71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pelayanan Profesi Kedokteran Oleh Andy Sulianto S520908003 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

  • Upload
    lecong

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER

DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS

DI KOTA SURAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pelayanan Profesi Kedokteran

Oleh

Andy Sulianto

S520908003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN

PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA

Disusun oleh:

Andy Sulianto

S520908003

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc, Ph.D ..................... ............ NIP. 19551021 199412 1 001

Pembimbing II Balgis, dr., M.Sc, CM-FM, AIFM ...................... ............ NIP. 19640714 199903 1 003

Mengetahui

Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes, PAK NIP. 19480313 197610 1 001

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN

PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA

Disusun oleh:

Andy Sulianto

S520908003

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal : 19 Februari 2010

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes, PAK NIP. 19480313 197610 1 001

..............................

Sekretaris Ruben Dharmawan, dr., Ir., Ph.D., SpParK, SpAk NIP. 19511120 198601 1 001

..............................

Anggota Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc, Ph.D NIP. 19551021 199412 1 001

..............................

Balgis, dr., M.Sc, CM-FM, AIFM NIP. 19640714 199903 1 003

..............................

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 22 Februari 2010

Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D

NIP. 19570820 198503 1 004

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes, PAK

NIP. 19480313 197610 1 001

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawan ini, peneliti :

Nama : Andy Sulianto

NIM : S520908003

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Informasi oleh Dokter Layanan Primer

dalam Mengambil Keputusan Medis di Kota Surakarta” adalah betul-betul karya

penulis sendiri. Hal-hal yang bukan merupakan karya penulis, dalam tesis tersebut

diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan penulis tidak benar, maka penulis

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang penulis

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Februari 2010

Yang membuat pernyataan,

Andy Sulianto

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas karunia-

Nya tesis ini akhirnya dapat diselesaikan oleh penulis. Tesis yang disusun untuk

memenuhi persyaratan untuk mencapai derajat Magister Kedokteran Keluarga dengan

judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Informasi oleh

Dokter Layanan Primer dalam Mengambil Keputusan Medis di Kota Surakarta ini

dapat diselesaikan atas kasih dan berkat-Nya Yang Maha Baik dan juga atas bantuan

dari semua pihak.

Rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan

kepada pembimbing penulis yaitu beliau Bapak Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, M.Sc,

Ph.D, dan beliau Ibu Balgis, dr., M.Sc, CM-FM, AIFM, yang di sela-sela kesibukan

tidak kenal lelah dan waktu, senantiasa membimbing dan memberi dorongan

semangat serta nasehat kepada penulis.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Moch. Samsulhadi, dr.,

SpKJ(K) selaku Rektor UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D selaku Direktur

Program Pascasarjana UNS, dan Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes, PAK

selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis mengikuti pendidikan untuk mencapai derajat Magister

Kedokteran Keluarga di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada guru-guru penulis

yang lain yakni segenap staf pengajar di Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana

UNS yang tidak bisa penulis sebutkan satu demi satu, atas ilmu, pengetahuan,

wawasan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan.

Rasa hormat dan sujud syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya

penulis sampaikan kepada kedua orang tua terkasih, Bapak Sumarno (almarhum) dan

Ibu Pinangsari yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, dan kesabarannya

dalam membesarkan, membimbing, mendidik dan memberikan nasehat serta doa

yang tiada henti-hentinya.

Kepada istri tercinta, Lucia Sincu, penulis sampaikan rasa terima kasih dan

hormat atas kesediaannya mendampingi, memberikan dorongan dan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Juga kepada Nonik kecil,

sang permata hati, Jessie Vania, untuk segala kesabaran dan pengertianmu di saat-

saat papah sedang sibuk.

Terima kasih penulis sampaikan pula kepada para staf pendukung di Bagian

Akademik Program Pascasarjana UNS, khususnya bagi Ibu Indri, untuk segala

bantuan dan dukungannya selama penulis menjalani pendidikan ini.

Kepada adik-adik mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta,

yang telah membantu pelaksanaan pengumpulan data, penulis mengucapkan banyak

terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan sejawat rekan

dokter layanan primer yang telah bersedia menjadi responden penelitian, atas segala

bantuan dan kerjasamanya sehingga terwujud hasil penelitian ini. Penulis mohon

maaf yang sebesar-besarnya apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan selama

pengumpulan data penelitian ini.

Akhirnya, seperti kata pepatah, tiada gading yang tak retak, dengan segala

kerendahan hati penulis sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna.

masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dokter layanan primer dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih

baik kepada masyarakat.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ...................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

ABSTRAK .................................................................................................... xiv

ABSTRACK ................................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi ........................................................................................... 7

B. Perilaku ............................................................................................ 7

C. Perilaku Penggunaan Informasi ....................................................... 21

D. Kerangka Berpikir ........................................................................... 30

E. Hipotesis .......................................................................................... 30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 31

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 31

D. Identifikasi Variabel Penelitian ...................................................... 32

E. Instrumen Penelitian......................................................................... 32

F. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 33

G. Sumber Data ................................................................................... 35

H. Ijin Penelitian .................................................................................. 35

I. Analisis Data .................................................................................... 35

J. Alur Penelitian.................................................................................. 36

K. Desain Analisis Data ....................................................................... 36

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Reliabilitas …………...……...………………………… 38

B. Hasil Penelitian ............................................................................... 39

C. Pembahasan ……………………………………………………… 49

D. Kelemahan Penelitian ……………………………………………. 54

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 57

LAMPIRAN .................................................................................................. 60

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Hasil Test-Retest Reliability Variabel-Variabel Penelitian ............. 39

Tabel 4.2 : Karakteristik Subyek Penelitian ...................................................... 40

Tabel 4.3 : Masalah dalam Praktek .................................................................. 42

Tabel 4.4 : Jenis Masalah yang Sering Dijumpai dalam Praktek ...................... 43

Tabel 4.5 : Perilaku Pencarian Informasi Medis ............................................... 44

Tabel 4.6 : Urutan Prioritas Pencarian Informasi oleh Dokter Layanan Primer

guna Mengambil Keputusan Medis ................................................

45

Tabel 4.7 : Penerapan Hasil Pencarian Informasi Guna Membantu Proses

Pengambilan Keputusan Medis.......................................................

46

Tabel 4.8 : Hambatan-hambatan yang Dijumpai dalam Upaya Pencarian

Informasi ........................................................................................

47

Tabel 4.9 : Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Lama Praktek,

Jumlah Pasien, Aktivitas Profesional dan Strata Akademik

terhadap Perilaku Menggunakan Informasi dari Situs Internet

Ilmiah ..............................................................................................

48

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Asumsi Determinan Perilaku Manusia ..................................... 9

Gambar 2 Technology Acceptance Model ................................................. 25

Gambar 3 Kerangka Berpikir ...................................................................... 30

Gambar 4 Alur Penelitian ........................................................................... 36

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan penelitian ............................................................... 60

Lampiran 2 Kuesioner penelitian ................................................................ 62

Lampiran 3 Ijin penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta ................ 66

Lampiran 4 Ijin penelitian dari IDI Cabang Kota Surakarta......................... 68

Lampiran 5 Data dasar hasil penelitian ........................................................ 70

Lampiran 6 Hasil pengolahan data (Uji Reliabilitas).................................... 80

Lampiran 7 Hasil pengolahan data (Uji Regresi Logistik) ........................... 83

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Andy Sulianto, S520908003. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Informasi oleh Dokter Layanan Primer dalam Mengambil Keputusan Medis di Kota Surakarta. Tesis: Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Latar belakang : Situs internet ilmiah bagi profesional medis adalah sumber informasi terpercaya yang seharusnya menjadi sumber informasi bagi dokter layanan primer. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi penggunaan informasi dari situs internet ilmiah, dan pengaruh lama praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional sebagai dosen dan strata akademik terhadap perilaku mencari informasi menggunakan situs internet ilmiah . Metode : Dilakukan penelitian potong lintang untuk mengetahui pengaruh lama praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional sebagai dosen dan strata akademik terhadap perilaku mencari informasi menggunakan situs internet ilmiah di Kota Surakarta pada bulan Desember 2009 sampai Januari 2010. Sampel diambil secara acak sederhana untuk memperoleh 80 dokter layanan primer. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 15 menggunakan model analisis regresi logistik ganda untuk mengetahui pengaruh keempat faktor tersebut terhadap perilaku mencari di situs internet ilmiah dengan OR sebagai ukuran hubungan dan CI 95%. Hasil : Sebanyak 61,3% dokter layanan primer menggunakan informasi dari situs internet ilmiah, tetapi hanya 8,8% yang memilihnya sebagai langkah pertama pencarian informasi. Analisis regresi logistik ganda menunjukkan faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan informasi dari situs internet ilmiah adalah lama praktek lebih dari 10 tahun dengan OR 0,280 (CI 95% 0,10 s.d. 0,80; p 0,017). Terdapat juga pengaruh jumlah pasien (OR 1,16; CI 95% 0,43 s.d. 3,08; p 0,772), aktivitas profesional sebagai tenaga pengajar (OR 2,22; CI 95% 0,79 s.d. 6,22; p 0,129) dan strata akademik (OR 1,21; CI 95% 0,34 s.d. 4,36; p 0,771) terhadap perilaku mencari di situs internet ilmiah, tetapi tidak signifikan. Simpulan : Penggunaan informasi dari situs internet ilmiah dilakukan oleh 61,3% dokter layanan primer. Lama praktek berpengaruh terhadap perilaku mencari informasi menggunakan situs internet ilmiah. Kata kunci : lama praktek, situs internet ilmiah, perilaku pencarian informasi

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT

Andy Sulianto, S520908003. 2010. Factors affecting information-seeking behaviour by primary-care physicians in making medical decision in Surakarta. Thesis: Master Program in Family Medicine, Post-Graduate Program, Sebelas Maret University. Background : The medical-professional internet sites are reliable sources of information that should be used by primary-care physicians to make a medical decision. The objective of this study is to determine the prevalence of using these sites by primary-care physicians, and the effect of length of practice, number of patients, professional activities as a lecturer and academic degree on information-seeking behaviour using medical-professional internet sites. Methods : A cross-sectional study was carried out to examine the effect of length of practice, number of patients, professional activities as a lecturer and academic degree on information-seeking behaviour on the use of medical-professional internet sites in Surakarta. The study was conducted from December 2009 to January 2010. Simple random sampling was employed to obtain a sample of 80 primary-care physicians. Data were analysed on SPSS 15 by multiple logistic regression model with OR as the effect measure and its 95% confidence interval. Results : Sixty-one point three percents primary-care physicians used medical-professional internet sites as a source of information, but only 8,8% chose it as the first step in seeking information. Multiple logistic regression analysis showed the OR of the length of practice more than 10 years was 0,28 (95% CI 0,10 to 0,80). There were also the effect of number of patients (OR 1,16; CI 95% 0,43 s.d. 3,08; p 0,772), professional activities as a lecturer (OR 2,22; CI 95% 0,79 s.d. 6,22; p 0,129) and academic degree (OR 1,21; CI 95% 0,34 s.d. 4,36; p 0,771) on information-seeking behaviour on medical-professional internet sites, but not significant. Conclusion : Information-seeking behaviour among primary-care physicians on medical-professional internet sites was 61,3%. There was the effect of length of practice on information-seeking behaviour. Keywords : length of practice, medical-professional internet sites, information-seeking behaviour

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan profesi dokter akan informasi terus bermunculan dalam praktek

melayani pasien sehari-hari (Hung dkk, 2008). Adanya kesenjangan informasi

yang dipunyai dokter dengan informasi terkini dan terbaik yang tersedia akan

mempengaruhi proses pengambilan keputusan medis yang terbaik bagi pasien

(Hung dkk, 2008). Dokter tidak akan dapat melakukan praktek dengan standar

tinggi tanpa secara berkala dan terus-menerus memperbarui ilmu dan pengetahuan

klinisnya (Gonzales, 2007). Dokter yang berpengalaman dapat menggunakan

hingga dua juta potongan informasi dalam memeriksa dan mengobati pasiennya,

yang mana kebanyakan informasi ini berasal dari ingatan, pengetahuan atau

pengalaman mereka dahulu, yang beberapa sudah ketinggalan jaman atau sudah

tidak tepat dan relevan lagi (Dwiprahasto, 2008; Gonzales, 2007).

