12
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan jaman, muncul berbagai  penyakit yang membahayakan kehidupan manusia bahkan ada yang menyebabkan kematian. Diantaranya penyakit yang mematikan yaitu stroke, jantung, kanker, hipertensi, demam berdarah, diabetes, dan penyakit lainnya. Setiap penyakit memiliki penyebab yang berbeda. Namun, beberapa diantaranya saling berkaitan. Misalnya saja, penyakit pancreatitis, diabetes, dan gagal ginjal akut. Seseorang  bisa saja memiliki ketiga penyakit tersebut. Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Endokrin pankreas bertanggung jawab untuk  produksi serta sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi dalam sel-sel khusus di  pulau Langerhans. Pankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas yang identik menyebabkan nyeri perut dan terkait deng an fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun pada akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga terganggu akibat kerusakan organ pankreas). Insiden penyakit pankreatitis kronik di negara maju/ industri kira-kira 4-6  per 100.000 penduduk pertahun, dan makin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari rumah sakit di Amerika Serikat, sekitar 87.000 kasus  pankreatitis terjadi setiap tahun. Mengingat semakin meningkatnya prevalensi pankreatitis setiap tahunnya maka diperlukan penangan an klinik yang sesuai dengan gejala yang timbul

farmakoterapi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan jaman, muncul berbagai penyakit yang membahayakan kehidupan manusia bahkan ada yang menyebabkan kematian. Diantaranya penyakit yang mematikan yaitu stroke, jantung, kanker, hipertensi, demam berdarah, diabetes, dan penyakit lainnya. Setiap penyakit memiliki penyebab yang berbeda. Namun, beberapa diantaranya saling berkaitan. Misalnya saja, penyakit pancreatitis, diabetes, dan gagal ginjal akut. Seseorang bisa saja memiliki ketiga penyakit tersebut.Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Endokrin pankreas bertanggung jawab untuk produksi serta sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi dalam sel-sel khusus di pulau Langerhans.Pankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas yang identik menyebabkan nyeri perut dan terkait dengan fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun pada akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga terganggu akibat kerusakan organ pankreas).Insiden penyakit pankreatitis kronik di negara maju/ industri kira-kira 4-6 per 100.000 penduduk pertahun, dan makin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari rumah sakit di Amerika Serikat, sekitar 87.000 kasus pankreatitis terjadi setiap tahun.Mengingat semakin meningkatnya prevalensi pankreatitis setiap tahunnya maka diperlukan penanganan klinik yang sesuai dengan gejala yang timbul

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. DESKRIPSI PENYAKIT1. Definisi PankreasPankreas merupakan struktur berlobulus yang memiliki fungsi eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin mengeluarkan cairan pankreas menuju duktus pankreatikus, dan akhirnya ke duodenum. Sekresi ini penting untuk pencernaan dan absorpsi protein, lemak, dan karbohidrat. Fungsi eksokrin yang utama adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Sekretin dan kolesistokinin-pankreozimin (CCC-PZ) merupakan hormon traktus gastrointestinal yang membantu dalam mencerna zat-zat makanan dengan mengendalikan sekret pankreas. Sekresi enzim pankreas yang normal berkisar dari 1500-2500 mm/hari. Endokrin pankreas bertanggung jawab untuk produksi serta sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi dalam sel-sel khusus di pulau Langerhans.

2. Definisi PankreatitisPankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas yang identik menyebabkan nyeri perut dan terkait dengan fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun pada akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga terganggu akibat kerusakan organ pankreas).Penyakit pankreas akut (PA) adalah inflamasi pankreas yang disertai dengan rasa sakit hebat pada perut bagian atas dan peningkatan konsentrasi serum lipase dan amilase. Mayoritas pasien dengan PA ringan, akan sembuh total, namun PA berat akan mengalami komplikasi local seperti penumpukan cairan akut, nekrosis pancreas, abses, dan pseudosit. Fungsi eksokrin dan endokrin pankreas merupakan akibat dari beberapa kali serangan akut, PA juga dapat meningkatkan penyakit pankreas yang kronik.Penyakit pankreas kronis (PK) adalah sindorm kerusakan dan inflamasi pankreas akibat kerusakan pankreas berkepanjangan. Karakteristik PK adalah fibrosis yang irreversible dan kerusakan jaringan endokrin dan eksokrin, tetapi bukan suatu penyakit yang progresif. Kebanyakan pasien progresif menyebabkan gangguan pencernaan dan diabetes mellitus.

