Upload
doandan
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK
PESANTREN DAARUL RAHMAN DAN UPA YA PENGEMBANGANNY A
DI JAKARTA SELATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Guna Memenuhi Syarat-syarnt Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
SITI KHOZANAH 103011026737
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAl\1 DI PONDOK
PESANTREN DAARUL RAHMAN DAN UPA YA PENGEMBANGANNY A
SKRIP SI
Diajukan kcpada Falmltas llnm Tarbiyah dan Keguruan
Guna Mcmenuhi Syarat··syarat JVI1mcapai Grlar
Sarjana Pcndidikan Agama Islam
Oleh:
SITI KHOZANAH 103011026737
Dibawah Ilimbingan
{z·mbingl
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKUL T AS ILMU T ARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SY ARIF !IIDA YATULLAII
JAKARTA
LEMBARPERNYATAAN
Denga ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk memenubi
salab satu persyaratan memperoleb gelar Stara I di Universitas Islam Negri
(UIN) Syarif Hidayatullab J aka11a.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian bari terbukti babwa karya ini bukan basil karya asli saya
atau merupakan basil jiplakan dari karya oarang lain, maka saya bersedia
menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Januari 2008
Siti Khozanah
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah swt.,
yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban,
untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
Shalawat serta salam semoga selalu dicurahkan kepada junjungan umat
manusia, pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh
alam, Nabi Muhammad saw. Berka! rahmat dan hidayah Allah swt., penulis telah
dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang
ada. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kese1npurnaan.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini telah
melibatkan banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Ketua Jurusan PAI Bapak Drs. Abdul Fattah Wibisono, MA., Sekretaris
Jurusan PAI Bapak Drs. Safiudin, M.Ag.
3. Bapak Drs. Safiudin, M.Ag., Dasen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ors. Abdul Haris, M.Ag., Dasen Penasehat Akademik yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis hingga akhir masa
perkuliahan.
5. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang banyak memberikan pengetahuan selama
penulis menjalankan perkuliahan.
6. Seluruh staf Perpustakaan UIN dan Perpustakaan Fakultas llmu Tarbiyah
yang telah mempermudah penulis dalam mencari referensi.
7. Kepada Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman dan seluruh pengums
Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman yang telah membantu penulis dalam
pencarian data-data, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
8. Ayahanda dan ibunda yang tercinta yang dengan bersusah µayah telah
mengasuh dan mendidik penulis hingga dapat terns berkuliah, serta kepada
kakak-kakakku tersayang yang dengan sabar telah membantu dan mendukung
keberhasilan belajar penulis.
9. Sahabat-sahahat Kelas C Angkatan 2003 yang telah hanyak memberikan
pengalaman kepada penulis tentang indalmya arti sebuah kebersamaan.
Akhirnya penulis herharap semoga semua pihak dan jasa-jasanya mendapat
balasan yang berlipat ganda dari Allah swt. dan hanya kepada Allah jualah penulis
berharap semoga sk:ripsi ini dapat bermanfaat klmsusnya bagi penulis sendiri dan
para pembaca umumnya.
Jakarta, Maret 2008
Penulis
DAFTARISI
KATA PENGANTAR..
DAFTARISL
. .......... 1
........... 11
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... I
BAB II
BAB III
A. Latar Belakang Masalah dan Alas an Pemilihan Judul ....... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...
C. Tujuan dan Signifikasi penulisan
D.Manfaat Penelitian .................................. .
E.Metode Pembahasan .... .
F.Sistematika Penulisan
. .. 4
.... 5
. ......... 5
. ......... 6
............. 7
KAJIAN TEORITIS TENTANG PENDIDIKAN ISLAM
DAN PONDOK PESANTREN
A. Pendidikan Islam ........... .
1. Pengertian Pendidikan Islam
··········· 8
......................... 11
2. Landasan Pendidikan Islam ........................................ I J
3. Tujuan Pendidikan Islam ................. . .. 12
4. Metode Pengajaran Pendidikan Islam ........................ 14
B. Pondok Pesantrnn ............................................ .
I. Pengertian dan Sejarah Pondok Pesan!Ten ..
2. Tujuan Pondok Pesantren ....................... .
3. Kurikulum Pondok Pesantren ................... .
4. Metode Pengajaran Pondok PesantTen ..
METODOLOGI PENELITIAN ..
. .......... 14
······· 16
16
. .... 17
..... .. 20
........... 21
A. Deskripsi Objek Penelitian .............................................. 21
B. Metodologi Penelitian .... 24
C. Tahap-tahap Penelitian ...................................... . 24
D. Proses Pencatatan Data .............. . . 24
E. Analisa Data ................... . . .......... 24
BABIV
BABY
HASIL PENELITIAN ..... ... ..... ..... . ................................... 25
A. Gamba.ran Umum Pondok PesantTen Daarul Rahman.... . 25
I. Letak Geografis ..... .... .... . . . . ..... .... ... ... . . . .. .... ... . ... 25
2. Sejarah Singkat Berdirinya ... . ............. 25
3. Sarana dan Prasarana .......... .
4. Keadaan Guru dan Peserta Didik
5. Tujuan dan Kurikulum Pondok Pesantren Daarttl
. .... 26
... 27
Rahman ................................................................. 32
6. Kegiatan Waktu Bela jar Mmid ... . ............................ 32
7. Disiplin Pondok .... 33
8. Sistem Pengajaran yang Digunakan Pondok
Pesantren Daarul Ralunan ........... . . ....... 34
B. Pelaksanaan Pendidikan Islam di Pondok PesanlTen
Daarul Ralunan .. ················· 34
l. Pendidikan Modem. ... .35
2. Pendidikan PesanlTen Salaf ················· 41
C. Upaya-upaya Pengembangan yang Dilakukan Pondok
PesanlTen Daarul Rahman.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... 41
D. Kendala-kendala yang Dihadapi Pondok Pesantren
Daarul Rahman ..... . ·················· ...... 42
PENUTUP ..... ············· .................... 43
A. Kesimpulan ............................... . ................................... 44
B. Saran ..................... . ································ ······················· 44
DAFTAR PUST AKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah dan Alasan Pemilihan J ndnl
Pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panj ang. Dalam pengertian
seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang dengan kemunculan Islam itu
sendiri. Sebagai pendidikan yang berlabel agama, maka pendidikan Islam
memiliki trnnsmisi spiritual yang lebih nyata dalam proses pengajarannya
dibanding dengan pendidikan umum, sekalipun lembaga ini juga memilik:i muatan
serupa. Kejelasannya terletak pada keinginan pendidikan Islam untuk
rnengernbangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik
aspek intelektual, irnajinasi dan keilrniahan, !cultural serta kepribadian. Karena
itulah pendidikan Islam memiliki beban multi paradigma, sebab berusaha
memadukan unsur pro fan dan irnanen dimana dengan pemaduan 1111 akan
rnembuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan Islam yaitu
rnelahirkan rnanusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu
sama lainnya saling menunjang.
Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah
wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan
dengan proses pembudayaan. Proses yang dimaksud adalah dimulai dari
lingkungan keluarga.
Dengan demikian jelas sekali menurut ajaran Islam, bahwa keluarga
merupakan basis atau lernbaga pertama dalam pendidikan Islam.. Berbicara
tentang lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut, di Indonesia mernang
terdapat banyak jenis dan bentuknya. Seperti: sekolah, mesjid, majlis taklirn, dan
pondok pesantTen. Akan tetapi dalam slcripsi ini penulis hanya akan menjelaskan
tentang pondok pesantTen.
Menurut Azimadi Azra dalam buku Pendidikan Islam mengatakan
"PesantTen merupakan lembaga pendidikan trndisional Islam untuk memahami,
2
menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya
moral agama Islam sebagai pedoman hidnp be1masyarakat sehari-hari". 1 .
Sedangkan menurut Snlthon Masyudhi dalam buku Ma11ajme11 Pondok
Pesantren pesanteren adalah:
Pesan!Ten jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pemah muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua saat ini dan dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang indigenous. Pendidikan ini semula merupakan pendidikan agama Islam yang dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di Nusantara pada abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian ("anggon ngaji"). Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santTi), yang kemudian disebut pesantren. Meskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesanfren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terslrnktur, sehingga pendidikan ini dianggap sangat bergengsi. Di lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin dasar Islam, khususnya menyangkut praktek kehidupan keagamaan.2
Lain pula menurut Zamakhsyari Dhofier dalam buku Tradisi Pesantern
mengemukakan:
Hubungan antara pengajian dan lembaga-lembaga pesantren sangatpenting dalam arti bahwa keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapal dipisahkan satu sarna lain. Keduanya senantiasa mengalami proses alamiah dan pe1juangan intensif untuk dapat hidup lebih langgeng; itulah sebabnya, dalam kenyataannya, kita senantiasa dapat menyaksikan bahwa antara pengajian dan lembaga-lembaga pesantren seringkali te1jadi suatu bandulan atau pergeseran yang tajam. Dengan kata lain, kita bisa menyimpulkan bahwa kebanyakan pesantTen tumbuh, berkembang, dan berasal dari lembaga-lembaga pengajian, dan banyak sekali pesantrenpesantren yang mati dan meninggalkan sisa-sisanya dalam bentuk lembaga-lembaga pengajian disebabkan kurm1gnya kepemimpinan setelah seorang kyainya yang masyhur meninggal dunia tanpa meninggalkan pengganti-pengganti yang memiliki kemampuan, baik dalam pengetahuan Islam maupun dalam kepemimpinan organisasi. 3
1 f\zyumardi r\zra, Pendidikan Js/an1. Tradisi dan lvfodernisasi 1\1enuju lvfi!leniun1 Bani, (J'tlrnrta: PT. Logos Wacana lh11U), Cet. Ke-2, h. \oi
2Sulthon Masyhud. 1\1anaje1nen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka), cet. ke-2, h.
JZ;:unakhsyari I)hofier, Tradisi Pesantren; Studt Tentang Pandangan Hidup J(yai, (Jakarta: LP3ES), cet. ke-6, h. 31-33
.
3
Hasbullah dalam buku Kapita selekta Pe11didikan Isa/am berpendapat:
"Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri,
sedangkan pondok bera1ti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari
bambu. Disamping itu, kata "pondok" mungkin juga berasal dari bahasa Arab
"funduq" yang berarti hotel atau asrama".4
Salah satu pondok pesantren yang berdomisili di Kelurahan Senayan
Jakarta Selatan adalah Pondok Pesanh·en Daarul Rahman. Selama ini keberadaan
Pondok PesantTen Daarul Rahman dan pelaksanaan pendidikannya belum banyak
diketahui orang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menelitinya yang akan
dituangkan dalam skripsi dengan judul "PELAKSANAAN PENDIDIKAN
ISLAM DI PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN DAN UPAYA
PENGEMBANGANNY A" (JI. Senopati No. 35 A Kebayoran Barn Jakarta
Selatan).
Adapun alas an pemilihan judul, yaitu:
a. Pondok PesanlTen Daarul Rahman sebagai lembaga pendidikan Islam yang
mengembangkan sistem pendidikan terpadu, sehingga pesantren ini
berkembang dan diminati masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut di
atas, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang sistem pendidikan yang
diterapkan di Pondok Pesantren Daarul Rahman.
b. Adanya dikotomi dalam penyelenggaraa.n pendidikan yang memisahkan
antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Karena itu, dengan
penyelenggaraan pendidikan Islam terpadu diharapkan para peserta didik
dapat mengantisipasi masalah dikotomi dalam penyelenggaraan pendidikan.
c. Pada sebagian masyarakal, masih banyak orang yang belum memahami seluk
beluk pendidikan Islam khususnya pesantren. Mereka itu berasumsi bahwa
kehidupan pesantren yang kuno itu tidal< relevan dengan tuntutan zaman,
karenanya tidak sedikit orang tua yang enggan memasukkan putra-pu!Tinya ke
lembaga-lembaga pendidikan Islam terutama pesantTen.
