91
FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENSUKSESKAN BIDANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Pemerintahan Oleh : Nur Asia Aprika NIM (SIP.152039) KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1439 H / 2019 M

FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,

KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN

PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENSUKSESKAN BIDANG

PROGRAM KELUARGA BERENCANA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ilmu Pemerintahan

Oleh :

Nur Asia Aprika

NIM (SIP.152039)

KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PROGRAM ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1439 H / 2019 M

Page 2: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …
Page 3: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …
Page 4: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …
Page 5: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Motto

Artinya, "Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan

tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri". (QS.Al-Ankabut :6)

Page 6: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim...

“...Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan beberapa derajat...“

(AL-Mujadalah-11)

Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk,

Bapak (syaripudin) terima kasih atas limpahan kasih sayangmu

Mamak (nur hayati) terimakasih atas limpahan Do’a dan kasih sayang yang tak

terhingga dan selalu memberikan yang terbaik

Serta kakak-kakakku, terima kasih atas dukungan moril dan materilnya, Kalian

adalah tempat saya untuk kembali disaat saya benar dan salah, Disaat saya

menang dan kalah, disaat saya suka maupun duka.

sahabat seperjuangan ku Bulat-Bulat Squad yang telah membantu ku dalam

menyelesdaikan skripsi ini s

Teman seperjuangan ku tak mungkin saya sebutkan satu persatu (Program Studi

Ilmu Pemerintahan angkatan 2015), serta seluruh teman-teman sahabat UIN STS

Jambi.

Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian hari Dan memberikan

kemudahan dalam segala hal.

Aammiiinn...

Page 7: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,

yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Shalawat beriring salam kepada junjugan kita Nabi Muhammad SAW

yang telah membimbing umat-Nya kejalan Islam dan ilmu pengetahuan. Penulisan

skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Strata Satu (S.1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi dengan judul “faktor-faktor yang menghambat dinas

pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak dalam mensukseskan bidang program keluarga

berencana”.

Dalam rangka proses tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN

STS Jambi.

3. Bapak H. Hermanto, Lc, M.HI.,Ph.D, Ibu Dr. Rahmi Hidayati,

S.Ag.,M.HI, dan Ibu Dr.Yuliatin, S.Ag.,M.HI selaku Wakil Dekan I, II

dan III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

Page 8: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

4. Ibu Mustiah, S.Ag, M.Sy dan Ibu Tri Endah Karya Lestari, S.IP, M.IP

selaku Ketua dan Sekertari Jurusan Ilmu Pemerintahan.

5. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu

Ulya Fuhaidah S. Hum M. Hum

6. Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, beserta seluruh

karyawan/karyawati Fakultas Syariah UIN STS Jambi

7. Sahabat seperjuangan, senior, kerabat saudara beserta teman-teman

khususnya anggota bulat-bulat squad yang selalu membantu dan

memotivasi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik

langsung maupun tidak langsung.

Disamping itu, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran berupa kritikan maupun saran demi

kesempurnaan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon ampunan-nya, dan

kepada sesama manusia kita memohon maaf. Semoga amal baik dari semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dapat di terima oleh

Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Page 9: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

ABSTRAK

Nur Asia Aprika (Sip. 151989) : faktor-faktor yang menghambat dinas

pengendalian penduduk, keluarga

berencana, pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak dalam

mensukseskan bidang program keluarga

berencana. Skripsi, Jurusan Ilmu

Pemerintahan, Fakultas Syari’ah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Pembimbing I : Dr. A. A. Miftah, M.Ag

Pembimbing II : Ulya Fuhaidah S. Hum M.Si

Penelitian ini dilaksanakan di dinas pengendalian penduduk, keluarga

berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kab. Batang hari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari

Pemerintah dalam mesukseskan bidang program keluarga berencana. Jenis

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data yaitu : Observasi, Wawancara, Dokumentasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai

berikut: Peran dan faktor-faktor yang menghambat dinas pengendalian penduduk,

keluara berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam

mensukseskan bidang program keluarga berencana yaitu faktor budaya, ekonomi,

agama dan kurang nya pengetahuan tentang bkeluarga berencana. Sedangkan

upaya dalam mengatasinya dengan mensosialisasikan pembinaan secara

berkelompok.

Kata Kunci : faktor-faktor, mensukseskan, keluarga berencana

Page 10: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i LEMABARAN PERNYATAAN…………………………………………….. ii

NOTA DINAS……………………………………………………………….. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN………………………………………… iv

MOTT………………………………………………………………………. v

PERSEMBAHAN…………………………………………………………….. vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR……………………………………………………….. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B.Rumusan masalah ....................................................................... 4 C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………………………… 4 D.Kerangka Teori ........................................................................... 5 E.Tinjauan Pustaka ......................................................................... 12

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 18 B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 19 C.Jenis dan Sumber Data ................................................................. 19 D. Teknik pengumpulan data ........................................................... 20 E.Unit analisis Data....................................................................... .. 22 F. Sistematika Penulisan................................................................... 24 H.Jadwal Penelitian ......................................................................... 24 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat DPPKBP3A Kab. Batang Hari............................... 28 B.Visi dan Misi DPPKBP3K Kab. Batang Hari ................................... 32 C.Sturktur organisasi, tugas dan fungsi…………………………… ………….. 32 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana

Page 11: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Pemberdayaan Perempuan Dalam Mensukseskan Program

Bidang Keluarga Berencana ........................................ ............... 57

B. Faktor-faktor yang menghambat Dinas Pengendalian

Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan

Dalam Mensukseskan Program Bidang Keluarga Berencana

.......................................................................................... ........... 60

C. Upaya yang di lakukan dalam mengatasi faktor penghambat

dalam mensosialisasikan program keluarga berencana

................................................................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................ ..................... 68

B. Saran-saran...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek terpenting yang di perlukan

untuk memajukan suatu bangsa. Pembangunan yang di lakukan suatu Negara akan

berjalan optimal jika di dukung sumberdaya yang berkualitas. Hakikat

pembangunan nasional adalah pembangunan SDM (Sumber daya manusia )

seutunya , sejalan dengan nawacita yang ke 5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas

hidup manusia di Indonesia, hal ini mengandung pengertian bahwa manusia

Indonesia haruslah menjadi individu-individu yang berkualitas.1

Pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan kualitas penduduk yang

merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat mendukung

pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu,

kebijakan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) tidak semata-

mata sebagai upaya mempengaruhi pola dan arah demografi, tetapi juga untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat lahir dan batin bagi generasi yang dulu

dengan generasi yang akan datang.2

Dalam Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan

penduduk dana pembangunan keluarga mengamanatkan bahwa pemerintah dan

pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui

1Data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2018 tentang 1000

HPK 2 Buku pegangan kader BKB dan Orangtua tentang penanaman dan penerapan nilai

karakter melalui 8 fungsi keluarga

Page 13: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Untuk mewujudkan manusia

berkualitas di mulai dari keluarga yang berkualitas.3

Kualitas tidak hanya terkait pada pertumbuhan fisik saja tetapi terkait juga

dengan perkembangan, kecerdasan dan karakter yang di miliki. Keluarga dapat

menjadi lingkungan pertama dalam pembentukan sumberdaya manusia yang

berkualitas. Keluarga merupakan institusi sosial budaya masyarakat yang

menpunyai peran sangat besar bagi pembentukan perilaku anak dalam

pembentukan perilaku terpuji.

Negara Indonesia memiliki wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang

banyak. Pada tahun 2020-2030 bahkan di perkirakan akan terjadi bonus

demografi, dimana jumlah anak-anak dan pemuda akan lebih banyak dari orang

tua4.jumlah yang banyak ini tentunya perlu di barengi dengan kualitas yang baik

pula, yaitu yang mempunyai kepribadian baik. Anak-anak yang nantinya akan

menjadi pemimpin di masa depan.5

Dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindungan Anak mempunyai peran penting

untuk peningkatan kuliatas SDM, menurut H. Saryoto, SE mengatakan bahwa

BKKBN Masa Orde lamahanya Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional yang hanya mempunyai prinsip 2 anak cukup akan tetapi BKKBN

masa sekarang tidak lagi Koordinasi tetapi Badan Kependudukan Keluarga

Berencana Nasional berbicara tentang kependudukan sudah menjadi tugas dari

3 Undang-undang No 52 Tahun 2009

4Perwakilan badan kependudukan dan keluarga berencana nasional provinsi jambi tahun

2018 5 Ibid

Page 14: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

dinas ini karena dinas ini mempunyai tugas mencakup semua aspek kehidupan,

mulai dari 0 kehidupan sampai usia kematian dan kami juga melakukan

pembinaan dari balita sampai lansia.6 jadi sudah jelas tercipta nya manusia

yang berkualitas sudah menjadi tugas dari Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

(DPPKBP3A).

Kabupaten Batanghari adalah kabupaten dimana masyarakatnya yang

masih banyak masyarakat awam yang hanya mengetahui KB fungsinya hanya

untuk menekankan jumlah penduduk yaitu 2 anak cukup, mereka hanya

mengetahui program KB itu sebatas alat kontrasepsi tetapi tidak mengetahui

manfaat dari KB yang lain nya, sesuai yang diuraikan kadis di atas bahwa

Keluarga Berencana sekarang tidak hanya untuk menekankan jumlah penduduk

tetapi juga menciptakan sumber daya manusia dan mengajak masyarakat untuk

merencanakan kehidupannya untuk masa yang akan datang. Disamping hal itu

data di peroleh dari badan pusat statistik Kabupaten Batang Hari bahwa luas

wilayah Kabupaten Batang Hari pada tahun 2015 sebesar 5.809,83 km2

sedangakan jumlah penduduknya sebanyak 260.631 jiwa pertumbuhan

penduduk nya hanya 1,08 % dalam data penduduk tersebut menunjukkan

bahwa Kabupaten Batang Hari masih memiliki wilayah yang sangat luas dan

tidak begitu padat , sedangkan dari data kesejahteraan sosial kabupaten batang

hari memiliki penduduk miskin sebanyak 27,09%, ipm (indeks pembangunan

maunusia) sudah mencapai lebih dari 50% yaitu 68,05%, usia harapan hidup

6Wawancara kepada kepala dinas

Page 15: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

69,95%, angka melek hidup 96,95% rata-rata lama sekolah 7,35 tahun dari data

kesejahteraan sosial tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan sosial

kabupaten batang hari sudah hampir 50% tercapai akan tetapi yang menjadi

permasalahan di jenjang pendidikan rata-rata masyarakat batanghari

pendidikan nya hanya 7,35 tahun artinya pendidikan batang hari hanya sbatas

kelas 1 smp dan itu termasuk dalam kategori sangat rendah7. Karna pendidikan

rendah sehingga masyarakat enggan mengikuti program KB dan masih

mempunyai pemikiran sempit tentang KB sehingga program dalam pembinaan

KB belum mencapai target yang di inginkan.

DPPKBPPPA telah melaksanakan tugas nya dalam melakukan program

Keluarga Berencana untuk menciptakan manusia yang berkualitasAkan tetapi

dalam mensukseskan bidang program KB tentu dinas ini memiliki faktor yang

menghambat sehingga dalam pelaksanaan nya tidak mencapai target yang di

inginkan.8

Dari apa yang di uraikan , maka penulis berkeinginan untuk mengajukan

penulisan skripsi ini dengan judul : Faktor Penghambat Dinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Dan

Perlindungan Anak Dalam Mensukseskan Bidang Program Keluarga

Berencana Di Kabupaten Batang Hari

B. Rumusan Masalah

7 Dokumentasi Badan Statistic Kabupaten Batang Hari

8Data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan Dan Perlindunga Anak.

Page 16: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Berdasarkan latarbelakang di atas,maka yang menjadi rumusan

permasalahan dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana Peran Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak dalam mensukseskan

bidang program KB.

2. Apa Faktor Penghambat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak dalam

mensukseskan bidang program KB.

3. Apa upaya yang di lakukan dalam mengatasi faktor-faktor penghambat

dalam mensuskseskan bidang program KB.