B. PREVALENSIInsiden penyakit pankreatitis kronik di negara maju/ industri kira-kira 4-6 per 100.000 penduduk pertahun, dan makin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari rumah sakit di Amerika Serikat, sekitar 87.000 kasus pankreatitis terjadi setiap tahun, dengan tingkat Rawat Inap untuk orang kulit hitam adalah 3 kali lebih tinggi daripada kulit putih, dimana perbandingan laki-laki dan perempuan 6.7 : 3,2 per 100.000 penduduk dan rata-rata usia saat diagnosis adalah 46 tahun. Kejadian tahunan di Eropa Barat sekitar lima kasus baru per 100.000 penduduk. Rasio Laki-laki: wanita 7:1 dan usia rata-rata onset adalah antara 36 tahun dan 55 tahun.Di Asia insiden pankreatitis kronik diperkirakan 14,4 per 100.000 penduduk, dan hanya 18,8 % disebabkan oleh alkohol, dengan perbandingan lakilaki dan perempuan 1,9:1 dimana usia rata rata 33 13 tahun.

C. ETIOLOGI1. Pankreatitis akut Alkoholisme Batu empedu Operasi perut Obat-obat tertentu Merokok Cystic fibrosis Riwayat keluarga pankreatitis Hypercalcemia Hiperparatiroidisme Hipertrigliseridemia Infeksi Cedera pada bagian perut Kanker pankreas

2. Pankreatitis Kronis Penyebab paling sering dari pankreatitis kronis adalah alkoholisme dan malnutrisi. Penyebab lainnya adalah faktor keturunan dan penyumbatan saluran pankreas yang disebabkan oleh penyempitan saluran atau kanker pankreas. Pankreatitis akut jarang menyebabkan penyempitan pada saluran pankreas yang akan mengarah pada terjadinya pankreatitis kronis. Pada banyak kasus, penyebab pankreatitis kronis tidak diketahui. Di negara-negara tropis (Indonesia, India, Nigeria), pankreatitis kronis dengan sebab yang tidak diketahui yang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, bisa menyebabkan diabetes dan penumpukan kalsium di pankreas.

Penggunaan alkohol berlebihan sering disebut sebagai penyebab paling umum dari pankreatitis akut, namun batu empedu sebenarnya penyebab yang paling umum. Kurang penyebab umum termasuk hipertrigliseridemia (tapi tidak hiperkolesterolemia) dan hanya jika nilai-nilai trigliserida melebihi 1500 mg / dl (16 mmol / L), hiperkalsemia, infeksi virus (misalnya, gondok), trauma (untuk perut atau di tempat lain dalam tubuh) termasuk pos -ERCP (yaitu, endoscopic retrograde cholangiopancreatography), vaskulitis (yaitu, radang pembuluh darah kecil di dalam pankreas), dan pankreatitis autoimun.Kehamilan juga dapat menyebabkan pankreatitis, tetapi dalam beberapa kasus pengembangan pankreatitis mungkin hanya cerminan dari hipertrigliseridemia yang sering terjadi pada wanita hamil. Pankreas divisum, suatu kelainan bawaan umum pankreas dapat mendasari beberapa kasus pankreatitis berulang. Pankreatitis kurang umum pada populasi anak-anak.Penyebab lebih biasa, namun jauh lebih umum dari pankreatitis, seperti yang disebutkan di atas, harus selalu dipertimbangkan terlebih dahulu. Namun, porphyrinogenicity dikenal banyak obat, hormon, alkohol, bahan kimia dan asosiasi porfiria dengan gangguan autoimun dan batu empedu tidak mengecualikan diagnosis gangguan heme pada saat penjelasan digunakan. Sebuah gangguan kesehatan primer, termasuk kesalahan bawaan yang mendasari tidak terdeteksi dalam metabolisme, menggantikan komplikasi medis sekunder atau penjelasan. Seperti disebutkan di atas, pankreatitis kurang umum pada anak-anak tetapi jika dilihat, penyalahgunaan atau trauma perut harus dicurigai.

D. KLASIFIKASI The Second International Symposium on The Classification of Pancreatitis, (Marseille,1980) membuat klasifikasi sebagai berikut: 1. Pankreatitis akutPankreatitis akut adalah pankreatitis yang dikarakterisasi oleh nyeri berat di perut bagian atas dan meningkatnya level enzim pankreas di dalam darah. Pankreatitis akut bisa ringan ataupun berat tergantung manifestasi klinis, tes laboratorium, dan diagnose.Bradley membagi pankreatitis berdasarkan fisiologik, tes laboratorium, dan parameter klinis menjadi: Pankreatitis Akut Ringan; Biasanya tidak disertai komplikasi atau disfungsi organ Pankreatitis Akut Berat; disertai gangguan fungsi pankreas, terjadi komplikasi lokal atau sistemik Pankreatitis akut berat dapat didefinisikan sebagai pankreatitis akut yang disertai dengan gagal organ dan atau dengan komplikasi lokal (pembentukan abses, nekrosis dan pseudocyst).2. Pankreatitis KronikPankreatitis kronik merupakan peradangan pankreas menahun yang biasanya menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi pankreas. Berdasarkan patologi dibedakan menjadi: 1. Pankreatitis Akut Interstisial. Secara makroskopik pankreas membengkak secara difus dan pucat. Tidak terdapat nekrosis atau perdarahan, bila ada, minimal sekali. Secara mikroskopik, daerah interstisial melebar karena adanya edema ekstrasel, disertai sebaran sel leukosit.2. Pankreatitis Akut Nekrosis Hemoragik. Secara makroskopik, tampak nekrosis jaringan pankreas (lemak di tepi pankres, parenkim) disertai perdarahan dan inflamasi. Bila penyakit berlanjut, tampak timbulnya bakteri di jaringan nekrosis yang berdinding. Secara mikroskopik, adanya nekrosis lemak dan jaringan pankreas, kantong infiltrat yang meradang dan berdarah. Pembuluh darah di dalam dan di sekitar daerah nekrotik menunjukkan kerusakan mulai dari inflamasi perivaskular, vaskulitis, dan trombosis pembuluh darah. Bentuk pankreatitis ini lebih fatal dibanding pankreatitis akut interstisial.

