42
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa berbagai fenomena yang terjadi dalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar dan pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penyusunan dan pengorganisasian berbagai fakta, fenomena, keyakinan dan pengalaman secara sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan umum biasanya disusun dalam bentuk falsafah, konsep, teori dan proses. Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berartiknowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology dan ontology (on=being, wujud, apa+logos = teori ), ontology ( teori tentang apa). Filsafat saat ini telah berkembang lebih maju dalam berbagai bidang dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini telah berkembang dalam berbagai bidang yaitu filsafat pengetahuan, filsafat moral, filsafat seni, metafisika, politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, 1

falsafah keperawatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konsep pradigma dan falsafah keperawatan

Citation preview

Page 1: falsafah keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap orang selalu berusaha mengenang, mempelajari dan menganalisa

berbagai fenomena yang terjadi dalam hidupnya sebagai suatu pengetahuan dasar

dan pengalaman hidup yang dimilikinya sehingga bermanfaat dalam kehidupan

sehari-hari. Penyusunan dan pengorganisasian berbagai fakta, fenomena,

keyakinan dan pengalaman secara sistematis ke dalam suatu konsep pengetahuan

umum biasanya disusun dalam bentuk falsafah, konsep, teori dan proses.

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga

disebut epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang

berartiknowledge, pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali

dipopulerkan oleh J.F. Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni

epistemology dan ontology (on=being, wujud, apa+logos = teori ), ontology ( teori

tentang apa). Filsafat saat ini telah berkembang lebih maju dalam berbagai bidang

dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini

telah berkembang dalam berbagai bidang yaitu filsafat pengetahuan, filsafat moral,

filsafat seni, metafisika, politik, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan,

filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematika dan lain sebagainya. Filsafat

juga sangat berperan dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan. Filsafat

dalam bidang keperawatan ini dapat dipandang atau dilihat dari dua sisi yaitu dari

sisi filsafat pendidikannya dan filsafat ilmu keperawatannya serta pelayanannya.

(Aan, 2012).

Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yang

mendasar, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun

suatu persepsi atau asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu

gambaran atau pandangan terhadap suatu system nilai dan keyakinan. Bagi setiap

individu, falsafah berperan dalam membantu seseorang memahami makna dari

pengalaman hidup yang dijalaninya serta berfungsi sebagai penuntun dalam

bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup seseorang berkembang melalui hasil

belajar, hubungan interpersonal, pendidikan formal yang menekankan pada

penguasaan ilmu pengetahuan dan informal yang lebih menekankan pada

1

Page 2: falsafah keperawatan

peningkatan kemampuan secara teknis berdasarkan teori, agama dan dipengaruhi

oleh latar belakang budaya serta lingkungan.

Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan

keperawatan serta falsafah pada institusi pelayanan kesehatan yang berperan

sebagai pedoman utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Implementasi

peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, pengelola atau

peneliti, pada hakekatnya mencerminkan falsafah keperawatan melalui

pemahaman tentang nilai dan konsep keperawatan seperti konsep sehat-sakit,

kesehatan, penyakit, akontabilitas dan pemahaman terhadap etika keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang memiliki ciri

khas yang berbeda dari cabang ilmu dan profesi lainnya. Dalam menjalankantugas

profesi dan praktik keilmuannya, praktisi keperawatan mempunyaipandangan

dasar tersendiri dalam menghadapi berbagai macam permasalahanyang ada. Cara

pandang dasar dalam melihat suatu permasalahan dalam suatu disiplin. ilmu

disebut dengan paradigma. Paradigma juga sering diartikan sebagaisuatu perangkat

bantuan yang memiliki nilai dan sangat menentukan bagipenggunanya untuk dapat

memiliki pola dan cara pandang dasar dalam melihat, memikirkan, menentukan

makna serta menyikapi dan memilih tindakan dalam menyelesaikan masalah

kehidupan manusia (Poerwanto,1997).

Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan

system pengaturanserta pengendaliannya melalui perundang-undangan

keperawatan (Nursing Act),dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).

Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia

dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.

Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek

keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang

kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif  pasien/klien.

Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksidinamikanya dan

kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan

professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya

perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di

Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang

2

Page 3: falsafah keperawatan

kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan

berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan (Hartono, 2012).

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang

profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang

sifatnya membantu orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan

praktisi perawat pun kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh

terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan,

pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke

pelayanan yang profesional. Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat

membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi

dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan

seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan

organisasi profesi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengertian Falsafah keperwatan ?

2. Bagaimana pengertian Paradigma keperawatan ?

3. Bagaimana Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan ?

1.3. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui falsafah dan paradigma keperawatan

2. Untuk mengetahuai komponen dan perkembangan paradigma keperawatan

3. Sebagai salah satu tugas mata konsep dasar keperawatan

3

Page 4: falsafah keperawatan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Falsafah keperawatan

2.1.1. Definisi

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi

mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang

ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu

(WJS Poerwadarminta, 2003).

Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat

manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik

keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan

keperawatan yang dilakukan.. Keperawatan menganut pandangan holistik

terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual (Erfandi,

2009).

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman

untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi pandangan hidup. Falsafah menjadi

ciri utama suatu komunitas, berskala besar maupun kecil, salah satunya adalah

profesi keperawatan. Berdasarkan pengertian falsafah tersebut dapat dikatakan

bahwa falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai

keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan

baik terhadap individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Keyakinan

terhadap nilai keperawatan harus menjadi pegangan setiap perawat (Asmadi,

2008).

Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki

perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak

yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia

sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi,

social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang

komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan

bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku,

agama, status social dan ekonomi (WIRA, 2012).

4

Page 5: falsafah keperawatan

Filsafat keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat

manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek

keperawatan. Pendapat lain tentang filsafat keperawatan adalah suatu ilmu yg

mempalajari tentang cara berfikir seorang perawat dalam menghadapi pasiennya

tentang kebenaran dan kebijaksanaan sehingga tingkat kesejahteraan dan

kesehatan pasien dapat meningkat. Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut

pandang filsafat akan dapat muncul pertanyaan-pertanyaan antara lain

pertanyaan ontologi (apa ilmu keperawatan), pertanyaan epistemologi

(bagaimana lahirnya ilmu keperawatan ) dan pertanyaan aksiologi (untuk apa

ilmu keperawatan itu digunakan) (Aan, 2012).

Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki

perawat sebagai kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak

yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia

sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi,

social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang

komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan

bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku,

agama, status social dan ekonomi.Perbedaan falsafah keperawatan dengan

falsafah dari disiplin ilmu lainnya. Falsafah keperawatan memandang manusia

secara holistic sehingga harus dipenuhi kebutuhannya secara utuh/ holistic dan

komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada falsafah profesi yang lain.

Esensi keperawatan memandang bahwa pasien adalah mitra yang selalu aktif

dalam pelayanan kesehatan (Ikrimah, 2011).

2.1.2. Teori Falsafah Keperawatan menurut beberapa ahli

Falsafah keperawatan menurut beberapa ahli sebagai berikut :

1. Roy (Mc Quiston, 1995)

Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar

bagi kehidupan yang baik. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang

berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang

ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien.

5

Page 6: falsafah keperawatan

2. Jean Watson (Caring)

Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal

berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses

kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu pengetahuan

caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu pengetahuan.

Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan,

kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga

pasien dapat membuat suatu keputusan

3. Betty Neuman

Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan

konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Sistem klien

terdiri dari lima variabel yang beriteraksi:

a. Fisiologi; struktur tubuh dan fungsi

b. Psikologi: proses mental dan hubungan

c. Sosiokultural: kombinasi fungsi sosiol dan kulkural

d. Perkembangan: proses perkembangan manusai

e. Spiritual: keyakinan spiritual

4. Florence Nightingale (Modern Nursing)

Melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses.

Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses

perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.

5. Martha Rogers, 1970

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi

kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan

penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.