4I-Iasbullah, Kapita Selekta Pendidikan lsla1n, (Jakarta: PT. H.aja Grafindo Persada, l 999), cet. 2, 11. 39
4
d. Karena itulah penulis terdorong untuk ikut serta memperkenalkan kepada
masyarakal bahwa pondok pesanlren telah banyak mengalami perubahan dan
perkembangan dalam bidang pendidikan melalui pembekalan para peserta
didik dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan ini menjadi terarah, maka penulis memhatasi
permasalahan pada:
a. Pelaksanaan pendidikan is lam di pondok pesantren Daarul Ralunan.
b. Upaya-upaya pengembaugan di Pondok Pesantren Daarul Rahman.
c. Pondok Pesantren yang di maksud berlokasi di RW 02 Kelurahan Senayan
Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Dari pembatasan masalah tersebut maka dirnmuskan sebagai berikut:
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan islam di Pondok PesantTen Daarul
Rahman')
b. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman
dalam meningkatkan pendidikan?
C.Tujuan dan Siguifikasi Penulisan
1. Tujuan penulisan ini yaitu:
a. Menambah wawasan keilmuan khususnya tenlang pendidikan agama
is lam
b. Memberikan pemahaman tentang sistem pendidikan agama islam sebagai
sub-sistim dari pendidikan nasional.
c. Memberikan wacana para digma baru pendidikan agama islam dalam
dunia glob al.
d. Memberikan pemahaman tentang peran pendidikan agama islam dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
5
e. Mernberikan pernaharnan tentang relefansi kehidupan agarna islarn
dengan pendidikan nasional.
2. Signifikasi pennlisan ini yaitn:
a. Hasil penulisan ini di harapkan dapat rnernberi surnbang positifbagi orang
orang yang konsen dan bergerak dalarn dunia pendidikan,khususnya
pendidikan agama is lam.
b. 1-lasil penulisan ini di harapkan dapat memberi masukan konstrnktif bagi
lembaga-lembaga pendidikan/sekolah untuk pengembangkan pendidikannya
agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasiaonal.
c. 1-lasil penulisan ini di harapkan dapat memberikan inspirasi dan masukan
sebagai acuan refo1masi paradigma barn pendidikan agama islarn.
D.Manfaat Penelitian
Secara rinci basil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Bahan masukan bagi para kepala sekolah dalarn mengambil keputusan
yang berkenaan dengan peningkatan dan perbaikan pendidikan agama
islam pada ummm1ya.
2. Bahan masukan bagi para guru dalarn meningkatkan
kompetensinya,terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan
is lam.
3. Sebagai studi pendahuluan dalam pendidikan agama islam.melatih
berfikiran ilmiah,rnenganalisis masalah melalui penelitian langsung pada
objek tertentu yang menjadi sasaran,sehingga ilmu yang selarna ini
dipelajari dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,serta sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendididkan islam SI Fakultas
limn Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agarna Islam di
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
6
E. Metode Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis
deskripti f, yaitu metode yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui
penelitian lapangan atau "field research".
Penelitian lapangan dilakukan di Pondok Pesantren Daarul Rahman RW
02 Kelurahan Senayan Kebayoran Barn, dan prosedur pelaksanaannya akan
diuraikan dalam Bab III tentang Metodologi Penelitian.
F. Sistematika Penulisan
lsi keseluruhan skripsi 1111 terdiri dari lima bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan. Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah
dan alasan pemilihan judul, pemhatasan dan perumusan masalah, metode
pembahasan dan sistematika penulisan.
Bab II. Kajian Teoritis tentang Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren.
Dalam bab ini dikemukakan pendidikan Islam yang terdiri dari: pengertian
pendidikan Islam, landasan pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, metode
pengajaran pendidikan Islam, dikemukakan juga tentang pondok pesantren yang
terdiri dari pengertian dan sejarah pondok pesantren, tujuan pendidikan pondok
pesantrnn, kurikulum pondok pesantren, metode pengajaran pondok pesantren.
Bab III. Metodologi Penelitian. Dalam bah ini dikemukakan deskripsi
objek penelitian, metodologi penelitian, tahap-tal1ap penelitian, proses pencatatan
dan analisa data.
Bab JV. Hasil Penelitian. Dalam bab ini dikemukakan gambaran umum
tentang Pondok Pesantren Daarul Rahman yang terdiri dari: letak geografis
Pondok Pesantren Daarul Rahman, sejaral1 singkat berdirinya Pondok PesantTen
Daarul Ralunan, sarana dan prasarana Pondok Pesantren Daarul Rahman, keadaan
guru dan peserta didik, tujuan dan kurikulum Pondok PesantTen Daarul Rahman,
kegiatan waktu belajar murid, disiplin pondok, dan sistem pengajaran Pondok
PesantTen Daarul Rahman. Dikemukakan juga tentang pelaksanaan pendidikan
7
dan upaya-upaya pengembangannya yang terdiri dari: pelaksanaan pendidikan di
Pondok PesantTen Daarul Rahman, upaya-upaya pengembangan yang dilakukan
Pondok Pesantren Daarul Rahman dan kendala-kendala yang dihadapi Pondok
Pesantren Daarul Rahman.
Bab V. Penutup. Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran.
A. Pendidikan Islam
BAB II
KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Pendidikan Islam
Sebelum mengemukakan pengertian pendidikan agama islam terlebih
dahulu akan penulis uraikan pengertian pendidikan. Secara etimologi
pendidikan berasal dari kata (didik) yang berarti"proses pengubalrnn tingkah
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusrn
melalui upaya pendidikan dan latihan. ". 1
Dalam bahasa Arab istilah ini di kenal dengan kata 'tarbiyah' dengan
kata kerjanya 'Rabba'( ~ )-~:;.-~~)yang berarti "mengasuh,mendidik,dan
n1en1elihara. ·•2
Adapun Abdurahman Shaleh mengutip dari Prof.Langevld dalam buku
Pendidikan Agama dan Pengembangan Watak Bangsa mengatakan: "
pendidikan secara terminologi adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapm
kede\vasaan". 3
Dalam Kamus Bahasa Indonesia "kata "pendidikan" berasal dari kala
dasar ·'ctidik", yang kemudian mendapat awalan ·pe' dan 'an' vano. " mengand ung arti perbuatan (hal, earn, dan sebagainya) mendidik". 4 Kata
pendidikan ini berasal dari balrnsa Yunani yaitu 'paedagogi' yang berarti
1JJeparte1nen Pendidikan da Kebu<layaan, Ka1nus Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka. ! 990), h.204
2 Warson Munir, Ka1nus Al-Muna\vir, (Yogyakarta:Unit Pengadaan buku Il1niah Keaga1naan, 1984 ), Cct Kc-1, h. 504
3 Abdul Raclunan Shaleh, Pendidikan Aga1na dan Pe1nbang11nan fVatak Bangsa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2005), cet. I, h. 2.
Pur\vadarn1inta, W.J.S., Kamus Unnan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1991), eel. 12, 11. 250
9
bimbingan yang diberikan kepada anak. Kata tersebut semakna dengan kata
'education' dalam bahasa Inggris.
Ahmad Tafsir dalam buku I/mu Pendidikan Islam dalam Prespektif
Islam mengemukakan: "pendidikan adalah "bimbingan atau pembinaan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik
menuju terbentuknya kepribadian utama".5
Dalam khazanah pendidikan Islam, menurut Maksum dalam buku
Madrasah Sejarah dan Perkembangannya menurutnya:"terdapat sejumlah
istilah yang merujuk langsung pada pengertian pendidikan dan pengaJaran
seperti tarbiyah, ta 'dib, ta '/im ". 6 Dari ketiga istilah tersebut, term yang
popular digunakan dalam praktik pendidikan Islam ialah term a/-tarbiyah.
Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini
memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan malrna
tumbuh, berkembang, rnemelihara, merawat, rnengatur, dan menjaga
kelestarian atau eksistensinya. 7
Penggunaan term a/-tarbiyah untuk merujuk makna pendidikan Islam
dapat dipahami dengan merujuk finnan Allah:
,::' ,, ,,,. "" ' ,., ,,. & ,., ,, ,,, I · .. ·\_j· wi .. ~·,,..·i..:: .. / \;;• ;;,..:_;."'q; J,:Ui .. t.;.;:.. 1 ·~I'- ·' 1· ~L.;i- . .J ~:J ,.J<.YJ .. ..)' cX .. c . ~~J
(H:\'fslj'lrl) "dan rendahkan/ah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua te/ah mendidik aku waktu kecil. " (QS a/-Isra ': 17; 24).
Dari beberapa pengertian di alas, diambil kesimpulan bahwa
pendidikan adalah "usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar
5 Ahn1ad 'fafsir, J/111u Pendidikan Js/a111 da/a1n Perspektif Jslatn, (Bandung: PT. Rosda Karya. 1994). Cet. Ke-2, h. 24.
6 1-L Maksum, Afadrasah; Sejarah dan Perke111bangannya, (Jakarta: Logos Wacana Iln1u, 1999), eel. 2, h. 11
7 H. San1sul Nizar, Fi/safal Pendidikan fs/a111; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), eel. 1, h. 25-27
10
Dari beberapa pengertian di atas, diambil kesimpulan bahwa
pendidikan adalah "usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar
terhadap anak didik dengan cara memberikan bimbingan, pengajaran dan
latihan agar mereka memiliki sikap dan nilai yang sesuai dengan cita-cita
pendidikan."
Sedangkan pengertian pendidikan menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
I. Menurut AD Marimba, pendidikan adalah: "bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-lmkum agama Islam menuju terbentulmya kepribadia.t1 utama menurut ukuran-ukura.t1 Islam.
2. Ki Hajar Dewa.t1lara mengemukakan pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkemba.tlgan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak. Maksudnya ialah supaya kita dapat memajuka.t1 kesempumaa.t1 hidup, yaitu kehidupan dan penghidup a.tiak-anak, selm·as dengan alamnya dan masyarakatnya.
3. Menurut S. Brojonegoro, pendidikan adalah: memberi tuntutan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau denga.t1 secara singkat: pendidikan adalah tuntutan kepada pertumbuha.tl ma.trnsia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan roha.t1iah.
4. Sedangkan menurut M. Noor Syam, pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu ruhani (pikir, cipta, karsa, rasa dan budi nurani) da.t1 jasmani (pengindraan serta keterampilanketerampilan). 8
5. Dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah: usaha sadar da.t1 terencana untuk mewujudkan suasana belaja.t· dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 9
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah
usaha yang diarahkan kepada pembentuka.t1 kepribadian anak didik yang
s IVladyo Ekosusilo, Dasar-dasar PencUdikan, (Se1nanu1g: Efil11:u- Offset 1990), cet. 1, h. 14-16
9 Und<mg-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: "Citra U1nbara" 2003), h. 3
11
sesuai dengan nilai-nilai agama Islam, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan latihan, supaya kelak menjadi manusia yang seimbang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani maupun ruhani, sehingga
tercipta kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Landasan Pendidikan Islam
Landasan pendidikan Islam adalah segala ajaran yang bersumber pada
al-Qur'an, as-Sunnah dan ra'yu. Apabila suatu ajaran tidak ditemukan di
dalam al-Qur' an, selaiuutnya dicari dalam as-Sunnah dan jika tidak ditemukan
pada keduanya barulah digunakan ra'yu dengan syarat tidak bertentangan
dengan al-Qur'an dan as-Smmah.
