43
1. Definisi FIDIC adalah s ingkatan dari "Fédération Internationale des Ingénieurs Conseils" . Mabes FIDIC yang berbasis di Jenewa, Swiss 2. Pihak yang terlibat dalam Kontrak FIDIC Persetujuan Authority / Majikan Kontraktor - Kontrak antara Majikan & Kontraktor di bawah Merah / Kuning FIDIC Engineer - Kontrak antara Majikan & Insinyur Insinyur untuk mengelola Kontrak FIDIC atas nama Majikan 3. Jenis kontrak FIDIC dan kondisinya FIDIC "Buku Merah": Kondisi Kontrak untuk Konstruksi: "Yang direkomendasikan untuk bangunan atau rekayasa karya dirancang oleh Majikan, atau dengan wakilnya, Engineer. Di bawah pengaturan biasa untuk jenis kontrak, Kontraktor membangun karya sesuai dengan desain yang disediakan oleh Pemberi Kerja. Namun, karya-karya dapat mencakup beberapa unsur Kontraktor - dirancang, sipil, mekanikal, elektrikal dan / atau pekerjaan konstruksi "

FIDIC dahlya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FIDIC dahlya

1. Definisi

FIDIC adalah singkatan dari "Fédération Internationale des Ingénieurs Conseils".

Mabes FIDIC yang berbasis di Jenewa, Swiss

2. Pihak yang terlibat dalam Kontrak FIDIC

Persetujuan Authority / Majikan

Kontraktor - Kontrak antara Majikan & Kontraktor di bawah Merah / Kuning

FIDIC

Engineer - Kontrak antara Majikan & Insinyur

Insinyur untuk mengelola Kontrak FIDIC atas nama Majikan

3. Jenis kontrak FIDIC dan kondisinya

FIDIC "Buku Merah":

Kondisi Kontrak untuk Konstruksi:

"Yang direkomendasikan untuk bangunan atau rekayasa karya dirancang oleh

Majikan, atau dengan wakilnya, Engineer. Di bawah pengaturan biasa untuk jenis

kontrak, Kontraktor membangun karya sesuai dengan desain yang disediakan oleh

Pemberi Kerja. Namun, karya-karya dapat mencakup beberapa unsur Kontraktor -

dirancang, sipil, mekanikal, elektrikal dan / atau pekerjaan konstruksi "

FIDIC "Buku Kuning "

Syarat Kontrak untuk Perencanaan Desain Bagunan:

"Yang direkomendasikan untuk penyediaan listrik pabrik dan mekanik, dan untuk

desain dan pelaksanaan pekerjaan bangunan atau rekayasa. Di bawah pengaturan

biasa untuk jenis kontrak, desain Kontraktor dan menghasilkan, sesuai dengan

Persyaratan Majikan itu, tanaman dan / atau karya lainnya, yang mungkin

termasuk kombinasi dari pekerjaan sipil, mekanikal, listrik dan / atau konstruksi ".

FIDIC "Buku Perak"

Syarat Kontrak EPC (Engineering, Procurement, Construction) / Proyek Turnkey :

Page 2: FIDIC dahlya

"Yang mungkin cocok untuk penyediaan secara turnkey pembangkit listrik atau

proses atau pabrik atau fasilitas serupa, atau dari suatu proyek infrastruktur atau

jenis pembangunan lainnya, di mana (i) tingkat lebih tinggi dari kepastian harga

perusahaan dan waktu yang diperlukan, dan (ii) Kontraktor bertanggung jawab

total untuk desain dan pelaksanaan proyek, dengan sedikit keterlibatan dari

Majikan. Di bawah pengaturan biasa untuk proyek-proyek turnkey, Kontraktor

melakukan semua rekayasa, pengadaan, dan konstruksi EPC: menyediakan

fasilitas lengkap, siap untuk operasi pada "pergantian kunci".

FIDIC "Buku Hijau" dan "Buku Merah Kecil"

Berbentuk Kontrak Pendek :

"Yang dianjurkan untuk pekerjaan bangunan atau rekayasa nilai modal yang

relatif kecil. Tergantung pada jenis pekerjaan dan keadaan, bentuk ini juga

mungkin cocok untuk kontrak yang nilainya lebih besar, terutama untuk pekerjaan

yang relatif sederhana atau berulang atau karya durasi singkat. Di bawah

pengaturan biasa untuk jenis kontrak Kontraktor membangun karya sesuai dengan

desain yang diberikan oleh Majikan atau wakilnya (jika ada), namun bentuk ini

juga mungkin cocok untuk kontrak yang meliputi, atau seluruhnya terdiri dari,

Kontraktor- dirancang sipil, pekerjaan mekanikal, listrik dan / atau konstruksi.

FIDIC "Buku Pink"

Syarat Kontrak Konstruksi :

Diterbitkan setelah Bank Pembangunan Multilateral (MDB) yang disepakati

modifikasi tertentu untuk beberapa Klausul, untuk lebih baik mencerminkan

prinsip-prinsip pembiayaan mereka. Digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan

rekayasa, yang dirancang oleh Pemberi Kerja (seperti dalam Buku Merah).

Memungkinkan Bank untuk menangguhkan pembayaran kepada Peminjam – Sub

bab 2.4, 14,7 dan 16,1 . Otoritas insinyur dapat secara sepihak diubah oleh

Majikan - Sub-Klausul 3.1. Modifikasi mengenai seleksi dan aktivitas DAB

Page 3: FIDIC dahlya

4. Prinsip Dasar dan Seleksi Dokumen

FIDIC "Buku Merah"

Desain terutama dilakukan oleh Majikan atau agennya. Pekerjaan harus kembali

diukur. Majikan menunjuk Insinyur untuk mengelola kontrak atas namanya.

