120
Fenomena Gelombang 1 9 September 2014

Fenomena Gelombang 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fenomena Gelombang

Citation preview

  • Fenomena Gelombang 1

    9 September 2014

  • Gelombang di sekitar kita

    Gelombang laut

    Bunyi

    Gempa bumi

    Cahaya

    Gelombang mikro

    dsb

    1

  • Ciri Utama Gelombang

    Berosilasi: sesuatu yang bergerak ulang-alik dari titik kesetimbangannya Sesuatu: udara, air, medan elektromagnetik, dsb.

    Merambat: sesuatu yang berosilasi bergerak dari satu titik ke titik lainnya Bagaimana osilasi merambat sebagai fungsi jarak? Apa yang menentukan kecepatan perambatan?

    Dalam modul ini dibahas tentang sifat-sifat utama gelombang. Fisika gelombang sangat penting untuk landasan pengembangan fisika/teknik lanjut.

    2

  • Silabus

    Pada mata kuliah ini, mahasiswa belajar menerapkan berbagai fenomena gelombang, serta menyelesaikan pemodelan matematis/perhitungan atas besaran-besaran yang terkait dengan fenomena tersebut.

    3

  • Capaian Pembelajaran

    Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fenomena, klasifikasi dan karakteristik gelombang

    Mahasiswa mampu merumuskan persamaan umum gelombang dan membuat penyelesaian persamaan gelombang menggunakan tools matematis

    Mahasiswa mampu merumuskan dan menganalisis persamaan gelombang elastik pada tali dan gelombang elastik pada sistem massa-pegas

    Mahasiswa mampu merumuskan dan menganalisis persamaan gelombang akustik pada medium solid, liquid dan gas

    Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung transfer energi, momentum dan daya gelombang

    Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fenomena gelombang kejut dan efek Dopler

    Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis interaksi gelombang dengan materi meliputi absorbsi, refleksi dan transmisi

    4

  • Pokok Bahasan

    1. Fenomena gelombang, getaran, klasifikasi gelombang dan karakteristik gelombang

    2. Persamaan Gelombang dan Analisis Gelombang: Bentuk Umum Persamaan Gelombang, Superposisi Gelombang (beda amplitudo, beda frekensi dan beda fase), dan Penyelesaian Persamaan Matematis Gelombang

    3. Gelombang elastik: Gelombang transversal pada tali, Gelombang elastik pada sistem Pegas-Massa, gelombang pada permukaan air

    4. Gelombang Akustik: Propagasi Gelombang Akustik di dalam Media Solid, Liquid, dan Gas

    5. Transfer energi, momentum, impedansi dan daya gelombang. 6. Efek Dopler dan Gelombang Kejut 7. Interaksi Gelombang dengan Materi: Absorbsi, Refleksi, Transmisi.

    5

  • Pustaka

    Pain, H.J., The Physics of Vibrations and Waves, John Wiley & Sons, 6th ed., 2005

    Alonso, M & Finn, JF, Fundamental of University Physics, vol. II.

    6

  • Evaluasi (s.d ETS 50%)

    Tugas (10%)

    Quiz (15%)

    ETS (25%)

    7

  • Materi s.d ETS

    1. Simple Harmonic Motion (ch. 1)

    2. Damped Simple Harmonic Motion (ch. 2)

    3. The Forced Oscillator (ch. 3)

    4. Coupled Oscillations (ch. 4)

    5. Transverse Wave Motion (ch. 5)

    8

  • 9

    1. Osilator Harmonik Teredam Paksa Kopel

  • 1.1 Osilator Harmonik Sederhana

    10

  • Sistem Massa-Pegas Massa m terletak pada lantai licin

    Pegas menarik/mendorong massa m dengan gaya:

    Hukum Newton ke-2:

    Persamaan Gerak

    Pers. Differensial ini diselesaikan dengan memperhatikan kondisi awal

    11

  • Persamaan Gerak

    Penyelesaian persamaan diferensial biasa orde 2 tersebut adalah fungsi gelombang sinusoidal

    Fungsi coba:

    Persamaan gerak-nya menjadi:

    Bagaimana: kecepatan, frekuensi, energi??

