Upload
heppi-purnomo
View
52
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
farmakoterapi
Citation preview
PENGERTIAN, KOMPOSISI DAN KLASIFIKASI LIPOPROTEIN
PLASMA DARAH
Darah adalah jaringan yang merupakan suatu kumpulan sel-sel serupa yang
melakukan suatu fungsi khusus dalam tubuh. Berbeda dengan jaringan lainya, darah
merupakan suatu cairan terdiri dari sel-sel padat/butir-butir darah dalam cairan darah/plasma
darah. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan
keping darah (trombosit) (Arifah, 2006).
Plasma adalah cairan kekuning-kuningan yang menyusun kira- kira 50% volume
darah. Pada umumnya plasma darah terdiri dari 91 - 92% air dan 8 - 9% protein. Protein
plasma sebenarnya adalah suatu campuran yang kompleks yang tidak hanya mengandung
protein sederhana tetapi juga protein terkonjugasi (berikatan dengan molekul lain) seperti
glikoprotein dan berbagai tipe lipoprotein (Arifah, 2006).
Protein plasma dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu fibrinogen, albumin dan
globulin (alfa-1 globulin, alfa-2 globulin, beta globulin dan gama globulin). Globulin pada
protein plasma merupakan campuran yang sangat kompleks. Menurut (Arifah, 2006)
Komponen tersebut adalah :
a. mukoprotein dan glikoprotein
merupakan kombinasi protein dengan bagian-bagian karbohidrat
b. lipoprotein
Sekitar 3% protein plasma terdiri dari kombinasi lipid/lemak dan protein (alfa globulin) serta
sekitar 5% merupakan kombinasi lipid dengan protein beta globulin.
1. Lipoprotein dalam Plasma Darah
Lemak/lipid yang diserap dari makanan dan lemak yang disintesis oleh hati dan
jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dalam
metabolisme dan disimpan sebagai cadangan. Lipid bersifat non polar dan tidak larut
dalam air, maka timbullah masalah bagaimana mengangkut lipid dalam lingkungan
aqueous, yaitu dalam plasma darah. Di dalam plasma sendiri ditemukan 4 (empat)
macam lipid yaitu: triasilgliserol (45% dari total lipid), fosfolipid (35%), kolesterol dan
kolesterol ester (15%) serta asam lemak bebas (kurang dari 5%) (Arifah, 2006).
Masalah pengangkutan lipid dalam plasma darah yang bersifat aqueous tersebut
dapat terselesaikan dengan adanya pengangkut yang larut dalam air yaitu lipoprotein.
Struktur umum partikel lipoprotein terdiri dari inti hidrofobik yang tersusun dari
triasilgliserol dan kolesterol ester. Inti ini dikelilingi selapis permukaan lipid amfipatik
(fosfolipid dan kolesterol) dengan posisi gugus polarnya terletak di luar menghadap
medium aqueous. lipid yang diangkut terdapat dalam inti non polar (Arifah, 2006).
Sejumlah protein yang disebut apolipoprotein atau apoprotein, terikat pada permukaan
atau terintegrasi dalam partikel lipoprotein (gambar 1).