E. GEJALA KLINIK1. NyeriHampir setiap penderita mengalami nyeri yang hebat di perut atas bagian tengah, dibawah tulang dada (sternum).Nyeri sering menjalar ke punggung. Kadang nyeri pertama bisa dirasakan di perut bagian bawah. Nyeri ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan mencapai intensitas maksimumnya dalam beberapa menit. Nyeri biasanya berat dan menetap selama berhari-hari. Bahkan dosis besar dari suntikan narkotikpun sering tidak dapat mengurangi rasa nyeri ini. Batuk, gerakan yang kasar dan pernafasan yang dalam, bisa membuat nyeri semakin memburuk. Duduk tegak dan bersandar ke depan bisa membantu meringankan rasa nyeri.

2. mual dan muntahSebagian besar penderita merasakan mual dan ingin muntah. Penderita pankreatitis akut karena alkoholisme, bisa tidak menunjukkan gejala lainnya, selain nyeri yang tidak terlalu hebat. 3. Sedangkan penderita lainnya akan terlihat sangat sakit, berkeringat4. Denyut nadinya cepat (100-140 denyut per menit) dan 5. Pernafasannya cepat dan dangkal. 6. Pada awalnya, suhu tubuh bisa normal, namun meningkat dalam beberapa jam sampai 37,8-38,8? Celsius. 7. Tekanan darah bisa tinggi atau rendah, namun cenderung turun jika orang tersebut berdiri dan bisa menyebabkan pingsan.8. Kadang-kadang bagian putih mata (sklera) tampak kekuningan. 9. 20% penderita pankreatitis akut mengalami beberapa pembengkakan pada perut bagian atas. Pembengkakan ini bisa terjadi karena terhentinya pergerakan isi lambung dan usus (keadaan yang disebut ileus gastrointestina atau karena pankreas yang meradang tersebut membesar dan mendorong lambung ke depan. 10. Bisa juga terjadi pengumpulan cairan dalam rongga perut (asites). Pada pankreatitis akut yang berat (pankreatitis nekrotisasi), tekanan darah bisa turun, mungkin menyebabkan syok. Pankreatitis akut yang berat bisa berakibat fatal.Perbedaan antara pankreatitis akut dan pankreatitis kronis, yaitu steathorhea (kehilangan lemak melalui feses) dan azotorrhea (kehilangan protein melalui feses) serta diabetes.

F. PATOGENESISPENYAKIT PANKREAS AKUT PA diawali dengan aktivitas awal zymogen pankreas (enzim yang tidak aktif) dalam sel asinar, istemik pankreas , atau sumbatan saluran pankreas. Pelepasan enzim pankreas yang aktif secara langsung menyebabkan kerusakan lokal dan sekitarnya. Tripsin akan merusak membran sel dan mengaktifkan enzim-enzim pancreas lainnya. Lipase merusak sel-sel lemak, memproduksi zat yang merusak menyebabkan penyakit pancreas lanjut dan rasa sakit pada pancreas bertambah. Pelepasan sitokin merusal sel asinar dan meningkatkan respon radang. Sel asinar yang rusak melepas kemotaksis dan menarik neutropil, makrofag, dan sel lain ke daerah inflamasi, meningkatkan permeabilitas kapiler yang menyebabkan udem. Infeksi pancreas mungkin akibat dari meningkatnya permeabilitas usus halus dan translokasi bakteri koloni, Komplikasi local meliputi perut kembung, nekrosis pancreas, pembentukan pseudosit dan asites pancreas. Komplikasi sistemik termasuk abnormalitas kardiovaskular, ginjal, paru-paru, metabolic, pendarahan dan saraf pusat.

PENYAKIT PANKREAS KRONIS Pk merupakan penurunan fungsi pancreas yang bersifat irreversible. Kerusakan permanen dari kerusakan pancreas menyebabkan gangguan eksokrin dan endokrin. Rasa sakit pada abdomen mungkin berhubungan dengan peningkatan tekanan introduktal yang timbul akibat sekresi pancreas, inflamasi pancreas dan abnormalitas saraf pancreas. Malabsorpsi protein dan lemak terjadi pada penurunan sekresi enzim sampai 90%. Sekresi lipase menurun lebih cepat daripada enzim proteolitik. Penurunan bikarbonal menurunkan PH duodenal