    12

  • Posisi, Kecepatan, Percepatan

    13

    Osilasi berulang pada t=2 Posisi dan kecepatan

    berbeda fasa 90o (kecepatan mendahului)

    Posisi dan percepatan berbeda fasa 180o

  • Frekuensi dan Periode dalam cos t adalah frekuensi natural

    osilator (unit radian/detik)

    Periode T (unit detik/putaran) dinyatakan dengan:

    Frekuensi (nu) (unit: putaran/detik atau Hertz) dinyatakan dengan:

    14

  • Energi

    Pegas menyimpan energi dalam bentuk:

    Massa bergerak memiliki energi

    Maka

    15

  • Kesetimbangan Energi

    16

    Energi berpindah tempat antara massa dan pegas dengan energi totalnya konstan

  • Kesetimbangan Energi

    17

    Energi berpindah tempat antara massa dan pegas dengan energi totalnya konstan

  • Penyelesaian bilangan kompleks

    Penyelesaian pers. diferensial biasa orde 2 dalam bentuk fungsi sinusoidal dapat pula dinyatakan dalam bilangan kompleks.

    18

  • 1.2 Osilator Teredam

    19

  • Sistem Massa-Pegas-Peredam

    20

    Elemen: Massa: m Pegas dengan konstanta: k Peredam R dengan konstanta redaman: b

    Gaya:

    Gaya pada pegas: Fs = - kx Gaya hambat oleh peredam: Fr = - bvx Hukum Newton ke-2

    Fx = max

  • 21

    Penyelesaian pers. diferensial:

  • Perbandingan osilator: harmonik vs teredam

    Fx = max

    b

    22

  • Kondisi Teredam

    23

    : weakly-damped

    : critically-damped

    : strongly-damped

  • 24

  • Quality Factor (Q) adalah jumlah osilasi (dalam radian) dalam waktu energi tersimpannya menjadi turun pada factor 1/e.

    Critical damping Q =

    Q tinggi = weak damping = banyak osilasi

    Quality Factor (Q)

    25

  • 1.3 Osilator Paksa

    26

  • Sistem Massa-Pegas-Peredam-Motor

    27

    Motor menggerakkan pegas dengan freq. angular Pegas memanjang/memendek disebabkan oleh

    Oleh motor: r cos t Oleh massa: x(t), sehingga: F=-k{x(t)-r cos t}

    Gaya gesek lantai: Fs = -fV Persamaan Gerak

  • 28

    Quality Factor

    Penyelesaian pers. differensial dengan bilangan kompleks

    frekuensi natural

  • Penyelesaian

    29

    Amplitudo dan fasa osilasi bergantung terhadap

    Pada frekuensi rendah 0

    Massa m bergerak mengikuti gerak motor

    Osilasi massa m kecil

  • Resonansi

    30

    Ketika frekuensi motor =0, maka

    Osilasi massa m lebih besar dari pada gerak motor dengan faktor Q = 0/. Q tinggi weakly-damped, highly resonant Q rendah strongly-damped, low resonant

    Fasa osilasi tertinggal 90o dari gerak motor

  • Plot osilasi

    31

  • Amplitudo resonansi

    32

    Amplitudo

  • Fasa resonansi

    33

    Fasa

  • 34

  • Model Gelombang

    35

  • 1.4 Osilator Kopel

    36

  • Osilator Kopel Dua buah pendulum identik dihubungkan

    dengan sebuah pegas

    Osilasi kecil

    Gaya pada pegas

    Gaya pemulih akibat gravitasi

    37

  • Paralel dan Simetri

    38

    Ketika B = 0, x1 x2 = 0 Dua pendulum bergerak secara paralel Tidak terjadi perubahan pada pegas p frekuensi natural pendulum

    Ketika A = 0, x1 + x2 = 0 Dua pendulum bergerak secara simetri Pegas memanjang/memendek s frekuensi yang ditentukan oleh

    pendulum dan pegas

  • Moda Normal

    39

    Dua pola osilasi tersebut dinamakan sebagai moda normal Keduanya adalah osilasi harmonik

    sederhana (dengan frekuensi dan amplitudo konstan)

    Dua moda normal untuk dua osilator terkopel Dua pendulum memiliki dua kondisi awal

    (xi dan dxi/dt) Dua moda normal masing-masing memiliki

    dua parameter: (a cos t + b sin t)

  • Kondisi awal

    40

  • Plot osilasi x1 dan x2

    41

  • Cara Menemukan Moda Normal

    Bagaimana cara menghitung/mencari moda normal dan bagaimana jika pendulum tidak identik dan pendulum > 2?