Gambar 1. Struktur Umum Lipoprotein
Lipoprotein dapat dipisahkan menurut sifat elektroforetiknya ke dalam alfa
lipoprotein, beta lipoprotein dan pre-beta lipoprotein. Lipoprotein juga dapat dibedakan
berdasarkan densitasnya menggunakan metode ultra sentrifuga si dan menurut komposisi
apolipoproteinnya. Lima famili lipoprotein dasar meliputi (Arifah, 2006):
1. Lp A : terdiri dari apolipoprotein AI dan AII (pada lipoprotein HDL dan kilomikron)
2. Lp B : terdiri dari beta apolipoprotein (B-100 pada LDL, VLDL, IDL; B-48 pada
kilomikron)
3. Lp C : terdiri dari apolipoprotein CI (pada VLDL dan HDL), CII (pada VLDL, HDL,
dan kilomikron), dan CIII (pada VLDL, HDL, dan kilomikron)
4. Lp D : hanya terdiri dari apolipoprotein tipe D (pada subfraksi HDL)
5. Lp E : terdiri dari apolipoprotein yang kaya akan arginin (pada VLDL, HDL, dan
kilomikron)
LIPOPROTEIN
Lipoprotein adalah sebuah senyawa kompleks larut air yang terdiri dari protein
(apolipoprotein) dan lipid serta berfungsi untuk mentransport lipid dalam sirkulasi tubuh pada
semua jenis vertebrata bahkan insektisida (Jonas dan Phillips, 2008). Menurut Almatsier
(2002), lipoprotein didefinisikan sebagai gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis
di dalam hati, dimana tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, dan mengangkut
berbagai jenis lipida dalam jumlah yang berbeda. Lipoprotein disintesis pada organ hepar dan
usus melalui suatu perubahan metabolik dari prekursor lipoprotein, atau bisa juga tersintesis
di membran sel dari lipid seluler dan eksogenus lipoprotein atau apolipoprotein. Didalam
sirkulasi, lipoprotein sangatlah dinamis. Lipoprotein berperan dalam reksi enzimatik dengan
komponen lipid yang dimilikinya, memfasilitasi transfer lipid dan melakukan transfer
apolipoprotein larut air. Pada akhirnya, lipoprotein diambil dan dikatabolisme di hati, ginjal
dan jaringan periferal melalui reseptor termediasi endositosis dan mekanisme lain (Jonas dan
Phillips, 2008).
1. Komponen Penyusun Lipoprotein
Secara garis besar partikel lipoprotein mengandung proporsi yang bervariasi dari
4 elemen utama, yaitu : Kolesterol, trigliserid, fosfolipid dan protein spesifik yang
disebut apoprotein (Cox dan Garcia, 1990).
a. Trigliserida : Trigliserida (dalam bentuk triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah
sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.
b. Kolesterol : Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang
ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolesterol
juga banyak terdapat dalam lipoprotein plasma darah, kurang dari 70% dalam bentuk
ester kolesterol.
c. Fosfolipid : Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian
dari membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari
kerangka gliserol ditempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
d. Apolipoprotein : Apolipoprotein adalah suatu protein di dalam tubuh yang
membantu transportasi lipid. Beberapa apoprotein bersifat menyatu (integral), dan
tidak bisa dilepaskan, sementara sebagian lagi (apoprotein perifer) dapat berpindah
dengan bebas ke lipoprotein lainnya.
Menurut Jonas dan Phillips (2008), komposisi lipoprotein hanya dibagi menjadi 2
bagian besar, yaitu ;
a. Komposisi Lipid
Komponen lipid pada lipoprotein secara rincih tersaji pada Tabel 1. Pada tabel
terlihat bahwa kandungan total lipid adalah berbanding terbalik dengan kepadatan
lipoprotein. Gliserolipid, terutama triacilgliserol adalah komponen lipid utama dari
KM dan VLDL namun hanya terdapat secara minor pada LDL dan HDL yang justru
kaya akan Cholesteryl esters (CE). Kolesterol tak-terestrifikasi ditemukan pada
seluruh kelas lipoprotein. Sedangkan kandungan pospolipid dari lipoprotein
meningkat seiring dengan peningkatan kepadatan lipoprotein serta berhubungan
langsung dengan luas permukaan LP. Lebih jauh dijelaskan bahwa PL sendiri terdiri
dari phosphatidylcholines (PC), sphingomyelins (SM), phatidylethanolamine,
phosphatidylserine, dan phosphatidylinositol. Komponen lipid yang lain adalah
glikolipid yang hanya ada dalam jumlah kecil serta asam lemak bebas yang
menyusun sekitar 3% dari total masa lipid.
