28
Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha-usaha pembangunan yang banyak dilakukan negara sedang berkembang dalam pelaksanaannya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan, misalnya masalah kemiskinan dan kepincangan distribusi pendapatan. Kegagalan- kegagalan tersebut menimbulkan dorongan bagi para ilmuwan, terutama para ekonom, untuk memperoleh pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi telah menjadi titik pusat perhatian yang banyak dan sering dibahas para ekonom dan melahirkan cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut ekonomi pembangunan. Ada pengertian dari ekonomi pembangunan itu sendiri adalah : “Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang sedang dihadapi negara sedang berkembang dan mencari cara- cara untuk mengatasi masalah itu agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi”. Di lain pihak, negara Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan, memberikan arah bagi pembangunan negaranya melalui perencanaan-perencanaan pembangunan yang bersifat menyeluruh,

Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha-usaha pembangunan yang banyak dilakukan negara sedang berkembang dalam

pelaksanaannya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan masalah-masalah

pembangunan, misalnya masalah kemiskinan dan kepincangan distribusi pendapatan. Kegagalan-

kegagalan tersebut menimbulkan dorongan bagi para ilmuwan, terutama para ekonom, untuk

memperoleh pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi sebagian besar umat

manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi telah

menjadi titik pusat perhatian yang banyak dan sering dibahas para ekonom dan melahirkan

cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut ekonomi pembangunan. Ada pengertian dari

ekonomi pembangunan itu sendiri adalah :

“Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang sedang dihadapi

negara sedang berkembang dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah itu agar negara-

negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi”.

Di lain pihak, negara Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang

giat-giatnya melaksanakan pembangunan, memberikan arah bagi pembangunan negaranya

melalui perencanaan-perencanaan pembangunan yang bersifat menyeluruh, terpadu dan terus

menerus sebagaimana tertuang di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang kemudian

dijabarkan lagi dalam bentuk Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Dan rencana-rencana

pembangunan jangka panjang dan pendek lainnya.

Untuk melaksanakan pembangunan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain

faktor sumber daya manusia dan faktor lainnya. Dan juga dalam pembangunan pasti terdapat

juga faktor

Rumusan Masalah

Page 2: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

Berdasarkan latar belakang dalam penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Faktor

Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia” ,yaitu sebagai berikut.

Faktor apakah yang menghambat pembangunan Indonesia?

Faktor apakah yang mendukung pembangunan Indonesia?

Dari faktor tersebut apa solusi untuk pembangunan indonesia?

1.3. Tujuan  Penelitian

            Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam        

penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui factor penghambat pembanguan.

Untuk mengetahui factor pendukung pembangunan.

Untuk mengetahui solusi pembangunan indonesia

1.4  Manfaat Penelitian

1  Manfaat Penulis

Makalah memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan penulis mengenai Indonesia dan

dapat menerapkannya

      2.Manfaat Bagi Pembaca

Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca  mengenai kondisi

dan permasalahan pembangunan republik Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 3: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

2.1 Republik Indonesia

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang

dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra

Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

dari 17.508 pulau,.Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,Indonesia adalah

negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di

dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah

republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang

dipilih langsung.

Ibu kota                                   Jakarta

Bahasa resmi                            Bahasa Indonesia         

Pemerintahan                            Republik presidensial   

 -          Presiden                       Susilo Bambang Yudhoyono    

 -          Wakil Presiden Boediono        

 -          Ketua MPR                  Taufik Kiemas 

 -          Ketua DPR                  Marzuki Alie    

 -          Ketua DPD                  Irman Gusman 

Kemerdekaan   dari Belanda    

 -          Diproklamasikan           17 Agustus 1945         

 -          Diakui (sebagai RIS)     27 Desember 1949      

 -          Kembali ke RI              17 Agustus 1950         

Luas    

 -          Total                            1,904,569 km2            

 -          Air (%)             4,85% 

Penduduk        

 -          Perkiraan 19 Juni 2009 230.472.833   

 -          Kepadatan                               134/km2

PDB (KKB) Perkiraan 2009   

 -          Total                                        Rp. 8,576 triliun (AS$ 909 miliar)        