    Diperlukan aljabar linier

    42

  • Persamaan Gerak Persamaan gerak dalam matrik 2x2

    Pada moda normal, x1 dan x2 bergerak dengan frekuensi yang sama

    Lakukan subsitusi

    43

  • 44

    a adalah eigenvektor

    -2 adalah eigenvalue

    Untuk matrik 2x2 akan diperoleh 2 eigenvalue

    Dan n eigenvalue untuk matrik nxn

  • Mencari eigenvalue

    45

    Pers. matrik Ma = 0 dapat dipenuhi untuk a0 jika det(M) = 0.

    Determinan pada kasus ini adalah

    Maka eigenvalue:

  • Mencari eigenvektor

    46

    Untuk = p

    Untuk = s

  • Maka, moda normal

    47

    Dari eigenvalue dan eigenvektor yang diperoleh, maka moda normal:

    Untuk p

    Untuk s

  • 48

    2. Gelombang Longitudinal Transversal

  • 2.1 Gelombang Longitudinal

    49

  • Garis transmisi massa-pegas

    50

    Untuk N ~, dapat diketemukan persamaan gelombang

    N pendulum dihubungkan dengan pegas

    Pergeseran pendulum ke-n dinyatakan oleh:

    Dengan asumsi L sangat panjang, maka pers. geraknya:

  • Garis transmisi massa-pegas

    51

    x = 0

  • Persamaan Gelombang

    52

    l = m/x : kerapatan massa linier (kg/m) K = kx : modulus elastis (N)

  • Menyelesaikan persamaan gelombang

    53

    penyelesaian

  • Plot penyelesaian persamaan gelombang

    54

    Plot bagian riil: cos (kxt) Bilangan gelombang: k Panjang gelombang: = 2/k

  • Kecepatan perambatan

    Kecepatan gelombang ditentukan oleh:

    Kecepatan gelombang cw ditentukan oleh sifat fisis material (K: modulus elastis dan l: kerapatan massa)

    Tidak bergantung pada (kondisi pada medium ini dinamakan sebagai medium non-dispersif)

    55

  • Sebuah motor bergerak membuat gelombang dengan fungsi:

    Daya motor dinyatakan oleh (gaya) x (kecepatan)

    Kecepatan motor:

    Gaya???

    Menciptakan gelombang

    56

  • Daya dan Gaya yang diperlukan

    57 (detil perumusan lihat referensi di daftar pustaka)

  • Contoh: gelombang bunyi

    Speaker bulat dihubungkan dengan sebuah pipa.

    l = 1.29 r2 kg/m; cw = 330 m/det

    Speaker 2 inci bergetar 1 mm pada 1 kHz 16.5 W

    Speaker 12 inci bergetar 5 mm pada 20 kHz 6 W

    58

  • Kecepatan Bunyi di Zat Padat

    59

    Kecepatan bunyi pada besi/steel, Y = 2x1011 N/m2, v = 7800 kg/m3

  • Kecepatan Bunyi di Zat Cair

    60

    Kecepatan bunyi di air

  • Kecepatan Bunyi di Udara

    61

    STP

    Not-STP

  • Intensitas Bunyi

    Intensitas bunyi dinyatakan dalam jumlah energi yang dibawa oleh bunyi

    Karena bunyi menjalar ke segala arah, perlu dinyatakan kerapatan energi per satuan luas.

    62

    Berapa jumlah daya (dlm Watt) pada daerah ini?

  • Sensitivitas Telinga Manusia

    Manusia dapat mendengar bunyi dalam rentang frekuensi 20 Hz 20 kHz.

    Dengan intensitas bunyi 10-12 W/m2 1 W/m2

    Percakapan normal 10-6 W/m2

    Manusia merasakan frekuensi dan intensitas dalam skala logaritmik Frekuensi thd 440 Hz (A)

    880 Hz: 1 oktaf lebih tinggi 1760 Hz: 2 oktaf lebih tinggi lagi

    Intensitas 10-6 W/m2 10-5 W/m2: lebih keras 10-4 W/m2: : 2x lebih keras

    63

  • Amplitudo Gelombang Bunyi Berapakah amplitudo gelombang bunyi 1 kHz dengan intensitas 10-6 W/m2 yang diterima oleh telinga?

    Diasumsikan bunyi disalurkan dalam telinga manusia (pipa) dengan luas penampang A m2.

    Kerapatan udara STP 1.29 kg/m3 l = 1.29 A.

