang
pesat sejak revolusi industri abad 18 melahirkan kolonialisme yang
kemudian memantapkan peran modal (kapitalisme) dan khususnya peran
korporasi. Peran kapital yang terlalu mendominasi inilah kemudian terjadi
eksploitasi sumber-sumber alam serta masyarakat (sosial) tanpa batas untuk
kemajuan perusahaan, yang pada akhirnya berdampak pada kerusakan
lingkungan, seperti polusi udara dan air, limbah industri, timbunan-
timbunan sampah dan banyak petaka lain yang merupakan dampak negatif
yang harus diderita oleh masyarakat. Akuntansi dalam dunia bisnis
memegang peranan penting karena akuntansi sebagai alat
pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai alat pengendali terhadap
aktivitas setiap unit usaha. Akan tetapi untuk kenyataannya Akuntansi juga
dituding sebagai salah satu penyebab kerusakan alam, karena akuntansi
selama ini hanya berpihak pada stockholders (mainstream accounting atau
conventional accounting) daripada stakeholders.
Kesadaran masyarakat yang semakin memikirkan akan kelestarian
alam untuk kelangsungan hidup manusia dan penekanan pada kesejahteraan
sosial, kini telah mengubah konsep akuntansi, yaitu untuk lebih
memperhatikan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, perhatian ini
8
adalah dalam bentuk pertangungjawaban sosial perusahaan kepada
masyarakat yang dalam akuntansi dinamakan Social Responsibility
Accounting (SRA) atau akuntansi Pertanggungjawaban Sosial.
2.1 Corporate Social Responsibility (CSR)
Ebert (2003) mendefinisikan corporate social responsibility sebagai
usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya
terhadap kelompok-kelompok dan individual-individual dalam lingkungan
perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-
perusahaan lain, para karyawan, dan investor. CSR memberikan perhatian
terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya
dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab di bidang hukum
(Darwin, 2004). Dalam kemajuan industri sekarang, tekanan masyarakat
kepada perusahaan agar mereka melakukan pembenahan sistem operasi
perusahaan menjadi suatu sistem yang memiliki kepedulian dan tanggung
jawab terhadap sosial sangat kuat, perkembangan tekhnologi dan industri
yang pesat dituntut untuk memberikan kontribusi positif terhadap
lingkungan sekitar.
Penerapan CSR dalam perusahaan-perusahaan diharapkan selain
memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau pemegang saham
(shareholders), tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain
9
yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi
bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Adapun tujuan dari CSR adalah:
1. Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya
secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental
adalah baik.
2. Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya
kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan
kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3. Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan
tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu
diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab
sosial kepada masyarakat.
2.2 Pengungkapan sosial sebagai tanggung jawab perusahaan
Tanggung jawab adalah suatu kewajiban perusahaan yang tidak hanya
menyediakan barang dan jasa baik bagi masyarakat maupun juga dalam
mempertahankan kualitas lingkungan sosialnya secara fisik maupun
memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat dimana
mereka berada. Perusahaan bertanggung jawab secara sosial ketika
manajemennya memiliki visi atas kinerja operasionalnya, tidak hanya
10
mengutamakan atas laba/profit perusahaan tetapi juga dalam menjalankan
aktivitasnya, memperhatikan lingkungan yang ada disekitarnya. Perusahaan
tidak hanya memandang laba sebagai satu-satunya tujuan dari perusahaan
tetapi ada tujuan yang lainnya yaitu kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan, karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas
dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et. Al., 1987).
Pengungkapan tanggung jawab sosial atau sering disebut sebagai
Corporate social reporting adalah proses pengkomunikasian efek-efek
sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat secara
keseluruhan (Gray et. Al., 1987). Kontribusi negatif perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya telah menyebabkan hilangnya kepercayaan
masyarakat adalah dengan mengungkapkan informasi-informasi mengenai
operasi perusahaan sehubungan dengan lingkungan sebagai tanggung jawab
perusahaan.
Gray et. Al. (1995) menyebutkan 3 studi yang menjelaskan mengapa
perusahaan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan
dengan aktivitasnya dan dampak yang ditimbulkan oleh emiten tersebut,
yaitu:
1. Decision-userfulnes study
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menemukan bahwa
informasi sosial dibutuhkan users, seperti analis, banker, dan pihak
11
lain yang terlibat. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa informasi
aktivitas sosial perusahaan berada pada posisi moderately important.
2. Economic theory study
Studi dalam corporate responsibility reporting ini mendasari pada
Economic agency theory dan Accounting positivism theory yang
menganologikan manajemen sebagai agen dari suatu prinsipal.
Prinsipal diartikan sebagai pemegang saham atau traditional users
lain. Namun, pengertian users tersebut telah berkembang menjadi
seluruh interest group perusahaan yang bersangkutan sebagai agen,
manajemen akan berupaya mengoperasikan perusahaan sesuai dengan
keinginan publik (stakeholder).
3. Social and political theory studies
Bidang ini menggunakan teori stakeholder, teori legitimasi organisasi,
dan teori ekonomi publik. Teori stakeholder mengamsusikan bahwa
perusahaan berusaha mencari pembenaran dari para stakeholder dalam
menjalankan operasi perusahaannya. Semakin kuat posisi stakeholder,
semakin besar kecenderungan perusahaan mengadaptasi diri terhadap
keinginan stakeholder nya.
Pengungkapan sosial dalam tanggung jawab perusahaan sangat perlu
dilakukan, karena bagaimanapun juga perusahaan memperoleh nilai tambah
dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk dari penggunaan
sumber-sumber sosial (social resources). Jika aktivitas perusahaan
12
menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat timbul adanya
biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat, sedang
apabila perusahaan meningkatkan mutu social resources maka akan
menimbulkan social benefit (manfaat sosial)
2.3 Pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan
Ada 2 jenis ungkapan dalam pelaporan keuangan yang telah ditetapkan
oleh badan yang memiliki otoritas di pasar modal. Yang pertama adalah
ungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang harus di
ungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal di suatu
Negara. Sedangkan yang kedua adalah ungkapan sukarela (voluntary
disclosure), yaitu ungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan
tanpa diharuskan oleh standar yang ada. Pengungkapan sosial yang
diungkapkan perusahaan merupakan informasi yang sifatnya sukarela.
Karenanya, perusahaan memiliki kebebasan untuk mengungkapkan
informasi yang tidak diharuskan oleh badan penyelenggara pasar modal.
Keragaman dalam pengungkapan disebabkan oleh entitas yang dikelola oleh
manajer yang memiliki filosofis manajerial yang berbeda dan keluasan
dalam kaitannya dengan pengungkapan informasi kepada masyarakat.
Standar pelaporan pertanggungjawaban sosial sampai saat ini belum
mempunyai standar yang baku, hal ini dikarenakan adanya permasalahan
13
yang berhubungan dengan biaya dan manfaat sosial. Perusahaan dapat
membuat sendiri model pelaporan pertanggungjawaban sosialnya.