Insinyur memiliki kekuatan untuk bervariasi bekerja, tapi tidak mengubah

kontrak. DAB ditunjuk dalam waktu 28 hari dari tanggal dimulainya dan memiliki

kekuatan untuk menyelesaikan sengketa apapun dan mengubah "penentuan"

Engineer

FIDIC "Buku Kuning"

Majikan memberikan persyaratan proyek sebagaimana didefinisikan dalam

"Persyaratan Majikan" item (ER). "ER" adalah dasar bagi kontraktor untuk

merancang dan membangun proyek. Kesalahan dalam "ER" adalah kewajiban dari

Majikan. Kontrak ini untuk jumlah tetap dan tidak kembali diukur. Kontrak ini

dikelola atas nama Pemberi Kerja oleh Direksi Pekerjaan, Penyisihan dilakukan

variasi oleh Direksi Pekerjaan. Kondisi umum (pasal 1 hingga 20), kecuali pasal 5

& 12, yang prinsipnya sama dengan buku merah.

5. Pemilihan Dokumen FIDIC - Manajemen Risiko

Semua kontrak mengandung risiko bagi kedua pihak Otoritas / Pengusaha dan

Kontraktor - Tidak ada kontrak bebas risiko. FIDIC upaya untuk merasionalisasi

dan mengalokasikan tanggung jawab untuk risiko utama. Sebuah persyaratan

utama adalah untuk Pihak Kontrak untuk sepenuhnya memahami Kondisi Umum

dan Khusus Kontrak FIDIC yang ditetapkan Tanggung Jawab dan Risiko dalam

Proyek. Setiap risiko yang diberikan kepada pihak lain memiliki biaya, Partai

tidak menganggap risiko secara gratis.

6. Perbedaan utama dari edisi sebelumnya FIDIC

Insinyur tersebut tidak lagi bertindak memihak, tetapi diakui menjadi wakil

Page 4: FIDIC dahlya

Majikan 

Kontraktor berhak untuk meminta Majikan untuk memberikan bukti ketersediaan

dana 

Sengketa Ajudikasi Dewan (DAB)

7. Perbedaan kontrak FIDIC dengan Kontrak Konstruksi di Indonesia saat

ini.

Saat ini di Indonesia belum ada standarisasi untuk jenis kontrak yang dipakai

dalam suatu proyek, hanya biasanya untuk proyek-proyek pemerintah, digunakan

standar kontrak yang mengacu ke peraturan dari instasi terkait, misalnya

Departemen PU, Departemen penindustrian dan lain-lain. Proyek di sektor swasta

pun bebas memakai jenis kontrak sesuai kebutuhan dan nature dari industrinya.

Ada berbagai macam jenis kontrak proyek yang sering di pakai antara lain FIDIC,

JTC (joint tribunal contract) dll. hanya saja saat ini klausul2 yang terdapat dalam

kontrak FIDIC dianggap lebih fair dan menguntungkan bagi kedua belah pihak

(Owner dengan kontraktor). FIDIC yang yang digunakan oleh pihak swasta

dewasa ini banyak yang sudah di modifikasi, artinya klausulnya banyak yang di

tambahkan dan di kurangi, tergantung kebutuhan dari usernya, tapi itu sah-sah

saja selama itu disepakati kedua belah pihak. FIDIC ada 3 jenis kalau tidak salah

untuk Construction, Plant/design & Build dan EPC/Turnkey. Untuk

literaturnyanya pada prinsipnya sama yaitu berisikan hak dan kewajiban dari

keduabelah pihak. perubahan biasanya terjadi berupa penyesuaian dari regulasi

dari pemerintah atau kawasan proyek itu dilaksanakan.

Saat ini FIDIC bukan hal yang asing lagi di dunia konsultan maupun kontraktor

baik di construction industry maupun di oil & gas industry. Hanya saja kembali ke

selera dan nature dari user dan industrinya apakah di mau memakai Full FIDIC

atau JTC atau juga jenis kontrak lainnya.

Secara garis besar perbedaannya : hak-hak kontraktor untuk klaim di FIDIC yang

Page 5: FIDIC dahlya

sifatnya menambah biaya tidak diakomodir di kontrak FIDIC cukup familiar

untuk kontraktor, tapi tidak untuk pemilik proyek (ini yang jadi masalah buat

kontraktor) .

(Posted by Ir. Wiyono : http://kahutaman.blogspot.com/2012/01/beda-fidic-

kontrak-dengan-kontrak.html )

www.fidic.org

FIDIC bukan merupakan peraturan buatan Indonesia, melainkan sebuah standar

Internasional mengenai Kontrak Konstruksi yang sering dipakai untuk diadaptasi

di Indonesia karena ketidak tersediannya standar baku kontrak selama ini.

FIDIC singkatan dari Federation International Des Ingesniieurs Conseils

(International Federation of Consulting Engineers). Sebuah organisasi asosiasi

para konsultan seluruh dunia yang didirikan pada tahun 1913 oleh Negara

Perancis, Belgia, dan Swiss, pusatnya berkedudukan di Lausanne, Swiss. Dari

organisasi yang anggotanya Eropa, FIDIC berkembang setelah Perang Dunia II

ditandai dengan bergabungnya Inggris pada tahun 1949 disusul Amerika Serikat

pada tahun 1958. Era 70-an Negara-negara anggota NIC (Newly Industrialized

Countries) yang akhirnya membuat organisasi internasional.

Tahun 1999 FIDIC menerbitkan format standar kontrak yaitu:

1.    Condition Contract for Construction

Page 6: FIDIC dahlya

2.    Condition of Contract Design-Build

3.    Condition of Contract for EPC/ Turnkey Project

4.    Short Form Contract

Pemakaian FIDIC sebagai standar pembuatan kontrak tidaklah mutlak. Namun,

dapat dimodifikasi dan disesuaikan sesuai peraturan Negara setempat dan

kebijakan pihak yang bersepakat.

