14
Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 32 ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL Keyword: Constructive learning, collaborative learing, self- directed-learning, contextual learning, problem-based learning. Korespondensi: [email protected] 0274-562139 Pendahuluan Abstract Background: Basic theories that underlie the implementation of PBL are constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning. Many studies have been done regarding various aspects of PBL, however, there are very limited studies that explore factors influencing students towards constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning. Objective: The study aimed to explore factors influencing students toward constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning. Method: It is an explorative study using qualitative approach. Subjects are 65 medical students from regular & international class, choose purposively and 6 tutors and block coordinators. First the subjects were invited to attend a scheduled meeting to explain the meaning of constructive, collaborative, self- directed, and contextual learning. After that they were asked to complete open questionnaire asking 3 main factors influencing students toward constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning in PBL. Result: There are 264 items that influence students toward constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning. Those items are categorized into 7 domains and each domain has each own sub domain. Based on the percentage, the highest to the lowest are: factors from students (28,41%); teachers (22,35%); facilities (19,70%); learning process (16,67%); learning content (4,92%); learning schedule (4,55%); others (3,40%). Conclusion: The most influence factor toward constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning is factor from students themself. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk Melaksanakan Pembelajaran yang Konstruktif, Mandiri, Kolaboratif dan Kontekstual dalam Problem-Based Learning Verdika Secondira M.R. 1 , Gandes Retno R 2 , Yoyo Suhoyo 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada 2 Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru yang menitikberatkan pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning) . Sejak diperkenalkan oleh Barrows pada 1969 di Fakultas Kedokteran McMaster, Kanada, PBL telah diadopsi oleh banyak fakultas kedokteran di seluruh dunia. Banyak keunggulan dalam metode pembelajaran PBL seperti mendorong pembelajaran mahasiswa lebih aktif dan mendalam, pengembangan integrasi pengetahuan dasar, persiapan kemampuan lifelong learning, paparan klinis yang lebih banyak, peningkatan hubungan antar mahasiswa dan staf pengajar, dan peningkatan motivasi mahasiswa. 1,2

Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia32

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBLARTIKELARTIKELARTIKELARTIKELARTIKEL

Keyword:Constructive learning,collaborative learing, self-directed-learning, contextuallearning, problem-basedlearning.

Korespondensi:[email protected]

Pendahuluan

Abstract

Background: Basic theories that underlie the implementation of PBL areconstructive, collaborative, self-directed, and contextual learning. Many studieshave been done regarding various aspects of PBL, however, there are very limitedstudies that explore factors influencing students towards constructive,collaborative, self-directed, and contextual learning.Objective: The study aimed to explore factors influencing students towardconstructive, collaborative, self-directed, and contextual learning.Method: It is an explorative study using qualitative approach. Subjects are 65medical students from regular & international class, choose purposively and 6tutors and block coordinators. First the subjects were invited to attend ascheduled meeting to explain the meaning of constructive, collaborative, self-directed, and contextual learning. After that they were asked to complete openquestionnaire asking 3 main factors influencing students toward constructive,collaborative, self-directed, and contextual learning in PBL.Result: There are 264 items that influence students toward constructive,collaborative, self-directed, and contextual learning. Those items are categorizedinto 7 domains and each domain has each own sub domain. Based on thepercentage, the highest to the lowest are: factors from students (28,41%); teachers(22,35%); facilities (19,70%); learning process (16,67%); learning content (4,92%);learning schedule (4,55%); others (3,40%).Conclusion: The most influence factor toward constructive, collaborative,self-directed, and contextual learning is factor from students themself.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa FakultasKedokteran Universitas Gadjah Mada untuk MelaksanakanPembelajaran yang Konstruktif, Mandiri, Kolaboratif danKontekstual dalam Problem-Based Learning

Verdika Secondira M.R.1, Gandes Retno R2, Yoyo Suhoyo2

1Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada2Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah MadaYogyakarta

Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategipembelajaran baru yang menitikberatkan pembelajaranpada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaranberpusat pada mahasiswa (student centered learning). Sejakdiperkenalkan oleh Barrows pada 1969 di FakultasKedokteran McMaster, Kanada, PBL telah diadopsioleh banyak fakultas kedokteran di seluruh dunia.

Banyak keunggulan dalam metode pembelajaran PBLseperti mendorong pembelajaran mahasiswa lebih aktifdan mendalam, pengembangan integrasi pengetahuandasar, persiapan kemampuan lifelong learning, paparanklinis yang lebih banyak, peningkatan hubungan antarmahasiswa dan staf pengajar, dan peningkatan motivasimahasiswa.1,2

Page 2: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 33

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

Menurut Dolmans et al., PBL dibangun atas empatprinsip yang mendasarinya yaitu pembelajaran secarakonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual.1

Pembelajaran konstruktif merupakan proses mahasiswamembangun pengetahuan yang dimilikinya secaraaktif.1,3,4 Pembelajaran yang disebut self-directed learningadalah mahasiswa berperan aktif dalam merencanakan(planning), memantau (monitoring), dan mengevaluasi(evaluating) proses belajar.1 Pembelajaran yang kolaboratifmerupakan pembelajaran dari interaksi antar individuyang dapat menimbulkan dampak positif.1,5 Pem-belajaran yang kontekstual dimaksudkan bahwa suatuproses pembelajaran diharuskan dapat menggambarkansituasi dan kondisi lingkungan tempat dan waktupengetahuan tersebut digunakan atau dengan kata lainsesuai dengan konteksnya.1,3,6

Pelaksanaan keempat prinsip pembelajarantersebut tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masingprinsip pembelajaran secara otomatis akan mem-pengaruhi pelaksanaan PBL. Sebagai contoh, Kaufman7

menyebutkan bahwa sebagian besar kontrol prosesbelajar berada pada mahasiswa sendiri, sehingga faktormahasiswa menjadi sangat berpengaruh pada prosesbelajar dalam PBL. Caplow et al.8 juga menjelaskanbahwa peran tutor sebagai fasilitator dan penggunaanwaktu pribadi dalam belajar merupakan hal yang sangatpenting dalam pelaksanaan PBL. Dalam pembelajarankolaboratif, interaksi sosial dan lingkungan sangatberperan penting dalam pembentukan serta per-kembangan pengetahuan seseorang.5

Dolmans et al.1 merekomendasikan lebih banyakkontribusi untuk memberikan pemahaman yang lebihbaik mengenai keempat teori dasar pembelajaran dalamPBL tersebut. Untuk itu perlu adanya penelitian yangmemperdalam mengenai keempat teori dasarpembelajaran tersebut, salah satunya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa untukmelaksanakan pembelajaran secara konstruktif,mandiri, kolaboratif, dan kontekstual dalam PBL.