Dalam menyusun dan mengungkapkan informasi tentang aktivitas
pertanggungjawaban sosial perusahaan, Zhegal & Ahmed (1990)
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial
perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan
Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian
lingkungan hidup. Meliputi, pengendalian terhadap polusi, pencegahan
atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan
pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.
2. Energi
Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi
dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan
efisiensi terhadap produk perusahaan. Meliputi, konservasi energi,
efisien energi, dll.
3. Praktik bisnis yang wajar
Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, dukungan
terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial
4. Sumber daya manusia
Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai
sumber daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam
14
suatu komunitas. Aktivitas tersebut antara lain, program pelatihan dan
peningkatan ketrampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta
tunjangan yang memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan
keselamatan kerja, pelayanan kesehatan, pendidikan, seni, dll.
5. Produk
Meliputi keamanan, pengurangan polusi, dll.
2.4 Karakteristik perusahaan dan Pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan
Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas
pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan
merupakan prediktor kualitas pengungkapan (Lang and Lundholm, 1993).
Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda satu entitas dengan
entitas lainnya. Lang and Lundhlom (1993) dan Wallance (1994) membagi
karakteristik perusahaan menjadi tiga kategori yaitu, variabel struktur
(structure-related variables), variabel kinerja (performance-related
variable), dan variabel pasar (market-related variables).
Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi
pengungkapan sosial diproksikan kedalam Kepemilikan manajemen, tingkat
leverage, ukuran perusahaan (size), dan profitabilitas.
15
2.4.1 Kepemilikan manajemen
Semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka
semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai
perusahaan. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial
dalam rangka untuk meningkatkan image perusahaan, meskipun ia harus
mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut (Gray, et. Al., (1998))
2.4.2 Leverage
Semakin tinggi tingkat leverage (rasio hutang/ekuitas) semakin besar
kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan
berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi (Belkaoui dan Karpik
(1989)), supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus
mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan
pertanggungjawaban sosial)
2.4.3 Ukuran Perusahaan (Size)
Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengaruh ukuran perusahaan
(Size) terhadap kualitas ungkapan, namun sebenarnya landasan teoritis
mengenai pengaruh size ini tidaklah terlalu jelas. Walaupun begitu, berbagai
penelitian empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh total
aktiva hampir selalu konsisten dan secara statistik signifikan. Beberapa
penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan fenomena ini adalah bahwa
16
perusahaan besar mempunyai biaya informasi yang rendah, perusahaan
besar juga mempunyai kompleksitas dan dasar pemilikan yang lebih luas
dibanding perusahaan kecil (Cooke, 1989). Size perusahaan merupakan
variabel independen yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi
pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan.
2.4.4 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi
bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial
kapada pemegang saham (Heinze (1976) dalam Hackston&Milne (1996)),
hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan
pertanggungjawaban sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki
tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu
melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses
keuangan tersebut. Sebaliknya ketika tingkat profitabilitas rendah
perusahaan akan berharap pengguna laporan akan membaca “good news”
kinerja perusahaan.
2.5 Tinjauan Penelitian terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian akuntansi telah banyak dilakukan di negara-negara Eropa
barat, Amerika serikat, kanada, Australia, dan selandia baru. Adams et. al
(1997) meneliti corporate social reporting (CSR) pada berbagai industri di
17
enam Negara Eropa Barat; Gray et. al. (1995a; 1995b) dan Ince (1997)
meneliti corporate social reporting di inggris; Tsang (1998) di singapura;
Andrew et. al. (1998) di Singapura dan Malaysia
Penelitian pertama yang mambahas tentang hubungan antara
karakteristik perusahaan dengan luas ungkapan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Cerf (1961, dalam Gunawan (2002)). Cerf meneliti beberapa
faktor yang mempunyai kemungkinan pengaruh terhadap kualitas ungkapan
perusahaan dalam laporan tahunan. Penelitian Cerf mengungkapkan bahwa
besar aktiva, jumlah pemegang saham, dan status pendaftaran (status listing)
memiliki hubungan yang signifikan dengan indeks ungkapan. Penelitian ini
kemudian dikembangkan oleh Singhvi dan Desai (1971) yang menilai
bahwa terdapat kelemahan pada penelitian Cerf karena tidak diuji secara
statistik.
Singhvi&Desai pada tahun 1971 kemudian melakukan pengembangan
penelitian dengan menggunakan indeks ungkapan laporan tahunan yang
mirip dengan yang digunakan Cerf. Walaupun indeks yang digunakan mirip,
terdapat 3 tambahan karakteristik yang diuji dalam penelitian ini. Variabel
yang diuji adalah besar aktiva, jumlah pemegang saham, status pendaftaran,
KAP yang mengaudit, rate of return, dan earnings margin menunjukkan
hubungan yang signifikan dengan kualitas ungkapan. Sedangkan dengan
menggunakan analisis regresi berganda Sinhvi dan Desai menemukan
bahwa besar perusahaan, jumlah pemegang saham, status pendaftaran,
18
kantor akuntan publik yang mengaudit, rate of return, dan earnings margin
memiliki hubungan signifikan dengan kualitas ungkapan.
Buzby (1975) melakukan penelitian yang memiliki tujuan utama untuk
menkonfirmasi temuan penelitian yang saling bertentangan antara Cerf
dengan Singhvi dan Desai. Penelitian Cerf menunjukkan bahwa besar
aktiva-lah yang paling berpengaruh terhadap kualitas ungkapan sedangkan
Singhvi dan Desai menemukan bahwa status pendaftaranlah yang paling
berpengaruh. Buzby sendiri menilai penelitian Singhvi dan Desai memiliki
beberapa kelemahan. Yang pertama adalah tidak dijelaskannya secara rinci
prosedur yang digunakan dalam pengukuran indeks. Kedua, dengan
menggunakan skor absolut. Singhvi dan Desai telah mengandaikan bahwa
tidak adanya informasi dalam laporan keuangan, berarti tidak ada ungkapan.
Kelemahan ketiga adalah terdapatnya variabel-variabel independen yang
memiliki multikolinearitas tinggi, sehingga analisis regresi menghasilkan
interperstasi yang tidak benar. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
variabel yang paling berpengaruh dengan kualitas pengungkapan adalah
jumlah akitiva dan tidak dipengaruhi status listing.
Stanga (1976) melakukan penelitian dengan menguji sampel laporan
tahunan perusahaan besar di US dengan menggunakan indeks
pengungkapan yang terdiri dari 79 item informasi. Stanga meneliti dengan
menggunakan variabel tipe industri dalam analisis, dan besaran perusahaan
yang diproksi dengan penjualan.
