24
Fasilitasi & Pembelajaran Diharapkan kita bisa memahami dan menyadari: 1. Berbagai pendekatan dalam fasilitasi 3. Berbagai metode fasilitasi dalam PNPM Mandiri Perkotaan

Fasilitasi & Pembelajaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fasilitasi & Pembelajaran

Citation preview

  • Fasilitasi & PembelajaranDiharapkan kita bisa memahami dan menyadari:1. Berbagai pendekatan dalam fasilitasi 3. Berbagai metode fasilitasi dalam PNPM Mandiri Perkotaan

  • Pendekatan FasilitasiPendekatan dalam memfasilitasi ada dua yaitu pendekatan individu dan pendekatan kelompok. Pendekatan individu dilakukan dengan kunjungan rumah, dialog dengan orang perorangan, dll ; Pendekatan kelompok dilakukan dalam pertemuan pertemuan kelompok baik yang sengaja dibentuk maupun dalam kelompok yang sudah ada sebelumnya.

    PNPM Mandiri Perkotaan mengembangkan pendampingan dengan penenkanan pada pendekatan kelompok melalui Komunitas Belajar Kelurahan, diskusi diskusi dan musyawarah dengan masyarakat, BKM/LKM, KSM, Forum BKM/LKM dan sebagainya

  • Pendekatan FasilitasiKekuatanKelemahanPendekatan IndividuPendekatan kelompok

  • Pendekatan FasilitasiKekuatanKelemahanPendekatan IndividuUmpan balik dari masyarakat bisa langsung diterimaLebih mudah memperbaiki kesalahan kesalahan yang terjadi pada tingkat lapangan/praktisTindak lanjut dari prilaku masyarakat dapat dipantau dan dimotivasi dengan lebih efisien.Membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikitMembutuhkan lebih banyak tenaga fasilitator di lapangan.

    Pendekatan kelompokAnggota kelompok yang satu dan yang lain dapat saling memberi dan menerima informasi.Lebih menghemat biaya, tenaga dan waktu.Masalah yang dihadapi terasa lebih ringan karena dipikul bersama oleh kelompok.Apabila kegiatan yang ada memerlukan biaya/modal akan lebih ringan dibanding dengan dipikul oleh masing-masing orang.Keberhasilan penyadaran kritis masyarakat sangat tergantung kepada berhasil tidaknya kelompok terbentuk.Pembentukan kelompok di masyarakat, juga membutuhkan keterampilan dan kesabaran.

  • Proses pembentukan kelompok :Identifikasi kebutuhan , penekanan bahwa kepentingan dan kebutuhan yang sama dapat menjadi pengikat dan menjadi sebab terbentuknya kelompok. Musyawarah pembentukan kelompok.Dalam pertemuan ini harus dihadirkan pihak pihak yang berkepentingan . Dalam pertemuan ini diharapkan dihasilkan kesepakatan untuk membentuk kelompok.Menentukan tujuan dan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan.Pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan evaluasi

  • Dinamika kelompokFaktor yang dapat menyatukan kelompok, yaitu :Kerjasama, biasanya akan terjadi apabila angota kelompok memiliki kesamaan pandangan, kesamaan kepenting, kesamaan kebutuhan dan masalah, dan kesamaan tujuan. Apabila para anggota kelompok berusaha menghilangkan batas batas yang membedakan di antara mereka.

    Faktor yang bisa memecah belah kelompok :Peraingan yang tidak sehat, biasanya kalau ada anggota kelompok ingin bersaing, maka dia akan berupaya agar dirinya mempunyai kesempatan lebih dulu dan dia akan mendominasi.Konflik yang meruncing, yaitu pertentangan dua pihak atau lebih yang mengarah kepada pertikaian.

  • Jadi di dalam kelompok yang kita fasilitasi bisa terjadi kerjasama atau konflik, fasilitasi yang dilakukan oleh fasilitator adalah fasilitasi untuk membangun kerjasama dalam kelompok. Membangun kerjasama artinya membangun komunikasi dialogis di antara anggota kelompok (warga masyarakat) sehingga tumbuh saling pemahaman, berbagi informasi dan nilai nilai di anatara mereka. Oleh karenanya teknik fasilitasi yang dikembangkan memakai pendekatan pembelajaran partisipatif dengan komunikasi yang partisipatif pula.