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FKUGM) telah menerapkan PBL sejak tahun 1992. Mulaitahun 2002, FK UGM menggunakan kurikulum PBLyang telah mengubah seluruh kurikulum konvensionalmenjadi sistem blok.9 Sebagai institusi yang memakaiPBL sejak tahun 1992, FK UGM perlu mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaanpembelajaran dalam PBL, sehingga diperlukan suatu

penelitian untuk mengeksplorasi faktor-faktor yangmempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dalam PBLdi FK UGM. Diketahuinya faktor-faktor yangmempengaruhi pembelajaran dalam PBL dapatmenjadi suatu per-timbangan dalam meningkatkankualitas pembelajaran mahasiswa dan meningkatkankualitas pelaksanaan PBL dalam suatu institusipendidikan umumnya, dan khususnya di FK UGM.

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jenis

penelitian ini merupakan penelitian non eksperimendengan rancangan penelitian deskriptif eksploratif.Subyek penelitian terdiri dari 65 mahasiswa kedokterandari program reguler dan internasional yang dipilihsecara purposif dengan kriteria yang telah ditentukansebelumnya dan 6 orang tutor yang juga menjadikoordinator blok. Pertama, subyek diundang dalamsuatu pertemuan terjadwal untuk mendapat penjelasanmengenai pengertian konstruktif, mandiri, kolaboratifdan kontekstual. Kemudian mereka diberi pertanyaanterbuka “Sebutkan 3 faktor utama yang mempengaruhimahasiswa untuk melaksanakan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstualdalam PBL”. Analisis hasil dalam penelitian inidilakukan dalam beberapa tahap yaitu:1. Membuat daftar seluruh pernyataan faktor-

faktor yang mempengaruhi mahasiswa melaku-kan pembelajaran secara konstruktif, mandiri,kolaboratif dan kontekstual.

2. Membaca berulang kali seluruh pernyataanresponden untuk mendapat inti maksud daripernyataan sehingga kemudian pernyataan yangmemiliki maksud sama dikelompokkan menjadisatu.

3. Membuat beberapa kategori yang dapat me-wakili seluruh pernyataan responden yang telahdikelompokkan.

4. Memasukkan kelompok pernyataan pada kate-gori-kategori yang telah dibuat.

5. Menghitung persentase tiap faktor dari ke-seluruhan faktor yang didapatkan.

6. Melakukan analisis.

Hasil PenelitianTerdapat tujuh kategori utama yang diidentifikasi

sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FKUGM untuk melaksanakan pembelajaran konstruktif,

Page 3: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia34

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL.Ketujuh faktor tersebut didapatkan dari beberapa tahap.Tahap pertama adalah pembuatan daftar faktor yangdidapat dari jawaban seluruh responden dari pertanyaanterbuka “Sebutkan 3 faktor utama yang mempengaruhimaha-siswa untuk melaksanakan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual

dalam PBL!”. Hasil tahap pertama adalah 264 aitempernyataan dari seluruh responden. 264 aitempernyataan tersebut kemudian masuk ke tahap keduayaitu pengelompokan. Untuk pernyataan denganmaksud yang sama dikelompokkan menjadi satu dandibuat suatu kalimat utama yang dapat mewakilibeberapa pernyataan tersebut.

Tabel 1. Contoh kalimat utama

Kalimat pernyataan responden Kalimat utama • Datang sesuai jadwal (tepat waktu) • Dosen tepat waktu dan dapat member

slide kepada mahasiswa • Dosennya tepat waktu, • Lecturers who are punctual

Dosen yang tepat waktu (disiplin)

Tahap ketiga adalah pembuatan kategori utama.Hasil tahap ketiga adalah tujuh faktor sebagai berikut :1. Faktor mahasiswa2. Faktor dosen3. Faktor fasilitas4. Faktor proses pembelajaran5. Faktor isi pembelajaran

6. Faktor penjadwalan7. dan lain-lain

Dikarenakan beberapa kategori faktor utama masihterlalu luas maka dibuat subkategori agar dapat ter-kelompokkan lebih rinci. Berikut ini adalah subkategoridari masing-masing kategori faktor utama.

Tabel 2. Subkategori faktor utama

No Kategori utama Subkategori 1 Faktor Mahasiswa 1. Teman

2. Motivasi 3. Cara belajar 4. Manajemen waktu 5. Mood 6. Cita-cita 7. Kesehatan pribadi 8. Minat 9. Keaktifan atau partisipasi 10. Tokoh 11. Prior knowledge 12. Orang Tua

2 Faktor Dosen 1. Kompetensi umum 2. Kemampuan berperan sebagai tutor

3 Faktor Fasilitas 1. Literature 2. Skills Lab 3. Internet 4. Audiovisual 5. Peralatan praktikum 6. Gedung & Ruangan

4 Faktor Proses Belajar

1. Proses kuliah 2. Proses praktikum 3. Proses tutorial

5 Faktor Isi pembelajaran

isi pembelajaran

6 Faktor Jadwal Pembelajaran

faktor penjadwalan

7 Lain-lain lain-lain

Page 4: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 35

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

Berikut ini adalah tabel contoh kategori utama, subkategori, dan aitem.

Tabel 3. Contoh aitem, kalimat utama, kategori utama, dan subkategori

Setiap aitem tersebut di atas kemudian dihitung dan dibuat persentasenya (lihat tabel 4).

Tabel 4. Hasil penghitungan persentase tiap aitem dan kategori

Tidak hanya kategori utama yang dibuat persentase,subkategori juga dibuat persentase (lihat Lampiran 1).

PembahasanTerdapat tujuh kategori faktor-faktor yang mem-

pengaruhi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah Mada untuk melaksanakan pembelajarankonstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstualdalam PBL. Tujuh faktor tersebut adalah (1) mahasiswa,(2) dosen, (3) fasilitas, (4) proses pembelajaran, (5) isipembelajaran, (6) penjadwalan, dan (7) lain-lain.

Aitem (kalimat pernyataan responden) Kalimat utama Kategori utama

Subkategori

• Kuliah yang dalam penyampaiannya mampu memberikan rasa ingin tahu kepada mahasiswa. Tapi jangan terlalu banyak meminta mahasiswa belajar atau mencari sendiri, karena saya rasa itu akan membuat mahasiswa enggan mengikuti kuliah karena pada akhirnya juga akan mencari bahan sendiri.

• Kuliah yang informatif, artinya yang bisa membuka pikiran kita lebih jauh dan lebih dalam tentang materi tertentu, bukan kuliah yang dangkal (yang maksudnya untuk memancing, tapi malah bikin malas mendengarkan).