Menurut FIDIC “the Construction Contract” edisi 1999, Dokumen Kontrak terdiri

dari:

1.             Contract Agreement

2.             Letter of Acceptance/ Award

3.             For/Letter of Tender

4.             Condition of Contract

5.             Specification

6.             Drawings

7.             Schedules

8.             Appendix to Tender

9.             Bill of Quantity and Daywork Schedule

10.         Dan dokumen-dokumen lain yang termasuk dalam Contract

Agreement.

(Posted by : Fuga/Sabtu, 26 Mei 2012/13.05 :

http://kuliahinsinyur.blogspot.com/2012/05/fidic-federation-international-

des.html )

Page 7: FIDIC dahlya

Apa itu FIDIC?

FIDIC adalah singkatan dari Federation Internationale Des Ingenieurs-

Conseils (International Federation of Consulting Engineers) yang berkedudukan

di Lausanne, Swiss, dan didirikan dalam tahun 1913 oleh negara-negara Perancis,

Belgia dan Swiss.Dalam perkembangannya, FIDIC merupakan perkumpulan dari

assosiasi-assosiasi nasional para konsultan (Consulting engineers) seluruh dunia.

Dari asalnya sebagai suatu organisasi Eropa, FIDIC mulai berkembang setelah

Perang Dunia ke II dengan bergabungnya Inggris pada tahun 1949 disusul

Amerika Serikat pada tahun 1958, dan baru pada tahun tujuhpuluhan

bergabunglah negara-negara NIC, Newly Industrialized Construction, sehingga

FIDIC menjadi organisasi yang berstandar internasional.

Didukung oleh ilmu pengetahuan dan pengalaman professional yang sedemikian

luas dari anggota-anggotanya, FIDIC telah menerbitkan berbagai bentuk standar

dari dokumen dan persyaratan kontrak, conditions of contract, untuk proyek-

proyek pekerjaan sipil (civil engineering contruction) sejak 1957 yang secara terus

menerus direvisi dan diperbaiki sesuai perkembangan industri konstruksi. Sejak

diterbitkannya edisi ke 1 pada tahun 1957, maka edisi ke 2 diterbitkan pada tahun

1969, edisi ke 3 pada tahun 1977 dan edisi ke 4 pada tahun 1987 yang dicetak

ulang dengan beberapa amandemen pada tahun 1992.

Pada tahun 1999 telah dikeluarkan edisi ke 1 dari satu dokumen standar yang

sama sekali baru tentang persyaratan kontrak untuk pekerjaan konstruksi,

yaitu:”Conditions of Contract for Buliding and Engineering Works Designed by

the Employer“. Pada FIDIC tersebut, hal yang penting adalah diterapkannya suatu

pembagian risiko yang berimbang antara pihak-pihak yang terkait dalam suatu

pembangunan proyek, yaitu bahwa risiko dibebankan kepada pihak yang paling

mampu untuk mengendalikan risiko tersebut.

(Posted on February 6, 2011 by Budisuanda:

http://manajemenproyekindonesia.com/?p=22 )

Page 8: FIDIC dahlya

FIDIC adalah singkatan kata dari Federation Internationale Des Ingeniurs –

Conseil atau International Federation Consultant Engineer

Didirikantahun 1913 oleh Negara Perancis, Belgia, dan Switzerland

Maksud : melakukan Study Penelitian Mengenai Pembuatan Kontrak-Kontrak

Proyek Konstruksi Skala nasional maupun Internasional.

Tujuan : Membuat terobosan dalam Pembuatan bentuk Kontrak Konstruksi

dengan Bahasa Kontrak yang menitik beratkan Perlindungan atau Proteksi

Terhadap Hak Kekayaan Intelektual.

                        Dengan Membuat bentuk-bentuk kontrak Konstruksi yang lebih dapat beradaptasi

dan fleksible dalam penerapannya

Dalam terapannya FIDIC tidak hanya mendasari kontraknya dengan Hukum

adat/Kebiasaan tetapi juga dengan tambahan Hukum Perdata Internasional,

sehingga dapat di terapkan oleh banyak Negara dan lebih di terima oleh lembaga

Pembiayaan Proyek dengan taraf bank-bank internasional.

First Edition : Bentuk kontrak Pertama di buat tahun 1957 dan terus di revised

tahun 1963, 1977 dan terakhir 1987. Dan Indonesia adalah Negara yang

mengadopsi bentuk kontrak FIDIC

Kontrak Proyek.

Kontrak Proyek : Berawal dari sebuah Impian/ keinginan untuk membangun

sebuah bentuk konstruksi yang berkembang menjadi sebuah Rencana /

perencanaan Konstruksi dan makin berkembang menjadi sebuah dokumen Lelang

yang siap di adakan sebuah pelelangan yang mana para peserta nya adalah

pemberi  jasa Konstruksi atau lebih familiar di sebut Kontraktor dengan hasilnya

adalah suatu kontrak kerja proyek.

Page 9: FIDIC dahlya

WITH ? : Siapa dan dengan siapa yang mentandatangani kontrak

                                Pemakai jasa / Pemilik/ Employer

                                Pemberi Jasa / Kontraktor

WHO ? : Siapa saja yang terikat dalam Kontrak

                                Pemakai Jasa / Pemilik/Employer

                                Pemberi Jasa/ Kontraktor

                                Pemberi Jasa/ Engineer

                                Pemberi Jasa Terhadap Kontraktor/ Sub Kontraktor

WHAT ? : Pekerjaan Apa yang ada di dalam kontrak

Apa saja yang di atur dalam kontrak dalam melaksanakan pekerjaan

tersebut

(Posted by : By. Dwi Arifin/ Senin, 22 November 2010)

Bahasa Hukum Kontrak

Ke absahan kontrak perlu adanya beberapa struktur atau unsur yang wajib di

adakan dalam kontrak seperti hal nya

1.       Adanya pelaku kontrak : Perorangan/ Badan yang sah dengan hukum dan

mempunyai criteria untuk mengadakan atau mengikuti kegiatan dalam pekerjaan

ini.

