32
14 Universitas Kristen Petra 2. TINJAUAN PUSTAKA Untuk membantu melakukan penelitian ini, teori yang akan peneliti gunakan adalah prinsip-prinsip komunikasi, keluarga sebagai suatu sistem, proses utama dalam keluarga sebagai suatu sistem, komunikasi keluarga, Family Change (Perubahan dalam Keluarga), keluarga harmonis, disfungsi keluarga, definisi stres, macam-macam stres, stressor, sumber stres dalam keluarga, remaja, sifat remaja, peraturan (rules), persepsi, hambatan dalam komunikasi, studi kasus. Untuk memperjelas, peneliti akan memaparkannya sebagai berikut. 1.1.Prinsip-Prinsip Komunikasi Terdapat sembilan prinsip komunikasi yang satu dengan lainnya saling berkaitan. Prinsip atau karakteristik pertama menurut Mulyana (2010) adalah bahwa manusia tidak dapat tidak berkomunikasi/setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi, komunikasi terjadi bila seorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Selanjutnya komunikasi adalah seperangkat tanda, tanda atau simbol adalah sesuau yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Tanda meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama. Prinsip ketiga adalah setiap pesan memiliki dimensi isi dan dimensi pesan, Berlo dalam menyatakan pesan mempunyai tiga aspek yaitu kode, isi, dan perlakuan. Berkaitan dengan prinsip ini, dimensi isi menunjukkan muatan (isi pesan tersebut) komunikasi yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya atau mengisyaratkan dan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Sehingga dari dimensi hubungan kita dapat mengetahui bagaimana hubungan para peserta komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan tersebut dimaknai. Prinsip selanjutnya adalah komunikasi merupakan proses transaksional, komunikasi adalah suatu proses

Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

14 Universitas Kristen Petra

2. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk membantu melakukan penelitian ini, teori yang akan peneliti gunakan adalah

prinsip-prinsip komunikasi, keluarga sebagai suatu sistem, proses utama dalam

keluarga sebagai suatu sistem, komunikasi keluarga, Family Change (Perubahan dalam

Keluarga), keluarga harmonis, disfungsi keluarga, definisi stres, macam-macam stres,

stressor, sumber stres dalam keluarga, remaja, sifat remaja, peraturan (rules), persepsi,

hambatan dalam komunikasi, studi kasus. Untuk memperjelas, peneliti akan

memaparkannya sebagai berikut.

1.1.Prinsip-Prinsip Komunikasi

Terdapat sembilan prinsip komunikasi yang satu dengan lainnya saling

berkaitan. Prinsip atau karakteristik pertama menurut Mulyana (2010) adalah

bahwa manusia tidak dapat tidak berkomunikasi/setiap perilaku mempunyai

potensi komunikasi. Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi,

komunikasi terjadi bila seorang memberi makna pada perilaku orang lain atau

perilakunya sendiri. Selanjutnya komunikasi adalah seperangkat tanda, tanda atau

simbol adalah sesuau yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,

berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Tanda meliputi kata-kata (pesan

verbal), perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama.

Prinsip ketiga adalah setiap pesan memiliki dimensi isi dan dimensi pesan,

Berlo dalam menyatakan pesan mempunyai tiga aspek yaitu kode, isi, dan

perlakuan. Berkaitan dengan prinsip ini, dimensi isi menunjukkan muatan (isi

pesan tersebut) komunikasi yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi

hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya atau mengisyaratkan dan

bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Sehingga dari dimensi hubungan

kita dapat mengetahui bagaimana hubungan para peserta komunikasi dan

bagaimana seharusnya pesan tersebut dimaknai. Prinsip selanjutnya adalah

komunikasi merupakan proses transaksional, komunikasi adalah suatu proses

Page 2: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

15 Universitas Kristen Petra

artinya tidak memiliki awal dan akhir, merupakan proses yang berkelanjutan atau

berlangsung terus menerus (continous). Selanjutnya prinsip yang kelima adalah

komunikasi merupakan proses of adjustment, artinya komunikasi akan berjalan

baik jika para pesertanya mempunyai sistem tanda yang sama. Prinsip yang keenam

adalah komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Makna pesan juga

bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas cahaya,

dan sebagainya), waktu, sosial, dan psikologis. Sehingga pesan yang di-enkode dan

di-dekode disesuaikan dengan konteks tersebut.

Prinsip ketujuh adalah komunikasi bersifat sistemik, yang artinya setiap

individu adalah suatu sistem yang hidup (a living system). Setidaknya dua sistem

dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem

eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap selama sosialisasinya

dalam berbagai lingkungan sosialnya (keluarga, masyarakat setempat, kelompok

suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, kelompok sebaya, tempat kerja, dan

sebagainya). sistem internal ini mengandung semua unsur yang membentuk

individu yang unik, termasuk ciri-ciri kepribadiannya, intelegensi, pendidikan,

pengetahuan, agama, bahasa, motif, keinginan, cita-cita, dan semua pengalaman

masa lalunya, yang pada dasarnya tersembunyi.

Berbeda dengan sistem internal, sistem eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam

lingkungan di luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara,

isyarat fisik peserta komunikasi, kegaduhan disekitarnya, penataan ruangan, cahaya

dan temperatur ruangan. Maka dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah produk

dari perpaduan antara sistem internal dan sistem eksternal. Lingkungan dan objek

mempengaruhi komunkasi kita,namun persepsi kita atas lingkungan kita juga

mempengaruhi cara kita berperilaku. Prinsip selanjutnya adalah komunikasi

berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan, dalam prinsip ini kesengajaan

merupakan suatu kontinum, yaitu dari yang tidak disengaja sampai pada yang

disengaja artinya betul-betul direncanakan dan disadari. Prinsip yang terakhir

adalah komunikasi bersifat unrepeatable dan irreversible (Mulyana, 2010).

Page 3: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

16 Universitas Kristen Petra

1.2. Keluarga sebagai suatu sistem

Peran teori sistem dalam pengembangan penelitian komunikasi pada awal

perkawinan dan keluarga sangat penting karena memusatkan perhatian pada sifat

secara keseluruhan dan keterkaitan satu sama lain terhadap pola interaksi

dibandingkan dengan mengurus anggota keluarga masing-masing. Ketika dua

orang atau lebih membentuk sistem relasional, ciri yang paling penting dari

hubungan semacam itu adalah komunikasi. Hubungan terbentuk, dipelihara, dan

diubah oleh interaksi yang dikomunikasikan antar anggota, itulah gagasan menurut

Duncan & Rock (1993) dalam Galvin, Dickson, & Morrow (2006).

Galvin, Dickson, & Morrow (2006) juga menangkap sentralitas teori sistem

terhadap perkembangan awal penelitian komunikasi keluarga. Teori sistem umum

berfungsi sebagai fondasi intelektual menyeluruh bagi beberapa ilmuwan perintis

yang mengeksplorasi sistem sosial, seperti keluarga, dan sebagai fondasi yang

mendukung program penelitian masa depan. Teori keluarga sebagai suatu sistem,

sering disebut sebagai teori proses keluarga, yang merupakan salah satu cabang dari

Teori umum sebagai sistem (General Systems Theory-GST). Keluarga sebagai

sistem menyediakan lensa yang khas untuk mempelajari interaksi; dinamika sistem

dijelaskan oleh fungsi yang mereka mainkan di keseluruhan sistem yang artinya

berasal dari peran yang dilakukan praktik untuk melayani tujuan keseluruhan.