Kuliah yang informatif dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan memacu mahasiwa untuk belajar lebih lanjut

Proses Belajar

Proses Kuliah

Kategori Utama Jumlah

Subkategori Jumlah Aitem (pernyataan

responden) Persentase

Mahasiswa 12 75 28,41%

Dosen 2 59 22,35%

Fasilitas 6 52 19.70%

Proses Belajar 3 44 16,67 %

Isi Pembelajaran 1 13 4,92%

Jadwal Pembelajaran 1 12 4,55%

Lain-lain 1 9 3,40%

TOTAL 26 264 100%

Page 5: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia36

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

1. Faktor Mahasiswa (28,41%)

Faktor mahasiswa menunjukkan bahwa maha-siswa menjadi faktor utama yang menentukankeberhasilan pelaksanaan pembelajaran dalam PBL.Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam PBLadalah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa(student-centered learning) sehingga mahasiswa memegangperan utama pelaksanaan pembelajaran PBL.6,10

Peran mahasiswa dalam PBL antara lainberpartisipasi secara aktif dan mandiri dalam belajar,menggali permasalahan, menginvestigasi, dan berpikirkritis dalam menghadapi permasalahan.1,12 Mahasiswamemiliki tanggung jawab dalam belajar sehinggamahasiswa harus mampu menginisiasi dan mengaturkebutuhan belajarnya sendiri serta menjadi motivatorbelajar bagi diri sendiri dan orang lain.13 Davis danHarden6 juga menyebutkan bahwa salah satu peranmahasiswa dalam karakteristik PBL adalah proses belajardengan mahasiswa berpartisipasi secara aktif dan mampubelajar secara mandiri.

Peran mahasiswa dalam pembelajaran konstruktifadalah mahasiswa belajar secara aktif dalam membangunpengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan yangdimiliki sebelumnya disebut dengan prior knowledge. Priorknowledge yang dimiliki mahasiswa merupakan bagianyang sangat penting dalam mengaitkan pengetahuanyang baru didapat dengan pengetahuan yang sudahdimiliki.1,3,6

Peran mahasiswa dalam pembelajaran mandiri (self-directed) adalah mahasiswa berperan aktif dalammerencanakan (planning), memantau (monitoring), danmengevaluasi (evaluating) proses belajar.1,9,11 Planningadalah kegiatan mahasiswa memahami segala peluangyang dimilikinya, lalu menetapkan tujuan, dan mem-buat strategi untuk mencapainya serta mengidentifikasihambatan yang akan dihadapinya. Monitoring adalahkegiatan mahasiswa menyadari yang sedang dilakukannyadan sudah bisa mengantisipasi hal yang akan terjadisetelahnya. Caranya adalah dengan melihat lagi kebelakang serta ke depan apa yang telah dipelajarinya.Evaluating dengan kata lain dapat disebut refleksi.Refleksi penting untuk pengaturan diri. Pengaturan diriini bisa dalam hal keilmuan maupun sebagai motivasikarena keduanya adalah aspek untuk membentuk prosesbelajar yang self-regulated. Pembelajaran mandirimemungkinkan mahasiswa belajar secara aktif dalammemproses informasi. Sebagai pembelajar mandiri,mahasiswa memiliki peran mendefinisikan sendiri

kebutuhan belajarnya, sehingga mahasiswa dapatmemilih strategi belajar yang paling sesuai dengannya,dan menentukan sejauh mana mereka telah mengerti.3,6

Peran mahasiswa dalam pembelajaran kolaboratifadalah mahasiswa menciptakan suatu diskusi yangberkualitas karena kualitas diskusi mempengaruhitingkat kesuksesan belajar mahasiswa.14 Dalampembelajaran kolaboratif terdapat pembagian tugasdiantara peserta (mahasiswa) dan masing-masing pesertamemiliki tanggung jawab yang sama terhadap tugas yangdihadapi dan mutual engagement antar anggotanya dalammenyelesaikan tugas.5

Peran mahasiswa dalam pembelajaran kontekstualadalah mahasiswa melihat permasalahan pada kasusatau skenario dari berbagai sudut pandang. Melihatpermasalahan dari berbagai sudut pandang dapatmenimbulkan pola pikir kritis mahasiswa dan dapatmenstimulus proses pembelajaran sehingga mahasiswamengerti konteks ilmu pengetahuan yang dipelajarinyadan mengetahui waktu pengetahuan tersebut diguna-kan.1

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa mahasiswamemiliki peran yang penting dalam pelaksanaan PBLsehingga faktor dari mahasiswa merupakan faktor utamayang menentukan terlaksananya suatu pembelajaranyang konstruktif, mandiri, kolaboratif, dan kontekstualdalam PBL. Apabila mahasiswa tidak menjalankanperannya tersebut maka PBL tidak dapat terlaksanasebagaimana mestinya. Berikut ini akan dibahas setiapsubkategori berdasar urutan persentase tertinggi hinggaterendah.

a. Subkategori teman (22,67%)

Faktor teman yang disebutkan oleh respondenadalah teman yang dapat diajak berbagi ilmupengetahuan (sharing), teman yang dapat memotivasibelajar, dan juga kompetisi dengan teman. Aktivitasbelajar mahasiswa dalam PBL tidak lagi menggunakanpendekatan yang dominan dengan kuliah (lecture-basedlearning) seperti pada metode konvensional. Aktivitasmahasiswa lebih banyak pada kelompok-kelompokkecil dan pembelajaran mandiri. Hal ini menyebabkaninteraksi dengan teman dalam belajar menjadi faktorpenting dalam pembelajaran PBL khususnya dalampembelajaran PBL. Ketika suatu kelompok dapatbekerjasama dalam belajar dan membangun ilmupengetahuan dengan suasana yang nyaman serta terdapatinteraksi yang baik antara satu dengan yang lain, maka

Page 6: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 37

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

pembelajaran kolaboratif dalam PBL dapat terlaksanadengan baik.

b. Subkategori motivasi intrinsik (21,34%)

Faktor motivasi intrinsik yang disebutkan olehresponden adalah motivasi dari diri sendiri untukbelajar, kesadaran akan pentingnya belajar, dan motivasiuntuk menjadi seorang dokter. Motivasi belajar adalahkekuatan yang menyebabkan mahasiswa terlibat dalamsuatu proses pembelajaran, fokus pada tujuan belajar,dan mengerjakan tugas belajar.15,16 Motivasi dapatbersifat ekstrinsik maupun intrinsik. Contoh motivasiekstrinsik adalah ujian, nilai, penghargaan dari oranglain sedangkan contoh motivasi intrinsik adalah keingin-an diri sendiri untuk belajar, keinginan mendapatpengetahuan yang relevan dengan apa yang akandihadapi di masa depan.17,18 Apabila mahasiswa memilikimotivasi intrinsik untuk belajar dan menyadaripentingnya belajar maka pembelajaran mandiri dalamPBL akan terlaksana dengan baik. Ini menunjukkanbahwa motivasi intrinsik berpengaruh terhadappembelajaran mandiri mahasiswa dalam PBL.

c. Subkategori cara belajar (9,33%)

Faktor cara belajar yang disebutkan oleh respondenadalah cara belajar sebelum menjadi mahasiswa fakultaskedokteran. Pada masa sekolah, guru memberikanpelajaran kepada murid dengan metode mengajar ataukuliah dalam kelas. Sedangkan pendekatan dalampembelajaran PBL berdasarkan student-centered learning.6,10