2.       Adanya aturan-aturan penyusunan kontrak yang berkesinambungan atau

tidak berat sebelah

3.       Dasar – dasar pembuatan Kontrak yang mencerminkan tidak adanya

perbedaan

Page 10: FIDIC dahlya

4.       Prosedur –prosedur  untuk pembuatan kontrak demi menghindari

kecurangan –kecurangan ataupun kesalahan

Pembahasan

Pelaku  :

Pemilik/ Employer           : Perorangan / badan yang di sahkan oleh hukum dan

berhak membuat suatu Kegiatan atau bentuk  proyek konstruksi  yang mana factor

pembiayaan nya di atur olehnya.

Kontraktor                          : Pelaksana/Pemberi jasa terhadap Pemilik Proyek

yang telah di berikan mandat yang sah oleh pemilik proyek untuk melaksanakan

kegiatan atau pekerjaan proyek konstruksi yang di atur dalam kontrak.

Sub Kontraktor                    : Pelaksana /Pemberi Jasa terhadap Pemilik Proyek

yang di berikan mandat yang sah oleh kontraktor untuk melaksanakan sebagian

pekerjaan dalam kontrak dan menjadi tanggung  jawab  kontraktor ( dengan

menggunakan Kontrak perjanjian kerja berbeda )

Permanen  : Sub kontraktor  dengan adanya kontrak perjanjian berbeda yang

namanya di sebutkan di dalam kontrak yang di setujui oleh pemilik untuk

melakukan sebagian perkerjaan dan di atur dalam kontrak serta pembiayaannya

menjadi tanggung jawab kontraktor.

 Contoh : Sub kontraktor untuk supply Material skala besar/prioritas utama/  

Fabrication, Manufacturing

Temporary             : Sub kontraktor yang bersifat sementara dengan adanya

kontrak perjanjian dengan kontraktor  dan melakukan sebagian pekerjaaan di

dalam kontrak yang namanya tidak di sebutkan di dalam kontrak dengan pemilik

dan menjadi tanggung jawab kontraktor.

Contoh: Sub contractor untuk Tenaga Kerja

Page 11: FIDIC dahlya

Engineer/Tenaga Ahli     : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang

di beri kan  mandat dari pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan

pekerjaan dalam proyek dengan adanya penunjukan dari pemilik proyek yang

ditentukan di dalam kontrak.

Pengertian lain      : Kewenangan untuk mewakili pemilik proyek dalam

memberikan persetujuan, pendapat terhadap tindak lanjut aktifitas proyek kepada

Kontraktor. Dalam hal ini Engineer tidak terlibat dalam Proses Konstruksi.

Engineer Representatif : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang di

beri kan  mandat dari pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan

pekerjaan  dalam proyek ( Assistant Engineer) dengan adanya penunjukan

dari Engineer  yang ditentukan di dalam kontrak terpisah.

Aturan-Aturan / Sifat     :

Dalam pembuatan kontrak Aturan aturan yang di adopsi seperti hal nya:

Aturan yang mengikat  : Jelas di dalam kontrak telah dan wajib diatur/aturan yang

harus di patuhi baik masalah jenis pekerjaan, waktu pekerjaan, apa saja  di dalam

kontrak yang di buat pemilik dan di setujui Kontraktor

Aturan Fleksibel                               : Penjelasan aturan yang mengikat dapat

menjadi fleksible dengan poin-poin tertentu, Apabila aturan / isi di dalam kontrak

tidak sesuai atau perlu adanya perubahan yang di buat setelah adanya diskusi atau

penelitian ulang oleh kontraktor dan engineer serta kemudian di ajukan usulan

kepada pemilik. Contoh : Perpanjangan  Waktu karena factor sebab, Penambahan

atau pengurangan atau perubahan jenis material. Etc.

Dasar Kontrak    :

Modal dasar pembuatan kontrak itu wajib di dasari dengan criteria sbg berikut  :

1.       Melihat Hak dan mengaplikasikannya

2.       Melihat Kewajiban dan mengaplikasikannya

Page 12: FIDIC dahlya

3.       Melihat Tanggung Jawab dan mengaplikasikannya

Ketiga kriteria tersebut harus terdapat dalam penyusunan kontrak, karena tanpa

criteria tersebut berpengaruh proyek tidak dapat berjalan semestinya sesuai

kontrak. 3 kriteria tersebut menitik beratkan ke dalam hal pekerjaan dan

pembiayaannya.

Prosedur Kontrak            :

Syarat-Syarat     : Ketentuan umum di mulai dari pelelangan yang di jadikan

prioritas utama dan penentuan pemenang tender Proyek. Syarat-syarat ini juga

berupa

         Syarat-syarat umum (General Condition) FIDIC : ada 25 syarat 72 pasal

Beberapa syarat-syarat penting :

                     Definisi dan Interpretasi             • Perubahan-Perubahan

                     Pelimpahan Kontrak                   • Jumlah Perkiraan

                     Dokumen Kontrak                       • Perbaikan-Perbaikan

                     Kewajiban-Kewajiban Umum     • Resiko Khusus

                     Penangguhan Pekerjaan              • Pembebasan dari Pelaksanaan

                     Pelaksanaan & Kelambatan         • Penyelesaian Perselisihan

                     Tanggung Jawab Atas Cacat         • Kesalahan Pengguna Jasa

         Syarat-syarat Khusus (Condition of Particular) FIDIC, antara lain:

                     Definisi kata/Istilah tertentu

                     Bahasa dan Hukum yang berlaku

                     Prioritas Dokumen

                     Jaminan Pelaksanaan

Page 13: FIDIC dahlya

                     Bonus Penyelesaian

                      Arbitrase

                      Kesalahan Pengguna Jasa/Penyedia Jasa

PROJECT CONDITION

FIDIC membagi bentuk kontrak di lihat dari beberapa kondisi.

Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat keseluruhan/

atau di mulai dari  Tahap Perencanaan. (RED BOOK ) Pelaku kontrak yang

menjadi putusan adalah antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pembiayaan

bersifat Lump sum.

