35
PANDUAN Verifikasi dan Validasi Soal Ujian FAKULTAS PETERNAKAN Universitas Brawijaya Malang 2012

fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 3: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

PANDUAN

VERIFIKASI DAN VALIDASI SOAL TES HASIL BELAJAR PADA PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. Pendahuluan

Pada bulan Mei 2012 di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dilaksanakan first

surveillance Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran, salah satu yang harus dilakukan adalah meningkatkan jaminan mutu proses

pendidikan. Penerapan sistem manajemen mutu menggunakan standar proses ini diharapkan

mahasiswa dapat memperoleh pelayanan akademik yang memuaskan dan pada akhirnya dapat

menjadi lulusan yang berkualitas dan para pengguna lulusan juga memperoleh kepuasan

terhadap kinerja para lulusan.

Salah satu indikator yang menjadi tolok ukur utama untuk menilai keberhasilan

pelaksanaan pendidikan dan pengajaran adalah indeks prestasi hasil belajar yang dicapai oleh

mahasiswa. Indeks prestasi merupakan nilai akhir yang menggambarkan tingkat kualitas hasil

belajar mahasiswa. Nilai akhir diperoleh dari proses pengolahan skor hasil belajar berdasarkan

data hasil pengukuran. Nilai akhir yang tepat mampu menunjukkan kriteria hasil belajar yang

mendekati kondisi yang sesungguhnya, untuk mencapai keadaan ini diperlukan progam

asesmen yang baik. Asesmen kompetensi hasil belajar mahasiswa secara tepat diperlukan

seperangkat instrumen tes hasil belajar yang berkualitas, sehingga dapat disajikan informasi

hasil pengukuran dengan tingkat kesalahan yang kecil (Mardapi, 1999).

Penerapan sistem manajemen mutu dituntut adanya persyaratan standar mutu pada

semua aspek yang terkait dengan program pendidikan dan pengajaran sehingga mendukung

proses pencapaian indeks prestasi yang tinggi. Salah satu syarat yang harus dipenuhi menurut

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 berkaitan dengan pengukuran dan penilaian

kompetensi hasil belajar mahasiswa adalah alat ukur yang digunakan harus sudah diverifikasi

dan divalidasi sehingga memenuhi kaidah-kaidah sebagai alat ukur yang berkualitas.

Seperti yang dikemukakan Harlen (2010) bahwa the summative uses of assessment can

be grouped into internal and external. Internal uses include using regular grading for record

keeping, informing decisions about courses to follow. Untuk itu diperlukan kemampuan dan

keterampilan dalam merencanakan dan mengembangkan soal tes hasil belajar.

1

Page 4: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Dua kegiatan yang saling berkaitan dalam proses evaluasi hasil belajar yaitu pengukuran

dan penilaian. Pengukuran adalah membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria sedangkan

penilaian adalah menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran (Mardapi, 2008). Pengukuran

diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki

orang, hal atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas (Pedoman Pendididikan,

2011/2012). Dalam pengukuran terdapat dua karakteristik utama, yaitu penggunaan angka atau

skala tertentu dan penentuan angka tersebut menurut aturan atau formula tertentu. Hasil

pengukuran terhadap aktivitas belajar mahasiswa selalu dinyatakan dalam bentuk angka yang

berskala interval. Hasil pengukuran selanjutnya dijadikan dasar untuk penilaian.

Penilaian hasil belajar dapat dilakuklan dengan berbagai cara. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 disebutkan bahwa teknik penilaian hasil belajar

dapat berupa tes, observasi, penugasan, dan bentuk lain sesuai dengan karakteristik kompetensi

dan perkembangan peserta didik. Kegiatan pengukuran dan penilaian selalu ada alat yang

digunakan yang biasa disebut dengan istilah tes. Secara ringkas dapat diartikan bahwa tes

merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, atau sejumlah pernyataan yang harus

dipilih, ditanggapi, atau seperangkat tugas yang harus dilakukan oleh yang dites dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek tertentu dari orang yang dites tersebut

(Depdikbud, 1999). Setiap tes menuntut keharusan adanya respons dari orang yang dites yang

dapat disimpulkan sebagai suatu atribut yang dimiliki oleh orang tersebut yang sedang dicari

informasinya. Secara umum tes dapat dipilah-pilahkan berdasarkan bentuk, tipe dan ragamnya.

Menurut bentuknya: tes bentuk uraian/esei dan tes bentuk objektif. Tes uraian dapat dipilah

menjadi tes uraian terbatas dan tes uraian bebas. Tes bentuk objektif dapat dipilah menjadi tes

benar-salah, tes menjodohkan dan tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat dijabarkan lagi

menjadi pilihan ganda biasa, pilihan ganda hubungan antar hal, pilihan ganda analisis kasus,

pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda membaca diagram.

Menurut Sudijono (2006). Penilaian hasil belajar juga dapat dilakukan melalui berbagai

cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian

proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik

(portofolio), dan penilaian diri. Tes dapat dikelompokkan menjadi: (1) sesuai dengan bentuk

butir yaitu uraian dan objektif, (2) berdasarkan tipe material stimulus yaitu verbal dan non

verbal, (3) berdasarkan tujuan, seperti achievement dan performance. Berdasarkan uraian

2

Page 5: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

tersebut, dapat dikatakan bahwa tes dapat mempengaruhi efektifitas program pembelajaran dan

juga hasil belajar peserta didik.