Littlejohn (2005) menguraikan dalam konsep komunikasi keluarga sebagai

sebuah sistem yang terdiri dari elemen-elemen. Orang tua yang terdiri dari ayah

dan ibu serta anak merupakan objek dari sebuah sistem. Jika salah satu elemen dari

sistem keluarga terganggu maka akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya.

Dalam keluarga juga berlaku aturan dan kontrol bagi anggotanya. Biasanya orang

tua yang memegang peranan tersebut. Terkait dengan peran orangtua yang

memegang fungsi kontrol dalam keluarga hal ini juga dikemukakan oleh DeVito

(2007) yang memberikan penjelasan tentang empat karakteristik hubungan anggota

keluarga. Karakteristik yang pertama yaitu adanya peran yang jelas dari masing-

masing anggota meskipun tidak tertulis. Peran ini mengandung tugas dan

kewajiban serta hak masing-masing anggota keluarga. Apa saja yang harus

Page 4: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

17 Universitas Kristen Petra

dilakukan, dan apa saja yang menjadi hak bagi setiap orang. Karakteristik yang

kedua adalah bahwa setiap anggota memahami tanggung jawab masing-masing.

Bahwa sebagai bagian dari keluarga setiap orang memiliki tanggung jawab

terhadap anggota lain. Tanggung jawab bukan hanya dalam hal fisik atau finansial

namun juga termasuk tanggung jawab untuk menjaga emosi. Misalnya, menjaga

agar anggota keluarga lain merasa aman, berbahagia, terhindar dari rasa sedih,

kesepian, melindungi dari rasa takut, khawatir dan sebagainya.

Karakteristik hubungan yang ketiga adalah bahwa keluarga sebagai tempat

berbagi cerita dan impian masa depan. Dengan saling berbagi maka anggota

keluarga dapat saling mengenal anggota keluarga lain lebih mendalam. Seringkali

antar anggota keluarga memiliki pertalian darah namun belum tentu dapat saling

memahami, karena seperti disebutkan oleh Littlejohn (2005) sebagai suatu sistem

yang terbuka anggota keluarga berinteraksi dengan lingkungannya sehingga

anggota keluarga dapat mengalami perubahan sikap atau pemikiran karena adanya

input dari anggota diluar keluarga.

Konsep mengenai hubungan antar anggota keluarga juga dikemukakan oleh

Miller (2003) dalam Littlejohn (2005) yang mengemukakan bahwa pendekatan

dialektika dalam studi komunikasi sebagai sebuah sistem mengenal kecenderungan

adanya perubahan dan stabilitas sebagai individu, sistem, keluarga dan budaya

yang semuanya saling terkait. Individu sebagai bagian dari sistem memiliki peran

yang akan mempengaruhi tindakan anggota lainnya. Sementara sebagai sistem

yang terbuka keluarga juga dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya. Maka ciri

setiap keluarga memiliki kecenderungan yang berbeda dengan keluarga lainnya

karena adanya faktor pengaruh dari luar keluarga.

Karakteristik keempat adalah peneguhan aturan didalam keluarga. Hubungan

yang cukup dekat antara anggota keluarga meneguhkan sebuah aturan bahwa ada

hal-hal tertentu yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau dibicarakan baik dengan

anggota keluarga atau orang diluar keluarga. Tujuannya adalah melindungi anggota

keluarga terhadap lingkungan diluar keluarga dan saling menjaga anggota keluarga

dari perilaku atau pesan-pesan yang tidak perlu menjadi tema pembicaraan diantara

Page 5: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

18 Universitas Kristen Petra

anggota keluarga. Biasanya dalam keluarga ada aturan yang tidak tertulis apa saja

yang boleh dan tidak boleh dilakukan anggota keluarga. Aturan ini ditetapkan oleh

anggota keluarga yang lebih senior seperti orang tua, kakek, nenek, atau kakak.

Disampaikan secara lisan ataupun ditunjukkan dengan perilaku yang diharapkan

akan dicontoh oleh anggota keluarga lainnya.

1.2.1. Proses Utama dalam Keluarga Sebagai Suatu Sistem

Menurut Galvin, Blyund, dan Brommel (2008) terdapat tujuh

karakteristik yang paling sering ditekankan untuk sistem sosial seperti

halnya keluarga, yakni:

1) Interdependence (Saling Bergantungan)

Interdependence menyiratkan bahwa perubahan pada satu bagian

sistem, mempengaruhi keseluruhan sistem. Perubahan dalam satu keluarga

anggota atau unit (misalnya pasangan perkawinan) mempengaruhi

keluarga. Gagasan saling ketergantungan ditangkap dalam definisi Burgess

tentang keluarga sebagai "kesatuan kepribadian yang berinteraksi”, bagian-

bagian yang saling terkait sehingga bergantung satu sama lain untuk

fungsinya. Keluarga beroperasi sebagai sistem yang sangat saling

tergantung karena sentralitasnya, dan efeknya yang tahan lama, anggotanya.

2) Wholeness (Keutuhan)

Sama seperti kue yang muncul dari oven merupakan transformasi dari

bahan aslinya dari gula, tepung, atau coklat, keluarga yang muncul dari

interaksi anggotanya memiliki karakteristik unik tersendiri. Pola interaksi

"muncul dari pengaturan khusus mereka dalam sistem tertentu dan dari

transaksi antar bagian yang dimungkinkan hanya dengan pengaturan itu".

Seluruh keluarga dapat dicirikan oleh sifat-sifat yang muncul yang secara

berbeda mewakili setiap anggota individu. Pola komunikasi yang khas

antara anggota keluarga muncul sebagai akibat dari keutuhan ini, karena

saudara kandung terlibat dalam godaan yang terus-menerus atau orang tua

terlibat dalam argumen yang dapat diprediksi.

3) Patterns/Self Regulation (Pola/Ketetapan/Keteraturan)

Page 6: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

19 Universitas Kristen Petra

Setiap sistem keluarga mengembangkan pola yang membuat hidup

cukup mudah ditebak dan mudah dikelola. Aturan komunikasi mewakili

jenis pola atau perjanjian hubungan khusus yang menentukan dan

membatasi perilaku anggota keluarga dari waktu ke waktu, membangun

rasa keteraturan. Teori keluarga awal memandang keluarga sebagai suatu

sistem sebagai komitmen terhadap stabilitas, yang mencerminkan rasa

stabilitas mekanistik yang disebut kalibrasi. Dengan demikian keluarga

"dikalibrasi" melalui sistem umpan balik untuk mengatur perilaku mereka

sesuai dengan peraturan mereka. Saat ini, para ahli teori mengenali

perjuangan dialektis yang sedang berlangsung tentang hubungan manusia

yang menjaga sistem dalam beberapa tingkat fluks yang berlanjut, serta

kebutuhan keluarga untuk mengatasi perubahan perkembangan dan krisis

yang tidak dapat diprediksi. Pemikir saat ini mendukung model evolusioner

perubahan keluarga yang menggabungkan kemungkinan perubahan

spontan atau tidak dapat diprediksi.

4) Complex Relationship (Hubungan yang Kompleks)

Keluarga diorganisasikan ke dalam banyak subsistem interpersonal,

terdiri dari dua orang atau lebih dan hubungan antara atau di antara

mereka. Bayangkan sebuah subsistem tiga orang yang memiliki tiga anak

di bawah umur (ibu anak laki-laki, saudara perempuan, ibu perempuan)

dan pola untuk masing-masing dilebur, juga untuk tiga serangkai. Secara

historis, konsep dasar organisasi keluarga yang kritis adalah hierarki

kekuasaan generasi, seperti subsistem orang tua dengan rahasia dan

batasan emosional/seksualnya. Saat ini, lebih banyak keluarga yang

mengalami pembalikan generasi karena imigrasi dan berbagai tingkat

kecanggihan teknologi antar generasi. Akhirnya, setiap sistem keluarga

mencerminkan sistem psikobiologis masing-masing individu serta norma

budaya.