Adapun menurut Langgulung, dasar operasional pendidika Islam
adalah:
1. Dasar historis Dasar yang memberikan persiapan kepada pendidik dengan pengalaman masa lain, bernpa undang-undang dan peraturan-peraturan maupun bernpa l1·adisi dan ketetapannya.
2. Dasar sosiologis Dasar berupa kerangka budaya dimana pendidikannya itu bertolak dan bergerak, seperti memindahkan budaya, memilih dan mengembai1gkan.
3. Dasar psikologis Dasar yang memberi informasi tentang watak peserta didik, pendidik, metode yang terbaik dalam praktik, pengukuran dan penilaian bimbingan penyuluhan.
4. Dasar filosofis Dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi arahan suatu sistem yang mengontrnl dan memberi arah kepada semua dasar-dasar operasional lainnya. 10
10 H Ramayulis. J/111u Pendidikan Jsla111, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002). cet. 4, h. 54-62
12
3. Tujuan Pendidikan Islam
Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti
apa-apa. Ibara! eseorang yang bepergian tak tentu arah, maka hasilnya pun tak
lebih dari pengalaman selama pe1jalanan.
Pendidikan mernpakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas
memiliki tujuan, sehingga diharapkan dalarn penerapannya ia tak kehilangan
arnh dan pijakan. Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan Islam,
terlebih dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari "tujuan" tersebut.
Seema etimologi, tujuan adalah "arah, maksud atau haluan". Dalam bahasa
Arab, "tujuan" diistilahkan dengan maqashid. Sementara dalam bahasa
lnggris, diistilahkan dengan goal, pwpose, objectives atau aim. Secara
tenninologi, tujuan berarti "sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah
usaha atau kegiatan selesai". 11
Tujuan pendidikan Islam menurnt Quraish Shihab yang dikutip oleh
Abuddin Nata dalarn buku Membumikan Al-quran mengatakan :"t11juan
pendidikan islam adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok,
sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai harnba Allah dan khalifah
Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah
swt. atau dengan kata lain yang lebih singkat sering digunakan oleh al-Qur'an
untuk bertakwa kepada-Nya". 12
Menurut Samsul Nizar dalam buku Pengantar Dasar-dasar Pem.ikiran
Pe11didika11 Islam mengatakan: "tujuan pendidikan islam adalah sebagai
proses pengaktualan akal peserta didik yang secara telmis dengan kecerdasan
terampil, dewasa, dengan tetap menjaga nilai kemanusiaan yang ada pada diri
manusia untuk dikembangkan secara proporsional Islarni". 13
11 Arn1ai ;\rief~ F'engantar I/Jnu dan 1\1etodologi Pendidikan l'ila1n, (Jakarta: Ciputat Pers. ::!002), cet. \, h. 15
12 Quraish Shihab, lv!enzbunlikan Al-Qur 'an, (Bandung: Mizan, 1992), cet. ke-2, h. 173
13 San1sul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pe1ni!dran Pendidikan Is/a1n, (Jafu'Uia: Gaya Media Pratama, ::!001 ), eel. 1, h. 105-106
13
Adapun menurut Nasution dalam buku Tekhnologi Pendidikan
mengatakan :"tujuan pendidikan adalah menjadi manusia yang baik dan
bertanggung jawab serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
mengabdi pada masyarakat dan sebagainya". 14
Adapun tujuan pendidikan Islam menurut Prof. Zakiah Daradjat
adalah (secara keseluruhan) yait11 keprihadian seseorang yang membuatnya
menjadi insan kamil dengan pola takwa. Adapun yang dimaksud insan kamil
adalah manusia utuh rohani dan jasmaninya dapat hidup dan berkembang
secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah swt. Ini mengandung
arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang
berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar
mengamalkan ajaran Islam dan berhuhungan dengan Allah dan dengan
sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam
semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di akhirat nanti". 15
Menurut beliau pula bahwa tujuan ini adalah mernpakan tujuan yang ideal.
Menurut penulis, semua pakar pendidikan Islam be1pandangan bahwa
tujuan pendidikan Islam sama dengan misi Islam, yaitu agar manusia mampu
eksis di dunia tanpa menafikan nilai ukhrowi (keseimbangan antara dunia dan
akhirat). Begitu urgensnya sebuah tujuan dalam setiap program yang
dilakukan seseorang, kesadaran pentingnya tujuan juga nampak dalam bidang
pendidikan, sehingga tujuan tidak pernah Input dari proses perjalanannya.
Persoalan yang dihadapi setiap orang akan berpengaruh terhadap rumusan
tujuan. Oleh karena itu, nampak banyak pendapat para tokoh tentang tujuan
pendidikan seperti tertulis di atas. Akan tetapi, daTi semua yang diutarakan
para tokoh, penulis menangkap kesimpulan bahwa hakikat tujuan pendidikan
[slam adalah mencerdaskan aka! dan membentuk jiwa yang islami, sehingga
14 S. Nasution, Telaw/ogi Pendidikan, (Bandw1g: CV. Jemmars, 1982), cet. 1, !1 25
15 Nurnhbiyati, Dmu Pendidikan L<lam 2, (Banclw1g: Pustaka Selia, 1997), h. 41
14
akan terwujud sosok pribadi muslim sejali yang berbekal pengetahuan dalam
segala aspek kehidupan dan menciptakan generasi yang lebih baik.
4. Metode Pengajaran Pendidikan Islam
Muhammad Al-Toumi Al-Syaibani menyodorkan pembagian metode
dalam pendidikan Islam, yakni metode yang umumnya pernah digunakan
dalam pendidikan Islam antara lain:
a. Metode Induksi (Pengambilan Keput11san)
Metode ini digunakan untuk mendidik agar anak didik dapal mengetalmi
fakta-fakta dan kaedah-kaedah umum dengan cara menyimpulkan
pendapat.
b. Metode Perbandingan
M etode ini digunakan untuk mendidik agar anak dapat membandingkan
kaedah umnm atau teori dan kemudian menganalisisnya dalam bentuk
r1ncian-rincian.
c. M etode Kuliah
M etode ini digunakan untuk mendidik anak didik agar mereka dapat
mengambil materi yang diberikan secara benar, sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
d. Metode Dialog dan Perbincangan
Metode ini digunakan untuk mendidik anak didik agar mereka dapat
mengungkapkan kritik-kritik terhadap materi yang diberikan. Ksitik
dilalrnkan secara lisan melalui dialog antara guru dan anak didik. 16
B. Pondok Pesantren
1. Pengertian dan Sejarah Pondok Pesantren
Pondok berasal dari bahasa Arab yaitu: fimduq yang berarti ruang
tidur, wisma atau hotel, sederhana karena pondok mernpakan tempat
sederhana bagi para pelajar yangjauh dari tempat asalnya". 17
"' Jalaluddin chm \Jsmm Said, Fi/safat Pendidiiwn !slam, (Jakarta: PT. Grafindo Persacla), Cet. Ke-2, h. 53-54.
15
Pengertian pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe- dan
akhiran -an, berarti tempat tinggal santri. Soegarda Poerbakawatja juga
menjelaskan pesantren berasal dari kata santri yaitu seseorang yang belajar
agama Islam, sehingga dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat
orang berkumpul untuk belajar agama Islam Ada juga yang mengartikan
pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat
"trndisional" untuk mendalarni ilmu agama Islam dan mengamalkannya
sebagai pedoman hidup keseharian". 18
Dengan demikian bahwa pengertian pondok pesantren adalah tempat
pengajaran dan pendidikan bagi santri untuk mencari ilmu-ilmu agarna.
Pondok pesantren merupakan lembaga sosial di bidang pendidikan dan
keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan serta menyebarluaskan
agarna Islam
Sejauhmana tinjauan sejarah mengenai asal-usul pesantren, tidak dapat
memberikan jawaban kapan dan dimana sebenarnya pesantren pertama kali
berdiri. Pondok pesanlTen yang merupakan "bapak" dari pendidikan Islam di
Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman. Hal ini
bisa dilihat dari pe1jalanan historisnya, bahwa sesunggulmya pesan!Ten
dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yakni menyebarkan
dan mengembangkan ajaran Islam, sekaligus mencetak kader-kader ulama dan
da'i.
Tentang kehadiran pesantren secara pasti di Indonesia pertama
kalinya, di mana dan siapa pendirinya, tidak dapat diperoleh keterangan yang
pasti. Berdasarkan hasil pendataan yang dilaksanakan oleh Departemen
Agama pada tahun 1984-1985 diperoleh keterangan bahwa pesantren tertua
didirikan pada talum 1062 di Pamekasan Madura, dengan nama Pesantren Jan
Tarnpes IL Akan tetapi ha! ini juga diragukan, karena tentunya ada pesanh·en
Jan Tampes I yang lebih tua. Kendatipun demikian, pesantren merupakan
17 Manfred Zan1ick, Pesantren dalan1 Perubahan Sosia/, (Jakarta: P3M, 1986), cet. ke-1. h. 86
18 I-I. FJaidar Putra J)aulay. [>endidikan ls/an1 dala1n Siste1n Pendidikan Nasional di Indonesia (Jakarta: Prenada Media I<encana, 2004), cet. 1, h. 26-27
16
lembaga pendidikan !shun tertua di Indonesia yang pesan sertanya tidak
diragukan lagi, adalah sangat besar bagi perkembangan Islam di Nusantara.
Pada masa penjajahan colonial Belanda, yaitu sekitar abad ke-18-an,
nama pesantren sebagai lembaga pendidikan rakyat terasa sangat berbobot
terulama dalam bidang penyiaran agama Islam. Kehadiran pesantren di
tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi
juga sebagai lembaga penyiaran agama dan sosial keagamaan. Dengan
sifatnya yang lentur (fleksibel), sejak awal kehadirannya, pesantTen ternyata
mampu mengadaptasikan diri dengan masyarakat serta memenuhi tuntutan
masyarakat.
Walaupun pada masa pe1tjajahan, pondok pesantren mendapat tekanan
dari pemerintah kolonial Belanda, pondok pesantTen masih bertahan terns dan
tetap tegak berdiri, walaupun sebagian besar berada di daerah pedesaan.
Penman mendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa tetap diernbannya.
Telah banyak kader-kader bangsa dan tokoh-tokoh peijuangan nasional
dilahirkan oleh pesantren. Bahkan pada saat pe1juangan kemerdekaan, banyak
tokoh pejuang dan pahlawan kernerdekaan yang berasal dari pesantTen". 19
Tanpa menyebutkan kapan dan dimana persisnya pesantTen pertama
didirikan, yang pasti pesantren berdiri setelah rnasulmya Islam ke Indonesia.
Sejak abad ke-11 Masehi dipastikan Islam telah rnasuk ke pulau Nusantara
melalui kota-kota pantai. Selaitjutnya bukti-bukti sejarah menunjukkan
penyiaran dan pendalaman Islam secara intensif telah te1jadi sejak ab ad ke-13
Masehi.
2. Tu.iuan Pendidikan Pondok Pesantren
Sekalipun tujuan pendidikan di pesanll·en belum secara nnc1
dijabar·kan dalam suatu sistem pendidikan yang lengkap dan konsisten, tetapi
secara sistematis tujuarl-lujuan pendidikan di pesantren jelas menghendaki
produk lulusan yang mandiri dar1 berakhlak baik serta bertakwa.