    Laju perpindahan energi

    11 nanometer Telinga Manusia Sangat Sensitif

    64

  • 2.2 Gelombang Transversal

    65

    Sebuah tali ditarik dengan tegangan T

    Kerapatan massa tali l Tali digetarkan secara vertikal

    Transversal terhadap arah tali

    Simpangan pada x dinyatakan sebagai (x)

  • Persamaan Gerak

    66

    Perhatikan bagian antara x dan x+x

    Massa

    Tegangan pada x memiliki kemiringan

    Dengan asumsi sudut kecil, maka komponen tegangan tali pada arah vertikal dan horisontal:

  • Persamaan Gerak

    67

    Gaya vertikal total:

    Persamaan gerak

    K pada gelombang longitudinal Mirip dengan gel.longitudinal

    Penyelesaian pers. juga sama

  • Penyelesaian dan Kecepatan Gelombang

    68

    Bentuk penyelesaian moda normal:

    Subsitusi penyelesaian ke persamaan gelombang

    Diperoleh:

    Maka kecepatan gelombang:

  • Energi dan Momentum

    69

  • Menciptakan Gelombang Transversal

    70

    Untuk menghasilkan gelombang transversal: (x,t)=0cos (kx-t) Maka tali pada bagian kiri digerakkan dengan 0cos t

    Berapa gaya yang diperlukan??

  • Daya (Laju Transfer Energi)

    Daya : = (gaya) x (kecepatan)

    Kecepatan arah vertikal:

    Gaya arah vertikal:

    Daya dan rerata-nya

    71

  • Kerapatan Momentum

    72

    Energi dan Momentum yang terkandung dalam gelombang transversal identik pada gelombang longitudinal

  • Gelombang Berdiri

    73

    Penjumlahan gelombang datang dan gelombang pantul:

  • Gelombang Berdiri

    74

  • Gelombang Berdiri pada Tali

    75

    Contoh pada instrumen musik gitar, biola, piano Panjang gelombang harus memiliki nilai yang tepat terkait

    dengan panjang L

  • Fundamental dan Harmonik

    76

  • Fundamental dan Harmonik

    77

  • Dispersi

    Ketika kecepatan gelombang tidak konstan atau bergantung pada

    Relasi dispersi: kebergantungan k terhadap

    Moda normal tetap:

    Contoh relasi dispersi

    Relasi dispersi menentukan cara perambatan gelombang dalam ruang dan waktu 78

    Gelombang non-dispersif

    Gelombang dispersif

  • Kecepatan Fasa

    Penentuan kecepatan fasa dari

    dihitung pada saat fasa kxt adalah konstan

    79

    Kecepatan Fasa, cp

    Gelombang non-dispersif

    Gelombang dispersif

  • Perambatan pulsa

    Pada medium non-dispersif

    Pada medium dispersif

    Dispersi merugikan dalam sistem komunikasi

    80

  • Paket Gelombang

    81

  • Kecepatan Grup

    Paket gelombang menjalar dengan fungsi

    Kecepatan grup dinyatakan dengan

    Terdapat dua definisi: Kecepatan fasa, cp (untuk gelombang sinusoidal)

    Kecepatan grup, cg (untuk paket gelombang)

    82

  • 83

    3. Gelombang Elektromagnetik

  • 3. Gelombang Elektromagnetik

    Persamaan Maxwell

    84

    Persamaan gelombang

    Gelombang Datar

  • Persamaan Maxwell

    Dalam vakum

    SI, eliminasi B

    85 Ingat aturan: BAC-CAB

  • Persamaan Gelombang

    86

    Dengan rumus diatas, maka:

    Diperoleh, persamaan gelombang E

    Dan dapat pula diperoleh, persamaan gelombang B

  • Gelombang Datar Penyelesaian persamaan gelombang EM

    adalah gelombang datar

    E0 dan B0 ditentukan dan harus memenuhi pers. Maxwell

    87

    E dan B tegak lurus terhadap k

    E dan B saling tegak lurus

  • Gelombang Transversal Gelombang EM dalam ruang bebas adalah

    gelombang transversal

    Dari dan

    Dapat pula diubah ke H

    88

    Impedansi vakum (377 )

  • Vektor Poynting

    Vektor poynting dinyatakan sebagai

    Dapat pula dinyatakan

    89

    S dan k searah

    Unit: E (V/m), Z0 (Ohm), S (W/m2)

  • Kerapatan Daya

    Vektor poynting memberikan informasi:

    Energi mengalir dalam arah k

    Kerapatan aliran energi:

    Rerata dalam waktu:

    90

  • Gelombang EM di dalam material

    Apa yang terjadi ketika: misal cahaya/gel. EM melewati air?