5) Interactive Complexity/Punctuation (Komplekstitas Interaktif/Tanda

Baca)

Page 7: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

20 Universitas Kristen Petra

Dari perspektif sistem, pola interaksi truf menyebabkan / efek analisis.

Sifat pola interaksi yang sedang berlangsung membuat usaha yang sia-sia

untuk mengidentifikasi "tindakan apa yang terjadi lebih dulu." Oleh

karena itu, tidak ada gunanya menugaskan atau menyalahkan perilaku satu

anggota karena setiap tindakan secara bersamaan memicu perilaku baru

dan merespons perilaku sebelumnya. Posisi ini, diberi label lensa "bebas

penyakit" untuk melihat hubungan, berpendapat bahwa menyalahkan

salah satu anggota terhadap kesulitan tidak masuk akal karena semua

anggota berperan dalam menciptakan pola bermasalah. Bahkan jika

peristiwa penghasutan tunggal dapat diidentifikasi, masalahnya sekarang

terjalin dalam pola komunikasi mereka yang sedang berlangsung. Dalam

keluarga alkoholik, pola kunci bisa menjadi simetris saat pasangan

tersebut memberlakukan oposisi terus-menerus. Pola klasik adalah siklus

menarik diri (meninggalkan) ("Laki-laki itu menarik diri karena

perempuannya mengomel, perempuan itu menggerutu karena laki-lakinya

menarik diri") hal tersebut menunjukkan tidak ada gunanya dalam

menemukan "penyebab utama". Hanya fokus pada pola yang saat ini

berfungsi untuk mengungkap masalah kompleks yang sedang

berlangsung.

6) Openness (Keterbukaan)

Sistem manusia dianggap terbuka, berbeda dengan sistem mekanis

seperti mesin, karena memungkinkan pertukaran dengan lingkungan

sekitar. Dengan demikian, informasi (orang, gagasan, dan pengalaman)

mengalir bolak-balik melintasi batas yang memisahkan keluarga dari

lingkungan yang lebih luas. Anggota keluarga mempertahankan simpang

susun konstan, tidak hanya di dalam batas keluarga, tapi juga melintasi

batas keluarga ke ekosistem yang lebih besar termasuk institusi kesehatan,

pendidikan, hukum, politik dan ekonomi serta teman dan keluarga besar.

Meskipun mungkin batas-batasnya kuat, fleksibel atau hampir tidak ada,

keluarga memerlukan beberapa tingkat pertukaran dengan lingkungan

Page 8: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

21 Universitas Kristen Petra

untuk mengelola pertumbuhan dan perubahan. Pentingnya batasan adalah

guna untuk memeriksa sistem.

7) Equifinality

Sistem keluarga dianggap berorientasi pada tujuan. Equifinality

menyiratkan bahwa suatu negara atau tujuan akhir tertentu dapat dicapai

dengan cara yang berbeda dari titik awal yang berbeda (Littlejohn, 2002)

dalam Galvin, Bylund, & Brommel (2008). Ada banyak cara untuk

mencapai tujuan yang sama. Misalnya, tujuan "membesarkan anak

berpendidikan tinggi" atau "menciptakan keluarga bahagia" dapat dicapai

dengan berbagai cara di berbagai keluarga.

1.3. Komunikasi Keluarga

Keluarga adalah keadaan atau situasi dimana proses komunikasi pertama kali

dibentuk dan diajarkan adanya rasa dipelihara, dicintai, dan didukung (Galvin,

2007, p.5). Selain itu menurut Galvin dan Brommel (1991) dalam Tubbs & Moss

(2000, p.215) keluarga juga merupakan jaringan orang-orang yang berbagi

kehidupan dalam jangka waktu yang lama, yang terikat oleh hubungan darah dan

komitmen, legal atau tidak yang menganggap diri mereka sebagai keluarga, dan

yang berbagi pengharapan masa depan mengenai hubungan yang berkaitan.

Ascan dan Mery Anne (2002) dalam jurnalnya menyampaikan komunikasi

keluarga adalah komunikasi yang melibatkan banyak orang dan simbol-simbol

untuk dapat dimengerti oleh orang banyak dan dapat saling memahami satu sama

lain dalam sebuah perkumpulan yang inti dimana terdapat nuansa kerumahan dan

identitas, juga pengalaman berbagi tentang masa lalu dan masa datang. Komunikasi

pada teorinya, harus menggunakan simbol, proses kognitif yang tercipta dan

dinterpretasikan. Mereka juga menjelaskan bahwa komunikasi keluarga memiliki

tantangan yang harus dilewati yaitu sikap aktif karena komunikasi merupakan

proses yang secara bersamaan berada di tempat tertentu, antar kelompok sosial, dan

melibatkan komunikasi dengan orang lain, maka komunikasi keluarga

membutuhkan keaktifan yang bergantung dari faktor berbagai faktor keluarga,

Page 9: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

22 Universitas Kristen Petra

struktur keluarga itu sendiri dan bagaimana cara mereka menanggapi atau bereaksi

dengan komunikasi itu sendiri (2002).

Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian komunikasi keluarga adalah

komunikasi/interaksi terjadi diantara orang tua dengan anak dalam rangka

memberikan kesan, keinginan, sikap, pendapat, dan pengertian, yang dilandasi rasa

kasih sayang, kerja sama, penghargaan, kejujuran, kepercayaan dan keterbukaan

diantara mereka.

Hafied Cangara (2002) menjelaskan fungsi komunikasi dalam keluarga ialah

meningkatkan hubungan insani (Human relation), menghindari dan mengatasi

konflik-konflik pribadi dalam keluarga, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta

berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi dalam

keluarga dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantara pihak-pihak yang

berkomunikasi. Dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat seseorang bisa

memperoleh kemudahan-kemudahan dalam hidupnya karena memiliki banyak

sahabat. Melalui komunikasi dalam keluarga, juga dapat dibina hubungan yang

baik, sehungga dapat menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik

diantara anggota keluarga.

Bentuk relasi dan komunikasi orang tua kepada anak menurut Segrin & Flora

(2005) meliputi dua dimensi yaitu dimensi kehangatan dan kontrol. Disatu sisi

orang tua diharapkan dapat memberikan kehangatan kepada anak sehingga anak

merasa nyaman bersama keluarga dan menjadi tempat untuk mengemukakan segala

hal yang menjadi perasaan dan pemikirannya. Namun disisi lain orang tua juga

menjalankan fungsi kontrol terhadap tindakan dan pemikiran anak, sehingga anak

akan memiliki arahan yang tepat dalam menjalani kehidupannya. Fungsi kontrol

sendiri terbagi menjadi dua yaitu kontrol terhadap perilaku (behavior control) dan

kontrol terhadap psikologis (psychological control). Kontrol perilaku meliputi

peraturan yang ditetapkan dalam keluarga dan batasan-batasan yang boleh

dilakukan oleh anak. Sedangkan kontrol psikologis meliputi hal-hal yang terkait

dengan pengendalian emosi, dan pemikiran-pemikiran yang menurut anggapan

orang tua boleh dilakukan oleh anak.

Page 10: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

23 Universitas Kristen Petra

1.4.Family Change (Perubahan Keluarga)

Sebagai sebuah keluarga yang berkembang melalui siklus hidupnya, kesulitan

dapat terjadi selama transisi dari satu fase ke tahap lainnya. Transisi yang menekan

memerlukan perubahan signifikan di antara hubungan emosional terdekat keluarga.