C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah ini adalah dimaksudkan untuk membatas, sehingga

dengan pembatasan studi tersebut akan memudahkan peneliti dalam mengolah

data yang kemudian menjadi suatu kesimpulan sesuai dengan rumus yang

dirumuskan maka peneliti memutuskan pada Strategi Kerja DPPKBP3A dalam

Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Batang Hari. Maka yang menjadi

batas masalahnya yaitu :

1. Peran Dinas Dalam Mensukseskan Keluarga Berencana Dalam

Subprogram Pembangunan Keluaraga Sesuai Dengan Undang-Undang

Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Pembangunan Keluarga Dan

Perkembangan Penduduk dari tahun 2015 sampai tahun 2019

Page 17: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

2. Faktor Penghambat Dan Pendukung Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Dalam Mensukseskan Bidang Program KB Di Kabupaten Batang Hari.

D. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penlitian

a. Untuk mengetahui Peran Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak dalam

mensukseskan bidang program keluarga berencana.

b. Untuk mengetahui faktor penghambat Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

dalam mensukseskan bidang program keluarga berencana.

c. Untuk mengetahui upaya yang di lakukan dalam mengatasi faktor

penghambat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak dalam mensukseskan

bidang program keluarga berencana

2. Manfaat penelitian

a. Sebagai bahan penambah informasi bagi masyarakat tentang pembinaan

keluarga berencana melalui implementasi kebijakanDinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Di Bidang Keluarga Berencana.

b. Agar berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu

pemerintahan terutama sekali kantor dinas pengendalian penduduk,

Page 18: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di

bidang keluarga berencana

D. Kerangka Teori

Teori yang di pakai dalam penulisan ini adalah teori :

1..Kebijakan Publik

Kebijakan pemerintah sangat terkait dengan masalah-masalah publik atau

masalah-masalah pemerintah yang ada pada suatu negara. Kenyataannya

kebijakan telah banyak membantu para pelaksana pada tingkat birokrasi

pemerintah maupun para politisi untuk memecahkan masalah masalah publik

Kebijakan publik dapat dikatakan merupakan suatu bentuk intervensi yang

dilakukan oleh pemerintah demi kepentingan kelompok kelompok yang kurang

beruntung dalam masyarakat.9 Sedangkan Chaizi Nasucha, berpendapat bahwa

kebijakanpublik adalah kewenangan pemerintah dalam pembuatan suatu

kebijakan yangdigunakan ke dalam perangkat peraturan hukum. Kebijakan

tersebut bertujuanuntuk menyerap dinamika sosial dalam masyarakat, yang akan

dijadikan acuanperumusan kebijakan agar tercipta hubungan sosial yang

harmonis.

Menurut M. Irfan Islamy, policy diterjemahkan dengankebijakan yang

berbeda artinya dengan wisdom yang artinya kebijaksanaan.Pengertian

kebijaksanaan memerlukan pertimbangan-pertimbangan lebih jauhlagi, sedangkan

kebijakan mencakup aturan-aturan yang ada didalamnya.Kebijakan publik secara

9 Budi Winarno (2005). Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta, Media Press.

Page 19: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

mendasar merupakan upaya yang dilandasipemikiran rasional untuk mencapai

suatu tujuan ideal diantaranya adalah :

Untuk mendapatkan keadilan, efisiensi, keamanan, kebebasanserta tujuan-

tujuan dari suatu komunitas itu sendiri. Keadilanpada konteks ini diartikan

sebagai memperlakukan seolah-olahseperti sama (treating likes alike), sedangkan

efisiensidiartikan usaha mendapatkan output terbanyak dari sejumlahinput

tertentu. Keamanan diartikan pemuasan minimum atas kebutuhan manusia dan

kebebasan diartikan sebagaikemampuan untuk melakukan sesuatu yang

diinginkansepanjang tidak mengganggu individu lain.10

Poin-poin tersebut seringkali dijadikan sebagai

“justifikasi darikebijakan, tindakan pemerintah, atau juga pertimbangan apakah

pemerintahakan segera melakukan sesuatu atau tidak melakukannya. Selain itu,

poin-poinini juga dipakai sebagai kriteria untuk mengevaluasi program-

programpublik dalam hal ini poin-poin tersebut berfungsi sebagai standar

atasprogram yang dievaluasi tersebut”.11

Pembuatan kebijakan publik harus didasarkan pada hukum karena dalam

Pasal 1 Ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Republik IndonesiaN Tahun

1945, ditentukan bahwa “ Negara Indonesia adalah negara hukum”.Menurut

Immanuel Kant, negara hukum merupakan salah satu tujuan negara,maksudnya :

”Negara harus menjamin tata tertib dari perseorangan yangmenjadi rakyatnya.

Ketertiban hukum perseorangan ialahsyarat utama dari tujuan suatu negara.

Tujuan negara ialahpembentukan dan pemeliharaan hukum di samping

dijamindaripada kebebasan dan hak-hak warganya. Rakyat harusmentaati undang-

undang yang dibuat dengan persetujuannyasendiri. Lain daripada itu perseorangan

dilihat oleh Kantsebagai pihak yang sama derajatnya dengan negara sendiri.Baik

negara maupun perseorangan adalah subyek-subyekhukum, yang harus

memandang satu dengan lain sebagaisesamanya, sebagai pihak-pihak yang

10

Eddi Wibowo, Hukum dan Kebijakan Publik, Yayasan Pembaruan Administrasi

Publik Indonesia,

11

Eddi Wibowo, Hukum dan Kebijakan Publik, Ibid, hlm. 53..

Page 20: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

memegang hak-hak dankewajiban. Hal ini berarti bahwa negara tidak dapat

memandang perseorangan sebagai obyek yang tak bernyawadan tak mempunyai

hak apa-apa”.12

Dengan demikian, dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

makatindakan yang dilakukan baik oleh pemerintah daerah maupun warga

masyarakatnya harus didasarkan pada hukum. Dasar hukum bagi

pemerintahdaerah dalam melakukan tindakannya ini dapat dilihat dari dua sisi

yaknipada satu sisi, memberikan keabsahan bagi tindakan yang dilakukan

olehpemerintah daerah yang sekaligus memberikan perlindungan hukum

jikaterjadi gugatan yang dilakukan oleh warga masyarakat.

Seperti diketahui, hukum tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan

keberadaannya bukan sebagai suatu lembaga yang berdiri sendiri namun sebagai

lembaga yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dalam kebijakan publik. Untuk menghindari terjadinya

penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah maka hukum dapat

dipergunakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut karena secara teknis hukum

dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Hukum merupakan suatu sarana untuk menjamin kepastian

danmemberikan prediktabilitas di dalam kehidupan masyarakat;

b. Hukum merupakan sarana Pemerintah untuk menerapkan sanksi;

c. Hukum sering dipakai oleh Pemerintah sebagai sarana

untukmelindungi melawan kritik;

12

Didi Nazmi Yunas, Konsepsi Negara Hukum, Angkasa Raya, Padang, 1992,

hlm. 26.

Page 21: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

d. Hukum dapat digunakan sebagai sarana untuk mendistribusikan

sumber-sumber daya.13

Institusi-institusi pemerintah adalah institusi pembuat kebijakan,sekaligus

juga institusi pelaksana kebijakan. Fokus utama kebijakan public dalam negara

modern adalah pelayanan publik, kebijakan tersebut adalahbersumber pada

masalah-masalah yang tumbuh dalam masyarakat luas, yangmerupakan segala

sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untukmempertahankan atau

meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.Menyeimbangkan peran negara

yang mempunyai kewajiban menyediakanpelayan publik dengan hak untuk

menarik pajak dan retribusi; dan pada sisilain menyeimbangkan berbagai

kelompok dalam masyarakat dengan berbagaikepentingan serta mencapai amanat

konstitusi.14

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan

public adalah aturan, kegiatan, program yang dibuat oleh pemerintah untuk

melakukansesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Kebijakan tersebut mempunyai

arah atau ola kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu agar tercipta

hubungan yang harmonis antara pemerintah dan lingkungannya.Implementasi

kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakanpublik.

2. Pelayanan Publik

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

13

Bambang Sunggono, Hukum dan Kebijaksanaan Publik, Sinar Grafika, Jakarta,

1994, hlm. 76-77. 14

www.google.com, diakses pada tgl. 30 Agustus 2016, pukul 20.35 WIB, dengan

kata kunci “Model Kebijakan Publik”

Page 22: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

kehidupan manusia. Menurut Kotlern dalam Sampara Lukman, pelayanan

adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau

kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada

suatu produk secara fisik.15

Selanjutnya Sampara berpendapat, pelayanan

adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang

dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan

pelanggan.16

Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris public yang

berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima

menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi Publik yang berarti umum, orang

banyak, ramai. Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai setiap kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap

kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan

menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara

fisik.

Lebih lanjut dikatakan pelayanan publik dapat diartikan, pemberi layanan

(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

3. Teori Pemahaman

Menurut Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman bukan kegiatan

berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau

15

Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik, PT.Bumi Aksara, Jakarta,

2010, hlm. 3 16

Sampara Lukman, Manajemen Pelayanan Kualitas, Sinar Grafika, Jakarta, 2000,

hlm. 8

Page 23: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain

didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan

pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu

kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat

penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom “Here we are using

the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses

which represent an understanding of the literal message contained in a

communication.“ Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman

mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu

pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu

siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang

sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan

menghubungkan dengan hal-hal yang lain. (Bloom Benyamin, 1975: 89).

Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari

bahan yang dipelajari (W.S. Winkel, 1996: 245). W.S Winkel mengambil dari

taksonmi Bloom, yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk

mengklasifikasikan tujuan instruksional. Bloom membagi kedalam 3 kategori,

yaitu termasuk salah satu bagian dari aspek kognitif karena dalam ranah kognitif

tersebut terdapat aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

dan evaluasi. Keenam aspek di bidang kognitif ini merupakan hirarki kesukaran

tingkat berpikir dari yang rendah sampai yang tertinggi.

Page 24: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

dibandingkan tipe belajar pengetahuan (Nana Sudjana, 1992: 24) menyatakan

bahwa pemahaman dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu :

(1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan

dan menerapkan prinsip-prinsip,

(2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu

menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang

diketahui berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian

grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan

yang tidak pokok dan

(3) Tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan ektrapolasi.

Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu melihat

dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada

pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta

kemempuan membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan

konsekuensinya.

Sejalan dengan pendapat diatas, (Suke Silversius, 1991: 43-44) menyatakan

bahwa pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu :

(1) menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan

disini bukan saja pengalihan (translation), arti dari bahasa

yang satu kedalam bahasa yang lain, dapat juga dari

konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik

Page 25: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

untuk mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan

konsep yang dirumuskan dengan kata –kata kedalam gambar

grafik dapat dimasukkan dalam kategori menerjemahkan.

(2) menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas

daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal

dan memahami ide utama suatu komunikasi.

(3) mengektrapolasi(Extrapolation), agak lain dari

menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya.

Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

Menurut Suharsimi Arikunto (1995: 115) pemahaman (comprehension)

siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana

diantara fakta-fakta atau konsep. Menurut Nana Sudjana (1992: 24) pemahaman

dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain :

(1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan

prinsip-prinsip,

(2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu

menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui

berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian,

membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan

(3) Tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman

ektrapolasi.17

17

http://etheses.uin-malang.ac.id/2258/6/08410049_Bab_2.pdf

Page 26: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

4. Pembangunan Keluarga

Pembangunan keluarga merupakan suatu upaya mewujudkan keluarga

berkualitas yang hidup dalam lingkungan sehat melalui pengembangan

keluarga. Pembangunan keluarga merupakan tanggung jawab semua pihak

termasuk BKKBN seperti diamanatkan dalam undang-undang nomor 52 tahun

2010 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga.Kebijakan pembangunan keluarga dilakukan melalui pembinaan

ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Salah satunya dilaksanakan melalui cara

peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi, pendidikan,

penyuluhan dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan

anak kepada keluarga yang memiliki balita. 18

Perlu diingat bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

merupakan pilar utama pembangunan, karena kualitas SDM sangat

menentukan kemajuan bangsa. Kualitas SDM antara lain dicerminkan oleh

derajat kesehatan, tingkat intelegensia, kematangan emosional dan spiritual

yang ditentukan oleh kualitas anak sejak janin dalam kandungan sampai anak

usia 6 tahun. Dengan memperhatikan banyak faktor yang menentukan kualitas

anak usia dini, maka pelayanan pengembangan anak usia dini perlu dilakukan

secara holistik integrative, yaitu suatu bentuk pelayanan yang diwujudkan

18 www.bbkkbn.id

Page 27: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

untuk memenuhi kebutuhan essensial anak secara utuh sesuai segmentasi umur

anak mulai dari anak dalam kandungan sampai dengan usia 6 tahun.19

4. Keluarga Berencana (KB)

Menurut UU No. 10 tahun 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan

peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP). Pengaturan

kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan keluarga kecil bahagia dan

sejahtera.Keluarga Berencana adalah upaya untuk meningkatkan kepeduliran dan

peran serta masyarakat melalui pendewasaan perkawinan. Pengaturan kelahiran

keluarga kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia.20

4. Pandangan Islam Terhadap Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran

sehingga ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Untuk mempertahankan

kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus itu,

Allahmelengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya

menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu

yang dimilikinya. Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang

mulia itu karena akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang

seluruhnya dikaitkan kepada pengabdian pada Pencipta21

. Potensi-potensi yang

diberikan kepada manusia pada dasarnya merupakan petunjuk (hidayah) Allah

19

Ibid

20

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 21

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara,

1996), h. 3.