19
Chow dan Wong Boren (1987) melakukan penelitian serupa terhadap
52 perusahaan Manufaktur di meksiko. Variabel yang diteliti adalah besar
perusahaan, leverage ratio, dan proporsi aktiva. Ungkapan diukur dengan
menggunakan 2 alternatif, yang pertama di ukur dengan menggunakan
pembobotan dan yang ke-2 tanpa pembobotan. Dengan menggunakan skor
pengukuran yang terdiri dari 24 item informasi, Chow dan Wong Baren
menemukan bahwa skor dengan pembobotan dan tanpa pembobotan
berkorelasi positif dan signifikan dengan menggunakan analisis regresi,
diketahui bahwa hanya besar perusahaan yang memiliki hubungan
signifikan dengan luas ungkapan sukarela, sedangkan leverage ratio dan
proporsi aktiva tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Cooke (1992) meneliti pengaruh antara size, status listing, dan jenis
industri terhadap luas pengungkapan dalam laporan tahunan 35 perusahaan
Jepang yang tercatat di bursa dengan menggunakan 165 item informasi yang
wajib dan sukarela. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa size, status
listing adalah variabel penjelas yang penting, dan perusahaan manufaktur
secara signifikan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada
perusahaan non manufaktur.
Susanto (1992) melakukan penelitian untuk menguji hubungan basis
perusahaan, waktu listing, dan tingkat kepemilikan saham oleh investor
asing terhadap luas corporate disclosure dalam laporan tahunan. Untuk
menguji hipotesis, ia memasukkan variabel size, profitabilitas, auditor
20
perusahaan, leverage dan tingkat kepemilikan oleh publik sebagai variabel
control. Luas pengungkapan diukur dengan 30 item pengungkapan sukarela
pada 98 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Data tersebut dianalisis dengan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa basis
perusahaan, waktu listing, dan size berpengaruh signifikan terhadap
corporate disclosures
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas, maka
penelitian ini akan mencoba menguji kembali karakteristik-karakteristik
perusahaan apakah berpengaruh pada pengungkapan sosial perusahaan,
dengan sampel penelitian adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
BEJ. Dengan rumusan hipotesis sbb:
H0 = Karakteristik pada perusahaan Manufaktur tidak mempengaruhi
pengungkapan sosial dalam laporan tahunan.
Ha = Paling tidak satu diantara karakteristik perusahaan Manufaktur
berhubungan secara signifikan terhadap pengungkapan sosial dalam
laporan tahunan.
HA1 = Kepemilikan manajemen berpengaruh positif pada karakteristik
pengungkapan sosial.
HA2 = Tingkat leverage berpengaruh negatif pada karakteristik
pengungkapan sosial
HA3 = Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada karakteristik
pengungkapan sosial.
21
HA4 = Terdapat pengaruh positif profitabilitas dalam pengungkapan sosial
Penelitian ini akan menggunakan Model regresi berganda untuk
menguji hipotesis-hipotesis diatas. Model regresi yang diterapkan dalam
penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:
PS = a + b1MANi + b2LEVi + b3SIZEi + b4PMi + e
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris
mengenai pengaruh karakteristik perusahaan dalam hal ini diproksikan
dalam prosentase kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran
perusahaan dan profitabilitas pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ, karena pengungkapan informasi sosial yang mereka
lakukan.
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sejumlah unsur-unsur dimana suatu kesimpulan akan
disusun (Emory dan Cooper, 1998). Populasi dalam penelitian ini adalah
Seluruh perusahaan sub sektor manufaktur yang telah terdaftar (listing) di
BEJ. Dipilihnya satu kelompok industri yaitu industri manufaktur sebagai
populasi dimaksudkan untuk menghindari bias yang disebabkan oleh efek
industri (industrial effect), dan selain itu sektor manufaktur memiliki jumlah
terbesar perusahaan dibandingkan sektor lainnya. Penelitian ini mengambil
periode analisis dari tahun 2004 sampai 2005.
Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah metode judgement sampling, yaitu salah satu bentuk purposive
23
sampling dengan mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya
berdasarkan maksud dan tujuan penelitian.
Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian sampel
adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan sahamnya aktif
diperdagangkan selama periode 2004-2005
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan periode
2004 dan 2005 serta menyerahkan laporan tahunannya tersebut kepada
BAPEPAM dan telah mempublikasikannya berturut-turut.
3. Informasi pengungkapan sosial diungkapkan pada laporan tahunan
perusahaan yang bersangkutan selama periode 2004-2005.
3.2 Jenis dan Sumber Pengumpulan Data
Ada 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diambil dari buku, jurnal,
makalah, penelitian terdahulu, dan situs internet yang berhubungan dengan
tema penelitian ini. Sedangkan, data kuantitatif berupa data angka-angka
yang terdapat pada laporan keuangan auditan yang didapat dari pojok BEJ
UII, dan ICMD
Periode data yang digunakan adalah selama dua tahun (2004-2005),
diharapkan selama periode tersebut perusahaan sudah mengungkapkan
24
Informasi mengenai lingkungan sekitar tempat usahanya secara konsisten,
yang berhubungan dengan pengungkapan sosial.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari:
1. ICMD (Indonesian capital market directory).
2. Data base pasar modal, pojok BEJ fakultas Ekonomi UII Yogyakarta,
tahun 2004-2005, untuk mengetahui Informasi pengungkapan sosial
yang diungkapkan.
3.3 Variabel dan Pengukurannya
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pengungkapan informasi lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang bersangkutan.
Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial
laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya
suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item
informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0, dan jika item
informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1.
Metode ini sering dinamakan Checklist data.
Pengungkapan sosial menunjukkan seberapa luas butir-butir
pengungkapan yang disyaratkan telah diungkapkan. Dengan mengadopsi
25
Public Environmental Reporting Initiative (PERI) serta menyesuaikan butir-
butir yang ada dengan SAK, ada 8 poin pengungkapan informasi lingkungan
yang berkaitan dengan pengungkapan social, yaitu:
1. Profil Perusahaan.
Menampilkan profil perusahaan sehingga diperoleh gambaran
tentang data pengungkapan sosial perusahaan.
2. Sistem Manajemen Lingkungan.
Termasuk dalam kategori ini adalah kebijakan lingkungan
yang diterapkan perusahaan dan manajemen resiko lingkungan
dimana perusahaan mengidentifikasi kemungkinan timbulnya
resiko kerusakan lingkungan karena aktivitas mereka dan
probabilitas terjadinya resiko lalu mengelolanya.
3. Polusi yang dihasilkan perusahaan yang dapat mempengaruhi
timbulnya kerugian kontinjensi (PSAK No. 8).
4. Kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
5. Adanya biaya-biaya yang terkait dengan lingkungan yang telah
ditetapkan (sesuai dengan PSAK No. 32 dan No. 33).
6. Penghargaan yang diterima oleh perusahaan karena kontribusi
mereka dalam pelestarian lingkungan.
7. Keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan
dengan isu-isu yang ada.
26
8. Konservasi sumber daya alam dan upaya pelestarian
lingkungan lainnya yang dilakukan perusahaan.
3.3.2 Variabel Independen
Variabel Independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah
Karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan menjelaskan variasi luas
pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Dalam penelitian ini,
karakteristik perusahaan diproksikan dalam prosentase kepemilikan
manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan (Size) dan profitabilitas.
3.3.2.1 Kepemilikan Manajemen
Kepemilikan manajemen diukur berdasarkan prosentase
kepemilikan saham yang dimiliki pihak manajemen (Indra dan
Dessy, 2004).
3.3.2.2 Tingkat leverage
Leverage operasi perusahaan,diukur dengan rasio hutang atau
ekuitas.
3.3.2.3 Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki
perusahaan.
3.3.2.4 Profitabilitas
Profitabilitas diukur dengan Net profit margin.
Net Profit Margin = Laba bersih Pendapatan
27
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.4.1 Analisis Regresi
Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
peneliti akan melakukan serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah
data-data tersebut, agar dapat mendukung hipotesis yang telah diajukan.
Adapun tahap-tahap penghitungan dan pengolahan data sbb:
1. Menghitung indeks pengungkapan sosial.
2. Menghitung karakteristik perusahaan yang diproksikan dalam
kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan,
dan profitabilitas.
3. Regresi model.
Teknik regresi linier berganda dilakukan terhadap model yang
diajukan peneliti. Dengan menggunakan Software SPSS Versi 11.00 untuk
memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hubungan antara karakteristik perusahaan dengan pengungkapan sosial
perusahaan, diukur dengan rumus, sbb:
PS = a + b1MANi + b2LEVi + b3SIZEi + b4PMi + e
Keterangan
PS = Indeks Pengungkapan tanggung jawab sosial
MANi = Prosentase Kepemilikan Manajemen
LEVi = Tingkat Leverage
28
SIZEi = Ukuran Perusahaan
PMi = Profitabilitas
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji
apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya
estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi.
Pengujian yang dilakukan adalah uji Normalitas, uji Multikolinieritas, uji
Heteroskedastisitas, dan uji Autokorelasi.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji
normalitas ini ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,
2005).
Uji Multikolineraritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen (Ghozali,
2005). Jika multikolinieritas yang terjadi mendekati sempurna maka koefisien
regresi dapat ditentukan, meskipun memiliki penyimpangan standar yang
besar sehingga koefisien tidak dapat diestimasi secara tepat. Jika
multikolinieritas yang terjadi adalah sempurna maka koefisien regresi
29
variabel-variabel independen tidak dapat ditentukan dan penyimpangan
standarnya tidak terbatas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2005).
Dalam pengujian ini, apabila hasil pengolahan data yaitu tingkat
probabilitas signifikansi variabel independen < 0,05 maka dapat dikatakan
mengandung heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diukur dengan metode
plot, jika scatterplot menunjukkan adanya titik-titik yang membentuk pola
tertentu maka terjadi heteroskedastisitas. Akan tetapi, bila menyebar di atas
dan di bawah sumbu y, serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2005).
Pengujian autokorelasi menggunakan Durbin Watson. Jika angka D-W
diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi (Singgih Santoso, 2000).
30
3.4.3 Pengujian Hipotesis
Pada dasarnya ada 2 jenis alat uji statistik, yaitu statistik parametrik
dan statistik non parametrik. Statistik parametrik digunakan jika distribusi
data yang digunakan normal, sedangkan data yang bersifat tidak normal, maka
uji statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan pengujian statistik parametrik.
Statistik parametrik digunakan apabila peneliti mengetahui fakta yang
pasti mengenai sekelompok data yang menjadi sumber sampel (J. Supranto,
2001). Menurut Ghozali (2005) ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi
agar uji statistik parametrik dapat digunakan, yaitu:
1. Observasi harus independen
2. Populasi asal observasi harus berdistribusi normal.
3. Varians populasi masing-masing grup dalam hal analisis
dengan dua grup harus sama.
4. Variabel harus di ukur paling tidak dalam skala interval.
Jika distribusi data bersifat normal, maka digunakanlah uji statistik
parametrik. Uji regresi merupakan salah satu jenis uji statistik parametrik,
untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti maka akan dilakukan uji
koefisien determinasi, uji statistik t, dan uji statistik f.
31
Uji koefisien determinasi (R2)
Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam
menerangkan variabel independen. Tapi, karena R2 mengandung kelemahan
mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan
adjusted R2 berkisar antar nol dan satu. Jika nilai adjusted R2 makin
mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam
menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya.
Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan
dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila
tingkat signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0
dapat ditolak atau dengan = 5% variabel independen tersebut berhubungan
secara statistis terhadap variabel dependennya.
Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika
probabilitas < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan
(Yaitu Kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas).
Dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
32
pengungkapan sosial (Yaitu Kepemilikan manajemen, leverage, ukuran
perusahaan, profitabilitas).
Uji Regresi Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan
melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05
maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan = 5%
variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen secara
bersama-sama
33
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Perusahaan Sampel
Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan
pangamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi
berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Perusahaan
yang terpilih sebagai sampel menggunakan metode sampling simple random
sebanyak 113 Perusahaan. Perusahaan Manufaktur ini telah menerbitkan
laporan tahunan periode 2004 dan 2005, serta menyerahkan laporan
tahunannya tersebut kepada BAPEPAM dan telah mempublikasikannya
berturut-turut. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian berikut seluruh
data yang di gunakan disajikan dalam lampiran 1.
4.2 Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan di gambarkan atau dideskripsikan dari data
masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dari masing-masing
variabel.
34
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
p.sosial 225 .25 .75 .5282 .11599
man 225 2.03 99.25 67.0321 20.95211
leverage 225 .10 4.37 .6367 .54194
size 225 -2044.00 51617367.00 2478963.8000 6964237.92143
p.margin 225 -1.45 2.74 .0506 .40860
Valid N
(listwise)
225
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui statistic deskriptif dari masing-
masing variabel. Dari 225 sampel ini pengungkapan tanggung jawab sosial
yang terkecil adalah 0,25 dan pengungkapan pertanggungjawaban sosial
yang terbesar adalah 0,75. Nilai rata-rata dari 225 pengungkapan ini adalah
0,5282 dengan standar deviasinya sebesar 0,11599.
Rata-rata variabel Man dan leverage masing-masing 67,0321 dan
0,6367, sedangkan untuk standar deviasi untuk kedua variabel adalah
20,95211 dan 0,54194.
Nilai rata-rata dari variabel size dan Pm masing-masing 2478963.8000
dan 0,0506, sedangkan untuk standar deviasinya adalah 6964237,92143 dan
0,40860.
35
4.3 Uji Kualitas Data
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal.