Suatu tes akan memberikan arti penting jika tes tersebut memiliki butir-butir soal yang

menguji tujuan yang penting dan mewakili ranah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan

secara representatif. Untuk itu diperlukan perencanaan penyusunan tes yang baik. Menurut

Asmawi dan Noehi (2005) ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan tes, yaitu:

(1) pengambilan sampel dan pemilihan butir soal, (2) tipe tes yang akan digunakan, (3) aspek

yang akan diuji, (4) format butir soal, (5) jumlah butir soal, dan (6) distribusi tingkat kesukaran

butir soal.

Pengembangan tes hasil belajar dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut: (1) pengembangan spesifikasi tes, (2) penulisan soal, (3) penelaahan soal, (4) pengujian

butir-butir soal secara empiris, (5) administrasi tes bentuk akhir untuk tujuan pembakuan.

Depdiknas (1999) mendeskripsikan langkah-langkah umum pengembangan tes sebagai berikut:

(1) penentuan tujuan tes, (2) penyusunan kisi-kisi tes, (3) penulisan soal, (4) penelaahan soal,

(5) uji coba soal termasuk analisisnya, (6) perakitan soal menjadi perangkat tes, (7) penyajian

tes, (8) skoring, (9) pelaporan hasil tes , dan (10) pemanfaatan hasil tes.

Langkah penting selajutnya yang harus dilakukan adalah analisis kualitas perangkat soal

tes hasil belajar yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis secara teoritik (kualitatif)

dan analisis secara empiris (kuantitatif). Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang

difokuskan pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Aspek materi berkaitan dengan substansi

keilmuan yang ditanyakan serta tingkat berpikir yang terlibat, aspek konstruksi berkaitan

dengan teknik penulisan soal, dan aspek bahasa berkaitan dengan kejelasan hal yang ditanyakan

(Mardapi, 2004). Langkah validasi merupakan langkah penting sebelum soal dujikan. Jadi,

kegiatan ini harus dilakukan oleh dosen dalam proses perencanaan dan pengembangan soal tes

hasil belajar.

Analisis secara empiris adalah telaah soal tes hasil belajar berdasarkan data hasil uji coba

lapangan. Untuk tes bentuk objektif, analisis difokuskan pada masalah: tingkat kesukaran, daya

beda, efektifitas disktraktor, indeks kehandalan, dan kesalahan baku pengukuran (standard

error measurement). Di samping itu, analisis empiris juga difokuskan pada analisis validitas

dan reliabilitas.

3

Page 6: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Pengembangan soal tes hasil belajar pada tahap pertama diperlukan kisi-kisi soal yang

dijadikan acuan penulisan butir soal. Kisi-kisi sangat penting artinya pada proses penulisan soal

yang baik. Dengan kisi-kisi soal memudahkan melakukan kombinasi soal tahun lalu dan soal

baru. Pembuatan soal baru akan lebih bermakna berkaitan dengan perkembangan sains dan

teknologi. Kisi-kisi soal dapat digunakan sebagai instrumen melihat distribusi soal yang yang

dirancang yaitu: (1) Valid: ketepatan sebagai alat ukur (Rasional, logis) terhadap sasaran

belajar. (2) Relevan: ruang lingkup bahasan yang dipelakari. (3) Representatif: Mewakili

seluruh bahasan meliputi 3 ranah tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif, (4)

Seimbang: distribusi tingkat kesukaran (mudah, sedang dan sukar), (5) Spesifik: mempunyai

ciri khas aspek yang diuji. Contoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan

distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari

pembobotan dapat menunjukkan tingkat kesukaran, dan pada kolom indikator soal dapat

menunjukkan ranah tujuan pembelajara.

B. TujuanMemberikan pemahaman pentingnya verifikasi dan validasi soal ujian. Tulisan ini

dimaksudkan untuk menjadikan panduan bagaimana para dosen FPt-UB melakukan verifikasi

dan validasi terhadap soal ujian yang mereka buat untuk mengukur hasil belajar mahasiswa

yang dilaksanakan pada ujian akhir semester. Verifikasi dan validasi soal difokuskan pada

analisis secara teoritis (kualitatif).

Berdasarkan uraian di atas verifikasi dan validasi dilakukan terhadap (1) bagaimanakah

bentuk tes hasil belajar mahasiswa, (2) Kesesuaian butir soal dengan RPKPS, materi ajar,

kompetensi dan indikator capain pembelajaran. Menjamin bahwa soal ujian yang diujikan

kepada mahasiswa sesuai dengan kurikulum dan kompetensi yang ingin dicapai.

C. Prosedur Verifikasi dan Validasi Soal

Menurut sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008, klausal 7.3.5, Verifikasi desain dan

pengembangan: Verifikasi harus dilakukan sesuai dengan pengaturan untuk memastikan bahwa

keluaran desain dan pengembangan dalam hal ini soal ujian telah memenuhi persyaratan

kesesuaian dengan RPKPS, bahan yang diajarkan, kompetensi dan indikator capain. Oleh

karena itu materi ajar harus tersedia agar tim yang melakukan verifikasi dapat melakukan

verifikasi sesuai persyaratan. Klausul 7.3.6. Validasi desain dan pengembangan harus

dilakukan menurut pengaturan yang telah direncanakan, untuk memastikan bahwa produk

4

Page 7: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

dalam hal ini soal ujian mampu memenuhi persyaratan. Validasi soal ujian harus diselesaikan

sebelum penyerahan atau penggunaan soal ujian. Jika soal merupakan desain alat ukur

pemecahan masalah maka konstruksi soal lebih banyak menggunakan uraian. Verifikasi yang

dilakukan saat ini pada tiga aspek yaitu materi, konstruksi dan bahasa. Pihak terkait dan alir

proses verifikasi mengikuti manual prosedur (00500.04029). Dokumen dan instrumen yang

harus dipersiapkan dalam melakukan verifikasi soal dapat dilihat pada daftar lampiran.

Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

1. Dosen harus menyerahkan RPKPS, bahan ajar dan kisi-kisi soal kepada tim verifikasi.

2. Tim melakukan proses verifikasi dengan mengisi borang verifikasi yang tersedia.

3. Tim mengisi berita acara, soal yang memenuhi persyaratan diserahkan kepada kasubbag

akademik untuk diproses lebih kanjut.

4. Pihak yang bertanggung jawab terhadap borang pemantauan (Lampiran 4) untuk mata

kuliah yang dikelola Fakultas adalah Ketua Program Studi dan untuk mata kuliah yang

dikelola bagian adalah Ketua Bagian.

D. Daftar Pustaka

Sudijono A. 2006. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Asmawi Z. Dan N. Noehi. 2005. Penilaian hasil belajar. Dirjen Dikti, Depdiknas. Jakarta.

Depdiknas (1999). Pengelolaan pengujian bagi guru mata pelajaran. Jakarta: Ditjen Dikdasmen, Direktorat PMU, Depdiknas.

Mardapi D. 1999. Estimasi kesalahan pengukuran alam bidang penidikan dan implikasinya pada ujian nasional. Makalah disajikan dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar di Universitas Negeri Yogyakarta.

................. 2008. Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra

Cendikia Press.

Gitomer, D. H. 2007. Measurement issues and assessment for teaching quality. Sage Publications, Inc. California 91320.

Harlen, W. 2010. Student assessment and testing. Sage Publications Inc. 2455 Teller Road

Thousand Oaks, California 91320.

5

Page 8: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

E. Lampiran1. Contoh RPKPS Mikrobiologi2. Contoh kisi-kisi soal3. Borang verifikasi4. Borang pemantauan proses verifikasi5. Berita acara proses verifikasi6. Contoh soal

Lampiran 1. RPKPS Mikrobiologi

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

1. Nama Matakuliah : Mikrobiologi2. Kode/SKS : PET 4001 /4 (3-1) sks3. Dosen Pengasuh :

Kode Dose

n

N a m a D o s e n Kode Dose

n

N a m a D o s e n

HS* Prof. Ir. Hendrawan Soetanto M.Rur.Sc., Ph.D.

MCP drh. Masdiana C.Padaga M.App.Sc.

HP Prof.Ir. Hari Purnomo M.App.Sc.,Ph.D

MM Dr.Ir. Marjuki, M.Sc.

KT Prof.Dr.Ir. Kusmartono DA Dedes Armaningtyas, S.Pt.,M.P.

LER Dr.Ir. Lilik Eka Radiati MS. HEN Herly Eva Nuarini, S.Pt.,M.P.

OS Dr.Ir. Osfar Sofjan M.Sc. ESW Ir. Eny Sri WMES Ir. Manik Eiry Sawitri, MS

* Koordinator Mata Kuliah

4. Semester : Genap5. Prasyarat : 6. Deskripsi Singkat : :

MK Mikrobiologi memberikan (1) Pengetahuan tentang ragam jenis, peran dan fungsi m.o. dalam kehidupan dengan contoh-2 kasus pada tubuh dan produk ternak yang dapat mempengaruhi kualitas hidup ternak yang bersangkutan serta masyarakat konsumen; (2) Ketrampilan dalam melakukan identifikasi, pembiakan serta menghitung jumlah m.o. dalam suatu media; (3) Ketauladanan tentang kebersihan dan kepedulian thd lingkungan.

7. Tujuan Pembelajaran:(1) Memberikan pengetahuan kepada mhsw tentang peran dan fungsi mikro organisme dalam

kehidupan ternak serta manfaatnya untuk meningkatkan nilai tambah produk peternakan; (2) Memberikan ketrampilan dasar teknik laboratorium mikrobiologi;

6

Page 9: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

(3) Memberikan kemampuan analisis dan komunikasi oral maupun tulis tentang hasil dari suatu pengamatan dalam ranah mikrobiologi ternak.

(4) Memberikan ketauladanan tentang kebersihan dan kepedulian lingkungan;

8. Learning Outcome/Capaian pembelajaran:Setelah memenuhi tujuan pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa diharapkan:a. Mampu mengenal dan menghitung ragam jenis mikroba b. Mampu menjelaskan dengan benar tentang proses perkembangan biakan mikro-

organisme terutama bakteri, protozoa, jamur, kapang dan khamir.c. Mampu menjelaskan peran dan fungsi mikro-organisme tertentu dalam meningkatkan

nilai tambah bahan baku pakan dan hasil ternak d. Mampu menerapkan ilmu mikrobiologi untuk memberikan nilai tambah bahan pakan

dan produk hasil ternake. Memiliki kemampuan untuk bekerja secara tim, berdiskusi, dan berkreativitas tinggif. Mampu menjadi pribadi yang disiplin, tangguh dan peduli terhadap lingkungan