(Ikrimah, 2011)

2.1.3. Konsep Inti Falsafah Keperawatan

Menurut Ikrimah (2011) menyebutkan beberapa konsep inti falsafah

keperawatan yang disampaikan oleh beberapa ahli :

1. Roy

Konsep inti dari teori Roy menekankan pada kemanusiaan dan kebenaran

dalam melaksanakan praktik keperawatan

6

Page 7: falsafah keperawatan

2. Jean Watson

Konsep inti menurut Jean Watson adalah pentingnya perilaku caring dalam

merawat klien.

3. Betty Neuman

Konsep inti dari Neuman adalah memandang manusia secara holistic.

4. Florence Nightingale

Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan

adalah lingkungan berpengaruh terhadap proses pemulihan klien/ Membuat

lingkungan yang kondutif bagi manusia untuk hidup sehat.

5. Martha Rogers, 1970

Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang utuh , yang

memiliki sifat dan karakter berbeda-beda.

2.2. Konsep Paradigma keperawatan

2.2.1. Definisi Paradigma Keperawatan

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau

cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih

tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan (La Ode Jumadi,

1999).

Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima

perawatan, lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi

bagian dari bidang garapan keperawatan serta tindakan keperawatan (Kozier,

2000).

Poerwanto (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat

bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya

untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikir,

memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan

atau fenomena kehidupan manusia.

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang

mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan

memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

7

Page 8: falsafah keperawatan

Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar

dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.

2.2.2. Paradigma Keperawatan Menurut Beberapa Pakar

1. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman

Manusia:

Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa

manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional.

5 variabel subsistem manusia adalah :

a. Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh

manuasia

b. Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia

c. Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan

mempengaruhi aktivitas manusia

d. Spiritual : kepercayaan

e. Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan

perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya

Lingkungan :

Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara

total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia,

baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia

akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal,

interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya

sebagai suatu sistem.

Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :

a. Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing - masing

individu

b. Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di luar diri individu

c. Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai

lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan

merupakan simbol sistem secara keseluruhan

8

Page 9: falsafah keperawatan

Kesehatan :

Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi

dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam

diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan

kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan

system akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan

terpenuhi (Neuman, 1995).

Keperawatan :

Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik

yangkonsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri

klien disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan

didefenisikan sebagai suatu tindakan  untuk membantu individu, keluarga

dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya

stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian

tindakan keperawatan).

2. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson

Manusia :

Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor

yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus

untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral

system (sistem perilaku).

Lingkungan :

Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana  perilaku

individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.

Kesehatan :

Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara

fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang

mencapai stabilitas dan kenyamanan.

Keperawatan :

Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya

keadaanequilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan

9

Page 10: falsafah keperawatan

klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah

mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.

3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem

Manusia :

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana

mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri

secara berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi,

simbolik dan sosial.

Lingkungan :

Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan

serta perkembangan lingkungan.

Keperawatan :

Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan

danteknologi. Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien

dankeluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,

diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika

terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi

dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang kronis atau

kondisi ketidakmampuan.

Kesehatan :

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi

salingterintegrasi dengan baik. Hal ini memungkinkan manusia

mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme secara psikologis,

fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.

4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy

Manusia :

Roymengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem

adaptif. Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang

selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta berinteraksi

dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat. Mereka

termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.

\

10

Page 11: falsafah keperawatan

Lingkungan – Stimulus :

Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :

a. Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang

dihadapi  manusia

b. Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang

berkontribusi memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal

c. Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi

Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan

mempengaruhiperkembangan dan perilaku manusia.

Kesehatan :

Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang

merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

Keperawatan :

Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu

dankeluarga terhadap 4 model adaptif, yang berkontribusi terhadap

kesehatan,kualitas kehidupan, kematian dengan bermartabat dengan

mengkaji perilaku dan faktor kemampuan adaptif.

5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King

Manusia :

Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu

ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi,

perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan. Karena

itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :

a. Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya

b. Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit

c. Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit

Lingkungan :

Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :

a. Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan

memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal

b. Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.

Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.

11

Page 12: falsafah keperawatan

Kesehatan :

Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan

manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya

stressor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan

sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam

menjalankan aktivitas sehari-hari.