Pengujian ini menggunakan uji normalitas dengan normal probably plot of
standardized residual, yang hasilnya sebagai berikut:
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: p.sosial
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Dengan demikian dapat dinyatakanlah bahwa penyebaran data mendekati
normal atau memenuhi asumsi normalitas. Hal ini juga dilihat dari grafik
histogram dan normal probability plot seperti yang ada pada gambar 4.2 di
bawah ini.
36
Gambar 4.2
Regression Standardized Residual
2.251.75
1.25.75.25-.25
-.75-1.25
-1.75-2.25
-2.75-3.25
Histogram
Dependent Variable: p.sosial
Freq
uenc
y
40
30
20
10
0
Std. Dev = .99 Mean = 0.00
N = 225.00
4.4 Pengujian Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda
Pengujian Asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang
digunakan telah bebas dari masalah Multikolinearitas, heteroskedastisitas,
dan autokorelasi. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan bias
pada hasil penelitian
Asumsi pertama mengenai ada tidaknya Multikolinearitas antar
variabel-variabel independen. Cara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode korelasi berpasangan antar variabel. Pengujian
dilakukan dengan SPSS 11.00 for windows menggunakan covariance matrix
37
dan collinearity diagnostics. Default bagi angka tolerance adalah 0,0001.
Semua variabel yang dimasukkan dalam perhitungan model regresi harus
mempunyai toleransi diatas angka ini. Jika VIF lebih besar dari 5 maka
variabel tersebut mempunyai persoalan Multikolinearitas dengan variabel
bebas yang lain. Jika dilihat pada tabel maka semua variabel bebas telah
memenuhi persyaratan ambang toleransi, nilai VIF sekitar 1 dan koefisien
korelasi antar variabel independen yang lemah (semuanya dibawah 0,5).
Dengan demikian disimpulkan tidak ada Multikolinearitas dalam model
regresi ini.
Tabel 4.2
Uji Multikolonieritas
Coefficients a
.978 1.022
.874 1.144
.973 1.028
.865 1.156
manleveragesizep.margin
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: p.sosiala.
38
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas
Coefficient Correlations a
1.000 -.045 -.128 .343-.045 1.000 .109 .075-.128 .109 1.000 -.026.343 .075 -.026 1.000.000 -2.98E-07 -2.55E-12 9.285E-05
-2.98E-07 1.213E-07 3.995E-14 3.732E-07-2.55E-12 3.995E-14 1.104E-18 -3.86E-139.285E-05 3.732E-07 -3.86E-13 .000
p.marginmansizeleveragep.marginmansizeleverage
Correlations
Covariances
Model1
p.margin man size leverage
Dependent Variable: p.sosiala.
Asumsi penting kedua adalah Uji Heteroskedastisitas, model regresi
penelitian ini harus bebas dari heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas di
deteksi menggunakan pengujian SPSS 11.00 for windows. Uji
Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Di bawah ini merupakan hasil dari pengujian
heteroskedastisitas.
39
Gambar 4.3
Scatterplot
Dependent Variable: p.sosial
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3-4
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
Dengan melihat gambar 4.3 dapat dilihat bahwa tidak adanya pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
ini
Asumsi penting ketiga adalah tidak terjadi Autokorelasi, untuk
menguji autokorelasi dalam model regresi penelitian ini digunakan Durbin-
watson d-w test. Dari hasil pengujian menggunakan SPSS 11.00 for
windows diperoleh angka D-W sebesar 1,660, oleh karena angka D-W
40
berada di antara -2 sampai +2, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model
regresi penelitian ini bebas dari Autokorelasi.
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
.385a .148 .133 .10800 1.660Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), p.margin, man, size, leveragea.
Dependent Variable: p.sosialb.
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Koefisien Determinasi (Goodness of fit)
Koefisien Determinasi (Goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2
merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2)
mencerminkan kemampuan variabel dependen.
Tabel 4.5
Model Summary
.385a .148 .133 .10800Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), p.margin, man, size, leveragea.
41
Nilai R2 (Adjusted R Square) pada tabel 4.5 menunjukkan nilai 0,133,
hal ini berarti 13% pengungkapan pertanggungjawaban sosial dapat
dijelaskan oleh variasi dari ke empat variabel independen MAN, LEV,
SIZE, PM. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar
model.
4.5.2 Signifikansi Model Regresi
Signifikansi model regresi ini diuji dengan melihat perbandingan
antara F-tabel dan f-hitung, sedangkan signifikansi koefisien variabel
independen secara individual di uji dengan melihat perbandingan t-tabel dan
t-hitung untuk tiap koefisien variabel.
Hasil analisis regresi disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.6
ANOVAb
.448 4 .112 9.592 .000a
2.566 220 .0123.014 224
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), p.margin, man, size, leveragea.
Dependent Variable: p.sosialb.
42
Dari hasil analisis regresi ini, didapat f-hitung adalah 9,592 dengan
tingkat sinifikansi 0,000. oleh karena probabilitas (0,000) lebih kecil dari
0,05 maka model regresi penelitian ini dapat dipakai untuk memprediksi
pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Tingkat signifikansi ini juga
berarti bahwa H0: ß1 : ß2 : ß3 : ß4 = 0 di tolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
manufaktur dalam laporan tahunan dipengaruhi bersama-sama oleh
kepemilikan manajemen (Man), leverage (Lev), Besar perusahaan (size),
dan Profitabilitas (Pm), atau dengan kata lain, model regresi yang terbentuk
adalah signifikan.
4.5.3 Signifikansi Koefisien regresi
Hasil analisis regresi yang menunjukkan signifikansi model regresi
dalam memberikan dasar untuk menerima atau menolak hipotesis penelitian
untuk setiap variabel independen dan juga signifikansi koefisien antar
variabel, dapat dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 11.00
sebagai berikut:
43
Tabel 4.7
Analisa Regresi Berganda
Coefficientsa
.392 .027 14.465 .000
.002 .000 .370 5.890 .000-.006 .014 -.026 -.388 .698
5.521E-10 .000 .033 .526 .600.020 .019 .071 1.062 .289
(Constant)manleveragesizep.margin
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: p.sosiala.
Pada kolom signifikan terlihat bahwa hanya ada 1 variabel bebas yang
memiliki signifikan di bawah 0,05, sehingga hanya 1 variabel yang H0 nya
di tolak, yaitu Kepemilikan manajemen
Dari hasil pengujian di atas maka dapat disusun suatu persamaan
regresi berganda sebagai berikut:
PS = 0,392 + 0,002 Man – 0,006Lev + 5,521E-10 Size + 0,20 Pm + e
a. Koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah 0,392 dengan
nilai positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Pengungkapan sosial) akan
bernilai 0,392. Jika Man, Leverage, Size, dan Profitabilitas (PM)
masing-masing bernilai 0. Nilai itu berarti pengungkapan tanggung
jawab sosial akan ada meskipun tidak dipengaruhi oleh Man, Lev,
Size, dan Pm.