Page 28: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

yang diperuntukkan bagi manusia supaya ia dapat melakukan sikap hidup yang

serasi dengan hakekat penciptaannya22

.

Sejalan dengan upaya pembinaan seluruh potensi manusia, Muhammad

Quthb berpendapat bahwa Islam melakukan pendidikan dengan melakukan

pendekatan yang menyeluruh terhadap wujud manusia, sehingga tidak ada

yang tertinggal dan terabaikan sedikitpun, baik dari segi jasmani maupun segi

rohani, baik kehidupannya secara mental, dan segala kegiatannya di bumi ini.

Islam memandang manusia secara totalitas, mendekatinya atas dasar apa yang

terdapat dalam dirinya, atas dasar fitrah yang diberikan Allah kepadanya, tidak

ada sedikitpun yang diabaikan dan tidak memaksakan apapun selain apa

yangdijadikannya sesuai dengan fitrahnya. Pendapat ini memberikan

petunjukdengan jelas bahwa dalam rangka mencapai pendidikan Islam

mengupayakanpembinaan seluruh potensi secara serasi dan seimbang23

.

Hasan Langgulung melihat potensi yang ada pada manusia sangatpenting

sebagai karunia yang diberikan Allah untuk menjalankan tugasnyasebagai

khalifah di muka bumi.Suatu kedudukan yang istimewa di dalam alamsemesta

ini. Manusia tidak akan mampu menjalankan amanahnya sebagaiseorang

khalifah, tidak akan mampu mengemban tanggung jawabnya jikalau iatidak

dilengkapi dengan potensi-potensi tersebut dan mengembangkannyasebagai

sebuah kekuatan dan nilai lebih manusia dibandingkan makhluklainnya24

.

22

Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 1996), h. 108.

23

24Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Logos Wacana

Ilmu, 1997), 51. 24

Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan.h. 57.

Page 29: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Artinya, jika kualitas SDM manusianya berkualitas maka ia

dapatmempertanggungjawabkan amanahnya sebagai seorang khalifah dengan

baik.Kualitas SDM ini tentu saja tak hanya cukup dengan menguasai

ilmupengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga pengembangan nilai-nilai

rohanispiritual,yaitu berupa iman dan taqwa (imtaq).

Dari penjabaran di atas dapatdimengerti bahwa pengembangan SDM

sangat penting, tak hanya dari sudutilmu pengetahuan dan teknologi.Namun,

tak kalah pentingnya adalah dimensispiritual dalam pengembangan SDM.

Kualitas SDM tidak akan sempurna tanpaketangguhan mental-spiritual

keagamaan. Sumber daya manusia yangmempunyai dan memegang nilai-nilai

agama akan lebih tangguh secararohaniah. Dengan demikian akan lebih

mempunyai tanggung jawab spiritualterhadap ilmu pengetahuan serta

teknologi. Sumber daya manusia yang tidakdisertai dengan kesetiaan kepada

nilai-nilai keagamaan, hanya akan membawamanusia ke arah pengejaran

kenikmatan duniawi atau hedonisme belaka. Danjika semangat hedonisme

sudah menguasai manusia, bisa diramalkan yangterjadi adalah eksploitasi alam

sebesar-besarnya tanpa rasa tanggung jawab danbahkan penindasan manusia

terhadap manusia lain.

Dengan demikianpengembanganSDM berdasarkan konsep Islam adalah

membentuk manusiayang berakhlak mulia, yang senantiasa menyembah Allah

yang menebarkanrahmat bagi alam semesta dan bertaqwa kepada Allah.Inilah

yang menjadi arahtujuan pengembangan SDM menurut konsep Islam.

E.Tinjauan Pustaka

Page 30: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Penelitian ataupun studi yang menjelaskan tentang keluarga berencana,

secara umum sudah banyak dilakukan:

1. Jurnal yang dibuat oleh Siti Soleha Mahasiswa Program Studi Ilmu

Pemerintahan Fakulta Ilmu Social Dan Ilmu Politik Universitas

Mulawarman tahun 2016 yang berjudul “Studi Tentang Dampak Program

Keluarga Berencana Di Desa Bangun Mulya Kabupaten Penajam Paser

Utara “ dalam jurnalnya siti soleha menjelaskanProgram KB di kabupaten

Penajam Paser Utara tertuang pada PeraturanDaerah Kabupaten Penajam

Paser Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Badan

Perencana Pembangunan Daerah, Inspektoratdan Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Penajam Paser Utara bagian keenamKeluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan pasal 24 sampai dengan pasal27, yang berisi

tentang tugas pokok dan fungsi dari Kantor Keluarga Berencanadan

Pemberdayaan Perempuan. Selain itu program KB juga tertuang

padaPeraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 28 tahun 2009

tentangPenetapan Jenis Urusan Pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara

yangdiserahkan kepada Desa, pada bab II Jenis Urusan Pemerintahan pasal 2

sampaidengan pasal 4 yang berisi tentang pemerintah daerah menyerahkan

urusanpemerintahan kabupaten kepada desa dalam bidang pertanian dan

ketahananpangan, kehutanan dan perkebunan, kesehatan, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga

sejahtera, dan lainsebagainya. 25

25

https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id

Page 31: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

2. Jurnal yang dibuat oleh Mustika Rahayu Mahasiswi fakultasilmu sosial

dan politik, Universitas Mulawarman tahun 2016 yang berjudul “ Strategi

Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak (BKP3K) dalam proggram Keluarga Berencana Di Desa Tani

Harapan Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara” dalam jurnal nya sari

mustika menjelaskan Keluarga Berencana (KB) merupakan program

sosial dasar yang sangat penting artinya bagi kemajuan bangsa, selain

pendidikan dan kesehatan. Undangundang Nomor 10 Tahun 1992 tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejartera

menyebutkan bahwa Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan

kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta

peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil

bahagia dan sejahtera. Hasil program KB tidak seketika dapat di nikmati,

tetapi sangat menentukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

dan membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh di masa

depan. Terwujudnya SDM yang berkualitas akan membangun generasi

baru bangsa indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di

dunia, terutama dalam era globalisasi dan persaingan bebas.Program

keluarga berencana yang di kenal seperti sekarang ini adalah buah

perjuangan yang cukup lama dari para tokoh atau pelopor di bidang itu

baik di dalam maupun luar negeri.Di luar negeri upaya KB mula-mula

timbul atas prakarsa kelompok orang-orang yang menaruh perhatian pada

Page 32: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

masalah kesehatan ibu. Hal tersebut sejalan dengan ditinggalkan cara-cara

mengatur kehamilan secara tradisional dan mulai digunakannya alat-alat

kontrasepsi yang memenuhi syarat medis, maka di mulailah usaha-usaha

KB dengan tujuan dan sasaran yang lebih luas, tidak terbatas pada upaya

mewujudkan kesehatan ibu dan anak dengan cara membatasi

kehamilan/kelahiran saja. Dalam menekan angka kelahiran dan dapat

mempengaruhi jumlah pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan

masyarakat. Untuk itu, perlu adanya suatu strategi kerja yang tepat untuk

merealisasikan program Keluarga Berencana (KB) sehingga dapat

membantu pemerintah dalam mengatur dan mengendalikan tingkat

pertambahan penduduknya. Strategi kerja di katakan penting dikarenakan

strategi kerja merupakan suatu panduan atau pedoman dari perencanaan

kerja dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pencapaian

tujuan tersebut strategi kerja harus dapat menunjukan bagaimana taktis

yang harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda

sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi26

.

3. Studi lain dilakukan oleh Aminatuzzuhria yang artikelnya berjudul

Implementasi Kebijakan Program Keluarga Berencana Di Kecamatan

BathinVIII Kabupaten Sarolangun.Dalam artikelnya menjelaskan bahwa

Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk membentuk keluarga

sehat dan sejahtera dengan merencanakan kelahiran. Perencanaan itu

bermakna bukan untuk membatasi jumlah anak melainkan mengatur jarak

26

http://ejournal.ip.fisip-

unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2016/10/Mustika%20Rahayu%20(10-21-16-01-47-20).pdf

Page 33: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

waktu kelahiran anak. Di samping itu KBjuga dapat meningkatkan

kesejahteraan ibu dan anak dalam rangkamewujudkan Norma Keluarga

Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang mendasari terwujudnya

masyarakat sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin

terkendalinya penduduk.Pemerintah berusaha mencari berbagi cara untuk

mengatasi masalah kependudukan yang muncul, salah satunyaadalah

dengan melakukan pembangunan dibidang kependudukan melalui

program Keluarga Berencana (KB). Program KB dibuat dengan tujuan

untuk mengurangi angka kelahiran sehingga, ada keseimbangan antara

angka kelahiran dengan angka kematian27

.

4. Sedangkan Studi Lain Yang Di Lakukan Oleh Andy Sofian Sinuhaji

Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Sumatra Utara Medan,

yang berjudul ”Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga

Berencana Kabupaten Karodalam Pelaksanaan Pengendalian Laju

Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Karo” dalam skripsi tersebut Andy

Sofyan menyebutkan bahwa strategi yang dilakukan Badan Pemberdayaan

Perempuan Keluarga Berencana Kabupaten Karo sudah termasuk berhasil

karena sudah berjalan dengan baik, sebab partisipasi masyarakat

Kabupaten Karo sangat tinggi hal ini terlihat dengan semakin tingginya

pengguna alat kontrasepsidi kabupaten karo. Adapun strategi yang di

lakukan adalah koordinasi keterpaduan dan kemitraan, peningkatan

kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas pelayanan

27

http://repository.unja.ac.id/2384/1/H0A113043%20Artikel%20Ilmiah%20AMINATUZ

%20ZUHRIAH.pdf

Page 34: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Pendayungan sebagai potensi sumber daya peningkatan dan pendayungan

sarana program28

.

5. Adapun studi lain yang di lakukan oleh Puji Lestari, M.Hhum, Taat

wulandari, s. pd dan aman, MPd Dosen fakultas ilmu sosial, Universitas

Negeri Yogyakarta Tahun 2010 yang berjudul “Presepsi Dan Partisipasi

Masyarakat Terhadap Program Keluarga Berencana (Studi Di Desa

Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bentul” dalam karya ilmiah

tersebut Puji Lestari, M.HUM, Taat Wulandari S.Pd Dan Aman M.Pd

dalam karya ilmiah tersebut menjelaskan faktor –faktor yang mendorong

masyarakat dalam berpartisipasi dalam kegiatan program Keluarga

Berencana adalah selain masyarakat sudah memahami tentang manfaat

alat konstrasepsi sertta masyarakat mulai menyadari pentingnya

pengendalian pertumbuhan penduduk sehingga program yang di jalan

dapat berjalan dengan baik, selain itu kesehatan ibu juga menjadi perhatian

utama badan keluarga berencana29

. Sedangkan keterlibatan perangkat desa

dalam dalam pelaksanaan program ini adalah dengan memeberikan

fasilitas desa maupun dusun untuk pelaksanaan penyuluhan, disamping

memberi tahu ketika ada program KB. Kemudian dalam hal ini tenaga ahli

kesehatan dan fasilitas masih perlu di tingkatkan, sehingga pelayanan KB

dapat terlaksana dengan lebih baik lagi, serta partisifasi masyarakat

sangatlah di perlukan agar program ini di laksankan pemerintah dapat

terlaksan dengan baik.