  • Kelompok yang mempunyai ikatan yang kokoh akan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan sikap tolong menolong di antara anggotanya. Dengan tumbuhnya keadaan tersebut akan menimbulkan kesetiakawanan (solidaritas) antara anggota kelompok.

    Solidaritas yang tinggi di kelompok tergantung pada tingkat kepercayaan anggota anggotanya terhadap kemampuan teman temannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Keperrcayaan tersebut biasanya didasarkan pada pengalaman pengalaman kelompok dalam mengahdapi dan memecahkan masalah.

  • Media PembelajaranMengapa Menggunakan Media dalam Kegiatan BelajarBerkomunikasi dengan masyarakat ( kelompok dampingan) merupakan pekerjaan terpenting pendamping (fasilitator). Proses komunikasi terutama terjadi dalam kegiatankegiatan belajar, baik berupa pertemuan perencanaan program, diskusi mengenai suatu materi atau permasalahan, praktek maupun pelatihan.

  • Manfaat Penggunaaan MediaMembantu/memudahkan penjelasanDapat mendorong/ merangsang diskusiMembuat kegiatan belajar lebih menarikMengurangi terlalu banyak tulisan/teks yang membosankanDapat menyajikan gambar-gambar yang menggugah perasaanDapat memperlihatkan hal-hal yang sulit dibawa atau diperlihatkanPesan menjadi lebih mudah diingat.

  • Pemilihan Media BelajarMedia yang dipilih untuk kegiatan belajar harus sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai.

    Tetapi selain memilih media yang tepat, perlu juga diperhatikan cara menggunakan media secara baik dan benar. Sebab bentuk media apapun yang digunakan tanpa difasilitasi dengan baik dalam proses penggunaannya, media tersebut tidak akan menghasilkan dampak seperti yang diharapkan. Untuk itu keterampilan memfasilitasi diskusi dengan menggunakan media merupakan faktor yang menentukan bagi pengguna media.

  • Metode PembelajaranBrainstorming ( curah pendapat )Ceramah Tanya jawabDiskusi kelompok Diskusi plenoPenugasan/praktekPermainan, Bermain peranAnalisis situasional dan simulasidll

  • Dalam pemilihan metode pembelajaran , fasilitator perlu memilih metode yang memungkinkan warga belajar mengalami 4 tahap proses belajar ( pengalaman nyata, pengamatan dan refleksi, konseptualisasi, penerapan/ujicoba), dan mempraktekkan metode tersebut dalam sebuah proses belajar yang menyenangkan.Untuk dapat memilih metode yang tepat fasilitator perlu mengetahui karakteristik dan ranah belajar dari setiap metode.

  • MetodePPengetahuanSSikapKKeterampilanWawancara/Tanya JawabCurah PendapatCeramahFGDPenugasan/PraktekPermainanBermain peranSimulasi

  • MetodePPengetahuanSSikapKKeterampilanWawancara/Tanya JawabCurah PendapatCeramahFGDPenugasan/PraktekPermainanBermain peranSimulasi

  • Pemilihan metode juga harus berdasarkan beberapa pertimbangan :Kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai.Fasilitator mampu menjalankan metode tersebut.Warga belajar mampu melibatkan diri dalam metode tersebut.Murah, artinya tidak terlalu memakan biaya yang banyak.Besarnya kelompok yang difasilitasi.Ketersediaan waktu

  • Contoh jenis jenis pertanyaan yang paling sering digunakanPertanyaan IngatanDi mana anda mengalami?Kapan hal itu terjadiApakah kejadian seperti itu pernah terjadi pada diri anda?Dengan pengalaman ini, apakah bisa diakitkan dengan pengalaman anda sebelumnya?