         Tanggung jawab dalam pembuatan desain oleh Pemberi/ Pemilik Proyek

         Tetapi beberapa desain boleh di buat oleh kontraktor

         Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya, Persetujuan

Progress Kerja untuk proses pembayaran  oleh Engineer

         Pembayaran dilihat / di ukur dari Progress pekerjaan dan di bayar menurut

Bill of Quantities di dalam kontrak.

Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat sebagian/ atau

bisa di mulai dari tahap Perencanaan. (YELLOW  BOOK) Pelaku Kontrak yang

menjadi Putusan adalah Pemilik Dengan Kontraktor dan faktor pembiayaannya

bersifat Lump Sum.

         Tanggung Jawab desain dari kontraktor

         Tetapi beberapa desain boleh di buat oleh Employer ( Engineering

Personell)

         Pemilik Proyek memberikan draft list untuk kebutuhan/ keinginan dan

kontraktor mendesainnya

Page 14: FIDIC dahlya

         Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya oleh Engineer

         Proses Pembiayaan biasanya sesuai schedule/ bisa dengan pembicaraan.

Tidak seperti dalam RED BOOK.

Kontrak Proyek EPC/TURNKEY skala besar yang pekerjaannya bersifat

Perubahan, penggantian ataupun penambahan. ( SILVER BOOK ) Pelaku

Kontrak yang menjadi Putusan adalah antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor,

factor pembiayaan bersifat lump sum.

Tanggung jawab desain dari Kontraktor

Pemilik Proyek memberikan spesifikasi/ type/kebutuhan yang di inginkan

Engineering, Procurement, Construction di kerjakan penuh oleh kontraktor

Tidak ada penggunaan Engineer oleh pemilik proyek.Engineer kebutuhan

diadakan kontraktor

Kontraktor di berikan kebebasan dalam melakukan cara untuk

mengerjakan proyek.

Kontrak Proyek dengan Skala kecil ( SHORT ) atau relative dari segi pekerjaaan

ataupun waktu pengerjaan proyeknya ( GREEN BOOK ) Pelaku Kontrak yang

menjadi Putusan adalah antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor, factor

pembiayaan bersifat lump sum tetapi bisa  juga tidak.

Tanggung Jawab desain bisa antara dua pelaku

Sum dari kontrak tidak mengatur Monitoring progress, tetapi tingkat

kerumitan pekerjaan

Tidak ada penggunaan Engineer

Dasar hukum yang di gunakan biasanya Perdata tiap-tiap Negara yang

mengeluarkan

Banyak di gunakan/di terapkan dalam proyek-proyek kecil.

Seperti :Maintenance

Page 15: FIDIC dahlya

Definition of Contract   Pasal 1.1 (Syarat-syarat Umum)

Spesifikasi          : Jenis Pekerjaan apa saja yang ada di dalam kontrak

Apabila ada perubahan spesifikasi akan di ajukan kontraktor kepada

Engineer

Engineer akan mengeluarkan Opini apabila ada perbedaan atau perubahan

di hal kualitas atau kuantitas yang ada dalam kontrak dan akan mengeluarkan

instruksi .

Untuk hal tersebut semua spesifikasi akan mengacu kepada BOQ tentang

adanya/perlunya penambahan jumlah atau pengurangan jumlah serta hasilnya

akan di setujui oleh Engineer dan akan di ajukan kepada pemilik untuk adanya

perubahan dalam BOQ.

Drawing              : Semua jenis gambar, kalkulasi gambar, Informasi teknik yang

di buat oleh Engineer  kepada kontraktor di dalam kontrak. Dan semua gambar

dan kalkulasi serta informasi teknik tersebut akan di buat ulang oleh kontraktor

dan di ajukan untuk di setujui oleh engineer di dalam kontrak. Dan untuk Proses

dan syarat-syarat umum mengenai persetujuan, pengajuan, monitoring Drawing

atau Document mengacu kepada ( General Condition Clause 6 and Clause 7)

Bill Of Quantity                : Semua nilai /Price dan kuantitas dari semua aspek

pekerjaan secara lengkap yang dimasukkan dalam lelang dan diajukan nilainya

oleh kontraktor dan merupakan bagian dari Tender.

(General Condition Clause 55.1) Quantity yang ada di dalam BOQ sebagai acuan

dalam kerja proyek, tetapi BoQ tidak dapat dianggap sebagai jumlah yang actual

dan akurat dari pekerjaan-pekerjaan oleh kontraktor dalam pemenuhan kewajiban-

kewajibannya berdasarkan kontrak.

Tender                  : Nilai dan aspek keseluruhan sebagai kesanggupan yang

diberikan Kontraktor kepada Employer untuk Memulai hingga menyelesaikan

Page 16: FIDIC dahlya

pekerjaan dengan melihat dan mengikuti semua ketentuan, syarat, aturan yang ada

di dalam kontrak dan di setujui dengan adanya “ Letter of Acceptance”.

Letter of Acceptance : Persetujuan secara Formal dari employer di dalam tender

Contract Agreement : Perjanjian kesepahaman kerja antara pihak Employer dan

Kontraktor

Appendix to Tender : Lampiran –Lampiran dalam tender  untuk memudahkan

pencarian kembali salah satu ketetapan/ktentuan dalam syarat-syarat kontrak.

 DEFINITION of FIDIC CONTRACT

Dari keterangan-keterangan di atas kita bisa menarik kesimpulan hal-hal yang di

terapkan dalam kontrak Internasional :

1. Syarat-syarat umum kontrak mengatur hak dan kewajiban para pihak

(Pemakai Jasa dan Pemberi Jasa) secara lengkap, terperinci serta mencerminkan

keadilan dan kesetaraan kedudukan para pihak. Misalnya : Para pihak berhak

untuk manangguhkan pekerjaan atau memutuskan kontrak.

2.       Hal-hal Khusus sehubungan dengan sifat pekerjaan yang

memerlukan pengaturan Khusus, dijabarkan dalam Syarat-Syarat Khusus.