Tabel 1. Komposisi Lipid Pada Kelas-kelas Lipoprotein (Jonas dan Phillips, 2008)
b. Komposisi Asam Lemak
Asam lemak gliserolipid (umumnya triasilgliserol) dan asam lemak disintesis di liver
dan memiliki proporsi yang cukup besar pada lipoprotein yaitu masing-masing
sebesar 18:1 dan 16:1. Cholesteryl esters (CE) juga terdapat pada lipoprotein
terbentuk di sirkulasi darah dengan bantuan enzim LCAT. Enzim LCAT beraksi
pada phosphatidylcholines (PC)-HDL dan kolesterol tidak teresterifikasi membentuk
Lyso-PC dan CE. Phospolipid (PL) juga merupakan asam lemak lain yang terdapat
pada lipoprotein. komposisi asam lemak pada lipoprotein secara rincih ditunjukkan
pada tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Asam lemak Pada Kelas-kelas Lipoprotein (Jonas dan Phillips, 2008)
2. Klasifikasi Lipoprotein
Berdasarkan komposisi relatif dari protein dan lipidnya, lipoprotein
diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu, kilomikron (KM), very low density (VLDL),
low density (LDL), dan high density (HDL) lipoprotein. Komposisi relatif dari lipid
dan protein pada lipoprotein ini akan menentukan kepadatan dari masing-masing kelas
lipoprotein. KM hanya memiliki 1-2% protein, sedangkan HDL memiliki protein hingga
50% dari total beratnya. Diameter dari lipoprotein berbanding terbalik dengan kepadatan
mereka, yaitu berkisar antara 6000 Å untuk KM hingga 70 Å untuk HDL (Jonas dan
Phillips, 2008) (gambar 2).
Gambar 2. Klasifikasi Utama Lipoprotein (KM, VLDL, LDL, HDL) Berdasarkan kepadatan
(density) masing-masing kelas (Jonas dan Phillips, 2008)
a. Kilomikron : Kilomikron mempunyai diameter 90 — 1000 nm dan densitas <0,95,
diproduksi oleh intestinum, sangat kaya akan triasilgliserol yang berasal dari
makanan (85-95%), miskin akan kolesterol bebas dan fosfolipid, dan mengandung
sekitar 1 - 2% protein. Kilomikron mengandung apo B-48, apoA, apoC dan apoE.
Triasilgliserol pada kilomikron dihidrosis oleh lipase lipoprotein menjadi asam
lemak bebas dan gliserol. Kilomikron bertanggung jawab dalam transpor lipid dari
makanan ke dalam sirkulasi (Arifah, 2006).
b. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) atau pre-beta Lipoprotein : VLDL
disebut juga pre-beta lipoprotein. VLDL dibentuk di dalam hati dan intestinum,
berfungsi sebagai sarana untuk transpor triasilgliserol dari hati ke jaringan
ekstrahepatik untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk disimpan. Partikel
VLDL mempunyai diameter 30-90 nm, densitas 0,95-0,006 dan kaya akan
triasilgliserol. Lipoprotein pada VLDL kebanyakan adalah apo B-100 dan apo C,
tetapi juga memiliki beberapa apo E. Partikel yang lebih kecil yang dihasilkan dari
interaksi antara VLDL dan lipase lipoprotein sering disebut intermediate density
/Lipoprotein/IDL. IDL mem- punyai diameter 25 - 30 nm dan densitas 1,006 - 1,019.