Mahasiswa tidak lagi belajar dengan dominasi kuliah,melainkan belajar secara aktif dan mandiri sesuai denganteori PBL. Mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuai-kan diri dengan perubahan cara belajar yang baru ini.Dalyono19 juga menyebutkan bahwa cara belajar dapatmenentukan keberhasilan pembelajaran seseorang.Sesuai dengan konteks pembelajaran PBL, cara belajarmenjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlaksana-nya pembelajaran yang mandiri.

d. Subkategori manajemen waktu (9,33%)

Faktor manajemen waktu yang disebutkan olehresponden adalah disiplin dalam mengatur waktubelajar pribadi. Pengaturan waktu belajar pribadimerupakan bagian dari planning dalam pelaksanaanbelajar mandiri.20 Salah satu pelaksanaan pembelajaranmandiri adalah mahasiswa mengatur rencana

kebutuhan belajarnya sendiri, termasuk mengaturwaktu belajarnya sendiri.1,6,9,11 Apabila mahasiswa dapatmelakukan manajemen waktu yang baik, maka akanterlaksana pembelajaran mandiri.

e. Subkategori mood (9,33 %)

Faktor mood yang disebutkan oleh respondenadalah suasana hati responden dalam belajar. Moodadalah suasana perasaan yang bersifat pervasive, bertahanlama, dan mewarnai persepsi seseorang terhadapkehidupannya.21 Mood dianggap berpengaruh terhadappembelajaran dalam PBL karena suasana hati dapatmempengaruhi keinginan seseorang untuk belajar secaramandiri. Pembelajaran dalam PBL adalah pembelajarandewasa yang diinduksi dari keingintahuan diri sendiridan dipengaruhi oleh intrinsic goal orientation.10 Intrinsicgoal orientation adalah alasan mengikuti proses pem-belajaran karena tertantang, rasa ingin tahu, pemenuhanstandar pribadi dan pemberdayaan diri.22

f. Subkategori cita-cita (8,00 %)

Faktor cita-cita yang disebutkan oleh respondenadalah keinginan untuk menjadi dokter, tujuan pribadimenjadi dokter, dan konsekuensi tanggung jawab yangakan diemban di masa yang akan datang. Cita-citamerupakan salah satu contoh motivasi internal yangmampu mendorong mahasiswa belajar secaramandiri.17,18 Cita-cita juga merupakan gambaran yangakan dihadapi kelak sehingga cita-cita membuatmahasiswa mengetahui konteks belajarnya danpenggunaan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya saatini. Hal ini menunjukkan bahwa cita-cita mempe-ngaruhi pelaksanaan pembelajaran kontekstual.

g. Subkategori kesehatan (8,00 %)

Faktor kesehatan yang disebutkan oleh respondenadalah kesehatan fisik pribadi mahasiswa dan lingkung-an. Kesehatan fisik pribadi akan mempengaruhiefektivitas belajar seseorang. Seseorang memerlukankesehatan fisik yang baik untuk mencapai pembelajaranyang optimal dan efektif.23 Kesehatan lingkungan yangdimaksud responden dalam penelitian ini adalahlingkungan rumah tempat belajar (kos atau rumah).Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor luarindividu yang mempengaruhi keberhasilan belajar.23

Lingkugan tempat belajar yang nyaman bagi mahasiswaakan mendukung upaya pembelajaran self-directed.9

Page 7: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia38

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

h. Subkategori minat (4,00 %)

Faktor minat yang disebutkan oleh respondendalam penelitian ini adalah ketertarikan mahasiswaterhadap suatu materi. Ketertarikan terhadap suatumateri adalah salah satu faktor yang mempengaruhikeberhasilan seseorang dalam belajar.26 Hal inimenunjukkan bahwa minat terhadap materi akanmempengaruhi pembelajaran mandiri.

i. Subkategori keaktifan (2,67 %)

Faktor keaktifan yang disebutkan oleh respondenadalah keaktifan dalam diskusi tutorial. Mahasiswaadalah subjek belajar yang aktif. Keaktifan yangdipentingkan dalam PBL adalah keterampilan analitikdalam memecahkan masalah, pengumpulan informasiyang relevan untuk memecahkan masalah, sertapenggunaan informasi dalam menghadapi masalah yangsesungguhnya.23 Keaktifan belajar mahasiswa dapattampak pada diskusi tutorial yang dinamis yangmenimbulkan interaksi mutual dalam mencapai tujuanbelajar.1,24 Apabila mahasiswa berpartisipasi secara aktifdalam proses belajarnya, maka akan terlaksanapembelajaran kolaboratif.

j. Subkategori tokoh (2,67 %)

Faktor tokoh yang disebutkan oleh respondenadalah tokoh yang dapat menginspirasi dan bisamenjadi panutan. Menginspirasi dan menjadi panutankemungkinan dapat diartikan sebagai salah satumotivasi ekstrinsik bagi mahasiswa. Motivasi ekstrinsikdapat berpengaruh terhadap pembelajaran mandiriyang dilakukan mahasiswa.17,18

k. Subkategori prior knowledge (1,33 %)

Faktor prior knowledge yang disebutkan olehresponden adalah prior knowledge yang dimilikimahasiswa sebelum menjalani suatu kegiatan belajar.Prior knowledge adalah pengetahuan yang telahdidapatkan sebelumnya.1 Prior knowledge menjadi sangatpenting dalam pembelajaran konstruktif karena salahsatu manifestasi pembelajaran konstruktif adalahaktivasi prior knowledge.6

l. Subkategori orang tua (1,33 %)

Faktor orang tua yang disebutkan oleh respondenadalah mengenai balas budi terhadap orang tua. Orangtua merupakan faktor luar individu yang dapat mem-

pengaruhi keberhasilan belajar mandiri seseorang.25 Halini dikarenakan, orang tua dapat menjadi motivasiekstrinsik mahasiswa dalam melakukan suatu pem-belajaran.2

2. Faktor Dosen (22,05%)

Dosen memiliki peran dalam terlaksananya sistemPBL. Peran dosen dalam PBL tidak lagi hanya sebagaiseorang pengajar namun juga berperan sebagaifasilitator atau tutor dalam diskusi tutorial.1,13 Tutorberfungsi sebagai fasilitator dalam pembelajaran PBL.Terdapat beberapa fungsi utama tutor yaitu menjagaagar proses belajar tetap berjalan, memancing mahasiswabelajar secara mendalam, memastikan semua mahasiswaterlibat dalam proses belajar, memantau kemajuanbelajar dari tiap-tiap anggota kelompok, dan memberitahu hal yang mampu mendorong mahasiswa dalammenggali kasusnya. Tutor juga berfungsi untuk men-stimulasi elaborasi, menstimulasi integrasi pengetahuanmahasiswa, menstimulasi interaksi antar mahasiswadengan menanyakan beberapa pertanyaan, klarifikasi,atau aplikasi pengetahuan. Namun demikian, perludigaris bawahi bahwa tutor tidak diperkenankanmemberi tahu secara langsung ilmu pengetahuan yangdimilikinya, karena pada prinsipnya fungsi tutor adalahsebagai fasilitator proses belajar sehingga tercipta prosesbelajar yang aktif dan dinamis.1,6,9,11