Hal sama juga berlaku bagi dokter layanan primer (primary care

physician) atau dokter praktek umum yang tidak mengetahui segalanya (Coumou,

2006). Meski akrab dengan sekitar 400 penyakit yang lazim dijumpai di praktek,

dokter layanan primer sering tidak siap bilamana menemui sebuah kasus yang

jarang terjadi, masalah atau keluhan yang bersifat spesialistik dan perkembangan

ilmu dan tehnologi kedokteran yang demikian pesat (Coumou, 2006). Dengan

lebih dari 500 topik klinis dalam setahun, kebutuhan informasi seorang dokter

layanan primer lebih luas dari kebutuhan informasi dokter spesialis (Gonzales,

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2007; Bennett, 2005). Walau demikian, dokter layanan primer tetap berharap

dapat mengikuti bukti-bukti klinis terkini demi diri mereka sendiri, demi pasien

mereka dan demi komunikasi dengan rekan sejawat (Coumou, 2006).

Dalam menetapkan jenis intervensi pengobatan, selain pengetahuan yang

dipunyainya, seorang dokter umumnya menggunakan pendekatan abdikasi

(didasarkan rekomendasi dari dokter senior atau dokter ahli) dan pendekatan

induksi (didasarkan pengalaman diri sendiri). Hal ini bukannya keliru tetapi

berbagai penelitian membuktikan bahwa pendekatan abdikasi dan induksi

tidaklah selalu memberikan hasil terbaik bagi pasien (Dwiprahasto, 2008).

Terdapat kesepakatan umum bahwa para dokter, untuk tetap memperoleh ilmu

kedokteran terkini beserta perkembangannya, harus lebih memanfaatkan jurnal

dan literatur ilmiah, namun bukti menunjukkan bahwa hanya sedikit dokter yang

memanfaatkan jurnal ini untuk memenuhi kebutuhan informasi medis yang

diperlukan (Gorman dkk, 1993). Poisson dan Wiliamson (1986) menemukan

bahwa tidak lebih dari 8-10 persen dokter yang mengaku memanfaatkan jurnal

dan literatur ilmiah ini. Sebaliknya para dokter ini, bila menjumpai masalah yang

tidak bisa dijawab, mereka lebih sering bertanya atau berdiskusi dengan sejawat

dokter, atau mencarinya di buku-buku teks, jurnal dan literatur ilmiah (Coumou,

2006; Gorman dkk, 1993).

Penelitian tentang bagaimana para dokter mencari informasi ini

menunjukkan bahwa secara intuitif dokter membandingkan sumber-sumber

informasi yang potensial dan memilih sumber informasi yang memberikan

manfaat potensial terbesar, khususnya dalam hal waktu, usaha dan biaya (Gorman

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dkk, 1993). Selain ketiga faktor waktu, usaha dan biaya, penentu lain yang juga

berpengaruh adalah ketersediaan informasi tersebut dan penerapan klinisnya.

Selain faktor waktu terbatas yang lazim dimiliki para dokter, kesulitan atau

hambatan lain dalam mencari informasi medis dari jurnal atau literatur cetak

adalah banyaknya materi-materi yang tidak relevan, kesulitan mencari kata kunci

yang tepat, indeks-indeks yang tidak efisien di banyak buku dan jurnal, serta

buruknya pengaturan buku jurnal di tempat praktek (Coumou, 2006).

Kemajuan tehnologi informasi turut membantu dunia kedokteran. Sebagai

sumber informasi global, internet menyediakan banyak pilihan dalam mencari

informasi medis (Bennett dkk, 2005). Selain situs internet yang menyediakan

informasi medis untuk kalangan awam (situs internet populer), ada situs yang

dikhususkan bagi kalangan profesional medis (situs internet ilmiah). Namun

demikian, meski situs-situs informasi kesehatan tersebut berkembang sangat

pesat, dan para dokter juga menganggap internet sebagai satu sumber informasi

yang penting, hambatan penggunaan internet juga tinggi (Hung dkk, 2008).

Pengalaman dokter akan terus-menerus diperbarui dan berkembang seiring

dengan semakin lamanya dokter melakukan praktek klinis dan semakin

banyaknya jumlah pasien yang berarti pula semakin sering dokter menghadapi

kasus-kasus klinik yang beraneka ragam. Ini dengan catatan, dokter dalam

menghadapi setiap permasalahan medis berupaya mencari jawaban atau

penyelesaiannya. Karena itu sangat mungkin dokter yang berpraktek lebih lama

dan mempunyai pasien lebih banyak akan berperilaku berbeda dalam mencari

informasi medis yang diperlukan.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pengetahuan yang dimiliki dokter, dalam hal ini dokter layanan primer,

juga bertambah luas sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dokter.

Dokter layanan primer yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata dua

tentu memiliki wawasan dan pengetahuan yang berbeda dari dokter yang

berpendidikan akademik strata satu, sehingga diduga mempunyai perilaku berbeda

pula dalam mencari informasi yang diperlukan guna mengambil keputusan medis.

Selain melakukan praktek klinis, banyak dokter yang juga memiliki

aktivitas profesional lain sebagai tenaga pengajar atau dosen di institusi-institusi

pendidikan. Sebagai tenaga pengajar, sangat penting memberikan materi belajar

yang benar dan terkini, sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran. Maka

tuntutan yang muncul dari aktivitas sebagai tenaga pengajar ini adalah agar dokter

selalu juga mengikuti perkembangan ilmu kedokteran, yang berarti dokter harus

aktif dan terus-menerus belajar dan mencari informasi guna memperkaya

pengetahuannya. Dokter yang juga memiliki aktivitas profesional lain sebagai

tenaga pengajar, diduga berbeda perilakunya dalam mencari informasi medis

dengan dokter yang tidak berprofesi sebagai tenaga pengajar.

Di Kota Surakarta, sejauh penulis ketahui, belum diketahui bagaimana

perilaku penggunaan informasi pada dokter layanan primer guna mengambil

keputusan medis, terutama pada dokter yang telah lama praktek, yang memiliki

banyak pasien, yang berprofesi sebagai tenaga pengajar dan yang memiliki strata

pendidikan akademik lebih tinggi. Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui gambaran dan pengaruh faktor-faktor tersebut di atas terhadap

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

perilaku penggunaan informasi oleh dokter layanan primer dalam mengambil

keputusan medis.

B. Rumusan Masalah

Apakah lama praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional sebagai tenaga pengajar

dan strata akademik berpengaruh terhadap perilaku penggunaan informasi oleh

dokter layanan primer dalam mengambil keputusan medis?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan informasi

oleh dokter layanan primer dalam mengambil keputusan medis.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh lama praktek terhadap perilaku penggunaan informasi

oleh dokter layanan primer dalam mengambil keputusan medis

b. Mengetahui pengaruh jumlah pasien terhadap perilaku penggunaan

informasi oleh dokter layanan primer dalam mengambil keputusan medis

c. Mengetahui pengaruh aktivitas profesional dokter sebagai tenaga pengajar

terhadap perilaku penggunaan informasi oleh dokter layanan primer dalam

mengambil keputusan medis

d. Mengetahui pengaruh strata akademik pendidikan dokter terhadap perilaku

penggunaan informasi oleh dokter layanan primer dalam mengambil

keputusan medis

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh faktor lama

praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional dan strata akademik dokter

terhadap perilaku penggunaan informasi oleh dokter layanan primer dalam

mengambil keputusan medis

2. Manfaat Praktis

a. Mengetahui prevalensi dan gambaran bagaimana dokter layanan primer

mencari informasi dan menggunakannya guna mengambil sebuah

keputusan medis

b. Mengetahui hambatan-hambatan yang mungkin ada yang menghalangi

dokter layanan primer dalam mencari informasi dari sumber terbaik guna

mengambil sebuah keputusan medis.

c. Sebagai satu dasar pengambilan kebijakan oleh para pemangku

kepentingan guna mendorong dokter layanan primer mencari informasi

dari sumber yang paling berkualitas.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

Persepsi dalam psikologi didefinisikan sebagai suatu proses di mana

organisme mengumpulkan, menginterpretasikan dan mengorganisasikan sensasi

untuk memperoleh pengalaman yang berarti tentang sekitarnya (Clarke, 2009;

Hugh, 2002). Sensasi umumnya merujuk ke hasil stimulasi sensoris organ-organ

indera (terutama mata dan telinga) yang bersifat segera dan belum terproses

(masih mentah), sedangkan persepsi lebih ke arah bagaimana seorang mengenali

dan mengartikan dunia sekitarnya (Clarke, 2009). Proses persepsi memungkinkan

kita mengenali hasil panca indera sebagai sebuah obyek, orang maupun kejadian

(Hugh, 2002). Pada proses persepsi mutlak dibutuhkan kognisi, yaitu sekelompok

aktivitas mental yang berupa berpikir, memahami dan mengingat. Maka dari itu

pengetahuan dan pengalaman adalah faktor yang sangat penting, karena berdasar

kedua hal tersebut seorang dapat menganalisa hasil-hasil sensoris panca indera

(Hugh, 2002).

B. Perilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme. Perilaku manusia pada dasarnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu

sendiri, oleh karena itu bentangan perilaku manusia sangat luas, bisa mencakup

semua hal, termasuk berjalan, berbicara, berpakaian, dan lain sebagainya. Bahkan

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kegiatan-kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan

bentuk perilaku manusia (Notoatmodjo, 2003).

Faktor penentu atau determinan perilaku sulit untuk dibatasi karena

perilaku merupakan resultante dari berbagai faktor, baik internal dan eksternal.

Faktor internal misalnya adalah kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, dan mosi.

Faktor eksternal adalah obyek, orang, kelompok dan hasil-hasil kebudayaan yang

dijadikan sasaran dalam mewujudkan perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Secara garis besar perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yakni

aspek fisik, psikis dan sosial. Akan tetapi batas antara tiga aspek tersebut sulit

ditarik batasnya dengan tegas. Secara lebih terinci, perilaku manusia sebenarnya

merupakan refleksi dari berbagai gejala psikologis, seperti pengetahuan,

keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2003).

Namun pada kenyataannya sulit dibedakan atau diketahui gejala psikologis

mana yang menentukan perilaku seseorang. Apabila ditelusuri lebih lanjut, gejala

psikologis tersebut juga ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai faktor lain

seperti pengalaman, keyakinan, sosial budaya masyarakat, dan lain sebagainya.