VLDL adalah prekuesor IDL dan IDL adalah prekursor LDL (Arifah, 2006).
c. LDL (Low density Lipoprotein) atau beta Lipoprotein : LDL disebut juga beta
lipoprotein. LDL menyusun sekitar 50% dari total massa Lipoprotein dalam plasma
manusia. Sekitar 50% dari massa LDL adalah kolesterol, yang kebanyakan
teresterifikasi dan sekitar 25% adalah protein. Protein penyusun LDL kebanyakan
adalah apo B-100 dengan sedikit apo C. LDL mengangkut kolesterol dan fosfolipid
dari hati ke sel tepi. LDL mempunyai densitas 1,019-1,063 dan diameter 20 - 25 nm
(Arifah, 2006).
d. HDL (High Density Lipoprotein) atau alfa Upoprotein: HDL disebut juga alfa
Lipoprotein. HDL adalah suatu partikel kecil yang terdiri dari sekitar 50% protein
(kebanyakan apo A, tetapi juga beberapa apo C dan apo E), sekitar 20% kolesterol
(kebanyakan terseterifikasi), 30% fosfolipid dan hanya sedikit triasilgliserol. HDL
berperan dalam transpor kolestreol dari sel tubuh ke hati, dimana HDL disintesis dan
dikeluarkan dari hati dan intestinal. HDL dibedakan menjadi HDL1 dengan diameter
20-25 dan densitas 1,019–1,063; HDL2 dengan diameter 10-20 nm dan densitas
1,063-1,125; dan HDL3 dengan diameter 5-10 nm dan densitas 1,125-1,210. Fungsi
utama dari HDL adalah untuk menghilangkan kelebihan kolesterol dan membawa
kelebihan tersebut ke hati untuk dimetabolisme menjadi garam empedu. Fungsi
penghapusan kolesterol dari jaringan ini mendasari hubungan terbalik antara
konsentrasi plasma HDL dan timbulnya penyakit terkait lipid. HDL juga
mengangkut cadangan kolesterol untuk berbagai keperluan di tubuh yang
dicadangkan oleh LDL. Fungsi lain dari HDL adalah:
1) Transfer apoprotein ke lipoprotein lain
2) Mengangkat lipid dari lipoprotein lain
3) Mengangkat kolesterol dari membran sel
4) Mengkonversi kolesterol menjadi ester kolesterol melalui reaksi LCAT
5) Transfer ester kolesterol ke lipoprotein lain melalui CETP
Lipoprotein Sumber
Komposisi
Protein (%)
Total lipid (%)
Presentase dari Total LipidTriasilgliserol
(%)
Fosfolipid (%)
Kolesterol ester
Kolesterol bebas
Asam lemak bebas
Kilomikron Intestinum 1-2 98-99 88 8 3 1 …
VLDL Hati dan intestinum
7-10 92-94 56 20 15 8 1
IDL VLDL dan Kilomikron
11 89 29 26 34 9 1
LDL VLDL 21 79 13 28 48 10 1
HDL2 Hati dan intestinum
33 67 16 43 31 10 …
HDL3 57 43 13 46 29 6 6
Albumin-asam lemak bebas
Jaringan adipose
99 1 0 0 0 0 100
Tabel 3. Komposisi lipoprotein dalam plasma manusia (Arifah, 2006).
Walaupun konsentrasi kelas lipoprotein dalam plasma darah sangat bervariasi
tergantung pada unur, jenis kelamin, diet, keadaan hormonal, dan kondisi penyakit suatu
individu, Namun pada umumnya konsentrasi lipoprotein (dari total BB) untuk laki-laki
dewasa sehat dalam keadaan puasa adalah 0 mg/dl KM, 150 mg/dl VLDL, 410 mg/dl
LDL dan 280 mg/dl HDL (Jonas dan Phillips, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2002, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Arifah, 2006, Peran Lipoprotein Dalam Pengangkutan Lemak Tubuh, Kaunia, Vol. II, No. 2.
Cox, R. A. dan García, M.R., 1990, Cholesterol, Triglycerides, and Associated Lipoproteins
dalam Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd
edition.
Jonas A. dan Phillips, M.C., 2008, Lipoprotein structure dalam Biochemistry of Lipids,
Lipoproteins and Membranes (5th Edn.), Elsevier B.V.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Pokok-pokok hasil Riskesdas Indonesia
tahun 2013. Buku 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.