Transisi melalui siklus hidup keluarga bisa menjadi stres karena mereka menentang

ikatan-ikatan antara anggota keluarga. Komunikasi secara terbuka dan pemrosesan

emosi dalam keterikatan utama sangat penting saat sistem keluarga berubah. Ketika

anggota keluarga dilekatkan dengan tidak aman, komunikasi terbuka semacam itu

sulit dilakukan, dan orang cenderung terjebak dalam menyerap keadaan akibat

defensif.

Keluarga yang mengalami tekanan besar diluar menganggap menerima

masalah yang tidak dapat diprediksi tersebut sebagai suatu simbol yang signifikan.

Pandangan dari keluarga sendiri mempengaruhi penerimaan anggota

keluarga/persepsi terhadap tekanan, jika seseorang menganggap dunia itu kacau,

tidak terorganisir, dan sering kali membahayakannya, perubahan apapun mungkin

akan dapat mengganggu. Sebaliknya, jika anggota lain melihat dunia bisa

diprediksi dan layak mengatur, perubahan mungkin dapat diatur olehnya atau

dikendalikan (Brommel, Blyund, Galvin, 2008).

Mc Goldrick dan Carter (2005) mengembangkan model tahap kehidupan

keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali

(realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk,

keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan

menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan

untuk perkembangan keluarga.

Page 11: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

24 Universitas Kristen Petra

Tahap

lingkaran

kehidupan

keluarga

Proses Emosional

Transisi

Perubahan status keluarga yang

dibutuhkan untuk perkembangan

Keluarga

dengan anak

dewasa yang

belum menikah

Menerima pemisahan

- Mengembangkan hubungan

saudara yang intim

- Pemisahan dengan keluarga

- Mampu bekerja sendiri

Keluarga yang

baru menikah

Komitmen dengan

sistem baru

- Membentuk sistem keluarga

- Menyusun kembali hubungan

dengan keluarga besar dan

teman-teman

Keluarga

dengan anak

muda/anak

yang masih

kecil

Menerima generasi

baru dari anggota yang

ada dalam sistem

- Mengambil peran orangtua

- Menyusun kembali hubungan

dengan keluarga besar terhadap

peran orangtua dan kakek nenek

- Menyediakan tempat untuk

anaknya

Keluarga

dengan anak

remaja

Meningkatkan

fleksibilitas keluarga

dari ketergantungan

anak

- Perubahan hubungan orang tua

anak dari masuk remaja ke arah

dewasa

- Memfokuskan kembali pada

masa mencari teman dekat dan

Karir

- Memulai perubahan perhatian

untuk generasi yang lebih tua

Page 12: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

25 Universitas Kristen Petra

Keluar dan

pindahnya

anak-anak

Menerima sistem yang

keluar dan masuk

dalam jumlah yang

banyak ke dalam

kelurga

- Membicarakan kembali sistem

perkawinan sebagai keluarga

dyad

- Mengembangkan hubungan

orang dewasa ke orang dewasa

diantara anak-anak yang sudah

besar dengan orang tua

- Menyesuaikan hubungan

termasuk kepada menantu dan

Cucu

- Menerima ketidakmampuan dan

kematian dari orang tua

(kakek/nenek)

Keluarga

Lansia

Menerima perubahan

dari peran generasi

- Mempertahankan diri sendiri

atau pasangan dalam fungsi dan

minat dalam menghadapi

penurunan fisiologis, eksplorasi

terhadap keluarga baru dan

pilihan peran sosial

- Mendukung lebih banyak peran

sentral untuk generasi

pertengahan

- Membuat ruang sistem untuk

hal-hal yang bijaksana dan

pengalaman pada saat dewasa

akhir, mendukung generasi

yang lebih tua tanpa

memberikan fungsi yang

berlebihan kepada

Page 13: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

26 Universitas Kristen Petra

Tabel 2.1. Tahap Lingkaran Hidup Keluarga

Sumber: Family Communication; Cohesion and Change, (Galvin,

Bylund, & Brommel p.261)

1.5. Keluarga Harmonis

Menurut Gunarsa (2000) keluarga harmonis adalah bilamana seluruh anggota

keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan

dan menerima seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi, aktualisasi diri)

yang meliputi aspek fisik, mental dan sosial.

1.6. Disfungsi Keluarga

Disfungsi keluarga adalah suatu situasi terjadinya pertentangan atau

perselisihan antara satu individu dengan individu lainnya, sehingga menyebabkan

hilangnya rasa kasih sayang, kehangatan keluarga dan rasa menghargai. Sebuah

keluarga dikatakan mengalami disfungsi adalah manakala keluarga itu mengalami

gangguan dalam keutuhannya, peran orang tua, hubungan interpesonal keluarga

yang tidak baik dan lain-lain (Sarwono, 2006, p.207).

1.7.Orang tua tunggal (Single Parent)

Menurut Hurlock (1999) orangtua tunggal (single parent) adalah orangtua yang

telah menduda atau menjanda entah bapak atau ibu, mengasumsikan tanggung

jawab untuk memelihara anak-anak setelah kematian pasangannya, perceraian, atau

kelahiran anak di luar nikah. Orang tua tunggal memiliki peran yang lebih besar

karena tidak ada orang tua lain yang tinggal untuk berbagi penyaluran peran. Semua

mereka

- Menerima kehilangan pasangan,

sibling, dan teman sebaya dan

mempersiapkan untuk kematian

diri sendiri, menerima dengan

pandangan dan keutuhan

Page 14: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

27 Universitas Kristen Petra

faktor ini berkontribusi besar terhadap jenis perilaku pengasuhan dan pengendalian

yang dapat terjadi pada keluarga tersebut (LittleJohn, 2005).

1.8. Definisi Stres

Anoraga (dalam Anggraeni, 2003) berpendapat bahwa stres merupakan

tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu

perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan

dirinya terancam.

Stres melibatkan respon fisiologis terhadap stressors, kejadian atau situasi yang

dipandang sebagai pandangan negatif yang kuat atau kekuatan positif. Individu atau

anggota keluarga yang sedang stres mencerminkan ini ke dalam perubahan

fisiologis dan kecemasan yang meningkat saat mereka berusaha mengatasinya.

Sistem di bawah tekanan (stres) cenderung jatuh ke dalam pola yang dapat

diprediksi, beberapa berfungsi, beberapa tidak berfungsi, sebagai anggota keluarga

mencoba menangani kegelisahan tersebut.

1.8.1. Macam-Macam Stres

Selye (1975) membagi stres menjadi 2, yakni eustress dan

distress. Eustress berarti stres yang baik. Stres yang ini menantang

kamu untuk menjadi lebih maju, dan kamu bersemangat

menghadapinya. Contoh: kebutuhan untuk menang dalam sebuah

pertandingan. Distress berarti stres yang buruk. Stres yang ini membuat

kita terkadang bermalas-malasan, tidak memiliki semangat, dan mudah

terbawa emosi. Stres ini memiliki dampak negatif.

1.8.2. Stressors

Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) kondisi fisik,

lingkungan, dan sosial yang merupakan penyebab dari kondisi stres disebut

dengan stressors. Stressors memiliki pengaruh besar pada suasana hati,

rasa kesejahteraan, perilaku, dan kesehatan kita.

