7
FASHION BERGAYA ETNIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu berubah dan memiliki trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan. Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli. Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat, menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen. Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu jenis fashion yang kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya sebagai pakaian resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu muncul pula corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap busana seperti tas, sepatu, dan kerudung. Fenomena itulah yang menarik minat penulis untuk mengembangkan usaha fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa etnis. Diharapkan dengan dibukanya usaha ini,

Fashion Bergaya Etnis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fashion Bergaya Etnis

FASHION BERGAYA ETNIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu berubah dan memiliki trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan. Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli.

Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat, menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen.

Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu jenis fashion yang kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya sebagai pakaian resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu muncul pula corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap busana seperti tas, sepatu, dan kerudung.

Fenomena itulah yang menarik minat penulis untuk mengembangkan usaha fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa etnis. Diharapkan dengan dibukanya usaha ini, masyarakat dapat menemukan pakaian dan aksesoris bergaya etnis dengan model yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.

1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi:

“Mengembangkan dunia fashion ”

Page 2: Fashion Bergaya Etnis

2. Misi:

Bekerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak dengan para pengusaha home industry yang memproduksi pakaian dan pelengkap berbusana yang menggunakan teknik handmade (buatan tangan).

Menjual beragam busana dan pelengkap berbusana dengan nuansa etnis yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.

BAB IIPEMASARAN DAN ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

2.1 Marketing Mix

1. Product

Varian produk yang dijual adalah:

Blus wanita

Tas wanita

Sepatu wanita

Sandal/selop wanita

Merek produk: Produk dipesan dari produsen, dan diberi merek sesuai dengan kehendak pemilik, yaitu Poetry (yang berarti puisi), sesuai dengan nama tokonya yaitu : “Toko Poetry”.

2. Price

Harga produk yang dijual:

Blus wanita Tas wanita Sepatu wanita Sandal/selop wanita

: Rp 75.000,00 s.d Rp 250.000,00: Rp 65.000,00 s.d Rp 200.000,00: Rp 100.000,00 s.d Rp 200.000,00: Rp 100.000,00 s.d Rp 200.000,00

3. Place

Page 3: Fashion Bergaya Etnis

Tempat usaha : Pasar Baru Trade Centre

Pemasok : Para produsen pakaian bergaya etnis di berbagai daerah di Jawa Barat

dan Jawa Tengah

4. Promotion

Membuka blog di internet agar konsumen dapat membeli secara online atau sekedar memberikan informasi mengenai Toko Poetry.

Membuat brosur untuk pengunjung Pasar Baru Trade Center.

Memberikan sale untuk produk-produk lama.

2.2 Target Market

Pasar sasaran dari Toko Poetry adalah: Perempuan remaja dan dewasa, pengunjung Pasar Baru Trade Centre, ditujukan terutama untuk kelas ekonomi menengah.

2.3 Analisis SWOT

Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal

Strenght (kekuatan):1. Terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi.2. Corak dan desain yang unik dan menarik.3. Proses produksi sebagian dikerjakan dengan

tangan (handmade) dan menggunakan cara yang masih trandisional sehingga sulit untuk ditiru.

4. Karena produk unik dan terbatas, maka memiliki pelanggan tetap.

5. Produk tidak dibuat dalam jumlah yang banyak, sehingga terbatas dan bersifat ekslusif.

Opportunity (Peluang):1. Pesaing untuk produk yang sejenis masih

sedikit.2. Minat masyarakat terhadap perkembangan

fashion sangat tinggi.

Weakness (kelemahan):1. Karena sebagian produk dibuat dengan

tangan, maka proses produksi membutuhkan waktu cukup lama serta harga yang relatif mahal.

2. Ongkos pengiriman barang yang cukup tinggi karena sebagain produk besar dari luar Bandung dan luar Jawa Barat.

3. Keterbatasan modal untuk membuka cabang lain.

4. Tidak dapat memenuhi pesanan dalam jumlah

Threat (Ancaman):1. Minat konsumen terhadap pakaian

bernuansa etnis relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pakaian bergaya modern.

2. Produsen pakaian modern cepat mengeluarkan model-model baru.

Page 4: Fashion Bergaya Etnis

banyak, karena produk dibuat dalam jumlah terbatas

BAB IIIPENDANAAN

3.1 Sumber ModalModal berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman, dengan perbandingan 60%

modal sendiri (Rp 18.645.000), dan 40% modal pinjaman ke koperasi (Rp 12.430.000).