 -          Per kapita                                 Rp. 37,538 juta (AS$ 3,979)   

Page 4: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

PDB (nominal) Perkiraan 2009

 -          Total                                        Rp. 4,821 triliu n(AS$ 511 miliar)        

 -          Per kapita                                 Rp. 21.113 juta (AS$ 2,238)   

IPM (2006)                                         0.734 (menengah)        

Mata uang                                            Rupiah (Rp) (IDR)       

2.2 Komoditi Ekspor,Komoditi Impor,Sumber-sumber GNP

Komoditi ekspor, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas.

Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai

menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi,

rempah-rempah, dan karet.

 Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan selama Januari-

Desember 2008 nilai ekspor sebesar US$136,76 miliar meningkat sebesar

19,86 persen,dibanding ekspor pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan ekspor nonmigas mencapai sebesar US$107,8 miliar atau

meningkat 17,16 persen.

Sejak Juni 2008, market share ekspor migas mulai mengalami penurunan, sedangkan

untuk non migas sebaliknya. Secara kumulatif ekspor selama lima tahun terakhir menunjukkan

trend yang meningkat setiap tahunnya, dan sampai dengan Desember 2008 net ekspor masih

positif, walaupun semakin menipis. Penurunan ekspor migas lebih disebabkan menurunnya harga

migas di pasar internasional. Sedangkan menipisnya net ekspor juga disebabkan menurunnya

harga komoditas dan diiringi penurunan permintaan internasional terhadap produk ekspor

Indonesia sebagai dampak melemahnya perekonomian di triwulan terakhir 2008.

Amerika Serikat selama ini tercatat sebagai negara tujuan ekspor kedua setelah Jepang.

Pangsa ekspor non migas Indonesia ke Jepang sebesar 12,46%, disusul Amerika Serikat

(11,40%), Singapura (9,60%), China (8,53%) dan India (6,24%). Negara lain yang menjadi

tujuan ekspor utama produk non migas Indonesia adalah Malaysia (6,17%), Korea (4,54%) dan

Belanda (3,24%). Dengan pangsa pasar 11% tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja

ekspor Indonesia khususnya untuk produk yang pasar utamanya ke Amerika Serikat.

Jika dilihat dari sektoral, pada 2008 kontribusi ekspor produk industri mencapai sebesar

64,38 persen, tambang 10,84 persen, pertanian 3,61 persen, dan sisanya merupakan kontribusi

Page 5: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

dari migas. Dimana apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sektor

pertanian mengalami peningkatan sebesar 34,98 persen, pertambangan dan lainnya 24,62 persen,

serta industri sebesar 15,15 persen.

Komoditi Impor pada 2008 nilainya mencapai US$128,79 miliar dengan komposisi

impor migas sebesar US$30,47 miliar (23,66 persen) dan impor nonmigas sebesar US$98,32

miliar (76,34 persen)Pada 2008, golongan mesin/pesawat mekanik memberikan kontribusi

sebesar 18,18 persen terhadap total impor nonmigas. Mesin dan peralatan listrik berada

dibawahnya dengan kontribusi sebesar 14,97 persen, sedangkan pada posisi ketiga besi dan baja

sebesar 8,43 persen.

Ditinjau menurut negara asal, dari total impor nonmigas 2008 sebesar

US$98,32 miliar sekitar 76,97 persen berasal dari kontribusi 12 negara

utama. Kontribusi terbesar impor nonmigas sebesar US$ 14,96 miliar berasal

dari Cina, diikuti Jepang dan Singapura masing-masing sebesar US$14,44

miliar dan US$11,07 miliar.