Proses terbentuknya perilaku menurut Notoatmodjo (2003) digambarkan pada

Gambar 1 di bawah ini.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

WHO (dikutip oleh Notoatmodjo, 2003) menganalisis ada empat faktor

yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu.

a. pemikiran dan perasaan (thought and feeling)

Pemikiran dan perasaan dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap

(menggambarkan suka atau rasa tidak suka terhadap suatu obyek, yang

bisa diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain), kepercayaan-

kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap obyek tertentu.

b. personal reference, adalah berdasar kata atau pendapat orang lain,

terutama yang memiliki otoritas tertentu, seperti orang tua, tokoh

masyarakat, pakar atau ahli di sebuah bidang keilmuan.

c. resources, mencakup semua hal yang bisa mendukung terjadinya perilaku

seseorang, termasuk di sini adalah waktu, uang atau biaya, tenaga, sarana

dan prasarana pendukung, dan sebagainya

d. cultures atau kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai

dan penggunaan sumber-sumber daya dalam masyarakat yang

menghasilkan sebuah pola hidup. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu

yang lama akibat dari kehidupan bersama suatu masyarakat, yang akan

Pengalaman Keyakinan Fasilitas Sosial budaya

Pengetahuan Persepsi Sikap Keinginan Kehendak Motivasi Niat

PERILAKU

Gambar 1. Asumsi Determinan Perilaku Manusia (Notoatmodjo, 2003)

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

senantiasa berubah, lambat atau cepat sesuai dengan perkembangan

peradaban manusia.

Lawrence Green membagi faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana

seseorang melakukan perilaku tertentu menjadi tiga, yakni apa yang disebut faktor

predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor) dan faktor

penguat (reinforcing factor). Meski pada mulanya konsep ini diterapkan pada

bidang kesehatan masyarakat, banyak ahli mencoba menerapkannya pada bidang-

bidang ilmu lain (Notoatmodjo, 2003; Mercer, 2009).

1. Faktor Predisposisi

Didefinisikan sebagai faktor yang mencetuskan efek sebelum sebuah

tindakan dilakukan, dengan mengubah motivasi seseorang untuk melakukan

tindakan khusus tersebut. Faktor ini umumnya berada dalam bidang kajian

psikologi, seperti pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), keyakinan atau

kepercayaan (belief), nilai-nilai (value), efikasi diri (self-efficacy), tujuan atau

maksud berperilaku (behavioral intention), dan keterampilan yang telah ada atau

dipunyai (existing skill) (Green dan Mercer, 2009).

Macam-macam faktor predisposisi diutarakan di bawah ini: (Green dan

Mercer, 2009; Notoatmodjo, 2003)

a. Awareness and knowledge (kesadaran dan pengetahuan). Pengetahuan

memang penting sebagai dasar orang berperilaku, tetapi biasanya tidak

selalu menjadi penyebab utama perubahan perilaku. Yang umumnya

menggerakkan orang ialah adanya rasa kesadaran bahwa ada sesuatu

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yang tidak diketahui, bahwa harus ada sebuah kebutuhan (need)

sebelum tindakan dilakukan. Namun demikian, perilaku tidak akan

terjadi apabila tidak ada tanda kuat yang memicu motivasi bertindak

berdasar pengetahuan yang dimiliki, dan bahwa perilaku ini mungkin

juga tidak akan terlaksana tanpa dukungan faktor pemungkin berupa

ketrampilan-ketrampilan baru atau ketersediaan berbagai sumber daya

yang diperlukan.

b. Belief (keyakinan dan kepercayaan). Adalah pemikiran bahwa sesuatu

hal benar atau nyata. Dalam berperilaku, orang sedikit banyak akan

dipengaruhi oleh apa yang diyakini dan dipercayainya, yang mungkin

diperolehnya dari pengalamannya.

c. Values (nilai-nilai). Adalah latar belakang moral dan etik yang

digunakan orang dalam melakukan sesuatu. Nilai-nilai ini menentukan

bagaimana orang mempertimbangkan berbagai tindakan atau perilaku

sebagai hal yang benar atau hal yang salah.

d. Attitude (sikap). Sikap adalah sebuah perasaan yang relatif tetap, yang

diarahkan langsung ke sesuatu yang selalu mengandung aspek

evaluasi. Sikap ini dapat dikategorikan menjadi sikap positif dan

negatif. Sikap berbeda dari nilai, karena sikap mengarah langsung ke

orang, subyek atau tindakan tertentu. Sikap berbeda dengan keyakinan

atau kepercayaan, karena sikap selalu melingkupi dimensi evaluasi dari

apa yang dilakukan.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e. Self-efficacy and cognitive learning theory (efikasi diri dan teori

belajar kognitif). Mengetahui bagaimana perilaku tertentu bisa

bermanfaat atau tidak bermanfaat adalah prasyarat untuk dapat

melaksanakan dan terus-menerus mempertahankan perilaku yang

bermanfaat tersebut. Teori kognisi sosial (social cognitive theory)

mempostulasikan sejumlah prinsip di mana proses belajar diperoleh

dan dilakukan. Satu syarat penting dalam mempertahankan sebuah

perilaku yang menguntungkan adalah adanya efikasi diri, yakni

persepsi orang seberapa berhasil ia dalam melaksanakan perilaku

tertentu tersebut nantinya. Konsep ini berperan penting dalam perilaku

yang bersifat adiktif dan kompulsif yang mudah sekali terulang.

f. Behavioral Intention (intensi atau tujuan berperilaku). Adalah sebuah

konsep di mana orang dalam berperilaku tertentu sebagai akibat

langsung dari kecenderungan (intention) untuk melakukan perilaku itu.

Konsep ini mengasumsikan bahwa semua variabel lain yang

mempengaruhi perilaku juga mempengaruhi tujuan berperilaku.

g. Existing skills (keterampilan yang telah ada atau yang dipunyai). Bila

seseorang tidak punya ketrampilan yang diperlukan guna melakukan

sebuah tindakan, maka dia tentu tidak akan berminat melakukan

tindakan tersebut. Ini berarti ketrampilan yang dipunyai menjadi faktor

predisposisi. Sebaliknya bila orang tidak mempunyai ketrampilan yang

diperlukan tetapi ia mau mempelajarinya, maka ketrampilan dalam

konteks ini berubah menjadi faktor pemungkin (enabling factor).

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Faktor Pemungkin

Faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang membuat sebuah tindakan

menjadi mungkin atau lebih mudah dilakukan. Faktor pemungkin ini meliputi

ketersediaan sumber daya (resources), lingkungan (environment), dukungan sosial

(social support) dan keterampilan (skill) yang memfasilitasi dilakukannya suatu

tindakan (Green dan Mercer, 2009).

Macam-macam faktor yang termasuk dalam faktor pemungkin adalah:

(Mercer, 2009; Notoatmodjo, 2003)

a. Skill (ketrampilan). Seorang memerlukan sejumlah ketrampilan dalam

melaksanakan sebuah tindakan agar berhasil baik. Seperti telah

dijelaskan di atas, ketrampilan yang telah dipunyai bisa menjadi faktor

predisposisi sejauh orang itu termotivasi olehnya. Di sisi lain,

ketrampilan yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut dianggap

sebagai faktor pemungkin. (Mercer, 2009) Ketrampilan dalam upaya

mencari informasi misalnya adalah mampu menggunakan komputer

dan internet, mampu mengubah keluhan pasien dan dugaan klinis

menjadi kalimat tanya sebagai kata kunci pencarian.

b. Resources (sumber daya). Dalam pencarian informasi medis

menggunakan situs internet ilmiah, ketersediaan sumber daya sarana

dan prasarana menjadi faktor yang sangat penting. Agar

berkesinambungan, sumber daya ini harus selalu tersedia (available),

mudah diakses (accesibility) dan terjangkau biayanya (affordable).

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

c. Community and Environmental Conditions (Dukungan Masyarakat dan

Lingkungan). Melakukan tindakan tertentu kadang lebih mudah bila

kondisi lingkungan mendukung. Dalam konteks mencari informasi

medis, keberadaan perkumpulan atau organisasi yang mendukung tentu

akan memudahkan dokter memperoleh informasi, atau mudah beralih

ke alternatif sumber lain apabila dari satu sumber tidak tersedia.

3. Faktor Penguat

Faktor-faktor dalam faktor penguat ini umumnya muncul setelah sebuah

tindakan dilakukan, berupa “hadiah” atau insentif, yang berperan membuat orang

mengulangi atau mempertahankan perilakunya tersebut. Yang termasuk dalam

faktor penguat ini misalnya dukungan sosial, kepuasan diri, pelatihan-pelatihan,

kemudahan-kemudahan komunikasi, dan lain sebagainya (sesuai dengan

Notoatmodjo, 2003).

Skinner (1938), dikutip oleh Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa

perilaku merupakan hasil hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respon

(tanggapan). Ia membedakan dua macam respon :

a. Respondent response atau reflexive response, yaitu respon yang

ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu. Perangsangan

semacam ini disebut eliciting stimuli karena menimbulkan respon-

respon yang relatif tetap, misalnya makanan lezat akan menimbulkan

keluarnya air liur, cahaya yang kuat akan menyebabkan mata tertutup,

dan sebagainya.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Respondent response ini juga mencakup emosi respon atau emotional

behaviour, yaitu yang timbul karena adanya hal yang tidak

mengenakkan atau sebaliknya karena ada hal yang menyenangkan.

b. Operant response atau instrumental response, adalah respon yang

timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu.

Perangsangan semacam ini disebut reinforcing stimuli atau reinforcer,

karena perangsangan ini akan memperkuat respon yang telah dilakukan

sehingga respon selanjutnya akan lebih intensif atau lebih kuat lagi.

Dalam kehidupan sehari-hari, respondent response sangat terbatas

keberadaannya pada manusia, mengingat hubungan yang telah pasti antara

stimulus dan respon membuatnya sulit untuk diubah. Sedangkan operant response

merupakan bagian terbesar dari perilaku manusia, dan kemungkinan

modifikasinya sangat besar (Notoatmojo, 2003).

Untuk membentuk jenis perilaku perlu diciptakan adanya kondisi tertentu

yang disebut operant conditioning, yang menurut Skinner sebagaimana dikutip

Notoatmodjo (2003) adalah sebagai berikut:

a. melakukan identifikasi tentang hal-hal yang menjadi penguat berupa

hadiah atau insentif bagi perilaku yang akan dilakukan

b. melakukan analisis untuk identifikasi komponen-komponen kecil yang

membentuk perilaku yang dikehendaki. Lalu komponen ini disusun

dalam urutan yang tepat menuju terbentuknya perilaku dimaksud

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. dengan menggunakan secara urut komponen-komponen tersebut

sebagai tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer atau insentif

untuk tiap-tiap komponen

d. melakukan pembentukan perilaku dengan memakai urutan komponen

yang telah tersusun, bertahap mulai dari yang pertama.

Karena perilaku manusia sangat kompleks dan memiliki ruang lingkup

yang amat luas, Benyamin Bloom (1908), dikutip oleh Notoatmodjo (2003)

membagi perilaku dalam 3 domain, yakni kognitif (knowledge), afektif (attitude)

dan psikomotor (practice).

Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada domain kognitif, dalam arti

subyek (orang) tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau

obyek di luarnya. Kemudian ini menimbulkan pengetahuan baru dalam diri

subyek, yang selanjutnya menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subyek

terhadap obyek yang diketahui tersebut (afektif). Akhirnya rangsangan (obyek)

yang telah diketahui dan disadari sepenuhnya itu akan menimbulkan respon lebih

jauh berupa tindakan atau aksi yang berhubungan dengan stimulus atau obyek tadi

(psikomotor). Namun dalam kenyataannya, orang dapat bertindak atau berperilaku

baru tanpa harus mengetahui terlebih dahulu makna stimulus yang diterimanya

(Notoatmodjo, 2003).

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil “tahu”, yang terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

terjadi melalui panca indera manusia, yang sebagian besar melalui indera

penglihatan dan indera pendengaran.

Pengetahuan ini merupakan domain yang sangat penting dalam

terbentuknya tindakan seseorang, karena ternyata perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Sebelum orang mengadopsi sebuah perilaku baru, dalam diri orang

itu terjadi proses sebagai berikut: (Notoatmodjo, 2003)

1) awareness (kesadaran), di mana orang ini menyadari atau mengetahui

terlebih dahulu keberadaan stimulus

2) interest, merasa tertarik terhadap stimulus. Pada tahap ini sudah mulai

muncul sikap.

3) evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik atau tidaknya stimulus

tersebut baginya. Ini menandakan sikapnya sudah lebih baik lagi.

4) trial, di mana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki stimulus

5) adoption, di mana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif ini mempunyai 6

tingkat sebagai berikut: (Notoatmodjo, 2003)

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam tingkat pengetahuan ini adalah

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. “Tahu” adalah

tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang

obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya secara benar

juga. Orang yang telah paham akan dapat menjelaskan dan

menyimpulkan materi yang dipunyainya.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan atau menerapkan

materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya.

4) Analisis (analysis)

Adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau obyek ke dalam

komponen-komponen, namun masih dalam satu struktur dan terkait

satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata-kata seperti “menggambarkan”, “membedakan”, “memisahkan”,

“mengelompokkan”, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk pada kemampuan meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis

adalah kemampuan menyusun sebuah formulasi baru dari sejumlah

formulasi yang ada.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau dengan kriteria-

kriteria yang telah ada.

b. sikap (attitude)

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap sebuah stimulus atau obyek. Sikap tidak dapat langsung dilihat,

tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi

terhadap stimulus tertentu. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan

untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu, atau

dengan kata lain, sikap bukanlah sebuah tindakan, melainkan predisposisi

dari tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Allport (1954), dikutip oleh Notoatmodjo (2003), menerangkan

bahwa terdapat 3 komponen utama sikap, yaitu :

· kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu obyek

· kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu obyek

· kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude). Dalam konsep sikap yang utuh ini, pengetahuan,

berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Seperti halnya dengan pengetahuan di atas, terdapat beberapa

tingkatan sikap, yakni: (Notoatmodjo, 2003)

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

2) Merespon (responding)

Contoh dari sikap merespon ini adalah menjawab apabila ditanya,

menyelesaikan tugas yang diberikan, dan lain-lain.

3) Menghargai (valuing)

Indikasi sikap pada tingkat ini adalah mengajak orang lain untuk

mengerjakan atau mendiskusikan suatu tugas atau masalah.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Contohnya adalah bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya sendiri.

c. Praktek (practice)

Sebuah sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.

Untuk membantu mewujudkan sikap menjadi tindakan atau praktek

diperlukan faktor pendukung seperti fasilitas sarana dan prasarana.

Tahap praktek ini juga dibagi menjadi beberapa tingkatan sebagai

berikut: (Notoatmodjo, 2003)

1) Persepsi (perception)

Persepsi adalah mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar adalah contoh

tindakan pada tahap kedua ini.

3) Mekanisme (mechanism)

Tahap ini tercapai apabila orang telah dapat melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis dan telah menjadi kebiasaan.

4) Adaptasi (adaptation)

Adaptasi adalah suatu tindakan atau perilaku yang sudah berjalan dan

berkembang dengan baik, di mana dimungkinkan juga adanya

modifikasi terhadap perilaku itu tanpa mengurangi kebenarannya.

C. Perilaku Penggunaan Informasi Guna Mengambil Keputusan Medis

Dari sudut pandang psikologi kognitif, pencarian informasi guna

menjawab sebuah masalah adalah titik tengah suatu proses yang dinamis dan

multidimensional, yang diawali dari pengakuan adanya masalah yang tak terjawab

dan diakhiri dengan penyelesaian masalah itu (Haug, 1997).

Wilson (1999), dikutip oleh Hung dkk (2009) membedakan perilaku ber-

informasi (information behaviour) dengan pencarian informasi (information

seeking). Perilaku berinformasi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan dalam

upaya mengidentifikasi kebutuhan akan informasi, melakukan pencarian

informasi dengan segala cara yang mungkin dan tersedia, dan menggunakan

informasi tersebut. Pencarian informasi adalah sejumlah metode atau cara yang

digunakan untuk menemukan dan memperoleh akses terhadap sumber-sumber

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

penyedia informasi (Hung dkk, 2008).

Spencer (2006) berpendapat bahwa dalam situasi tertentu, orang seringkali

tidak tahu apa yang mereka butuhkan supaya menjadi tahu. Ia mengelompokkan

empat cara orang mencari informasi sebagai berikut :

1. Tahu (known item)

Mencari informasi pada tahap ini adalah yang paling mudah untuk

dipahami. Orang tahu apa yang mereka butuhkan dan tahu di mana

harus mencari atau mulai mencari. Pada umumnya, orang sudah puas

dengan hasil yang pertama diperoleh (meski tidak selalu demikian)

2. Eksplorasi (exploration)

Pada cara ini, orang mempunyai gagasan atau ide tentang apa yang

mereka perlu ketahui. Namun mereka mungkin tidak tahu bagaimana

menerjemahkannya untuk menjadi suatu awal pencarian. Mereka tidak

tahu di mana harus memulai, tetapi mereka akan segera tahu apabila

sudah menemukan jawabannya, meski juga mereka tidak tahu apakah

mereka telah mempunyai cukup informasi yang diperlukan.

3. Tidak tahu apa yang perlu diketahui (don’t know what you need to know)

Dalam konsep ini, orang kadang tidak tahu persis apa yang sebenarnya

mereka cari atau yang perlu untuk diketahui. Tidak ada latar belakang

pengetahuan atau informasi yang seharusnya mereka punyai. Mereka

berpikir bahwa mereka hanya membutuhkan satu hal saja, tetapi terus

muncul hal-hal berikutnya yang lain.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4. Menemukan kembali (re-finding)

Pada tahap ini, orang mencari informasi tentang apa yang sebelumnya

telah mereka lihat, mereka ingat atau mereka ketahui. Mereka tahu

persis harus mencari di mana, atau setidaknya memiliki sedikit gagasan

tentangnya.

Dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sudah

menjadi satu kebutuhan yang utama bagi setiap orang. Mekanisme beserta sarana

dan prasarana yang mendukung pencarian dan penyampaian informasi tersebut

perlu senantiasa diupayakan untuk menjadi semakin baik. Oleh karena itu

perkembangan tehnologi komunikasi dan informasi yang amat pesat dibanding

perkembangan bidang tehnologi lain juga perlu dimanfaatkan oleh dunia medis

guna membantu dalam proses pencarian dan penggunaan informasi (Kusumadewi,

dkk, 2009).

Di sisi lain, perkembangan di dunia medis juga tak kalah pesat.

Pengetahuan di bidang medis telah berkembang secara eksponensial dalam

beberapa tahun terakhir ini. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi yang harus

diterima oleh para dokter, hingga dua juta potongan informasi (Kusumadewi, dkk,

2009; Gonzales, 2007). Aplikasi tehnologi komunikasi dan informasi yang

dikembangkan di dunia medis antara lain adalah sistem informasi medis, yang

diharapkan mampu memenuhi kebutuhan para praktisi medis dalam memberikan

pelayanan dan perawatan kesehatan seoptimal mungkin (Kusumadewi, dkk,

2009). Sistem informasi semacam ini haruslah mampu memberikan informasi

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang akurat, tepat waktu dan relevan (Kusumadewi, dkk, 2009). Akurat berarti

informasi tidak mengandung kesalahan, bias atau menyesatkan. Tepat waktu

berarti informasi diterima tepat pada waktunya atau tidak terlambat. Relevan

berarti informasi harus memberikan manfaat bagi para pemakainya (Kusumadewi,

dkk, 2009). Karena itu menguasai tehnologi dan menggunakannya dengan trampil

menjadi sangat penting bagi seorang dokter (Bennett dkk, 2005).

Davis (1989), dikutip oleh Kusumadewi dkk (2009), mengembangkan

teori TAM (Technology Acceptance Model) yang mulanya ditujukan untuk

menjelaskan perilaku penggunaan komputer dan internet. TAM ini dikembangkan

dari Theory of Reasoned Action (TRA) dari Ajzen dan Fishbein (1980) yang

masih bersifat umum. TRA dirancang untuk menjelaskan perilaku manusia yang

terdiri dari dua faktor yang mempengaruhi intensi perilaku, yakni sikap (attitude)

terhadap perilaku dan norma subyektif (subjective norm). Sikap didefinisikan

sebagai perasaan atau penilaian positif atau negatif seseorang terhadap sebuah

perilaku. Norma subyektif adalah persepsi seseorang terhadap tekanan sosial

untuk melakukan sebuah perilaku (Kusumadewi, dkk, 2009).

TAM terdiri dari dua bangunan, yaitu kemudahan penggunaan yang

dirasakan (perceived ease of use) dan manfaat yang dirasakan (perceived

usefulness), yang keduanya ini menentukan intensi perilaku (behavioral intention)

seseorang untuk menggunakan sebuah tehnologi. Intensi perilaku adalah ukuran

seberapa besar keinginan seseorang untuk melakukan sebuah tindakan tertentu

(Kusumadewi, dkk, 2009).

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dalam model TAM ini ditunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan akan

dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan yang dirasakan, karena jika kondisi

yang lain tetap, jika semakin mudah sebuah tehnologi digunakan, maka tehnologi

tersebut akan dirasa semakin bermanfaat (Kusumadewi, dkk, 2009).

Model TAM juga mengasumsikan adanya efek variabel eksternal terhadap

intensi perilaku yang diperantarai oleh manfaat yang dirasakan dan kemudahan

yang dirasakan. Variabel eksternal ini bisa berupa karakteristik rancangan sistem,

pelatihan-pelatihan, dokumentasi, karakteristik pengambil keputusan yang

mungkin mempengaruhi penggunaan. Menurut Legris dkk (2003), variabel

eksternal bisa pula berwujud jender, pengalaman, dukungan transisi dan norma

subyektif (Kusumadewi, dkk, 2009).

Proses penggunaan sistem informasi yang berbasis komputer dan internet,

dalam penelitian terhadap para perawat yang dilakukan Alqurani dkk (2007), yang

dikutip oleh Kusumadewi dkk (2009), di Kuwait, ternyata dipengaruhi oleh jenis

kelamin, kebangsaan, pendidikan dan keahlian dalam mengoperasikan komputer.

Perawat perempuan, perawat yang tidak berkebangsaan Kuwait, perawat yang

berpendidikan lebih tinggi dan perawat yang mahir menggunakan komputer

SIKAP KE ARAH PENGGUNAAN

INTENSI PERILAKU

UNTUK MENGGUNAKAN

PENGGUNAAN VARIABEL EKSTERNAL

kemudahan penggunaan

yang dirasakan

manfaat yang dirasakan

Gambar 2. Technology Acceptance Model (dikutip dari Kusumadewi, dkk, 2009)

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

memiliki tingkat penggunaan atau tingkat adopsi yang lebih tinggi (Kusumadewi,

dkk, 2009).