Peran tutor dalam pembelajaran konstruktifadalah memfasilitasi jalannya aktivasi prior knowledge danelaborasi masalah.1 Peran tutor dalam pembelajaranmandiri adalah memonitor belajar mandiri maha-siswa.6 Peran tutor dalam pembelajaran kolaboratifadalah memastikan semua mahasiswa terlibat dalamproses belajar dalam diskusi kelompok kecil.1 Perantutor dalam pembelajaran kontekstual adalah memberitahu hal yang menarik dari suatu kasus. Salah satunyadengan membantu memberikan gambaran mengenaipengalamannya selama ini yang sesuai dengan masalahyang dihadapi mahasiswa.1 Berikut ini akan dibahassetiap subkategori berdasar urutan persentase tertinggihingga terendah.

a. Subkategori kompetensi umum dosen(81,03%)Kompetensi umum dosen yang disebutkan oleh

responden adalah kemampuan dosen dalam menyam-paikan materi kuliah yang diajarkan. Nicholls27 me-nyebutkan bahwa kompetensi menjadi seorang dosen

Page 8: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 39

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

adalah mampu menyampaikan informasi, ide, konsep,dan ilmu pengetahuan dengan cara yang dapat dipahamidan diterima oleh mahasiswa. Kemampuan dosenmenyampaikan materi dapat mempengaruhi keberhasil-an belajar mahasiswa.26 Kompetensi umum dosenmenjadi faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaanpembelajaran konstruktif karena dosen memberikantuntunan atau arahan untuk mahasiswa dalam mem-bangun ilmu pengetahuannya.8 Dosen juga ber-pengaruh dalam pembelajaran mandiri karena dosenberfungsi mendorong mahasiswa dalam melaksanakanpembelajaran yang mandiri. Dosen harus mampumembuat mahasiswa terstimulus untuk mengembang-kan belajarnya sendiri.

b. Subkategori kemampuan dosen berperansebagai tutor (18,97%)Kemampuan dosen berperan sebagai tutor yang

disebutkan oleh responden adalah cara tutor dalammenstimulasi pembelajaran mahasiswa dalam diskusitutorial. Cara tutor dalam menstimulasi diskusi tutorialadalah dengan mengajukan pertanyaan umum danspesifik, mendorong refleksi kritis, memberi saran dantantangan yang bersifat membantu.23 Kemampuandosen sebagai tutor merupakan faktor yang pentingdalam pelaksanaan pembelajaran PBL. Hal ini didukungoleh hasil penelitian Uden & Beaumont28 yangmelaporkan bahwa 70% mahasiswa menilai peran tutormenentukan kesuksesan PBL.

3. Faktor Fasilitas (19,70%)

Fasilitas dalam PBL adalah fasilitas yang berkaitandengan pembelajaran dalam PBL. Terdapat 2 kelompokfasilitas yang penting untuk diperhatikan dalampelaksanaan PBL yaitu fasilitas sumber belajar dantempat belajar. Fasilitas sumber belajar meliputiperpustakaan yang memiliki referensi lengkap danterbaru bila memungkinkan.9 Fasilitas tempat meliputiruang diskusi dan tempat belajar lain. Ruang diskusiyang diperlukan adalah ruang kecil yang cukup nyamanuntuk 8-10 orang, lengkap dengan meja, kursi, papantulis, dan penerangan yang cukup. Ruangan “kedapsuara” sangat diperlukan agar ruangan tidak tergangguoleh suara dari ruang lainnya. Pendingin udara (airconditioner) adalah ideal apabila dapat dipasang namunbukan suatu keharusan mengingat implikasi biaya yangditimbulkan olehnya. Ruang diskusi di luar gedungyang nyaman akan sangat membantu mahasiswa

melakukan aktivitas akademiknya. Taman yang rindang,sejuk, tidak bising, dan dilengkapi dengan tempatduduk melingkar sangat mendukung tugas-tugasmahasiswa dalam upaya self-directed learning.9

a. Subkategori literatur (63,46%)

Faktor literatur yang disebutkan oleh repondenadalah ketersediaan fasilitas pustaka berupa buku,artikel, jurnal, yang semuanya digunakan sebagai sumberbelajar. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Davisdan Harden6 bahwa salah satu karakteristik PBL adalahmahasiswa diberi akses jangkauan sumber belajar dandipandu dalam mencari sumber yang tepat untuk belajarsecara mandiri. Harsono9 juga menyebutkan bahwasalah satu yang diperlukan dalam pelaksanaan PBLadalah ketersediaan literatur sebagai referensi. Referensidapat berupa buku, jurnal, artikel dan lain-lain.

b. Subkategori internet (13,46%)

Faktor internet yang disebutkan oleh respondenadalah akses internet yang cepat dan jangkauan internetyang luas di berbagai tempat. Harsono9 menyebutkanbahwa internet merupakan salah satu jenis referensi yangdapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran.Internet menjadi sangat bermanfaat karena mahasiswadapat mengakses berbagai informasi tak terbatas dariinternet. Internet dapat di akses diberbagai tempat daninformasi yang didapatkan bersifat up to date. Internetbermanfaat sebagai sumber belajar mahasiswa dalampelaksanaan pembelajaran PBL.

c. Subkategori gedung dan ruangan (13,46%)

Faktor gedung dan ruangan yang disebutkan olehresponden adalah tempat belajar yang nyaman. Tempatbelajar dapat berarti tempat belajar di kampus sepertiruang kuliah, ruang kelas, ruang diskusi, dan daerahsekitar kampus. Tempat belajar yang nyaman merupa-kan fasilitas yang dapat mendukung keberhasilanterlaksananya pembelajaran yang mandiri.9,26

d. Subkategori skillslab (3,85%)

Fasilitas skills lab yang disebutkan oleh respondenadalah fasilitas yang dapat menggambarkan keadaannyata termasuk belajar dengan pasien nyata. Belajardengan pasien nyata merupakan salah satu faktor yangdapat mendukung terjadinya pembelajaran yangkontekstual. Dammers29 menyebutkan bahwa terdapat

Page 9: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia40

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

10 keuntungan belajar menggunakan pasien nyata yaitu(1) pembelajaran yang terjadi lebih kontekstual danrelevan, (2) dapat menambah motivasi dan ketertarikanbelajar, (3) mahasiswa dapat lebih fokus terhadap learningissue yang sedang dipelajari, (4) meningkatkan tanggungjawab mahasiswa terhadap kasus yang dihadapi, (5)melatih perasaan mahasiswa saat kelak menjadi dokteryang sebenarnya, (6) memberikan gambaran tingkatkerumitan yang sebenarnya dalam menangani pasien,(7) memudahkan mahasiswa dalam mengkonfirmasidan mengevaluasi data pasien, (8) dapat memberikanberbagai macam sudut pandang pasien mengenaipenyakit yang dipelajari, (9) melatih empati mahasiswa,(10) melatih keterampilan komunikasi.