28

http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/24797/6.pdf,akses 29

http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Dr.%20Aman,%20M.PD./b.6.PENELITIA

N.pdf,akses

Page 35: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di atas, pada umum

nya penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu. Namun penelitian ini

di lakukan pada tempat dan waktu yang berbeda , penelitian ini di lakukan di

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan

Dan Perlindungan Anak Kabupaten Batang Hari. Akan tetapi, dalam penelitian

ini penulis lebih mengarah kan pada peran dinas tersebut dalam mensukseskan

program bidang keluarga berencana serta faktor-faktor yang menghambat dalam

pelaksanaan kerja tersebut dan upaya dalam mengatasinya.

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi penelitian yang penulis pilih yaitu Kantor Dinas

Pengendaian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Di Bidang Keluarga Berencana. Pemilihan tempat ini sengaja

di lakukan dengan mempertimbangkan hasil pra-penelitian yang dilakukan oleh

penulis yang melihat bahwa penelitian ini sangat cocok dan dapat membantu

penulis untuk menjawab rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini.

Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor penghambat Dinas Pengendaian

Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Keluarga Berencana dalam mensukseskan bidang program keluarga

berencana. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2019 sampai dengan

bulan febuari 2019.

Page 36: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

2. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif kualitatif. Metode pendeketan kualitatif merupakan sebuah metode

yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu

masalah dari pada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif adalah

sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis

dan lebih menampakan proses maknanya.

Sementara metode deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah

yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek

penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain lain) pada saat sekarang

berdasarkan fakta fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.30

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Data yang disajikan diperoleh dari sumber sumber data yang terdiri dari

data data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

data yang didapat dari sumber pertama baik dariindividu atau

perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisoner yang biasa

dilakukan oleh peneliti.31

Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang

30

Amiruddin, Metode penelitian sosial, Yogyakarta : Pramana Ilmu, 2016,hlm 98.

31

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis

(Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada,1996)hlm 42.

Page 37: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

berkenaan dengan peran DPPKBPPPA dalam mensukseskan bidang program

Kb yang di dapat hasil nya melalui wawancara dengan kepala bagian keluarga

berencana.

2. Data skunder

data yang di peroleh atau di kumpulkan oleh orang dengan

pembahasan atau sebagai penunjang dalam penulisan skripsiyang melakukan

penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini, yang

dimaksud data skunder adalah data-data yang mendukunng data

primertersebut yang dipandang berkaitan dengan pokok kajian yang di teliti.

Disamping itu juga data skunder di peroleh dari buku-buku yang berkenaan.32

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh,

Sumber data dapat diperoleh dari tindakan, Pengamatan, ataupun data-data

yang didapat pada saat penelitian berlangsung. Sumber penelitian ini diperoleh

dari :

a. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Batang

Hari.

b. Kepala Bidang Program Keluarga Berencana

c. Para Staf Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Batang

Hari.

32Sugiono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R &

D(Bandung : Alfabeta 2012), Hlm. 308

Page 38: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

d. Artikel, Buku, Dokumen dan sumber data lain yang berkaitan dengan

penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di lakuakn dalam penelitian ini adala :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

caramengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung33

. Akan tetapi observasi atau pengamatan disini di

artikan lebihh sempit yaitu pengamatan dengan indera penglihatan, dan dapat

dikatakan sebagai pengamatan langsung terhadap masalah yang akan di teliti.

Maka peneliti melakukanpengamatan secara langsung dalam situasi sosial

dengan subjek penelitian teknik ini digunakan untuk mengamati,

memahamiperistiwa yang terjadi di lapangan.Dengan adanya penelitian

dilapangan yang ikut berperanserta di harapkan peneliti dapat mendapatkan data

secara langsung dan informasi yang lebih mendalam. Dalam hal ini peneliti

melakukan observasi di Pusat Badan Statistik untuk mengetahui kondisi umum

Kabupaten Batang Hari

b. Wawancara

Data dengan melakukan wawancara (tanya jawab) dengan sampel

responden yang telah di tentukan dengan memakai pedoman wawancara yang

33

Iskandar , Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif. (Jakarta

:GP PRESS 2008), Hlm 253

Page 39: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

sudah ditentukan terlebih dahulu, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Maksudnya adalah usaha mengumpulkan informasi dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan , untuk di jawab secara lisan pula34

.

Sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat bertanggung jawabkan

akan kebenarannya, adapun informan dalam penelitian ini adalah kepala bidang

program KB kabupaten batang hari.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi

untuk memperkuat kebenaran data yang akan di analissi. Metode dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Metode dokumentasi bisa

berbentuk dokumen resmi internal yang berupa memo, buku, surat kabar, majalan,

notulen rapat dan sebagainya.

5. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan Skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan

sampel. Unit analisis dapat berupa organisasi, Baik itu pemerintahan maupun

organisasi swasta atau sekelompok orang.35

Dalam penelitian ini unit analisis datanya melalui kantor DPPKBPPPA

Penetapan unit analisis tersebut, kerena penelitian yang digunakan tidak

menggunakan populasi dan sampel, namun hanya menggunakan dokumen

34

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rinekan Cipta, 1997), Hlm.165 35

Ibid,hlm 48

Page 40: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

dokumnen, wawancara yang berasal dari Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Kabupaten Batang Hari dan imformasi dari staf-staf kantor.

6.Teknik Analisis data

Analisis data adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuan nya dapat di informasikan

kepada orang lain.36

Secara garis besar cara yang dipergunakan dalam

menganalisis data-data penelitian ini adalah :.

a. Analisis Domain

Analisis domain biasanya dilakukan untuk memperoleh gambaran /

pengertian yang bersifat umum dan relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup

di suatu fokus permasalahan yang diteliti. Analisis domain digunakan untuk

menganalisis data yang diperoleh dari lapangan penelitiann secara garis besar nya

yaitu mengenai gambaran umum Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten

Batang Hari.

Adapun data yang penulis secara domain adalah sebagai berikut :

1. Sejarah singkat berdirinya Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Kabupaten Batang Hari.

2. Struktur organisasi

36

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan RNB (Bandung : Alfabeta,2013)hlm, 137

Page 41: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

3. Fungsi dan Tugas Pokok

b. Analisis Taksonomi

Analisis Taksonomi adalah analisis lanjutan yang lebih rinci dan mendalam

yang ditetapkan pada batas doamin tertentu yang sangat berguna dalam upaya

mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena fokus yang menajdi sasaran

pemerintah. Analisis Taksonomi ini digunakan dalam menganalisis data tentang

implementasi kebijakan dan factor yang menghambat Dinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan

Anak Kabupaten Batang Hari dalam mensukseskan bidang program KB.

c. Analisis Komponensial

Analisis komponensial baru dilakiukan setelah mempunyai cukup banyak

fakta atau informasi dari hasiln wawancara dan observasi yang melacak kontras-

kontras tersebut oleh peneliti atau dicarikan dimensi yang biasanya

mewadahinya.37

Analisis kompensial ini diperoleh setelah adalanya analisis

domain yakni alternatif terakhir yang dijadikan sandaran untuk menjawab

permasalahan permasalahan tentang faktor-faktor yang menghambat Dinas

Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Kabupaten Batang Hari dalam mensukseskan bidang program

KB .

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah penulisan dan penyusunan serta pemahaman

tentang skripsi ini agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan setting yang

37

Sanafiah Faisal,Penelitian kualitati Dasar dan Aplikasinya, (Malang:YA 3,1990),hlm,47

Page 42: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

telah penulis tentukan sebelumnya, maka terlebih dahulu ditentukan susunan dan

sistematika penulisan yakni sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari : Latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan tinjauan

pustaka.

BAB II : Prosedur penelitian yang terdiri dari : Lokasi penelitian, Jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data, unit analisis, teknik analisis data,

dan sistematika penulisan.

BAB III : gambaran umum DPPKBP3A Kabupaten Batang Hari yang

terdiri dari : Letak geografis, tugas dan fungsi, struktur organisasi kantor

DPPKBP3A, Visi dan Misi.

BAB IV : Hasil Penelitian yang terdiri dari : PeranDinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga Berencana, Pembrdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak (DPPKBP3A) dalam mensukseskan program bidang

KB dan Faktor-Faktor penghambat Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pembrdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

(DPPKBP3A) dalam mensukseskan program bidang KB dan Upaya yang

dilakukan dalam mengatasi Faktor penghambat dinas pengendalian

penduduk, keluarga berencana, pembrdayaan perempuan dan perlindungan

anak (DPPKBP3A) dalam mensukseskan program bidang KB.

BAB V :berisi tentang kesimpulan dan hasil penelitian. Serta saran-saran

terkait faktor-faktor yang menghambat dinas pengendalian penduduk,

Page 43: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

keluarga berencana, pembrdayaan perempuan dan perlindungan anak

(DPPKBP3A) dalam mensukseskan program bidang KB.

JADWAL PENELITIAN

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian

dilapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat

pada tabel jadwal penelitian sebagai berikut:

No. Kegiatan Tahun 2019

Januari

februari mar april Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul X

2. Pembuatan Proposal X

3. Perbaikan Proposal

dan Seminar

X

4. Surat Izin Riset X

5. Pengumpulan Data X

6. Pengolahan Data X

7. Pembuatan Laporan X

Page 44: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

8. Bimbingan dan

Perbaikan

X

9. Agenda dan Ujian

Skripsi

X

10. Perbaikan dan

Perjilidan

X

Page 45: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dalam rangka mewujudkan pelayanan administrasi pemerintah bidang

pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak di Kabupaten Batang Hari, Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak dibentuk

dengan Perbup No. 49 Th2016.38

Dinas Pengendalian Penduduk merupakan

pergantian no menkulator yang semula bernama Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan. Namun semenjak dikeluarkannya Perbup No. 49 Th

2016 maka berubah nama menjadi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pada awalnya

OPD Keluarga Berencana tergabung dengan Kependudukan Catatan Sipil

sedangkan Pemberdayaan Perempuan merupakan bagian Tupoksi dari Bagian

Kesra Kantor Bupati. Berdasarkan evaluasi, analisis dan telah kelembagaan

daerah, beban tugas Pembdayaan Perempuan sangat banyak dan kompleks,

sehingga pekerjaan tidak mampu dicapai dengan

optimalapabilatetapbagiandariKesra.Adanyahubungan antara Pemberdayaan

Perempuan dengan Keluarga Berencana, dipandang perlu untuk menyatukan serta

38

Laporan kinerja-SKPD 2017 DPPKBPPPA

Page 46: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

membentuk Dinas yang Mengurusi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

Perempuan. Dinas pengendalian penduduk mempunyai landasan hukum.39

1. Landasan Hukum

LandasanHukum yang Digunakan dalam Penyusunan Laporan

Akuntabilitasiniadalah1sebagaiberikut :

a. Undang-UndangNomor23Tahun 2014 tentangPemerintah Daerah

(Lembaran)

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

LembaranNegara Republik IndonesiaNomor5587) sebagaimana telah

diubah denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

TambahanLembaran NegaraRepublik Indonesia 5679);1

b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran)

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

NegaraRepublik Indonesia 5494);Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah.

c. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor 54 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Penyusunan, PengendaliandanEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan

Daerah.

39

Peraturan bupati No 49 tahun 2016

Page 47: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

d. PeraturanMenteriPendayagunaanAparatur Negara

danReformasiBirokrasiNomor53 Tahun 2014

tentangPetunjukTeknisPenyusunanPerjanjianKinerja,PelaporanKinerjadan

ReviuatasLaporanKinerja

e. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review atas

LaporanKinerja

f. EdaranMentri PAN dan RB Nomor : 3 Tahun 2018 Tentang Reviu

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Tata CaraPenyampaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

PenetapanKinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

h. InpresNomor 7 Tahun 1999 tentangAkuntabilitasdanKinerjaInstansi

Pemerintah.

i. SK Menteri PAN Nomor 203 / MPAN/2002 Tanggal 24 Juli 2002 Tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

j. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Page 48: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

k. PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

Birokrasi No.25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah.

l. SK Kepala LAN No.239 / IX / 6 / 8 / 2003 Tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan LAPORAN KINERJA.

m. Intruksi Gubernur Jambi Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Provinsi Jambi

n. PeraturanDaerah KabupatenBatangHariNomor 11 Tahun

2016tentangPembentukandanSusunanPerangkat Daerah (Lembaran

Daerah KabupatenBatangHariTahun 2016 Nomor 11).

o. Peraturan Bupati Nomor 59 Tahun 2016

tentangpedomanPenyusunanPenetapanKinerjadanPelaporan Akuntabilitas

Kinerja InstansiPemerintah.

p. Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksana

PenyusunanPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review

atas LaporanKinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Batang Hari.

q. PeraturanBupatiBatangHariNomor 49 Tahun 2016 tentangKedudukan,

TugasdanFungsi, SusunanOrganisasidan Tata

KerjaDinasPengendalianPenduduk,KeluargaBerencana,PemberdayaanPere

mpuandanPerlindunganAnak ( BeritaDaerah KabupatenBatangHariTahun

2016 Nomor 49).

Page 49: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

B. Visi dan misiDinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan Dan Perlindungan Anak memiliki visi dan misi yaitu :

1. visi

mewujudkan pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berkualitas,

pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.