    Apa yang terjadi ketika gelombang radio membentur lapisan logam?

    Apa perbedaan isolator dan konduktor?

    91

  • Isolator Ganti

    Kecepatan gelombang(cahaya)

    Penyelesaian:

    92

    indek bias

  • Konduktor Medan listrik dlm konduktor menyebabkan

    arus (: konduktivitas)

    Pers. Maxwell menjadi:

    Pers. Gelombang:

    93

    Muatan listrik dlm konduktor

  • Konduktor Subtitusi gel. datar ke pers. gelombang

    k bilangan komplek, k2 dipisah (riil dan imajiner)

    94

    Osilasi meluruh secara eksponensial

  • Skin depth

    Gel. EM meluruh secara eksponensial dlm konduktor

    Amplitudo mengecil menjadi 1/e pada dinamakan sbg skin depth

    Gel. EM menembus logam sejauh beberapa kali nilai skin depth

    95

  • Skin depth

    Nilai k dan

    sebanding dengan frekuensi

    Skin depth lebih pendek pada frekuensi tinggi

    Sehingga, gel. EM frekuensi tinggi tidak dapat menembus lapisan logam tipis

    96

  • Konduktor sempurna memiliki nilai konduktivitas tak berhingga

    Skin depth (d) = 0

    Gel. EM tdk dapat menembus superkonduktor

    Secara umum, arus mengalir di konduktor di daerah skin depth

    Pada konduktor normal, d utk frekuensi Arus DC ( =0) mengalir di keseluruhan logam

    Pada superkonduktor, d =0 utk semua frekuensi

    Untuk mengalirkan arus hanya perlu filamen tipis saja

    Superkonduktor

    97

  • Menciptakan Gel. EM

    Diperlukan muatan listrik untuk membuat gel. EM

    Muatan harus bergerak Muatan konstan hanya dapat menciptakan

    medan statis E saja. Arus konstan hanya dapat menciptakan medan

    statis B saja. Menciptakan gel. EM muatan bergerak dengan percepatan (Detil: baca referensi pada daftar pustaka)

    98

  • 99

    4. Superposisi, Interferensi, dan Difraksi

  • 4.1 Superposisi

    Penjumlahan 2 buah gelombang atau lebih

    Superposisi gelombang frekuensi sama

    100

  • 101

  • 102

    Penjumlahan 2 gel., frekuensi sama, amplitudo beda

    3 gelombang berbeda frekuensi, amplitudo, dan fasa

    Plot superposisi gelombang

  • 103

    Pada (c) dan (d), 2 gelombang amplitudo sama dengan frekuensi rasio 2:1 dijumlahkan; tampak bahwa perubahan fasa menyebabkan terjadinya perbedaan hasil.

  • 104

    (e) Menunjukkan efek superposisi gelombang frekuensi tinggi dan gelombang frekuensi rendah. (f) Efek superposisi 2 gelombang yang memiliki frekuensi hampir sama, dan dikenal dengan fenomena beat (layangan)

  • Analisa Fourier

    Berdasarkan teorema Fourier, fungsi periodik sembarang dapat dinyatakan dengan penjumlahan sejumlah fungsi sinus dan kosinus.

    105

  • 106

    Penjumlahan gelombang dengan frekuensi sama:

    komponen interferensi Interferensi Konstruktif: Interferensi Destruktif:

    111 sin tkxE 222 sin tkxE

    11 kx 22 kx

    tE 111 sin tE 222 sin

    tkxEtE sinsin21

    12212

    2

    2

    1

    2 cos2 EEEEE 122121 cos2 IIIII

    2121max 2 IIIII

    2121min 2 IIIII

    4.2 Interferensi

  • 107

    Koheren: beda fasa awal 2-1 adalah konstan.

    Inkcoheren: beda fasa awal 2-1 bervariasi secara random baik secara waktu/ruang

    Beda Fasa untuk dua gelombang pada jarak x1 dan x2 dari sumber cahaya:

    Dalam sebuah medium:

    Beda Lintasan Optik/ Optical Path Difference (OPD): n(x2-x1)

    Panjang Lintasan Optik/ Optical Path Length (OPL): nt

    12121122 xxktkxtkx

    1212121222

    xxnxx

    m

  • 108

    Kondisi Interferensi:

    (i) (21) harus konstan terhadap waktu. (ii) (x2-x1) harus sebanding dengan panjang gelombang.