e. Subkategori peralatan praktikum (3,85%)

Peralatan praktikum yang disebutkan olehresponden adalah kelengkapan alat praktikum. Salahsatu aktivitas pembelajaran dalam kurikulum PBLadalah praktik di laboratorium.30 Peralatan yanglengkap akan membantu kelancaran kegiatan praktikdi laboratorium.26 Pengadaan alat yang lengkap danlayak pakai adalah kewajiban institusi karena kelengkap-an alat merupakan faktor yang dapat mempengaruhikeberhasilan belajar mahasiswa.26

f. Subkategori audiovisual (1,92%)

Audiovisual yang disebutkan oleh respondenadalah penyediaan audiovisual. Audiovisual merupakansalah satu fasilitas yang dapat digunakan sebagaireferensi. Contohnya adalah penggunaan CD-ROMinteraktif dan kaset video.9,31 Audiovisual sebagaireferensi merupakan salah satu fasilitas yang dapatmendukung keberhasilan suatu pembelajaran mandiri.9

4. Faktor Proses Belajar (16,67%)

Proses pembelajaran belajar dalam kurikulum PBLmeliputi diskusi kelompok kecil (tutorial), kuliah pakar,praktikum.13 Tutorial dalam konteks PBL adalah suatuproses belajar aktif di dalam diskusi kecil yang meng-aktifkan pengetahuan mahasiswa sebelumnya, di-stimulus oleh masalah, difasilitasi oleh tutor, dipimpinoleh mahasiswa yang dibantu sekretaris terpilih denganmenggunakan aktivitas terstruktur yaitu seven jumps.9

Diskusi tutorial terdiri atas beberapa siswa yang salingberinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuanbelajar yang diinginkan.10 Keuntungan terpenting darimetode belajar dengan diskusi tutorial adalah mampu

membawa siswa melakukan active dan collaborativelearning.32 Kedua karakteristik ini sangat penting dansesuai dengan prinsip belajar student centered learning(SCL), adult learning dan teori konstruktivis. Tutorialadalah salah satu dari manifestasi pembelajarankolaboratif dalam PBL.1 Dilihat dari fungsi dankarakteristiknya, tutorial merupakan jantung atau intidalam aktivitas proses pembelajaran PBL9 yangmendukung terlaksananya pembelajaran konstruktif,mandiri, dan kolaboratif dalam PBL.

Kuliah adalah metode pengajaran yang di-selenggarakan dalam kelas besar yaitu pengajar langsungberhadapan dengan mahasiswa untuk menyampaikanmateri pengajarannya.31 Kuliah pada kurikulum PBLdiselenggarakan untuk membimbing mahasiswa danmemacu mahasiswa untuk belajar lebih mendalam.Praktikum yang dilakukan dalam PBL adalah praktikumdi laboratorium, praktikum di lapangan, dan praktikumketerampilan medik.30 Kuliah dan praktikum merupa-kan salah satu aktivitas belajar yang mengintegrasikandisiplin ilmu untuk menciptakan pembelajarankontekstual dan kolaboratif. Berikut ini akan dibahassetiap subkategori berdasar urutan persentase tertinggihingga terendah.

a. Subkategori kuliah (59,09%)

Faktor kuliah yang disebutkan oleh respondenadalah kuliah yang informatif dan jelas yang mampumemacu rasa ingin tahu, kuliah yang memberikanbatasan hal-hal penting yang harus dipelajari, dan kuliahyang kontekstual. Kuliah yang mampu memacu rasaingin tahu dapat membuat mahasiswa terpacu dalambelajar mandiri. Kuliah yang memberikan batasan hal-hal penting yang harus dipelajari dapat memperjelasmahasiswa dalam menyusun rencana belajarnya. Kuliahkontekstual yang dimaksud responden adalah kuliahyang memuat permasalahan yang aplikatif terhadapkehidupan sehari-hari. Hasil yang didapatkan me-nunjukkan bahwa kuliah dianggap sebagai faktor yangpaling berpengaruh dalam proses belajar padapelaksanaan pembelajaran yang konstruktif, mandiri,kolaboratif, dan kontekstual. Hal ini kemungkinandikarenakan kuliah memiliki porsi terbanyak dalamproses belajar pada pelaksanaan PBL di FK UGMsehingga mahasiswa masih menganggap bahwa kuliahsebagai proses belajar yang paling utama dan palingberpengaruh.30 Hal ini bertentangan dengan teori yangmenyatakan bahwa tutorial sebagai inti dari PBL.9

Page 10: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 41

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

b. Subkategori tutorial (27,27%)

Faktor tutorial yang disebutkan oleh respondenadalah tutorial yang memacu rasa ingin tahu danmemotivasi untuk belajar, tutorial dengan suasana yangmendukung serta anggota yang aktif, tutorial yangmempunyai batasan LO yang jelas, dan tutorial yangdipersiapkan dengan baik. Tutorial yang memacu rasaingin tahu dan memotivasi untuk belajar akanmendorong mahasiswa untuk belajar mandiri. Tutorialdengan suasana yang mendukung serta anggota yangaktif membuat mahasiswa dapat belajar secarakolaboratif. Tutorial yang mempunyai batasan LO yangjelas dapat membuat mahasiswa mengetahui secara jelasapa yang harus dipelajari. Tutorial yang dipersiapkandengan baik yang dimaksud adalah mahasiswasebelumnya telah mempersiapkan diri sebelum diskusisehingga mahasiswa dapat membahas tujuan belajar yangakan dicapai.

Tutorial merupakan merupakan manifestasi prosesbelajar yang utama pada pelaksanaan pembelajaran PBL.Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik PBL yaitudengan sedikitnya jumlah kuliah yang ada didalamnya.Tutorial merupakan salah satu dasar yang paling pentingdalam pelaksanaan PBL sehingga seharusnya jika sesuaidengan teori, maka subkategori faktor yang didapatkanyang paling mempengaruhi adalah tutorial, namun, yangpaling banyak dijawab oleh responden adalah kuliah.Hal ini menunjukkan pentingnya kuliah bagi mahaiswasebagai suatu petunjuk dalam pembelajaran yang isinyajelas, mudah dimengerti dan mampu menstimulusmahasiswa untuk belajar lebih dalam lagi. Hal ini jugadapat diinterpretasikan bahwa kemungkinan penerapankurikulum PBL di FK UGM belum sepenuhnya problem-based namun masih terpengaruh dengan sistemkonvensional dengan pendekatan lecture-based yangkemungkinan dikarenakan kuliah memiliki porsi waktuyang lebih banyak dibandingkan tutorial. Untukmenilai hal ini, maka diperlukan penelitian lebih lanjutuntuk mengetahui tingkat pelaksanaan kurikulum PBLpada suatu institusi pendidikan.

c. Subkategori praktikum (13,64%)

Faktor praktikum yang disebutkan olehresponden adalah praktikum dengan penjelasan yanglengkap dari dosen dan praktikum dengan materi yangkontekstual. Praktikum dengan penjelasan yang lengkapdari dosen dapat membuat mahasiswa mengerti danmeresapi proses belajar dalam praktikum. Praktikum

yang kontekstual yang dimaksud adalah praktikum yangsecara keilmuan dapat diterapkan pada kehidupan.Kedua hal ini menunjukkan bahwa praktikummerupakan salah satu pembelajaran yang penting dalamPBL karena mahasiswa dapat belajar secara kontekstualdari yang dilakukan pada saat praktikum.