2. misi

Agar visi tersebut dapat tercapai maka misi DPPKBPPPA adalah sebagai

berikut :

- Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk melalui kesertaab ber-

kb

- meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui keluarga

kecil sejahtera.

- meningkatkan kualitas dan kapasitas perempuan, pengarustamaangender

dan perlindungan anak.

-meningkatkan peran serta masyarakat dalam program kependudukan

keluarga berencana, pembangunan keluarga ,pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak.40

40

Dokumentasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan Dan Perlindungan Anak

Page 50: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

C. Struktur Organisasi tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Sesuai dengan peraturan Bupati Batang Hari No 49 Tahun 2016 Tentang

tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Dinas

Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak. Perubahan atas Perda Kabupaten Batang Hari No 4 tahun

2008 tentang susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah. Dinas

Page 51: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencanan, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anakdipimpin Olehseorang Kepala Dinas dengan Unit Kerja terdiri

dari 1 Sekretaris dan 5 Bidang yaitu :41

1. Sekretaris Membawahi :

a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

b. Subbagian Keuangan.

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

2. Bidang pengendalian Pendudukan Data dan Informasi

a. Kepala Seksi Pengendalian Penduduk

b. Kepala Seksi Pendayagunaan PLKB dan Kader KB

c. Kepala Seksi Data dan Informasi Keluarga

3. Bidang Keluarga Berencana, Advokasi dan Penggerakan

a. Kepala Seksi Distribusi Alokon.

b. Kepala Seksi Jaminan Pelayanan KB

c. Kepala Seksi Advokasi, Penggerakan dan Pembinaan Kesertaan KB.

4. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera

b. Kepala Seksi Bina Ketahanan keluarga Balita, Anak dan Lansia

c. Kepala Seksi Bina Ketahanan Remaja

5. Bidang Pengarusutamaan gender dan Pemberdayaan Perempuan

a. Kepala Seksi Pengarusutamaan gender

41

Rencana strategis- DPPKBPPPA 2016-2021

Page 52: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

b. Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan

c. Kepala Seksi Kelembagaan Perempuan dan Jejaring Kerjasama

6. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak

a. Kepala Seksi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan

Perdagangan Orang

b. Kepala Seksi Perlindungan Khusus Anak

c. Kepala Seksi Pemenuhan Hak Anak dan Pengasuhan Alternatif.

D. kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Dinas

Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anakpada Kabupaten Batang Hari

Berdasarkan Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 49 Tahun 2016 Tentang

kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Dinas

Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anakpada Kabupaten Batang Hari..

Adapun Tugas pokok dan Fungsi dimaksud sebagai berikut :42

1. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

Mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan

Pemerintahan dibidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menjadi Kewenangan

Daerah dan tugas Pembantuan yang diberikan Kepala Daerah. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Dinas

42

Ibid.

Page 53: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Prempuan dan

Perlindungan Anak mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak;

b) Menetapkan rencana strategis Dinas untuk mendukung visi dan

misi daerah dan kebijakan bupati;

c) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah

dibidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak ;

d) Menetapkan Rencana kerja Dinas menurut skala prioritas dan

mendistribusikannya kepada bawahan;

e) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian

PendudukKeluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak.

f) Pelaksanaan perencanaan dan Pengendalian Kependudukan dan

KeluargaBerencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak, pengkoordinasian dan pelaksanaan Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak yang meliputi Kabupaten, Kecamatan, desa dan

kelurahan termasuk dukungan dana, sarana dan prasarana; dan

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan

bidang tugasnya.

Page 54: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

B. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan Pelayanan Teknis dan Administratif

serta Koordinasi Pelaksanaan Tugas dilingkungan Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang

mempunyai fungsi:

a) Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas Pengendalian

Penduduk,Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak;

b) Menghimpun, mengkoordinasikan, perencanaan dan pelaksanaan

program dan anggaran Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga

Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

c) Mengkoordinir dan pengelolaan administrasi kepegawaian,

administrasi persuratan, kearsipan, inventarisasi dan rumah tangga

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan PerlindunganAnak;

d) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap rencana-rencana

program dan kegiatan tahunan maupun lima tahunan Dinas

Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak;

e) Penyelenggaraan urusan ketatausahaan rumah tangga, kepegawaian,

hukum,dan organisasi serta hubungan masyarakat; dan

f) Penyelenggaraan urusan keuangan, perbendaharaan, akuntansi,

verifikasi,ganti rugi, tindak lanjut LHP dan pengelolaan sarana

Page 55: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

C. Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Subbagian Perencanaan ,Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas

melakukan koordinasi penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan program

di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak. dengan fungsi 43

:

a) Menyusunan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan

administrasi dan pelaksanaan dibidang perencanaan program, evaluasi dan

pelaporan;

b) Membantu menyiapkan bahan koordinasi perencanaan program kegiatan;

c) Menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan dilingkungan Dinas

Kependudukan Keluarga Berencanan, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak dan menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan

pelaporan;

d) Memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dibidang tugasnya

kepadabawahan;

e) Menyusun rencana program dan kegiatan badan, baik jangka panjang,

menengah dan tahunan;

f) Mengumpulkan, mengolah, menganalisa data dari masing-masing bidang

untuk keperluan perencanaan program dan kegiatan;

43

Ibid

Page 56: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

g) Melaksanakan koordinasi antar bidang dalam menyusun perencanaan

program;

h) Memberi saran dan pendapat kepada atasan sebagai bahan

pertimbanganpengambilan kebijakan, dan

i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidangtugasnya;

D. Kepala Subbagian Keuangan.

Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi

keuangan, perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut Laporan

Hasil Pemeriksaan Keuangan.dengan fungsi:

a) Mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi dan pelaksanaan dibidang keuangan

b) Menghimpun data dan menyusun rencana kebutuhan anggaran keuangan;

c) Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;

d) Melakukan verifikasi, pembukuan dan akuntansi;

e) Menyusun laporan hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang

tugasnya

f) Memberi saran dan pendapat kepada atasan sebagai bahan

pertimbanganpengambilan kebijakan, dan

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya;

E. Subbagian Umum dan Kepegawaian

Page 57: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

pemberian dukungan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian,

arsip , dokumentasi dan pengelola barang milik/kekayaan Negara serta sarana.44

a) Mengumpulkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan administrasi kepegawaian;

b) Menyiapkan bahan penyenggaraan administrasi kepegawaian dan

perkantoran;

c) Menyiapkan buku pengelolaan aset, rumah tangga, humas dan

keprotokolan;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan analisis jabatan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan;

e) Memberi bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis dibidang

tugasnyakepada bawahan;

f) Memelihara dan menjaga keamanan, kebersihan kantor serta rumah

tanggabadan;

g) Meneliti, mamaraf, menandatangani, meneruskan naksah dinas;

h) Menyiapkan bahan rekomendasi yang diperlukan untuk promosi, mutasi

rencana penambahan pegawaian baru serta pensiun sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karir pegawai;

j) Mengkoordinasikan pembuatan sasaran kerja pegawai negeri sipil (SKP)

olehatasan masing-masing;

44

Ibid

Page 58: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

k) Melaksanakan koordinasi dengan bidang lainnya;

l) Melaksanakan evaluasi realisasi pelaksanaan tugas dibidang kepegawaian

danumum;

m) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

n) Memberi saran dan pendapat kepada atasan sebagai bahan

pertimbanganpengambilan kebijakan, dan

o) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidangtugasnya.

F. Kepala Bidang Pengendalian Kependudukan Data dan Informasi

Bidang Pengendalian Penduduk, Data dan Informasi mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang

pengendalian penduduk, mempunyai fungsi45

:

a) Perumusan kebijakan teknis daerah dibidang Pengendalian Penduduk ,

Datadan Informasi, sistem informasi keluarga, bidang pengendalian

pendudukPengendalian Penduduk , Data dan Informasi ;

b) Pelaksanaan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) dibidang

pengendalianpenduduk, sistem informasi keluarga bidang, Pengendalian

Penduduk , Datadan Informasi;

c) Pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah

dalamrangka pengendalian kuantitas penduduk;

d) Pelaksanaan pemetaan perkiraan Pengendalian Penduduk, Data dan

Informasidi Kabupaten;

45

Ibid

Page 59: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

e) Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta

organisasikemasyarakatan tingkat Kabupaten, Pengendalian Penduduk ,

Data danInformasi ;

f) Pelaksanaan pendayagunaan tenaga penyuluh KB (PKB/PLKB);

g) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang pengendalian

penduduk,sistem informasi keluarga, bidang Pengendalian Penduduk, Data

danInformasi;

h) Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dibidang pengendalian

penduduk,sistem informasi keluarga, bidang pengendalian penduduk dan

keluargaberencana;dan

i) Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas;

G. Kepala Seksi Pengendalian Penduduk

Kepala Seksi Pengendalian Penduduk mempunyai tugas :

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Kepala Seksi pengendalian

penduduk;

b) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi dibidang

pengendalianpenduduk;

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pengendalian penduduk;

d) Mencari,mengumpulkan, menghimpun, bahan–bahan/data untuk

penetapan kebijakan pengendalian penduduk;

e) Menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran kegiatan

pengendalianpertumbuhan penduduk;

f) Melaksanakan program dan kegiatan pengendalian penduduk;

Page 60: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

g) Memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang hasil

daripelaksanaan program kegiatan pengendalian penduduk kepada atasan;

h) Memberi saran dan pendapat kepada atasan sebagai bahan

pertimbangandalam pengambilan kebijakan;

i) Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan tugas; dan

j) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

H. Kepala Seksi Pendayagunaan PLKB dan Kader KB

Kepala Seksi Pendayagunaan PLKB dan Kader KB, Mempunyaitugas46

:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Kepala Seksi

Pendayagunaan PLKBdan Kader KB;

b) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi Kepala Seksi

Pendayagunaan PLKB dan Kader KB;

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi Pendayagunaan PLKB

dan KaderKB;

d) Melaksanakan program dan kegiatan Pendayagunaan PLKB dan

Kader KB;

e) Memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang hasil dari

pelaksanaan program kegiatan Pendayagunaan PLKB dan Kader

KB;

f) Memberi saran dan pendapat kepada atasan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;

46

Ibid.

Page 61: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

g) Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan

tugas; dan

h) Melaksakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengantugasnya.

I. Kepala Seksi Data dan Informasi Keluaraga

Kepala Seksi Data dan Informasi Keluargamempunyai tugas :

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Data dan Informasi;

b) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan tehnis dan strategi penyampaian

datadan informasi pengendalian Kependudukan;

c) Melaksanakan program dan kegiatan Pengendalian Kependudukan

danInformasi Keluarga;

d) Melakukan koordinasi monitoring, evaluasi terhadap

penyelenggaraanprogram dan kegiatan Pengendalian Kependudukan dan

Informasi Keluarga;

e) Melaksanakan pendataan pengolahan, pemutakhiran,menganalisa

danpenyediaan data keluarga;

f) Memanfaatkan jaringan komunikasi untuk menyampaikan

informasiperkembangan dan kemajuan dibidang pengendalian penduduk

KeluargaBerencana dan pembangunan keluarga;

g) Membuat dan menyusun laporan bulanan dan tahunan bidang informasi

dananalisis program;

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

denganbidang tugasnya.