9. Jumlah jam:9.1. Kegiatan di dalam kelas (3 SKS x 12 minggu):

a. Kuliah & diskusi kelompok = 21 jam (7pertemuan)b. Seminar & presentasi kelompok = 9 jam ( 3 pertemuan)c. Ujian mid semester = 3 jam ( 1 pertemuan)e. Ujian akhir semester = 3 jam ( 1 pertemuan)

Total = 36 jamYang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (60 menit) sesuai dengan definisi SKS. Selain itu, karena 1 SKS mengandung kegiatan untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan pula kegiatan berikut:

9.2. Tugas terencana di luar kelas:a. Praktek di Laboratorium Mikrobiologi = 18 jam b. Smal Project = 12 jamc. Studi mandiri/browsing Internet/Kliping = 6 jam

Total = 36 jam

10. Jadwal kuliah mingguan

Minggu Ke..

Bahan Kajian (Materi Ajar)

Metode/Bentuk

Pembelajaran

Kemampuan Akhir Yg

Diharapkan(Kompetensi)

Kriteria Penilaian(Indikator)

Bobot

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)I Penjelasan

tentang pembelajaran MK Mikrobiologi beserta norma akademik yg berkaitan.

Ceramah - - -

II Perkembangan Ilmu

Ceramah dan tugas kliping

Mampu menjelaskan

- Kemampuan menulis narasi secara runtut dan benar tugas- Keluasan serta kedalaman sumber informasi yg dituangkan dlm

7

Page 10: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Mikrobiologi secara runtut dan benar perkembangan ilmu Mikrobiologi, tokoh-2 yg berjasa, serta aplikasinya dalam bidang ilmu peternakan

bentuk tugas kliping 10

III -IV Ragam Mikro-organisme

CeramahDiskusiTugas mengkoleksi ragam mikroba secara visualQuiz

Mampu mengenali dan membedakan genus berbagai mikroorganisme, terutama dari kelompok bakteri, protozoa, kapang, khamir beserta fungsi dan perannya dalam contoh bidang peternakan

- Kemampuan meringkas & menampilkan materi yang dituangkan dalam bahan presentasi tentang ragam mikroba

- Mampu menyusun gambar/foto untuk koleksi acuan proses identifikasi mikroba tertentu dengan benar

- Kemampuan kerjasama tim

15

V-VII Teknik Dasar Mikrobiologi

CeramahPraktikumTugas KelompokQuiz

Mampu menjelaskan dan melaksanakan prosedur kerja tingkat dasar di laboratorium mikrobiologiMampu menunjukkan perubahan sikap kedisiplinan, kepatuhan serta kerjasama antar sesama mahasiswa

- Kemampuan menjelaskan dan melaksanakan prosedur bekerja di laboratorium mikrobiologi

- Kemampuan melakukan proses sampling, pembiakan, pewarnaan, dan identifikasi mikroba tertentu dengan menggunakan peralatan serta referensi dengan tepat

- Perubahan sikap kedisiplinan, kebersihan serta kerjasama antar sejawad

30

VII UTS - Tes Sumatif

Mampu menguasai pengetahuan dalam materi pembelajaran yg telah diberikan pada minggu I s/d VII

- Capaian Pembelajaran Minimal 70 %

VIII- X Perkembang biakan mikro-organisme

- Ceramah- Diskusi- Pembuatan

makalah- Seminar

Mampu menjelaskan dengan benar proses perkembangan biakan mikroba tertentu akibat faktor lingkungan serta interaksi antar mikroba

- Mampu menjelaskan dengan membuat diagram sendiri tentang faktor-2 yg berpengaruh thd pertumbuhan mikro-organisme

- Mampu menjelaskan proses metabolisme nutrien pada bakteri dengan benar

- Mampu menjelaskan dengan kalimat sendiri tentang ragam reproduksi mikroba

- Mampu menjelaskan tentang interaksi antar mikroba di dalam saluran pencernakan hewan ternak, dan di luar tubuh ternak

- Perubahan sikap dalam berdiskusi dan ekerjasama

25

XI - XIII

Aplikasi Mikrobiologi dlm industri peternakan

- Ceramah- Small

project- Pembuatan

laporan- Diskusi

kelas

Mampu memberikan contoh aplikasi pemanfaatan mikroba dalam bidang peternakan beserta telaah kritis

- Mampu membuat small project tentang aplikasi mikroba untuk bidang peternakan 20

8

Page 11: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

permasalahan dan solusinya

XIV UAS - Tes Sumatif

- Pembuatan Portofolio

Mampu menguasai pengetahuan dalam materi pembelajaran yg telah diberikan pada minggu VIII s/d XIII

- Capaian Pembelajaran Minimal 70 %

Proses Pembelajarana. Kegiatan didalam kelas

Kegiatan di dalam kelas (pembahasan materi kuliah I – V, diskusi, ujian tengah semester, serta seminar & presentasi tugas kelompok), dilaksanakan pada waktu yang telah terjadwal. Kegiatan di luar kelas (browsing Internet, praktek materi kuliah I - V, pengerjaan tugas kelompok dan pameran) dilaksanakan dengan waktu yang lebih bebas, namun tetap dalam jadwal mingguan yang telah ditetapkan.Untuk kegiatan kelompok (pembuatan rencana kerja tugas kelompok, pengerjaan tugas kelompok, dan perbaikan laporan), penjadwalannya diatur menurut kesepakatan anggota dalam kelompok, untuk menciptakan kemandirian kelompok dan kerjasama tim.

