17
FAKTOR PENYESUAIAN DAN FAKTOR KELONGGARAN FAKTOR PENYESUAIAN Rumus dari hitung waktu normal adalah : w n = w s x p Dimana P adalah faktor penyesuaian.faktor ini diperhitungkan apabila apabila pengukur berpendapat bahwa”operator bekerja dengan tidak wajar”. Ketika pengukuran berlangsung,pengamat harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator.ketidakwajaran dapat saja terjadi misalnya misalnya bekerja tanpa kesungguhan,sangat cepat seolah-olah diburuh oleh waktu,kerana menjumpai kesulitan-kesulitan misalnya kondisi ruang yang buruk.hal diatas tentu tidak diinginkan karena waktu baku yang dicari adalh waktu baku yang diperolah dari kondisi dan cara kerja yang baku yang diselesaikan secara wajar. Apabila terjadi ketidakwajaran maka pengukur harus mengetahui serta menilai seberapa jauh hal itu terjadi.sehingga berdasarkan hal tersebut perlu diadakan penyesuaian.biasanya penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata atau waktu elemen rata-

Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

FAKTOR PENYESUAIAN DAN FAKTOR

KELONGGARAN

FAKTOR PENYESUAIAN

Rumus dari hitung waktu normal adalah :

wn = w s x p

Dimana P adalah faktor penyesuaian.faktor ini diperhitungkan apabila apabila

pengukur berpendapat bahwa”operator bekerja dengan tidak wajar”.

Ketika pengukuran berlangsung,pengamat harus mengamati kewajaran kerja

yang ditunjukkan operator.ketidakwajaran dapat saja terjadi misalnya misalnya bekerja

tanpa kesungguhan,sangat cepat seolah-olah diburuh oleh waktu,kerana menjumpai

kesulitan-kesulitan misalnya kondisi ruang yang buruk.hal diatas tentu tidak diinginkan

karena waktu baku yang dicari adalh waktu baku yang diperolah dari kondisi dan cara

kerja yang baku yang diselesaikan secara wajar.

Apabila terjadi ketidakwajaran maka pengukur harus mengetahui serta menilai

seberapa jauh hal itu terjadi.sehingga berdasarkan hal tersebut perlu diadakan

penyesuaian.biasanya penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-

rata atau waktu elemen rata-rata dengan dengan suatu harga P yang diketahui sebagai

faktor penyesuaian.bila pengukur bahwa operator bekerja diatas waktu normal(terlalu

capat)maka harga p>1 ,sebaliknya apabila operator dipandang bekerja dibawah waktu

normal maka harga P < 1,dan apabila pekerja bekerja dengan wajar maka harga P = 1.

Cara menentukan faktor penyesuaian

Persentase merupakan cara yang paling awal yang digunakan dalam melakukan

penyesuaian.disini besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur

melalui pengamatan selama melakukan pengukuran.sesuai pengukuran yang diamati

Page 2: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

harga p ditentukan oleh pengamat menurut pendapatnya akan menghasilkan waktu

normal bila harga ini dikalikan dengan siklus.misalnya pengukur mendapat p= 105%

Waktu siklus yang terhitung adalah 14,2 menit maka waktu normalnya adalah

wn = 14,2 x 1,05 = 14,91 menit.

Cara diatas merupakan cara yang sangat sederhana,sesuai dengan perkembangan

Zaman maka dikembangkan pula cara lain yang dianggap sebagai cara yang lebih

objektif.berikut adalah cara yang dapat yang dapat digunakan untuk mengerahkan

penilaian pengukur terhadap kerja operator.yaitu :

Cara Shummard

Cara ini merupakan cara yang memberikan petokan –patokan melalui kelas-

kelas performance kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri(pada tabel

1 ).dalam hal ini pengukur diberikan patokan untuk menilai performance kerja menurt

kelas –kelas yang telah ditetapkan,misalnya seseorang dipandang bekrja normal bila

nilainya 60,dengan nama performance kerja yang lain dibandingkan untuk faktor

penyesuaian.bila performance sesorang operator dinilai excellent maka mendapat nilai

80,sehingga faktor penyesuaiannya adalah :

P = 80 /60 =1.33

Sehingga siklus rata –ratanya adalah 270 detik maka waktu normalnya adalah a;

wn = 270,4 x 1,33 = 359,63 detik.

Page 3: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

Tabel 1

Cara Westinghouse

Cara ini mengarahkan pada penilaian 4 faktor yang dianggap dapat menetukan

kewajaran attau ketikwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan ,kondisi

kerja ,konsintensi dan usaha,setaiap faktor faktor terbagi kedalam kelas – kelas dengan

nilai masing-masing.

Dalam hal ini keterampilan atau skil dibagi dalam beberapa bagian (misalnya ;

keragu –raguan,keprcayaan diri,ketelitian gerakan,koordinasi,irama gerakan dll)begitu

pula dengan usaha (misalnya kesungguhan yang ditunjukkan ketika melakukan

pekerjaan) ,setelah keduanya diuraiakn maka akan terlihat adanya hubungan antar

keterampilan dengan usaha.terkadang banyak terjadi pada pekerja dimana pekerja

mempunyai keterampilan rendah tetapi bekerja dengan penuh usaha yang sungguh-

sungguh sebagai imbangannya.akan tetapi terkadang seorang pekerja mempunyai

keterampilan tinggi tapi bekerja tanpa usaha yang tinggi,dihasilkan performance yang

kurang baik.