3.2 Aktiva Tetap (Gedung, tanah, kendaraan, mesin/peralatan, dll):

Jenis Aktiva Jumlah yang diperlukan

Harga Satuan Jumlah Biaya

1. Manekin (patung) 2. Rak untuk tas3. Rak gantungan 4. Gantungan baju5. Gantungan tas6. Etalase7. Kursi8. Meja9. Sewa Gedung

2 unit1 unit4 unit40 buah5 unit2 unit 2 unit1 buah4 bulan

Rp 300.000,00Rp 1200.000,00Rp 200.000,00Rp 5.000,00Rp 15.000,00Rp 750.000,00Rp 100.000,00Rp 300.000,00Rp 2.000.000,00

Rp 600.000,00Rp 2.400.000,00Rp 800.000,00Rp 200.000,00Rp 75.000,00Rp 1.500.000,00Rp 200.000,00Rp 300.000,00Rp 8.000.000,00

Jumlah Rp Rp 14.075.000,00

3.3 Modal Kerja (Gaji pemilik, gaji pegawai, bahan baku, bahan pembantu, dll):

Modal Kerja Jumlah yang diperlukan

Harga Satuan Jumlah Biaya

1. Gaji karyawan2. Biaya pengadaan

barang

2 orang8 lusin pakaian, 3 lusin tas, 30 pasang sepatu/selop, ditambah ongkos kirim barang

Rp 800.000,00/bulan Rp 1.600.000,00Rp 16.000.000,00

Jumlah Rp Rp 17.000.000,00

3.4 Cash FlowUraian Maret April Mei Juni

Page 5: Fashion Bergaya Etnis

Perkiraan Penerimaan: Hasil penjualan Rp 8.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 19.000.000,00Perkiraan Pengeluaran Pengadaan barang

(pembelian barang dan biaya transportasinya)

Gaji pegawai 2 orang Sewa toko Lain-lain (ATK,

penerangan, dll)Jumlah pengeluran

Rp 16.000.000,00

Rp 1.600.000,00Rp 2.000.000,00Rp 200.000,00

Rp 19.800.000,00

Rp 7.000.000,00

Rp 1.600.000,00Rp 2.000.000,00Rp 10.000,00

Rp 10.610.000,00

Rp 7.200.000,00

Rp 1.600.000,00Rp 2.000.000,00

Rp 10.800.000,00

Rp 8.000.000,00

Rp 1.600.000,00Rp 2.000.000,00

Rp 11.600.000,00Surplus (deficit) (Rp 11.800.000,00) Rp 4.390.000,00 Rp 7.200.000,00 Rp 7.400.000,00

3.5 Neraca Perkiraan Laba RugiTOKO POETRY

PERKIRAAN LABA RUGIJuni 2005

Penghasilan: Rp 60.000.000,00Pengeluaran:Pengadaan barang Rp 38.200.000,00Gaji pegawai Rp 6.400.000,00 Sewa toko Rp 8.000.000,00Lain-lain Rp 210.000,00Jumlah pengeluaran Rp 52.810.000,00Perkiraan laba kotor Rp 7.190.000,00 selama 4 bulan

Laba bersih setelah dipotong pinjaman yang harus dilunasi dalam jangka 12 bulan.Besarnya pinjaman Rp 12.430.000,00. Bunga pinjaman ke koperasi sebanyak 14 % per tahun dengan sistem bunga tetap.14% x 12.430.000,00 = Rp. 1.740.200,00Pembayaran bunga tiap bulan: Rp. 1.740.200:12 = Rp 145.017,00 Pembayaran cicilan tiap bulan = (Rp 12.430.000/12+ Rp.145.017) = Rp 1.178.850,00 Pembayaran cicilan selama 4 bulan = Rp 4.715.401,00

Perkiraan laba bersih selama 4 bulan pertama =perkiraan laba kotor selama 4 bulan – pembayaran cicilan tiap 4 bulan = Rp 7.190.000,00 - Rp 4.715.401,00 = Rp 2.474.599,00

BAB IIIPENUTUP

Demikin proposal ini dibuat sebagai pegangan dalam pengelolaan usaha, tolak ukur keberhasilan usaha, dan terutama ditujukan kepada kreditor sebagai pertimbangan dalam pemenuhan permohonan kredit yang kami ajukan. Semoga memberikan gambaran yang jelas mengenai usaha yang akan kami buat tersebut.

Page 6: Fashion Bergaya Etnis