Komponen impor menurut penggunaan barang yang terbesar selama Januari-Desember

2008 berasal dari bahan baku/penolong sebesar US$99,11 miliar atau 76,95 persen, barang

modal US$21,28 miliar dan barang konsumsi sebesar US$8,41 miliar. Sementara itu pada

Desember 2008 bahan baku/penolong dan konsumsi mengalami penurunan dibanding periode

sebelumnya masing-masing US$1,36 miliar dan US$0,10 miliar, sedangkan untuk barang modal

meningkat US$0,44 miliar.

Sumber PDB adalah Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3%

untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian

menyumbang 14,0%.Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang

daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa

mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.

2.3 Struktur Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Struktur ekonomi ada tiga yaitu agraris, industrial, dan jasa-jasa.Patokan yang

menentukan suatu struktur ekonomi :

Jumlah penduduk yang berkecimpung dalam bidang tertentu (mata pencaharian). Apabila lebih

dari 50% sebagian besar penduduk berkecimpung di bidang agraris maka struktur ekonomi

Page 6: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

tersebut adalah struktur ekonomi agraris, begitu juga dengan industrial atau jasa. Berdasarkan hal

itu struktur perekonomian Indonesia adalah struktur ekonomi agraris.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5 %.Tahun lalu melaju mulus di

tengah bayang-bayang resesi perekonomian global. Sepanjang 2009, perekonomian nasional

diproyeksi tumbuh 4,3 – 4,4 persen.

2.4  Sejarah Indonesia

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi

wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya

menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan

Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa

agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli

perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah

penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II.

Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam,

korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama

yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan.

Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti

keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,

Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar

kedua di dunia.

2.5 Politik dan pemerintahan

Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis.

Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada

Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang

oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negara unikameral, namun setelah amandemen

ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR

setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang

Page 7: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui

Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang merupakan

wakil provinsi dari jalur independen.Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik

untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR

ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini diketuai oleh Taufik Kiemas. DPR saat

ini diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai oleh Irman Gusman.

Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di

Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung jawab kepada presiden

dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini

yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah

pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas

pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting

dan strategis umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang

dianggap ahli dalam bidangnya).

Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan

oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan

administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia tetap dipertahankan.

Indonesia saat ini terdiri dari 33 provinsi, lima di antaranya memiliki status yang berbeda.

Provinsi dibagi menjadi kabupaten dan kota yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi

menjadi kelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon, atau istilah lain yang diakomodasi

oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Tiap provinsi memiliki DPRD Provinsi dan gubernur; sementara kabupaten memiliki DPRD

Kabupaten dan bupati; kemudian kota memiliki DPRD Kota dan walikota; semuanya dipilih

langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada. Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR

Kabupaten atau Kota, karena Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah

daerah otonom.

2.6 Sumber daya alam Indonesia

Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit,

tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian

Page 8: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan

sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak

mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di

dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil

pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.Sektor jasa adalah

penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri

menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%.Meskipun demikian, sektor

pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari

95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri

sebesar 18,8%.

Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-

negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.Meski kaya akan sumber daya alam dan

manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian

besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency

International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks

Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.

 Tabel

Peringkat internasional

Heritage Foundation/The Wall Street Journal          

Indeks Kebebasan Ekonomi           110 dari 157   

Indeks Kualitas Hidup                    71 dari 111

Indeks Kebebasan Pers                  103 dari 168   

Indeks Persepsi Korupsi                 143 dari 179

Indeks Pembangunan Manusia        108 dari 177

2.7 Sistem Ekonomi Indonesia

Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem

ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang

Page 9: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang

berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik,

mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.

Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan

inflasi, menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik

bantuan dan investasi asing. Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat

menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata

yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.Reformasi ekonomi lebih lanjut

menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan

nilai rupiah yang terkendali,selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya

pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997. tanggal 21 Mei

1998 Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan berhasil mendatangkan investasi luar negeri

yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar,

meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia disusun oleh

sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas California, Berkeley, yang

dipanggil "Mafia Berkeley".Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari

jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk

pada tahun 1998.

Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004

dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian, dampak

pertumbuhan itu belum cukup besar dalam mempengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar

9,75%.Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan

terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.

2.8 Demografi

Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta,dan

diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta.130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau

Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta

berada.Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga

kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian

Page 10: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok

suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda,

Madura, Batak, dan Minangkabau.

      Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas diantaranya adalah

etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan

sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4

juta populasi etnis Tionghoa.Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000

pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam

suku bangsa dan keturunannya.

Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia,

yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sisanya

beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%).

Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi mengakui Konghucu.

Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu,

namun bahasa resmi negara, yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di

negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.

Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang

berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan

termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu.

Page 11: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

                                                            BAB III

    PEMBAHASAN

3.1 Faktor yang mempengaruhi pembangunan

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan

perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan

perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.Pembangunan ekonomi tak dapat

lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong

pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses

pembangunan ekonomi.Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

nasional.Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan

GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan

pembangunan ekonomi.

                  Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih

bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi

yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya

pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan

alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan

teknik.

            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,

namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor

ekonomi dan faktor nonekonomi.Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber

daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.

      Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan

iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri

suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan

kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang

memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).

Page 12: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah

dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk

memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar

produktivitas yang ada.

Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah

tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.

Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan

kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan

produktivitas.

Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik,

dan sistem yang berkembang dan berlaku

3.2 Faktor Penghambat Pembangunan Indonesia

           a.Sumber daya manusia

            SDM yang berkualitas rendah dan juga keahlian dan kewirausahaan yang rendah

menghambat pembangunan.Hal itu dapat menyebabkan produktivitas manusia rendah padahal

sdm berkualitas sangat penting dan  dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,

menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Sumber

daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas

penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-

hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada

b.Sumber Daya Modal (investasi)

Investasi di Indonesia masih rendah padahal modal sangat dibutuhkan manusia untuk

mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali

dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi

perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat

meningkatkan produktivitas.Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi

tersebut, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan

ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan

Page 13: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap

negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi.

Penyebab perlambatan investasi

1. Prosedur perijinan investasi yang panjang dan mahal

     Prosedur yang panjang dan berbelit mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang dapat

menghilangkan peluang usaha yang seharusnya dimanfaatkan, baik untuk kepentingan

perusahaan, kepentingan nasional, maupun kepentingan daerah dalam rangka menciptakan

lapangan kerja.

                 2. Rendahnya kepastian hukum

     Kepastian hukum merupakan landasan bagi investor dalam perencanaan investasi dan

operasional. Namun demikian kepastian hukum masih belum memadai, hal ini tercermin dari:

                 a. Lambatnya perumusan peraturan dan perundangan;

                 b. Lemahnya penegakan hukum;

c. Banyaknya tumpang tindih kebijakan antar pusat dan daerah dan antar sektor;

kesimpangsiuran pemahaman kewenangan dan keragaman kebijakan investasi antara pemerintah

pusat dan daerah serta antardaerah;

                 3. Kurang menariknya insentif investasi.

     Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia relatif tertinggal dalam memberikan

insentif investasi, antara lain insentif perpajakan, kemudahan perijinan dan pengadaan

tanah/penyediaan lahan untuk menarik penanaman modal di Indonesia.

                 4. Kualitas SDM kurang memadai

     Kemampuan SDM yang relatif rendah belum mampu mendukung pengembangan manufaktur

yang berbasis teknologi tinggi dan potensi daerah.

                 5. Terbatasnya kapasitas infrastruktur.

     Kurang bergairahnya iklim investasi disebabkan oleh dukungan infrastruktur yang belum

memadai.

                 6. Kurang terjaminnya Keamanan

                 Jaminan keamanan yang kurang kondusif berpengaruh terhadap iklim

                 investasi.