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tingkat penggunaan sistem

informasi berbasis komputer dan internet, menurut Yusof (2007) yang dikutip

Kusumadewi dkk (2009) adalah :

1. Tehnologi, berupa kemudahan penggunaan sistem, manfaat sistem,

fleksibilitas sistem, dukungan tehnis, waktu tanggap, aksesibiltas

informasi, revelansi informasi dan kejelasan tujuan sistem.

2. Manusia, berwujud keterlibatan pengguna dalam pengembangan, pelatihan

untuk pengguna, persepsi pengguna, keahlian pengguna dan peran

pengguna.

3. Organisasi, berupa proses klinis, dukungan, kepemimpinan, komunikasi

internal dan ketersediaan sumber daya

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola

pencarian informasi oleh dokter apabila mereka menjumpai sebuah masalah

medis. Haug (1997) dalam penelitiannya melaporkan bahwa dokter akan mencari

informasi di buku (buku teks atau buku panduan), berkonsultasi dengan rekan

sejawat, mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah, melihat kompendium obat atau

informasi obat dari perusahaan farmasi, melihat jurnal dan mencari di internet.

Andrews (2005) melaporkan dari penelitiannya bahwa buku teks masih

menjadi sumber informasi para dokter (58 persen), dibandingkan hanya 18 persen

yang mencari literatur di MedLine, atau hanya 13 persen untuk pencarian hingga

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

evidence-based medicine seperti di Cochrane Library. Dalam hal kebutuhan

mencari informasi, Andrews (2005) melaporkan bahwa 58 persen respondennya

melakukannya beberapa kali seminggu, 18 persen mengaku melakukannya setiap

hari, 22 persen jarang dan 2 persen tidak pernah. Dan 68 persen mengaku

melakukan pencarian informasi ini sementara pasiennya menunggu.

Dalam membandingkan pentingnya informasi dari internet dengan sumber-

sumber informasi medis lainnya, dokter keluarga di Amerika Serikat dalam

penelitian Bennett (2005) lebih memilih membaca jurnal terlebih dahulu,

selanjutnya hasil-hasil pendidikan kedokteran berkelanjutan (CME, continuing

medical education), baru yang terakhir dari situs-situs di internet. Meski

demikian, sebagian besar (73 persen) percaya bahwa internet adalah bermanfaat

dan penting sebagai satu sumber informasi medis, dan lebih dari separo (54

persen) dokter keluarga tersebut merasa yakin menggunakan internet untuk

mencari informasi medis (Bennett, 2005).

Banyak penelitian yang telah mengidentifikasi sejumlah hambatan dalam

upaya mencari penyelesaian masalah medis ini. Dalam sebuah laporan kasus,

Schneeweiss, dikutip oleh Ely dkk (2005), melaporkan seorang dokter yang ingin

tahu berapa lama amenore pasca menyusui diharapkan berakhir, dan ternyata

jawaban masalah tersebut tidak ditemukan dalam tiga buku teks, tidak terindeks

dalam Medline dan tidak dijawab secara langsung dalam beberapa literatur.

Hambatan dalam mencari jawaban penyelesaian masalah medis dapat

dikelompokkan menjadi dua, yakni yang terkait dengan dokter dan yang terkait

dengan ketersediaan sumber daya (Ely, 2005).

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Hambatan yang terkait dokter, menurut Ely dkk (2005) dan Andrews

(2005) adalah (1) keterbatasan waktu, (2) biaya, (3) ketrampilan dalam

melakukan pencarian, (4) tidak mampu mengenali informasi apa yang dibutuhkan,

(5) memutuskan hanya mencari jawaban apabila diduga jawaban tersebut ada, (6)

kecenderungan mencari ke sumber yang paling nyaman daripada sumber yang

paling tepat atau seharusnya, dan (7) kecenderungan merumuskan pertanyaan

yang sulit dijawab dengan sumber-sumber yang biasa. Contoh, dokter umumnya

lebih suka bertanya “Apakah saya sebaiknya melakukan tes A pada pasien ini?”,

daripada bertanya “Apa indikasi melakukan tes A?”

Hambatan yang terkait dengan ketersediaan sumber daya adalah (1)

ketiadaan atau kekurangan akses ke sumber-sumber informasi, (2) kesulitan

mencari di lautan literatur untuk mencari informasi spesifik yang dibutuhkan, (3)

ketidakmampuan teknologi pencarian literatur untuk secara langsung menjawab

pertanyaan klinis, dan (4) kurangnya bukti yang dapat menjawab pertanyaan

klinis yang muncul di praktek (Ely dkk, 2005).

Dalam kaitannya dengan jurnal atau literatur ilmiah sebagai satu sumber

informasi, Greer (1987) melaporkan bahwa para dokter menganggap literatur

sering tidak memberikan informasi yang dicari, melainkan, menurut mereka,

hanyalah semacam diskusi di antara para penelitinya (penulisnya) sendiri, dan

bahwa literatur bukanlah semacam pedoman kerja (guideline) yang praktis

(Gorman, 1993).

Selain faktor waktu terbatas yang lazim dimiliki para dokter, kesulitan atau

hambatan lain dalam mencari informasi medis adalah banyaknya materi-materi

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

yang tidak relevan, kesulitan mencari kata kunci yang tepat, indeks-indeks yang

tidak efisien di banyak buku dan jurnal, serta buruknya pengaturan buku jurnal di

tempat praktek (Coumou, 2006). Namun hambatan yang utama , menurut Coumou

(2006) adalah (1) banyaknya waktu yang diperlukan untuk mencari informasi, (2)

reformulasi masalah klinis menjadi pertanyaan, yang kadang sangat samar dan

bisa menimbulkan multi interpretasi, (3) ketiadaan strategi pencarian yang

optimal, (4) kurangnya sumber informasi yang baik, (5) ketidakpastian, apakah

semua informasi yang relevan telah ditemukan, dan (6) ketidakmampuan

menyatukan semua hasil pencarian informasi tadi ke sebuah pendekatan klinis

yang bermanfaat bagi pasien.

Menurut Ely dkk (2005), secara teoritis, proses membentuk pertanyaan

dan mencari jawaban sebuah masalah klinis dapat dibagi menjadi enam langkah,

yakni (1) mengenali ketidaktahuan, (2) memformulasi sebuah pertanyaan, (3)

berupaya mencari jawabannya, (4) menemukan penyelesaiannya, (5)

menerapkannya kepada pasien, dan (6) melakukan evaluasi.

Para profesional medis perlu diberi tahu, dimotivasi dan mungkin perlu

dilatih untuk selalu menyertakan hasil penelitian berbasis bukti ke dalam praktek

mereka sehari-hari (Grol dan Wensing, 2004).

Pendekatan terapi berdasar abdikasi dan induksi seperti yang umum

diterapkan para dokter sekarang ini setidaknya harus sudah digantikan dengan

pendekatan ilmiah berbasis bukti (evidence-based medicine), yang didasarkan

pada bukti-bukti ilmiah terkini yang valid dan dapat dipercaya. Setiap upaya

medik yang dilakukan terhadap pasien harus didukung oleh bukti-bukti ilmiah

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang memadai yang diambil dari hasil-hasil uji klinik acak terkendali (RCT,

randomized controlled trial), kajian-kajian dalam bentuk meta analisis ataupun

telaah sistematik (systematic review). Dengan berbasis hasil-hasil studi terbaik

(best evidence), akan diperoleh pilihan intervensi yang terbaik pula (best outcome)

yang paling efikasius, aman dan terjangkau (Dwiprahasto, 2008).

D. Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Ada pengaruh lama praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional sebagai tenaga

pengajar dan strata akademik terhadap perilaku penggunaan informasi oleh dokter

layanan primer dalam mengambil keputusan medis.

= diteliti = tidak diteliti

PERSEPSI DOKTER

Predisposing factors · keyakinan/kepercayaan · sikap · motivasi · nilai-nilai

Situs internet ilmiah

Buku teks

Bertanya ke spesialis

Bertanya ke sejawat

Situs internet populer

Kompendium obat

Jurnal / literatur cetak

PERILAKU PENGGUNAAN INFORMASI GUNA PENGAMBILAN

KEPUTUSAN MEDIS

SIKAP INTENSI PERILAKU

Gambar 3. Kerangka Berpikir

Reinforcing factors · lama praktek · jumlah pasien · aktivitas profesional

(sebagai tenaga pengajar) · pelatihan · tuntutan profesi · manfaat yang dirasakan

Enabling factors · pendidikan lanjutan · pengetahuan · pengalaman · keterampilan · pendapatan · ketersediaan sumber daya

(perpustakaan, komputer, internet)

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan pendekatan

potong lintang (cross sectional)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Surakarta pada bulan Desember

2009 sampai dengan Januari 2010

C. Populasi dan Sampel

Populasi sasaran adalah dokter layanan primer atau dokter umum yang

melakukan praktek pelayanan dan perawatan kesehatan

Populasi sumber adalah dokter layanan primer atau dokter umum yang

melakukan praktek pelayanan dan perawatan kesehatan, yang memiliki ijin

praktek di wilayah Kota Surakarta, yang menurut data dari Sekretariat IDI Cabang

Kota Surakarta berjumlah 644 dokter layanan primer.

Sampel penelitian diambil dengan cara simple random sampling, yang

dalam penelitian ini diambil sebanyak 80 dokter layanan primer.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel dependen

Dalam penelitian ini adalah perilaku penggunaan informasi dengan

mencari di situs internet ilmiah

2. Variabel independen

Dalam penelitian ini ada empat variabel independen :

a. Lama praktek

b. Jumlah pasien

c. Aktivitas profesional sebagai tenaga pengajar

d. Strata akademik

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan

wawancara oleh peneliti atau pengisian langsung oleh responden.

Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner, dilakukan uji test-retest

reliability, yakni kuesioner yang sama diberikan pada 10 (sepuluh) subyek

penelitian dengan selang waktu 2 minggu, kemudian dilakukan uji statistik dengan

korelasi Spearman untuk data yang bersifat kontinu dan kesepakatan Kappa untuk

data yang bersifat kategorikal.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

F. Definisi Operasional

1. Lama praktek

Lama praktek adalah berapa lama dalam tahun seorang dokter melakukan

prakteknya.

Alat ukur : kuesioner penelitian, yang dibuktikan dengan surat ijin praktek

Ada 2 kelompok :

a. dokter yang melakukan praktek kurang dari median lama praktek

b. dokter yang melakukan praktek lebih atau sama dengan median lama

praktek

Skala : kategorikal

2. Jumlah pasien

Jumlah pasien dokter adalah jumlah seluruh pasien yang ditangani dokter

dalam satu hari praktek, merupakan jumlah dari pasien praktek pagi dan atau

pasien praktek sore, termasuk pasien di klinik atau rumah sakit apabila dokter

juga berpraktek di klinik atau rumah sakit tersebut.

Alat ukur : kuesioner penelitian

Dibedakan menjadi 2 kelompok :

a. jumlah pasien kurang dari median jumlah pasien

b. jumlah pasien lebih atau sama dengan median jumlah pasien

Skala : kategorikal

3. Aktivitas Profesional sebagai Tenaga Pengajar

Aktivitas profesional adalah aktivitas yang dilakukan dokter selain

memberikan perawatan dan pelayanan kesehatan langsung kepada pasien, yaitu

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sebagai tenaga pengajar di institusi pendidikan.