44
b. Koefisien regresi 0,002 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
persen variabel Man, maka akan menambah pula tindakan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar 0,002.
c. Koefisian regresi -0,006 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
persen variabel Leverage, maka akan mengurangi pula tindakan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar 0,006.
d. Koefisien regresi 5,521E-10 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu variabel Size, maka akan menambah pula tindakan pengungkapan
pertanggungjawaban sosial sebesar 5,521E-10.
e. Koefisien regresi 0,020 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
persen variabel Profitabilitas, maka akan menambah pula tindakan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar 0,020.
Berdasarkan hasil analisis regresi koefisien pada tabel 4.7, simpulan
atas hipotesis penelitian tentang hubungan antara variabel dependen dan
variabel independen secara individual dapat di ringkas dalam tabel berikut
45
Tabel 4.8
H0 H1 Keputusan
ß0 = 0 ß0 > 0 Tolak H0
ß1 = 0 ß1 > 0 Tolak H0
ß2 = 0 ß2 > 0 Terima H0
ß3 = 0 ß3 > 0 Terima H0
ß4 = 0 ß4 > 0 Terima H0
Hipotesis pertama menyatakan bahwa Kepemilikan manajemen (Man)
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0,000 < 0,05
dengan arah positif, sehingga Man perusahaan tolak H0. Artinya, man secara
positif berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan
pertanggungjawaban sosial. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial di pengaruhi antara
lain oleh Kepemilikan manajemen perusahaan (Man). Arah positif disini
diartikan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen perusahaan maka
semakin besar pula kemungkinan perusahaan dalam melakukan
pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Hasil penelitian ini mendukung
teori yang diungkapkan oleh Gray et. al., yang mengungkapkan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara kepemilikan manajemen (Man)
46
dengan PS, yaitu semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan
maka semakin produktif dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer
perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk
meningkatkan image perusahaan meskipun ia harus mengorbankan sumber
daya untuk aktivitas tersebut.
Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa Leverage perusahaan
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0,698 > 0,05
dengan arah negatif. Sehingga H0 diterima. Artinya tingkat Leverage
perusahaan tidak berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan
pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Chow dan Wong Boren (1987), yang
menemukan bahwa Leverage ratio tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap luas ungkapan sukarela.
Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa Ukuran perusahaan (Size)
perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban
sosial perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan p-value 0,600 > 0,05
dengan arah positif, sehingga Size perusahaan gagal diterima atau H0
diterima. Artinya Ukuran perusahaan (Size) perusahaan tidak berpengaruh
secara positif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial suatu
perusahaan, dengan demikian pengungkapan pertanggungjawaban sosial
yang dilakukan oleh perusahaan tidak terkait dengan besar dan kecilnya Size
47
dari perusahaan yang tercermin dalam total Aktiva suatu perusahaan. Hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh
Cooke (1989), Cerf (1961), Singhvi dan Desai (1971), Susanto (1992) yang
menyatakan bahwa variabel Size perusahaan yang tercermin dalam total
aktiva mempengaruhi pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan.
Hipotesis yang keempat menyatakan bahwa Profitabilitas perusahaan
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial
perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan p-value 0,289 > 0,05 dengan
arah positif, sehingga H0 diterima. Artinya bahwa profitabilitas yang
diproksikan dalam net profit margin perusahaan secara positif tidak
berpengaruh terhadap luas pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Hal
ini mendukung penelitian Hackston dan Milne (1996), yang menemukan
tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan
pengungkapan informasi sosial.
48
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini
untuk menguji hipotesis adanya kaitan antara pengungkapan
pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur
dengan seperangkat karakteristik perusahaan menunjukkan hasil yang secara
statistis signifikan. Pengujian hipotesis penelitian ini menghasilkan temuan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan kepemilikan manajemen, leverage,
ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial
dalam laporan tahunan perusahaan Manufaktur.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajemen
menunjukkan bahwa secara statistis mempengaruhi pengungkapan
pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunan perusahaan
Manufaktur.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage, ukuran perusahaan
(Size), profitabilitas secara statistik tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
manufaktur
49
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan
hasil yang lebih baik.
1. Periode penelitian yang dilakukan hanya dua tahun, hendaknya
dilakukan penelitian ulang dengan periode tahun yang lebih panjang.
2. Dalam penelitian selanjutnya hendaknya memberikan paparan yang
luas tentang item-item pengungkapan sosial
3. Subjektivitas dalam pengukuran pengungkapan sosial tidak dapat
dihindari sehingga kemungkinan terjadi bias dalam pengukuran
pengungkapan sosial.
4. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan random sampling,
pengambilan sampel dengan metode lain diharapkan akan lebih
menggeneralis hasil penelitian dalam pengungkapan sosial
5.3 Implikasi
Penelitian tentang pengungkapan sosial masih sangat sedikit
dilakukan. Karenanya, penelitian-penelitian yang lebih luas lagi sangat perlu
dilakukan. Penelitian berikutnya sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Periode penelitian sebaiknya lebih dari dua tahun karena periode yang
lebih panjang dapat lebih menjelaskan pengungkapan sosial
50
2. Item-item pengungkapan sosial perusahaan hendaknya senantiasa
diperbaharui sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat.
3. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan
Adjusted R Square yang rendah walaupun model regresinya secara
statistis signifikan dalam menjelaskan keterkaitan pengungkapan
sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur dengan
seperangkat karakteristik perusahaan. Oleh karena itu, terdapat
kemungkinan untuk menghasilkan variabel-variabel baru ke dalam
penelitian berikutnya
4. Peneliti berikutnya dapat melakukan metode penarikan sampel dengan
menggunakan metode lain.