b. Alat PeragaPameran hasil kliping diselanggarakan untuk meningkatkan motivasi untuk berkompetisi dengan kelompok lain dan menumbuhkan kreativitas. Waktu pameran sendiri akan ditentukan pada akhir semester sesuai kesepakatan.Handout untuk semua materi seluruhnya diberikan kepada para peserta kuliah pada saat sebelum pertemuan kuliah. Mahasiswa diwajibkan untuk mempelajari setiap materi sebelum pertemuan pembahasan materi di kelas, sehingga pembahasan di kelas lebih difokuskan pada konfirmasi dan diskusi atas apa yang telah dipelajari sendiri di luar kelas. Pembahasan materi difokuskan pada bagian-bagian penting dari materi dan detil-detil yang menjadi minat mahasiswa (tidak terbatas pada apa yang ada di dalam handout). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dan minat mahasiswa.Mahasiswa diminta agar aktif untuk mencari bahan tambahan sendiri untuk setiap materi melalui Internet. Agar lebih memudahkan mahasiswa dalam dalam mencari bahan yang ada, diberikan akses untuk menggunakan fasilitas Internet di Lab Komputer dan diberikan daftar link di Internet yang disarankan.Demo diberikan pada awal kuliah untuk menimbulkan minat dan motivasi mahasiswa serta memberi gambaran tentang praktek yang akan dilakukan sepanjang semester. Demo akan dilakukan di dalam kelas menggunakan fasilitas komputer dan LCD proyektor serta alat

9

Page 12: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

peraga yang akan dibuat. Demo ini berupa aplikasi pengolahan citra di bidang mikrobiologi.Praktek di Lab Mikrobiologi disiapkan untuk membantu mahasiswa agar lebih aktif dalam memahami materi teori yang diajarkan. Bahkan, praktek untuk suatu topik dilakukan seminggu sebelum pembahasan materi tersebut di kelas, sehingga mahasiswa diharapkan sudah memiliki gambaran praktis dari teori yang akan diberikan di kelas. Modul praktek juga akan diberikan pada saat sebelum praktikum dilaksanakan. Pada saat praktek, mahasiswa dibekali modul rinci apa yang harus dikerjakan, namun tidak ada bantuan dari dosen pengampu. Direncanakan ada asisten yang akan memberikan bantuan apabila ada kerusakan alat. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa aktif memperlajari dan melaksanakan materi praktek. Modul praktek ini berupa contoh bekerja di laboratorium mikrobiologi dasar ang bersesuaian dengan topik yang akan dibahas di kelas pada minggu berikutnya (topik tugas selalu mendahului pembahasan di kelas), dan dilengkapi dengan tugas yang akan harus dikumpulkan pada saat praktek berikutnya. Tugas tersebut berupa pengambilan sampel, proses pembiakan, pewarnaan dan identifikasi mikroba tertentu untuk setiap kelompok praktikan.

Materi praktek di lab. adalah sebagai berikut:Modul

Topik

I Peralatan Utama Laboratorium MikrobiologiII Teknik Sampling Mikroba: Bakteri, Protozoa, Kapang, dan

KhamirIII Pembuatan Media BiakanIV Ragam cat dan teknik pewarnaan koloni mikrobaV Pembiakan mikroba tertentu dalam medium tertentuVI Identifikasi Mikroba tertentu hingga jenjang genusVII Aplikasi mikroba tertentu dalam industri peternakan :

membuat yoghurt dan silase

12. Penilaian: Mengikuti Pedoman Pendididikan Fakultas Peternakan

13. Monitoring dan Umpan BalikDokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguanb. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswac. Rencana dokumen/form perubahan

10

Page 13: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Form tersebut diisi dan dievaluasi pada setiap pertemuan untuk memperoleh gambaran tentang jalannya proses pembelajaran. Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.

14. Perencanaan Evaluasi (Gap dan Akar Masalah)Evaluasi meliputi:a. Hasil pembelajaran

Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir semester terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut. b. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran. Di samping itu, juga akan dilakukan inspeksi mendadak di Lab untuk melihat pelaksanaan praktek.c. Hambatan dan kekurangan

Hambatan yang mungkin muncul di sini adalah adanya kemungkinan class size yang besar, terutama dalam pelaksanaan praktek. Panjadwalan praktek akan dilakukan menyesuaikan dengan ukuran kelas setelah pendaftaran KRS. Penjadwalan yang cukup ketat juga berpotensi menimbulkan masalah ketika ada mahasiswa yang terlambat mengikuti mata kuliah ini, karena terlambat mengisi KRS (selama ini banyak terjadi). Oleh karena itu, mereka akan diminta segera melaksanakan praktek susulan.d. Kemungkinan perbaikan

Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat mahasiswa. Perbedaan yang ada antara beberapa buku teks, misalnya dalam formulasi dan definisi akan menjadi bahan diskusi untuk perbaikan materi handout.

15. Bahan, sumber informasi dan referensi:Barker, Kathy. 1998. At The Bench, A Laboratory Navigator. Cold Spring Harbor

Laboratory Press, New York.Barrow, G.I. and R.K.A. Feltham. 1993. Cowan and Steel’s, Manual for the Identification of

Medical Bacteria. Cambridge University Press, New York.Beishir, Lois. 1991. Microbiology in Practice : A Self Instructional Laboratory Course.