Claude Bernard dalam artikel “STRESS AND HEALTH: Psychological,

Behavioral, and Biological Determinants” yang ditulis Schneiderman,

Ironson, dan Siegel (2005) mencatat bahwa pemeliharaan kehidupan

Page 15: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

28 Universitas Kristen Petra

sangat bergantung pada bagaimana kita menjaga lingkungan internal agar

tetap konstan dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah. Cannon

(1929) menyebutnya sebagai "homeostasis". Selye (1975) menggunakan

istilah "stres" untuk mewakili efek dari segala sesuatu yang secara serius

mengancam homeostasis. Stressors yang paling banyak ditemukan pada

anak-anak dan remaja kebanyakan akibat dari adanya kekerasan, pelecehan

(seksual, fisik, emosional, atau kelalaian), dan perceraian/konflik pada

perkawinan orang tua mereka. McMahon dalam artikel ini juga

memberikan ulasan bagus tentang konsekuensi psikologis dari stressors

tersebut.

Efek psikologis dari adanya ketidaknyamanan pada anak atau remaja ini

meliputi disregulasi pengaruh, perilaku yang provokatif, penghindaran

keintiman, dan gangguan pada keterikatan (Haviland et al 1995, Lowenthal

1998). Short dalam artikel milik Schneiderman, Ironson, dan Siegel (2005)

juga menjelaskan bahwa anak-anak dari orang tua yang bercerai memiliki

lebih banyak perilaku antisosial, kegelisahan, dan depresi yang dilaporkan

dibandingkan rekan-rekan mereka. Orang yang telah tumbuh dewasa dari

orang tua yang bercerai mengalami stres hidup yang lebih banyak, konflik

keluarga, dan kurangnya dukungan teman dibandingkan dengan orang tua

yang tidak bercerai (Short, 2002). Paparan terhadap lingkungan yang tidak

merespons juga telah digambarkan sebagai pemicu stres yang

menyebabkan ketidakberdayaan yang dipelajari (Peterson & Seligman

1984).

Seperti yang anda bayangkan, apa yang menjadi sumber stres utama

dalam 1 keluarga mungkin itu menjadi sumber stres yang minor bagi yang

lain. Peneliti keluarga telah memeriksa tekanan dan tangisan selama lebih

dari 50 tahun. Dalam karya klasiknya yang pertama, Hill dalam Galvin,

Bylund, Brommel (2008) mengidentifikasi gangguan keluarga yang

menyebabkan krisis. Ini termasuk (1) keluarga yang akan datang karena

kematian seorang anggota, (2) adanya penambahan anggota keluarga yang

Page 16: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

29 Universitas Kristen Petra

baru atau kembalinya anggota keluarga, (3) rasa aib/malu, yang mungkin

dihasilkan dari adanya perselingkuhan, pecandu alcohol, atau tidak adanya

dukungan, (4) dan kombinasi di atas, yang bisa termasuk bunuh diri,

hukuman penjara, pembunuhan, atau penyakit kejiwaan. Stres yang utama

melepaskan sistem keluarga dari keseimbangan normalnya, dan

menimbulkan perubahan pada jangka panjang. Bila sumber stres yang

menjadi akibat paparan beberapa tahap rentang hidup, stres menjadi

bertambah (Afifi & Nussbaum, 2006) dalam Galvin, Bylund, & Brommel

(2008).

1.8.3. Sumber Stres dalam Keluarga

Dalam kerja mereka tentang perubahan dalam siklus hidup

keluarga, Carter & McGoldrick (2005) menyampaikan sebuah model

yang menggambarkan aliran proses tekanan (stress) melalui keluarga

dengan mengidentifikasi stress yang mencerminkan kecemasan

keluarga dan mempengaruhi sistem dari keluarga tersebut.

Gambar 2.1. Sumber Aliran Stres dalam Keluarga

Sumber: Family Communication; Cohesion and Change, (Galvin,

Bylund, & Brommel p.261)

Page 17: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

30 Universitas Kristen Petra

Aliran / proses tekanan mencerminkan 2 dimensi waktu:

1. Vertical Stressors

Membawa masa lalu dan sekarang untuk ditanggung keluarga,

termasuk pola keluarga yang unik dari hubungan yang ditularkan dari

generasi ke generasi, termasuk dalam sikap keluarga, nilai-nilai,

harapan, rahasia, peraturan, tekanan masyarakat, dan penggambaran

masing-masing individu. Berikut adalah hal-hal yang termasuk dalam

vertical stressors :

a) Masyarakat Luas

- Rasisme

Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin

yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada

ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu,

bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk

mengatur ras yang lainnya.

- Seksisme

Seksisme adalah diskriminasi atau prasangka terhadap

seseorang yang bergantung terhadap seks, tetapi juga dapat

merujuk pada semua sistem diferensiasi pada seks individu.

Seksisme dapat merujuk pada kepercayaan atau sikap yang

berbeda.

- Kelas Sosial

Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada

perbedaan hierarki (atau stratifikasi) antara insan atau

kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya

kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial, namun

tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori

golongan sosial yang sama. Keistimewaan kelas tampaknya

membawa serta keuntungan yang berhubungan dengan

keanggotaan keluarga besar (Goldstein & Warren, 2000).

Page 18: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

31 Universitas Kristen Petra

Status sosio ekonomi yang tinggi tampaknya memfasilitasi

partisipasi dalam jaringan dukungan sosial dan akses

terhadap dukungan, termasuk dari anggota keluarga yang

lebih besar, contoh yang jelas dalam pengukuran geografi

yang melibatkan tingkat pendidikan yang rendah dapat

berkontribusi pada jarak sosial dan emosional dari anggota

keluarga besar Johnson (2000) dalam Vangelisti (2004).

- Diskriminasi Usia

Diskriminasi usia atau ageisme adalah bentuk stereotipe

dan diskriminasi terhadap individu atau kelompok karena

umur mereka. Diskriminasi usia merupakan satu set

keyakinan, sikap, norma, dan nilai-nilai yang digunakan

untuk membenarkan prasangka dan tindakan diskriminasi.

- Homophobia

Homophobia adalah suatu jajaran yang meliputi sikap

dan rasa negatif terhadap Homoseksualitas atau orang yang

didefinisikan sebagai Lesbian, Gay, Biseksual dan

Transgender.

- Konsumerisme

Konsumerisme merupakan paham atau ideologi yang

menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan

proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil

produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara

sadar dan berkelanjutan.

- Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti

makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan

kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan

Page 19: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

32 Universitas Kristen Petra

alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses

terhadap pendidikan dan pekerjaan.

b) Masyarakat yang lebih kecil/Komunitas

- Tidak memiliki komunitas

- Banyak pekerjaan

Pekerjaan mengacu pada tugas sebenarnya yang

dilakukan di tempat kerja atau di dalam rumah oleh anggota

keluarga. Termasuk dalam kategori kerja adalah pembagian

kerja, efek pekerjaan, tuntutan kerja, alokasi tanggung jawab

rumah tangga, masalah penitipan anak, dan status pekerjaan.

Dengan banyaknya pekerjaan dari keluarga maupun diluar

lingkungan keluarga ini dapat pula memicu terjadinya stres

dalam diri kita masing-masing (Vangelisti, 2004).

- Kurang memiliki waktu senggang

- Tidak fleksibelnya tempat kerja

- Tidak ada waktu untuk teman.

c) Keluarga Besar

- Pola Emosional Keluarga

Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu

set peraturan) yang bisa dipakai untuk menghasilkan suatu

atau bagian dari sesuatu. Sedangkan emosi adalah suatu

keadaan yang terangsang oleh organisme mencakup

perubahan-perubahan yang disadari, emosi juga merupakan

suatu respon terhadap suatu perangsang yang menyebabkan

perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan

biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.sifatnya

dari perubahan perilaku. Jadi pola emosi keluarga adalah

bentuk tatanan yang biasa diterapkan oleh keluarga pada saat

mereka mengalami emosi untuk menghasilkan sesuatu atau

sebaliknya emosi tersebut muncul karena sesuatu.