                 7. Data dan informasi belum memadai

Page 14: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

     Belum memadainya ketersediaan data dan informasi yang akurat dalam mendukung penataan

ruang untuk investasi

           c.Teknologi Yang Masih Rendah

     Penggunaan teknologi yang rendah menyebabkan ketidakefesien dan produktifitas yang

rendah.Secara umum dapat dikatakan bahwa makin tinggi teknologi yang digunakan maka makin

besar kemampuannya untuk memperbesar tingkat produksi dan mempercepat pembangunan

ekonomi.Jadi dapat dikatakan salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangun suatu

perekonomian adalah dengan mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau tepat

guna

           d Perkembangan Penduduk

             Jumlah penduduk yang besar tapi tidak berkualitas karena tidak disertai pendidikan

terjadilah masyarakat yang tidak produktif dapat menjadi beban bagi pembanguan.di dasari

bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu pengangguran di masa akan

dating dan produktifitas masyarakat rendah.Hal ini akan menurunkan tingkat pendapatan

perkapita

           e Birokrasi Buruk

Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian

besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency

International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks

Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.

Birokrasi Indonesia terkenal rumit dan berbelat-belit,perijinan usaha yang panjang dan

mahal.Prosedur yang panjang dan berbelit mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang dapat

menghilangkan peluang usaha yang seharusnya dimanfaatkan, baik untuk kepentingan

perusahaan, kepentingan nasional, maupun kepentingan daerah dalam rangka menciptakan

lapangan kerja.

                

4.3 Faktor Pendukung Pembangun Indonesia

           1.Sumber Daya Alam

Page 15: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel,  kayu, bauksit,

tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian

sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan

sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km

            Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak

mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di

dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil

pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.Sumber daya alam

Indonesia yang kaya meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan

iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, yang mana hal ini sangat mempengaruhi

pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku

produksi.Indonesia juga memiliki pemandangan alam yang indah dan objek-objek wisata yang

menjual yang mana jika dikelola dengan baik dapat menjadi aset pembangunan

           2. Sumber Daya Manusia

            Penduduk yang besar pada satu sisi dapat memdorong pembangunan 

karena,pertama,perkembangan itu memungkinkan pertambahan tenaga kerja dari masa

kemasa.Selanjutnya jika pertambahaan penduduk disertai pemberian pendidikan dapat

dimungkinkan Indonesia memperoleh bukan saja tenaga kerja yang ahli tapi juga

terampil,terdidik,dan entrepreneur yang berpendidikan

            Dorongan lain yang timbul adalah perluasan pasar,Indonesia memiliki pasar yang

luas .Luas pasar barang-barang dan jasa ditentukan oleh dua factor,yaitu pendapatan masyarakat

dan jumlah penduduk.Maka apabila penduduk bertambah dengan sendirinya luas pasar akan

bertambah.Karena peranannya ini,maka perkembangan penduduk akan merupakan peangsang

bagi sector produksi untuk meningkatkan kegiatannya.Dan akhirnya,pertambahan penduduk

dapat menciptakan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan akhirnya meningkatkan

produktivitas

4.4 Solusi Bagi Percepatan Pembangunan Indonesia

Yang paling mendasar untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia

adalah

Page 16: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

1. Dengan mengatasi masalah kependudukan, yakni dengan mengendalikan pertumbuhan

penduduk karena di dasari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu

pengangguran di masa datang, jika tidak di imbangi dengan peningkatan kegiatan produksi.Atau

di  pihak lain dengan memberikan dan mengarahkan pendidikan kearah yang lebih mendesak,

dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja, serta dengan memberikan kemudahan bagi

pengelolaan sekolah-sekolah kejuruan. Harapannya agar kemampuan tenaga kerja Indonesia

menjadi lebih siap dalam menyambut tantangan dunia kerja. Dan menjadi factor pendorong

pembangunan bukan malah penghambat pembangunan

2.  Pendidikan yang berorientasi kerja,Membuka kesempatan dan lapangan kerja di daerah-

daerah yang selama ini kurang berkembang ekonominya sehingga proses pemerataan kerja dapat