19 l-Iasbullah, Kapita Selekta Pendidikan l'lla111 di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Peroada, 1996), cet. 1. h. 40-43
17
Menurut Nurcholish Madjid berpendapat:"tujuan pendidikan
pesantTen adalah: Membentuk manusia yang memiliki kesadaran tinggi bahwa
ajaran Islam merupakan welstanchaung yang bersifat menyeluruh. Selain itu
produk pesan!Ten juga diharapkan memiliki kemampuan tinggi untuk
mengadakan responsi terhadap tantangan dan tuntutan hidup dalam konteks
ruang dan waktu yang ada (Indonesia dan dunia abad sekarang)".20
Walaupun tujuan pendidikan pesan!Ten kemungkinan ada perbedaan,
tapi sebenarnya secara asasi sama. Pada dasamya tujuan pendidikan haruslah
komprehensif yang mencalmp pendidikan intelektual, jasmani, dan yang
terutama adalah akhlak sehingga harapan menjadikan manusia paripuma dapat
terwujud dengan baik Pondok pesanlTen sebagai lembaga pendidikan
diharapkan dapat merealisasikan harapan ini.
3. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren
lstilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olallfaga pada
zaman Yunani kuno. Curriculum dalam bal1asa Yunani berasal dari kata curir;
artinya pelari, dan curere artinya tempat berpacu; curriculum dim·tikan "jm·ak"
yang hams "ditempuh" oleh pelm'i. Mengmnbil malrna yang terkandung dalam
rumusan di alas, k:urikulum dalmn pendidikan diartikan, sejumlah mata
pelajaran yang hm·us ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik untuk
memperoleh ijazah". 21 Atau kurikulum dalmn arti sempit yaitu sejumlah mata
pelajaran yang diajarkan di dalmn kelas. Kurikulum selanjutnya mengalmni
perkembangan yang isi kurikulum ini tidak terbatas pada mata pelajaran saja,
tetapi juga semua pengalaman belajar yang diterima anak dan mempengaruhi
perkembangan pribadinya.
Macmn-macam definisi yang diberikan tentang kurikulum. Lazimnya
kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun unt:uk melancm·kan
20 Nurcholish Ivlacljid, Bilik-bilik Pesantren, (Jakarta: Paran1adina, 1997), cet. ke- 1, h. 18
21 Nana Sudjana, F1e111binaan dan F1e11gemba11gan Kurikulun1 di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru, 1991), cet. ke-2. h. 2
18
proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lemb aga pendidikan beserta staf pengajamya ". 22
Dalam Islam, kurikulum pendidikan hams berdasarkan akidah Islam.
Apabila akidah Islam sudah menjadi asas yang mendasar bagi kehidupan
seorang muslim, asas bagi negaranya, asas bagi hubungan antar sesama
muslim, asas bagi aturan dan masyarakat umumnya, maka seluruh
pengetahuan yang diterima seorang muslim harus berdasarkan akidah Islam
pula, baik hal itu berupa pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan
pribadi, hubungan antara sesama muslim, masalah-masalah politik, dan
kenegaraan atau masalah apapun yang ada kaitannya dengan kehidupan dunia
dan kehidupan di akhirat.
Dari pengertian di alas, dapat penulis pahami bahwa kurikulum adalah
segala usaha sekolah dalam sejumlah mata pelajaran yang dapat
mempengaruhi belajar anak didik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah segenap pengalarnan
dan kegiatan belajm yang direncanakan da:n diorganisasikan untuk diatasi oleh
para siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh
suatu sekolah atau lembaga pendidikan.
Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa kurikulum adalah dasar dari
pendidikan, sedangkan tujuan pendidikan merupakan sasaran yang dimaksud,
dengan kata lain kmikulum pendidikan berkaitan dengan mata pelajaran,
sedangkan tujuan pendidikan berkaitan dengan sistem penyampaian pelajaran
tersebut.
Tujuan kurikulum dan pendidikan Islam adalah membekali akal
dengan pemikiran ide-ide yang sehat, baik itu mengenai akidah maupun
lmkum. Islam telah memberikan dorongan agar manusia menuntut ilmu dan
membekali dirinya dengan pengetahuan.
Jadi kurikulum pondok pesantren adalah keseluruhan usaha lembaga
pendidikan pondok pesantren yang telah direncanakan dan diorga:nisasikan
22 S. Nasution, Kurikuhan dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. l(e-4, h. 5
19
untuk mempengaruhi kegiatan belajar mengajar para santTi dalam mencapai
tujuan pendidikan pondok pesantTen yang telah ditetapkan.
4. Metode Pengajaran Pondok Pesantren
Pola pendidikan dan pengajaran di pondok pesantren erat kaitannya
dengan tipologi pondok pesantren sebagaimana yang dituangkan dalam ciri
ciri pondok pesantren.
1. Metode pengajaran yang bersifat trndisional
a. Sorogan
Sistem pengajaran dengan pola sorogan dilaksanakan dengan jalan
santTi yang biasanya pandai menyodorkan sebuah lcitab kepada kyai
untuk dibaca dihadapan kyai.
b. Weto11a11
Sistem pengajaran dengan jalan wetonan dilaksanakan dengan jalan
kyai membaca suatu ldtab dalam waktu tertentu dan santri dengan
membawa kitab yang sama mendengarkan dan menyimak bacaan
kyai.
c. Ba11(/ongan
Sistem pengajaran yang serangkaian dengan sistem sorogan dan
wetonan adalah bandongan yang dilakukan saling kait mengkait
dengan sistem yang sebelumnya.
2. Metode pengajaran yang bersifat modem
a. Sistem klasikal Pola penerapan sistem klasikal ini adalah dengan pendirian sekolahsekolah baik kelompok yang mengelola pengajaran agama maupun ilmu yang dimasukkan dalam kategori umum dalam arti termasuk di dalam disiplin ihnu-ilmu kauni (ijtihad hasil perolahan manusia) yang berbeda dengan agama yang sifatnya tauqifi (dalam arti kata langsung ditetapkan bentuk dan wujud ajarannya).
b. Sistem kursus Pola pengajaran yang ditempun melalui kursus (takhasshush) ini ditekankan pada pengembangan keterampilan berbahasa Inggris, disamping itu diadakan keterampilan tangan yang menjurus kepada
20
terbinanya kemampuan psikomotorik seperti kursus mengetik komputer dan sablon.
c. Sistem pelatihan Metode pelatihan yang menekankan pada kemampuan psikomotorik, pola pelatihan yang dikembangkan adalah termaksud membutuhkan kemampuan praktis seperti: pelatihan pertukangan, perkebunan, perikanan, manajemen koperasi dan kerajinan-kerajinan yang mendukung terciptanya kemandirian integratif. 23
23 iVL Bahri (ihazali, Pendidikan Pesantren Berivalvasan Lingkungan, (Jakarta: Pedon1an llmu Jaya, 2001), Cet. Ke-I. 11. 28.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskl'ipsi Objek Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih Pondok Pesantren Daarul
Rahman sebagai objek penelitian dengan menekankan atau fokus yang diteliti
adalah sistem pendidikan Islam yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Daarul
Rahman serta upaya-upaya pengembangannya.
Penetapan objek tersebut di atas, berdasarkan atas pengamatan penulis
bahwa Pondok Pesantren Daarul Rahman Kelurahan Senayan cukup menarik dan
dianggap tepat untuk dijadikan objek penelitian karena sistem pendidikan yang
dilaksanakannya adalah mengembangkan sistem terpadu, yaitu perpaduan antara
sistem yang ada di Pondok Modem Gontor Ponorogo dengan sistem pondok
pesantren salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuning. Hal ini kemudian
menjadi alasan pemilihan Pondok Pesantren Daarul Rahman sebagai objek
penelitian dalrun penulisan skripsi ini, karena penulis berpendapat bahwa pondok
pesantren seperti ini yang dapat dijadikan sebagai contoh untuk pesantren yang
lain, juga sebagai alternatif pendidikan masa depan.
B. Metodologi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu
rnetode penelitian non-hipotesis yang langkah penelitiannya tidak perlu
rnerumuskan hipotesis. Sifat dari metode deskriptif, menurut Winarno Surahmad
adalah menuturkru1 dan menafsirkan data yang ada". 1 Karena penulis akan
menggambarkan mengenai sistem pendidikan yang diselenggarakan di Pondok
Pesantren Daarul Rahman Kelurahan Senayan.
Untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini, digunakan dua
macam metode, yaitu:
I. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
1Winurno Surah1na<l, Pengantar Penelitian lbniah, (Bm1dung: Torito, 1990), Cet. Ke-6, h. 139
22
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data atau teori
dari berbagai surnber seperti buk:u, majalah, atau sumber-sumber lain yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam shipsi ini, yaitu:
Studi Pustaka adalah dengan mengumpulkan atau mencari data mengenai hal
hal yang merupakan catatan, arsip, dan lain-lain. Sebelum dan selama te1jun
k:e lokasi penelitian, peneliti akan melakukan studi pustaka dan dokumentasi
yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu tentang pelaksanaan
pendidikan. S tudi ini dimak:sudkan agar data tentaug pendidikan bis a
diperkuat dengan teori-teori yang ada.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung ke objek
penelitian yaitu Pondok Pesanlren Daarul Rahman. Untuk mendapatkan data
di lapangan ini, penulis menggunak:an beberapa telmik pengumpulan data
yailu sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dapal disebut pula dengan pengamatan yang meliputi
pemusatan perhatian terhadap sualu objek dengan menggunakan seluruh
panca indra. Adapun jenis observasi yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah observasi non partisan, yaitu pengamatan yang
dilakuk:an tidak dengan melibatkan peneliti dalarn kegiatan-kegiatan yang
dijadikan objek penelitian.
b. Interview
lstilah interview atau wawancara mernpunyai arti sebagai sesuatu
percakapan atau tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang
duduk berhadapan secara fisik, dan diarahkan pada masalah terlentu.
Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai pengasuh pondok pesantren,
kepala sekolah Aliyah, dan dewan guru. Penulis menggunakan metode
interview untuk mendapatkan informasi, keterangan atau pemyataan yang
berkaitan dengan persoalan yang diteliti. Adapun jenis interview yang
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin,
yaitu wawanc<u-a dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan
23
yang telah disusun sebelumnya tetapi tidak mengikat atau bebas
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat wawancara
tengah berlangsung. Dengan kala lain, ketika penulis menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan kepada informan, penulis tidak sepenuhnya terkait
kepada pedoman wawancara (interview guide) yang telah penulis susun
sebelumnya.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan data yang penulis dapatkan setelah penulis
melakukan observasi. Adapun data-data yang penulis cantumkan dalam
dokumen ini berupa: sejarah dan latar belakang Pondok Pesantren Daarul
Rahman, jadwal kegiatan santri dan jumlah guru serta jumlah siswa.
C. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian memberikan gambaran tentang keseluruhai1
perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, airnlisis dan penafsiran data
(lemuan) sarnpai pada penulisan laporan. Tahap-tahap penelitian itu ada tiga
sebagaimana penulis kutip dalain buku "Metode Penelitian Kualitatif' karangan
Dr. Lexy J. Moleong, M.A. adalah sebagai berikut:
I. Tahap Pralapai1ga11
Ada enam kegiatan yang dilakukan dalarn tahap ini dan ditambah
dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian
lapangan. Kegiatan tersebut yaitu:
a. Menyusun rancangan penelitian
b. Memilih lapangan penelitian
c. Mengurns perizinan
d. M enjajaki dan menilai keadaan lapangan
e. Memilih dai1 memanfaatkan informan
f M enyiapkan perlengkapan penelitian
g. Etika penelitian lapai1gan
2. Tahap kegiatan lapangan
Tahap kegiatan lapai1ga11 ini dibagi alas tiga bagian, yaitu:
a. Memahami latar penelitiai1 dai1 persiapan diri
24
b. Memasuki lapangan, seperti keakraban hubungan, mempelajari bahasa,
dan peranan peneliti.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.