Page 20: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

33 Universitas Kristen Petra

- Mitos

Mitos atau mite (bahasa Belanda: mythe) adalah cerita

prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau,

mengandung penafsiran tentang alam semesta dan

keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar-

benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.

- Triangle

- Rahasia

Rahasia adalah sesuatu yang disimpan tanpa seorang pun

yang tahu, baik itu teman dekatnya ataupun orang tuanya.

inilha yang dinamakan rahasia dan ketika rahasia tersebut

sudah diceritakan maka bukan lagi menjadi sebuah rahasia.

- Warisan

Sesuatu yang diwariskan, seperti harta, nama baik; harta

pusaka. Warisan sendiri dapat memicu stres bila hal tersebut

tidak sesuai dengan apa yang seseorang harapkan.

- Kerugian

Jumlah pengeluaran yang lebih besar dibandingkan

dengan pendapatan yang diterima atau kerugian dapat juga

dialami secara fisik seperti menderita, menanggung,

perasaan tidak puas yang mengganggap dirinya merasa

dirugikan. Hal ini dapat memicu stres.

d) Keluarga Dekat

- Kekerasan

Kekerasan merupakan sebuah ekspresi baik yang

dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang

mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada

kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan

oleh perorangan atau sekelompok orang, hal ini dapat

Page 21: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

34 Universitas Kristen Petra

menyebabkan seseorang menjadi takut dan merasa tertekan

sehingga dapat memicu stres.

- Kecanduan

Kecanduan atau ketagihan adalah saat tubuh atau pikiran

kita dengan parahnya menginginkan atau memerlukan

sesuatu agar bekerja dengan baik.

- Penolakan

Penolakan adalah suatu tindakan anti terhadap apa yang

menjadi kebijakan ataupun peraturan yang dibuat oleh suatu

subyek yang tidak sependapat dengan banyak pihak.

- Depresi

Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental

yang terjadi sedikitnya selama dua minggu atau lebih yang

memengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati (mood) dan

cara menghadapi aktivitas sehari-hari.

- Kurang Pengalaman

Pengalaman hidup melibatkan pengalaman pribadi dan

keluarga. Contoh kategori ini mencakup konstruksi sosial,

narasi pribadi, fenomenologi, pemalsuan pemfilteran

sendiri, interaksi simbolis, persepsi, realitas keluarga, dan

pengalaman kerja. Adanya kurang pengalaman terkadang

membuat kita bingung sendiri untuk melakukan suatu hal

sehingga terkadang membuat kita stres untuk menemukan

solusi terbaik (Vangelisti).

- Mimpi

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan

penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra

lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai

gerakan mata yang cepat.

Page 22: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

35 Universitas Kristen Petra

e) Individu

- Gambaran/riasan genetik

- Kemampuan

- Adanya Cacat

2. Horizontal Stressors

Aliran dalam sistem ini mencakup kecemasan yang dihasilkan oleh

tekanan pada keluarga. Saat bergerak melintasi waktu – baik yang dapat

diprediksi (dalam membangun aliran stress), peristiwa yang tidak

terprediksi yang mengganggu siklus kehidupan, dan peristiwa sejarah

masa lalu. Berikut hal-hal yang termasuk dalam Horizontal Stressors :

a) Developmental (Dapat Diprediksi)

- Life Cycle Transitions (Perubahan Siklus Hidup)

Perbedaan dalam pengalaman keluarga besar juga dapat

dilihat sepanjang jalan hidup. Misalnya, anak-anak kecil

tidak memiliki otonomi penuh mengenai anggota keluarga

besar yang mereka lihat dan berinteraksi dengannya, karena

orang tua mengasuh orang dewasa dapat membatasi atau

memfasilitasi interaksi ini sesuai keinginan mereka. Orang

dewasa muda mungkin bercabang dengan cara yang mereka

pilih, mengingat otonomi masa dewasa. Perpanjangan

keanggotaan keluarga berubah seiring bertambahnya usia

(Carstensen, Isaacowitz, & Charles, 1999) dalam Vengelisti.

Dalam adanya perbedaan pengalaman sehingga

memunculkan perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan

permasalahan masing-masing inilah yang menyebabkan

stres itu muncul.

- Migration (Perpindahan)

b) Unpredictable (Tidak Terprediksi)

- Untimely Death (Kematian Dini)

- Chronic Illness (Penyakit Kronis)

Page 23: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

36 Universitas Kristen Petra

Tiap anggota keluarga dan sistem mereka menghadapi

beragam penyakit fisik dan mental yang berlebihan, dan,

pada saat-saat tertentu, keluarga mereka dapat hidup dengan

sangat sehat atau sakit. Kesehatan dan penyakit sangat

penting untuk memenuhi kebutuhan proses komunikasi

keluarga dan hasilnya dan bahwa komunikasi keluarga dapat

berubah menjadi kegagalan dalam menilai sehingga dapat

menimbulkan stres dalam keluarga tersebut.

- Accident (Kecelakaan)

- Unemployment (Pengangguran)

c) Historical Events (Peristiwa Bersejarah)

- Perang

- Kejatuhan Ekonomi

- Iklim Politik

- Bencana Alam

1.9. Remaja

Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia

yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki

peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan

perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik,

mental dan sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang. Anak remaja yang

dibahas dalam penelitian ini adalah anak remaja yang sedang berkuliah dan sudah

memasufi fase kerja.

Menurut Hurlock (1999) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18

tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.

Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-

23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa

mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat

bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang,

Page 24: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

37 Universitas Kristen Petra

dan remaja yang diperpendek. Remaja adalah masa yang penuh dengan

permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal

abad ke-20 oleh bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall

pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm

and stress).

1.9.1. Sifat Remaja

Perkembangan psikologis manusia adalah sesuatu yang didapatkan dari

hasil belajar dalam kehidupan. Ini sesuai dengan fitrah manusia yang

dianugerahkan akal sebagai alat untuk berpikir, berbudaya dan menjunjung

nilai-nilai peradaban. Namun dalam perjalanannya, seseorang akan

menghadapi perubahan-perubahan pada masa dimana kematangan secara

seksual bermula. Dalam masa ini, apabila seorang remaja tidak membekali

diri dengan informasi tentang hal yang akan terjadi pada diri mereka saat

puber, kemungkinan besar mereka akan mengalami reaksi negatif seperti

emosi yang tidak terkendali dan hal ini tentu akan berpengaruh pada

perkembangan psikologisnya.

Pada usia remaja, seseorang akan mengalami puncak emosional dalam

hidupnya. Pertumbuhan organ seksual memiliki peran yang tinggi dalam

perkembangan emosinya, misalnya saja muncul perasaan cinta dan hasrat

terhadap lawan jenis.

Perkembangan fisik akan bersama dengan perkembangan pada sisi

psikisnya. Meskipun jika dibandingkan dengan perkembangan fisik,

kejiwaan akan cenderung lebih lambat progresnya. Perubahan yang terjadi

berkenaan dengan hal kejiwaan tersebut mencangkup perubahan secara

emosi dan kecerdasan, berikut ini penjelasannya :

1. Perasaan yang lebih sensitif. Pada remaja perempuan hal ini bisa

kita lihat dengan perilaku yang mudah sekali cemas, menangis dan

tertawa. Sedangkan pada remaja laki-laki tidak terlalu terlihat.