Page 62: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

J. Bidang Keluarga Berencana, Advokasi Dan Penggerakan

Kepala Bidang Keluarga Berencana, Advokasi dan Penggerakan mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaankebijakan

dibidang Keluarga Berencana, Advokasi dan Penggerakan. mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan teknis daerah dibidang Keluarga Berencana,

Advokasidan Penggerakan;

b) Pelaksanaan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) dibidang

keluargaberencana, Advokasi dan Penggerakan;

c) Pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian

alatobat kontrasepsi di Kabupaten Batang Hari;

d) Pelaksanaan pelayanan KB di Kabupaten Batang Hari;

e) Pelaksanaan pembinaan, kesertaan ber KB di Kabupaten Batang Hari;

f) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang Keluarga

Berencana,Advokasi dan Penggerakan;

g) Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dibidang Keluarga

Berencana,Advokasi dan Penggerakan;dan

h) Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;

K. Kepala Seksi Distribusi Alokon

Kepala Seksi Distribusi Alokon mempunyai tugas:

a) Menyusun rencana program dan kegiatan distribusi Alokon;

b) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategi distribusi

Alokon;

c) Melaksanakan program dan kegiatan distribusi Alokon;

Page 63: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

d) Menganalisa kebutuhan alokon bagi pasangan usia subur di Kabupaten

Batang Hari;

e) Menerima, menyimpan, dan mendistribusikan alokon ke fasilitas

kesehatan;

f) Melakukan koordinasi monitoring, evaluasi terhadap kebutuhan dan

ketersediaan alokon di fasilitas kesehatan KB;

g) Membuat dan menyusun laporan bulanan dan tahunan Seksi

distribusiAlokon; dan

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugasnya.

L. Kepala Seksi Jaminan Pelayanan KB

Kepala SeksiJaminan Pelayanan KB mempunyai tugas :

a) Mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun rencana kebijakan

operasionalpelayanan KB;

b) Menyusun rencana Program dan kegiatan seksi Jaminan Pelayanan

KB;

c) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan tehnis dan strategis

operasionalpelayanan KB;

d) Melaksanakan program dan kegiatan dibidang pelayanan KB;

e) Melakukan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan

terhadappeyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan KB;

f) Mengumpulkan bahan-bahan dalam rangka mendukung

pelaksanaanpelayanan KB;

Page 64: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

g) Membantu melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan

singkronisasikebijakan operasional pelayanan KB;

h) Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja peningkatan jaminan

danpelayanan dibidang keluarga berencana;

i) Mengumpulkan bahan dan menyusun program kegiatan dan

anggaranpeningkatan jaminan dan pelayanan keluarga berencana;

j) Menyiapkan bahan dalam rangka melakukan upaya-upaya

terciptanyaketerpaduan dan sinkronisasi peningkatan jaminan dan

pelayanan KB;

k) Mengumpulkan bahan dan data dalam rangka melakukan upaya-

upayaterciptanya pengembangan rumusan pelaksanaan dan

pembinaan peningkatanjaminan dan pelayanan keluarga berencana;

l) Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka melakukan hubungan

kerjadengan komponen dan instansi teknis terkait dalam

perumusan kegiatan danpelaksanaan peningkatan jaminan dan

pelayanan KB; dan

m) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

sesuai dengantugasnya

M. Kepala Seksi Advokasi, Penggerakan dan Pembinaan Kesertaan KB

Kepala Seksi Advokasi , Penggerakan dan Pembinaan Kesertaan KBmempunyai

tugas47

:

47

Ibid

Page 65: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

a) Mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun rencana kebijakan

operasionalAdvokasi , Penggerakan dan Pembinaan Kesertaan KB;

b) Menyusun rencana program dan kegiatan Advokasi , Penggerakan

danPembinaan Kesertaan KB;

c) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis

operasionalAdvokasi , Penggerakan dan Pembinaan Kesertaan KB;

d) Melaksanakan program dan kegiatan dibidang Advokasi , Penggerakan

danPembinaan Kesertaan KB;

e) Mengumpulkan bahan-bahan dalam rangka mendukung pelaksanaan

kegiatanAdvokasi , Penggerakan dan Pembinaan Kesertaan KB;

f) Membantu melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan

singkronisasikebijakan operasonal kegiatan Advokasi , Penggerakan dan

PembinaanKesertaan KB;

g) Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja Advokasi , Penggerakan

danPembinaan Kesertaan KB;

h) Mengumpulkan bahan dan data dalam rangka Pembinaan Kesertaan KB

i) Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka melakukan hubungan

kerjadengan komponen dan instansi teknis terkait dalam perumusan

kegiatan danpelaksanaan peningkatan pembinaan dan peningkatan

kesertaan KB;

j) Melakukan koordinasi, monitoring,evaluasi dan pelaporan

terhadappeyelenggaraan program dan kegiatan Advokasi , Penggerakan

Page 66: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

danPembinaan Kesertaan KB; danMelaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Bidang sesuai dengantugasnya.

N. Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaankebijakan dibidang

Ketahanan dan Kesejahteraan dan mempunyai fungsi:48

a) perumusan kebijakan teknis daerah dibidang Ketahanan dan

KesejahteraanKeluarga;

b) pelaksanaan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) dibidang

Ketahanandan Kesejahteraan Keluarga;

c) pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Bina Keluarga Balita;

d) pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang pembinaan remaja;

e) pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Bina Keluarga Lansia

danrentan;

f) pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Pemberdayaan

Keluargasejahtera melalui usaha mikro keluarga;

g) pemantauan dan evaluasi dibidangKetahanan dan Kesejahteraan

Keluarga;

h) pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dibidang Ketahanan

danKesejahteraan Keluarga;dan

i) pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya.

O. Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga

48

Ibid

Page 67: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas :49

a) mempersiapkan dan mengelola bahan perumusan kebijakan teknis

dibidangpemberdayaan keluarga sejahtera;

b) menyiapkan bahan koordinasi, pelaksanaan program, dan kegiatan,

pembinaanpemberdayaan institusi masyarakat dan mitra kerja;

c) menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran dan menetapkan

kegiatandibidang pemberyaan keluarga, pembinaan intitusi masyarakat

dan kelompokpembinaan keluarga;

d) mengumpulkan bahan dan menyusun rencana program dan kegiatan di

bidangpemberdayaan keluarga, pembinaan institusi masyarakat dan

kelompokbinaan keluarga;

e) mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegitan

pemberdayaankeluarga sejahtera;

f) melakukan koordinasi, monitoring, mengevaluasi dan pelaporan

terhadappenyelenggaraan program dan kegiatan dibidang pemberdayaan

keluargasejahtera;

g) menyiapkan bahan pembinaan, petunjuk teknis,

mengkoordinasikan,melaksanakan program, dan kegiatan, bidang

pembinaan pemberdayaankeluarga, pembinaan institusi masyarakat dan

kelompok binaan keluargasejahtera;

h) memberi tugas, membimbing, mengoreksi, mengevaluasi hasil

pelaksanaanpekerjaan bawahan;

49

Ibid

Page 68: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

i) memberi saran dan pendapat kepada Kepala Bidang sebagai

bahanpertimbangan pengambilan kebijakan; dan

j) melaksanakana tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

denganbidang tugasnya

P. Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita , Anak dan Lansia

Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita , Anak dan Lansia,

mempunyai tugas :50

a) menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan,mengkoordinasikan penyelengaraan tugas Bina Ketahanan

Keluarga Balita,Anak dan Lansia;

b) menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran program kegiatan

BinaKetahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia;

c) mengumpulkan bahan dan menyusun rencana program kegiatan

BinaKetahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia;

d) menyusun rencana program dan kegiatan Bina Ketahanan Keluarga

Balita,Anak dan Lansia

e) Menyiapkanbahanpembinaan,petunjuktehnis,mengkoordinasikan,melaksa

nakan program dan kegiatan pembinaanketahanan Keluarga Balita, anak

dan Lansia;

f) menyiapkan bahan pembinaan, melaksanakan koordinasi, pembinaan

terhadapkelembagaan atau perkumpulan yang ada di masyarakat;

50

Ibid

Page 69: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

g) monitoring, mengevaluasi dan membuat laporan tentang hasil

daripelaksanaan kegiatan Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia

sertamemberi masukan dan saran atau pendapat kepada Kepala Bidang

sebagaibahan pertimbangan pengambilan kebijakan;memberi tugas,

membimbing, mengkoreksi, mengevaluasi, hasil pelaksanaanpekerjaan

bawahan;

h) melaksanakana tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

denganbidang tugasnya.

Q. Kepala Seksi Bina Ketahanan Remaja

Seksi Bina Ketahanan Remaja mempunyai tugas :51

a) mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun rencana kebijakan

binakeluarga remaja dan Generasi Berencana;

b) menyusun rencana program dan kegiatan Bina Ketahanan Remaja;

c) mengumpulkan bahan-bahan dalam rangka mendukung

pelaksanaanpembinaan keluarga remaja, Generasi Berencana, dan

kesehatan reproduksi;

d) membantu melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan

singkronisasikebijakan dalam rangka bina ketahanan remaja;

e) menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka melakukan hubungan

kerjaDenga komponen dan instansi tehnis terkait pelaksanaan peningkatan

binaketahanan remaja;

51

ibid

Page 70: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

f) menentukan dan menetapkan sasaran kegiatan penyelengaraan bina

ketahananremaja;

g) melaksanakan program dan kegiatan bina ketahanan remaja;

h) melakukan koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan

terhadappenyelenggaran program dan kegiatan;

i) memberi masukan, saran atau pendapat kepada Kepala Bidang sebagai

bahanpertimbangan pengambilan kebijakan;

j) memberi tugas, membimbing, mengoreksi, mengevaluasi hasil

pelaksanaanpekerjaan bawahan;dan

k) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

denganbidang tugasnya.

R. Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaankebijakan di

Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, dan mempunyai

fungsi:

a) penyiapan Perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender

danpemberdayaan perempuan dibidang ekonomi, sosial, politik hukum

dankualitas keluarga;

b) penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan

pelaksanaanpengarusutamaan gender dan pemberdayaan

perempuandibidang ekonomi,sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

Page 71: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

c) penyiapan perumusan kajianpelaksanaan pengarusutamaan gender

danpemberdayaan perempuan dibidang ekonomi, sosial, politik hukum

dankualitas keluarga

d) penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan

pelaksananpengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan

dibidang ekonomi,sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

e) penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan

pelaksanaanpengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan

dibidang ekonomi,sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

f) penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi

penerapankebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan

pemberdayaanperempuan dibidang ekonomi, sosial, politik hukum dan

kualitas keluarga;

g) pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan

kebijakanpelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan

perempuandibidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

h) penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan,

analisisdan penyajian data dan informasi gender dibidang ekonomi, sosial,

politikhukum dan kualitas keluarga;

i) penyiapan forum koordinasi penyusunan pengumpulan, pengolahan,

analisisdan penyajian data dan informasi gender dibidang ekonomi, sosial,

politikhukum dan kualitas keluarga;

Page 72: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

j) penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan

pengumpulan,pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi

gender dibidangekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

k) penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan

pengumpulan,pengolahan, analisi dan penyajian data dan informasi gender

dibidangekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

l) penyiapan kelembagaan pengarusutamaan gender;

m) penyiapan standarisasi lembaga penyelia layanan pemberdayaan

perempuan;

n) penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyelia

layananpeningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan

gender dan hakanak; dan

o) pemantauan analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan

kebijakanpengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan

informasi genderdibidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas

keluarga.

S. Kepala Seksi Pengarusutamaan Gender

Kepala Seksi Pengarusutamaan Gender mempunyai tugas :52

a) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan

programkegiatan pada Seksi Pengarusutamaan Gender;

52

ibid

Page 73: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

b) menyiapkan bahan perumusan Petunjuk Teknis pelaksanaan

programkegiatan pada Seksi Pengarusutamaan Gender;

c) merancang konsep dasar pelaksanaan kegiatan pada seksi

PengarusutamaanGender;

d) melaksanakan kegiatan pengarusutamaan gender sesuai petunjuk teknis

yangditetapkan;

e) mengumpulkan bahan, merancang konsep dasar sistem data gender;

f) melaksanakan konsultasi, koordinasi dan sinkronisasi Program

KegiatanPengarusutamaan Gender;

g) melaksanakan pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

sertamemberikan masukan ke pimpinan tentang pelaksanaan program

kegiatanPengarusutamaan Gender;

h) memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap hasil perkerjaan

bawahan;dan

i) melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan

tugaspokok dan fungsinya.