terjadi yang mana selama ini terkonsentrasi dipulau jawa dan terjadi pemerataan

3.  Meningkatkan teknologi karena salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangun

suatu perekonomian adalah dengan mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau

tepat guna.Yang mana hal ini dapat meningkatkan produktivitas

4. Dalam upaya menumbuhkan perekonomian, Indonesia harus senantiasa berusaha menciptakan

iklim yang dapat menggairahkan investasi.Meningkatkan investasi dengan mendatangkan

investor dengan cara melakukan Reformasi birokrasi dan menciptakan pamerintahan yang

bersiah jauh daru korupsi agar investor tertarik berinvestasi dan usaha pembangunan lancar

Page 17: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

            Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa factor penghambat perekonomian

indonesia adalah

Sumber daya manusia yang berkualitas rendah dan juga keahlian dan kewirausahaan yang rendah

menghambat pembangunan.

Kurangnya Sumber Daya Modal (investasi),Investasi di Indonesia masih rendah padahal modal

sangat dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut.

Teknologi Yang Masih Rendah,Penggunaan teknologi yang rendah menyebabkan ketidakefesien dan

produktifitas yang rendah.,salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangun suatu

perekonomian adalah dengan mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau tepat

guna,

Perkembangan Penduduk.Jumlah penduduk yang besar tapi tidak berkualitas karena tidak disertai

pendidikan terjadilah masyarakat yang tidak produktif dapat menjadi beban bagi pembanguan.

Birokrasi Buruk,Birokrasi Indonesia terkenal rumit dan berbelat-belit,perijinan usaha yang panjang

dan mahal.Prosedur yang panjang dan berbelit mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang dapat

menghilangkan peluang usaha

            Sedangkan factor pendukung pembangunan Indonesia adalah :

           1.Sumber Daya Alam Yang Kaya

Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel,  kayu, bauksit,

tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian

sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan

sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km.Indonesia juga

memiliki pemandangan alam yang indah dan objek-objek wisata yang menjual yang mana jika

dikelola dengan baik dapat menjadi aset pembangunan

           2. Sumber Daya Manusia

            Penduduk yang besar pada satu sisi dapat memdorong pembangunan 

karena,pertama,perkembangan itu memungkinkan pertambahan tenaga kerja dari masa

Page 18: Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Indonesia

kemasa.Selanjutnya jika pertambahaan penduduk disertai pemberian pendidikan dapat

dimungkinkan Indonesia memperoleh bukan saja tenaga kerja yang ahli tapi juga

terampil,terdidik,dan entrepreneur yang berpendidikan

            Untuk mengatasi permasalahan tersebut,maka perlu dilakukan beberapa langkah yaitu:

1. Dengan mengatasi masalah kependudukan, yakni dengan mengendalikan pertumbuhan Atau

di  pihak lain dengan memberikan dan mengarahkan pendidikan kearah yang lebih mendesak,

dengan memperbanyak pusat-pusat pelatihan kerja, serta dengan memberikan kemudahan bagi

pengelolaan sekolah-sekolah kejuruan. Harapannya agar kemampuan tenaga kerja Indonesia

menjadi lebih siap dalam menyambut tantangan dunia kerja. Dan menjadi factor pendorong

pembangunan bukan malah penghambat pembangunan

2.Memberikan pendidikan yang berorientasi kerja,Membuka kesempatan dan lapangan kerja di

daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang ekonominya sehingga proses pemerataan

kerja dapat

3.  Meningkatkan teknologi karena salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangun

suatu perekonomian adalah dengan mengembangkan pemakaian teknologi yang modern atau

tepat guna.

4. Reformasi birokrasi dan menciptakan good government,menciptakan iklim yang dapat

menggairahkan investasi.

Saran

          Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan pada point sebelumnya maka

penulis sarankan bagi pembaca dan penulis sendiri untuk menciptakan kesadaran akan

pentingnya pembangunan bagi kesejahteraan Indonesia dan berusaha sebaik mungkin untuk

mendukung proses pembangunan ini.