    Pertanyaan PengamatanApa yang sedang terjadi?Apakah anda melihatnya?

    Pertanyaan AnalisisMengapa perbedaan itu terjadi?Bagaimana akibat kegiatan ini terhadap perilaku kelompok?

    Pertanyaan Hipotetik (memancing praduga)Apa yang akan terjadi jika .... ?Kemungkinan apa akibatnya seandainya ...... ?

    Pertanyaan PembandingSiapakah dalam hal ini yang benar?Mana yang anda anggap paling tepat antara .... dan ..... ?

    Pertanyaan Proyektif (Mengungkap ke depan)Coba bayangkan seandainya anda menghadapi situasi seperti itu, apa yang akan anda lakukan?

  • Kelompok 1 memfasilitasi komunitas perempuan dengan topik kerelawanan. Karakteristik peserta : tingkat pendidikan bervariasi (tidak tamat SD s/d PT); beberapa ada yang tidak begitu memahami bahasa Indonesia; kebanyakan bekerja di sektor informal. Kelompok 2 memfasilitasi komunitas miskin dengan topik siklus PNPM Mandiir Perkotaan. Karkteristik peserta : tingkat pendidikan rendah (tidak tamat SD s/d SMP); kurang lancar berbahasa Indonesia; kebanyakan kerja serabutan.Kelompok 3 memfasilitasi komunitas campuran (L/P, miskin dan non miskin) dengan topik Penyebab Kemiskinan. Karakteristik peserta : penididikan bervariasi; pemahaman bahasa Indonesia baik; mata pencaharian bervariasi.Kelompok 4 memfasilitasi komunitas pemuda dengan topik keterlibatan pemuda dalam nangkis; Karakteristik peserta : tingkat pendidikan bervariasi, bahasa Indonesia baik, kebanyakan pengangguran.

  • Kelompok 5 memfasilitasi komunitas campuran (L/P) dengan topik partisipasi perempuan dalam nangkis. Karakteristik peserta : tingkat pendidikan antara SD/SMA; bahasa Indonesia baik; mata pencaharian bervariasi pada umumnya buruh dan pegawai negri sipil. Kelompok 6 memfasilitasi komunitas Kelompok campuran (L/P, miskin/non miskin) dengan topik Konsep PNPM Mandiri Perkotaan. Karakteristik peserta : pendidikan bervariasi, beberapa ada yang kurang lancar berbahasa Indonesia, mata pencaharian bervariasi kebanyakan kerja di sektor infromal.Kelompok 7 memfasilitasi komunitas Laki laki dengan topik Refleksi terhadap program program pembangunan. Karakteristik peserta : pendidikan cukup tinggi (SMP s/d PT), bahasa Indonesia lancar; mata pencaharian pada umumnya pegawai negri sipil dan pegawai swasta.Kelompok 8 memfasilitasi komunitas campuran (L/P) dengan topik Kemiskinan tanggung jawab siapa?. Karakteristik peserta : pendidikan tinggi (SMA/PT), bahasa Indonesia lancar, pada umumnya karyawan, mempunyai usaha kecil, pegawai negri sipil.

  • Kelompok SYAHRINI / MELINDA (Cinta1 Malam) memfasilitasi komunitas perempuan dengan topik kerelawanan. Karakteristik peserta : tingkat pendidikan bervariasi (tidak tamat SD s/d PT); beberapa ada yang tidak begitu memahami bahasa Indonesia; kebanyakan bekerja di sektor informalKelompok RHOMA IRAMA memfasilitasi komunitas miskin dengan topik siklus PNPM Mandiir Perkotaan. Karkteristik peserta : tingkat pendidikan rendah (tidak tamat SD s/d SMP); kurang lancar berbahasa Indonesia; kebanyakan kerja serabutan.Kelompok IWAN FALS (Kemesraan) memfasilitasi komunitas campuran (L/P, miskin dan non miskin) dengan topik Penyebab Kemiskinan. Karakteristik peserta : penididikan bervariasi; pemahaman bahasa Indonesia baik; mata pencaharian bervariasi.