Page 25: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

38 Universitas Kristen Petra

2. Reaktif. Seorang remaja akan menunjukkan sikap mudah

memberikan respon terhadap rangsangan dari luar. Bahkan pada

beberapa remaja, sikap mereka akan menunjukkan sikap yang

agresif. Terkadang mereka pun bertindak tanpa berpikir.

3. Kecenderungan melawan. Sebagian remaja akan menunjukkan

sikap cenderung kurang patuh kepada orang tua mereka. Dan

mereka cenderung lebih nyaman jika bersama dengan teman-teman

sebayanya.

4. Kritis. Remaja akan berkembang menjadi lebih kritis karena

perkembangan kecerdasannya menunjukkan gaya berpikir yang

lebih abstrak dari sebelumnya.

5. Suka mencoba hal baru. Remaja biasanya akan lebih tertantang

untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah ia

lakukan. Hal in akan mendorong mereka memunculkan sikap coba-

coba (Sarwono, Psikologi Remaja, 2006).

1.10. Peraturan dalam Keluarga (Rules)

Menurut Mulyana (2007) banyak keluarga menggunakan peraturan untuk

memudahkan pengambilan keputusan. Aturan pada umumnya membuat struktur

yang membantu keluarga berfungsi. Terkadang orang tua menggunakan peraturan

seperti ini saat mereka menginstruksikan satu anak untuk membagi suguhan seperti

kue dan kemudian memberi anak kedua pilihan pertama di antara bagian tersebut.

Aturan juga bisa menyusun diskusi pengambilan keputusan. Misalnya, beberapa

keluarga menjaga peraturan tentang partisipasi yang setara dalam percakapan

pengambilan keputusan. Mereka tidak akan mengambil keputusan sampai semua

anggota keluarga terlibat memiliki pendapat yang hampir sama tentang topik

tersebut. Beberapa keluarga memiliki peraturan yang menentukan bahwa setiap

anggota keluarga harus mengatakan sesuatu sebelum keputusan dapat dicapai.

Keluarga lain memiliki peraturan yang mengatur batasan waktu untuk proses

tersebut dan keputusan harus dicapai bila waktunya telah berakhir.

Page 26: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

39 Universitas Kristen Petra

Aturan berfungsi untuk menghindari konfrontasi dan mengurangi peran

kekuasaan melalui penyelesaian masalah sebelum menjadi konflik. Banyak

hubungan pernikahan atau keluarga saat ini menekankan bagaimana

menegosiasikan perbedaan sesuai peraturan yang memungkinkan semua anggota

sistem memasukkan beberapa masukan (Renick, Blumberg, & Markman, 1992)

dalam (Brommel, Blyund, Galvin, 2008).

1.11. Persepsi

Pada pandangan Desiderato (1976), persepsi adalah pengalaman tentang objek,

peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi.

Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.

Walaupun demikian, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya

melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspetasi, motivasi, dan memori.

Menurut Mulyana (2007) persepsi juga merupakan inti dari komunikasi,

sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan

penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Persepsi disebut sebagai

inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita

berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu

pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi

antarindividu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan

sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau

kelompok identitas.

Persepsi manusia sebenarnya terbagi menjadi dua yakni persepsi terhadap objek

dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan

kompleks, karena manusia bersifat dinamis. Persepsi terhadap lingkungan fisik

berbeda dengan persepsi terhadap lingkungan sosial. Perbedaan tersebut mencakup

hal-hal berikut :

1. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan

persepsi terhadap orang melalui lambang verbal dan nonverbal : Dalam

Page 27: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

40 Universitas Kristen Petra

mempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang melakukan kekeliruan. Indra

tidak jarang menipu kita. Anda mungkin pernah menyaksikan bagaimana

tongkat lurus yang dimasukkan ke dalam bak air tampak bengkok.

2. Persepsi Sosial : Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek

sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkaran kita. Manusia

bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka bersifat berisiko.

3. Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi.

Pengaruh faktor personal pada persepsi salah satunya berdasarkan

pengalaman. Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan

reaksi mereka terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman (dan pembelajaran)

masa lalu mereka dengan orang, objek, atau kejadian serupa. Ketiadaan

pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek jelas akan membuat

seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata, atau

pengalaman yang mirip.

Oleh karena kita terbiasa merespons suatu objek dengan cara tertentu,

kita sering gagal mempersepsikan perbedaan yang samar dalam objek lain yang

mirip. Kita memperlakukan objek itu seperti sebelumnya, padahal terdapat

rincian lain dalam objek tersebut. Kita misalnya sering tidak melihat kekeliruan

ejaan yang terdapat dalam tulisan makalah kita sendiri, namun lebih sering

menemukan kesalahan ejaan dalam tulisan orang lain. Bila berdasarkan

pengalaman kita sering melihat suatu objek diperlakukan dengan cara yang

lazim, kita mungkin akan bereaksi lain terhadap cara baru memperlakukan

objek tersebut, berdasarkan persepsi kita yang lama itu (Mulyana, 2007).

1.12. Hambatan dalam Komunikasi

Dalam setiap terjadinya proses komunikasi, bisa terjadi hambatan-

hambatan atau gangguan-gangguan yang bisa mempengaruhi kelancaran

proses perpindahan pesan. Gangguan komunikasi ini banyak ragamnya dalam

ilmu komunikasi seringkali diistilahkan dengan noise. Noise merupakan

segala macam hambatan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan.

Hambatan tersebut ada apabila pesan yang disampaikan mengalami

Page 28: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

41 Universitas Kristen Petra

penurunan porsi dari pesan yang dikirimkan. Karena pesan yang diterimanya

terganggu maka penerima pesan bisa saja salah memaknai pesan yang

diterimanya. Hambatan dalam proses komunikasi sering terjadi karena faktor

bahasa, kebisingan, teknik, ketidaksamaan ruang lingkup, ketidaksamaan

pengetahuan, kepentingan, dan prasangka (Komala, 2009).

Menurut DeVito (2007) ada 5 jenis hambatan dalam sebuah

komunikasi, yakni:

1. Hambatan Fisik (Physical Barriers), meliputi segala aktifitas

eksternal yang mengganggu penyampaian pesan di antara

komunikator dan komunikan.

2. Hambatan Fisiologis (Physiological Barriers), yakni hambatan yang

terjadi dalam diri masing-masing komunikator dan komunikan,

seperti faktor biologis.

3. Hambatan Psikologis (Physicological Barriers), hambatan pada

mental individu sebagai pelaku komunikasi, kemudian berupa

prasangka, pemikiran yang tertutup, tingkat emosional yang

ekstrim.

4. Hambatan Sematis (Sematic Barriers), kesalahan dalam pemaknaan

antara komunikator dengan komunikan, biasanya berupa perbedaan

bahasa.

5. Hambatan intelektual, adalah hambatan yang terjadi karena

kelemahan pemahaman akan suatu pesan.

1.13. Studi Kasus

Menurut Yin (2003, p. 78) “Dalam studi kasus, ada dua strategi umum dan

tiga strategi analisis bukti studi kasus”. Strategi umum terdiri dari analisis bukti

kasus pada proposisi teoritik dan mengembangkan deskripsi kasus. Bukti-bukti

kasus kemudian dianalisis berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya.