Harper Collins Publisher Inc., New York.Biosafety in Microbiological and Biomedical Laboratories (BMBL) 5th Edition. 2007. Capuccino, J. G.and Natalie S. 2000. Microbiology A Laboratory Manual.

Benjamin/Cummings Publishing Company Inc., Menis Park, California.11

Page 14: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Dehority, B.A, 2003. Rumen microbiology. Nottingham University Press; 1 edition.Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo, Jakarta.---------------------. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Fuller, Sheryl L. 2007. General Microbiology Laboratory –BIO 308L-. Frazier, W.C. and Westhoff. 1978. Food Microbiology. Tata McGraw-Hill Publishing

Coompany. New DelhiHadiutomo, R.S. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia, Jakarta.Hobson,P.N., 19 The Microflora of the Rumen .Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.Lunt, B.M. Baired-Parker. T.C. and Gould G.W. 2000. The Microbiological safety and

Quality of food Aspen Publisher, Inc. Maryland.Ogimoto, and Imai, ,1981. An Atlas of Rumen Microbiology.Online Microbiology Lab Manual. 2007. Department of Microbiology, Mount Sinai

Hospital, Toronto, Canada. www.microbiology.mtsinai.on.ca.OSK 7621 Instruction Manual for Precicion Ultra Micropipet. Ogawa Seiki Co. Ltd., Tokyo.

Pelczar, M.J.Jr. and E.S.C. Chan. 1972. Laboratory Exercices in Microbiology. Mc Graw Hill Book Company, New York.

Pelczar, M.J.Jr. dan E.S.C. Chan. 1986. Mikrobiologi. Erlangga, Jakarta.Reynolds, Jackie. 2005. Lab Procedures Manual Biol. 2421 Lab Manual. ww.rlc.dcccd.edu.Schiegel, H.G. dan Karin S. 1994. Mikrobiologi Umum. UGM Press, Jogjakarta.

Koordinator M.K. Mikrobiologi

Prof.Ir. Hendrawan Soetanto M.Rur.Sc.,Ph.D.NIP. 19530602 198003 1 00 3

12

Page 15: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Lampiran 2. Kisi-kisi soal ujian

KISI-KISI SOAL

Program Studi : Peternakan Mata Kuliah : Mikrobiologi Kurikulum : 2007/2008 Pembuat Soal : Tim

No. Kompetensi / Indikator Kelas/ smt. Materi Indikator Soal Metode

evaluasi/Bentuk Tes

Jumlah soal

Alokasi waktu(menit)

Bobot soal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Mampumenjelaskan secara runtut

dan benar perkembangan ilmu mikrobiologi, tokoh-tokoh yang berjasa serta aplikasinya dalam bidang ilmunpeternakan

A,B, C, D, E, F, G, H/smt 3

Perkembangan ilmu mikrobiologi

Menulis narasi secara runtut dan benar

Obyektif 25 60 10

2 Mampu mengenali dan membedakan genus berbagai mikroorganisme, terutama dari kelompok bakteri, protozoa, kapang, khamir beserta fungsi dan perannya dalam contoh bidang peternakan

A,B, C, D, E, F, G, H/smt 3

Ragam Mikro-organisme

1. Menjelaskan ragam mikroba

2. Mampu mengidentifikasi mikroba tertentu dengan benar

Uraian 5 100 15

3 Mampu menjelaskan dan melaksanakan prosedur kerja tingkat dasar di laboratorium mikrobiologiMampu menunjukkan perubahan sikap kedisiplinan, kepatuhan serta kerjasama antar sesama mahasiswa

- A,B, C, D, E, F, G, H/smt 3

Teknik Dasar Mikrobiologi

1. Kemampuan menjelaskan dan melaksanakan prosedur bekerja di laboratorium mikrobiologi

2. Kemampuan melakukan proses sampling, pembiakan, pewarnaan, dan identifikasi mikroba tertentu dengan menggunakan peralatan serta referensi dengan tepat

1.Uraian2. Observasi

kegiatan mahasiswa di laborato-rium

20 100 30

4 Mampu memberikan contoh aplikasi pemanfaatan mikroba dalam bidang peternakan beserta

A,B, C, D, E, F, G, H/smt 3

Perkembang biakan mikro-organisme

- Mampu membuat small project tentang aplikasi mikroba untuk bidang peternakan

-Tugas terstruktur-Presentasi

Laporan, Materi Presentasi,

25

13

Page 16: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

telaah kritis permasalahan dan solusinya

secara kelompok Rangkuman hasil diskusi

5 Mampu menguasai pengetahuan dalam materi pembelajaran yg telah diberikan pada minggu VIII s/d XIII

A,B, C, D, E, F, G, H/smt 3

Aplikasi Mikrobiologi dlm industri peternakan

- Mampu menerapkan ilmu mikrobiologi dalam bidang peternakan

- Peran mikroba dalam pakan dan hasil ternak

Uraian 10 100 20

14

Page 17: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Lampiran 3. Borang verifikasi

Borang Verifikasi

No Kriteria1 Mata Kuliah/Kode-sks/Kelas 1) 2 Nama Dosen Pengampu 1)