Alat ukur : kuesioner penelitian

Dibedakan 2 kelompok :

a. dokter yang juga sebagai tenaga pengajar

b. dokter yang bukan sebagai tenaga pengajar

Skala : kategorikal

4. Strata Akademik

Strata akademik adalah gelar akademik tertinggi yang dimiliki oleh dokter

layanan primer.

Alat ukur : kuesioner penelitian

Dibedakan dua kelompok :

a. dokter dengan strata akademik Strata-1 (S1)

b. dokter dengan strata akademik Strata-2 dan atau Strata-3 (S2 dan atau S3)

Skala : kategorikal

5. Perilaku Penggunaan Informasi dengan Mencari di Situs Internet Ilmiah

Perilaku penggunaan informasi dengan mencari di situs internet ilmiah adalah

kegiatan dokter layanan primer menggunakan komputer dan jaringan

komunikasi internet untuk masuk ke situs-situs internet kesehatan dan

kedokteran khusus untuk kalangan profesional medis yang ilmiah dan

terpercaya, misalnya PubMed, MedLine, Cochrane, BioMedCentral, Lancet,

JAMA, dan melakukan pencarian informasi di dalam situs-situs tersebut guna

membantu mengambil keputusan medis.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Alat ukur : kuesioner penelitian

Dibedakan dua kelompok :

a. dokter yang mencari informasi di situs internet ilmiah

b. dokter yang mencari informasi selain di situs internet ilmiah

Skala : kategorikal

G. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer berupa wawancara langsung oleh peneliti berdasarkan

kuesioner

2. Data sekunder berupa daftar dokter layanan primer yang tercatat memiliki

ijin praktek di wilayah Kota Surakarta, yang diperoleh dari Sekretariat

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Surakarta

H. Ijin Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan

setelah memperoleh ijin dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Ketua

IDI Cabang Kota Surakarta.

I. Analisis Data

Data-data yang diperoleh akan ditampilkan secara deskriptif dan dianalisis

dengan analisis regresi logistik dan diolah menggunakan program SPSS v.15

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

J. Alur Penelitian

Gambar 4. Alur Penelitian * Besar sampel yang dikatakan cukup memadai pada analisis regresi logistik adalah 15-20 kali

jumlah faktor yang hendak diteliti (Murti, 2006), maka dalam penelitian ini diambil 80 sampel.

K. Desain Analisis Data

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan informasi pada

dokter layanan primer dalam mengambil keputusan medis ini akan dianalisis

dengan analisis regresi logistik ganda sebagai berikut :

p ln -------- = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4

1 - p

POPULASI Dokter layanan primer (dokter umum) yang tercatat memiliki ijin praktek di

wilayah Kota Surakarta

SAMPEL (n=80)*

LAMA PRAKTEK

ANALISA REGRESI LOGISTIK

AKT4ITAS PROFESIONAL

JUMLAH PASIEN

STRATA AKADEMIK

PENCARIAN INFORMASI DI

SITUS INTERNET ILMIAH

KESIMPULAN

Variabel-variabel penelitian

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

di mana :

p = probabilitas penggunaan informasi dengan mencari di situs internet ilmiah

1 – p = probabilitas tidak menggunakan informasi dengan mencari di situs internet

ilmiah

X1 = lama praktek (dalam tahun)

0 = lama praktek kurang dari median lama praktek

1 = lama praktek lebih dari atau sama dengan median lama praktek

X2 = jumlah pasien

0 = jumlah pasien kurang dari median jumlah pasien

1 = jumlah pasien lebih dari atau sama dengan median jumlah pasien

X3 = aktivitas profesional

0 = bukan sebagai tenaga pengajar

1 = sebagai tenaga pengajar

X4 = strata akademik pendidikan dokter

0 = strata 1

1 = strata 2 dan atau strata 3

Pengaruh dari masing-masing faktor yakni lama praktek, jumlah pasien,

aktivitas profesional dan strata akademik terhadap perilaku penggunaan informasi

dengan mencari di situs internet ilmiah akan ditunjukkan dengan OR (odds ratio)

di mana OR = exp(b) dan CI 95%.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan sejak pertengahan bulan Desember 2009 hingga

pertengahan bulan Januari 2010 terhadap dokter layanan primer (dokter umum)

yang memiliki ijin praktek di wilayah Kota Surakarta.

Berdasarkan perhitungan dari jumlah faktor yang akan diteliti, dibutuhkan

80 (delapan puluh) sampel responden yang dipilih secara acak dari daftar dokter

layanan primer yang diperoleh dari Sekretariat Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Cabang Kota Surakarta.

A. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner, sebelum pelaksanaan penelitian

dilakukan uji reliabilitas kuesioner terlebih dahulu, yakni berupa test-retest

reliability. Uji dilakukan terhadap 10 responden, yakni responden mengisi

kuesioner yang sama sebanyak dua kali dengan selang waktu dua minggu.

Kemudian terhadap variabel-variabel penelitian dilakukan uji statistik yang

hasilnya tercantum pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa subyek penelitian memberikan data tentang

variabel-variabel lama praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional sebagai tenaga

pengajar, strata akademik dan mencari informasi di situs internet ilmiah dengan

konsisten. Konsistensi tersebut ditunjukkan oleh koefisien korelasi Spearman

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(untuk data kontinu) maupun koefisien kesepakatan Kappa Cohen (untuk data

kategorikal) yang tinggi dan secara statistik signifikan.

Tabel 4.1. Hasil Test-Retest Reliability dari Variabel-Variabel Penelitian

Variabel Data Kontinu Data Kategorikal

r p Kappa p

Lama praktek 0,99 0,000 - -

Jumlah pasien 0,99 0,000 - -

Aktivitas profesional (tenaga pengajar) - - 1,00 0,002

Strata akademik - - 1,00 0,002

Mencari informasi di situs internet ilmiah - - 0,74 0,016

Diolah dengan SPSS dari data primer Januari 2010

B. Hasil Penelitian

Tabel 4.2 di bawah ini menggambarkan karakteristik dasar subyek

penelitian. Dari deskripsi data didapatkan subyek laki-laki sebanyak 47 orang

(58,8%) dan perempuan 33 orang (41,2%), dengan rentang usia 26-71 tahun

(mean 42,94 tahun, median 38 tahun). Pembagian menurut kelompok umur

menunjukkan terdapat 21 dokter yang berumur di atas 50 tahun (26,3%), 46 orang

(57,6%) berumur antara 31 sampai 50 tahun, dan 13 orang (16,3%) berumur

kurang dari 30 tahun. Sebanyak 64 dokter layanan primer yang menjadi subyek

penelitian (80%) memiliki pendidikan akademik strata 1 dan 16 dokter (20%)

memiliki pendidikan strata 2. Dari sampel yang diteliti tidak dijumpai responden

yang berpendidikan strata 3.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.2. Karakteristik Subyek Penelitian (n = 80)

JUMLAH

n % Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

47 33

58,8 41,2

Umur < 30 tahun

31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun

> 61 tahun

13 33 13 10 11

16,3 41,2 16,3 12,5 13,7

Strata akademik tertinggi Strata - 1 Strata - 2 Strata - 3

64 16

0

80,0 20,0 0,0

Jenis praktek Praktek perorangan

Praktek berkelompok Praktek perorangan dan di RS

Praktek perorangan dan berkelompok

37

3 35

5

46,3 3,7

43,7 6,3

Lama praktek < 5 tahun

6 – 10 tahun 11 – 15 tahun 16 – 20 tahun

> 20 tahun

21 21 11 7

20

26,3 26,3 13,7 8,7

25,0 Aktivitas profesional

Tenaga pengajar Bukan tenaga pengajar

31 49

38,7 61,3

Tenaga struktural Tenaga struktural

Bukan tenaga struktural

27 53

33,7 66,3

Jumlah pasien < 10

11 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50

> 50

26 22 17

2 10

3

32,5 27,5 21,3 2,5

12,5 3,7

Data primer Januari 2010

Menurut jenis praktek yang dilakukan, 37 dokter (46,3%) praktek swasta

perorangan (solo practice), 35 orang (43,7%) praktek swasta perorangan dan

praktek di rumah sakit atau puskesmas. Tiga orang (3,7%) melakukan praktek

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

bersama atau berkelompok (group practice) dan lima orang (6,3%) berpraktek

perorangan dan juga praktek berkelompok.

Lama praktek subyek penelitian bervariasi dari 1 tahun sampai 40 tahun

dengan rerata (mean) 13,91 tahun dan median 10 tahun. Dari tabel 4.2 di atas

terlihat sebanyak 42 dokter (52,6%) yang melakukan praktek kurang dari 10

tahun. Dan dokter yang telah praktek lebih dari 20 tahun ada 20 orang (25%).

Dari penelitian ini jumlah subyek penelitian yang memiliki aktivitas

profesional sebagai tenaga pengajar (dosen) adalah sebanyak 31 orang (38,7%),

dan sisanya 49 orang (61,3%) tidak berprofesi sebagai tenaga pengajar.

Dari tabel juga terlihat sebanyak 27 orang dokter (27%) mempunyai

kedudukan struktural, baik di institusi kesehatan ataupun di institusi pendidikan,

dan 53 orang sisanya (66,3%) tidak memiliki posisi struktural.

Mengenai jumlah pasien, baik di tempat praktek sendiri maupun di rumah

sakit atau puskesmas, subyek penelitian mengaku mempunyai dan menangani

pasien sebanyak 3 hingga 80 orang sehari (mean 23,79 dan median 20). Dari tabel

terlihat bahwa sebagian besar subyek penelitian (65 orang, 81,3%) mempunyai

pasien kurang dari 30 orang setiap harinya, dan hanya 3 orang dokter (3,7%) yang

mengaku mempunyai pasien lebih dari 50 orang dalam sehari.

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan masalah medis yang dijumpai dokter

layanan primer dalam prakteknya dan pencarian informasinya. Menjawab

pertanyaan apakah subyek penelitian ketika berpraktek menjumpai sebuah

masalah medis yang saat itu belum diketahui jawaban atau penyelesaiannya, 17

subyek penelitian (21,3%) mengaku tidak pernah menjumpai masalah medis

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dalam satu bulan terakhir ini, 43 responden (53,7%) mengaku menjumpai kurang

dari 5 masalah, dan 19 responden (23,7%) mengaku menjumpai lebih dari 5

masalah dalam satu bulan terakhir ini.

Tabel 4.3. Masalah dalam Praktek (n=80)

JUMLAH n %

Masalah medis yang dijumpai dalam satu bulan terakhir

Tidak ada < 5 ≥ 5

Tidak menjawab

17 43 19

1

21,3 53,7 23,7 1,3

Pencarian informasi apabila menjumpai masalah medis

Tidak, dibiarkan saja Ya, saat itu juga

Ya, setelah ada waktu luang Tidak menjawab

4 20 48

8

5,0 25,0 60,0 10,0

Pencarian informasi medis dalam satu bulan terakhir

Tidak ada < 5 ≥ 5

Tidak menjawab

14 44 20

2

17,5 55,0 25,0 2,5

Data primer Januari 2010 Berkaitan dengan masalah medis yang ketika itu belum diketahui jawaban

dan penyelesaiannya, dalam menjawab pertanyaan apakah responden kemudian

berupaya mencari jawabannya, sebanyak 4 subyek penelitian (5%) tidak merasa

perlu mencari informasi yang dibutuhkan. Dua puluh responden (20%) menjawab

akan langsung mencari jawabannya saat itu juga dengan segala upaya yang

mungkin dan sumber-sumber yang tersedia. Dan sebagian besar (48 orang, 60%)

mengaku akan mencari informasi tersebut setelah ada waktu dan kesempatan

memungkinkan.

