Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5

Embed Size (px)

Citation preview

TEKNOLOGI INFORMASIJURNAL OBESITAS PADA ANAK USIA 5 15 TAHUN

Di Sususn Oleh :A.IRWANSYAHPO.71.20.1.13.024TK 1B SEMESTER II

KEMENTRIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANGJURUSAN KEPERAWATAN2013- 2014 FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK 5-15 TAHUN DI INDONESIA

1

Obesitas atau kegemukan adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai oleh penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan Obesitas telah menjadi epidemi global abad ke-21 dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia . Prevalensi obesitas terus meningkat dan memilikidampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Obesitas dapat disebabkan oleh banyak faktor yang saling terkait, faktor- faktor yang menyebabkan obesitas yaitu:1. Kebiasaan Makan yang Salah.Kebiasaan makan pada awal masa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh sosial budaya berperan dalam menentukan pola makanan, dapat mempengaruhi asupan makan. Kebiasaan makan yang salah pada anak obesitas yang umumnya terjadi yaitu kelebihan konsumsi makanan berlemak tinggi yang dapat menyebabkan obesitas karena lemak merupakan zat gizi yang padat energi serta lemak dari makanan lebih efisien dimetabolisme dan disimpan adalam jaringan lemak tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan makanan yang berlemak tinggi memiliki energi yang tinggi tetapi memiliki efek kenyang yang lebih rendah dibandingkan karbohidrat selain itu makanan tinggi lemak memiliki rasa lezat sehingga berkaitan dengan kejadian over konsumsi energi yang berhubungan dengan pathogenesis obesitas. Selain itu konsumsi lemak tinggi juga dapat menyebabkan resistensi hormone leptin yang dapat meningkatkan nafsu makan. Selain lemak Kelebihan konsumsi makanan sumber karbohidrat tinggi juga merupkan penyebab obesitas tetapi hal ini bergantung pada jumlah total dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi. 2. GenetikFaktor genetik mempunyai kontribusi terhadap terjadinya obesitas karena berkaitan dengan asupan dan pengeluaran energi basal yang berhubungan dengan BMR dan thermogenesis. Anak yang memiliki orang tua dengan berat badan normal beresiko 10 % mengalami obesitas sedangkan anak yang salah satu orangtuanya obesitas memiliki resiko 40% dan resiko meningkat menjadi 80% jika kedua orangtua mengalami obesitas.3. Kurang Gerak.Kurang gerak merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan obesitas. Berdasarkan hasil penelitian dilaporkan bahwa menonton televise berkaitan dengan peningkatan insiden kasus obesitas. Menonton televisi menyebabkan anak terpapar dengan iklan iklan makanan, meningkatkan peluang untuk mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi energi sebagai cemilan, menurunkan aktivitas fisik serta memberikan kesan pola hidup santai. 4. Pemberian MP- ASI DiniDari hasil pengetahuan diketahuan bahwa pemberian ASI ekslusive dapat mencegah obesitas pada anak. Komplikasi ObesitasObesitas pada anak merupakan penyakit yang bersifat kronis yang komplikasinya dapat terjadi dalam waktu cepat ataupun lama yang tergantung sistem tubuh. Obesitas dapat menyebabkan insulin resisten dan jika tidak ditangani lebih lanjut dapat menyebabkan diabetes tipe 2, selain itu obesitas pada anak dapat menyebabkan non alcholic steatophatitis (NASH), polycystic ovary syndrome (PCOS) perlemakan hati, obstructive sleep apnoea (OSA), asma, gangguan kecerdasan, glumerulosclerosis, batu empedu, gastro oesophageal reflux, patah tulang lengan bawah, pseudotumour cerebri, penyakit cardiovascular seperti hipertensi, dislipidemia, coagulopaty, inflamasi kronik dan disfungsi endothelia.Recomendasi Gizi Untuk Mencegah/Mengatasi Anak ObesitasMenyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan terus menyusui sampai 1 tahun . Bebrapa penelitian menyebutkan bahwa ASI dapat melindungi anak dari resiko obesitas. Edukasi tentang ASI dan menyusui diperlukan untuk membantu ibu yang kesulitan untuk menyusui (terutama ibu yang mengalami obesitas) selama 2 minggu setelah melahirkan.Konsumsi Makanan Seimbang Sesuai Dengan Kebutuhan Gizi Setiap Hari. Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet seimbang sesuai dengan kecukupan gizi harian, hal ini karena anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Intervensi diet harus disesuaikan dengan usia anak, derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta. Pada obesitas sedang dan tanpa penyakit penyerta, diberikan diet seimbang rendah kalori dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%. Sedang pada obesitas berat (IMT > 97 persentile) dan yang disertai penyakit penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low calorie diet ).Batasi konsumsi makanan sumber lemak tinggi dan karbohidrat sederhana. Dengan membatasi konsumsi makanan sumber lemak tinggi dan karbohidrat sederhana dapat menggurangi asupan kalori dan menguranggi resistensi leptin sehingga dapat menggurangi nafsu makan yang berlebihan. Diet yang tinggi karbohidrat kompleks dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan gandum menyediakan serat makanan dalam jumlah besar, konsumsi serat menyebabkan efek kenyang sehingga dapat menggantikan porsi konsumsi makanan sumber lemak dan karbohidrat sederhana yang mengakibatkan penurunan asupan energi dan penurunan berat badan pada anak obesitas. Pembatasan asupan karbohidrat sederhana menyebabkan memobilisasi cadangan glikogen dalam hati dan menginduksi produksi keton badan (ketogenesis) melalui penggunaan asam lemak bebas bukan glukosa sebagai bahan bakar energi dan meningkatkan diuresis.Konsumsi minimal 5 sajian sayuran dan buah-buahan dalam sehari. Buah dan sayuran memiliki serat yang tinggi sehingga dapat menggantikan konsumsi porsi makanan tinggi energi (makanan sumber lemak tinggi dan karbohidrat sederhana). Selain itu sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan vitamin, mineral dan fitokimia yang dapat mencegah penyakit kronik lain.Tingkatkan Aktivitas Fisik. Meningkatkan aktivitas fisik baik yang direncanakan maupun insidentil merupakan komponen penting dalam program penurunan berat badan serta penurunan kebiasaan hidup malas (sedentary behaviour) merupakan komponen yang efektive dalam penurunan berat badan.

SUMBER : journal.ui.ac.id/health/article/download/796/758Penulis : Ratu Ayu Dewi SartikaNama Jurnal : faktor resiko Obesitas pada anak usia 5-15 di indonesiaA.irwansyahPO 71.20.1.13.024Tingkat 1B