3 Bentuk Soal 1)

a. Obyektifb. Uraianc. Kombinasi Obyektif dan

uraian4 Aspek-aspek yang ditelaah 2)

ulang pada tes uraian Kesesuaian Standar penilaian

Sesuai

Tidak sesuai

a. Mempunyai kisi-kisi soal Ada kisi-kisi soalb. Kesesuaian butir dengan

kompetensi Sesuai dengan kompetensi

c. Kejelasan pertanyaan Pertanyaan jelasd. Ketepatan kata tanya/perintah Sesuaie. Kejelasan petunjuk cara

pengerjaan soal Ada dan jelas

f. Kejelasan pembobotan soal adag. Kejelasan

grafik/tabel/gambar/peta yang menyertai soal

jelas

h. Kesederhanaan penggunaan bahasa

Bahasa jelas tidak memberikan magna ganda

5 Aspek-aspek yang ditelaah 2)

ulang pada tes obyektifa. Mempunyai kisi-kisi soal Ada kisi-kisi soalb. Kesesuaian butir soal dengan

kompetensiSesuai dengan kompetnsi

c. Kejelasan pertanyaan Pertanyaan jelasd. Keterkaitan pengecoh (distractor)

dengan pokok soal Ada keterkaitan

e. Kejelasan petunjuk cara mengerjakan

jelas

f. Kejelasan rumusan pilihan jawaban

jelas

g. Kejelasan grafik/tabel/gambar/peta yang menyertai soal

jelas

h. Kesederhanaan penggunaan bahasa

Bahasa jelas tidak memberikan magna ganda

Keterangan 1) Diisi sesuai dengan kebutuhan2) Diisi (√) untuk kolom yang sesuai dengan pilihan

15

Page 18: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Lampiran 4. Borang Pemantauan

BORANG PEMANTAUAN VERIFIKASI SOAL

Bagian/Program Studi : ............................ Fakultas :………………….

No. Urut

Tgl/Bln/ThPenyerahan

Mata Kuliah

Bahan ujian

UTS/UAS

Dosen yang menyerahkan

Tim yang menerima

Keterangan DiterimaAkademik

Keterangan

Revisi Dilanjutkan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

16

Page 19: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Lampiran 5. Borang Berita acara proses verifikasi

BERITA ACARA PROSES VERIFIKASI

Telah dilakukan verifikasi soal ujian

Mata Kuliah : ……………………………. Kode/sks : ……………………………. Semester : ……………………………. Pengampu : ……………………………

yang berlangsung pada:

Hari :…………………..……….Tanggal :………..………………….Pukul :………..………………….Tempat :……..…………………….

Hasil verifikasi : soal ujian perlu direvisi/proses* dilanjutkan ke akademik (*coret yang tidak diperlukan)

Oleh Tim verifikasi1. Nama.....................................................Tanda tangan.................................2. Nama .................................................. Tanda tangan.................................3. Nama.....................................................Tanda tangan.................................

Malang, .....................................Ketua Tim

Nama......................................NIP .........................................

Catatan :1. 1 (satu) Lembar untuk Kasubag 2. 1 (satu) Lembar untuk Ketua Bagian / Ketua Program Studi

17

Page 20: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

Lampiran 6. Contoh Soal

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2011/2012

MATA UJIAN : MIKROBIOLOGI KELAS : AHARI/TANGGAL : 25 JUNI 2012JAM :TEMPAT :SIFAT : CLOSE BOOK/ OPEN BOOKDOSEN : Prof.Dr.Ir. Hendrawan Soetanto M.Rur.Sc.

a. Lingkari jawaban yang paling benar di bawah ini pada lembar jawaban yang tersedia.b. Setiap soal memiliki nilai 3 jika jawaban saudara benar.c. Jika saudara melakukan kekeliruan dalam memilih, harap diberi paraf bagi jawaban yang

saudara anggap benar.d. Soal dan lembar jawaban harus dikembalikan setelah selesai mengerjakan.

Soal :1. Dibandingkan ternak unggas, ternak sapi lebih mampu mencerna serta kasar karena di dalam rumen dan

retikulum terdapat mikroba : a.Proteolitikb.Amilolitikc.Fibrolitikd.Lipolitik

2. Rumen dan retikulum merupakan habitat miliaran mikroba yang memiliki karakteristik :a.Kondisi di dalamnya aneorobik, pH normal, subtrat melalui berganti b.Kondisi di dalamnya anerobik, pH asam, subtract selalu bergantic.Kondisi di dalamnya campuran antara anaerobik dan aerobik, pH asamd.Kondisi di dalamnya aerobik, redox potensial negative, pH normal

3. Mikroba berikut ini yang tergolong dalam kelompok jamur anaerobik di dalam rumen adalah :

a.dasytricha ruminantiumb.Caecomyces Communisc.Bacteroides ruminocolad.Aspergilus flavus

4. Nilai redok potential di dalam rumen berkisar antara :a.250 - 450 mVb.200 - 350 Mvc.-250 - 450 mVd.-200 -350 mV

5. Mikoroba berikut tergolong kelompok protista di dalam rumen : a.Neocalllmastlx frontalis b.Entodinium caudatum c.Streptococcus bovis d.Semua jawaban benar

18

Page 21: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

6. Populasi protozoa di dalam rumen dapat mencapai : a.106 / ml cairan rumen b. 107 / ml cairan rumen c.109 / ml cairan rumen d.1011/ ml cairan rumen

7. Hasil fermentasi pakan di dalam rumen berupa : a. asam lemak terbang ( VFA) dan CO2

b. VFA , CO2, CH4, dan sel mikroba c.VFA dan CH4

d. semua jawaban salah

8. Klasifikasi bakteri anerobik yang hidup di dalam rumen berdasarkan pada : a. Macam subtract yang digunakan untuk tumbuh b. bentuk morfologinya c. Haill metabolism d.Gabungan dari jawaban a,b dan c