3.       Besaran-besaran yang menyangkut Jaminan Ganti Rugi Waktu

Pelaksanaan, Waktu Penyerahan Lahan, Masa Jaminan atas Cacat,

Besarnya Nilai Retensi, semuanya dicantumkan dalam suatu daftar yang

disebut Lampiran (Appendix) sehingga memudahkan mencarinya.

4.  Bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan

hampir-hampir tak mungkin diartikan lain. Kata-kata/istilah tertentu diberikan

definisi yang jelas

5.       Penyelesaian perselisihan/sengketa, tak ada satupun yang memilih

Pengadilan (Court). Semuanya memilih Arbitrase. Pilihan badan, proses

dan tata cara serta prosedur Arbitrase diatur secara rinci.

Page 17: FIDIC dahlya

6.       Istilah “Masa Pemeliharaan” yang biasa kita kenal di ganti dengan

istilah “Masa Tanggung Jawab Atas Cacat” (“Defect Liability Period”)

yang memang rasanya lebih tepat kecuali Standar SIA 80 yang masih

menggunakan istilah “Maintenance Period”.

7.       Istilah “Denda” (“Penalty”) yang lazim kita kenal, tidak lagi di

gunakan, di ganti dengan istilah “Ganti Rugi Atas Kelambatan”

(“Liquidity Damages for Delay”) atau “Liquidity and Ascertain Damages

for Delay”.

8.       Semua standar kontrak konstruksi internasional mengizinkan hal-hal

berikut:

         Penyelesaian pekerjaan secara bertahap (partial completion)

         Penempatan / penggunaan bagian pekerjaan yang telah

diserahkan (partial occupation)

         Penyelesaian pekerjaan secara praktis/substansial, tidak mutlak

100% selesai (practical/substantial completion)

9. Pekerjaan Tambah di batasi maksimum 10% - bila lebih di izinkan pakai

kondisi khusus.

(Diposkan oleh Dwi Arifin   di 23.14 

http://satria-arifki.blogspot.com/2010/11/fidic-part-1-presentation.html )

...................

Saturday, May 23, 2009

SYARAT-SYARAT KONTRAK

Dokumen ini terdiri dari Syarat-syarat Umum Kontrak yang memuat batasan

pengertian istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk

tanggung jawab pada pekerjaan yang disubkontrakkan, sanksi, penyelesaian

perselisihan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan

Page 18: FIDIC dahlya

kontrak bagi setiap pihak, dan Syarat-syarat Khusus Kontrak yang memuat

ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana yang dirujuk dalam pasal-

pasal Syarat-syarat Umum Kontrak

Syarat-syarat Khusus Kontrak memuat perubahan, penambahan, atau

penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak, dan sifatnya lebih

mengikat dari pada syarat-syarat umum kontrak.

Pada kontrak-kontrak jasa pemborongan pekerjaan konstruksi secara umum

dikenal beberapa jenis Syarat-syarat Kontrak sesuai jenis pelelangan yang

dilakukakan yaitu:

1. Untuk Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding/ICB))

yaitu:

a. Untuk Pekerjaan Besar: The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil

Engineering Construction, Fourth Edition 1987 Reprinted 1992 with further

amendments, 

b. Untuk Pekerjaan Kecil: IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works,

January 1995 , Revised June 2002, (to incorporate corrigenda) and March 2003

2. Untuk Pelelangan Nasional (National Competitve Bidding/Local Competitive

Bidding-NCB/LCB) yaitu:

a. Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi

(Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan sesuai Keputusan Permukiman dan

Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman

Pengadaan Jasa Konstruksi

I. The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil Engineering

Construction, Fourth Edition 1987, Reprinted 1992 with further amendments

Syarat-syarat Kontrak yang disiapkan oleh FIDIC (Federation Internationale Des

Ingineurs-Conseils) ini terdiri dari dua bagian yaitu:

a. Part I : General Conditions of Contract (GCC); dan

b. Part II: Conditions of Particular Application (COPA).

Page 19: FIDIC dahlya

The FIDIC Conditions of Contract tersebut disiapkan khusus untuk jenis kontrak

harga satuan dan tidak dapat digunakan untuk jenis kontrak lain seperti lump-sum,

putar kunci, atau jenis kontark lainnya tanpa modifikasi yang diperlukan.

Setiap amandemen atau penambahan terhadap ketentuan General Conditions of

Contract (GCC) ini harus dimuat dalam Conditions of Particular Application

(COPA) atau dalam Appendix to Bid..

Penggunaan syarat-syarat kontrak standar akan memberikan kepastian mengenai

pemuatan ketentuan-ketentuan secara komprehensif, adanya keseimbangan hak

dean kewajiban yang lebih baik antara Pemilik dan Kontraktor, persetujuan secara

umum atas penyediaan, dan penghematan waktu dan biaya dalam penyiapan

penawaran.

Conditions of Particular Application (COPA) mempunyai hirarki kedudukan di

atasGeneral Conditions of Contract (GCC) sehingga apabila terjadi perbedaan

penafsiran ketentuan, maka yang mengikat adalan ketentuan Conditions of

particular Application.

FIDIC General Conditions of Contract adalah merupakan hak cipta dari FIDIC

dan dilarang untuk direproduksi, direkam, atau difax. 