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.4 berikut ini menggambarkan jenis-jenis kelompok masalah yang

mungkin ditemui dokter layanan primer dalam prakteknya. Dari tabel 4.4 bisa

dilihat bahwa kira-kira seperempat subyek penelitian (22 orang, 27,5%) mengaku

lebih sering menjumpai masalah atau membutuhkan informasi yang terkait

dengan penegakan diagnosis, dibandingkan dengan tata laksana dan komplikasi

(masing-masing 12 orang, 15%). Informasi tentang masalah-masalah non klinis

seperti misalnya perkiraan biaya sebuah tindakan terapi, fasilitas rumah sakit yang

akan menjadi rujukan, informasi tentang tehnik-tehnik dan tehnologi-tehnologi

kedokteran terbaru, dan lain-lain, menjadi kebutuhan 8 subyek penelitian (10%).

Tabel 4.4. Jenis Masalah yang Sering Dijumpai dalam Praktek JUMLAH

n % Gejala klinis 7 8,8 Epidemiologis 4 5,0 Diagnosis 22 27,5 Tata laksana atau terapi 12 15,0 Dosis obat 2 2,5 Komplikasi 12 15,0 Non klinis 8 10,0 Lain-lain 7 8,8 Tidak menjawab 6 7,5

Data primer Januari 2010

Tabel 4.5 berikut menggambarkan bagaimana perilaku seorang dokter

layanan primer ketika membutuhkan informasi medis, yakni apakah ia akan

bertanya ke sejawat dokter umum atau sejawat dokter spesialis, mencari informasi

di buku teks, jurnal atau literatur cetak, kompendium obat, ataukah masuk ke situs

internet, baik situs populer seperti Wikipedia atau situs ilmiah seperti PubMed,

MedLine, Cochrane, BioMedCentral, Lancet dan JAMA, dan lainnya.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari tabel 4.5 di bawah ini terlihat bahwa sebagian besar subyek

penelitian masih mengandalkan buku teks dan konsultasi dengan sejawat dokter

umum sebagai sumber informasi utama, yakni masing-masing sebanyak 83,7 dan

78,7 persen. Berikutnya berturut-turut adalah mencari di kompendium obat,

bertanya ke dokter spesialis dan melihat jurnal atau literatur cetak, masing-masing

sebanyak 75, 73,7 dan 70 persen. Pencarian informasi ke situs internet populer

dilakukan oleh 66,3 persen subyek penelitian, dan subyek penelitian yang masuk

ke situs internet ilmiah khusus bagi profesional medis seperti PubMed dan

sejenisnya adalah sebanyak 61,3 persen.

Tabel 4.5. Perilaku Pencarian Informasi Medis (n=80)

JUMLAH n %

Bertanya ke dokter umum Tidak

Ya

17 63

21,3 78,7

Bertanya ke dokter spesialis Tidak

Ya

21 59

26,3 73,7

Mencari di buku teks Tidak

Ya

13 67

16,3 83,7

Mencari di jurnal/literatur cetak Tidak

Ya

24 56

30,0 70,0

Mencari di kompendium obat Tidak

Ya

20 60

25,0 75,0

Mencari di situs internet populer Tidak

Ya

27 53

33,7 66,3

Mencari di situs internet ilmiah Tidak

Ya

31 49

38,7 61,3

Data primer Januari 2010

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel berikut ini, tabel 4.6, menunjukkan urutan langkah-langkah subyek

penelitian dalam upaya mencari informasi guna membantu mengambil keputusan

medis. Dari tabel dapat dilihat bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah

mencari di buku teks (dipilih oleh 32,5% responden) dan bertanya kepada sejawat

dokter umum (dipilih 30% responden). Tentang pencarian di situs internet ilmiah

sebagai langkah pertama pencarian informasi, hanya dipilih oleh 7 responden

(8,8%). Juga sebanyak 7 subyek penelitian (8,8%) mengaku mencari di situs

internet ilmiah sebagai langkah terakhir.

Tabel 4.6. Urutan Prioritas Pencarian Informasi oleh Dokter Layanan Primer guna Mengambil Keputusan Medis (%, n=80)

Urutan Prioritas Pencarian Informasi

Tanya Dokter Umum

Tanya Dokter

Spesialis

Lihat Buku Teks

Lihat Jurnal Cetak

Lihat Buku Obat

Lihat Situs

Populer

Lihat Situs

Ilmiah 1

(pertama) 30,0

13,7

32,5

2,5

3,7

6,3

8,8

2 6,3 20,0 23,8 16,2 5,0 15,0 10,0

3 8,8 11,2 11,2 17,5 23,7 10,0 10,0

4 12,5 8,8 7,5 16,2 12,5 10,0 12,5

5 6,3 8,8 7,5 8,8 15,0 10,0 10,0

6 10,0 7,5 1,3 11,2 7,5 10,0 7,5

7 (terakhir)

3,7

7,5

2,5

3,8

6,3

8,7

8,8

Tidak menjawab

22,4

22,5

13,7

23,8

26,3

30,0

32,4

Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Data primer Januari 2010

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.7 berikut menunjukkan seberapa sering subyek penelitian

menerapkan informasi dari hasil pencarian tadi ke dalam praktek sehari-hari guna

membantu proses pengambilan keputusan medis. Terlihat bahwa sebagian besar

(37 subyek penelitian, 46,3%) mengaku sering menerapkan informasi hasil

pencarian ke dalam praktek sehari-hari. Dua puluh lima subyek penelitian (31,2%)

kadang-kadang menerapkannya, dan 6 responden (7,5%) mengaku jarang

menerapkan informasi yang diperoleh guna membantu proses pengambilan

keputusan medis. Dari tabel terlihat pula tidak ada subyek penelitian yang tidak

pernah menerapkan informasi yang diperolehnya.

Tabel 4.7. Penerapan Hasil Pencarian Informasi Guna Membantu Proses Pengambilan Keputusan Medis (n=80)

JUMLAH

n % Tidak pernah 0 0,0

Jarang 6 7,5

Kadang-kadang 25 31,2

Sering 37 46,3

Selalu 12 15,0

Data primer Januari 2010

Selanjutnya dari tabel 4.8 di bawah ini bisa dilihat hambatan-hambatan

yang dialami subyek penelitian dalam upaya pencarian informasi medis.

Hambatan nomer satu dan terbanyak dialami adalah keterbatasan waktu, yakni

diakui oleh 61 responden (76,3%). Hambatan berikutnya adalah keterbatasan

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sarana dan prasarana (buku-buku teks, jurnal-jurnal, perangkat komputer yang

terhubung dengan internet dan lain sebagainya), yang dialami 38,7% subyek

penelitian. Berikutnya adalah keterbatasan ketrampilan dalam mencari informasi

dengan sumber daya yang tersedia, sebanyak 23,7 persen. Dan hambatan berupa

ketidaktahuan harus mencari di mana ditempatkan sebagai hambatan terakhir oleh

31 responden (38,7%).

Tabel 4.8. Hambatan-hambatan yang Dijumpai dalam Upaya Pencarian Informasi (%, n=80)

Urutan Prioritas Hambatan yang

Dijumpai

Keterbatasan Waktu

Keterbatasan/ Kurangnya

Ketrampilan

Keterbatasan Sarana atau Prasarana

Ketidaktahuan Harus Mencari

di Mana 1

(pertama) 76,3

7,5

7,5

1,3

2 5,0 17,5 38,7 5,0

3 2,4 23,7 22,5 7,5

4 (terakhir)

1,3

10,0

2,5

38,7

Tidak menjawab

15,0

41,3

28,8

47,5

Jumlah 100% 100% 100% 100% Data primer Januari 2010

Pengaruh faktor-faktor lama praktek, jumlah pasien, aktivitas profesional

sebagai tenaga pengajar dan strata akademik terhadap perilaku menggunakan

informasi dari situs internet ilmiah dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Lama Praktek, Jumlah Pasien, Aktivitas Profesional sebagai Dosen dan Strata Akademik terhadap Perilaku Menggunakan Informasi dari Situs Internet Ilmiah

Variabel OR 95% CI

Nilai p Batas bawah Batas atas

Lama praktek 0,28 0,10 0,80 0,017

Jumlah pasien 1,16 0,43 3,08 0,772

Aktivitas profesional (dosen) 2,22 0,79 6,22 0,129

Strata akademik 1,21 0,37 4,36 0,771

Diolah dengan SPSS dari data primer Januari 2010 (OR= odds ratio, CI = confidence interval)

n observasi : 80 Log likelihood : 97,96 Adj R2 : 0,142 p : 0,000

Analisis multivariat regresi logistik ganda pengaruh lama praktek, jumlah

pasien, aktivitas profesional sebagai dosen dan strata akademik terhadap perilaku

menggunakan informasi dari situs internet ilmiah (Tabel 4.9), menunjukkan

pengaruh lama praktek (OR 0,28; CI 95% 0,10 s.d. 0,80) terhadap perilaku

penggunaan informasi dari situs internet ilmiah guna mengambil keputusan medis.

Analisis juga menunjukkan pengaruh aktivitas profesional sebagai dosen terhadap

perilaku pencarian informasi di situs internet ilmiah (OR 2,22; CI 95% 0,79 s.d.

6,22, p 0,129). Dari tabel terlihat ada pengaruh jumlah pasien yang lebih banyak

(OR 1,16; CI 95% 0,43 s.d. 3,08) dan strata akademik yang lebih tinggi terhadap

perilaku mencari di situs internet ilmiah, dengan OR 1,21 (CI 95% 0,34 s.d. 4,36),

tetapi tidak signifikan (p>0,05).

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

C. Pembahasan

Penelitian ini mengikutsertakan 80 subyek penelitian dokter layanan

primer (dokter umum) yang memiliki ijin praktek di wilayah Kota Surakarta. Data

penelitian berasal dari data primer berupa kuesioner untuk mengetahui bagaimana

dokter layanan primer berperilaku dalam mencari dan menggunakan informasi

medis, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu lama praktek, jumlah

pasien, aktivitas profesional sebagai tenaga pengajar dan strata akademik.

Perkembangan terakhir dalam dunia kedokteran adalah pendekatan ilmiah

yang berbasis bukti (evidence-based). Setiap upaya dan tindakan medik terhadap

pasien harus selalu didukung oleh bukti-bukti ilmiah memadai yang diperoleh dari

hasil-hasil uji klinik acak terkendali (RCT, randomized controlled trial) yang

terkini (Dwiprahasto, 2008). Sehingga mutlak bagi para dokter untuk senantiasa

mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu kedokteran.