3. Tahap analisis data
Tahap analisis data ini meliputi tiga pokok persoalan, yaitu:
a. Konsep dasar analisis data, maksudnya adalah proses mengatur data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar.
b. Menemukan tema, maksudnya adalah catatan lapangan yang sudah ada
diteliti kepustakaan yang ada kaitannya dengan masalah dan latar
penelitian.
c. Menganalisis data".2
D. Proses Pencatatan
I. Proses Pencatatan Data
Setelah diketalrni alau dirancang alat pengumpul data, maka perlu
dirancang pula ialah pencatatan data yang pada dasarnya dapat ditinjau dari
dua segi dimensi yaitu ketepatan dan slrnktur. "Ketepatan" maksudnya adalah
kemampuan peneliti untuk bisa menghasilkan data "setepat" apa adanya. Dan
slruklur maksudnya adalah dalam pencatatan data dilakukan dengan cm-a
terprogram alau leratur dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
E. Analisa Data
Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam
catatan lapangan, dokumen (arsip-arsip) dan lain-lain, kemudian data tersebut
dibaca, dipelajari dan ditelaah secara cennat. Langkah selanjut11ya adalah
mengolah data yang telah terkumpul dengan menguraikan data tersebut ke dalam
bahasa yang mudah dipahami dan logis sesuai dengan penelitian yang dibahas,
lalu dihubungkan dengan hipotesis-hipotesis untuk memperoleh kesimpulan yang
objektif
JLexy Nloleong, i'vferode J>enelitian Kua/itatij; (Bandung: Re1naja Rosda I<arya, 1999), Ce\. Ke-1, h. 86-108
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umnm Pondok Pesantren Daarnl Rahman
1. Letak Geografis Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Pondok Pesantren Daarnl Rahman terletak di Kelurahan Senayan
Kecamatan Kebayoran Barn Jakarta Selatan. Pondok Pesantren Daarul
Rahman adalah sala11 satu lembaga pendidikan Islam: tempat mendidik
pemuda/pemudi belajar ilmu agama (pelajaran pokok) dan ilmu pengetahuan
umum (sebagai pelengkap).
Pondok ini didirikan oleh Bapak Kyai Haji Syukron Ma'mun dengan
dibantu kawan-kawannya, antara lain adalah Ustadz Antung Ghozali, BA., H.
Masyhuri Baedlowi MA., Nurhazim BA., H. Abdul Kadir Ralnnan, keluarga
Almarhum Bapak H. Abdurrahman bin Naidi dan para dermawan seperti
Bapak H. Mochammad Noor Mughni serta para masyarakat.
Pondok pesantren ini dibangun di atas tanah wakaf yang luasnya ± 7.800 m2
, terletak di Jin. Senopati Dalam II, di belakang Kompleks Mantan
Wal,il Presiden RI Bapak Soedharmono SH., atau lebih jelasnya pondok
pesantren tersebut beralamatkan: Jin. Senopati No. 35A Kebayoran Barn
Jakarta Selatan Telp. 5226928.
Status Pondok Pesantren Daarnl Rahman adalah swasta penuh, berdiri
sendiri tanpa ada ikatan dari organisasi atau partai politik apapun.
2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Pondok Pesantren Daarnl Rahman berdiri tepatnya pada tanggal 11
Januari 1975, secara resmi berdirilah pondok pesantren ini yang dipimpin oleh
KH. Syukron Ma ·mun dengan jumlah santri laki-laki dan perempuan sekitar
40 orang.
Tahun berganti tahun santri-santri itu terns bertambal1 banyak. Sambil
merayap, pembangunan itu pun dilanjutkan, baik asrarnanya maupun rnang
belajarnya. Kemudian tempat ibadahnya sekaligus, dan semua bangunan itu
26
sengaja dibikin dengan konstruksi beton dan berlantai tiga mengingat areal
tanah yang sangat terbatas.
Dengan didasari ayat al-Qur'an nomor 7 surat Ibrahim:
/ / ) / / /
Li.1~ oJ (~ qi,,
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu ''. (QS al-Ibrahim: 7).
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, dari jumlah santri laki-laki dan
perempuan sekitar 40 orang, kini pondok pesantren Daarul Rahman telah
mencapai perkembangan yang demikian pesat dengan jumlah santri mencapai
759 orang putra-putri.
3. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daarnl Rahman
Sarana-sarana yang terdapat di Pondok Pesantren Daarul Rahman
adalah sebagai berikut:
l. Gedung sekolah pennanen 3 lantai
2. Mesjid pesantren
3. Sarana olahraga
4. Asrama santri putra-putri
5. Koperasi santri
6. Posketren (Pos Kesehatan Pesantren)
7. Lab Komputer
8. Lab Bahasa Arab dan lnggris
9. Aula Serbaguna
I 0. Perpustakaan.
27
4. Keadaan Guru dan Peserta Didik
a. Keadaan Guru
~-
No.
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
I 0.
11.
12.
13.
14.
15.
Gurn mernpakan unsur yang hams ada dalam proses belajar
mengajar. Tanpa guru, maka proses belajar mengajar tidak dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Jumlah gum yang mengajar di Pondok Pesan!Ten
Daarul Rahman sebanyak 60 orang guru. Pendidikan terakhir dewan guru
di Pondok PesantTen Daarul Ralunan antara lain (!PD Gontor Ponorogo,
UIN, Medinah, UHAMKA, Al-Azhar, Al-Aqidah, !PB, UNISBA, STIAS
Al-Ayyubi, Kairo Mesir, LIPIA, MIPA, Yaman Hadramaut, dan lain-lain).
Adapun untuk mengetahui lebih lengkap tentang daftar guru di
Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman baik guru di Madrasah Tsanawiyah
dan Madrasah Aliyah, dapat dilihat pada tab el di bawah ini:
Tabel 1
Data Guru Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren
Daarul Rahman -~"'··-~~-- -Nama Guru Pendidikan Terakhir Jabatan
KH. Syukron Ma'mun !PD Gontor Ponorogo Pengasuh
KH. Asmuni Rahman Pesantren Wk. Pengasuh
KH. Drs. Lamberi Jiddy Sl IAIN Gurn
KH. Ma'mun Mahbub Pesantren Gontor Bid. Kurikulum
KH. DR. Abd. Muhith Fatah S3 Madinah Guru
Ust. Ah. Qosim Susilo S2 UHAMKA Kep. Sek. Aliyah
Us!. Ah. Kholiddin Sholeh Pesanh·en Rembang Guru
Ust. Mu'izzuddin Pesan!Ten Lirboyo Gurn
Ust. HM. Noer Dedy, M.Ed. S2 Al-Azhar Bid. Kurikulum
Ust. Ah. Zarkasyi Z uh di, Le. Sl Madinah Guru
Ust. Ah. Dhofir Pesantren Daarul Rahman Guru
Ust. Ah. Shobari Pesanh·en Daarul Rahman Guru
Ust. Ah. Fauzi Bukhori Sl IAIN Gurn
Ust. H. Moh. Tafsir Pesantren Daarul Rahman Guru
Ust. H. Abd. Hadi Tijan Sl IAIN Humas
28
16. Ust. Ah. Zen Fikri PesantTen Daarul Rahman Kep. Koperasi
17. Ust. Abd. Mu 'in Muhyi Pesantren Daarul Rahman Gum
18. Ust. Drs. lmadHamdi SI UHAMKA Gum
19. UsL Drs. Anwar Wahdi Hasyi SI IAIN Guru
20. UsL Ah. Zaenal Ridlo SM. Pesantren Daarul Rahman Pengasuh Santri
21. Ust. Drs. Ukar Rohili SI IAIN Sekretaris
22. Ust. H.M. Taqwim SI Al-Aqidah Guru
23. Ust. Salman Al-Parisi PesanlTen Gontor Guru
24. Ust. Drs. Hadi Musthofa SI IAIN Guru
25. Ust. Drs. Abd. Syakur SJ !PD Gontor Guru
26. Ust. Moh. Naufal Pesantren Daarul Rahman Bendahara
27. Ust. Halwani SMA Gurn
28. Ust. H. Ah. Muchtar, Le. SI Al-Azhar Bid. Kurikulum
29. Ust. M. Sidup BAIPB Guru
30. UsL M. Sahrul Arif Pesantren Gum
31. Ust. Isma'il SJ Al-Aqidah Guru
32. Ustz. Dra. Hj. Umi Afifah SJ UNISBA Guru
33. Ustz. St. Rahmah Pesan!Ten Guru
34. Ust. Drs. Syihabuddin Q. SI IAIN Gum
35. Ust. Moh. Kholili Ridwan Pesantren Guru
36. UsL M. Umar SJ STIA S Al-Ayubi Gurn
37. Ust. Ors. Zubair Dimyati SJ IAIN Guru
38. Ustz. SL Tarwiyah SJ IAIN Guru
39. Ust. Nasir Yahya Pesantren Guru
40. KH. Hulaimi Hatami S2 Kairo Mesir Guru
41. Ust. lsma'il Pesanl1·en Guru
42. Ust. H. AR. Musyaffa Basya BA IAIN Wakasek Tsanawiyah
43. Ust. Ah. Baijuri Pesantren Guru
44. Ustz. SL Romlah Asmuni IID Guru
45. Ust. Susanto Eling Waspodo BAIPB Gum
46. Ust. Suandi SJ Al-Aqidah Guru ! ....... ·-·····~ ··-·-·-·····-··----"'- ·-·····
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
29
Ust. Doni Romdhoni Pesan!Ten Guru
UsL M. Hi dayatullah LIP IA Guru
Ust. M. Rafi Affani SI UIN Guru
Ust. Abdul Hasyim Pesan!Ten Daarul Rahman Gum
UsL Ah. Syatibi Salafiyah Sarang Guru
Ust. Abdul Khoir SI MIPA Guru
UsL Kurdi Rahman SI S Al-Ayubi Guru
Ust Ah. Hafidz Pesantren Gontor Gum
Ust. Ghufron Fatieh MA Gum
Ust. Abd. Hakim Ya'kub Yarnan Hadramaut Guru
UsL Abd. Aziz Yarnan Hadramaut Guru
Ustz. Maimun Zakiah PesanlTen Daarul Rahman Gum
Ust. Bukhori Muslim Pesanh·en Daarnl Rahman Guru
UsL Abd. Aziz Pesanh·en Daarul Rahman Guru
Diantara guru-guru di Pondok Pesanh·en Daarul Rahman ada yang
tinggal di Pondok sebagai pembimbing dan mengawasi san11·i selama 24
jam. 1
b. Peserta Didik
Faktor anak didik (santri) merupakan salah satu faktor pendidikan
yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan faktor-faktor lainnya
karena tanpa adanya faktor tersebutpendidikan tidak akan berlangsung.
Jumlah san!Ti yang belajar di Pondok Pesan11·en Daarul Rahman
adalah b e1jumlah 3 98 santri pu11·a dan 361 santri pu!Ti. 2
Berikut ini penulis akan jelaskan keberadaan san!Ti Pondok
PesanlTen Daarul Rahman dalarn bentuk label:
1\Vcnv::u1cara penulis dengan J(epala ivladrasah Aliyah Pondok Pesantren Da;:uul R.ahnian. 2!bid.
No. Kelas
1. I
' 2.
I 11
3. I
Ill !