Keperawatan :

Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi

antaraperawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang

persepsikeduanya dan kondisi keperawtan. Prosesinteraksi perawat-

klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan

menyetujui makna dari tujuan.

a. Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan physic

b. Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi

c. Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan

kesehatan agar perannya dapat berfungsi

2.2.3. Komponen Paradigma Keperawatan

Gambar 2.1 Komponen Paradigma keperawatan

Berdasarkan pada gambar diatas terdapat empat Komponen paradigm

keperawatan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu

fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia adalah makhluk bio – psiko –

12

Page 13: falsafah keperawatan

sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari

aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam

kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan,

1992).

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara

tetap dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu

menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga,

mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi,

interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).

Konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia

sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang

secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh. terbuka , manusia dapat

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik,

biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada

manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan

dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap

perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif

maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia

tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan

lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan

lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku

yang maladaptif.

Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma

keperawatan ini bersifat individu,kelompok dan masyarakat dalam suatu

sistem. sistem tersebut dapat meliputi:

a. Sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh

lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses

perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan

kebutuhan dasar.

13

Page 14: falsafah keperawatan

b. sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di

lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan mal

adaftif.

c. sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi,pola

kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat

profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat

ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat

sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan

keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan

keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu

dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.

Ada beberapa definisi keperawatan menurut tokoh – tokoh dibawah ini :

a. Florence Nightingale 1895

Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi

paling baik untuk beraktivitas.

b. Faye Abdellah (Twenty one nursing problems,1960)

Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga,

serta masyarakat dengan ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan

dan keterampilan yang dimilki seorang perawat untuk membantu

manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai dengan tingkat

kebutuhannya.

c. Virginia Henderson (Fourteen Basic needs, 1960)

Fungsi yang unik dari perawat adalah memabntu individu sehat ataupun

sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang

dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas

sehari – harinya, sembuh dari penyakit atau meninggal dengan tenang.

d. Dorothy E. Johnson (Behavioral System Theory, 1981)

Keperawatan adalah seperangkat tindakan – tindakan yang memiliki

kekuatan untuk melindungi kesatuan atau integritas prilaku klien berada

pada level yang optimal untuk kesehatannya.

14

Page 15: falsafah keperawatan

e. Imogene King (Goal Attainment Theory, 1971, 1981)

Keperawatan adalah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu

dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan

menangani status kesehatannya pada saat tertentu dalam suatu siklus

kehidupan.

f. Madeleine Leininger (Transcultural Care Theory, 1984)

Mempelajari seni humanistic dan ilmu yang berfokus pada manusia

sebagai individu atau kelompok, kepekaan terhadap kebiasaan, fungsi

dan proses yang mengarah pada pencegahan ataupun prilaku memelihara

kesehatan atau penyembuhan dari penyakit.

g. Martha Roger (Unitary Human Beings, an energy field, 1970)

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi

kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit dan

penyandang cacat.

h. Dorothea Orem (Self care theory, 1985)

Pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan

kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau

cedera dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat meningkat

derajat kesehatannya.

i. Callista Roy (Adaptation Theory, 1976, 1984)

Tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi dalam

menghadapi permasalahan kesehatannya. Respon adaptif mempunyai

pengaruh positif terhadap kesehatannya.

j. Kesepakatan Nasional, 1983

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang

komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik

15

Page 16: falsafah keperawatan

sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.

Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan

intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta

menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk

mencapai tingkat kesehatan optimal.

3. Konsep sehat sakit

Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan

yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.

Konsep Sehat menurut Travis and Ryan (1998) yaitu :

a. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan

b. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian

potensial tertinggi untuk sehat

c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak

pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen,

”here and now.”

d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari

lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk

mempengaruhi lingkungan sekitar.

e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia

lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status

kesehatan.

f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

Rentang sehat

Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali

dan sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi

juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui

karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki kemampuan

merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia;kedua, memiliki

pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga, memiliki

hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah

pendapat, keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit.