Page 74: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

BAB IV

Pembahasan Dan Hasil Penelitian

A. Peran dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak dalam mensukseskan bidang program

keluarga berencana

Menurutundang-undang nomor: 52 tahun 2009 tentang perkembangan

penduduk dan pembangunan keluarga menjelaskan bahwa perkembangan

penduduk dan pembangunan keluargaharus mendapatkan perhatian khususu

dalam rangka pembangunan nasiaonal berkelanjutan oleh karena itu hakikat

pembangunan nasional adalah pembangunan SDM (sumber daya manusia) seutuh

nya. Sejalan dengan nawacita ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia, hal ini mengandug pengertian bahwa manusia Indonesia haruslah

menjadi individu-individu yang berkualitas secara fisik, mental, spiritual, dan

social, sejak dari anak-anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.53

Program keluarga berencana tentunya sangat menbantu pemerintah dalam

meningkatkan kualitas sdm karna meningkat kan kualitas sdm merupakan tugas

dari kb , tercipta nya manusia berkualitas berasal dari keluarga berkualitas. Untuk

bisa membangun keluarga yang berkualitas ini tentu nya tidak bisa terlepas dari

bagaimana peran pemerintah, lembaga , dan partisipasi seluruh masyarakat dalam

melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap penduduk.

Dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak merupakan intansi yang di beri kewenangan

53

Undang-undang No. 52 Tahun 2009

Page 75: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

untuk melaksanakan tugas teknis dalam pembinaan keluarga, sebagaimana amanat

undang-undang nomor 52 tahun 2009, tentang perkembangan penduduk dan

pembangunan keluarga dan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang

pembagian urusan pemerintah yang di laksanakan bersama oleh pemerintah pusat,

daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.

Dalam menjalankan tugas nya tentunya nya DPPKBPPPA mempunyai

tugas dalam melaksanakan tugas pemerintah di bidang keluarga berencana yang

mana tiap-tiap daerah memilik kebijakan masing masing akan tetapi harus

berdasarkan kebijakan dari pusat , kalimat ini di benarkan oleh kepala dinas

DPPKBPPPA Kab. Batang Hari beliau menyatakan:

“kalau membuat kebijakan dalam program kerja tentu nya harus

berdasarkan perpaduan antara kebijakan nasional dan kebijakan di daerah”

Sesuai dengan perpres nomor 62 Tahun 2010 BKKBN mempunyai tugas

yaitu, meliputi54

:

1. Perumusan kebijakan nasional dibidang pengendalian penduduk dan

penyelenggaraan

keluarga berencana.

2. penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pengendalian

pendudukan dan penyelenggaraan keluarga berencana

3. pelaksanaan advokasi dan koordinasi dibidang pengendalian penduduk dan

penyelenggaraan keluarga berencana

4. penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi dibidang

pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

54

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 62 Tahun 2010 Tentang Badan

Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasiaonal, Pasal 3 Ayat (1).

Page 76: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

5. penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi dibidang pengendalian

penduduk dan penyelanggaraan keluarga berencana.

6. pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi dibidang pengendalian

pertumbuhan penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Selain arah kebijakan yang dikeluarkan, BKKBN pusat maupun yang ada

didaerah mempunyai tugas yang harus mereka jalankan, khususnya untuk daerah

Kab. Batang Hari sendiri DPPKBPPPA mempunyai tugas yang dapat menunjukan

apakah peran dan fungsi DPPKBPPPA sebagai instansi yang mengendalikan laju

pertumbuhan penduduk dapat berjalan sesuai dengan posisi dan koridornya

masing-masing terutama para pengawai yang mempunyai peran tersendiri sesuai

dengan jabatan yang mereka miliki.

Dalam menjalan kan tugas tentunya DPPKBPPPA telah membentuk

bidang yang akan menjalankan fungsinya sesuai dengan peraturan dari pusat

terutama di bidang keluarga berencana telah menenetukan bidang-bidang yang

akan mengatasi hal tersebut sesuai dengan fungsi dan peran yang mereka miliki.

Dalam laju pertumbuhan penduduk kabupaten Batang Hari masih bisa di

katakan seimbang hal ini ini di katakana oleh bapak Zulkifli S.ip tentang peran

nya dalam keluarga berencana.

“ kalau masalah kepadatan penduduk kabupaten Batang Hari terlalu padat

karna kabupaten ini masih memiliki wilayah yang luas sedangkan

penduduknya masih sedikit , di sini kami berperan Untuk meningkat kan

sumber daya manusia sesuai nawacita yang kelima dengan pokus kepada

program pembangunan keluarga karna terciptanya manusia yang

berkualitas di mulai dari keluarga yang hebat .”55

Pernyataan tersebut juga sama di katan kadis DPPKBPPPA beliau mengatakan

55

Wawancara Dengan Bapak Zulkifli S.Ip Kepala Bidang Keluarga Berencana 22 Januari

2019

Page 77: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

“ disini bidang keluarga berencana tidak hanya membicarakan tentang

kepadatan penduduk akan tetapi bidang keluarga berencana berperan

sebagai meningkatkan kualitas sumber daya maanusia mulai dari balita

sampai lansia”56

.

Dari pernyataan di atas dapat dapat di simpulkan bahwa dalam kepadatan

penduduk kab. Batang Hari masih seimbang tidak terlalu padat karna wilayah nya

masih luas.

Hal ini dapat di buktikan dengan tabel berikut57

:

Kecamatan

Luas

wilayah

2016

2017

2018

kepadatan

penduduk

Mersam 801.90 27.280 27.381 27.459 34

Maro sebo ulu 906,33 32.290 32.822 33.331 37

Batin XXIV 904,14 27.291 27.598 27.884 31

Muara tembesi 419,77 29.895 30.363 30.813 73

Muara bulian 417,77 60.011 60.854 61.653 148

Bajubang 1,203,51 39.327 40.073 40.796 34

Maro sebo ilir 129,06 13.539 13.619 13.687 106

Pemayung 1,022,15 31.001 31.187 31.348 31

Jumlah 5.804,83 260.631 263.86 266.971 46

Dari tabel di atas, laju pertumbuhan penduduk di kab. Batang Hari 3 (tiga

tahun ) terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 jumlah penduduk

kab. Batang Hari sebanyak 260.631 jiwa, tahun 2017 naik menjadi 263.896 jiwa

56

Wawancara Dengan Bapak H. Saryoto. SE Kepala Dinas DPPKBPPPA 57

Dokumentasi Kantor BPS Kab. Batang Hari

Page 78: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

atau naik 0,35% dibandingkan tahun 2016 tahun 2018 naik lagi menjadi 266.971

jiwa atau naik 0,38% .

peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat

akan tetapi tidak terlalu signifikan. Hal ini tentunya tak lepas dari upaya

pemerintah khususnya DPPKBPPPA yang melakukan tugas nya dengan baik

dengan mengendalikan penduduk dengan peningkatan jumlah alat kontrasepsi,

akan tetapi bidang keluarga berencana berperan tidak hanya untuk mngendalikan

laju pertumbuhan penduduk akan tetapi lebih kepada peningkatan sumber daya

manusia dengan cara membuat keluarga yang berkualitas karna luas wilayah

kabupaten Batang Hari masih sangat luas. Hal ini juga dikatakan oleh kepala

bidang KB beliau mengatakan :

“kalau masalah jumlah penduduk masih bisa terkendali dan

wilayah Batang Hari pun masih sangat luas, akan tetapi yang

menjadi tugas kami sekarang untuk meningkatkan sumber daya

manusia kalau tanah nya masih luas siapa yang akan menggarap

kami lebih pokus ke program pembangunan keluarga yang

mengacu kepada dua subprogram .Program kesejahteraan keluarga

melalui pemberdayaan ekonomi keluarga yang sasarannya adalah

keluarga miskin, kemudian program ketahanan keluarga melalui

kegiatan pembinaan keluarga balita, keluarga remaja dan keluarga

lansia, .58

Dari pernyataan di atas dapat penulis simpulkan bahwa peran bidang

keluarga berencana tidak hanya membantu pemerintah dalam pengendalian laju

pertumbuhan penduduk akan tetapi juga berperan untuk menciptakan manusia

yang berkualitas melalui program pembangunan keluarga . Dalam menjalankan

peran nya tentunya banyak yang terlibat dalam mensukseskan program keluarga

berencana ini baik dari pihak kabupaten, kecamatan maupun desa.

58

Wawancara kepada Bapak Zulkifli S.ip kepala bidang KB

Page 79: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Peran DPKBPPPA dalam melaksanakan tugas nya sudah di lakukan di

antara nya dengan cara penyuluhan, sosialisasi ke desa desa untuk memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya berKB dan merencanakan

kehidupan di masa depan. Kalimat ini di benarkan oleh kadis DPPKBPPPA beliau

mengatakan

“dalam menjalan peran kami , kami melakukan penyuluhan dan sosialisasi

kepada masyarakat dengan cara memberi pengarahan kepada pihak

petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) perkecamatan kemudian

pihak PLKB menyampaikan imformasi tersebut kepada masyarakat

terkadang kami juga ikut terjun langsung dalam penyuluhan untuk

merubah pola pikir masyarakat, kami membuat suatu kegiatan seperti

pelayanan KB gratis, pembinaan keluarga, koseling dan sebagainya59

Berdasarkan wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa DPPKBPPPA

sangat berperan dalam melaksanakan tugas pemerintah khususnya di bidang

keluarga berencana untuk mengendalikan penduduk dan meningkatkan

sumberdaya manusia yang berkualitas dengan cara melakukan penyuluhan dan

sosialisasi kepada masyarakat. Dalam hal ini bidang keluarga berencana

mempunyai tugas untuk melakukan pendekatan dan memberikan pengaruh kepada

masyarakat dalam menumbuhkan serta meningkatkan kepedulian masyarakat

terhadap pentingnya mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan cara berKB.

Oleh sebab itu adanya kerja sama antara pemerintahan dengan masyarakat sangat

dibutuhkan untuk keberhasilan tersebut, kerja sama ini sangat dibutuhkan karena

pelayanan program KB langsung tertuju kepada masyarakat.

59

Wawancara Dengan Bapak H. Saryoto. SE Kepala Dinas DPPKBPPPA

Page 80: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka penulis menarik kesimpulan

bahwa DPPKBPPA berperan sebagai berikut :

1. Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat tentang

subprogram pembangunan keluarga yang tediri dari

ketahanan keluarga dan kesejahteran keluarga , kemudian

mengajak masyarak ikut berpartisipasi dalam pembinaan

dalam keluarga supaya masyarakat dapat menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk

memberikan pengaruh kepada masyarakat dan

menumbuhkan tingkat kepedulian masyarakat terhadap

pentingnya mengikuti program KB.

B. Faktor-Faktor Penghambat Dan Dan Pendukung Dinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Dalam Mensukseskan Bidang Program Keluarga

Berencana.

Dalam melakukan tugas nya dalam mensukseskan bidang program keluarga

berencana tentunnya DPPKBP3A kab. Batang Hari tentunya menemukan faktor

penghambat dan pendukung dalam mensukseskan program kb ,walaupun semua

pemangku bertanggung jawab dalam kesuksesan keluarga berencana akan tetapi

dalam penerapan untuk mencapai target yang di tentukan tentunya ada faktor

penghambat dan pendukung yang di hadapi DPPKBP3A kab Batang Hari.

Page 81: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

1. Faktor Penghambat

Ada beberapa faktor yang menghambat kesuksesan dalam program KB halini

juga di katakan oleh bapak Zulkifli s.ip beliau mengungkapkan :

“ Dalam mensukseskan program KB ini yang menjadi hambatan kami adalah

pola pikir masyarakat tentang KB, dalam mengubah pola pikir masyarakat

tentang KB sangat sulit di lakukan karna masyarakat sudah terbiasa tahunya

kalo KB untuk menekankan jumlah anak, masyarakat masih bnyak belum tahu

manfaat dari KB dan belum memahami program kependudukan tersebut. Hal

ini di sebabkan karna kurangnya pengetahuan masyarakat dan budaya

masyarakat. 60

Sumber daya masyarakat yang kurang di bidang pendidikan atau minimnya

pendidikan formal yang mereka miliki (seperti tidak bersekolah), Pendidikan non

formal seperti pengetahuan darilingkungan sekitar yang juga tidak mereka

temukan, membuat rasa ingin tahu yang kecil terhadap program Keluarga

Berencana. Masyarakat hanya tau bahwa KB itu hanya sebatas alat kontrasepsi

padahal KB sekarang tidak hanya menekan kan jumlah penduduk tetapi lebih

kepada kependudukan jika berbicara kependudukan artinya sudah sangat luas

yaitu menjelaskan seluruh aspek kehidupan. Hal ini menjadikan keadaan di mana

budaya yang dijunjung tinggi tidak berjalan seimbang dengan ilmu pengetahuan

yang dimiliki. Rendahnya pengetahuan serta pehamanan masyarakat inilah yang

menjadikan pelaksanaan Program Keluarga Berencana menjadi terhambat atau

kurang optimal.