Jumlah
Tabel II
Data Siswa-Siswi Madrasah Tsanawiyah
Pondok Pesantren Daarul Rahman
I Jenis Jumlah
-·-·--·~-
Laki-laki Perempuan
119 95 214
' 41 35 76
45 33 78
205 163 368
30
Melihat dari table diatas jumlah murid Tsanawiyah sekolah Daarul
Rahman tersebut te1masuk dalam katagori "sangat maju " karena letak
geografisny ditengah-tengah penduduk kota jakarta sehingga kapasitas
kelas dan jumlah muridnya sangat banyak dan kelasnya pun dapat
menampung murid-murid yanga ada, dengan keadaan seperti ini dapat
memudahkan pengelola sekolah dalam mengkondisikan ruang kelas
dengan jumlah murid yang ada. Dengan jumlah murid laki-laki
Tsanawiyah dari kelas satu, kelas dua, dan tiga berjumlah 205 siswa
sedangkan untuk jumlah siswi perempuan Tsanawiyah dmi kelas satu,
kelas dua, dan tiga be1jumlah 163 siswi , jadi jumlah keseluruhannya
adalah 3 68 murid.
Tabel III
Data Siswa-Siswi Madrasah Aliyah
Pondok Pesantren Daarul Rahman . I Jenis I Jumlal1 I I
No. I Kelas I I
I \ Laki:iaki- Perempuan I I I - ·~·~---
" I I_; 68 141
--2--!- -1-1-~ 35 -- .•
40 75
3 . I Ill I
85 90 175 •
I
Jumlah I
193 198 391
31
"~----
Melihat dari table di alas murid Aliyah sekolah Daarnl Rahman tersebut
te1masuk dalam katagori "sangat maju"karena letak geografisnya di
tengah-tengah penduduk kola Jakarta sehingga kapasitas kelas dan jumlah
muridnya sangat banyak dan kelasnya pun dapat menan\mpung murid
murid yang ada.Dengan jumlah murid Aliyah laki-laki dari kelas
satu,dua,tiga be1jumlah 193 siswa sedangkan untuk jumlah siswi Aliyah
perempuan dari kelas satu,dua,tiga berjumlah 198 siswi,jadi jumlah
keseluruhannya adalah 398 murid.
5. Tujuan dan Kurikulum Pondok Pesantren Daarul Rahman
Pendidikan di Pondok Pesantren Daarul Rahman semuanya diarahkan
pada satu tujuan yaitu menciptakan generasi yang bertaqwa, berakhlak
karimah dan berwawasan luas serta mandiri.
Dalam pembangunan manusia seutuhnya ini, klmsusnya dalam bidang
mental, moril dan spiritual, maka hanya agamalah yang mampu menjawab.
Justru karena itulah pondok pesantren ini akan menjawab tantangan-tantangan
kemajuan teknologi.
Pondok mengisi mental-mental manus1a ini dengan mental agama,
baik tercapainya kesejahteraan manusia baik lahir maupun batin, baik dunia
maupun akhirat.
32
Maka di sinilah ajaran Islam menduduki tempat utama sebagai dasar
pembangunan seutulmya dengan arah pendidikan sebagai berikut:
a. Keikh las an
Pondok pesantTen harus selalu dalam suasana keikhlasan, ikhlas dalam
nasehat menasehati, ikhlas memimpiu dau dipimpin, gum ikhlas
mengajar, murid ikhlas dalam belajar dan diajar, dan seterusnya.
b. Kemasyarakatan
Segala apa yang akan ditemui di masyarakat, itulah yang dididikkan di
pondok, mereka dari masyarakat untuk masyarakat; yaitu untuk berbakti
dan beramal di masyarakat, maka masyarakatlah yang akan menilai kita.
c. Tholabul 'ibni
Menuntut ilmu adalah perintah agama yang diwajibkan kepada semua
umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.
Daarul Rahman merupakan lembaga pendidikan dengan sistem
terpadu. Kurikulum yang digunakan adalah perpaduan antara sistem yang ada
di Pondok Modem Gontor Ponorogo dengan sistem pondok pesanlTen
Salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuning.
6. Kegiatan Waktu Belajar Siswa
Waktu belajar sebagai berikut:
a. Pagi dari jam 7 .20 s/d 12.40 semua santri belajar di dalam kelas
b. Siang dari jam 14.00 s/d 15.00 Kelas I dan Kelas II Tsanawiyah kursus
bahasa Arab dan bahasa lnggris
c. Sore darijam 16.00 s/d 17.30 Kelas III s/d VI belajar kitab kuning (kitab
salafiyah)
d. Habis Maghrib sampai dengan waktu shalat lsya', Kelas II sampai dengan
Kelas VI belajar kitab kuning
e. Kelas I, setelah Maghrib dan Sub uh membaca Al-Qur' an
r Jam 20.00 s/d 23.30 malam, belajar terpimpin di kelas dibawah
pengawasan guru-gum.
33
7. Disiplin Pondok
Dirnana saja rnanusia ini hidup dan tinggal, pasti akan terikat dengan
peraturan/disiplin: apalagi dunia pendidikan seperti Pondok PesanlTen Daarul
Rahman yang letaknya di kota metropolitan Jakarta.
Apa jadinya kira-kira, seandainya disiplin ini tidak diperketat
rnisalnya: santri bebas pulang ke rumah semaunya, pergi ke pasar, keluar
masuk kornpleks tanpa ijin, bebas bergaul dengan pernuda atau pernudi di luar
pondok.
Maka dibuatlah peraturan-peraturan seperti:
a. Anak laki-laki boleh pulang ke rumah sebulan sekali dengan membawa
surat ijin dari kearnanan.
b. Anak putTi tidak boleh pulang kecuali dijemput oleh orang tua/wali murid.
c. Apabila ada siswa atau siswi pulang ke rumah dengan tidak membawa
surat ijin dari keamanan, maim orang tua hams segera mengantarkan
kembali ke pondok.
d. Lain-lain disiplin dan sunah pondok yang tidak tertulis.
8. Sistem Pengajaran yang Digunakan Pondok Pesantren Daarul Rahman
Sistem pengajaran yang digunakan di Pondok PesantTen Daarul
Rahman adalah perpaduan antara sistem yang ada di Pondok Pesantren
Modem Gontor Ponorogo dengan sistem pondok pesantTen salafiyah yang
mengajarkan kitab-kitab hming.
Sistem pengajaran di Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah dengan
menggunakan sistem klasikal dimana siswa dipisahkan sesuai dengan jenjang
pendidikan layaknya sekolah umum. Dan materi yang diajarkan di kelas
adalah pengetahuan umum yang berpedoman pada kurikulum nasional dan
pengetahuan agama dengan pedoman kurikulum pesantren. Materi
pengetahuan urnum menggunakan panduan yang dikeluarkan oleh Depdiknas
dan Departemen Agama, sedangkan materi agarna menggunakan panduan
kitab-kitab kuning (salafi) dan kitab-kitab ulama modern.
34
Dengan sistem ini diharapkan siswa tidak hanya memiliki bekal
pengetahuan umum namun juga memiliki dasar-dasar yang kuat dalam bidang
keagamaan. Sehingga akan tercipta generasi yang berkualitas dalam !MT AQ
dan IPTEK.
Baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama,
maka sumbemya adalah dua unsur pokok. llmu pengetahuan umum yang
sumbemya dari Barnt dapat kita gali dengan memakai bahasa lnggris, dan
ilmu pengetalman agama dapat kita gali dengan memakai bahasa Arab. Maka
dua bahasa inilah yang ditekankan pimpinan pondok kepada anak didiknya
untuk diperdalam, dan dipelajari dengan sebaik-baiknya.
Dengan sistem ini diharapkan siswa tidak hanya memiliki bekal
pengetahuan umum saja, namun juga memiliki dasar-dasar yang !mat dalam
bidang keagamaan.
B. Pelaksanaan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Daarul Rahman
Sejarah mencatat bahwa pada awalnya sistem pendidikan pondok
pesantren adalah dengan menggunakan sistem sorogan dan sistem bandungan
atau wetonan. Kedua sistem tersebut biasa dipakai pada lembaga pendidikan
pesantren tradisional atau salafiyah. Ada beberapa pondok pesantren yang tetap
bertahan dengan menggunakan metode mengajar kedua jenis sistem pendidikan
tersebut, tanpa ada variasi dan pernbahan. Ada pula beberapa pondok pesantren
dewasa ini mengadakan perubahan atau variasi pada metode atau sistem
pengajarannya dan pendidikannya yailu dengan menggunakan metode klasikal.
Dalam hal ini, pelaksanaan pendidikan Pesantren Daarul Rahman adalah
mengembangkan sistem pendidikan terpadu antara sistem modem Gontor
Ponorogo dengan sislem pondok pesantren salafiyah (tradisional), yang lebih
mengutamakan bahara Arab dan bahasa lnggris serta penekanan pada pemahaman
dan pengkajian kitab-kitab kuning (salafiyah), dengan maksud agar kekurangan
sistem yang satu akan terpenuhi dengan kelebihan sistem yang lainnya.
Selain dengan menggunakan sistem yang disebut di alas, Pondok
Pesantren Daarul Rahman menggunakan dua macam, yaitu pertama, sistem
35
pendidikan pesantren, yang mana pendidikan dan pengajarannya mengacu pada
silabus pondok pesantTen. Kedua, sistem pendidikan yang bersifat umum yang
pendidikan dan pengaja.rannya mengacu kepada Departemen Agama dan
Depdiknas
Selama 1111 orang sering membuat kategorisasi pesanlTen di Indonesia
secara sederhana ke dalam dua bentuk, yaitu pesantren salaf dan pesa.ntTen
modern. PesantTen salaf sering juga diidentikkan dengan pesantren tradisional,
sehingga pesantren yang tidak tergolong salaf dikategmikan sebagai pesantren
modern.
Penyebutan istilah trndisional bagi pesanlTen salaf dan modem bagi
pesantren non salaf sebetulnya tidak memadai lagi, sebab pada perkemba.ngan
pesantren selama ini, banyak terjadi perubahan yang mengaldbatkan munculnya
saling keterkaitan antara nilai trndisionalitas dan modernitas pada diri pesantren.
Meskipun masyarakat sering menyederhanakan tipologi pesantren ke
dalam dua bentuk, yaitu pesantren salaf dan pesantren modern, secara lebih
terinci, sesungguhnya terdapat tipologi pesantTen".3
1. Pendidikan Modern
Menyikapi realitas pendidikan sekarang, Nurcholish Madjid tampil
memodernisasi pendidikan Islam. Usaha ini dimaksudkan untuk menemukan
format pendidikan ideal sebagai sistem pendidikan alternatifbangsa Indonesia
masa depan. Kelebihan dan keunggulan lembaga pendidikan masa lampau
dijadikan sebagai kerangka acuan untuk merekonstt·uksikan konsep
pendidikan yang dimaksudkan. Sedangkan sebagai bentuk sistem pendidikan
yang lama tidak relevan lagi untuk ruang dan waktu, akan ditinggalkan.
Usaha-usaha ke arah modernisasi pendidikan Islam pada awal abad
ke-20, nampaknya masih relatif terbatas, usaha-usaha pembaman dalam dunia
3Saifullah l'vla'shunt, Dinatnika [Jesantren, Telaah Kritis Keberadaan F>esantren Saal Ini, (Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah, 1998), Cet. Ke-I, h. 43-44.
36
pendidikan ini terilhami oleh wacana modernisasi yang te1jadi di berbagai
belahan dunia Islam lainnya". 4
Secara lebih luas, te1jadi integrasi sistem pendidikan yang
dilaksanakan sehingga benar-benar terwujud pondok pesantTen komprehensif.