Strategi umum kedua dilakukan dengan cara mengembangkan suatu kerangka

kerja deskriptif guna mengorganisasi studi kasus. Strategi kedua ini akan saat

Page 29: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

42 Universitas Kristen Petra

bermanfaat jika alternatif teori untuk mengembangkan kasus belum cukup

tersedia. Selanjutnya, dalam kedua kerangka besar strategi umum diatas,

peneliti kasus dapat mengembangkan strategi analisis spesifik, seperti

penjodohan pola, pembuatan eksplanasi, dan analisis deret waktu. Strategi

analisis perjodohan pola dilakukan dengan membandingkan pola yang

didasarkan atas pengamatan empiris dengan pola yang telah diprediksikan. Jika

hasilnya sesuai maka akan menguatkan validitas internal. Strategi analisis

khusus kedua adalah pembuatan eksplanasi, yakni mirip dengan variabel-

variabel independen dalam penggunaan eksplanasi tandingan. Strategi terakhir

analisa deret waktu, yakni studi kasus yang berusaha menjelaskan perubahan-

perubahan masyarakat sehingga sifat perubahan dan waktunya dapat

dideskriptifkan dengan baik.

1.14. Nisbah Antar Konsep

Peran teori sistem dalam pengembangan penelitian komunikasi pada awal

perkawinan dan keluarga sangat penting karena memusatkan perhatian pada

sifat secara keseluruhan dan keterkaitan satu sama lain terhadap pola interaksi

dibandingkan dengan mengurus anggota keluarga masing-masing. Ketika dua

orang atau lebih membentuk sistem relasional, ciri yang paling penting dari

hubungan semacam itu adalah komunikasi. Hubungan terbentuk, dipelihara,

dan diubah oleh interaksi yang dikomunikasikan antar anggota.

Keluarga adalah keadaan atau situasi dimana proses komunikasi pertama

kali dibentuk dan diajarkan adanya rasa dipelihara, dicintai, dan didukung.

Selain itu keluarga juga merupakan jaringan orang-orang yang berbagi

kehidupan dalam jangka waktu yang lama, yang terikat oleh hubungan darah

dan komitmen, legal atau tidak yang menganggap diri mereka sebagai keluarga,

dan yang berbagi pengharapan masa depan mengenai hubungan yang berkaitan.

Keluarga merupakan sebuah sistem yang unik, dimana sistem tersebut terus

berjalan dan berkembang. Jalan dan perkembangannya dipengaruhi masa lalu,

Page 30: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

43 Universitas Kristen Petra

masa kini, dan masa depan, yang mana hal ini menyangkut kualitas dari tata

cara dari sebuah keluarga. Beberapa proses yang terjadi dalam sistem keluarga

Proses sistem adalah karakteristik yang mendeskripsikan bagaimana

fungsi sistem keluarga sebagai kesatuan unit yang utuh yang terdiri dari saling

mempengaruhi, stabilitas, perubahan, umpan balik, dan equifalen. Komunikasi

keluarga adalah komunikasi yang melibatkan banyak orang dan simbol-simbol

untuk dapat dimengerti oleh orang banyak dan dapat saling memahami satu

sama lain dalam sebuah perkumpulan yang inti dimana terdapat nuansa

kerumahan dan identitas, juga pengalaman berbagi tentang masa lalu dan masa

datang. Komunikasi pada teorinya, harus menggunakan simbol, proses kognitif

yang tercipta dan dinterpretasikan. Keluarga yang mengalami tekanan besar

diluar menganggap menerima masalah yang tidak dapat diprediksi tersebut

sebagai suatu simbol yang signifikan. Pandangan dari keluarga sendiri

mempengaruhi penerimaan anggota keluarga/persepsi terhadap tekanan, jika

seseorang menganggap dunia itu kacau, tidak terorganisir, dan sering kali

membahayakannya, perubahan apapun mungkin akan dapat mengganggu.

Sebaliknya, jika anggota lain melihat dunia bisa diprediksi dan layak mengatur,

perubahan mungkin dapat diatur olehnya atau dikendalikan.

Keluarga yang harmonis adalah bilamana seluruh anggota keluarga

merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan

menerima seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi, aktualisasi diri)

yang meliputi aspek fisik, mental dan sosial.

Kondisi fisik, lingkungan, dan sosial yang merupakan penyebab dari

kondisi stres disebut dengan stressors. Stressors memiliki pengaruh besar pada

suasana hati, rasa kesejahteraan, perilaku, dan kesehatan kita. Stres merupakan

tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu

perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan

dirinya terancam. Stres terdiri dari eustress dan distress. Dalam kerja mereka

tentang perubahan dalam siklus hidup keluarga, disampaikan bahwa sebuah

model yang menggambarkan aliran proses tekanan (stress) melalui keluarga

Page 31: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

44 Universitas Kristen Petra

dengan mengidentifikasi sumber stres yang mencerminkan kecemasan keluarga

dan mempengaruhi sistem dari keluarga tersebut. Remaja adalah masa yang

penuh dengan permasalahan. Dalam masa ini, apabila seorang remaja tidak

membekali diri dengan informasi tentang hal yang akan terjadi pada diri mereka

saat puber, kemungkinan besar mereka akan mengalami reaksi negatif seperti

emosi yang tidak terkendali.

Banyak keluarga menggunakan peraturan untuk memudahkan

pengambilan keputusan. Aturan pada umumnya membuat struktur yang

membantu keluarga berfungsi. Sedangkan, persepsi adalah pengalaman tentang

objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan. persepsi juga merupakan inti dari

komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang

identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Dalam

setiap terjadinya proses komunikasi, bisa terjadi hambatan-hambatan atau

gangguan-gangguan yang bisa mempengaruhi kelancaran proses perpindahan

pesan.

Penelitian ini akan menggunakan metode studi kasus karena penelitian

berkenaan dengan hal-hal mendasar, sifatnya mendalam, dan selalu berkenaan

dengan how atau why. Oleh sebab itu, penelitian ini akan membahas hal-hal apa

saja yang menyebabkan stres pada keluarga IL dalam adanya perubahan

keluarga.

Page 32: Family Change · dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal adalah seluruh sistem nilai yang dibawa oleh individu

45 Universitas Kristen Petra

1.15. Kerangka Pemikiran

Bagan 2.2. Kerangka Pemikiran

Sumber: Olahan Peneliti, 2017

Komunikasi IL dengan kedua anaknya saat ia menjadi single parent

berjalan harmonis, kemudian tiba-tiba muncul BG yakni pacar IL di

kehidupan mereka dan IL mengajak kedua anaknya untuk tinggal

bersama di rumah BG, sehingga terjadi perubahan dalam keluarga

tersebut, seperti adanya kebiasaan baru yang diterapkan dalam kehidupan

keluarga IL oleh BG, sehingga memicu adanya tekanan (stres) dimana

pada awalnya sistem dalam keluarga tersebut berjalan baik menjadi

terganggu.

keluarga sendiri adalah sebuah sistem yang unik, dimana sistem tersebut

terus berjalan dan berkembang, jalan dan perkembangannya dipengaruhi

masa lalu, masa kini, dan masa depan yang mana hal tersebut

menyangkut kualitas tata cara dari keluarga tersebut.

Peneliti ingin mengetahui sumber stres yang terjadi dalam keluarga IL

dengan menggunakan teori sumber stres dalam keluarga yang terbagi

menjadi 2 yakni Vertical Stressors dan Horizontal Stressors

menggunakan metode studi kasus

Sumber Stres dalam Keluarga IL yang mengalami Perubahan

Menurut Galvin dan Brommel dalam Tubbs & Moss (2000, p.215)

keluarga merupakan jaringan orang-orang yang berbagi kehidupan

dalam jangka waktu yang lama, yang terikat oleh hubungan darah dan

komitmen, legal atau tidak.