60

Wawancara Dengan Bapak Zulkifli S.Ip Kepala Bidang Keluarga Berencana 22 Januari

2019

Page 82: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Dari beberapa hambatan yang di dapatkan oleh Bidang Keluarga Berencana

dalam menjalankan tugasnya tentunya ada juga faktor pendukung dalam

mensukseskan program keluarga berencana ini sehingga pencapaian target dalam

meciptakan manusia yang berkualitas hampir 50% hal ini juga di ungkapkan oleh

Bapak Zulkifli S.ip, yang mengatakan

“ pelaksanaan program KB di kabupaten Batang Hari hampir terlaksana

50% dan ini tidak lepas dari dukungan intansi pemerintah , sarana yang

memadai, anggaran dan kompetensi petugas lapangan.61

Berikut penjelasan tentang faktor pendukung tersebut di antaranya :

1. kekuatan aturan

Dengan adanya kekuatan aturan membuat program ini harus terus di

laksanakan untuk membantu pemerintah dalam pembangunan daera kab. Batang

Hari seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Dan

Peraturan Bupati Nomor :49 Tahun 2016 .62

2. Dukunga Sarana dan prasarana.

Sarana yang memadai dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat

seperti kendaraan dalam pelayanan KB sudah mencukupi untuk melaksanakan

61

Wawancara Bersama Bapak Zulkifli Selaku Ketua Bidang Keluarga Berencana 62

Wawancara Dengan Bapak Awwaludin Sofwanto, SP, M.Si Selaku Subbag Program

Evaluasi Dan Pelaporan

Page 83: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

program KB, dengan sarana yang lengkap sangat mendukung dalam

mensukseskan program keluarga berencana.63

3. Dukungan anggaran

Anggaran berperan penting dalam melekasanakan program ini biaya yang

ada selalu di sediakan dengan kebutuhan yang ada baik dari pemerintah daerah

maupun pemerintah pusat.64

4.kompetensi petugas lapangan

Kompetensi petugas yaitu kemampuan petugas dalam memberikan

pelayanan yang memuaskan masyarakat yang sesuai standar dan telah ditentukan

oleh unit penyelenggara pelayananan. Setiap pelayanan sudah memiliki standar

pelayanan yang jelas dan tepat. Setiap unit pelayanan harus mempunyai kesiapan

untuk memberikan pelayanan yang tepat kepada masyarakat sehingga terciptanya

pelayanan prima. Kompetensi atau kemampuan petugas lapangan atau kader KB

sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kesuksesan pelaksanaan program KB,

di mana para PLKB adalah para petugas yang langsung turun di masyarakat,

sehingga kemampuan mereka dalam mengajak dan memengaruhi masyarakat

dalam pelaksanaan program KB sangat penting serta kreativitas serta ketekunan

mereka sangatlah dibutuhkan. Untuk merubah pola pikir masyarakat yang masih

sempit tentang KB peran petugas lapangan dalam mensosialisakan program

keluarga berencana sangat lah mendukung dalam pencapaian target di dalam

63

Ibid 64

Wawancara Dengan Bapak Zulkifli S.Ip Selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana.

Page 84: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

keluarga berencana. Setiap kecamatan memiliki 10 petugas PLKB untuk

mensosialisasikan kepada masyarakat.65

C. Upaya Yang di Lakukan Dalam Mengatasi Faktor Penghambat Dalam

Mensosialisasikan Program Keluarga Berencana

sebagaimana amanat undang-undang nomor 52 tahun 2009, tentang

perkembangan penduduk dan pembangunan keluarga dan undang-undang nomor

23 tahun 2014 tentang pembagian urusan pemerintah yang di laksanakan bersama

oleh pemerintah pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Untuk

mengatasi permasalahan dalam mengubah pola pikir masyarakat dan mengajak

masyarakat untuk mengikuti program KB upaya yang di lakukan oleh

DPPKBPPA adalah :

1. meningkatkan sosialisasi pembangunan keluarga dengan melakukan

pembinaan perkelompok. Hal ini di di katakan oleh bapak zulkifli S.ip

beliau mengatakan :

“kami membuat pembentukan kelompok kelompok keluarga berencana

supaya memudah kan komunikasi kepada masyarakat kelompok itu terdiri

dari kelompok, BKB,BKR dan BKL, jadi dengan adanya kelompok

tersebut kami mensosialisasikan tidak langsung kepada masyarakat

melainkan ke kelompok yang kecil terlebuh dahulu, tapi fokus di dalam

kelompok tersebut lah kami bisa mengubah pola pikir masyarakat tentang

pemahaman KB untuk merencanakan kehidupan kedepan nya di samping

itu kelompok ini juga berguna untuk meciptakan generasi selanjutnya66

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa upaya yang

dilakukan oleh dinas ini dengan cara membuat kelompok dalam pembinaan tidak

langsung kepada masyarakat luas supaya tidak terjadi tumpang tindih dalam

65

Ibid. 66

Wawancara Dengan Bapak Zulkifli S.Ip Kepala Bidang Keluarga Berencana 22 Januari

2019

Page 85: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

pemberian materi maka dari itu mereka mengelompokkan sesuai dengan yang

dibutuhkan masyarakat seperti ibu yang lagi mengandung sampai dengan yang

mempunyai anak balita di satukan kedalam kelompok BKB (Bina Keluarga

Balita) agar mereka mengetahui bagaimana mengasuh anak dengan baik dan

berkualitas, kemudian ibu yang mempunyai anak remaja maka di kelompokkan

anak-anak tersebut kedalam kelompok BKR (Bina Keluarga Remaja) di kelompok

ini para remaja di kumpulkan kemudian di beri pelajaran bagaiman menjadi remja

berkualitas dan berprestasi agar tidak terjadinya penyimpangan di dalam remaja.

Dan kelompok yang terakhir adalah BKL (Bina Keluarga Lansia ) dalam

kelompok ini para lansia di ajarkan supaya bisa menata kehidupan nya kedepan

dan merencana kan kehidupannya di masa yg akan dating supaya tidak terjadi hal-

hal yang inginkan kemudian bisa hidup sejahtera dalam keluarganya .

2. memberikan pemahaman masyarakat secara bertahap tentang program KB

agar masyarakat dapat menerapkan di kehidupan sehari-hari.

3. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin

sadar akan manfaat dari KB maka pemikiran masyarakat tidak lagi sempit

tentang keluarga berencana dan akan ikut berpartisipasi dalam

mensukseskan program Keluarga Berencana.

Page 86: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Peran Dinas pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak dalam mensukseskan bidang keluarga

berencana sudah dilaksanakan dengan cara sosialisasi dan melakukan penyuluhan

kepada masyarakat, dalam menekankan jumlah penduduk sudah terkendalikan,

hal ini dapat dilihat dari data penduduk yang tidak terlalu signifikan. Peranan yang

dilakukan DPPKBPPPAdalam mensuksekan keluarga berencana yaitu dengan

meningkatkan sumber daya manusia. Dengan demikian Dinas pengendalian

penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

berupaya untuk mengubah pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana ,

kemudian mengajak masyarakat untuk menjadikan keluarga berkualitas, karena

didalam keluarga berkualitas terdapat manusia yang berkualitas.

2. Faktor-faktor yang menghambat kesuksesan program keluarga berencana

adalah factor pengetahuan masyarakat yang kurang tahu tentang KB, dan hanya

tau KB sebatas alat kontrasepsi saja,. Adapun faktor pendukungnya adalah

dukungan dari pemerintah, dukungan anggaran, dukungan kekuatan aturan dan

kompetensi petuga lapangan.

Page 87: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

3. upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan keluarga

berencana yaitu dengan mensosialisasikan dengan membentuk kelompok

kelompok yaitu kelompok BKB, BKR, BKL. Memberikan pemahaman secara

bertahap dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pendidikan

kependudukan.

B. SARAN

Sebagai penutup dalam tulisan ini, setelah penulis mengamati melalui

penelitian faktor yang menghambat kesuksesan keluarga berencana oleh Dinas

pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak, maka lebih aktif lagi dalam mensukseskan program keluarga

berencana, dan lebih memberikan pengetahuan yang lebih lagi kepada masyarakat

agar masyarakat benar benar paham manfaat dari program keluarga berencana .

Dalam pelaksaan program keluarga berencana diharapkan keikuitsertaan

masyarakat sehingga dapat berjalan dengan baik untuk masyarakat dapat

menjalani kehidupan dengan baik dan terencana sesuai dengan keinginan

pemerintah .

Page 88: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

DAFTAR PUSTAKA

Literature

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Logos Wacana

Ilmu, 1997), 51

Amiruddin, Metode penelitian sosial, Yogyakarta : Pramana Ilmu, 2016

Bambang Sunggono, Hukum Dan Kebijaksanaan Publik, Sinar Grafika,

Jakarta,1994,

Didi Nazmi Yunas, Konsepsi Negara Hukum, Angkasa Raya, Padang,

1992,

Eddi Wibowo, Hukum dan Kebijakan Publik

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis

(Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada,1996)

Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan

Iskandar , Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif Dan

Kualitatif. (Jakarta :GP PRESS 2008)

Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 1996)

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rinekan Cipta, 1997)

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), cet. Ke-2

(Jambi:Syari‟ah Press,2014.

Sugiono , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Dan R & D(Bandung : Alfabeta 2012)

Page 89: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

Sanafiah Faisal,Penelitian kualitati Dasar dan Aplikasinya, (Malang:YA

3,1990)

Sukardi , Metode Penelitian Pendidikan Kompentensi Dan

Praktiknya.(Jakarta: Bumi Aksara 2012 ).

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara

1996), h. 3.

Perundang- Undangan

Undang- undang No. 52 Tahun 2009 tentang perkembangan

kependudukan dan pembanguna keluarga

Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang pembagian urusan pemerintah

yang di laksanakan bersama oleh pemerintah pusat.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2010 Tentang

Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, Pasal 3 Ayat (1)

Peraturan Bupati No. 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan Tugas Dan

Fungsi , Susunan Organisasi Dan Tata Keja Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindungan Anak.

Sumber Lain

http://skripsiilmiah.blogspot.co.id/2013/02/perananpemerintahdaerahdala

m.html

http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-

content/uploads/2016/10/Mustika%20Rahayu%20(10-21-16-01-47-

20).pdf

Page 90: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

http://repository.unja.ac.id/2384/1/H0A113043%20Artikel%20Ilmiah%20

AMINATUZ%20ZUHRIAH.pdf

http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/24797/6.pdf,akses

http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Dr.%20Aman,%20M.PD./b.6.

PENELITIAN.pdf,akses

http://kalteng.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=8c526a76

%2D8b88%2D44fe%2D8f81%2D2085df5b7dc7&View=69dc083c%2Da8aa%2D

496a%2D9eb7%2Db54836a53e40&ID=41

http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/24797/6.pdf,akses

http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Dr.%20Aman,%20M.PD./b.6.

PENELITIAN.pdf,akses

Page 91: FAKTOR PENGHAMBAT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, …

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : NUR ASIA APRIKA

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Tempat / TanggalLahir : Kemb paseban, 28 Januari 1998

NIM : SIP.152939

Alamat : Rt 18, kel kemb paseban kec,

mersam

No.Telp/ HP : 081274155941

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : Ilmu Pemerintahan Fakultas

Syari‟ah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

Nama Ayah : Syaripudin

Nama Ibu : Nur Hayati

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SDN No. 69/1 Kec. Mersam

Tahun Lulus : 2003 – 2009

b. MtsS Irsyadul „Ibad

Tahun Lulus : 2009 – 2012

c. Madrasah Aliyah Negeri Muara Bulian

Tahun Lulus : 2012 – 2015