5. Faktor Isi Pembelajaran(4,92%)

Faktor isi pembelajaran yang disebutkan olehresponden adalah jumlah beban belajar mahasiswa,banyaknya paparan klinis, materi pembelajaran yangmenarik dan kontekstual, metode pembelajaran yanginovatif, kejelasan kurikulum, skenario dan kesesuaianstandar.

Jumlah beban belajar mahasiswa yang dimaksudadalah beban belajar mahasiswa baik itu materi maupuntugas yang harus dipikul mahasiswa. Beban belajarmahasiswa akan berpengaruh terhadap suatupembelajaran karena beban yang terlalu berat dapatmenjadi stressor yang dapat membuat belajar menjaditidak optimal.22 Paparan klinis yang dimaksud adalahpembelajaran langsung dari lapangan atau pusatpelayanan kesehatan. Paparan klinis yang banyak dapatmendukung pembelajaran kontekstual denganmemberikan gambaran kepada mahasiswa untukmengetahui apa yang akan dihadapi kelak.29

Materi pembelajaran yang menarik dan metodepembelajaran yang inovatif dapat berpengaruh terhadappelaksanaan pembelajaran mandiri karena kedua haltersebut mampu memacu mahasiswa mempelajarisesuatu lebih dalam saat mahasiswa belajar secaramandiri.26 Kejelasan kurikulum yang dimaksudkemungkinan adalah mahasiswa diberitahu dengan jelaskurikulum yang digunakan, sehingga dapat belajar sesuaidengan yang telah ditentukan oleh fakultas.

Skenario yang dimaksud adalah skenario yangmampu memacu mahasiswa dalam belajar. Skenariodapat mempengaruhi pembelajaran mahasiswa dalamPBL karena skenario merupakan stimulus mahasiswadalam belajar sehingga scenario harus dibuat agar dapatmemacu mahasiswa untuk belajar.1,6,33 Kesesuaianstandar yang dimaksud adalah isi pembelajaran harusdapat menciptakan keluaran mahasiswa yang memilikikompetensi sesuai dengan standar yang telahditentukan. Standar kompetensi tersebut ditentukanoleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Hal iniberpengaruh terhadap pembelajaran mahasiswa karenamahasiswa belajar sesuai dengan tujuan belajar yangditentukan fakultas.

Page 11: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia42

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

6. Faktor Jadwal Pembelajaran (4,55%)

Faktor jadwal pembelajaran yang disebutkan olehresponden adalah padatnya jadwal, kepastian jadwal,efisiensi jadwal. Padatnya jadwal kuliah yang harusdiikuti oleh mahasiswa akan mempengaruhi prosespembelajaran.26 Perubahan jadwal yang sering terjadikemungkinan dapat mengacaukan jadwal pribadi yangsudah dibuat mahasiswa. Padahal, pengaturan jadwalpribadi merupakan salah satu komponen planning.1,6,9,11

Hal ini bersifat teknis namun dapat mempengaruhipelaksanaan pembelajaran mandiri dalam PBL. Efisiensijadwal juga akan mempengaruhi pembelajaranseseorang karena dalam efisiensi jadwal diperlukanketepatan waktu dan ketepatan jumlah.

7. Lain-lain (3,40%)

Faktor lain-lain yang dimaksud dalam kategori iniadalah kalimat pernyataan responden yang berada diluarkategori yang sudah disebutkan diatas. Faktor lain-lainyang dimaksudkan oleh responden adalah sistempengelolaan fakultas dalam penyelenggaraan kurikulumPBL, petunjuk dalam proses belajar, dan sistempembelajaran yang digunakan. Pertama, yang dimaksudsistem pengelolaan fakultas dalam penyelenggaraankurikulum PBL disini adalah peran koordinasi internalfakultas dalam penyelenggaraan PBL dan pembuatankebijakan yang berkaitan dengan sistem PBL, komitmendari seluruh komponen PBL yang meliputi pihakfakultas, perlunya sistem monitoring yang ketat danevaluasi dalam pembelajaran perlunya reward untukmahasiswa atau dosen agar semakin termotivasi dalampelaksanaan pembelajaran PBL, sistem atau pengelolaanyang dilakukan oleh fakultas harus baik agarpembelajaran berjalan sesuai tujuan. Kedua, yangdimaksud petunjuk dalam proses belajar adalahkebutuhan mahasiswa akan petunjuk dalam pprosesbelajar. Ketiga, yang dimaksud sistem pembelajaran yangdigunakan adalah perbedaan penerapan kurikulum akanmenimbulkan perbedaan sikap dalam pola belajarnya.

SimpulanTerdapat tujuh faktor yang mempengaruhi

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas GadjahMada untuk melaksanakan pembelajaran konstruktif,mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL yaitu:1. faktor mahasiswa,2. faktor dosen,

3. faktor fasilitas,4. faktor proses pembelajaran,5. faktor isi pembelajaran,6. faktor penjadwalan, dan7. lain-lain.

Tiga faktor utama yang memiliki persentaseterbesar adalah faktor mahasiswa, faktor dosen, danfaktor fasilitas. Persentase faktor mahasiswa merupakanpersentase terbanyak dari ketujuh faktor yang berhasildieksplorasi. Hal ini menunjukkan pelaksanaan PBLdi FK UGM konsisten dengan teori pembelajarandalam PBL yaitu student-centered sesuai dengan definisiPBL yang menitikberatkan proses pembelajaran padamahasiswa.

Saran1. Mahasiswa hendaknya dapat mengoptimalkan

interaksi dengan teman. Hal ini dimaksudkanuntuk mencapai pembelajaran yang maksimal.

2. Dosen diharapkan dapat lebih meningkatkankompetensinya baik sebagai pengajar (pemberikuliah) maupun sebagai tutor dalam tutorial.

3. Fakultas diharapkan dapat meningkatkan kuanti-tas, kualitas, dan akses literatur yang disediakandi perpustakaan. Contoh peningkatan kuantitasdapat dilakukan dengan penambahan jumlahtextbook, peningkatan kualitas dapat dilakukandengan memperbaharui textbook (update),peningkatan akses literatur dapat dilakukandengan memperluas akses terhadap jurnalmaupun artikel elektronik lainnya. Hal inimenjadi perlu perhatian khusus karena sumberbelajar merupakan faktor yang penting baiksecara teori maupun dalam praktik pelaksananpembelajaran konstrukif, mandiri, kolaboratif,dan kontekstual.