Demikian juga dalam hubungan antara kondisi kerja dan konsistensi dimana

pada cara Westinghouse kedua bagian tersebut duraikan juga.pada kondisi kerja

misalnya ideal,excellent,good,average,fair n poor,begitu pula pada konsistensi.faktor

konsistensi ini perlu diperhatiakan karena kenyataan bahwa pada setiap pengkuran

waktu angka-angka yang dicatat tidak pernah semua sama,waktu penyelesaian yang

ditunjukkan pekerja selalu berubah-ubah dari satu siklus ke siklus lainya,dari jam kejam

Page 4: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

bahkan dari hari kehari.sebagaimana dengan faktor lain konsistensi juga mempunyai 6

faktor-faktor lain yang harus diperhatikannya yaitu

perfect,excellent,good,average,fair,dan poor.seseorang yang bekerja perfect adalah yang

teoritis mesin atau pekerjaan yang waktunya dikendalikan oleh mesin,ini merupakn

contoh dimana variasi waktu tidak diharapkan terjadi.sebalikknya konsistensi poor

terjadi bila waktu penyelesaiaannya berselisih jauh dari rata-rata secara acak.

Berdasarkan table 2 ,dalam menghitung faktor penyesuaian,bagi keadaan yang

dianggap wajar diberi harga p = 1,sedangkan terhadap penyimpangan dari keadaan ini

harga p nya ditambah dengan keterampilan pekerja yang di nilai fair (E1),usaha good

(C2),kondisi excellent (B) dan kondisi poor (F),maka tambahan trhadap p = 1 adalah :

Keterampilan Fair(E1) =-0,05

Usaha Good =+0,02

Kondisi excellent(B) =+0,04

Konsistensi poor (F) =-0,04

Jumlah = -0,03

Jadi p =( 1-0,03) atau p= o,97 detik sehingga waktu normalnya :

wn = 270,4 x 0,97 = 262,29 detik

Besar p =0,97 ini merupakan hasil interaksi dari kelas –kelas keempat faktor

tersebut,dalam arti bahwa nilai tyersebut hanya dapat berlaku setelah dijumlahkan satu

sama lain.jika penilaian hanya dilakukan terhadap sebagian dari ke 4 faktor

tersebut ,akan memberikan nilai p yang tidak wajar.

Page 5: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

Tabel 2

Cara objektif

pada cara objektif ada 2 faktor yang harus diperhatikan yaitu,kecepatan kerja dan

tingkat kesulitan pekerjaan.faktor ini dipandang sacara bersama – sama menentukan

berapa besarnya harga P untuk mendapatkan waktu normal.apabila operator bekerja

dengan kecepatan wajar diberi nilai p = 1,jika kecepatan terlalu tinggi maka P > 1.dan

sebaliknya terlalu rendah P < 1,cara menentukan P bessarnya tidak jauh beda dengan

cara persentase,yang membedakan hanya terletak pada yang dinilainya.yang tertulis

terakhir keadaan yang dinilainya merupakan keadaan keseluruhan yaitu semua keadaan

yang berpengaruh pada kewajaran kerja,sedangkan pada cara objektif yang dinilai

hanya kecepatan saja.

Denga berpatokan pada table,jika seorang pekerja diperlukan gerakan –gerakan

lengan bagian atas,siku,pergelangan tanang dari jari (C),tidak ada pedal kaki (F),kedua

Page 6: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

tangn bekerja bergantian (H ),koordinasi mata denga tangan sangat dekat (L),alat yang

dipai hanya memerlukan sedikit control (O )dan berat badan yag ditangani2,3 kg ,maka:

Bagian badan yang dipakai :C-2

Pedal kaki : F=0

Cara menggunakan kekuatan tangan : H= 0

Koordinasi mata dengan tangan : L= 7

Peralatan : 0 =1

Berat :B-5 =13

Jumlah = 23

Sehinga P2 = (1 + 0,23) atau P2 = 1,23

Faktor penyesuaian,dihitung p =p1 x p2

P1 dengan nilai 0,9 maka penyesuaianoo operator yang bersangkutan adalah

P = 0,9 x 1,23 =1,11.

Sehingga waktu normal yang didapat adalah

W n = 270,4 x 1,11 =300,14 detik.

Page 7: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran
Page 8: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

tabel 3

FAKTOR KELONGGARAN

rumus untuk menghitung waktu baku adalah:

W b = W n + 1

Dimana 1 merupakan kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal.

Dengan melihat kenyataan dalam praktek pengukuran dilakukan hanya denga

beberapa kali pengukiuran dan menghitung rata- ratanya.satu hal yang kerap kali

terlupakan dalam melakukan pengukuran adalah menambahkan kelongggaran atas

waktu normal yang telah didapatkan .