9. Klasifikasi protozoa di dalam rumen berdasarkan : a. Subtrat yang digunakan untuk tumbuh b. Bentuk morfologi sel c. Jumlah rambut getar (Cilla) d. Semua jawaban benar

10. Hasil perombakan selulosa menjadi glukosa di dalam rumen hampir seluruhnya akan digunakan oleh :

a. Bakteri b. Protozoa c. Jamur anaerobic d. Semua jawaban benar

11. Kemampuan jamur anaerobik rumen dalam mencerna serat kasar disebabkan karena adanya enzim selulase yang terdapat pada bagian :

a. Rhizoid b Sporangium c. Zoospora d. Thailus

12. Melalui teknik pengecatan, kita dapat membedakan antara bakteri gram positif dengan bakteri gram negative antara lain karena hasil pengecatan untuk bakteri gram positif berwarna :

a. Ungu b. Violet c. Merah Pink d. Kuning menyala

13. Hal ini disebabkan karena bakteri gram positif : a. Kurang memiliki porositas pada dinding selnya b. Tidak bisa bereaksi dengan warna crystal violet dan lodine (CV-1) c. Porositas dinding selnya terlalu besar sehingga tidak merentesi warna

19

Page 22: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

( CV-1) d. Semua jawaban di atas salah.

14. Unsur kimia berikut termasuk komponen makro nutrien dalam media pembiakan bakteri : a. C,H,O,N,P,Mo,Zn,Fe,Cu b. C,H,O,P,K,Fe,Ca,Mg c. Ca,P,Mo,K,Mg,Fe d. semua jawaban di atas salah

15. Sedangkan yang tergolong dalam unsur mikro nutrien adalah a. Co,Mo,Ca,Mg,Mi,C b. Mn, Zn,Co,Se,Ca,K c. Co,Mo,Ni,Cu,Mn,Zn d.Fe,Mn,Zn,Co,Mo,Ni,Cu

16. Untuk melakukan identifikasi bakteri pemakai laktosa, maka hasil pembiakan di media MacConkey akan menghasilkan warna :

a. Bening ( Coloriess ) b. Ungu c. Biru d. Merah muda ( Pink)

17. Hal tersebut pada soal no.16 karena hasil reaksi dengan indicator neutral red : a. Dengan produk fermentasi yang bersifat asam b. Dengan produk fermentasi yang bersifat alkalis c. Dengan produk Fermentasi yang bersifat netral d. Semua jawaban di atas salah

18. Mengamati sel mikroba dengan menggunakan mikroskop electron akan mampu melihat ukuran sel antara :

a. 10 – 50 nm b. 0,5 – 10 nm c. 0,5 – 5 nm d. 5 A0 – 1000 A0

19. Mikroba berikut ini tergolong sebagai probiotik : a. E.coli b. Epidinium sp. c. Lactobacillus bulgaricus d. Bacteroides ruminantium

20. Manfaat pemberian probiotik bagi ternak antara lain karena : a. Mampu menekan populasi bakteri patogen b. Mampu menetralisir racun yang dihasilkan di dalam saluran pencernaan c. Mampu menurunkan insiden diare d. Semua jawaban di atas benar

21. Mekanisme bakteri E.coli penyebab diare adalah melalui : a. Pelepasan enterotoksin b. Pelepasan Hidrogen peroxide

20

Page 23: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

c. Pelepasan baktroisin d. Semua jawaban di atas benar

22. Salah satu alasan bakteriasam laktat dapat berguna sebagai bakteriosidal adalah.a. Pelepasan enterotoksinb. Pelepasan hydrogen peroxidec. Pelepasan bakterolsind. Semua jawaban di atas benar

23. Syarat probiotik yang dianjurkan untuk ternak adalah mampua. Berkembang dengan cepat di dalam usus halusb. Menempel pada dinding ususc. Mampu menghasilkan Igad. Semua jawaban di atas benar

24. Selain bakteri asam laktat yang berikut ini juga sering digunakan sebagai probiotika. Streptococcus laktisb. Saccharomyces dentatumc. Saccharomyces cerevisiaed. Semua jawaban di atas benar

25. Modus operandi probiotik yang menguntungkan ternak adalah melalui metabolism mikroba/inanga. Menempel pada dinding ususb. Mengasilkan ensim proteasec. Menghasilkan asam kloridad. Menurunkan produksi ammonia atau ensim toksik

Selamat Bekerja

21

Page 24: fapet.ub.ac.id · Web viewContoh kisi-kisi pada lampiran ini, belum mengikutsertakan distribusi tingkat kesukaran soal secara tertulis dan ranah tujuan pembelajaran, namun dari pembobotan

LEMBAR JAWABANUJIAN AHKIR SEMESTER GENAP 2011/2012MIKROBIOLOGI

Nama :…………………………………NIM :…………………………………Kelas :……………….Tanggal :……………………Tanda Tangan :…………………………

1. a b c d2. a b c d3. a b c d4. a b c d5. a b c d6. a b c d7. a b c d8. a b c d9. a b c d10. a b c d11. a b c d12. a b c d 13. a b c d14. a b c d15. a b c d16. a b c d17. a b c d18. a b c d19. a b c d20. a b c d21. a b c d22. a b c d23. a b c d24. a b c d25. a b c d

22