51
LAMPIRAN 1
Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Penelitian
Kode Nama Perusahaan Perusahaan ADES PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk ACAP PT ADHI CANDRA AUTOMOTIVE PRODUCTS Tbk AISA PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AKKU PT. ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk AKPI PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk ALMI PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRI Tbk AMFG PT. ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk APLI PT. ASIAPLAST INDUSTRIES Tbk AQUA PT. AQUA GOLDEN MISSISIPI Tbk ARGO PT. ARGO PANTES Tbk ARNA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk ASII PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk AUTO PT. ASTRA OTOPARTS Tbk BATA PT. SEPATU BATA Tbk BATI PT. BAT INDONESIA Tbk BIMA PT. PRIMARINDO ASIA INFASTRUCTURE Tbk BRAM PT. BRANTA MULIA Tbk BRNA PT. BERLINA Tbk BRPT PT. BARITO PACIFIC TIMBER Tbk BTON PT. BETON JAYA MANUNGGAL Tbk BUDI PT. BUDI ACID JAYA Tbk CEKA PT CAHAYA KALBAR Tbk CLPI PT. COLORPAK INDONESIA Tbk CNTX PT. CENTURY TEXTILE INDUSTRI Tbk CTBN PT. CITRA TUBINDO Tbk DSUC PT. DAYA SAKTI UNGGUL Tbk DAVO PT. Davomas Abadi Tbk DPNS PT. DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk DYNA PT. DYNAPLAST Tbk DLTA PT. DELTA DJAKARTA Tbk EKAD PT. EKA DHARMA TAPE Tbk ERTX PT. ERATEX DJAJA Tbk ESTI PT. EVERSHINE TEX Tbk ETWA PT. ETERINDO MAHANATAMA Tbk FASW PT. FAJAR SURYA WISESA Tbk FPNI PT. FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk GDYR PT. GOOD YEAR INDONESIA Tbk GGRM PT. GUDANG GARAM Tbk
52
GJTL PT. GAJAH TUNGGAL Tbk HDTX PT. PANASIA INDO SYNTEX Tbk HMSP PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk IGAR PT. KAGEO IGAR JAYA Tbk IKAI PT. INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI Tbk IKBI PT. SUMI INDO KABEL Tbk INAF PT. INDOFARMA Tbk INAI PT. INDAL ALUMINIUM INDUSTRI Tbk INCI PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. INDR PT. INDAL ALUMUNIUM INDUSTRI Tbk INDS PT. INDOSPRING Tbk INKP PT. IINDAH KIAT PULP Tbk INTP PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk INDF PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk JECC PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk JKSW PT. JAKARTA KYOEI STEEL Tbk JPRS PT JAYA PARI STEEL Tbk KAEF PT KIMIA FARMA Tbk KARW PT. KARWELL INDONESIA Tbk KBLI PT. GT KABEL INDONESIA Tbk KBLM PT KABELINDO MURNI Tbk KDSI PT. DEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL Tbk KICI PT. KEDAUNG INDAH CAN Tbk KKGI PT. RESOUSCE ALAM INDONESIA Tbk KLBF PT. KALBE FARMA Tbk LAPD PT. LAPINDO Tbk LION PT. LION METAL WORKS Tbk LMPI PT. LANGGENG MAKMUR INDONESIA Tbk LMSH PT. LION MESH PRIMA Tbk LPIN PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA Tbk MRAT PT. MUSTIKA RATU Tbk MYOR PT. MAYORA INDAH Tbk MYRX PT. HANSON INTERNASIONAL Tbk MYTX PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk NIPS PT. NIPRESS Tbk PAFI PT. PANASIA FILAMENT INTI Tbk PBRX PT. PAN BROTHERS Tbk PICO PT. PELANGI INDAH CANINDO Tbk POLY PT. POLYSINDO EKA PERKASA Tbk PRAS PT. PRIMA ALLOY STEEL Tbk PSDN PT. PARASIDHA ANEKA NIAGA Tbk PYFA PT. PYRIDAM FARMA Tbk RDTX PT. RODA VIVATEX Tbk RICY PT. RICY PUTRA GLOBALINDO Tbk
53
SAIP PT. SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP dan KETAS Tbk SCCO PT. SUPREME CABLE MANUFACTURING Tbk SHDA PT. SARI HUSADA Tbk SKLT PT. SEKAR LAUT Tbk SCPI PT. SCHERING-PLOUGH INDONESI Tbk SULI PT. SUMALINDO LESTARI JAYA SIMA PT. SIWANI MAKMUR Tbk SIMM PT. SURYA INTRINDO MAKMUR Tbk SIPD PT. SIERAD PRODUCE Tbk
SMAR PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk
SMGR PT. SEMEN GRESIK Tbk SMPL PT. SUMMIT PLAST Tbk SMSM PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk SOBI PT. SORINI CORPORATION Tbk SPMA PT. SUPARMA Tbk SQBI PT. SANEX QIANJIANG MOTOR INTERNASIONAL Tbk SSTM PT. SUNSON TEXTILE Tbk STTP PT. SIANTAR TOP Tbk SUDI PT SURYA DUMAI INDUSTRI Tbk SUGI PT. SUGI SAMA PERSADA Tbk TBLA PT. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk TBMS PT. TEMBAGA MULIA SEMANAM Tbk TCDI PT. MANDOM INDONESIA Tbk TIRT PT. TIRTA MAHAKAM RESOURCES Tbk TOTO PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk TKIM PT. KERTAS TJIWI KIMIA Tbk TRST PT. TRIAS SENTOSA Tbk TSPC PT. TEMPO SCAN PASIFIC Tbk ULTJ PT. ULTRA JAYA MILK Tbk UNIC PT. UNGGUL INDAH JAYA Tbk UNVR PT. UNILEVER Tbk
54
LAMPIRAN 2
Variabel Dependen Dan Independen
PS Man Lev Size PM 0.5 83.06 0.71 106554 -1.07
0.63 90.99 0.46 671109 0.07 0.5 60.63 0.3 289741 -0.14 0.5 93.93 0.56 1577951 0.1
0.38 38.47 0.22 455244 0.11 0.63 51.53 0.68 15673356 0.02
0.5 39.74 0.31 1280645 0.06 0.5 76.7 1.47 179603 0
0.38 37.5 0.16 1220026 0.15 0.25 3.12 4.37 112336 -0.31
0.5 77.5 0.32 470177 0.04 0.38 4.32 0.96 1254009 -0.11
0.5 75 1.09 4274569 -0.03 0.5 72.64 0.72 342438 0
0.63 81.62 0.62 1352092 0.01 0.25 21.4 0.38 1300240 0.01
0.5 87 0.43 699607 -0.01 0.5 73.86 0.41 20591389 0.07 0.5 46.75 0.56 11699265 0.11
0.63 58.12 1.13 1759150 -0.23 0.38 89 0.56 314851 -0.01 0.38 69.61 0.99 297188 -0.05
0.5 94.29 0.85 709778 -0.14 0.63 74.12 0.75 1113478 -0.02 0.38 41.2 0.15 321769 0.07
0.5 67.77 0.69 923895 -0.1 0.5 84.5 0.8 2581651 -0.04 0.5 72.58 0.36 543566 -0.03 0.5 13.06 0.53 713330 0.76 0.5 58.34 0.56 4937424 0.04