Keyakinan terhadap kesehatan didasarkan informasi yang faktual/kesalahan

16

Page 17: falsafah keperawatan

informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah.

Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku

sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif

terhadap tingkat kesehatan klien.

Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor

antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di

modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat perumahan),

kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh dari

perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

a. Perkembagan

Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang

mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh

faktor usia.

b. Sosial dan Kultural

Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status

kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau

keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku

kesehatan.

c. Pengalama Masa Lalu

Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu

jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam

kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan

selanjutya.

d. Harapan seseorang tentang dirinya

Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan

perubahan status kesehatan kearah yang optimal.

e. Keturunan

Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan

seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki

melalui faktor genetik.

f. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

17

Page 18: falsafah keperawatan

g. Pelayanan

Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang

dapat mempengaruhi status kesehatan

Rentang Sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan

kematian. Tahapan proses sakit

a. Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan

ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena

timbulnya suatu gejala.

b. Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang

di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan

yang di rasakan pada tubuhnya.

c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan

dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.

d. Tahap penyembuhan

Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya

kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses

belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan

seperti sebelum sakit.

4. Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang

bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat

mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan

keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang

ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

2.2.4. Komponen dan perkembangan paradigm keperawatan

Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap

berpedoman pada paradigma keperawatan, mengingat paradigma merupakan

18

Page 19: falsafah keperawatan

cara pandang dari sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari

atas teori-teori yang ada. Dalam perkembangannya, teori keperawatan dapat

bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Di bawah ini

adalh pandangan dari berbagai ahli tentang perkembangan paradigma

keperawatan diantaranya :

1. Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua

sistem mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan

keperawatan dengan tujuan primernya adalah membantu keseimbangan

individu khususnya pada sistem perilaku ketika ia sakit, sehingga akan

dicapai status kesehatan yang berarti adanya respon adaptasi baik fisisk,

mental, emosi maupun sosial terhadap stimulasi internal dan eksternal untuk

mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan.

2. King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional,

perasa, pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.

3. Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam

mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain,

kesehatan dan mempertahankan hidup.

4. Levine memandang  kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan

lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.

5. Newman memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang

terdiri dari biopsikososial, kultur dan selalu berkembang.

6. Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik,

psikologis, interpesonal dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perawatan

diri sendiri melalui belajar dari perilaku.

7. Roger memandang manusia secara keseluruhan dan terus-menerus terjadi

pertukaran energi dengan lingkunganny.

8. Roy memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang merupakan

dasar bagi kehidupan yang baik.

9.  Watson manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan

kesehatan atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme

personal, internal dan mental spiritual untuk kesembuhan diri sendiri.

19

Page 20: falsafah keperawatan

2.2.5. Kiat keperawatan

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan

perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan

sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya

memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :

1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur

karatif yaitu : nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan

harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain,

mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima

pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan

masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar –

mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik,

mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan

tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau

berdiskusi dengan kliennya.

3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk

meningkatkan rasa nyaman klien.

4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.

5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan

komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)

6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya

7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki

hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan

keterampilannya.

9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap

orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak

mengetahuinya.

10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya

11. Doing artinya melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan serta

mendokumentasikannya

20

Page 21: falsafah keperawatan

12. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami

perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.

13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum

menerima orang lain

Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang

bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon

manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup

garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis intervensi

keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan.

Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau

kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap

kesehatan (Susan, 1994 : 80).

21

Page 22: falsafah keperawatan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah

sebenarnya dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam

semesta, dalam hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan

adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung

pokok pemahaman biologis manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan

sakit terutama berfokus kepada respons mereka terhadap situasi. konsep dan

asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang bermakna.

Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam

suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa

menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang

tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang

tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme

koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang

fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model

konseptual mencerminkan langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis

yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif

seorang ilmuwan terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait.

Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering

mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.

3.2. Saran

1. Seseorang yang sudah memiliki komitmen menekuni profesi keperawatan

seyogyanya memahami dengan benar paradigma keperawatan sebagai acuan

dalam bertindak , berfikir dan bersikap.