Penggunaan dokumen FIDIC GCC tersebut diperkenankan dengan cara:

a. Memasukkan FIDIC GCC ke dalam dokumen lelang dengan kewajiban

membayar harga dokumen GCC tersebut sebagai bagian dari harga dokumen

lelang; atau

b. Dokumen FIDIC GCC dapat diacu sebagai bagian dari dokumen lelang dengan

dianjurkan kepada para peserta lelang untuk medapatkan secara langsung dari

FIDIC.

a. Part I : General Conditions of Contract (GCC)

Part I : General Conditions fo Contract (GCC) ini memuat ketentuan mengenai:

1. Definitins and Interpretatiions;

2. Engineering and Engineer’s Representative;

3. Assignmment and Subcontracting;

Page 20: FIDIC dahlya

4. Contract Documents;

5. General Obligations;

6. Labour;

7. materials, Plant and Workmanship;

8. Suspension;

9. Commencement and Delays;

10. Defects Liability;

11. Alterations, Additions and Ommisions;

12. Procedure for Claims;

13. Contractor’s Equipment, Temporary Works and Materials;

14. Measurement;

15. Provisonal Sum;

16. Nominated Subcontractors;

17. Certficate and Payment;

18. Remedies;

19. Spacial Risks;

20. Release from Performance;

21. Settlement of Disputes;

22. Notices;

23. Default of Employer;

24. Changes in Cost and Legislation;

25. Currency and Rates of Exchange.

b. Part II: Conditions of Particular Application (COPA)

Penyiapan COPA (Part II) ini dimaksudkan untuk melengkapi GCC (Part I) yang

memuat kebutuhan kontrak terkait dengan kondisi negara setempat, Pemilik,

Direksi, proyek, dan pekerjaan.

Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyiapan COPA ini antara

lain:

1. Informasi penting untuk melengkapi ketentuan GCC yang apabila tidak

Page 21: FIDIC dahlya

dilengkapi akan menjadi tidak berarti.

2. Informasi yang perlu ditambahkan pada ketentuan GCC sebagai suatu opsi.

3. Ketentuan GCC yang perlu diubah dan/atau ditambahkan sesuai rekomendasi

oleh pemberi bantuan atau kepentingan kondisi lingkungan pekerjaan tertentu.

II. IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works, January 1995 , Revised

June 2002, (to incorporate corrigenda) and March 2003

Syarat-syarat Kontrak standar untuk pekerjaan kecil (umumnya kurang dari US$

10 Juta) ini diterbitkan oleh Bank Dunia daloam rangka memenuhi kebutuhan

industri konstruksi yang memerlukan bahasa yang lebih sederhana dan lebih

bersifat langsung.

Walaupun syarat-syarat kontrak ini disiapkan khusus untuk jenis kontrak harga

satuan dengan system pelelangan internasional namun dokumen ini dapat

digunakan juga untuk jenis kontrak lump sum dengan sedikit penyesuaian

sebagaimana ditunjukan pada catatan kaki dan juga dapat digunakan untuk sistem

pelelangan nasional dengan sedikit penyesuaian yang diperlukan.

Syarat-syarat kontrak ini terdiri dari

a. Conditions of Contract; dan

b. Contract Data.

Ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Conditions of Contract adalah:

A. General

1. Definitions;

2. Interpretation;

3. Language and Law;

4. Project Manger’s Decisions;

5. Delegation;

6. Communictions;

Page 22: FIDIC dahlya

7. Subcontracting;

8. Other Contractors;

9. Personnel;

10. Employer’s and Contractor’s Risks;

11. Employer’s Risks 

12. Contractor’s Risks;

13. Insurance;

14. Site Investigation Report;

15. Queries about the Contract Data;

16. Contractor to Construct the Works;

17. The Works to Be Completed by the Intended Completion Date;

18. Approval by the Project Manager;

19. Safety;

20. Discoveries;

21. Possesion of the Site;

22. Acces to the Site;

23. Instructions, Inspections and Audits;

24. Disputes;

25. Procedure for Disputes;

26. Replacement of Adjudicator;

B. Time Control

27. Program;

28. Extension of the Intended Completion Date;

29. Acceleration;

30. Delays Ordered by the Project manager;

31. Management Meetings;

32. Early Warning;

C. Quality Control

33. Identifying Defects;

Page 23: FIDIC dahlya

34. Tests;

35. Correction of Defects;

36. Uncorrected Defects;

D. Cost Control

37. Bill of Quantities;

38. Changes in the Quantities;

39. Variations;

40. Payments for Variations;

41. Cash Flow Forecasts;

42. Payments Certificates;

43. Payments;

44. Compensation Events;

45. Tax;

46. Currencies;

47. Price Adjustment;

48. Retention;

49. Liquidated damages;

50. Bonus;

51. Advance Payments;

52. Securities

53. Dayworks;

54. Cost of Repairs;

E. Finishing the Contract

55. Completion;

56. Taking Over;

57. Final Account;

58. Operating and maintenance manuals;

59. Termination;

60. Payment upon Termination;

Page 24: FIDIC dahlya

61. Property;

62. Release from Performance;

63. Suspension of Works bank Loan or Credit.

III. Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional

Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan

Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar

dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi

Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional

Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan

Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar

dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi: tersebut terdiri dari

a. Syarat-syarat Umum Kontrak

b. Syarat-syarat Khusus Kontrak

a. Syarat-syarat Umum Kontrak

Syarat-syarat Umum Kontrak memuat ketentuan mengenai:

A. Ketentuan Umum

13. Definisi

14. Penerapan

15. Asal Jasa

16. Penggunaan Dokumen Kontrak Dan Informasi

17. Hak Paten, Hak Cipta, Dan Merek

18. Jaminan

19. Asuransi

20. Keselamatan Kerja

21. Pembayaran

22. Harga Dan Sumber Dana

23. Wewenang Dan Keputusan Pengguna Jasa

24. Direksi Teknis Dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak

Page 25: FIDIC dahlya

25. Delegasi

26. Penyerahan Lapangan

27. Surat Perintah Mulai Kerja (Spmk)

28. Persiapan Pelaksanaan Kontrak

29. Program Mutu

30. Perkiraan Arus Uang

31. Pemeriksaan Bersama

32. Perubahan Kegiatan Pekerjaan

33. Pembayaran Untuk Perubahan

34. Perubahan Kuantitas Dan Harga

35. Amandemen Kontrak

36. Hak Dan Kewajiban Para Pihak

37. Resiko Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa

38. Laporan Hasil Pekerjaan

39. Cacat Mutu

40. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

41. Penyedia Jasa Lainnya

42. Wakil Penyedia Jasa

43. Pengawasan

44. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

45. Kontrak Kritis

46. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

47. Kerjasama Antara Penyedia Jasa Dan Sub Penyedia Jasa

48. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil

49. Keadaan Kahar

50. Peringatan Dini

51. Rapat Pelaksanaan

52. Itikad Baik

53. Penghentian Dan Pemutusan Kontrak

54. Pemanfaatan Milik Penyedia Jasa

55. Penyelesaian Perselisihan

Page 26: FIDIC dahlya

56. Bahasa Dan Hukum

57. Perpajakan

58. Korespondensi

59. Penyesuaian Harga

60. Denda Dan Ganti Rugi

61. Serah Terima Pekerjaan

62. Gambar Pelaksanaan 

63. Perhitungan Akhir

64. Kegagalan Bangunan

B. Ketentuan Khusus

65. Personil

66. Penilaian Pekerjaan

67. Percepatan

68. Penemuan-Penemuan

69. Kompensasi

70. Penangguhan Pembayaran

71. Hari Kerja

72. Pengambilalih-An

73. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan

74. Penyesuaian Biaya

75. Penundaan Atas Perintah Pengguna Jasa

76. Instruksi

b. Syarat-syarat Khusus Kontrak

Syarat-syarat Khusus Kontrak ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh

paket pekerjaan.

Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan

perubahan, penambahan dan/atau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada

pada syarat-syarat umum kontrak. 

Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-syarat

Page 27: FIDIC dahlya

khusus kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus kontrak. 

Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:

A. Ketentuan Umum

1. Definisi

2. Jaminan

3. Asuransi

4. Keselamatan Kerja

5. Pembayaran

6. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

7. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil

8. Penyelesaian Perselisihan

9. Penyesuaian Harga

10. Denda Dan Ganti Rugi

11. Gambar Pelaksanaan

12. Kegagalan Bangunan

B. Ketentuan Khusus

13. Kompensasi

14. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan

Sesuai Keppres 80/2003 garis besar uraian Syarat-syarat Kontrak adalah sebagai

berikut :

1. Syarat-syarat Umum Kontrak

a. Ketentuan Umum

1) Definisi

2) Penerapan

3) Asal Barang dan Jasa

4) Penggunaan Dokumen-dokumen Kontrak dan Informasi

5) Hak Paten, Hak cipta, dan Merek

6) Jaminan

7) Asuransi

Page 28: FIDIC dahlya

8) Pembayaran

9) Harga

10) Amandemen Kontrak

11) Hak dan Kewajiban Para Pihak

12) Jadual Pelaksanaan Pekerjaan

13) Pengawasan

14) Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

15) Keadaan Kahar

16) Itikad Baik

17) Pemutusan Kontrak

18) Penyelesaian Perselisihan

19) Bahasa dan Hukum

20) Perpajakan

21) Korespondensi

22) Penggunaan penyedia barang/Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil

b. Ketentuan Khusus (Untuk Jasa Pemborongan)

1) Personil

2) Penilaian Pekerjaan sementara oleh Pengguna Jasa

3) Penemuan-penemuan

4) Kompensasi

5) Penangguhan

6) Hari Kerja

7) Pengambilalihan

8) Pedoman Pengoperasian dan Perawatan

9) Penyesuaian Biaya

2. Syarat-syarat Khusus Kontrak 

(merupakan perubahan, tambahan dan/atau penjelasan SSUK)

a. Ketentuan Umum

1) Definisi

Page 29: FIDIC dahlya

2) Asal Barang dan Jasa (Tambahan Ketentuan butir 3 SSUK)

3) Jaminan (Tambahan Ketentuan butir 6 SSUK)

4) Asuransi (Tambahan Ketentuan butir 7 SSUK)

5) Pembayaran (Tambahan Ketentuan butir 8 SSUK)

6) Harga (Tambahan KetentuaN butir 9 SSUK)

7) Hak dan Kewajiban Para Pihak (Tambahan Ketentuan butir 11 SSUK)

8) Penyelesain Perselisihan (Tambahan Ketentuan butir 16 SSUK)

b. Ketentuan Khusus

1) Kompensasi

2) Pedoman Pengoperasian dan Perawatan

Posted by Civil Injinering at 1:04 AM

http://civil-injinering.blogspot.com/2009/05/syarat-syarat-kontrak.html

.......................

KONTRAK FIDIC

 22.00   YOHANES OE

Liberalisasi perdagangan jasa konstruksi tidak bisa dihindari dalam persaingan

global saat ini. Sejumlah kontraktor asing mulai menyerbu Indonesia untuk

menggarap proyek konstruksi. Para pelaku jasa konstruksi nasional harus bersaing

dengan kontraktor asing. Di sisi lain peluang menggarap proyek konstruksi di luar

negeri terbuka lebar.

Page 30: FIDIC dahlya

Menghadapi liberalisasi, para pelaku jasa konstruksi nasional dituntut

meningkatkan diri sesuai standar internasional. Salah satunya menguasai kontrak

konstruksi yang biasa digunakan dalam proyek-proyek perusahaan asing atau

didanai lembaga internasional. Misalnya, kontrak yang diadopsi olehFederation

Internationale des Ingenieur Consells (FIDIC).

Badan yang didirikan sejak 1913 dan beranggotakan 83 negara ini telah

menerbitkan berbagai persyaratan umum kontrak, diantaranya FIDIC Conditions

of Contract for Constrction (FCCC), Multilateral Development Bank Harmonised

Edition yang telah diadopsi Indonesia khususnya untuk proyek yang didanai

bantuan asing World Bank, ADB dan JICA.

Dalam proyek konstruksi, FCCC sangat direkomendasikan untuk persyaratan

umum kontrak. Sejalan dengan itu, pemahaman lebih dalam tentang persyaratan

umum kontrak mutlak diperlukan guna penanganan proyek secara profesional