0.38 37.4 0.92 514619 0.08 0.5 46.49 0.38 127475 0.03
0.38 42.6 3.42 80841 -1.2 0.5 69.12 0.26 297377 0.12
0.25 22.6 0.35 260735 0.08 0.38 39.5 0.45 135141 -0.11 0.63 65.11 1.17 3339810 -0.11
55
0.63 59.39 0.81 415115 -0.11 0.75 87 0.96 1163351 -0.14
0.5 76.19 1.41 771294 -0.22 0.5 95.61 0.72 808567 0.01 0.5 77.7 0.59 2628415 0 0.5 60.95 0.62 50325296 0.27
0.38 25.5 0.71 19792365 0.21 0.5 78.39 0.7 1312962 -0.12
0.38 58.67 1.8 2225462 -1.3 0.63 74.37 0.75 940653 0
0.5 83 0.36 82470 0.06 0.5 74.07 0.28 489392 -0.36 0.5 59.81 2.65 6555484 -1.04
0.38 44.5 0.36 533875 0.06 0.5 73.38 0.61 2890880 0.06
0.63 64.3 0.21 150358 0.09 0.5 79.61 0.18 63486 0.05 0.5 46.04 0.15 179910 0.07 0.5 65.22 2.55 37628 0.11
0.25 23.45 0.57 1425757 0.01 0.25 14.97 0.34 1564031 0.14 0.63 61.8 0.55 309088 -0.03 0.38 45.55 0.6 406984 0.06
0.5 73.59 0.53 998118 0.06 0.63 75.38 0.64 365693 -0.18
0.5 63.1 0.34 283462 0.07 0.5 68.12 0.99 509105 -0.21 0.5 81.61 0.42 44659 0.01 0.5 64.89 0.29 56766 -0.03 0.5 88.4 0.38 193273 0.04
0.38 42.24 0.5 1911757 0.03 0.63 78.17 0.52 9771012 0.03
0.5 76.53 0.44 6640561 0.09 0.38 49.5 0.62 931927 -0.03
0.5 89.44 0.2 28780 0.05 0.5 63.54 0.16 650562 0.02
0.38 39.54 0.85 406708 0 0.5 66.67 2.18 309187 -0.47 0.5 83.15 0.47 245437 0.16 0.5 63.17 0.59 42798 0.06 0.5 57.88 0.18 146703 0.21 0.5 93.76 0.85 243302 -0.02
0.38 49.75 0.85 710414 0 0.38 29.4 0.46 169918 -0.2
56
0.38 45.51 0.78 379040 -0.04 0.63 80.15 0.5 295971 0.12 0.63 77.78 0.87 751317 1.15
0.5 88.33 0.8 708561 0.05 0.38 39.54 1.04 367349 -0.24
0.5 90.15 0.78 302022 0 0.5 81.39 0.45 233535 -0.2
0.38 38.98 0.29 445145 0.75 0.5 67.26 0.64 610572 -0.03 0.5 64.93 0.2 144933 0.11 0.5 47.64 0.5 39145053 0.12 0.5 85.4 0.36 2436481 0.08
0.38 45.56 0.49 1710352 0.03 0.5 70.28 0.73 6341117 0.07
0.38 39.54 0.35 440841 0.03 0.5 87.46 0.79 350971 -0.06
0.38 29.71 0.43 129580 0 0.25 21.54 0.58 189086 -0.01 0.38 33.45 0.71 438201 0.02 0.63 69.92 0.38 650930 0.08
0.5 74 0.28 65125 0.02 0.38 45.5 0.35 193719 0.18
0.5 80.66 0.51 523923 1.05 0.63 57.9 0.54 4231054 0.09 0.63 90.44 0.31 1173438 0.04
0.5 76.93 0.12 70430 0.04 0.38 46.1 0.97 58504 0 0.63 66.33 0.18 2141419 0.14
0.5 68.03 0.16 472364 0.1 0.5 80.71 0.16 294415 0.05
0.25 24.56 0.38 3647098 0.16 0.5 84.06 1.42 210052 -0.82 0.5 93.6 0.43 730586 0.04
0.63 83.34 0.47 333808 -0.09 0.63 84.6 0.55 1746892 0.08
0.5 84.6 0.24 537785 0.13 0.63 51.53 0.68 14786084 0.01 0.63 33.04 0.38 1459969 0.03 0.63 92.4 0.65 284336 0.31
0.5 98.59 0.13 1087263 0.18 0.25 96.86 0.79 97815 0.55 0.63 72.42 0.31 477444 0.02 0.63 3.14 0.18 1157773 -0.09
0.5 74.63 0.58 4597227 0.07
57
0.63 47 0.73 357786 0 0.63 78.3 0.65 1451439 0.01
0.5 21.4 0.35 1254444 0.01 0.5 21.4 0.39 681787 0.01
0.63 74.18 0.41 22128851 0.08 0.5 97.95 0.6 11934600 0.1
0.63 57.24 1.11 1954646 -0.23 0.5 89 0.21 336618 0.04
0.75 69.61 1.04 298199 -0.03 0.63 96.9 0.9 693615 -0.08
0.5 82.69 0.37 1036533 0.1 0.5 77.53 0.19 364828 0.13
58
LAMPIRAN 3
HASIL ANALISIS REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK
Descriptives Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation p.sosial 225 .25 .75 .5282 .11599
man 225 2.03 99.25 67.0321 20.95211 leverage 225 .10 4.37 .6367 .54194
size 225 -2044.00 51617367.00
2478963.8000 6964237.92143
p.margin 225 -1.45 2.74 .0506 .40860 Valid N
(listwise) 225
UJI NORMALITAS
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: p.sosial
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
59
Regression Standardized Residual
2.251.75
1.25.75.25-.25
-.75-1.25
-1.75-2.25
-2.75-3.25
Histogram
Dependent Variable: p.sosial
Freq
uenc
y
40
30
20
10
0
Std. Dev = .99 Mean = 0.00
N = 225.00
UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
.392 .027 14.465 .000
.002 .000 .370 5.890 .000 .978 1.022-.006 .014 -.026 -.388 .698 .874 1.144
5.521E-10 .000 .033 .526 .600 .973 1.028.020 .019 .071 1.062 .289 .865 1.156
(Constant)manleveragesizep.margin
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: p.sosiala.
60
Coefficient Correlationsa
1.000 -.045 -.128 .343-.045 1.000 .109 .075-.128 .109 1.000 -.026.343 .075 -.026 1.000.000 -2.98E-07 -2.55E-12 9.285E-05
-2.98E-07 1.213E-07 3.995E-14 3.732E-07-2.55E-12 3.995E-14 1.104E-18 -3.86E-139.285E-05 3.732E-07 -3.86E-13 .000
p.marginmansizeleveragep.marginmansizeleverage
Correlations
Covariances
Model1
p.margin man size leverage
Dependent Variable: p.sosiala.
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: p.sosial
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
61
UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
.385a .148 .133 .10800 1.660Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), p.margin, man, size, leveragea.
Dependent Variable: p.sosialb.
UJI F
ANOVAb
.448 4 .112 9.592 .000a
2.566 220 .0123.014 224
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), p.margin, man, size, leveragea.
Dependent Variable: p.sosialb.
UJI T
Coefficientsa
.392 .027 14.465 .0002.051E-03 .000 .370 5.890 .000-5.53E-03 .014 -.026 -.388 .6985.521E-10 .000 .033 .526 .6002.018E-02 .019 .071 1.062 .289
(Constant)manleveragesizep.margin
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: p.sosiala.
62