2. Pemaparan paradigma keperawatan dalam tulisan ini amatlah terbatas untuk

itu dianjurkan bagi pembaca untuk mengkaji lebih jauh mengenai paradigma

keperawatan, untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi

yang lain.

22

Page 23: falsafah keperawatan

3. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan

secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal

untuk klien. Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri

seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari

kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga

kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan

terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total kepada

klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan.

4. Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya

23

Page 24: falsafah keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Aan. 2012. Filsafat Dalam Keperawatan. Tersedia di http://aanborneo.blogspot.com/2012/11/makalah-filsafat-dalam keperawatan.html diakses tanggal 15 Januari 2013

Ali H, Zaidin. 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Professional, 2001, Jakarta : Widya Medika

Alimul H, A. Aziz. 2006. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : salemba medika

Anggi. 2012. Paradigma Keperawatan. Tersedia di http://anggifatma.blogspot.com/2012/04/paradigma-keperawatan.html diakses tanggal 14 Januari 2013

DeLaune,   Sue   C.,   Ladner,   K.   Patrcia.   2002.   Fundamental   of   Nursing:   Standard   andPractice 2nd Edition. Delmar. New York

Erfandi. 2009. Falsafah dan Paradigma Keperawatan dalam Praktik Keperawatan. Tersedia di http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/19/falsafah-dan-paradigma-keperawatan-dalam-praktik-keperawatan.html Diakses tanggal 15 Januari 2013

Gaffar S.kp, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Professional,  Jakarta : EGC

Hartono. 2012. Falsafah dan Paradigma Keperawatan. Tersedia di http://hartsant.blogspot.com/2012/11/falsafah-dan-paradigma-keperawatan.html diakses tanggal 14 Januari 2013

Ikrimah. 2011. Falsafah Keperawatan. Tersedia di http://pengantarkonsepdasarkeperawatan.blogspot.com/2011/04/falsafah-keperawatan-2.html diakses tanggal 14 Januari 2013

Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Potter, Patricia A, Perry, Anne Griffin. 2005.  Fundamental Keperawatan, Jakarta : EGC

24

Page 25: falsafah keperawatan

MAKALAH FALSAFAH DAN PARADIGMA

KEPERAWATAN

Oleh :

1. Suhadi 5201211211

2. Ninik Hertiana 5201211205

3. Santi Rahayu 5201211209

4. Dewi Rubadiah 5201211198

5. Sumarmi 5201211212

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO2012

25

Page 26: falsafah keperawatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kami harutkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat, serta hidayahNya kami dapat

menyelesaikan makalah falsafah dan paradigma keperawatan dengan baik dan tepat

waktu.

Dalam penyelesaian makalah ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak

sehingga tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih terutama pada Dosen Mata

Kuliah Konsep Dasar Keperawatan serta semua pihak yang telah membantu dalam

mengerjakan makalah kami ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum maksimal dan masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap masukan, kritikan dan saran para

pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga amal baik semua pihak

diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan darinya dengan pahala yang setimpal dan

semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi pembaca sekalian.Amin.

Penulis

ii26

Page 27: falsafah keperawatan

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3

1.3. Tujuan ........................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Falsafah Keperawatan...................................................................... 4

2.1.1. Definisi.......................................................................................................... 4

2.1.2. Teori Falsafah Keperawatan Menurut Beberapa Ahli................................... 5

2.1.3. Konsep Inti Falsafah Keperawatan................................................................ 6

2.2. Konsep Dasar Paradigma Keperawatan........................................................ 7

2.2.1. Definisi Paradigma Keperawatan.................................................................. 7

2.2.2. Paradigma Keperawatan Menurut Beberapa pakar...................................... 8

2.2.3. Komponen Paradigma Keperawatan............................................................. 12

2.2.4. Komponen dan Perkembangan Paradigma Keperawatan.............................. 18

2.2.5. Kiat Keperawatan.......................................................................................... 20

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan.................................................................................................... 22

3.2. Saran ........................................................................................................... 22

iii27