Disebut komprehensif karena merupakan sistem pendidikan dan pengajaran
gabungan antara yang tradisional dan yang modern. Artinya di dalamnya
ditetapkan pendidikan dan pengajaran kitab laming dengan metode sorogan,
wetonan, atau bandongan dan hapalan, namun secara reguler sistem
persekolahan terns dikembangkan, bahkan pendidikan keterampilan pun
diaplikasikan sehingga menjadikannya berbeda daii pesan!Ten yang tradisional
maupun yang modern.
Lebih jauh daripada itu pendidikan masyarakat pun menjadi
garapannya, dalam arti yang sedemikian rupa dapat dikatakan bahwa pondok
pesai1tTen telah berkiprah dalam pembangunan sosial kemasyarakatan. Pai·a
santTi pesantren modern dituntu! untuk lebih mainpu dalain memahami aspek
aspek keagamaan dan keduniawian agar dapat menyesuaikan diri secara lebih
baik dengan kehidupan modem.
Di dalam sistem pengajarannya menggunakan bahasa pengantar di
dalam kelas yaitu bahasa Arab untuk pelajaran agama dan bahasa Arab, dan
bahasa lnggris untuk pelajai·an bahasa lnggris. Untuk pelajaran umum lainnya
digunakan bahasa Indonesia.
Program pendidikan Daai·ul Rahman adalah 6 tahun dengan
pembagian menjadi dua tahapan dimana setiap tahapan tersebut, para santTi
mempelajari pelajai·an sesuai dengan silabus yang diolah oleh Pondok
Pesan!Ten Daarul Ralnnan yang mencakup:
I. Madrasah Tsanawiyah (MTs), setai·af dengaI1 Kelas I s.d 3 SMP, memakai
kurikulum pesantren yang telah dipadukai1 dengan Depag.
2. Madrasah Aliyah, setai·af dengan Kelas 1 s/d SMU menggunakan
kurikulum pesantTen yang telah dipadukan dengan Depag.
4f)rs. Yasn1acli, Ivf.A. lvlodern;sasi Pesantren, (Jakiuta: Ciputat Press, 2002), Cet. l(e-1, h. 112-113.
37
Pondok pesantren ini menggunakan sistem asrama sebagaimana
pondok pesanlTen lainnya, karena dengan sistem ini diharapkan agar tujuan
dan asas pendidikan dapat dibina dan dikembangkan secara lebih efisien dan
efektif, maka memungkinkan penambahan jam-jam pelajaran dan juga
penambahan jumlah materi yang dipelajari di kelas-kelas. Penambahan
tersebut dilaksanakan di pagi hari atau sore hari bahkan pada malam hari.
2. Pendidikan Pesantren Salaf
Di kalangan masyarakat pesanlTen masih tetap kukuh keyakinan
bahwa ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab kuning tetap merupakan
pedoman hidup dan kehidupan yang sah dan relevan. Sah, artinya ajaran
ajaran itu diyakini bersumber pada kitab Allah dan Smmah Rasulnya, dan
tidak ketinggalan sebagai unsur pelengkap adalah daTi ulama-ulama salafyang
saleh. Relevan artinya bahwa ajaran-ajaran itu masih tetap cocok dan berguna
untuk meraih kebahagiaan hidup kini, maupun nanti. Di sinilah letak
perbedaan antara masyarakat pesantren yang oleh sementara pengamat disebut
"trndisional" dan masyarakat Islam lain yang disebut "modern". Masyarakat
pesanll·en, pengikut kitab laming mempercayai bahwa pedoman hidup adalah
Kilabullah dan Sunnah Rasulullah, tapi mereka hanya mempedomaninya
melalui tafsiran-lafsiran dan penjabaran-penjabaran yang telah diupayakan
oleh ulama-ulama yang dinilai terpercaya". 5
Dalam ha! ini, pelaksanaan pendidikan Pondok PesantTen Daarul
Rahman adalah mengembangkan sistem pendidikan terpadu dengan maksud
agar kekurangan sistem yang satu akan terpenuhi dengan kelebihan sistem
yang lainnya.
Kitab laming sebagai khazanah keilmuan dan wansan para ulama
terdahulu, sangat akrab di lingkungan pesantJ·en. Kitab yang sejatinya hasil
karya tulis para ulama masa lampau itu bahkan menjadi ikon yang khas untuk
5Nl. Da\varn Rahardjo, Pergulatan Durlia F1esantren; 1\Ie1nbangun Dari Baivah, (Jakarta: Media PralatmOffset LP3ES, 1985), Cet. Ke-I, h. 57.
38
bagi para pesantren. Misalnya pesantren tanpa kitab kuning seakan lubuk
l>mpa ada ikannya. Melalui kitab kuning inilah santri belajar dan mempelajari
pengetahuan Islam diwarisi dari generasi muslim sebelumnya". 6
Kitab kuning merupakan salah satu sarana keiimuan untuk
mempelajari ajaran agama Islam. Pada umumnya, kitab ini di Indonesia
diajarkan dalam lingkungan pendidikan pondok pesan!Ten dan selalu dijadikan
sebagai kepustakaan para kyai dan ulama.
Adapun kitab ktming yang dikaji di Pondok Pesantren Daarul Rahman
dapat dilihat pada label berikut:
TabeI IV
Kitab-kitab Kuning yang Dikaji
di Pondok Pesantren Daarul Rahman
No. Bidang-bidang NamaKitab
I Aqoiduddiniyyah
2 Qotrul Ghoits
3 Aqidah Tij an Darory ~
4 Fatlrnl Majid f----- -·····----~··-----
5 Diyanah
6 Fiqhul Wadih ;.--
7 Safinatun Naja ;.--
8 Nailul Roja ~
9 Fathul Qonb ~ Fiqih & Ushul Fiqih
10 Fathul Mu'in ~
1 1 Kifayatul Akhyar ;.--
12 Diyanah ~
13 Ushul Fiqih
14 Akhlaq Akhlaq Lil Banin & Lil Banat ----~ ·-· ··-
15 Washoya
6Muha111nmd Ivl. Basyuni, Revitalisasi Spirit Pesantren, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah clan Pondok Pesantren 2006), Cet. Ke-1, h. 231.
39
16 Nashoilml '!bad '--
17 Nashoih Diniyyah --- - '
18 Ta'limul Muta'alim
19 Amtsilah Tashrifiyyah -
20 Matan Bina '--
21 Kailani -
22 Al-Mathlub -
23 Nahwu Wadih - A dab
24 Jurumiyah -
25 Imriti '--
26 Alfiyah lbnu Malik -
27 Al-Mantiq ~--
28 Balaghah Wadihah
29 Tafsir Jalalain -
30 Tafsir Ayatul Ahkam ~ Tafsir Qur' an &
31 Musthalahnl Hadits - Hadits
32 Mukhtarul Hadits '---
33 Bulughul Maram
34 Khulashoh Nurul Yaqin Tarikh (Sejarah)
35 Tarikh Tasyri'
Tabel V
Aktivitas Santri Pondok Pesantren Daarul Rahman
Aktivitas Harian
Waktu Aktivitas
03.30 Bangun pagi ---~·-----.. _,.- -- -· - ··--
04.30 - 05.00 Shala\ Shubuh berjamaah
05.00 - 05.30 Belajar Al-Qur'an untuk Ke las I dan
mengaji kitab kuning untuk Kelas II s/d
VI
40
05.30 - 06.30 Makan pagi
06.30 - 07.00 Persiapan untuk sekolah ·····---··· .. -·-
07.15 -12.40 Belajar di kelas
13.00 - 14.00 Makan siang
14.00 - 15.00 Kursus bahasa Arab dan Inggris, Kelas I
s/d II
15.00 - 15.30 Shala! Ashar be1jarnaah
15.30 - 17.00 Mengaji kitab salafiyah, Kelas II s/d VI
17.00-18.00 Persiapa.n shalat Maghrib -""" ----· .. ·---------- --· --
18.00-18.30 Shala! Maghrib berjamaah
18.30 - I 9.00 Membaca Al-Qur'an untuk Kelas I dan
mengaji salafiyah untuk Kelas II s/d VI
19.00-19.30 Makanmalam
19.30 -20.00 Shalat Isya be1jamaah
20.00 - 22.30 Belajar malarn di kelas
22.30 - 03.30 Tidurmalam ·~-- . - ---
Aktivitas Mingguan
Waktu Hari Aktivitas
06.30 - 07.00 Selasa & Karnis Muhadatsah bahasa Arab &
Inggris
11.20 - 12.40 Sabtu Muhadloroh (pidato 3 bahasa)
20.30 - 22.30 Ma.lam Minggu Muhadloroh (pidato 3 bahasa)
I 05.30 - 06.30 Minggu Olahraga I
41
No. I
Kursus Ke!erampilan
I Komputer
2 • Hadroh I
3 Mawarits
4 1
Pencak Silat i
5 I Kasidah
C. Upaya-upaya Pengembangan yang Dilakukan Pondok Pesantren Daarnl
Rahman
Sesuai dengan !untutan kebutuhan dan kemajnan perkembangan zaman,
pondok pesanlTen selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengembangannya untuk berbakti kepada masyarakat. Demi mempertahankan dan
mengembangkan eksistensi Pondok Pesantren Daa:rul Rahman di masyarakat,
maka perlu adanya upaya-upaya peningkatan yang hams dilakukan. Adapun
upaya-upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesant:ren Daarul Rahman adalah
dengan menyiapkan tenaga kependidikan maupun pengaja:r yang profesional.
Diantara usaha ke arah ·itu adalah dengan mengintruksikan kepada se!iap pengaja:r
untuk membuat pe:rsiapan mengajar dalam setiap kegiatan mengajar di kelas
maupun di halaqoh.
Upaya lain yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah
dengan memperbanyak kegiatan eks!rn kurikuler dengan tujuan untuk memicu
semanga! dalam proses belajar mengajar, disamping menggali potensi dan bakat
yang dimiliki oleh san!ri, sehingga san!ri mampu mengembangkan kreativitas
sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Disamping itu pula demi peningkatan dan pengembangan Pondok
Pesantren Daarul Ralnnan senantiasa berupaya menambah sarana dan prasarana
pondok pesantren seperti laboratorium, perpustakaan dan balai latihan santri dan
lain-lain.
42
D. Kendala-kendala yang Dihadapi Pondok Pesantren Daarul Rahman
Dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan pendidikan tersebut,
Pondok PesantTen Daarul Rahman juga menghadapi beberapa kendala,
diantaranya adalah:
1. Kurangnya sarana dan prasarana yang terkait langsung dengan proses
pendidikan dan pengajaran.
2. Kurangnya tenaga pendidik dan pengajar.
3. Masih kurangnya peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan karyawan.
4. Minimnya kitab dan buku referensi belajar yang dibutuhkan.
A. Kesimpulan
BABY
PE NUT UP
Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dan berdasarkan
penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
I. Pelaksanaan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah:
a. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dari pagi hingga malam
b. Membekali para siswanya dengan pengetahuan agama dan umum
c. Memiliki tenaga pengajar yang culrnp aktif dalam menjalankan
kewajibannya
d. Metode pengajaran yang digunakan adalah metode campuran, yaitu
perpaduan metode ceramah, tanyajawab dan diskusi secara bergantian
e. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi lisan dan tulisan secara
bergantian
f Kedisiplinan tenaga pengajar cukup baik
g. Materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang digunakan
h. Para siswa aktifmengikuti kegitan ekstra kurikuler
L Kemampuan guru sesuai dengan materi yang diaj arkan
J. Para siswa mampu memahami materi pelaja:ran yang diberikan.
2. Upaya-upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Rahman untuk
meningkatkan pendidikan adalah:
a Melakukan pembenahan di segala bidang, terutama profesionalisme
tenaga pengajar dan karyawan
b. Menambah sarana dan prasarana Pondok Pesantren Daarul Rahman.