    Visibilitas:

    Interferometer:

    Sebuah instrumen yang memanfaatkan interferensi dan pola frinji akibat perbedaan lintasan optik.

    122121 cos2 IIIII

    12121122 xxktkxtkx

    1212121222

    xxnxx

    m

    cos2 2121 IIIII

    21

    21

    minmax

    minmax2

    II

    II

    II

    IIV

  • 109

    Percobaan Young Celah Ganda

    Gelombang dari S0 mengenai celah S1 dan S2 dan bertindak sebagai sumber dengan frekuensi yang sama.

    s

    a

    a

    mnaPSPSnOPD sin)( 21

    sy tansin

    na

    smym

    na

    sy

    na

    m

    s

    ymm

  • 110

    Contoh:

    Celah S1 dan S2 dalam percobaan Young berjarak 1 mm dan jarak terhadap layar s = 5 m.

    Jika cahaya memiliki panjang gelombang = 589.3 nm dan sistem berada di udara, n = 1.00029, temukan jarak frinji terang pertama dari pusat. Jika sistem berada dalam air, n =

    1.33, berapa jarak frinji tersebut?

    Contoh:

    Lampu Helium warna kuning menyinari 2 buah celah dengan jarak pisah 2.644 mm, dalam

    percobaan Young. Jika terdapat 21 frinji terang pada daerah sepanjang 20 mm pada layar

    yang berjarak 4.5 m, hitunglah panjang gelombang sumber cahaya tersebut. Asumsi indek

    bias udara 1.

    m10215.2;331:(2)

    m10946.2;mm1;1:)1(

    3

    3

    na

    smy.n

    na

    smyam

    m

    m

    nm6.587

    mm00.112120

    s

    yna

    na

    sy

    y

  • 111

    Difraksi adalah pembelokan gelombang di sekitar atau penyebaran gelombang ketika melewati celah sempit.

    Difraksi bergantung pada /a;

    Jika a >> difraksi dapat diabaikan

    4.3 Difraksi

    Karena cahaya sangat kecil, maka untuk dapat mengamati difraksi ukuran celah harus sangat kecil, misal 0.1 mm.

  • 112

    Sebagian besar energi cahaya terkonsentrasi pada bagian tengah.

    Difraksi Celah Tunggal

  • 113

  • 114

    Resolving Power

    Dua buah sumber cahaya tampak seperti satu sumber ketika jaraknya jauh.

    Banyak bintang yang tampak tunggal sebenarnya sepasang bintang.

    Lampu mobil terlihat satu buah ketika pada jarak cukup jauh.

    Penyebabnya adalah difraksi. Ketika cahaya dari sumber mengenai biji mata (dimana bukaannya 2-3 mm), maka terjadi difraksi. Retina bertindak sebagai layar.

    Jika tidak terjadi difraksi Terdapat difraksi

  • 115

    Resolving Power

    karena diffraction

    Ketika kecil, pola pada layar mengalami overlap dan tampak sebagai berikut:

    Dua sumber tampak sebagai satu sumber ketika pusat terang pola pertama overlap dengan gelap pertama pola kedua.

  • 116

    Rumus ini berlaku untuk celah, sedanghkan untuk bukaan silindris, dikalikan dengan faktor 1.22

  • 117

    Difraksi Kisi

    Difraksi kisi adalah piranti yang sangat bermanfaat to menganalisa sumber cahaya, karena interferensi maksimum (frinji terang) berbentuk garis tipis, sehingga memudahkan pengukurannya.

  • 118

    Jika sumber cahaya dan layar pengamatan memiliki jarak yang cukup jauh terhadap celah/bukaan difraksi, maka muka gelombang yang datang pada celah dan layar pengamatan berbentuk datar, dan dinamakan difraksi Fraunhofer, atau difraksi medan-jauh. Ketika bentuk muka gelombang tidak datar, maka dinamakan sebagai difraksi Fresnel, atau difraksi medan-dekat.

  • Daftar Pustaka

    A. P. French, Vibration and waves, MIT

    F. A. Jenkins, H. E. White, Fundamental of Optics, Mc Graw-Hills, 2001

    Lecture notes from Masahiro Morii (Harvard University) http://users.physics.harvard.edu/~morii/phys15c/lectures/

    119