4. Fakultas juga diharapkan meningkatkan suatuatmosfer sosial yang dapat mendukungmahasiswa untuk berinteraksi satu sama lain.Terdapat beberapa cara dalam usaha optimalisasiinteraksi antar mahasiswa yang dapat dilakukanoleh fakultas seperti penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keakraban mahasiswa. Kegiatankeakraban tersebut dapat berupa outbond, malamkeakraban, dan kegiatan keakraban lainnya.

Page 12: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 43

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagaiacuan dalam mengeksplorasi masing-masingfaktor yang telah didapatkan. Diperlukanpenelitian lebih lanjut mengenai atmosfer sosialyang dapat mendukung pembelajaran mahasiswasecara optimal.

Daftar Pustaka1. Dolmans D, Grave W, Wolfhagen I, Vluten C. Problem-

based learning: future challanges for educational practiceand research. Medical Education 2005; 39:732-41.

2. Wood DF. ABC of learning and teaching in medicine:Problem based learning. British Medical Journal 2007;326:328-30.

3. Charlin B, Karen M, Hansen P. The many faces ofproblem-based learning: a framework for understandingand comparison. Medical Teacher 1998; 20(4):323-30.

4. Pouyioutas P, Solomou E, Loannou C. Problem basedlearning in the educational system of Cyprus. Availablefrom URL: http://www.unic.ac.cy/media/Research/Photos/papereuclides.pdf. Cited on 17/07/2009

5. Dillenbourg P, Baker M, Blaye A, O’Malley C. Theevolution of research on collaborative learning. In: E.,Spada, P., Reiman (Ed.): Learning in humans andmachine: towards an interdisciplinary learning science.Elsevier, Oxford 1996; pp: 189-211.

6. Davis MH, Harden RM. AMEE Medical EducationGuide No. 15: Problem-based Learning: a PracticalGuide. Medical Teacher 1999; 21:130-40.

7. Kaufman DM. ABC of learning and teaching inmedicine: applying educational theory in practice. BMJ2003; 326:213-6.

8. Caplow JAH, Donaldson JF, Kardash CA, HosokawaM. Learning in a problem-based medical curriculum:students’ conceptions. Medical Education 1997;31:440-7.

9. Harsono. Pengantar problem-based learning. EdisiKedua. Yogyakarta: MEDIKA Fakultas KedokteranUGM, 2003.

10. Amin Z, Eng KH. Basics in medical education. Singapore:Stalion Press, 2000.

11. Baptiste, ES. Problem-based Learning: a self directedjourney. Ontario: McMaster University, 2003.

12. Savin-Baden M, Major CH. Foundations of problem-based learning. New York: Society for Research intoHigher Education & Open University Press, 2004.

13. Levin BB. Energizing teacher education and professionaldevelopement with problem-based learning. Virginia:Association for Supervision and CurriculumDevelopement, 2001.

14. Nieminen J, Sauri P, Lonka K. On the relationshipbetween group functioning and study success in

problem-based learning. Medical Education 2006;40:64-71.

15. Gagne RM, Briggs LJ, Wager WW. Principles ofinstructional design. Florida: Harcourt Brace JovanovichPublisher, 1992.

16. Peyton JWR. Teaching and learning in medical practice,1st ed. US. Manticore Publishers, 1998.

17. Hutchinson L. Educational environment. In: CantillonL, Hutchinson D, Wood, editors. ABC of Learning andTeaching. London: BMJ Publishing Group, 2003:pp:25-8.

18. Uden L, Beaumont C. Technology and problem-basedlearning. USA: Information Science Publishing, 2006.

19. Dalyono. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,2007.

20. Romauli T, Rahayu GR, Suhoyo Y, Dibyasakti BA.Indikator-indikator penilaian pelaksanaan pembelajar-an secara konstruktif, mandiri, kolaboratif, dankontekstual di Fakultas Kedokteran UGM [skripsi].Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2010.

21. Sadock BJ, Kaplan HI, Sadock VA. Kaplan & Sadock’sSynopsis of Psychiatry. 9th edition. London: Lippincott& William, 2003.

22. Suhoyo Y, Emilia O, Hadianto T. Perbandingan efekti-fitas antara computer based learning (CBL) dan kuliahsebagai metode pengajaran prinsip dasar bioetika padamahasiswa baru fakultas kedokteran UGM [tesis].Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008.

23. Santoso S. Efektivitas pembelajaran problem basedlearning untuk meningkatkan kompetensi mahasiswapada mata ajaran asuhan kebidanan perdarahankehamil-an lanjut dan pascapersalinan [tesis]. Yogyakarta:Fakultas Kedokteran UGM, 2005.

24. Khoiriyah U. Critical thinking dalam proses tutorialproblem based learning [tesis]. Yogyakarta: FakultasKedokteran UGM, 2008.

25. Hakim. Belajar secara efektif. Jakarta: Puspa Swara,2002.

26. Yurika YP. Hambatan mahasiswa jalur ekstensi dalampembelajaran mata kuliah pelayanan keluargaberencana di prodi kebidanan poltekes YogyakartaTahun 2005 [skripsi]. Yogyakarta: Fakultas KedokteranUGM, 2005.

27. Nicholls G. Developing teaching and learning in highereducation. London: Rotledge Falmer, 2002.

28. Zimitat C, Hamtlton S, DeJersey J, Reily P, Ward L.Problem-based learning in metaolic biochemistry.Retrieved January 30, 2010. Available from URL: http:// florey.biosci.uq.edu.au/BiochemEd/PBLmetab.htm,1994.

29. Dammers J, Spencer J, Thomas M. Using real patientsin problem-based learning: students’ comments on thevalue of using real, as opposed to paper cases, in a

Page 13: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia44

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

problem-based learning module in general practice.Medical Education 2001;35:27-34.

30. _________. Panduan akademik fakultas kedokteran2005/2006. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM,2005.

31. Suhoyo Y, Emilia O, Hadianto T. Tingkat stress padamahasiswa tingkat profesi fakultas kedokteranUniversitas Gadjah Mada. Jurnal Pendidikan Kedokter-an dan Profesi Kesehatan Indonesia 2006; 1:11-18.

32. Pleijers VASF, Dolmans DHJM, Wolfaghen HAP, Vander Vleuten CPM. Exploration of a method to analyzegroup interactions in problem based learning. MedicalTeacher 2004; 26(5)p: 471-78.

33. Albanese MA, Mitchell S. Problem-based Learning: areview of literature on its outcomes and implementationissues. Academic Medicine 1993;68:52-81.

Page 14: Faktor Mahasiswa Fk Thdp Pbl

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 45

Verdika. S. dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa FK UGM untuk melaksanakanpembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam PBL

LAMPIRAN