44
B. Saran-Saran
1. Kepada pembina Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman disarankan:
a. Hendaknya terns mengawasi dan mengontrol segala kegiatan yang
dilaksanakan di Pondok Pesan!Ten Daarul Rahman agar program
pendidikan be1jalan dengan lebih baik
2. Kepada Majlis Guru hendaknya:
a. Berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas semua kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan, sehingga akan lebih bermanfaat bagi para siswa
dalam kehidupannya kelak
b. Lebih banyak memberikan keterampilan multiguna kepada siswa.
c. Mempererat koordinasi antara sesama guru, agar segala hambatan yang
dihadapi dapat terselesaikan.
3. Kepada para siswa, walaupun para guru telah banyak memberikan
pengetahuan, hendaknya selalu berusaha menambah wawasan dan
pengetahuannya. Tidak hanya dari guru, tetapi melalui sumber-sumber yang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. Armai, Pengantar I/mu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. Ke- I.
Azra, Azyumardi, Prof Dr., Pendidikan Islam. 7/·adisi dan Modernisasi Menuju Milenium Bani, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, Cet. Ke-2.
Basyuni, M. Muhammad, Revitalisasi Spirit Pesantren, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, 2006), Cet. Ke-I.
Daulay, H. Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta: Prenada Media Kencana, 2004, Cet. Ke-I.
Departemen Pendidikan da Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai
Pustaka, 1990
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, Cet. Ke-2.
Ekosusilo, Madyo, Dasar-dasar Pendidikan, Semarang: Effhar Offset, 1990, Cet. Ke-I.
Ghajali, M. Bahri, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001, Cet. Ke-1.
Hasbullah Drs., Kapila Selekta Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. R;'\jaGrafindo Persada, 1996, Cet. Ke-1.
Hasbullah Drs., Kapila Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, Cet. Ke-2.
Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Grafindo Persada, Cet. Ke-2.
Ma'shum, Saifullah, Dinamika Pesantren; Telaah Kritis Keberadaan Pesantren Saal Ini, Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah, 1998, Cet. Ke-1.
Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren, Jakarta: Paramadina, 1997, Ce!. Ke-1.
Maksum, H., Madrasah. Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. Ke-2.
Masyhud. Sulthon, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka, Cet. Ke-2.
Munir, Warson, KamltS Al-Munawir, Yogyakarta:Unit Pengadaan buku Ilmiah
Keagamaan, 1984, Cet Ke-1
46
Moloeng, J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, Cet. Ke-1.
Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cel. Ke-4.
Nasution, S., Teknologi Pendidikan, Bandung: CV. Jemmars, 1982, Cet. Ke-1.
Nizar, H. Samsul, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1.
Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Predama, 2001, Cet. Ke-I.
Nuruhbiyati, I-1., llmu Pendidikan Islam 2, Bandung: Pustaka Selia, 1997.
Purwadaiminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pttslaka, 1991, Cet. Ke-12.
Rahardjo, M. Dawam, Pergulatan Dunia Pesantren; Membangun dari Bawah, (Jakarta: Media Pratama Offset LP3ES, 1985), Cet. Ke-I.
Ramayulis, 1-1., llmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, Cet. Ke-4.
Shaleh, Abdul Raclunan, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, Cet. Ke-2.
Shihab, Quraish, Prof Dr., Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, 1992, Cet. Ke-2.
Sudjai1a, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurilatlum di Seka/ah, Bai1dung: Sinar Barn, 1991, Cet. Ke-2.
Suralnnad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarito, 1990, Cet. Ke-6.
sikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bai1dung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003, Cet. Ke-8.
Undang-Undai1g RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbai·a, 2003.
Yasmadi, Ors., Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1. Zamiek, Mamfred, Pesantren da/am Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1986, Cet.
Ke-I.
DEPARTF.MEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF IUDAYATULLAH JAKARTA
~'AKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURU/u"f
Telp. : (62-2J) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 744332
anda Nomor 95, Cipmat 15412, Indonesia Email : [email protected]~t.id -· Nomor Lamp. Hal
_, .. --·--IQll~ .. -: Ft.Il/TL.02.1/ VI i2007 : Abstraksi/Outline : BIMBINGAN SY.RIPS!
Kepada Yth. Ors. Saf;udin Sidiq, M.Ag Pembimbing Skripsi . Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UJN SyarifHidayatullah Jaka11a..
Assalamu 'alaikum wr. wb.
-----Jakarta, 29 Juni 2007
Dengar! ini diharapk&n kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing !III (r:iateri/teknis) penulisan skripsi mahasisw1:
N1ma Siti Khozanah
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
103011026737
Pendidikan Agama Uam
VIII
Pelaksanaan pendidikan isla•n di pondok pesantren Daarul Rahman dan upaya pengcmbangannya ( JI. SenopatlN0.35 A Kebayoran Baru Jakarta Selatan ) .
. Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yar.g bersan&kutan pada tanggal 29 Juni 2007 dengan abstr2.k/outline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tid1k /kurang sesuai.
Bimbngan skripsi ini diharapkan seles<.i dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, l:ami ucapkan terima kasih.
Wassalwnu 'c/aikum wr. we.
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Mahasi swa Yb~
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAl\1 NEGJF,ru
SYARIF HiDAYATULLAH JAKARTA
FAKUL'l'AS ILMVJ 'rAREIYAH DAN KEGURUAN
Telp. : (62-21) 7443328, 7,101925, Fax. (62-21) 744332
01da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia Email : [email protected] ~!!!!-""'!!!!!!!"""'!!!!!!!!!!!--~~-!!!!!!!~~=!!!!!!!!!!!'!!!•"' ... "'"'_""_"'_===-.,,~--......... !1!!!!!=="""'=-!!!!!l•"'""''e=!!!!!!"!!!-!!!""''P-!!!!
Nomor Lamp. Hal
: Ft.ll/TL.02.2/ VJI!/2007 : Outline/Propcsa/ : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth: KeprJa Darul Rahmah Jakarta
Assalatnu 'alaikun1 Yi'f. 1vb.
Dengan hormat kami snmpaikan bahwa,
Narna
N!M
Jurusan
Semester
Siti Khozanah
l 03011026737
Pendidikan Agama Islam
IX
Jakarta, 8 Agustus 2007'
Judul Skripsi Peiaksanaan pendidikan islam di pondok pesantren Daarul Rahman dan upa)'a pengembangannya ( Jl. Senopati N0.35 A Kebayoran Baru Jabrta Selatan ).
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah rlan Keguruan UlN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin.
Untuk itu karni mohon Saudara dapat me;1gizinkan maha;iswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bamuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
• --Tembusan: l. Dekan FITK 2. Mahasis\Va yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGEID
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
li'AKUL'l'AS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Tclp. : (62-21) 7'43328, 740192~, Fax. (62-21) 74433~:
oda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia Email : [email protected] ·= -- -~ - ;;;;;;; -~'-'=""'-'=""~~ ·~,,,,,,"""~~,,,,,,!!!!!!~~!!!!2!:!!!!!!!!~~-"!!!~·~~~!!!!!!~~~~
Nomor L~mp.
l-I a I
: Ft.l\ffl •. 02.21 V\11/2007 : Instriane11 Rise/ : RISET/WAWANCARA
Kep"da Yth: Kcpala l.larul Rahmah Jakarta
Jakarta, 8 Agustus 2007
Assalan111 'alaiku1n wr. 1vt.
Dengan honnat kam i sampaika,-i bahwa,
NIM
Jurusan
Scmest.'!r
Judul Skripsi
Siti Khozanah
103011026737
Pendidikan Agama Islam
IX
Pelaksanaan pendidikan islam di pondok pesantren Daarul Rahma,-i dan upaya pengembangannya ( JI. Senopati N0.35 A Kebayoran llaru Jakarta Selatan ).
adalab cenar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurunn UIN Jakarta yang sedang rnenyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah yang Saudara pimpin.
u.1tuk itu kami mohon bantuan Saudarn terhadap mahasiswa tersebut dalam melaksa•mkan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan hantuan Saudara, kami. ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum 1vr.wb.
An. Dek n
Tembusan: 1. Dekan F!TK 2. Mahasiswa yanf: bersangkutan.
Jr' )IJI.') ~')L.i':il 4.JJI~
LElVIBAGA PENDIDII\:AN ISLA.l\1
PONDOK PESANTREN DAAR.UL RAHMAN JI. Se11opati Dalam II No. 35 A Keb. Baru, Jakarta Selatan _(12190) -Telp. 522692'
Kp. fambu, Sibanteng, Lcuwiliang, Bogor Telp. (0251) 648443
SURAT KETERANGA.f'i
'{ ang bcrta::da tang<m di bawah ini menerangkan bahwa:
: SIT! KHOZANAH : 103011026737
Narna 1''IM Faku\ta'.3 J urusan
: !lmu Tarbiyah dan Kegurnan ·PAI
Sc\rnbungan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul "Pelaksanaan Pendidikan
\;;Jam di Pondok Pesantren Daarul Rahman dan Upaya Pengtmbtmgannya" telah
mdaksanakan riset/wawancara di Pondok Pesantren Daarul Rahman.
Demikianlah untuk menjadikan bukti.
Pengasuh Lembaga Pendidik.1m Islam
·en D!lllrul Rahman
Jakarta, 23 November 2007
(UST. A
'
.Jr' )1)1.:i ~')Li~l :i:{_jJI~
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
PONDOI( PESANTREl'~ DAA.RUL RAIIMAN JI. Senopati Dalam Il No. 35 A Keb. Baru, Jakarta Selatan _(12190) -Telp. 522692~
Kp. Jambu, Sibanteng, Leuwiliang, Bogor Telp. (0251) 648443 - -
BERITA WAWANCARA
Lampiran I
A. Idcnti!as Interviewee N<ima : KH. Syukron Ma' mun J aba:rm : Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Rahman Hari/Tanggal : Senin, 3-12-2007 Waktu . Pk!. 13.00-13.30 TeP1pat : Pondok Pesantren Daarul Rahman
B. M.ateri \·l/a·1vancara l'crtanyaan: I. Sejak bpankah berdirinya Pondok Pesantren Daaru1 RaJunan? ' Apakah tujuan didiribnnva Pondok Pesantren Daarnl Rahinan? 3. Sarana dan prasarana apa saja yang terdapat di Pondok Pesantren Daarnl
Rahmrn?
Jawaban: I. Pondok Pesantren Daarul Ralunar, berdiri tepatnya pada tanggal 11 Januari
1975, secarn resmi berdirilllil pondok pesantren ini yang <lipimpin oleh KH. Syukron Ma 'mun.
2. Pendidikan di Ponclok Pesr.ntn.m Daarul Rahman semuanya diarahkan pada satu tuj uan yaitu menciptakan generasi muslim yang be1iakwa, berakhlakul karimah dan berwawasan luas serta mandiri.
) . Sarana-sarana yang terdapat di Pondok Pesr.ntren Daarul Rahman &dalah sebagai berilrnt: \. Gedung sekolah permanen 3 lantai 2 Masj id pesantren 3. Sarana olahraga 4. As ram a santri putra-putri 5. Koperasi santri 6. Posketren (p0s kesehatan pesantrea) 7. Lab komputer 8. Lab bahasa Arab dan Inggris 9. Aula serbaguna 10. Perpustakaan.
~11tcrvie~ Interviewer