Tehnologi internet yang berkembang pesat memungkinkan setiap orang

termasuk praktisi medis memperoleh informasi dengan cepat, namun informasi

dari internet pun tidak bisa sepenuhnya dipercaya. Hanya informasi yang

bersumber dari situs-situs tertentu yang bisa menjadi dasar pengambilan

keputusan medis terhadap pasien, yaitu dari situs ilmiah yang dikhususkan bagi

profesional medis, antara lain seperti PubMed, Cochrane, MedLine,

BioMedCentral, Lancet, JAMA, atau dari situs-situs organisasi resmi seperti

WHO (World Health Organization, www.who.int), US CDC (United States

Centers for Disease Control and Prevention, www.cdc.gov), US FDA (United

States Food and Drug Administration, www.fda.gov) dan lain sebagainya.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Penelitian ini menunjukkan perilaku menggunakan informasi dari situs

internet ilmiah dijumpai pada 61,3% subyek, meskipun hanya 8,8% subyek yang

memilihnya sebagai urutan langkah pertama dalam tahap pencarian informasi.

Hal ini hampir sama dengan hasil penelitian Bennett dkk (2005) yang

menyebutkan pencarian literatur di internet (literature searching) sebesar 61,5

persen, dan yang mengakses jurnal secara online sebanyak 57,6 persen.

Tetapi sumber informasi utama adalah masih dari buku teks dan teman

sejawat, yakni masing-masing oleh 83,7 dan 78,7 persen. Ini sesuai dengan

pernyataan Gorman (1993) dan Gonzales (2007) bahwa lebih dari setengah

jumlah informasi yang diperoleh berasal dari buku-buku teks dan hasil konsultasi

dengan sejawat dokter layanan primer.

Prioritas langkah pertama mencari informasi adalah mencari di buku teks

(32,5%) dan bertanya kepada sejawat dokter umum (30%), dibandingkan 8,8%

pada situs internet ilmiah. Ely dkk (2005) dalam penelitiannya menemukan bahwa

31 persen subyek penelitiannya memilih buku teks sebagai sumber informasi

pertama, disusul konsultasi dengan sejawat sebesar 18 persen. Kemungkinan

penyebab keduanya menjadi tujuan pertama subyek penelitian adalah faktor

kemudahan, meski informasi yang diperoleh belum tentu bisa dipercaya. Ini

sesuai dengan pendapat Haug (1997) dan Gonzales (2007) bahwa para dokter

lebih cenderung mencari informasi dari sumber-sumber yang paling mudah dan

paling nyaman (most convenience), daripada yang paling tepat (most appropriate).

Penelitian Ely dkk (2005) menunjukkan hanya 3-7% subyek penelitiannya yang

mencari dan menggunakan informasi dari situs-situs internet ilmiah.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Hasil analisis regresi logistik ganda faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku penggunaan informasi dari situs internet ilmiah, menunjukkan lama

praktek yang lebih dari 10 tahun menurunkan kemungkinan mencari di situs

internet ilmiah menjadi sekitar 30 persennya dari yang lama prakteknya kurang

dari 10 tahun (OR 0,28; CI 95% 0,10 s.d. 0,80; p 0,017). Atau dengan kata lain,

dokter yang telah lama praktek memiliki kemungkinan 3 kali lebih jarang

menggunakan informasi dari situs internet ilmiah daripada dokter yang belum

lama berpraktek. Berarti, semakin lama dokter melakukan praktek, semakin kecil

kemungkinannya ia akan melakukan pencarian informasi di situs internet ilmiah

guna membantu mengambil keputusan medis. Jumlah pasien yang lebih banyak,

aktivitas profesional sebagai tenaga pengajar dan strata akademik yang lebih

tinggi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku penggunaan

informasi dari situs internet ilmiah.

Keberadaan situs internet ilmiah adalah seiring dengan kemajuan dan

perkembangan di bidang komunikasi dan tehnologi informasi. Untuk dapat

menggunakan dan memanfaatkan situs tersebut dibutuhkan sumber daya berupa

perangkat komputer lengkap termasuk perangkat lunaknya (software) dan jaringan

komunikasi internet, dan juga ketrampilan (skill) guna mengakses dan mencari

informasi yang diperlukan. Salah satu hambatan dalam menggunakan informasi

dari situs internet ilmiah yang dialami oleh dokter yang berpraktek lebih lama

adalah kemungkinan merasa sudah tahu dan merasa sudah berpengalaman,

sehingga merasa tidak perlu harus repot mencari di situs internet ilmiah.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kemungkinan penyebab yang lain adalah ketrampilan dalam penggunaan

komputer, yakni kesenjangan penggunaan tehnologi bila dibandingkan dengan

dokter yang lebih muda (yang belum lama berpraktek). Hambatan kedua ini

seharusnya tidak boleh terjadi karena bagaimanapun dokter dituntut untuk selalu

mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu kedokteran, antara lain juga dengan

kemampuan menggunakan komputer dan internet.

Mengenai pengaruh jumlah pasien, sebelumnya diduga dokter layanan

primer yang memiliki lebih banyak pasien akan cenderung melakukan pencarian

di situs internet ilmiah, karena pasien yang lebih banyak berarti lebih banyak

kasus atau masalah medis yang mungkin belum diketahui penyelesaiannya. Dalam

penelitian ini, jumlah pasien ternyata tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku penggunaan informasi dari situs internet ilmiah. Berarti dokter yang

memiliki pasien sedikit atau banyak tidak berbeda perilakunya dalam mencari dan

menggunakan informasi dari situs ilmiah. Kemungkinan penyebabnya adalah

keterbatasan waktu karena kesibukan sehingga tidak sempat lagi mengakses situs

internet ilmiah. Penelitian Andrews (2005) menunjukkan bahwa dengan rentang

jumlah pasien 4-45 orang per hari, 73% subyek penelitiannya mengatakan tidak

memiliki cukup waktu untuk melakukan pencarian di situs ilmiah. Hasil ini serupa

dengan penelitian Ely dkk (2005), di mana kekurangan waktu menjadi alasan 19%

subyek penelitiannya untuk tidak mencari di situs ilmiah, selain faktor

ketersediaan sumber informasi lain yang lebih mudah diperoleh (misalnya buku-

buku teks atau konsultasi dengan sejawat).

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Aktivitas profesional dokter sebagai tenaga pengajar atau dosen membuat

dokter 2,2 kali lebih sering mencari dan menggunakan informasi dari situs ilmiah

dibandingkan dokter yang tidak berprofesi sebagai tenaga pengajar, tetapi

pengaruh faktor ini tidak signifikan (OR 2,22; CI 95% 0,79 s.d. 6,22; p 0,129).

Meskipun sebenarnya dokter sebagai tenaga pengajar dituntut untuk memberikan

bahan ajar yang berkualitas, yang sesuai dengan perkembangan terkini dunia

kedokteran, namun kesibukan dokter mungkin membuatnya tidak mempunyai

cukup waktu untuk melakukan pencarian di situs ilmiah.

Strata akademik dokter dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perilaku menggunakan informasi dari situs internet ilmiah

(OR 1,21; CI 95% 0,34 s.d. 4,36; p 0,771). Berarti dokter layanan primer yang

berpendidikan akademik lebih tinggi, strata 2 atau strata 3, tidak berbeda

perilakunya dalam mencari dan menggunakan informasi dari situs ilmiah

dibandingkan dengan dokter yang berpendidikan akademik strata 1. Terdapat dua

kemungkinan yang bisa saling bertolak belakang. Pertama, bahwa sekarang ini

dokter layanan primer strata 1 sudah tidak asing lagi dengan upaya dan langkah

pencarian informasi di situs internet ilmiah, sehingga perilakunya sama dengan

dokter yang berstrata akademik lebih tinggi. Di sisi lain, seperti pada lama

praktek, terdapat kemungkinan dokter yang sudah strata 2 atau strata 3 merasa

telah banyak mengetahui, sehingga tidak merasa perlu harus melakukan pencarian

di situs ilmiah. Tetapi bila menilik hasil penelitian di mana 61,3 persen dokter

layanan primer mengaku mencari dan menggunakan informasi dari situs ilmiah,

tampaknya dugaan yang pertama lebih mungkin daripada yang kedua.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

D. Kelemahan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian untuk mencari faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku penggunaan informasi dari situs internet ilmiah, dengan

penghitungan besar sampel berdasarkan rumus rule of the thumb, yaitu 15-20 kali

jumlah faktor yang diteliti (Murti, 2006). Pada penelitian ini terdapat 4 faktor

risiko yang ingin dicari hubungannya, maka diperlukan sampel sebanyak 80

subyek. Jumlah ini sudah memadai tetapi hasil dan kesimpulan yang dapat ditarik

akan lebih baik lagi jika jumlah sampel diperbanyak.

Selama pengisian kuesioner oleh subyek penelitian, terdapat kemungkinan

bias informasi berupa attention bias atau yang sering disebut sebagai efek

Hawthorne, yakni subyek penelitian sengaja tidak memberi jawaban yang

sebenarnya karena mereka tahu sedang diteliti, tetapi memberi jawaban yang

paling ideal.

Hasil penelitian ini berdasar dari pengisian kuesioner oleh dokter layanan

primer yang menjadi subyek penelitian. Karena penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, alasan-alasan atau latar belakang beberapa pertanyaan kuesioner tidak

digali secara lebih mendalam untuk memberikan data dan hasil yang terperinci

guna menggambarkan perilaku penggunaan informasi dari situs internet ilmiah

secara lengkap.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa prevalensi penggunaan informasi dari

situs internet ilmiah pada dokter layanan primer yang berpraktek di Kota

Surakarta adalah 61,3%, tetapi hanya 8,8% yang memilih situs internet ilmiah

sebagai langkah pertama pencarian informasi guna membantu mengambil

keputusan medis. Dari keempat faktor yang diduga mempengaruhi, lama praktek

berpengaruh secara bermakna terhadap perilaku penggunaan informasi dari situs

internet ilmiah. Dokter yang praktek lebih dari 10 tahun memiliki kemungkinan 3

kali lebih jarang mencari dan menggunakan informasi dari situs internet ilmiah

daripada dokter yang berpraktek kurang dari 10 tahun (OR 0,28; CI 95% 0,10 s.d.

0,80; p 0,017).

B. Saran

Situs internet ilmiah sebagai sumber informasi berkualitas harus menjadi

sumber informasi utama dan pertama bagi para dokter layanan primer dalam

membantu mengambil keputusan medis, maka segala hambatan yang ada harus

diatasi dan disingkirkan, mulai dari keterbatasan atau ketiadaan sarana dan

prasarana hingga kemampuan dan ketrampilan pencarian yang diperlukan.

Karena itu perlu dilaksanakan pelatihan-pelatihan secara teratur agar dokter

layanan primer menjadi semakin akrab dengan situs internet ilmiah.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU …/Faktor-Faktor-Yang...PENGGUNAAN INFORMASI OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEDIS DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: Andy

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Para dokter harus selalu mengingat dan diingatkan bahwa situs internet

ilmiah mampu memberikan informasi medis yang terkini dan terpercaya, dan

berkat kemajuan tehnologi komunikasi dan informasi, upaya pencarian informasi

dari situs internet ilmiah ini menjadi semakin mudah dilakukan. Demi

kepentingan pasien, dokter harus senantiasa menerapkan hasil-hasil ilmiah medis

yang berbasis bukti ke dalam praktek sehari-hari.

Untuk lebih mengetahui pengaruh faktor-faktor yang lain dan juga

langkah-langkah dokter melakukan upaya pencarian informasi, perlu dilakukan

penelitian lain guna memperoleh gambaran bagaimana dokter mengatasi

hambatan-hambatan yang mungkin dijumpai dan tingkat kepuasan terhadap

masing-masing sumber informasi yang berbeda-beda.