Page 9: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

kelonggaran diberikan untuk 3 hal yaitu kebutuhan pribadi,menghilangkan rasa

fatique,dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan ,berikut adalh uaraian

masing dari ketiga hal diatas :

Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

Yang dimaksud dengan kebutuhan pribadi adalah minuman sekedar untuk

menghilangkan haus,kekamar kecil,bercakap-cakap dengan teman sekerja untuk

menghilangkan ketegangan atau kejemuhan dalam bekerja.ini merupakan suatu

kebutuhan yang mutlak ;tidak bisa membiarkan seseorang bekerja dengan rasa

dahaga,dll.

Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi berbeda-bedatergantung

dari jenis pekerjaan yangs edang dikerjakan,karrana setiap pekerjaan mempunyai

karakteristik dengan tuntutan yang berbeda –beda.penelitian perlu dilakukan

untuk .menentukan besarnya kelonggaran ini sacara tepat seperti dengan sampling

pekerjaan ataupun secara fisiologis.berdasarkan penelitian ternyata besarnya

kelonggaran dibagi antara pekerja pria dengan pekerja wanita :misalnya pekerja pada

waktu normal pria memerlukan 2 -2,5 dari 5 % (persentase dari waktu normal ).

Kelonggaran untuk menghilangkan rasa Fatique

Rasa Fatique dapat terlihat dari menurunnya produksi baik jumlah maupun

kwalitas.salah cara untuk menetukan besarnya kelonggaran ini adalh dengan melakukan

pengamatan sepanjang hari kerja dan mencata saat mana hasil produksi menurun,akan

tetapi kesulitan dalam menentukan pada saat –saat mana menurunnya hasil produksi

disebabkan oleh timbulnya rasa Fatique karena masih banyak faktor lain yang dapat

menyebabkannya.

Ketika rasa fatique datang dan pekerja harus bekerja untuk menghasilkan

performance normalnya,maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar dari normal

dan ini menambahkan rasa fatique.besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

diperlihatkan pada tabel 5.

Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan.

Page 10: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

Dalam melakukan pekerjaan,pekerja tidak lepas dari berbagai hambatan.ada hambatan

yang dapat dihilangkan ada pula hambatan yang tidak dapat dihindari.hambatan akan

tetap ada karenanya harus diperhitungkan dalam perhitung waktu waktu baku.ada

beberapa hal yang dapat dikategoriakan sebagai hambatan yang tidak dapat

dihindari,yaitu :

Menerima atau meminta petunjuk kepada petugas

Melakukan penyesuaian –penyesuaian mesiin

Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengantikan alat potong

yang patah,memasang kembali ban yang lepas dsb.

Mengasah peralatan potong

Mengambil alat- alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang

Hambatan-hambatan karena kesalahan-kesalahan pemakaian alat ataupun bahan.

Mesin berhenti karena matinya aliran listrik.

Dll

Besarnya hambatan untuk kejadian –kejadian sangat bervariasi tergantung dari suatu

pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya,banyak penyebab sepeerti mesin,prosedur

kerja,kondisi mesin,bahan,dll.salah satu cara baik yang biasa digunakan untuk

menetukan besarnya kelonggaran bagi hambatan tak terhindandarkan adalah dengan

melakukan sampling pekerjaan .

Cara menentukan faktor kelonggaran

Hal pertama yang dilakukan adalah menetukan besarnya kelonggran akan kebutuhan

pribadi,menghilangkan rasa fatique dan hambatan yang tak terhindarkan.dua hal

pertama diatas dapat dilihat pada tabel 5 ,dengan memperhatiakn kondisi-kondisi yang

sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan.untuk hal yang ke 3 adalha dengan melalui

pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan.semua ini dapat dinyatan dalam

persentase,serta kemudian mengalihkan jumlah ini dengan waktu normal yang telah

dihitung sebelumnya.

Contoh,misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan-gerakan terbatas,membutuhkan pengawasan mata terus menerus dengan

Page 11: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

pencahaan yang kurang memadai,temperature dan kelembaban ruang normal,sirkulasi

udara baik,tidak bising.dari tabel 4 didapat persentase kelonggaran untuk kebutuhan

pribadi dan untuk fatique adalah sbb :

(7 + 0 + 3 + 5 + 2,5 + 5) % =19,5 %

Apabila dari sampling didapatkan bahwa kelonggaran untuk hambatan yang tidak

terhindarkan adalah 5 % maka kelonggaran total yang harus diberikan untuk pekerjaan

itu adalah (19,4 + 5) % =24,5 %

Jika waktu normal telah dihitung sama dengan 5,5 menit ,maka waktu bakunya adalah

5,5 + 0,245 = 6,85 menit.

Menentukan faktor kelonggran dengan mengamati kondisi operator dan

pekerjaannya serta lingkup kerjanya .misalnya suatu pekerjaan :

Page 12: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran

Tabel 5

BESARNYA KELONGGARAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG

BERPENGARUH

Page 13: Faktor Penyesuaian Dan Faktor Kelonggaran